Top Banner

of 12

Perhitungan reaktor cstr

Oct 17, 2015

Download

Documents

Wolvesblood

Perhitungan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 38

    BAB III

    DESAIN REAKTOR DAN METODE PERHITUNGAN

    3.1 Spesifikasi Umum Desain Reaktor

    Pada penelitian ini, penulis menggunakan data-data reaktor GCFR yang

    sedang dikembangkan oleh para ilmuwan dari Argonne National Laboratory di

    Amerika Serikat [2]. Parameter yang diubah pada kali ini adalah jenis bahan

    bakar, tipe pin cell, tinggi reaktor, diameter reaktor dan fuel fraction. Sedangkan

    parameter yang lainnya tetap kita pertahankan dari data-data yang telah dipakai di

    Argonne National Laboratory. Berikut spesifikasi Gas Cooled Fast Reactor yang

    digunakan pada makalah ini:

    Tabel 3.1-1 Spesifikasi Umum Desain Reaktor

    Spesifikasi Umum Desain Reaktor

    No Parameter Spesifikasi

    1 Daya (Termal) 2400 MWt

    2 Geometri Teras Cylinder Balance

    3 Karakteristik Teras Small-long life core

    4 Bahan Bakar (fuel) Uranium Alam

    5 Struktur(cladding) SS316

    6 Pendingin (coolant) Helium

    7 Tipe Pin cell Hexagonal cell

    8 Pin pitch/diameter 1.26cm

    9 Tinggi teras aktif 1,50 m

    10 Diameter teras aktif 2,50 m

    11 Tebal Cladding 0.4 0.8 mm

  • 39

    12 Fuel fraction (%) 30-60

    13 Densitas daya (watt/cc) 100

    14 Temperature inlet/outlet 480/850 C

    15 Tekanan operasi Helium 7 Mpa

    16 Interassembly gap, mm 7

    17 Jumlah pin per core subassembly 271

    18 Total panjang pin, m 3,34

    19 Diameter fuel pellet, ID/ODmm (annular) 3,02/7,37

    20 Diameter fuel pin, mm 9,57

    3.2 Pembagian Grup Energi Pada Perhitungan

    Karena GFR menggunakan neutron cepat, maka dalam perhitungan cell dan

    teras range energi thermal tidak dipakai. Yang digunakan adalah range energi

    cepat, dengan pembagian range energi seperti table 3.2.1

    Tabel 3.2-1 Pembagian Grup Energi

    Grup Range Energi (eV)

    Energi maks Energi min

    1 1.00000E+07 7.78800E+06

    2 7.78800E+06 6.06530E+06

    3 6.06530E+06 4.72370E+06

    4 4.72370E+06 2.86500E+06

    5 2.86500E+06 1.73770E+06

    6 1.73770E+06 1.05400E+06

    7 1.05400E+06 3.53580E+02

    8 3.53580E+02 4.13990E-01

  • 40

    3.3 Material Teras

    Teras merupakan komponen paling penting dalam hal perancangan reaktor

    nuklir. Pada bagian teras terdapat tiga komponen yaitu bahan bakar (fuel), struktur

    (cladding), dan pendingin (coolant). Berikut adalah penjelasan dari ketiga

    komponen tersebut:

    3.3.1 Bahan Bakar (Fuel)

    Bahan bakar didalam reaktor nuklir berfungsi untuk menghasilkan energi

    dari reaksi fisi yang terjadi didalam teras. Pada reaktor cepat GFR, bahan bakar

    yang digunakan seharusnya tahan pada burn up yang sangat tinggi (100 MWd/kg). Level ini sekitar tiga kali lebih besar daripada PWR, sehingga reaktor

    cepat memiliki fission product yang sangat tinggi. Bahan bakar juga harus mampu

    mempertahankan daya tertentu yang besarnya sekitar empat kali lebih besar dari

    PWR, serta gradien temperatur yang lebih tinggi dikarenakan diameter pin bahan

    bakar yang lebih kecil.

    Pada penelitian kali ini, kita menggunakan bahan bakar uranium alam U238.

    Setelah bereaksi U238 akan menghasilkan Pu239 yang memungkinkan untuk

    digunakan kembali sebagai bahan bakar. Jumlah isotop-isotop U238 jumlahnya

    sekitar 99.3% dan U238 tidak dapat berfisi secara langsung. Maka dilakukan usaha

    pengubahan U238 (bahan fertile) menjadi bahan lain yang dapat berfisi (bahan

    fissil).

    Diketahui bahwa bahan U238 dapat berubah menjadi Pu239 dan Th232

    berubah menjadi U233 melalui proses tangkapan neutron (neutron capture) pada

    energi sekitar 1 MeV. Jika bahan fisil yang dihasilkan dari bahan fertil lebih

  • 41

    banyak daripada bahan fisil yang musnah maka proses tersebut disebut breeding.

    Dengan demikian bahan fertil yang berlimpah di alam dapat dimanfaatkan untuk

    mendapatkan lebih banyak bahan fisil. Perbandingan antara bahan fisil yang

    dihasilkan dengan bahan fertil yang musnah dalam suatu siklus bahan bakar

    disebut Breeding Ratio (BR). Pada reaktor cepat BR > 1. Berikut adalah rantai

    konversi sederhana dari U-Pu

    242Pu

    237U 238U 239U

    237Np 239Np 240Np

    240Pu239Pu 241Pu

    241Am

    238Pu

    238Np(n, )

    (n, )

    (n, )

    (n, ) (n, ) (n, )

    (n, 2n)

    (6.75d)

    (2.1d)

    (23.5m)

    (2.35d) (7m)

    (14.3y)

    242Pu

    237U 238U 239U

    237Np 239Np 240Np

    240Pu239Pu 241Pu

    241Am

    238Pu

    238Np(n, )

    (n, )

    (n, )

    (n, ) (n, ) (n, )

    (n, 2n)

    (6.75d)

    (2.1d)

    (23.5m)

    (2.35d) (7m)

    (14.3y)

    Gambar 3.3-1 Rantai Konversi U-Pu

    3.3.2 Struktur (Cladding)

    Cladding adalah penyatuan dua jenis logam atau metal yang berbeda. Pada

    cladding, logam yang ingin dilindungi atau di-clad dengan logam yang memiliki

    elektronegatifan lebih kecil, atau lebih tepatnya lebih elektropositif. Ini

    dimaksudkan agar elektron yang akan menyerang logam yang ingin dilindungi

    akan mengalir ke logam yang lebih elektropositif ini sehingga korosi terjadi pada

    logam yang lebih elektropositif (dengan kata lain lebih mudah terkorosi). Proteksi

  • 42

    korosi ini biasanya digunakan untuk fasilitas-fasilitas yang minim ruang dan

    menginginkan low cost.

    Pada penelitian ini kita menggunakan Pada desain reaktor ini akan dipakai

    Stainless Steel 316 (SS316) yang merupakan bahan yang paling sering digunakan

    oleh LMFBR. Alasan utama pemilihan SS316 adalah karena karakteristiknya

    yang sangat tahan pada temperatur yang tinggi, ketahanannya

    menghindari pembengkakan, kecocokannya dengan bahan bakar campuran

    oxide dan pendingin sodium dan harganya yang relatif murah.

    Komposisi beberapa Stainless Steel diberikan oleh tabel berikut:

    Dalam perhitungan input sel, komposisi cladding SS316 yang dipakai dalam

    reaktor ini adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.4-1 Komposisi Unsur SS316 yang Digunakan

    unsur C Fe Cr Ni Mn Mo Si P S

    % 0.075 65.86 17 12 1.75 2.5 0.75 0.04 0.025

    Tabel 3.3-1 Komposisi beberapa Stainless Steel

    Jenis C 3.4 Cr Ni Mn Mo Ti Si P S

    stainless

    steel

    304 0.08

    max base

    18.0 to

    20.0

    8.0 to

    12.0

    2.0

    max

    1.0

    max

    0.045

    max

    0.030

    max

    316 0.08

    max base

    16.0 to

    18.0

    10.0 to

    14.0

    2.0

    max

    2.0 to

    3.0

    1.0

    max

    0.045

    max

    0.030

    max

    321 0.08

    max base

    17.0 to

    19.0

    9.0 to

    12.0

    2.0

    max

    5 X

    carbon

    min

    1.0

    max

    0.045

    max

    0.030

    max

  • 43

    3.4.1 Pendingin (Coolant)

    Pada penelitian ini, kita menggunakan gas sebagai pendingin. Kita

    memilih gas sebagai pendingin karena gas memiliki beberapa keunggulan dari

    bahan-bahan material padat sepaerti Pb-Bi, Na, dan lain-lain. Beberapa

    keunggulan dari pendingin gas adalah :

    1. Kemampuan memindahkan panas yang terbatas (limited heat-transfer ).

    Jika kita bandingkan dengan pendingin yang berasal dari cairan dan bahan

    metal.

    2. Gas hanya beroperasi pada satu fasa saja. Hal ini sangat menguntungkan

    karena gas tidak akan pernah mengalami pendidihan dan penguapan

    seperti halnya pada pendingin air.

    3. Pendingin gas memiliki kemampuan menyerap neutron dan daya moderasi

    yang rendah.

    3.5 Spesifikasi Geometri Teras

    Tabel 3.5-1Spesifikasi Teras

    No Parameter Spesifikasi

    1 Bentuk Teras Silinder

    2 Tinggi teras aktif 150 cm

    3 Diameter teras aktif 250 cm

    4 Reflektor 50 cm

    5 Volume teras aktif 7359375 cm3

  • 44

    3.5.1 Geometri Sel Bahan Bakar

    Geometri sel bahan bakar yang digunakan adalah hexagonal cell yang

    didefinisikan dengan IGT = 6 pada SRAC. Geometri hexagonal cell dipilih pada

    penelitian ini adalah karena dengan memakai tipe cell ini maka tempat / space

    penyusunan sel-sel dalam reaktor nuklir menjadi lebih efektif (tidak ada space

    kosong diantara sel bakan bakar). Sel dibagi menjadi tiga region, yang terdiri atas

    fuel, cladding dan coolant.

    Jika diilustrasikan, bentuk dan ukuran geometri sel bahan bakar GFR pada

    Pada penelitian kali ini, kita menggunakan fraksi bahan bakar 40 - 60 %, fraksi

    cladding 10% - 15 % dan selebihnya adalah fraksi coolant. Misalkan, kita

    mengambil fraksi bahan bakar 40%, cladding 10%, maka jumlah fraksi coolant

    adalah 50%.

    Fuel Cladding Coolant

    0 1 2 3 titik pusat sel

    Gambar 3.5-1 Daerah Pembagian Region Sel

  • 45

    3.5.2 Geometri Teras

    Dalam penelitian ini kita menggunakan teras yang bertipe silinder balance.

    Teras kita pilih silinder karena apabila kita tinjau dari faktor kebocoran neutron

    (neutron leakage) dan aliran coolant (coolant flow), maka geometri silinder adalah

    yang paling optimal dan reliable. Secara global teras kita bagi menjadi 7 region

    radial dan 2 region axial. Enam region radial pertama merupakan region untuk

    menempatkan bahan bakar (fuel) sedangkan region ketujuh adalah reflektor.

    Untuk pembagian region secara axial, region pertama merupakan region untuk

    bahan bakar dan region kedua (dalam perhitungan CITATION yang mengambil

    bagian teras, reflektor terletak di bagian bawah teras). Secara sederhana dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Pitch = 1.26 cm

    Rfuel

    Rfuel+clad

    Rpitch

    Gambar 3.5-2 Geometri dan Ukuran Sel

  • 46

    3.5.3 Geometri Fuel Rod

    Gambar 3.5-4 Geometri Fuel Rod

    tinggi teras aktif

    150 cm

    diameter teras aktif

    250 cm

    tinggi teras 150 cm +

    reflektor 50cm

    diameter teras + reflektor

    50cm

    volume teras aktif

    7359375 cm3

    Gambar 3.5-3 Geometri dan Ukuran Teras

  • 47

    3.6 Tabel Perbandingan Reaktor

    Reaktor nuklir yang dikerjakan pada penelitian ini sangatlah berbeda

    dengan reaktor yang telah ada / yang sedang dikembangkan oleh negara-negara

    lain (Amerika, Perancis dan Jerman). Untuk lebih jelasnya, berikut perbandingan

    reaktor yang dikerjakan pada penelitian ini dengan reaktor yang sudah

    dikembangkan diseluruh dunia adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.6-1 Perbandingan Reaktor Penelitian dengan Reaktor Referensi

    No Perbedaan Reaktor Penelitian Reaktor Referensi

    1. Bahan Bakar Uranium alam (U,Pu)O2 dan (U,Pu)C

    2. Pendingin Helium Pb-Bi, CO2

    3. Tipe bahan bakar Pin Pebble bed, Plate

    4. Tipe pin cell Hexagonal cell Cylindrical cell, symmetric cell

    5. Refueling 15 tahun sekali 20 tahun sekali

    6. Umur reaktor 60 tahun 20 tahun

    7. Fraksi bahan bakar 40 60 % 30 50 %

    8. Daya yang dihasilkan 2400 MWt 600 MWt dan 2400 MWt

    3.7 Metode Perhitungan SRAC

    SRAC (Standard thermal Reactor Analysis Code system) adalalah sebuah

    program yang dikembangkan oleh JAERI (Japan Atomic Energy Research

    Institute). SRAC diterapkan pada analisis teras berbagai macam reaktor termasuk

    perhitungan sel dengan burn up, perhitungan teras untuk semua jenis reaktor

    termal, dimana perhitungan burn up teras dan manajemen bahan bakar

  • 48

    diselesaikan oleh kode pembantu. Karena publikasi JAERI-1302 untuk SRAC

    direvisi pada tahun 1986, beberapa penambahan dan modifikasi dibuat untuk

    perpustakaan data nuklir dan program. Dalam versi ini, banyak fungsi baru dan

    data yang diimplementasikan untuk mendukung penelitian design reaktor nuklir

    yang lebih maju. Metode probabilitas tumbukan, 1D dan 2D Sn untuk perhitungan

    sel; difusi 1D, 2D dan 3D untuk teras digunakan dalam SRAC95. Sistem ini

    terdiri dari beberapa perpustakaan data nuklir yang diturunkan dari ENDF/B-

    IV(R2 and R5), JENDL-3.1, JENDL-3.2, dan JEF-2.2. Versi yang telah

    dimodifikasi dari lima kode modulas sudah terintegrasi dalam SRAC95: modul

    perhitungan probabilitas tumbukan (PIJ) untuk 16 tipe kisi geometri, modul

    perhitungan transport (ANISN, TWOTRAN), modul perhitungan difusi (TUD,

    CITATION) dan dua kode pilihan untuk assembly bahan bakar dan perhitungan

    burn up teras.

    Dengan menggunakan data nuklida dari JENDL-3.2, SRAC akan

    melakukan perhitungan dan menghasilkan data penampang lintang mikroskopik

    dan makroskopik dari masing-masing material teras reaktor. Langkahnya adalah,

    pertama, SRAC akan melakukan perhitungan sel dan burnup untuk setiap sel

    bahan bakar, kemudian dihomogenisasi dan di-colappsed berdasarkan grup yang

    telah ditentukan. Perhitungan diatas terus berulang sesuai dengan banyaknya

    burnup yang diinginkan dan sel bahan bakar yang terlibat, hasilnya akan disimpan

    dalam Library user. Kemudian, data makroskopik dari Library user akan

    digunakan sebagai data pada program CITATION untuk mencari faktor

    multiplikasi, reaktivitas dan distribusi power density dari teras reaktor.

  • 49

    Gambar 3.7-1 Diagram Blok Perhitungan Desain Reaktor dengan SRAC

    ,8C.n