PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA DEWASA AWAL YANG SUDAH MENIKAH DAN YANG BELUM MENIKAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Guna Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Mendapat Gelar Sarjana Disusun Oleh: JULIANA SARI DEWI 09.860.0136 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2013
99
Embed
PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA ... PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA DEWASA AWAL YANG SUDAH MENIKAH DAN YANG BELUM MENIKAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
0
PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA DEWASA
AWAL YANG SUDAH MENIKAH DAN YANG BELUM
MENIKAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Guna Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat
Untuk Mendapat Gelar Sarjana
Disusun Oleh:
JULIANA SARI DEWI 09.860.0136
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN 2013
i
JUDUL SKRIPSI : PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING
PADA DEWASA AWAL YANG SUDAH
MENIKAH DAN YANG BELUM MENIKAH
NAMA MAHASISWA : JULIANA SARI DEWI
NIM : 09.860.0136
BAGIAN : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
MENYETUJUI
KOMISI PEMBIMBING
(Dr. Nefi Darmayanti, M.si) (Azhar Aziz, S. Psi. MA)
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kepala Bagian Dekan
(Laili Alfita, S. Psi, MM) (Prof.Dr.H. Abdul Munir, M.Pd)
Tanggal Sidang Skripsi
30 November 2013
ii
DIPERTAHANKAN DI DEPAN DEWAN PENGUJI SKRIPSI FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA DAN DITERIMA UNTUK
MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT GUNA MEMPEROLEH
GELAR SARJANA (S1) PSIKOLOGI
Pada tanggal
30 November 2013
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Medan Area
Dekan
(Prof. Dr. H. Abdul Munir, M.Pd)
Dewan Penguji
1. Ketua : Istiana, S.Psi, M.Pd :
2. Penguji I : Dr. Nefi Darmayanti, M.Si :
3. Penguji II : Azhar Aziz , S.Psi. MA :
4. Penguji III : Salamiah Sari Dewi, S.Psi, M.Psi:
5. Sekretaris : Nurmaida Irawani S, M.Psi :
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yang tertulis dalam skripsi ini adalah
benar adanya dan merupakan hasil karya saya sendiri. Segala kutipan karya pihak
lain telah saya tulis dengan menyebutkan sumbernya. Apabila dikemudian hari
ditemukan adanya plagiasi maka saya rela gelar kesarjanaan saya dicabut.
Medan, November 2013
Penulis
Juliana Sari Dewi
NIM.098600136
iv
Motto
“ Believe your dream…!!!
Nothing is impossible, if you try
And never give up to make it come true..
When you are on your way
Just trust what you feel..
My dream.. My power..”
(Jorge Lorenzo)
“life is a roller coaster..
It has its ups and down
But it’s you choice to scream
Or enjoy the ride..”
(Jorge Lorenzo)
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya sederhana ini kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda M.Said (Alm.) terima kasih yang tak terhingga atas jerih payah & kasih sayangnya, terima kasih sudah menjadi
bulan & langit yang selalu menemaniku di kala malam tiba. Kepada ibunda Samiah Ramud, terima kasih atas segala kasih sayang & pengorbanannya yang tak terbatas, yang bunda curahkan selama
ini kepadaku, terima kasih sudah menjadi matahari & bumi yang selalu menerangi & memberi kehangatan di kala siang tiba.
Ini hanyalah persembahan sederhana yang tak bisa dibandingkan dengan apa yang sudah ayah dan bunda berikan selama ini
“Tetaplah menjadi matahari dan bulan di dalam kehidupannku” I love you so much Ayah & Bunda, you are the reason why I wake up
every morning.. Thanks to Allah yang sudah memberikan orang tua seperti mereka…
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan lahir bathin kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi
Universitas Medan Area.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih benar-benar jauh
dari kesempurnaan disamping itu, masih banyak kekurangan serta kejanggalan
disana-sini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menginginkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan tulisan ini
nantinya.
Dalam hal ini penulis, dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya di dalam memberi pengarahan serta mengarahkan
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini serta mohon maaf atas segala kekurangan
di dalam penulisan skripsi ini kepada :
1. Yayasan H.Agus Salim UMA yang telah mendirikan Universitas Medan Area
tempat penulis menimba ilmu.
2. Bapak Prof.Dr.H.Ali Yakub Matondang, M.A, selaku Rektor UMA
3. Bapak Prof.Dr.H.Abdul Munir, M.Pd selaku Dekan Fakultas Psikologi
4. Ibu Dr. Nefi Darmayanti, M.Si sebagai pembimbing I, terima kasih yang tak
terhingga telah bersedia begitu banyak memberi arahan dan bimbingannya
untuk membuat penulis lebih baik lagi.
vii
5. Bapak Azhar Aziz , S.Psi. MA, selaku pembimbing II, atas perhatian dan
arahan yang diberikan.
6. Ibu Istiana, S.Psi, M.Pd atas kesediaan menjadi ketua sidang peneliti dan
saran-saran yang dikemukakan.
7. Ibu Salamiah Sari Dewi, S.Psi, M.Psi, selaku dosen tamu, terima kasih atas
saran dan kritikan yang diberikan untuk menyempurnakan skripsi ini.
8. Ibu Nurmaida Irawani Siregar, S. Psi M.Psi sebagai sekretaris dan dosen wali
peneliti.
9. Ibu Rahmi Lubis, terima kasih banyak atas semua bimbingan serta arahannya
dalam menyelesaikan proposal penulis, terima kasih setiap coretan dan
lipatan proposal yang salah dan karena coretan itu semua penulis mampu
menyelesaikan tulisan ini sampai tahap skripsi.
10. Para dosen Fakultas Psikologi yang selama ini telah memberikan banyak ilmu
dan pembelajaran yang sangat berharga.
11. Kepada seluruh staff tata usaha peneliti (bang mimi, bang janer, bang wanda,
bang putra, kak pida dan yang lain) mengucapkan terima kasih atas bantuan
dalam memperlancar segala urusan administrasi selama penulis kuliah disini.
12. Terima kasih untuk masyarakat dewasa awal dikelurahan bandar selamat
lingkungan VI yang telah bersedia membantu peneliti mengisi angket
penelitian.
13. Terima kasih yang tak terhingga Ibu ku tercinta yang sudah banyak memberi
semangat, dorongan, motivasi, kasih sayang dan do’a yang tak henti-hentinya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
viii
14. Thanks to my brother Edi Syahputra yang telah meluangkan sedikit
waktunya membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan thanks a lot
buat abang angkasa, bang juar, dan bang sukri atas support kalian selama ini.
15. Terima kasih kepada sahabat terbaik ku zesy sylfia dan ayu nindyah putri
yang telah membantu peneliti dalam pengeditan dan semangat dari awal
pembuatan proposal sampai penyelesaian skripsi penelitian ini.
16. Terima kasih kepada nurbaiti siregar yang telah bersedia memberi tumpangan
hujan-hujanan untuk setiap bimbingan kerumah dosen dan selalu membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Betti tetaplah jadi sahabat, teman yang
selalu perduli terhadap sahabat dan temannya yang lagi kesusahan.
17. Buat sahabat yang paling special dhayu isni ambiya, thank you very much for
all yu. Selalu ada kemana pun penulis butuhkan. Thanks to Allah yang sudah
kasih banyak sahabat salah satunya dia.
18. Buat adik-adik di kost, nazzla putri utari, nurhayati, litha ginting mejile,
nursyakbaniyah, darlia sharif, dan mifta. Tetap semangat ya adik-adik
kesayangan kakak, terima kasih atas perhatian dan support kalian selama ini.
19. Buat mamak-mamak ku di kampus, dewi puspita sari, risky azahra, gita
nirwana, rizky syahfitri, suci maulida, wiwit wulan sari, libriani, misvi
rahmadani, risky arira, dewi sarinta, dan buat faadhil dan josep. Makasih
udah buat hari-hari yang sulit terasa ringan karena canda tawa dan support
kalian. Jangan kalian lupakan sahabat kalian yang satu ini ya.
ix
20. Buat sahabat kelas B yang selalu mendukung peneliti elfi, beby, yuni, aan,
ayu, fira, ipul, rizki, bg jonerson, thank you very much. Tetap semangat ya
menjalani semua walau kita udah menjalani hidup masing-masing nanti.
21. Buat teman-teman seperjuangku stambuk 09 dan kelas B khususnya yang tak
mungkin penulis sebutkan satu persatu disini, terima kasih atas support dan
do’anya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Hanya kepada Allah SWT
penulis serahkan segalanya, yang dapat membalas segala kebaikan yang telah
penulis terima, Amin.
Medan, November 2013
Penulis,
Juliana Sari Dewi
x
PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA DEWASA AWAL
YANG SUDAH MENIKAH DAN YANG BELUM MENIKAH
ABSTRAK
Subjective well-being (kebahagiaan) adalah keadaan sejahtera dan kepuasan hati, yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi. Subjective well-being dipengaruhi oleh aspek positif, aspek negatif, dan aspek kepuasan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh mana perbedaan subjective well being ditinjau dari status pernikahan pada wanita dewasa awal yang bekerja. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini ialah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang di di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatann Medan Tembung. Metode analisis data yang digunakan ialah metode analisis t-test. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Subjective well-being pada wanita dewasa awal yang sudah menikah dan yang belum menikah dengan koefisien perbedaan t-test sebesar 0,608 dengan p > 0,05. Sejalan dengan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar (1) masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan diri dan status ekonomi agar masyarakat walau belum menikah tetap bisa memiliki kesejahteraan diri yang baik, dan (2) peneliti selanjutnya seharusnya dapat meningkatkan kualitas skala ukur.
Kata Kunci : Subjective Well Being, Status Pernikahan, Dewasa Awal.
xi
THE DIFFERENCE OF SUBJECTIVE WELL-BEING FROM MARRIAGE STATUS OF EARLY ADULT WOMEN
ABSTRACT
Subjective well-being (happiness) is a prosperous state and satisfaction, which is a delightful satisfaction had arise when an individual's specific needs and expectations has been coming. Subjective well-being has influenced by the positive aspects and the negative aspects and satisfaction aspects of life. This research aims to look at how far where the subjective well being has differences in terms of marital status on a mature woman had been working. Research on the sampling technique was purposive sampling, with the total sample as many as 80 people at the Kelurahan Bandar Selamat Kecamatann Medan Tembung. Methods of data analysis used the T-test analysis method. Results of the study revealed that there was no difference in Subjective well-being in early mature women who has married and unmarried with the coefficient differences t-test of 0,608 > with p 0.05. In line with the results of the study, the researchers suggest that (1) the community should be able to improve the welfare of themselves and to the community in spite of the economic status of unmarried can still have yourself a good welfare, and (2) the next researcher should be able to improve the quality of the measuring scale. Keywords: Subjective Well Being, Merriage, Early Adult
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iii
MOTTO ..................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................. x
ABSTRACT ............................................................................................... xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. .......................................................................................... Latar
Belakang Masalah .................................................................. 1
B. ........................................................................................... Ident
ifikasi Masalah ........................................................................ 6
C. ........................................................................................... Batas
an Masalah ............................................................................. 6
D. .......................................................................................... Rum
usan Masalah ......................................................................... 6
xiii
E. ........................................................................................... Tuju
an Penelitian ........................................................................... 7
F. ........................................................................................... Manf
Penelitian dilakukan di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan
Tembung wanita dewasa awal yang sudah dan yang belum menikah, penelitian ini
terlebih dahulu mengurus perijinan pada pihak kelurahan, karena peneliti ingin
membagikan skala ukur kepada warga Kelurahan Bandar Selamat. Adapun jumlah
dewasa awal yang terdapat di Kelurahan Bandar Selamat adalah 412 orang.
Namun, jumlah dewasa awal yang peneliti ambil untuk dijadikan sampel
berjumlah 80 orang. Terlebih dahulu peneliti memilih populasi wanita yang
bekerja baik yang sudah menikah atau yang belum menikah dengan rentang usia
dewasa awal 18 sampai 40 tahun (Hurlock, 2002).
Pada tanggal 20 agustus 2013, peneliti memulai penelitian. Subjek
pertama yang peneliti datangi adalah tetangga wanita yang berusia 33 tahun
seorang pekerja yang sudah menikah dan selanjutnya kepada teman-teman yang
43
bekerja yang tinggal di Kelurahan Bandar Selamat adapun cara pemberian skala
yaitu dengan meninggalkan beberapa skala kepada subjek penelitian ada yang 10
skala, ada yang 20 skala, ada yang 5 skala, ada yang langsung diisi oleh beberapa
subjek yang peneliti jumpai di tanggal 21 sampai 27 agustus 2013. Adapun skala
yang ditinggal untuk diisi tidak semuanya kembali dan terisi, hanya yang
dititipkan 20 skala yang kembali 18 skala saja.
Setelah semua skala ukur terkumpul dan memastikan bahwa seluruh
dewasa awal yang menjadi subjek penelitian telah mengisi skala ukur dengan baik
dan benar pada tanggal 5 september yang peneliti lakukan pada skala ukur
subjective well-being ialah memilih data berdasarkan skala subjective well-being
sebagai variabel terikat (Y), dan status pernikahan sebagai variabel bebas (X) dan
menghitung nilai total masing-masing warga dewasa awal untuk setiap variabel.
Hal ini yang kemudian menjadi data induk penelitian.
C. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan sistem try out terpakai, artinya subjek yang
telah mengisi alat ukur pada tahapan uji coba menjadi subjek penelitian atau
sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik t-test,
dimana analisis ini digunakan untuk menganalisis perbedaan. Dapat diketahui dari
hasil analisis t-test diketahui tidak ada perbedaan subjective well-being antara
orang dewasa yang sudah menikah dengan yang belum menikah. Hal ini
ditunjukkan oleh koefisien perbedaan sebesar 0,608 dengan p > 0,05. Sebelum
data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap variabel yang
44
menjadi pusat perhatian, yaitu data dari variabel subjective well-being yang terdiri
dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varians.
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran ini adalah untuk membuktikan bahwa penyebaran
data penelitian yang menjadi pusat perhatian, menyebar berdasarkan prinsip kurva
normal. Uji normalitas sebaran dianalisis dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Dengan kriteria apabila p > 0,050 maka sebarannya dinyatakan
normal, sebaliknya apabila p < 0,050 sebarannya dinyatakan tidak normal
(Santoso, 2013)
Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran
Variabel Rerata K-S SD Sig. Keterangan Subjective well-being
130,175 0,070 15,748 0,200 Sebaran Normal
Keterangan:
Rerata = nilai rata-rata
K-S = nilai normalitas Kolmogorov-Smirnov test
SD = Standart Deviasi
Sig. = tingkat signifikansi
Berdasarkan analisis tersebut, maka diketahui bahwa nilai subjective
well-being untuk wanita dewasa awal yang sudah menikah dan yang belum
menikah masing-masing adalah 0,200 (>0,050), maka bisa dikatakan distribusi
kedua variabel adalah normal.
45
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dimaksudkan untuk mengetahui apakah subjek
penelitian yang termasuk wanita dewasa awal bersifat sama (homogen), dengan
kriterianya apabila p>0,050 maka dinyatakan homogen, sebaliknya apabila
p<0,050 maka dinyatakan tidak homogen (Santoso,2013).
Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians
Variabel Uji Homogenitas
F df 1 df 2 Sig. Keterangan
Subjective well-being
Lavene’s test 1,126 1 78 0,292 Homogen
Keterangan :
F = bilangan uji homogenitas
df 1 = derajat kebebesan 1
df 2 = derajat kebebasan 2
Sig. = signifikansi
Berdasarkan analisis di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
subjective well-being berada di atas 0,050 (0,292 >0,050), maka bisa dikatakan
bahwa kedua sampel dalam penelitian berasal dari sampel yang homogen.
2. Hasil Perhitungan Analisis t-test
Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis t-test, diketahui bahwa tidak
ada perbedaan subjective well-being antara orang dewasa yang sudah menikah
dengan yang belum menikah. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien perbedaan 2,150
dengan koefisien signifikansi 0,545. Dengan demikian hipotesis yang diajukan
yang berbunyi ada perbedaan subjective well-being antara orang dewasa yang
46
sudah menikah dengan yang belum menikah, ditolak. Hasil perhitungan analisis t-
test dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis t-test Variabel MD SED T P Keterangan Subjective well-being
2,150 3,535 0,608 0,545 Hipotesa ditolak
Keterangan:
MD : mean difference
SED : standart error difference
t : koefisien perbedaan t-test
P : peluang ralat
Selanjutnya dengan melihat nilai rata-rata diketahui bahwa dewasa awal
yang sudah menikah memiliki subjective well-being yang lebih tinggi dengan nilai
rata-rata 131, 250 dibandingkan dengan dewasa awal yang belum menikah dengan
nilai rata-rata 129,100. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan subjective
well-being antara dewasa awal yang sudah menikah dan yang belum menikah:
Tabel 6. Statistik Induk SUMBER N Rerata SD
A1 40 131,250 16,961 A2 40 129,100 14,572
Total 80 130,175 15,749
Keterangan :
AI : dewasa awal yang sudah menikah
A2 : dewasa awal yang belum menikah
N : Jumlah subjek
Rerata : nilai rata-rata
SD : standart deviasi
47
3. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik Dan Mean Empirik
a. Mean hipotetik
Mean hipotetik adalah mean atau rata-rata skor dari jumlah butir skala
yang dipakai dalam penelitian. Oleh karena itu mean ini bersifat sementara karena
mengacu pada jumlah butir bukan berdasarkan jumlah skor yang telah diperoleh
subjek. Metode untuk mencari mean hipotetik ini adalah dengan mengalikan
jumlah butir yang dipakai dalam penelitian dengan alternatif jawaban terendah
dan tertinggi. Jumlah butir pernyataan yang dipakai dalam mengungkapkan
subjective well-being dalam penelitian ini sebanyak 42 yang diformat dalam skala
likert dengan 4 pilihan jawaban. Nilai mean hipotetiknya adalah {(42x1)+(42x4)}
: 2 = 105.
b. Mean empirik
Mean empirik merupakan mean atau nilai rata-rata yang bersiat teoritis
atau sesungguhnya, mean ini mengacu pada total keseluruhan skor subjek yang
telah diperoleh dibagi dengan sejumlah subjek. Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan dalam penelitian ini, diketahui bahwa nilai rata-rata mean
empirik subjective well-being adalah sebesar 130,175.
c. Kriteria
Untuk mengetahui bagaimana subjective well-being pada dewasa awal
yang menjadi subjek penelitian, maka perlu dibandingkan antara mean empirik
dengan mean hipotetik dengan memperhatikan besarnya bilangan SD dari variabel
yang sedang diukur.
48
Dalam penelitian ini nilai SD variabel subjective well-being adalah
sebesar 15, 749. Dari besarnya bilangan SD tersebut, maka apabila mean hipotetik
< mean empirik, di mana selisihnya melebihi 15,749, maka subjective well-being
dewasa awal dinyatakan tinggi dan apabila mean hipotetik > mean empirik,
dimana selisihnya melebihi 15,749, maka subjective well-being dewasa awal
dinyatakan rendah. Apabila mean empirik dengan mean hipotetik tidak berselisih
melebihi 15,749, maka subjective well-being dewasa awal dinyatakan sedang.
Tabel 7. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Variabel SD Mean Keterangan Hipotetik Empirik Subjective well-being
15, 749 105 130,175 Subjective well-being Tinggi
Kurva Subjective well-being
75 90 105 120 135 sangat rendah rendah sedang tinggi sangat tinggi
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui dari hasil analisis t-test
bahwa tidak ada perbedaan subjective well-being antara orang dewasa yang sudah
menikah dengan yang belum menikah. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien
perbedaan t-test sebesar 0,608 dengan p > 0,05. Hal ini bearti hipotesis yang
berbunyi ada perbedaan subjective well-being pada dewasa awal yang sudah
menikah dan yang belum menikah, dinyatakan ditolak.
49
Subjective well-being itu sendiri merupakan istilah yang sangat berkaitan
dengan istilah happiness (kebahagiaan). Diener (2009) menambahkan, lebih tinggi
frekuensi munculnya aspek positif dari pada aspek negatif dapat memberikan
perasaan nyaman dan riang (joyful), sehingga pemaknaan individu akan hidupnya
pun akan makin positif. Demikian pula individu yang dapat mencapai tujuan dan
merasa puas akan semua pencapaiannya, maka pemaknaan mengenai hidupnya
akan baik pula. Diener dan Suh (2000) mendefinisikan subjective well-being
adalah suatu keadaan yang didapatkan dari menggabungkan antara aspek afektif
dan kognitif.
Penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan subjective
well-being dewasa awal yang sudah menikah dan yang belum menikah.
Penelitian ini menolak, tidak sesuai dengan teori Dinner dkk yang menyatakan
bahwa wanita yang sudah menikah akan lebih bahagia dibandingkan teman-teman
mereka yang belum menikah (Lucas, Clark, Georgellis, & Diener, 2003).
Inglehart & Klingemann (2000), menyatakan bahwa lingkunganlah yang
sangat besar perngaruhnya pada kesejahteraan diri seseorang. Dengan ini bearti
status pernikahan bukanlah satu-satunya faktor sejahtera dan tidak sejahteranya
diri seseorang. Seligman (2004) dalam bukunya juga menyatakan lingkungan
keluarga yang baik merupakan faktor penentu kesejahteraan (kebahagiaan) diri
seseorang dalam mencapai tujuan dan cita-cita dalam hidupnya. Seligman (2002)
didalam bukunya authentic happiness juga menyatakan terdapat korelasi yang
lebih mendasar, yaitu agama, di mana agama dapat mengisi manusia dengan
harapan akan masa depan dan mampu menciptakan makna dalam hidup. Karena
50
ketika orang sudah memiliki dasar agama yang baik maka pemaknaan akan
hidupnya serta semua yang terjadi di dalam hidupnya dapat orang terima dengan
penuh rasa keikhlasan bahwasanya semua yang terjadi di kehidupan ini sudah ada
yang mengatur yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Pada penelitian ini, sampel peneliti merupakan wanita dewasa awal yang
sudah menikah dan yang belum menikah yang ada di lingkungan VI kelurahan
Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung. Di mana mereka rata-rata adalah
seorang pekerja, mereka yang sudah menikah dan memiliki keluarga kecil,
mereka tinggal berbeda dari orang tua masing-masing. Sedangkan mereka yang
belum menikah, dan juga seorang pekerja masih tinggal dengan orang tuanya
masing-masing. Maka dapat disimpulkan bahwa mereka yang sudah menikah dan
yang belum menika sama-sama memiliki kesejahteraan diri yang mereka dapatkan
dari lingkungan dan keluarga masing-masing. Keluarga di sini, mulai dari kelurga
inti ada orang tua, anak, adik, kakak, abang dan anggota keluarga lainnya.
Sedangkan lingkungan, mulai dari lingkungan rumah termasuk juga lingkungan
kelurga, teman-teman, lingkungan kerja, sampai kepada lingkungan masyarakat
umum. Inilah mengapa kesejahteraan diri tidak hanya bisa didapat dengan status
pernikahan saja, melainkan masih ada faktor lingkungan, keluarga dan agama juga
yang bisa membuat orang mendapat kesejahteraan diri yang baik. Dapat
membahagiakan orang tua bagi dewasa awal yang belum menikah tentunya
sebuah harapan dan tujuan yang jika tercapai dapat membuat orang dewasa
merasa bahagia. Begitu juga bagi orang dewasa yang sudah menikah, menjadi
seorang istri dan ibu yang baik bagi suami dan anak-anak mereka dan memiliki
51
pekerjaan yang mapan adalah sumber kebahagiaan yang tidak bisa diganti dengan
apapun juga. Rasa syukur dan menikmati apa yang telah mereka miliki menjadi
penguat kesejahteraan diri orang dewasa awal baik yang sudah menikah ataupun
yang belum menikah.
52
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan simpulan dan saran-saran sehubungan
dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama akan
dijabarkan simpulan dari penelitian ini dan pada bagian akhir akan dikemukakan
saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan
topik yang sama.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan : Dari hasil analisis t-test diketahui bahwa tidak ada perbedaan
subjective well-being antara orang dewasa yang sudah menikah dengan yang
belum menikah. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien perbedaan t-test sebesar 0,608
dengan p > 0,05.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan yang telah dibuat, maka berikut ini adalah saran
yang dapat diberikan kepada beberapa pihak, antara lain :
1. Subjek Penelitian
Diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan diri dan pekerjaan agar
subjek tahu walau tidak memiliki keluarga dan menikah tetap bisa
memiliki kesejahteraan diri yang baik.
53
2. Peneliti Selanjutnya
Pada penelitian kali ini hipotesis ditolak di mana hipotesis sebelumnya ada
perbedaan subjective well-being pada dewasa awal yang sudah menikah
dan belum menikah. Dan setelah penelitian ternyata tidak ada perbedaan
subjective well-being pada dewasa awal yang sudah menikah dan belum
menikah. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menggali
lebih dalam lagi mengenai informasi-informasi yang terjadi dewasa ini
tentang kesejahteraan diri pada wanita dewasa awal baik yg sudah
menikah maupun yang belum menikah. Mengingat penelitian ini masih
sangat terbatas disarankan bagi peneliti lain untuk lebih memperluas kajian
mengenai penelitian ini dan lebih memperbanyak teori-teori baru guna
memberi referensi bagi pengembangan ilmu psikologi. Bagi peneliti
selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas skala ukur dan
diharapkan adanya kontrol yang lebih ketat terhadap variabel yang
mempengaruh kesejahteraan diri.
54
DAFTAR PUSTAKA
Ariati, J. 2010. Subjective Well-Being (Kesejahteraan Subjektif) dan Kepuasan Kerja pada Staf Pengajar (Dosen) Di Lingkungan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Dalam Jurnal Psikologi Univerrsitas Diponegoro, 8 (2), 119-120.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Azwar. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, B. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Dewinta, T. 2011. Kesiapan Menikah Pada Wanita Usia Dewasa Awal. Skripsi.
(Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Eid, Michael. Larsen, Randy J. 2008. The Science of Subjective Well-being. New
York: The Guilford Press. Hadi, S. 2002. Metodologi Research. Jilid 1. Yogyakarta: Andi. Hadikusuma, H. 2007. Hukum Perkawinan Indonesia; Menurut Perundangan,
Hukum Adat, & Hukum Agama. Bandung: CV. Mandar Maju. Hasan, H. 1988. Mewujudkan Keluarga Bahagia & Sejahtera. Surabaya: CV.
Amin Surabaya. Huda, N. 2012. Kontribusi Dukungan Sosial Terhadap Keputusan Hidup, Afek
Menyenangkan Pada Dewasa Muda yang Belum Menikah. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Hurlock. E. B. 2002. Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Kertamuda, Fatchiah. 2009. Konseling Pernikahan untuk Keluargga Indonesia.
Jakarta: Salemba Humanika. Seligman, Martin. 2004. Bahagia Sejati; 31 Tip Memeta Ulang Hakikat dan
Impian Manusia. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
55
Nabila, A.Z. 2011. Hubungan Antara Sense Of Humor dan Tipe Keribadian Ekstrovert dengan Subjective well-Being pada Karyawan Biasa Madya PT Telkom Distel Jokjakarta. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Santoso, Singgih. 2013. Menguasai SPSS21 di Era Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Seligman, E.P. Martin. 2005. Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan
dengan Psikologio Positif. Bandung: PT. Mizan Pustaka Snyder, C.R. Lopes, Shane J. 2007. Positive Psychology: The Scientific and
Practical Eksplorations of Human Strengths. New York: Sage Publications.
Pratiwi. 2009. Hubungan antara Kecemasan Akademis dengan Self Regulated
Learning. Semarang : Program Strata satu Universitas Diponegoro. Safira, D. 2012. Konsep Pernikahan Menurut Bebebrapa Ahli.
http://delsajoesafira.blogspot.com/2012/06/konsep-pernikahan-menurut-beberapa-ahli.html Diakses tanggal 06 November 2012
Santrock. J. W. 2007. Remaja (Edisi Kesebelas). Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
56
LAMPIRAN
57
LAMPIRAN A
Hasil Data Mentah Subjective Well-Being
58
LAMPIRAN B
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
59
Scale: subjective well-being
Case Processing Summary N %
Cases Valid 80 100,0 Excludeda 0 ,0 Total 80 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.