Jurnal Talenta Sipil, 4(2), Agustus 2021, 183-192 Publisher by Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Batanghari ISSN 2615-1634 (Online), DOI 10.33087/talentasipil.v4i2.73 183 Perencanaan Perkerasan Kaku dengan Metode AASHTO 1993 Studi Kasus Jalan Batanghari II Kabupaten Muaro Jambi Sigit Kurniawan*, M. Asmuni Jatoeb, Susiana Program Studi Teknik Sipil Universitas Batanghari JambiBatanghari *Correspondence email: [email protected]Abstrak. Ruas jalan Batanghari II merupakan jalan Nasional yang menghubungkan Kota Jambi dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jalan ini membentang sepanjang 33 km dari perbatasan Kota Jambi – Kabupaten Muaro Jambi hingga Zona Lima (simpang plabi) Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ruas jalan ini merupakan penghubung sektor ekonomi, sosial dan budaya Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi. Kendaraan yang melintas pada ruas jalan Batanghari II didominasi oleh kendaraan truk kecil maupun besar pengangkut hasil ekonomi dan hasil bumi lainnya. Kondisi jalan Batanghari II pada STA 18+500 merupakan perkerasan lentur yang telah hancur permukaannya hingga lapisan pondasi di bawahnya. Pada studi ini akan direncanakan perkerasan kaku dengan metode AASHTO 1993. Perencanaan dengan panjang jalan 3,6 km dan lebar 7 meter, dengan perencanaan CBR tanah dasar 6%, dengan nilai W18 dalam setahun sebesar 455.664,051. Pada studi ini didapat nilai ESAL dalam 30 tahun sebesar 30.273.794, 429 ESAL, dengan tepal pelat beton 28 cm. Dengan jenis sambungan perkerasan bersambung dengan tulangan dengan panjang pelat 10 meter, dipasang tulangan wiremesh M10 –150 mm. Serta dipasang tulangan Tie Bar Ø16 mm dengan panjang 700 mm dan jarak 750 mm. Serta tulangan Dowel Ø36 mm dengan panjang 450 mm dan jarak 300 mm. Kata Kunci : AASHTO 1993, Perkerasan Kaku, Perkerasan Jalan, ESAL PENDAHULUAN Ruas jalan Batanghari II ini merupakan penghubung sektor ekonomi, sosial dan budaya Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi. Serta terdapat pelabuhan, hasil tambang dan timbunan batu bara, sehingga terdapat pula kendaraan-kendaraan perusahaan tambang yang melintasi ruas jalan Batanghari II tersebut. Kendaraan yang melintas pada ruas jalan Batanghari II didominasi oleh kendaraan truk kecil maupun besar pengangkut hasil ekonomi seperti sawit, kelapa, dan hasil bumi lainnya. Kondisi jalan yang baik akan meningkatkan produktifitas serta menurunkan biaya perjalanan sehingga tercapai kesejahteraan daerah yang dilintasi jalan tersebut. Kondisi jalan Batanghari II pada STA 18+500 merupakan perkerasan lentur yang telah hancur permukaannya hingga lapisan pondasi di bawahnya. dan ketika terjadi hujan terdapat genangan air yang tertampung pada perkerasan sehingga air tidak bisa kemana-mana hingga kering sendiri, karena terdapat lubang-lubang akibat beban pada roda kendaraan, sehingga jalan menjadi becek dan bisa mengakibatkan antrian akan membuat perjalanan menempuh waktu lebih lama dari sebelumnya. Ditambah lagi kendaraan berat juga melintas sehingga jalan akan semakin rusak parah, kenyamanan dan keamanan pun juga turut diperhitungkan guna keselamatan berlalu lintas. Berdasarkan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan peningkatan ruas jalan Batanghari II menjadi perkerasan kaku. Sehingga penulis mencoba merencanakan perkerasan kaku dengan metode AASHTO 1993 Rumusan masalah sebagai berikut : 1. Berapakah tebal pelat beton yang dibutuhkan pada perencanaan rigid pavement metode AASHTO 1993 ? 2. Berapakah kebutuhan tulangan pelat beton dalam perencanaan ? Tujuan studi yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan struktur perkerasan lentur menjadi perkerasan kaku dengan menggunakan metode AASHTO 1993 sebagai alternatif terhadap kerusakan jalan selama ini akibat beban lalu lintas. 2. Menghitung tebal pelat beton yang dibutuhkan pada perkerasan kaku dengan metode AASHTO 1993. 3. Menghitung tulangan yang dibutuhkan dalam perkerasan kaku. Perencanaan Dengan Metode AASHTO 1993 Analisa lalu lintas. Mencakup umur rencana , LHR, pertumbuhan lalulintas, vehicle damage factor Traffic Design W 18 = ∑ LHR J x J x D D x D L x 365 Nn N1 Dimana : W 18 = Traffic Design pada lajur lalu lintas, Equivalent Single Axle Load.
10
Embed
Perencanaan Perkerasan Kaku dengan Metode AASHTO 1993 ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jurnal Talenta Sipil, 4(2), Agustus 2021, 183-192 Publisher by Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Batanghari
ISSN 2615-1634 (Online), DOI 10.33087/talentasipil.v4i2.73
183
Perencanaan Perkerasan Kaku dengan Metode AASHTO 1993
Studi Kasus Jalan Batanghari II Kabupaten Muaro Jambi
Sigit Kurniawan*, M. Asmuni Jatoeb, Susiana Program Studi Teknik Sipil Universitas Batanghari JambiBatanghari