REAKSI KIMIA: PENGENALAN GUGUS FUNGSI
LAPORAN PERCOBAAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PENGENALAN GUGUS FUNGSI
Disusun oleh:
Kelompok VI
Reny I.S
J2C 009 044
Noor Afifah
J2C 009 045
Karso
J2C 009 046
Dharma P.P
J2C 009 047
Alex K
J2C 009 048
Nur D.L
J2C 009 049
Dewi A
J2C 009 050
Ayu N.A
J2C 009 051
Wahyu S.K.N
J2C 009 052
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Praktikan mampu menjelaskan pengelompokkan senyawa
berdasarkan gugus fungsi
1.2 Praktikan mampu menjelaskan periodisitas kereaktifan satu
kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kimia Organik
Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa yang
terdiri dari sebagian gabungan karbon dengan hidrogen, oksigen,
nitrogen / beberapa unsur tertentu. Pada mulanya kimia organik
hanya melibatkan senyawa yang diturunkan dari makhluk hidup.
( Petrucci,1985)
2.2 Gugus Fungsi
Unsur selain karbon dan hidrogen dalam senyawa organik
memberikan kekhasan bagi sekelompok senyawa tersebut. Dalam
beberapa kasus, pengelompokkan ini terjadi karena beberapa atom H
digantikan / kadang-kadang atom C-nya sendiri. Pengelompokkan
atom-atom ini dinamakan gugus fungsi dan molekul selebihnya
dinamakan dengan R.
( Petrucci , 1985)
Gugus fungsi adalah sekelompok atom yang menyebabkan perilaku
kimia molekul induk. Molekul berbeda yang yang mengandung gugus
atau gugus-gugus fungsi yang sama mengalami reaksi yang serupa.
(Chang,2004)2.2.1 Beberapa Gugus Fungsi
No.Struktur GugusRumus UmumNama IUPAC / trivialNama Gugus
1-OHR-OHAlkanol / alcoholHidroksil
2-O-R-O-R Alkoksi alkana /Eter
3
Alkanal / aldehidAldehid
4
Alkanon/ketonKarbonil
5
Asam alkanoat/ karboksilatKarboksil
6
Alkil alkanoat / esterEster
7-NH2
Amina Amin
(Petrucci,1992)
2.3 Alkohol dan Identifikasinya
2.3.1 Penggolongan alkohol menurut letak gugus hidroksilnya
(-OH)
1. Alkohol Primer : gugus OH terletak pada atom C primer (atom C
yang mengikat hanya 1 atom C lainnya).
Contoh :
CH3CH2CH2CH2OH
(1 butanol)
2. Alkohol Sekunder : gugus OH terletak pada atom C
sekunder.
Contoh :
(2 Butanol)
3. Alkohol Tersier : gugus OH terletak pada atom C tersier.
Contoh :
(2Metil-2 propanol)
(Petrucci,1985)
2.3.2 Sifat-sifat Alkohol
Sifat Fisika Alkohol
Berupa cairan jernih. Berbau khas. Mendidih ditemperatur tinggi.
Sangat larut dalam air karena ada ikatan hidrogen antara gugus OH
dan molekul H2O.
(Keenan,1980)
Sifat Kimia Alkohol
Mengalami dehidrasi (reaksi yang melibatkan hilangnya H dan OH
dalam membentuk H2O ) untuk membentuk alkena / eter. Oksidasi
terkendali untuk menghasilkan aldehida dan keton.
(Keenan, 1980)
2.3.3 Identifikasi Senyawa Alkohol
a. Identifikasi Senyawa Alkohol Primer
Alkohol primer menghasilkan aldehida yang dapat dioksidasi lebih
lanjut menjadi asam karboksilat.
(Hart,2003)
b. Identifikasi Senyawa Alkohol lain
Semua senyawa polialkohol misalnya gliserol dapat
diidentifikasikan dengan pembentukan senyawa kompleks / dapat pula
dengan pembentukan alkohol lain.
Contoh: reaksi pembentukan Cu kompleks.
C3H8O3 + CuSO4 + NaOH ( (C3H5OCuNa)2 . 3H2O
(Petrucci,1992)
2.3.4 Kegunaan Alkohol dalam Kehidupan sehari-hari
a. Bidang Farmasi : sebagai pelarut senyawa organic. Contoh:
etanol dan butanol.
b. Bidang Industri : sebagai desinfektan. Missal: etanol dan
metanol.
c. Sebagai bahan bakar, contoh : spirtus ( campuran methanol dan
etanol)
(Petrucci,1992)
2.4 Aldehid dan Identifikasinya
Aldehid mempunyai sekurangnya 1 atom C yang terikat pada karbon
karbonilnya. Aldehida lazim terdapat dalam system makhluk hidup.
Aldehid berisomer dengan keton.
(Fessenden,1986)
2.4.1 Sifat Aldehid
Sifat fisika aldehid.
Berbau merangsang. Titik didih lebih rendah daripada alcohol
padanannya. Larut dalam air, sama seperti alkohol.
(Fessanden,1986)
Sifat kimia Aldehid
Bersifat polar, oleh karena itu aldehid melakukan tarik menarik
dipol-dipol antar molekul.
(Fessenden,1986)
2.4.2 Identifikasi gugus aldehid alifatik
Untuk menunjukkan adanya aldehid alifatik digunakan pereaksi
Schiff. Apabila pereaksi Schiff yang tidak berwarna bereaksi dengan
senyawa kompleks aldehid akan dihasilkan warna antara merah dan
ungu. Reaksi ini tidak berlaku untuk kelompok aldehida yang berada
didalam bentuk hidrat dan juga tidak berlaku untul aldosa,walaupun
aldosa mempunyai radikal formil (CHO ) seperti aldehid.
(Ridwan,1989)
2.4.3 Identifikasi gugus aldehid sebagai reduktor
Aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat.
Hamper setiap reagensia yang mengoksidasi suatu alkohol juga
mengoksidasi suatu aldehid. Gugus aldehid dapat mereduksi pereaksi
tollens, benedict, dan fehling.
(Fessenden,1986)
2.5 Keton dan Identifikasinya
Keton mempunyai gugus yang sama dengan aldehid yaitu gugus
karbonil, tetapi keton mempunyai 2 gugus alkil yang terikat pada
gugus karbonilnya. Identifikasi keton,khususnya aseton dapat
menggunakan uji Rothera.
(Fessenden, 1986)
Uji Rothera
Larutan aseton dicampur dengan natrium nitropusid atau
Na2Fe(CN)6NO, ammonium klorida dan ammonia. Setelah beberapa
terbentuk warna violet dan intensitas warna tergantung kadar aseton
yang dianalisis. Aldehida dan keton adalah keluarga besar dari
senyawa organik yang dicirikan oleh adanya gugus karbonil terhubung
dengan dua atom karbon lain.
(Hart,2003)
Keton dan aldehida adalah keluarga besar atau dua kelas dari
senyawa organik yang terdiri dari kelompok karbonil (