PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI TINGKAT USIA KARYAWAN DI OKEZONE JAKARTA Oleh : MARIA MAGDALENA I.C WELLIKIN 802013054 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017
31
Embed
PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI TINGKAT … · 2017. 12. 6. · Komitmen Afektif . berarti pelekatan ... masa kerja), (b) Psikologis (motivasi, kepuasan, stress kerja,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI
TINGKAT USIA KARYAWAN DI OKEZONE JAKARTA
Oleh :
MARIA MAGDALENA I.C WELLIKIN
802013054
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mencapai gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI
TINGKAT USIA KARYAWAN DI OKEZONE JAKARTA
Maria Magdalena I.C Wellikin
Sutarto Wijono
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
i
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Komitmen Organisasi Ditinjau dari
Tingkat Usia Karyawan di Okezone Jakarta. Sampel dalam penelitian yaitu karyawan
Okezone berjumlah 53 karyawan. Dimana karyawan dewasa awal berusia 18 – 30 tahun yaitu
33 karyawan lalu karyawan dewasa lanjut berusia 31 – 50 tahun yaitu 20 karyawan. Skala
komitmen organisasi yang digunakan yakni Skala Organizational Commitment Scale (Meyer
& Allen,1990). Teknik analisa data menggunakan teknik uji independent t-test dengan
bantuan SPSS versi 16 for windows. Hasil analisa data dengan menggunakan uji t
menghasilkan thitung sebesar -1.146 dengan sig. 2-tailed = 0,257 (p> 0,05). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan komitmen organisasi antara karyawan
dewasa awal (usia 18 – 30 tahun) dengan karyawan dewasa lanjut (usia 31 – 50 tahun).
Kata kunci : usia, komitmen organisasi
ii
Abstract
This research aims to identify the differences of organizational commitment levels of
employees in the Legal age for Jakarta. The sample in the study i.e. employees Okezone
amounted to 53 employees. Where theearly adult employees aged 18 - 30 years i.e. 33
employees then advanced adult employees aged 31 –50 years i.e. 20 employees.
Organizational commitment scale used i.e. the scale of Organizational Commitment Scale
(Meyer &,1990 Allen). Technique of data analysis using independent t-test techniques tes
with the help of SPSS version 16 for windows. The results of the analysis of the data by using
the t-test generated tcount -1,146 with sig 2-tailed = 0.257 (p>0.05). The results showed
that there were no significant differences between the employee's organizational
commitment early adulthood (age 18 – 30 years) with advanced adult employees (age 31 –
50 years).
Keywords :age, organizational commitment
1
PENDAHULUAN
Organisasi ialah sebuah sistem dari aktivitas atau kekuatan yang dikoordinasikan
secara sadar oleh dua atau beberapa orang (Kreitner & Kinicki, 2014). Suatu organisasi
dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan diperlukan manajemen yang baik dan benar salah satunya sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen secara makro yang
mengatur manusia/pegawai dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan dalam
organisasi. Dengan melaksanakan manajemen sumber daya manusia pula akan memberikan
manfaat yang besar kepada organisasi, tim, maupun individu (Hersona, dkk, 2012). Di era
globalisasi, media massa telah menjadi suatu kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh setiap
manusia. Pada dasarnya, media massa berfungsi sebagai sarana untuk menginformasikan,
mendidik, maupun menghibur. Di Indonesia, fungsi media tersebut tercatat dalam Undang-
Undang no. 40 Tahun 1999 Tentang Pers, yaitu “fungsi pers adalah untuk menginformasikan,
mendidik, menghibur, dan melakukan pengawasan sosial baik pada perilaku publik maupun
pada penguasa” (dalam Sonata, 2015). Media massa terdiri dari televisi, radio, surat kabar,
majalah, tabloid dan film. Pada saat ini, media komunikasi massa yang berkembang sangat
pesat adalah media online (surat kabar online). Dengan media online, informasi dari belahan
dunia manapun dapat diperoleh (dalam Dian, 2010).
Okezone.com merupakan portal online berita dan hiburan yang berfokus pada
pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun yang tinggal di luar negeri.
Okezone.com memiliki beragam konten dari berita umum, politik, peristiwa, internasional,
ekonomi, lifestyle, selebriti, sports, bola, auto, teknologi, dan lainnya. Okezone.com resmi
diluncurkan (Commercial Launch) sebagai portal berita pada 1 Maret 2007 dan merupakan
cikal-bakal bisnis online pertama milik PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), sebuah
perusahan media terintegrasi yang terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. Sampai
2
dengan bulan Oktober 2008, Okezone.com mendapatkan peringkat ke 24 dari Top 100
website terpopuler di Indonesia (Sumber: Alexa.com).
John Meyer & Natalie Allen (dalam Kreitner & Kinicki, 2014) terdapat 3 model
komitmen organisasi yaitu : Komitmen Afektif berarti pelekatan emosi pada pegawai,
identifikasi dengan pegawai, dan keterlibatan pegawai dalam perusahaan. Fenomena yang
didapat bahwa karyawan di Okezone memiliki komitmen yang tinggi pada dirinya sendiri
untuk memberikan yang terbaik pada setiap pekerjaan ditempatnya bekerja. Komitmen
Berkelanjutan adalah kesadaran akan kerugian karena meninggalkan perusahaan. Didapatkan
bahwa karyawan memiliki pertimbangan sebelum untuk pindah bekerja ke tempat yang baru.
& Komitmen Normatif mencerminkan rasa tanggung jawab untuk terus bekerja. Dimana
karyawan telah mendapatkan gaji sehingga memberikan feedback kepada perusahaan dengan
bekerja dan berkomitmen terhadap perusahaan.
Ada beberapa fenomena yang dapat ditemukan dari hasil observasi & wawancara
terkait dengan komitmen organisasi pada tanggal 28 September 2016 dengan 4 karyawan
Okezone. Hasil temuan menunjukkan bahwa karyawan mematuhi aturan, bersemangat dalam
bekerja, serta berkomitmen pada diri sendiri & untuk organisasi tempatnya bekerja. Namun
adanya pro dan kontra mengenai usia yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi karena
menurut mereka, makin dewasa usia seseorang biasanya dia berkomitmen terhadap
perusahaan serta memiliki pertimbangan sebelum memutuskan untuk pindah ke kantor yang
baru sedangkan hal – hal lainnya yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi yaitu
bekerjasama dengan tim, memberikan ide – ide yang bagus untuk organisasi, mempunyai
semangat kerja yang tinggi, serta tingkat kemampuan dan kedewasaan seseorang.
Atas dasar fenomena – fenomena tersebut dapat dikatakan bahwa ada masalah tentang
komitmen organisasi. Sehingga komitmen organisasi sangat penting dalam berjalannya suatu
3
perusahaan karena tanpa adanya komitmen yang tinggi dari sisi karyawan maka hasil dari
kinerjanya akan menurun. Dari hasil studi Christina & Maren, 2010 (dalam Agung. P, 2012)
menyimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia dipengaruhi oleh komitmen. Komitmen
organisasi merupakan kekuatan yang bersifat relatif dari karyawan dalam mengidentifikasi
keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Angel & Perry, 1981 (dalam Kurniawan,
2013) mengemukakan komitmen organisasi yang kuat akan mendorong para individu untuk
berusaha lebih keras dalam mencapai tujuan organisasi. Dimana komitmen yang tinggi akan
menjadikan individu lebih mementingkan organisasi dari pada kepentingan pribadi dan
berusaha menjadikan organisasi menjadi lebih baik. Hal ini ditandai dengan tiga hal, yaitu 1).
Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi, 2). Kesiapan dan kesediaan untuk
berusaha sungguh-sungguh atas nama organisasi, 3). Keinginan untuk mempertahankan
keanggotaan di dalam organisasi (Mowday, et.al:1981) (dalam Agung. P, 2012).
Dampak positif karyawan dengan komitmen organisasi yang tinggi memiliki
perbedaan sikap dibandingkan yang berkomitmen rendah. Komitmen organisasi yang tinggi
menghasilkan performa kerja, rendahnya tingkat absen, dan rendahnya tingkat keluar-masuk
(turnover) karyawan. Karyawan yang berkomitmen tinggi akan memiliki produktivitas tinggi
(Luthans, 2002). Sebaliknya, komitmen karyawan yang rendah memiliki dampak negatif.
Setiap organisasi akan mengalami kesulitan jika komitmen karyawannya rendah. Karyawan
dengan komitmen yang rendah tidak akan memberikan yang terbaik kepada organisasi dan
dengan mudahnya keluar organisasi (Riady, 2003). Untuk mendukung hasil penelitian maka
Mathiew & Zajaz (dalam Junita, 2012) mengatakan komitmen organisasi yang tinggi pada
karyawan akan memberikan dampak positif seperti meningkatkan produktifitas, kualitas kerja
dan menurunnya tingkat keterlambatan, absensi, dan perpindahan karyawan serta menurut
Sopiah (2008) komitmen karyawan yang rendah akan berdampak pada karyawan itu sendiri
4
misalnya terhadap perkembangan karier di organisasi atau perusahaan tersebut (dalam Junita,
2012)
Dalam suatu kesempatan, Meyer & Allen (1997) mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi yaitu: (a) karakteristik