neurologis tertentu. Pemeriksaan neurologis harus dilakukan sebelum pemberian dan berkala sesudahnya. - Untuk pasien yang mengalami disestesia laringofaringeal akut selama atau dalam 2 jam setelah pemberian infus, infus Oxaliplatin berikutnya harus diberikan setelah 6 jam. - Jika gejala neurologis (parestesia, disestesia) terjadi, dianjurkan penyesuaian dosis Oxaliplatin berikutnya berdasarkan durasi dan keparahan gejala ini : • Jika gejala berlangsung > 7 hari dan berat, dosis Oxaliplatin berikutnya harus dikurangi dari 85 menjadi 65 mg/m 2 . • Jika parestesia tanpa gangguan fungsional menetap hingga siklus berikutnya, dosis Oxaliplatin berikutnya harus dikurangi dari 85 mg/m 2 menjadi 65 mg/m 2 . • Jika paresthesia atau gangguan fungsional yang menggangu menetap hingga siklus berikutnya, terapi Oxaliplatin harus dihentikan. • Jika gejala-gejala membaik setelah penghentian terapi Oxaliplatin, pemberian terapi kembali dapat dipertimbangkan - Tanda dan gejala Sindrom Leukoencelophathy Posterior Reversible (RPLS, juga dikenal sebagai PRES, Posterior Reversible Encephalopathy Syndrome) dapat berupa sakit kepala, perubahan fungsi mental, kejang, penglihatan abnormal dari keburaman menjadi kebutaan, terkait atau tidak dengan hipertensi, Diagnosis RPLS didasarkan pada konfirmasi dengan brain imaging. - Toksisitas gastrointestinal, yang ditandai mual dan muntah perlu diberikan profilaksis dan / atau terapi anti-emetik. - Dehidrasi, ileus paralitik, obstruksi intestinal, hipokalemia, asidosis metabolik, dan gangguan fungsi ginjal dapat disebabkan oleh diare dan / atau muntah yang parah, terutama ketika Oxaliplatin digunakan dalam kombinasi dengan 5-fluorourasil. - Kasus iskemia intestinal, termasuk hasil yang fatal, telah dilaporkan dengan pengobatan Oxaliplatin. Dalam kasus iskemia intestinal, pengobatan Oxaliplatin harus dihentikan dan memulai tindakan yang tepat. - Jika toksisitas hematologis terjadi (neutrofil < 1,5 x 10 9 /L atau trombosit < 50 x 10 9 /L), pemberian terapi berikutnya harus ditunda sampai nilai-nilai hematologis kembali ke tingkat yang dapat diterima. Hitung darah lengkap dengan diferensial sel darah putih harus dilakukan sebelum memulai terapi dan sebelum setiap pemberian berikutnya. Pasien harus diberikan informasi yang cukup akan risiko terjadinya diare / emesis, mukositis / stomatitis dan neutropenia setelah pemberian Oxaliplatin dan 5-fluorouracil untuk menghubungi dokter yang menangani mereka untuk mendapatkan penanganan yang tepat. - Dalam hal mukositis / stomatitis dengan atau tanpa neutropenia, pemberian selanjutnya harus ditunda hinga mukositis / stomatitis telah menurun ke tingkat yang kurang dari atau sama dengan 1 dan / atau jumlah neutrofil ≥ 1,5 x 10 9 / L. - Untuk Oxaliplatin dikombinasikan dengan 5-fluorouracil (dengan atau tanpa asam folinat), penyesuaian dosis untuk 5-fluorouracil berhubungan dengan toksisitas harus diterapkan. - Jika terjadi diare derajat 4, neutropenia derajat 3 atau 4 (neutrofil < 1,0 x 10 9 /L), atau trombositopenia derajat 3 atau 4 (jumlah trombosit < 50 x 10 9 /L) menurut WHO, dosis Oxaliplatin harus dikurangi 25% dan juga diperlukan pengurangan dosis 5-FU. - Pada kasus terjadinya gejala-gejala pernapasan yang tidak dapat dijelaskan, seperti batuk nonproduktif, sesak napas berbunyi atau infiltrate paru yang terlihat secara radiologis, pemberian Oxaliplatin harus dihentikan hingga pemeriksaan paru lebih lanjut dan tidak terbukti adanya pneumonitis interstisial. - Pada kasus hasil uji fungsi hati abnormal atau hipertensi portal yang tidak jelas hasil dari metastasis hati, harus dipertimbangkan untuk kasus yang sangat jarang dari kelainan vaskular hati yang diinduksi oleh obat. - Secara mikrobiologi, cairan hasil rekonstitusi harus diencerkan segera dengan larutan glukosa 5%. Jangan gunakan bahan injeksi yang mengandung aluminium. Jangan diberikan sebelum diencerkan. Jangan mencampur dengan larutan garam atau larutan lain yang mengandung klorida. Jangan dicampur dengan obat-obat lain atau diberikan bersamaan dalam selang infus yang sama. Efek terhadap kemampuan berkendara atau mengoperasikan mesin : Tidak ada data tersedia. Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui : Tidak ada informasi mengenai keamanan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui. Oxaliplatin bersifat letal dan/atau teratogenik pada janin manusia pada dosis terapetik. Tidak dianjurkan pemberian selama hamil dan hanya boleh dipertimbangkan sesuai risiko pada janin dan dengan persetujuan pasien. Ekskresi dalam ASI belum diteliti. Menyusui merupakan kontraindikasi selama terapi Oxaliplatin. Karsinogenisitas, mutagenisitas, dan gangguan kesuburan Potensi karsinogenisitas oxaliplatin belum pernah diteliti, namun senyawa dengan profil mekanisme kerja dan genotoksisitas serupa dilaporkan bersifat karsinogenik. Oxaliplatin harus dianggap kemungkinan karsinogen. Seperti obat sitotoksik lain, penggunaan alat kontrasepsi harus dilakukan pada pasien yang berpotensi hamil sebelum memulai kemoterapi dengan Oxaliplatin. DOSIS DAN CARA PEMBERIAN : HANYA UNTUK PENGGUNAAN DEWASA. Dosis yang direkomendasikan untuk Oxaliplatin dalam pengaturan adjuvant adalah 85 mg/m 2 secara intravena, diulang setiap 2 minggu selama 12 siklus (6 bulan). Dosis Oxaliplatin yang dianjurkan untuk pengobatan kanker kolorektal metastatik 85 mg/m 2 diulang secara intravena setiap dua minggu. Dosis yang diberikan harus disesuaikan berdasarkan toleransi pasien. Oxaliplatin harus selalu diberikan sebelum fluoropyrimidines. Oxaliplatin diberikan 2 sampai 6 jam dalam infus 250 - 500 mL larutan glukosa 5% sehingga diperoleh konsentrasi Oxaliplatin tidak kurang dari 0,2 mg/mL. Umumnya Oxaliplatin diberikan dalam kombinasi dengan 5-fluorouracil sebagai infus berkelanjutan. Untuk terapi berulang tiap 2 minggu, digunakan regimen yang terdiri dari pemberian 5-FU dosis bolus dan infus kontinu. Populasi berisiko : - Gangguan fungsi ginjal : Oxaliplatin belum diteliti pada pasien dengan gangguan ginjal berat. Oleh sebab itu, obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat. Pada pasien dengan gangguan ginjal sedang, pengobatan dapat dimulai pada dosis normal yang dianjurkan. Tidak perlu untuk penyesuaian dosis pada pasien dengan disfungsi ginjal ringan. - Gangguan fungsi hati : Oxaliplatin belum diteliti pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat. Tidak ada penyesuaian dosis khusus untuk pasien dengan gangguan fungsi hati. - Anak : Oxaliplatin tidak direkomendasikan untuk diberikan pada pasien anak karena data keamanan dan efektivitas belum diketahui pasti pada kelompok pasien tersebut. - Pasien lanjut usia : tidak didapatkan peningkatan toksisitas ketika diberikan Oxaliplatin baik sebagai obat tunggal maupun kombinasi dengan 5-fluorouracil pada pasien > 65 tahun. Tidak diperlukan penyesuaian dosis tertentu pada pasien lanjut usia. Oxaliplatin harus dilarutkan dan diencerkan lebih dulu sebelum digunakan. Hanya pengencer yang disarankan yang dapat digunakan untuk rekonstitusi dan pengenceran. Overdosis : tidak ada antidotum untuk Oxaliplatin. Dalam kasus overdosis, timbulnya efek samping dapat terjadi. Lakukan pemantauan parameter hematologis dan berikan pengobatan simptomatik yang diperlukan. Cara pemberian : Larutan glukosa 5% digunakan sebagai pelarut dalam rekonstitusi. Untuk vial 50 mg, tambahkan 10 mL pelarut untuk mendapatkan konsentrasi Oxaliplatin 5 mg/mL. Untuk vial 100 mg, tambahkan 20 mL pelarut untuk mendapatkan konsentrasi Oxaliplatin 5 mg/mL. Pengenceran sebelum infus : larutan hasil rekonstitusi diencerkan dengan 250 - 500 mL larutan glukosa 5% dan diberikan secara infus i.v. Jangan menggunakan larutan natrium klorida baik untuk rekonstitusi atau pengenceran. Pemberian melalui infus intravena Periksa secara visual sebelum digunakan. Hanya larutan yang jernih tanpa partikel yang dapat digunakan. Larutan yang telah direkonstitusi dan terlihat adanya endapan tidak boleh digunakan dan harus dimusnahkan. Jika konsentrat Oxaliplatin, larutan yang telah dicampur atau larutan infus kontak dengan kulit, membran mukosa atau mata, segera basuh menyeluruh dengan air. Produk obat hanya untuk sekali pakai. Sisa produk harus dibuang. TIDAK DIPERBOLEHKAN menggunakan larutan natrium klorida untuk pengenceran. Tindakan pencegahan khusus untuk administrasi - JANGAN PERNAH menggunakan bahan injeksi yang mengandung aluminium - JANGAN PERNAH memberikan produk yang belum dilarutkan - JANGAN PERNAH dicampur atau diberikan bersama injeksi natrium klorida atau larutan lain yang mengandung klorida - JANGAN PERNAH mencampurkan dengan obat lain dalam kantung infus yang sama, atau memberikan bersamaan dengan jalur infus yang sama (khususnya 5-fluorourasil, larutan basa, trometamol dan produk asam folat yang mengandung trometamol sebagai eksipien). Oxaliplatin dapat diberikan bersama dengan folinic acid menggunakan Y-tube yang dipasang segera sebelum tempat injeksi. Obat tidak boleh dicampurkan dalam kantong infus yang sama. Folinic acid harus dilarutkan dengan larutan infus isotonik seperti larutan glukosa 5% tetapi JANGAN PERNAH dengan larutan natrium klorida (saline) atau alkali. Bilas selang infus setelah pemberian oxaliplatin. Karena potensi vesikan Oxaliplatin bersifat minimal atau tidak ada, ekstravasasi dapat menyebabkan nyeri lokal dan inflamasi yang dapat bersifat berat dan menyebabkan komplikasi terutama jika Oxaliplatin diberikan melalui infus vena perifer. Jika terjadi ekstravasasi Oxaliplatin, infus harus dihentikan segera dan terapi simtomatik lokal secara umum diberikan. Prosedur pembuangan bahan-bahan yang digunakan untuk pencampuran, pelarutan dan pemberian harus dimusnahkan menurut prosedur setempat yang berlaku. - HANYA BOLEH MENGGUNAKAN pelarut yang direkomendasikan (lihat Dosis dan Cara Pemberian). INSTRUKSI PENANGANAN Penanganan agen sitotoksik ini oleh perawat atau tenaga medis membutuhkan setiap tindakan pencegahan untuk menjamin perlindungan perawat atau tenaga medis dan lingkungannya. Preparasi larutan injeksi dari agen sitotoksik harus dilakukan oleh tenaga spesialis terlatih yang memiliki pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan, dalam kondisi yang menjamin perlindungan lingkungan dan khususnya perlindungan personil yang menangani obat-obatan. Membutuhkan area persiapan yang disediakan untuk tujuan ini. Tidak diperbolehkan untuk merokok, makan, atau minum di area ini. Personil harus diberi bahan-bahan penanganan yang sesuai, terutama pakaian berlengan panjang, masker pelindung, pelindung kepala, kacamata pelindung, sarung tangan steril satu kali pakai, tutup pelindung untuk area kerja, wadah, dan kantong pengumpul limbah. Ekstreta dan muntahan harus ditangani dengan hati-hati. Wanita hamil harus diperingatkan untuk menghindari penanganan agen sitotoksik. Setiap wadah yang pecah harus diperlakukan dengan tindakan pencegahan yang sama dan dianggap sebagai limbah yang terkontaminasi. Limbah yang terkontaminasi harus dibakar dalam wadah dengan label sesuai. Jika konsentrat Oxaliplatin, larutan hasil rekonstitusi atau larutan infus, kontak dengan kulit, segera cuci dan bersihkan dengan air. Jika konsentrat Oxaliplatin, larutan premix atau larutan infus, kontak dengan membrane mukosa, segera cuci dan bersihkan dengan air. BATAS KADALUARSA 2 tahun. Setelah pengenceran dalam larutan glukosa 5%, stabilitas fisikokimia menunjukkan stabil selama 24 jam pada 2 - 8 o C. Namun dari sudut pandang mikrobiologis, produk tersebut harus segera digunakan, kondisi dan durasi penyimpanan tidak boleh melebihi 24 jam pada 2 - 8 o C. PENYIMPANAN : Simpan pada suhu di bawah 30 o C, dalam kemasan kedap udara. Larutan Oxaliplatin harus digunakan tidak lebih dari 24 jam setelah direkonstitusi dan disimpan pada suhu 2 - 8 o C. Simpan vial di dalam kemasan sekunder, terlindung dari cahaya. Tidak boleh dibekukan. KEMASAN DAN NO REGISTRASI : Oxaliplatin Serbuk Injeksi Liofilisasi 50 mg : Box isi 1 vial @ 50 mg Reg. No. Oxaliplatin Serbuk Injeksi Liofilisasi 100 mg : Box isi 1 vial @ 100 mg Reg. No. HARUS DENGAN RESEP DOKTER Diproduksi oleh : PT CKD OTTO Pharmaceuticals Bekasi - Indonesia Nama Bahan Kemas Kode Bahan Kemas Menggantikan Kode ARTWORK Leaflet Oxaliplatin - - Peringatan : Cytotoxic Agent Serbuk Injeksi Liofilisasi 50 mg & 100 mg OXALIPLATIN kode kemasan Keterangan Dasar Ukuran : 280 x 310 mm Bahan : HVS 60 g/m 2 Warna : Hitam (cetak 2 muka / bolak-balik) KOMPOSISI : Tiap vial mengandung : Oxaliplatin ............................................................................................................................................................................................... 50 mg Lactose Monohydrate .............................................................................................................................................................................. 450 mg Tiap vial mengandung : Oxaliplatin ............................................................................................................................................................................................... 100 mg Lactose Monohydrate .............................................................................................................................................................................. 900 mg FARMAKOLOGI : Farmakodinamik : Oxaliplatin mengalami konversi nonenzimatik dalam larutan fisiologis menjadi derivat aktif melalui pelepasan ligan oxalate yang labil. Beberapa bentuk reaktif sementara terbentuk, termasuk monoaquo dan diaquo DACH platinum yang berikatan secara kovalen terhadap makromolekul. Terbentuk ikatan silang Pt-DNA interstrand dan intrastrand. Ikatan silang terbentuk antara letak n7 dari dua guanine yang bersebelahan (gg), adenine guanine yang bersebelahan (ag), dan antar guanine yang terpisahkan oleh nukleotida yang mengintervensi (gng). Ikatan silang tersebut menghambat replikasi DNA dan transkripsi. Sifat sitotoksik bersifat tidak spesifik terhadap siklus sel. INDIKASI : Oxaliplatin dalam kombinasi dengan 5-Fluorouracil (5-FU) dan folinic acid (FA) diindikasikan untuk : - Pengobatan adjuvant kanker kolon stadium III (Duke’s C) setelah reseksi lengkap tumor - Pengobatan kanker kolorektal metastasis. KONTRAINDIKASI : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap Oxaliplatin, pasien hamil, berpotensi hamil dan menyusui, pasien dengan myelosupresi sebelum memulai terapi pertama yang dibuktikan dengan neutrofil dasar < 1,5 x 10 9 /L dan / atau jumlah trombosit < 75 x 10 9 /L, pasien dengan neuropati sensori perifer disertai gangguan fungsional sebelum terapi pertama, pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat (kreatinin < 30 mL/menit). EFEK SAMPING : Efek yang tidak diinginkan yang paling umum diamati selama pemberian kombinasi Oxaliplatin dengan 5-fluorouracil / asam folinat (5-FU / FA) adalah gastrointestinal (diare, mual, muntah dan mukositis), hematologis (neutropenia, trombositopenia) dan neurologis (akut, dosis kumulasi, neuropati sensoris perifer). Secara global, efek yang tidak diinginkan lebih berat jika penggunaan Oxaliplatin dikombinasikan dengan 5-FU / FA dibandingkan dengan 5-FU / FA saja. Gangguan umum dan kondisi pada tempat pemberian Sering terjadi : reaksi di tempat suntikan * Ekstravasasi dapat menyebabkan nyeri lokal dan peradangan, yang mungkin parah dan menimbulkan komplikasi, terutama ketika Oxaliplatin diinfuskan melalui vena perifer (lihat : Peringatan dan Perhatian dalam penggunaan) Gangguan sistem saraf otonom Biasa terjadi : flushing Gangguan umum Sering terjadi : demam +++, kelelahan. Alergi / reaksi alergi ++, asthenia, nyeri, berat badan (pengobatan tambahan) Biasa terjadi : nyeri dada, penurunan berat badan (pengobatan metastasis) Jarang terjadi : alergi imunologik, trombositopenia, anemia hemolitik ++ Reaksi alergi yang biasa terjadi seperti ruam kulit (terutama urtikaria), konjungtivitis, rhinitis. Reaksi anafilaksis biasa terjadi termasuk bronkospasme, angioedema, hipotensi, dan syok anafilaksis. +++ Demam yang sering terjadi, baik yang berasal dari infeksi (dengan atau tanpa demam neutropenia), atau berasal dari kekebalan tubuh. Gangguan sistem saraf pusat dan perifer Sering terjadi : neuropati sensoris perifer, gangguan kepala sensorik Biasa terjadi : rasa pusing, neuritis motor, meningitis Jarang : dysarthria, reversible posterior leukoencephalopathy syndrome (RPLS, diketahui juga sebagai PRES) Gangguan Gastrointestinal Sering terjadi : diare, nausea, muntah, stomatitis / mukositis, nyeri abdomen, konstipasi, anoreksia Biasa terjadi : dyspepsia, gastroesofageal, refluks, cegukan Kadang-kadang : Ileus, gangguan intestinal Jarang terjadi : Kolitis termasuk diare karena Clostridium difficile, Pankreatitis - Iskemia intestinal, termasuk yang fatal - Ulkus duodenal dan komplikasinya, seperti pendarahan atau perforasi ulkus duodenal, yang dapat menjadi fatal. Gangguan metabolisme dan nutrisi Biasa terjadi : dehidrasi, hipokalsemia Kadang-kadang : asidosis metabolik Gangguan muskuloskeletal Sering terjadi : sakit punggung Biasa terjadi : nyeri tulang arthralgia Infeksi dan infestasi Biasa terjadi : sepsis neutropenik, termasuk yang fatal Jarang terjadi : sepsis, termasuk yang fatal Darah dan gangguan sistem limfatik Sering terjadi : epistaksis Biasa terjadi : perdarahan NOS hematuria, rektum emboli paru tromboflebitis dalam, perdarahan - Sindrom uremik hemolitik, autoimmune, pansitopenia, leukemia sekunder Gangguan kejiwaan Biasa terjadi : depresi, insomnia Jarang terjadi : gugup Gangguan kekebalan Sering terjadi : infeksi - Hipesensitivitas tertunda Gangguan saluran pernapasan Sering terjadi : dyspnea, batuk Biasa terjadi : rhinitis, infeksi saluran pernapasan atas Jarang terjadi : penyakit paru interstitial, fibrosis paru Kulit dan gangguan jaringan subkutan Sering terjadi : gangguan kulit, alopesia Biasa terjadi : pengelupasan kulit (misalnya sindrom hand-foot), ruam eritematosa, ruam, sudasi berlebihan, appendage disorders Gangguan yang mempengaruhi organ sensorik lainnya Sering terjadi : gangguan rasa Biasa terjadi : ototoksisitas Jarang terjadi : gangguan pendengaran Gangguan ginjal dan saluran kemih Sering terjadi : disuria, sering berkemih Gangguan mata Biasa terjadi : konjungtivitis, gangguan penglihatan Jarang terjadi : penglihatan kabur, gangguan yang mempengaruhi lapang pandang, neuritis optik Parameter laboratorium yang abnormal Sering terjadi : Hematologi : anemia, neutropenia, trombositopenia, leukopenia, limfopenia Biokimia : alkaline phosphatase, peningkatan bilirubin, peningkatan kelainan glikemia, peningkatan enzim hepatik hypokalemia (SGPT / ALAT, SGOT / ASAT, kelainan natremia, peningkatan bilirubin) Biasa terjadi : Hematologi : demam neutropenia / neutropenia septik (contoh : grade 3 / 1 neutropenia dan infeksi) Biokimia : peningkatan kreatinin Kelainan kulit dan jaringan subkutan Hipersensitivitas vaskulitis Infeksi dan infestasi Syok septik, termasuk yang fatal Kelainan sistem saraf Konvulsi, kelainan serebrovaskular iskemik dan hemoragik Kelainan jantung Prolongasi QT, yang dapat menyebabkan aritmia ventrikuler termasuk Torsade de Pointes, yang fatal. Kelainan pernapasan, torak, dan mediastinal Laringospasme, pneumonia dan bronkopneumonia, termasuk yang fatal. INTERAKSI DENGAN PRODUK MEDIS LAIN DAN BENTUK INTERAKSI LAINNYA Pada pasien yang mendapat Oxaliplatin dosis tunggal 85 mg/m 2 , segera sebelum pemberian 5-fluorouracil, tidak terpantau perubahan kadar pajanan 5-fluorouracil. Tidak ada perpindahan signifikan dari pengikatan Oxaliplatin pada protein plasma pada agen berikut: eritromisin, salisilat, granisetron, paklitaksel, dan natrium valproate. Oxaliplatin tidak stabil dengan larutan yang mengandung klorida dan larutan basa (termasuk 5-fluorouracil), sehingga Oxaliplatin tidak boleh dicampur dengan larutan tersebut atau diberikan bersamaan melalui selang infus IV yang sama. Tidak terdapat data mengenai kompatibilitas dengan obat lain. Rendahnya metabolisme yang dimediasi oleh sitokrom P450 mengindikasikan bahwa Oxaliplatin terlihat tidak mempengaruhi metabolism P450 dari obat lain melalui mekanisme kompetitif. Perhatian disarankan ketika pengobatan Oxaliplatin diberikan bersama dengan produk obat lain yang diketahui menyebabkan perpanjangan interval QT. Dalam kasus kombinasi dengan produk obat tersebut, interval QT harus dimonitor secara ketat. Perhatian disarankan ketika Oxaliplatin diberikan bersamaan dengan produk obat lain yang diketahui terkait dengan rhabdomyolysis. PERINGATAN DAN PERHATIAN : - Oxaliplatin harus digunakan dalam departemen khusus onkologi medis dan harus diberikan di bawah pengawasan seorang ahli onkologi yang berpengalaman. - Oxaliplatin tidak menunjukkan nefrotoksisitas. Namun karena informasi yang terbatas tentang keamanan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal sedang, pemberian harus dipertimbangkan antara manfaat / risiko bagi pasien. Dalam situasi ini fungsi ginjal harus dimonitor secara ketat dan dosis disesuaikan dengan toksisitas. - Pasien dengan riwayat reaksi alergi terhadap senyawa platinum harus dipantau untuk gejala alergi. Dalam kasus anafilaksis terhadap Oxaliplatin, infus harus segera dihentikan dan mulai berikan pengobatan simptomatik yang tepat. - Toksisitas neurologis Oxaliplatin harus dimonitor dengan hati-hati, terutama jika diberikan bersamaan dengan obat lain dengan toksisitas