Page 1
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI
MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM SYEKH
YUSUF (UNIS) TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
SARI WAHYUNI
NIM: 11140251000035
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/2018 M
Page 2
Lembar Pengesahan
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI
MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM SYEKH
YUSUF (UNIS) TANGERANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Sari Wahyuni
NIM: 11140251000035
Di bawah bimbingan:
Dr. Ida Farida, MLIS
NIP. 19700407 200003 2 003
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/2018 M
Page 3
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : SARI WAHYUNI
NIM : 11140251000035
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah benar hasil
karya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan, dan
analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun
saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka
skripsi dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang
untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya
dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul
di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 17 September 2018
SARI WAHYUNI
Page 4
LEMBAR
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Saya yang bersangkutan di bawah ini:
Nama : Sari Wahyuni
NIM : 11140251000035
Judul Skripsi : Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa
Universitas Islam Syekh
Yusuf (UNIS) Tangerang
Ujian Skripsi : Rabu, 26 September 2018
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim
Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata
(S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Page 5
i
ABSTRAK
Sari Wahyuni (11140251000035) Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang di bawah bimbingan Ida Farida, MLIS. Program
Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang sebelum, saat, dan
setelah melakukan pencarian informasi. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif menggunakan
pendekatan kuantitatif serta metode pengambilan data dengan
menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
jumah mahasiswa tingkat akhir yaitu 909 mahasiswa. Sampel
diambil menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh sampel
sebanyak 90 mahasiswa. Kuesioner diberikan ke mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang yang berada di Perpustakaan
UNIS Tangerang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini
menggunakan teori Ellis, yang mana peneliti membagi menjadi 3
tahap yaitu sebelum, saat dan setelah melakukan pencarian
informasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang sebelum melakukan
pencarian informasi adalah positif, dengan mendapatkan skor
3,17, skor ini berada pada skala interval 2,52 - 3,27. Perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang saat melakukan
pencarian informasi adalah positif, dengan mendapatkan skor
3,06, skor ini berada pada skala interval 2,52 - 3,27. Perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang setelah melakukan
pencarian informasi adalah positif, dengan mendapatkan skor
3,27, skor ini berada pada skala interval 2,52 - 3,27. Berdasarkan
hasil penelitian, perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang secara keseluruhan sebelum, saat, dan
setelah melakukan pencarian informasi adalah positif, dengan
mendapatkan skor 3,16, skor ini berada pada sklala interval 2,52 -
3,27. Walaupun hampir keseluruhan hasil yang diperoleh positif,
ada pernyataan yang memperoleh hasil negatif yaitu mencari
informasi di internet dengan menggunakan operator boolean
Page 6
ii
logic (and, or, not) dengan mendapatkan skor 2,5 dan mencari
informasi di internet dengan menggunakan truncation dan
wildcard dengan mendapatkan skor 2,46. Skor tersebut berada
pada skala interval 1,76 – 2,51.
Kata kunci: perilaku pencarian informasi, mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang
Page 7
iii
ABSTRACT
Sari Wahyuni (11140251000035) Behavior Seeking Student
Information Syekh Yusuf Islamic University (UNIS)
Tangerang under the guidance of Ida Farida, MLIS. Library
Science Study Program of the Faculty of Adab and Syarif
Hidayatullah Humanity State Islamic University Jakarta,
2018
The purpose of this study was to determine the behavior of
students at the final level of UNIS Tangerang before, during, and
after seeking information. This research uses descriptive research
using a quantitative approach and data collection methods using a
questionnaire. The population in this study is the number of
students at the final level, that is 909 students. The sample was
taken using the Slovin formula, so a sample of 90 students was
obtained. The questionnaire was given to students of UNIS
Tangerang last year at the Tangerang UNIS Library. The sample
used in this study uses accidental sampling technique where the
researcher chooses who is a coincident last year student. This
study uses Ellis's theory, in which researchers divide into 3
stages, namely before, during and after searching for information.
The results of this study indicate that the behavior of students at
the final level of UNIS Tangerang prior to searching for
information is positive, with a score of 3.17, this score is on the
interval scale 2.52 - 3.27. Student behavior at the final level of
UNIS Tangerang when looking for positive information, with a
score of 3.06, this score is on the interval scale 2.52 - 3.27. The
behavior of the final students in UNIS Tangerang after searching
for positive information, with a score of 3.27, this score is on the
interval scale 2.52 - 3.27. Based on the results of the study,
overall UNIS Tangerang student final information retrieval
behavior was good before, during, and after seeking positive
information, with a score of 3.16, this score was in the sklala
interval 2.52 - 3.27. Although almost all of the results are
positive, there are statements that get negative results, that is
searching for information on the internet using Boolean logic
operators (and, or, not) by getting a score of 2.5 and searching for
Page 8
iv
information on the internet using truncation and wildcards by
getting scores 2.46. The score is in interval scale 1.76 - 2.51.
Keywords: information seeking behavior, UNIS Tangerang final
year students
Page 9
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang
telah memberikan segala nikmat dan kasih sayang-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa
penulis ingin haturkan shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad, Saw. semoga syafa‘atnya dapat diperoleh diakhirat
kelak nanti. Aamiin.
Skripsi ini berjudul ―Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswwa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang‖. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengetahui
benar bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
baik dalam proses penulisan maupun bahan referensi yang
digunakan. Penulis mendapatkan banyak bantuan dan partisipasi
yang telah diberikan dari berbagai pihak dalam penyelesaian
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan
Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Page 10
vi
5. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Dosen Pembimbing
Akademik Kelas A tahun Ajaran 2014 Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
6. Ibu Ida Farida, MLIS, selaku dosen pembimbing penulis yang
selalu membantu, mengarahkan dan memberikan ilmu kepada
penulis dengan sabar selama proses penelitian skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis
selama masa perkuliahan.
8. Kak Nur Farida, S.Hum, M.IP, Mimin Minawati, S.IP dan
Ganis Chandra Puspitadewi, S.IP, M.A, yang telah membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian di Perpustakaan UNIS
Tangerang.
9. Bapak Ngatiman dan Ibu Mardinem tercinta yang telah
memberikan cinta dan kasih sayangnya kepada putri tercinta.
Selalu memberikan dorongan spirit dan moril kepada penulis
untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Serta kakakku, Joko
Priyanto yang selalu memberikan nasihat kepada diriku untuk
segera menyelesaikan tugas akhirku.
10. Seniorku Hilda Safitri yang telah mengajariku SPSS dan
memberikan masukan untuk skripsi ini.
Page 11
vii
11. Teman-teman seperjuangan yaitu, Mia, Etika, Fitri, Iin, Ine,
Cida, Bella, Ata, Antoni, Irwina, Faiz, Inggrid, dan teman-
teman angkatan 2014 khususnya AJIP 2014 dan teman dekat
penulis yaitu Irma, Citra, dan Yuli yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.
Jakarta, 17 September 2018
Sari Wahyuni
Page 12
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................i
ABSTRACT ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Batasan Masalah .............................................................. 8
C. Rumusan Masalah ............................................................ 9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................... 10
E. Tinjauan Kajian Terdahulu ............................................ 11
F. Sistematika Penulisan .................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................... 16
A. Informasi ........................................................................ 16
1. Pengertian Informasi ...................................................... 16
2. Sumber–sumber Informasi ............................................. 19
3. Strategi Pencarian Informasi .......................................... 25
4. Literasi Informasi ........................................................... 28
B. Kebutuhan Informasi ..................................................... 30
C. Perilaku Pencarian Informasi ......................................... 33
D. Model Perilaku Pencarian Informasi ............................. 35
E. Hambatan dalam Pencarian Informasi ........................... 45
F. Perpustakaan Perguruan Tinggi ..................................... 48
1. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................... 49
G. Peta Tinjauan Literatur .................................................. 51
Page 13
ix
BAB III METODE PENELITIAN ........................................... 54
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................... 54
B. Populasi dan Sampel ...................................................... 55
C. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 57
D. Sumber Data................................................................... 59
2. Data Primer .................................................................... 59
3. Data Sekunder ................................................................ 59
E. Instrumen Penelitian ...................................................... 59
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 65
G. Teknik Analisis Data...................................................... 67
H. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......... 76
A. Profil Perpustakaan UNIS Tangerang ............................ 76
1. Sejarah UNIS Tangerang dan Perpustakaan UNIS
Tangerang ...................................................................... 76
2. Gambaran Umum Perpustakaan UNIS Tangerang ........ 78
3. Struktur Organisasi Perpustakaan UNIS Tangerang...... 80
4. Koleksi Perpustakaan UNIS Tangerang ........................ 81
5. Layanan Perpustakaan UNIS Tangerang ....................... 82
6. Anggota Perpustakaan UNIS Tangerang ....................... 83
B. Hasil Penelitian .............................................................. 84
1. Identitas Responden ....................................................... 85
2. Perilaku Pencarian Mahasiswa Tingkat Akhir UNIS
Tangerang Sebelum Melakukan Pencarian Informasi ... 86
3. Perilaku Pencarian Mahasiswa Tingkat Akhir UNIS
Tangerang Saat Melakukan Pencarian Informasi ........ 106
4. Perilaku Pencarian Mahasiswa Tingkat Akhir UNIS
Tangerang Setelah Melakukan Pencarian Informasi ... 121
C. Pembahasan.................................................................. 132
BAB V PENUTUP .................................................................... 141
A. Kesimpulan .................................................................. 141
Page 14
x
B. Saran ............................................................................ 142
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 145
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
Page 15
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Peta Tinjauan Literatur............................................... 51
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian........................................................ 58 Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian .................................................. 59 Tabel 3. 3 Uji validitas ................................................................ 72 Tabel 3. 4 Uji reliabilitas ............................................................. 74
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin ............................................................. 85
Tabel 4. 2 Fakultas ...................................................................... 85 Tabel 4. 3 Membuat daftar informasi yang dibutuhkan .............. 87 Tabel 4. 4 Menentukan topik informasi ...................................... 88 Tabel 4. 5 Bertanya dengan dosen mengenai topik informasi
yang dibutuhkan ......................................................... 89 Tabel 4. 6 Bertanya dengan pustakawan mengenai topik
informasi yang dibutuhkan ......................................... 91 Tabel 4. 7 Bertanya dengan teman sejawat mengenai topik
informasi yang dibutuhkan ......................................... 92
Tabel 4. 8 Membaca buku sebagai referensi ............................... 93 Tabel 4. 9 Membaca jurnal (tercetak) sebagai referensi ............. 94 Tabel 4. 10 Membaca skripsi, tesis, maupun disertasi sebagai
referensi .................................................................... 96 Tabel 4. 11 Membaca jurnal online (e-journal) sebagai
referensi .................................................................... 97 Tabel 4. 12 Membaca buku elektronik (e-book) sebagai
referensi .................................................................... 98 Tabel 4. 13 Membuat kata kunci (keyword) mengenai
informasi yang dibutuhkan ....................................... 99 Tabel 4. 14 Menentukan media yang ingin digunakan untuk
pencarian informasi ................................................ 101 Tabel 4. 15 Melihat dari catatan kaki atau daftar pustaka ......... 102 Tabel 4. 16 Melihat dari indeks artikel majalah, katalog, atau
bibliografi ............................................................... 103 Tabel 4. 17 Rekapitulasi perilaku pencaria mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang sebelum melakukan pencarian
informasi................................................................. 104 Tabel 4. 18 Langsung datang ke rak untuk mencari informasi
yang dibutuhkan ..................................................... 107 Tabel 4. 19 Menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian sederhana
(basic search) .......................................................... 109
Page 16
xii
Tabel 4. 20 Menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian spesifik
(advanced search) ................................................... 110 Tabel 4. 21 Mencari informasi yang dibutuhkan dengan
menggunakan internet ............................................ 111 Tabel 4. 22 Mencari informasi di internet dengan
menggunakan operator boolean logic
(and, or, not) ........................................................... 113
Tabel 4. 23 Mencari informasi di internet dengan
menggunakan truncation dan wildcard .................. 114 Tabel 4. 24 Menelusur daftar isi jurnal, indeks, dan
abstrak jurnal .......................................................... 115 Tabel 4. 25 Memilih informasi dari sumber yang tepercaya,
terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan ............. 116 Tabel 4. 26 Memantau perkembangan informasi terbaru
sesuai dengan topik informasi yang dibutuhkan dari
berbagai sumber informasi ................................... 118
Tabel 4. 27 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang saat melakukan
pencarian informasi ................................................ 119 Tabel 4. 28 Melakukan pencarian informasi lebih lanjut dan
mendalam ............................................................... 122 Tabel 4. 29 Mengidentifikasi dan mengelompokkan informasi
secara selektif dari berbagai sumber informasi ...... 123 Tabel 4. 30 Memilah informasi yang relevan sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan ..................................... 124 Tabel 4. 31 Mengecek informasi yang diperoleh secara detail
dan menyeluruh ...................................................... 126 Tabel 4. 32 Membandingkan informasi yang diperoleh
antara satu dengan lainnya ..................................... 127
Tabel 4. 33 Menentukan dari berbagai informasi yang
diperoleh untuk digunakan sebagai referensi dalam
membuat tugas karya ilmiah .................................. 128 Tabel 4. 34 Rekapitulasi perilaku pencaria mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang setelah melakukan
pencarian informasi ................................................ 130
Tabel 4. 35 Rekapitulasi perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang............. 131
Page 17
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Model perilaku pencarian informasi Wilson 1996 . 40 Gambar 2. 2 Model perilaku pencarian informasi Ellis .............. 43 Gambar 2. 3 Model perilaku pencarian informasi Kuhlthau ....... 45
Page 18
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Surat Observasi dan Wawancara
Lampiran 3 Surat Menjadi Pembimbing
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Surat Izin Balasan Permohonan Penelitian
Lampiran 6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Lampiran 7 Nilai r Product Moment
Lampiran 8 Lembar Observasi
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era perkembangan informasi yang sangat pesat ini.
Pastinya kita tidak akan lagi kesulitan dalam memperoleh
informasi. Informasi tersebar dengan begitu cepat.
Penyebaran informasi yang begitu cepat membuat kita bisa
mendapatkan informasi secara mudah misalnya dengan
mengakses internet. Selanjutnya dari internet mengeluarkan
berbagai informasi yang sesuai dibutuhkan pengguna.
Pengguna untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dituntut untuk mencari tahu keberadaan informasi
tersebut sampai ditemukan. Sehingga nantinya informasi yang
didapatkan dapat menambah pengetahuan pengguna. Mencari
informasi dalam Islam sama halnya dengan menuntut ilmu.
Terdapat hadist yang mengatakan:
ي هللا عنه ، أن رس ول هللا صلى الله عليهي ومن سلك ه ري رة، رضي وعن أبيطرييقا ي لتميس فييهي عيلما، سهل الله له طرييقا إيل اجلنة وسلم، قال:
Artinya: ―Bersumber dari Abu Hurairah
Radhiallahu‘anhu, sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: ―Barang siapa
menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga.‖ (HR. Muslim).1
1 Suja ‘i Sarifandi, ―Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hadis Nabi,‖
Jurnal Ushuluddin Vol. 21, No. 1 (January 2014): h. 67, http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/727/678.
Page 20
2
Hadist tersebut menjelaskan tentang keutamaan
seseorang yang berpergian untuk menuntut ilmu karena Allah,
maka Allah akan memudahkan seseorang tersebut jalan
menuju surga. Bahkan Nabi Muhammad Saw., mengatakan
bahwa seseorang yang berpergian untuk menuntut ilmu maka
orang tersebut memiliki kedudukan yang terhormat sebagai
orang yang berjuang di jalan Allah Swt.
Perlu diketahui bahwa semua orang sangat
membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasinya. Tidak ada seorang pun yang tidak
membutuhkan informasi. Siapa pun itu, baik individu,
kelompok atau pun organisasi yang berasal dari status sosisal,
jenis pekerjaan, jenis kelamin yang berbeda pun, mereka
sama-sama membutuhkan informasi.2
Dalam memenuhi kebutuhan informasi, seseorang harus
mencari informasi agar dapat menambah pengetahuannya,
apalagi informasi memiliki peran yang sangat berarti dalam
perkembangan ilmu pengetahuan karena dengan adanya
informasi dapat meningkatkan efisiensi ilmu pengetahuan dan
meningkatkan produktifitas pada masyarakat zaman modern
saat ini. Kini dengan banyaknya unit informasi yang
berkembang saat ini serta didukung dengan berkembangnya
teknologi informasi maka informasi yang dikumpulkan dan
2 Chemmy Trias Sekaring Putri Puri, ―Pola Perilaku Penemuan Informasi
(Information Seeking Behaviour) Mahasiswa Bahasa Asing Di Universitas
Airlangga,‖ Journal Universitas Airlangga Vol. 2, No. 1 (January 2013): h. 2,
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Chemmy.pdf.
Page 21
3
diolah dari berbagai sumber dapat dimanfaatkan dengan
mudah oleh semua orang yang membutuhkan informasi.3
Informasi yang kita butuhkan tidak datang begitu saja.
Tetapi kita harus melakukan pencarian informasi supaya
informasi yang kita butuhkan dapat ditemukan. Perilaku
pencarian informasi setiap individu memiliki perbedaannya
masing-masing sesuai dengan karakteristik setiap individu.
Pencarian informasi sangat berkaitan dengan kebutuhan
informasi, karena setiap individu memiliki kebutuhan
informasi yang berbeda. Setiap individu yang membutuhkan
informasi berupaya untuk berpikir, mengingat, dan
selanjutnya memutuskan informasi yang ia butuhkan.4
Perilaku pencarian informasi adalah kegiatan yang
dilakukan setiap individu untuk memperoleh informasi. Setiap
individu akan menunjukkan perilaku pencarian informasi
untuk memenuhi kebutuhannya. Dimulainya perilaku
pencarian informasi saat seseorang merasa bahwa
pengetahuan yang dimilikinya saat itu kurang dari
pengetahuan yang dibutuhkan. Untuk memenuhi kebutuhan
informasi tersebut, maka setiap individu mencari informasi
yang dibutuhkannya dari berbagai sumber informasi yang
3 M. Arif Arma and Malta Nelisa, ―Perilaku Pencarian Informasi
Pemustaka,‖ Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan Vol. 1, No.
2 (March 2013): h. 17,
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/1087/924. 4 Ahmad Rizal Ilmi, ―Perilaku Pencarian Informasi Dengan
Menggunakan Media Internet Pada Remaja Awal (Studi Deskriptif Perilaku
Pencarian Informasi Dengan Menggunakan Media Internet Pada SMPN 32
Surabaya),‖ Journal Universitas Airlangga Vol. 3, No. 2 (January 2014): h.
388, http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln590e7b5494full.pdf.
Page 22
4
tersedia.5 Muslih menyebutkan perilaku pencarian informasi
memiliki beberapa model, di antaranya model perilaku
pencarian informasi Wilson, model perilaku pencarian
informasi Ellis, model perilaku pencarian informasi Kuhlthau,
model perilaku pencarian informasi Krikelas, model perilaku
pencarian informasi Leckie, dan lain-lain.6 Model-model
tersebut memiliki kesamaan tujuan yaitu melihat bagaimana
perilaku pencarian informasi seseorang dalam mencari
informasi.
Seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya, ia
dapat melakukan proses pencarian informasi selain di internet
tetapi juga bisa didapatkan di perpustakaan, karena di
perpustakaan tersedia berbagai sumber informasi yang kita
butuhkan mulai dari informasi tercetak (buku, jurnal, majalah,
tabloid, ensiklopedia, dan sebagainya) maupun tidak tercetak
(jurnal elektronik, situs website, dan sebagainya). Terlebih
perpustakaan merupakan pusat sumber informasi yang sering
digunakan oleh pemustaka untuk memenuhi kebutuhan
informasinya.
Perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi
perlu memahami kebutuhan informasi pemustaka karena
proses memahami merupakan unsur penting dalam suatu
kegiatan layanan informasi di perpustakaan. Dalam
memahami kebutuhan informasi pemustaka diperlukan kerja
5 Arma and Nelisa, ―Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka,‖ h. 19.
6 Muslih Fathurrahman, ―Model-Model Perilaku Pencarian Informasi,‖
JIPI: Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi Vol. 1, No. 1 (2016): h. 82-89,
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/view/101/66.
Page 23
5
sama antara pustakawan dan pemustaka. Pemustaka
merupakan prioritas bagi kelangsungan hidup suatu
perpustakaan. Demi memberikan kepuasan kepada pemustaka
maka perpustakaan perlu mengidentifikasi informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka yang nantinya
akan berdampak pada perbaikan dan peningkatan kualitas
layanan perpustakaan sehingga kebutuhan informasi
pemustaka dapat terpenuhi.7 Untuk dapat memenuhi
kebutuhan informasinya, pemustaka dapat melakukan
pencarian informasi di perpustakaan dengan berbagai cara,
seperti mencari di katalog (OPAC), langsung datang ke rak
dimana koleksi yang dicari tersimpan, dan bertanya kepada
pustakawan mengenai informasi yang dibutuhkan.
Salah satu yang tergolong dari pemustaka ini yaitu
mahasiswa. Sebagai mahasiswa suatu kebutuhan informasi
dan pencarian informasi adalah dua hal yang tidak bisa
dilepaskan satu sama lain. Hampir semua mahasiswa
melakukan pencarian informasi untuk mengurangi
kesenjangan informasi yang mereka miliki. Sebagai seorang
mahasiswa dituntut untuk mengikuti sistem pembelajaran
yang ada di perguruan tinggi dengan metode yang berpusat
pada mahasiswa (student-centered method) yang mana
mahasiswa harus aktif dan mandiri dalam mencari informasi
yang dibutuhkan dan tidak lagi hanya cukup dari materi atau
7 Fathurrahman, h. 74-75.
Page 24
6
informasi yang disampaikan dosen.8 Tetapi, mahasiswa harus
mampu pula mencari informasi lain dari berbagai sumber
informasi untuk menambah wawasan mahasiswa serta untuk
menyelesaikan tugas-tugas mata kuliah yang diberikan oleh
dosen. Terlebih lagi untuk mahasiswa tingkat akhir pastinya
mereka akan sering mencari informasi sebagai bahan referensi
untuk menyelesaikan tugas akhir mereka yang berupa skripsi.
Maka dari itu, mahasiswa harus lebih aktif dalam mencari
informasi yang dibutuhkan, dimana informasi yang
dibutuhkan tersebut tersedia di perpustakaan perguruan tinggi
tempat ia menuntut ilmu.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan
yang memiliki tujuan utama untuk mencapai tujuan dari
perguruan tinggi tersebut, yang dikenal dengan Tri Dharma
perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian).9
Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan berbagai jenis
sumber informasi yang gunanya untuk memenuhi kebutuhan
informasi seluruh civitas akademik. Salah satu perpustakaan
perguruan tinggi yang penulis telili yaitu Perpustakaan
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang.
Perpustakaan UNIS Tangerang menyediakan berbagai jenis
koleksi seperti buku, jurnal, koleksi referensi, dan lain-lain
untuk memenuhi kebutuhan informasi seruluh civitas
akademiknya terutama yaitu mahasiswa.
8 Puri, ―Pola Perilaku Penemuan Informasi (Information Seeking
Behaviour) Mahasiswa Bahasa Asing Di Universitas Airlangga,‖ h. 2-3. 9 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, ed. Nining S., Ed.1,
Cet.3 (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h. 2.17.
Page 25
7
Perpustakaan UNIS Tangerang hanya memiliki
perpustakaan utama dan tidak memiliki perpustakaan fakultas,
sehingga seluruh koleksinya hanya terdapat di perpustakaan
utama. Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang
adalah perguruan tinggi swasta pertama di Provinsi Banten
yang berdiri sudah 52 tahun lamanya sejak 14 April 1966.
Namun selama berdirinya perguruan tinggi tersebut
Perpustakaan UNIS Tangerang belum pernah melakukan
kegiatan pendidikan pemakai (users education) atau pun
pendidikan literasi informasi kepada penggunanya terutama
mahasiswanya. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat
sebagian mahasiswa dalam mencari informasi langsung
menelusur ke rak dan bertanya ke pustakawan atau temannya
secara langsung, atau lebih memilih bertanya ke dosennya
sekalipun.
Perpustakaan UNIS Tangerang sudah memiliki OPAC
untuk memudahkan mahasiswa dalam mencari koleksi
informasi yang dibutuhkan. Namun kenyataannya masih ada
sebagian mahasiswa yang belum paham dengan alat pencarian
tersebut. Seharusnya dengan menggunakan OPAC mahasiswa
dapat dengan mudah mencari informasi yang ia butuhkan
secara cepat dan tepat dibandigkan jika harus langsung
menelusur ke rak akan bingung, karena koleksi yang tersedia
di rak sangat banyak dan dari disiplin ilmu yang luas. Selain
itu beberapa mahasiswa juga lebih memilih mencari informasi
di internet dibandingkan di perpustakaan karena informasi
Page 26
8
yang tersedia di perpustakaan UNIS Tangerang masih terbatas
dan belum cukup memadai.
Sehingga berdasarkan latar belakang di atas, peneliti
tertarik untuk memilih topik penelitian yang berjudul
“Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas
Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang”.
B. Batasan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, agar penelitian ini
dapat terlaksana dengan mudah, lebih terarah dan tidak
meluas untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka
secara jelas peneliti memberikan pembatasan masalah yang
diteliti yaitu mahasiswa tingkat akhir atau mahasiswa yang
berada di semester delapan. Peneliti memilih mahasiswa
tingkat akhir karena pastinya mahasiswa akhir memiliki
kewajiban untuk menyelesaikan tugas akhirnya yaitu skripsi.
Dalam menyelesaikan tugas akhir tersebut mahasiswa akan
sering mencari informasi sebagai bahan referensi mereka
dalam menyusun skripsi. Sehingga pembatasan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Perilaku mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Syekh
Yusuf (UNIS) Tangerang sebelum (pra) melakukan
pencarian informasi.
2. Perilaku mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Syekh
Yusuf (UNIS) Tangerang pada saat melakukan pencarian
informasi.
Page 27
9
3. Perilaku mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Syekh
Yusuf (UNIS) Tangerang setelah (pasca) melakukan
pencarian informasi.
Model yang digunakan peneliti untuk mengetahui
perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang yaitu
model Ellis. Model ini dipilih peneliti karena peneliti ingin
mengetahui tindakan atau perilaku fisik pencarian informasi
mahasiswa UNIS Tangerang. Selain itu model ini tepat
digunakan untuk melihat perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir dalam membuat karya ilmiah, seperti
skripsi. Kegitan ini difokuskan, lokasi pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir di Perpustakaan UNIS Tangerang.
C. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka perumusan
masalah yang akan disusun sebagai berikut:
1. Bagaimana perilaku mahasiswa tingkat akhir Universitas
Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang sebelum (pra)
melakukan pencarian informasi?
2. Bagaimana perilaku mahasiswa tingkat akhir Universitas
Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang pada saat
melakukan pencarian informasi?
3. Bagaimana perilaku mahasiswa tingkat akhir Universitas
Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang setelah (pasca)
melakukan pencarian informasi?
Page 28
10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa tingkat akhir
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang
sebelum (pra) melakukan pencarian informasi.
2. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa tingkat akhir
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang pada
saat melakukan pencarian informasi.
3. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa tingkat akhir
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang setelah
(pasca) melakukan pencarian informasi.
Dari tujuan yang telah diuraikan di atas maka manfaat
dari penelitian ini yang dapat diperoleh sebagai berikut:
1. Memberikan masukan yang berguna bagi Perpustakaan
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang untuk
dapat melakukan perbaikan dan peningkatan kegiatan
layanan informasi di perpustakaan.
2. Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi Perpustakaan
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang dalam
memberikan layanan users education (pendidikan
pemakai) agar mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan
informasi yang dibutuhkan mereka.
3. Memperluas pengetahuan peneliti tentang perilaku
pencarian informasi.
4. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi
mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Page 29
11
5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau rujukan
untuk penelitian berikutnya dengan tema serupa.
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
Sebelum peneliti mengadakan penelitian ini sebagai
langkah awal dalam penyusunan skripsi yang akan peneliti
buat, maka peneliti melakukan penelitian terdahulu untuk
mempelajari skripsi yang ada hubungannya dengan judul
yang peneliti garap.
Penelitian pertama dari skripsi berjudul ―Perilaku
Pencarian Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi Mahasiswa UIN di Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah” yang disusun oleh Nunung Masruriyah
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009. Hasil penelitian
skripsi ini terbagi menjadi tiga perilaku menjadi fokus
penelitian yaitu, perilaku informan sebelum melakukan
pencarian informasi, perilaku informan ketika melakukan
pencarian informasi, dan perilaku informan pasca pencarian
informasi. Adapun sebelum melakukan pencarian informasi
yaitu dengan melihat dan mengkaji silabus serta
mempersiapkan berbagai catatan yang diperlukan sesuai
dengan tema tugas (starting). Setelah itu mereka menentukan
subjek dan menggunakan rujukan inti untuk menghubungkan
pencarian subjek yang diinginkan (chaining). Perilaku ketika
melakukan pencarian informasi, mereeka melakukan
penelusuran di rak koleksi, OPAC, dan internet (browsing).
Page 30
12
Perilaku yang terakhir yaitu pasca pencarian informasi
mereka melakukan pemantauan (monitoring), perangkuman
(extracting), pemeriksaan (verifying), hingga tahap
penyelesaian (ending). Pemantauan (monitoring) hanya
dilakukan oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
Skripsi ini memiliki kesamaan topik dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan yaitu tentang perilaku pencarian
informasi mahasiswa baik sebelum, saat dan sesudah
melakukan pencarian informasi. Sedangkan perbedaan
penelitian ini dengan penelitian ini yaitu pendekatan
penelitian yang digunakan pada skripsi ini menggunakan
pendekatan kualitatif sedangkan peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif dan tempat penelitian yang akan
peneliti lakukan di Perpustakaan Universitas Islam Syekh
Yusuf (UNIS) Tangerang.
Penelitian kedua dari skripsi berjudul ―Perilaku
Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa” yang disusun oleh Heni Suhaeni Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Hasil penelitian skripsi ini
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa UNTIRTA sebelum
melakukan pencarian informasi adalah positif, dimana skor
yang didapat adalah 3,20, skor ini berada pada skala interval
pada titik 2,51 - 3,25. Kemudian perilaku pada saat menacri
informasi adalah positif, dimana skor yang didapat adalah
3,16. Dan perilaku mahasiswa UNTIRTA setelah mencari
informasi adalah sangat positif, dimana skor yang didapat
Page 31
13
adalah 3,51, skor ini berada pada skala interval pada titik 3,26
- 4,00.
Skripsi ini memiliki kesamaan tema dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan yaitu tentang perilaku pencarian
informasi mahasiswa baik sebelum, saat dan sesudah
melakukan pencarian informasi. Sedangkan perbedaan
penelitian ini dengan penelitian peneliti yaitu tempat
penelitian yang akan peneliti lakukan di Perpustakaan
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang.
Penelitian ketiga dari skripsi berjudul ―Perilaku
Pencarian Informasi Mahasiswa Pascasarjana
UHAMKA” yang disusun oleh Hilda Safitri Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017. Hasil penelitian skripsi ini
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa pascasarjana
UHAMKA sebelum melakukan pencarian informasi adalah
positif, dengan skor 3,09, skor ini berada pada skala interva
2,52 – 3,27. Perilaku mahasiswa pascasarjana UHAMKA saat
melakukan pencarian informasi adalah positif, dengan skor
3,08, skor ini berada pada skala interva 2,52 – 3,27. Perilaku
mahasiswa pascasarjana UHAMKA setelah melakukan
pencarian informasi adalah sangat positif, dengan skor 3,09,
skor ini berada pada skala interva 3,28 – 4,03.
Skripsi ini memiliki kesamaan tema dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan yaitu tentang perilaku pencarian
informasi mahasiswa baik sebelum, saat dan sesudah
melakukan pencarian informasi. Sedangkan perbedaan
Page 32
14
penelitian ini dengan penelitian peneliti yaitu tempat
penelitian yang akan peneliti lakukan di Perpustakaan
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini akan memberikan gambaran
umum tentang apa yang akan dibahas dalam setiap bab
laporan penelitian ini. Adapun sistematika penulisan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, tinjauan kajian
terdahulu, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini menjelaskan teori – teori yang
berasal dari kajian pustaka yang memiliki
kaitan dengan gambaran mengenai
pengertian informasi dan berbagai macam
sumber informasi, kebutuhan informassi,
perilaku pencarian informasi, model
perilaku pencarian informasi, kendala
perilaku pencarian informasi, perpustakaan
perguruan tinggi dan peta tinjauan literatur.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengeni metode
penelitian yang digunakan yaitu terdiri dari
Page 33
15
jenis dan pendekatan penelitian, populasi
dan sampel, tempat dan waktu penelitian,
sumber data, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, analisis data, serta uji
validitas dan uji reliabilitas.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini akan membahas mengenai sejarah
dan gambaran umum Perpustakaan
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang dan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai perilaku pencarian
informasi mahasiswa tingkat akhir
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang baik sebelum, saat dan setelah
melakukan pencarian informasi.
Bab V Penutup
Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian
yang dikemukakan peneliti serta saran
yang merupakan masukan dari peneliti.
Page 34
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Informasi
1. Pengertian Informasi
Pengertian mengenai informasi sangat beragam
karena banyak para pakar dari berbagai bidang yang
mendefinisikan informasi sesuai dengan bidangnya.
Sehingga akan ditemukan berbagai perbedaan mengenai
definisi informasi. Informasi merupakan segala bentuk
yang dapat menambah wawasan atau pengetahuan si
penerima informasi melalui bentuk komunikasi.10
Sedangkan informasi menurut Estabrook yang dikutip
oleh Pawit M. Yusup merupakan suatu rekaman dari
fenomena yang diamati atau bisa pula berupa hasil
keputusan yang dibuat.11
Kata informasi adalah
pengetahuan atau ilmu yang dikomunikasikan dan
disebarluaskan. Ilmu informasi merupakan suatu disiplin
ilmu yang mempelajari susunan dan kualitas informasi
ilmiah serta mempelajari peraturan-peraturan atau kaidah
10
Anastasia Lipursari, ―Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Dalam Pengambilan Keputusan,‖ Jurnal STIE Semarang Vol. 5, No. 1
(February 2013): h. 26,
http://jurnal3.stiesemarang.ac.id/index.php/jurnal/article/view/154/125. 11
Pawit M Yusup and Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran
Informasi (Information Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010), h.1.
Page 35
17
teori, sejarah, informasi ilmiah dan metodologi organisasi
dokumentasi.12
Berikut ini merupakan definisi informasi menurut
beberapa ahli yang dikutip oleh Kosam Rimbarawa, di
antaranya sebagai berikut:
a. Shannon, C.E; W. Weaver (1949). The mathematical
theory of communication. Urbana, Il. Univ. Of Illinois,
menyebutkan informasi adalah sekumpulan pesan
untuk mengurangi ketidakpastian dan keraguan.
b. Yovits M.C. (1969). Information Science: toward the
development of true scientific dicipline, American
Documentation, menyebutkan informasi adalah
keputusan yang diambil berdasarkan hasil data yang
diperoleh.
c. American National Standard Ins, menyebutkan
informasi adalah cara manusia dalam menetapkan data
yang dilakukan dengan cara disepakati bersama.
d. British Standard, menyebutkan informasi adalah
pengetahuan yang diperoleh untuk dicatat atau
dikomunikasikan.
e. UNSIST, menyebutkan informasi adalah susunan teks
yang dapat mengubah daya pandang atau berpikir si
penerima informasi. Teks sendiri yaitu sekumpulan
tanda yang disusun dengan tujuan tertentu oleh si
12
Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta:
Hakaeser, 2014), h. 1.
Page 36
18
pengirim agar dapat mengubah daya pandang atau
berpikir si penerima.
f. Mikhailov, A.I.; Giljarevski, menyebutkan informasi
adalah sekumpulan pengetahuan, beberapa data dan
fakta yang diketahui.
g. Ensiklopedia Indonesia, menyebutkan informasi
berasal dari bahasa Latin ―informare‖ yang artinya
membuat bentuk, membentuk melalui pendidikan.
Selain dari mengandung arti ―pendidikan‖, informasi
memiliki arti lain yaitu penelitian, pesan dan
keterangan. Berdasarkan pengertian ―information‖
dalam bahasa Inggris, informasi diartikan sebagai
penambahan pengetahuan oleh pihak penerima yang
mana pihak penerima informasi bisa berupa makhluk
hidup maupun mesin.13
Dari beberapa pengertian informasi yang telah
disebutkan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa informasi merupakan sekumpulan data atau pesan
yang diperoleh dari berbagai sumber yang disebarluaskan
atau dikomunikasikan dengan bentuk yang mudah
dipahami dengan cara disepakati bersama untuk
mengurangi ketidakpastian atau keraguan serta menambah
pengetahuan bagi si penerima informasi.
Berdasarkan hasil uraian di atas maka informasi
akan bermanfaat apabila dissampaikan kepada orang yang
tepat, waktu yang tepat dan bentuk yang jelas dan tepat
13
Rimbarawa, h. 1-2.
Page 37
19
pula agar informasi yang disampaikan tidak mengalami
kesalahan. Sehingga disarankan kepada pengguna
informasi untuk lebih bijak saat menerima informasi yang
diperoleh agar dapat diproses dan ditelaah terlebih dahulu.
2. Sumber–sumber Informasi
Macam-macam sumber informasi dikelompokkan
menjadi 3 yaitu:
a. Sumber informasi primer (primary sources)
Sumber informasi primer adalah suatu hasil karya
pengarang atau peneliti atau penulis yang orisinil
(asli), selain itu bisa juga dikatakan sumber informasi
primer (naskah orisinil). Berikut beberapa contoh
sumber informasi primer:
1) Laporan penelitian,
2) Monografi yang mendeskripsikan suatu masalah,
misalnya literatur tentang suatu perdagangan,
politik, maupun sosial-budaya,
3) Suatu teori misalnya teori matematika, kimia dan
fisika,
4) Hasil penemuan (paten, hak cipta),
5) Skripsi, tesis, maupun disertasi,
6) Jurnal atau artikel dalam majalah,
7) Makalah yang dikumpulkan dari hasil seminar,
8) Terbitan pemerintah, dsb..
9) Standar.
Page 38
20
Dari semua naskah-naskah tersebut sebenarnya
ada beberapa yang diterbitkan dan ada pula yang tidak
diterbitkan. Contoh naskah yang tidak diterbitkan
misalnya:
1) Memorandum, catatan-catatan laboratorium,
catatan harian, dsb..
2) File perusahaan, laporan penelitian internal, dan
catatan pertemuan rapat.
3) File pribadi, korespondensi, dsb..
b. Sumber informasi sekunder (secondary sources)
Sumber informasi sekunder ini disusun dari
sumber-sumber informasi primer, yang disusun
melalui suatu cara tertentu agar mudah untuk diakses
dan dipahami. Terkadang merupakan suatu ulasan dari
suatu ilmu pengetahuan yang baru. Sehingga melalui
sumber informasi sekunder lebih dapat memenuhi
kebutuhan si pengguna informasi. Berikut beberapa
contoh sumber informasi sekunder dalam beberapa
bentuk, yaitu:
1) Majalah atau jurnal yang mengulas literatur
primer,
2) Abstrak yang memuat inti sari dari suatu karya,
3) Indeks yang mendaftarkan artikel, buku atau karya
lainnya,
4) Buku-buku referensi seperti: ensiklopedia, kamus,
buku pegangan (handbooks), tabel, rumus-rumus,
dll.
Page 39
21
5) Review, hasil tinjauan atau ulasan dari suatu karya,
6) Karya tulis (treatise),
7) Buku pelajaran (teksbook),
8) Serta ada lagi tambahan yaitu kemasan ulang
informasi (repackaging the information).
Informasi ini berupa campuran antara informasi
primer dan informasi sekunder.
c. Sumber informasi tersier (tertiary sources)
Sumber informasi tersier adalah sumber informasi
ketiga yang berguna untuk memudahkan peneliti atau
pencari informasi baik dalam menggunakan informasi
primer maupun informasi sekunder. Terkadang
informasi tersier ini menunjukkan informasi yang
bukan ilmu pengetahuan sama sekali. Berikut ini
beberapa contoh yang termasuk bentuk sumber
informasi tersier:
1) Direktori,
2) Buku tahunan (yearbooks),
3) Daftar laporan penelitian,
4) Daftar dari bibliografi (Bibliography of
bibliographies),
5) Katalog induk majalah (KIM),
6) Daftar dari majalah abstrak,
7) Daftar dari indeks,
8) Petunjuk literatur,
9) Daftar perpustakaan dan sumber informasi, dan
Page 40
22
10) Buku petunjuk organisasi.14
Selain dari ketiga sumber informasi yang telah
dijelaskan di atas, terdapat pula sumber informasi
lainnya yaitu internet. Internet singkatan dari
Internetworking of computer networks adalah
sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan
berbagai situs mulai dari situs akademik,
pemerintahan, komersial, organisasi, maupun individu
atau perorangan. Internet menyediakan bebagai akses
untuk memudahkan pengguna dalam layanan
telekomunikasi dan sumber daya informasi tersebut ke
seluruh penjuru dunia.15
Misi awal adanya internet
yaitu menyediakan sarana bagi para peneliti untuk
mengakses data melalui perangkat keras komputer.
Namun saat ini, internet telah berkembang menjadi
ajang komunikasi yang sangat cepat dan efisien,
sehingga keluar ranah dari apa yang menjadi misi
awal adanya internet.16
Selain itu, pada lazimnya
internet dapat digunakan untuk kegiatan berikut ini:
1) E-mail, adalah bentuk singkatan dari kata
electronic mail. Dalam bahasa Indonesia, e-mail
sering disebut sebagai surat elektronik atau ratron.
14
Rimbarawa, h. 4-7. 15
Siti Rohaya, ―Internet: Pengertian, Sejarah, Fasilitas Dan
Koneksinya,‖ Jurnal Fihris UIN Sunan Kalijaga Vol. 3, No. 1 (June 2008): h.
2, http://digilib.uin-suka.ac.id/362/. 16
Nurdin Abd Halim, ―Penggunaan Media Internet Di Kalangan
Remaja Untuk Mengembangkan Pemahaman Keislaman,‖ Jurnal Risalah Vol.
26, No. 3 (September 2015): h. 134-135, http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/risalah/article/view/1270/1138.
Page 41
23
Sebagaimana dalam surat biasa, di dalam surat
elektronik pun harus ada pengirim surat, pengantar
surat, dan penerima surat.
2) Chatting, atau mengobrol adalah fasilitas
mengobrol atau bercakap melalui internet.
Caranya yaitu dengan menulis apa yang ingin
disampaikan di komputer lalu diteruskan oleh
internet kepada teman obrolan anda.
3) Akses jarak jauh, dengan adanya internet dapat
memungkinkan pengguna untuk menghubungi
komputer dan pusat informasi dengan mudah di
manapun mereka berada tanpa ada batas, layaknya
mengakses koleksi digital di tempat lain.
4) E-mail, List, dan Newsgroup adalah transmisi atau
pengiriman berita, pesan ataupun surat dari satu
komputer ke komputer lainnya. E-mail dapat
memungkinkan terjadinya pertukaran gagasan,
pertanyaan, jawaban secara cepat. Mailing list
adalah perluasan lebih lanjut dari pertukaran e-
mail. Dengan adanya mailing list membantu
seseorang dalam melakukan pencarian informasi.
Mailing list memiliki manfaat bagi pustakawan, di
antaranya menyediakan informasi mutakhir atau
terbaru tentang topik yang berkaitan dengan
pustakawan, misalnya jasa kesiagaan informasi
serta memungkinkan pustakawan dalam
mengakses segera ke pakar bidang tertentu yang
Page 42
24
jumlahnya begitu banyak. Selain itu terdapat mail
archives, adalah arsip umum yang berisi hasil
diskusi yang terdapat pada mailing list dan dapat
diambil dan digunakan oleh pengguna.
5) Newsgroup adalah forum diskusi umum pada
jaringan komputer. Newsgroup memiliki
kesamaan dengan mailing list yaitu keduanya
ditunjang oleh server serta menyediakan wadah
bagi sekelompok orang yang berminat untuk
bertukar pikiran dalam topik tertentu. Namun
perbedaannya, yaitu kalau pada mailing list secara
aktif menyebarkan informasi keanggotanya maka
newsgroup bersifat pasif sehingga jika pengguna
ingin mengetahui informasi tentang sebuah
masalah baru dia harus menghubungi newsgroup
tertentu.
6) Menemukan sumber informasi. Untuk dapat
menemukan sumber informasi yang tepat,
pengguna dapat menggunakan list of list yang
dapat ditelusur berdasarkan topik.
7) Perolehan data (data capture). Dengan adanya
koneksi internet dapat memudahkan pengguna
untuk memperoleh data melalui bantuan hytelnet
yaitu pengguna dapat mengetahui perpustakaan
yang menyediakan jasa pinjam antar perpustakaan
atau hanya melihat caantuman bibliografi dari
berbagai dokumen.
Page 43
25
8) Perpustakaan maya. Perpustakaan maya atau
disebut pula dengan perpustakaan digital adalah
perpustakaan yang memiliki koleksi sebagian
besar dalam bentuk format digital yang dapat
diakses dengan adanya bantuan komputer dan
internet.
9) Media massa warga. Dengan adanya internet,
seseorang dapat mengirim berita atau pesan
tentang suatu kejadian atau peristiwa yang dilihat
secara langsung.
10) Keperluan lain. Dengan adanya internet juga
dapat memudahkan seseorang untuk melakukan
proses transaksi seperti jual-beli online, atau
memesan tiket pesawat, hotel, membuat buku
harian elektronik, dan mengkatalog.17
Banyak hal yang dapat seseorang lakukan dengan
adanya internet, misalnya untuk berkomunikasi.
Selain untuk berkomunikasi, dengan adanya internet
seseorang dapat pula melakukan pencarian informasi
dengan mudah dan cepat.
3. Strategi Pencarian Informasi
Dalam mendapatkan informasi yang tepat, cepat, dan
akurat maka dibutuhkan strategi pencarian informasi yang
tepat pula dan memudahkan seseorang untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Strategi
17
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 12.8-12.14.
Page 44
26
pencarian di internet diperlukan karena informasi yang
tersedia di internet sangat beraneka ragam, untuk
mendapatkan informasi yang relevan, menghemat waktu
pencarian, dan mempermudah pencarian. Salah satu
strategi pencarian yang sering digunakan pada umumnya
yaitu dengan menggunakan logika boolean. Logika
boolean digunakan untuk menghubungkan istilah-istilah
pencarian baik yang menggunakan kosa kata terkontrol
maupun pengindeksan bahasa alamiah untuk
mengungkapkan konsep yang ingin dicari berupa
pernyataan atau pertanyaan.
Logika boolean memiliki tiga operator yaitu AND, OR
dan NOT. Operator AND, yaitu misalnya A AND B
dimaksudkan untuk menghasilkan pencarian yang
mengandung istilah dari keduanya yaitu A dan B.
Operator OR, misalnya A OR B dimaksudkan untuk
menghasilkan pencarian yang mengandung istilah lebih
luas baik A saja, B saja ataupun gabungan keduanya.
Operator NOT, misalnya A NOT B dimaksudkan untuk
meghasilkan pencarian yang mengandung istilah A saja
dan B untuk tidak dimunculkan.18
Selain menggunakan logika boolean bisa
menggunakan phrase search atau exact search saat
penelusuran yaitu dengan menggunakan tanda petik dua
18
Jonner Hasugian, ―Penggunaan Bahasa Alamiah Dan Kosa Kata
Terkendali Dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks,‖ Pustaha:
Jurnal Studi Perpustakaan Dan Informasi Vol.2, No.2 (Desember 2006): h. 4,
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17059.
Page 45
27
―....‖ atau tanda petik satu ‗....‘ di depan dan akhir kata
atau kalimat yang ingin dicari. Atau juga bisa
menggunakan truncation atau wildcard (pemenggalan)
suku kata dengan cara mengetikkan tanda pagar atau
bintang dan koma serta tanda tanya pada akhir kata,
seperti berikut ini: ....# .....*, .....? yang diketikkan pada
kolom pencarian sebagai bentuk pemenggalan kata atau
kalimat topik yang ingin dicari.19
Misalnya untuk
truncation (econom* = economic, economical, etc) dan
wildcard (wom?n = woman dan women). Internet dapat
membuat pengguna secara bebas dan mudah dapat
mengakses sumber informasi dengan berbagai cara:
1) Menggunakan URL (Uniform Resource Locator).
2) Mesin pencarian, misalnya: google, alta vista, tanya
jeeves, babylon, dan lain-lain.
3) e-Resources atau koleksi digital online, misalnya:
JSTOR, EBSCO, AGORA, TEEAL, ALA, ProQuest,
SAGE, LexisNexis, dan lain-lain.
4) Repositori suatu lembaga, misalnya Dspace,
Greenstone, Eprints, dan lain-lain.
5) Situs web resmi, misalnya: portal edu, gov, lib, sch,
ac, dan lain-lain.
19
R Wahyudin, ―Strategi Jitu Penelusuran Informasi Ilmiah Yang
Cepat, Tepat, Dan Akurat Di Internet,‖ Jurnal Pustakawan Indonesia Vol. 10,
No. 2 (2010): h. 48,
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpi/article/download/5283/3698.
Page 46
28
6) OPAC perpustakaan, misalnya: OPAC Perpustakaan
Nasional, OPAC perpustakaan perguruan tinggi, dan
lain-lain.20
4. Literasi Informasi
Literasi informasi menurut Verzosa yang dikutip
oleh Siiti merupakan kemampuan dalam mengakses dan
mengevaluasi informasi secara efektif untuk memecahkan
masalah dan membuat keputusan.21
Literasi informasi
merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki
seseorang terutama mahasisiwa dalam dunia perguruan
tinggi. Kemampuan literasi informasi dan penguasaan
teknologi informasi komunikasi sangat penting di
perpustakaan perguruan tinggi karena di perpustakaan
perguruan tinggi memiliki pemustaka yang lebih banyak
membutuhkan informasi dari berbagai sumber dengan
tingkat akuratan yang tinggi, relevan, terpecaya dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kemampuan literasi informasi
tidak hanya dibutuhkan untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya perpustakaan dalam pengajaran,
pembelajaran, dan penelitian, tetapi juga melatih
20
Michael Esew et al., ―An Overview of Users Information Seeking
Behaviour on Online Resources,‖ IOSR Journal of Humanities And Social
Science (IOSR-JHSS) Vol. 19, No. 1 (February 2014): h. 15,
http://www.iosrjournals.org/iosr-jhss/papers/Vol.%2021%20Issue10/Version-
2/C2110021723.pdf. 21
Sitti Husaebah Pattah, ―Literasi Informasi: Peningkatan Kompetensi
Informasi Dalam Proses Pembelajaran,‖ Khizanah Al-Hikmah Jurnal Ilmu
Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan Vol. 2, No. 2 (July 2014): h. 3,
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-
hikmah/article/view/146/112.
Page 47
29
pengguna untuk dapat mengetahui sumber-sumber
informasi dan mencari informasi dari berbagai sumber
informasi yang ada secara mandiri kapan pun di mana dan
pun ia berada sehingga ia dapat berpikir kritis dan logis
serta mampu mencerna informasi yang ia peroleh utuk
diperiksa terlebih dahulu. Kemampuan literasi informasi
di perguruan tinggi memiliki beberapa keahlian, di
antaranya sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk mengenali informasi yang
dibutuhkan.
b. Kemampuan akan pengetahuan mengenai jenis
sumber-sumber yang tepat serta menyeleksi sumber-
sumber yang tepat untuk masalah yang sedang
dibahas.
c. Kemampuan membangun strategi untuk menemukan
informasi.
d. Kemampuan mencari dan mengakses informasi.
e. Kemampuan membandingkan dan mengevaluasi
informasi yang dihasilkan dari sumber-sumber yang
berbeda.
f. Kemampuan mengorganisir, menggunakan dan
mengkomunikasikan informasi.
g. Kemampuan menggabungkan dan membangun
informasi yang ada untuk dapat menciptakan
pengetahuan yang baru.22
22
Pattah, h. 4-5.
Page 48
30
B. Kebutuhan Informasi
Berdasarkan teori kebutuhan Maslow, kebutuhan
informasi menjadi salah satu kebutuhan aktualisasi diri atau
kebutuhan manusia yang tertinggi. Aktualisasi diri tercermin
pada perilaku manusia yang ditentukan melalui dorongan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.23
Kebutuhan informasi
dapat dimaksudkan sebagai kebutuhan mengenai informasi,
pengetahuan, berita terpercaya dan teraktual, dan lainnya
yang berguna sebagai media pembelajaran manusia dalam
menghadapi rutinitas kehidupan yang fluktuatif.24
Kebutuhan informasi terjadi karena adanya kesenjangan
(gap) antara pengetahuan yang dimiliki dengan kebutuhan,
atau keadaan di mana seseorang merasakan kekurangan dan
berusaha untuk memenuhi kekurangan tersebut. Adanya
kesenjangan informasi (gap) antara informasi yang dimiliki
seseorang dengan informasi yang seharusnya dimiliki
seseorang tersebut yaitu untuk mendukung kegiatan orang
tersebut dalam memunculkan kebutuhan informasi. Wilson
membagikan tiga kategori kebutuhan manusia, sebagai
berikut:
23
Fitriana Tjiptasari and Madinatul Munawwarah Ridwan, ―Kebutuhan
Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta,‖ Jurnal Kajian Informasi Dan Perpustakaan Vol. 9, No.1 (June
2017): h. 61,
http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/pustakaloka/article/view/919/705. 24
Herlina, Sri Suriana, and Misroni, ―Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswa Program Doktoral Universitas Islam Negeri Raden Fatah Dalam
Penyusunan Disertasi,‖ Jurnal Tamaddun Raden Fatah Vol. 14, No. 2 (April
2016): h. 191,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/455/405.
Page 49
31
1. Kebutuhan fisiologi, seperti kebutuhan makanan, air,
pakaian, tempat tinggal, dll.
2. Kebutuhan emosional atau afektif, seperti kebutuhan
perhatian, rasa simpati dan empati, kekuasaan, dll.
3. Kebutuhan kognitif, seperti kebutuhan perencanaan,
belajar keterampilan, dll.25
Kebutuhan-kebutuhan dasar inilah yang mendasari
munculnya berbagai macam kebutuhan, seperti halnya
kebutuhan informasi. Namun tidak dapat dimunafikkan
informasi berperan penting dalam kehidupan manusia.
Kebutuhan informasi menurut Line yang dikutip oleh Laloo,
mengungkapkan bahwa kebutuhan informasi adalah sesuatu
yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang dalam melakukan
berbagai hal baik dalam melakukan pekerjaan, penelitian,
pendidikan dan termasuk hiburan.26
Sedangkan menurut Lasa
HS, kebutuhan informasi adalah suatu kebutuhan seseorang
yang didasarkan akan dorongan untuk memahami,
menemukan jawaban atas rasa ingin tahu dan penjelasan serta
menguasai lingkungan, berawal dari pertanyaan lalu dicari
jawabannya.27
Setiap orang memiliki kebutuhan yang sangat
beragam tergantung kondisi di mana ia berada, hal ini dapat
25
T.D. Wilson, ―Recent Trends in User Studies: Action Research and
Qualitative Methods,‖ Journal Information Research Departmen of
Information Studies University of Sheffield Vol. 5, No. 3 (April 2000): h. 4,
http://bogliolo.eci.ufmg.br/downloads/WILSON%20Information%20Research.
pdf. 26
Bikika Tariang Laloo, Information Needs, Information Seeking
Behaviour and Users (New Delhi: Ess Ess Publication, 2002), h. 12. 27
Lasa Harsana, Kamus Perpustakaan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka
Book Publisher, 2009), h. 150.
Page 50
32
dilihat dari kondisi lingkungannya, tingkat intelektualitas,
kondisi pekerjaan serta maraknya informasi yang beredar saat
ini. Sehingga dengan demikian informasi dapat digunakan
seseorang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing untuk
memenuhi tujuan tertentu, karena setiap orang memiliki
kebutuhan informasi yang berbeda pula. Dapat terlihat pula
mengenai skala kebutuhan informasi memiliki perbedaan
yang dapat dilihat dari status sosial di masyarakat, status
pendidikan dan kemampuan keterampilan yang dimiliki
seseorang. Hal ini benar dan dapat kita lihat di lingkungan
tempat tinggal kita sendiri, semakin tinggi status seseorang
maka tingkat kebutuhan informasinya akan semakin tinggi
dan sebaliknya pula semakin rendah status seseorang maka
kebutuhan informasinya akan semakin rendah pula.
Kebutuhan informasi setiap individu berbeda-beda.
Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas yang dikutip oleh Pawit
Yusup mengungkapkan bahwa seseorang yang tingkat
pendidikannya lebih tinggi lebih banyak memiliki kebutuhan
dibandingkan dengan orang-orang yang berpendidikan
rendah.28
Seseorang yang berpendidikan tinggi seperti, guru,
dosen, peneliti, dan mahasiswa misalnya lebih banyak
membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhannya
dalam meyelesaikan permasalahannya yang ia miliki daripada
orang-orang yang pendidikannya rendah. Hal ini terjadi
karena pada umumnya seseorang lebih senang berpikir
28
Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1995), h. 4.
Page 51
33
simpleks (sederhana) dibandingkan dengan orang-orang yang
berpendidikan tinggi yang lebih banyak menggunakan pola
berpikir yang multipleks (rumit dan kompleks).
C. Perilaku Pencarian Informasi
Perilaku informasi merupakan keseluruhan perilaku
manusia yang berkaitan dengan keterlibatan manusia dengan
informasi. Perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan
saluran informasi, juga termasuk perilaku pencarian dan
penggunaan informasi baik secara aktif maupun pasif.
Termasuk ke dalam pengertian perilaku informasi dapat
dilihat dari sepanjang perilaku manusia memerlukan,
memikirkan, mencari, memperlakukan serta memanfaatkan
informasi dari berbagai macam saluran, sumber informasi,
serta media penyimpanan informasi.29
Perilaku adalah suatu tindakan yang digunakan sebagai
alat atau cara agar sesuatu yang ingin dituju dapat tercapai,
sehingga kebutuhan pun dapat terpenuhi dan terpuaskan.
Sedangkan perilaku pencarian informasi merupakan perilaku
seseorang yang terus bergerak berdasarkan lintas ruang dan
waktu dalam hal mencari informasi untuk menjawab semua
pertanyaan, memahami suatu masalah, menemukan fakta-
29
Ahmad Syawqi, ―Perilaku Pencarian Informasi Guru Besar
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan
Dan Informasi Vol. 1, No. 1 (2017): h. 23,
http://journal.staincurup.ac.id/index.php/TI/article/view/207/89.
Page 52
34
fakta terbaru, memecahkan masalah dan menjawab segala
rintangan yang dihadapi.30
Perilaku pencarian informasi sangat dipengaruhi oleh
beragam faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal atau yang dipengaruhi dalam diri sendiri yaitu
seperti pengalaman masa lalu berupa pengetahuan yang
dimiliki sedangkan untuk faktor ekternal atau yang
dipengaruhi dari luar, yaitu terjadi saat terjadinya kontak
dengan kondisi dan situasi di sekeliling si pencari informasi
yang berkaitan dengan pencarian informasi termasuk
pemanfaatan sarana dan prasarana perpustakaan, internet
ataupun unit informasi lainnya.
Wilson mengungkapkan batasan-batasan mengenai
perilaku informasi yaitu sebagai berikut:
1. Perilaku informasi (information behavior) merupakan
keseluruhan perilaku manusia yang berkaitan dengan
sumber dan saluran informasi, termasuk yang
berhubungan dengan perilaku pencarian informasi dan
penggunaan informasi secara aktif maupun pasif. Seperti
komunikasi tatap muka dengan oran lain, dan
menyaksikan iklan di TV.
2. Perilaku penemuan informasi (information seeking
behavior) merupakan upaya menemukan dengan tujuan
30
Yasir Riady, ―Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program
Doktoral Dalam Penyusunan Disertasi,‖ Jurnal Visi Pustaka Vol. 15,No. 2
(Agustus 2013): h. 108,
http://old.perpusnas.go.id/Attachment/MajalahOnline/YasirRiady_Perilaku_Pe
ncarian_Informasi.pdf.
Page 53
35
tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Berarti dalam hal ini seseorang
bisa berinteraksi dengan sistem informasi baik manual
maupun yang berbasis komputer (seperti World Wide
Web).
3. Perilaku pencarian informasi (information searching
behavior) merupakan perilaku ditingkat mikro, berupa
perilaku pencarian seseorang ketika berinteraksi dengan
sistem informasi. Perilaku ini terdiri atas beberapa bentuk
interaksi dengan sistem, baik di tingkat interaksi dengan
komputer (seperti penggunaan mouse atau mengklik
sebuah link), maupun di tingkat intelektual dan mental
(seperti penggunaan strategi pencarian dengan operator
logika boolean, atau keputusan memilih buku yang paling
relevan di antara buku yang terpajang di perpustakaan).
4. Perilaku penggunaan informasi (information user
behavior) merupakan tindakan-tindakan fisik maupun
mental yang dilakukan seseorang menggabungkan
informasi yang ditemuinya dengan pengetahuan dasar
yang dimiliki sebelumnya.31
D. Model Perilaku Pencarian Informasi
Terdapat beberapa model perilaku pencarian informasi
seperti model Wilson, Ellis, dan Kuhltau. Berikut ini
31
T.D. Wilson, ―Human Information Behavior,‖ Informing Science,
University of Sheffield Vol. 3, No. 2 (2000): h. 49-50,
http://inform.nu/Articles/Vol3/v3n2p49-56.pdf.
Page 54
36
penjelasan dari model-model pencarian informasi, sebagai
berikut:
1. Model Perilaku Pencarian Informasi Wilson 1996
Model perilaku pencarian informasi Wilson 1996
merupakan revisi dari model wilson 1981. Di dalam
model Wilson 1996 terdapat istilah intervening variables
yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pencarian informasi.32
Perilaku pencarian informasi pada
model Wilson 1996 dibagi dalam tiga tahapan yaitu:
a. Perilaku sebelum pencarian informasi:
1) Konteks kebutuhan informasi (Context of
information need), (Konteks kebutuhan informasi
yang ada pada diri seseorang).
2) Mekanisme pengaktifan (teori mengenai stres dan
cara mengatasinya),
3) Variabel perantara (intervening variables), ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku
pencarian informasi:
a) Kondisi psikologis seseorang, dapat terlihat
dengan jelas, bahwa seseorang yang sedang
gelisah akan terlihat berbeda dengan seseorang
yang sedang gembira.
b) Demografis, berkaitan dengan kondisi sosial-
budaya seseorang sebagai bagian dari
32
Wilson, ―Models Information Behavior Research,‖ Journal of
Documentation Vol. 55, No. 3 (June 1999): h. 256,
http://www2.hawaii.edu/~donnab/lis610/TDWilson_Only_1999.pdf.
Page 55
37
masyarakat di mana ia bernaung. Kita dapat
berasumsi bahwa ―tingkat sosial‖ dapat
mempengaruhi perilaku informasi seseorang,
meskipun terkadang pengaruh tersebut lebih
sering ditentukan oleh akses seseorang ke
media perantara. Perilaku seseorang dari
kelompok masyarakat yang tak memiliki akses
ke internet pasti berbeda dengan seseorang
yang dapat memiliki akses internet dengan
mudah dan melimpah.
c) Peran seseorang di masyarakat, khususnya
dalam hubungan interpersonal memiliki andil
dalam perilaku informasi. Seperti, peran
―menggurui‖ yang ada di kalangan dosen akan
menyebabkan perilaku informasi yang berbeda
dibandingkan perilaku informasi mahasiswa
yang lebih banyak berperan sebagai ―pelajar‖.
Apabila kedua orang tersebut bertemu dan
bertanya kepada pustakawan maka peran-peran
mereka akan ikut mempengaruhi cara mereka
bertanya, bersikap, serta bertindak dalam
kegiatan pencarian informasi.
d) Lingkungan, baik dalam lingkungan terdekat
maupun lingkungan yang lebih jauh, seperti
lingkungan kerja, lingkungan sosial,
lingkungan politik, lingkungan ekonomi, dan
lain-lain.
Page 56
38
e) Karakteristik sumber informasi, atau karakter
media yang akan digunakan dalam pencarian
dan penemuan informasi. Orang-orang yang
sudah terbiasa dengan menggunakan media
elektronik pastilah berbeda perilaku informasi
mereka dibandingkan dengan mereka yang
sangat jarang menggunakan media elektronik,
baik karena keterbatasan ekonomi maupun
kondisi sosial budaya mereka.
Selain itu, ada faktor lain yang menentukan
aktivitas pencarian dan penemuan informasi
seseorang, yaitu pandangan seseorang mengenai
risiko dan imbalan yang nanti akan diterimanya
jika ia benar-benar melakukan pencarian
informasi.33
4) Mekanisme pengaktifan (teori mengenai resiko
dan imbalan). Kebutuhan akan informasi tidak
langsung berubah menjadi perilaku pencarian
informasi, melainkan harus dipicu terlebih dahulu
oleh pemahaman seseorang tentang stres atau
tekanan dan persoalan dalam hidupnya (Wilson
menggunakan istilah ―teori‖ untuk hal ini,
walaupun yang dimaksud adalah pengetahuan
pribadi seseorang tentang dunianya).
33
Wilson, ―Information Behavior: An Interdiciplinary Perspective,‖
Information Processing & Management Vol 33, No. 4 (1997): h. 556-562,
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0306457397000289.
Page 57
39
b. Perilaku saat pencarian informasi:
1) Perilaku pencarian informasi, ada beberapa hal
yang termasuk dalam perilaku pencarian informasi
Wilson, sebagai berikut:
a) Perhatian pasif (passive attention), yaitu tahap
perolehan informasi tanpa disengaja
sebelumnya, misalnya terjadi saat
mendengarkan radio atau menonton televisi.
b) Pencarian pasif (passive search), yaitu perilaku
atau pencarian informasi yang dilakukan
seseorang menghasilkan informasi yang
relevan untuk dirinya.
c) Pencarian aktif (active search), yaitu pencarian
informasi yang dilakukan seseorang secara
aktif.
d) Pencarian berlanjut (on going search) yaitu
lanjutan dari pencarian aktif, sehingga dapat
disusun kerangka dasar dari gagasan yang ada.
Pencarian berlanjut dilakukan untuk
memperbarui dan memperluas kerangka
tersebut.34
c. Perilaku setelah pencarian informasi:
1) Pengolahan dan penggunaan informasi
(Information processing and use).
34
Wilson, h. 562.
Page 58
40
Secara lebih jelas model Wilson 1996 dapat ditunjukkan
pada gambar berikut:
Gambar 2. 1 Model perilaku pencarian informasi Wilson 1996
2. Model Perilaku Pencarian Informasi Ellis
Model perilaku pencarian informasi lainnya yaitu
dikembangkan oleh Ellis (1987), hasil penelitiannya yaitu
pola pencarian yang terdiri dari enam tahapan pencarian
informasi yang dimulai dari, starting, chaining, browsing,
differentiating, monitoring, dan extracting. Tahapan
tersebut dikenal dengan Ellis’ Model yang merupakan
tahapan perilaku pencarian informasi. Selanjutnya model
perilaku pencarian informasi Ellis dikembangkan kembali
oleh Cox dan Hall dengan menambahkan verifying dan
ending dari keenam tahapan sebelumnya. Perilaku
Teori
pembel
ajaran
sosial
Diri
sen
diri
Page 59
41
pencarian informasi pada model Ellis dibagi dalam tiga
tahapan yaitu:
a. Perilaku sebelum pencarian informasi:
1) Starting: terdiri dari berbagai aktivitas yang
memulai untuk terjadinya kegiatan pencarian
informasi. Seperti mengidentifikasi referensi yang
dapat berfungsi sebagai awal pencarian informasi,
berkonsultasi dengan rekan kerja, melihat ulasan
literatur, katalog online, indeks dan abstrak.
2) Chaining: kegiatan mengikuti rangkaian sitasi,
kutipan, atau bentuk-bentuk rujukan antar
dokumen yang satu dengan lainnya selama
kegiatan awal. Rangkaian bisa mundur atau maju,
rangkaian mundur terjadi ketika referensi dari
sumber awal diikuti. Sebaliknya rangkaian maju
ketika mengidentifikasi, dan menindaklajuti,
sumber lain yang merujuk ke sumber asli.
b. Perilaku saat pencarian informasi
1) Browsing: pencarian dengan lebih terarah, di
wilayah yang dianggap memiliki potensi terhadap
informasi yang dibutuhkan. Kegiatan ini tidak
hanya mencakup pemindaian yang dipublikasikan
jurnal dan daftar isi saja tetapi juga referensi dan
abstrak yang menyertai informasi tersebut.
2) Differentiating: kegiatan pemilahan, menggunakan
ciri-ciri di dalam sumber informasi sebagai acuan
dasar untuk memeriksa kualitas ataupun isi dari
Page 60
42
informasi yang dipilih (misalnya: penulis,
tingkatan jurnal, sifat dan kualitas informasi) antar
sumber sebagai cara untuk menyaring jumlah
informasi yang diperoleh.
3) Monitoring: memantau perkembangan dengan
memfokuskan terhadap beberapa sumber
informasi yang dipilih (misalnya jurnal inti, surat
kabar, konferensi, majalah, buku, dan katalog).
c. Perilaku setelah pencarian informasi:
1) Extracting: secara sistematis menggali dari salah
satu sumber informasi yang dianggap penting
untuk diambil informasinya.35
Kemudian model perilaku pencarian informasi
Ellis dilanjutkan oleh Cox dan Hall dengan
menambahkan yaitu:
2) Verifying: memeriksa keakuratan informasi. Pada
tahap ini dilakukan pengecekan apakah informasi
yang diperoleh sudah sesuai dengan yang
dibutuhkan atau tidak sesuai yang dibutuhkan.
3) Ending: tahap akhir dari pencarian informasi.
Mengetahui hasil akhir dari pencarian informasi.36
35
David Ellis, ―A Behavioural Approach to Information Retrieval
System Design,‖ Journal of Documentation Vol. 45, No. 3 (September 1989):
h. 178, http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/016555158901500406. 36
David Ellis, Deborah Cox, and Kaherine Hall, ―A Comparison of
the Information Seeking Patterns of Researchers in the Physical and Sosial
Sciences,‖ Journal of Documentation Vol. 49, No. 4 (1993): h. 356-359,
https://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/eb026919.
Page 61
43
Secara lebih jelas model Ellis dapat ditunjukkan pada
gambar berikut:
Gambar 2. 2 Model perilaku pencarian informasi Ellis
3. Model Perilaku Pencarian Informasi Kuhlthau (1991)
Kuhlthau memiliki model perilaku pencarian
informasi lain, Ia menyebutnya sebagai model ISP
(Information Search Process). Model ini merupakan
aktivitas pengguna untuk menemukan makna yang
terkandung dalam suatu informasi sehingga dapat
memperluas pengetahuan pencari informasi mengenai
suatu masalah atau topik tertentu. Model ini
menggabungkan tiga aspek bidang yaitu: aspek afektif
(perasaan), aspek kognitif (pikiran), dan aspek fisik
(tindakan) yang ditunjukkan pada enam model, yaitu
initiation, selection, eksploration, formulation, collection,
and presentation. Perilaku pencarian informasi pada
model Kuhlthau dibagi dalam tiga tahapan yaitu:
a. Perilaku sebelum pencarian informasi:
1) Initiation: tahap ini terjadi ketika seseorang
menyadari bahwa informasi dibutuhkan untuk
Page 62
44
menyelesaikan tugasnya. Mereka mulai
memikirkan dan memahami tugasnya lalu
menghubungkan pengalaman dan pemahaman
yang mereka miliki serta mempertimbangkan
topik yang tepat. Namun perasannya masih ragu-
ragu dan tidak pasti.
2) Selection: yaitu perasaan ketidakpastian yang
masih ada, namun ada optimisme dan
kegembiraan ketika seleksi selesai dibuat. Proses
yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan
memilih topik utama yang akan diteliti atau dicari
serta pendekatan pencariannya.
3) Eksploration: tahapan ini sering dianggap sebagai
proses yang sangat sulit karena perasaan
kebingungan, frustasi, dan ketidakpastian
seringkali bertambah dalam tahap ini, dikarenakan
pencarian informasi yang tidak sesuai, tidak
konsisten dan tidak pas dengan konsep yang telah
dibuat.
4) Formulation: yaitu tahapan di mana ketidakjelasan
dan kebingungan berkurang dan kepercayaan diri
meningkat serta mulai menemukan kejelasan
informasi yang dicari. Dalam tahap ini informasi
yang telah terkumpul diidentifikasi dan dipilih
untuk membentuk sudut pandang yang jelas dan
fokus.
b. Perilaku saat pencarian informasi:
Page 63
45
1) Collection: yaitu tahapan di mana interaksi antar
pengguna dan sistem informasi berjalan efektif
dan efisien.
c. Perilaku setelah pencarian informasi:
1) Presentation: yaitu tahapan di mana ada perasaan
lega, puas ketika informasi yang dicari dapat
ditemukan dan berjalan dengan baik atau
sebaliknya merasa kecewa ketika informasi yang
dicari tidak ditemukan dan berjalan tidak baik.37
Secara lebih jelas model ISP Kuhlthau dapat ditunjukkan
pada gambar berikut:
Gambar 2. 3 Model perilaku pencarian informasi Kuhlthau
E. Hambatan dalam Pencarian Informasi
Wilson mengemukakan adanya hambatan dalam proses
pencarian informasi yaitu sebagai berikut:
37
Carol C. Kuhlthau, ―Inside the Search Process: Information
Seeking from the User‘s Perspective,‖ Journal of The American Society for
Information Science Vol. 42, No. 5 (1991): h. 361-371,
http://bogliolo.eci.ufmg.br/downloads/kuhlthau.pdf.
Page 64
46
1. Karakter pribadi
a. Disonansi kognitif adalah gangguan yang terkait
motivasi individu dalam berperilaku. Konsep ini
mengemukakan bahwa adanya kognisi yang sedang
berkonflik membuat individu merasa tidak
nyaman, akibatnya mereka akan berupaya
memecahkan konflik tersebut dengan satu atau
beberapa jalan penyelesaian.
b. Tekanan selektif. Individu cenderung terbuka
dengan gagasan yang sejalan dengan minat,
kebutuhan, dan sikap mereka. Secara sadar atau
tidak sadar manusia sering menghindari pesan
yang berlawanan dengan pandangan dan prinsip
mereka.
c. Karakteristik fisiologis, kognitif, dan emosional.
Hambatan ini berkaitan dengan kondisi fisik,
pengetahuan atau pikiran serta emosional dan mental
seseorang ketika mencari informasi.
d. Tingkat pendidikan dan basis pengetahuan. Hambatan
dalam hal bahasa ditemui dalam beberapa
penelitian perilaku pencarian informasi. Semakin
rendahnya pendidikan maka semakin rendah juga
tingkat penguasaan pencarian informasi mereka.
e. Variabel demografis. Seperti hambatan dalam hal usia,
jenis kelamin, serta faktor lainnya.
Page 65
47
2. Hambatan sosial atau terkait peran
Masalah yang muncul dalam hambatan sosial yaitu
ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain untuk
mengkases informasi dalam sumber informasi. Masalah
yang dimaksud ini bisa dalam bentuk sikap seseorang
kepada orang lain atau yang berkaitan dengan keadaan
sosial seseorang di lingkungannya.
3. Hambatan lingkungan atau situasi
a. Waktu: terbatasnya waktu dapat menjadi hambatan
dalam pencarian informasi, aktivitas yang padat
memungkinkan berkurangnya waktu untuk mencari
informasi yang dibutuhkan.
b. Geografi: jauhnya sumber informasi dari lokasi
juga menjadi penghambat dalam kegiatan pencarian
informasi seseorang.
c. Budaya nasional: perbedaan budaya yang signifikan
juga sangat berpengaruh bagi seseorang dalam
mencari informasi.
d. Hambatan ekonomi: masalah ekonomi yang biasa
terjadi dalam perilaku pencarian informasi yaitu
terdapat dua kategori antara lain biaya ekonomi dan
waktu.
e. Karakteristik sumber informasi: hambatan yang terjadi
terkait karakteristik sumber informasi yaitu dalam hal
akses informasi (kurangnya sumber informasi yang
mudah diakses bahkan terkadang dikenakan biaya
Page 66
48
yang relatif tinggi), kredibilitas (terdapat beberapa
sumber informasi yang tidak dapat dipercaya atau
diandalkan dalam hal kualitas dan ketepatan
informasi), dan saluran informasi (melalui saluran
komunikasi yang tepat agar informasi dapat
diterima).38
F. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang
terdapat di perguruan tinggi, badan bawahannya maupun
lembaga yang berhubungan dengan perguruan tinggi, dengan
tujuan utamanya membantu perguruan tinggi tersebut dalam
mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia
dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi
(pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) maka
fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan
membantu melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi,
yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah
perpustakaan universitas yang disebut Unit Pelaksana Teknis
Perpustakaan (UPT Perpustakaan) fakultas, jurusan, bagian,
departemen (bukan departemen seperti kementerian), institut,
sekolah tinggi, politeknik, akademik, perpustakaan program
pascasarjana maupun perpustakaan program non gelar. Bagi
perpustakaan badan bawahan yang bernaung di bawah
universitas, institut maupun sekolah tinggi, misalnya lembaga
38
Wilson, ―Information Behavior: An Interdiciplinary Perspective,‖ h.
552-562.
Page 67
49
penelitian, lembaga pengabdian masyarakat juga dimasukan
ke kelompok perpustakaan perguruan tinggi walaupun ada
juga yang menggolongkannya ke perpustakaan khusus.39
Perpustakaan perguruan tinggi sering dikatakan sebagai
jantungnya perpustakaan karena proses pendidikan yang ada
di perguruan tinggi tidak dapat terlepas dari kegiatan
penelitian dan pengembangan, penyebaran ilmu pengetahuan,
serta kreasi dan inovasi. Istilah lain untuk perpustakaan
perguruan tinggi yaitu college library yang dapat disetarakan
dengan perpustakaan akademik.40
Peran dari perpustakaan
perguruan tinggi yaitu sebagai salah satu unit sarana
kelengkapan pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik
untuk menunjang program yang ada di perguruan tinggi
tersebut.41
1. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Secara umum tujuan dari perpustakaan perguruan
tinggi yaitu sebagai berikut:
a. Memenuhi keperluan informasi bagi seluruh civitas
akademik yang ada di perguruan tinggi, baik
mahasiswa, dosen, serta staf administrasi perguruan
tinggi.
b. Menyediakan bahan rujukan (referensi) bagi seluruh
tingkat akademis, mulai dari tingkat mahasiswa tahun
39
Sulistyo Basuki. (2010). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka. h.2.18 40
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik,
Cet. 2 (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 36. 41
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan,
Ed. 1, Cet. 3 (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h. 1.18.
Page 68
50
pertama hingga ke mahasiswa program pascasarjana
dan para dosen (pengajar).
c. Menyedikan ruangan belajar yang nyaman untuk
pemustaka.
d. Menyediakan jasa peminjaman untuk pemustaka.
e. Menyedikan jasa informasi aktif yang tidak terbatas
pada lingkungan perguruan tinggi saja tetapi juga
lembaga industri lokal.
f. Sebagai wadah pengumpulan informasi, pengolahan
informasi, pemanfaatan informasi, penyebaran
informasi, dan pemeliharaan atau pelestarian
informasi.42
42
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 2.18-2.19.
Page 69
51
G. Peta Tinjauan Literatur
Informasi
Pawit M. Yusup, 2010; Kosam Rimbarawa, 2014
Kebutuhan Informasi
Bikika Tariang Laloo, 2002; Lasa Harsana, 2009
Perilaku Pencarian Informasi
Yasir Riady, 2013
Model Perilaku Pencarian Informasi:
1. Perilaku sebelum pencarian informasi
2. Perilaku saat pencarian informasi
3. Perilaku setelah pencarian informasi
Wilson 1996
1. Konteks kebutuhan
informasi
2. Mekanisme
pengaktifan (stres)
3. Variabel perantara
4. Mekanisme
pengaktifan (resiko
dan imbalan)
5. Perilaku pencarian
inforrmasi (perhatian
pasif, pencarian pasif,
pencaraian aktif,
pencarian berlanjut)
6. Pengelolaan dan
penggunaan
informasi
T.D. Wilson, 1997
Ellis
1. Starting
2. Chaining
3. Browsing
4. Differentiating
5. Monitoring
6. Extracting
7. Verfying
8. Ending
David Ellis, 1989 dan
1993
Kuhlthau
1. Initiation
2. Selection
3. Eksploration
4. Formulation
5. Collection
6. Presentation
Carol C. Kuhlthau,
1991
Fokus Penelitian Penelitian ini menggunakan teori Ellis yang berfokus pada perilaku sebelum,
saat dan setalah pencarian informasi
Tabel 2. 1 Peta Tinjauan Literatur
Page 70
52
Setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang sangat
beragam dan berbeda-beda, sehingga dalam melakukan
pencarian informasi pun mereka memiliki perilaku pencarian
informasi yang berbeda pula. Begitu pula dengan mahasiswa
tingkat akhir setiap mahasiswa satu dengan lainnya memiliki
perbedaan dalam mencari informasi.
Pada tabel 2.1 terdapat beberapa model perilaku pencarian
informasi yang terbagi menjadi tiga tahapan yaitu sebelum,
saat, dan setelah. Model perilaku pencarian informasi terbagi
menjadi tiga dari beberapa model menurut Wilson, Ellis dan
Kuhlthau. Ketiga perilaku pencarian informasi tersebut
memiliki perbedaannya masing-masing, yaitu model Wilson
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pencarian dan penemuan informasi, model Ellis
memperlihatkan tindakan seseorang dalam melakukan
pencarian informasi dan model Kuhlthau disebut model ISP
yang menggabungkan tiga aspek yaitu aspek afektif, pikiran
dan tindakan.
Peneliti tertarik untuk memilih menggunakan model
perilaku pencarian informasi Ellis karena model Ellis lebih
melihat bagaimana fisik atau tindakan seseorang dalam
melakukan pencarian informasi dari mulai awal hingga akhir
pencarian. Selain itu model Ellis lebih cocok digunakan pada
perpustakaan perguruan tinggi di mana banyak pemustakanya
yang melakukan penelitian baik untuk menyelesaikan tugas
akhir seperti pembuatan skripsi, tesis dan disertasi maupun
penelitian yang dilakukan oleh dosen dan peneliti di
Page 71
53
lingkungan kampus sebagaimana pada awalnya Ellis
menggunakan teorinya untuk meneliti perilaku para ilmuan
yang sedang melakukan penelitian.43
Seperti yang akan
peneliti lakukan yaitu meneliti perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Syekh Yusuf
(UNIS) Tangerang.
43
Widyastuti, ―Perbandingan Teori Perilaku Pencaarian Informasi
Menurut Ellis, Wilson Dan Kuhltau,‖ Jurnal Pustaka Budaya Vol. 3, No. 2
(July 2016): h. 61, https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb/article/view/583.
Page 72
54
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dengan cara mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu
masalah yang diteliti dengan tujuan untuk mengklarifikasi
suatu fenomena atau masalah yang ada.44
Selain itu jenis
penelitian ini berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap
objek yang diteliti melalui sampel dari populasi yang ada dan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah suatu kegiatan meneliti
terhadap suatu populasi atau sampel tertentu dengan
berlandaskan pada filsafat positivisme yaitu memandang
suatu fenomena dapat dikelompokkan, diamati, terukur,
cukup tetap dan konkret, serta memiliki hubungan gejala
bersifat sebab akibat. Teknik pengambilan sampel pada
pendekatan ini dapat dilakukan secara acak atau random,
dengan pengumpulan datanya menggunakan instrumen
penelitian analisis data bersifat kuantitatif yang bertujuan
44
Mohammad Mulyadi, ―Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta
Pemikiran Dasar Menggabungkannya,‖ Jurnal Studi Komunikasi Dan Media
Vol. 15, No. 1 (June 2011): h. 132,
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/150106/49.
Page 73
55
menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.45
Lebih jelasnya
lagi, penelitian kuantitatif merupakan kegiatan penelitian
dengan cara meneliti hubungan suatu variabel dengan
menggunakan metode-metode untuk menguji suatu teori
tertentu. Biasanya variabel-variabel ini diukur dengan
menggunakan instrumen penelitian sehingga menghasilkan
data yang berupa angka-angka untuk dapat dianalisis dengan
berdasarkan menggunakan prosedur statistik.46
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan suatu objek
penelitian yang terdiri dari sekelompok manusia,
peristiwa, fenomena ataupun gejala yang menjadi sumber
data serta memiliki karakteristik tertentu yang sama sesuai
yang akan diteliti.47
Populasi dalam penelitian ini yaitu
mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Syekh Yusuf
(UNIS) Tangerang.
Jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini
sebanyak 909 mahasiswa yang diambil dari data
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang angkatan 2014
45
Naila Hayati, ―Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian
(Metode Kuantitatif Dan Metode Kualitatif),‖ Jurnal Tarbiyah Al-Awlad Vol.
4, No. 1 (2015): h. 347,
http://journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/awlad/article/view/196/166. 46
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, Dan Mixed, Ed. 3 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 5. 47
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk
Peneliti Pemula, Cet. 4 (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h.
47.
Page 74
56
semester 8, data diperoleh dari akademik UNIS
Tangerang tahun 2018. Jumlah mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang terdiri dari 6 (enam) fakultas, yaitu
Fakultas Teknik berjumlah 136 mahasiswa, Fakultas
Ekonomi berjumlah 306 mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik berjumlah 137 mahasiswa, Fakultas
Hukum berjumlah 93 mahasiswa, Fakultas Agama Islam
berjumlah 65 mahasiswa dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan berjumlah 172 mahasiswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota dari hasil
populasi yang dipilih. Tujuan dari menarik sampel ini
untuk memperoleh data yang sebenarnya sesuai dengan
populasi yang menjadi target penelitian.48
Teknik dalam
penarikan sampel yang digunakan peneliti menggunakan
accidental sampling atau dikenal juga sampel konvenien
(convenience sampling) yaitu dengan memilih sampel dari
siapa saja yang kebetulan ditemui tanpa direncanakan
terlebih dahulu oleh peneliti dan sesuai dengan yang
diinginkan peneliti sehingga cocok sebagai sumber data.49
48
Nurhayati, ―Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple
Random Dengan Stratified Random,‖ Jurnal Basis Data, ICT Research Center
UNAS Vol. 3, No. 1 (Mei 2008): h. 20,
http://old.unas.ac.id/detail_publikasi_jurnal/176_studi_perbandingan_metode_
sampling_antara_simple_random_dengan_stratified_random. 49
Dyas Sulistyaningrum, ―Pengaruh Brand Loyalty Terhadap Variety
Seeking,‖ Journal of Social and Industrial Psychology Universitas Negeri
Semarang Vol. 1, No. 2 (November 2012): h. 43,
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip/article/view/2643.
Page 75
57
Rumus yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel
yaitu menggunakan rumus Slovin.50
n =
n =
n =
=
=
n = 90.089 = 90 (dibulatkan)
Keterangan:
n = Sampel
N = Populasi
d = Nilai persisi (ketelitian) yang diinginkan (0,1)
Oleh karena itu, yang menjadi sampel dalam
penelitian ini sebanyak 90 mahasiswa tingkat akhir
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang dari
berdasarkan hasil dengan menggunakan rumus Slovin.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu peneliti dalam melakukan (penyebaran kuesioner)
yaitu pada tanggal 26-27 Juli 2018 hari Kamis-Jum‘at, di
Perpustakaan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang yang berlokasi di Jl. Maulana Yusuf No. 10,
50
Usman Rianse and S.P Abdi, Metodologi Penelitian Sosial Dan
Ekonomi (Teori Dan Aplikasi) (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 198.
Page 76
58
Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Alasan
peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan Universitas
Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang karena perpustakaan
tersebut belum pernah melakukan literasi informasi kepada
penggunanya terutama mahasiswa dan UNIS Tangerang
hanya memiliki perpustakaan utama yang dan tidak memiliki
perpustakaan fakultas, sehingga peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian di tempat tersebut.
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Waktu
Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept
1 Penyerahan
proposal
2 Sidang
Proposal
3 Bimbingan
skripsi
4 Penyebaran
kuesioner
kepada
responden
5 Pengolahan
data dan
analisis data
6 Pengesahan
skripsi
7 Sidang skripsi
Page 77
59
D. Sumber Data
2. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara
langsung, tanpa adanya perantara dari sumbernya. Sumber
dari data ini dapat berupa benda-benda, situs website
ataupun manusia.51
Data primer yang diperoleh peneliti
diperoleh dari hasil kuesioner dan profil objek
Perpustakaan UNIS Tangerang.
3. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara
tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya
diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis
orang lain, koran, majalah dan sebagainya).52
Data
sekunder yang diperoleh peneliti dari kajian kepustakaan
seperti jurnal dan buku.
E. Instrumen Penelitian
Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian
No Variabel
Sub
Variabel
(Teori Ellis)
Indikator Pernyataan
1 Perilaku
sebelum
pencarian
Starting
a. Menyiapkan
gambaran
informasi
1. Membuat daftar
informasi yang
dibutuhkan (Heni
51
Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori
Dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula,
Cet. 1 (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h. 86. 52
Irawan, h. 87.
Page 78
60
informasi Suhaeni, 2014)
2. Menentukan topik
informasi (Heni
Suhaeni, 2014)
b. Bertanya
sebelum
pencarian
informasi
3. Bertanya dengan
dosen (David
Ellis, 1989)
4. Bertanya dengan
pustakawan
(David Ellis,
1989)
5. Bertanya dengan
teman sejawat
(David Ellis,
1989)
c. Membaca
dari berbagai
literatur
6. Membaca buku
sebagai referensi
(David Ellis,
1989)
7. Membaca jurnal
(tercetak) sebagai
referensi (David
Ellis, 1989)
8. Membaca skripsi,
tesis, maupun
disertasi sebagai
referensi (Hilda
Safitri, 2017)
9. Membaca jurnal
online sebagai
referensi (David
Ellis, 1989)
10. Membaca ebook
Page 79
61
(buku elektronik)
sebagai referensi
(David Ellis,
1989)
d. Membuat
kata kunci
(keyword)
yang ingin
dicari dan
menentukan
media yang
digunakan
11. Membuat kata
kunci (keyword)
informasi yang
dibutuhkan
(Hilda Safitri,
2017)
12. Menentukan
media yang ingin
digunakan untuk
pencarian
informasi
(perpustakaan di
dalam maupun di
luar kampus,
perpustakaan
nasional,
internet, dan lain-
lain) (Hilda
Safitri, 2017)
Chaining e. Menggunakan
sitasi atau
daftar pustaka
dari berbagai
literatur
13. Melihat dari
catatan kaki atau
daftar pustaka
sebelum
pencarian
informasi (David
Ellis, 1989)
f. Menggunakan
indeks artikel
majalah,
14. Melihat dari
indeks artikel
majalah, katalog,
Page 80
62
katalog, atau
bibliografi
atau bibliografi
sebelum
pencarian
informasi (David
Ellis, 1989)
2 Perilaku saat
pencarian
informasi
Browsing
a. Datang
langsung ke
rak
1. Langsung datang
ke rak (Heni
Suhaeni, 2014)
b. Menggunaka
n OPAC
4. Menelusur
katalog online
(OPAC) dengan
menggunakan
pencarian
sederhana (basic
search) (Heni
Suhaeni, 2014)
5. Menelusur
katalog online
(OPAC) dengan
menggunakan
pencarian spesifik
(advanced
search) (Heni
Suhaeni, 2014)
c. Menggunaka
n internet
6. Mencari
informasi dengan
menggunakan
internet (Heni
Suhaeni, 2014)
7. Mencari
informasi di
internet dengan
menggunakan
Page 81
63
operator boolean
logic (and, or,
not) (Hilda
Safitri, 2017)
8. Mencari
informasi di
internet dengan
menggunakan
truncation
(menggunakan *
pada kata kunci
yang ingin dicari,
seperti: econom*)
dan wildcard
(menggunakan
operator ? di
tengah kata kunci
yang ingin dicari,
seperti: wom?n).
d. Menggunaka
n daftar isi
jurnal
9. Menelusur daftar
isi jurnal, indeks
dan abstrak jurnal
(David Ellis,
1989)
Differentiati
ng
e. Memilih
informasi
10. Memilih
informasi dari
sumber yang
terpercaya,
terbaru dan
dapat
dipertanggungj
wabkan (David
Ellis, 1989)
Page 82
64
Monitoring f. Memantau
perkembanga
n informasi
11. Memantau
perkembangan
informasi
terbaru sesuai
dengan
informasi yang
dibutuhkan
(David Ellis,
1989)
3.
Perilaku
setelah
pencarian
informasi
Extracting
a. Pencarian
informasi
lebih lanjut
1. Melakukan
pencarian
informasi lebih
lanjut dan
mendalam (Hilda
Safitri, 2017)
b. Mengidentifi
kasi dan
mengelompo
kkan
informasi
yang
diperoleh
2. Mengidentifikasi
dan
mengelompokkan
informasi secara
selektif dari
berbagai sumber
informasi yang
diperoleh (David
Ellis, 1989)
3. Memilah
informasi yang
relevan sesuai
dengan informasi
yang dibutuhkan
(Hilda Safitri,
2017)
Verifying c. Mengecek
informasi
4. Mengecek
informasi yang
Page 83
65
yang
diperoleh
diperoleh secara
detail dan
menyeluruh
(David Ellis,
1993)
5. Membandingkan
informasi yang
diperoleh antara
satu dengan
lainnya (Hilda
Safitri, 2017)
Ending d. Menentukan
dan
menggunaka
n informasi
6. Menentukan dari
berbagai
informasi yang
diperoleh untuk
digunakan
sebagai referensi
dalam membuat
tugas karya
ilmiah (Hilda
Safitri, 2017)
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan
dengan fokus tujuan penelitian. Peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data terdiri kuesioner, observasi, dan kajian
kepustakaan.
1. Kuesioner (angket)
Kuesioner menurut Sugiyono yaitu salah satu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pernyataan atau pertanyaan secara tertulis
Page 84
66
kepada para respondennya yang telah dipersiapkan
sebelumnya untuk dijawab.53
Kuesioner ini akan diberikan
kepada mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Syekh
Yusuf (UNIS) Tangerang yang berada di perpustakaan
UNIS Tangerang untuk mengisi kuesioner sesuai dengan
jumlah sampel yang dipilih. Kuesioner dibangun atas 3
variabel, yaitu perilaku sebelum, saat, dan setelah
melakukan pencarian informasi. Masing-masing variabel
mengacu pada model Ellis.
2. Observasi
Observasi adalah proses pengamatan dan
pencatatan terhadap suatu objek dengan sistematika yang
diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun
mungkin dapat diulang.54
Observasi ini dilakukan
sebanyak 2 kali dimulai tanggal 7-8 Maret 2018.
Observasi ini dilakukan semata-mata sebagai pengamatan
awal sebelum melakukan penelitian. Hasil dari observasi
awal dimasukkan ke dalam latar belakang.
3. Kajian Kepustakaan
Kajian kepustakaan adalah literatur penelitian yang
datanya diambil dari keseluruhan atau hanya sebagian dari
kepustakaan (buku, dokumen, artikel, jurnal, laporan,
53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D) (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 142. 54
Sukandarrumidi. (2002). Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis
Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. h.69
Page 85
67
koran, dan lain sebagainya).55
Maka data-data
kepustakaan harus memiliki kualitas yang baik. Memiliki
data yang otentik serta data yang up-to date. Sehingga
hasil dari penelitian ini dapat tepercaya dan akurat.
Literatur yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi
ini mayoritas diambil dari jurnal ilmiah dan sebagian dari
buku.
G. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya
menganalisis data melalui beberapa tahap yaitu:
1. Editing
Seluruh kuesioner yang berhasil dikumpulkan,
tahap selanjutnya kemudian data diperiksa dan
dikelompokkan, pada tahap ini biasa disebut dengan tahap
penyuntingan. Editing data mengacu pada kegiatan
sebelum dilakukan analisis data, sehingga diperlukan bagi
peneliti untuk melakukan penelitian awal supaya data
tersebut yakin terhindar dari kesalahan dan kecacatan.56
2. Tabulasi
Data yang telah disusun, dihitung, dan diedit,
selanjutnya dituangkan ke dalam bentuk tabel.57
Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi
55
Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori Dan
Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Peneliti Pemula, h.
65. 56
Irawan, h. 217. 57
Irawan, h. 219.
Page 86
68
langsung, karena data langsung dipindahkan dari
kuesioner ke kerangka tabel yang kemudian dicari
presentasenya untuk dianalisa. Data-data yang diterima
melalui kuesioner ini kemudian diolah menggunakan
teknik perhitungan persentase dengan menggunakan
rumus:
P
Keterangan :
P = Angka persentase untuk setiap kategori
F = Frekuensi jawaban responden
N = Total sampel yang diolah.58
Parameter yang digunakan untuk menafsirkan nilai
persentase sebagai berikut:
0% : Tidak ada satupun
1% - 25% : Sebagian kecil
26% - 49% : Hampir setengah atau kurang dari
setengahnya
50% : Setengahnya
51% - 75% : Lebih dari setengahnya
76% - 99% : Hampir keseluruhan
100% : Keseluruhannya.59
Pengukuran skala yang digunakan yaitu dengan
menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala
pengukuran yang dikembangkan oleh likert tahun 1932
58
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005), h. 25. 59
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan
Mahasiswa (Jakarta: Gramedia, 1992), h. 10.
Page 87
69
dengan memiliki empat atau lebih butir-butir pertanyaan
yang digabungkan sehingga menghasilkan suatu nilai
yang bersifat subjektif dengan melakukan pengukuran
terhadap sikap, pengetahuan, dan perilaku.60
Penelitian ini
menggunakan skala 1 hingga 4 dengan rincian sebagai
berikut:
1) Sangat Setuju (SS) 4
2) Setuju (S) 3
3) Tidak Setuju (TS) 2
4) Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Skala yang digunakan di atas hanya ada sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Tidak
ada pilihan netral untuk para responden. Tidak digunakan
netral, karena dianggap sama saja responden seperti tidak
memilih dan tidak akan diketahui pula hasilnya apakah
akan positif atau negatif. Setelah itu, untuk mengetahui
penilaian responden terhadap suatu objek maka perlu
dicari skor rata-rata. Perhitungannya yaitu dengan
menggunakan rumus:
X=
Keterangan:
X : Skor rata-rata
(S4,S3,S2,S1) : Skor skala 1 hingga 4
F : Frekuensi jawaban suatu skala
60
Weksi Budiaji, ―Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala Likert,‖
Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perikanan Vol. 2, No. 2 (Desember 2013): h. 129,
http://www.budiaji.info/publications/skalalikert.pdf.
Page 88
70
N : Keseluruhan sampel yang diolah
Skala di atas merupakan rumus dengan
menggunakan skala ordinal yang masih memiliki
kekurangan atau kelemahan dalam analisa. Agar
memperluas analisa, maka peneliti mengubahnya menjadi
skala interval. Skala interval merupakan skala yang
mempunyai jarak pasti antara satu nilai dengan nilai
lainnya dalam satu objek atau variabel yang diukur.61
Skala interval digunakan untuk memposisikan responden
apakah termasuk dalam kriteria sangat positif, positif,
negatif atau pun sangat negatif. Untuk mengetahui posisi
responden maka diperlukan rumus sebagai berikut:
Skala =
Keterangan:
a : Jumlah atribut
m : Skor tertinggi
n : Skor terendah
b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk.62
Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah
4, dengan skor tertinggi adalah 4 dan terendah adalah 1,
maka penghitungan skala interval yaitu sebagai berikut:
61
Yeti Nurizzati, ―Peranan Statistik Dalam Penelitian Sosial Ekonomi,‖
Jurnal Edueksos Vol. 1, No. 1 (June 2012): h. 94,
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/download/36
8/319. 62
Susanta, ―Sikap: Konsep Dan Pengukuran,‖ Jurnal Ilmu Administrasi
Dan Bisnis Fisip UPN “Veteran” Yogyakarta Vol. 2, No. 2 (January 2006): h.
99, http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/jiab/article/view/147/118.
Page 89
71
Skala =
= 0,75
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa jarak
setiap titik yaitu 0,75, maka kriteria penilaiannya sebagai
berikut:
1) Sangat positif : 3,28 - 4,03
2) Positif : 2,52 – 3,27
3) Negatif : 1,76 – 2,51
4) Sangat negatif : 1,00 - 1,75
Dari penggunaan skor interval di atas adalah sebagai
berikut, misalnya hasil perhitungan skor rata-rata terhadap
perilaku mahasiswa adalah 2,10, maka hasil perilaku
mahasiswa adalah negatif karena hasil skala tersebut
berada pada skala interval 1,76 – 2,51.
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu pengukuran yang
dilakukan untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau
keabsahan suatu pertanyaan atau pernyataan kuesioner.
Teknik yang digunakan yaitu dengan korelasi product
moment. Untuk mengukur perhitungan uji validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Page 90
72
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
x : Jumlah skor item
y : Skor total seluruh pertanyaan atau pernyataan
n : Jumlah responden.
Untuk mengetahui validitas kuesioner atau
pertanyaan yaitu dengan membandingkan r hitung dengan
nilai r tabel. Jika r hitung < r tabel maka kuesioner
tersebut tidak valid, dan sebaliknya jika r hitung > r tabel
maka kuesioner tersebut valid.63
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS versi 22. Peneliti menguji 29 pernyataan
dengan sampel sebanyak 45 responden.
Tabel 3. 3 Uji validitas
Nomor
Kuesioner Nilai Korelasi Nilai r Keterangan
1 0,356 0,297 Valid
2 0,368 0,297 Valid
3 0,354 0,297 Valid
4 0,425 0,297 Valid
5 0,325 0,297 Valid
6 0,314 0,297 Valid
7 0,486 0,297 Valid
8 0,411 0,297 Valid
9 0,325 0,297 Valid
10 0,386 0,297 Valid
11 0,300 0,297 Valid
12 0,375 0,297 Valid
13 0,401 0,297 Valid
63
Budiman and Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan
Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan (Jakarta: Salemba Medika, 2014), h.
22.
Page 91
73
14 0,342 0,297 Valid
15 0,396 0,297 Valid
16 0,319 0,297 Valid
17 0,441 0,297 Valid
18 0,334 0,297 Valid
19 0,475 0,297 Valid
20 0,325 0,297 Valid
21 0,312 0,297 Valid
22 0,514 0,297 Valid
23 0,468 0,297 Valid
24 0,316 0,297 Valid
25 0,387 0,297 Valid
26 0,339 0,297 Valid
27 0,488 0,297 Valid
28 0,369 0,297 Valid
29 0,445 0,297 Valid
Untuk mengetahui validitas kuesioner dapat
dilakukan dengan cara membandingkan nilai r tabel
dengan nilai r hitung.
a. Menentukan r tabel dapat dilihat di tabel 3.4, bahwa
diketahui nilai r tabel dari responden 45 orang dengan
tingkat kemaknaan 5% yaitu sebesar 0,294 (tersedia
dalam lampiran 7)
b. Menentukan nilai r hasil perhitungan:nilai r hasil
dapat dilihat pada kolom Corrected item-Total
Correlation. (tersedia dalam lampiran 6)
c. Masing-masing pertanyaan atau variabel dibandingkan
nilai r hasil dengan nilai r tabel, ketentuannya yaitu,
bila r hasil > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.64
64
Budiman and Riyanto, h. 28.
Page 92
74
Dapat ditarik kesimpulan, jika dilihat dari tabel 3.2
bahwa keseluruhan 29 pernyataan dalam kuesioner
menunjukkan r hasil > r tabel (r hasil > 0,294). Sehingga
dapat dikatakan semua pernyataan tersebut adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu
instrumen dikatakan cukup dapat dipercaya atau dapat
diandalkan dengan suatu alat pengukur. Sehingga hal ini
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran terhadap
suatu gejala atau masalah tersebut tetap konsisten jika
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS versi 22. Peneliti menguji 29 pernyataan
dengan sampel sebanyak 45 responden.
Tabel 3. 4 Uji reliabilitas
Hasil Cronbach's Alpha N of Items Keterangan
0,801 29 Reliabel
Untuk mengetahui reliabilitas yaitu dengan
membandingkan nilai Cronbach’s Alpha dengan nilai
konstanta (0,6). Ketentuannya jika Cronbach’s Alpha >
konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut reliabel.65
Berdasarkan hasil uji tabel 3.5 nilai Cronbach’s
Alpha dinyatakan sebesar 0,801. Item dinyatakan reliabel
65
Budiman and Riyanto, h. 30.
Page 93
75
jika nilai cronbach’s alpha melebihi nilai konstanta (0,6).
Sehingga dapat dinyatakan 29 pernyataan yang sudah
valid di atas sudah reliabel.
Page 94
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan UNIS Tangerang
1. Sejarah UNIS Tangerang dan Perpustakaan UNIS
Tangerang
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang
merupakan perguruan tinggi pertama yang didirikan di
daerah Tangerang, tepatnya berdiri tanggal 14 April 1966
dan menjadi salah satu pelopor pendidikan tinggi Islam di
Banten. Saat itu, situasi Tangerang di tahun 1966 sedang
mengalami pergolakan dengan adanya pemberontakan G
30 S/PKI. Kesatuan aksi mahasiswa dan pemuda pelajar
yang dikoordinasikan oleh Himpunan Warga Mahasiswa
Tangerang (HIWAMATA) bergabung dengan kekuatan
ABRI dan masyarakat bergabung untuk memberantas
sisa-sisa pemberontakan PKI, sehingga situasi di
Tangerang menjadi aman dan kondusif.
Pada saat itu, di wilayah Tangerang untuk bidang
pendidikan masih sangat memprihatinkan. Belum ada
perguruan tinggi, sekolah menegah pertama pun baru ada
pada tahun 1951. Dengan kondisi seperti itu, para pemuda
yang ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan
tinggi harus pergi ke kota besar di luar Tangerang.
Dengan latar belakang tersebut serta dorongan
semangat patriotik, para pemuda yang tergabung dalam
Page 95
77
Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) turgugah untuk
merintis berdirinya perguruan tinggi pertama dalam
sejarah Tangerang. Gagasan berdirinya perguruan tinggi
di Tangerang dicetuskan dan pelopori oleh mahasiswa
yang sedang berkuliah di Jakarta. Mereka adalah: Muh.
Astary, M. Thamrin HR dan M. Sanny Iskandar. Pada
tanggal 13 Maret 1966, dibentuklah Panitia Persiapan
Pendidikan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang,
dengan susunan panitia sebagai berikut:
Ketua : H. Abdullah Segaf
Wakil ketua : H. Somawinata
Sekretaris : Muh. Astary
Wakil sekretaris : M. Thamrin HR. Sm. Hk.
Anggota : Machlan; H.A. Sadeli; dan M.
Sanny Iskandar.
Akhirnya, dengan hasil kerja keras yang telah
dilakukan para panitia untuk mendirikan universitas untuk
pertama kalinya di Tangerang, Universitas Islam Syekh
Yusuf Tangerang resmi berdiri pada tanggal 14 April
1966 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan UNIS Jakarta
Nomor 290-UNIS-XXVII-KPTS-1966.
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang hanya
memiliki satu perpustakaan yaitu perpustakaan utama.
Perpustakaan UNIS Tangerang dirintis sejak berdirinya
UNIS Tangerang yaitu tahun 1966, saat itu perpustakaan
belum dapat difungsikan sebagaimana perpustakaan
perguruan tinggi yang sesungguhnya. Ruangannya masih
Page 96
78
sempit hanya seukuran ruangan kelas. Koleksinya hanya
berupa buku-buku yang jumlahnya masih sangat terbatas.
Pada tahun 2006 Perpustakaan UNIS Tangerang
mulai menempati gedung tersendiri dengan luas ruangan
114 m² dan di resmikan langsung oleh Gubernur Banten
yaitu Hj. Ratu Atut Chosiyah, dan dikelola oleh seorang
petugas khusus. Koleksinya sudah mulai bertambah, baik
judul maupun eksemplarnya. Perpustakaan UNIS
Tangerang mulai dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip
perpustakaan. Namun demikian koleksi bahan pustakanya
masih sangat terbatas apabila dibandingkan dengan
sekarang. Tahun 2014 Perpustakaan UNIS Tangerang
sudah mulai berkembang mulai dari koleksi perpustakaan
yang semakin bertambah, pelayanan yang lebih baik, serta
petugas khusus yang memiliki latar belakang pendidikan
perpustakaan. Lokasi Perpustakaan UNIS Tangerang
berada dalam satu kawasan dengan kampus yaitu di Jl.
Maulana Yusuf No. 10 Babakan, Tangerang.
2. Gambaran Umum Perpustakaan UNIS Tangerang
a. Visi
Menjadi pusat pengelola dan penyebaran
informasi ilmiah yang berbasis teknologi informasi
untuk meningkatkan daya saing di era digital.
b. Misi
1) Meningkatkan kemampuan mengelola dan
menyebarkan informasi yang berbasis teknologi
Page 97
79
informasi guna mendukung kebutuhan informasi
bagi civitas akademika UNIS.
2) Meningkatkan kemampuan mengelola dan
menyebarluaskan informasi yang berbasis
teknologi informasi atas kekayaan ilmiah yang
dimiliki UNIS.
3) Meningkatkan kualitas layanan prima yang sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi.
4) Memberikan fasilitas belajar mandiri bagi seluruh
civitas akademika.
5) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
yang cakap dan handal.
6) Memperkuat hubungan kerja sama dengan
lembaga terkait untuk meningkatkan akses ke
sumber-sumber yang relevan.
c. Tujuan
1) Menyediakan sumber daya informasi yang relevan
dan memadai untuk memenuhi kebutuhan civitas
akademika.
2) Menciptakan manajemen dan pengorganisasian
koleksi yang terstruktur dan sistematis.
3) Mewujudkan layanan perpustakaan yang prima.
4) Menciptakan manajemen perpustakaan yang
terstruktur dan sistematis.
5) Mengembangkan SDM perpustakaan yang handal
dan berdayaguna.
Page 98
80
6) Mengembangkan kerja sama baik internal maupun
eksternal institusi yang paling menguntungkan.
d. Fungsi
1) Sebagai sumber informasi dan layanan program
pendidikan dan pengajaran.
2) Sebagai sumber informasi dan layanan program
penelitian.
3) Sebagai sumber informasi dan layanan program
pengabdian pada masyarakat yang berwacana
keislaman.
4) Sebagai media rekreasi alternatif bagi civitas
akademika perguruan tinggi.
e. Gedung Perpustakaan
Luas gedung Perpustakaan UNIS Tangerang
yaitu 340 m², di dalam ruangan perpustakaan tersebut
terdapat ruang kepala perpustakaan, ruang baca, ruang
koleksi, ruang sirkulasi, ruang pengelolaan, dan ruang
kegiatan administrasi.
3. Struktur Organisasi Perpustakaan UNIS Tangerang
Perpustakaan UNIS Tangerang dipimpin oleh Nur
Farida, S.Hum, M.IP selaku kepala perpustakaan yang
mana di dalam kegiatan sehari-harinya dibantu oleh 2
(dua) pustakawan yaitu: Mimin Minawati, S.IP dan Ganis
Chandra Puspitadewi, S.IP, M.A, yang terbagi menjadi 2
(dua) kelompok, yaitu kelompok tugas di pagi hari dan
kelompok tugas di sore hari. Dari jumlah 3 (tiga) orang
Page 99
81
pustakawan tersebut, 2 orang berlatar belakang S2
Perpustakaan, 1 orang berlatar belakang S1 Ilmu
Perpustakaan.
4. Koleksi Perpustakaan UNIS Tangerang
Adapun jumlah koleksi sampai tahun akademik
2017/2018 di Perpustakaan UNIS Tangerang terdiri dari:
buku dengan jumlah 9.913 eksemplar namun untuk
jumlah judul masih dalam stock opname, skripsi memiliki
3.000 judul dan 3.000 eksemplar, majalah memiliki 59
judul dan 262 eksemplar, jurnal memiliki 71 judul dan
418 eksemplar, koleksi referensi (biografi, kamus, al-
hadist, buku referensi, dll) memiliki 564 judul dan 564
eksemplar, dan surat kabar (Kompas, Republika, Satelit
News, dan Radar Tangerang) hanya memiliki 4 judul.
Dengan rincian bahwa Perpustakaan UNIS
tangerang sampai saat ini telah memiliki koleksi sebanyak
5.924 eksemplar, yang terdiri dari 3.018 judul yang telah
terinput ke dalam sistem informasi manajemen di
perpustakaan yaitu SliMS (Senayan Library Information
Systems). Sedangkan untuk buku, baru sebanyak 337
judul dari 989 eksemplar buku. Buku lama yang masih di
stock opname kurang lebih sebanyak 3000an buku. Total
koleksi Perpustakaan UNIS Tangerang sebanyak 9913
eksemplar.
Page 100
82
5. Layanan Perpustakaan UNIS Tangerang
a. Sistem Layanan Perpustakaan
Sistem layanan Perpustakaan UNIS Tangerang
menggunakan sistem terbuka (open access system)
yaitu pengunjung dapat langsung menuju ke rak
koleksi, namun demikian katalog tetap disediakan
sebagai akses yang lebih cepat dan mudah dalam
menelusur koleksi yang diinginkan. Sedangkan
pengolahan bahan-bahan koleksinya menggunakan
sistem DDC (Dewey Decimal Classification).
b. Waktu Layanan Perpustakaan
Layanan buka UPT Perpustakaan UNIS
Tangerang sebagai berikut:
Senin s/d Jum‘at : Pukul 08.30 – 20.30 WIB
Istirahat : Siang: Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Sore: Pukul 17.30 – 18.30 WIB
c. Jenis Layanan Perpustakaan
Jenis layanan yang dimiliki Perpustakaan UNIS terdiri
dari:
1) Layanan Sirkulasi.
2) Layanan Referensi.
3) Layanan Informasi.
4) Layanan Penelusuran Informasi/ OPAC.
5) Layanan Fotokopi.
6) Layanan WIFI.
Page 101
83
7) Layanan Bebas Perpustakaan (layanan bebas
pinjam dan tanggungan administratif di
Perpustakaan UNIS Tangerang).
8) Layanan Koleksi Tandon (layanan backup
koleksi).
6. Anggota Perpustakaan UNIS Tangerang
a. Jumlah Anggota
Jumlah anggota Perpustakaan UNIS Tangerang
berjumlah 712 anggota, yang terdiri dari 689
mahasiswa, 22 dosen, dan 1 karyawan. Anggota
mahasiswa di Perpustakaan UNIS Tangerang terdiri
dari semua fakultas yang ada di UNIS Tangerang
mulai dari Fakultas Teknik memiliki program studi
teknik industri, teknik informatika, dan teknik kimia.
Fakultas Ekonomi memiliki program studi
manajemen, pendidikan tata niaga, dan akuntansi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik memiliki
program studi administrasi niaga dan ilmu
komunikasi. Fakultas Hukum hanya memiliki program
studi ilmu hukum. Fakultas Agama Islam hanya
memiliki program studi pendidikan agama Islam.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memiliki
program studi pendidikan ekonomi dan pendidikan
bahasa Inggris.
Page 102
84
b. Syarat Anggota
Cara menjadi anggota Perpustakaan UNIS
Tangerang adalah dengan mendaftar di bagian
administrasi Perpustakaan UNIS Tangerang. Syarat
untuk melakukan pendaftaran (aktivasi) keanggotaan
untuk anggota civitas akademika UNIS Tangerang
terutama mahasiswa sebagai berikut:
1) Menyerahkan fotokopi buku pembayaran yaitu
halaman depan dan halaman terakhir pembayaran
sebanyak 1 copy.
2) Menyerahkan pas foto 2 x 2 sebanyak 1 lembar.
3) Mengisi formulir pendaftaran yang telah
disediakan oleh petugas perpustakaan.
4) Membayar biaya administrasi Rp 10.000,00
(sepuluh ribu rupiah).
B. Hasil Penelitian
Bagian dari bab ini akan membahas mengenai hasil
penelitian dan pembahasan dari perilaku pencarian informasi
mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang
khususnya mahasiswa tingkat akhir yaitu yang berada di
semester 8. Penelitian ini menggunakan metode jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Responden yang dipilih berjumlah 90 mahasiswa tingkat
akhir dari jumlah populasi sebanyak 909 mahasiswa.
Penyebaran kuesioner dilakukan tanggal 26-27 Juli 2018 di
Page 103
85
Perpustakaan UNIS Tangerang yang berasal dari berbagai
fakultas yang ada di UNIS Tangerang.
Berikut ini adalah hasil dari pengumpulan data selama
penelitian berlangsung:
1. Identitas Responden
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki – laki 36 40,00%
Perempuan 54 60,00%
Jumlah 90 100,00%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa lebih dari
setengahnya adalah perempuan yang berjumlah 54 orang
dengan presentase 60% dan sisanya yaitu laki-laki yang
berjumlah 36 dengan presentase 40%. Jadi, dapat
disimpulkan sampel terbanyak berasal dari jenis kelamin
perempuan.
Tabel 4. 2 Fakultas
Fakultas Frekuensi Persentase
FT 8 8,89%
FE 36 40,00%
FISIP 10 11,11%
FH 18 20,00%
FAI 6 6,67%
FKIP 12 13,33%
Jumlah 90 100,00%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden meliputi
dari 6 fakultas yang ada di UNIS Tangerang. Dimulai dari
Fakultas Teknik (FT) dengan jumlah responden sebanyak
Page 104
86
8 mahasiswa (8,89%), Fakultas Ekonomi (FE) dengan
jumlah responden sebanyak 36 mahasiswa (40,00%),
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan jumlah
responden sebanyak 10 mahasiswa (11,11%), Fakultas
Hukum (FH) dengan jumlah responden sebanyak 18
mahasiswa (20,00%), Fakultas Agama Islam dengan
jumlah responden sebanyak 6 mahasiswa (6,67%), dan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jumlah
responden sebanyak 12 mahasiswa (13,33%). Jadi dari
data di atas jumlah responden terbanyak didapat dari
Fakultas Ekonomi (FE) sebanyak 36 mahasiswa dan
jumlah responden paling sedikit dari Fakultas Agama
Islam (FAI) sebanyak 6 mahasiswa.
2. Perilaku Pencarian Mahasiswa Tingkat Akhir UNIS
Tangerang Sebelum Melakukan Pencarian Informasi
Perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang sebelum melakukan pencarian
informasi meliputi: membuat daftar informasi yang
dibutuhkan, menentukan topik informasi, bertanya dengan
dosen mengenai topik informasi yang dibutuhkan,
bertanya dengan pustakawan mengenai topik informasi
yang dibutuhkan, bertanya dengan teman sejawat
mengenai topik informasi yang dibutuhkan, membaca
buku sebagai referensi, membaca jurnal (tercetak) sebagai
referensi, membaca skripsi, tesis, maupun disertasi
sebagai referensi, membaca jurnal onlie (e-journal)
Page 105
87
sebagai referensi, membaca buku elektronik (e-book)
sebagai referensi, membuat kata kunci (keyword)
mengenai informasi yang dibutuhkan, menentukan media
yang akan digunakan untuk pencarian informasi, melihat
dari catatan kaki atau daftar pustaka, melihat dari indeks
artikel majalah, katalog, atau bibliografi.
a. Membuat daftar informasi yang dibutuhkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membuat daftar informasi yang dibutuhkan:
Tabel 4. 3 Membuat daftar informasi yang dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 39 43,33% 156
Setuju (S) 3 39 43,33% 117
Tidak Setuju (TS) 2 10 11,11% 20
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 2 2,22% 2
Total 90 100,00% 295
Skor Rata-rata 3,27
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah frekuensi
responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju
yaitu sama sebanyak 39 responden dengan masing-
masing presentase sebesar 43,33%. Sebagian kecil
lainnya yaitu sebanyak 10 responden memilih tidak
setuju dengan presentase 11,11% dan memilih sangat
tidak setuju sebanyak 2 responden dengan presentase
2,22%.
Page 106
88
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai membuat daftar informasi yang
dibutuhkan adalah sebesar 3,27. Skor rata-rata ini
didapat dari total skor dibagi dengan total responden.
Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Maka
dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap
pernyataan membuat daftar informasi yang
dibutuhkan adalah positif.
b. Menentukan topik informasi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menentukan topik informasi:
Tabel 4. 4 Menentukan topik informasi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 42 46,67% 168
Setuju (S) 3 42 46,67% 126
Tidak Setuju (TS) 2 5 5,56% 10
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 1 1,11% 1
Total 90 100,00% 305
Skor Rata-rata 3,38
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah frekuensi
responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju
yaitu sama sebanyak 42 responden dengan masing-
masing presentase sebesar 46,67%. Sebagian kecil
Page 107
89
lainnya yaitu sebanyak 5 responden memilih tidak
setuju dengan presentase 5,56% dan memilih sangat
tidak setuju sebanyak 1 responden dengan presentase
1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai menentukan topik informasi
adalah sebesar 3,38. Skor rata-rata ini didapat dari
total skor dibagi dengan total responden. Skor ini
berada pada skala interval 3,28 – 4,03. Maka dari itu
skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menentukan topik informasi adalah sangat positif.
c. Bertanya dengan dosen mengenai topik informasi
yang dibutuhkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
bertanya dengan dosen mengenai topik informasi yang
dibutuhkan:
Tabel 4. 5 Bertanya dengan dosen mengenai topik
informasi yang dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 33 36,67% 132
Setuju (S) 3 49 54,44% 147
Tidak Setuju (TS) 2 7 7,78% 14
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 1 1,11% 1
Total 90 100,00% 294
Page 108
90
Skor Rata-rata 3,26
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah frekuensi
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
33 responden dengan jumlah presentase sebesar
36,67% dan setuju yaitu sebanyak 49 responden atau
lebih dari setengahnya dengan jumlah presentase
sebesar 53,44%. Sebagian kecil lainnya yaitu
sebanyak 7 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 7,78% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 1 responden dengan presentase 1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai bertanya dengan dosen
mengenai topik informasi yang dibutuhkan adalah
sebesar 3,26. Skor rata-rata ini didapat dari total skor
dibagi dengan total responden. Skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27. Maka dari itu skor tersebut
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang terhadap pernyataan bertanya
dengan dosen mengenai topik informasi yang
dibutuhkan adalah positif.
d. Bertanya dengan pustakawan mengenai topik
informasi yang dibutuhkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
Page 109
91
bertanya dengan pustakawan mengenai topik
informasi yang dibutuhkan:
Tabel 4. 6 Bertanya dengan pustakawan mengenai topik
informasi yang dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 16 17,78% 64
Setuju (S) 3 53 58,89% 159
Tidak Setuju (TS) 2 15 16,67% 30
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 6 6,67% 6
Total 90 100,00% 259
Skor Rata-rata 2,87
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah frekuensi
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
16 responden dengan jumlah presentase sebesar
17,78% dan setuju yaitu sebanyak 53 responden atau
lebih dari setengahnya dengan jumlah presentase
sebesar 58,89%. Sebagian lainnya yaitu sebanyak 15
responden memilih tidak setuju dengan presentase
16,67% dan memilih sangat tidak setuju sebanyak 6
responden dengan presentase 6,67%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai bertanya dengan pustakawan
mengenai topik informasi yang dibutuhkan adalah
sebesar 2,87. Skor rata-rata ini didapat dari total skor
dibagi dengan total responden. Skor ini berada pada
skala interval 2,52 – 3,27. Maka dari itu skor tersebut
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir
Page 110
92
UNIS Tangerang terhadap pernyataan bertanya
dengan pustakawan mengenai topik informasi yang
dibutuhkan adalah positif.
e. Bertanya dengan teman sejawat mengenai topik
informasi yang dibutuhkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
bertanya dengan teman sejawat mengenai topik
informasi yang dibutuhkan:
Tabel 4. 7 Bertanya dengan teman sejawat mengenai topik
informasi yang dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 40 44,44% 160
Setuju (S) 3 44 48,89% 132
Tidak Setuju (TS) 2 6 6,67% 12
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 0 0,00% 0
Total 90 100,00% 304
Skor Rata-rata 3,37
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah frekuensi
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
40 responden dengan jumlah presentase sebesar
44,44% dan setuju yaitu sebanyak 44 responden atau
hampir setengahnya dengan jumlah presentase sebesar
48,89%. Sebagian kecil lainnya yaitu sebanyak 6
responden memilih tidak setuju dengan presentase
6,67% dan tidak ada satu pun memilih sangat tidak
Page 111
93
setuju bertanya dengan teman sejawat mengenai topik
informasi yang dibutuhkan.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai bertanya dengan teman sejawat
mengenai topik informasi yang dibutuhkan adalah
sebesar 3,37. Skor rata-rata ini didapat dari total skor
dibagi dengan total responden. Skor ini berada pada
skala interval 3,28 – 4,03. Maka dari itu skor tersebut
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang terhadap pernyataan bertanya
dengan teman sejawat mengenai topik informasi yang
dibutuhkan adalah sangat positif.
f. Membaca buku sebagai referensi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membaca buku sebagai referensi:
Tabel 4. 8 Membaca buku sebagai referensi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 43 47,78% 172
Setuju (S) 3 36 40,00% 108
Tidak Setuju (TS) 2 9 10,00% 18
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 2 2,22% 2
Total 90 100,00% 300
Skor Rata-rata 3,33
Page 112
94
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah frekuensi
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
43 responden atau hampir setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 47,78% dan setuju yaitu sebanyak
36 responden dengan jumlah presentase sebesar
40,00%. Sebagian kecil lainnya yaitu sebanyak 9
responden memilih tidak setuju dengan presentase
10,00% dan memilih sangat tidak setuju sebanyak 2
responden dengan presentase 2,22%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai membaca buku sebagai referensi
adalah sebesar 3,33. Skor rata-rata ini didapat dari
total skor dibagi dengan total responden. Skor ini
berada pada skala interval 3,28 – 4,03. Maka dari itu
skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membaca buku sebagai referensi adalah sangat
positif.
g. Membaca jurnal (tercetak) sebagai referensi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membaca jurnal (tercetak) sebagai referensi:
Tabel 4. 9 Membaca jurnal (tercetak) sebagai referensi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 26 28,89% 104
Page 113
95
Setuju (S) 3 51 56,67% 153
Tidak Setuju (TS) 2 11 12,22% 22
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 2 2,22% 2
Total 90 100,00% 281
Skor Rata-rata 3,12
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa jumlah frekuensi
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
26 responden dengan jumlah presentase sebesar
28,89% dan setuju yaitu sebanyak 51 responden atau
lebih dari setengahnya dengan jumlah presentase
sebesar 56,67%. Sebagian lainnya yaitu sebanyak 11
responden memilih tidak setuju dengan presentase
12,22% dan memilih sangat tidak setuju sebanyak 2
responden dengan presentase 2,22%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai membaca jurnal (tercetak)
sebagai referensi adalah sebesar 3,12. Skor rata-rata
ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan membaca jurnal (tercetak)
sebagai referensi adalah positif.
Page 114
96
h. Membaca skripsi, tesis, maupun disertasi sebagai
referensi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap
pernyataan membaca skripsi, tesis, maupun disertasi
sebagai referensi:
Tabel 4. 10 Membaca skripsi, tesis, maupun disertasi sebagai
referensi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 45 50,00% 180
Setuju (S) 3 36 40,00% 108
Tidak Setuju (TS) 2 6 6,67% 12
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 3 3,33% 3
Total 90 100,00% 303
Skor Rata-rata 3,36
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 45 responden atau setengahnya dengan
jumlah presentase sebesar 50,00% dan setuju yaitu
sebanyak 36 responden dengan jumlah presentase
sebesar 40,00%. Sebagian kecil lainnya yaitu
sebanyak 6 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 6,67% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 3 responden dengan presentase 3,33%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai membaca skripsi, tesis, maupun
disertasi sebagai referensi adalah sebesar 3,36. Skor
Page 115
97
rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 3,28 –
4,03. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan membaca skripsi, tesis, maupun
disertasi sebagai referensi adalah sangat positif.
i. Membaca jurnal online (e-journal) sebagai referensi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membaca jurnal online (e-journal) sebagai referensi:
Tabel 4. 11 Membaca jurnal online (e-journal) sebagai
referensi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 39 43,33% 156
Setuju (S) 3 39 43,33% 117
Tidak Setuju (TS) 2 9 10,00% 18
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 3 3,33% 3
Total 90 100,00% 294
Skor Rata-rata 3,26
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
dan setuju yaitu sama sebanyak 39 responden dengan
masing-masing presentase sebesar 43,33%. Sebagian
kecil lainnya yaitu sebanyak 9 responden memilih
tidak setuju dengan presentase 10,00% dan memilih
Page 116
98
sangat tidak setuju sebanyak 3 responden dengan
presentase 3,33%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai membaca jurnal online (e-
journal) sebagai referensi adalah sebesar 3,26. Skor
rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan membaca jurnal online (e-
journal) sebagai referensi adalah positif.
j. Membaca buku elektronik (e-book) sebagai referensi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membaca buku elektronik (e-book) sebagai referensi:
Tabel 4. 12 Membaca buku elektronik (e-book) sebagai
referensi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 21 23,33% 84
Setuju (S) 3 43 47,78% 129
Tidak Setuju (TS) 2 23 25,56% 46
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 3 3,33% 3
Total 90 100,00% 262
Skor Rata-rata 2,91
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
Page 117
99
sebanyak 21 responden dengan jumlah presentase
sebesar 23,33% dan setuju yaitu sebanyak 43
responden atau hampir setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 47,78%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 23 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 25,56% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 3 responden dengan presentase 3,33%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai membaca buku elektronik (e-
book) sebagai referensi adalah sebesar 2,91. Skor rata-
rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan membaca buku elektronik (e-
book) sebagai referensi adalah positif.
k. Membuat kata kunci (keyword) mengenai informasi
yang dibutuhkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membuat kata kunci (keyword) mengenai informasi
yang dibutuhkan:
Tabel 4. 13 Membuat kata kunci (keyword) mengenai
informasi yang dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 28 31,11% 112
Page 118
100
Setuju (S) 3 44 48,89% 132
Tidak Setuju (TS) 2 15 16,67% 30
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 3 3,33% 3
Total 90 100,00% 277
Skor Rata-rata 3,07
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 28 responden dengan jumlah presentase
sebesar 31,11% dan setuju yaitu sebanyak 44
responden atau hampir setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 47,78%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 15 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 16,67% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 3 responden dengan presentase 3,33%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan membuat kata kunci (keyword) mengenai
informasi yang dibutuhkan adalah sebesar 3,07. Skor
rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan membuat kata kunci (keyword)
mengenai informasi yang dibutuhkan adalah positif.
l. Menentukan media yang ingin digunakan untuk
pencarian informasi
Page 119
101
Berikut ini adalah hasil dari perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap
pernyataan menentukan media yang ingin digunakan
untuk pencarian informasi:
Tabel 4. 14 Menentukan media yang ingin digunakan untuk
pencarian informasi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 46 51,11% 184
Setuju (S) 3 38 42,22% 114
Tidak Setuju (TS) 2 5 5,56% 10
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 1 1,11% 1
Total 90 100,00% 309
Skor Rata-rata 3,43
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 46 responden atau lebih dari setengahnya
dengan jumlah presentase sebesar 51,11% dan setuju
yaitu sebanyak 38 responden dengan jumlah
presentase sebesar 42,22%. Sebagian kecil lainnya
yaitu sebanyak 5 responden memilih tidak setuju
dengan presentase 5,56% dan memilih sangat tidak
setuju sebanyak 1 responden dengan presentase
1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengenai menentukan media yang ingin
digunakan untuk pencarian informasi adalah sebesar
3,43. Skor rata-rata ini didapat dari total skor dibagi
Page 120
102
dengan total responden. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03. Maka dari itu skor tersebut
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang terhadap pernyataan menentukan
media yang ingin digunakan untuk pencarian
informasi adalah sangat positif.
m. Melihat dari catatan kaki atau daftar pustaka
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
melihat dari catatan kaki atau daftar pustaka:
Tabel 4. 15 Melihat dari catatan kaki atau daftar pustaka
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 24 26,67% 96
Setuju (S) 3 41 45,56% 123
Tidak Setuju (TS) 2 19 21,11% 38
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 6 6,67% 6
Total 90 100,00% 263
Skor Rata-rata 2,92
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 24 responden dengan jumlah presentase
sebesar 26,67% dan setuju yaitu sebanyak 41
responden atau kurang dari setengahnya dengan
jumlah presentase sebesar 45,56%. Sebagian lainnya
yaitu sebanyak 19 responden memilih tidak setuju
Page 121
103
dengan presentase 21,11% dan memilih sangat tidak
setuju sebanyak 6 responden dengan presentase
6,67%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan melihat dari catatan kaki atau daftar
pustaka adalah sebesar 2,92. Skor rata-rata ini didapat
dari total skor dibagi dengan total responden. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Maka dari itu
skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
melihat dari catatan kaki atau daftar pustaka adalah
positif.
n. Melihat dari indeks artikel majalah, katalog, atau
bibliografi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
melihat dari indeks artikel majalah, katalog, atau
bibliografi:
Tabel 4. 16 Melihat dari indeks artikel majalah, katalog,
atau bibliografi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 15 16,67% 60
Setuju (S) 3 50 55,56% 150
Tidak Setuju (TS) 2 20 22,22% 40
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 5 5,56% 5
Total 90 100,00% 255
Page 122
104
Skor Rata-rata 2,83
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 15 responden dengan jumlah presentase
sebesar 16,67% dan setuju yaitu sebanyak 50
responden atau lebih dari setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 55,56%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 20 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 22,22% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 5 responden dengan presentase 5,56%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan melihat dari indeks artikel majalah,
katalog, atau bibliografi adalah sebesar 2,83. Skor
rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan melihat dari indeks artikel
majalah, katalog, atau bibliografi adalah positif.
Tabel 4. 17 Rekapitulasi perilaku pencaria mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang sebelum melakukan
pencarian informasi
No. Pernyataan Jawaban Skor
1 Membuat daftar informasi yang
dibutuhkan. Positif 3,27
2 Menentukan topik informasi. Sangat
positif 3,38
3 Bertanya dengan dosen mengenai
topik informasi yang dibutuhkan. Positif 3,26
Page 123
105
4
Bertanya dengan pustakawan
mengenai topik informasi yang
dibutuhkan
Positif 2,87
5
Bertanya dengan teman sejawat
mengenai topik informasi yang
dibutuhkan.
Sangat
positif 3,37
6 Membaca buku sebagai referensi. Sangat
positif 3,33
7 Membaca jurnal (tercetak)
sebagai referensi. Positif 3,12
8 Membaca skripsi, tesis, maupun
disertasi sebagai referensi.
Sangat
positif 3,36
9 Membaca jurnal online (e-
journal) sebagai referensi. Positif 3,26
10 Membaca buku elektronik (e-
book) sebagai referensi. Positif 2,91
11
Membuat kata kunci (keyword)
mengenai informasi yang
dibutuhkan.
Positif 3,07
12
Menentukan media yang ingin
digunakan untuk pencarian
informasi.
Sangat
positif 3,43
13 Melihat dari catatan kaki atau
daftar pustaka. Positif 2,92
14 Melihat dari indeks artikel
majalah, katalog, atau bibliografi. Positif 2,83
Skor total
44,38
Skor rata-rata
3,17
Dari data di atas, skor rata-rata untuk perilaku
pencarian mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
sebelum melakukan pencarian informasi yaitu sebesar
3,17. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
Page 124
106
sebelum melakukan pencarian informasi adalah
positif.
Skor tertinggi pada pernyataan perilaku
pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang sebelum melakukan pencarian informasi
terdapat pada nomor 12 dengan pernyataan bahwa
sebelum melakukan pencarian informasi mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang menentukan media
yang ingin digunakan untuk pencarian informasi yang
mendapatkan skor 3,43. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang berarti sangat positif. Skor
terendah pernyataan perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang sebelum
melakukan pencarian informasi terdapat pada nomor
14 dengan pernyataan bahwa saya melihat dari indeks
artikel majalah, katalog, atau bibliografi,
mendapatkan skor 2,83. Skor ini berada pada skala
interval 2,52 – 3,27 yang berarti positif.
3. Perilaku Pencarian Mahasiswa Tingkat Akhir UNIS
Tangerang Saat Melakukan Pencarian Informasi
Perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang saat melakukan pencarian
informasi meliputi: langsung datang ke rak untuk mencari
informasi yang dibutuhkan; menelusur katalog online
(OPAC) dengan menggunakan pencarian sederhana (basic
search); menelusur katalog online (OPAC) dengan
Page 125
107
menggunakan pencarian spesifik (advanced search);
mencari informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan
internet; mencari informasi di internet dengan
menggunakan operator boolean logic (and, or, not);
mencari informasi di internet dengan menggunakan
truncation dan wildcard; menelusur daftar isi jurnal,
indeks, dan abstrak jurnal; memilih informasi dari sumber
yang terpercaya, terbaru dan dapat
dipertanggungjawabkan; dan memantau perkembangan
informasi terbaru sesuai dengan topik informasi yang
dibutuhkan dari berbagai sumber informasi.
a. Langsung datang ke rak untuk mencari informasi yang
dibutuhkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
langsung datang ke rak untuk mencari informasi yang
dibutuhkan:
Tabel 4. 18 Langsung datang ke rak untuk mencari
informasi yang dibutuhkan
Jawaban Responden Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 30 33,33% 120
Setuju (S) 3 43 47,78% 129
Tidak Setuju (TS) 2 14 15,56% 28
Sangat Tidak Setuju
(STS) 1 3 3,33% 3
Total 90 100,00% 280
Skor Rata-rata 3,11
Page 126
108
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 30 responden dengan jumlah presentase
sebesar 33,33% dan setuju yaitu sebanyak 43
responden atau hampir setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 47,78%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 14 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 15,56% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 3 responden dengan presentase 3,33%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan langsung datang ke rak untuk mencari
informasi yang dibutuhkan adalah sebesar 3,11. Skor
rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan langsung datang ke rak untuk
mencari informasi yang dibutuhkan adalah positif.
b. Menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian sederhana (basic search)
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian sederhana (basic search):
Page 127
109
Tabel 4. 19 Menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian sederhana (basic search)
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 21 23,33% 84
Setuju (S) 3 48 53,33% 144
Tidak Setuju (TS) 2 17 18,89% 34
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 4 4,44% 4
Total 90 100,00% 266
Skor Rata-rata 2,95
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 21 responden dengan jumlah presentase
sebesar 23,33% dan setuju yaitu sebanyak 48
responden atau lebih dari setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 53,33%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 17 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 18,89% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 4 responden dengan presentase 4,44%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian sederhana (basic search)
adalah sebesar 2,95. Skor rata-rata ini didapat dari
total skor dibagi dengan total responden. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Maka dari itu
skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menelusur katalog online (OPAC) dengan
Page 128
110
menggunakan pencarian sederhana (basic search)
adalah positif.
c. Menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian spesifik (advanced search)
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian spesifik (advanced search):
Tabel 4. 20 Menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian spesifik (advanced search)
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 17 18,89% 68
Setuju (S) 3 53 58,89% 159
Tidak Setuju (TS) 2 16 17,78% 32
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 4 4,44% 4
Total 90 100,00% 263
Skor Rata-rata 2,92
Tabel 4.20 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 17 responden dengan jumlah presentase
sebesar 18,89% dan setuju yaitu sebanyak 53
responden atau lebih dari setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 58,89%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 16 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 17,78% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 4 responden dengan presentase 4,44%.
Page 129
111
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian spesifik (advanced search)
adalah sebesar 2,92. Skor rata-rata ini didapat dari
total skor dibagi dengan total responden. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Maka dari itu
skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menelusur katalog online (OPAC) dengan
menggunakan pencarian spesifik (advanced search)
adalah positif.
d. Mencari informasi yang dibutuhkan dengan
menggunakan internet
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
mencari informasi yang dibutuhkan dengan
menggunakan internet:
Tabel 4. 21 Mencari informasi yang dibutuhkan dengan
menggunakan internet
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 59 65,56% 236
Setuju (S) 3 28 31,11% 84
Tidak Setuju (TS) 2 2 2,22% 4
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 1 1,11% 1
Total 90 100,00% 325
Skor Rata-rata 3,61
Page 130
112
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 59 responden atau lebih dari setengahnya
dengan jumlah presentase sebesar 65,56% dan setuju
yaitu sebanyak 28 responden dengan jumlah
presentase sebesar 31,11%. Sebagian kecil lainnya
yaitu sebanyak 2 responden memilih tidak setuju
dengan presentase 2,22% dan memilih sangat tidak
setuju sebanyak 1 responden dengan presentase
1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mencari informasi yang dibutuhkan
dengan menggunakan internet adalah sebesar 3,61.
Skor rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan
total responden. Skor ini berada pada skala interval
3,28 – 4,03. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan
bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang terhadap pernyataan mencari informasi
yang dibutuhkan dengan menggunakan internet adalah
sangat positif.
e. Mencari informasi di internet dengan menggunakan
operator boolean logic (and, or, not)
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
mencari informasi di internet dengan menggunakan
operator boolean logic (and, or, not):
Page 131
113
Tabel 4. 22 Mencari informasi di internet dengan
menggunakan operator boolean logic (and, or, not)
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 13 14,44% 52
Setuju (S) 3 27 30,00% 81
Tidak Setuju (TS) 2 42 46,67% 84
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 8 8,89% 8
Total 90 100,00% 225
Skor Rata-rata 2,5
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 13 responden dengan jumlah presentase
sebesar 14,44% dan setuju yaitu sebanyak 27
responden dengan jumlah presentase sebesar 30,00%.
Sebagian lainnya yaitu sebanyak 42 responden atau
kurang dari setengahnya memilih tidak setuju dengan
presentase 46,67% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 8 responden dengan presentase 8,89%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mencari informasi di internet dengan
menggunakan operator boolean logic (and, or, not)
adalah sebesar 2,5. Skor rata-rata ini didapat dari total
skor dibagi dengan total responden. Skor ini berada
pada skala interval 1,76 – 2,51. Maka dari itu skor
tersebut menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
Page 132
114
mencari informasi di internet dengan menggunakan
operator boolean logic (and, or, not) adalah negatif.
f. Mencari informasi di internet dengan menggunakan
truncation dan wildcard
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
mencari informasi di internet dengan menggunakan
truncation dan wildcard:
Tabel 4. 23 Mencari informasi di internet dengan
menggunakan truncation dan wildcard
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 15 16,67% 60
Setuju (S) 3 26 28,89% 78
Tidak Setuju (TS) 2 35 38,89% 70
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 14 15,56% 14
Total 90 100,00% 222
Skor Rata-rata 2,46
Tabel 4.23 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 15 responden dengan jumlah presentase
sebesar 16,67% dan setuju yaitu sebanyak 26
responden dengan jumlah presentase sebesar 28,89%.
Sebagian lainnya yaitu sebanyak 35 responden atau
kurang dari setengahnya memilih tidak setuju dengan
presentase 38,89% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 14 responden dengan presentase 15,56%.
Page 133
115
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mencari informasi di internet dengan
menggunakan truncation dan wildcard adalah sebesar
2,46. Skor rata-rata ini didapat dari total skor dibagi
dengan total responden. Skor ini berada pada skala
interval 1,76 – 2,51. Maka dari itu skor tersebut
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang terhadap pernyataan mencari
informasi di internet dengan menggunakan truncation
dan wildcard adalah negatif.
g. Menelusur daftar isi jurnal, indeks, dan abstrak jurnal
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menelusur daftar isi jurnal, indeks, dan abstrak jurnal:
Tabel 4. 24 Menelusur daftar isi jurnal, indeks, dan abstrak
jurnal
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 27 30,00% 108
Setuju (S) 3 45 50,00% 135
Tidak Setuju (TS) 2 16 17,78% 32
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 2 2,22% 2
Total 90 100,00% 277
Skor Rata-rata 3,07
Tabel 4.24 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 27 responden dengan jumlah presentase
Page 134
116
sebesar 30,00% dan setuju yaitu sebanyak 45
responden atau setengahnya dengan jumlah presentase
sebesar 50,00%. Sebagian lainnya yaitu sebanyak 16
responden memilih tidak setuju dengan presentase
17,78% dan memilih sangat tidak setuju sebanyak 2
responden dengan presentase 2,22%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan menelusur daftar isi jurnal, indeks, dan
abstrak jurnal adalah sebesar 3,07. Skor rata-rata ini
didapat dari total skor dibagi dengan total responden.
Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Maka
dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap
pernyataan menelusur daftar isi jurnal, indeks, dan
abstrak jurnal adalah positif.
h. Memilih informasi dari sumber yang tepercaya,
terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
memilih informasi dari sumber yang tepercaya,
terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan:
Tabel 4. 25 Memilih informasi dari sumber yang tepercaya,
terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 54 60,00% 216
Setuju (S) 3 31 34,44% 93
Page 135
117
Tidak Setuju (TS) 2 2 2,22% 4
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 3 3,33% 3
Total 90 100,00% 316
Skor Rata-rata 3,51
Tabel 4.25 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 54 responden atau lebih dari setengahnya
dengan jumlah presentase sebesar 60,00% dan setuju
yaitu sebanyak 31 responden dengan jumlah
presentase sebesar 34,44%. Sebagian kecil lainnya
yaitu sebanyak 2 responden memilih tidak setuju
dengan presentase 2,22% dan memilih sangat tidak
setuju sebanyak 3 responden dengan presentase
3,33%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan memilih informasi dari sumber yang
terpercaya, terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan
adalah sebesar 3,51. Skor rata-rata ini didapat dari
total skor dibagi dengan total responden. Skor ini
berada pada skala interval 3,28 – 4,03. Maka dari itu
skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
memilih informasi dari sumber yang terpercaya,
terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan adalah
sangat positif.
Page 136
118
i. Memantau perkembangan informasi terbaru sesuai
dengan topik informasi yang dibutuhkan dari berbagai
sumber informasi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
memantau perkembangan informasi terbaru sesuai
dengan topik informasi yang dibutuhkan dari berbagai
sumber informasi:
Tabel 4. 26 Memantau perkembangan informasi
terbaru sesuai dengan topik informasi yang
dibutuhkan dari berbagai sumber informasi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 43 47,78% 172
Setuju (S) 3 42 46,67% 126
Tidak Setuju (TS) 2 5 5,56% 10
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1
0 0,00% 0
Total 90 100,00% 308
Skor Rata-rata 3,42
Tabel 4.26 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 43 responden atau hampir setengahnya
dengan jumlah presentase sebesar 47,78% dan setuju
yaitu sebanyak 42 responden atau kurang dari
setengahnya dengan jumlah presentase sebesar
46,67%. Sebagian kecil lainnya yaitu sebanyak 5
responden memilih tidak setuju dengan presentase
5,56% dan tidak ada satu pun memilih sangat tidak
Page 137
119
setuju dengan memantau perkembangan informasi
terbaru sesuai dengan topik informasi yang
dibutuhkan dari berbagai sumber informasi.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan memantau perkembangan informasi
terbaru sesuai dengan topik informasi yang
dibutuhkan dari berbagai sumber informasi adalah
sebesar 3,42. Skor rata-rata ini didapat dari total skor
dibagi dengan total responden. Skor ini berada pada
skala interval 3,28 – 4,03. Maka dari itu skor tersebut
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang terhadap pernyataan memantau
perkembangan informasi terbaru sesuai dengan topik
informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber
informasi adalah sangat positif.
Tabel 4. 27 Rekapitulasi perilaku pencarian mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang saat melakukan pencarian
informasi
No. Pernyataan Jawaban Skor
1 Langsung datang ke rak untuk
mencari informasi yang dibutuhkan. Positif 3,11
2
Menelusur katalog online (OPAC)
dengan menggunakan pencarian
sederhana (basic search).
Positif 2,95
3
Menelusur katalog online (OPAC)
dengan menggunakan pencarian
spesifik (advanced search).
Positif 2,92
4 Mencari informasi yang dibutuhkan
dengan menggunakan internet.
Sangat
positif 3,61
5
Mencari informasi di internet dengan
menggunakan operator boolean
logic (and, or, not).
Negatif 2,5
Page 138
120
6
Mencari informasi di internet dengan
menggunakan truncation dan
wildcard.
Negatif 2,46
7 Menelusur daftar isi jurnal, indeks,
dan abstrak jurnal. Positif 3,07
8
Memilih informasi dari sumber yang
terpercaya, terbaru dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Sangat
positif 3,51
9
Memantau perkembangan informasi
terbaru sesuai dengan topik
informasi yang dibutuhkan dari
berbagai sumber informasi.
Sangat
positif 3,42
Skor total
27,55
Skor rata-rata
3,06
Dari data di atas, skor rata-rata untuk perilaku
pencarian mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
saat melakukan pencarian informasi yaitu sebesar
3,06. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
saat melakukan pencarian informasi adalah positif.
Skor tertinggi pada pernyataan perilaku
pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang saat melakukan pencarian informasi
terdapat pada nomor 4 dengan pernyataan bahwa saat
melakukan pencarian informasi mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang mencari informasi yang
dibutuhkan dengan menggunakan internet yang
mendapatkan skor 3,63. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang berarti sangat positif. Skor
Page 139
121
terendah pernyataan perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang saat
melakukan pencarian informasi terdapat pada nomor 6
dengan pernyataan bahwa saya mencari informasi di
internet dengan menggunakan truncation dan
wildcard, mendapatkan skor 2,46. Skor ini berada
pada skala interval 1,76 – 2,51 yang berarti negatif.
4. Perilaku Pencarian Mahasiswa Tingkat Akhir UNIS
Tangerang Setelah Melakukan Pencarian Informasi
Perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang setelah melakukan pencarian
informasi meliputi: melakukan pencarian informasi lebih
lanjut dan mendalam, mengidentifikasi dan
mengelompokkan informasi secara selektif dari berbagai
sumber informasi, memilah informasi yang relevan sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan, mengecek informasi
yang diperoleh secara detail dan menyeluruh,
membandingkan informasi yang diperoleh antara satu
dengan lainnya, dan menentukan dari berbagai informasi
yang diperoleh untuk digunakan sebagai referensi dalam
membuat tugas karya ilmiah.
a. Melakukan pencarian informasi lebih lanjut dan
mendalam
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
Page 140
122
melakukan pencarian informasi lebih lanjut dan
mendalam:
Tabel 4. 28 Melakukan pencarian informasi lebih lanjut dan
mendalam
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 36 40,00% 144
Setuju (S) 3 43 47,78% 129
Tidak Setuju (TS) 2 10 11,11% 20
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 1 1,11% 1
Total 90 100,00% 294
Skor Rata-rata 3,26
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 36 responden dengan jumlah presentase
sebesar 40,00% dan setuju yaitu sebanyak 43
responden atau hampir setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 47,78%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 10 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 11,11% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 1 responden dengan presentase 1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan melakukan pencarian informasi lebih
lanjut dan mendalam adalah sebesar 3,26. Skor rata-
rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
Page 141
123
terhadap pernyataan melakukan pencarian informasi
lebih lanjut dan mendalam adalah positif.
b. Mengidentifikasi dan mengelompokkan informasi
secara selektif dari berbagai sumber informasi
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
mengidentifikasi dan mengelompokkan informasi
secara selektif dari berbagai sumber informasi:
Tabel 4. 29 Mengidentifikasi dan mengelompokkan informasi
secara selektif dari berbagai sumber informasi
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 30 33,33% 120
Setuju (S) 3 55 61,11% 165
Tidak Setuju (TS) 2 4 4,44% 8
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 1 1,11% 1
Total 90 100,00% 294
Skor Rata-rata 3,26
Tabel 4.29 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 30 responden dengan jumlah presentase
sebesar 33,33% dan setuju yaitu sebanyak 55
responden atau lebih dari setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 61,11%. Sebagian kecil lainnya
yaitu sebanyak 4 responden memilih tidak setuju
dengan presentase 4,44% dan memilih sangat tidak
Page 142
124
setuju sebanyak 1 responden dengan presentase
1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengidentifikasi dan mengelompokkan
informasi secara selektif dari berbagai sumber
informasi adalah sebesar 3,26. Skor rata-rata ini
didapat dari total skor dibagi dengan total responden.
Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Maka
dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa perilaku
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap
pernyataan mengidentifikasi dan mengelompokkan
informasi secara selektif dari berbagai sumber
informasi adalah positif.
c. Memilah informasi yang relevan sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
memilah informasi yang relevan sesaui dengan
informasi yang dibutuhkan:
Tabel 4. 30 Memilah informasi yang relevan sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 34 37,78% 136
Setuju (S) 3 46 51,11% 138
Tidak Setuju (TS) 2 10 11,11% 20
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 0 0,00% 0
Page 143
125
Total 90 100,00% 294
Skor Rata-rata 3,26
Tabel 4.30 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 34 responden dengan jumlah presentase
sebesar 37,78% dan setuju yaitu sebanyak 46
responden atau lebih dari setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 51,11%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 10 responden memilih tidak setuju dengan
presentase 11,11% dan tidak ada satu pun memilih
sangat tidak setuju dengan memilah informasi yang
relevan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan memilah informasi yang relevan sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan adalah sebesar
3,26. Skor rata-rata ini didapat dari total skor dibagi
dengan total responden. Skor ini berada pada skala
interval 2,52 – 3,27. Maka dari itu skor tersebut
menunjukkan bahwa perilaku mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang terhadap pernyataan memilah
informasi yang relevan sesaui dengan informasi yang
dibutuhkan adalah positif.
d. Mengecek informasi yang diperoleh secara detail dan
menyeluruh
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
Page 144
126
mengecek informasi yang diperoleh secara detail dan
menyeluruh:
Tabel 4. 31 Mengecek informasi yang diperoleh secara detail
dan menyeluruh
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 29 32,22% 116
Setuju (S) 3 53 58,89% 159
Tidak Setuju (TS) 2 7 7,78% 14
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1 1 1,11% 1
Total 90 100,00% 290
Skor Rata-rata 3,22
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 29 responden dengan jumlah presentase
sebesar 32,22% dan setuju yaitu sebanyak 53
responden atau lebih dari setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 58,89%. Sebagian kecil lainnya
yaitu sebanyak 7 responden memilih tidak setuju
dengan presentase 7,78% dan memilih sangat tidak
setuju sebanyak 1 responden dengan presentase
1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan mengecek informasi yang diperoleh secara
detail dan menyeluruh adalah sebesar 3,22. Skor rata-
rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
Page 145
127
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan mengecek informasi yang
diperoleh secara detail dan menyeluruh adalah positif.
e. Membandingkan informasi yang diperoleh antara satu
dengan lainnya
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
membandingkan informasi yang diperoleh antara satu
dengan lainnya:
Tabel 4. 32 Membandingkan informasi yang diperoleh antara
satu dengan lainnya
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 31 34,44% 124
Setuju (S) 3 48 53,33% 144
Tidak Setuju (TS) 2 10 11,11% 20
Sangat Tidak
Setuju (STS) 1
1 1,11% 1
Total 90 100,00% 289
Skor Rata-rata 3,21
Tabel 4.32 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 31 responden dengan jumlah presentase
sebesar 34,44% dan setuju yaitu sebanyak 48
responden atau lebih dari setengahnya dengan jumlah
presentase sebesar 53,33%. Sebagian lainnya yaitu
sebanyak 10 responden memilih tidak setuju dengan
Page 146
128
presentase 11,11% dan memilih sangat tidak setuju
sebanyak 1 responden dengan presentase 1,11%.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan membandingkan informasi yang diperoleh
antara satu dengan lainnya adalah sebesar 3,21. Skor
rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 2,52 –
3,27. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan membandingkan informasi yang
diperoleh antara satu dengan lainnya adalah positif.
f. Menentukan dari berbagai informasi yang diperoleh
untuk digunakan sebagai referensi dalam membuat
tugas karya ilmiah
Berikut ini adalah hasil dari perilaku mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang terhadap pernyataan
menentukan dari berbagai informasi yang diperoleh
untuk digunakan sebagai referensi dalam membuat
tugas karya ilmiah:
Tabel 4. 33 Menentukan dari berbagai informasi yang
diperoleh untuk digunakan sebagai referensi dalam
membuat tugas karya ilmiah
Jawaban
Responden
Bobot
Nilai Frekuensi Persentase Skor
Sangat Setuju (SS) 4 47 52,22% 188
Setuju (S) 3 35 38,89% 105
Tidak Setuju (TS) 2 8 8,89% 16
Sangat Tidak 1 0 0,00% 0
Page 147
129
Setuju (STS)
Total 90 100,00% 309
Skor Rata-rata 3,43
Tabel 4.33 menunjukkan bahwa jumlah
frekuensi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 47 responden atau lebih dari setengahnya
dengan jumlah presentase sebesar 52,22% dan setuju
yaitu sebanyak 35 responden dengan jumlah
presentase sebesar 38,89%. Sebagian kecil lainnya
yaitu sebanyak 8 responden memilih tidak setuju
dengan presentase 8,89% dan tidak ada satu pun
memilih sangat tidak setuju dengan menentukan dari
berbagai informasi yang diperoleh untuk digunakan
sebagai referensi dalam membuat tugas karya ilmiah.
Dari data di atas, skor rata-rata untuk
pernyataan menentukan dari berbagai informasi yang
diperoleh untuk digunakan sebagai referensi dalam
membuat tugas karya ilmiah adalah sebesar 3,43. Skor
rata-rata ini didapat dari total skor dibagi dengan total
responden. Skor ini berada pada skala interval 3,28 –
4,03. Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
terhadap pernyataan menentukan dari berbagai
informasi yang diperoleh untuk digunakan sebagai
referensi dalam membuat tugas karya ilmiah adalah
sangat positif.
Page 148
130
Tabel 4. 34 Rekapitulasi perilaku pencaria mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang setelah melakukan
pencarian informasi
No. Pernyataan Jawaban Skor
1 Melakukan pencarian informasi
lebih lanjut dan mendalam Positif 3,26
2
Mengidentifikasi dan
mengelompokkan informasi
secara selektif dari berbagai
sumber informasi.
Positif 3,26
3
Memilah informasi yang relevan
sesaui dengan informasi yang
dibutuhkan.
Positif 3,26
4
Mengecek informasi yang
diperoleh secara detail dan
menyeluruh.
Positif 3,22
5
Membandingkan informasi yang
diperoleh antara satu dengan
lainnya.
Positif 3,21
6
Menentukan dari berbagai
informasi yang diperoleh untuk
digunakan sebagai referensi
dalam membuat tugas karya
ilmiah.
Sangat
positif 3,43
Skor total
19,64
Skor rata-rata
3,27
Dari data di atas, skor rata-rata untuk perilaku
pencarian mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
setelah melakukan pencarian informasi yaitu sebesar
3,27. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Maka dari itu skor tersebut menunjukkan bahwa
perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
setelah melakukan pencarian informasi adalah positif.
Page 149
131
Skor tertinggi pada pernyataan perilaku
pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang setelah melakukan pencarian informasi
terdapat pada nomor 6 dengan pernyataan bahwa
sebelum melakukan pencarian informasi mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang Menentukan dari
berbagai informasi yang diperoleh untuk digunakan
sebagai referensi dalam membuat tugas karya ilmiah
mendapatkan skor 3,43. Skor ini berada pada skala
interval 3,28 – 4,03, yang berarti sangat positif. Skor
terendah pernyataan perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang setelah
melakukan pencarian informasi terdapat pada nomor
15 dengan pernyataan bahwa saya membandingkan
informasi yang diperoleh antara satu dengan lainnya,
mendapatkan skor 3,21. Skor ini berada pada skala
interval 2,52 – 3,27 yang berarti positif.
Tabel 4. 35 Rekapitulasi perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
No Variabel Jawaban Skor
1
Perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang sebelum melakukan
pencarian informasi
Positif 3,17
2
Perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang saat melakukan pencarian
informasi
Positif 3,06
3 Perilaku pencarian informasi Positif 3,27
Page 150
132
mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang setelah melakukan
pencarian informasi
Skor total
9,5
Skor rata-rata
3,16
C. Pembahasan
Peneliti akan menjelaskan pada bagian ini dengan
mencoba menganalisis hasil penelitian mengenai perilaku
pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang baik sebelum, saat dan setelah mencari informasi.
Jika dilihat dari hasil sebelum pencarian informasi,
mahasiswa tingkat akhir hampir seluruhnya sebelum
melakukan pencarian informasi mereka terlebih dahulu
membuat daftar informasi yang ingin mereka cari baru setelah
itu mereka menentukan topik informasi yang sesuai sehingga
nantinya akan memudahkan mereka untuk mendapatkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka karena
mereka sudah mengetahui topik informasi yang mereka
butuhkan.
Mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang hampir
seluruhnya lebih banyak menyatakan mereka bertanya kepada
teman sejawat terkait informasi yang dibutuhkan
dibandingkan bertanya kepada dosen dan pustakawan. Lebih
banyak bertanya kepada teman sejawat dikarenakan, mereka
bisa lebih leluasa dalam bertanya dan tidak perlu merasa
canggung dan bisa menggunakan bahasa yang santai sehingga
Page 151
133
mereka dapat dengan bebas menyampaikan apa yang ada
dalam pikirannya.
Mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang lebih
banyak menyatakan bahwa mereka hampir seluruhnya
sebelum melakukan pencarian informasi membaca skripsi,
tesis maupun disertasi yang dimiliki oleh perpustakaan
sebagai bahan referensi mereka dalam mencari informasi.
Lalu beberapa mahasiswa juga banyak yang membaca buku
sebagai bahan referensi lainnya dalam mencari informasi.
Sebagian lainnya juga sering membaca dari jurnal tercetak
maupun jurnal online (e-journal) tetapi sebagian lainnya
kurang dalam membaca e-book. Dari membaca berbagai
literatur dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
lebih luas bagi mahasiswa.
Mahasiswa tiingkat akhir UNIS Tangerang sudah
mempersiapkan proses pencarian informasi dengan baik, bisa
dilihat dari data yang menunjukkan bahwa lebih dari
setengah reesponden membuat kata kunci (keyword) dan
menentukan media yang akan digunakan sebelum pencarian
informasi. Dengan membuat persiapan yang baik akan
mempermudah mahasiswa dalam melakukan proses pencarian
informasi.
Lebih dari setengah total seluruh responden
menyatakan bahwa mereka sebelum melakukan pencarian
informasi melihat dari catatan kaki atau daftar pustaka dan
melihat dari indeks artikel majalah, katalog atau bibliografi.
Melihat dari catatan kaki, daftar pustaka, indeks artikel
Page 152
134
majalah, katalog atau bibliografi mempermudah mahasiswa
untuk merujuk ke sumber informasi yang sesuai dengan
kebutuhan informasi yang ingin dicari.
Hasil dari perilaku sebelum melakukan pencarian
informasi mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
menunjukkan hasil positif atau dapat dikatakan hasil yang
baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.35, skor yang diperoleh
yaitu 3,17. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Sehingga dapat ditarik simpulan, perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang sebelum mencari
informasi sesuai dengan mengikuti tahapan yang ada dalam
model Ellis (1989) yaitu dimulai dari starting hingga
chaining.
Jika dilihat dari hasil saat melakukan pencarian
informasi, mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang lebih
banyak memilih mencari buku atau koleksi lainnya yang
dibutuhkan langsung mendatangi rak dibandingkan dengan
menggunakan OPAC dengan basic search maupun advanced
search. Ini terlihat dari hasil yang menunjukkan bahwa
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang dalam mencari
informasi langsung datang ke rak memiliki skor 3,11, lebih
tinggi dibandingkan dengan menelusur OPAC dengan
menggunakan basic search mendapatkan skor 2,95 dan
menelusur OPAC dengan menggunakan advanced search
mendapatkan skor 2,92. Skor tersebut tersebut memang
mendapatkan jawaban positif, namun skor tersebut relatif
kecil dan mendekati ke negatif dikarenakan Perpustakaan
Page 153
135
UNIS Tangerang belum pernah melaksanakan program
literasi informasi atau pendidikan pemakai kepada para
mahasiswa UNIS yang biasanya kegiatan tersebut seharusnya
dilakukan saat masa pengenalan kampus. Dengan
diadakannya program literasi informasi atau pendidikan
pemakai dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam
mencari dan mengakses informasi. Mulai dari dapat
mengembangkan teknik penelusuran informasi yaang tepat,
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dan
menggunakan layanan indeks dan abstrak, serta sitiran dan
database yang tepat.66
Selain itu penggunaan OPAC
menggunakan basic search maupun advanced search akan
memudahkan mahasiswa untuk mencari koleksi yang dimiliki
perpustakaan dengan menyaring hasil pencarian yang sesuai.
Hampir seluruh responden menyatakan bahwa mereka
menggunakan internet dalam proses pencarian informasi.
Internet memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam
proses pencarian informasi yang beragam yang sesuai dengan
kebutuhan. Hal ini dibuktikan bahwa internet memiliki
pengaruh yang luar biasa pada perilaku pencarian informasi
mahasiswa. Internet sendiri telah memiliki dampak yang pasti
dari cara seseorang mencari informasi sesuai dengan
kebutuhan informasi mereka. Apalagi sekarang jangkauan
informasi yang luas tersedia secara online. Kecepatan dalam
memperoleh informasi adalah salah satu pendorong dalam
66
Pattah, ―Literasi Informasi: Peningkatan Kompetensi Informasi Dalam
Proses Pembelajaran,‖ h. 4.
Page 154
136
mencari informasi di internet. Alasan dibalik popularitas
internet dalam akademika perguruan tinggi yang paling
penting adalah fitur yang jelas, yang mana di dalamnya
terdapat repositori pengetahuan dari berbagai instansi
perguruan tinggi.67
Sehingga mahasiswa dapat mengakses
berbagai informasi seperti jurnal elektronik, laporan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya secara
online tanpa ada batasan waktu, yang nantinya dari informasi
yang didapatkan dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa
dalam membuat karya ilmiah bagi mahasiswa.
Kurang dari setengah total responden menyatakan
mereka memilih mencari informasi di internet dengan
menggunakan operator boolean logic, truncation, maupun
wildcard. Ini ditunjukkan dengan mendapatkan hasil yang
negatif yaitu memperoleh skor 2,5 untuk pernyataan mencari
informasi di internet dengan menggunakan operator boolean
logic dan skor 2,46 untuk pernyataan mencari informasi di
internet dengan menggunakan truncation dan wildcard. Skor
tersebut berada di skala interval 1,76 – 2,52. Menggunakan
strategi penelusuran seperti penggunaan logika boolean (and,
or, not) dan truncation (*) ataupun wildcard (?) saat mencari
informasi dapat memperluas maupun memfokuskan topik
informasi yang kita cari. Namun, masih banyak mahasiswa
yang belum paham akan kegunaan dari operator tersebut.
Padahal dengan menggunakan strategi penelusuran tersebut
67
Esew et al., ―An Overview of Users Information Seeking Behaviour on
Online Resources,‖ h. 15.
Page 155
137
mahasiswa akan lebih mudah dalam mencari informasi
informasi yang dibutuhkannya.
Lebih dari setengah total responden menyatakan bahwa
mereka mencari informasi dengan menelusur dari daftar isi
jurnal, indeks, dan abstrak jurnal. Dapat disimpulkan bahwa
lebih dari setengah total responden sering menggunakan
jurnal untuk sebagai bahan referensi dalam membuat karya
ilmiah baik jurnal tercetak maupun jurnal elektronik. Jurnal
merupakan salah satu sumber informasi yang disarankan
dalam penulisan karya ilmiah yang di dalamnya memuat
artikel-artikel hasil penelitian terbaru yang dapat menjadi
bahan referensi mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat
akhir untuk memperkaya referensi. Mahasiswa tingkat akhir
dalam penulisan karya ilmiah berupa skripsi perlu lebih
banyak memanfaatkan sumber informasi berupa artikel hasil
penelitian yang terdapat dalam jurnal. Jurnal berisi hasil
penelitian yang memberikan informasi terbaru, terpercaya dan
dapat dipertanggungjawabkan terkait dengan tema penelitian
bahkan memungkinkan memperoleh teori baru dari informasi
yang ada dalam sebuah hasil penelitian.68
Dibuktikan pula
dari data di atas yang menunjukkan hampir seluruh responden
memilih informasi yang terbaru, terpercaya, dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dari berbagi jurnal yang tersedia,
68
Purwani Istiana and Sri Purwaningsih, ―Pemanfaatan E-Journal Oleh
Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek
Universitas Gajah Mada,‖ Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Vol.
12,No. 2 (2016): h. 155-156,
https://jurnal.ugm.ac.id/bip/article/view/17295/11275.
Page 156
138
mahasiswa juga dapat memantau perkembangan informasi
terbaru dari berbagai sumber informasi yang sesuai dengan
kebutuhan informasi. Sesuai dengan data di atas yang
menunjukkan bahwa hampir seluruh responden selalu
memantau perkembangan informasi terbaru terkait dengan
informasi yang dibutuhkan.
Hasil dari perilaku saat melakukan pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang menunjukkan hasil
positif atau dapat dikatakan hasil yang baik. Hal ini dapat
dilihat dari tabel 4.35, skor yang diperoleh yaitu 3,06. Skor ini
berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Sehingga dapat ditarik
simpulan, perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat
akhir UNIS Tangerang saat mencari informasi sesuai dengan
mengikuti tahapan yang ada dalam model Ellis (1989) yaitu
dimulai dari browsing, differentiating dan monitoring.
Jika dilihat dari hasil setelah melakukan pencarian
informasi, hampir seluruh responden mengidentifikasi dan
mengelompokkan informasi yang diperoleh secara selektif
dari berbagai sumber informasi serta mengecek informasi
yang diperoleh secara detail dan menyeluruh. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagai akademisi harus cermat dalam
mengelompokkan informasi yang diperoleh serta mengecek
keseluruhan informasi yang secara detail dan menyeluruh
apakah informasi yang didapatkan dari suatu sumber
informasi benar adanya, akurat, terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Page 157
139
Hampir seluruh responden menentukan dari informasi
yang didapatkan untuk digunakan sebagai bahan referensi
dalam membuat karya ilmiah. Namun, ada beberapa
responden yang tidak menggunakan hasil pencarian mereka
untuk digunakan sebagai bahan referensi pembuatan karya
ilmiah. Meskipun demikian, tetap lebih banyak mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang yang merasa puas dengan hasil
pencarian informasi yang mereka lakukan.
Hasil dari perilaku setelah melakukan pencarian
informasi mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
menunjukkan hasil positif atau dapat dikatakan hasil yang
baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.35, skor yang diperoleh
yaitu 3,27. Skor ini berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Sehingga dapat ditarik simpulan, perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang setelah mencari
informasi sesuai dengan mengikuti tahapan yang ada dalam
model Ellis (1989 dan 1993) yaitu dimulai dari extracting,
verifying dan ending.
Dapat ditarik simpulan dari keseluruhan perilaku
pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir UNIS
Tangerang menunjukkan hasil positif atau dapat dikatakan
hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.35, skor yang
diperoleh yaitu 3,16. Skor ini berada pada skala interval 2,52
– 3,27. Dengan demikian, perilaku pencarian informasi
mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang dalam melakukan
pencarian informasi sesuai dengan mengikuti tahapan yang
ada dalam model Ellis (1989 dan 1993) yaitu dimulai dari
Page 158
140
starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring,
extracting, verifying dan ending.
Hasil analisis peneliti secara keseluruhan mahasiswa
tingkat akhir UNIS Tangerang dalam melakukan pencarian
informasi hampir seluruhnya sudah mengikuti tahapan yang
ada dalam model Ellis yaitu dengan mayoritas pencarian
informasi dilakukan secara online (menggunakan internet).
Hal ini Ellis juga mengemukakan dalam Esew bahwa sistem
berbasis online akan mengimplementasikan fungsi-fungsi dari
Ellis. Berkaitan dengan informasi online, sebagian besar
kategori perilaku pencarian informasi dalam model Ellis
sudah didukung oleh kemampuan yang tersedia di perangkat
lunak web browser. Seseorang bisa mulai berselancar di web
dari salah satu halaman awal situs informasi (starting)
mengikuti tautan hyperteks ke sumber informasi terkait, baik
dalam rangkaian mundur atau maju (chaining), memindai
halaman web dari sumber yang dipilih (browsing), buku atau
sumber informasi lainnya menandai sumber yang berguna
untuk bahan referensi (differentiating), memantau dari
perkeembangan informasi terbaru (monitoring), melakukan
pencarian sumber atau situs tertentu mengenai informasi dari
topik tertentu (extracting), memeriksa keakuratan informasi
(verifying) dan terakhir tahap akhir dalam pencarain informasi
(ending) menentukan informasi yang akan digunakan sebagai
referensi.69
69
Esew et al., ―An Overview of Users Information Seeking Behaviour on
Online Resources,‖ h. 13.
Page 159
141
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dibahas, maka
peneliti menyimpulkan bahwa:
1. Perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
sebelum melakukan pencarian informasi adalah positif.
Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh
sebesar 3,17. Skor ini berada pada skala interval 2,52 -
3,27. Sebelum melakukan pencarian informasi, hampir
keseluruhan mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang
lebih memilih bertanya dengan teman sejawat
dibandingkan bertanya dengan pustakawan mengenai
topik informasi yang dibutuhkan.
2. Perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang saat
melakukan pencarian informasi adalah positif. Hal ini
dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh sebesar
3,06. Skor ini berada pada skala interval 2,52 - 3,27. Saat
melakukan pencarian informasi, terdapat pernyataan yang
walaupun mendapatkan hasil positif, namun dari
keseluruhan pernyataan yang positif memperoleh skor
terendah terdapat pada nomor 2 yaitu menelusur OPAC
dengan menggunakan basic search mendapatkan skor
2,95 dan nomor 3 yaitu menelusur OPAC dengan
menggunakan advanced search mendapatkan skor 2,92.
Page 160
142
Serta ada pernyataan yang mendapatkan jawaban negatif
yaitu mencari informasi di internet dengan menggunakan
operator boolean logic (and, or, not) dan mencari
informasi di internet dengan menggunakan truncation dan
wildcard dengan memperoleh skor 2,5 dan 2,46. Skor
tersebut berada pada skala interval 1,76 – 2,51.
3. Perilaku mahasiswa tingkat akhir UNIS Tangerang setelah
melakukan pencarian informasi adalah positif. Hal ini
dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh sebesar
3,27. Skor ini berada pada skala interval 2,52 - 3,27.
Semua pernyataan dari setelah melakukan pencarian
informasi, mendapatkan jawaban positif dengan skor yang
cukup tinggi.
B. Saran
Dari penelitian yang dilakukan terdapat beberapa saran
yang peneliti ajukan, yaitu:
1. Diharapkan Perpustakaan UNIS Tangerang untuk
melakukan pendidikan pemakai atau library education
kepada mahasiswanya. Kegiatan ini berupa pengenalan
Perpustakaan UNIS Tangerang, cara menelusur
menggunakan OPAC, dan lain-lain. Kegaiatan pendidikan
pemakai ini bisa dilakukan saat masa pengenalan
mahasiswa baru.
2. Peneliti menyarankan kepada Perpustakaan UNIS
Tangerang untuk mengadakan kelas literasi informasi
terutama kepada mahasiswa tingkat akhir UNIS
Page 161
143
Tangerang. Ini dikarenakan mahasiswa tingkat akhir
biasanya memiliki kewajiban dalam menyelesaikan tugas
akhirnya berupa skripsi. Maka dari itu, Perpustakaan
UNIS Tangerang dapat mengadakan kelas literasi
informasi kepada mahasiswa tingkat akhir dengan
memberikan arahan misalnya tentang strategi mencari
informasi dengan menggunakan boolean logic (and, or,
not), truncation, dan wildcard, memilih informasi yang
relevan, terpacaya, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan, cara pengutipan yang baik dan
benar, dan sebagainya sehingga mahasiswa tingkat akhir
UNIS Tangerang dapat mencari informasi dengan mudah,
tepat, cepat, dan relevan.
3. Pustakawan harus lebih inisiatif dan respek dengan
kesulitan yang dialami mahasiswa dalam mencari
informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Serta
pustakawan juga harus lebih ramah kepada mahasiswa
sehingga mereka tidak merasa segan atau malu untuk
bertanya mengenai informasi yang mahasiswa butuhkan.
Begitu pun dengan mahasiswa untuk lebih aktif bertanya
kepada dosen atau pustakawan.
4. Diharapkan kepada Perpustakaan UNIS Tangerang untuk
memperbanyak koleksi jurnal baik jurnal tercetak maupun
jurnal online. Jurnal ini dapat membantu mahasiswa
khususnya mahasiswa tingkat akhir dalam membuat karya
ilmiah termasuk tugas akhir mahasiswa. Sedangkan yang
peneliti ketahui untuk jurnal yang dimiliki perpustakaan
Page 162
144
masih sangat minim dan jurnal online yang berlangganan
juga masih satu yaitu jurnal dari ebsco.
5. Peneliti menyarankan agar perpustakaan menyediakan
informasi mengenai suatu topik dari berbagai sumber.
Page 163
145
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari. Manajemen
Perpustakaan. Ed. 1, Cet. 3. Jakarta: Universitas Terbuka,
2010.
Arma, M. Arif, and Malta Nelisa. ―Perilaku Pencarian Informasi
Pemustaka.‖ Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan
Kearsipan Vol. 1, No. 2 (March 2013).
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/1087/
924.
Budiaji, Weksi. ―Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala
Likert.‖ Jurnal Ilmu Pertanian Dan Perikanan Vol. 2, No.
2 (Desember 2013).
http://www.budiaji.info/publications/skalalikert.pdf.
Budiman, and Agus Riyanto. Kapita Selekta Kuesioner:
Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika, 2014.
Creswell, John W. Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, Dan Mixed. Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010.
Ellis, David. ―A Behavioural Approach to Information Retrieval
System Design.‖ Journal of Documentation Vol. 45, No.
3 (September 1989).
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0165551589015
00406.
Ellis, David, Deborah Cox, and Kaherine Hall. ―A Comparison of
the Information Seeking Patterns of Researchers in the
Physical and Sosial Sciences.‖ Journal of Documentation
Vol. 49, No. 4 (1993).
https://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/eb0269
19.
Page 164
146
Esew, Michael, Aisha Makarfi, Rhoda Wusa Goshie, and Aisha
Jimada. ―An Overview of Users Information Seeking
Behaviour on Online Resources.‖ IOSR Journal of
Humanities And Social Science (IOSR-JHSS) Vol. 19, No.
1 (February 2014).
http://www.iosrjournals.org/iosrjhss/papers/Vol.%2021%
20Issue10/Version-2/C2110021723.pdf.
Fathurrahman, Muslih. ―Model-Model Perilaku Pencarian
Informasi.‖ JIPI: Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi
Vol. 1, No. 1 (2016).
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/view/101/66
.
Halim, Nurdin Abd. ―Penggunaan Media Internet Di Kalangan
Remaja Untuk Mengembangkan Pemahaman Keislaman.‖
Jurnal Risalah Vol. 26, No. 3 (September 2015).
http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/risalah/article/view/1270/1138.
Harsana, Lasa. Kamus Perpustakaan Indonesia. Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher, 2009.
Hasugian, Jonner. ―Penggunaan Bahasa Alamiah Dan Kosa Kata
Terkendali Dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis
Teks.‖ Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan Dan
Informasi Vol.2, No.2 (Desember 2006).
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/17059.
Hayati, Naila. ―Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian
(Metode Kuantitatif Dan Metode Kualitatif).‖ Jurnal
Tarbiyah Al-Awlad Vol. 4, No. 1 (2015).
http://journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/awlad/article/
view/196/166.
Herlina, Sri Suriana, and Misroni. ―Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswa Program Doktoral Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Dalam Penyusunan Disertasi.‖ Jurnal
Tamaddun Raden Fatah Vol. 14, No. 2 (April 2016).
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/v
iew/455/405.
Page 165
147
Ilmi, Ahmad Rizal. ―Perilaku Pencarian Informasi Dengan
Menggunakan Media Internet Pada Remaja Awal (Studi
Deskriptif Perilaku Pencarian Informasi Dengan
Menggunakan Media Internet Pada SMPN 32 Surabaya).‖
Journal Universitas Airlangga Vol. 3, No. 2 (January
2014). http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
ln590e7b5494full.pdf.
Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian: Pengantar
Teori Dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi
Mahasiswa Dan Peneliti Pemula. Cet. 1. Jakarta: STIA-
LAN Press, 1999.
Istiana, Purwani, and Sri Purwaningsih. ―Pemanfaatan E-Journal
Oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis
Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gajah Mada.‖
Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Vol. 12,No. 2
(2016).
https://jurnal.ugm.ac.id/bip/article/view/17295/11275.
Kuhlthau, Carol C. ―Inside the Search Process: Information
Seeking from the User‘s Perspective.‖ Journal of The
American Society for Information Science Vol. 42, No. 5
(1991).
http://bogliolo.eci.ufmg.br/downloads/kuhlthau.pdf.
Laloo, Bikika tariang. Information Needs, Information Seeking
Behaviour and Users. New Delhi: Ess Ess Publication,
2002.
Lipursari, Anastasia. ―Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Dalam Pengambilan Keputusan.‖ Jurnal STIE Semarang
Vol. 5, No. 1 (February 2013).
http://jurnal3.stiesemarang.ac.id/index.php/jurnal/article/v
iew/154/125.
Mulyadi, Mohammad. ―Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya.‖ Jurnal Studi
Komunikasi Dan Media Vol. 15, No. 1 (June 2011).
Page 166
148
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/1
50106/49.
Nurhayati. ―Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple
Random Dengan Stratified Random.‖ Jurnal Basis Data,
ICT Research Center UNAS Vol. 3, No. 1 (Mei 2008).
http://old.unas.ac.id/detail_publikasi_jurnal/176_studi_per
bandingan_metode_sampling_antara_simple_random_den
gan_stratified_random.
Nurizzati, Yeti. ―Peranan Statistik Dalam Penelitian Sosial
Ekonomi.‖ Jurnal Edueksos Vol. 1, No. 1 (June 2012).
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/
article/download/368/319.
Pattah, Sitti Husaebah. ―Literasi Informasi: Peningkatan
Kompetensi Informasi Dalam Proses Pembelajaran.‖
Khizanah Al-Hikmah Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi Dan Kearsipan Vol. 2, No. 2 (July 2014).
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-
hikmah/article/view/146/112.
Puri, Chemmy Trias Sekaring Putri. ―Pola Perilaku Penemuan
Informasi (Information Seeking Behaviour) Mahasiswa
Bahasa Asing Di Universitas Airlangga.‖ Journal
Universitas Airlangga Vol. 2, No. 1 (January 2013).
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Chem
my.pdf.
Riady, Yasir. ―Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program
Doktoral Dalam Penyusunan Disertasi.‖ Jurnal Visi
Pustaka Vol. 15,No. 2 (Agustus 2013).
http://old.perpusnas.go.id/Attachment/MajalahOnline/Yas
irRiady_Perilaku_Pencarian_Informasi.pdf.
Rianse, Usman, and S.P Abdi. Metodologi Penelitian Sosial Dan
Ekonomi (Teori Dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta, 2008.
Rimbarawa, Kosam. Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Jakarta:
Hakaeser, 2014.
Page 167
149
Rohaya, Siti. ―Internet: Pengertian, Sejarah, Fasilitas Dan
Koneksinya.‖ Jurnal Fihris UIN Sunan Kalijaga Vol. 3,
No. 1 (June 2008).
http://digilib.uin-suka.ac.id/362/.
Sarifandi, Suja ‘i. ―Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hadis
Nabi.‖ Jurnal Ushuluddin Vol. 21, No. 1 (January 2014).
http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/727/678.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta,
2014.
Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk
Peneliti Pemula. Cet. 4. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2012.
Sulistyaningrum, Dyas. ―Pengaruh Brand Loyalty Terhadap
Variety Seeking.‖ Journal of Social and Industrial
Psychology Universitas Negeri Semarang Vol. 1, No. 2
(November 2012).
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip/article/view/2
643.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Edited by Nining
S. Ed.1, Cet.3. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.
Susanta. ―Sikap: Konsep Dan Pengukuran.‖ Jurnal Ilmu
Administrasi Dan Bisnis Fisip UPN “Veteran”
Yogyakarta Vol. 2, No. 2 (January 2006).
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/jiab/article/view/147/1
18.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan
Praktik. Cet. 2. Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Page 168
150
Syawqi, Ahmad. ―Perilaku Pencarian Informasi Guru Besar
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin.‖ Jurnal
Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Vol. 1, No. 1 (2017).
http://journal.staincurup.ac.id/index.php/TI/article/view/2
07/89.
Tjiptasari, Fitriana, and Madinatul Munawwarah Ridwan.
―Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.‖ Jurnal
Kajian Informasi Dan Perpustakaan Vol. 9, No.1 (June
2017).
http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/pustakaloka/ar
ticle/view/919/705.
Wahyudin, R. ―Strategi Jitu Penelusuran Informasi Ilmiah Yang
Cepat, Tepat, Dan Akurat Di Internet.‖ Jurnal
Pustakawan Indonesia Vol. 10, No. 2 (2010).
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpi/article/download/52
83/3698.
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku
Panduan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992.
Widyastuti. ―Perbandingan Teori Perilaku Pencaarian Informasi
Menurut Ellis, Wilson Dan Kuhltau.‖ Jurnal Pustaka
Budaya Vol. 3, No. 2 (July 2016).
https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb/article/view/583.
Wilson. ―Information Behavior: An Interdiciplinary Perspective.‖
Information Processing & Management Vol 33, No. 4
(1997).
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S03
06457397000289.
———. ―Models Information Behavior Research.‖ Journal of
Documentation Vol. 55, No. 3 (June 1999).
http://www2.hawaii.edu/~donnab/lis610/TDWilson_Only
_1999.pdf.
Page 169
151
Wilson, T.D. ―Human Information Behavior.‖ Informing Science,
University of Sheffield Vol. 3, No. 2 (2000).
http://inform.nu/Articles/Vol3/v3n2p49-56.pdf.
———. ―Recent Trends in User Studies: Action Research and
Qualitative Methods.‖ Journal Information Research
Departmen of Information Studies University of Sheffield
Vol. 5, No. 3 (April 2000).
http://bogliolo.eci.ufmg.br/downloads/WILSON%20Infor
mation%20Research.pdf.
Yusup, Pawit M. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1995.
Yusup, Pawit M, and Priyo Subekti. Teori & Praktik Penelusuran
Informasi (Information Retrieval). Jakarta: Kencana,
2010.
Page 171
Lampiran 1
KUESIONER
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF (UNIS)
TANGERANG
Saya Sari Wahyuni Mahasiswa SI Program Studi Ilmu
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, saat ini sedang melakukan penelitian berjudul “Perilaku
Pencarian Informasi Mahasiswa Universitas Islam Syekh
Yusuf (UNIS) Tangerang”. Kuesioner ini digunakan untuk
pengumpulan data dalam rangka penulisan tugas akhir (skripsi).
Kuesioner ini digunakan semata-mata hanya untuk kepentingan
akademik, bukan untuk menguji anda, saya mohon kesediaan dan
partisipasi dari anda untuk bersedia mengisi kuesioner ini, atas
waktu dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian kuesioner:
1. Kuesioner ini ditujukan hanya untuk mahasiswa tingkat akhir.
2. Diharapkan anda mengisi seluruh pernyataan yang ada dalam
kuesioner dengan sebaik mungkin.
3. Berilah tanda ceklis (√) yang sesuai dengan jawaban anda.
4. Keterangan pilihan jawaban:
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. TS = Tidak Setuju
d. STS = Sangat Tidak Setuju
Page 172
Profil responden
Laki-laki/perempuan :
Fakultas/Jurusan :
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa UNIS Tangerang
Sebelum Pencarian Informasi
No. Pernyataan 4
SS
3
S
2
TS
1
STS
1. Saya membuat daftar informasi yang
dibutuhkan sebelum melakukan
pencarian informasi.
2. Saya menentukan topik informasi
sebelum melakukan pencarian
informasi.
3. Saya bertanya dengan dosen
mengenai topik informasi yang
dibutuhkan sebelum melakukan
pencarian informasi.
4. Saya bertanya dengan pustakawan
mengenai topik informasi yang
dibutuhkan sebelum melakukan
pencarian informasi.
5. Saya bertanya dengan teman sejawat
mengenai topik informasi yang
dibutuhkan sebelum melakukan
Page 173
pencarian informasi.
6. Saya membaca buku sebagai
referensi sebelum melakukan
pencarian informasi.
7. Saya membaca jurnal (tercetak)
sebagai referensi sebelum melakukan
pencarian informasi.
8. Saya membaca skripsi, tesis, maupun
disertasi sebagai referensi sebelum
melakukan pencarian informasi.
9. Saya membaca jurnal online (e-
journal) sebagai referensi sebelum
melakukan pencarian informasi.
10. Saya membaca buku elektronik (e-
book) sebagai referensi sebelum
melakukan pencarian informasi.
11. Saya membuat kata kunci (keyword)
mengenai informasi yang dibutuhkan
sebelum melakukan pencarian
informasi.
12. Saya menentukan media yang ingin
digunakan untuk pencarian informasi
(misalnya: perpustakaan di dalam
maupun di luar kampus,
perpustakaan nasional, internet, dan
lain-lain).
Page 174
13. Saya melihat dari catatan kaki atau
daftar pustaka sebelum melakukan
pencarian informasi.
14. Saya melihat dari indeks artikel
majalah, katalog, atau bibliografi
sebelum melakukan pencarian
informasi.
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa UNIS Tangerang
Saat Pencarian Informasi
No. Pernyataan 4
SS
3
S
2
TS
1
STS
1. Saya langsung datang ke rak untuk
mencari informasi yang dibutuhkan.
2. Saya menelusur katalog online
(OPAC) dengan menggunakan
pencarian sederhana (basic search).
3. Saya menelusur katalog online
(OPAC) dengan menggunakan
pencarian spesifik (advanced
search).
4. Saya mencari informasi yang
dibutuhkan dengan menggunakan
internet.
5. Saya mencari informasi di internet
dengan menggunakan operator
Page 175
boolean logic (and, or, not).
6. Saya mencari informasi di internet
dengan menggunakan truncation
(menggunakan * pada kata kunci
yang ingin dicari, seperti: econom* =
economic, economics, economies,
economist, economical, etc) dan
wildcard (menggunakan operator ?
di tengah kata kunci yang ingin
dicari, seperti: wom?n = woman dan
women).
7. Saya menelusur daftar isi jurnal,
indeks dan abstrak jurnal.
8. Saya memilih informasi dari sumber
yang terpercaya, terbaru dan dapat
dipertanggungjawabkan.
9. Saya memantau perkembangan
informasi terbaru sesuai dengan
topik informasi yang dibutuhkan dari
berbagai sumber informasi seperti
jurnal, majalah, media massa, dll.
Page 176
Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa UNIS Tangerang
Setelah Pencarian Informasi
No. Pernyataan 4
SS
3
S
2
TS
1
STS
1. Saya melakukan pencarian informasi
lebih lanjut dan mendalam guna
mendapatkan informasi detail dan
mendalam.
2. Saya mengidentifikasi dan
mengelompokkan informasi secara
selektif dari berbagai sumber
informasi yang diperoleh.
3. Saya memilah informasi yang
relevan sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan.
4. Saya mengecek informasi yang
diperoleh secara detail dan
menyeluruh setelah melakukan
pencarian informasi.
5. Saya membandingkan informasi
yang diperoleh antara satu sumber
informasi dengan sumber informassi
lainnya.
6. Saya menentukan dari berbagai
informasi yang diperoleh untuk
digunakan sebagai referensi dalam
membuat tugas karya ilmiah.
Page 181
Lampiran 6 (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1 88,36 68,253 ,356 ,796 X2 88,51 69,665 ,368 ,793 X3 88,62 69,649 ,354 ,794 X4 88,71 67,328 ,425 ,789 X5 88,33 70,864 ,325 ,796 X6 88,60 69,245 ,314 ,800 X7 88,80 67,436 ,486 ,788 X8 88,60 67,336 ,411 ,791 X9 88,36 70,143 ,325 ,795 X10 88,64 68,925 ,386 ,787 X11 88,78 69,268 ,300 ,801 X12 88,47 69,209 ,375 ,792 X13 88,93 67,473 ,401 ,791 X14 88,96 68,998 ,342 ,794 X15 88,37 68,988 ,396 ,793 X16 89,00 69,182 ,319 ,795 X17 88,98 68,159 ,441 ,790 X18 88,18 70,104 ,334 ,795 X19 88,96 66,362 ,475 ,787 X20 89,09 67,719 ,325 ,796 X21 88,67 69,455 ,312 ,795 X22 88,42 66,477 ,514 ,786 X23 88,93 67,955 ,468 ,787 X24 88,40 70,745 ,316 ,796 X25 88,62 70,604 ,387 ,796 X26 88,42 70,295 ,339 ,795 X27 88,51 68,392 ,488 ,789 X28 88,58 68,886 ,369 ,793 X29 88,91 68,992 ,445 ,793
Page 182
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 45 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,801 29
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Page 183
Lampiran 7
Nilai r Product Moment
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Page 184
Lampiran 8
Lembar Observasi
Di Perpustakaan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang
No Tanggal Aspek Pengamatan Hasil Observasi
1. 7 Maret
2018
Tentang Perpustakaan
Universitas Islam
Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang
Perpustakaan UNIS
Tangerang hanya
memiliki perpustakaan
utama dan tidak
memiliki perpustakaan
fakultas, sehingga
seluruh koleksinya
hanya terdapat di
perpustakaan utama.
Universitas Islam
Syekh Yusuf (UNIS)
Tangerang adalah
perguruan tinggi
swasta pertama se-
Banten yang berdiri
sudah 52 tahun
lamanya sejak 14 April
1966. Namun selama
berdirinya perguruan
tinggi tersebut
Perpustakaan UNIS
Tangerang belum
pernah melakukan
kegiatan pendidikan
pemakai (users
education) atau pun
Page 185
pendidikan literasi
informasi kepada
penggunanya terutama
mahasiswanya.
2. 8 Maret
2018
Perilaku pencarian
informasi mahasiswa
UNIS Tangerang
Beberapa mahasiswa
UNIS Tangerang
dalam mencari
informasi masih
langsung mendatangi
rak dan bertanya ke
pustakawan atau
temannya secara
langsung untuk
mencari informasi yang
mereka butuhkan.
Padahal Perpustakaan
UNIS Tangerang sudah
memiliki sistem
penlusuran OPAC.
Namun kenyataannya
masih ada mahasiswa
yang belum paham
dengan sistem tersebut.
Page 186
BIODATA PENULIS
SARI WAHYUNI. Lahir di Klaten, Jawa
tengah tanggal 20 Januari 1996. Putri dari
Bapak Ngatiman dengan Ibu Mardinem.
Sekaligus anak terakhir dari dua
bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Daan
Mogot Gg. Pom Bensin Rt. 04/07 No. 16
Tanah Tinggi, Tangerang. Riwayat pendidikan penulis dimulai
dari pendidikan SD Negeri Daan Mogot 1 (tahun 2002-2008),
SMPN 2 Kota Tangerang (tahun 2008-2011), dan SMKN 1 Kota
Tangerang (tahun 2012-2014). Kemudian melanjutkan
Pendidikan pada Program studi S1 Ilmu Perpustakaan pada
Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (2014). Pada saat kuliah pernah menjadi
anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Divisi
Keislaman. Sekaligus pernah mengikuti magang di Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selama satu semester pada saat semester dua. Penulis pernah
malakukan PKL di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah
(DPAD) Kota Tangerang dan KKN di Desa Tapos, Kecamatan
Tenjo, Kabupaten Bogor. Pada akhir masa studi, penulis
menyusun skripsi yang berjudul ―Perilaku Pencarian Informasi
Mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang‖.