PERFORASI TIFOID FARAH SONYA ANASTASYA Pembimbing : Dr. Saleh Setiawan, Sp.B
Pendahuluan
• Peritonitis generalista merupakan komplikasi dari demam tifoid karena perforasi ileum minggu ketiga
• Insidensi perforasi intestinal pada demam tifoid sekitar 2-3%.
Definisi• Demam tifoid adalah penyakit sistemik
disebabkan oleh infeksi S. typhi dengan karakteristik demam, sakit kepala, gangguan sal cerna 3 minggu.
Gambaran klinis perforasi tifoid
• Adanya riwayat klinis demam tifoid• Biasanya terjadi pada minggu ketiga
penyakit
… klinis perforasi tifoid
• nyeri perut hebat ;dikuadran kanan bawah• Tekanan sistolik menurun, kesadaran menurun, suhu
badan naik,dapat terjadi syok• Perut distensi• Bising usus↓- hilang• Pekak hati hilang• Defans muskuler
Penunjang• Foto polos abdomen;
udara bebas pada rongga peritoneum atau subdiafragma kanan definit diagnostik perforasi usus
TERAPI
• Multidrug Resistant (MDR) S.Typhi• Sarma dan Durairaj (1991) Kuinolon • Islam dkk (1993) Ceftriakson • Gasem (2001) Kuinolon lebih efektif
dari kloramfenikol Siprofloksasin dan sefalosporin generasi ke
III, dilaporkan mulai resisten Dianjurkan Levofloksasin
Terapi Bedah• Indikasi operasi pasien demam tifoid
adalah
- perforasi usus ( 1-3%)
- perdarahan intestinal yang tidak dapat
diatasi dengan tindakan konservatif (2%)
( 5 cc/kgBB/jam)
Terapi Bedah
Tindakan operasi pada perforasi tifoid dapat
berupa:• Penutupan primer • Reseksi, end to end anastomose, • Reseksi ileostomi, • Hemikolektomi kanan.
Reseksi, end to end anastomose• Pasien stabil• Perforasi multiple• Kontaminasi feses cavum abdomen yang
minimal
Reseksi dan ileostomi.• multipel perforasi• kontaminasi feses massif pada kavum
peritoneum• pasien yang kritis
Hemikolektomi Kanan Perforasi pada ileum terminal sejauh ≤ 5
cm dari ileocaecal junction dan perforasi multiple
perforasi di caecum
The ideal treatment of the typhoid enteric perforation - resection anastomosis
• Penelitian terhadap 81 pasien dengan perforasi tifoid• Dibandingkan antara:
– Penjahitan primer – Freshning + jahit primer– Reseksi + anastomosis– Ileostomi
• Hasil:– Angka komplikasi dan mortalitas pada reseksi + anastomosis adalah
37,5% dan 21,47% : paling rendah dibandingkan ketiga kelompok lain