Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika 9 9 PERCOBAAN V Judul Percobaan : REAKSI HIDROGEN PEROKSIDA DENGAN ASAM IODIDA Tujuan : Mempelajari kinetika reaksi dari hidrogen peroksida dengan asam iodida. Hari / tanggal : Senin / 18 November 2008. Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin. I. DASAR TEORI Kalium Permanganat telah banyak dipergunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Satu tetes 0,1 N KMnO 4 memberikan warna merah muda yang jelas pada larutan yang biasa dipergunakan dalam sebuah titrasi. Warna ini dipergunakan untuk mengindikasi kelebihan reagen tersebut. Reaksi yang paling umum dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi dalam larutan-larutan yang bersifat amat asam, 0,1 N atau lebih besar. MnO 4 - + 5e + 8H + → Mn 2+ + 4H 2 O E 0 = + 1,51 volt Banyak reagen pengoksidasi yang kuat dapat dianalisis dengan menambahkan KI dan mentitrasi iodin yang dibebaskan. Karena banyak agen pengoksidasi Created By: Ummu hani
24
Embed
PERCOBAAN V - Alchemist08's Blog | this is the real me, , , · Web viewSenyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika
9 9
PERCOBAAN V
Judul Percobaan : REAKSI HIDROGEN PEROKSIDA DENGAN ASAM
IODIDA
Tujuan : Mempelajari kinetika reaksi dari hidrogen peroksida
dengan asam iodida.
Hari / tanggal : Senin / 18 November 2008.
Tempat : Laboratorium Kimia PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin.
I. DASAR TEORI
Kalium Permanganat telah banyak dipergunakan sebagai agen
pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Satu tetes 0,1 N KMnO4 memberikan
warna merah muda yang jelas pada larutan yang biasa dipergunakan dalam sebuah
titrasi. Warna ini dipergunakan untuk mengindikasi kelebihan reagen tersebut.
Reaksi yang paling umum dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi
dalam larutan-larutan yang bersifat amat asam, 0,1 N atau lebih besar.
MnO4- + 5e + 8H+ → Mn2+ + 4H2O E0 = + 1,51 volt
Banyak reagen pengoksidasi yang kuat dapat dianalisis dengan
menambahkan KI dan mentitrasi iodin yang dibebaskan. Karena banyak agen
pengoksidasi membutuhkan suatu larutan asam untuk bereaksi dengan iodin,
natrium tiosulfat biasanya digunakan sebagai titrannya.
Reaksi hidrogen peroksida dengan kalium iodida dalam suasana asam dan
dengan adanya natrium tiosulfat, maka peroksida akan membebaskan iodium yang
berasal dari kalium iodida yang telah diasamkan dengan asam sulfat. Kecepatan
reaksi sangat tergantung kepada peroksida, kalium iodida dan asamnya.
Bila reaksi ini merupakan reaksi irreversible (karena adanya natrium
tiosulfat yang akan merubah iodium bebas menjadi asam iodida kembali).
Kecepatan reaksi yang terjadi besarnya seperti pada reaksi pembentukannya,
sampai konsentrasi terakhir tidak berubah.
Created By:Ummu hani
Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika
9 9
Pada percobaan ini kecepatan reaksi hanya bergantung pada berkurangnya
konsentrasi hidrogen peroksidanya saja sehingga reaksi ini mengikuti reaksi orde
pertama.
Pada larutan yang mempunyai keasaman tinggi atau kadar iodida yang
tinggi akan didapatkan kecepatan reaksi yang lebih besar. Untuk menghitung
kecepatan reaksi yang penjabarannya dapat dihitung yang memerlukan besarnya
konstanta kecepatan reaksi adalah sebagai berikut:
Untuk reaksi orde 1, n =1, hasil integrasi didapatkan:
Ln C = -kt
Dimana Co = konsentrasi mula-mula
Ct = konsentrasi setelah t detik
Di dalam percobaan ini volume tiosulfat yang dititrasi sebanyak (b)
merupakan jumlah peroksida yang bereaksi selama t detik, maka konsentrasi
peroksida setelah t detik besarnya adalah: (a-b).
Jika a adalah banyaknya tiosulfat yang setara dengan peroksida saat to atau
mula-mula, persamaannya menjadi:
Ln (a-b) = -kt + ln a
Dengan membuat grafik ln (a-b) versus t maka akan didapat –k sebagai
angka arah dari grafik lurus tersebut (gradient), sehingga harga k dapat ditentukan.
Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya
penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah pelepasan elektron
Created By:Ummu hani
Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika
9 9
atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi. Jadi, reaksi redoks adalah reaksi
penerimaan elektron dan pelepasan elektron atau reaksi
Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik
yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida
adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan
di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone.
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening, agak lebih kental
daripada air tidak berwarna dan memiliki bau yang khas agak keasaman., yang
merupakan oksidator kuat. Sifat terakhir ini dimanfaatkan manusia sebagai bahan
pemutih (bleach), disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan bakar roket.
Hidrogen peroksida dijual bebas, dengan berbagai merek dagang dalam
konsentrasi rendah (3-5%) sebagai pembersih luka atau sebagai pemutih gigi
(pada konsentrasi terukur). Dalam konsentrasi agak tinggi (misalnya merek
dagang Glyroxyl) dijual sebagai pemutih pakaian dan disinfektan. Penggunaan
hidrogen peroksida dalam kosmetika dan makanan tidak dibenarkan karena zat ini
mudah bereaksi (oksidan kuat) dan korosif
H2O2 larut dengan sangat baik dalam air. Dalam kondisi normal hidrogen
peroksida sangat stabil, dengan laju dekomposisi yang sangat rendah. Pada saat
mengalami dekomposisi hidrogen peroksida terurai menjadi air dan gas oksigen,
dengan mengikuti reaksi eksotermis berikut:
H2O2 O2 + H2O + kalor (panas)
Oksidator ini dapat dipakai dalam bentuk garam natrium peroksida padat
maupun dalam bentuk larutan encernya dalam asam. Paro-reaksi hidrogen
peroksida dalam larutan yang bersifat asam dapat dirumuskan sebagai berikut;
H2O2 + 2H+ + 2e 2H2O E0 = 1,78 V
Sedangkan kelebihan pereaksi ini dapat dihilangkan dengan pendidihan.