Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab
Ini Dia, Perbedaan Antara Hepatitis A, B, C, D, E Yang Harus
Anda Ketahui!
Quote:
Hepatitis A
Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan
sembuh secara spontan tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini
bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1 sampai 2 minggu.
Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah
menular, terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh
tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat
menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini.
Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang
kesadaran kebersihannya rendah.
Hepatitis A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang
menyebabkan kerusakan permanen. Anda mungkin merasa seperti terkena
flu, mual, lemas, kehilangan nafsu makan, nyeri perut dan jaundis
(mata/kulit berwarna kuning, tinja berwarna pucat dan urin berwarna
gelap) atau mungkin tidak merasakan gejala sama sekali.
Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa
minggu. Untuk mencegah infeksi HAV, ada vaksin hepatitis A untuk
menangkalnya.
Quote:
Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat
berakibat fatal. Virus Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui
hubungan seksual, darah (injeksi intravena, transfusi), peralatan
medis yang tidak steril atau dari ibu ke anak pada saat
melahirkan.
Pada 90% kasus HBV menghilang secara alami, tetapi pada 10%
kasus lainnya virus tersebut tetap bertahan dan mengembangkan
penyakit kronis, yang kemudian bisa menyebabkan sirosis atau kanker
hati. Banyak bayi dan anak-anak yang terkena hepatitis B tidak
betul-betul sembuh, sehingga mendapatkan masalah liver di usia
dewasa. Anda perlu berhati-hati dengan virus HBV karena dapat
ditularkan oleh orang yang sehat (yang tidak mengembangkan penyakit
hepatitis B) tetapi membawa virus ini.
Hepatitis B seringkali tidak menimbulkan gejala. Bila ada
gejala, keluhan yang khas dirasakan adalah nyeri dan gatal di
persendian, mual, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, dan
jaundis.
Hepatitis B dapat ditangkal dengan vaksin. Anak-anak biasanya
mendapatkan vaksin ini sebagai bagian dari program vaksinasi
anak.
Quote:
Hepatitis C
Hepatitis C menular terutama melalui darah. Sebelumnya,
transfusi darah bertanggung jawab atas 80% kasus hepatitis C. Kini
hal tersebut tidak lagi terjadi berkat kontrol yang lebih ketat
dalam proses donor dan transfusi darah. Virus ditularkan terutama
melalui penggunaan jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan,
pembuatan tato dan body piercing yang dilakukan dalam kondisi tidak
higienis.
Penularan virus hepatitis C (HCV) juga dimungkinkan melalui
hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan, tetapi
kasusnya lebih jarang. Seperti halnya pada hepatitis B, banyak
orang yang sehat menyebarkan virus ini tanpa disadari.
Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B. Namun, hepatitis C
lebih berbahaya karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian
besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan di dalam tubuh
sehingga mengganggu fungsi liver.
Evolusi hepatitis C tidak dapat diprediksi. Infeksi akut sering
tanpa gejala (asimtomatik). Kemudian, fungsi liver dapat membaik
atau memburuk selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Pada sekitar 20% pasien penyakitnya berkembang sehingga menyebabkan
sirosis.
Saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi kita terhadap
hepatitis C.
Quote:
Hepatitis D
Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang
memerlukan pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak
sehingga hanya ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B.
Virus hepatitis D (HDV) adalah yang paling jarang tapi paling
berbahaya dari semua virus hepatitis.
Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B.
Diperkirakan sekitar 15 juta orang di dunia yang terkena hepatitis
B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D. Infeksi hepatitis D dapat
terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena
hepatitis B kronis (superinfeksi).
Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin
mengalami penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal
hati akut. Orang yang terkena superinfeksi hepatitis D biasanya
mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70%
d- 80%) menjadi sirosis.
Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi
hepatitis B maka otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini
karena HDV tidak mungkin hidup tanpa HBV.
Quote:
Hepatitis E
Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV)
ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi
hepatitis E terjadi di daerah bersanitasi buruk yang mendukung
penularan virus.
Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan
infeksi kronis. Secara umum, penderita hepatitis E sembuh tanpa
penyakit jangka panjang. Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%),
terutama pada ibu hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut
yang berbahaya.
Saat ini belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia secara
komersial. Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan standar
kebersihan yang baik.
Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar
belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang
terpisah. Jenis Hepatitis F ini disebabkan oleh jenis virus yang
terkait dengan penyakit hepatitis lainnya. Beberapa calon hepatitis
F muncul pada 1990-an, tapi tak satu pun dari laporan-laporan itu
telah terbukti. Pada tahun 1994, Deka et.al. melaporkan bahwa
partikel virus baru telah ditemukan dalam tinja pasca transfusi,
yang bukan merupakan virus hepatitis A, B, C maupun E. Kemudian
partikel virus tersebut disuntikkan kepada seekor monyet Indian dan
akhirnya monyet tersebut menderita penyakit hepatitis yg dinamakan
Hepatitis F atau Virus Toga.
Hepatitis G
GB virus C (GBV-C), sebelumnya dikenal sebagai virus hepatitis G
(HGV), adalah virus dalam keluarga Flaviviridae yang belum
ditetapkan ke genus, diketahui menginfeksi manusia, tetapi tidak
diketahui menyebabkan penyakit pada manusia. Gejala serupa
hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B
dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis
kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga
pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan
kepada saudara ataupun teman Anda.