i PERENCANAAN PEMANFAATAN AIR SUMUR DENGAN SISTEM INSTALASI AIR BERSIH PADA RUKO 3 LANTAI DI KELURAHAN SEPINGGAN BALIKPAPAN TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: RIFANI SUBBHAN NIM : 140309243992 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2017
i
PERENCANAAN PEMANFAATAN AIR SUMUR DENGAN
SISTEM INSTALASI AIR BERSIH PADA RUKO 3 LANTAI
DI KELURAHAN SEPINGGAN BALIKPAPAN
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH:
RIFANI SUBBHAN
NIM : 140309243992
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
BALIKPAPAN
2017
ii
PERENCANAAN PEMANFAATAN AIR SUMUR DENGAN
SISTEM INSTALASI AIR BERSIH PADA RUKO 3 LANTAI
DI KELURAHAN SEPINGGAN BALIKPAPAN
TUGAS AKHIR
KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU
SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA
DARI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
DISUSUN OLEH:
RIFANI SUBHAN
NIM : 140309243992
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
BALIKPAPAN
2017
ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda
tangan di bawah ini.
Nama : Rifani Subhan
NIM : 140309243992
Program Studi : Teknik Sipil
Judul TA :Perencanaan Pemanfaatan Air Sumur Dengan Sistem
Instalasi Air Bersih Pada Ruko 3 Lantai di Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan.
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan hak
kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media atau
memformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebanarnya.
Dibuat di : Balikpapan
Pada tanggal : 08 Juli 2017
Yang menyatakan,
Materai 6000
(Rifani Subhan)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN PEMANFAATAN AIR SUMUR DENGAN SISTEM
INSTALASI AIR BERSIH PADA RUKO 3 LANTAI
DI KELURAHAN SEPINGGAN BALIKPAPAN
Disusun Oleh :
RIFANI SUBHAN
NIM : 140309243992
Pembimbing I Pembimbing II
Mahfud S.Pd, MT Lilik Damayanti, SS, M.Hum
NIP. 19661102 199303 1005 NIDN. 0012038209
Penguji I Penguji II
Drs.Sunarno, M.Eng. Mersianty, S.T., M.T
NIP. 19640413 199003 1 015 NIP.1977013 02015042 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Drs, Sunarno., M.Eng
NIP: 19640413199003101
iv
SURAT PENYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rifani Subhan
Tempat/Tgl Lahir : Balikpapan, 05 Agustus 1995
NIM : 140309243992
Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “PERENCANAAN
PEMANFAATAN AIR SUMUR DENGAN SISTEM INSTALASI AIR BERSIH
PADA RUKO 3 LANTAI DI KELURAHAN SEPINGGAN BALIKPAPAN”
adalah bukan merupakan hasil karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan dalam kutipan yang kami sebutkan sumbernya.
Demikian pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.
Balikpapan, Juni 2017
Mahasiswa,
Materai 6000
Rifani Subhan
NIM : 140309243992
v
Alhamdulillah kupanjatkan puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
atas segala rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dan
telah menghadirkan mereka yang selalu membantu, memberi semangat dan doa
yang tiada hentinya.
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada Ayahanda dan ibunda tercinta
Muhammad Yamani dan Tri Juliani,
Saudara-saudaraku yang kusayangi Rizali Nabhan dan Raihan Nur Fadli
Keluarga Besar yang kuhormati dan sayangi.
Dan juga teman-teman utilitas seperjuangan saya yang selama ini mendukung
dan membantu saya dalam proses pembuatan tugas akhir ini
Trio Bagaskoro Abiyoso, Achmad Sofian, Helmi Pratama, Melky Paginda dan
Royhid Perdana Putra
Dan untuk keluarga besar Balikpapan Breakin Dance Crew, keluarga besar
Regeneration Borneo (REBORN) dan fams, serta teman-teman saya yang tidak
dapat sebutkan satu persatu.
Terimakasih juga kepada dosen-dosen pengajar dan pembimbing tugas akhir
Politeknik Negeri Balikpapan
Teman-teman seperjuangan 3 TS 2 yang aku banggakan dan aku sayangi
vi
ABSTRAK
Instalasi air bersih adalah instalasi dimana sistem perpipaan tersebut
mengalirkan air bersih dari sumbernya ke bak penampungan air dan keran air
untuk kehidupan sehari-hari. Air bersih bisa berasal dari berbagai sumber seperti :
sumur, air hujan, mata air, dan PDAM.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada ruko 3 lantai di Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan digunakan sistem pemanenan air sumur. Selain untuk
memenuhi kebutuhan air bersih, sistem pemanenan air sumur juga memiliki
manfaat lain antara lain : menjaga kelestarian sumber daya air, instalasi air
tambahan jika air dari PDAM mati.
Dari perhitungan instalasi air bersih, diketahui jumlah penghuni adalah
173 orang. Kebutuhan air ruko 2,5 m3/hari dan Pemakaian air bersih yang sudah
ditambahkan 5% untuk antisipasi kebocoran adalah 2,625 m3/hari. Pemakaian air
bersih dalam durasi 24 jam adalah 0,109 m3/jam. Sehingga Pemakaian air bersih
pada jam puncak adalah 0,218 m3/jam dan pemakaian air bersih pada menit
puncak adalah 0,004 m3/menit. Untuk perhitungan analisa rencana anggaran biaya
pembuatan sumur dan instalasi air bersih pada Ruko 3 Lantai di Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan adalah Rp 33.541.642,60.
Kata Kunci: air bersih, instalasi air bersih, kebutuhan air bersih,
perhitungan biaya.
vii
ABSTRACT
A clean water installation is an installation where the piping system drains
clean water from its source to a water reservoir and water tap for daily life. Clean
water can come from various sources such as wells, rainwater, springs, and
PDAM.
To fulfill the needs of clean water in 3 storey shop in Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan used well water harvesting system. In addition to meeting
the needs of clean water, well water harvesting systems also have other benefits
include: maintaining the sustainability of water resources, an extra water
installation if PDAM stop their water distribution.
From the calculation of clean water installation, the number of the tenant is
173 people. 2.5 m3/day water shop need and 5% water added for anticipated
leakage is 2,625 m3/day. The usage of clean water for 24 hours is 0.109 m3/day.
So that the usage of clean water at top hour is 0,218 m3/hour and clean water
usage at top minutes is 0,004 m3/minute. The calculation of bill of quantity for
making wells and clean water installation at 3 storey shop in Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan is Rp 33,541,642.60.
Keywords: clean water, clean water installation, clean water needs, cost
calculation.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha
Kuasa, karna atas rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir dengan judul “Perencanaan Pemanfaatan Air Sumur Dengan Sistem Instalasi
Air Bersih Pada Ruko 3 Lantai di Kelurahan Sepinggan Balikpapan”.
Didalam karya tulis ini,di sajikan pokok-pokok bahasan tugas akhir
meliputi penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Ramli, S.E., M.M. Selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.
2. Bapak Drs. Sunarno, M.Eng , selaku Ketua Program Studi Jurusan Teknik
Sipil Politeknik Negeri Balikpapan.
3. Bapak Mahfud S.Pd, MT sebagai dosen pembimbing 1, yang memberikan
ilmu serta tata cara pembuatan laporan ini dan memberikan pengarahan
selama pengerjaan tugas akhir ini.
4. Ibu Lilik Damayanti, SS, M.Hum sebagai dosen pembimbing 2, yang
memberikan ilmu serta tata cara pembuatan laporan ini dan memberikan
pengarahan selama pengerjaan tugas akhir ini.
5. Ayahanda Muhammad Yamani dan Ibunda Tri Juliani selaku orang tua serta
kedua adik yaitu Rizali Nabhan dan Raihan Nur Fadli yang telah memberikan
dukungan moril dalam keluarga.
6. Rekan – rekan mahasiswa/i 3 teknik sipil 2 angkatan 2014 yang telah banyak
memberikan masukan untuk penyusunan tugas akhir ini.
7. Rekan – rekan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 yang telah banyak
memberikan bantuan serta masukan untuk penyusunan tugas akhir ini.
8. Rekan – rekan mahasiswa Universitas Mulawarman yang telah banyak
memberikan bantuan serta masukan untuk penyusunan tugas akhir ini.
9. Serta seluruh pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan kontribusi besar dalam penyusunan tugas akhir ini hingga
selesai.
ix
Sesuai layaknya manusia yang masih jauh dari kesempurnaan selain
Allah S.W.T yang maha sempurna. Tugas akhir ini bukanlah karya yang
sempurna.
Demikian tugas akhir ini ditulis, semoga bermanfaat bagi penulis
maupun pihak yang membaca terutama yang berkecimpung didalam bidang
Teknik Sipil.
Balikpapan, 10 Februari 2017
RIFANI SUBHAN
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ..................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penulisan ........................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 4
2.1 Air Bersih ..................................................................................................... 4
2.1.1 Definisi Air Bersih ....................................................................................... 4
2.1.2 Macam-macam dan Sumber Air baku.......................................................... 5
2.2 Persyaratan Air Bersih Menurut PERMENKES RI ..................................... 7
2.3 Kebutuhan Air Bersih .................................................................................. 9
2.3.1 Analisis Sektor Domestik ............................................................................. 9
2.4 Sistem Instalasai Air Bersih ....................................................................... 14
2.4.1 Definisi Instalasi Air Bersih ...................................................................... 14
2.4.2 Faktor-Faktor Penting Dalam Instalasi Saluran Air Bersih ...................... 14
2.5 Instalasi Pengolahan Air ............................................................................ 18
2.5.1 Alir Sistem Instalasi Air Bersih ................................................................. 21
xi
2.6 Air Sumur (Air Tanah) .............................................................................. 27
2.6.1 Definisi Air Sumur .................................................................................... 27
2.7 Macam-macam Air Tanah ......................................................................... 28
2.8 Potensi Air Tanah ...................................................................................... 29
2.9 Penampang Air Tanah ............................................................................... 29
2.10 Macam-macam Sumur .............................................................................. 31
2.10.1 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Sumur .................... 33
BAB III METODOLOGI PENULISAN ........................................................... 34
3.1 Data Umum ................................................................................................ 34
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 34
3.3 Tahap Kegiatan .......................................................................................... 35
3.3.1 Data Lapangan ........................................................................................... 35
3.3.2 Pengumpulan Data ..................................................................................... 36
3.3.3 Analisis Data .............................................................................................. 36
3.4 Penyusunan Tugas Akhir ........................................................................... 37
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 38
4.1 Sistem Instalasi Air Bersih ......................................................................... 38
4.2 Gambar Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 39
4.2.1 Gambar Umum Area Bangunan ................................................................. 39
4.2.2 Gambar Umum Luas Ruko ........................................................................ 40
4.3 Data Umum Bangunan Ruko di Kelurahan Sepinggan.............................. 41
4.3.1 Jumlah Pemakai Air Bersih Bangunan Ruko ............................................. 41
4.3.2 Menentukan Jam Oprasional Bangunan Ruko ........................................... 41
4.3.3 Kebutuhan Air Bersih ................................................................................ 41
4.3.4 Peralatan Plumbing .................................................................................... 42
4.4 Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih ............................................... 42
4.4.1 Perkiraan Jumlah Penghuni ........................................................................ 42
4.4.2 Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pemilik .................................... 43
4.4.3 Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pegawai .................................. 44
4.4.4 Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pengunjung ............................ 46
4.4.5 Menghitung Kebutuhan Air (Demand) ..................................................... 47
4.5 Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa Air Bersih .................................... 48
xii
4.5.1 Menghitung Dimensi Pipa Air Bersih dari GWT ke RWT ........................ 48
4.5.2 Mengetahui Debit Pipa Air Bersih ............................................................ 49
4.5.3 Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa ........................................ 50
4.6 Analisa Perhitungan Pompa ...................................................................... 52
4.6.1 Mengetahui Head Total Pompa .................................................................. 52
4.6.2 Pemilihan Pompa ....................................................................................... 52
4.7 Perhitungan Volume Pekerjaan ................................................................. 53
4.7.1 Perhitungan Volume Pekerjaan ................................................................. 53
4.7.2 Perhitungan RAB Instalasi Air Bersih ...................................................... 54
4.7.3 Perhitungan RAB Pembuatan Sumur Bor ................................................. 55
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 56
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 57
5.2 Saran ........................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pipa PVC 16
Gambar 2.2 Pipa HDPE 17
Gambar 2.3 Pipa GIP 17
Gambar 2.4 Pipa Tembaga 18
Gambar 2.5 Pipa Beton 18
Gambar 2.6 Unsur-unsur fungsional dalam sistem penyediaan air bersih 20
Gambar 2.7 Penampang Lapisan Air Tanah 29
Gambar 2.8 Sumur pompa dan sumur galian 31
Gambar 2.9 Sumur pompa dengan mesin 31
Gambar 2.10 Sumur pompa dengan mesin/semi deep well 32
Gambar 2.11 Sumur pompa dalam/deep well 32
Gambar 3.1 Jalan Marsma R. Iswahyudi, sepinggan, Balikpapan 35
Gambar 3.2 Bagan Alir Penyusunan Tugas Akhir 38
Gambar 4.1 Skema Sistem Instalasi Air Bersih 39
Gambar 4.2 Gambar Umum Area Bangunan Ruko 40
Gambar 4.3 Gambar Umum Luas Bangunan Ruko 41
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Persyaratan Air bersih Menurut PERMENKES RI 7
Tabel 2.2 Kriteria Perencanaan Air Bersih 9
Tabel 2.3 Rata-rata Kebutuhan Air Per Orang Per Hari 11
Tabel 2.4 Contoh Biaya Pembuatan Sumur Bor 26
Tabel 2.5 Contoh Biaya Pembuatan Instalasi Air Bersih 27
Tabel 3.1 Waktu penyusunan laporan 34
Tabel 4.1 Pemakai Air Bersih Pada Ruko 3 Lantai 42
Tabel 4.2 Jumlah Alat Plumbing Pada Ruko Kelurahan Sepinggan 43
Tabel 4.3 Klasifikasi Pengguna Air Bersih 43
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Pemakaian Air Bersih Unutk Pemilik 45
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Pemakaian Air Bersih Unutk Pegawai 46
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Pemakaian Air Bersih Unutk Pengunjung 48
Tabel 4.7 RAB Instalasi Air Bersih 55
Tabel 4.8 RAB Pembuatan Sumur Bor 56
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : AHSP & HSPK Cipta Karya 2016
Lampiran 2 : Jadwal Pengaturan Pengaliran Distribusi Instalasi Kp.Damai
Lampiran 3 : Layout Proyek Penelitian
Lampiran 4 : Penelitian Makro Sumber Air Baku Kota Balikpapan
Lampiran 5 : Tabel Physical Propertis of Water
Lampiran 6 : Tipe Pompa yang Digunakan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem instalasi air bersih sangatlah berperan penting pada sebuah
bangunan dan tidak dapat di pisahkan pada bangunan itu sendiri. Sistem instalasi
air bersih merupakan komponen utilitas yang berguna untuk mendistribusikan air
bersih ke seluruh penghuninya. Pemasangan instalasi dengan sistem plumbing
yang tepat dan benar akan menciptakan kenyamanan lingkungan dan keindahan
hunian.
Sistem instalasi air bersih pada sebuah bangunan, berguna untuk
memenuhi kebutuhan air bersih setiap penghuninya. Sistem instalasi tersebut
menjamin penghuni untuk menjaga kesehatan lingkungan disekitar bangunan
tempat kerja dan berperan besar untuk membantu kelancaran dari oprasional
gedung itu sendiri.
Sistem instalasi air bersih akan menimbulkan dampak yang sangat buruk
jika tidak dipasang dengan sistem yang tepat dan benar. Jika instalasi tidak
terpasang disebuah bangunan maka setiap penghuninya akan kesulitan untuk
mendapatkan air bersih sehingga akan menimbulkan ketidaknyamanan dan
keterhambatan dikarenakan tidak berjalannya distribusi air bersih. Jika sistem
instalasi sudah terpasang dengan tepat dan benar tetapi yang distribusikan tidak
ada ini juga menjadi masalah bagi setiap penghuni bangunan itu sendiri.
Menurut (Jadwal Pengaturan Pengaliran Distribusi Instalasi KP.DAMAI
Tanggal/Bulan : 15 Februari 2016) untuk wilayah Kelurahan Sepinggan,
Balikpapan mengalami 6 kali stop oprasi IPA dan 3 kali mengalami stop produksi
total. Maka pada tugas akhir ini saya mengambil judul “Perencanaan pemanfaatan
air sumur dengan sistem instalasi air bersih pada bangunan ruko 3 lantai di Jalan
Marsma R. Iswahyudi Sepinggan, Balikpapan”. Dengan adanya tugas akhir ini,
diharapkan dapat membuat perencanaan sistem instalasi air bersih tambahan pada
bangunan 3 lantai di Jalan Marsma R. Iswahyudi Sepinggan, Balikpapan.
Sehingga penghuni bisa terpenuhi kebutuhan air bersihnya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan ini, yaitu :
1. Bagaimana rancangan sistem instalasi air bersih yang berasal dari air sumur
pada bangunan ruko 3 lantai kelurahan Sepinggan?
2. Berapa biaya yang diperlukan untuk sistem instalasi air bersih menggunakan
air sumur pada bangunan ruko 3 lantai kelurahan Sepinggan?
3. Berapa kebutuhan air bersih penghuni pada bangunan ruko 3 lantai kelurahan
Sepinggan?
1.3 Batasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup dan permasalahan, maka penulis memberikan
batasan masalah, antara lain:
1. Bangunan yang ditinjau adalah ruko 3 lantai di Kelurahan Sepinggan,
Balikpapan.
2. Membahas sumber air bersih yang berasal dari air sumur di Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan..
3. Menggunakan Filter Catridge.
4. Air sumur tidak digunakan untuk air minum, hanya digunakan untuk mandi
dan mencuci.
5. Membahas perancangan instalasi air bersih yang berasal dari air sumur di
Kelurahan Sepinggan, Balikpapan.
6. Menghitung RAB untuk pembuatan sumur pompa dan instalasi air bersih
berasal dari air sumur.
7. Tidak membahas perbandingan dengan menggunakan penggunaan sumber air
lain.
1.4 Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Tujuan penulisan ini antara lain :
1. Dapat merencanakan sistem instalasi air bersih yang berasal dari air sumur
2. Dapat menghitung biaya yang diperlukan untuk merencanakan sistem instalasi
air bersih menggunakan air sumur.
3
3. Dapat menghitung kebutuhan air bersih setiap penghuni per hari, dan per
bulan.
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini antara lain :
1. Mampu memenuhi sistem air bersih yang berasal dari air sumur.
2. Sebagai referensi untuk membuat sistem instalasi air bersih yang benar.
3. Diharapkan dapat menjadi referensi besar biaya sistem instalasi air bersih yang
dibutuhkan pada bangunan ruko 3 lantai.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Air Bersih
Air bersih adalah kebutuhan utama bagi seluruh mahluk yang ada dibumi
baik untuk proses metabolisme, maupun untuk kebutuhan pokok lainnya.
Berdasarkan teori secara umum sumber air bersih terdapat tiga macam
diantaranya air permukaan, air hujan, dan air tanah.
2.1.1 Definisi Air Bersih
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk
pengairan sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatmen air sanitasi.
Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis
Pengertian Air Bersih:
1. Secara Umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
3. Secara Kimia PH : Netral bukan asam/basa & tidak mengandung racun dan
logam berat berbahaya.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat
air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya
Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan
memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini, dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak
zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
5
2.1.2 Macam-macam dan Sumber Air Baku
Untuk keperluan air minum, rumah tangga, dan industri, secara umum
dapat digunakan sumber air yang berasal dari air sungai, mata air, danau, sumur,
dan air hujan yang telah dihilangkan zat-zat kimianya, gas racun, atau kuman-
kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Sumber air yang dapat kita manfaatkan
pada dasarnya digolongkan sebagai berikut :
1. Air hujan
Air hujan merupakan penyubliman awan/uap air menjadi air murni yang
ketika turun dan melalui udara akan melalui benda-benda yang terdapat di udara,
diantara benda-benda yang terlarut dari udara tersebut adalah: gas O2, CO2, N2,
juga zat-zat renik dan debu. Dalam keadaan murni, air hujan sangat bersih, tetapi
setelah mencapai permukaan bumi, air hujan tidak murni lagi karena ada
pengotoran udara yang disebabkan oleh pengotoran industri/debu dan lain
sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum
hendaklah pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan
mulai turun karena masih banyak mengandung kotoran (Sutrisno, 1996).
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada
umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengaliran.
Dibandingkan dengan sumber lain air permukaan merupakan sumber air yang
tercemar berat. Keadaan ini terutama berlaku bagi tempat-tempat yang dekat
dengan tempat tinggal penduduk. Hampir semua air buangan dan sisa kegiatan
manusia dilimpahkan kepada air atau dicuci dengan air, dan pada waktunya akan
dibuang ke dalam badan air permukaan.
Jadi, dapat dipahami bahwa air permukaan merupakan badan air yang
mudah sekali dicemari terutama oleh kegiatan manusia. Oleh karena itu, mutu air
permukaan perlu mendapat perhatian yang seksama kalau air permukaan akan
dipakai sebagai bahan bakar air bersih. Beberapa sumber air yang termasuk ke
dalam kelompok air permukaan adalah air yang berasal dari sungai, danau, laut,
lautan dan sebagainya.
6
3. Air Tanah
Jumlah air di bumi relatif konstan, tetapi air tidak diam, melainkan
bersirkulasi akibat pengaruh cuaca sehingga terjadi suatu siklus yaitu siklus
hidrologi. Pada proses tersebut air hujan jatuh ke permukaan bumi. Air hujan
tersebut ada yang mengalir masuk ke permukaan (mengalami runoff) dan ada juga
yang meresap ke dalam tanah (mengalami perkolasi) sehingga menjadi air tanah
baik yang dangkal maupun yang dalam (Slamet, 2009). Air tanah mengalami
proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut,
di dalam perjalanannya ke bawah tanah membuat air tanah menjadi lebih baik dan
lebih murni dibandingkan dengan air permukaan. Secara praktis air tanah adalah
air bebas polutan karena berada di bawah permukaan tanah.
Air tanah terbagi atas 3 yaitu (Sutrisno, 1996):
a. Air Tanah Dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air permukaan tanah, lumpur akan
tertahan demikian pula dengan sebagian bakteri sehingga air tanah akan jernih.
Air tanah dangkal akan terdapat pada kedalaman 15 meter. Air tanah ini bisa
dimanfaatkan sebagai sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Dari segi
kualitas agak baik sedangkan kuantitasnya kurang cukup dan tergantung pada
musim.
b. Air Tanah Dalam
Terdapat pada lapisan rapat air pertama dan kedalaman 100-300 meter.
Ditinjau dari segi kualitas pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal
sedangkan kuantitasnya mencukupi tergantung pada keadaan tanah dan sedikit
dipengaruhi oleh perubahan musim.
4. Mata Air
Mata air adalah tempat dimana air tanah keluar kepemukaan tanah.
Keluarnya air tanah tersebut secara alami dan biasanya terletak di lereng- lereng
gunung atau sepanjang tepi sungai. Mata air (graviti spring) yaitu air mengalir
dengan gaya berat sendiri. Pada lapisan tanah yang permukaan tanah yang tipis,
air tanah tersebut menembus lalu keluar sebagai mata air. Mata air artesis berasal
dari lapisan air yang dalam posisi tertekan. Air artesis berusaha untuk menembus
lapisan rapat air dan keluar ke permukaan bumi.
7
2.2 Persyaratan Air Bersih Menurut PERMENKES RI
Untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi para penghuninya,
terdapat beberapa persyaratan air bersih yang harus terpenuhi sehingga air
tersebut layak dipakai menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 September 1990, yaitu :
Tabel 2.1 Persyaratan Air bersih Menurut PERMENKES RI
Kadar Maksimum
No. Parameter Satuan yang Keterangan
Diperbolehkan
1 2 3 4 5
A. Fisika
1. Bau - - Tidak Berbau
2.
Jumlah Zat Padat Terlarut
mg/L 1.500 -
(TDS)
3. Kekeruhan Skala NTU 25 -
4. Rasa - - Tidak Berasa
5. Suhu oC Suhu udara ±3oC -
6. Warna Skala TCU 50 -
B. Kimia
Kimia Anorganik
1. Air Raksa mg/L 0,001
Merupakan Batas
Minimum dan
Maksimum
2. Arsen mg/L 0,05
3. Besi mg/L 1,0
4. Fluorida mg/L 1,5
5. Kadnium mg/L 0,005
6. Kesadahan (CaCO3) mg/L 500
7. Klorida mg/L 600
8. Kromium, Valensi 6 mg/L 0,05
9. Mangan mg/L 0,5
10. Nitrat, sebagai N mg/L 10
11. Nitrit, sebagai N mg/L 1,0
12. pH - 6,5 – 9,0
13. Selenium mg/L 0,01
14. Seng mg/L 15
15. Sianida mg/L 0,1
8
Kadar Maksimum
No. Parameter Satuan yang Keterangan
Diperbolehkan
16. Sulfat mg/L 400
17. Timbal mg/L 0,05
Kimia Organik
1. Aldrin dan Dieldrin mg/L 0,0007
2. Benzena mg/L 0,01
3. Benzo (a) Pyrene mg/L 0,00001
4. Chlordane (Total Isomer) mg/L 0,007
5. Coloroform mg/L 0,03
6. 2,4 D mg/L 0,10
7. DDT mg/L 0,03
8. Detergen mg/L 0,5
9. 1,2 Discloroethane mg/L 0,01
10. 1,1 Discloroethane mg/L 0,0003
11. Heptaclor dan Heptachlor
Epoxide mg/L 0,003
12. Hexachlorobenzene mg/L 0,00001
13. Gamma-HCH (Lindane) mg/L 0,004
14. Methoxychlor mg/L 0,10
15. Pentachlorophanol mg/L 0,01
16. Pestisida Total mg/L 0,10
17. 2,4,6 Urichlorophenol mg/L 0,01
18. Zat Organik (KMnO4) Mg/L 10
C. Mikro Biologik
Total Koliform (MPN)
Jumlah per
100 ml
Jumlah per
100 ml
50
10
Bukan Air
Perpipaan
Air Perpipaan
D. Radio Aktivitas
1. Aktivitas Alpha (Gross
Alpha Activity) Bq/L 0,1
2. Aktivitas Beta (Gross
Beta Activity) Bq/L 1,0
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 September 1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air.
9
Keterangan:
mg : miligram
ml : mililiter
L : liter
Bq : bequerel
NTU : nephelometrik turbidity units
TCU : true colour units
Logam berat merupakan logam tersebut
2.3 Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air bersih setiap bangunan sangatlah berbeda-beda; berikut
rincian kebutuhan air bersih menurut Direktorat Jendral Cipta Dinas PU, 1996.
2.3.1 Analisis Sektor Domestik
Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:
a. Kota kategori I ( Metoropolitan )
b. Kota kategori II ( Kota Besar )
c. Kota kategori III ( Kota Sedang )
d. Kota kategori IV ( Kota Kecil )
e. Kota kategori V ( Desa )
Untuk mengetahui kriteria perencanaan air bersih pada tiap-tiap kategori
dapat dilihat pada table 2.2 berikut :
Tabel 2.2 Kriteria Perencanaan Air Bersih
NO URAIAN
KATEGORI KOTA BERDASARKAN
JUMLAH PENDUDUK
( JIWA )
>
1.000.00
0
500.00
0 s/d
1.000.0
00
100.00
0 s/d
500.00
0
20.000
s/d
100.000
<20.0
00
Kota
Metropo
litan
Kota
Besar
Kota
Sedang
Kota
Kecil Desa
1 Konsumsi Unit
Sambungan >150
150-
120 90-120 80-120 60-80
10
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
Rumah (SR) (
liter/orang/hari )
2
Konsumsi Unit
Hidran (HU)
(liter/orang/hari)
20-40 20-40 20 – 40 20 - 40 20 -
40
3
konsumsi unit
non domestik
a. niaga kecil
(liter/unit/hari)
b. niaga besar
(liter/unit/hari)
c. industri besar
(liter/detik/hari)
d. pariwisata
(liter/detik/hari)
600-900
1000-
5000
0.2 - 0.8
0.1 - 0.3
600 -
900
1000 -
5000
0.2 -
0.8
0.1 -
0.3
600
1500
0.2 - 0.8
0.1 - 0.3
4 kehilangan air
(%) 20-30 20-30 20 – 30 20 - 30
20 -
30
5 Faktor hari
maksimum
1.15 -
1.25
*harian
1.15 -
1.25
*harian
1.15 -
1.25
*harian
1.15 -
1.25
*harian
1.15 -
1.25
*haria
n
6 faktor jam puncak
1.75 -
2.0
*hari
maks
1.75 -
2.0
*hari
maks
1.75 -
2.0
*hari
maks
1.75 -
2.0
*hari
maks
1.75 -
2.0
*hari
maks
7 jumlah jiwa per
SR(jiwa) 5 5 5 5 5
8 jumlah jiwa per
HU (jiwa) 100 100 100 100 100
9
sisa tekan di
penyediaan
distribusi (meter)
10 10 10 10 10
10 jam oprasi (jam) 24 24 24 24 24
11
volume reservoir
( % max day
demand )
15-25 15 - 25 15 -25 15 -25 15 -25
12 SR : HU
50 : 50
s/d
80 : 20
50 : 50
s/d
80 : 20
80 : 20 70 : 30 70 :
30
13 cakupan
pelayanan (%) 90 90 90 90 90
11
Dan kebutuhan air bersih rata-rata liter/hari untuk bangunan:
Tabel 2.3 Rata-rata Kebutuhan Air Per Orang Per Hari (Soufyan Moh.
Noerbambang & Takeo Morimura, 2005
No. Jenis Gedung
Pemakaian
air rata
rata per
hari (liter)
Jangka
waktu
pemakaian
air rata
rata sehari
(jam)
Perbandingan
luas
lantai
efektif/total
(%)
Keterangan
1 Perumahan
mewah 250 8-10 42-45 Setiap penghuni
2 Rumah biasa 160-250 8-10 50-53 Setiap penghuni
3 Apartemen 200-250 8-10 45-50
Mewah: 250 liter Menengah : 180 ltr
Sendiri : 120 ltr
4 Asrama 120 8 45-48 Sendiri
5
Rumah sakit
1000 8-10 50-55
(setiap tempat tidur pasien)
Pasien luar :
500
ltr
Staf/pegawai
:120
ltr
Kelg.pasien :
160
ltr
6 SD 40 5 58 Guru : 100 liter
12
7 SLTP 50 6 58 Guru : 100 liter
8 SLTA dan
lebih tinggi 80 6 -
Guru/Dosen:100
liter
9
Rumah-toko 100-200 8 - Penghuninya:
160
ltr
10 Gedung kantor 100 8 60-70 Setiap pegawai
11
Toko serba
ada
departement
store
3 7 55-60 -
12 Pabrik/industri
Buruh pria:
60, wanita:
100
8 -
Per orang, setiap giliran (kalau kerja lebih dari 8
jam/hari)
13 Stasiun/termin
al 3 15 -
Setiap
penumpang
(yang tiba
maupun
berangkat
14 Restoran 30 5
- Untuk penghuni
160 ltr
15 Restoran
umum 15 7 -
Untuk
penghuni:
160 ltr, pelayan: 100 ltr
70% dari
jumlahl tamu
perlu 15
ltr/org untuk
13
kakus, cuci
tangan dsb.
16 Gedung
pertunjukan 30 5 53-55
Kalau
digunakan siang
dan malam,
pemakaian air
dihitung per
penonton, jam
pemakaian air
dalam tabel
adalah untuk
satu kali
pertunjukan
17 Gedung
bioskop 10 7 - -
18
Toko pengecer 40 6 - Pedangan besar:
30 liter/tamu, 10
liter/staff atau, 5
liter per hari
setiap m2 luas
lantai
19 Hotel/pengina
pan 250-300 10 -
Untuk setiap
tamu, untuk staf
120-150 liter;
penginapan
200 liter
20
Gedung
peribadatan 10 2 -
Didasarkan
jumlah jemaah
per hari
21 Perpustakaan 25 6 - Untuk setiap pembaca yang
14
tinggal
22 Bar 30 6 - Setiap tamu
23 Perkumpulan
social 30 - - Setiap tamu
24 Kelab malam 120-350 - - Setiap tempat
duduk
25 Gedung
perkumpulan 150-200 - - Setiap tamu
26 Laboratorium 100-200 8 - setiap staff
Sumber: Soufyan Moh. Noerbambang & Takeo Morimura, 2005
2.4 Sistem Instalasi Air Bersih
Instalasi air bersih pada bangunan gedung adalah instalasi yang meliputi
kebutuhan air bersih, ukuran dan jenis pipa yang digunakan, reservoir, pompa,
dan tangki air. Sehingga dengan adanya instalasi tersebut mampu memenuhi
kebutuhan akan air bersih secara merata di setiap lantai/tempat pada bangunan
gedung tersebut.
2.4.1 Definisi Instalasi Air Bersih
Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air
bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak –
bak penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari.
2.4.2 Faktor-Faktor Penting Dalam Instalasi Saluran Air Bersih
Pada sistem instalasi air bersih memiliki beberapa faktor, yang antara lain
adalah :
1. Sumber Air
Rangkaian instalasi air bersih di dalam rumah, atau biasa disebut instalasi
pipa sekunder, umumnya menggunakan pipa ukuran 0,5 inci. Namun ukuran
15
instalasi pipa primer (dari sumber air ke instalasi dalam rumah) berbeda – beda
bergantung pada sumber airnya.
a. Air PAM langsung dihubungkan ke instalasi pipa di rumah, maka pipa
primernya menggunakan pipa berukuran sama dengan instalasi pipa
sekunder,yaitu ukuran 0,5 inchi.
b. Air PAM didistribusikan ke instalasi pipa di rumah melalui bak penampung
(tower air), maka pipa dari meteran PAM ke tower air menggunakan pipa
ukuran 0,5 inci. Sedangkan dari tower air ke instalasi di rumah menggunakan
pipa ukuran ¾ , 1 inci.
c. Air tanah, dengan bantuan jet pump, dialirkan langsung ke instalasi pemipaan
di rumah. Instalasi pipa dari pompa ke instalasi di rumah menggunakan pipa
yang berukuran sama dengan besar penampang pipa keluaran (outtake) di
pompa.
d. Air tanah didistribusikan ke sistem pemipaan di rumah melalui tower air,
maka pipa dari pompa ke tower air menggunakan ukuran yang sama dengan
pipa keluar (outtake) dari pompa. Sedangkan dari tower air ke instalasi pipa
di rumah menggunakan pipa ¾ inci, 1 inci
2. Biaya
Sebagai sebuah sistem bangunan, instalasi pemipaan air bersih juga
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Besar kecilnya biaya dipengaruhi oleh
model instalasi (tertutup atau terbuka), letak instalasi pipa (ditanam dalam tanah
atau di atas tanah), jenis pipa, dan ukuran pipa.
3. Letak Instalasi pipa
Beberapa letak instalasi, antara lain:
a. Instalasi di atas tanah
Instalasi di atas tanah (biasanya dalam plafon rumah) mudah pemasangannya.
Deteksi kebocoran pipa pun lebih cepat diketahui sehingga perbaikannya tidak
sesulit instalasi pipa di dalam tanah. Pada bangunan dua lantai, instalasi air bersih
kebanyakan diletakkan di atas plafon.
16
b. Instalasi di dalam tanah
Instalasi di dalam tanah sulit mendeteksinya bila ada kerusakan. Bila sumber
kerusakan sudah diketahui maka harus menggali tanah bahkan membongkar
lantai. Sehingga menggunakan instalasi ini sulit dalam pengontrolannya.Tapi ada
kebaikan dari sistem instalasi dalam tanah ini yaitu dari sisi kerapiannya.
4. Jenis pipa
Pada instalasi air bersih ada beberapa jenis pipa yang dipakai, yaitu :
a. Pipa PVC
Pipa PVC (Poly Vinyl Chloride) adalah pipa yang terbuat dari gabungan
material vinyl plastic yang menghasilkan pipa yang kuat, ringan, tidak dianjurkan
untuk saluran pipa air panas. Adapun diameter ukuran pipa yang umum digunakan
6‖, 5‖, 4‖, 3‖, 2 ½‖, 2‖, 1 ½‖, 1 ¼‖, 1‖, ¾‖ ; dan ½‖ .
Gambar 2.1 Pipa PVC
Sumber : Abi Royen, 2015
b. Pipa HDPE
Pipa HDPE (High-density Poly Ethylene) adalah pipa yang terbuat dari bahan
poly-ethylene yang mempunyai kepadatan tinggi sehingga jenis pipa HDPE ini
dapat menahan daya tekan yang lenih tinggi. Adapun karakteristik pipa HDPE ini
adalah kuat, lentur atau fleksibel, dan tahan terhadap bahan kimia. Adapun
diameter ukuran pipa yang umum digunakan 24‖, 22‖, 20‖, 18‖, 16‖, 14‖, 12‖,
10‖, 6‖, 5‖, 4‖, 3‖, 2.5‖, 2‖, 1.5‖, 1.25‖,1‖, ¾‖ dan ½‖.
17
Gambar 2.2 Pipa HDPE
Sumber : Abi Royen, 2015
c. Pipa GIP
Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe) atau lebih dikenal dengan pipa besi galvanis,
yang biasanya digunakan untuk instalasi air bersih yang dingin saja, karena tidak
di anjurkan untuk saluran pipa air panas. Adapun diameter ukuran pipa yang
umum digunakan 8‖, 6‖, 5‖, 4‖, 3‖, 2 ½‖, 2‖, 1 ½‖, 1 ¼‖, 1‖, ¾‖, dan ½‖.
Gambar 2.3 Pipa GIP
Sumber : Abi Royen,2015
d. Pipa tembaga
Pipa tembaga merupakan jenis pipa yang kuat dan tahan lama, dan biasanya
lebih banyak digunakan untuk instalasi air panas. Adapun diameter ukuran pipa
yang umum digunakan 1 5/8‖, 1 ½‖, 1 3/8‖, 1 ¼‖, 1 1/8‖, 1‖, 7/8‖, ¾‖, 5/8‖, ½‖,
3/8‖, ¼‖.
18
Gambar 2.4 Pipa tembaga
Sumber : Abi Royen, 2015
e. Pipa Beton
Jenis pipa beton berupa beton precast, yang biasanya banyak digunakan
sebagai saluran drainase. Adapun diameter ukuran pipa yang umum digunakan
800 mm, 700 mm , 600 mm, 500 mm, 400 mm, 300 mm.
Gambar 2.5 Pipa beton
Sumber : Abi Royen, 2015
5. Ukuran pipa
Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan rumah
tangga atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial Standard), sedangkan
untuk PDAM biasanya memakai standard Nasional SNI. Berikut ini adalah
macam-macam ukuran pipa PVC dengan standard JIS (satuan inch) yang dimulai
dari AW 1/2″ sampai AW 10″ (atau lebih), D 1 1/4″ sampai D 10″ (atau lebih)
dan C 5/8″ sampai C 5″.
2.5 Instalasi Pengolahan Air
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) bertujuan menghasilkan air
yang memenuhi standar kualitas air bersih dengan harga yang sesuai bagi
konsumen (Qasim et al., 2000 vide Watironna 2005). Instalasi Pengolahan Air
19
(IPA) mengambil air baku dari sumber-sumber air seperti sungai atau danau, dan
melewatkannya melalui proses-proses atau perlakuan tertentu (Kerry, 1996 vide
Watironna 2005). Proses pengolahan air permukaan menjadi air bersih atau air
minum secara umum dapat diterangkan sebagai berikut (PAM Jaya, 1998 vide
Beni 2003):
1. Pengambilan air baku (Water Intake): tahap pengambilan air permukaan yang
akan diproduksi di instalasi
2. Proses pembubuhan bahan koagulan (coagulation). Koagulan adalah zat
kimia yang ditambahkan ke dalam air baku yang akan diolah di dalam tangki
(coagulation tank). Koagulan ini mempunyai sifat dapat mengikat kotoran
yang berupa koloidal yang terdapat dalam air baku. Koagulan yang biasa
dipakai adalah larutan Aluminium sulphate (Alum).
3. Proses pengendapan (sedimentation), berfungsi untuk membuang partikel-
partikel seperti lanau, pasir dan bahan flokulasi yang terapung melalui
pengendapan. Flokulasi adalah pembentukan gumpalan-gumpalan halus
melalui pencampuran.
4. Proses filtrasi (filtration), tahap penyaringan bahan-bahan flokulasi sisa yang
masih halus.
5. Netralisasi, tahap pembubuhan larutan kapur yang bertujuan mengatur derajat
keasaman air.
6. Clear water tank (CWT), tempat penampungan air bersih untuk kemudian
didistribusikan.
20
Pada umumnya unsur-unsur dalam instalasi pengolahan dapat
dilihat pada
Gambar 2.6 Unsur-unsur fungsional dalam sistem penyediaan air bersih
Sumber : (Linsley dan Franzini, 1996)
Unsur-unsur (Gambar 1) yang membentuk suatu sistem penyediaan air
yang modern meliputi (1) sumber-sumber penyediaan, (2) sarana-sarana
penampungan, (3) sarana-sarana penyaluran (ke pengolahan), (4) sarana-sarana
pengolahan, (5) sarana-sarana penyaluran (dari pengolahan) tampungan
sementara, serta (6) sarana-sarana distribusi.
Sumber penyediaan merupakan sumber-sumber air permukaan bagi
penyediaan, seperti sungai, danau dan waduk atau sumber air tanah.
Penampungan merupakan sarana-sarana yang dipergunakan untuk menampung air
permukaan, biasanya terletak pada atau dekat sumber penyediaan. Penyuluran
merupakan sarana-sarana untuk menyalurkan air dari tampungan ke sarana-sarana
pengolah. Pengolahan merupakan sarana-sarana yang dipergunakan untuk
memperbaiki atau merubah mutu air. Penyaluran merupakan sarana-sarana untuk
manyalurkan air yang sudah diolah ke sarana-sarana penampungan sementara
serta ke satu atau beberapa titik distribusi. Distribusi merupakan sarana-sarana
yang dipergunakan untuk membagi air ke masing-masing pemakai yang terkait di
dalam sistem.
Penampungan
Pengolahan
Penampungan
Distribusi
Sumber Penyediaan Air
21
Kekeruhan air yang tinggi membutuhkan koagulasi kimiawi dan filtrasi.
Tingginya kadar garam pada suatu sumber air baku membutuhkan perlakuan
reverse osmosis. Namun, untuk sumber air baku yang hanya bermasalah pada
kesadahan malah tidak memerlukan penerapan seluruh tahapan yang terdapat
pada bagan alir tersebut.
2.5.1 Alir Sistem Instalasi Air Bersih Menghitung pemakaian air bersih rata-rata per hari menggunakan metode
jumlah penghuni dan pemakaian per orang per hari (liter/hari).
Pemakaian air bersih (Q) = jumlah penghuni x pemakaian air per orang
dalam per hari (liter/hari). 1. Perkiraan Jumlah Penghuni
Proses ini adalah untuk mengetahui asumsi jumlah penghuni gedung ini,
penghuni ruko ini dengan menggunakan persamaan:
........... (2.1)
2. Menghitung debit air rata-rata per hari
(Qd) Qd = 105 % x Q .................................................................................. (2.2)
Keterangan :
Qd : Debit air rata-rata per hari (liter/hari)
Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari (liter/hari)
105 % : 100% + 5% merupakan tambahan untuk antisipasi kebocoran,
pancuran air, dan tambahan air.
3. Menghitung pemakaian air rata-rata per jam (m3/jam).
Qh = Qd / T ................................................................................................. (2.3)
Keterangan :
Qh : Pemakaian air rata-rata (m3/jam)
Qd : Pemakaian air rata-rata sehari (m3)
T : Jangka waktu pemakaian (jam)
22
4. Menghitung penggunaan air pada jam puncak (jam/liter) dan menit puncak
(menit/liter)
Qh–max = (c1).(Qh) .................................................................................. (2.4)
Qm–max = (c2).(Qh/60) ............................................................................ (2.5)
Keterangan :
Qh : Pemakaian air rata-rata (m3/jam)
Qh-max : penggunaan air pada jam puncak (jam/liter)
Qm-max : penggunaan air pada menit puncak (menit/liter)
c1 : konstanta antara 1,5 - 2,0 bergantung kepada lokasi, sifat
penggunaan gedung, dsb.
c2 : berkisar antara 3,0 - 4,0
60 : Konversi dari jam ke menit
5. Menghitung kebutuhan air (Demand)
Untuk mengetahui kebutuhan air penduduk, maka dapat menggunakan
rumus:
B = D x P x 30 ........................................................................................... (2.6)
Keterangan :
B : Total kebutuhan air dalam satu bulan (m³)
D : Kebutuhan air satu orang dalam satu hari (m³)
P : Jumlah pengguna (jiwa)
6. Perhitungan ini yaitu untuk mengetahui debit pengaliran yang direncanakan
dari tandon bawah dan tandon atas
........................................................................................................ (2.7)
Keterangan :
Q : Debit aliran permukaan (run off), dinyatakan dalam m3/detik
Vrt: Volume tandon atas
t : Waktu pemompaan
23
7. Untuk menentukan dimensi pipa air bersih dari tandon bawah ke tandon atas
sebagai berikut :
.......................................................................................................... (2.8)
Keterangan :
Q : Debit aliran permukaan (run off), dinyatakan dalam m3/detik
V : Kecepatan rata-rata aliran air
Dimensi pipa :
√
................................................................................................... (2.9)
Keterangan :
Q : Debit aliran permukaan (run off), dinyatakan dalam m3/detik
V : Kecepatan rata-rata aliran air
: 3,14
8. Uji Kecepatan Aliran
................................................................................................. (2.10)
Keterangan :
Q : Debit aliran permukaan (run off), dinyatakan dalam m3/detik
V : Kecepatan rata-rata aliran air
: 3,14
D : Dimensi pipa
9. Mengetahui Debit Pipa Air Bersih (dari output Pompa JetPump)
Pipa air dari output pompa jetpump adalah perencanan dari instalasi pipa air
bersih dari output jetpump ke dalam ruko ini dan harus mempunyai ukuran
yang cukup agar dapat mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan jam puncak
dan mencari nilai kelebihan laju alirannya
............................................................................................ (2.11)
Keterangan :
Q : Debit aliran permukaan (run off), dinyatakan dalam m3/detik
Q1: Qh + Q sumur
24
: Pemakaian air bersih dalam jam
10. Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa
Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya head kerugian gesek dalam pipa
dan menentukan laju kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan
bilangan Reynold. Sebelum mencari bilangan Reynolds, maka harus
mengetahui nilai kecepatan rata-rata aliran dalam pipa. V air (Viskoatus
Kinematik) = 0,893.10-6
(tabel psycal propertis water)
Nilai dari kecepatan rata-rata dalam pipa :
.................................................................................................. (2.12)
Keterangan :
A : Panjang aliran pipa lurus (m2)
D : Diameter
Mencari nilai rata-rata didalam pipa, sebagai berikut :
......................................................................................................... (2.13)
Keterangan :
V : kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/detik)
Q : Debit dari air sumur
A : Panjang pipa lurus (m2)
Perhitungan bilangan Reynolds, seperti dibawah ini :
Untuk suhu air = 25º (tabel psycal propertis water)
.......................................................................... (2.14)
Maka kita dapat mengetahui head kerugian gesek dari pipa lurus, dengan
persamaan Darcy-Weisbach :
.......................................................................................... (2.15)
Keterangan :
hf : kerugian head (m)
f : 150 (Untuk pipa PVC Type AW)
25
L : 74,51 m
D : 0,0325 m
V : Kecepatan aliran
untuk mendapatkan besarnya kolom air dan pipa air bersih menggunakan
persamaan :
............................................................ (2.16)
Keterangan :
: Total tekanan
11. Mengetahui Head Total Pompa
Perhitungan head total pompa ini adalah untuk mengetahui aliran dengan
kapasitas yang telah ditentukan, untuk mengetahui head statis total dan untuk
mengetahui head total pompa :
Hd : 120 m
Hreg : 10 m
Hf : 71,07 m
Hs : Hd + Hreg + Hf
Dan untuk mengetahui head total pompa untuk mengalirkan jumlah air bersih
yang sesuai dirancang adalah :
Hs : 201,07 m
: 0
: 74,31 m
: head kecepatan keluar
Maka,
......................................................... (2.13)
12. Mendesain sistem instalasi
Menggambarkan sistem distribusi air bersih dari sumur menuju ke tandon
atap (roof tank) yang di larutkan clorine terlebih dahulu. Filter catridge
menuju ke tandon bawah (Ground tank), dari tandon bawah (Ground tank)
dipompa menuju ke tandon atap (roof tank), dari tandon atap (roof tank)
26
kemudian di distribusikan ke sistem instalasi pada ruko menggunakan gaya
gravitas bumi.
13. Menghitung RAB
Menghitung rencana anggaran biaya dari pembuatan sumur bor dan instalasi
air bersih , pipa pada instalasi dan pompa, filter, fitting pipa, dan lain-lain.
Tabel 2.4 Contoh Biaya Pembuatan Sumur Bor
NO Ukuran Pengeboran Sumur Banyaknya
Barang
Harga
Satuan Jumlah
1 PVC 4‖ Maspion AW 1 10 buah Rp 137.400 Rp 1.374.000
2 PVC 1‖ Maspion AW 1 20 buah Rp 44.900 Rp 898.000
3 Socket drat luar 1‖ 20 buah Rp 5.900 Rp 118.000
4 Lem Tangit 2 kaleng Rp 3.200 Rp 6.400
5 Seal Tape 10 roll Rp 11.200 Rp 112.000
6 V lock sock 1‖x1 1/4 ― (B) 2 buah Rp 15.000 Rp 30.000
7 V lock ring 1‖x1 1/4 ― (B) 2 buah Rp 15.000 Rp 30.000
8 Cex value 1‖ Onda 1 buah Rp 75.000 Rp 75.000
9 DOB 4‖ 1 buah Rp 7.000 Rp 7.000
10 Keni 1‖ 6 buah Rp 3.000 Rp 18.000
11 1 unit mesin pompa Air Jet
Pump 1 unit
Rp
1.800.000 Rp 1.800.000
12 Double Nepel 1 ― (B) 2 buah Rp 6.000 Rp 12.000
13 Upah pengeboran sumur bor
40 meter full casing PVC 4‖ Rp 7.400.000
Total Rp
11.880.400
Sumber: Kusnadi 2012
27
Tabel 2.5 Contoh Biaya Pembuatan Instalasi Air Bersih
NO Ukuran Pengeboran Sumur Banyakny
a Barang
Harga
Satuan Jumlah
1 PVC 1‖ Maspion AW 1 13 batang Rp 44.900 Rp 583.700
2 PVC 3/4‖ Maspion AW 1 5 batang Rp 36.100 Rp 180.500
3 PVC 1/2‖ Maspion AW 1 7 batang Rp 32.000 Rp 224.000
4 Knie 1‖ 10 buah Rp 3.000 Rp 30.000
5 Knie ¾‖ 10 buah Rp 2.000 Rp 20.000
6 Knie ½‖ 20 buah Rp 1.500 Rp 30.000
7 T PVC 1‖ x ½ ― 13 buah Rp 3.460 Rp 44.980
8 Pelampung Radar Sie Tung
ST 70 1 buah Rp 50.000 Rp 50.000
9 Eable 2 x 1,5 Nym 15 m Rp 6.000 Rp 90.000
10 Isolasi 1 buah Rp 5.000 Rp 5.000
11 Lem Tangit 1 kaleng Rp 32.000 Rp 32.000
12 Tom Pinguin 1000 Liter 1 buah Rp
1.300.000
Rp
1.300.000
13 Keni Drat Dalam ½ ― 13 buah Rp 2.500 Rp 32.500
14 Kran ½‖ 13 buah Rp 12.000 Rp 156.000
15 Upah Kerja RP 215.613
Total Rp
2.994.295
Sumber: Kusnadi 2012
2.6 Air Sumur ( Air Tanah )
2.6.1 Definisi Air Sumur
Air sumur atau air tanah merupakan air yang terdapat dalam pori-pori
tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat
turun hujan, sebagian titik-titik air meresap kedalam tanah (infiltrasi). Air hujan
yang masuk yang masuk itu yang menjadi ladangan air tanah. Volume air yang
meresap kedalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan
28
kenyataan tersebut terdapat pula dua jenis batuan utama, yakni lapisan kedap
(impermeable) dan lapisan tanah tidak kedap air (permeable).
Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga
kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Contoh lapisan kedap yaitu galuh,
napal dan lempung. Sedangkan kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air
cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar.
Contoh lapisan tembus air yaitu pasir, padas, krikil dan kapur.
2.7 Macam-macam Air Tanah
Ada beberapa macam-macam jenis air tanah, berikut penjelasannya:
1. Menurut letaknya
Air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yakni air tanah permukaan (freatik)
dan air tanah dalam.
a. Air tanah permukaan (freatik) adalah air tanah yang terdapat diatas lapisan
tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-
sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
b. Air tanah dalam adalah air tanah yang terdapat dibawah lapisan
tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air
tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis
merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari tanah dalam.
2. Menurut asalnya
Air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer
(angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
a. Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteorik water, yakni air
tanah yang berasal dari hujan dan pencairan salju.
b. Air tanah yang berasal dari dalam bumi, misalnya air tanah turbir (yaitu air
tanah yang tesimpan didalam batuan sedimen) dan air tanah juvenile yakni
air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata
air panas.
29
2.8 Potensi Air Tanah
Potensi air tanah di suatu wilayah dapat diketahui melalui beberapa cara,
yaitu sebagai berikut:
1. Survei seismik
Survei seismik yakni membuat letusan-letusan bahan peledak di permukaan
tanah dan menghitung waktu perjalanan melalui gelombang getaran. Lapisan air
tanah dapat diketahui melalui perbedaan kecepatan gelombang getaran. Di
wilayah air tanah, getaran gelombang menjadi lebih cepat (1,5 — 2,0 krn/detik).
2. Survei tahanan (resistivity)
Air tanah dapat diidentifikasi melalui penurunan resistivity. Kedalaman
penembusan oleh arus antara dua elektroda di dalam permukaan tanah, akan
bertambah jika jarak antara elektroda tersebut semakin besar. Oleh karena air
meningkatkan kemampuan hantar tanah atau batuan, maka adanya air tanah dapat
ditunjukkan oleh penurunan resistivity.
Pengujian pompa (pumping test) Untuk mengetahui potensi air tanah dapat
dilakukan melalui pengujian (pumping test) terhadap sebuah sumur bor. Uji
pompa dilakukan 3 hari 3 malam untuk mengetahui besarnya debit air yang dapat
diangkat dari dalam tanah
2.9 Penampang Air tanah
Kedalaman air tanah dapat dilihat pada permukaan air sumur. Kedalaman
permukaan sumur di tempat yang satu sering berbeda dengan kedalaman sumur di
tempat lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain permeabilitas
tanah, kemiringan lahan, dan jarak tempat dengan laut atau danau (untuk daerah
yang keadaan tanah dan hujannya sama).
Gambar 2.7 Penampang Lapisan Air Tanah.
Sumber : skepticalinquirer
30
Keterangan:
1 : Air di lapisan tanah humus (gembur atau topsoil).
2 : Perjalanan absorbsi air tanah.
3 : Perjalanan absorsi air tanah secara kapiler.
4 : Lapisan air tanah phreatik.
5 : Lapisan tanah kedap bagi air.
6 : Lapisan air tanah dalam.
SP : Sumur pompa.
SA : Sumur artesis.
Air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang
menjadi pengikat air tanah dengan jumlah cukup besar. Kedalaman lapisan freatik
tergantung pada ketebalan lapis-lapis batuan di atasnya. Jika lapisan freatik
menjumpai retakan atau patahan maka air akan keluar ke permukaan dan awalnya
sering membawa endapan air.
Untuk menjaga agar kelestarian air tanah di lingkungan kita tetap terjamin
maka perlu dicegah hal-hal berikut.
1. Penggunaan air tanah yang berlebih-lebihan oleh pengusaha untuk keperluan
industri harus dicegah karena akan mempercepat penurunan volume air tanah.
2. Kepadatan penduduk dan permukiman yang berlebihan juga harus dicegah
karena berkaitan dengan membesarnya konsumsi air tanah.
3. Peraturan yang ditetapkan pemerintah agar ditaati dalam pemanfaatan air
tanah (tawar) di daerah pantai supaya tidak terjadi perluasan.
4. Perusakan hutan dan lahan penghijauan harus dicegah agar tidak
menimbulkan ketimpangan tata air.
5. Konversi atau perubahan penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai
harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
6. Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) diperketat,
khususnya terhadap air tanah, terhadap rencana pembangunan.
7. Pembuangan/kontaminasi limbah terhadap air tanah agar dihindarkan, baik
limbah domestik (dari masyarakat) maupun limbah industri.
8. Membuat sumur resapan khususnya di kota-kota yang padat pemukimannya.
31
2.10 Macam-macam Sumur
Macam-macam sumur yang mendapatkan air dari dalam tanah:
1. Sumur pompa / sumur galian yang memiliki kedalaman 5-15 meter.
Gambar 2.8 Sumur pompa dan sumur galian
Sumber: Dwi Tanggoro
2. Sumur pompa dengan mesin yang memiliki kedalaman 15-40 meter.
Gambar 2.9 Sumur pompa dengan mesin
Sumber: Dwi Tanggoro
32
3. Sumur pompa dengan mesin/semi deep well yang memiliki kedalaman 50-
100 meter.
Gambar 2.10 Sumur pompa dengan mesin/semi deep well
Sumber: Dwi Tanggoro
4. Sumur pompa dalam/deep well yang memiliki kedalaman > 100 meter.
Gambar 2.11 Sumur pompa dalam/deep well
Sumber: Dwi Tanggoro
33
2.10.1 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Sumur
Untuk membuat sumur air yang baik, juga perlu diperhatikan beberapa hal
berikut:
1. Pemilihan lokasi sumur yang tidak berdekatan dengan WC atau toilet atau
kamar mandi untuk menghindari kontaminasi saluran pembuangan dengan
jaringan sumur tanah.
2. Konstruksi sumur yang sesuai standar.
3. Membuat dinding tembok bagian atas pada jarak tiga meter dari permukaan
tanah agar tidak terjadi perembesan air dari permukaan tanah yang bisa
merusak dan mencegah kontaminasi air.
4. Pada bagian atas sumur /air sumur bor diberi tutup supaya tidak kemasukan
kotoran yang bisa merusak kadar air bersih.
5. Menggunakan kaporit sebagai disinfektan dengan takaran dosis 1 gram per
100 liter unutk membunuh kuman dan bakteri.
34
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Data Umum
Data yang dipakai untuk sistem instalasi air bersih dengan pemanfaatan air
sumur sebagai air bersih ini berupa denah ruko 3 lantai di Kelurahan Sepinggan,
Balikpapan dengan luas 12 x 12. Data yang didapat dari denah ruko 3 lantai
bertujuan merencanakan instalasi air bersih, , menghitung biaya yang dibutuhkan
untuk pemasangan sistem instalasi, dan perhitungan kebutuhan air bersih setiap
penghuni.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penyusunan proposal tugas akhir ini akan dilaksanakan pada bulan
februari hingga juli 2017, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Waktu penyusunan laporan
No Kegiatan Waktu
Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Studi Kasus
2. Pengumpulan Data
3. Merancang Instalasi
4. Perhitungan Kebutuhan
5. Menghitung biaya
6. Penyusunan Tugas
Akhir
35
2. Lokasi
Lokasi yang akan dirancang instalasi air kotor nya berada di Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan.
Gambar 3.1 Jalan Marsma R. Iswahyudi, sepinggan, Balikpapan
3.3 Tahapan Kegiatan
Dalam alur penulisan, tahapan dari penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap
kegiatan, yaitu :
1. Data Lapangan
2. Pengumpulan data
3. Analisis data
4. Penyusunan Tugas Akhir
3.3.1 Data Lapangan
Pembangunan ruko 3 lantai di kelurahan Sepinggan, Balikpapan sangat
membutuhkan rancangan instalasi air bersih dengan sumber air tambahan.
Pemanfaatan air sumur sebagai air bersih ini akan membantu bila air PAM mati.
Perencanaan sistem instalasi air bersih dengan pemanfaatan air sumur sebagai air
bersih ini juga bertujuan mendapatkan gambaran kebutuhan air bersih yang
dibutuhkan dan perancangan ini dilakukan untuk mengetahui seluruh biaya yang
dibutuhkan dalam pemasangan.
36
3.3.2 Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan sebagai
data penunjang dalam melakukan penelitian, data-data tersebut meliputi:
1. Denah Bangunan
2. Studi pustaka
3. Rata-rata Kebutuhan Air Per Orang Per Hari (Soufyan Moh. Noerbambang &
Takeo Morimura, 2005
4. SNI 03-6481-2000
5. AHSP & HSPK Cipta Karya 2016
6. Data Air Tanah dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
3.3.3 Analisis data
Pada penulisan ini, analisis dilakukan dengan mengolah data-data yang
telah diperoleh.
1. Analisis Instalasi Air Bersih
Dalam merancang instalasi air bersih perlu mengetahui pemakaian air
bersih rata-rata per hari, dengan melihat (tabel 2.3) yang bersumber dari Ditjen
Cipta Karya Dinas PU, 1996.
2. Perhitungan Biaya Untuk Instalasi Air Bersih dan Pembuatan Sumur Bor
Dalam merancang instalasi dan penetuan titik yang akan kemudian
dilakukan pengeboran perlu adanya rancangan anggaran biaya yang disiapkan.
Dalam perhitungan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam perancangan instalasi
air bersih berasal dari air sumur dan pengeboran sumur dapat melihat (tabel 2.4
dan tabel 2.5).
3. Analisis Penggunaan Tipe Pompa
Dalam pembuatan sumur bor yang selanjutnya akan diteruskan ke filter,
sumur mempunyai beberapa tipe yang diantaranya sumur yang memiliki
kedalaman 20 meter sampai lebih dari 100 meter. Dan kali ini sumur yang akan
digunakan adalah sumur yang memiliki kedalaman 15-40 meter. Yang dimana
pada kedalaman tersebut Akuifer air tanah yang diperoleh sudah baik. Menurut
penelitian makro sumber air baku kota Balikpapan, Akuifer ini terdapat
disepanjang pantai selatan yang membentang dari klandasan di bagian barat
37
sampai lamaru bagian timur. Untuk memperoleh air pada kedalaman tersebut
perlu adanya analisis tipe pompa yang akan dipakai nantinya.
3.4 Penyusunan Tugas Akhir
Gambar 3.2 Bagan Alir Penyusunan Tugas Akhir
Mulai
Rumusan Masalah
Data Lapangan
Pengumpulan Data
· Studi Pustaka
· Soufyan Moh.
Neorbambang & Takeo
Morimura, 2005
· Data Air Tanah PDAM
AHSP & HSPK
Cipta Karya 2016· Denah Bangunan
· SNI 03-6481-2000
Analisa sistem instalasi
air bersih
Analisa pemakaian air
bersih penghuni
Anlisa biaya yang diperlukan untuk sistem
instalasi air bersih menggunakan sumur
· Sistem instalasi air
bersih
· Debit dan dimensi
pipa air bersih darri
ground tank menuju
roof tank
· Head kerugian
gesek dalam pipa
· Head total pompa
· Pemakaian air
bersih penghuni
perhari
· Kebutuhan air pada
jam puncak
· Kebutuhan air pada
menit puncak
· Biaya yang
dikeluarkan untuk
sistem instalasi air
bersih
· Biaya yang
diperlukan untuk
pembuatan sumur
bor
Kesimpulan
Saran
Selesai
38
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan tugas akhir ini, penulis akan membahas tentang sistem
instalasi air bersih pada bangunan bertingkat. Bangunan berupa Ruko 3 lantai di
kelurahan Sepinggan, Balikpapan. Pembahasan yang akan diselesaikan sebagai
berikut :
1. Mendesain instalasi air bersih dari sumur pompa sampai ke plumbing
bangunan.
2. Menghitung kebutuhan ketersediaan air bersih.
3. Menghitung RAB sistem instalasi air bersih dan pembuatan sumur bor pada
bangunan bertingkat.
4.1 Sistem Instalasi Air Bersih
Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi
untuk mencapai suatu tujuan. Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian
yang saling berhubungan, yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item –
item penggerak. Sistem plambing merupakan suatu sistem yang ada didalam
sebuah gedung/bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari pemakai gedung.
Berikut adalah skema sistem instalasi air bersih :
Gambar 4.1 Skema Sistem Instalasi Air Bersih
Air Baku
(Sumur)
POMPA AIR BAKU
+
CHLORINE
Tangki
Reaktor Filter Cartridge
Penampang
Atas (Tandon) Bangunan
RUKO
Gaya
Gravitasi
Penampang
Bawah (Tandon) POMPA
39
Air yang berasal dari air sumur (raw water) dipompa menggunakan jet
pump, sambil diinjeksikan larutan clorine yang kemudian dialirkan ke tangki
reaktor untuk pengendapan zat-zat yang terkandung dalam air sumur. Dari tangki
reaktor air dialirkan ke filter catridge untuk menyaring zat-zat terbentuk di tangki
reaktor. Setelah disaring dengan filter catridge, air dialirkan ke tandon bawah
(Ground Tank) untuk nantinya siap dipompa ke tandon atas (Roof Tank). Air yang
telah siap di Ground Tank akan dipompa ke Roof Tank dioper menggunakan
pompa. Air yang ada di Roof Tank akan didistribusikan ke setiap plumbing
bangunan ruko menggunakan gaya gravitasi bumi.
4.2 Gambar Umum Lokasi Penelitian
Gambar umum lokasi penelitian dalam tugas akhir ini, antara lain:
4.2.1 Gambar Umum Area Bangunan
Gambar umum area bangunan Ruko 3 lantai di kelurahan Sepinggan
Balikpapan meliputi :
1. Panjang area bangunan : 19,03 meter
2. Lebar area bangunan : 21,75 meter
3. Luas area bangunan : 19,03 meter X 21,75 meter
413,9025 m2
Gambar 4.2 Gambar Area Bangunan
40
4.2.2 Gambar Umum Luas Ruko
Gambaran umum luas ruko 3 lantai di kelurahan Sepinggan Balikpapan
meliputi :
1 Panjang bangunan ruko : 12 meter
2 Lebar bangunan ruko : 12 meter
3 Tinggi bangunan ruko : 10 meter
4 Luas bangunan ruko : 12 meter X 12 meter X 10 meter
1440 m3
Gambar 4.3 Gambar Luas Bangunan
41
4.3 Data Umum Bangunan Ruko di Kelurahan Sepinggan Balikpapan
Dalam pembahasan tugas akhir ini, yang digunakan sebagai objek kajian
adalah berupa system instalasi air bersih pada bangunan ruko 3 lantai di
kelurahan Sepinggan Balikpapan. Berikut data umum pada objek kajian yang
akan dibahas, antara lain :
4.3.1 Jumlah Pemakai air bersih dalam Bangunan Ruko
Diasumsikan pemakai air bersih di bangunan ruko dengan keterangan
yang ada pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Pemakai air Bersih pada Ruko 3 Lantai
NO Penghuni Jumlah ( Orang )
1. Pemilik 5
2. Pegawai 10
3. Pengunjung 158
TOTAL 173
4.3.2 Menentukan Jam Oprasional Bangunan Ruko
Dimana bangunan ruko di gunakan sebagai tempat usaha rumah makan.
Maka waktu oprasional ruko adalah 12 jam/hari yang digunakan mulai jam 10.00
pagi sampai dengan jam 22.00 malam.
4.3.3 Kebutuhan Air Bersih
Air yang diperlukan manusia harus cukup untuk seluruh kebutuhan hidup
khususnya kebutuhan untuk minum. Didalam lingkungan air memiliki 3 peranan,
yaitu konsumsi untuk air minum yang di butuhkan untuk kelangsungan hidup
secara fisik, higienis, dan kenyamanan. Standar kebutuhan minimum penduduk
yang meliputi kebutuhan air untuk minum, makan, mandi, kebersihan rumah dan
menyiram tanaman. Dan kebutuhan air bersih rata-rata liter/hari untuk bangunan
rumah makan dari Rata-rata Kebutuhan Air Per Orang Per Hari (Soufyan Moh.
Noerbambang & Takeo Morimura, 2005 adalah 15 liter/hari (tabel 2.3).
42
4.3.4 Peralatan Plambing
Dibawah ini adalah tabel jumlah alat plumbing untuk instalasi air bersih
pada Ruko 3 Lantai di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan :
Tabel 4.2 Jumlah Alat Plumbing Pada Ruko Kelurahan Sepinggan
4.4 Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Sebelum melakukan perhitungan kebutuhan air bersih, diperlukan analisa
penggunaan air bersih per klasifikasi pengguna.
4.4.1 Penggunaan Air Bersih
Proses ini adalah untuk mengetahui penggunaan air bersih pada ruko ini,
di mana ruko yang seluas 144 m2, maka kita akan mengetahui perkiraan
penggunaan air bersih ruko ini, sebagai berikut :
Tabel 4.3 Klasifikasi Pengguna Air Bersih
NO Klasifikasi Pengguna Liter
1 Pemilik 160
2 Pegawai 100
3 Pengunjung 15
Pada tabel 4.1 terdapat 158 orang untuk pengunjung, asumsi untuk
pemakaian air pengunjung adalah 70% untuk kakus, cuci.
Maka,
gLantai Peralatan Plumbing Jumlah Peralatan Plumbing
1-3
Wastafel 5 buah
Kran 12 buah
Kitchen Zink 2 buah
Jumlah 19 buah
43
4.4.2 Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pemilik
Peroses ini akan mengambil data yang di mana pemakaian pada ruko
rumah makan diklasifikasikan per pengguna, maka perhitungan pemakaian air
bersih untuk pemilik, sebagai berikut :
Keterangan :
n : 5 orang (Pemilik Ruko)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
160 : Lihat pada tabel 4.3
Jadi, dapat diketahui bahwa pemakaian air bersih per hari pada ruko ini
adalah 0,8 m3/hari.
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai kebocoran 5%, dimana 3% untuk
mengatasi kebocoran, 1% pancuran air, dan 1% tambahan air . Sehingga
pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan persamaan 2.2 :
( ) ( )
Keterangan :
Qd : debit air bersih rata-rata perhari
1,20 : (100% + 20%)
Jadi, dapat diketahui pemakaian air bersih yang sudah ditambahkan 5%
pemakaian air rata-rata sehari adalah m3/hari.
Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 24 jam, dikarenakan pemilik
ruko juga ikut tinggal di ruko tersebut dapat diketahui dengan persamaan 2.3
maka :
Keterangan :
Qh : pemakaian air bersih per jam
Qd : m3/hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari
44
Jadi, dapat diketahui jumlah pemakaian air bersih selama 24 jam kerja
adalah m3/hari dan menetukan c1 = 2 dengan menggunakan persamaan 2.4
dan c2 = 3 dapat diketahui dengan persamaan 2.5, maka :
( ) ( )
( ) (
)
Hasil perhitungan pemakaian air bersih pada gedung :
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pemilik
Lantai Q
m³/hari
Qd
(5%)
m3/hari
Qh
m3/jam
Qh-max
m3/jam
Qm-max
m3/menit
Rumah Makan
(Pemilik)
Keterangan :
Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari
Qd : Debit air bersih rata-rata per haro
Qh : Pemakaian air bersih per jam
Qh max : Pemakaian air bersih pada jam puncak
Qm max : Pemakaian air bersih pada menit puncak
4.4.3 Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pegawai
Peroses ini akan mengambil data yang di mana pemakaian pada ruko
rumah makan diklasifikasikan per pengguna, maka perhitungan pemakaian air
bersih untuk pegawai, sebagai berikut :
Keterangan :
n : 10 orang (Pegawai Ruko)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
100 : Lihat pada tabel 4.3
Jadi, dapat diketahui bahwa pemakaian air bersih per hari pada ruko ini
adalah m3/hari.
45
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai kebocoran 5%, dimana 3% untuk
mengatasi kebocoran, 1% pancuran air, dan 1% tambahan air . Sehingga
pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan persamaan 2.2 :
( ) ( )
Keterangan :
Qd : debit air bersih rata-rata perhari
1,20 : (100% + 50%)
Jadi, dapat diketahui pemakaian air bersih yang sudah ditambahkan 5%
pemakaian air rata-rata sehari adalah m3/hari.
Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 24 jam, dikarenakan pegawai
ruko ini bekerja dan ikut tinggal di ruko ini, dapat diketahui dengan persamaan 2.3
maka :
Keterangan :
Qh : pemakaian air bersih per jam
Qd : m3/hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari
Jadi, dapat diketahui jumlah pemakaian air bersih selama 24 jam kerja
adalah m3/hari dan menetukan c1 = 2 dengan menggunakan persamaan 2.4
dan c2 = 3 dapat diketahui dengan persamaan 2.5, maka :
( ) ( )
( ) (
)
Hasil perhitungan pemakaian air bersih pada gedung :
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pegawai
Lantai Q
m³/hari
Qd
(5%)
m3/hari
Qh
m3/jam
Qh-max
m3/jam
Qm-max
m3/menit
Rumah Makan
(Pegawai)
46
Keterangan :
Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari
Qd : Debit air bersih rata-rata per haro
Qh : Pemakaian air bersih per jam
Qh max : Pemakaian air bersih pada jam puncak
Qm max : Pemakaian air bersih pada menit puncak
4.4.4 Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pengunjung
Peroses ini akan mengambil data yang di mana pemakaian pada ruko
rumah makan diklasifikasikan per pengguna dan asumsi untuk pengunjung ruko
adalah 70% dari asumsi besarnya jumlah pengunjung ruko, maka perhitungan
pemakaian air bersih untuk pengunjung, sebagai berikut :
Keterangan :
n : 10 orang (Pegawai Ruko)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
15 : Lihat pada tabel 4.3
Jadi, dapat diketahui bahwa pemakaian air bersih per hari pada ruko ini
adalah m3/hari.
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai kebocoran 5%, dimana 3% untuk
mengatasi kebocoran, 1% pancuran air, dan 1% tambahan air . Sehingga
pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan persamaan 2.2 :
( ) ( )
Keterangan :
Qd : debit air bersih rata-rata perhari
1,20 : (100% + 20%)
Jadi, dapat diketahui pemakaian air bersih yang sudah ditambahkan 5%
pemakaian air rata-rata sehari adalah m3/hari.
Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 12 jam, dikarenakan
pengunjung ruko ini datang pada jam oprasional ruko rumah makan ini, dapat
diketahui dengan persamaan 2.3 maka :
47
Keterangan :
Qh : pemakaian air bersih per jam
Qd : m3/hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari
Jadi, dapat diketahui jumlah pemakaian air bersih selama 12 jam kerja
adalah m3/hari dan menetukan c1 = 2 dengan menggunakan persamaan 2.4
dan c2 = 3 dapat diketahui dengan persamaan 2.5, maka :
( ) ( )
( ) (
)
Hasil perhitungan pemakaian air bersih pada gedung :
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Pemakaian Air Bersih Untuk Pengunjung
Lantai Q
m³/hari
Qd
(5%)
m3/hari
Qh
m3/jam
Qh-max
m3/jam
Qm-max
m3/menit
Rumah Makan
(Pengunjung) ,665
Keterangan :
Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari
Qd : Debit air bersih rata-rata per haro
Qh : Pemakaian air bersih per jam
Qh max : Pemakaian air bersih pada jam puncak
Qm max : Pemakaian air bersih pada menit puncak
4.4.5 Menghitung Kebutuhan Air (Demand)
Untuk mengetahui kebutuhan air keseluruhan penghuni ruko di Kelurahan
Sepinggan, Balikpapan, maka dapat menggunakan persamaan 2.6, sebagai berikut
:
48
Keterangan :
B : Total kebutuhan air dalam satu bulan (m3)
D : Kebutuhan air satu orang dalam satu hari (m3)
P : Jumlah penghuni (jiwa)
4.5 Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa Air Bersih
4.5.1 Menghitung Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Tank ke Roof Tank
Penentuan ini diperlukan untuk menentukan ukuran pipa yang digunakan
pada ruko ini, dan untuk mengetahui dimensi pipa air bersih dengan menentukan
debit pengaliran. Berikut adalah perhitungan penentuan dimensi pipa air bersih
dari tandon bawah ke tandon atap.
1 Kecepatan rata-rata aliran air (v) : Asumsi 2 m/detik
2 Volume tandon atas (Vrt) : 3 m3
3 Waktu pemompaan : 30 menit = 1800 detik
4 Volume tandon bawah (Vgwt) : 3 m3
Perhitungan ini yaitu untuk mengetahui debit pengaliran yang direncanakan
dari tandon bawah dan tandon atas dengan menggunakan persamaan 2.7 :
Dan untuk menentukan dimensi pipa air bersih dari tandon bawah ke
tandon atas, dengan persamaan 2.8 sebagai berikut :
Dimensi pipa dengan persamaan 2.9 :
√
√
49
Diameter yang tersedia di pasaran adalah 1 inchi atau 32 mm, maka
dimensi pipa air bersih dari tandon bawah ke tandon atas adalah 0,0325 m atau 1
inchi.
Uji Kecepatan Aliran dengan persamaan 2.10 :
Jadi, 2,010 m/detik ≥ 2 m/s dimana V uji > V asumsi (lulus uji
persyaratan)
Keterangan :
V : Kecepatan aliran
Q : Debit pipa air bersih dari tandon bawah ke tandon atas
D : Dimensi pipa air bersih
4.5.2 Mengetahui Debit Pipa Air Bersih
Pipa air dari output pompa jetpump adalah perencanan dari instalasi pipa
air bersih dari output jetpump ke dalam ruko ini dan harus mempunyai ukuran
yang cukup agar dapat mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan jam puncak dan
mencari nilai kelebihan laju alirannya dengan menggunakan persamaan :
Dengan data yang didapatkan :
1. Q sumur : 100 liter/menit = 6,001 m3/jam
2. Qh : 1,73 m3/jam (untuk 3 lantai)
3. Diameter pipa output dari pompa : 0,0325 m = 1 inchi
4. Q1 : Qh + Q sumur
: 1,73 m3/jam + 6,001 m
3/jam
7,731 m3/jam = 128,85 liter/menit
Perhitungan laju aliran dengan persamaan 2.11 :
50
Hasil dari laju aliran debit pipa output jetpump ruko ini adalah 6,001
m3/jam.
Kontrol :
Jadi, volume tandon atap sesuai dengan debit pengairan. V=3m³ ≥ 3,865
m³.
4.5.3 Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa
Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya head kerugian gesek dalam
pipa dan menentukan laju kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan 2.14
bilangan Reynold. Sebelum mencari bilangan Reynolds, maka harus mengetahui
nilai kecepatan rata-rata aliran dalam pipa. V air (Viskoatus Kinematik)
= (tabel psycal propertis water)
Nilai dari kecepatan rata-rata dalam pipa dengan persamaan 2.12 :
Keterangan :
A : Panjang aliran pipa lurus (m2)
D : Diameter
Dan persamaan 2.13 untuk mencari nilai rata-rata didalam pipa, sebagai
berikut :
Keterangan :
V : kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/detik)
Q : Debit dari air sumur
A : Panjang pipa lurus (m2)
Perhitungan bilangan Reynolds dengan persamaan 2.14, seperti dibawah ini :
Untuk suhu air = 25º (tabel phsycal propertis water)
51
Setelah kita mengetahui hasil dari bilangan Reynolds ini, maka hasil aliran
ini bersifat “Turbulen”.
Maka kita dapat mengetahui head kerugian gesek dari pipa lurus, dengan
persamaan 2.15 Darcy-Weisbach dibawah ini :
.
Jadi dalam panjang pipa 100 m terdapat kerugian gesek pipa sepanjang
71,07 m. Maka untuk panjang pipa 74 m :
Keterangan :
hf : kerugian head (m)
f : 150 (Untuk pipa PVC Type AW)
L : 74,51 m
D : 0,0325 m
V : Kecepatan aliran
Jadi, kerugian gesek pipa sepanjang 74,51 m adalah 52,95 m
Dan untuk mendapatkan besarnya kolom air dan pipa air bersih
menggunakan persamaan 2.16, sebagai berikut :
52
4.6 Analisa Perhitungan Pompa
4.6.1 Mengetahui Head Total Pompa
Perhitungan head total pompa ini adalah untuk mengetahui aliran dengan
kapasitas yang telah ditentukan, dengan menggunakan persamaan 2.13 untuk
mengetahui head statis total dan untuk mengetahui head total pompa, seperti :
Data yang diperoleh :
1 Hd : 120 m
2 Hreg : 10 m
3 Hf : 71,07 m
4 Hs : 120 + 10 + 71,07
: 201,07 m
Jadi hasil head statis total adalah 201,07 m.
Dan untuk mengetahui head total pompa untuk mengalirkan jumlah air
bersih yang sesuai dirancang adalah :
Data yang diperoleh :
1 Hs : 201,07 m
2 : 0
3 : 74,31 m
4
: head kecepatan keluar
Maka dengan persamaan 2.13,
m
Jadi hasil dari head total pompa adalah sebesar 277,21 m
4.6.2 Pemilihan Pompa
Pemilihan pompa ini adalah untuk menentukan kapasitas pompa yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada ruko ini.
1.
2. Kebutuhan air bersih pada ruko ini adalah 288,33 liter/menit
3. Kapasitas pompa yang digunakan = 200,400,600
53
Sehingga, hanya membutuhkan 1 pompa air bersih dari tandon bawah ke
tandon atas. Kapasitas pompa = 200-600 liter/menit
Kapasitas pompa disengaja dibuat lebih besar dari kapasitas kebutuhan
pompa dibeli dengan pilihan sesuai kapasitas air bersih yang dibutuhkan:
Spesfikasi pompa, yaitu :
Voltage/Hz/phase : 380/50/3
Seri pompa : Grundfot Nf Basic – Nf 30-36 T
Q (Liter/menit) : 200,400,600
Total Head (m) : 277,21 m
Pipa (inch) : 1”
Power (KW) : 3
4.7 Perhitungan Volume Pekerjaan
Didalam pembahasan Tugas Akhir ini,.penulisan akan membahas tentang
Rencana Anggaran Biaya pemasangan instalasi air bersih dan pembuatan sumur
bor pada Ruko 3 lantai di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan. Dengan
menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan DPU Kota Balikpapan 2016
(PERMEN PU No. 28/PRT/M/2016), pembahasan yang akan diselesaikan sebagai
berikut :
1. Perhitungan volume pekerjaan
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2016
3. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4. Rekapitulasi RAB
4.7.1 Perhitungan Volume Pekerjaan
1. Panjang pipa PVC dari sumur ke pompa :
= 30 cm + 14 cm + 24 cm + 40 cm + 26 cm + 65 cm + 22 cm + 17 cm + 168 cm
= 406 cm
2. Panjang pipa PVC pompa ground tank ke roof tank :
= 49 cm + 125 cm + 36 cm + 12 cm + 48 cm + 18 cm + 29 cm + 10 cm
= 1459 cm
54
3. Panjang pipa PVC roof tank ke pipa distribusi bangunan :
=260 cm + 350 cm + 350 cm + 1326 cm + 1476 cm + 1016 cm + 82 cm + 620 cm
+ 37 cm + 999 cm + 19 cm
= 6535 cm
4. Jumlah Alat Plumbing
Wastafel : 5 buah, Kran : 12 buah, Kitchen Zink : 2 buah.
4.7.2 Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Pekerjaan Instalasi Air Bersih
Dibawah ini adalah tabel Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk instalasi
air bersih :
Tabel 4.7 RAB Instalasi Air Bersih
No URAIAN
PEKERJAAN
VOLU
ME SAT
HARGA
SATUAN
JUMLAH
HARGA
PEKERJAAN SANITASI
1
Memasang pipa
PVC AW
Diameter 1/2"
74,00 m'
81.888,40
6.059.741,60
2 Kran Air 1/2" 14,00 bh
105.199,50
1.472.793,00
3 Pemasangan
westafel 2,00 bh
1.455.518,00
2.911.036,00
4 Washbak sink 2
lubang 3,00 bh
414.304,00
1.242.912,00
5 Pipa PVC Elbow
90 22,00 bh
7.000,00
154.000,00
6 Pipa PVC Tee
1/2" 10,00 bh
4.700,00
47.000,00
7 Pipa PVC Nipple
1/2" 1,00 bh
5.900,00
5.900,00
8 Pipa PVC Sock
1/2" 23,00 bh
2.400,00
55.200,00
9 Filter Catridge 1,00 unit
900.000,00
900.000,00
10
Tandon 1500 liter
merk Penguin
TB160
4,00 bh
1.850.000,00
7.400.000,00
JUMLAH HARGA PEKERJAAN 20.248.582,60
55
4.7.3 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Pembuatan Sumur Bor
Dibawah ini adalah tabel Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
pembuatan sumur bor :
Tabel 4.8 RAB Pembuatan Sumur Bor
No URAIAN
PEKERJAAN
VOLU
ME SAT
HARGA
SATUAN
JUMLAH
HARGA
PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR Bor
1
Mesin Pompa Air
Jet Pump Shimizhu
PC-375 bit
1,00 Unit
1.880.000,00 1.880.000,00
2 Double Nippel 1
inchi 2,00 bh
147.600,00 295.200,00
3 Pipa PVC AW
Diameter 4" 5,00 bh
137.400,00 687.000,00
4 Pipa PVC AW
Diameter 1" 5,00 bh
44.900,00 224.500,00
5 Pipa PVC AW
Diameter 1 1/4" 1,00 bh
59.900,00 59.900,00
6 Elbow 1" 1,00 bh
7.000,00 7.000,00
7 Elbow 1 1/4" 1,00 bh
10.500,00 10.500,00
8
Fitting PVC
Increaser 1" ke 1
1/4"
1,00 box
1.960,00 1.960,00
9 DOB 4" 1,00 bh
7.000,00 7.000,00
10 Seal Tape 5,00 bh
11.200,00 56.000,00
11 Lem Tangit 2,00 Klg
32.000,00 64.000,00
12 Upah Pengeboran Sumur Bor 20 Meter Full Cassing
PVC 4" 10.000.000,00
JUMLAH HARGA PEKERJAAN 13.293.060,00
56
Rekapitulasi Rancangan Biaya Untuk Bangunan Ruko 3 lantai di Keluarahan
Sepinggan, Balikpapan :
NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA
(Rp)
I PEKERJAAN SANITASI 20.248.582,60
II PEKERJAAN PEMBUATAN
SUMUR BOR 13.293.060,00
A JUMLAH HARGA 33.541.642,60
B PPN 10 % 3.354.164,26
C TOTAL JUMLAH HARGA 36.895.806,86
D JUMLAH DIBULATKAN 36.000.000,00
TERBILANG Tiga Puluh Enam Juta Rupiah
57
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penyusunan tugas akhir, dapat disimpulkan bahwa :
1. Air yang berasal dari air sumur (raw water) dipompa menggunakan jet pump,
sambil diinjeksikan larutan clorine yang kemudian dialirkan ke tangki reaktor
untuk pengendapan zat-zat yang terkandung dalam air sumur. Dari tangki
reaktor air dialirkan ke filter catridge untuk menyaring zat-zat terbentuk di
tangki reaktor. Setelah disaring dengan filter catridge, air dialirkan ke tandon
bawah (Ground Tank) untuk nantinya siap dipompa ke tandon atas (Roof
Tank).
a. Debit pipa air bersih dari Ground Tank menuju ke Roof Tank adalah 1,667
liter/detik
b. Dimensi pipa air bersih dari Ground Tank menuju ke Roof Tank adalah
0,0325 m = 1 inch
c. Head kerugian gesek dalam pipa adalah 52,95 m dari 74,51 m panjang
total pipa dari titik A-B
d. Head total pompa 277,21 m, jadi untuk pemilihan spesifikasi pompa yang
sesuai adalah Grundfot Nf Basic – Nf 30-36 T.
2. Dengan menghitung volume perkerjaan, maka didapatkan:
a. Panjang pipa PVC dari sumur ke pompa adalah 406 cm, panjang pipa PVC
pompa ground tank ke roof tank adalah 1459 cm, panjang pipa PVC roof
tank ke pipa distribusi bangunan adalah 6535 cm dan jumlah alat
plumbing bangunan ruko 3 lantau di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan
adalah wastafel 5 buah, kran 12 buah, dan kitchen zink 2 buah.
b. Hasil Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pembuatan sumur bor adalah
Rp 13.293.060,00 dan Rencana Anggaran Biaya untuk instalasi air bersih
pada ruko 3 lantai di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan adalah Rp
20.248.582,60
58
3. Kebutuhan air bersih untuk bangunan tipe rumah makan/restoran adalah 15
liter/hari. Tetapi untuk kebutuhan air untuk rumah makan/restoran per
pengguna berbeda-beda seperti : untuk penghuni 160 liter, pegawai 100 liter,
dan 70% dari jumlah tamu adalah 15 liter. Setelah mendapatkan kebutuhan
air per pengguna dari ruko 3 lantai di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan
didapatkan hasil, sebagai berikut:
a. Kebutuhan air untuk pemilik ruko 0,8 m3/hari. Pemakaian air bersih yang
sudah ditambahkan 5% untuk antisipasi kebocoran adalah 0,84 m3/hari.
Kebutuhan air untuk durasi 24 jam adalah 0,035 m3/jam. Kebutuhan air
pada jam puncak adalah 0,070 m3/jam dan kebutuhan air pada menit
puncak adalah 0,002 m3/menit
b. Kebutuhan air untuk pegawai ruko 1 m3/hari. Pemakaian air bersih yang
sudah ditambahkan 5% untuk antisipasi kebocoran adalah 1,05 m3/hari.
Kebutuhan air untuk durasi 24 jam adalah 0,044 m3/jam. Kebutuhan air
pada jam puncak adalah 0,088 m3/jam dan kebutuhan air pada menit
puncak adalah 0,002 m3/menit
c. Kebutuhan air untuk 70% dari jumlah pengunjung ruko 1,665 m3/hari.
Pemakaian air bersih yang sudah ditambahkan 5% untuk antisipasi
kebocoran adalah 1,748 m3/hari. Kebutuhan air untuk durasi 12 jam
(dikarenakan pengunjung sama dengan jam oprasional rumah makan)
adalah 0,146 m3/jam. Kebutuhan air pada jam puncak adalah 0,292 m
3/jam
dan kebutuhan air pada menit puncak adalah 0,007 m3/menit
5.2 Saran
Dari penyusunan tugas akhir ini, terdapat beberapa kekurangan yang
belum memuat hasil yang optimal pada sistem instalasi air bersih yang
direncanakan pada ruko 3 lantai di Kelurahan Sepinggan Balikpapan, antara lain :
1. Untuk penulisan selanjutnya dapat menggunakan filter tipe yang lain.
2. Untuk penulisan selanjutnya air sumur dapat dikonsumsi oleh penghuni.
3. Untuk penulisan selanjutnya dapat menggunakan sistem pendistribusan lain.
4. Untuk penulisan selanjutnya dapat membandingkan kualitas air pada sumber
air yang lain.
59
DAFTAR PUSTAKA
Gumilar, G. (2011). Perencanaan Plumbing Air Bersih dan Kotor. Surakarta:
Tugas Akhir UNS.
Kodoatie, R. J. (2003). Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Morimura, T., & Noerbambang, S. M. (2000). Perancangan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha.
PERMENKES RI: 416/MENKES/PER/IX/1990- Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air
Tanggoro, D. (2005). Utilitas Bangunan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
(UI-Press).
Wanggay, P. A. (2013). Perhitungan Kebutuhan Air Bersih dan Kotor.
Yogyakarta: Tugas Akhir UNS.
Wibowo, S. A. (2013). Analisa Perhitungan Sistem Plambing Penyediaan Air
Bersih Pada Gedung Bertingkat. Jakarta: Skripsi Universitas Gunadarma.
GRUNDFOS NF BASIC-NF 30-36T
Diameter pipa hisap : 2,5”
Diameter pipa dorong : 2”
Panjang pipa hisap (m) : 6
Total head (m) : 37 33 24
Kapasitas (liter/m) : 200 400 600
Voltage/Hz/Phase : 380/50/3
Power (kw) : 3
APPENDIX C
Physical
Properties of Water Table C-1 Physical properties of water (SI units) Specific Dynamic Kinematic Surface Modulus of Vapor
Temperature Weight Densitya
Viscosityb
Viscosity Tensionc
Elasticitya
Pressure
T γ ρ μ ν σ E Pv
(◦ C) (kN/m
3) (kg/m
3) (× 10
−3 kg/m·s) (× 10
−6 m
2/s) (N/m) (× 10
9 N/m
2) (kN/m
2)
0 9.805 999.8 1.781 1.785 0.0765 1.98 0.61
5 9.807 1000.0 1.518 1.519 0.0749 2.05 0.87
10 9.804 999.7 1.307 1.306 0.0742 2.10 1.23
15 9.798 999.1 1.139 1.139 0.0735 2.15 1.70
20 9.789 998.2 1.002 1.003 0.0728 2.17 2.34
25 9.777 997.0 0.890 0.893 0.0720 2.22 3.17
30 9.764 995.7 0.798 0.800 0.0712 2.25 4.24
40 9.730 992.2 0.653 0.658 0.0696 2.28 7.38
50 9.689 988.0 0.547 0.553 0.0679 2.29 12.33
60 9.642 983.2 0.466 0.474 0.0662 2.28 19.92
70 9.589 977.8 0.404 0.413 0.0644 2.25 31.16
80 9.530 971.8 0.354 0.364 0.0626 2.20 47.34
90 9.466 965.3 0.315 0.326 0.0608 2.14 70.10
100 9.399 958.4 0.282 0.294 0.0589 2.07 101.33 Source: Adapted from J. K. Venard and R. L. Street (1975). Elementary Fluid Mechanics, 5th ed., Wiley, New York. aAt atmospheric pressure.
b Dynamic viscosity can also be expressed in units of N·s/m
2.
c In
contact with air.
Pemasangan 1 buah wastafel
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,200 112.300,00 134.760,00
Tukang Batu L.02 OH 1,450 119.800,00 173.710,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,150 134.700,00 20.205,00
Mandor L.04 OH 0,060 127.200,00 7.632,00
JUMLAH TENAGA KERJA 336.307,00
B BAHAN
Westafel
Unit 1,200 500.000,00 600.000,00
Semen Portland
Kg 6,000 75.900,00 455.400,00
Pasir Pasang
m3 0,010 381.100,00 3.811,00
Perlengkapan
% 0,120 500.000,00 60.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN 1.119.211,00
C PERALATAN
- -
JUMLAH HARGA ALAT -
D Jumlah
(A+B+C)
1.455.518,00
E Overhead & Profit
10% x D 145.551,80
F Harga Satuan
Pekerjaan (D+E)
1.601.069,80
Pemasangan 1 buah kran diameter ½” atau 3/4”
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,010 112.300,00 1.123,00
Tukang Batu L.02 OH 0,400 119.800,00 47.920,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,040 134.700,00 5.388,00
Mandor L.04 OH 0,005 127.200,00 636,00
JUMLAH TENAGA
KERJA 55.067,00
B BAHAN
Kran Air
m 1,00 50.000,00 50.000,00
Sealtape
Bh 0,025 5.300,00 132,50
JUMLAH HARGA
BAHAN 50.132,50
C PERALATAN
- -
JUMLAH HARGA ALAT -
D Jumlah
(A+B+C)
105.199,50
E Overhead & Profit
10% x D 10.519,95
F Harga Satuan Pekerjaan
(D+E)
115.719,45
Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter
1/2”
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,036 112.300,00 4.042,80
Tukang Batu L.02 OH 0,060 119.800,00 7.188,00
Kepala Tukang L.03 OH 0,006 134.700,00 808,20
Mandor L.04 OH 0,002 127.200,00 254,40
JUMLAH TENAGA KERJA 12.293,40
B BAHAN
Pipa PVC 1/2"
m 1,20 44.900,00 53.880,00
Perlengkapan
% 0,350 44.900,00 15.715,00
JUMLAH HARGA BAHAN 69.595,00
C PERALATAN
- -
JUMLAH HARGA ALAT -
D Jumlah
(A+B+C)
81.888,40
E Overhead & Profit
10% x D 8.188,84
F Harga Satuan Pekerjaan
(D+E)
90.077,24
HARGA BAHAN BANGUNAN PEKERJAAN : Pembuatan Sumur Bor dan Instalasi Air Bersih
LOKASI : Kelurahan Sepinggan, Balikpapan
TAHUN : 2017
No. SAT HARGA
(Rp.) MERK
1 Tandon Air Penguin Kapasitas 1500 liter bh 1.850.000,00
1 Kran air CLS 03 1/2'' bh 50.000,00 Onda
1 Wastafel Vanitory Monaco bh 500.000,00 Amstad
1 Kitchen Sink Kitchen Sink Naomi Ukuran 62 x 48 x 75 cm bh 414.304,00 Royal
1 Pipa PVC ø 1" Pjg 4 m Btg 44.900,00 Wavin
2 Pipa PVC ø 4" Pjg 4 m Btg 137.400,00 Wavin
3 Pipa PVC ø 1 1/4" Pjg 4 m Btg 59.900,00 Wavin
4 DOB ø 4" bh 7.000,00 Wavin
1 Elbow 90 ø 1" bh 7.000,00
2 Elbow 90 ø 1 1/4" bh 10.500,00
1 Nipple ø 1/2" bh 5.900,00
2 Double Nipple ø 1" bh 147.600,00
1 Sock ø 1/2" bh 2.400,00
2 Fitting PVC Increaser ø 1" x 1 1/4" box 1.960,00
1 Tee ø 1/2" bh 4.700,00
1 Seal Tape bh 11.200,00
1 Lem Tangit Klg 32.000,00
2 Lem PVC Kecil 1/2 Kg Klg 38.500,00
Pipa PVC Type AW
Elbow 90
NAMA BARANG UKURAN / TIPE
Kitchen Sink
Tandon Air
Kran Air
Wastafel
Nipple
Sock
Tee
Seal Tape
Lem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S
JADWAL PENGGILIRAN DARI IPA KP.DAMAI O O O S S S S O O O S S S S O
DAERAH YANG DIJADWAL :
1 PERUM BDS, Jln.Beler,Perum Pos,Amsko,Telkom Dam
BDI, Citraland,RSS,Rengganis,Villa Damai
Komplek Peketring.PEMDA, Bppn Baru,Anggung Tunggal
2 Gn.Malang,Gn.Guntur Asri,Markoni Atas,Siaga,
3 Pupuk Kaltim,Stal Kuda, Trakindo Lama, Gn.Bakaran,Seping
gan AURI,Prona,Batakan,Daksa,Kastindo
4 Gn.Rambutan,Gn.Guntur-Nusantara-Gn.Kawi-Kr,Rejo
Gn.Polisi Bawah, Pandan Sari Spaku,Kp.Baru Tengah-Kp.Ujung
KETERANGAN :
T = Tutup Aliran O = OPERASI IPA KP.DAMAI
B= Buka Aliran S = STOP OPERASI IPA KP.DAMAI
= STOP PRODUKSI TOTAL
NO KETERANGAN
JADWAL PENGATURAN PENGALIRAN DISTRIBUSI INSTALASI KP.DAMAI TANGGAL/BULAN : 15 FEBRUARI 2016
NAMA LOKASI