Pendidikan Profesi Guru SMK PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Amay Suherman, Drs., MPd. Ono Wiharna, Drs., MPd. A. Pendahuluan Perencanaan merupakan tugas penting dari suatu organisasi, termasuk didalamnya organisasi persekolahan. Perencanaan menjadi penting karena pada kenyataan bahwa manusia dapat mengubah masa depan harus diciptakan/ direncanakan. Hal ini dimaksudkan, agar masa depan tidak semata-mata sebagai akibat masa lalu. Perencanaan dalam rangka proses pembelajaran (perencanaan pembelajaran) berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Dalam sebuah perencanaan pembelajaran, selain harus dirumuskan tujuan yang ingin dicapai (sasaran kompetensi), juga harus jelas cakupan dan urutan materi yang mendukung, serta cara yang akan ditempuh (skenario yang akan dan harus diperankan oleh guru-siswa) untuk mencapai tujuan tersebut. Skenario yang dirumuskan tersebut, dimaksudkan guna memfasilitasi siswa dalam menguasai kompetensi (melalui peoses evaluasi) yang menjadi sasaran pembelajaran. Dengan demikian berarti bahwa; (1). Perencanaan melibatkan proses penentuan tujuan yang diinginkan. (2). Penilaian dan penentuan cara yang akan ditempuh dengan melihat berbagai alternatif. dan (3). Usaha mencapai tujuan tersebut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Komponen kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 1) Tujuan
33
Embed
PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI DAN …file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/...perencanaan pembelajaran, selain harus dirumuskan tujuan yang ingin dicapai (sasaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pendidikan Profesi Guru SMK
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Amay Suherman, Drs., MPd.
Ono Wiharna, Drs., MPd.
A. Pendahuluan
Perencanaan merupakan tugas penting dari suatu organisasi, termasuk
didalamnya organisasi persekolahan. Perencanaan menjadi penting karena pada
kenyataan bahwa manusia dapat mengubah masa depan harus diciptakan/ direncanakan.
Hal ini dimaksudkan, agar masa depan tidak semata-mata sebagai akibat masa lalu.
Perencanaan dalam rangka proses pembelajaran (perencanaan pembelajaran)
berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Dalam sebuah
perencanaan pembelajaran, selain harus dirumuskan tujuan yang ingin dicapai (sasaran
kompetensi), juga harus jelas cakupan dan urutan materi yang mendukung, serta cara
yang akan ditempuh (skenario yang akan dan harus diperankan oleh guru-siswa) untuk
mencapai tujuan tersebut. Skenario yang dirumuskan tersebut, dimaksudkan guna
memfasilitasi siswa dalam menguasai kompetensi (melalui peoses evaluasi) yang
menjadi sasaran pembelajaran. Dengan demikian berarti bahwa; (1). Perencanaan
melibatkan proses penentuan tujuan yang diinginkan. (2). Penilaian dan penentuan cara
yang akan ditempuh dengan melihat berbagai alternatif. dan (3). Usaha mencapai tujuan
tersebut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum
pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu
kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Komponen kurikulum
tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 1) Tujuan
Pendidikan Profesi Guru SMK
pendidikan sekolah, 2) Struktur dan muatan kurikulum, 3) Kalender pendidikan dan 4)
Silabus dan RPP. Silabus dan RPP merupakan perencanaan proses pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20). Berdasarkan hal tersebut diharapkan
setiap pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat menyusun silabus dan
RPP sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan, yang akan diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran.
B. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006
tentang Standar Isi.
4. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
5. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan BSNP.
7. Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang berlaku.
C. Pengembangan Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Pendidikan Profesi Guru SMK
2. Prinsip-prinsi Pengembangan Silabus
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spiritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan
psikomotor).
Pendidikan Profesi Guru SMK
3. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut.
Diagram Alir Penyusunan Silabus Mata Pelajaran
Sumber: Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL dan SKK) SMK
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Pengkajian
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Komponen silabus
Analisis Kedalaman dan
Keluasan Materi
Penilaian
Indikator
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Penyusunan
Pendidikan Profesi Guru SMK
Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini
(sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan, sedangkan urutan
pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas).
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Kompetensi Lulusan/SKL (Permendiknas No. 23 Tahun 2006),
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada dalam dokumen SKL;
keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
b. Merumuskan Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang diwujudkan
dalam bentuk perubahan perilaku yang dapat diukur dan diamati, mencakup
pengetahuan (Kognitif), sikap (Afektif), dan keterampilan (Psikomotor). Indikator
dapat juga diartikan sebagai tingkat kinerja yang akan didemonstrasikan untuk setiap
kompetensi dasar atau sejauh mana setiap uraian dalam kompetensi dasar dapat tercapai
dan terukur.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun
alat penilaian. Setiap indikator harus dikembangkan alat evaluasinya minimal satu jenis
alat evaluasi. Selain itu, indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun/
mengembangkan skenario atau langkah-langkah pembelajaran. Dalam mengembangkan
skenario pembelajaran, setiap indikator harus dikembangkan skenarionya secara jelas.
Perumusan indikator harus memperhatikan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai,
sehingga rumusan indikator tidak lebih tinggi dari Kompetensi Dasar (berdasarkan
prinsip taksonomi Bloom).
Pendidikan Profesi Guru SMK
c. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi (setiap Kompetensi
Dasar).
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria (Penilaian Acuan Patokan); yaitu
berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap
kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, pembelajaran remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya dibawah kriteria ketuntasan, dan pembelajaran
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil
melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
Pendidikan Profesi Guru SMK
d. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, spiritual peserta didik ;
3) kebermanfaatan bagi peserta didik;
4) struktur keilmuan;
5) aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran;
6) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, khususnya dunia
kerja;
7) alokasi waktu.
Untuk program produktif penyusunan materi pembelajaran memperhatikan indikator
(kriteria kinerja) dan lingkup variabel/kondisi kinerja yang tertuang dalam SKK
(Standar Kompetensi Keahlian) bersangkutan.
e. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Atau dengan kata lain, pada kegiatan pembelajaran akan tergambar bahwa peserta
didik tidak hanya akan memperoleh pengalaman belajar tentang substansi yang
dipelajari, tetapi juga tentang kompetensi generik/kompetensi kunci/soft skill.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut.
Pendidikan Profesi Guru SMK
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3) Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai subjek/student center,
sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator.
4) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran.
5) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu
kegiatan siswa dan materi.
6) Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pengembangan kegiatan pembelajaran mata pelajaran kelompok program
produktif. Prakerin dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
a) Prakerin bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata bagi peserta
didik dalam pembentukan kompetensi secara utuh dan lebih bermakna,
terutama pembentukan sikap (etos) kerja sesuai dengan tuntutan kebutuhan di
lapangan kerja.
b) Waktu pelaksanaan Prakerin dialokasikan dari waktu yang tersedia pada mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan, dengan ketentuan empat jam praktik di
industri setara dengan satu jam tatap muka yang terstruktur dalam kurikulum.
c) Kegiatan Prakerin sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, juga
dimanfaatkan sebagai bagian dari penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta
didik.
d) Ketersediaan sarana dan prasarana/sumber daya yang dimiliki sekolah untuk
mendukung proses pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar
kompetensi yang berlaku.
Pendidikan Profesi Guru SMK
e) Prakerin dapat dilaksanakan secara bertahap untuk setiap standar kompetensi
dan atau di blok dalam satuan waktu tertentu, disesuaikan dengan kebutuhan
dan karakteristik masing-masing Kompetensi Keahlian dan kondisi tempat
Prakerin.
f. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar
didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
D. Unit Waktu Silabus
1. Silabus mata pelajaran
a. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran
selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
b. Penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru yang mengajarkan
mata pelajaran yang sama pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau
kelompok sekolah, dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing
sekolah.
Pendidikan Profesi Guru SMK
2. Implementasi pembelajaran per semester
a. Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum.
b. Penggalan silabus kelompok program produktif ditetapkan berdasarkan satuan
kompetensi sesuai dengan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning).
E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-
masing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.
F. Komponen dan Format Silabus
1. Komponen Silabus
a. Identitas
Berisi identitas sekolah, Kompetensi Keahlian, standar kompetensi, mata
pelajaran, kelas/semester, durasi pembelajaran, kode kompetensi (khusus untuk
kompetensi kejuruan).
b. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang
mendukung tercapainya kualifikasi peserta didik. Khusus kompetensi kejuruan
mengacu kepada SKKD yang dikembangkanoleh Direktorat Pembinaan SMK
atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja/industri terkait.
c. Kode kompetensi
Yang dimaksud dengan kode kompetensi asalah kode standar kompetensi yang
merupakan identitas standar kompetensi. Bagi mata pelajaran yang belum
memiliki kode standar kompetensi, SMK dapat mengembangkan model
kodefikasi sendiri.
Pendidikan Profesi Guru SMK
d. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar merupakan sejumlah tugas/kemampuan untuk mendukung
ketercapaian standar kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.
e. Indikator
Indikator merupakan pernyataan yang mengindikasikan ketercapaian kompetensi
dasar yang dipersyaratkan, dapat diukur, dan durumuskan dalam kata kerja
operasional.
f. Materi pembelajaran
Merupakan substansi pembelajaran utama yang berfungsi menunjang
pencapaian kompetensi dasar, mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(pengetahuan, keterampilan dan sikap). Materi pokok/materi pembelajaran
dirumuskan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi.
g. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan fisik dan atau mental yang dilakukan
peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar untuk mencapai
penguasaan kompetensi dasar sesuai dengan indikator. Kegiatan pembelajaran
dirancang secara utuh (komprehensif), sistematis dan berpusat pada peserta
didik. Kegiatan pembelajaran disusun dengan mengintegrasikan aspek