Page 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERBEDAAN PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO
VISUAL DENGAN VISUAL TERHADAP KOMPETENSI
DASAR PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh:
Nining Sulistyawati
NIM. S541108071
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
Page 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
Page 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Page 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
1. Tesis yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual
dengan Visual Terhadap Kompetensi Dasar Pertolongan Pesalinan Normal
Ditinjau dari Motivasi Berprestasi” ini adalah karya penelitian saya sendiri
dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademikserta tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali
secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat
dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan (PerMenDikNas No 17 Tahun
2010)
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah
lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs
UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu
semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) saya tidak melakukan
publikasi dari sebagaian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi Magister
Kedokteran Keluarga PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal
ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS.
Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya
bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Januari 2013
Mahasiswa,
Nining Sulistyawati
S541108071
Page 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan
judul “ Perbedaan Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visual dengan Visual
Terhadap Pencapaian Kompetensi Dasar Pertolongan Persalinan Normal Ditinjau
Dari Motivasi Berprestasi”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan baik selama proses pendidikan maupun
dalam menyelesaikan tesis ini.
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs., MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti program Magister di Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Pprof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., MS, selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian ini.
3. Dr. Hari Wujoso, dr., MM., SpF, selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelah Maret.
4. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bantuan dan bimbingannya dengan penuh kesabaran dan
mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian ini.
5. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
dan selaku Pembimbing II yang telah meluangkan segala waktu serta
kesabarannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian
ini.
6. Dr. Ariffudin, Sp.OT, selaku Direktur STIKES Madani Yogyakarta yang
telah memberikan ijin untuk penulis melakukan penelitian.
7. Seluruh Dosen Pasca Sarjana yang telah memberikan bimbingan dan
ilmunya untuk kemajuan penulis.
Page 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
8. Seluruh civitas akademika STIKES Madani Yogyakarta yang telah
memberikan support kepada penulis demi menyelesaikan penelitian ini.
9. Kedua orang tuaku, yang senantiasa memberikan support materi dan spiritual
dan kasih sayangnya kepada penulis.
10. Suamiku dan anakku tercinta, yang selalu memberikan dukungan doa dan
motivasi terindah serta selalu setia menemani penulis
11. Teman-teman seperjuangan di Pasca Sarjana yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu semoga selalu kompak dan tetap semangat.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
tesis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Surakarta, Januari 2013
Penulis
Page 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Standard Profesi Kebidanan .............................................. 7
2. Standard Kompetensi Mata Kuliah .................................. 10
3. Media Pembelajaran ......................................................... 11
4. Motivasi Berprestasi ......................................................... 23
B. Penelitian Yang Relevan ......................................................... 38
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 40
D. Hipotesis ................................................................................. 43
Page 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 44
B. Desain Penelitian .................................................................... 44
C. Populasi dan Tehnik Sampling................................................ 45
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 45
E. Uji validitas dan Reliabilitas instrumen ................................. 47
F. Pengumpulan Data .................................................................. 48
G. Analisis Data ........................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi ................................................................................. 49
B. Uji Hipotesis ........................................................................... 53
C. Pembahasan............................................................................. 55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Gambaran Motivasi Berprestasi Mahasiswa ............................... 49
Tabel 2 Nilai Kompetensi Pertolongan Persalinan Normal ...................... 50
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Nilai Kompetensi Mahasiswa ..................... 51
Tabel 4 Rangkuman Data Penelitian dalam Tabel Faktorial 2 x 2 .......... 52
Tabel 5 Hasil Analisis Data dengan Anava 2 Jalur .................................. 53
Page 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi- kisi Instrumen
Lampiran 2 Instrumen Kuesioner Motivasi Berprestasi
Lampiran 3 Ceklist Kompetensi Asuhan Persalinan Normal
Lampiran 4 RPP Pertolongan Persalinan Normal dengan Audio visual dan
visual
Lampiran 5 Data Kompetensi Pertolongan Persalinan Normal Kelopok
Perlakukan dan Kontrol
Lampiran 6 Entry Data Motivasi Berprestasi pada Kelopok Perlakuan dan
Kontrol
Lampiran 7 Hasil Uji Validitasdan Reliabilitas instrumen
Lampiran 8 Uji Normalitas Data
Lampiran 9 Uji Hipotesis dengan Anava 2 jalur
Page 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
PERBEDAAN PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
DAN VISUAL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI
PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL DITINJAU DARI
MOTIVASI BERPRESTASI
Nining Sulistyawati1
S 541108071, Samsi Haryanto2, Nunuk Suryani
3
Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS
[email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh mahasiswa D III
Kebidanan mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Salah satu
keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah keterampilan
pertolongan persalinan normal. Untuk mencapai kompetensi tersebut maka dalam
memberikan pembelajaran, dosen dapat menggunakan media pembelajaran yang
mendukung dan disertai dengan motivasi berprestasi dari mahasiswa. Media
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio visual dan
visual.
Metodologi Penelitian : jenis penelitian quasi eksperimen dengan dua kelompok
yaitu kelompok perlakuan (media audiovisual) dan kelompok kontrol (media
visual). Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi Kebidanan STIKES
Madani Yogyakarta. Teknik pengambilan sampling adalah purposive sampling
yaitu sampel adalah mahasiswa semester III karena pembelajaran pertolongan
persalinan dimulai dari semester III sebanyak 48 mahasiswa. Data dianalis
dengan menggunakan Anava 2 jalur. Uji prasyarat menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov dan uji Homogenitas Varians Populasi.
Hasil dan Kesimpulan : Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa : (1). Ha
diterima karena nilai f hitung 29,029 > f tabel (3,42) pada taraf signifikansi 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa “Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan
media pembelajaran audio visual dan visual terhadap pencapaian kompetensi
pertolongan persalinan normal”, (2). Ho diterima karena nilai f hitung 0,191 < f
tabel (3,42) pada taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “ Tidak
terdapat perbedaan pengaruh motivasi berprestasi terhadap kompetensi
pertolongan persalinan normal”. (3). Ho diterima karena nilai f hitung 0,252 < f
tabel (3,42) pada taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajarn dan motivasi berprestasi
terhadap pencapaian kompetensi pertolongan persalinan normal. Hasil penelitian
ini membuktikan bahwa untuk mencapai keterampilan yang baik tidak hanya
dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran yang mendukung dan motivasi
berprestasi kemungkinan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang lain
seperti faktor minat, bakat, intelegensi, kesehatan, sarana prasarana pembelajaran
dan lingkungan.
Kata Kunci : Media audio visual, Motivasi Berprestasi dan Kompetensi
pertolongan persalinan normal
Page 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
PERBEDAAN PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
DAN VISUAL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI
PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL DITINJAU DARI
MOTIVASI BERPRESTASI
Nining Sulistyawati1
S 541108071, Samsi Haryanto2, Nunuk Suryani
3
Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS
[email protected]
ABSTRAK
Background: basic competencies to be achieved by the Midwifery Diploma
students cover cognitive, affective and psychomotor. One of the skills that must
be mastered by the students is a normal delivery aid skills. To achieve
competency in delivering the lessons, teachers can use instructional media
support and is accompanied by the achievement motivation of students.
Instructional media used in this research is a visual audio and visual media.
Research Methodology: type of quasi experimental study with two groups: the
treatment group (audiovisual media) and control group (visual media). The study
population was all students Prodi Midwifery STIKES Madani Yogyakarta.
Sampling technique was purposive sampling the sample is a third semester
student learning delivery assistance for third semester starts from as many as 48
students. The data analysis technique used here is Two–Ways Analysis of
Variance (ANOVA) Technique and Test requirements using the Kolmogorov
Smirnov test and homogeneity of variance population.
Results and Conclusions: The results of hypothesis testing showed that: (1). Ho
accepted as f value = 29.029 > f table = 3,42 (α = 0.05), it can be concluded that
"There is difference in effect of the use of audio-visual media and visual learning
to help the achievement of competence normal child birth", (2). Ho accepted as f
value = 0.192 < f table = 3,42 (α = 0.05), it can be concluded that "There is no
difference in the effect of achievement motivation on the competence of normal
child birth". (3). Ho accepted as f value = 0.191 < f tabel = 3,42 (α = 0.05, it can
be concluded that there is no interaction between media use learning and
achievement motivation towards achieving competence normal child birth.
Results of this study proved that to achieve good skills are not only influenced by
the use of media support learning and achievement motivation likely influenced
by internal factors and external factors such as interest, aptitude, intelligence,
health, infrastructure and learning environment.
Keywords: audio visual media, Achievement Motivation and Competence of
Normal Child Birth
Page 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan dituntut
dengan cepat merespon proses yang kompleks dan berkelanjutan dalam
menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dapat bekerja sesuai
bidang ilmunya dan diterima di masyarakat secara baik dan benar (Tim
Kerja Direktorat Pembinaan Akademik dan kemahasiswaan, 2005).
Pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan adalah suatu
pendidikan yang bertujuan menghasilkan bidan praktisi pemula (Ahli
Madya Kebidanan) yang trampil dalam mengelola masalah kesehatan,
memiliki landasan profesi yang kokoh, bermakna menumbuhkan dan
membina sikap, tingkah laku, dan kemampuan profesional kebidanan
untuk melakukan praktik kebidanan ilmiah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka berbagai ketrampilan perlu
dikembangkan baik secara teori, praktikum maupun dalam tatanan nyata
praktik kebidanan di klinik. Terkait dengan hal tersebut dalam
pembelajaran klinik dipengaruhi oleh banyak hal antara lain (1) penetapan
Rumah Sakit atau puskesmas profesional utama dan Rumah Sakit lain
sebagai jaringan lahan praktik, (2) adanya komunitas kebidanan yang
mampu menciptakan iklim yang kondusif dan adanya model peran, (3)
tujuan instruksional yang jelas dan menentukan kompetensi yang akan
Page 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dicapai dan menetapkan sistem evaluasi (Nursalam, 2002). Oleh sebab itu
diharapkan dalam kegiatan pengalaman belajar klinik kebidanan harus
terencana sesuai dengan fungsi dan kompetensi yag ditetapkan oleh
lembaga organisasi profesi dan institusi pendidikan terkait dapat dikuasai
oleh peserta didik dengan optimal (Yusuf, 2001).
Berdasarkan evaluasi pencapaian target laporan asuhan kebidanan
oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tingggi
Ilmu Kesehatan (STIKES) Madani Yogyakarta terhadap 20 kompetensi
ketrampilan klinik hanya 70 % ketrampilan yang dapat dicapai oleh
mahasiswa sampai akhir semester. Dari sisi pencapaian target dari tiap
kompetensi diperoleh hanya sekitar 50 % dari target pengalaman praktik
yang dapat dicapai oleh mahasiswa (STIKES Madani Yogyakarta, 2012).
Salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa diploma
III kebidanan adalah kompetensi melakukan pertolongan persalinan
normal dimana ketrampilan tersebut menjadi ketrampilan mutlak yang
harus dicapai mahasiswa karena kompetensi melakukan pertolongan
persalinan normal merupakan salah satu kompetensi inti bidan yang telah
ditetapkan oleh organisasi profesi dan disahkan oleh pemerintah dalam
PerMerKes No 369/SK/2007 tentang standar profesi kebidanan. Untuk
pertolongan persalinan normal dari organisasi profesi sudah menetapkan
ada 58 langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) dimana langkah-
langkah ketrampilan harus dilakukan secara sistematis sehingga bisa
mengurangi perdarahan, laserasi jalan lahir, trauma dalam persalinan.
Page 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dalam evaluasi yang dilakukan pada praktik klinik pada mahasiswa
semester VI tahun 2012 (Prodi Kebidanan STIKES Madani, 2012) untuk
pencapaian kompetensi pertolongan persalinan normal dari 50 target
hanya tercapai 30 kasus. Dari 30 kasus atau laporan ketrampilan
pertolongan persalinan normal yang dibuat, hanya berkisar 5 kasus yang
benar benar mahasiswa lakukan utuh dari 4 kala atau tahapan dalam
persalinan sehingga mahasiswa harus magang diluar waktu praktik untuk
memenuhi target tersebut karena mahasiswa D III Kebidanan tidak akan
diluluskan kalau target asuhan kebidanan khususnya pertolongan
persalinan normal belum selesai. Situasi ini menggambarkan bahwa
alokasi waktu praktik klinik yang sudah ditetapkan sesuai kurikulum dan
kalender akademik saat ini tidak cukup membantu mahasiswa dalam
mencapai ketrampilan klinik sehingga perlu dilakukan upaya lain bagi
pengembangan ketrampilan mahasiswa.
Dalam pencapaian suatu kompetensi dalam perkuliahan, selain
faktor eksternal yang sudah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya,
dibutuhkan juga dari faktor internal mahasiswa itu sendiri, yaitu salah
satunya motivasi berprestasi mahasiswa dalam menempuh setiap mata
kuliah. Dari hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara
kepada lima mahasiswa semester tiga dengan mahasiswa prodi D III
Kebidanan STIKES Madani tiga diantaranya mengatakan bahwa kuliah
di prodi D III Kebidanan bukanlah pilihan mereka melainkan pilihan atau
motivasi dari orangtua. Ditinjau dari salah satu komponen motivasi
Page 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
berprestasi yaitu ketepatan mahasiswa dalam mengumpulkan tugas, dari
48 mahasiswa hanya 30 mahasiswa yang mengumpulkan tugas tepat
waktu.
Salah satu bentuk pendidikan kebidanan yang dilakukan adalah
dengan pendekatan media pembelajaran dimana dosen melakukan
pembelajaran menggunakan sarana audiovisual untuk menunjukkan
bagaimana prosedur atau 58 langkah dalam pertolongan persalinan.
Penggunaaan media pembelajaran dilakukan dengan tujuan
mengoptimalkan proses pembelajaran dengan harapan hasil serapan
pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa menjadi lebih optimal.
Berangkat dari latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini
diajukan judul Perbedaan Pengaruh Media Pembelajaran Audio Visal
dan Visual Terhadap Kompetensi Dasar Pertolongan Persalinan
Normal Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi (Studi Eksperimen Pada
Mahasiswa Semester III Program Studi D III Ilmu Kebidanan STIKES
Madani Yogyakarta Tahun Akademik 2012/2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan media audio
visual dengan visual terhadap kompetensi ketrampilan pertolongan
persalinan normal?
Page 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Apakah ada perbedaan pengaruh antara kelompok mahasiswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan motivasi berprestasi
rendah terhadap pencapaian kompetensi ketrampilan pertolongan
persalinan normal?
3. Apakah ada interaksi pengaruh antara media pembelajaran dengan
motivasi berprestasi mahasiswa terhadap pencapaian kompetensi
dasar pertolongan persalinan normal?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh media
pembelajaran audio visual dengan visual terhadap pencapaian
kompetensi dasar pertolongan persalinan normal ditinjau dari motivasi
berprestasi mahasiswa di Program studi D III Ilmu Kebidanan
STIKES Madani Yogyakarta tahun akademik 2012/2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menganalisis perbedaan pengaruh antara penggunaan media
audio visual dengan visual terhadap kompetensi ketrampilan
pertolongan persalinan normal.
b. Untuk menganalisis perbedaan pengaruh antara kelompok
mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan
motivasi berprestasi rendah terhadap pencapaian kompetensi
ketrampilan pertolongan persalinan normal.
Page 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Untuk menganalisis interaksi pengaruh antara media
pembelajaran dengan motivasi berprestasi mahasiswa terhadap
pencapaian kompetensi dasar pertolongan persalinan normal.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa, agar dapat mendorong untuk aktif
mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam proses
pembelajaran.
b. Bagi Dosen, sebagai bahan kajian sekaligus acuan dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam media
pembelajaran yang tepat sehingga kompetensi yang
diharapkan dapat dengan mudah tercapai.
c. Bagi Akademi, sebagai masukan dan wacana agar dapat
dikembangkan pada mata kuliah yang lain.
2. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan
b. Sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti selanjutnya
yang akan mengadakan penelitian masalah ini lebih lanjut
Page 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kompetensi Pertolongan Persalinan Normal
a. Standar Profesi Kebidanan
Kompetensi merupakan konsep yang bersifat multi-aspek.
Konsep kompetensi menunjuk pada ketrampilan dan kemampuan yang
dikembangkan seseorang, pada derajad dimana seseorang efektif dengan
transaksi lingkungannya, dan pada seberapa sukses seseorang dapat
menampilkan sesuatu (Schultheiss dan Brunstein: 2005). Menurut
McAshan (dalam Mulyasa,2006), kompetensi merupakan pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah
menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik sebaik-baiknya. Sejalan
dengan itu, Finch dan Cruinkilton (dalam Mulyasa,2006) mengartikan
bahwa kompetensi sebagai penguasaan terhadap tugas, ketrampilan,
sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.
Gordon (dalam Mulyasa,2006) menjelaskan beberapa aspek
atas ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut:
1) Pengetahuan (knowledge)
2) Pemahaman (understanding)
3) Kemampuan (skill)
4) Nilai (value)
7
Page 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
5) Sikap (attitude)
6) Minat (interest)
Bidan dalam menjalankan tugasnya secara resmi telah diatur
oleh pemerintah dalam PerMenKes No 369/SK/2007 tentang standar
profesi kebidanan (Menkes, 2007) dimana salah satunya menerangkan
bahwa ada sembilan kompetensi inti bidan adalah sebagai berikut :
1) Kompetensi ke 1 : Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan
dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan
etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai
dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
2) Kompetensi ke-2 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan
pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk
meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan
kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
3) Kompetensi ke-3 : Bidan memberi asuhan antenatal bermutu
tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang
meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi
tertentu.
4) Kompetensi ke-4 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan,
memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani
Page 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayinya yang baru lahir.
5) Kompetensi ke-5 : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas
dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya
setempat.
6) Kompetensi ke-6 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1
bulan.
7) Kompetensi ke-7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
8) Kompetensi ke-8 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat
sesuai dengan budaya setempat.
9) Kompetensi ke-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada
wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
Dari penjabaran diatas salah satu kompetensi bidan adalah
melakukan pertolonan persalinan normal yang bersih dan aman, menangani
situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita
dan bayinya yang baru lahir. Sebagai perwujudan melakukan pertolongan
persalinan yang bersi dan aman, organisasi profesi telah menetapkan
langkah – langkah dalam pertolongan persalinan normal yang terkenal
dengan 58 langkah Asuhan Persalinan Normal (APN, 2008).
Page 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Standar Kompetensi Mata Kuliah Asuhan Persalinan
Salah satu mata kuliah yang dipelajari dalam diploma III
kebidanan adalah mata kuliah Asuhan Kebidanan (askeb) II yaitu
sebagai penerapan dari kompetensi inti bidan yang ke-empat. Standar
kompetensi dalam mata kuliah askeb II (Persalinan) adalah mahasiswa
mampu untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal
dengan bantuan, di dasari konsep-konsep, sikap dan ketrampilan serta
hasil evidence based dalam praktek antenatal yang menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan. Adapun kompetensi dasar yang
harus dicapai dalam mata kuliah ini adalah sebagai berikut :
1) Mahasiswa memahami konsep terjadinya persalinan
2) Mahasiswa memahami adaptasi fisiologi dan psikologi ibu bersalin
3) Mahasiswa memahami factor yang mempengaruhi terjadinya
persalinan
4) Mahasiwa mengidentifikasi kebutuhan dasar ibu bersalin
5) Mahasiswa mampu melakukan pertolongan persalinan dengan
asuhan persalinan normal
6) Mahasiswa mampu mengidentifikasi komplikasi ibu dan janin
selama persalinan
7) Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian setiap tindakan
asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
Dari penjabaran teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi
adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
Page 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam
penelitian ini kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat
melakukan pertolongan persalinan normal dengan 58 (lima puluh delapan)
Asuhan Persalinan Normal (APN). Adapun indikator pencapaian kompetensi
yang hendak dicapai meliputi : 1) Pertolongan Persalinan kala I, 2) Pertolongan
Persalinan kala II, 3) Pertolongan Persalinan kala III, 4) Pertolongan Persalinan
kala IV.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yag adalah bentuk jamak dari
medium yang berarti perantara. Adapun penjabaran tokoh-tokoh tentang
pengertian media pembelajaran antara lain (Heni Sondjaja dan Sobirun,
2008) :
1) Menurut Berlach mengemukakan bahwa media dalam proses
pembelajaran cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis, atau
elektrofis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
2) Menurut Heinich, dkk media pembelajaran adalah media-media yng
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau
mengandung maksud-maksud pembelajaran.
3) Martin dan Briggs mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup
seua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan si-
Page 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan pada perangkat keras.
4) Menurut H Malik media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si-belajar dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
b. Media visual
Menurut Anita (2007) visual juga disebut media pandang, karena
seorang dapat menghayati tersebut melalui penglihatanya. Media ini dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Media Visual yang Tidak Diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana,
tidak membeutuhkan proyektor dan layar untuk memproyeksikan
perangkat lunak. Media ini tidak tembus cahaya, maka tidak dapat
dipantulkan pada layar. Namun, media ini hanya digunakan oleh guru atau
dosen karena lebih mudah pembuatan maupun penggunaanya. Faktor-
faktor seorang guru atau dosen memakai media ini adalah : a) tidak ada
aliran listrik; b) terletak didaerah terpencil; c) tidak tersedia peralatan; d)
kelompok kelas kecil. Berikut dibawah ini jenis-jenis media visual yang
tidak diproyeksikan:
a) Gambar Mati atau gambar diam (still picture)
Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa gambar tidak hanya bernilai
seribu, tetapi juga seribu tahu atau seribu mil. Melalui gambar dapat
Page 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
ditunjukkan kepada pebelajar ke suatu tempat, orang, dan segala
sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan pengalaman pebelajar
sendiri.
Adapun kelebihan gambar sebagai berikut : (1) dapat diterjemahkan
ide-ide abstrak dalam bentuk yang realistik; (2) banyak tersedia dalam
buku-buku; (3) sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan
peralatan; (4) relatif murah; (5) dapat dipakai untuk berbagai tingkat
pelajaran dan bidang studi.
b) Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari bahasa latin illustrare, yang berarti menerangkan
atau membeuat sesuatu menjadi jelas. Ilustrasikan juga didefinikan
sebagai gambar atau wujud yang menyertai teks. Gambar atau tulisan
tersebut merupakan suatu kesatuan yang bertujuan memperjelas teks atau
buku cetakan yang diterbitkan. Peendapat lain mengatakan ilustrasi adalah
gambar atau wujud lain yang bermaksud menerangkan, menghias,
ditampilkan dengan suatu kepribadian dan mengandung daya tarik serta
memberi stimulus dan motif suatu gerak.
c) Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhanakan bentuknya dan
biasanya serisi sindiran. Membuat karikatur tidaklah mudah, karena harus
memahami terlebih dahulu objek yang akan dibuat, yang perlu
diperhatikan adalah ciri khas dari orang yang ditonjolkan. Karikatur dapat
digunakan sebagai media komunikasi untuk semua tingkatan sosial, mulai
Page 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dari tingkatan orang-orang yang tidak sekolah sampai pada orang yang
berpendidikan tinggi.
d) Poster
Poster adalah suatu gambar yang mengombinasikan unsur-unsur
visual seperti : garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik
perhatian sert mengkomunikasikan suatau pesan secara singkat. Agar
lebih efektif, poster seharusnya berwarna dan menimbulkan daya tarik
dengan maksud menjangkau perhatian pebelajar dalam berbagai situasi
belajar. Misalnya untuk mengenalkan suatu topik atau materi baru,
sebagai peringatan untuk hal-hal yang berbahaya seperti praktikum
dengan bahan –bahan kimia, listrik dengan tegangan tinggi, dapat
diberikan melalui suatu poster.
e) Bagan
Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis,
gambar, dan kata-kata. Maksudnya untuk memperagakan suatu pokok
bahasan yang menunjukkan suatu hubungan, perkembangan, atau
perbandingan tentang sesuatu.
Bagan terdiri dari berbagai jenis antara lain : (1) bagan organisasi; (2)
bagan bergambar; (3) bagan pandangan tembus; (4) bagan keadaan; (5)
bagan terurai; (6) bagan penunjuk; (7) bagan waktu; (8) bagan
pertumbuhan; (9) bagan skematik ; (10) bagan lembar balik.
Page 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
f) Diagram
Diagram adalah suatu gambaran terbuka dari suatu objek atau proses.
Maksudnya adalah sesuatu yang diterangkan irisan atau penampangnya
dengan gambar, garis, dan kata-kata. Contoh : penampang batang pohon,
kulit manusia, sistem tubuh manusia. Agar lebih jelas, kadang-kadang
dosen menunjukkan benda aslinya atau tiruannya, karena diagram lebih
abstrak.
g) Grafik
Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual untuk
menjelaskan data statistik. Untuk mempermudah pengertian pebelajar,
deretan angka-angka dapat digambarkan dengan lambang-lambang visual
seperti garis-garis, titik-titik, gambar, atau bentuk-bentuk tertentu
sehingga menarik dan mudah dimengerti. Dengan grafik penggambaran
kuantitatif akan terlihat lebih sederhana. Misalnya menjelaskan
perbandingan atau perkembangan penduduk disuatu daerah dari tahun ke
tahun. Grafik ada bermacam-macam antara lain : (1) grafik garis; (2)
grafik batang atau grafik bidang; (3) grafik gambar; (4) grafik lingkaran.
h) Peta Dasar
Peta adalah gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa
bagian bumi yang menunjukkan ukuran dan posisi yang relatif menurut
skala yang digambarkan. Jenis peta menurut isinya dapat dibedakan
menjadi : (1) peta fisika; (2) peta ekonomi; (3) peta politik; (4) peta untuk
pebelajar; (5) peta timbul; (6) atlas; (7) bola dunia atau globe.
Page 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
i) Relia atau model
Relia atau juga objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk
utuh. Misalnya orang, binatang, dll. Model adalah media tiga dimensi
yang mewakili benda sebenarnya. Benda tiga dimensi adalh benda yag
mempunyai ukuran panjang, lebar dan isi (tinggi). Suatu model mungkin
lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan benda yang sebenarnya yang
diwakili. Mungkin lebih lengkap, lebih terinci atau sederhana sesuai
dengan tujuan pembelajarn yang telah ditetapkan. Jadi model merupakan
tiruan yang mewakili benda yang sebenarnya.
j) Berbagai jenis papan
Papan untuk pembelajaran yang sudah lama dipakai adalah papan tulis
yang berwarna hitam atau kadang-kadang hijau tua yang banyak dipakai
dosen dalam memberikan penjelasan terhadap topik tertentu.
1) Media Visual yang Diproyeksikan
a) Over Head Proyektor (OHP)
OHP adalah salah satu jenis pesawat proyektor yang digunakan untuk
memproyeksikan atau memantulkan objek yang tembus cahaya ke
permukaan layar. Alat ini dipakai sebgaai pengganti papan tulis, dapat
diletakkan dimeja guru atau dosen dengan layar pada diding di muka
kelas. Tinggi layar tidak kurang dari satu meter dari lantai dengan posisi
agak condong kedepan sekitar 20%.
Adapun kelebihan OHP Adalah sebagai berikut : (1) Materi bisa
dipersiapkan sebelum pembelajaran, sehingga jam mengajar dapat
Page 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dimamfaatkan seefisien mungkin; (2) tidak menyebabkan tangan kotor
seperti pada kapur; (3) dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai
bedang studi; (4) sinar lampu dari OHP cukup terang, sehingga dapat
digunakan di rungan normal (tidak perlu digelapkan); (5) Dosen
berhadapan dengan pebelajar sehingga ada kontak antara dosen dan
mahasiwa secara langsung; (6) mudah digunakan; (7) dalam digunakan
dalam perkuliahan dengan jumlah mahasiswa yang besar.
Sedangkan kelemahan OHP adalah sebagai berikut : (1) efektifitas
penyajian OHP tergantung pada penyaji; (2) OHP tidak dipersiapkan
untuk belajar mandiri; (3) Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah
tidak dapat langsung diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu ke
bahan transparan; (4) kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati
bila dosen perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan karena
tertutup oleh bayangan guru/dosen.
b) LCD Proyektor
c. Media Audio
Media pembelajaran yang menstimulasi indera pendengaran. Dengan
media audio, informasi dapat disampaikan dengan berbagai macam cara
penyampaian dan rekaman suara manusia atau suara-suara lain untuk tujuan
pemebelajaran. Jenis media audio yang dapat dipergunakan di dalam kelas
adalah berbagai jenis alat rekaman seperti, open-reel tape recorder, cassette
tape recorder, piringan hitam, radio, atau MP3.
Page 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Kelebihan Media Audio adalah sebagai berikut : a) Tidak begitu mahal
untuk pembelajaran; 2) dapat digunkan untuk pembelajaran individu ataupun
kelompok; 3) dapat dipakai oeh pebelajar tunanetra ataupun tuna aksara; 4)
bagus untuk pembelajaran anak kecil untuk pengalaman belajar bahasa
permulaan; 5) dapat membawakan pesan verbal lebih dramatis seperti
sandiwara, puisi, dll; 6) dengan sedikit imaginasi guru atau dosen,
pembelajaran dengan media audio makin bervariasi; 6) dapat dibawa keman-
mana dengan battery; 7) sangat ideal untuk belajar mandiri di rumah.
Sedangkan kelemahan dari media audio adalah : 1) karena bisa diputar
kembali atau diperdengarkan kembali tapi terdengar hal-hal yang sama, hal
ini kadang membosankan; 2) tanpa ada penyaji yang bertatap muka langsung
dengan pebelajar, beberapa dari pebelajar kurang memperhatikan penyajian
itu; 3) pengembangan media audio yang baik akan banyak menyita waktu; 4)
penetuan cara penyampaian informasi dapat menimbulkan kesulitan bila
pebelajarmemiliki latar belakang serta kemampuan mendengar yang berbeda;
5) tidak mendapatkan umpan balik, karena hanya satu jalur penyampaian
informasi. Adapun bentuk-bentuk media audio adalah sebagai berikut :
1) Program Wicara
Program ini paling tua dan sederhana. Berbeda dengan kuliah dan
pidato, pendengar tidak harus diam mendengarkan atau melihat gerak-
gerik pembicara. Intinya adalah kata-kaa yang akrab dengan bahasa yang
digunakan sehari-hari
2) Wawancara
Page 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Pada hakikatnya wawancara adalah suatu pembicaraan yang
berpangkal dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh seorang
pewawancara kepada seseorang atau lebih untuk memperoleh
informasi. Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara informasi,
untuk mengungkapkan suatu informasi dan wawancara pribadi
dimaksudkan untuk mengenal pribadi seseorang.
3) Diskusi
Program ini merupakan pembicaraan yang memungkinkan
pertukaran ide, yang penting dan berhubungan dengan pendengar
secara individual atau kelompok. Diskusi dapat berjalan serius,
dapat juga ringan, akan tetpi semuannya bertujuan agar para
pendengar berfikir.
d. Media Audio Visual
Menurut Anita (2007) media audio visual adalah media pembelajaran
yang menstimulasi indera penglitan dan pendegaran secara bersama-
sama. Seseorang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu,
melainkan sekaligus dapat mendengar sesuatu yang divisualisasikan.
Banyak sekali jenis media ini namun dalam buku ajar ini hanya
dikemukaan beberapa diantaranya yang banyak digunakan. Berikut
dibawah ini jenis-jenis media audiovisual :
1) Slide Suara
Slide suara merupakan jenis media visual yang menampilkan
sejumlah slide, dipadukan dalam suatu cerita atau suatu jenis
Page 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
pengetahuan yang diproyeksikan pada layar dengan iringan suara.
Terwujudnya slide suara yang baik sangat ditentukan oleh adanya
kerjasama yang baik antara unsur-unsur, yang akan menyelesaikan
bidang karya grafis dalam bentuk tulisan tangan, gambar, judul,dll.
Jenis-jenis dari program slid menurut sasarannya adalah sebagai
berikut : (1) program slide untuk promosi; (2) program slide
anjuran; (3) program slide penerangan; (4) program slide ilmu
pengetahuan khusus; (5) program slide pengetahuan populer; (6)
progran slide bersifat dokumenter.
2) Televisi
Televisi merupakan program yang memperlihatkan sesuatu dari
jauh. Sesuatu peristiwa yang berada jauh dari tempat pemirsa, dapat
dihadirkan dirumah
3) Video
Program video adalah jenis media pembelajaran audio visual yang
lagi dikembangkan, terutama di lembaga pendidikan kesehatan yang
menuntut adanya suatu ketrampilan dalam melakukan tindakan
tertentu. Video bisa berupa rekaman suatu tindakan atau peristiwa
yang nyata atau bisa tindakan dengan menggunakan alat peraga
tertentu yang memperlihatkan langkah demi langkah tindakan yang
memungkinkan yang melihatnya bisa mengikuti atau menirukan
gerakan-gerakan yang ada dalam video tersebut. Sebagai contoh
mahasiswa diploma III kebidanan dituntut bisa melakukan
Page 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
pertolongan persalinan, padahal mahasiswa tersebut belum pernah
mengalami secara pribadi (melahirkan) begitu juga belum pernah
melihat secara langsung proses persalinan. Untuk memudahkan
mahasiwa memperoleh gambaran yang nyata, dosen berupaya
merekam satu tindakan pertolongan persalinan normal di salah satu
rumah bersalin atau rumah sakit. Proses pertolongan persalinan
direkam dari awal sampai akhir. Setelah mahasiwa bisa melihat dan
mendengar jalannya suatu proses persalinan, mahasiswa diharapkan
bisa melakukan atau menirukan gerakan atau tindakan langkah
demilangkah sesuai urutan dengan menggunakan alat peraga
(phantom) pertolongan persalinan.
e. Media dan Pembelajaran
Menurut Moreno dan Mayer (2000) manusia dapat menginderakan
informasi dari berbagai alat penerima sensorik (sensorik modalitas) yang
berbeda menjadi satu pengalaman yang bermakna sehingga kualitas
pendidikan dapat ditingkatkan dengan mengintegrasikan dan
mengkombinasikan beberapa sumber untuk meningkatkan pembelajaran
yang bermakna.
Terdapat dua teori kognitif yang mendukung penggunaan media
pembelajaran yaitu masukan kognitif (cognitif load theori) dan teori
pembelajaran konstruktivistik (construktivistic learning theoris). Kedua
teori ini mengasumsikan bahwa: a) memori yang bekerja pada seseorang
meliputi memori auditorik dan visual yang masing-masing bekerja
Page 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sendiri-sendiri; b) setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas;
c) manusia memiliki sistem yang terpisah untuk merepresentasikan
informasi verbal dan non verbal; d) pembelajaran yang bermakana
terjadi manakala pebelajar memilih informasi yang relevan dan
mengelompokkan dalam suatu simpanan ingatan dalam bentuk koheren
dan membuat hubungan antara ingatan dalam bentuk koheren dan
membuat hubungan antara ingatan yang tersimpan.
Dari penjabaran teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran dan perasaan mahasiswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Media pembelajaran dibagai menjadi menjadi 3 yaitu : media
pembelajaran audio adalah media pembelajaran yang menstimulasi indera
pendengaran salah satunya dengan media suara (rekaman) atau radio, media
pembelajaran visual adalah media pembelajaran yang menstimulasi indera
penglihatan salah satunya berupa slide yang berupa gambar-gambar, dan media
pembelajaran audio visual yaitu media pembelajaran yang menstimulasi indera
penglihatan dan pendengaran secara bersama-sama salah satunya bisa berupa
video . Dalam penelitian ini hanya akan membahas atau membandingkan antara
media pembelajaran visual dan audio visual.
Page 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Motivasi Berprestasi
a. Pengertian Motivasi Berprestasi
Motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,
intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia,
merupakan konsep yang rumit yang berkaitan dengan konsep-konsep lain
seperti minat, konsep diri, sikap dan lain-lain (Slameto, 2003). Hal senada
diungkapkan oleh Ngalim (2002) bahwa motivasi adalah pendorong suatu
usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar
tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu.
Fudyartanto (2002) berpendapat bahwa motivasi adalah usaha untuk
meningkatkan kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan. Motivasi itu berlaku
untuk semua kegiatan termasuk kegiatan belajar. Jadi, jika dikatakan
motivasi belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberikan semangat
kepada individu yang melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar
supaya prestasinya meningkat menjadi lebih baik.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu dorongan dalam diri individu untuk melakukan sesuatu dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat dikatakan pula sebagai
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan apabila ia tidak suka, maka
akan berusaha untuk menghilangkan perasaan tidak suka tersebut dan
motivasi pada dasarnya dapat dirangsang dari luar, tetapi motivasi sendiri
Page 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
tumbuh dari dalam diri seseorang, dan sebagai faktor inner (batin) tersebut
maka motivasi berfungsi untuk menimbulkan, mendasari, dan mengaralikan
perbuatan belajar.
Motivasi dapat dipandang sebagai sesuatu yang terkait dengan
kebutuhan. Maksudnya bahwa individu termotivasi untuk melakukan suatu
aktivitas kalau hasil aktivitas itu memenuhi kebutuhannya. Pada umumnya
seseorang mempunyai motivasi untuk melakukan segala aktivitas yang
terbaik sebagai tujuannya, maka muncullah pengertian motivasi berprestasi.
David Mc.Clelland seperti yang dikutip oleh Djamaah (2000)
mempopulerkan konsep motivasi berprestasi dengan istilah n-Ach atau need
for achievement yang merupakan suatu usaha untuk mencapai sukses yang
bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan
(standard of excelence). Standar keunggulan yang dimaksud dapat berupa
prestasi orang lain, tetapi dapat juga berupa prestasi sendiri sebelumnya.
Hal senada diungkapkan oleh Heckhausen seperti dikutip Djamaah
(2000) bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu usaha untuk
meningkatkan atau mempertahankan kecakapan pribadi setinggi mungkin
dalam segala aktivitas, dan suatu ukuran keunggulan digunakan sebagai
pembanding. Dan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Heckhausen
menggunakan tiga standar keunggulan yang dapat digunakan sebagai
pembanding, yaitu: 1). Tugas, yaitu yang berhubungan dengan penyelesaian
tugas dengan sebaik-baiknya. 2). Diri sendiri, yaitu berhubungan dengan
Page 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pencapaian prestasi lebih tinggi dari sebelumnya. 3). Orang lain, yaitu
berhubungan dengan prestasi lebih tinggi dari pada prestasi orang lain.
Menurut W.S. Winkel (2005) achievement motivation merupakan daya
penggerak dalam diri seseorang untuk memperoleh keberhasilan dan
melibatkan diri dalam kegiatan dimana keberhasilannya tergantung pada
usaha pribadi dan kemampuan yang dimiliki. Dalam rangka belajar di
sekolah, achievement motivation terwujud dalam daya penggerak pada siswa
untuk mengusahakan kemajuan dalam belajar dan mengejar taraf prestasi
maksimal, demi pengayaan diri sendiri dan penghargaan terhadap diri
sendiri. Orientasi siswa yang utama terfokuskan pada memperoleh prestasi
bagus, meskipun ia menyadari bahwa kemungkinan untuk gagal tetap ada.
Menurut Sukmadinata (2003) mengatakan bahwa motivasi
berprestasi adalah motivasi untuk berkompetisi baik dengan dirinya atau
dengan orang lain dalam mencapai prestasi yang tertinggi. Jadi dengan
keinginan untuk berprestasi mendorong siswa untuk melakukan kompetisi
dan memiliki kebutuhan memperoleh hasil tertinggi atau sempurna dan
cemerlang. Motivasi berprestasi yang dimiliki individu akan mendasari
semua perilaku belajar siswa, salah satu bentuknya siswa akan berusaha
mencapai nilai lebih tinggi dari temannya.
b. Komponen Motivasi Berprestasi
Motivasi menurut McDonald yang dikutip oleh Wasty (1998)
sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang
yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha
Page 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
mencapai tujuan. Definisi ini berisi 3 hal, yaitu: 1) Motivasi dimulai
dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang. 2) Motivasi ini
ditandai oleh dorongan 3) Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi
mencapai tujuan.
Dimyati dan Mudjiono (2002) berpendapat bahwa motivasi juga
dapat dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, dan mengarahkan sikap perilaku individu belajar.
Menurut Dimyati dan Mujiono (2002) pengertian motivasi
berprestasi mengandung beberapa komponen yaitu:
1) Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan
antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Kebutuhan ini
mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan secara
akrab dengan orang lain. Kebutuhan ini mengarahkan tingkah
laku pada usaha untuk mencapai prestasi tertentu.
2) Dorongan
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan
kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Kebutuhan-
kebutuhan organisine merupakan penyebab munculnya
dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku
mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah
Page 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
laku organisme terjadi disebabkan oleh respon dari organisme,
kekuatan dorongan organisme, dan penguatan kedua hal tersebut.
3) Tujuan
Tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.
Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku
belajar. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir
"sementara" pencapaian kebutuhan. Jika tujuan tercapai maka
kebutuhan terpenuhi untuk "sementara". Jika kebutuhan
terpenuhi maka orang menjadi puas, dan dorongan mental untuk
berbuat "terhenti sementara".
c. Fungsi Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi dianggap penting dalam belajar dilihat
dari segi fungsinya. Motivasi berprestasi mendorong timbulnya
tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku.
Menurut Djamarah (2002) fungsi motivasi berprestasi adalah:
1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya
belajar. Motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini
mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam
rangka belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan
perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Anak didik
yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang
Page 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
harus dilakukan dan mana yang diabaikan dalam rangka mencapai
tujuan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan
tingkah laku seseorang.
Motivasi berprestasi menurut Sukmadinata (2003) memilikii
beberapa fungsi, sebagai berikut:
1) Mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia (directional
funcion)
Dalam hal ini motivasi berprestasi digambarkan sebagai
pembimbing, arah dan pengorientasi tujuan. Tingkah laku yang
dimiliki atau mengandung motivasi berprestasi biasanya bergerak
dalam suatu arah khusus atau spesifik, lebih giat dan tekun.
2) Sebagai activiting
Individu dalam tingkah lakunya mampu mengarahkan dan
memilih tujuan berorientasi untuk tujuan sukses, sehingga
individu akan konsentrasi untuk mencapai tujuan yang sudah
terseleksi.
3) Memberi energi dan menahan tingkah laku (energizing function)
Dalam hal ini motivasi berprestasi berperan untuk
mempertahankan minat dan semangat agar berlangsung lebih
lama, sedangkan pemberi energi motivasi berarti menjadi tenaga
pendorong dalam tingkah laku.
Page 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus
ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu. Dorongan yang paling
dominan mempengaruhi kualitas kegiatan adalah motivasi internal.
Motivasi ini akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu ke
tingkat yang terbaik atau prestasi. Dengan kata lain, untuk dapat
melakukan sesuatu harus ada motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi
merupakan pendorong bagi perubahan seseorang.
Begitu juga keadaan di dalam proses belajar atau pendidikan.
Peserta didik harus mempunyai motivasi berprestasi untuk mengikuti
kegiatan belajar atau pendidikan yang sedang berlangsung. Hanya
apabila mempunyai motivasi berprestasi yang kuat, peserta didik akan
menunjukan minatnya, aktivitasnya dan partisipasinya dalam
mengikuti kegiatan belajar yang sedang dilaksanakan.
Kegiatan belajar mengandung dua aspek motivasi berprestasi
yang dimiliki oleh peserta didik, yaitu motivasi internal dan motivasi
eksternal. Adanya motivasi internal berarti bahwa peserta didik
menyadari bahwa kegiatan belajar yang sedang diikutinya bermanfaat
baginya karena sejalan dengan kebutuhannya. Sedangkan untuk
motivasi eksternal berarti bagaimana upaya guru selaku pendidik
membangkitkan, mengembangkan, dan memelihara motivasi yang ada
pada anak, agar kegiatan belajar anak dapat tetap berlangsung,
sehingga mencapai hasil yang optimal. Jadi dapat disimpulkan bahwa
motivasi berprestasi sangat penting dalant proses belajar mengajar.
Page 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Seperti yang diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono (2002)
pentingnya motivasi berprestasi dalam belajar adalah sebagai berikut:
1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil
akhir. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang
dibandingkan dengan teman sebaya; 2) Mengarahkan kegiatan belajar;
3) Membesarkan semangat belajar; 4) Menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
d. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2002)
memiliki unsur-unsur yang dapat mempengaruhinya yaitu:
1) Cita-cita dan aspirasi siswa
Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang
terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari
segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau hukuman akan
dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian
kemauan menjadi cita-cita. Kemauan inilah yang dapat berlangsung
dalam waktu yang lama. Cita-cita yang tumbuh dari kemauan dapat
berlangsung dalam waktu lama bahkan sepanjang hayat. Menurut
Singgih Gunarso seperti yang dikutip Abin Syamsuddin Makmun
(2003) menyatakan bahwa cita-cita akan memperkuat motivasi
instrinsik maupun motivasi ekstrinsik sebab tercapainya cita-cita
akan mewujudkan aktualisasi diri.
2) Kemampuan siswa
Page 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Kemampuan yang dimiliki siswa merupakan unsur penting
dalam memperkuat motivasi berprestasi anak untuk melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran dan perkembangan.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa itu meliputi kondisi jasmani dan rohani yang
dapat mempengaruhi motivasi berprestasi. Seorang siswa yang
sedang sakit, lapar atau marah-marah akan terganggu perhatiannya
dalam belajar, sebaliknya siswa sehat, kenyang dan gembira akan
mudah memusatkan perhatian pada penjelasan guru. Jika siswa
dalam keadaan sakit tidak bisa menerima materi yang sudah
dijelaskan oleh guru, tetapi setelah siswa tersebut sehat siswa akan
mengejar ketinggalan pelajaran. Siswa akan dengan senang hati
membaca buku-buku pelajaran agar memperoleh nilai raport yang
baik. Dengan demikian kondisi jasmani dan rohani siswa
berpengaruh terhadap motivasi berprestasi.
4) Kondisi lingkungan
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.
Tempat tinggal yang kumuh, ancaman teman yang nakal akan
mengganggu kesungguhan belajar. Sekolah yang indah, pergaulan
siswa yang rukun akan memperkuat motivasi berprestasi. Oleh
karena itu, kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup,
ketertiban pergaulan perlu ditingkatkan mutunya. Dengan lingkungan
Page 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
yang aman, tentram, tertib, dan indah maka semangat dan motivasi
berprestasi mudah untuk dikembangkan dan dijaga.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa yang memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan,
dan pikiran dapat mengalami perubahan karena pengalaman hidup
yang akan berpengaruh pada motivasi berprestasi dan perilaku
belajar. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah,
radio, televisi, dan film semakin menjangkau dan mempengaruhi
siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi
berprestasi siswa.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Kegiatan mengajar yang dilakukan guru harus mengandung
unsur-unsur untuk memotivasi siswa. Guru yang professional
diharapkan mampu memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di
sekolah untuk menumbuhkan motivasi berprestasi siswa.
d. Menumbuhkan motivasi berprestasi
Cara menumbuhkan motivasi berprestasi (Mudjiman, 2006) dapat
dilakukan dengan : 1) Penggunaan alat peraga untuk menarik perhatian
dan memperjelas; 2) Pemberian insentif, berupa pujian dari guru atau
timbulnya kepuasan dari dalam diri, karena pekerjaannya berhasil; 3)
Penumbuhan motivasi internal diiringi dengan pemberian reinforcement;
4) Penumbuhan keinginan untuk belajar; 5) Pengorganisasian bahan ajar
yang baik; 6) Penciptaan suasana yang tidak menekan (model
Page 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
pembelajaran yang sesuai); 7) Pemberian bantuan agar siswa memiliki
tujuan belajar yang jelas dan pemebrian umpan balik agar siswa
mengetahui sejauh mana tujuan telah dicapai; 8) Pemberian dukungan
oleh kawan-kawannya
e. Ciri-ciri motivasi berprestasi
Sardiman (2001) mengemukakan bahwa ciri-ciri orang yang
memiliki motivasi berprestasi yaitu : 1) Tekun menghadapi tugas (dapat
bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti
sebelum selesai); 2) Ulet menghadapi kesulitan ( tidak lekas putus asa).
Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya); 3) Menunjukkan
minat terhadap macam-macam masalah “untuk orang dewasa”; 4) Lebih
senang bekerja sendiri; 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-
hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang
kreatif); 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu); 7) Tidak mudah melepaskan hal yang telah diyakini itu; 8)
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Menurut Murray seperti yang dikutip Djamaah (2000)
mengemukakan beberapa ciri-ciri individu yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi, yaitu : 1) Memiliki sikap percaya diri; 2)
Bertanggungjawab; 3) Aktif dalam kegiatan masyarakat dan sekolah atau
kampus; 4) Lebih memilih orang yang ahli sebagai mitra dari pada orang
yang simpatik; 5) Lebih tahan terhadap tekanan social.
Page 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Heckausen dan Haditomo yang dikutip Djamaah (2000)
memberikan enam ciri-ciri orang yang motivasi prestasinya tinggi, yaitu :
1) Memiliki gambaran diri positif, optimis dan percaya diri; 2) Lebih
memilih tugas yang tingkat kesulitannya sedang-sedang saja dari pada
tugas yang sangat sukar atau sangat mudah; 3) Berorientasi ke masa
depan; 4) Tabah, tekun dan gigih dalam mengerjakan tugas; 5) Sangat
menghargai waktu; 6) Lebih memilih orang yang ahli sebagai mitra dari
pada orang yang simpatik.
Konsep motivasi berprestasi memiliki dua kecenderungan yaitu
kecenderungan motivasi berprestasi tinggi dan kecenderungan motivasi
berprestasi rendah. Kenneth dan Holling Sworth seperti yang dikutip
Jamaah (2000) mengemukakan ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi
berprestasi rendah yaitu :1) Merasa tidak disenangi, tidak penting dan
tidak dihargai. 2) Terbuai dengan masa lampau dan kurang menatap masa
depan. 3) Kurang percaya diri dan merasa terancam oleh pengalaman-
pengalaman tertentu.
Ahli lain, Mc. Clelland dalam Dimyati dan Mudjiono (2002)
mengemukakan karateristik umum dari orang yang memiliki motivasi
berprestasi, yaitu :
1) Tanggung jawab.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan merasa
dirinya bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakannya dan
akan berusaha sampai berhasil menyelesaikannya, sedangkan individu
Page 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
yang memiliki motivasi berprestasi rendah memiliki tanggung jawab
yang kurang terhadap tugas yang diberikan kepadanya dan bila
mengalami kesukaran cenderung mengalahkan hal-hal lain diluar
dirinya sendiri.
2) Mempertimbangkan resiko pemilihan tugas.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan
mempertimbangkan terlebih dahulu resiko yang akan dihadapinya
sebelum memulai suatu pekerjaan dan cenderung lebih menyukai
permasalahan yang memiliki kesukaran yang sedang, menantang
namun memungkinkan untuk diselesaikan. Sedangkan individu yang
memiliki motivasi berprestasi rendah justru menyukai pekerjaan yang
sangat mudah sehingga akan mendatangkan keberhasilan bagi dirinya.
3) Memperhatikan umpan balik.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai
umpan balik atas pekerjaan yang telah dilakukannya karena
menganggap umpan balik sangat berguna sebagai perbaikan bagi hasil
kerjanya dimasa yang akan datang. Sedangkan individu yang memiliki
motivasi berprestasi rendah tidak menyukai umpan balik karena
dengan adanya umpan balik akan memperlihatkan kesalahan-
kesalahan yang dilakukannya dan kesalahan tersebut akan diulang lagi
pada tugas mendatang.
4) Kreatif dan inovatif.
Page 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mencari cara
baru untuk menyelesaikan tugas seefektif dan seefesien mungkin.
Individu juga tidak menyukai pekerjaan rutin yang sama dari waktu
kewaktu, sebaliknya individu yang memiliki motivasi berprestasi
rendah justru sangat menyukai pekerjaan yang sifatnya rutinitas
karena dengan begitu tidak usah memikirkan cara lain dalam
menyelesaikan tugas.
5) Waktu penyelesaian tugas.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berusaha
menyelesaikan setiap tugas dalam waktu yang cepat serta tidak suka
membuang waktu. Sedangkan individu yang memiliki motivasi
berprestasi rendah kurang tertantang untuk menyelesaikan tugas
secepat mungkin sehingga cenderung memakan waktu yang lama,
sering menunda-nunda dan tidak efisien.
6) Keinginan menjadi yang terbaik.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi senantiasa
menunjukkan hasil kerja yang sebaik-baiknya dengan tujuan agar
meraih predikat terbaik serta tingkah laku mereka lebih berorientasi
kedepan. Sedangkan individu yang memiliki motivasi berprestasi
rendah menganggap bahwa predikat terbaik bukan merupakan tujuan
utama dan hal ini membuat individu tidak berusaha seoptimal
mungkin dalam menyelesaikan tugasnya.
Page 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Bertolak dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi berprestasi merupakan dorongan yang berhubungan
dengan prestasi, yaitu menguasai, memaniplasi atau mengorganisir
lingkungan sosial maupun fisik, mengatasi rintangan-rintangan dan
memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing dengan ukuran
keunggulan. Ukuran keunggulan ini dapat berupa prestasi orang lain,
akan tetapi juga dapat berupa prestasinya sendiri sebelumnya atau dapat
juga berdasarkan kesempurnaan hasil dari tugas dengan indikator-
indikator sebagai berikut :
1. Gambaran diri yang positif (percaya diri, optimis dan bertanggung
jawab)
2. Senantiasa mempertimbangkan resiko pemilihan tugas
3. Senantiasa memperhatikan umpan balik
4. Senantiasa kreatif dan inovatif
5. Senantiasa efektif dan efisien dalam menyelesaikan tugas
6. Senantiasa berkeinginan menjadi yang terbaik
Atas dasar beberapa pendapat ahli di atas dapat dinyatakan bahwa pada
dasarnya individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan selalu
bekerja keras, tangguh, tidak mudah putus asa, berorientasi ke depan,
menyukai tugas yang memiliki tingkat kesulitan yang sedang, menyukai
balikan yang cepat dan efisien mengenai prestasinya serta mandiri. Juga
bertanggungjawab dalam memecahkan masalah, mempunyai kepercayaan
Page 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
diri, tidak membuang waktu, memilih pasangan yang mempunyai
kemampuan, serta berusaha lebih baik dari pada orang lain.
B. Penelitian yang Relevan
1. Asma (2010) dengan judul pengaruh model pembelajaran inkuiri dan
motivasi berprestasi terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMA
Negeri I Timbono. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan hasil
belajar pada siswa dengan pembelajaran inkuiri dengan pembelajaran
langsung, tidak terdapat perbedaan hasil belajar pada siswa yang
bermotivasi berprestasi tinggi dan rendah, dan tidak terdapat interaksi
antara pembelajaran inkuiri dan motivasi berprestasi terhadap hasil
belajar. Beda penelitian ini terletak pada variabel bebas (X1), variabel
terikat, subjek penelitian, lokasi dan waktu penelitian.
2. Suryani (2006) dengan judul pengaruh pendekatan kontekstual bermedia
VCD dan minat terhadap pencapaian kompetensi belajar sejarah. Hasil
penelitian ini adalah terdapat perbedaan kompetensi siswa yang
menggunakan media VCD dengan media gambar, terdapat perbedaan
kompetensi antara siswa yang memiliki minat tinggi dan rendah, dan ada
interaksi antara pendekatan media VCD dan minat terhadap kompetensi
siswa dalam belajar sejarah. Beda penelitian ini adalah terletak pada
variabel bebas, variabel terikat, subjek penelitian, lokasi dan waktu
penelitian.
3. Lutfianti (2010) dengan judul perbedaan pengaruh pembelajaran
perawatan payudara dengan VCD dibanding dengan phantom terhadap
pengetahuan dan motivasi belajar. Hasil penelitian ini adalah terdapat
perbedaan pengetahuan dan motivasi antara mahasiswa yang mendapat
pembelajaran melalui phantom dan VCD, dimana mahasiswa yang
mendapatkan pembelajaran melalui VCD lebih tinggi pengetahuannya.
Beda penelitian ini terletak pada variabel terikat dan variabel bebas,
Page 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
subyek penelitian, lokasi dan waktu penelitian. Lutfianti menjadikan
media pembelajaran sebagai variabel terikat dengan pengetahuan dan
motivasi variabel bebas, sedangkan pada penelitian ini Kompetensi
sebagai variabel terikat sedangkan media pembelajaran dan motivasi
berprestasi sebagai variabel bebas.
2. Menurut hasil penelitian Moreno (2000) terhadap sekelompok siswa,
diperoleh hasil bahwa adanya prinsip pembagian perhatian dimana setiap
individu yang sedang menangkap informasi dari sumber yang bersamaan
akan membagi perhatiannya sehingga memperoleh hasil yang kurang baik
dibandingkan jika mereka mendapat informasi dari satu sumber saja.
Beda penelitian ini terletak variabel bebasnya, subyek penelitian, lokasi
dan waktu penelitian. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas
yaitu media pembelajaran dan motivasi berprestasi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Meyer (1999) untuk mengetahui apakah
narasi lebih baik diberikan secara simultan atau terpotong-potong. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelompok
yang mendapat informasi secara terpotong-potong maupun yang
mendapat informasi secara kontinyu. Beda penelitian ini terletak variabel
bebasnya, subyek penelitian, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas yaitu media pembelajaran dan motivasi
berprestasi.
4. Penelitian Richard (1998) untuk mengetahui apakah seseorang yang
mendapat informasi secara verbal lebih baik daripada menggunakan teks,
menunjukkan bahwa pebelajar yang mendapat informasi melalui animasi
dan narasi verbal lebih baik dibandingkan mereka yang mendapat
informasi melalui animasi dan teks. Beda penelitian ini terletak variabel
bebasnya, terutama jenis perlakuan/eksperimental (audio visual dan
visual), subyek penelitian, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas yaitu media pembelajaran dan motivasi
berprestasi.
Page 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
5. Penelitian Mousavi (1995) dalam Clark (2002) menghasilkan kesimpulan
bahwa penyampaian konsep keilmuan yang sulit kepada pelajar baik
secara ouditorik dan visual secara bersama-sama akan lebih efisien (lebih
mudah dan cepat) dibandingkan dengan jika informasi diberikan sendiri-
sendiri. Penjelasan dari penelitian ini adalah bahwa pikiran sadar manusia
didukung oleh penguat (buffer) auditorik dan visual yang secara khusus
menyimpan representasi simbolik dari informasi yang dipelajari.
Penyangga ini memungkinkan informasi tersimpan baik dalam betuk
visual maupun aural (suara). Beda penelitian ini terletak variabel
bebasnya, terutama jenis perlakuan/eksperimennya(audiovisual dan
visual), subyek penelitian, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas yaitu media pembelajaran dan motivasi
berprestasi.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disusun kerangka berfikir
sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan belajar, motivasi berprestasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,
menjamin kelangsungan, dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar,
motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
dalam belajar. Tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Dengan
motivasi berprestasi yang tinggi, seorang anak akan belajar lebih baik
daripada anak dengan motivasi berprestasi rendah dan pada akhirnya
dapat meningkatkan pencapaian kompetensi dari tiap-tiap mata kuliah.
2. Untuk mewujudkan tujuan belajar, maka perlu dikembangkan media dan
metode pengajaran yang tepat dan menarik. Media dapat menanamkan
konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistic, membangkitkan
keinginan dan minat baru serta mampu membangkitkan motivasi dan
merangsang anak untuk belajar. Penggunaan media yang tepat dapat
Page 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
meningkatkan dan memelihara perhatian pebelajar terhadap relevansi
proses belajar, memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya
motivasi, memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
dan mendorong pebelajar untuk belajar.
3. Media pembelajaran juga meningkatkan atau mengoptimalkan
penggunaan indera pada saat belajar sehingga proses input informasi ke
dalam memori belajar menjadi lebih baik. Input informasi merangsang
stimulasi kognitif menyebabkan proses belajar menjadi lebih optimal
sehingga diharapkan hasil belajar menjadi lebih optimal pula. Dalam
penelitian ini media pembelajaran audiovisual pada pembelajaran
ketrampilan pertolongan persalinan normal diharapkan lebih optimal
bisa meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa dalam
ketrampilan pertolongan persalinan normal dibandingkan dengan yang
menggunakan media pembelajaran visual. Keterkaiatan dari tiap variabel
dapat dilihat dari gambar kerangka berfikir dibawah ini
Page 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Faktor Eksternal
1. Faktor Dosen /
Guru
2. Lingkungan
keluarga
3. Lingkungan
Sekolah
4. Kegiatan Belajar
5. Metode belajar
6. Alat / sarana /
media belajar
7. Evaluasi
Keterangan :
---------- : diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 1. Pengaruh antar variabel penelitian (diagram kerangka berfikir)
Ketrampilan
Media
Visual
Media
Audio Visual
Pencapaian
kompetensi
Mahasiswa
Pengetahuan
Pengetahuan
Mata dan telinga
Faktor
Internal :
Intelegensi
Minat
Bakat
Motivasi
Berprestasi
Mata
Page 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
i
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka dapat diajukan
sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan antara pengaruh penggunaan media pembelajaran
Audiovisual dan Visual terhadap pencapaian dasar kompetensi
pertolongan persalinan normal.
2. Terdapat perbedaan antara pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan
motivasi berprestasi rendah terhadap pencapaian kompetensi dasar
pertolongan persalinan normal
3. Terdapat interaksi pengaruh antara media pembelajaran dan motivasi
terhadap pencapaian kompetensi dasar pertolongan persalinan normal.
43
Page 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di prodi D III Kebidanan STIKES Madani
Yogyakarta yang beralamat di Jl. Wonosari Km. 10, Karanggayam, Sitimulyo,
Piyungan, Bantul, Yogyakarta.
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik
2012-2013 tepatnya dilaksanakan pada tanggal 23 – 31 Desember 2012.
Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran praktikum dalam mata kuliah Asuhan
Kebidanan II (Persalinan) pada semester III (Tiga) berdasarkan pada proses
pembelajaran yang diatur dalam kalender pendidikan perguruan tinggi.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuasi eksperimental dengan pendekatan post only
test design. Rancangan yang paling tepat adalah menggunakan rancangan faktorial
2x2 tersebut seperti tabel berikut ini.
Perlakuan Post Test
Kelompok I (Perlakuan) Media Audivisual Test
Kelompok II (Kontrol ) Media Visual Test
Dalam Penelitian ini dilakukan pengontrolan pada penentuan kelas
eksperimen/perlakuan dan kelas kontrol sudah dipastikan kemampuan dari kelas
A maupun B seimbang dilihat dari nilai ujian tengah semester pada semester
Page 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
ganjil ini terutama mata kuliah askeb II (Persalinan), dosen yang mengajar atau
yang memberikan perlakuan dilakukan oleh dosen yang sama
C. Populasi , Sampel dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi D III Ilmu
Kebidanan STIKES Madani Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive cluster sampling dimana peneliti mengambil sebagian dari
populasi dengan maksud atau tujuan tertentu (Murti, 2010). Dalam penelitian ini
yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa Prodi D III Ilmu Kebidanan
STIKES Madani Yogyakarta 2011/2012 Semester III berjumlah 48 mahasiswa
yang aktif. Peneliti menetapkan mahasiswa semester III sebagai sampel
dikarenakan pembelajaran asuhan persalinan (ASKEB II) dimulai diberikan pada
mahasiswa semester III. Dalam hal ini Kelas A sebagai kelompok eksperimen
yang menggunakan media pembelajaran Audiovisual sebanyak 24 mahasiswa,
dan kelas B sebagai kelompok kontrol yang menggunakan media pembelajaran
visual sebanyak 24 mahasiswa.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel terikatnya adalah pencapaian kompetensi ketrampilan pertolongan
persalinan normal (Y).
a. Definisi : Penilaian aspek ketrampilan mahasiswa dalam pertolongan
persalinan normal yang terdiri 58 langkah.
Page 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
b. Alat Ukur : ceklist
c. Satuan data : point
d. Skala data : kontinyu (Interval)
e. Pedoman penilaian
Skor total x 100
Skor Total Item (116)
2. Variabel bebas pertama adalah media pembelajaran (X1).
a. Definisi : Media yang dipakai sebagai alat bantu yang dipakai pada saat
pembelajaran praktikum ketrampilan pertolongan persalinan normal.
b. Skala data : Kategorikal yaitu media pembelajaran audio visual (Video)
dan media visual (Slide power point)
3. Variabel bebas ke dua adalah motivasi berprestasi (X2).
a. Definisi : motivasi berprestasi mahasiswa dalam menempuh pendidikan di
D III Kebidanan.
b. Alat ukur : kuesioner yang terdiri dari 30 soal dengan 6 indikator motivasi
berprestasi
c. Satuan data : skala likert
d. Skala data : Kategorikal (ordinal)
e. Pedoman penilaian akhir :
skor total x 100%
skor total item
Page 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
E. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
Dalam penelitain ini instrument yang dilakukan uji coba adalah kuesioner
motivasi berprestasi. Uji coba instrumen motivasi breprestasi dilakukan pada
mahasiswa semester V (lima) prodi D III Kebidanan STIKES Madani Yogyakarta
sebanyak 30 mahasiswa yang merupakan bagian dari populasi. Uji validitas
dilakukan pada tanggal 16 Desember 2012.
Hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan uji validitas dengan Product
Moment, sedangkan uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan
dengan Alpha Cronbach. Dari hasil uji validitas dari 30 butir soal (r hitung > r
tabel 0,360 ) didapatkan hasil keseluruhan butir dinyatakan valid. Sedangkan uji
reliabilitas dengan Alpha Cronbach (r hitung > r tabel 0,60) didapatkan hasil r
hitung 0,940 berarti instrumen dinyatakan reliabel.
F. Pengumpulan Data
Penelitian ini diawali dengan pemberian perlakuan yaitu pada pembelajaran
praktikum dengan kompetensi dasar ketrampilan pertolongan persalinan normal,
kelas A melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual
yaitu dengan diputarkan video pertolongan persalinan normal yang berdurasi 15
menit. Sedangkan kelas B pada jam yang berbeda tapi dengan dosen yang sama
melaksanakan pembelajaran menggunakan media visual dengan menggunakan
slide power point tentang langkah-langkah pertolongan persalinan normal. Setelah
eksperimen selesai, pada jadwal praktikum selanjutnya dilaksanakan evaluasi
kompetensi dasar ketrampilan dasar pertolongan persalinan normal pada
Page 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
mahasiswa satu persatu dengan dua dosen penguji, yaitu peneliti sendiri dibantu
satu dosen prodi kebidanan yang satu tim pengajar mata kuliah Askeb II. Evaluasi
kompetensi dilaksanakan selama lima kali pertemuan praktikum baik kelas A
maupun B. Pada lain kesempatan mahasiswa dikumpulkan untuk mengisi
kuesioner untuk mengetahui motivasi berprestasi mahasiswa. Pengambilan data
dilaksanakan secara bersama-sama dalam dua kelas yang terpisah dengan
ditungguin masing-masing oleh satu dosen.
G. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu analisis
diskriptif dan analisis infrensial. Analisis diskriptif dilakukan dengan menyajikan
data melalui tabel distribusi frekuensi , histogram. Analisis infrensial digunakan
untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji Anava 2 jalur.
Page 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB IV
HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskrispsi
1. Motivasi Berprestasi Mahasiswa
Gambaran motivasi berprestasi mahasiswa dibagai menjadi dua
kategori motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah dengan
kriteria nilai diatas mean dimasukkan dalam kategori motivasi berprestasi
tinggi dan nilai dibawah mean dikategorikan motivasi berprestasi rendah.
Gambaran motivasi berprestasi mahasiswa pada kelompok perlakuan dan
kontrol bisa dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Gambaran Motivasi Berprestasi Mahasiswa Prodi D III Kebidanan
Motivasi
Berprestasi Mean
Std.
Error
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Rendah 1.613 .060 1.493 1.732
Tinggi 2.000a .121 1.757 2.243
Dari tabel diatas untuk mahasiswa yang mempunyai motivasi berprestasi
tinggi dengan mean 2,00 sedangkan untuk motivasi berprestasi rendah dengan
mean 1,613. Untuk nilai kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan
normal pada mahasiswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi
perolehan nilai terendah dengan mean 0,493 dan nilai tertinggi dengan mean
1,732, sedangkan nilai kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan
normal pada mahasiswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah
49
Page 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
perolehan nilai terendah dengan mean 1,757 dan nilai tertinggi dengan mean
2,243
2. Kompetensi Mahasiswa dalam Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal
Gambaran perolehan nilai mahasiswa pada kompetensi pertolongan
persalinan normal bisa dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2. Nilai Kompetensi Pertolongan Persalinan Normal
Media
Pembelajara
n Mean
Std.
Error
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Audio Visual 1.967 .076 1.813 2.120
Visual 1.292a .074 1.143 1.440
Dari tabel diatas terdapat beda mean antara nilai mahasiswa untuk
kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan normal pada kelompok
mahasiswa yang mendapatkan media pembelajaran audio visual dan visual
dimana mean pada kelompok yang mendapat media audio visual sebesar
1,967 dan kelompok yang mendapat media visual dengan mean sebesar
1,292. Nilai kompetensi tertinggi pada kelompok yang mendapat media
pembelajaran audio visual dengan mean sebesar 2,120 dan yang mendapat
media visual dengan mean sebesar 1, 440, sedangkan nilai kompetensi
terendah pada kelompok yang mendapat media audiovisual dengan mean
sebesar 1,813 dan yang mendapat media visual dengan mean sebesar 1,143.
Sebaran perolehan nilai kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan
normal bisa dilihat dalam distribusi frekuensi dibawah ini :
Page 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Kompetensi Ketrampilan Pertolongan
Persalinan Normal
Rentang Nilai Kompetensi
Media pembelajaran Jumlah
Audio Visual Visual
50 – 59,9 60 – 69,9
0 1 1 0 3 3
70 – 79,9 80 – 89,9
5 16 21 15 4 19
90 – 100 Jumlah
4 0 4 24 24 48
Dari tabel distribusi frekuensi diatas menunjukkan bahwa nilai mahasiswa
pada kompetensi pertolongan persalinan normal yang mendapatkan media
pembelajaran audio visual mayoritas berada pada rentang nilai 80 – 89,9 yaitu
sebanyak 15 mahasiswa, sedangkan pada mahasiswa yang mendapat media
pembelajaran visual mayoritas berada pada rentang nilai 70 – 79,9 sebanyak 16
mahasiswa. Sebaran nilai kompetensi ketrampian pertongan persalinan normal
bisa disajikan dalam grafik bekut ini :
Gambar 2 Sebaran Nilai Kompetensi Ketrampilan Pertolongan Persalinan
Normal
Dari grafik diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa perolehan nilai
kompetensi mahasiswa pada ketrampilan pertolongan persalinan normal lebih
baik pada kelompok mahasiswa yang pada saat pembelajaran kompetensi
0
5
10
15
20
Audio visual
Visual
Page 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
ketrampilan pertolongan persalinan normal menggunakan media audio visual
dengan diputarkan video pertolongan persalinan normal.
Dalam rangka analisis data perlu diadakan uji persyaratan atau uji
normalitas data. Uji kenormalan sampel digunakan dengan menggunakan teknik
uji Kolmogorov-Smirnov dengan syarat pengujian nilai Asymp. Sig (2-tailed) >
0,05. Hasil uji normalitas data terlihat dalam grafik dibawah ini :
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Data
Dari uji normalitas didapatkan hasil nilai asymp adalah sebesar 0,191 > 0,05 jadi
dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian normal .
Dari pemaparan deskripsi data hasil penelitian untuk mengetahui perbedaan
pengaruh media pembelajaran audio visual dan visual terhadap pencapaian
kompetensi mahasiswa diatas yakni gambaran motivasi berprestasi mahasiswa
dan bisa dirangkum dalam tabel 2 x 2 dibawah ini :
Tabel 4 Rangkuman Data Penelitian dalam Tabel Faktorial 2 x 2
Motivasi berprestasi
Sumber Statistik
Media pembelajaran Jumlah
Audio Visual Visual
Tinggi (B1)
n 9 0 9 ∑X 2.0000 0 2.0000
Rendah (B2)
n 15 24 39 ∑X 1.9333 1.2917 1.5385
Jumlah n 24 24 48 ∑X 1.9583 1.2917 1.6250
Page 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa mahasiswa yang mempunyai motivasi
berprestasi tinggi hanya dari kelompok mahasiswa yang mendapat media
pembelajaran audio visual yaitu sebanyak 9 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa
yang mendapat media visual semua mempunyai mempunyai motivasi berprestasi
dalam kategori sedang sehingga dalam tabel faktorial 2 x 2 diatas ada satu sel
yang tidak terisi yaitu pada sel kelompok mahasiswa yang mempunyai motivasi
berprestasi tinggi pada kelompok yang mendapat media visual.
B. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Anava 2 jalur. Hasil
analisis dengan Anava 2 jalur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5 Hasil Analisis Data dengan Uji Anava 2 Jalur
Source
Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected Model 5.358a 2 2.679 20.463 .000
Intercept 107.017 1 107.017 817.384 .000
Media 3.801 1 3.801 29.029 .000
Motivasi .025 1 .025 .191 .664
Media * Motivasi .015 0 7.970 .252 .414
Error 5.892 45 .131
Total 138.000 48
Corrected Total 11.250 47
a. R Squared = ,476 (Adjusted R Squared = ,453)
Dari tabel analisis ancova diatas dapat di ambil kesimpulan dari beberapa
hal, antara lain:
Page 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
1. Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dengan visual
terhadap pencapaian kompetensi pertolongan persalinan normal dengan nilai f
hitung 29,029 > f tabel (3,42) pada taraf signifikansi 0,05.
2. Tidak ada perbedaan pengaruh dari motivasi berprestasi tinggi dengan rendah
terhadap pencapaian kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan normal
dengan nilai f hitung 0,191 < f tabel (3,42) pada taraf signifikansi 0,05.
3. Tidak ada interaksi antara media pembelajaran dan motivasi berprestasi
terhadap pencapaian kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan normal
dengan nilai f hitung 0,252 < f tabel (3,42) pada taraf signifikansi 0,05.
Hasil uji interaksi antara penggunaan media video dan minat belajar dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4. Grafik Rata-rata Kompetensi Mahasiswa yang Dipengaruhi oleh Media
Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi
C. Pembahasan
Motivasi Berpretasi
Tinggi
Rendah
Page 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
1. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio visual dan
Visual Terhadap Pencapaian Kompetensi Pertolongan Persalinan Normal.
Dari analisis data yang telah dilakukan dengan anava 2 jalur didapatkan
hasil f hitung 29,029 dimana lebih besar dari f tabel (3,42) pada taraf
signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh
yang signifikan antara kelompok yang mendapatkan media pembelajran audio
visual dan visual yaitu nilai kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan
normal pada kelompok yang mendapatkan media pembelajaran audio visual
lebih baik dibandingkan yang mendapat media pembelajaran visual.
Hal ini juga sesuai dengan hasil secara klinis nilai mahasiswa pada
kompetensi pertolongan persalinan normal yang mendapatkan media
pembelajaran audio visual mayoritas berada pada rentang nilai 80 – 89,9 yaitu
sebanyak 15 mahasiswa, sedangkan pada mahasiswa yang mendapat media
pembelajaran visual mayoritas berada pada rentang nilai 70 – 79,9 sebanyak
16 mahasiswa.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Wijaya (2009) yang
menyatakan bahwa media video mempunyai pengaruh dalam meningkatkan
pengetahuan perawat tentang Asuhan Keperawatan pada ibu post partum.
Penelitian Wijaya semakin menegaskan teori yang dikemukakan Djamarah
(2002) yang mengemukakan kelebihan media audiovisual (video) adalah
mampu menyampaikan pesan lebih lengkap, rumit dan realistis, informasi
visual yang disampaikan merupakan pengetahuan baru yang cukup menarik.
Page 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Selain penelitian Wijaya, penelitian ini juga selaras dengan penelitian
yang dilakukan Lutfianti (2010) yang mengatakan ada perbedaan yang
bermakna antara pengetahuan mahasiswa yang mendapatkan media video
dengan yang menggunakan media phantom pada ketrampilan perawatan
payudara pada ibu nifas. Hal ini juga didukung oeh pendapat yang
dikemukakan oleh Sardiman (2002) yang menyatakan bahwa video dapat
menunjukkan kembali gerakan-gerakan atau pesan-pesan tertentu, dengan
menggunakan efek tertentu, yang dapat memperkokoh baik proses belajar
maupun penyajian tertentu. Siswa akan memperoleh isi dan susunan yang
utuh dari materi pelajaran/latihan yang digunakan secara interaktif dengan
buku kerja, buku petunjuk dan lain-lain. Selain itu media video lebih menarik
perhatian mahasiswa yang dapat memperoleh informasi, demontrasi yang
sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya sehingga penyajian
menghemat waktu dan dapat diputar berulang-ulang. Sedangkan menurut
Dale (1956), dikutip dari Anitah (2012) mengatakan”pengalaman manusia
digambarkan sebagai suatu kerucut, yang dimulai dari pengalaman langsung
sampai dengan pengalaman yang paling abstrak yaitu belajar melalui lambang
kata – kata”. Sehingga ”jika pengalaman belajar semakin menuju tingkat
konkrit maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi”.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
audiovisual berupa video pertolongan persalinan normal sangat efektif dalam
membantu mahasiswa dalam pencapaian kompetensi ketrampilan pertolongan
persalinan normal.
Page 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Berpretasi Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah
Terhadap Pencapaian Kompetensi Pertolongan Persalinan Normal.
Dari hasil analisa data perbedaan pengaruh motivasi berprestasi tinggi
dan rendah terhadap pencapaian kompetensi ketrampilan pertolongan
persalinan normal diperoleh nilai f hitung 0, 191 < f tabel (3,42) pada taraf
signifikansi 0,05, sehingga H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan
pengaruh signifikan antara motivasi berprestasi terhadap pencapaian
kompetensi pertolongan persalinan normal.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi ketrampilan
pertolongan persalinan normal bisa dikarenakan ada perbedaan yang sangat
mencolok antara jumlah kelompok yang mempunyai motivasi berprestasi
rendah yaitu berjumlah 39 mahasiswa sedangkan yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi sangat sedikit yaitu berjumlah 9 mahasiswa. Hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Facthurohman
(2011) yaitu motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang positif dalam
menunjang kesiapan belajar siswa, dengan demikian motivasi berprestasi
akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan belajar siswa, yang
diwujudkan oleh kesungguhan siswa dalam mempersiapkan kegiatan
pembelajaran.
Hasil penelitian ini juga tidak selaras dengan hasil penelitian Sriati
(2007) bahwa motivasi berprestasi memberikan pengaruh yang positif
sebesar 48,25% terhadap prestasi akademik remaja akhir.
Page 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori motivasi berprestasi
oleh Djamarah (2002) dan Sukmadinata (2003) bahwa motivasi breprestasi
memiliki fungsi : 1. Mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia
(directional funcion), 2. Sebagai activiting, yaitu individu dalam tingkah
lakunya mampu mengarahkan dan memilih tujuan berorientasi untuk tujuan
sukses, sehingga individu akan konsentrasi untuk mencapai tujuan yang
sudah terseleksi, 3. Memberi energi dan menahan tingkah laku (energizing
function), dalam hal ini motivasi berprestasi berperan untuk
mempertahankan minat dan semangat agar berlangsung lebih lama,
sedangkan pemberi energi motivasi berarti menjadi tenaga pendorong dalam
tingkah laku.
3. Interaksi Antara Media Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Pencapaian Kompetensi
Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 17
didapatkan nilai f hitung 0,252 < f tabel (3,42) pada taraf signifikansi 0,05
sehingga H0 diterima yang artinya tidak ada interaksi antara media
pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap pencapaian kompetensi
ketrampilan pertolongan persalinan normal.
Hal ini dikarenakan pola garis rata-rata kompetensi mahasiswa baik
karena pengaruh media pemebelajaran maupun motivasi berprestasi adalah
sama atau tidak terdapat perpotongan garis yang ditunjukkan oleh grafik
pada gambar 4 .
Page 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tidak terdapatnya interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi
berprestasi terhadap pencapaian kompetensi dasar pertolongan persalinan
normal dikarenakan dari hasil uji hipotesis pada perbedaan pengaruh
motivasi berprestasi tidak menunjukkan hasil yang signifikan, walaupun
untuk variabel media pembelajaran audio visual dengan visual menunjukkan
hasil yang signifikan.
Pada saat pengumpulan data motivasi breprestasi peneliti tidak bisa
secara ketat mengawasi pelaksanaan pengisian kuesioner, sehingga
dimungkinkan antara mahasiswa saat mengerjakan kuesioner saling contek
atau saling bertanya antar teman, sehingga kemungkinan tingkat kejujuran
dari responden bisa diragukan sehingga hasil penelitian untuk motivasi
berprestasi pada kelompok yang mendapat media pembelajaran visual
semua masuk dalam kategori rendah semua, tidak ada satupun yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi. Hal tersebut membuat ada satu sel
dalam tabel faktorial 2 x 2 untuk hasil penelitian ini kosong yaitu pada sel
kelompok mahasiswa yang mendapat media pembelajaran visual yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi. Hal tersebut terjadi kemungkinan
karena jumlah responden yang terlalu sedikit atau kurang banyak. Selain itu
kemungkinan bisa dipengaruhi oleh faktor minat, suasana kelas, emosi dan
kesehatan mahasiswa saat pengambilan data.
Menurut Kerlinger (1990) dalam Asma (2010) bahwa interaksi tidak
selalu merupakan akibat dari suatu interaksi sejati antara perlakuan –
perlakuan eksperimen. Jika terdapat satu interaksi signifikan, maka ada tiga
Page 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
kemungkinan penyebabnya. Penyebab pertama adalah interaksi sejati, yaitu
varian ditimbulkan oleh interaksi yang benar-benar terjadi antara variabel
dalam bersama-sama mempengaruhi sebuah variabel ketiga. Kemungkinan
kedua adalag galat (error), hal ini dapat terjadi saat suatu interaksi signifikan
yang muncul karena faktor kebetulan. Kemungkinan ketiga adalah interaksi
tejadi karena adanya pengaruh atau efek yang bekerja pada satu tingkat
eksperimen namun tidak bekerja pada tingkat eksperimen yang lain. Efek ini
adalah efek dari luar yang tidaka dikehendaki, dan tidak pula terkontrol.
Nilai Determinasi berganda semua variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen dalam penelitian ini sebesar 47,6%,
yang artinya hasil penilaian terhadap kompetensi ketrampilan pertolongan
persalinan normal dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor media
pembelajaran sedangkan 52,4% dipengaruhi oleh faktor lain (R square
0,476).
Dari penjelasan diatas berarti masih 52,4 % dipengaruhi faktor lain baik
faktor internal maupun eksternal. Dari faktor internal bisa dipengaruhi oleh
bakat, minat, kemauan belajar, kondisi fisik dan yang utama adalah
intelegensi dan kesiapan mahasiswa itu sendiri pada saat evaluasi
kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan normal yang tidak
dikendalikan dalam penelitian ini. Sedangkan faktor eksternal bisa karena
faktor sarana prasara dalam pembelajaran praktikum, dosen yang mengajar,
lingkungan, dan yang utama kemungkinan disebabkan karena waktu atau
jadwal evaluasi kompetensi ketrampilan pertolongan persalinan normal
Page 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
dalam penelitian ini yang dilaksanakan secara bergantian antara kelas A
(kelompok perlakuan) dan kelas B (selaku kelompok kontrol), dimana
jadwal evaluasi kompetensi pertolongan persalinan normal mengikuti
jadwal praktikum yang sudah ditetapkan oleh prodi D III Kebidanan
STIKES Madani Yogyakarta, sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi
kesiapan mahasiswa dalam evaluasi atau pengambilan nilai kompetensi
ketrampilan pertolongan persalinan normal yang pada akhirnya
mempengaruhi perbedaan pencapaian kompetensi antara kelompok
perlakuan mapun kelompok kontrol yang tidak dikendalikan dalam
penelitian ini.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya meneliti dua variabel bebas yaitu pengaruh media
pembelajaran audiovisual dan motivasi berprestasi terhadap pencapaian
kompetensi, sedangkan secara teori masih banyak variabel yang berpengaruh
terhadap kompetensi mahasiswa.
2. Sampel dan populasi dalam penelitian ini relatif kecil sehingga ada satu sel
yaitu kelompok mahasiswa yang mendapat media pembelajaran visual yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi kosong atau tidak ada mahasiswa
yang bermotivasi tinggi pada kelompok yang mendapat media pembelajaran
visual.
Page 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran audio
visual dengan visual terhadap pencapaian kompetensi pertolongan
persalinan normal dengan hasil f hitung 29,029 > f tabel (3,42) pada taraf
signifikansi 0,05. Jadi kompetensi mahasiswa dalam ketrampilan
pertolongan persalinan normal pada kelompok yang mendapat media
pembelajaran audio visual lebih baik dibandingkan dengan yang mendapat
media visual.
2. Tidak terdapat perbedaan pengaruh motivasi berprestasi antara kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol terhadap pencapaian kompetensi
pertolongan persalinan normal dengan hasil f hitung 0,191 < f tabel (3,42)
pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini dikarenakan ada perbedaan yang
sangat mencolok antara jumlah kelompok yang mempunyai motivasi
berprestasi rendah yaitu berjumlah 39 mahasiswa sedangkan yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi sangat sedikit yaitu berjumlah 9
mahasiswa.
3. Tidak terdapat interaksi antara media dan motivasi terhadap pencapaian
kompetensi senam nifas dengan hasil f hitung 0,252 < f tabel (3,42) pada
taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut dikarenakan ada satu sel dalam tabel
62
Page 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
faktorial 2 x 2 ada yang tidak terisi yaitu tidak ada kelompok mahasiswa
yang mendapat media pembelajaran visual memiliki motivasi berprestasi
tinggi.
B. Saran
1. Kepada Institusi Penyelenggara Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan dapat memberikan fasilitas bagi
pengembangan dan pengadaan media pembelajaran audio visual untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan oleh program studi maupun oleh organisasi profesi.
2. Kepada Pendidik/Dosen
Diharapkan dapat berinovasi dan mengembangkan diri dan
mengoptimalkan faktor internal mahasiswa sendiri sehingga hasil belajar
atau kompetensi dapat dicapai dengan lebih optimal
3. Kepada Mahasiswa
Diharapkan dapat mengoptimalkan pengguanaan media pembelajaran
terutama audio visual sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi.