PENGENALAN ALAT 22
BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGMikrobiologi berasal dari
bahasa Yunani, mikros (kecil), bios (hidup) dan logos (ilmu).
Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang mikroba. Mikrobiologi juga kadang disebut sebagai praktek
dari biokimia, tetapi dengan berkembangnya zaman maka praktek
mikrobiologi menjadi salah satu praktikum yang diterapkan untuk
mahasiswa farmasi sebagai calon apoteker. Dalam mikrobiologi,
dipelajari mengenai mikroorganisme. Mikroorganisme terdapat di
berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan selaput
lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan
lain-lain. Mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar ke
mana-mana karena ukuran selnya kecil dan ringan. Dalam praktikum
mikrobiologi, tentunya menggunakan beberapa alat-alat. Saat
melakukan praktikum atau melakukan pekerjaan didalam laboratorium
kita perlu mengetahui terlebih dahulu alat-alat yang akan kita
gunakan serta fungsi dari masing-masing alat tersebut. Sehingga,
diperoleh hasil praktikum yang sesuai.
B. MAKSUD PERCOBAANMaksud dari dilakukannya percobaan ini yaitu
untuk mengenalkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi farmasi beserta dengan fungsi dari masing-masing alat
tersebut. C. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari percobaan ini adalah
mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi beserta dengan fungsi dari masing-masing alat
tersebut. D. PRINSIP PERCOBAANPrinsip percobaan ini adalah
mengetahui, memahami, dan mampu menggunakan alat-alat di
laboratorium serta dapat melakukan proses sterilisasi yang baik dan
benar, baik terhadap bahan maupun peralatan praktikum agar dapat
menjadi dasar untuk menunjang praktikum selanjutnya.
BAB IITINJAUAN PUSTAKAMikrobiologi berasal dari bahasa Yunani,
mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Jadi, Mikrobiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup atau jasad-jasad
renik. Istilah lain yang digunakan selain makhluk hidup yang kecil
atau renik ialah mikroorganisme, mikroba, protista (jasad atau
organisme serendah-rendahnya, hanya terdiri dari satu sel (Adam,
1992 : 1)Mikroorganisme terdapat dimana-mana. Interaksinya dengan
sesama mikroorganisme ataupun organisme lain dapat berlangsung
dengan cara yang aman dan menguntungkan maupun merugikan (Sylvia,
2008 : 2). Mikroorganisme atau jasad renik adalah makhluk yang
sangat kecil ukurannyadan sukar diamati tanpa alat pembesar
(mikroskop). Untuk mempelajari tentang mikroba diperlukan
pengetahuan teori dan pengetahuan praktek. Dalam hal ini diperlukan
alat-alat dan laboratorium khusus yag memerlukan pengetahuan dan
keterampilan yang khusus pula (Sutedjo, 1991 : 221).Dalam
memperoleh biakan mikroorganisme yang diinginkan, alat-alat yang
dipergunakan haruslah steril. Sebelum melakukan sterilisasi sampel,
perlu diusahakan sterilisasi alat-alat perlengkapannya serta
mediumnya. Salah satu cara pembersihan medium yaitu dengan cara
mendidihkan medium atau dengan menggunakan alat seperti autoclaf,
yaitu alat yang serupa dengan tangki minyak yang dapat diisi dengan
uap (Dwidjoseputro, 2003 : 41). Penelitian yang berhubungan dengan
metode analisis kimia bersifat komprehensif dan menggambarkan
adanya metode kimia dan instrumental yang lebih banyak di antara
prosedur analisis lainnya. Pelatihan pada bidang mikrobiologi
ditekankan pada uji sterilisasi , uji pembusukan secara
mikrobiologi, uji potensi untuk antibiotik dan senyawa obat
spesifik lainnya, serta penyiapan dan pemantauan media biakan pada
kondisi lokal (Manurung, 2005 : 261).
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANA. HASIL PENGAMATANAlat-alat yang
digunakan untuk praktikum mikrobiologi adalah sebagai berikut. 1.
Keterangan:Lensa okulerTabungSekrup pengarahLensa
objektifRevolverPeganganPegangan sediaCerminSendi inklinasiKaki
Mikroskop
2. Autoclave
Keterangan:Rotor pengadukBelt rotorPoros pengadukGear box
porosIndikator pengadukBaut & murFlangeGasketDinding
tangkiElemen pemanasIsolatorPengadukTermokopelSekringPengatur
suhuIndicator suhuPowerstartPengatur kecepatan rotorKotak
panel/dudukanPengambil sampelPenguat dan bautMasukan
umpanMotorPendingin motorPenyangga
3. Inkubator
Keterangan:Display setPintu penutup/pembukaPeganganRakPengatur
suhu
4. Oven
Keterangan:Pengatur suhuPintu pembuka/penutupRak
5. Hotplate
Keterangan:Alas/ piringanPengatur suhu
6. Colony Counter
Keterangan:Kaca pembesarBulpoinPiringan objek
7. Biology Septic Cabinet
Keterangan:Tombol on/offPintu geser kacaArea kerjaTombol
kipasKaki
8. Cawan Petri
Keterangan:PenutupWadahCawan petri ukuran kecil
9. Pipet Ukur
Keterangan:Penghubung fillerVolume meterUjung/ keluarnya air
10. Pipet Tetes
Keterangan:Karet penyedotBadan pipetujung/keluar masuknya
larutanpipet tetes ukuran besar dan kecil
11. Tabung Reaksi
Keterangan:Mulut tabungBadan tabungDasar tabung
12. Gelas Erlenmeyer
Keterangan:Mulut labuLeher labuSkalaDasar labu
13. Gelas Kimia
Keterangan:Mulut gelasBadan gelasSkalaDasar gelas
14. Lumpang dan Alu
Keterangan:Lumpang:Mulut lumpangBadan lumpangDasar
lumpangAlu:Peganganpenggerus
15. Lampu Spiritus
Keterangan:SumbuMulut LeherLabu Bunsen PenutupDasar labu
6
16. Gelas Ukur
Keterangan:Mulut gelasBadan gelasSkalaDasar gelasGelas ukur
dengan beberapa ukuran.
17. Tabung Durham
Keterangan:Mulut tabungBadan tabungDasar tabung
18. Oce Bulat dan Oce Lurus
Keterangan:Ujung oce lurusUjung oce bulatPegangan
19. Pinset
Keterangan:Pangkal PeganganPenjepit
20. Filler
Keterangan:A (pengosong udara)Labu karetSE (pengisi udara)
21. Indikator pH
Keterangan:Kertas serapPeta warna atau skala warna acuan
1
2
22. Entkas
23. Spoit
Kerangka luar (barrel) pengisap
1
2
B. PEMBAHASANMikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang kehidupan mikroorganisme. Dalam praktikum mikrobiologi,
selain mikroorganisme yang menjadi subjek pengamatan, terdapat pula
berbagai alat yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.Di dalam
pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat
mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah
mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita
dapat mengamati objek yang berukuran kecil. Kaca objek digunakan
untuk meletakkan sampel yang akan diamati pada mikroskop.Selain
mikroskop, alat-alat lain yang digunakan yang berupa gelas yaitu
tabung reaksi, cawan petri, pipet volumetrik, labu erlenmeyer,
gelas kimia, pipet tetes, tabung durham, dan botol ampul. Tabung
reaksi digunakan selain sebagai tempat mereaksikan juga digunakan
sebagai wadah biakan. Sterilisasi tabung reaksi dikeringkan di
dalam autoclave dan ditutup dengan alumunium foil. Cawan Petri
merupakan alat gelas yang selalu berpasangan dengan ukuran yang
agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar sebagai tutupnya.
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara
kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Prinsip kerjanya
yaitu medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian
atas sebagai penutup. Untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh
dalam cawanpetri dapat digunakan alat yang disebut colony counter.
Gelas ukur digunakan untuk mengeluarkan suatu cairan dengan volume
tertentu secara tidak tepat. Ukurannya bervariasi mulai dari 5 ml
hingga 2 liter. Labu Erlenmeyer dipergunakan sebagai tempat media
dan juga tempat pertumbuhan mikroba. Labu erlenmeyer sebagai tempat
tumbuh mikroba sebelum digunakan harus dibersihkan dengan cara
dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan. Dalam penggunaannya
sebagai wadah, harus ditutup dengan alumunium foil sebelum
disterilisasi. Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi
namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak
gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan.
Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam
sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).Beberapa alat
yang dapat digunakan dalam pengambilan sampel yaitu spuit, pipet
volume, dan pipet tetes. Spuit memiliki beberapa ukuran, umumnya
digunakan ukuran dengan volume 1 cc, 3 cc, dan 10 cc. Pipet volume
juga digunakan untuk mengambil isolat larutan dalam media cair yang
memiliki ukuran skala tertentu, biasanya ukuran 1 10 ml. Pipet
tetes digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah yang lebih
kecil, tetapi terkadang ukurannya tidak akurat. Selain alat-alat
gelas, terdapat juga alat yang berfungsi dalam sterilisasi. Laminar
air flow berfungsi sebagai tempat bekerja dengan steril (aseptis),
agar tidak terkontaminasi oleh udara luar (mikroorganisme). Alat
lain yang seperti laminar air flow yaitu entkas. Entkas dapat
dibuat sendiri yaitu dengan terbuat dari 4 kaca yang dapat
direkatkan dengan lem khusus membentuk segiempat. Alat laboratorium
yang kegunaannya untuk menghitung jumlah mikroorganisme disebut
colony counter. Autoclave juga merupakan alat yang digunakan dalam
proses sterilisasi. Fungsi dari autoclave adalah untuk sterilisasi
media maupun alat-alat seperti pipet, scalpel, pinset, cawan petri,
botol mutlak dibutuhkan autoclave. Alat lain yang berperan dalam
sterilisasi selain autoclave yaitu oven. Oven berfungsi untuk
sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi, misalnya
cawan petri tabung reaksi, Erlenmeyer dan sebagainya. Inkubator
digunakan untuk membiakkan bakteri pada suhu optimum, menyamai suhu
lingkungan. Alat ini hampir sama dengan oven namun bedanya oven
tidak memiliki lemari kaca sedangkan inkubator terdapat lemari
kaca.Alat-alat lain yang juga berperan dalam praktikum mikrobiologi
ose bulat dan lurus, lumpang dan alu, gegep (penjepit), bunsen, pH
meter, spatula, pinset, dan hot plate. Ose memiliki 2 bentuk yang
berbeda, yaitu ose bentuk bulat dan bentuk lurus. Jarum Ose
berfungsi untuk menginokulasi kultur mikrobia juga untuk mengambil
dan menggores mikroorganisme yang terdiri dari oselurus untuk
menanam mikroorganisme dan ose bulat untuk menggores mikroorganisme
yang biasanya berbentuk zig-zag.Timbangan dalam laboratorium
bermacam-macam. Tapi yang paling utama adalah timbangan yang dapat
dipergunakan untuk menimbang sampai satuan yang sangat kecil
(miligram). Timbangan analitik merupakan timbangan yang lebih halus
dan lebih peka yang digunakan untuk penimbangan dengan ukuran
mikrogram. Geget (penjepit) digunakan untuk membantu mengambil
alat-alat yang tidak boleh diambil dengan tangan untuk menjaga
kesterilan alat dan mencegah terjadinya luka bakar pada tangan.
Misalnya untuk tabung reaksi. Pembakar bunsen digunakan untuk
menciptakan kondisi yang steril. Fungsi lain dari pembakar bunsen
yaitu mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.
Hot plate juga digunakan dalam pemanasan yaitu untuk pemanasan
media dan sampel. Indikator pH yang biasa digunakan yaitu indikator
universal yang terdiri dari kertas serap dan peta warna. Kegunaan
indikator pH dalam praktikum mikrobiologi farmasi yaitu untuk
mengukur atau mengetahui pH suatu larutan.Hal ini sangat penting
dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap
petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada
perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna
acuan atau peta warna.Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna
untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan
katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot
ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan
cairan dari pipet ukur.
BAB IVPENUTUPA. KESIMPULANKesimpulan dari praktikum mengenai
pengenalan alat-alat yaitu alat-alat yang digunakan pada praktikum
ini terbagi menjadi beberapa golongan sesuai fungsinya, yaitu alat
berupa gelas seperti tabung reaksi, cawan petri, gelas kimia,
tabung durham, pipet tetes, pipet volume dan labu erlenmeyer. Alat
untuk sterilisasi yaitu laminar air flow, entkas, autoclave, oven,
dan inkubator. Alat yang digunakan dalam pemanasan yaitu hot plate
dan pembakar bunsen. Alat-alat lainnya yaitu pH meter, gegep,
pinset, dan timbangan analitik. B. SARANPenggunaan alat-alat dalam
laboratorium harus diperhatikan dengan baik, dan juga pengetahuan
mengenai alat-alat laboratorium mikrobiologi penting seelum
melakukan praktikum, serta dalam melakukan pekerjaan dalam
laboratorium mikrobiologi harus dalam keadaan steril.
DAFTAR PUSTAKAAdam, Syamsunir, 1994, dasar-dasar Mikrobiologi
dan Parasitologi untuk Perawat, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Dwidjoseputro, D., 2003, Dasar-dasar Mikrobiologi, Penerbitan
Djambatan, Jakarta.
Manurung, July, 2005, Pemastian Mutu Obat, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Pratiwi, Sylvia T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga,
Yogyakarta.
Sutedjo, Mulyani Mul, A. G. Kartasapoetra, dan RD. S.
Sastroatmodjo, 1991, Mikrobiologi Tanah, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
SITTI RAODAH NURULJANNAH RINI HAMSIDI, S.Farm, M.Farm., AptF1F1
12 041