Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan
tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan
interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui
metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas,
dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan
baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal
sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses
yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang
ilmu yang merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada,
seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian
IPA dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih
mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu.
Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran
yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam
semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya,
termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang
terjadi.Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuanBeberapa
binatang sudah mempunyai otak, sehingga mempunyai daya piker namun
terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta
turunannya. Insting tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan
hidupnya seperti memperoleh makanan, perlindungan diri dan
perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut ternyata tidak berubah
dari masa ke masa dan dinyatakan sebagaiidle curiousity.Sedangkan
manusia di samping mempunyai naluri dan nurani, manusia juga
memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan kemampuan
otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis.
Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh
saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia
tersebut selalu berkembang (curiousity). Dengan nurani, manusia
selalu ingin berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya.Secara
sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan
pertanyaanapaatauwhattentang sesuatu, dan dilanjutkan dengan
pertanyaanbagaimanaatauhowdanmengapaatauwhy. Sebagai contoh adalah
perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka
pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia sekitar dua tahun
adalahapanama benda tersebut, misalkan benda tersebut adalah
pensil. Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang
TK adalahbagaimanamenggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa
lagi, maka pertanyaan yang akan muncul di benaknya
adalahmengapapensil dapat digunakan untuk menulis? Dengan
mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan,
maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus
rasa ingin tahunya terjawabkan.Adanya kemampuan berpikir pada
manusialah yang menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu
tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh
dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan
ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan akal yang dimiliki manusia,
semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Informasi yang dapat disimpan dan diajarkan kepada
generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh
saat itu maka informasi tentang pengetahuan ini akan terus
bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi
berikutnya.Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan
perkembangan ilmu dimulai darirasa ingin tahuterhadap sesuatu maka
dilakukan suatupengamatan.Berdasarkan pengamatan berulangkali
diperolehpengalaman.Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang
terus-menerus diperolehpengetahuan, semisal sifat dari benda yang
diamati. Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan
secara sistematis dinyatakanilmu
pengetahuan.PEMBAHASANA.Dasar-dasar PengetahuanSeperti dijelaskan
di Bab Pendahuluan di atas, pengetahuan dimulai dengan rasa ingin
tahu.Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena :1.Bahasa yang
bersifat komunikatif2.Pikiran yang mampu menalar.B.Metode Ilmiah
sebagai Dasar IPAMetode ilmiah adalah prosedur atau cara dalam
memperoleh pengetahuan yang disebutilmu. Ini berarti bahwa ilmu
merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.Berbagai
cara dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, baik melalui
pendekatan nonilmiah maupun pendekatan ilmiah.Adapun penemuan ilmu
pengetahuan mereka melalui pendekatan nonilmiah diperoleh dengan 3
cara:1.Prasangka2.Intuisi3.Trial and errorJuga penemuan ilmu
pengetahuan melalui pendekatan ilmiah dilakukan berdasarkan
pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi
pengalaman sebelumnya. Berdasarkan metode ini, data atau fakta yang
ada harus diuji terlebih dahulu sebelum diterima
kebenarannya.1.Kriteria ilmu pengetahuanSuatu pengetahuan dapat
disebut ilmu jika memenhi criteria sebagai berikut:a.Logis atau
masuk akalb.Objektifc.Metodikd.Sistematise.Berlaku umum atau
universalf.Kumulatif2.Langkah-langkah metode ilmiahLangkah-langkah
metode ilmiah sebagai berikut:a.Perumusan masalahYang dimaksud
masalah adalah menyangkut topic atau objek yang diteliti batasan
yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait.
Oleh sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau
bagaimana tentang objek yang diteliti itu.b.Penyusunan
HipotesisHipotesis merupakan pernyataan tentang kemungkinan jawaban
sementara tentang masalah yang ditetapkan.c.Pengujian
HipotesisMerupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan
hipotesis yang diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung
hipotesis atau tidak.d.Penarikan KesimpulanKesimpulan diambil
berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan
pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan.Berdasarkan logika, penarikan
kesimpulan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:1.Logika deduktif, cara
berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari
pernyataan bersifat umum.2.Logika Induktif,terkait dengan empirisme
(butuh dukungan fakta).3.Sikap
Ilmiaha.Jujurb.Objektifc.Terbukad.Tolerane.Skeptisf.Optimisg.Pemberanih.Kreatif
dan inovatifi.Dapat membedakan antara opini dan faktaj.Tidak
berprasangka dalam mengambil keputusank.Teliti, hati-hati dan
saksama dalam bertindakl.Selalu ingin tahuC.Perkembangan IPAUntuk
menjelaskan fenomena alam, maka perlu dilakukan pengamatan atau
penelitian yang terus-menerus. Suatu penelitian tentu diperlukan
landasan pengamatan atau teori yang sudah ada. Landasan atau strata
ilmu dapat dibagi atas tiga, yaitu:1.HipotesisMerupakan strata ilmu
yang paling rendah, berupa dugaan atau prediksi yang diambil
berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah ada untuk menjawab
penelitian yang sedang dilakukan.2.TeoriMerupakan strata ilmu yang
lebih tinggi dari hipotesis, berupa landasan ilmu yang telah teruji
kebenarannya, namun teori masih mungkin untuk dikoreksi dengan
teori baru yang lebih tepat.3.Hukum dan dalilMerupakan strata ilmu
yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus-menerus dan
diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.Ilmu pengetahuan akan
terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak pernah
merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus
ilmu dengan penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus.
Bahkan ia akan semakin membesar dan meluas.D.Perkembangan IPA
Klasik dan ModernPenggolongan IPA menjadi klasik dan modern sama
sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu.
Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi, yaitu cara
berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena
alam.IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu tradisional
berdasarkan pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik.
Sedangkan IPA modern yang bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan
penelitian maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang
dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.E.Ruang Lingkup
IPA dan Pengembangannya1.Klasifikasi IPAIlmu pengetahuan alam dapat
dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:1.Ilmu Sosial dan Budaya;
membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, yang
selanjutnya dibagi atas:a.Psikologi, mempelajari proses mental dan
tingkah laku.b.Pendidikan, proses latihan yang terarah dan
sistematis menuju ke suatu tujuan.c.Antropologi, mempelajari asal
usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan dan tingkah laku
sosial.d.Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari
aspek sistem sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama
keaslian budaya.e.Sejarah,pencatatan peristiwa-peristiwayang telah
terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu.f.Ekonomi, yang
berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang
produksi,pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau
perusahaan.g.Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama
tentang asal usul organisasi, institusi, perkembangan
masyarakat.b.Ilmu Pengetahuan Alam,yang membahas tentang alam
semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:a.Fisika,
mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang
bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet,
teknik kelistrikan, teknik nuklirb.Kimia, mempelajari benda hidup
dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat
tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein,
lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat
diciptakan seperti plastik, bahan peledakc.Biologi, yang
mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.Botani, ilmu yang
mempelajari tentang tumbuh-tumbuhanZoologi ilmu yang mempelajrai
tentang hewanMorfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar
makhluk hidupAnatomi suatu studi tentang struktur dalamatau bentuk
dalam mahkhluk hidupFisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ
bagian tubuhmakhluk hidupSitologi ilmu yang mempelajari tentang sel
secara mendalamHistologi studi tentang jaringan tubuh atau organ
makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenisPalaentologi
studi tentang makhluk hidup masa laluc.Ilmu Pengetahuan Bumi dan
AntariksaStudi tentang bumi sebagai salah satu anggota tatasurya,
dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.a.Geologi, yang
membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya meliputi dari ilmu
kimia dan fisika) contoh dari ilmu inipetrologi (batu-batuan),
vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan
mineral)b.Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam
semesta yang meliputi bintang, planet, satelit da lain-lainnya.
Manfaatnya dapat digunakan dalam navigasi, kalendar dan
waktu2.Pemfokusan dan pembentukan multidisiplin ilmua.Pemfokusan
IlmuDengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya, terutama mulai
awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang kea rah
disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin
fisika telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin
fisika, antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik,
mekanika, dan fisika modern.Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut
berkembang menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak
memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai beberapa atau bahkan
satu bidang ilmu tertentu dengan sempurna.. untuk dapat menguasai
ilmu dengan baik, maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau
menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus disiplin ilmu
tertentu.b.Multidisiplin dan Interdisiplin IlmuMultidisiplin ilmu
merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan
lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan IPS.
Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang dapat
mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.Sedangkan Interdisiplin ilmu
merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan pembahasannya menggunakan
satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh interdisiplin ilmu adalah
ilmu computer yang dikembangkan dari disiplin IPA.Perkembangan
interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang sangat pesat.
Sehingga perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan
kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu yang
dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karena dampak
sosial perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi
multidisiplin ilmu.PENUTUPKesimpulanIPA berkembang dengan sangat
pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang mempunyai rasa ingin
tahu ataucuriousityyang juga selalu berkembang (dinamis). Dengan
sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena
keingintahuannya: apa sesungguhnya(what),bagaimana sesuatu
terjadi(how),dan mengapa demikian(why).Adanya kemampuan berpikir
pada manusia tersebut yang menyebabkan terus berkembangnya rasa
ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta. Pengetahuan
yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Ilmu ini terus berkembang,
bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan
penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang
dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa (IPBA).Ilmu pengetahuan diperoleh melalui prosedur
yang telah ditentukan, yaitu melalui cara yang disebut metode
ilmiah. Adapun langkah-langkah operasional metode ilmiah secara
singkat adalah sebagai berikut:a.Perumusan Masalahb.Penyusunan
Hipotesisc.Pengujian Hipotesis/Penelitiand.Penarikan
KesimpulanTidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab suatu
pengetahuan dapat disebut ilmu atau ilmiah jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:a.Logis atau masuk
akalb.Objektifc.Metodikd.Sistematise.Berlaku umum atau
universalf.Kumulatif 1. Bumi Dalam Alam Semesta
2.A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya Tata Surya adalah
kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata
Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah
Sabuk Kuiper dan piringan tersebar.
3.Bagaimana matahari terbentuk ? Awalnya, gas terkumpul dalam
pusat yang padat dari sebuah putaran disk dan menciptakan protosun.
Menurut ulasan From Suns to Life dari seorang astronom, suhu ini
benar-benar panas dan tabrakan ganas memicu reaksi nuklir yang
mengubah protosun menjadi sebuah bintang. Proses ini membutuhkan
100 ribu tahun.
4.Hipotesa Para Ahli Hipotesis Nebula Hipotesis Planetisimal
Hipotesis Pasang Surut Bintang Hipotesis Kondensasi Hipotesis
Bintang Kembar
5.Hipotesis Nebula Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas
yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen.
Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya
menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut
dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar
ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut
memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam
dan planet luar.
6.Hipotesis Planetisimal Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa
Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat
cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari.
Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan
matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi
berulang kali dari matahari.
7. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan
spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar
materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit,
mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang
mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai
protoplanet.
8.Hipotesis Pasang Surut Planet dianggap terbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama
mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.
9.Hipotesis Kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan
oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada
tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya
terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram
raksasa.
10.Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis mengemukakan bahwa
dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama
ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
11.Teori Alam Semesta Kelompok pertama berpendapat bahwa alam
semesta ini sudah ada sejak dahulu kala. Tidak memiliki permulaan
dan tidak memiliki akhir. Kelompok kedua berpendapat bahwa alam
semesta bersifat terbuka alias Open Universe. Kelompok ketiga
berpendapat bahwa alam semesta ini tidak pernah ada . kemudian
terjadilah proses penciptaan. Lalu berkembang dan suatu ketika akan
lenyap kembali.
12.B. Bumi Sebagai Planet
13. Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata
Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara
Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU
(Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara
(atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang
melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet dan
radiasi dari luar angkasa. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756
kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit
ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai
1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.
14.Atmosfer Bumi Seperti planet lain, atmosfer yang menyelimuti
bumi pun berwujud gas. Dilihat dari kandungannya, atmosfer bumi
memiliki keunikan bila dibandingkan dengan atmosfer di planet lain.
Adapun kandungan atmosfer bumi dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
15. Kandungan gas dalam atmosfer bumi terjaga oleh aktivitas
pernafasan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Di bumi, atmosfer
berfungsi sebagai pelindung bagi bumi dari hantaman benda-benda
langit dan berperan sebagai efek rumah kaca Selain itu, atmosfer
bumi pun bertugas untuk menahan sebagian panas matahari yang
dipantulkan bumi. Dengan demikian, suhu bumi akan tetap terjaga dan
manusia tetap hidup karena suhunya yang hangat.
16.Pengaruh Pergerakan Bumi Pengaruh Rotasi Bumi Gerak rotasi
bumi menyebabkan cahaya matahari diterima oleh bagian-bagian bumi
secara bergantian. Saat suatu bagian bumi terkena cahaya matahari,
maka bagian tersebut mengalami siang hari. Sementara, ketika bagian
yang tidak terkena cahaya matahari, maka bagian itu mengalami
malam. Akibat lain dari rotasi bumi adalah munculnya gerak semu
dari matahari dan bintang. Ketika kita melihat bintang di malam
hari yang tebit dari timur dan tenggelam di barat kemudian diganti
oleh matahari yang juga muncul di timur dan menghilang di barat
pada siangnya, kita merasakan seolah-olah mereka yang bergerak
mengelilingi bumi. Padahal, yang sebenarnya bergerak adalah
bumi.
17. Untuk menentukan tempat-tempat di bumi, dibuatlah
garis-garis khayal berupa koordinat yang terdiri atas garis lintang
dan garis bujur. Rotasi bumi menyebabkan perbedaan waktu untuk
setiap perbedaan garis bujur. Garis bujur 0 di tetapkan berada di
kota Greenwich, sebuah kota di Inggris. Waktu di kota ini biasanya
disebut Greenwich Mean Time (GMT). Tempat yang yang terletak 15
sebelah timur kota ini, memiliki waktu lebih cepat 1 jam dari GMT.
Dan tempat yang berada 15 sebelah barat dari kota itu waktunya
lebih lambat 1 jam dari GMT. Dengan kata lain, setiap berbeda 1
garis bujur, waktunya pun akan berbeda 4 menit.
18.Pengaruh Revolusi Bumi Selama bergerak, sumbu bumi membentuk
sudut 23,5 terhadap garis tegak lurus pada bidang eliptika (bidang
edar bumi). Akibatnya, lama pemanasan yang diterima setiap kutubnya
berbeda-beda. Peristiwa yang merupakan pengaruh dari revolusi bumi
adalah: a) Adanya pergantian musim. b) Perubahan lamanya siang dan
malam. c) Gerak semu matahari. d) Perbedaan lokasi kemunculan benda
langit setiap bulannya.
19.Pembentukan Benua dan Samudra Ada beberapa teori yang pernah
muncul, namun 2 yang terkenal diantaranya adalah: Teori apungan
benua Teori apung benua dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener,
yaitu seorang meteorolog dari Jerman. Teori tersebut dikemukakan
pada tahun 1912. Wegener mengemukakan bahwa benua-benua itu dahulu
merupakan satu superbenua yang disebut Pangaea. Benua tersebut
kemudian terpecah sejak 200 juta tahun yang lalu. Benua- benua
tersebut bergerak dan berpindah secara perlahan- lahan selama
jutaan tahun. Akibatnya, benua-benua tersebut saling bergabung dan
terpisah pada saat lempeng- lempeng yang ditumpanginya bergeser di
bola bumi.
20. Pangaea berasal dari kata Yunani pan (seluruh) dan ge
(bumi). Pada mulanya Amerika Utara dan Erasia merupakan segmen
utara Pangaea yang disebut Laurasia. Benua-benua di bagian selatan
tergabung pada Gondwanaland. Di sebelah timur terdapat Laut Tethys.
Selain itu, terdapat laut sangat luas yang menjadi pendahulu
Samudra Pasifik disebut Panthalasa. Ada banyak bukti yang
menunjukkan benua-benua di bumi ini dahulunya pernah bersatu.
Bukti-bukti tersebut di antaranya adanya kecocokan antara garis
pantai benua- benua yang berjauhan, misalnya Amerika Selatan dan
Afrika. Bukti lainnya adalah adanya formasi batuan sejenis di
pantai Atlantik yang berseberangan.
21. Teori apung benua baru diterima oleh para ahli pada tahun
1960 ketika ditemukan teori baru yang disebut teori lempeng
tektonik. Para ahli meyakini bahwa benua-benua sudah bergerak
sebelum Pangaea terpecah. Ada kemungkinan benua-benua tersebut
suatu saat dapat menjadi utuh kembali. Jadi, pada awalnya hanya
terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dan dikelilingi
satu samudera Panthalassa.
22.Struktur Lapisan Bumi Secara struktur, lapisan bumi dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu: Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi
bagian luar (permukaan bumi). Selimut atau selubung (mantle)
merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Inti
bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada
kedalaman 2900 5200 km.
23. Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi
empat bagian, yakni : Bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari
tanah dan batuan Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai Bagian
udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta
bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer)
24.Atmosfer
25.Atmosfer lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Fungsi atmosfer 1.
Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada
siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. 2.
Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi 3.
Menyediakan okisgen dan karbon dioksida. 4. Sebagai penahan meteor
yang akan jatuh ke bumi.
26.Berdasarkan perbedaan suhu, atmosfer dibagimenjadi lima
lapisan, yaitu :A. TroposferDi dalam troposfer terdapat tiga jenis
awan,yaitu : Awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 2 km
Awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya antara 2 6
km Awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 12 km.
27.Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan,yaitu : Lapisan
Udara Dasar : Tebal lapisan udara ini adalah 1 2 meter di atas
permukaan bumi. Lapisan Udara Bawah :Lapisan udara ini dinamakan
juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary
boundary layer). Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar) : Lapisan
ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang
tebalnya 2 8 km. Lapisan Udara Tropopouse : lapisan transisi antara
lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 12 km di atas
permukaan laut (dpl).
28.B. Stratosfer :Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga
bagianyaitu :a. Lapisan udara isoterm; 12 35 km dpl, dengan suhu -
50o C sampai -55o C.b. Lapisan udara panas; 35 50 km dpl, dengan
suhu - 50o C sampai + 50o C.c. Lapisan udara campuran teratas; 50
80 km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -70o C.
29.C. MesosferMesosfer terletak di atas stratosfer pada
ketinggian 50 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring
denganmeningkatnya ketinggian. Daerah transisi antara
lapisanmesosfer dan termosfer disebut mesopouse.D. Lapisan
Termosfer / IonosferIonosfer dibagi menjadi tiga lapisan: Lapisan
Udara E Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl.
Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE.
30. Lapisan udara F Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini
dinamakan juga lapisan udara APPLETON. Lapisan udara atom Letaknya
antara 400 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari
matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o C .E. Ekosfer atau
atmosfer luarMerupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi
31.Hidrosfer A. Siklus air : Terdapat 3 macam siklus air: siklus
pendek (siklus kecil) siklus sedang ( siklus menengah) siklus
panjang (siklus besar) Terjadinya siklus air disebabkan oleh
proses- proses sebagai berikut: Evaporasi Sublimasi Persipitasi
Transporasi Adveksi Run-off Evapotranspirasi Infiltrasi Intersepsi
Kondensasi Konveksi Surface detention
32.ADVEKSIKONDENSASI PRESIPITASI PRESIPITASI EVAPO- TRANSPIRASI
TRANSPIRASI EVAPORASI PRESIPITASI infiltrasi
33.B. Perairan Darat 1. SUNGAI Sungai berdasarkan asal airnya
Sungai hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau
mata air. Sungai gletser adalah aliran sungai yang alirannya
berasal dari cairan gletser atau es. Sungai campuran adalah sungai
yang airnya berasal dari cairan gletser dan air hujan
34.Sungai berdasarkan keadaan airnya Sungai permanen adalah
sungai yang setiap tahun debit airnya tetap. Sungai periodic adalah
sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun Sungai intermitten
yaitu sungai yang ada airnya apabila ada air hujan saja
35.2. AIR TANAHBerdasarkan asal airnya dapat dibagi menjadi 2 :
yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water air tanah yang
berasal dari dalam bumiBerdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi 2
: air tanah permukaan (freatik), yaitu air tanah yang terdapat di
atas lapisan yang tidak tembus air. air tanah dalam, yaitu air
tanah yang terdapat pada lapisan poreus diantara 2 lapisan yang
tidak tembus (kedap air)3. DANAU Danau adalah suatu cekungan ataui
daerah ledok yang dalam dan terdapat di daratan yang luas di mana
cekungan tersebut menjadi tempat berkumpulnya air.
36.RAWA Rawa ialah tanah rendah yang selalu tergenang air karena
tidak ada pelepasan air (drainase) & bersifat asam. Rawa dapat
dibagi menjadi 2, yaitu: rawa yang tergenang air, yaitu air dan
permukaan tanah sama tingginya, sehingga airnya asam sekali, tidak
dapat diminum dan tidak baik untuk tanaman. rawa yang mengalami
pergantian air.
37.Lithosfer Lithosfer terdiri dari dua bagian utama Lapisan
sial / kerak : yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam
silisium (SiO2) dan alumunium (Al2O3) Lapisan sima (silisium
magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam
silisium (SiO2) dan magnesium (Mg O)
38. Batuan Beku Karena magma mengalami pendinginan dan zat cair
pijar berangsur-angsur menjadi dingin & beku: Batuan beku dalam
(plutonik) Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses
pendinginannya sangat lambat. Menghasilkan : batuan beku dengan
kristal penuh yang besar-besar (holokristalin). Batuan beku korok
(porfirik) Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah
meresap diantara lapisan-lapisan litosfer.
39. Batuan beku luar (episif) Magma berubah menjadi larva yang
meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi
cepat. Menghasilkan : lelehan batuan beku dengan kristal yang halus
bahkan ada yang tidak berkristal. Batuan Sedimen (Endapan) Berasal
dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar akan
diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan.
a. Batuan sedimen klitik pasir b. Batuan sedimen kimiawi stalaktit
dan stalakmit c. Batuan sedimen organik lapisan humus dari
hutan
40. Batuan Malihan Terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang
tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada
sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan.D.
Biosfer Biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Bisofer
mencangkup semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh
mahluk hidup. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga : yaitu
litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
41.Biosfer
42.Bencana Alam Bencana alam di darat: A. Longsor Salju
Longsornya salju kebawah dari pegunungan, akibat dari besarnya
berat salju tersebut. B. Pemanasan Global
43. Penyebab pemanasan global: Efek rumah kaca Efek rumah kaca
disebabkan karena naiknya jumlah gas karbon dioksida (CO2) dan
gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan CO2 disebabkan oleh
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya. Energi matahari yang masuk & diserap bumi,
dipantulkan kembali oleh awan dan permukaan bumi, dalam bentuk
radiasi inframerah. Sebagian besar inframerah tertahan oleh awan,
gas CO2 dan gas lainnya, sehingga dikembalikan ke permukaan bumi
lagi. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi
sangat dingin dan tidak dapat ditinggali. Akan tetapi sebaliknya,
apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global.
44. Efek Umpan Balik : Anasir penyebab pemanasan global juga
dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya.
Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada
awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca,
pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara
sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki
usia yang panjang di atmosfer. Variasi Matahari Meningkatnya
aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah
kaca akan mendinginkan stratosfer .
45.Dampak Pemanasan Global : Iklim Mulai Tidak Stabil Para
ilmuan memperkirakan bahwa daerah bagian Utara dari belahan Bumi
Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah- daerah
lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil. Daerah hangat menjadi lebih lembab karena banyak air
yang menguap dari lautan.Uap air yang lebih banyak akan membentuk
awan lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari
kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan. Selain pemanasan, periode sangat dingin juga akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih
ekstrim.
46. Peningkatan Permukaan Laut Ketika atmosfer menghangat,
lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya
membesar dan tinggi permukaan laut naik. Pemanasan juga akan
mencairkan es-es di kutub, terutama sekitar Greenland, dan semakin
menambah volume air di laut. Perubahan tinggi muka laut akan
mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Erosi dari tebing, pantai,
dan bukit pasirpun akan meningkat.
47. Gangguan Ekologis Hewan dan tumbuhan akan bermigrasi dan
mengubah arah pertumbuhannya karena efek pemanasan. Hewan yang
tidak dapat bermigrasi ke daerah yang lebih dingin dan tumbuhan
yang tidak dapat mencari daerah baru, mungkin akan musnah.
48. Dampak Sosial dan Politik: Perubahan cuaca dan lautan
mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas dapat
menyebabkan gagal panen sehingga muncul kelaparan dan kekurangan
gizi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air
laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan
penyakit-penyakit yang disebabkan bencana alam (banjir, badai dan
kebakaran) dan kematian. Timbulnya bencana alam biasanya disertai
dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana
sering muncul penyakit. Pergeseran ekosistem berdampak pada
penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun
melalui vektor (vector-borne diseases). Contohnya Demam Berdarah
akibat genangan air. Selain itu beberapa spesies secara alamiah
terseleksi ataupun punah. Hal ini juga berdampak pada perubahan
iklim yang meningkatkan kasus penyakit tertentu (seperti Demam
Berdarah berkaitan dengan musim hujan tidak menentu).
49.Gempa Bumi
50.C. Gempa Bumi Tipe Gempa Bumi Gempa bumi vulkanik ( Gunung
Api ) Akibat adanya aktivitas magma, sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya
ledakan yang berakibat gempa bumi.
51. Gempa bumi tektonik Disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak
yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga sangat besar.
Gempa ini terjadi layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan
dengan tiba-tiba.
52. Gempa bumi tumbukan Diakibatkan oleh tumbukan meteor atau
asteroid yang jatuh ke bumi Gempa bumi runtuhan Biasanya terjadi
pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, dan bersifat
lokal. Gempa bumi buatan Adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu
yang dipukulkan ke permukaan bumi.
53. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Kebanyakan gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama, tekanan itu
kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan
tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itulah gempa bumi akan terjadi. Beberapa gempa bumi lain juga
dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam. Gempa juga dapat terjadi dari peledakan
bahan peledak. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi.
54.D. Lahar Adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa
campuran batu, pasir dan kerikil akibat aliran air yang terjadi di
lereng gunung (gunung berapi). Di Indonesia khususnya, aktivitas
aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya
intensitas curah hujan.E. Gunung Meletus Merupakan peristiwa yang
terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar
yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi,
yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C.
55.Berbagai Tipe Gunung Berapi Gunung berapi kerucut atau gunung
berapi strato (strato vulcano) Gunung berapi perisai (shield
volcano) Gunung berapi maarCiri-Ciri Gunung Berapi akan Meletus
Suhu disekitar gunung naik. Mata air jadi kering. Sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa).
Tumbuhan di sekitar gunung layu. Binatang di sekitar gunung
bermigrasi.
56.Hasil Letusan Gunung Berapi Gas Vulkanik Gas yang dikeluarkan
gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain
Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S),
Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan
manusia. Lava dan aliran pasir serta batu panas Lava adalah cairan
magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan
melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai
sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava
yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
57. Lahar Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan,
air, dan material lainnya. Abu Letusan Yakni material yang sangat
halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Awan Panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam
gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik
padat dengan suhu lebih besar dari 600 C. Awan panas dapat
mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka dan juga dapat
menyebabkan sesak napas.
58. Kebakaran Liar Adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam
liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah- rumah atau sumber daya
pertanian. Musim kemarau adalah penyebab utama kebakaran hutan.
59.Penyebab Kebakaran liar: Sambaran petir pada hutan yang
kering karena musim kemarau yang panjang. Kecerobohan manusia
antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa
mematikan api di perkemahan. Aktivitas vulkanis seperti terkena
aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
60. Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan
pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan
vandalisme. Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah
gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim
kemarau.
61.Dampak kebakaran liar: Menyebarkan emisi gas karbon dioksida
ke atmosfer Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik
karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Menyebabkan
banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di
saat musim kemarau. Kekeringan menghambatnya jalur pengangkutan
lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk saat musim
kemarau, yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik
(PLTA).
62.Bencana Alam Di Air
63.Bencana alam di air 1. Banjir peristiwa terbenamnya daratan
oleh air. Pada umumnya disebabkan oleh air sungai yang meluap ke
lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi.
Ciri-Ciri Biasanya terjadi saat hujan deras sepanjang hari. Air
menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
Mengakibatkan hanyutnya rumah- rumah, tanaman, hewan, dan
manusia.
64. Mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di
tempat-tempat yang rendah. Banjir dapat menyebabkan korban jiwa,
luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang. Menyebabkan kerugian
yg besar baik secara moril maupun materiil.
65.Jenis-jenis banjir: Berdasarkan sumber air yang menjadi
penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga: Banjir
Sungai : karena air sungai meluap Banjir Danau : karena air danau
meluap atau bendungannya jebol Banjir Laut Pasang : akibat adanya
badai dan gempa bumi
66.Penyebab Terjadinya Banjir: Penebangan hutan secara liar
tanpa disertai reboisasi Pendangkalan sungai Pembuangan sampah yang
sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong royong Pembuatan
saluran air yg tidak memenuhi syarat
67.Dampak dari Banjir Rusaknya areal pemukiman penduduk Sulitnya
mendapatkan air bersih Rusaknya sarana dan prasarana penduduk
Rusaknya areal pertanian Timbulnya penyakit-penyakit Menghambat
transportasi darat
68.Tsunami
69.2. TsunamiPenyebab terjadinya Tsunami Tsunami dapat terjadi
jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar
air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor
yang jatuh ke bumi
70.Bencana Alam terkait Cuaca Badai Salju Terjadi saat udara
yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Hujan Es
Adalah presipitasi yang terdiri dari bola- bola es. Salah satu
proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat
dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing level. Proses lain
yang dapat menyebabkan hujan adalah riming, dimana uap air lewat
dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi
pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang
besar.
71. Siklon Tropis adalah sebuah jenis sistem tekanan udara
rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Siklon tropis
merupakan bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang
memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang
yang lebih tinggi. Tornado Adalah kolom udara yang berputar kencang
yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus, atau dalam
kejadian langka, dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah
72. Kemarau Musim kemarau adalah musim di daerah tropis yang
dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau,
curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm
per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Gelombang Panas
Adalah periode lanjutan dari cuaca yang sangat panas, yang diikuti
oleh kelembaban tinggi. Beberapa gelombang panas telah menyebabkan
kegagalan panen yang merugikan, ribuan kematian karena hipertermia,
dan mati listrik tersebar karena penggunaan pendingin udara yang
terlalu meningkat.
73.Bencana alam terkait kesehatan Wabah Adalah tersebarnya
penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk
menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Kelaparan Menyebabkan
kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar
untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan,
konflik politik, maupun kekeri ngan cuaca.
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaA. Biosfer dan
Makhluk Hidup1. 3. Faktor Penghambat Fisik BiosferBiosfer adalah
zona tipis di bumi dan di atas permukaan bumi yang tidak lebih dari
20 km tebalnya. Sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya tempat
di alam dunia yang diketahui terdapat kehidupan dan tempat makhluk
hidup melangsungkan segala aktivitas hidupnya. Makhluk hidup itu
selalu berinteraksi dengan lingkungannya, yang terdiri dari
lingkungan tak hidup (abiotik) dan lingkungan hidup
(biotik).Biosfer terdiri dari sebagian lapisan atmosfer dan lapisan
kulit bumi. Lapisan atmosfer adalah merupakan lapisan udara di atas
bumi membungkus bumi dengan gas-gas dan terdiri dari 3 lapisan
utama:1. Ionosfer : (berada lebih dari 80 km di atas muka bumi).2.
Stratosfer : (berada pada 16 80 km di atas muka bumi).3. Troposfer
: (berada pada 0 16 km di atas muka bumi).Troposfer adalah lapisan
yang dinamis, di mana terdapat uap air yang dapat membentuk awan
dan hujan periodik. Sampai saat ini, baru diketahui bahwa makhluk
hidup hanya dapat beraktivitas di lapisan troposfer ini.Lapisan
kulit bumi terdiri dari dua bagian:1. Litosfer : merupakan bagian
yang padat dari lapisan kulit bumi2. Hidrosfer : merupakan bagian
yang cari dari lapisan kulit bumiSeperti diketahui, makhluk hidup
tinggal dan beraktivitas di kedua lapisan kulit bumi tersebut. Jadi
makhluk hidup hanya dapat beraktivitas pada lapisan troposfer dari
atmosfer, hidrosfer dan litosfer. Oleh karena itu, ketiga lapisan
tersebut disebut dengan lapisan biosfer.1. Sel Sebagai Unit
KehidupanSel merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural,
pertumbuhan, reproduksi, hereditas dan fungsional. Sel sebagai unit
struktural maksudnya adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun
tubuh organisme. Organisme multiseluler, tubuhnya dibangun oleh
banyak sel yang diperoleh dari pembelahan mitosis berulang-ulang
sebuah sel tunggal (monoseluler) yang disebut zigot. Akibatnya
organisme mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu dikatakan sel
sebagai unit pertumbuhan. Zigot dihasilkan dari peleburan
selkelamin (sel benih) jantan dan betina. Karena dari sel kelamin
dapat dihasilkan individu baru, sel dikatakan juga sebagai unit
produksi. Masing-masing sel kelamin (sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina) membawa materi genetik (genom) sebagai penentu
sifat (karakter) yang akan diwariskan kepada turunannya (individu
baru). Sifat oleh karena itu sel dikatakan juga sebagai unit
hereditas. Di dalam masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup
terselenggara semua aktivitas kehidupan, baik pada organisme
uniseluler, organisme yang selnya bergabung membentuk koloni dan
pada organisme uniseluler. Pada organisme uniseluler, seluruh
aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel tersebut. Pada organisme yang
berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi yang jelas dari
masing-masing sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme
multiseluler terdapat diferensiasi fungsi untuk menjalankan
aktivitas kehidupan. Komposisi kimiawi sel yang spesifik, kemampuan
melaksanakan metabolisme, reproduksi, tumbuh menjadi besar, tanggap
terhadap rangsang dan berdaur hidup adalah hal-hal yang membedakan
organisme dengan benda mati.Agar dapat melaksanakan seluruh
aktivitas hidup, sel harus memiliki bagian-bagian utama, yaitu
membran plasma, protoplasma (cairan sel atau sitoplasma dengan
seluruh organel-organel sel yang terdapat di dalamnya), dan nukleus
yang mengandung materi genetik (genom).1. Reproduksi Sel dan
Makhluk Hidup1. Reproduksi SelReproduksi sel dapat diartikan sel
memperbanyak diri, baik yang terjadi pada organisme tingkat sel
(uniseluler) maupun yang terjadi pada sel-sel penyusun tubuh
organisme multiseluler.Reproduksi sel dapat dibedakan atas:
amitosis dan meiosis. Amitosis adalah pembelahan langsung tanpa
melalui tahapan. Pada amitosis, mula-mula nukleus membelah kemudian
diikuti pembagian sitoplasma dari sel induk, dan dari satu sel
induk bisa terbentuk dua sel baru atau lebih. Mitosi adalah
pembelahan sel melalui beberapa tahapan utama yaitu: profase,
metafase, anafase dan telofase. Mitosis ditujukan untuk
memperbanyak sel, biasanya terjadi pada proses pertumbuhan individu
dan perbaikan (pengganti) sel-sel tubuh yang rusak. Pembelahan
mitosis akan menghasilkan sel anak yang merupakan duplikat sel
induknya, dimana jumlah dan kandungan kromosom sel anak
dipertahankan sama seperti jumlah dan kandungan kromosom sel
induknya, dan dari satu sel induk dihasilkan dua sel anak. Meiosis
adalah pembelahan sel yang bersifat reduksi dari sel yang diploid
menjadi sel haploid (terjadi penurunan jumlah kromosom sel anak
menjadi setengah jumlah kromosom sel induknya), dan dari satu sel
induk menjadi empat sel anak. Meiosis terdiri dari dua tahap
pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I terdiri dari
profase I yang terbagi lagi menjadi 5 fase yaitu leptonema,
zygonema, pakhinema, diplonema, dan diakinesis. Pada profase I ini
terjadi peristiwa crossing over yang berakibat keragaman genetik
pada sel anak (gamet). Akibatnya variasi individu yang dihasilkan
dari peleburan gamet jantan dan gamet betina sangat banyak.
Metafase I, anafase I dan telofase I adalah mekanisme pemisahan
kromosom yang homolog dan menghasilkan 2 sel anak dengan kromatid
diad. Miosis II terdiri dari profase II, metafase II, anafase II
dan telofase II dan merupakan mekanisme pemisahan kromatid diad
serta menghasilkan 4 sel anak dengan kromosom haploid. Meiosis
terjadi pada proses pembentukan sel kelamin pada sistem reproduksi
bagi individu yang bereproduksi secara seksual.1. b. Reproduksi
Makhluk HidupBagi setiap makhluk hidup, ada saatnya dimana
kemampuan untuk melaksanakan metabolisme, pertumbuhan, dan daya
tanggapnya terhadap rangsang tidak memadai lagi untuk
mempertahankan organisasinya yang rumit terhadap kekuatan-kekuatan
lain. Serangan pemangsa, parasit, kelaparan, faktor lingkungan yang
ekstrim, atau proses menua (aging) dapat mematikan makhluk hidup.
Oleh karena itu, sebelum makhluk hidup menghasilkan individu baru
melalui proses reproduksi.Proses yang dilakukan oleh makhluk hidup
untuk menghasilkan individu baru (keturunan) dari jenisnya
dinamakan reproduksi (perkembangbiakan). Tujuan reproduksi adalah
untuk mempertahankan kelestarian suatu spesies (jenis) makhluk
hidup.Banyak cara reproduksi yang dilakukan oleh organisme.
Cara-cara reproduksi tersebut dikelompokkan atas: 1) reproduksi
aseksual (vegetatif), dan 2) reproduksi seksual
(generatif).Reproduksi aseksual adalah jenis reproduksi yang
dilakukan oleh suatu organisme dengan melibatkan sel tubuh saja
tanpa melibatkan sel kelamin. Pada hewan, perkembangbiakan seperti
ini umumnya hanya dijumpai pada hewan rendah, misalnya paramaecium,
amoeba, dan euglena dengan membelah diri; hydra dan ubur-ubur
dengan bertunas; bintang laut dan planaria dengan fragmentasi. Pada
tumbuhan reproduksi aseksual dilakukan oleh tumbuhan rendah sampai
tumbuhan tinggi; misalnya membentuk spora pada algae dan lumut;
tunas, umbi, rizoma pada tumbuhan tinggi.Reproduksi seksual adalah
perkembangbiakan makhluk hidup yang melibatkan sel kelamin (gamet).
Dengan demikian, yang dimaksud reproduksi seksual bukan hanya
perkembangbiakan melalui perkawinan (peleburan sel kelamin jantan
dan betina) saja, tetapi partenogenesis pun termasuk di dalamnya.
Partenogenesis adalah reproduksi seksual dimana gamet betina (ovum)
tumbuh menjadi embrio tanpa menyatu dengan gamet jantan (sperma).
Partenogenesis ini dijumpai pada lebah, semut, lalat buah, dan
lain-lain. Konyugasi pun dimasukkan ahli ke dalam jenis reproduksi
seksual.Selain reproduksi yang berlangsung secara alami, kita kenal
pula ada reproduksi buatan, baik yang dilakukan secara in vivo
maupun in vitro. Reproduksi buatan biasanya dilakukan oleh manusia
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Misalnya reproduksi buatan
yang dilakukan pada tumbuhan dan hewan ternak.1) Reproduksi Alami
pada HewanHewan dapat melakukan reproduksi aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual pada hewan sedikit terjadi jika dibandingkan
dengan tumbuhan, dan hanya terbatas pada hewan tingkat rendah,
yaitu dengan cara pembelahan sel, pertunasan (budding), dan
fragmentasi.- Pembelahan: Terjadi pada hewan bersel satu
(Protozoa), misalnya amoeba, paramaecium, dan euglena.- Pertunasan
(budding): Terjadi pada Hydra sp, ubur-ubur, dan lain-lain.
Keturunan baru berkembang dari tunas yang tumbuh pada tubuh induk.
Pada beberapa spesies, misalnya ubur-ubur dan Hydra sp, tunas akan
lepas dan dapat hidup bebas. Pada koral, tunas tetap terikat pada
tubuh induk dan menyebabkan terjadinya koloni.- Fragmentasi:
Terjadi pada beberapa jenis cacing (misalnya planaria), bintang
laut, ular, dan lain-lain. Pada beberapa jenis cacing, setelah
tubuh mencapai ukuran normal (dewasa), secara spontan cacing
tersebut terbagi-bagi menjadi delapan atau sembilan bagian. Setiap
bagian akan berkembang menjadi cacing dewasa dan proses ini
terulang kembali.Reproduksi seksual merupakan cara reproduksi pada
hampir semua hewan mulai hewan tingkat rendah sampai hewan tingkat
tinggi. Reproduksi seksual melibatkan kelenjar kelamin (gonad)
untuk menghasilkan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum
atau sel telur). Pada umumnya reproduksi seksual terjadi melalui
penyatuan sperma dan ovum saat berlangsungnya pembuahan
(fertilisasi), walaupun pada partenogenesis ovum dapat berkembang
menjadi individu baru tanpa fertilisasi. Sperma memiliki bentuk dan
ukuran yang jauh berbeda dengan ovum sehingga disebut
heterogamet.2) Reproduksi Alami pada TumbuhanSebagaimana yang
terjadi pada hewan, tumbuhan juga melakukan reproduksi aseksual dan
seksual. Bedanya, pada tumbuhan, semua tingkatan mulai dari
tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi mampu
melakukan reproduksi aseksual maupun seksual. Pada tumbuhan,
fertilisasi dan meiosis membagi kehidupan individu menjadi dua fase
atau generasi, yaitu generasi gametofit mulai dengan spora yang
dihasilkan saat meiosis. Spora ini haploid dan semua sel yang
diturunkannya juga haploid. Diantara sel-sel yang dihasilkan
generasi sporofit mulai dengan zigot yang diploid, semua sel yang
berasal dari sini yang berkembang dengan cara mitosis juga diploid.
Akhirnya sel-sel tertentu akan menjalani meiosis sehingga terbentuk
spora-spora, pertanda dimulai kembali generasi gametofit.3)
Reproduksi BuatanReproduksi buatan umumnya sengaja dilakukan oleh
manusia untuk menunjang kesejaheraanya. Reproduksi buatan ini dapat
dilakukan secara in vivo maupun in vitro. Reproduksi vegetatif
buatan sangat banyak dilakukan manusia pada tumbuhan, misalnya
memperbanyak tanaman dengan stek, cangkok, menyambung, menempel,
dan lain-lain. Kesemua cara ini ditujukan agar tanaman berproduksi
dalam waktu yang cepat dan kualitas baik.Pada hewan ternak,
reproduksi buatan in vivo dilakukan dengan mempertemukan gamet
jantan dan betina tetap dalam tubuh hewan betina, tetapi dengan
metode kawin suntik. Pada proses ini, sperma dari hewan jantan yang
kita inginkan ditransfer ke dalam saluran kelamin hewan betina yang
sedang birahi dengan sejenis alat yang mempunyai jarum suntik,
sehingga disebut kawin suntik.Pada reproduksi buatan in vitro (yang
sangat dikenal dengan bayi tabung pada manusia), reproduksi
dilakukan dengan cara menyatukan gamet jantan dan gamet betina di
luar tubuh hewan yang bersangkutan, yang biasanya digunakan cawan
petri, karena itulah disebut in vitro yang secara harfiah artinya
di dalam gelas (cawan). Setelah terjadi pembuahan dalam cawan,
embrio dibiarkan berkembang sampai stadium blastula, kemudian
ditransfer ke dalam rongga uterus (rahim) ibu. Di dalam rahim itu
embrio berkembang, berimplantasi, dan menjadi individu baru seperti
pada kehamilan biasa. Teknik seperti ini sering disebut bayi
tabung.1.B. Asal Mula Kehidupan dan Evolusi Makhluk Hidup di
Bumi1.1. Hipotesis tentang Asal Mula KehidupanPertanyaan mengenai
bagaimana kehidupan pertama dimulai di bumi masih menjadi
pendebatan dari dahulu sampai sekarang. Aristoteles 3,5 abad
sebelum masehi mengemukakan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa
makhluk hidup muncul secara spontan dari benda mati (generatio
spontanea). Penemuan jasad renik oleh Anthonie Van Leeuwenhoek abad
ke 17 pada air rendaman jerami dianggap oleh pendukungnya sebagai
bukti pendukung teori abiogenesis. Teori ini ditentang oleh
Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur dengan teori
biogenesis, yang meyakini bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup yang telah ada sebelumnya. Hasil penelitian yang mereka
lakukan mengungkapkan bahwa: setiap kehidupan berasal dari telur
(omme visum ex ovo), setiap telur berasal dari kehidupan sebelumnya
(omne ovum ex vivo), dan setiap kehidupan berasal dari kehidupan
sebelumnya (omne vivum ex vivo).Skenario hipotesis, organisme
pertama merupakan produk suatu evolusi kimiawi yang terdiri dari
tahapan-tahapan berikut:1. Sintesis abiotistas hidup dan akumulasi
molekul organik kecil atau monomer seperti asam amino dan
nukleoida.2. Penyatuan monomer-monomer menjadi polimer, termasuk
protein dan asam nukleat (DNA dan RNA).3. Segregasi molekul-molekul
tersebut menjadi droplet (tulisan) yang disebut dengan protobion.4.
Protobion asal mula hereditas untuk menjalankan fungsi
kehidupan.Evolusi kimia ini didukung dengan postulat dari Oparin
dan J.B.S. Haldane, bahwa bumi primitif mendukung terjadinya reaksi
kimia untuk mensintesis senyawa organik yang berasal dari prekursor
organik yang terdapat pada atmosfer dan lautan purbakala. Atmosfer
pereduksi (penambah elektron) semacam itu meningkatkan penggabungan
molekul sederhana untuk membentuk moleku komplek.Pada tahun 1953
Stanley Miller dan Harold Urey menguji hipotesis Oparin-Haldane
dengan percobaan di laboratorium. Keadaan percobaan dibuat sesuai
dengan keadaan bumi purbakala. Atmosfer dalam model Miller-Urey
terdiri dari H2O, H2, CH4(metana) dan NH3(amoniak), yang diyakini
banyak terdapat di dunia purbakala. Percobaan mereka menghasilkan
berbagai jenis asam amino dan senyawa organik lainnya.Banyak
laboratorium mengulangi percobaan Miller-Urey dengan menggunakan
berbagai jenis campuran sebagai susunan atmosfer. Banyak pula
saintis yang meragukan bahwa kondisi atmosfer purbakala berperan
penting dalam reaksi kimia purbakala.Banyak diantara ahli biologi
sekarang membayangkan suatu dunia RNA, suatu periode awal dalam
evolusi kehidupan ketika molekul RNA berfungsi sebagai gen yang
belum sempurna dan sebagai katalis organik. Beberapa saintis telah
menguji beberapa hipotesis mengenai RNA yang bereplikasi sendiri.
Polimer pendek ribonukleotida telah dihasilkan secara abiotik dalam
percobaan di dalam laboratorium.Protobion tumbuh dan membelah
membagikan salinannya kepada keturunan, keturunannya akan
beranekaragam karena adanya mutasi dalam penyalinan RNA. Evolusi
dalam pengertian Darwinian yang sesungguhnya keberhasilan
reproduktif yang berbeda pada individu yang berbeda, agaknya
mengumpulkan banyak perbaikan pada metabolisme primitif dan
pewarisan. Salah satu tren mengarah ke RNA sebagai materi
hereditas. Pada mulanya, RNA dapat menyediakan cetakan tempat
perakitan nukleotida DNA. Akan tetapi DNA merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik yang lebih stabil dari RNA, dan
begitu DNA muncul, molekul RNA menulis peranan barunya sebagai
perantara dalam translasi (perterjemahan) kodegenetik. Dunia RNA
membuka jalan bagi dunia DNA.Perdebatan mengenai asal mula
kehidupan di bumi sangat banyak, dengan cara apapun bahan kimia
prebiotik berakumulasi membentuk polimer dan akhirnya bereproduksi
di bumi, lompatan dari satu kumpulan molekul menjadi sel-sel
prokariotik yang paling sederhana merupakan suatu peristiwa yang
sangat besar dan perubahan pastilah telah terjadi dalam banyak
tahapan evolusi yang lebih kecil. Kita mengetahui melalui bukti
fosil bahwa prokariotik sudah mulai mengalami pertumbuhan sekitar
3,5 miliar tahun silam dan semua garis keturunan muncul dari
prokariotik kuno tersebut.1. 2. Proses Evolusi Makhluk Hidup di
BumiBeberapa episode utama dalam sejarah kehidupan yang penentuan
waktu kejadiannya berdasarkan pada bukti fosil dan analisis
molekuler menunjukkan perubahan makhluk hidup dari bentuk yang
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi
karena DNA mengalami perubahan kode genetik (mutasi). Kode genetik
yang paling sesuaid keadaan lingkungan akan mendapat peluang yang
lebih baik untuk berkembang. Organisasi yang dapat bertahan hidup
di lingkungan tertentu disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang
mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya dapat mengembangkan
populasinya, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah
inilah yang disebut dengan seleksi alamiah (natural
selection).Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah bumi, dan
organisme pertama merupakan nenek moyang dari keanekaragaman
biologis yang kita lihat saat ini. Organisme makroskopis dan
multiseluler terutama tumbuhan dan hewan serta manusia berasal dari
organisme mikroskopis dan uniseluler (bersel tunggal).Dari sejarah
kehidupan di bumi, diperkirakan bumi dibentuk 4,5 milyar tahun
silam. Kehidupan di bumi diperkirakan bermula antara 3,5 4.0 miliar
tahun silam. Setelah bumi cukup dingin muncul kehidupan pertama
sekitar 3,8 miliar tahun silam yang dibuktikan dengan isotop karbon
hasil aktivitas metabolis organisme dalam batuan yang berumur 3,8
miliar tahun silam di Greenland (tanah hijau di kutup Utara), yang
diperkirakan oleh saintis adalah organisme prokariotik. Organisme
prokariotik berfilamen berumur 3,5 miliar tahun silam, fosilnya
ditemukan di Afrika Selatan dan Australia Barat. Kehidupan
prokariotik purba ini ditemukan pada batuan yang disebut
stromatolit (bahasa Yunani: stroma = tempat tidur, dan lithos =
batu). Stromatolit adalah kubah bergaris-garis yang tersusun dari
batuan sedimen. Fosil tersebut saat ini merupakan fosil organisme
hidup tertua yang diketahui. Namun demikian fosil yang terdapat di
Australia Barat tampak seperti organisme fotosintetik, yang mungkin
merupakan organisme penghasil oksigen. Jika demikian halnya, maka
mungkin kehidupan telah berkembang jauh sebelum organisme ini
hidup, kemungkinan sekitar 4,0 miliar tahun silam.Sekitar 2,5
miliar tahun silam produksi oksigen (O2) oleh prokariotik primitif
dan menciptakan atmosfer aerob yang memulai suatu tahapan untuk
evolusi kehidupan aerob. Sementara evolusi prokariotik terus
berlanjut, beberapa organisme mampu menggunakan oksigen untuk
metabolisme makhluk organik atau (siano bakteri fotosintetik).
Sekitar 1,7 miliar tahun silam sel eukariotik telah berevolusi dari
komunitas prokariota. Organisme multiselule muncul sebelum hewan
tertua muncul di sekitar 500 juta tahun silam dan evolusi terus
terjadi seiring dengan pergeseran benua. Zaman keemasan reptil,
tumbuhan berbunga dan mamalia ada pada zaman mesozoikum dan awal
senozoikum. Akhirnya, makhluk hidup dengan segala kompleksitas
struktur tubuh dan beranekaragam spesies seperti yang kita lihat
sekarang ini diduga terjadi akibat proses evolusi dalam waktu yang
sangat panjang. Manusia berada pada puncak evolusi makhluk hidup.1.
C. Keanekaragaman Makhluk Hidup1. 1. Penyebab Keanekaragaman
Makhluk HidupTidak ada makhluk hidup di alam ini yang persis sama
satu dengan yang lain jika dilihat dari sifat atau karakter yang
tampak maupun dari sifat atau karakter yang tidak tampak.
Masing-masing individu dalam suatu jenis (spesies) memperlihatkan
perbedaan bentuk tubuh, warna, ukuran, kecerdasan, dan lain-lain.
Bahkan individu-individu yang berasal dari induk yang sama, juga
menunjukkan perbedaan sifat. Apalagi jika dibandingkan individu
yang berbeda jenisnya. Semua ini menunjukkan adanya keanekaragaman
makhluk hidup. Pertanyaan yang muncul adalah: Mengapa terjadi
keanekaragaman makhluk hidup? Apakah makhluk hidup yang
beranekaragam ini berasal dari nenek moyang yang sama? Para ahli
telah mencoba mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Bahkan
telah mencoba pula menyusun hipotesis tentang bagaimana munculnya
makhluk hidup yang beranekaragam tersebut.Menurut para ahli,
keanekaragaman makhluk hidup seperti yang kita lihat sekarang ini
terbentuk dari proses evolusi. Ketika bumi baru saja terbentuk,
yang terjadi adalah proses evolusi yang lebih besar, yang kemudian
memunculkan sel pertama (ancestor cell). Setelah dalam waktu yang
cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel pertama ini kemudian
memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum.
Proses evolusi makhluk hidup berlanjut seiring dengan perubahan
iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses
evolusi, bermunculanlah beranekaragam makhluk hidup. Zaman keemasan
Reptilia, Tumbuhan Berbunga, dan Mammalia terjadi pada akhir era
Mesozoikum (Mesozoic) dan awal era Senozoikum (cenozoic).Walaupun
Charles Robert Darwin mencetuskan evolusi sebagai suatu teori yang
menyebabkan makhluk hidup berubah dan menjadi beraneka ragam
melalui proses seleksi alam dalam waktu yang sangat lama, namun ia
belum mengetahui tentang DNA dan mekanisme pewarisannya. Namun
demikian diketahui bahwa variasi yang ada pada individu bersifat
genetis. Kemudian diketahui bahwa sumber terjadinya variasi adalah
mutasi, yaitu perubahan susunan kimiawi DNA yang berlangsung
sedikit demi sedikit dan memakan waktu lama. Mutasi memodifikasi
DNA dan menyebabkan terjadinya spesies baru (spesiasi). Jadi
mekanisme evolusi adalah akumulasi perubahan secara bertahap dalam
kurun waktu lama, sampai suatu kelompok organisme cukup nyata
berbeda dari kelompok asalnya sehingga dapat disebut sebuah spesies
baru. Hal tersebut dapat terjadi bila ada penghalang fisik yang
memisahkan suatu populasi induknya (yang akan menghasilkan spesiasi
alopatrik), atau gene pools mereka menjadi terpisah akibat adanya
variasi lingkungan (yang akan menghasilkan spesiasi parapatrik).
Pola evolusi dikenal dengan evolusi divergen (bila dua atau lebih
spesies berevolusi dari sebuah leluhur yang sama), dan evolusi
konvergen (bila evolusi organisme yang berasal dari leluhur yang
berbeda, beradaptasi pada lingkungan hidup yang
sama).Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan totalitas variasi
gen, jenis dan ekosistem yang dijumpai di suatu daerah.
Keanekaragaman makhluk hidup menyatakan terdapatnya berbagai macam
variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat lain yang
terlihat pada tingkat yang berdeda-beda. Keanekaragaman makhluk
hidup meliputi berbagai macam aspek seperti ciri-ciri morfologi,
anatomi, fisiologi, dan tingkah laku makhluk hidup yang selanjutnya
akan menyusun suatu ekosistem tertentu. Keanekaragaman makhluk
hidup tidak hanya terjadi antar jenis tetapi juga di dalam satu
jenis. Keanekaragaman antar jenis misalnya antara bawang merah
dengan bawang putih, sedangkan keanekaragaman dalam satu jenis
misalnya antara varietas padi, padi Jawa, padi Cianjur dan
lain-lain.1. 2. Pengelompokan (Klasifikasi Makhluk Hidup)Untuk
mengetahui ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, perilaku atau
ciri-ciri lainnya dari makhluk hidup, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah identifikasi yaitu menentukan nama ilmiah dan
kelompok makhluk hidup sesuai dengan Kode Tata Nama Internasional.
Identifikasi merupakan kegiatan utama klasifikasi, dengan
klasifikasi keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat dipelajari
dan dipahami dengan lebih mudah dan utuh.Klasifikasi makhluk hidup
dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu sistem buatan (artifisial),
sistem alamiah dan sistem filogenetik. Sistem buatan yaitu
pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan lebih banyak kepada
ciri-ciri morfologi atau habitatnya, tetapi penggunaan ciri-ciri
alami masih terbatas sehingga kelompok-kelompok yang dihasilkan
juga terbatas. Contoh:1. Klasifikasi oleh Aristoteles yang
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan habitat dan perawakannya
menjadi 4 kelompok, yaitu; gulma atau liana, semak, perdu, dan
pohon.2. Klasifikasi oleh Carolus Linnaeus yang mengelompokkan
tumbuhan menurut jumlah benang sari, yaitu: monandrie (1 benang
sari), diandrie (2 benang sari) dan seterusnya.Sistem alam
menghendaki terbentuknya takso-takson yang alami, takson yang
terbentuk mencakup anggota-anggota yang sewajarnya dikehendaki
alam. Dasar yang digunakan adalah banyak sedikitnya persamaan
sifat/ciri morfologi, selanjutnya sifat anatomi, fisiologi atau
sifat-sifat lainnya.Sistem filogenetik (pertengahan abad 19),
selain menunjukkan persamaan-persamaan ciri-ciri morfologi, anatomi
atau sifat-sifat lain (seperti pada sisem alam). Klasifikasi juga
mencerminkan perkembangan (dari sederhana ke yang lebih maju) serta
jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar takson. Takson adalah
tingkatan dalam klasifikasi makhluk hidup. Urutan takson tertinggi
sampai kepada takson terendah adalah: Kingdom, Filum (untuk hewan)
atau Divisio (untuk tumbuhan), Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.
Pada awalnya makhluk hidup hanya dikelompokkan ke dalam 2 kingdom
saja, yaitu Animalia (hewan) dan Plantae (tumbuhan). Tetapi
sekarang, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam
biologi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 5 kingdom, Yaitu:
Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Kingdom monera
terdiri dari organisme prokariotik, yaitu kelompok makhluk hidup
bersel satu (uniseluler) dan tidak memiliki inti yang nyata
(nukleus). Contohnya adalah bakteri dan alga biru. Kingdom Protista
meliputi organisme bersel tunggal yang inti (nukleus) sudah nyata.
Contohnya adalah protofita (mikroalga) dan protozoa. Kingdom fungi
adalah kelompok makhluk hidup eukariotik yang mirip dengan tumbuhan
tetapi tidak mampu melakukan fotosintesis (non-fotosintetik).
Kelompok Fungi terdiri atas mikrofungi (fungi uniseluler) dan
makrofungi (fungi multiseluler). Contoh dari mikrofungi adalah
khamir atau ragi (yeast). Kapang (mold) dan cendawan (mushroom)
adalah contoh makrofungi. Kadang-kadang Fungi bersimbiosis dengan
Algae membentuk lutut kerak (lichens). Kingdom Plantae adalah
organisme eukariotik multiseluler yang mampu melakukan fotosintesis
karena memiliki zat hijau daun (klorofil). Ke dalam kelompok
Plantae termasuk makroalgae, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
Diduga kelompok Plantae berevolusi dari algae hijau berfilamen yang
menyerbu daratan sekitar 400 juta tahun yang lalu. Kingdom Animalia
merupakan kelompok hewan dengan ciri-ciri tubuh bersel banyak dan
eukariotik yang tidak mampu mengolah makanan sendiri dari bahan
anorganik. Oleh karena itu sangat tergantung kepada tumbuhan,
sehingga kelompok ini disebut heterotrof.1. D. Persebaran Makhluk
HidupBiogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran
organisme di muka bumi. Studi tentang penyebarn spesies
menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun
selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut
kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan
spesies yang cocok terhadp daerah yang ditempatinya. Persebaran
organisme di bumi dipengaruhi oleh faktor: 1) Lingkungan, 2)
Sejarah geologi, dan 3) Penghambat Fisik.1. 1. Faktor LingkunganDua
faktor lingkunganutama yang berpengaruh terhadp persebaran makhluk
hidup adalah faktor abiotik (daratan, perairan, dan lintang
geografis) dan biotik (tumbuhan, hewan dan jasad renik
(mikroorganisme).1. 2. Faktor Sejarah GeologiKira-kira 200 juta
tahun yang lalu, yaitu pada periode jurasik awal, benua-benua utama
bersatu dalam superbenua (supercontinent) yang disebut Pangaea.
Hipotesis ini disampaikan seorang ilmuwan Jerman. Alfred Weneger
pada tahun 1915. hipotesis ini disampaikan lewat bukunya yang
berjudul Asal-usul Benua-benua dan Lautan.Pada awal tahun 1960-an,
bukti-bukti mengenai pergerakan/pergeseran benua (continental
drift) berhasil ditemukan. Benua-benua yang tergabung dalam Pangea
mulai memisah secara bertahap. Terbukanya laut Atlantik Selatan
dimulai kira-kira 125-130 juta tahun lalu, sehingga Afrika dan
Amerika Selatan bersatu secara langsung. Namun, Amerika Selatan
juga telah bergerak perlahan ke Amerika Barat dan keduanya
dihubungkan tanah genting Panama. Ini terjadi kira-kira 3,6 juta
tahun yang lalu. Saat jembatan Panama terbentuk secara sempurna,
beberapa hewan dan tumbuhan dari Amerika Selatan termasuk Oposum
dan Armadillo bermigrasi ke Amerika Barat. Pada saat yang bersamaan
beberapa hewn dan tumbuhan dari Amerika Barat seperti oak, hewan
rusa, dan beruang bermigrasi ke Amerika Selatan. Jadi perubahan
posisi baik dalam skala besar maupun kecil berpengaruh besar dalam
pola distribusi organisme, seperti yang kita saksikan saat ini.
Contoh lain adalah burung-burung yang tidak dapat terbang, misalnya
ostriks, rhea, emu, kasuari dan kiwi terlihat memiliki divergensi
percabangan sangat awal dalam perjalanan evolusi dari semua
kelompok burung lainnya. Akibatnya terjadilah subspesies
tadi.Australia adalah contoh yang sesuai untuk mengetahui bagaimana
gerakan benua-benua memengaruhi sifat dan distribusi organisme.
Sampai kira-kira 53 juta tahun lalu, Australia dihubungkan dengan
Antartika. Hewan khas Australi, yaitu mamalia berkantung
(marsupialia), yang ada pula meski sedikit di Amerika Selatan,
secara nyata terlihat sudah bergerak di antara kedua benua ini
lewat Antartika.1. Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang
geografi atau barrier (isolasi geografi) seperti daratan (land
barrier), perairan (water barrier), dan penggentingan daratan
(isthmus). Contohnya adalah: gunung yang tinggi, padang pasir,
sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu
spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch
di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan
tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang
diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan.
Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang
berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya.
Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan.1. 4. Persebaran
Tumbuhan dan HewanGaris lintang bumi (lattude) menunjukkan
terdapatnya 4 wilayah iklim di bumi, yaitu tropis, subtropis,
dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya
akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena
faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari
permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi
(altitude) juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang
menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami
oleh tumbuhan yang berbeda-beda.Pada persebaran hewan lebih
ditentukan oleh letak/wilayah geografis (zoogeografis). Di bumi,
daerah persebaran hewan (zoogeografi) dibedakan menjadi enam lokasi
berdasarkan persamaan fauna, yaitu: 1) Palearktik (palearctic) yang
meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan Gurun
Sahara sebelah Utara, 2) Nearktik (nearctic) yaitu Amerika Utara,
3) Neotropis (neotropical) yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4)
Oriental meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan; 5) Etiopia
(ethiopian) yaitu Afrika, dan 6) Australia (australian) meliputi
Australia dan pulau-pulau sekitarnya.DAFTAR PUSTAKADepdiknas. 2004.
Makalah Pelatihan Dosen Mata Kuliah berkehidupan Bermasyarakat Ilmu
Kealaman Dasar (IAD). Medan: Pelatihan Nasional Dosen Mata Kuliah
Ilmu kealaman Dasar (IAD) Tanggal 28 s.d 30 Juli 2004 di
Medan.Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.
Ed. Rev. Jakarta: Universitas Terbuka.PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Makhluk HidupPerbedaan makhluk hidup
disebabkan bentuk tubuh, susunan tubuh, dan kebiasaan bertingkah
lauku yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut mengakibatkan
makhluk hidup beraneka ragam. Makhluk hidup yang beraneka ragam
dapat dikelompokan berdasarkan kesamaanya. Dasar pikirkanlah dan
bandingkanlah dengan pengalaman kita sehari-hari. Apakah kucing dan
anjing dapat kawin dan mengahsilakan keturunan? Jawabannya tentu
tidak. Akan tetapi, jika anjing dikawinkan dengan sesama anjing
maka dapat menghasilkan anak anjing.Makhluk hidup atau individu
sejenis digolongkan dalam satu spesies. Kelompok manusia yang
merupakan satu spesies disebut Homo sapeiens. Perbedaan yang
dijumpai dalam satu spesies tertentu disebut variasi. Variasi
didunia ini tentu sangat banyak.B. Organisasi Kehidupan1. SelSel
berasal dari kata cella, yang artinya rongga kecil. Sel merupakan
unit terkecil dari kehidupan yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Ukuran sel sangat kecil atau mikroskopis, sehingga untuk melihatnya
harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Sel tersusun atas
membran sel, sitoplasma dan organel-organel.Bentuk dan ukuran sel
beraneka ragam. Bentuk sel ada yang bulat, bulat panjang,
memanjang, berbentuk segi lima, segi enam, pipih/ berbulu. Pada
umumnya makhluk hidup yang beraneka ragam memiliki struktur sel
yang hampir sama, yaitu tersusun atas membran sel dan protoplasma.
Protoplasma tersusun atas cairan sel (sitoplasma) dan
organel-organel. Organel adalah alat-alat di dalam sel yang
mempunyai fungsi khusus. Contoh organel adalah inti sel,
mitokondria, plastida, lisosom, dan retikulum endoplasma. Organel
tidak bisa diamati dengan jelas jika menggunakan mikroskop
cahaya.Perbedaan
Sel tumbuhan
Sel hewanDinding sel
+Plastida
+
Vakuola
+( besar)
+ (kecil)Sentrosom
+
Kloroplas
+
Membran Sel
+
2. JaringanJaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk
dan fungsi yang sama. Jaringan hanya dimiliki oleh makhluk hidup
bersel banyak (multiseluler). Pada perkembangbiakan secara kawin
terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel
zigot.Gbr. Jaringan meristem pada batang3. OrganOrgan adalah alat
tubuh yang memiliki fungsi khusus. Pada manusis misalnya, terdapat
organ penglihat, pembau, pencernaan makanan, peredaran darah, dan
pengeluaran. Organ tersususn atas jaringan-jaringan. Jadi,
sekumpulan jaringan bekerja membentuk organ tubuh. Misalnya, organ
sirkulsi tersususn atas jaringan otot lurik, otot jantung, otot
polos, saraf, dan jaringan ikat.Organ pada tumbuhan misalnya akar,
batang, daun, bunga, dan, buah. Akar merupakan organ yang penting
untuk menegakkan tubuh tumbuhan dan menghisap air serta mineral
dari dal tanah. Jaringan-jaringan penyusun akar dikotil contohnya
antara lain epidermis, parenkima, xilem,floem, empulur, dan
kambium.4. Sistem OrganBeberapa macam organ yang terangkai dan
mempunyai fungsi tertentu disebut sistem organ. Organ tidak dapat
berdiri sendiri. Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja sama
dengan orang lainnya. Sebagai contoh, untuk berfotosintesis, daun
memerlukan bantuan organ akar dan batang. Sistem organ transportasi
pada manusia memerlukan kerja sama antara organ jantung dan
pembuluh darah, organ paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.
Gambar : Sistem organ pada manusia
5. OrganismeBermacam-macam organ dan sistem organ akan membantuk
suatu organisme atau makhluk hidup. Oleh karena itulah, makhluk
hidup biasa jiga di sebut dengan istilah organisme. Agar organisme
dapat melakukan kegiatan hidupnya, organ-organ hidupnya harus
lengkap dan bekerja dengan baik. Organ-organ itu misalnya organ
pernafasan, pencernaan, pengangkutan, penglihatan, pendengaran,
saraf, dan perkembangbiakan. Jika salah satu organ terganggu, maka
kerja organ yang lainnya juga terganggu. Sebagai contoh, jika
mengalami gangguan pada ginjal, urin tidak dapat disaring secara
sempurna. Akibatnya zat-zat sisa dalam urin yang seharusnya dibuang
mengalir lagi keseluruh tubuh melalui peredaran darah. Zat-zat sisa
tersebut akan meracuni sel-sel tubuh. Orang yang demikian dikenal
sebagai penderita gagal ginjal. Jadi, jika salah satu organ
terganggu, orang akan mengalami gangguan kesehatan.6.
PopulasiPopulasi adalah kumpulan individu yang sejenis, yang
terdapat pada daerah tertentu. Misalnya: populasi sapi, populasi
kambing, populasi rusa, dll. Populasi mempunyai kemungkinan untuk
berinteraksi. Interaksi ini terlihat dalam bentuk kompetisi untuk
mempertahankan diri atau kerjasama untuk mempertahankan jenis.
Berdasarkan aliran energi yang digunakan dalam setiap komunitas,
maka setiap populasi dapat digolongkan kedalam salah satu kelompok
berikut ini:a. Produsen, yaitu jenis makhluk hidup berhijau daun
yang dapat mengubah energi surya menjadi energi kimia dalam
jaringannya.b. Konsumen pertama, biasanya disebut juga herbivor,
yaitu organisme pemakan tumbuhan.c. Konsumen kedua, karnivor, ciri
organisme pemakan herbivor.d. Konsumen ketiga, yaitu karnivor
pemakan karnivor lainnya. Namun ada organisme yang secara
fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga misalnya
adalah manusia.e. Parasit, yaitu orgaisme yang makanannya adalah
makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat dia
hidup.f. Pemakan bangkai, ialah hewan-hewan yang hidup dari kotoran
(faeces) atau tubuh organisme mati yang sudah membusuk.g. Pengurai,
ialah cendawan, bakteri dan mikroba yang menguraikan organisme mati
atau sampah organik dan melepaskan zat kimia serta panas ke dalam
lingkungannya untuk diseerap kembali oleh tumbuhan hidup7.
KomunitasKomunitas adalah kumpulan beberapa kelompok organisme yang
hidup pada suatu tempat secara bersamaan. Contohnya: komunitas
perairan air tawar, disana terdapat populasi tumbuhan air, populasi
kutu air, kura-kura dan lain-lain.8. EkosistemEkosistem adalah
unsur-unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan
saling mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi
dan materi yang terjadi dalam suatu sistem. Ekosistem dapat dilihat
sebagai hasil saling mempengaruhi antara komponen abiotik dan
komonen biotik dalam pengubahan energi dan materi, karena ekosistem
meliputi orgainsme (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik)C.
Pengertian Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi adalah cara para
ilmuwan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dasar untuk
mengelompokkan makhluk hidup adalah dengan melihat dari persamaan
dan perbedaan ciri-ciri dan sifat makhluk hidup, yang meliputi ciri
morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan
makhluk hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu disebut
sistematika.Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk
mempelajari keanekaragaman hayati. Tujuan dari klasifikasi adalah
sebagai berikut.a. menyederhanakan objek studi agar mudah
dipelajari;b. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk
membedakan tiap-tiap jenis;c. mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciricirinya;d. mengetahui hubungan
kekerabatan dan sejarah evolusinya.Adanya klasifikasi makhluk hidup
mempunyai manfaat sangat besar yang langsung dapat dirasakan
manusia, yaitu sebagai berikut:a. Pengklasifikasian melalui
pengelompokkan dapat memudahkan dalam mempelajari organisme yang
beraneka ragam.b. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat
hubungan tingkat kekerabatan antara organisme satu dengan
lainnya.D. Pengklasifikasian Makhluk HidupKlasifikasi dilakukan
berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk
kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah
diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan
kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini
adalah sistem tata nama biner yang disebut binomial nomenclature
yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak
Taksonomi.Pemberian nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa
Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus dan
spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf
besar, dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata
ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum
gnemon (melinjo).Jika nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka
kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis
miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus
rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis. Berdasarkan taksonomi
yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi
beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga
besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga),
dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah
persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.Pada
1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup
menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi,
plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan
biologi. Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan
cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut
adalah sebagai berikut:1. MoneraCiri-ciri monera adalah uniseluler
(bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti),
dan memiliki reproduksi secara aseksual. Contoh dari monera:a)
BakteriBakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik. Umumnya
tidak memiliki klorofil, namun ada yang memiliki klorofil sehingga
dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil, hanya
beberapa mikron.b) Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)Cyanobacteria
ti dak semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki
klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen.
Tempat hidup Cyanobacteria di danau, laut, sungai, rawa, batu,
tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat
keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan
sebagai sumber makanan yang kaya protein).
2. ProtistaCiri-ciri protista a dalah eukariotik (mempunyai
membran inti), uniseluler atau multiseluler (bersel banyak), dan
autotrof atau heterotrof.a. Protista yang memliki ciri-ciri seperti
hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki
ciri seperti hewan (protozoa). Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan
menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda
hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh:
Entamoeba histolityca (penyebab disentri). Flagellata Flagellata
bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air
tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi
(penyebab penyakit surra pada hewan ternak). Cilliata Cilliata
hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut
getar silia. Contoh: Paramecium caudatum. Sporozoa Spor ozoa tidak
memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup sebagai
parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).b. Protista yang
memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae). Berikut ini
adalah yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seper ti
tumbuhan (ganggang/algae). Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler,
tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu
berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena. Pyrophyta
Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut,
tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding
sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.c. Protista
yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi). Berikut ini yang
termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota
menghasilkan sel-sel yang hidup bebas yang berbentuk seperti
amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk
massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila
keadaan kering. Contoh: Physarium. Oomycota (jamur air) Oomycota
hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau
atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara
seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan
zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh
menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan
sebagai parasit).3. FungiCiri-cirinya adalah eukariot, memiliki
dinding sel, tidak memiliki klorofi l, uniseluler atau
multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat
yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (l
ichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup,
dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual dengan zigospora,
askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam
fungi.a. Zigomycota Ciri-cirinya adalah: Mempunyai hifa yang tidak
bersekat. Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan
secara aseksual dengan spora. Hidup sebagai saprofit pada makanan,
tanah, sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada juga yang hidup sebagai
parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).b.
Ascomycota Ciri-cirinya adalah: Uniseluler atau multiseluler
(sebagian besar). Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. Ada yang
membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Reproduksi aseksual dengan
konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora.
Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang
sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces
cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).c. Basidiomycota
Ciri-cirinya adalah: Multiseluler Hifa bersekat. Ada yang membentuk
tubuh buah dan ada yang tidak Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa
organisme, ada yang parasit pada tumbuhan atau manusia. Reproduksi
aseksual dengan membentuk konidiospora, secara seksual dengan
menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur
merang).d. Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena
reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus wentii
(pembuatan kecap, tauco).4. PlantaeKingdom plantae atau tumbuhan
adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri eukariotik dan
multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki
klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua
kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.
ThallophytaThallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak
mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut
ini yang termasuk Thallophyta.a) Algae (ganggang) Algae banyak
tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni,
memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada
juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan
fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara
gamet jantan dan betina. Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu:
Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta
(alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).b) Bryophyta (Lumut)
Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai
bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu
melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa
hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang
menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi
penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium.
Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:i. Hepaticeae (Lumut hati)
Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah
gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.ii.
Musci (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan
daun, hidup di tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum
fimbriatun, Mnium. TracheophytaTumbuhan ya ng memiliki pembuluh
angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang,
dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap
air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi
dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis.
Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:a. Pterydophyta
Mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya
berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pt
erydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan
mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta
dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba),
Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan
Pterophyta (paku sejati).b. Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat
reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan
gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina
disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di
dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan
baru).Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan
pada letak bijinya, yaitu: Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak
terbungkus daun buah. Biji s