PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS YANG MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) DENGAN KELAS YANG TIDAK MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI MTsN 3 MATARAM oleh Khaeril Alba NIM 160101109 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS YANG MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
DENGAN KELAS YANG TIDAK MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) PADA MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADIS DI MTsN 3 MATARAM
oleh
Khaeril Alba NIM 160101109
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM
2020
PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS YANG MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
DENGAN KELAS YANG TIDAK MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) PADA MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADIS DI MTsN 3 MATARAM
Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Khaeril Alba NIM 160101109
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM
2020
i
ii
iv
iii
MOTTO
ابته ضراء صبر فكان خيرا له إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له، وإن أص
“jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya.
Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya”1
1 Imam Muslim, no. 2999 (64)
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan hasil karya sederhana ini untuk
almamaterku, semua guru dan dosenku, kedua orang tuaku
tercinta bapak Husni Abbas dan ibu Nurhayati, kakakku
Table 4.2 Keadaan Sarana Prasarana MTsN 3 Mataram, 49.
Table 4.3 Data Jumlah Siswa MTsN 3 Mataram, 50.
Table 4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian, 51.
Table 4.5 Hasil Uji Validitas Kelas A, 52.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kelas B, 53.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabelitas Kelas A, 54.
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabelitas Kelas B, 55.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelas A, 55.
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Kelas B, 56.
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas, 57.
Table 4.12 Hasil Uji Hipotesis Data Penelitian, 59.
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisai MTsN 3 Mataram, 50.
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Penelitian.
Lampiran 2 Desain LKPD.
Lampiran 3 Nama-Nama Responden.
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian.
Lampiran 5 Tabel Uji T.
Lampiran 6 Uji Validitas Instrumen Penelitian.
Lampiran 7 Uji Reliabelitas Instrumen Penelitian.
Lampiran 8 Uji Normalitas Data.
Lampiran 9 Uji Homogenitas.
Lampiran 10 Rekapitulasi Jawaban Responden.
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup.
xii
PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS YANG MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) DENGAN KELAS YANG
TIDAK MENERAPKAN LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK) PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI MTsN 3 MATARAM
Oleh:
Khaeril Alba 160101109
Abstrak
Kegiatan pembelajaran yang merupakan interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas, menuntut adanya motivasi dalam pelaksanannya, baik motivasi dari guru maupun siswa. Yang secara tiori ditemukan bersumber dari dalam dan dari luar diri guru dan siswa. Dalam kaitan dengan penelitian penekanannya adalah pada motivasi belajar siswa antara yang diperlakukan dengan penerapan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yaitu Kelas VIII A dengan yang tidak diterapkan LKPD yaitu Kelas VIII B pada Mata pelajaran Qur’an-Hadis.
Dalam kegiatan pembelajaran siswa Kelas VIII A dimana LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dinyatakan sebagai kelas exprimen, sementara pada Kelas VIII B tidak menerapkan LKPD dijadikan sebagai kelas kontrol ketika pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MTsN 3 Mataram diasumsi ada perbedaan motivasinya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, angket, dan dokumentasi, dengan jumlah populasi sebanyak 188 pada kelas VIII dan jumlah sampel sebanyak 80 siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu 40 siswa kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan 40 siswa kelas VIII-B sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel X1 yaitu motivasi belajar siswa Kelas VIII A dan variabel X2 motivasi belajar siswa Kelas VIII B. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian experiment. Kemudian data yang diperoleh diolah menggunakan analisis uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis yaitu untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas exkprimen dan kelas kontrol..
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar antara Kelas VIII A yang menerapkan dengan Kelas VIII B yang tidak menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis. Peneliti ini menunjukkan rata-rata motivasi belajar siswa Kelas VIII A (Kelas Exprimen) lebih besar dibandingkan dengan motivasi belajar siswa Kelas VIII B (Kelas Kontrol), yang ditunjukkan hasil penelitian dimana signifikansi (0,000<0,05) dan thitung yaitu 14,64 berada diluar interval antara 1,66 dan 1,66 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak Kata Kunci : LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan Motivasi Belajar.
xiii
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, dengan pendidikan manusia dapat membedakan yang baik dan yang
buruk.Pendidikan hadir sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia pada alinea ke-4, selain itu juga pendidikan diselenggarakan untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Menyadari akan pent ingnya
pemdidikan, pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan undang-
undang wajib belajar 9 tahun yaitu pada pasal 6 ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan
Nasional yang berbunyi “setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”2.
Proses pendidikan yang didapatkan oleh peserta didik di sekolah tidak
semuanya dapat memahami secara cepat isi mata pelajaran yang dipelajari,
karna masing-masing siswa memiliki daya tangkap pelajaran yang berbeda-
beda, sehingga akibatnya siswa yang memilki daya tangkap pembelajaran
yang kurang baik sering melakukan keributan atau membuat kelas tidak
kondusif. Oleh karna itu, guru sebagai pendidik harus dapat menguasai kelas
sehingga mampu untuk mengarahkan peserta didik untuk kembali konsentrasi
dalam aktivitas pembelajaran.Selain dapat menguasai kelas salah satu peran
2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 6 ayat (1)
2
guru dalam kelas juga yaitu sebagai motivator, guru memberikan motivasi
belajar kepada peserta didik agar peserta didik mengikuti pelajaran dengan
baik.Agar motivasi dapat tumbuh dengan baik maka perlu ada cara yang
dapat dilakukan oleh guru yaitu salah satunya adalah penerapan LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik).
“LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) adalah lembaran-lembaran yang
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, lembaran yang terdapat
di dalanya adalah berupa petunjuk serta langkah-langkah dalam
menyelesaikan suatu tugas”3. Dengan penerapan LKPD, maka siswa dituntut
untuk lebih aktif dalam pembelajaran, karna di dalam LKPD terdapat tugas
dan materi yang harus dikerjakan oleh peserta didik tersebut. Dengan adanya
LKPD “siswa dapat berinteraksi dengan materi yang diberikan, dapat
meningkatkan penguasaan materi yang terlah diberikan, dapat Melatih
kemandirian belajarnya, dan Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas
kepada peserta didik”.4
Selain itu dengan adanya LKPD dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa karna“LKPD merupakan bahan ajar yang bisa dimiliki peran pendidik,
namun lebih mengaktifkan peserta didik, mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan, bahan ajar yang diringkas dan kaya tugas
untuk berlatih, Serta mempermudah pelaksanaan pengajar kepada peserta
didik”.5 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong dan sebagai penggerak
3 Depdiknas,Panduan Pengembangan Bahan Ajar,(Jakarta:2008), hlm. 13. 4 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membaca Bahan Ajar Inovatif,(Yogyakarta: Diva Press,
2013), hlm. 205. 5Ibid, hlm. 205.
3
dari dalam dan dari luar seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan.Motivasi juga dapat dikatakann sebagai “serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan meniadakan perasaan
tidak suka tersebut”.6
Motivasi itu sendiri sebenarnya sudah tumbuh dan sudah ada pada diri
setiap manusia, dengan kata lain motivasi tersebut dinamakan motivasi
intrinsik, yaitu motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang. Selain
motivasi intrinsik ada pula yang namanya motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi
yang tumbuh dari luar diri seseorang, sehingga untuk mencapai tujuannya
seseorang memerlukan objek dilaur dirinya untuk mau melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, bahwa motivasi merupakan penggerak atau
pendorong yang memungkinkan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar
secara terus menerus.Motivasi belajar dapat timbul dari dalam diri seseorang,
sehingga apa yang menjadi tujuannya dalam pembelajaran dapat tercapai
dengan usaha dirinya sendiri, contohnya adalah seseorang membaca buku
dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuanya.selain itu
motivasi berlajar juga dapat muncul dari luar diri seseorang, tujuan yang
ingin dicapai memerluakan objek dari luar dirinya, contohnya seseorang
belajar hanya karna mendekati ujian semester, atau karna ingin mendapatkan
hadiah dan pujian orang lain. Selain dari pada itu dalam ajaran Agama Islam
juga memberikan motivasi kepada umatnya untuk seantiasa memiliki
6Sardiman, Interaksi& Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2014), hlm. 75.
4
motivasi belajar, yaitu seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Mujadallah ayat
11 :
ين أوتوا ٱلع ين ءامنوا منكم وٱله ه ٱله لو خبير يرفع ٱ ا تع ه ب جت وٱ لم د
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”7
Ayat di atas menjelaskan bahwa betapa pentingnya ilmu untuk
kebutuhan manusia sehingga Allah Memberikan motivasi kepada hambanya
untuk senantiasa menuntut ilmu, karna dengan ilmu manusia memperoleh
keistimewaan tersendiri dan memperoleh derajat yang lebih tinggi dari yang
lainnya. Motivasi belajar sangat diperlukan, karna motivasi akan
mempengaruhi hasil belajar menjadi optimal, semakin tepat motivasi yang
diberikan, maka akan berhasil pula pelajarannya. Jadi motivasi akan
menentukan intensitas usaha belajar bagi para peserta didik. Beberapa cara
untuk menumbuhkan motivasi kepada peserta didik adalah Pernyataan
penghargaan secara verbal, Menimbulkan rasa ingin tau, Menggunakan
simulasi dan permainan, Memberikan contoh yang positif, Memberi angka,
Saingan/kompetisi, Memberi ulangan, Mengetahui hasil, Pujian, Hukuman.
Pada setiap siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda,
bahkan pada setiap kelas memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda pula,
hal itu terjadi karna perbedaan lingkungan dan teman-temasn kelas masing-
masing. Dari pebedaan motivasi belajar setiap siswa dan setiap kelas dapat
Sedangkan perbedaannya adalah yang menjadi varibel
terikatnya adalah hasil belajar siswa, sementara penelitian yang akan
15Prasetiwi, Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa)
dan yang melaksanakan praktikum pada sub materi pokok system eksresi manusia kelas XI SMAN 2 Lubuk pakam tahun ajaran 2014/2015”. (Skrisi) FKIP Universitas Medan, 2013.
12
peneliti lakukan varibel terikatnya adalah motivasi belajar siswa kelas
VIII mata pelajaran Al-Quran Hadis. Perbedaan lainnya pada objek
penelitian, penelitian sebelumnya objek penelitiannya terdapat di
SMAN 1 Lubuk Pakam yang berada di Sumatra Utara sedangkan
penelitian yang akan dilakukan peneliti di MTsN. 3 Mataram.
b. Dewi Anggriani, Skripsi, judul “ perbedaan prestasi belajar siswa
yang menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) dan modul sebagai
bahan ajar kelas VII mata pelajarn bahasa indonesia di di SMP
NEGERI 1 Suboh kabupaten Situbondo. Jurusan Bahasa indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Malang”.16
Memperhatikan judul penelitian yang dilakukan oleh Dwi
Anggriani, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang
akan dilakukan peneliti yaitu persamaannya adalah sama-sama
membahas tentang penerapan LKPD dalam pembelajaran serta sama-
sama menerapkan pendekatan penelitian kuantitatif yang menjadikan
variable X atau bebas sama-sama terkait dengan penerapan LKPD
padakegiatan pembelajaran.
Sedangkan perbedaannya adalah yang menjadi varibel
terikatnya adalah prestasi dan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, sementara penelitian yang akan peneliti lakukan varibel
16 Dwi Angriani, “perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan LKS (Lembar Kerja
Siswa) dan modul sebagai bahan ajar kelas VII mata pelajarn bahasa indonesia di di SMP NEGERI 1 Suboh kabupaten Situbondo”. (Skripsi) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, 2014
13
terikatnya adalah motivasi belajar siswa mata pelajaran Al-Quran
Hadis. Perbedaan lainnya pada objek penelitian, penelitian
sebelumnya objek penelitiannya terdapat di SMP Negeri 1 Suboh
sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah di MTsN. 3
mataram.
c. Imam Abimanyu, Skripsi, “Perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah diterapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada mata pelajaran
Kimia kelas VIII-A MTsN 2 Bandar Lampung, jurusan pendidikan
kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung”..17
Memperhatikan judul penelitian yang dilakukan oleh Imam
Abimanyu, terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang
akan dilakukan peneliti yaitu persamaannya adalah sama-sama
membahas tentang penerapan LKPD dalam pembelajaran serta sama-
sama menerapkan pendekatan penelitian kuantitatif yang menjadikan
variable x atau bebas yaitu penerapan LKPD pada kegiatan
pembelajaran..
Sedangkan perbedaannya adalah yang menjadi varibel
terikatnya adalah hasil belajar siswa, sementara penelitian yang akan
peneliti lakukan varibel terikatnya adalah motivasi belajar siswa mata
pelajaran Al-Quran Hadis. Perbedaan lainnya pada objek penelitian,
penelitian sebelumnya objek penelitiannya terdapat di MTsN 2 Bandar
17 Imam Abimanyu, “Perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada mata pelajaran Kimia kelas VIII-A MTsN 2 Bandar Lampung”. (Skripsi) FKIP Universita Lampung, 2014
14
Lampung sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah di
MTsN. 3 mataram.
2. Kajian Teori.
a. Konsep Tentang LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
1) Pengertian LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Menurut Depdiknas, “LKPD adalah lembaran-lembaran yang
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, lembaran yang
terdapat di dalanya adalah berupa petunjuk serta langkah-langkah
dalam menyelesaikan suatu tugas”18. Sedangkan menurut Ratna
Wilis Dahar yang dikutip dalam jurnal pendidikan kimia indonesia
mengatakan bahwa “LKPD adalah lembar kerja yang berisikan
informasi dan interaksi dari guru kepada peserta didik agar dapat
mengerjakan sendiri suatu aktivitas belajar, melalui praktek atau
penerapan hasil-hasil belajar dalam mencapai tujuan
pembelajaran”19. LKPD juga merupakan lembaran yang berisi tugas
yang bertujuan untuk memacu dan membantu peserta didik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran dalam rangka menguasai
pemahaman, keterampilan dan sikap”.20
Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa LKPD
adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas dan materi ajar yang
18 Depdiknas,Panduan Pengembangan Bahan … , hlm. 13. 19 Muniftun Muthoharoh, I Made Kirana, Gusti Ayu Indrawati, “ Penerapan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berbasis Multimedia Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia” Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, Vol. 1 No. 1, 2017, hlm. 14.
20 Artina Dinity, Sri Atun, “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Industry Kecil Kimia Berorientasi Kewirausahaan Untuk Smk”.Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol. 1 No. 1 April 2015, hlm. 50.
15
dikemas sederhana yang dapat digunakan oleh peserta didik sebagai
informasi sehingga memacu dan membantu peserta didik dalam
melakuka kegiatan pembelajaran.
2) Fungsi-Fungsi LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) memilki 4 fungsi yaitu
adalah sebagai berikut :
a) Sebagai bahan ajar yang bisa dimiliki peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik
b) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan.
c) Sebagai bahan ajar yang diringkas dan kaya tugas untuk berlatih. d) Serta mempermudah pelaksanaan pengajar kepada peserta didik.21
3) Macam-Macam Bentuk LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dapat berupa panduan
atau latihan kognitf maupun mauapun pengembangan semua aspek
pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi,
berikut ini macam-macam LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
sebagai berikut :
a) LKPD yang membantu peserta didik untuk menemukan suatu konsep, LKPD jenis ini memuat apa yang harus dilakukan oleh peserta didik meliputi mengamati dan menganalisis, selanjutnya peserta didik diberikan pertanyaan-pertanyaan analsis yang membantu mereka untuk mengaitkan fenomena yang mereka amati dengan konsep yang mereka bangun.
b) LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukam. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan konsep demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memberikan tugas kepada mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang dapat dipertanggung jawabkan, dan melatih peserta didik untuk menghargai pendapat orang lain, maka hal ini
akan meberikan sebuah jalan bagi terwujudnyanilai-nilai demokrasi.
c) LKPD sebagai penuntun belajar.LKPD bentuk ini berisikan tentang pertnyaan-pertanyaan dan jawabannya ada dalam buku. Peserta didik akan mengerjakan LKPD tersebut jika telah dibaca. Peserta didik yang mengerjakan LKPD ini akan membantu peserta didik menghafal dan memahami pelajaran yang terdapat dalam buku.
d) LKPD sebagai penguatan.LKPD bentuk ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topic tertentu, materi pelajaran yang dikemas dalam LKPD ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran dalam buku pelajaran.
e) LKPD sebagai petunjuk praktikum. LKPD bentuk ini petunjuk praktikum merupakan salah satu isi (content) dari LKPD.22
4) Tujuan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Tujuan dari LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) adalah
menyajikan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan.Dlaam hal ini
paling tidak tujuan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik itu sendiri
memiliki 4 tujuan yaitu sebagai berikut :
a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.
b) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan materi yang terlah diberikan.
c) Melatih kemandirian belajar peserta didik. d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta
didik.23
5) Unsur-Unsur LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
Dilihat dari strukturnya, bahan ajar LKPD lebih sedeerhana
dibandingkan bahn ajar lainnya, namun lebih komplek dari pada
buku, adapun unsu-unsur yang terdapat dalam LKPD yaitu sebagai
berikut:
22Ibid, hlm. 210-211 23Ibid, hlm. 206.
17
a) Judul. b) KD yang akan dicapai. c) Waktu penyelesaian. d) Peralatan/bahan yang dperlukan dalam menyelesaikan tugas. e) Informasi singkat. f) Langkah kerja. g) Tugas yang harus dilakukan. h) Laporanyang kerjakan.24
6) Metode Penerapan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
Ada beberapa cara penggunaan LKPD dalam kegiatan belajar
dan mengajar yaitu sebagi berikut:
a) Mengamati : Guru menyuruh siswa untuk mengamati sebuah gambar dalam pembahasan.
b) Menanya : Guru menanyakan kepada siswa mengenai gambar yang terdapat dalam pembahasan.
c) Wawasan : Guru memandu siswa untuk membaca ayat dan hadis serta terjemahannya, setelah itu guru menjelaskan isi kandungan ayat dan hadis pada pembahasan.
d) Berdiskusi : Guru membagikan kelompok kepada siswa untuk mendiskusikan pembahasan.
e) Tugas : Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menghafal dan menuliskan ayat dan hadis beserta terjemahannya.
f) Uji Kopetensi : Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan latihan soal berupa pilihan ganda dan uraian, setelah itu guru dan siswa membahas hasil kerjanya masing-masing
g) Penilaian Harian : Guru mengambil penilaian harian setelah materi selesai dibahas.25
b. Motivasi Belajar
1) Pengertian Motivasi Belajar.
Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas secara
terpisah antara pengertian motivasi dan belajar. Motivasi menurut
Richard M. Seller dan Lyman W. Porter yang dikutip oleh Hamzah
B. Uno dan Nina Lamatenggo mengatakan bahwa :
24 Depdiknas,Panduan Pengembangan Bahan … , hlm. 23. 25 Abdul Rodhi, dkk, Pendamping Siswa An-Najah Al-Qur’an Hadits Kelas VIII Semester
Ganjil, (Klaten: CV. Gema Nusa), h. 3
18
Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai kekuatan, yang terdapat dalam individu dan menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.Motif tidak dapat diamati secara langsung, tapi dapat diperlihatkan dalam tingkah lakunya berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tersebut.26
Pengertian motivasi menurut Harol Koontz dan Heinz
Weihrich yang dikutip oleh Hamzah B. Uno dan nina lamatenggo
mengatakan “motivasi adalah daya penggerak dalam diri seseorang
untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan
tertentu”.27
Sedangkan pengertian belajar yang mana belajar berasal dari
bahasa arab“yaitu “Ta’allum”sedangkan menurut istilah pengertian
belajar menurut Mustafa fahmi yang dikutip oleh Mahmud
mengatakan bahwa belajar adalah istilah yang menggambarkan
proses perubahan perilaku dan pemindahan pengetahuan”28. Menurut
skinner yang dikutip oleh muhibbin dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Pendidikan Dalam Pendekatan Baru mengatakan bahwa
“belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
lakuk yang berlangsung secara progresif”.29
Pengertian motivasi belajar menurut sardiman & Ridwan
dalam Keke T. Aritonang pada jurnalnya yang berjudul “Minat dan
26 Hamzah B. Uno Dan Nina Lamatenggo, Tugas Guru Dalam Pembelajaran “Aspek Yang
Mempengaruhi”, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016), hlm. 100. 27Ibid, hlm. 101. 28 Mahmud, Psikologi Pendidikan,(Bandung : CV. Pustaka Setia, 2012), hlm. 62. 29 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dalam Pendekatan Baru,(Bandung : PT. Remaja
Rosydakarya, 2004), hlm. 90.
19
Motivasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar siswa” mengatakan
bahwa “motivasi belajar adalah daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajara dan member ara pada kegiiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai”30
Sedangkan menurut Clayton Alderfer dalam Nashar 2004
yang dikutip oleh Ghullam Hamdu & Lisa Agustina dalam jurnalnya
yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar” menuliskan bahwa “Motivasi belajar
adalah kecendrungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar
sebaik mungkin”.31
Dari beberapa uraian yang dikemakakn oleh para ahli diatas,
peneliti menyimplkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan
yang muncul dari dalam dan di luar diri seseorang untuk
mendapatkan informasi pengetahuan, sehingga dari pengetahuan itu
dapat merubah perilaku seseorang.
30Keke T. Aritonang. “ Minat dan Motivasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.
Jurnal Pendidikan Penabur No. 10/tahun ke-7/juni 2008.hlm. 14 31Ghullam Hamdu. “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa … Jurnal Penelitian Pendidikan
Vol. 12 No. 1 April 2011. hlm.83
20
2) Fungsi Motivasi.
Motivasi belajar sangat diperlukan, karna motivasi akan
mempengaruhi hasil belajar menjadi optimal, semakin tepat motivasi
yang diberikan, maka akan berhasil pula pelajarannya. Jadi motivasi
akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para peserta didik.
Sehubungan hal tersebut.maka ada 3 fungsi motivasi yaitu sebagai
berikut :
a) Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, motivasi dalam hal ini motor penggerak dari setiap kegaiatan.
b) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian motivasi belajar akan memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesauai dengan rumusan tujuan.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menenetukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi dengan guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut seorang sisiwa dengan harapan dapat lulus, tentu aka melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik sebab tidak serasi dengan tujuan.32
3) Cara-Cara Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar.
Menurut Hamzah B. Uno menerangkan bahwa Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar
yaitu sebagai berikut :
a) Pernyataan Penghargaan Secara Verbal. Pernyataan verbal terhadap perilaku yang baik, hasil kerja dan hasil belajar yang baik merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar kepada peserta didik, contohnya adalah adalah “bagus sekali”, “hebat”, “ menakjub kan”, disamping menyenangkan siswa, pernyataan verbal
32 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2014), hlm. 85.
21
mengandung makna interaksi dan pengalaman pribadi yang langsung antara peserta didik dan guru, dan penyampaian konkret, sehingga merupakan pengakuan social, apa lagi pengakuan verbal dilakukan di depan orang banyak.
b) Menimbulkan Rasa Ingin Tau. Rasa ingin tau merupakan daya untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, rasa ingin tau dapat ditimbulkan oleh suasana yang dapat mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan, adanya kontradiksi, menghadapi masalah yang sulit untuk dipecahkan, menemukan suatu hal yang baru, menghadapi teka teki. Hal tersebut dapat menimbulkan semacam konflik konseptual yang membuat peserta didik merasa penasasran, dengan sendirinya peserta didik tersebut berupaya keras untuk memecahkannya. Dalam upaya yang keras itulah motivasi belajar peserta didik meningkat.
c) Menggunakan Simulasi Dan Permainan. Simulasi merupakanupaya untuk menerapkan suatu yang dipelajari atau sedang dipelajari melalui tindakan langsung. Baik simulasi maupun permainan merupakan proses yang sangat menarik vagi siswa. Sesuatu yang sangat menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna secara efektif atau emosional bagi peserta didik, sesuatu yang bermakna akan sering diingat, dipahami dan dihargai.
d) Memberikan Contoh Yang Positif. Banyak guru yang mempunyai kebiasaan untuk membebankan pekerjaan kepada peserta didik tanpa control. Biasanya guru memberikan tugas kepada peserta didik lalu pergi meninggalkan kelas untuk melaksanakan pekerjaan yang lain. Untuk menggiatkan belajar peserta didik, guru tidak cukup untuk memberikan tugas saja, melainkan harus diawasi dan dibimbing, selain itu, dalam mengontrol dan membimbing peserta didik mengerjakan tugas, guru seyogyanya memberikan contoh yang baik.33
Disamping itu ada beberapa cara untuk meningkatkan
motivasi belajar Menurut Sardiman A.M yaitu sebagai berikut :
a) Memberi Angka Angka adalah sebagai symbol atau nilai dari hasil aktifitas belajar siswa, dengan adanya angka atau nilai yang diperoleh siswa maka akan memberikan motivasi bagi siswa karna dapat menimgmbulkan rangsangan kepada siswa untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi belajar mereka.
33 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan … , hlm. 34-37
22
b) Hadiah. Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada siswa sebagai penghargaan atau kenang-kenangan, dengan memberikan hadiah maka itu akan menjadikan sebagai motivasi bagi siswa yang menerima hadiah.
c) Saingan/Kompetisi. Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong agar siswa lebih bergairah dalam belajar. persaingan itu bisa dalam bentuk individu atau kelompok, kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk proses interaksi belajar mengajar yang kondusif.
d) Ego-Involvement Sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting karna menumbuhkan kesadaran peserta didik betapa pentingnya tugas-tugas dan menerimanya sebagi tantangan sehingga mereka bekerja keras dan mempertaruhkan haraga diri. Mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya, karna penyelesaian tugas dengan baik adalah symbol kebanggaan dan harga diri.
e) Memberi Ulangan. Melalui ulangan maka siswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi ulangan tersebut, maka disini dapat dikatakan bahwa dengan adanya ulangann akan mendorong siswa untuk belajar. Oleh karena itu ulangan merupakan strategi cukup baik dalam member motivasi kepada siswa.
f) Mengetahui Hasil. Setelah mengetahui hasil belajarnya siswa akan termotivasi untuk lebih giat dalam belajarnya, apabila hasil belajarnya mengalami kemajuan maka siswa tersaebut akan termotivasi untuk mempertahankannya, dan apabila hasil belajarnya mengalami penurunan maka sisawa akan berusaha untuk memperbaikinya lagi.
g) Pujian. Pujian merupakan cara yang baik dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa, karna dengan pujian maka siswa tersebut merasa senang dan merasa diperhatikan oleh gurunya. Dengan begitu maka siswa terseut akan terus lebih giat belajar sehingga mendapat pujian dan perhatian yang baik oleh gurunya.
h) Hukuman. Hukuman merupakan kata yang membawa pesan negative tapi jika hukuman yang diberikan guru secara tepat dan bijak maka bisa jadi hukuman tersebut sevagai alat motivasi belajar bagi siswa.
i) Hasrat untuk belajar. Adanya hasrat untuk belajar, berarti adanya unsure kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri
23
anak tersebut memang terdapat mtivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j) Minat. Motivasi erat hubungannya dengan minat, motivasi muncul karna ada kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat unutk motivasi yang pokok.
k) Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasa berguna dan menguntungkan bagi siswa, maka akan timbul gairah untuk belajar. 34
Dari uraian di atas diperoleh pemahaman bahwa cara untuk
meningkatkan motivasi belajar adalah Pernyataan Penghargaan
Secara Verbal, Menimbulkan Rasa Ingin Tau, Menggunakan
Simalasi Dan Permainan, (d) Memberikan Contoh Yang Positif,
Memberi Angka, Hadiah, Saingan/Kompetisi, Ego-involvement,
Memberi Ulangan, Mengetahui Hasil, Pujian, Hukuman, Hasrat
Untuk Belajar, Minat, dan Tujuan Yang Diakui.
4) Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Pesertad Didik
Menurut E. Mulyasa yang dikutip oleh D. Deni Koswara dan
Halimati dalam bukunya Bagaimana Menjadi Guru
Kreatif?Mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik
yaitu antara lain :
a) Peserta didik akan belajar lebih giat apa bila topic yang dipelajarinya menarik dan berguna bagi dirinya.
b) Tujuan pembelajaran harus di susun secara jelas dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga mereka mengetahui
34Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar … , hlm. 92.
24
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, siswa juga dilibatkan dalam penyusunan tersebut.
c) Siswa harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya. d) Pemberian pujian dan hadia lebih baik dari hukuman, namun
sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan. e) Manfaatkan sikap-sikap, cita-cita, dan rasa ingin tau peserta didik. f) Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual peserta
didik, seperti perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subjek tertentu.
g) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya, rasa aman, menunjukkan bahwa guru perduli terhadap mereka, mengatur pengalaman belajar sededmikian rupa sehingga peserta didik memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kea rah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan memperoleh kepercayaan diri.35
5) Klasifikasi Motivasi Belajar.
a) Ciri-Ciri Motivasi Belajar Tinggi.
Agar guru mengetahui peserta didik itu termotivasi atau
tidak, maka guru harus tau cirri-ciri dari motivasi belajar.
Menurut Sardiman yang dikutip oleh Siti Suprihatin dalam
jurnalnya Upaya Guru Dalam Meningkatkan Belajar Siswa,
mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi belajar adalah sebagai
berikut:
1) Tekun menghadapi tugas. 2) Ulet menghadapi kesulitan/tidak mudah putus asa. 3) Menunjukkan minat. 4) Lebih senang kerja madniri. 5) Cepat bosan pada tugas yang rutin. 6) Dapat mempertankan pendapatnya. 7) Tidak mudah melepas hal yang diyakininya.36
35 D. Deni Koswara Dan Halimati, Bagaimana Menjadi Guru Kreatif?,(Bandung: PT. Bumi
Mekar, 2008), hlm. 103-104. 36 Siti Suprihatin, “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa” Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM Metro, Vol. 3 No. 1, 2015, hlm. 80.
25
Untuk lebih jelasnya peneliti akan mendalami lagi tentang
ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yaitu sebagai
berikut :
1) Tekun menghadapi tugas
Ciri-ciri siswa yang memiliki semangat untuk
mengerjakan tugas menurut kartadana yang dikutip oleh
angga sacitra dkk. dalam jurnalnya yang berjudul “motivasi
belajara, kemandirian belajar, dan prestasi belajar
mahasiswa beasiswa bidikmisi di UPBJJ UT Bandung”
yaitu :
Mampu menyelesaikan tugas-tugas tanpa bantuan orang lain.
Tidak menunda waktu untuk mengerjakan tugas. Mampu membuat keputusan sendiri. Mampu menyelesaikan masalah sendiri. Bertanggungjawab dan menerima resiko perbuatannya.37
2) Ulet menghadapi kesulitan/tidak mudah putus asa.
Adapun beberap ciri bagi siswa yang mampu
menghadapi kesulitan/tidak mudah putus asa yaitu antara
lain :
Tidak menyerah bila menghadapi masalah.
Tekun dalam usaha untuk mengejar prestasi.
Mempunyai usaha untuk mewujudkan harapannya.
Melakukan berbagai usaha untuk mencapai tujuannya.
37 Angga sacitra, dkk. “Motivasi Belajara, Kemandirian Belajar, Dan Prestasi Belajar
Mahasiswa Beasiswa Bidikmisi Di UPBJJ UT Ba ndung” Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 15 No. 2, 2014. Hlm. 84
26
Menyukai hal-hal yang menantang.38
3) Menunjukkan minat.
Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki minat belajar
yang tinggi adalah sebagai berikut :
Mempunyai kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
Ada rasa suka atau senang pada sesuatu yang diminati. Memperoleh kebanggaan dan kepuasan terhadap suatu
yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang
diminati. Lebih menyukai suatu hal yang diminatinya dari pada
yang lainnya, Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan
kegiatan.39
4) Lebih senang bekerja sendiri.
Adapun cirinya adalah sebagai berikut :
Mengenali diri sendiri secara mendalam.
Percaya pada kemampuan diri sendiri.
Memperoleh kepuasaan dari diri sendiri.
Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.40
5) Cepat bosan pada tugas yang rutin.
Ada beberapa penyebab ketika siswa mengalami
kejenuhan dalam belajar, menurut Muhibbin Syah yang
dikutip oleh Juriati Harahap dalam artikel ilmiahnya yang
38 Ibid, hlm. 84 39 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta : Bina Aksara,
1987) h. 58 40 Angga sacitra, dkk. “Motivasi Belajara, Kemandirian Belajar, Dan Prestasi Belajar
Mahasiswa Beasiswa Bidikmisi Di UPBJJ UT Bandung” Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 15 No. 2, 2014. Hlm. 84
27
berjudul “Analisi Faktor-Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas VIII D SMPN 7
Muaro Jambi” yaitu antara lain :
Terlalu lama waktu untuk belajar atau kurang istrahat. Belajar secara rutin atau menonton tanpa variasi. Lingkungan belajar yang buruk atau tidak mendukung. Lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan
motivasi belajar. Lingkungan yang baik dapat menimbulkan suasana belajar
yang baik, sehingga kejenuhana dalam belajar berkurang. Tidak adanya umpan balik yang positif dalam belajar. Gaya belajar yang berpusat pada guru. Adanya konflik dalam lingkungan belajar, baik itu konflik
dengan guru maupaun dengan siswa. Mengerjakan suatu karna terpaksa.41
6) Dapat mempertahankan pendapatnya.
Ada beberapa cara siswa untuk mempertahankan
pendapat adalah sebagai berikut :
Logis yaitu argument yang disampaikan kepada lawan debat harus masuk akal dan tidak bertolak belakang dengan argument sebelumya.
Pelajari lawan yaitu mencari kelemahan lawan bicara melalui jalan pendapat atau argumentasi yang disampaikan
Bertanya yaitu menanyakan hal-hal yang yang kurang dipahami untuk menantang argumetasinya.
Fakta yaitu selain argumntasi yang masuk akal harus disertai juga dengan fakta-fakta yang dapat membuktikan kebenaran argument.
Dengarkan yaitu selain focus pada opini yang dibangun oleh diri sendiri, perlu pula untuk mendengarkan lawan bicara untuk mengetahui hal yang tidak kita ketahui.
Setuju, yaitu apabila terdapat pendapat lawan bicara jika lawan bicara memberikan argument yang sesuai dengan pemikiran kita.42
41 Juliawati Harahap “Analisis Factor-Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar Siswa Dalam
Mata Pelajaran IPS Kelas VIII D SMPN 7 Muaro Jambi” (Artikel Ilmiah ) FKIP Universitas Jambi, 2017.
28
7) Tidak mudah melepas hal yang diyakininya.
Dalam pembahasan mengenai tidak mudah melepas hal
yang diyakini ini merupakan berkaitan dengan meneguhkan
pendirian dari dalam diri sendiri pada kemampuannya, ada
bebera ciri-ciri siswa yang memiliki teguh dalam pendiriannya
yaitu sebagai berikut :.
Tidak mudah terpengaruh dengan apa omongan orang lain
Tidak mudah goyah
Tidak suka berubah ubah prinsip
Berambisi dalam menjalani tujuan atau prinsip.43
b) Ciri-Ciri Motivasi Belajar Rendah.
Menurut Dalyono menjelaskan bahwa ada beberapa ciri-
ciri ketika motivasi belajar siswa rendah yaitu sebagai
berikut :“tampak acuh tak acuh, Mudah putus asa, Perhatian tidak
tertuju pada pelajaran, Suka mengganggu kelas, Sering
meninggalkan pelajaran”.44
Motivasi belajar rendah merupakan masalah dalam dunia
pendidikan, maka dari itu perlunya cara yang dilakukan oleh guru
mata pelajaran ketika menghadapi siswa yang memiliki ciri
motivasi belajar rendah yaitu sebagai berikut :
42 Rina Ulwia, “Ingin Jago Berargumen? Ini Dia Caranya” dalam
https://aquariuslearning.co.id/ingin-jago-berargumen-ini-dia-rahasianya/ diakses tanggal 19 januari 2021, pukul 09.21
43 Raelene, “4 Ciri Orang yang memiliki sifat teguh pendirian” dalam https://brainly.co.id/tugas/21598264 diakses tanggal 23 januari 2021, pukul 18.23
1) Berukan peringatan secara non-verbal, yaitu guru memberikan isyarat kepada siswa untuk tenang ketika siswa sedang berbicara dengan teman sebangkunya, bercanda dan mengantuk
2) Dengarkan secara aktif, yaitu ketika siswa sedang melakukan diskusi, guru mata pelajaran harus memperhatikan dengan baik apa yang sedang siswa diskusikan dan mendengarkan pendapat mereka.
3) Usahakan siswa tidak mendominasi, yaitu ketika seorang siswa sedang berbicara di kelas dan yang lainnya diam, maka yang dilakukan guru adalah membrikan pertanyaan kepada siswa yang sedang berbicara tersebut.
4) Buat pertauran partisipasi, yaitu bertujuan untukmeminta perhatian siswa contohnya seperti tidak boleh tertawa ketika diskusi dan harus saling memberikan pendapat.
5) Gunakan humor, yaitu memberikan humor atau lelucon kepada siswa agar siswa tertarik pada guru mata pelajaran.
6) Berbicara personal, yaitu untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa dan guru dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa tersebut.
7) Abaikan perilaku yang tidak begitu negatif, yaitu guru tidak boleh mepersoalkan perilaku yang tidak begitu baik, cukup diawasi dan jalankan pembelajaran.
8) Mengubah metode partisipasi, yaitu guru mengontrol siswa yang sedang berbicara dengan temannya dengan cara membuat kelompok kecil sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.
9) Jangan mudah tersinggung, yaitu guru tidak bolehmudah tersinggung ketika terdapat perkataan atau perbuatan siswa yang membuat hati guru tersinggung bagi guru tersebut.45
6) Macam-Macam Motivasi.
a) Motivasi Intrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karna dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebgai contoh seseorang yang senang membaca tidak usaha ada orang yang menyuruhnya dan mendoronganya untuk membaca, ia sudah rajin mencri buku-buku auntuk membaca. Kemuadian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dari motivasi
45 Rima, “10 Cara Mengatasi Siswa Sulit Diatur” dalam
https://www.kompasiana.com/rymekarimah/59cbd491ea492954960d2ed2/10-cara-menangani-siswa-sulit-diatur?page=all diakses tanggal 19 januari 2021, pukul 09.29
intrinsic ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh kongkrit adalah seorang siswa itu melakukan belajar karna betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan yang dapat merubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karna tujuan yang lain-lain.46
b) Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karna adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar karna tau besok paginya aka nada ujian denga harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacaranya ataupun temannya. Jadi yang penting bukan belajar karna ingin mendaptkan pengetahuan tetapi karna ingin mendapatkan nilai yang baik ataupun hadiah.47
B. Kerangka Berpikir.
Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh penerapan LKPD
terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Al-Quran
Hadist. LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapat digunakan
oleh siswa yang bertujuan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran lebih khusus mata pelajaran Al-Quran Hadist.
Jika dibandingkan dengan modul atau buku paket, penggunaan
LKPD lebih praktis karna dikemas dengan ringkas namun lengkap
sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi
pembelajaran.selain itu juga LKPD dilengkapi dengan latihan soal yang
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 3 Mataram yang berlokasi
di Jln. Lingkar Selatan No. 191 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan
Sekarbela Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Karna
berdasarkan kondisi nyata pada penelitian pendahuluan sebagaimana
termuat pada latar belakang masalah ditemukan data bahwa pada saat
pembelajaran berlangsung dengan penerapan LKPD ada sebagian
siswa yang betul-betul mengikuti pelajaran dengan baik dan ada pula
beberapa siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. Diantara
beberapa siswa yang kurang mengikuti pelajaran dengan baik
diantaranya yaitu ada 4 orang siswa yang berbicara sendiri dengan
teman geng-nya, seorang siswa yang selalu membuat keributan
sehingga kelas tidak kondusif, 4 orang siswa yang bermain-main
dengan teman sebangkunya yaitu di bangku paling pojok kiri dan
kanan, dan ada 4 orang siswa yang izin untuk ke toilet secara
bergiliran.
D. Variabel Penelitian.
Variabel penelitian menujukan suatu arti yang dapat
menghubungkan antara variabel pertama dan kedua yang kemudian
mencari perbedaan antara variabel bebas (X1) dan variabel bebas (X2).
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X1) motivasi belajar
siswa Kelas VIII A yang menerapkan LKPD pada kegiatan pembelajaran,
sedangkan yang menjadi variabel bebas (X2) adalah motivasi belajar
36
siswa Kelas VIII B yang tidak menerapkan LKPD pada kegiatan pembel
ajaran Mata Pelajaran Qur’an Hadis.
E. Desain Penelitian.
Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah
Nonequivalent Control Group Desain, yaitu “kedua kelompok diberi
angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa Kelas VIII A ketika
mengikuti pembelajaran dengan penerapan LKPD dan Kelas VIII B ketika
mengikuti pembelajaran dengan tidak menerapkan LKPD pada mata
pelajaran Qur’an-Hadis. “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden”54.
Adapun desain penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
Tabel. 3.3 Desain Penelitian
Kelompok Angket Penerapkan LKPD
Perlakuan Angket Tidak Menerapkan LKPD
Eksperimen O1 X1
Kontrol X2 O2
Keterangan:
X1 = Menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Pada kelas eksperimen
X2 = Tidak menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) Pada kelas kontrol
O1 = Pemberian angket kelas eksperimen yang penerapan LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)
54Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu … hlm. 128.
37
O2 = Pemberian angket kelas control yang tidak menerapkan LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)
F. Instrument Penelitian
Adapun instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data di
MTsN 3 Mataram pada peneleitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup dimana responden tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan.Adapun alternative jawaban dalam angket penskoran sekala
likert yang digunakanadalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Alternatif Jawaban Angket55
Jawaban Positif Jawaban Negatif
Kriteria Skor Kriteria Skor
Selalu 5 Selalu 1
Sering 4 Sering 2
Kadang-kadang 3 Kadang-kadang 3
Pernah 2 Pernah 4
Tidak pernah 1 Tidak pernah 5
55Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif … , hlm. 93
38
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Qur’an-HadiS
No Variabel Indikator Pernyataan Jumlah soal Positif Negatif
1
Motivasi belajar
Tekun dalam menghadapi
tugas
1,2,3 3
2 Ulet dalam menghadapi
kesulitan
4,5 2
3 Menunjukkan minat 6,7,8,9 4
4 Senang bekerja sendiri 10,11 - 2
5 Cepat bosan pada tugas-tugas
rutin
12,13,14,15
4
6 Dapat mempertahankan
pendapatnya
16,17,18 3
7 Tidak mudah melepas hal yang
diyakininya
19,20,21,22
4
Jumlah butir soal 22
a. Uji Validasi
Sebelum angket disebarkan kepada siswa, maka instrument
penelitian harus diuji cobakan terlebih dahulu dengan bantuan Microsoft
Excel. Maka rumus yang digunakan adalah korelasi product moment
dengan taraf signifikansi �= 0,05.56
rhitung = � ∑ − ∑ ∑√{� ∑ – ∑X }{�∑ − ∑ }
Keterangan:
N = Banyak responden
56Alfira Mulia Astuti, Statistik Penelitian, (Mataram: Insan Madani Publishing, 2016), hlm. 53-54.
39
X = Skor item
Y = skor total tiap responden
Berikut kriteria keputusan :
Intrumen valid, jika rhitung ≥ rtabel
Intrumen tidak valid, jika rhitung <rtabel
Pengklasifikasi kategori atau interpretasi dari nilai product moment
digambarkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Product Moment
Angka Keterangan
0,80-1,00 Sangat baik
0,60-0,80 Baik
0,40-0,60 Cukup baik
0,20-0,40 Kurang baik
0,00-0,20 Tidak baik
0,00 Tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen
yang digunakan cukup dipercaya sebagai alat pengumpulan data karena
instrumen tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini, untuk menguji
40
reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Rumus Alpha, sebagai
berikut:57
ri = ��− { − ∑ �� }
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen
k = Banyak item instrumen
∑��� = Jumlah varians skor item ke-i
= Varians skor total
Tabel 3.7 Interpretasi koefisien Reliabilitas
Angka Keterangan
0,80-1,00 Sangat baik
0,60-0,80 Baik
0,40-0,60 Cukup baik
0,20-0,40 Kurang baik
0,00-0,20 Tidak baik
0,00 Tidak valid
2. Observasi.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara
terbuka dimana observasi diketahui oleh pihak yang diobservasi.
Adapun yang diobsrvasi adalah terkait letak geografis MTs yang akan
57Ibid, hlm. 60.
41
diteliti oleh peneliti. Jenis alat yang digunakan dalam obervasi
penelitian ini yaitu berupa buku catatas dan pulpen untuk menulis yang
berkaitan dengan penelitian.
3. Dokumentasi.
Adapun penggunaan dokumentasi pada penelitian ini adalah
berupa gambar atau foto tentang kegiatan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti. Jenis alat dokumentasi menggunakan kamera
HandPhone.
G. Teknik Pengumpulan Data.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah angket, observasi dan dokumentasi dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Angket.
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden”58. Jenis angket terbagi menjadi 2
jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup. “Angket terbuka adalah
memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan
kalimatnya sendiri, sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah
disediakan jawabannya dan responden tinggal memilih”59
Adapun angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket
tertutup dimana jawaban sudah disediakan oleh peneliti yaitu yang terdiri
dari 5 alternatif jawaban, dan siswa atau responden cukup memilih
jawaban sesuai dengan kehendaknnya sendiri dengan jujur. Dalam
58Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu … hlm. 128. 59Ibid.,hlm. 152
42
penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang
motivasi belajar siswa Kelas VIII A ketika denerapkan LKPD pada
kegiatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa Kelas VIII B ketika
tidak diterapkan LKPD pada kegiatan pembelajaran Qur’an-Hadis.
2. Observasi.
“Observasi adalah pengamatan, pencatatan, secara sistematis
kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal yang
diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan”60. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dapat dilkukan
dengan 2 cara yaitu sebagai berikut:
a) Participant Observer adalah suatu bentuk observasi dimana pengamat (Obsever) secara teratur berpatisipasi dan terlibat dalam kegiatan yang diamati. Dalam hal ini pengamat memounyai fungsi ganda, sebagai peneliti yang tidak diketahui dan dirasakan oleh anggota yang lain, kedua sebagai anggota kelompok,peneliti berperan aktif sesuai dengan tugas yang dipercayakan kepadanya.
b) Non-Participant Observer adalah suatu bentuk observasi dimana pengamat (peneliti) tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, atau dapat juga dikatakan pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamati.61
Adapun metode observasi yang dilakukan peneliti adalah
menggunakan metode Participant Observer yaitu peneliti terlibat langsun
dalam kegiatan penelitian atau kegiatan yang di amati. Metode observasi
ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait letak geografis madrasah.
60 Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hlm. 121. 61A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm. 384
43
3. Dokumentasi.
“Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakn metode dokumentasi , peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”62.
Peneliti mengguakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data-data
atau dokumen yang berhubungan dengan keadaan si swa, keadaan guru
dan struktur organiasi di MTsN 3 Mataram.
H. Teknik Analisis Data.
1. Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini data yang sudah diperoleh dideskripsi kan
menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah “statistik yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek
yang diteliti melalui data populasi atau sampel”.63 Statistik deskriptif
menggambarkan penyajian data melalui perhitungan modus, median, mean
(rata-rata), simpangan baku, dan distribusi frekuensi.
a. Uji Prasyarat Analisis Dan Uji Hipotesis
1) Uji persyaratan
a) Uji normalitas
Dalam pengujian normaliatas pada penelitian ini
menggunakan uji Liliefors, yaitu data yang disajikan masih secara
62 Suharsimi, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006), hlm.201 63Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta 2017), hlm. 29.
44
tunggal/individu. Adapun rumus yang digunakan pada uji
normalitas ini adalah: 64
S
XXZi i
Keterangan:
Z = bilangan baku
Xi = data ke-i
X = Rata-rata
S = Simpangan baku/ Standar deviasi
Terima H0 = bila Lhitung <Ltabel, artinya data berdistribusi normal.
a) Uji Homogenitas.
Untuk menguji varians kedua sampel homogeny atau
tidak, maka pengujian homogenitas varians digunakan uji F
dengan rumus sebagai berikut :
F = � � � � �� � � � � �
Keteterangan :
F : F hitung.
Varians : kuadrat dari simpangan baku.
Bila harga F n >F el, maka varians tidak homogen.
Sedangkan bila F n < F el, maka varians homogen untuk
tingkat kesalahan 5%.65
64Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta 2017), hlm.77.
65Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta 2017), hlm.274.
45
2) Uji Hipotesis.
Sesuai dengan gejala yang diteliti yaitu pengaruh penerapan
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Maka rumus yang digunakan
adalah rumus uji perbedaan dua rata-rata untuk sampel berkolerasi.
Adapun rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut: 66
thit= | − |�√� +�
keterangan:
X1 = Skor rata-rata kelas yang menerapkan LKPD
X2 = Skor rata-rata kelas yang tidak diterapkan LKPD
� = Jumlah responden kelas yang menerapkan LKPD � = Jumlah responden kelas yang tidak diterapkan LKPD
S = Simpangan Baku
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika thitung berada di dalam interval (t el maka Ho diterima,
dan jika thitung berada di luar interval (t el maka Ho ditolak.
Artinya terdapat perbedaan motivasi belajar kelas VIII-A dan
VIII-B pada penerapan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
mata pelajara Al-Quran Hadis di MTsN 3 Mataram tahun
22 Tunggal Dewi Tri Aryanti, S.Sos. 198105172009012008
BK BK IX
23 Muhammad Rasyidi, S. Pd 197612312005011015
MTK MTK VIII D,E & IX D,E,F dan Mulok VII D
Wali Kelas
24 H. Abdul Majid, S. Ag 197110051999031001
SKI SKI VII, Fiqih VIII & Mulok VIII E
Wali Kelas VIII E & Pembina Remaja Mushollah
25 Nurlailah Intan K S., S.Ag 197309031998032003
Akidah Akhlak
A. Akh.VII C, D, E VIII A,B FiqihVII
26 Kholida Husniyati, S.Pd
Bhs. Ingg B. Ingg VII A-E & VIII A,B
Wali Kelas VII-D
27 Lalu Hirwandi, S.Pd IPS IPS IX Wali Kelas IX F & Pembina OSIS
28 Isfiarini Yulianty, S.Ps.I
BK Prakarya VIII & IX SBK VIII D,E
29 Kamarudin, S.Pd - Penjas VIII dan IX Pembimbing Olahraga
30 Iskandar, S.Pd - Penjas VII, VIII A,B,C & Mulok VIII D
Wali Kelas VIII D, Pembimbing Pramuka, Pembina Pakibra
31 Yulia Khaerani, S.Pd - SBK & Prakarya VII
Pembina UKS
32 Sulis Tyawati, S.Sos. PKn PKn IX Wali Kleas IX-C
33 Dina Afriani, S.Pd 19800414200604201
BK BK VIII
35 Alivia Kesuna Septi, S.Pd B. Inggris VIII
Pembina KIR & Mading
36 Ruslan Wahid, S.T 198112252009011012 SBK
SBK VIII, IX & VII E
Pembina Publikasi Web.
37 H. Muh. Lutfi Thorik, M.Pd.I B. ARAB
B. ARAB VII A,B,C& Mulok VII B;0
49
3. Keadaan Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kelancaran aktivitas atau proses belajar
mengajar, sarana dan prasarana merupakan bagian yang harus ada dalam
rangka efektifitas dari proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya
mengenai keadaan sarana dan prasarana MTsN 3 Mataram, dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Table 4.2
Keadaan sarana dan prasarana MIN 2 Kota Mataram
Sumber Data : Profil MTsN 3 Mataram 69
NO Nama Bangunan/Sarana Jumlah 1 Ruang Kelas 15 2 Ruang Kepala Madrasah 1 3 Ruang Guru 1 4 Ruang Tata Usaha 1 5 Ruang BK 1 6 Ruang Kepala Peroustakaan 1 7 Ruang Perpustakaan 1 8 Mushallah 1 9 Koperasi/Kantin 1 10 Ruang UKS 1 11 Ruang Osim 1 12 Ruang Alat Olahraga 1 13 Kamar Mandi Siswa 9 14 Gudang 1 15 Kamar Mandi Guru 1 16 Kamar Mandi TU 1 17 Kamar Mandi Kep. Madrasah 1
4. Program Madrasah
a. Tilawah b. Tahfizh c. Qosidah d. Pramuka e. Sepak Bola/Futsa f. Atletik
69 Dokumentasi, 14 September 2020.
50
g. Taekwondo h. Karate i. Tenis Meja j. Paskibra k. PMR l. Paduan Suara m. Klub Bahasa n. Drum Band
Table 4.3
Data Siswa
Sumber Data : Profil MTsN 3 Mataram 70
No Kelas Jumlah 1 VII 215 2 VIII 188 3 IX 153
Jumlah 556 Siswa
Gambar 4.1 Strutur Organisasi MTsN 3 Mataram
Sumber Data : Papan Struktur Organisasi MTsN 3 Mataram 71
70 Dokumentasi, 14 September 2020. 71 Dokumentasi, 14 September 2020.
Kepala Madrasah H. Supratman, S.S, M.Pd.i
Kepala TU Nurlaila Ismi, SH.I
Komite Lalu Maksum Ahmad
STAF
WK. Kesiswaan L. Muh. Junaidi, S.Pd
WK. Sarana Bayanan, S.Pd
WK. Humas Hurum In, S.Pd
WK. Kurikulum Sihabudin, S.Pd
Guru Bidang Studi, BK, Pengelola Dan Pembi na
51
B. HASIL PENELITIAN
1. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian dimulai pada tanggal 06 Juli 2020
sampai dengan tanggal 14 September 2020 di MTsN 3 Mataram Tahun
Pelajaran 2020/2021 dengan sampel penelitian, yakni siswa kelas VIII-A
sebanyak 40 dan siswa kelas VIII-B berjumlah 40 siswa sehingga
jumlahnya yaitu 80 siswa. Hasil penelitian yang telah diperoleh oleh
peneliti akan dideskripsikan untuk masing-masing variabel. Pembahasan
variabel dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
diolah berbentuk angka atau skor yang kemudian ditafsirkan secara
deskriptif.
2. Deskriptif Data
Adapun hasil angket pada data deskriptif dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Table 4.4 Deskripsi Data Perolehan Hasil Angket Motivasi Belajar
Kelas VIII-A Dan Kelas VIII-B
No Deskripsi Kelas VIII-A (Ekperimen)
Kelas VIII-B (Kontrol)
1 Jumlah 3349 3061 2 Banyak data (n) 40 40 3 Data minimum 80 70 4 Data maksimum 87 82 5 Rata-tara (mean) 83,725 76,4 6 Standar deviasi (std) 1,947 2,468 7 Varians 3,794 6,092
52
3. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Dalam penelitian ini alat evaluasi yang digunakan adalah
perangkap tes motivasi belajar yang sebelumnya telah diuji cobakan
dan mendapat pertimbangan untuk menganalisis kevalidan
(kesahihan) suatu instrumen, peneliti melakukan uji coba pada kelas
VIII-A sebanyak 20 siswa untuk intrumen angket kelas yang
menerapkan LKPD dan kelas-B sebanyak 20 siswa untuk intrumen
angket kelas yang tidak menerapkan LKPD sehingga jumlahnya
adalah masing-masing 20 siswa setiap kelas untuk uji validitas
instrument penelitian dengan memberikan masing-masing 20 pertanya
angket.
Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer
menggunakan program Microft Excel. Dalam penelitian ini pengujian
validitas hanya dilakukan terhadap masing-masing 20 orang setiap
kelas pada instrument motivasi belajar. Pengambilan keputusan
berdasarkan pada nilai rhitung> rtabel.
Tabel 4.5
Uji Validasi Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen (VIII-A)
Butir Skor Butir R hitung R tabel Ket
1 92 0.622 0.443 Valid
2 85 0.446 0.443 Valid
3 88 0.476 0.443 Valid
4 85 0.464 0.443 Valid
5 80 0.574 0.443 Valid
6 78 0.556 0.443 valid
7 75 0.62 0.443 Valid
53
8 85 0.627 0.443 Valid
9 74 0.507 0.443 Valid
10 90 0.553 0.443 Valid
11 86 0.463 0.443 Valid
12 89 0.556 0.443 Valid
13 80 0.578 0.443 Valid
14 83 0.529 0.443 Valid
15 72 0.612 0.443 Valid
16 70 0.48 0.443 Valid
17 72 0.555 0.443 valid
18 73 0.544 0.443 Valid
19 66 0.54 0.443 Valid
20 71 0.548 0.443 Valid
Sumber Data: Diolah Kuesioner dengan Bantuan program Microsoft Excel
Tabel 4.6
Uji Validasi Angket Motivasi Belajar Kelas Kontrol (VIII-B)
Butir Skor Butir R hitung R tabel Ket
1 74 0.622 0.443 Valid
2 78 0.515 0.443 Valid
3 83 0.667 0.443 Valid
4 74 0.523 0.443 Valid
5 75 0.484 0.443 Valid
6 83 0.522 0.443 valid
7 70 0.597 0.443 Valid
8 86 0.629 0.443 Valid
9 72 0.691 0.443 Valid
10 94 0.449 0.443 Valid
11 89 0.491 0.443 Valid
12 87 0.55 0.443 Valid
13 89 0.449 0.443 Valid
14 80 0.59 0.443 Valid
15 83 0.585 0.443 Valid
16 68 0.721 0.443 Valid
17 70 0.582 0.443 valid
18 70 0.732 0.443 Valid
19 73 0.617 0.443 Valid
54
20 66 0.553 0.443 Valid
Sumber Data: Diolah Kuesioner dengan Bantuan program Microsoft Excel
Berdasarkan Tabel 4.4 dan table 4.5 maka dapat dilihat bahwa
semua pertanyaan dinyatakan valid karena berdasarkan hitungan nilai
rhitung > rtabel sebesar 0.443.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pernyataan-
pernyataan dalam kuesioner konsisten atau tidak. Suatu variabel.
Dalam hal ini uji reliabilitas dilakukan dengan peneliti menggunakan
Rumus Alpha.
Tabel 4.7
Uji Reliabelitas Kelas VIII-A
Jumlah Varians Butir 0,431
Varians Total 10,147
N (Jumlah Resp.) 20
K (Jumlah Pertanyaan) 20
Lhitung 0,872
Ltabel 0,443
Keterangan RELIABEL
Sumber Data: Diolah Kuesioner dengan Bantuan program Microsoft Excel Keterangan:
Untuk mengetahui reliable atau tidaknya kuisioner maka
apabila L n >L el maka dapat dikatakan kuisioner itu Reliabel.
Dapat dilihat dari tabel 4.6 diatas, terdapat L n . >
55
L el . maka keputusanya adalah bahwa kuisioner diakatakan
Releabel.
Tabel 4.8
Uji Reliabelitas Kelas VIII-B
Jumlah Varians Butir 9,805
Varians Total 66,273
N (Jumlah Resp.) 20
K (Jumlah Pertanyaan) 20
Lhitung 0,896
Ltabel 0,443
Keterangan RELIABEL
Sumber Data: Diolah Kuesioner dengan Bantuan program Microsoft Excel Keterangan:
Untuk mengetahui reliable atau tidaknya kuisioner maka
apabila L n >L el maka dapat dikatakan kuisioner itu Reliabel.
Dapat dilihat dari ta bel 4.7 diatas, terdapat L n . > L el . maka keputusanya adalah bahwa kuisioner diakatakan
Releabel.
4. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
1) Uji Normalitas Kelas VIII A
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Kelas VIII A
Mean (Rata-rata) 83,725
Simpangan Baku 1,947
L-hitung 0,104
L-tabel 0,140
N 40
56
Data Diolah Menggunakan Program Microsoft Excel
Dasar pengambilan keputusan, Jika L n < L el maka data berdistribusi normal, dan jika L n > L el maka
data tidak berdistribusi normal
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak, maka dapat dilihat L n , < L el , ,
maka kesimpulannya adalah data berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas Kelas VIII B
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol (VIII-B)
Dasar pengambilan keputusan, Jika L n < L el maka data berdistribusi normal, dan jika L n > L el maka
data tidak berdistribusi normal
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak, maka dapat dilihat L n , < L el , ,
maka kesimpulannya adalah data berdistribusi normal.
Ket. Normal
Mean (Rata-rata) 76,4
Simpangan Baku 2,631
L-hitung 0,137
L-tabel 0,140
N 40
Ket. Normal
57
b. Uji Homogenitas
Tabel 4.11
Uji Homogenitas
Kelas VIII A Kelas VIII B
Mean 83,725 76,4
Variance 3,794 6,092
Observations 40 40
Df 39 39
F 1,605 P(F<=f) one-tail 0,071
F Critical one-tail 1,704
Sumber Data: Diolah Kuesioner dengan Bantuan program Microsoft Excel
Pengambilan keputusannya adalah jika F n < F el
maka data dikatakan homogen, dan jika F n > F el maka
data tidak homogen.
Dari tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa F n 1,605) < F el 1,704), maka keputusannya adalah data dikatakan
Homogen.
5. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis, kedua kelas
adalah berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan
dengan uji statistik parametrik yang digunakan adalah uji t-test.
Adapun hitungan dari uji hipotesis yang menggunakan uji t adalah
sebagai berikut :
58
Diketahui :
� = 83,725
� = 76,4
= 3,794
= 6,092
= − . + − .+ −
= , + .
= .
= 5,019
S = √ ,
= 2,240
ℎ� = , − ,, √4 +4
= ,, √ ,
= , , = 14,64
Pengambilan keputusan
Diperoleh nilai ℎ� �� = 14,64
dk = � + � − = + − =
� ;dk = , ;78 = 1,66
59
Dengan demikian nilai t = 14,64 berada di luar interval antara 1,66 dan
1,66. Berdasarkan kriteria keputusan, maka Ho ditolak.
Uji-t dari motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol
dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesis Data Motivasi Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas VIII dan B
Kelas Jumlah Siswa Rata-rata St (Varians) thitung ttabel
VIII A 40 83,725 3,794 14,64 1,66
VIII B 40 76,4 6,092
Pada tabel 4.11 diatas, dapat dilihat thitung= 14,64 berada diluar
interval (ttabel) 1,66 yang menandakan bahwa Ho ditolak pada taraf
signifikan 5% dengan db = n1 + n2 – 2 = 40+40 – 2 = 78. Sesuai
dengan kriteria penguji hipotesis, maka thitung berada diluar interval
(ttabel) menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara data
kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan perlakuan.
Maka, hasil dari penguji hipotesis ini menghasilkan Ha diterima dan
Ho ditolak, yang berarti ada perbedaan yang signifikan motivasi
belajar antara kelas VIII-A dan VIII-B pada penerapan LKPD (lembar
Kerja Peserta Didik) mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MTsN 3
Mataram Tahun Ajaran 2020-2021.
60
2. PEMBAHASAN
Penelitian ini mempunyai dua variabel yang menjadi objek penelitian,
yaitu variabel terikat (X) penerapan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan
variabel bebas (Y) motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-
Qur’an Hadis. Pembahasan berikut mengacu pada permasalahan yang
dimunculkan yaitu adakah perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar
kelas VIII-A dan VIII-B pada penerapan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
mata pelajaran Al-Qur’an Hadis pada Kelas VIII di MTsN 3 Mataram Tahun
pelajaran 2020-2021.? Untuk menjawab rumusan yang ada, hasil penelitian
menunjukkan bahwa sampel berasal dari distribusi normal, dan memiliki
varians yang homogen, artinya kedua sampel memiliki kemampuan yang
sama sehingga dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka
diputuskan penelitian mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu
kelas VIII-A sebagai kelas yang menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) yang diterapkan oleh guru mata pelajaran sebanyak 4 kali pertemuan
melaui Video Conference, dan kelas VIII-B sebagi kelas yang tidak
diterapkan oleh guru menggunakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
sebanyak 4 kali pertemuan melalui Video Conference juga.
Sedangkan untuk pengambilan data angket motivasi belajar siswa pada
kelas yang telah diterapkan LKPD dan kelas yang tidak diterapkan LKPD
dilakukan pada akhir pertemuan yaitu pertemuan ke-5 melalui aplikasi
WhatsApp, dimana peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran, yaitu
61
siswa diberikan tugas untuk mengisi angket motivasi belajar pada kelas yang
diterapkan dan tidak diterapkan LKPD dalam pembelajaran, kemudian
jawaban masing-masing siswa difoto dan dikumpulkan melalui Group
WhatsApp mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
Berdasarkan hasil Uji Hipotesis perbedaan motivasi belajar siswa kelas
yang menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan kelas yang
tidak menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) pada mata pelajaran
Al-Qura’an Hadis, kedua kelas adalah berdistribusi normal dan homogen,
maka pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji statistik parametrik
yang digunakan adalah uji t-test dengan dengan kriteria pengujian yaitu jika
thitung > ttabe maka Ho ditolak dan Ha diterima. Uji-t dari angket motivasi
belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis pada kelas VIII-A
dan VIII-B dapat dilihat nilai t = 14,64 berada di luar interval antara 1,66 dan
1,66. pada taraf signifikan 5% dengan db = n1 + n2 – 2 = 40+40 – 2 = 78.
Sesuai dengan kriteria penguji hipotesis, maka ada perbedaan yang signifikan
antara data motivasi belajar kelas VIII-A (eksperimen) dan kelas VIII-B
(control) setelah diterapkan perlakuan. Maka, hasil dari penguji hipotesis ini
menghasilkan Ho ditolak, yang berarti ada perbedaan yang signifikan
motivasi belajar siswa kelas yang menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) dengan kelas yang tidak menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) pada mata pelajaran Al-Qura’an Hadis di MTsN 3 Mataram tahun
ajaran 2020-2021.
62
Kelas yang menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), motivasi
belajarnya lebih tinggi dari pada kelas yang tidak menerapkan LKPD, Karena
dalam proses pembelajaran peserta didik lebih bersemangat dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat ditunjukkan dengan ketika
siswa diberikan tugas dalam LKPD, siswa mampu meneyelesaikan tugas
tersebut dengan baik, dengan adanya LKPD siswa mampu untuk belajar
mandiri sehingga mempermudah guru untuk meyampaikan materi
pembelajaran. Dari hasil pengamatan ini sesuai dengan yang disampaikan
oleh Andi Prastowo tentang “tujuan dari penerapan LKPD yaitu Menyajikan
bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi
yang diberikan, Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan
materi yang terlah diberikan, Melatih kemandirian belajar peserta didik,
Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.”72.
Ketika semua proses di atas telah dilakukan, maka peserta didik dapat
menguasai apa yang mereka pelajari. Kondisi inilah yang menyebabkan
motivasi belajar peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari pada
motivasi belajar peserta didik kelas kontrol. Hal ini dilihat dari hasil rata-rata
angket motivasi belajar di kelas VIII-A 83,725 dan di kelas VIII-B 76,4 . Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa kelas yang
menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan kelas yang tidak
menerapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) pada mata pelajaran Al-
Qura’an Hadis. Dari hasil ini maka penerapan LKPD dapat meningkatkan
72 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membaca Bahan Ajar Inovatif,(Yogyakarta: Diva
Press, 2013), hlm. 206
63
motivasi belajar sesaui dengan teori yang disampaikan oleh Andi Prastowo
dalam bukunya yang berjudul “Panduan Kreatif Membaca Bahan Ajar
Inovatif” yang mengatakan bahwa “LKPD merupakan bahan ajar yang bisa
dimiliki peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik,
mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, bahan
ajar yang diringkas dan kaya tugas untuk berlatih, Serta mempermudah
pelaksanaan pengajar kepada peserta didik”73
Penelitian ini sesuai dengan teori belajar yang dikemukakan oleh Jean
Piaget yang dikutip oleh Sofian S. Wilih. Dalam teori belajar ini, “Guru harus
mampu menciptakan keadaan peserta didik yang mampu untuk belajar
sendiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada
peserta didik, tetapi guru dapat membangun peserta didik yang mampu
belajar dan terlibat aktif dalam belajar”74.
73 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membaca Bahan Ajar Inovatif,(Yogyakarta: Diva
Muahmmad Misbahul Munir,“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Dengan Menggunakan Metode Reading Guide Dalam Pembelajaran Al-Qur,An Hadis Pokok Bahasasn Berkompetisi Dalam Kebaiakan Kelas XI IPS 1 Di MA NU Hasyim Asyari 03 Kudus”,Skripsi, FITK, IAIN Walisongo, Semarang, 2011
Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Dalam Pendekatan Baru,Bandung : PT.
Remaja Rosydakarya, 2004
65
Muniftun Muthoharoh, I Made Kirana, Gusti Ayu Indrawati, “Penerapan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Multimedia Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia” Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, Vol. 1 No. 1, 2017.
Notoadmojo,psikologi pendidikan.Jakarta: bumi aksara.Ranifitria, penelitian
tindakan kelas, dalam http//www.blogspot.co.id/artikel/ranifitria93 diakses tanggal 20 november 2019, pukul 12.42.
Saaban, “Pearanan Wali Kelas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Madrasah Nur Al-Anshor Wolonawa Kecamatan Wolowaru Kabupetn Ende Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi, FTK UIN Mataram, Mataram, 2014
Sardiman,Interaksi& Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2014 Siti Suprihatin, “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, Vol. 3 No. 1, 2015. Sohari Sahrani, Ulumul Hadits,Bogor : Ghalia Indonesia, 2015
Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,bandung: remaja rosda karya, 2001
NO NAMA RESPONDEN 1 AHMAD HIDAYANA FEBRIAN 2 AJI SUHANDRI 3 ANANDA KHISAN DARMA YUSTIKA 4 ANGGI AS SYIFA RAHMAWATI 5 APRILIANTI FIRDAUS 6 BAIQ RIZKYA FADIA KAFIATI 7 CLAUDIA NADIN CITRA NINGSIH 8 DIKA HENDRAWAN 9 DINDA PUTRI NURSABRINA
10 DYAH DENOK NURUL RAHMAWATI 11 FATHAILLAH SINNGIH HARYANTO 12 FATHIA HANA KAMILA 13 HAERUL IMAN 14 HIJRIANI RIZKIKA 15 ILHAM MUAFARIZ 16 ISPI RAHMADINA 17 JANUARDI ANDIKA ISLAMI 18 JUNITA ISNAINI 19 KRISTIAN HARYANTO 20 LAELA SAFITRI 21 MALIK AHMAD TAUFIK 22 MALIKA NAJWA INSYIRA
23 MUHAMMAD FARRUQ ARDIANSYAH 24 MUHAMMAD FURQON ARYANTO S. 25 MUHAMMAD RIZKI KURNIAWAN 26 MUHAMMAD THORIQ ANDARA 27 NADIN SOPHIA RAMADHANI 28 NAILA RAHMA DINI 29 NAJUWA NAILA HIJRI