Top Banner
E KONOMI NASIONAL JUMAT, 16 DESEMBER 2011 DANIEL WESLY RUDOLF I NDONESIA boleh saja menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Teng- gara. Namun, soal kualitas pembangunan manusia, Indo- nesia masih keteteran dengan hanya menempati peringkat ke-6 di antara negara-negara ASEAN. Hal itu, dinilai Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto, lantaran pertumbuhan ekonomi na- sional yang tidak berkualitas. Alhasil, pertumbuhan ekono- mi yang cemerlang secara angka, yakni di atas 6%, tidak mampu mendorong kenaikan indeks pembangunan manusia. Dari 187 negara yang disurvei UNDP, Indonesia menempati peringkat ke-124. “Kaitan pertumbuhan ekonomi dan IPM sangat erat. Pertumbuhan ekonomi itu sa- ngat berdampak pada struktur produksinya dan aksesibilitas ke masyarakat,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Dia memaparkan, aliran per- tumbuhan sangat bergantung pada jalur pembangunan- nya. Dampak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas bisa menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dapat mendorong pendapatan sehingga daya beli mening- kat. Buntut-buntutnya, akses masyarakat terhadap pen- didikan dan kesehatan akan lebih baik sehingga IPM bisa terdongkrak. “Sektor riil yang padat karya seperti pertanian, industri, digenjot lagi. Jangan terpaku pada komoditas klasik seperti karet, tapi cari seperti obat- obatan. Kita perlu diversikasi produk,” tuturnya. Berdasarkan data BPS, ada empat indikator pembentuk IPM, yakni angka harapan hidup, angka melek hidup, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan. “Yang pa- ling cepat ditingkatkan ialah angka harapan hidup dan daya beli masyarakat. Mening- katkan daya beli masyarakat melalui penciptaan ekonomi produk-produk agroindustri,” tandasnya. Lebih berteknologi Dalam kesempatan terpisah, Indonesia diingatkan untuk dapat memanfaatkan besarnya populasi yang kini mendekati 240 juta jiwa dengan lebih bi- jaksana. Mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN akan segera diimplementasikan pada 2015, pengembangan teknologi men- jadi keniscayaan. Dengan demikian, indus- tri padat karya diharapkan tidak lagi hanya bicara sepu- tar tekstil dan alas kaki, tapi juga melangkah ke industri berteknologi lebih maju. Hal itu dicetuskan ekonom IESE Business School Pankaj Ghema- wat dalam Mandiri Economic Forum bertema Building the next ASEAN tigers, di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan Indonesia sebaiknya mencontoh Tata Consultancy Services, pelaku industri software di India, atau Embraer, pelaku industri air- craft di Brasil. Kedua negara itu merupakan negara dengan populasi cukup besar. “Maksud saya, masih ada ruang un- tuk meningkatkan diri. Selain itu, yang dapat saya pikirkan ialah industri farmasi,” tutur penulis buku World 3.0, yang menggambarkan globalisasi ekonomi, itu. Pengembangan teknologi dipandang ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri sangat relevan dalam menuju 2015. “Kita harus masuk ke teknologi lebih maju. Untuk tekstil saja kita kalah sama Bangladesh, sekarang Vietnam ikut masuk,” kata Chatib. Indonesia, imbuhnya, tidak mungkin terus bertahan de- ngan upah buruh yang rendah. Oleh karenanya, perlu ada inovasi sumber daya manusia, salah satunya melalui pen- didikan. Dirut Bank Mandiri Zulkii Zaini mengatakan pihaknya siap mengawal terjunnya pelaku ekonomi nasional ke kancah regional dan global. “Aspirasi kami tidak cuma jadi pemain utama di Indo- nesia, tapi juga di tingkat re- gional,” ujar Zulkifli. Pada 2014, lanjutnya, Bank Mandiri mengincar posisi lima besar di ASEAN, dan tiga besar pada 2020. (GA/E-2) [email protected] BIJI kakao (cokelat) secara resmi diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX) mulai kemarin. Perdagangan untuk jenis kakao fermentasi yang memenuhi Standar Na- sional Indonesia (SNI) itu di- harapkan turut meningkatkan mutu biji kakao nasional. “Selain bermanfaat bagi pelaku industri cokelat na- sional maupun pengusaha kakao, hal ini akan memicu pengusaha kakao nasional untuk meningkatkan kualitas biji kakao yang saat ini masih berjenis tidak terfermen- tasi,” ujar Direktur BBJ Bihar Sakti Wibowo saat peresmian kontrak komoditas baru ini Jakarta, kemarin. Hal yang sama diutarakan Kepala Badan Pengawas Per- dagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R Sempur- najaya. Menurutnya, setelah ini diharapkan mutu kakao Indonesia tidak lagi berada di bawah mutu kakao produksi Ghana dan Pantai Gading. Indonesia berada di posisi ketiga di bawah kedua negara Afrika itu sebagai produsen biji kakao terbesar dunia dengan produksi 600 ribu metrik ton per tahun. “Kontrak berjangka kakao dapat menjadi referensi harga kakao Indonesia dan mening- katkan mutu kakao sehingga tidak hanya jadi komoditas campuran (blending).” Selain itu, kontrak berjangka kakao ini juga untuk pemben- tukan harga (price discovery) dan memberikan fasilitas lindung nilai ( hedging) kepada para pelaku industri kakao nasio- nal. Wakil Menteri Perdagang- an Bayu Krisnamurthi pada kesempatan yang sama meng- usulkan seharusnya produk penghiliran kakao yakni kakao bubuk juga diperdagangkan di BBJ. Selain untuk mendorong industri hilir kakao, BBJ juga bisa menjadi penentu harga kakao bubuk yang selama ini belum ada referensi. Pada hari pertama pembu- kaan volume perdagangan biji kakao ini cukup fantastis, mencapai 142 lot atau sekitar 710 ribu kilogram. Kontrak emas Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan kerja sama pengembangan per- dagangan kontrak berjangka emas antara BBJ dan PT Kli- ring Berjangka Indonesia (KBI) serta Perum Pegadaian. Mela- lui kerja sama itu, Pegadaian akan bertindak sebagai tempat penyelesaian transaksi dengan serah sik emas di kantor ca- bang Pegadaian di beberapa kota besar. Adapun BBJ akan bertin- dak sebagai tempat transaksi kontrak berjangka emas yang dilakukan oleh anggota BBJ yang mendaftarkan transaksi tersebut kepada KBI. Selanjut- nya KBI bertindak sebagai lem- baga kliring dan penyimpan penyelesaian transaksi kontrak berjangka emas. (AI/E-6) PEMERINTAH dinilai tidak fokus dalam perbaikan mutu pembibitan genetika ternak lokal, khususnya sapi lokal. Dari 10 balai pembibitan di Indonesia, tidak satu pun yang fokus memperbaiki mutu gene- tika sapi lokal. Hal tersebut dikemukakan Ketua Himpunan Ilmu Peter- nakan sekaligus Guru Besar Genetika Ternak Institut Per- tanian Bogor (IPB) Muladno di Jakarta, Rabu (14/12). Muladno mengatakan pro- gram pembibitan untuk perbaik- an mutu genetika ternak lokal belum ada sampai sekarang. Pembibitan hanya dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan ternak potong semata. “Dalam konteks pembibitan, pemerintah gagal. Pertama, gagal dalam mutu genetika, sapi yang dihasilkan menu- run. Kedua, jumlah asli ternak sapi Indonesia sudah semakin menurun,” katanya. Menurutnya, teknologi in- seminasi buatan saat ini me- mang menghasilkan sapi yang gemuk dan besar. Namun, pe- merintah sebaiknya tetap mem- perhatikan pelestarian sumber daya genetika ternak lokal. Ia memaparkan hanya tinggal jenis sapi bali yang mutu ge- netikanya masih asli Indonesia. Jika pembibitan perbaikan mutu genetika tidak dikem- bangkan, ternak sapi lokal asli Indonesia akan punah. “Pemerintah harus menye- diakan anggaran khusus pem- bibitan perbaikan mutu gene- tika ini, meskipun proyek ini merupakan proyek yang rugi karena hasilnya baru dapat dinikmati setelah proses jangka panjang,” tuturnya. Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Suswono menye- butkan akan membatasi impor daging sapi dan sapi bakalan tahun depan hanya 20% dari total kebutuhan. Tahun ini kuota impor daging berjumlah 90 ribu ton, sedangkan impor sapi kuotanya sebesar 600 ribu ton. “Jadi, kalau untuk daging itu sekitar 34 ribu ton, kemu- dian bakalan 280 ribu ekor yang akan diimpor. Angka ini bukan penurunan lagi tapi turun dras- tis, selama 1 tahun 2012. Jadi, kira-kira impor nanti maksimal yang boleh diimpor 20% dari kebutuhan,” kata Suswono, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (14/12) malam. (*/Fid/E-4) Masuk Bursa Tingkatkan Mutu Biji Kakao Perbaikan Genetika Sapi Lokal Minim Jangan Lupakan Manusia Dengan menginovasi sumber daya manusia, industri padat karya dapat melangkah ke industri berteknologi lebih maju. 18 Kontrak berjangka kakao ini juga untuk pembentukan harga dan memberikan fasilitas lindung nilai kepada para pelaku industri kakao nasional.” PANEN KAKAO: Seorang petani memetik buah kakao di perkebunan Ngrangkah Pawon, Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Perdagangan kakao fermentasi (fermented) melalui Bursa Berjangka Jakarta diharapkan turut meningkatkan mutu biji kakao nasional. ANTARA/ARIEF PRIYONO
1

Perdagangan kakao fermentasi (fermented) melalui Bursa ... filengat berdampak pada struktur ... Dia memaparkan, aliran per-tumbuhan sangat bergantung pada jalur pembangunan- ... pada

Mar 30, 2019

Download

Documents

hadieu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perdagangan kakao fermentasi (fermented) melalui Bursa ... filengat berdampak pada struktur ... Dia memaparkan, aliran per-tumbuhan sangat bergantung pada jalur pembangunan- ... pada

EKONOMI NASIONAL JUMAT, 16 DESEMBER 2011

DANIEL WESLY RUDOLF

INDONESIA boleh saja menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Teng-

gara. Namun, soal kualitas pembangunan manusia, Indo-nesia masih keteteran dengan hanya menempati peringkat ke-6 di antara negara-negara ASEAN.

Hal itu, dinilai Direktur

Analisis dan Pengembangan Statistik Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto, lantaran pertumbuhan ekonomi na-sional yang tidak berkualitas. Alhasil, pertumbuhan ekono-mi yang cemerlang secara angka, yakni di atas 6%, tidak mampu mendorong kenaikan indeks pembangunan manusia. Dari 187 negara yang disurvei UNDP, Indonesia menempati peringkat ke-124.

“ K a i t a n p e r t u m b u h a n ekonomi dan IPM sangat erat. Pertumbuhan ekonomi itu sa-ngat berdampak pada struktur produksinya dan aksesibilitas ke masyarakat,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia memaparkan, aliran per-tumbuhan sangat bergantung pada jalur pembangunan-nya. Dampak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

bisa menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dapat mendorong pendapatan sehingga daya beli mening-kat. Buntut-buntutnya, akses masyarakat terhadap pen-didikan dan kesehatan akan lebih baik sehingga IPM bisa terdongkrak.

“Sektor riil yang padat karya seperti pertanian, industri, digenjot lagi. Jangan terpaku pada komoditas klasik se perti karet, tapi cari seperti obat-obatan. Kita perlu diversifi kasi produk,” tuturnya.

Berdasarkan data BPS, ada empat indikator pembentuk IPM, yakni angka harapan hidup, angka melek hidup, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan. “Yang pa-ling cepat ditingkatkan ialah angka harapan hidup dan

daya beli masyarakat. Mening-katkan daya beli masyarakat melalui penciptaan ekonomi produk-produk agroindustri,” tandasnya.

Lebih berteknologiDalam kesempatan terpisah,

Indonesia diingatkan untuk dapat memanfaatkan besarnya populasi yang kini mendekati 240 juta jiwa dengan lebih bi-jaksana. Mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN akan segera diimplementasikan pada 2015, pengembangan teknologi men-jadi keniscayaan.

Dengan demikian, indus-tri padat karya diharapkan tidak lagi hanya bicara sepu-tar tekstil dan alas kaki, tapi juga melangkah ke industri berteknologi lebih maju. Hal itu dicetuskan ekonom IESE Business School Pankaj Ghema-

wat dalam Mandiri Economic Forum bertema Building the next ASEAN tigers, di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan Indonesia sebaiknya mencontoh Tata Consultancy Services, pelaku industri software di India, atau Embraer, pelaku industri air-craft di Brasil. Kedua negara itu merupakan negara dengan populasi cukup besar. “Maksud saya, masih ada ruang un-tuk meningkatkan diri. Selain itu, yang dapat saya pikirkan ialah industri farmasi,” tutur penulis buku World 3.0, yang menggambarkan globalisasi ekonomi, itu.

Pengembangan teknologi dipandang ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri sangat relevan dalam menuju 2015. “Kita harus masuk ke teknologi lebih maju. Untuk tekstil saja

kita kalah sama Bangladesh, sekarang Vietnam ikut masuk,” kata Chatib.

Indonesia, imbuhnya, tidak mungkin terus bertahan de-ngan upah buruh yang rendah. Oleh karenanya, perlu ada inovasi sumber daya manusia, salah satunya melalui pen-didikan.

Dirut Bank Mandiri Zulkifl i Zaini mengatakan pihaknya siap mengawal terjunnya pelaku ekonomi nasional ke kancah regional dan global. “Aspirasi kami tidak cuma jadi pemain utama di Indo-nesia, tapi juga di tingkat re-gional,” ujar Zulkifli. Pada 2014, lanjutnya, Bank Mandiri mengincar posisi lima besar di ASEAN, dan tiga besar pada 2020. (GA/E-2)

[email protected]

BIJI kakao (cokelat) secara resmi diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX) mulai kemarin. Perdagangan untuk jenis kakao fermentasi yang memenuhi Standar Na-sional Indonesia (SNI) itu di-harapkan turut meningkatkan mutu biji kakao nasional.

“Selain bermanfaat bagi pelaku industri cokelat na-sional maupun pengusaha kakao, hal ini akan memicu pengusaha kakao nasional untuk meningkatkan kualitas biji kakao yang saat ini masih berjenis t idak terfermen-tasi,” ujar Direktur BBJ Bihar Sakti Wibowo saat peresmian kontrak komoditas baru ini Jakarta, kemarin.

Hal yang sama diutarakan Kepala Badan Pengawas Per-dagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R Sempur-najaya. Menurutnya, setelah ini diharapkan mutu kakao Indonesia tidak lagi berada di bawah mutu kakao produksi Ghana dan Pantai Gading. Indonesia berada di posisi ketiga di bawah kedua negara Afrika itu sebagai produsen biji

kakao terbesar dunia dengan produksi 600 ribu metrik ton per tahun.

“Kontrak berjangka kakao dapat menjadi referensi harga kakao Indonesia dan mening-katkan mutu kakao sehingga tidak hanya jadi komoditas campuran (blending).”

Selain itu, kontrak berjangka kakao ini juga untuk pemben-tukan harga (price disco very) dan memberikan fasilitas lin dung nilai (hedging) kepada para pelaku industri kakao nasio-nal. Wakil Menteri Perdagang-an Bayu Krisnamurthi pada kesempatan yang sama meng-usulkan seharusnya produk penghiliran kakao yakni kakao bubuk juga diperdagangkan di BBJ. Selain untuk mendorong

industri hilir kakao, BBJ juga bisa menjadi penentu harga kakao bubuk yang selama ini belum ada referensi.

Pada hari pertama pembu-kaan volume perdagangan biji kakao ini cukup fantastis, mencapai 142 lot atau sekitar 710 ribu kilogram.

Kontrak emasPada kesempatan yang sama,

dilakukan penandatanganan kerja sama pengembangan per-dagangan kontrak berjangka emas antara BBJ dan PT Kli-ring Berjangka Indonesia (KBI) serta Perum Pegadaian. Mela-lui kerja sama itu, Pegadaian akan bertindak sebagai tempat penyelesaian transaksi de ngan serah fi sik emas di kantor ca-bang Pegadaian di beberapa kota besar.

Adapun BBJ akan bertin-dak sebagai tempat transaksi kontrak berjangka emas yang dilakukan oleh anggota BBJ yang mendaftarkan transaksi tersebut kepada KBI. Selanjut-nya KBI bertindak sebagai lem-baga kliring dan penyimpan penyelesaian transaksi kontrak berjangka emas. (AI/E-6)

PEMERINTAH dinilai tidak fokus dalam perbaikan mutu pembibitan genetika ternak lokal, khususnya sapi lokal. Dari 10 balai pembibitan di Indonesia, tidak satu pun yang fokus memperbaiki mutu gene-tika sapi lokal.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Himpunan Ilmu Peter-nakan sekaligus Guru Besar Genetika Ternak Institut Per-tanian Bogor (IPB) Muladno di Jakarta, Rabu (14/12).

Muladno mengatakan pro-gram pembibitan untuk perbaik-an mutu genetika ternak lokal belum ada sampai sekarang. Pembibitan hanya dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan ternak potong semata.

“Dalam konteks pembibitan, pemerintah gagal. Pertama, gagal dalam mutu genetika, sapi yang dihasilkan menu-run. Kedua, jumlah asli ternak sapi Indonesia sudah semakin menurun,” katanya.

Menurutnya, teknologi in-seminasi buatan saat ini me-mang menghasilkan sapi yang gemuk dan besar. Namun, pe-merintah sebaiknya tetap mem-perhatikan pelestarian sumber daya genetika ternak lokal. Ia memaparkan hanya tinggal jenis sapi bali yang mutu ge-netikanya masih asli Indonesia. Jika pembibitan perbaikan mutu genetika tidak dikem-bangkan, ternak sapi lokal asli Indonesia akan punah.

“Pemerintah harus menye-diakan anggaran khusus pem-bibitan perbaikan mutu gene-tika ini, meskipun proyek ini merupakan proyek yang rugi karena hasilnya baru dapat dinikmati setelah proses jangka panjang,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Suswono menye-butkan akan membatasi impor daging sapi dan sapi bakalan tahun depan hanya 20% dari total kebutuhan. Tahun ini kuota impor daging berjumlah 90 ribu ton, sedang kan impor sapi kuotanya sebesar 600 ribu ton.

“Jadi, kalau untuk daging itu sekitar 34 ribu ton, kemu-dian bakalan 280 ribu ekor yang akan diimpor. Angka ini bukan penurunan lagi tapi turun dras-tis, selama 1 tahun 2012. Jadi, kira-kira impor nanti maksimal yang boleh diimpor 20% dari kebutuhan,” kata Suswono, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (14/12) malam. (*/Fid/E-4)

Masuk Bursa Tingkatkan Mutu Biji Kakao

Perbaikan Genetika

Sapi Lokal

Minim

Jangan Lupakan ManusiaDengan menginovasi sumber daya manusia, industri padat karya dapat melangkah ke industri berteknologi lebih maju.

18

Kontrak berjangka kakao ini juga

untuk pembentukan harga dan memberikan fasilitas lindung nilai kepada para pelaku industri kakao nasional.”

PANEN KAKAO: Seorang petani memetik buah kakao di perkebunan Ngrangkah Pawon, Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Perdagangan kakao fermentasi (fermented) melalui Bursa Berjangka Jakarta diharapkan turut meningkatkan mutu biji kakao nasional.

ANTARA/ARIEF PRIYONO