-
LOKAKARYA / PENATARAN
PENGELOLAAN DAN PENGEM3ANGAN K I K :N I
SE IND
-
:
Oleh : ...
DRS. i.~J. SUH;.RDJO, Mt ••
I. ?ENDAHULUli.N.
Perencanaan napat didefinisik~n seba~ai proses penyiapan
serangkai keputusan mengenai apa yang akan dilakukan pada
waktu
.yang ako.n datan() dal~'l.m. rangka, penco.pai.::m tujuan yang
telah dit~··
tapkan dengnn cara-cara y~ng dipannang paling. efisien dan
efek-
tif. Hasil ru:· ~.1:#:"- \
Kada.ng-kadang orang dengan mu:dali .. mengatakan . telah ·:
m.eny:elesaikan
perencanaan, tetapi ~~abi-ia diperiksa lobih j~uh make-;: l pa
yang • "' f ~ .
disajikan sebagai se~uah rencana tadi bukanlah. suatt,l.
·rencana
yang baik yang mcmenuhi syarat-syarnt sobuo.h renc.ana . .. · ~
.. · , . Untuk dapat m~mbuat . porencanaan· yo.ng baik, ~eseorang
pe,t
lu memiliki syo.rat-s;rar at sep~g~~ _b_~rikut : ·
(1). Mcnghayati tujuan yang ingin dicapai dari kegia~an-. .
kegiatan yang akan dilakso.nakan serto. memahami das~
dasar perencanaan.
(2) • .1:\.emampuan· untuk melihat berbagn.i alternutip
langkah
langkah ya~g riapat dikerjakan dalam \lpaya untuk me.n,
Oap$.ii. tujuan.
(3). Kemampuan menga~lalisa kondisi lingkungo.n serta me-
ngidentifikrl.si permasalahan.
(4). h.emampu
-
- 2 -
memcrlukan pulasuatu percncanaan yang baik.
Percncanaan dalam usaha-usaha pembangunun masynrakat disebut de•
'
ngan perencanaan progro.rn pem'!:>an.sunan masya.rokat •
Progrru:~-program p.:::mbanf!i,inah ma syar ::o.k r-l t kemudian
terba.gi ir9dalam
sub-sub procrram yang sering disebut scbago.i
Wt-0-tek-proyoke
Did.alnm makalah ini o.lw.n dibicar::tknn berturut-turut
menS!,
nai : hr:.kekat purenct?.n::tan progr~1.m,
pendekn.tan-pendekatan dalam
penentuan program pembangunan rn ::.synr .:tkat, prinsip-prinsip
pe~en,.
canaan program per.1b::~ngunan ma syn.ra.ko.t sorta
lnngkuh-langkah dalam
perencanaan· program.
II.liAKEKAT PERENC;~NAAN· PROGRAH.
Dari berbag~ literature dapat kita lihat bahwa paling ti-
da» te'rdapat ti (ja pn.ndangan menr3enai hakekat atau e~ensi
perenca-
naan pros ram, ynng masing-masing dikemukaknn oleh :
·Pesson,Savile,
dan M3under. Berikut i~i Ko~eepsi d~i ketiga penulis
tersebut.
Menurut i-..esson ba.hwa program pemb c.ngunnn masyarakat
seeara
garis besar da.pat .diba.gi menjcdi dua bagian kcgiatan yang tak
da ...
pat dipisahkan,yaitu perencanaan proeram ( procram planning
)~dan
p~ogro.m pel aks£tnuan ( program action ) dimana masing-masing
bagian
ter.diri atas langkah-langkah kegiutan sebag:.:>. imann dapat
dilihat P.!
da grunbar.l.
-
- 3 -
Gambar 1. Dikutip dari Pesson halaman 95.
The Extension lJrogram Deovelopmen$ Proces.
Evaltlation
... ,.. .........
----··~·--· _./4.Decid~ on
// objectives.
/ 3. Indentify 5. Developrnutn ! Problems. of work.
/ i PROGRAM t· PLANN~NG \ 2.Analj'ze \ Situation. \
PROGRliM ACTION.
6.Execute
\ 1.Collect \ \ Facts. Progre '""-·\ ··· . .,.·..... 8~
Recon.siderat ·
~~--~-· -
Evaluation.
Dari g~mbar diatas terlihat bahwa perencanaan program beraw~
pa-
da pengumpulan fakta-fakta dan berakhir pada langkah keempat yai
tu
penentuan sasaran-sasaran.
Berbeda dene;an Pesson, Savile mcngemukakan ba.hwa perenca-
naan program terdiri atns tiga baginn yaitu : pernyataan
program,
rencana kegiatan dan roncana pelnksanaan.
Pernyataan program mem~uat penjelasan secara umum men~enai
per-
soalan apn yang aknn di garap dan mcngapa hal,i_:tu perlu
dilaku-~~ ......
kan. Diberitahukan~ f.ada basi~n inill'lnengenai ~ama-nama
sub-
program ( proyek ), permcisal~han, pemecahan dan
sasaran-sasarannya.
- i
-
- 4-
pada bagian ini memuat keterangan pula tahap-tahap
pelaksan~an
yang disusun_ secara sistimatis.
-Rencana pelo.ks.n:la.n da:r-i r.w .. car:~-mD.cmn p ekerjaan
y~.ng te~ah di~
tetapkan pada rencann kcgiutan; menurut he.:d ntau tanggal yarig
t.2,
lah ditentuk.an•
Savile meluki.skan pckerjnnn pc.:mbane;un'-m masyarakat
(extension) m,2_
rup:::tkan scbuah :prosos yane berkolanjut~m ( scbn.gaimana juga
penu-
lis yanc lain ) seperti terlihut p
-
- 5 -
Ga.mba.r 3 Dikutip dari Ho.under hala.man 140 ..
. •. THJE CYCLE OF PROGRAM PLANNING. : ·:. .
The exten~ion Pr£gr~~·
·- 1
!.Collection :.and An.ali- · sis of Dat· 'rhe Annual Plan Wo~k.
2 \k . 5 ·"· ·-""·'-'-';....' --....,
tDetermina i;:o" on 1SeleC-l::ing J t Freparinl of Needs a d
·Problcme . ·. (). Plan o Object:i. ves. ~n~. ~eter-L>·~ Action
\ ..
7 3 ~/ 4 ,~7J ..4ll1.Jl.l.tl.g . ---:....---..:.
__ ..:;__,_ Prioritiec~
lD~ini t:i c9;., . ~-Finding l 1' r---... of Problem~lsolutionj·
Carrying ou t the Plan f · - \.--------:7 Cheking and Eval ating
Re
Jadi kalcu Pesson menganggetp ' program action' bukan bagian
dari
perencanaan program, mG.ka Ha.undcr men~unggap bagian tersebut
ter-
masuk dido.lo.r.mya.. Kiranya. 1-:onsep Haunder ini daput
dipcrgunakan
scbagai acuan do.lam penyelenggnra.an Kuliah Kerja Nyata,
rnengingat
bahwa. tim-mahas iS\oJa y-:mg bcrkulinh kerj~ selnlu
berganti-ga.nti
parla period.e-periode tertent.u. Dengan sendirinya. s.atu paket
ren-
cana kecria.tn.n yang biasa.nyc. satu to.hun dapat diubah
rnenjadi tiga
bulan rnisn.lnya sesuo.i den;5nn j .angkn. waktu mahasiswa
tinggal di
de sa.
Penjelo.sa.n tcrp~rinsi mengenai baga.n percncanaan program
menurut
Maunder akan diura.ikan pada pcmbicuraan mongcnai
langko.!l-langkD.h
dnlam perencano..:1.n program dari maJ':..lah ini.,
-
- 6 -
III • :t>ENDEKATl.N PENDEKi.'l'f~N DJ.i.L •• M JvigNENTUKi.N
PROGRi~I;f PEHBANGUN.tLN
MJ.LSY J.R.~Ki".T.
Pendekatan-pendekatan dalam menentulw.n program pembangu-~ .
nan masyarakat dalam praktek · dap~t ter~ dalam tiga bentuk,
yai.tu : (1). program ditetapkan secnra sepihnk oleh pihak
diluar
masyarakat setempat yang .dilakukan oleh pem0rintah ( atau
atasan
deaa ) atau oleh badan-bad~n tertentu diluar kedinasan
maupun
oleh I?_ibakl. bn.dan svmsta ; (2). program di tetapkan secara
utuh oleh
masyarakat itu sendiri, tanpa pen~ar&han dari luar, (3).
program ditetapkan bersama oleh mo.syarakat setcmpat dengan pihak
luar yang
berkehendak mcmbantu mempercepat proses pembangunan
masyarakat.
1. Program ditetapkan dari luar.
:t>rogram ' ini telah dit"entukan oleh pihak diluar
masyarakat ·
setempat yang berkehen~ak mcmperbaiki perikehidupan masyara-
kat yang bersangkutan, atas dasar nsumsi mengenai apa yang
di-
perlukan oleh masyarakat . tersebut tanpa melalui konsultasi
atau
.pertemu~n formal terlebih dahulu dengan masyarakat
setempat,
baik deng·:1n seluruh anggota masyarako.t a.taupun mal£lui
pimpino.n
/wakil-•akil mereka.
Segi yang dianggap menguntungkan denn:~cara ini adalah, bahwa
~·· ~"-'-~~
program lebih cepat ditentukan, terlebih1aahulu .kepa.da
pihak
lain. sebage.i sumber pemberi dana, sehing(ja seandainya
program
tersebut ditolak oloh pemberi dana, masyarakat yang
bersangkutan
tidak merasa apa-apn , karena memang tidak. mcngetahui adanya
pro-
gram tersehut.
Lagi pula cara ini sering
-
- 7 -
2. Program ·-:litetapkn.n oloh masyara.kat sendiri. . . k ~ b h
.. k t BortitJ.k tola ~ pandangan tt 111a Jl. a penen uan
program
diserahkan kepada masyarakat sendiri, maka mereka akan
me~punyai
motivasi yang kuat untuk melaksanakan program tersebut dengan
sebaik~
ba:i..knya. Hal ini disebo.bka.n apa yang mereka akan capai
dalam p~o.gram
tersebut adalah apa yang mereka rasakan seba gni kebutuhan yang
~yata.
Namun mengingat keterbatasan pengctahuan dan mungkin juga
pengalaman
mereka,dapat terjadi bahwa prosram-program y~ng mereka pilih
kurang
memiliki nilai strategi yang baik, sehingga dilihat dari segi
dana,
tena.ga dan waktu yan;j dikorbankan tidak memberikan 'out put'
yang
tinggi seb'agaimana diharapkan. Pada masa-masa awal
pelaksanaan
program subsidi desa,banyak menunjukan bahwa masyarakat belum
mampu . memilih dengan baik program-program yang dapat memberikan
efek ganda
dalam pembanguna.n masyarakat sebagaima na diharapkan oleh
pemerintah.
3. ?rogram ditetapkan bersama. 1'endekata.n ini merupakan
gn.bungan ant.ara pendekatan per-
tama dan kedua, dimaksudkan untuk menutupi
kelemahan-kelemahan
pada pendekatan yang lain.
Dalam pelaksana.'annya, 'pihak luar yang berkehendak membantu
upaya ' -upaya p~mbangunan masyarakat, melalui konsultasi atau
rapat rapat
resmi dengan masyarnkat setempat baik langsung ataupun lewat
pim-
pinan/wakil-w'-lkil mereka, mendiskusikan penclapat-pendapat
dan
keluaha-keluhan terhadap situasi lingkungan serta
perikehidupan
mereka.Kel'i.ha:O.•k"alUhan ~ terse but dapn.t clipanr:lang
sebagai kebutuhan
nyata yang mereka rasnkan, untuk k emudian dengan
memperhitungkan
kemamlJUannya serta ke mampuun masyarnkat itu sendiri dapat
~iajukan
sebagai program yang akan dikerjakan. Disamping program yang
hera-
sal dari masyarakat itu sendiri, badan ntau lembaga diluar
masya-
rakat tersebut da.pat juga mengajukan persoalan-persoalan
lain
yang menurut pandansan badan tersebut meru,~an kebut~nan
panting
bagi masyarakat setemput, tetnpi oleh musyarakat yang
bersangkutan
tidak disn.dQri dan dirasakan sebagai kebutuhan yang nyata. Jika
ke-
mudian apa yang diajukan oleh badan tersebut diy~~ni oleh
.mrsya~ rakat yang beraangkutan ( buknn hanya basa-basi ), maka
uaUlXyang
datang ctari luar masyarakat tad:i' dapat dijadikan snlah aatu
dari
program pembangunan masyarakat setempat. 1
-
8 -
Didalam penyelenggara.an pembangunan masyarakat dimana Ku• liah
Kerja Nyata mengambil bagian didalrunnya, pendekatun pemilihan
.
progr.:un dcne;nn car
-
- 9 -
teknis sehingga diluar kemampuan anggota"anggota maayaraknt
untuk melakukannya karena masih sedcrhana tingkat ketrampi•,
lnnnya. JuGa adn kemunGkinan program tersebut tidak dapat
berjalan karen~ diluar jangknua n komampuan eko_nomi
penclud~
jika kebetulnn pelaksanaan dnri program tersebut memerlukan
· biaya dari nnggota-anggotn ma.syaraknt sendiri •.
Kemungkinan
lain program ti~lak dapnt berja.la.n sebago.imana diha.rapkan
ka. .;
rena diluar tinl~kat pendi.dikan (pengotahuan) , . atau tidak
ae-
suai dengan kebiasaan, adat,kepercayaan penduduk setempat.
(3).Program harus mempcrhatika:n unaur kepentingan kelompok•
kelompok dalam masyarakat.
Pada .dasarnya. semua unsur kepentingan kelompok-kelompok
dalam masyarakat setempat harus mend~pat perhat~an . ; namun
mengingat berbagai ketcrbatasan tidak semuanya. dapat diper~
ha.tikan,karena itu sampailah pada masalah . ~eleksi a.tau
pri•
orita.s. Dal~cntukan .. Pz:-ioritas sudah barang tentu
pilihan
yang lebih/clidahulukan. Misalnya, diantara kepentingan
lapisa,n"'!l~p:i,san dari .g.olongan . pet ani., . kii_'anya
p.erhati~lJ. .. ~-~ . . . . . . . . . . . . . .. . ~ ... ' ... ~ .
. . . . - ~ ..
lebih ba.ik diarahkan pp,d~ kcpentingan -1apisan .ter.bawah .• .
.-. . . . . . . . . . . ' . ' . . . . . . .. . .t. !I·~
( te.rlemah) dari golongan petani .:ters.equt • . S.eg~ lain
misal• • • ~ ' • • • • • • • • J • • 0. • •• •• • ••
· Iiya_, .berhubung keterbatrlsan t .ennga, waktu dan -. oiaya,
D;lUng}ti,Jil -· . . .. . . . . . . . . . .. ' .. . · tida,k semua
.le.pisan atau kelompok . tersebut dijadika.n sas.aran,
: . . . . ~. . . . . . . . . .... . .. '· : : . tetapi ha.nya .
clipi].ih dari mereka yang mompunyai .pengaruh .atau . .. . . . . .
. .. . .. . . per.~n~n p~nontu ; biasanyn merekn a,c~alal}
ka.u.n:J. muda .. !'lte.u. pe.m'f~ .. . . . . - . . " ·' . . - . k~
masyar$at ,untuk dijndikan kqde~ s~bc.g,.!;li ·penr&aera.k
pemba•
• • • ... •.. • . •. ~' • • • . •• • ·' f . .. ._, .. ' . :
·~
ngUll; -~n mnsyarD.kat • . '· ''J
(4) • .L'artisipasi mnsyo.rakat .,dalam J?On_e.tapan
;p_r.ot.?_r.fll!l•
Partisi:Pasi masy
-
- 10 D
menetapkan progra~nyn, rnoroka akan merasa turut bertanggung
jawab terhadap konsekucnsi-konsokuensi dari program
tersebut.
Seb ~'i.gaima.nct telah dikemukakan dibnginn dq)an
partisipaeii
masyara.kat ::l.alr:o.m ponetap;ln }Jrogr:un sebngai ba.gio.n
do.lrun pro•
ses poroncnnaan, tidnk perlu melibo.tk~n soluruh anggota
masya-
rakat tcta.pi cukup melalui ~impinan baik formal mo.upun non
·
formal n.tn.u wukil-w.'l.kil mereka..
(5).Mclibat~o.~9~~niso.si-organiJLO.S~~ng ada sejauh
mun5kin.
Semua organisasi yang ada dalam mn.sya.rnkat setempat baik
yang
formal m:;.upun nonformal harus diajak bicara. Hal ini tidak
saja untuk mcnghindarkan kemungkinan terjadinya konflik ke-.
pcntingan, ~an tetapi juga dimaksudko.n untuk memobilisir
se-
mua potensi organisasi yang ada eehingga antara lain dapat
dihindarkan kemungkinan duplikasi denga.n program2 dari
organi-
sasi-organisa.si tersebut ~imana yang terakhir ini
kemungkinan
d.apat menglimdq.ng ' clash' dengan organisasiworganisasi
tadi.
\6) .Program-proe;rum scharusnya memuat program jan1~ka
panjang
dan jangka pen~.
Progrrun-progrum sepcrti pengawetan tant\h,
penghijaua.n,perbai-
kan gizi dikategorikan sebagni program jangka:pa~jang.
Program-program tersebut mempunya.i nilai strategi yang baik
untuk pembangunan mnsyarakat khususnya :'l.idaerah pedesaah
dan
dilihat sebagai kebutuhan nyat.
-
- 11. -
kesediaan moreka untuk melaksanakan program jangka panjang
•.
Implikasi do.ri prinsip ini, ba.hwa pada dasarnya kita tidak
dapat menggar~p semua program secara serentak, tatapi s~cara
bertahap ; dalam hal ini perlu dipilih · terlebih dahulu
program
program yang olch masyarakat setempat secara meluas telah
di-
rasakan sebaGa i kebutuhan nyata yang mendesak yang dalam
waktu
yang rel~ti~ pendek · dapat menunjukan hasilnya serta keman•
faatannyt'l.o
(?) • !'lemberi kemudahan untuk eval uasi.
.... -....
Pada waktu sekarang eva.luasi terhaclap usaha-usaha
pembanguno.n
masyarakat telah dirasakan sebagai hal yang sangat petLu
untuk
dikerjcikan dan dija.dikan bagian dari perencanaan program.
Evaluasi tidak hanya diperlukan untuk mengetahui seberapa
jauh
hasil yang dapat dicapai, tetapi terutama diperlukan untuk
perencanaan program berikutnya agar dapat diselenggarakan
lebih efisien dan efektif dengan mempelajari pengalaman yang
lampau. Untuk memungkinkan •iia1akan ovaluasi dengan
baik,ma-
ka program dan sasaran harus dirumuskan dene;an ·j elas dan
te-
gas. Terutama untuk progrnm-pro3ram yang bersifat non fisik
yang bia.sanya nirasakan sulit untuk diukur hasilnya, namun
bila program-program dengan sasaran-sasarannya terumuskan
drmgan j elas kiranya tidaklah suli t untuk mengadakan
evalu.aai.
(8). Proera.m harus memperhitungkan tenaga,biaya, fasilitas dan
waktu yang tersedia.
Badan di~uar masyarakat sctempat yGng berkehendak untuk mem-
bantu usaha-usaha pemhnngunan, perlu riipcrhe.tikan dalam
pe-
rencanaan programnya terseiianya tenaga (personil),biaya,
fasilitas rtan waktu, agar jangan sampai program
pemba.ngunan
masyarakat terhenti bukannya berasal dari masyarakat ·yang
bersangkutv.n, tetapi justru berasRl dari pihnk yang berini-
siatip menggerakan pembangunan masyarakat. Mengenai soal
ketenngaan swi ah barnnG tentu ticlnk hanya dilihat dari
segi
jumlahnya tct i.·q~ i lebih pent.ing l .~gi aclalah kemampuannya
dalam
artian disiplin ilmunya serta ketrampilannya.
-
- 12 -
Dalam hnl ;;n:::.ns ·-::orakhiz· .:.ni paningko:l:cLn
ketrampilun kadang-
k::tdang snnc.:tt diperluhm se:hingga lntihan pembekalan
bagi
tenaga-tenaga pelaksann scbelum torjun dalam masynrakat
'ili-
berikan dalar.t rangka pcningkatan peng-etahuan, ketrampilan
serta kesiapan untuk memghaclapi si tuasi modann
Menurut Maund.er langkah-langkah d
-
... 13 -
3. Identifikasi permasalahp.n • Secarn ge.ris bcsar
permas.alahan-pcrmasalahan dalam mas-
yarakat dapat dibedakan menjani tiga kategori, yo.itu :
a. Permasalahan-permasalahan yang dapat diatasi sendiri
olch angeota-anggota masyarPkat secara individual.
b. ~ermasalahan-permasa.lahan yang hnnya dapat diatasi
ol~h masyarakat :5cndiri seoara bersama tr.mpa perlu
campur tangnn pih~k luar.
c • !:'ermasalah::.m-perranso.lahan ynng memerl ukan bantuan
pihak
luar.
Dengan menggolongkan permasa.lahan kedalam tiga kategori
tersebut
dapat dengan jelas kegi.:1tan macam apa yang diperlukan
dalarn
memecahkan persoalan.
Diluar itu perlu d.iketahui juga bahwa permasalahan ada yang
besar atau berat sifatnya ada pula yang ringan. Untuk perma-
salahan permasalahan yang Hasar seharusnya dipecah-pecah
men-
jadi bagian"!bagiaiJ. permasalahan yan0 lebih kecil yang
dengan
mudah dapat dintasi.
4. Memilih alternatif pemecahan. Berbagai alternatif pemecahan
dapat diajukan terhadap
permasalahan yanr~ dihactapi ; masing-masing alternatip ada .
.
kelebihan serta kekurangannya. Sudah barang tentu alternatif
yang terbaik,. yaitu y~ng dipandang paling sesuai dengan
kondisi
fisik daerah sorta masyarakatnya clan sesuai pula dengan
keter-
bato.san tenaga, biaya, fasili tas dan \oa.ktu yang t ersedia
adalah
yang dipilih ; dengo.n demikian diharnpkan dapat dicapai
efisiensi dan efektivitas yang optimal. Oleh karena itu pada
pekerjaan ini pcrlu dicoba u~tuk mclihat berbago.i
alternatip
pemecaho.n yang sekiranya dapat dijalankan. Semakin·banyak
pe-
ngalaman serta penr,etahuan sese?rang, semakin banyak dapat
melihat berb~gai kemungkino.n sebagai alternatip pemecahan
ter-
hadap permasalaho.n. Oleh knrena itu agar dapat menggali
-berba-
gni alternatip yang jitu, pandanganffierta pendapat dari
berba-~·
gai nara- sumber sanga.t jiperlukan, sebab bagaimana~.Pi-kiran
dua atau tiga orang akan lebih lengkap dari pada ha.nya
..t.c...c... satu ataurbrang saja.
'
-
- 14
S. Pemilihan Permasalahan yanrr akan digar.9J2.!_ Setiap tahun
atau dapF:l.t lebih pend.ek
-
- 15
siapa pelaksana/penanggung jawabnya, serta .hahan atau
peralatan
yang diperlukana
?. Rencana Pelt~sanann. Rencana kGgiatan hanyal~.h mcmuat
kcterangan secara ga-
ris besa.r herupa kerangkn kerjao Kerangka kerja ini perlu
clijabarkan yang be:rhubnngan d.engan pclaksanaannya berupa
ka-
lender kerjo:t harian I.Hl.r~a tiap bulan ( mungkin minggu )
o
Kalender disiapkan satu n.tau dua bulan sebelummya ~stl·a~
peri-
ode kerjn Q.dal·':',h set.:thun. Kalende~ kcrja tersebut memu.at
ke•
tern.ngan selain macam pekGrjaan yang akan dilaksanakan
juga mungkin peralatan-peralatan, bahan-bahan dan lain seba-
gainyar yang perlu disiapkan pada. vraktu p~laksanaannya.
8. Monitoring dan evaluasi hasilo Pada setiap kegiatan kerja
harus selalu diberi catatan
secara lengkap ; lebih-lebih untw< kegiatan-kegiatan yang
istimew~ ~gar bagi piha.k lain yang berkepentingan dan tidak
serta daldm kegiatan tersebut dapat membaca catatan-catatan
tersebut yang mungkin sudah disusun berupa laporan khususa
Catatan atau . laporan tadi akan sangat berguna untuk keper-
luan evaluasi, juga untuk keperluan penyusunan laporan bu-
lanan dan tahunan. Catatan hendaknya dapat memuat keterangan
menganai faktor-faktor yang dapat memperlancar maupun yang
menghruubat pelaksanaan ; eohin~p,a.pada akhir periode kerja
dapa.t dib.::rika.n ponjelasan rla.la.m lo.p?ran kalau ada
misal-
nya sebab2 keterlambatan-keterlambatan pelnksanaan ahhkan
mungkin kegagalan yang di~a.mi"
9· $injau2a F;Rcapaian. : .. · ~ Pada akhir dari poriode kerja
diad6tkan peninjauan secara
menyeluruh hasil-hasil yang telah dapat dicapai pada periode
kerja yang bersangkutan. Target mana yang telah dapat
disele-
saikan dan mana yang belum. Ha~:.il dari tinjauan pencapaian
ini
akan dipergunnkan sebaF,ai pangkal tolak penyusunan rencana
kogiatan periode borikutnyaD
-
- 16 -
Tinjauan pencapaian ini diselenggarakan dengan mcnyelengga-
rakan pertcmunn ynng dihadliri tidak saja dari stafnya sen-
diri tctapi juga dari wakil-wakil mnsyarakat dirnana
kegiatan
dilakukan. Dcmikian dinas- ~inas, badan-badan lain yang ada
hubungannya serta ahli-ahli yang dianggap berkompoten diha-
rapke.n hadlir.
Dengan berakhi rnya tinjauan pencapaia n makn s~lesailah
satu
ser.idari pcroncanaan program yang kemudian akan dilanjutkan
dencan seni berikutnya.
VI • P E N U T U P .•
Dari apa yang telah cliura ikan dalam maka~ah ini dapat
disirn-
pulkan bahwa perencanaan program yang dalam bahasa Inggrisnya
di
sebut Programme Planning bukanla~ terba~as hanya pada
selesainya
menyusun program sajn ; akan tetapi berkolanjutan pada
.perenca-
naan-:- pcrencanaan berikutnya sebagni punjabnran lebih lanjut
yang
berujud rencnna kegiatan, roncana pelaksanaan dan rencana
evaluasi.
Jadi program yang telah selesai disusun hanyalah rnerupakan
program
tnduk yang dilanjutknn pada perencanaan-perencanaan
berikutnya.
~eluruh proses porencanaan-perencanaan itu merupakan
kebulatnn
perencan~~n program yanf. saling berhubungan dan bersambungan
dan
tak dapat dipisnh-pisahkan sendiri-sendiri. Disamping itu
perlu
diketnhui pula bah1rm penyelengge.raan pcmbang1,.1nan masyarakat
meru-
pakan sebunh proses yang ~erus mencrus yang dnpat diibaratkan
se-
ba gai titik pa dn lingkarnn yang terus berputar ataupun
sebagai
sebuah gulungnn yang benbentuk spiral.
Denpasar, 25 Maret 1981.
-
'- 17 -
B •• C ... 1. N
' MAUNDER~ A.H. ( 1956 ). 'Extension Programme Plannin~ in :
Methods nnd Programme Planning in Rural Extension,
PENDERS 1 J. M. A. Wagcningcn : Int ernnsionnl Agriculture
Study Centre.
FESSON. L.L. ( 1966 ) ' Extension Progra mme Pla nning with
Farticipntion of Clientele ' , in : The Cooperative
Ext cn~> ion Service. SiiNDJ!:RS , H.C. New Yersey
Prentice - Hall, Inc. Englewood Cliffs.
ShVILE, A.H. ( 1965 ). Extension in Rural Communities. London :
University Press.
S 0 H 0 0 R 1 • J . lJ . ( 1980 ) • Modernisasi : Pongantar
Sosio ... -
l ogi Pembangunan Negara-Negara Sedang Berkembang.
( Tcrjemahan ). Jnkartn : P.T. Gramedia.
------Mi-------