Jan 15, 2016
Periode Prasejarah : Neolithikum, Megalithikum dan Jaman
Perunggu Pertemuan 2
Matakuliah : U0022 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 1
Tahun : 2009/2010
3
NEOLITIKUM• Menetap dan memiliki tempat
tinggal• Bercocok tanam• Alat-alat kebudayaan sudah halus
dan sempurna
Kebudayaan yang berasal dari masa Neolitikum berhasil ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa tengah, Jawa Timur, dan sepanjang sungai Bengawan Solo. Kebudayaan neolitikum merupakan transisi dari kebudayaan food gathering menjadi food producing.
Kapak Lonjong Batu Hitam | ditemukan di Bogor |alat pemotong dan penggali
Katalog Museum Nasional
4
Kapak Persegi
NEOLITIKUM | alat batu
Kapak Lonjong
5
Kapak PersegiDitemukan di SukabumiTerbuat dari Batu Chalcedon, polished | Diperkirakan untuk upacara ritual, penguburan dan barter
NEOLITIKUM
Katalog Museum Nasional
Kapak LonjongBatu Kalsedon,
polishedDitemukan di Bekasi
Untuk upacara, penguburan & barter
Katalog Museum Nasional
6
Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar.
Kebudayaan ini berkembang paralel dengan zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu.
http://www.indobackpacker.com/content/view/157/80/
MEGALITIKUM
Patung di Bukit Bada, Sulawesi Tengah
7
Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan, walaupun kepercayaan tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang mendiami obyek-obyek tertentu (animisme) serta kepercayaan bahwa obyek-obyek tertentu, seperti pohon, batu, senjata memiliki kekuatan gaib (dinamisme)
Kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia mulai meningkat. Manusia mulai percaya bahwa orang yang meninggal, rohnya akan pergi ke suatu tempat dan sewaktu-waktu roh itu dapat dipanggil untuk memberikan pertolongan.
MEGALITIKUM
8
Manusia mulai membuat patung-patung raksasa untuk menyembah roh nenek moyang mereka.
Patung yang menggambarkan secara jelas laki-laki dan perempuan ini mengandung makna kesuburan.
MEGALITIKUM | patung
Patung di Bukit Bada, Sulawesi Tengah
9
Peninggalan Pasemah yaitu sebuah kubur batu yang ditemukan di dataran tinggi Pasemah, Sumatera Selatan.
htt
p://
ww
w.c
hro
no
bui
ldin
g.c
o.id
/ser
vice
s/cv
_p
erm
ata
_je
ram
/ind
ex.h
tm
MEGALITIKUM | kubur batu
10
Tempat pemujaanDipahami sebagai tempat tinggal arwah
MEGALITIKUM | pepunden berundak
11
Dolmen | altar batu (di bawahnya sering digunakan sebagai kubur)
MEGALITIKUM | dolmen
Ditemukan di Bondowoso Ditemukan di Sumbawa
12
Batu GajahPasemah Sulawesi Selatan
MEGALITIKUM | ukiran batu
13
Keranda Batu | Bali
MEGALITIKUM | sarcophagus
Waruga | Minahasa(Waruga juga ditemukan di Sumatera Utara)
14
Menhir | Sumatera Barat
Menhir| Minahasa
MEGALITIKUM | menhir
Menhir selain merupakan alat upacara ritual, juga menyimbolkan kesuburan dan kejantanan
15
Pada masa ini mulai berkembang pula pemakaian ragam hias yang ditempatkan di beberapa peralatan sehari-hari.
Beberapa motif sederhana yang dikenal dengan motif ulir atau ukelan
MEGALITIKUM | ornamen
16
Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang kehidupan manusia sebagian besar terbuat dari logam.
Pada zaman logam, masyarakat mulai mempergunakan alat-alat atau peralatan yang terbuat dari logam.
Pembuatan benda-benda dari logam menggunakan teknik: cire perdue.
ZAMAN LOGAM
17
METODE CIRE PERDUEBenda yang dikehendaki dibuat dulu dari lilin lengkap dengan bagian detailnya (gbr. 1).
Lilin tersebut kemudian dibungkus dengan tanah dan selanjutnya di panaskan sehingga lilin menjadi cair (gbr.2-3).
Selanjutnya, logam cair dituangkan ke dalam tanah yang telah terbentuk dan setelah dingin, tanah dipecahkan. Sehingga terbentuklah peralatan yang dikehendaki. (gbr. 4-6)
ZAMAN LOGAM
18
Di Indonesia yang lebih banyak digunakan adalah perunggu, yaitu logam campuran antara timah dan tembaga. Oleh karena itu zaman logam di Indonesia lebih dikenal sebagai Zaman Perunggu.
Peralatan yang terkenal luas adalah kapak perunggu, bejana, tombak besar bermata lebar dan Nekara. Benda-benda tersebut selain bernilai fungsional juga ada yang bernilai magis karena digunakan sebagai alat upacara, terutama nekara.
ZAMAN LOGAM
Patung perunggu |Bogor
19
Pengolahan perunggu di Asia Tenggara diperkirakan merupakan bagian dari kebudayaan Dongson, Vietnam, karena di daerah itu ditemukan berbagai benda-benda perunggu seperti nekara, corong, bejana, dan perhiasan dari perunggu, yang mirip dengan yang ditemukan di Indonesia.
Oleh karena itu para ahli menafsirkan bahwa kebudayaan perunggu di Indonesia dan juga di wilayah Asia Tenggara lainnya dipengaruhi oleh kebudayaan Dongson tersebut.
ZAMAN PERUNGGU
Jimat | Bangkinang, Sumatera
20
Nekara digunakan untuk barter, ritual upacara,Misalnya memanggil hujan.
Pada beberapa tempat juga digunakan sebagai peti mati, dan persembahan untuk arwah.
ZAMAN PERUNGGU | nekara
Katalog Museum Nasional
Nekara – Semarang
21
Nekara – P. Selayar Dihiasi bentuk kodok simbol hujan dan kemakmuran
Detail ornamenNekara
ZAMAN PERUNGGU | nekara
22Nekara Bulan Pejeng dari Bali.
Samardjo, Jakob, Arkeologi Budaya Indonesia, Qalam, Yogyakarta
ZAMAN PERUNGGU | nekara
23
Benda ini disebut Moko.
Moko merupakan hasil budaya pada zaman perunggu dan berbentuk menyerupai nekara namun bentuknya lebih kecil.
Moko umumnya digunakan untuk upacara.
Salah satu moko ditemukan di daerah Alor, Nusa Tenggara Timur.
ZAMAN PERUNGGU | moko
24
Meskipun kapak perunggu ini menyerupai sebuah senjata namun kapak ini tidak begitu kuat dan kokoh untuk digunakan sebagai alat perang atau untuk kerperluan pertanian. Para ahli memperkirakan digunakan untuk keperluan upacara.
Kapak Upacara dari Perunggu | ditemukan di Bandung
ZAMAN PERUNGGU | kapak perunggu
25
Kapak Upacara (Candrasa)
Kapak Corong untuk upacara Irian/ Papua, P. Selayar , dll
ZAMAN PERUNGGU | kapak perunggu
Katalog Museum Nasional
26
Bejana PerungguKerinci, SumateraUntuk upacara
ZAMAN PERUNGGU | bejana
Katalog Museum Nasional
27
ZAMAN PERUNGGU | ragam hias bejana
Motif Segi tiga (Tumpal)
Motif Ulir (kelak menginspirasi motif parang
Motif Segi empatMotif Titik
28
ZAMAN PERUNGGU | ragam hias nekara
Motif Pilin
Motif Meander
Motif figuratif Hewan, manusia, perahu
Motif Garis
29
Kapak Upacara dengan detail ornamen stilasi figur manusia dan motif garis
ditemukan di Landau, pulau Roti, Timor
ZAMAN PERUNGGU | ragam hias
30
Motif Meander
ORNAMEN yang terinspirasi dari Masa Prasejarah
Motif Tumpal
Motif Segi 4
Motif Pilin
• Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta.
• Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient History. Didier Millet. Singapore
• Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early Modern History. Didier Millet. Singapore
• Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 - Architecture. Didier Millet. Singapore
• Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art. Didier Millet. Singapore.
• Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and Ritual. Didier Millet. Singapore
• McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language and literature. Didier Millet, Singapore
DAFTAR PUSTAKA