NAMA : AGUS SURIONO NIM : 10 202 185
PERBEDAAN SENSOR DAN TRANDUSER
SENSOR
Sensoradalah alat yang digunakauntuk merubah suatu besaran fisik
menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian
listrik tertentu.
Misalnya LDR, Photo Transistor, Photo Dioda, PTC, NTC, Dll.
Gambar sensor cahaya (LDR)
Klasifikasi SensorSecara umum berdasarkan fungsi dan
penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu:
a. sensor thermal (panas)
b. sensor mekanis
c. sensor optik (cahaya)
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi
gejala perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda
atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo
transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared
pyrometer, hygrometer, dsb.
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak
mekanis, seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak
lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level dsb. Contoh; strain
gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity,
potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan
cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang
mengernai benda atau ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo
voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
Macam macam sensor yang sering kita jumpai di lapangan.1).
Sensor ProximitySensor proximity merupakan sensor atau saklar yang
dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya
kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis
solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh
getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor
proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek
yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu
mekanis saklar.
2). Sensor MagnetSensor Magnet atau disebut juga relai buluh,
adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan
perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua
kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di
sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang
hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
3. Sensor SinarSensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic
atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar
langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya
akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.
Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan
memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin
tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula
nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang
berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak
suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target
pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan
penerima.
4). Sensor UltrasonikSensor ultrasonik bekerja berdasarkan
prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan
gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan
waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara
gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang
suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi
objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera
diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.
5). Sensor TekananSensor tekanan - sensor ini memiliki
transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan
mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada
perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat
perubahan panjang dan luas penampangnya.
6). Sensor Kecepatan (RPM)Proses penginderaan sensor kecepatan
merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu
poros/object yang berputar pada suatu generator akan menghasilkan
suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang
mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis
terjadi.
7). Sensor Penyandi ( Encoder )Sensor Penyandi ( Encoder )
digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal
digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu
alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi,
yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan ( yang mentransmisikan
jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran ) yang akan
membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua,
Penyandi absolut ( yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk
masing-masing posisi sudut ) mempunyai cara kerja sang sama dengan
perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak
yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan
tertentu.
8). Sensor SuhuTerdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum
digunakan, yaitu thermocouple (T/C)- lihat gambar 1.6, resistance
temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor. Thermocouple
pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang
disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang
timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang
berfungsi sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD)
memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang
bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah
presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada
pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan
karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan
reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap
panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat
suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini
sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu
mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor adalah
sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon
untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output
tegangan dan arus yang sangat linear. TRANDUSER
Tranduserberasal dari kata traducere dalam bahasa Latin yang
berarti mengubah. Sehingga transduser dapat didefinisikansebagai
suatu piranti yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk
yang lain.Misalnya Microphone dan loud speaker.
Gambar tranduser temperature (LM35) Klasifikasi Transduser
Bagian masukan tranduser disebut & ldquo; sensor & rdquo;,
karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu
dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain. Dari sisi pola
actifnya tranduser dapat dibagi 2 yaitu:
a. Tranduser pasif, yaitu tranduser yang dapat bekerja bila
mendapat energi tambahan | dari luar.
b. Tranduser aktif yaitu tranduser yang bekerja tanpa tambahan
energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu
sendiri.
Untuk tranduser pertama contohnya adalah Thermistor. Untuk
mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan
listrik, maka thermistor harus dialiri arus listrik. Ketika
hambatan thermistor berubah karena pengaruh panas, maka tegangan
listrik dari thermistor juga berubah. Adapun contoh untuk tranduser
jenis yang ke dua adalah thermokopel. Ketika menerima panas,
thermokopel langsung menghasilkan tegangan listrik tanpa
membutuhkan energi dari luar.Pemilihan suatu transduser perlu
diperhatikan beberapa hal di bawah ini:
1. Kekuatan, maksudnya ketahanan atau proteksi pada beban
lebih.2. Linieritas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan
karakteristik masukan-keluaran yang linier.3. Stabilitas tinggi,
yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak
terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan.4. Tanggapan dinamik yang
baik, yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan bentuk dan
besar yang sama.5. Repeatability, yaitu kemampuan untuk
menghasilkan kembali keluaran yang sama ketika digunakan untuk
mengukur besaran yang sama, dalam kondisi lingkungan yang sama.6.
Harga. Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik
transduser sebelumnya, tetapi dalam penerapan secara nyata
seringkali menjadi kendala serius, sehingga perlu juga
dipertimbangkan.
Jadi , Perbedaan antara Sensor dan Tranduser adalah ;1. Sensor
memerlukan komponen lain utk menghasilkan tegangan, sementara
tranduser tidak.
2. Sensor merubah besaran fisik ke listrik, sementara tranduser
merubah energi ke bentuk energi lain.