Top Banner
1 PENELITIAN KOMPARATIF PERBANDINGAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SI PGSD BERASRAMA BANJARBARU YANG SERING DAN JARANG MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pembimbing : Drs.H. Fansuri, M.Pd Disusun oleh : Nama : Nurul Azizah NIM : A1E307904 Kelas : VI A DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN S1 PGSD TERINTEGRASI BANJARBARU 2010
44

Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

Jul 27, 2015

Download

Documents

Eross Chandra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

1

PENELITIAN KOMPARATIF

PERBANDINGAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA SI PGSD BERASRAMA BANJARBARU YANG

SERING DAN JARANG MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN

SEBAGAI SUMBER BELAJAR.

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Metodologi Penelitian

Dosen Pembimbing :

Drs.H. Fansuri, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Nurul Azizah

NIM : A1E307904

Kelas : VI A

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

S1 PGSD TERINTEGRASI

BANJARBARU

2010

Page 2: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

2

KATA PENGANTAR

Bismillahirrrahmanirrahim

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat `

HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini.

Penulisan proposal ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah metodologi

penelitian.

Proposal ini dapat diselesaikan oleh penulis karena penulis banyak

mendapatkan bimbingan, pengarahan, bantuan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Penulis juga menggali dari berbagai sumber

baik media cetak maupun elektronik. Selain itu, dalam kesempatan ini penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H.Fansuri, M.Pd selaku dosen

pembimbing mata kuliah metodologi penelitian dan kepada semua mahasiswa S1

PGSD Berasrama yang telah bersedia menjadi responden.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak

terdapat kekurangan baik dari segi bahasa maupun segi sistematika penulisan. Hal

ini disebabkan karena kemampuan, pengetahuan dan keterampilan penulis selaku

mahasiswa masih kurang. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun demi menyempurnakan dan memperbaiki proposal ini.

Akhirnya, penulis mengharap semoga proposal ini bisa bermanfaat bagi

kita semua, tidak hanya bagi penulis tetapi juga pembaca sehingga dapat

menambah wawasan dan pengetahuan. Amin YaRobbal A’lamin.

Banjarbaru, Juni 2010

Penulis

Page 3: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

3

DAFTAR ISI

JUDUL

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A.Latar Belakang ......................................................................................... 1

B.Identifikasi Masalah ................................................................................. 3

C.Batasan Masalah ....................................................................................... 3

D.Rumusan Masalah .................................................................................... 4

E. Tujuan penelitian ...................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 6

A. Deskripsi Teori ......................................................................................... 6

1. Belajar ................................................................................................... 6

2. Sumber Belajar ...................................................................................... 8

3. Perpustakaan sebagai Sumber Belajar ................................................. 9

4. Prestasi Belajar ...................................................................................... 12

B. Kerangka Berpikir.................................................................................... 18

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 20

A.Metode Penelitian ..................................................................................... 20

B.Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 20

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 28

A. Penyajian Data ......................................................................................... 29.

Page 4: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

4

B. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 32

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 35

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 38

A.Kesimpulan ............................................................................................... 38

B.Saran ........................................................................................................... 39

LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan pendidikan adalah salah satu aktivitas yang

senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan dan

perkembangan manusia. Pembangunan Indonesia di bidang pendidikan

dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan yang

diusahakan dari waktu ke waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang menggariskan bahwa pembangunan di bidang pendidikan

adalah upaya mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, UU No. 20 Th.

2003:pasal 3 dalam skripsi Susana Herminingsih. 2005 :13).

Peningkatan mutu pendidikan menjadi kewajiban semua pihak yang

terlibat dalam bidang pendidikan. Salah satu usaha dalam peningkatan mutu

pendidikan adalah penyediaan perpustakaan sebagai sumber belajar yang

dapat memberikan fasilitas belajar. Perpustakaan merupakan suatu hal yang

wajib ada dalam sebuah lembaga atau lingkungan pendidikan. Perpustakaan

merupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan, baik yang berkaitan dengan

dunia pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan

perpustakaan di lingkungan sekolah diharapkan dapat memudahkan

mahasiswa dalam mencari referensi atau rujukan sumber ilmu yang sedang

dipelajarinya dengan demikian mahasiswa dapat mengembangkan wacana

serta wawasannya lebih luas lagi.

Page 6: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

6

Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan. Peranan perpustakaan dalam kegiatan belajar

mengajar terlihat jelas, mengingat proses belajar mengajar modern

menggunakan beberapa metode antara lain: tanya jawab, ceramah, diskusi dan

lain-lain. Dengan metode tersebut peranan mahasiswa dalam kegiatan belajar

mengajar tidak hanya mendengarkan ceramah dari dosen secara pasif, tetapi

harus melakukan beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan

belajar mengajar.

Sekarang banyak keluhan daya serap / pemahaman para mahasiswa

terhadap penguasaan bahan ajar rendah. Penyebab rendahnya daya serap para

siswa terhadap bahan ajar tersebut bukan karena faktor potensial, tetapi salah

satu penyebabnya yang penting ad alah minat membaca buku mahasiswa

yang lemah. Dengan adanya minat yang tinggi pada mahasiswa akan

menjadikan mahasiswa lebih bersemangat dan bergairah dalam belajar.

Seseorang yang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu biasanya tidak

dapat diharapkan akan berhasil dengan baik dalam menguasai ilmu yang

dipelajari. Sebaliknya kalau seseorang belajar atau membaca dengan penuh

minat maka akan meluangkan waktunya yang cukupbanyak untuk mendalami

mata pelajaran tersebut sehingga diharapkan prestasi yang dicapai akan lebih

baik.

Berdasarkan uraian di atas penting kiranya untuk mengetahui secara

jelas apakah ada perbedaan prestasi antara mahasiswa yang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belalajar dan yang tidak. Untuk itu dilakukan

penelitian dengan judul “Perbandingan tingkat prestasi mahasiswa SI PGSD

Berasrama Banjarbaru yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar”.

Page 7: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

7

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemanfaatan perpustakaan PGSD Banjarbaru sebagai sumber

belajar?

2. Apakah perpustakaan PGSD Banjarbaru dapat dijadikan sumber belajar

secara optimal?

3. Apakah buku yang ada diperpustakaan PGSD Banjarbaru sesuai dengan

materi ajar sehingga dapat dijadikan sumber belajar?

4. Cocokkah ruang perpustakaan PGSD Banjarbaru untuk dijadikan tempat

belajar?

5. Bagaimana kelengkapan fasilitas perpustakaan PGSD Banjarbaru?

6. Apakah pelayanan diperpustakaan PGSD Banjarbaru memuaskan?

7. Bagaimana dengan kenyamanan penataan ruang perpustakaan PGSD

Banjarbaru untuk dijadikan sumber belajar?

8. Bagaimana prestasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru yang

sering memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar?

9. Bagaimana prestasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru yang

jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar?

10. Bagaimana perbandingan tingkat prestasi antara mahasiswa S1 PGSD

Berasrama Banjarbaru yang sering memanfaatkan dan yang jarang

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Pemanfaatan perpustakaan PGSD Banjarbaru sebagai sumber belajar.

2. Prestasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru yang sering

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

3. Prestasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru yang jarang

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Page 8: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

8

4. Perbandingan tingkat prestasi antara mahasiswa SI PGSD Berasrama

Banjarbaru yang sering memanfaatkan dan yang jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemanfaatan perpustakaan PGSD Banjarbaru sebagai sumber

belajar?

2. Bagaimana prestasi mahasiswa SI PGSD Berasrama Banjarbaru yang

sering memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar?

3. Bagaimana prestasi mahasiswa PGSD S1 Berasrama Banjarbaru yang

jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar?

4. Bagaimana perbandingan tingkat prestasi antara mahasiswa S1 PGSD

Berasrama Banjarbaru yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana pemanfaatan perpustakaan PGSD Banjarbaru

sebagai sumber belajar.

2. Mengetahui bagaimana prestasi mahasiswa SI PGSD Berasrama

Banjarbaru yang sering memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber

belajar.

3. Mengetahui bagaimana prestasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama

Banjarbaru yang jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber

belajar.

4. Mengetahui bagaimana perbandingan tingkat prestasi antara mahasiswa S1

PGSD Berasrama Banjarbaru yang sering dan jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

Page 9: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

9

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa agar lebih optimal lagi

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

2. Sebagai masukan bagi dosen, petugas perpustakaan agar selalu bekerja

sama dengan mahasiswa dalam memanfaatkan potensi perpustakaan dalam

meningkatkan prestasi.

3. Bagi peneliti, untuk mengetahui ada tidaknya perbandingan tingkat

prestasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama yang sering dan jarang

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar dan menjadi motivasi

kedepan bagi peneliti untuk selalu melibatkan perpustakaan dalam proses

belajar.

Page 10: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskriptif Teori

1. Belajar

a. Pengertian belajar

Pendapat para ahli yang mengungkapkan pengertian belajar dengan

meninjau dari bermacam-macam sudut, diantaranya James O. Whittaker

merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui latihan atau pengamatan. (Abu Ahmadi. 2003 :126)

Cronbach berpendapat bahwa Learning is shown by change in

behavior, asa result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

(Abu Ahmadi. 2003:127)

Winkel mengatakan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang

berlangsung dalam interaktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

(skripsi Slamet Harwanto. 2006 : 9)

Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang telah

dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan suatu

kegiatan atau aktifitas seseorang melalui proses pendidikan dan latihan,

yang dilakukan secara terus-menerus sepanjang hidup hingga

menimbulkan beberapa perubahan dan perkembangan pada dirinya baik

pengetahuan, tingkah laku, dan keterampilan untuk menuju kearah yang

lebih baik.

Page 11: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

11

b. Ciri-Ciri Belajar.

Menurut Darsono Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang

khas dimiliki oleh perbuatan belajar, dengan demikian ciri-ciri belajar ini

akan membedakannya dengan perbuatan yang bukan belajar (skripsi

Slamet Harwanto. 2006 : 9)

. Ciri-ciri belajar tersebut adalah:

1) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan

dipakai sebagai arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolok ukur

keberhasilan belajar.

2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan pada

orang lain. Jadi belajar bersifat individual.

3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.

Berarti individu harus aktif bila dihadapkan pada suatu lingkungan

tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiiki

berbagai potensi untuk belajar. Misalnya perhatian, minat, pikiran,

emosi, motivasi dll.

4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri seseorang yang

belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terpisahkan satu sama

lain.

c. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar.

Unsur-unsur dinamis dalam belajar mempunyai arti yaitu faktor-

faktor

yang keberadaanya berubah-ubah dalam diri individu yang belajar. Pada

suatu saat faktor itu kuat, di saat lain melemah. Bila kondisi faktor itu

menguat, maka proses belajar yang terjadi akan lancar dan sebaliknya.

Bila sedang menurun siswa melalui bantuan guru perlu meningkatkannya.

Unsur-unsur dinamis dalam belajar, antara lain:

a) Bahan Belajar dan Upaya Peningkatannya.

Bahan belajar sebagai muatan esensial diberikan untuk mencapai

tujuan belajar. Oleh karena itu bahan belajar harus dipilih sesuai

dengan tujuan belajar, disamping harus sesuai dengan minat siswa.

Kemajuan dibidang ilmu penegatahuan dan teknologi sekarang ini

Page 12: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

12

memberikan kemudahan guru umtuk memperoleh bahan belajar yang

banyak dan bervariasi.

b) Alat Bantu dan Upaya Peningkatannya.

Alat bantu belajar adalah segala sesuatu yang direncanakan oleh guru,

biasanya berupa alat peraga dan media. Alat peraga berfungsi

memperjelas hal-hal yang telah diterangkan, karena dengan alat

peraga siswa mempunyai pengalaman lebih banyak daripada sekedar

mendengarkan. Media berfungsi sebagai bahan belajar yang perlu

dipelajari siswa tanpa melalui guru. Supaya suasana kondusif ini

terwujud, guru perlu melakukan berbagai kegiatan, misalnya

mengatur ruangan kelas secara tepat dan menarik, serta menciptakan

interaksi yang wajar berlandaskan rasa saying antar sesama (Darsono,

2000:33-37 dalam skripsi Slamet Harwanto. 2006 : 11)

2. Sumber Belajar.

Menurut Ahmad Rohani (1997 : 102) sumber belajar adalah segala

macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan

memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar. Pada dasarnya

sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan ataulatihan adalah suatu sistem

yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan

sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual.

Sumber belajar inilah yang disebut media pendidikan atau media instruksional

untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sebagai sumber belajar

yang cocok, sumber tersebut menurut Sudjarwo (1988:125 dalam skripsi

Slamet Harwanto. 2006 : 12)harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu:

a) Harus dapat tersedia dengan cepat.

b) Harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri.

c) Harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagai

kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.

Berdasarkan pada persyaratan tersebut, maka sebuah sumber belajar

harus berorientasi pada siswa secara individual yang berbeda dengan sumber

belajar yang tradisional, yaitu sesuatu sumber belajar yang dibuat berdasarkan

pada pendekatan yang berorientasi pada guru/lembaga pendidikan.

Page 13: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

13

Pusat dan Peranan Sumber Belajar.

Menurut Sudjarwo (1988:126) pusat sumber belajar yang kadangkala

diberi nama lain yang serupa seperti laboratorium alat bantubelajar, alat bantu

belajar atau pusat belajar mandiri yang berfungsi melayani berbagai

kebutuhan individual suatu sekolah. Misalnya beberapa sekolah dapat

dilayani oleh suatu pusat sumber belajar. Pada umumnya, pusat-pusat seperti

itu ditempatkan dalam perpustakaan, yang sering mempunyai fungsi ganda

yaitu sebagai pusat sumber belajar yang tersedia untuk penyimpanan dan

untuk pemanfaatan sumberbelajar baik yang berupa cetak maupun non cetak.

(skripsi Slamet Harwanto. 2006 : 12)

3. Perpustakaan sebagai Sumber Belajar

a. Pengertian Perpustakaan Sekolah.

Hampir disetiap sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan

tinggi terdapat perpustakaan sekolah. Perpustakaan merupakan pusat

sarana akademis. (Azhar Arsyad. 2002 : 101). Perpustakaan merupakan

unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan

memelihara koleksi bahan perpustakaan yang dikelola dan diatur secara

sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan secara kontinu oleh

pemakai sebagai sumber informasi (Nurhadi, 1983:4 dalam skripsi

Slamet Harwanto. 2006 : 22)

Perpustakaan merupakan sumber belajar yang harus dimanfaatkan

oleh siapapun yang masih mau belajar, dapat menjadi sumber belajar.

Tidak hanya terbatas pada perpustakaan sekolah saja melainkan juga

perpustakaan-perpustakaan lain yang bermacam jenis dan tingkatannya,

termasuk perpustakaan keliling yang diadakan di kota atau di daerah

tertentu. Guru dan siswa tidak memanfaatkan perpustakaan sekolah

sebagai sumber belajar, tetapi juga kemungkinan partisipasinya dalam

melengkapi koleksi sumber di perpustakaan itu, antara lain dengan

mengundang juga perhatian dan peranan orang tua murid maupun juga

Page 14: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

14

lembaga yayasan luar sekolah yang bersimpati terhadap pendidikan

(Suharyono,2003:39 dalam skripsi Slamet Harwanto. 2006 : 22)

Parit M Yusuf dalam Nasution (1989:10 dalam skripsi Slamet

Harwanto. 2006 : 23) mengemukakan bahwa perpustakaan sebagai pusat

informasi, karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tempat terhimpun berbagai macam himpunan sumber informasi.

2) Tempat diolehnya berbagai macam himpunan sumber informasi.

3) Tempat menyebarluaskan berbagai macam sumber informasi.

4) Hal-hal tertentu berfungsi sebagai tempat lahirnya informasi.

5) Tempat dipelihara berbagai macam informasi.

6) Tempat pewaris budaya bangsa.

Untuk itu betapa pentingnya memanfaatkan sumber belajar dari

perpustakaan sekolah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

b. Perpustakaan Sekolah dalam Proses Belajar Mengajar.

Perpustakaan adalah salah satu alat vital dalam setiap program

pendidikan, pengajaran, dan penelitian bagi setiap lembaga pendidikan

dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan sekolah lebih dikhususkan untuk

menunjang proses belajar pendidikan sebagai lembaga pendidikan.

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan

pada umumnya, maka dapat dikatakan bahwa pengertian perpustakaan

sekolah merupakan penjabaran bagi pengertian perpustakaan pada

umumnya. Perpustakaan sekolah terwujud dengan adanya suatu unit

tertentu disebuah lembaga yang bernama sekolah. Menurut Nurhadi

(1983:9 dalam skripsi Slamet Harwanto. 2006 : 23) perpustakaan sekolah

menunjang belajar mengajar di sekolah.

Perpustakaan sekolah menurut Nasution (1983:3 dalam skripsi

Slamet Harwanto. 2006 : 23) mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Membantu melaksanakan penelitian dan membantu menemukan

keterangan-keterangan yang didapat di dalam kelas. Perpustakaan

memperbanyak pengetahuan dengan menyediakan bahan

perpustakaan dalam segala bentuknya, yang menunjang pelajaran.

Page 15: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

15

2) Memupuk daya kritis dari sumber yang beranekaragam, sehingga

dapat mengetahui berbagai informasi ilmu pengetahuan yang dapat

diberikan dengan cara berbeda-beda.

3) Membantu menghubungkan kreativitas, bila penting hubungan dan

ketrampilan lain.

4) Tempat untuk melestarikan buku dengan koleksi-koleksi karya

sastra dan budaya dari masa ke masa banyak tersimpan di

perpustakaan sekolah. Sehingga dapat menengok, mengerti,

menghayati kebudayaan dan kekayaan adat istiadat masa lampau.

5) Sebagai pusat penerangan, majalah, surat kabar yang memuat

tulisan-tulisan yang berisikan penerangan berbagai hal tentang

perkembangan siswa menjadi sumber informasi bagi siswa untuk

tetap berpijak pada zamannya.

6) Menjadi pusat dokumentasi, kliping, laporan kerja / album-album

dapat disimpan di perpustakaan sekolah.

7) Sebagai tempat rekreasi tempat rekreasi bacaan-bacaan ringan,

cerita-cerita lucu dapat menjadi pelepas ketegangan setelah

menerima pelajaran di dalam kelas.

Tujuan dan fungsi perpustakaan sekolah di atas dapat diketahui

bahwa perpustakaan sekolah mempunyai peranan dalam menunjang

keberhasilan dalam belajar. Perpustakaan sekolah sebagai sumber

belajar.

c. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah.

Ciri utama perpustakaan sekolah adalah adanya fungsi

pemanfaatan terhadap koleksi yang dimilikinya, jadi perpustakaan

sekolah bukanlah sekedar “fosil ilmu Pengetahuan” bukan sekedar

koleksi buku, melainkan koleksi bahan pustaka yang baik berupa buku

maupun nonbuku yang berfugsi untuk dimanfaatkan secara efisien

maka koleksi tersebut harus di proses dan di urus (Soedibyo, 1987:85

dalam skripsi Slamet Harwanto. 2006 : 25).

Menurut Soejonotrimo dalam Nurhadi (1983:85-86 dalam skripsi

Slamet Harwanto. 2006 : 23) pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk

Page 16: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

16

menuruti kebutuhan baik dalam belajar maupun minat-minatnya.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi:

1) Meminjam atau membaca buku-buku, bahan-bahan yang

diwajibkan atau dianjurkan bagi penyelesaian pelajaran.

2) Di perpustakaan dapat mencari keterangan dan bahan-bahan yang

diperlukan.

3) Untuk memenuhi minat dan rekreasi yang sehat setiap harinya.

Pemanfaatan yang efektif dan efisien terhadap koleksi

perpustakaan akan menunjang kegiatan belajar-mengajar. Pemanfaatan

yang efektif meliputi frekuensi kunjungan ke perpustakan sekolah,

kesadaran untuk menjadi anggota perpustakaan, aktivitas siswa selama

di perpustakaan dan kesiapan sebelum ke perpustakaan.

4. Prestasi Belajar

Menurut (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-

prestasi-belajar/) prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya

aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan

bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut

ilmu.

Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap

oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku

manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang

mendorong pribadi yang bersangkutan.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian

prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian

belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang

berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari

pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan.

Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28)

memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh

seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam

Page 17: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

17

raport.” Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi

belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang

siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar

adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa

dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga

aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan

prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target

dalam ketiga kriteria tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan

dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami

proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.

Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya

prestasi belajar siswa. Seseorang yang mengalami proses belajar

menginginkan hasiln yang baik sesuai apa yang hendak dicapai, untuk itu

perlu kiranya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern),

dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang

berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang

berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah,

masyarakat dan sebagainya.

a. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu

sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu

kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

Kecerdasan/intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

Page 18: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

18

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan

ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang

normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat

perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh

kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak

yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah

memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor

intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam

kegiatan belajar mengajar.

Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu

aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi

seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan

normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai

prestasi yang tinggi.”

Slameto (1995:56) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang

tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat

intelegensi yang rendah.”

Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa intelegensi adalah

“semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka

semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya,

semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka

semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.”

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau

kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi

seorang anak dalam usaha belajar.

Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang

sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa

yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat

dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang

berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan

Page 19: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

19

tertentu.”

Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau

kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut

Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai

kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak

bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu

pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya

sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya

prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar

terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting

dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi

seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan

sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak

keinginan anak tersebut.

Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang

diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang.

Menurut Winkel (1996:24) minat adalah “kecenderungan yang

menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal

tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.”

Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan bahwa minat

adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.”

Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah

“suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai

arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-

keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.”

Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar

Page 20: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

20

pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang

menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena

minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang

siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan

dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat

belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang

mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan

terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya

dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal

tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk

melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar

adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.

Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik

akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan

Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa “motivasi adalah

menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin

melakukan sesuatu.”

Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber

dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri

untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi

ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar

diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan

kegiatan belajar.

Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan

segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa

Page 21: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

21

kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri

siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni

pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya

dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan

belajar secara aktif.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa

pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya

dan sebagainya.

Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak

memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60)

faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan

keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.”

a. Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat

seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan

oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan

pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk

pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar

yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.”

Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam

keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat

seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa

aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang

menambah motivasi untuk belajar.

Dalam hal ini Hasbullah (1994:46) mengatakan: “Keluarga

merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam

keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan

bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi

pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan

akhlak dan pandangan hidup keagamaan.”

Page 22: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

22

Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan

dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah merupakan pendidikan

lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga

formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru

sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak.

Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus

menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah.

Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi

sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak

memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

b. Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa,

karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk

belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara

penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat

pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang

baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.

Menurut Kartono (1995:6) mengemukakan “guru dituntut untuk

menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki

tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru

harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan,

dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

Prestasi belajar dalam penelitian ini diambil dari niliai IPK

semester 4 dari mahasiswa S1PGSD Berasrama Banjarbaru.

B. Kerangka Berpikir

Perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan sangat membantu

para mahasiswa dan dosen dalam memenuhi kebutuhan belajar mengajar. Di

dalam perpustakaan terdapat berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan

oleh mahasiswa dan dosen untuk menggali dan mengembangkan sumber

Page 23: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

23

belajar mengajar yang nantinya dibawa ke dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas.

Pemanfaatkan sumber belajar di dalam perpustakan sekolah yang

menyediakan berbagai sumber penunjang dalam memperoleh penegetahuan

yang aktual dan juga untuk dalam mengembangkan materi dalam

memberikan paparan ketika didalam kelas agar tidak membosankan, perlu

sekali menggunakan sumber-sumber yang ada diperpustakaan. Dengan

pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan ini yang apabila dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh akan dapat menciptakan sifat kritis dan kreatif dari

mahasiswa dan dosen, sehingga nantinya dapat digunakan atau dapat

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

Peranan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar terlihat jelas,

mengingat proses belajar mengajar modern menggunakan beberapa metode

antara lain: tanya jawab, ceramah, diskusi dan lain-lain. Dengan metode

tersebut peranan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya

mendengarkan ceramah dari dosen secara pasif, tetapi harus melakukan

beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan belajar mengajar.

Dengan demikian dapat dibandingkan prestasi belajar yang di capai antara

mahasiswa yang sering memanfaatkan dan yang jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

C. Hipotesis Penelitian

Terdapat Perbandingan tingkat prestasi belajar yang dicapai antara

mahasiswa yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai

sumber belajar.

Page 24: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan,

dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan

dengan metode ilmiah. (http://www.pribadi-ibnu-rusdipengertian.co.id).

Dalam suatu penelitaian metode sangatlah penting, sebab dengan metode

penelitian penelitian yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari sistematis, pengumpulan data sampai pada analisis data.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Mengetahui bagaimana

perbandingan tingkat prestasi antara mahasiswa S1 PGSD Berasrama

Banjarbaru yang sering memanfaatkan dan yang jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode:

1. Metode Dokumentasi.

Metode dokumentasi, dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data mengenai nilai IPK semester 4 dari mahasiswa S1 PGSD

Berasrama Banjarbaru.

2. Metode Angket.

Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang

segala kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa S1 PGSD Berasrama

Banjarbaru yang berkenaan dengan pemanfaatan perpustakaan sebagai

sumber belajar.

B. Populasi dan Sampel Penelitian.

Populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diamati. Objek yang

diamati dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang

ada dalam objek tersebut dapat diukur atau diamati. Populasi terdapat dua

bagian yaitu ada populasi yang tak terbatas dan populasi yang dapat diketahui

jumlahnya. Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut

Page 25: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

25

“parameter” yaitu harga rata-rata hitung (mean) dan simpangan baku(standard

deviasi).( http://yenselpischa.wordpress.com/teknik-pengambilan-sample/)

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang memiliki karakter

tertentu sesuai dengan apa yang diteliti (Suharsimi, 1996:108 dalam skripsi

Slamet Harwanto. 2006 : 28). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru.

Tabel 1. Populasi penelitian.

No. Nama Mahasiswa Blok

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

Nurhidayati

Musfi Rosmaini

Yulyyana

Nina Maulidya

Khusnul Qotimah

Fenny Noorjannah

Laila Pitriani

Nana Norliani

Mariyana

Fathul Jannah

Rahmila Sari

Wahyu Setyo Agustina

Mahfuzatul Husna

Maida Mustika

Asri Fatimah

Eka Fitriani

Santi Sartika

Afdah

Norlatifah

Siti Zubaidah

Dewi Nur Utami F

Syafaritul Jannah

Megawati

Noviecka W

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

A

B

B

B

B

B

Page 26: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

26

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

Aulia Azizah

Hadiatul Hasanah

Choirun Nisa

Ita

Paulina Rohana

Dasimah

Aulia Rahmi

Norliani

Sri Widyastutik

Ukhti Fada Uhara

Noorhayati

Agustina Pusvitasari

Salasiah

Wahdiah

Marietna TM

Zainul Aulia

Ary Pryatna Ridhoni

Ahmad Fahriadi

Dede Dewantara

Syarif Fauzan

Miyandi Eko Anugrah

M. Eko Wahono

Adi Rusandy

M. Hidayatullah

A. Bahruddin Jailani

Aulia Rahman

Ernadi Hepriyadi

Arif Rahman Prasetyo

Tri Wibowo

Ranto Yunawan

Ahmad Syadzali

M. Raji

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

Page 27: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

27

57.

58.

59.

60.

Agus Setiawan

R.A, Surya. M

Rusdi

Tonny Ispiani

D

D

D

D

Jumlah 60 orang

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data penelitian ini terdiri dari : (1)

Identifikasi variabel, (2) Definisi operasional, (3) Pengembangan instrumen

penelitian dan pengukuran, dan (4) Uji coba instrumen penelitian.

1. Identifikasi variabel

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996:91 dalam skripsi Susana

Herminingsih. 2005 :40). Sedangkan pendapat yang dikemukakan Hadi

(1989:224 dalam skripsi Susana Herminingsih. 2005 :13) variabel adalah

gejala-gejala yang bervariasi baik jenis maupun tingkatannya.

Variabel penelitian dibedakan menjadi variabel bebas (independent

variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel yang diteliti

terdiri dari 1 variabel terikat (devendent) dan 1 variabel bebas

(indevendent), yaitu :

a. Variabel terikat : Prestasi mahasiswa dilihat dari IPK semester IV (Y)

b. Variabel bebas : Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar.

(X).

Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat

dalam gambar korelasi hubungan antara varibel berikut.

Adapun sub variabel yang mendukung dalam penyusunan

instrument adalah:

1) Keanggotaan mahasiswa di perpustakaan.

2) Frekuensi kunjungan ke perpustakaan.

x Y

Page 28: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

28

3) Aktivitas mahasiswa di perpustakaan.

4) Penggunaan perpustakaan sebagai sumber belajar.

2. Definisi Operasional

Setiap variabel dirumuskan secara konseptual maupun operasional,

berdasarkan sintesis yang diperoleh dari kerangka teoritik.

Batasan Operasional adalah:

Pemanfaatkan sumber belajar di dalam perpustakan sekolah yang

menyediakan berbagai sumber penunjang mahasiswa dalam memperoleh

pengetahuan yang aktual dan juga untuk dosen dalam mengembangkan

materi dalam memberikan paparan ketika di dalam kelas agar tidak

membosankan, perlu sekali menggunakan sumber-sumber yang ada di

perpustakaan. Dengan pemanfaatan sumber belajar di perpustakaan ini

yang apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan dapat

menciptakan sifat kritis dan kreatif dari mahasiswa dan dosen, sehingga

nantinya dapat digunakan atau dapat mempengaruhi prestasi belajar

mahasiswa,

Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar meliputi :

keanggotaan mahasiswa di perpustakaan, frekuensi kunjungan ke

perpustakaan, aktivitas siswa di perpustakaan, penggunaan perpustakaan

sebagai sumber belajar.

3. Pengembangan Instrumen Penelitian dan Pengukuran

Kegiatan pengumpulan data dilakukan terhadap mahasiswa S1

PGSD Berasrama Banjarbaru yang dijadikan subjek penelitian. Kuesioner

digunakan untuk mengungkapkan variabel kompetensi pemanfaatan

perpustakaan sebagai sumber belajar yang diisi langsung oleh respoden.

Page 29: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

29

Pengukuran variabel pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber

belajar

ASPEK

YANG

DIAMATI

INDIKATOR NO

ITEM

Pemanfaatan

perpustakaan

sebagai sumber

belajar

1) Keanggotaan mahasiswa di perpustakaan.

a. Memandang penting dan perlu adanya

perpustakaan.

b. Motovasi mahasiswa menjadi anggota

perpustakaan sekolah.

1,2

3

2) Frekuensi kunjungan ke perpustakaan.

a. Kunjungan mahasiswa ke perpustakaan.

b. Mempunyai jadwal kunjungan ke

perpustakaan.

4,5

6

3) Aktivitas siswa di perpustakaan.

a. Mencari bahan yang berhubungan dengan

materi ajar.

b.Mempunyai inisiatif untuk belajar

kelompok di perpustakaan

7,8,9

10

4) Penggunaan perpustakaan sebagai sumber

belajar.

a. Motivasi mahasiswa untuk menggunakan

sumber belajar.

b. Sumber belajar yang menunjang di

perpustakaan

11

12

Page 30: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

30

INSTRUMEN

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PETUNJUK ANGKET 1

1. Mohon bantuan sdr / sdri untuk menjawab semua pertanyaan yang ada.

2. Memberi tanda (x) pada kolom yang anda pilih sesuai keadaan yang

sebenarnya.

3. Ada lima alternatif jawaban yang dipilih, yaitu :

1 = sangat tidak setuju

2 = kurang setuju

3 = kadang – kadang

4 = setuju

5 = sangat setuju

No. INTEM PERTANYAAN JAWABAN

1 2 3 4 5

1 2 3

1. Memandang penting dan perlu adanya perpustakaan

sebagai pusat sumber belajar

2. Memandang penting dan perlu adanya perpustakaan

sebagai tempat refresing

3. Memiliki motivasi untuk menjadi anggota

perpustakaaan

4. Memiliki motivasi untuk menggunakan perpustakaan

sebagai sumber belajar.

5. Perpustakaan memiliki sumber belajar yang

menunjang.

Page 31: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

31

INSTRUMEN

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PETUNJUK ANGKET 2

1. Mohon bantuan sdr / sdri untuk menjawab semua pertanyaan yang ada.

2. Memberi tanda (x) pada kolom yang anda pilih sesuai keadaan yang

sebenarnya.

3. Ada lima alternatif jawaban yang dipilih, yaitu :

1 = tidak pernah

2 = jarang

3 = biasa

4 = sering

5 = sangat sering

No. INTEM PERTANYAAN JAWABAN

1 2 3 4 5

1 2 3

1. Mengunjungi perpustakaan jika ada tugas.

2. Mengunjungi perpustakaan jika tidak ada tugas.

3. Mempunyai jadwal kunjungan ke perpustakaan.

4. Mencari bahan yang berhubungan dengan materi ajar.

5. Sekedar membaca koran dan duduk santai melihat tv.

6. Memainkan piano yang ada di perpustakaan.

7. Mempunyai inisiatif untuk belajar kelompok di

perpustakaan.

Page 32: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data

Penelitian diperoleh dengan menggunakan dokumentasi dan angket.

Hasil dokumentasi berupa informasi mengenai Nilai Indeks Prestasi Komulatif

(IPK) semester 4 dari mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru.

Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang segala kegiatan yang

dilakukan oleh mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru yang berkenaan

dengan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar.

1. Hasil Dokumentasi

Data diperoleh dengan mengumpulkan IPK 60 orang mahasiswa

S1 PGSD Berasrama. Data tersebut nantinya akan dihubungkan dengan

hasil angket pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar untuk

mengetahui mana mahasiswa yang sering dan jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar sehingga dapat membandingkan

prestasi mahasiswa yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar

Tabel 1. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Mahasiswa S1 PGSD

Berasrama Banjarbaru Semester IV

No Nama IPK

1 Nurhidayati 3.6

2 Musfi Rosmaini 3.55

3 Yulyyana 3.5

4 Nina Maulidya 3.45

5 Khusnul Qotimah 3.65

6 Fenny Noorjannah 3.55

7 Laila Pitriani 3.8

8 Nana Norliani 3.5

9 Mariyana 3.45

10 Fathul Jannah 3.4

11 Rahmila Sari 3.4

12 Wahyu Setyo Agustina 3.6

13 Mahfuzatul Husna 3.65

Page 33: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

33

14 Maida Mustika 3.45

15 Asri Fatimah 3.55

16 Eka Fitriani 3.6

17 Santi Sartika 3.75

18 Afdah 3.6

19 Norlatifah 3.85

20 Siti Zubaidah 3.35

21 Dewi Nur Utami F 3.5

22 Syafaritul Jannah 3.5

23 Megawati 3.5

24 Noviecka W 3.6

25 Aulia Azizah 3.45

26 Hadiatul Hasanah 3.35

27 Choirun Nisa 3.35

28 Ita 3.4

29 Paulina Rohana 3.3

30 Dasimah 3.45

31 Aulia Rahmi 3.4

32 Norliani 3.45

33 Sri Widyastutik 3.2

34 Ukhti Fada Uhara 3.1

35 Noorhayati 3.6

36 Agustina Pusvitasari 3.35

37 Salasiah 3.5

38 Wahdiah 3.35

39 Marietna TM 3.2

40 Zainul Aulia 3.8

41 Ary Pryatna Ridhoni 3.55

42 Ahmad Fahriadi 3.3

43 Dede Dewantara 3.4

44 Syarif Fauzan 3.2

45 Miyandi Eko Anugrah 3.85

46 M. Eko Wahono 3.65

47 Adi Rusandy 3.4

48 M. Hidayatullah 3.5

49 A. Bahruddin Jailani 3.3

50 Aulia Rahman 3.4

51 Ernadi Hepriyadi 3.35

52 Arif Rahman Prasetyo 3.8

53 Tri Wibowo 3.5

54 Ranto Yunawan 3.55

Page 34: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

34

55 Ahmad Syadzali 3.65

56 M. Raji

57 Agus Setiawan 3.2

58 Rd.A, Surya. M 3.1

59 Rusdi 3.3

60 Tonny Ispiani 3.14

2. Hasil Angket Pemanfaatan Perpustakaan sebagai Sumber Belajar

Tabel 2. Hasil Angket

No Nama Total Nilai

1 Nurhidayati 78.33

2 Musfi Rosmaini 56.67

3 Yulyyana 63.33

4 Nina Maulidya 61.67

5 Khusnul Qotimah 76.67

6 Fenny Noorjannah 63.33

7 Laila Pitriani 83.33

8 Nana Norliani 55

9 Mariyana 63.33

10 Fathul Jannah 61.67

11 Rahmila Sari 70

12 Wahyu Setyo Agustina 75

13 Mahfuzatul Husna 71.67

14 Maida Mustika 58.33

15 Asri Fatimah 73.33

16 Eka Fitriani 85

17 Santi Sartika 75

18 Afdah 71.67

19 Norlatifah 81.67

20 Siti Zubaidah 70

21 Dewi Nur Utami F 68.33

22 Syafaritul Jannah 63.33

23 Megawati 61.67

24 Noviecka W 63.33

25 Aulia Azizah 66.67

26 Hadiatul Hasanah 65

27 Choirun Nisa 63.33

28 Ita 70

29 Paulina Rohana 63.33

Page 35: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

35

30 Dasimah 58.33

31 Aulia Rahmi 46.67

32 Norliani 70

33 Sri Widyastutik 55

34 Ukhti Fada Uhara 55

35 Noorhayati 85

36 Agustina Pusvitasari 66.67

37 Salasiah 71.67

38 Wahdiah 58.33

39 Marietna TM 60

40 Zainul Aulia 85.33

41 Ary Pryatna Ridhoni 73.33

42 Ahmad Fahriadi 63.33

43 Dede Dewantara 58.32

44 Syarif Fauzan 56.67

45 Miyandi Eko Anugrah 73.33

46 M. Eko Wahono 71.67

47 Adi Rusandy 66.67

48 M. Hidayatullah 65

49 A. Bahruddin Jailani 68.33

50 Aulia Rahman 66.67

51 Ernadi Hepriyadi 50

52 Arif Rahman Prasetyo 71.67

53 Tri Wibowo 56.67

54 Ranto Yunawan 60

55 Ahmad Syadzali 71.67

56 M. Raji 60

57 Agus Setiawan 68.33

58 R.A, Surya. M 35

59 Rusdi 66.67

60 Tonny Ispiani 53.33

Jumlah 3948.65

Page 36: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

36

B. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang

dirumuskan oleh karena itu jawaban sementara tersebut harus diuji sehingga

dari pengujian yang dilakukan akan diketahui apakah data-data yang

terkumpul tersebut mendukung hipotesis ataukah sebaliknya menolak

hipotesis yang diajukan.

Hipotesis yang diajukan terdapat perbandingan tingkat prestasi belajar

yang dicapai antara mahasiswa yang sering dan jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

Melalui data yang disajikan diketahui jumlah hasil pengisian angket

adalah 3948, 65 dari total keseluruhan. Untuk mengklasifikasikan

mahasiswa yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai

sumber belajar digunakan passing grade (PG) sebagai batasan. Jadi,

mahasiswa yang di atas passing grade di anggap sering ke perpustakaan dan

yang dibawah passing grade dianggap jarang ke perpustakaan.

Diketahui:

Jumlah nilai pengisian angket = 3948, 65

Jumlah responden (mahasiswa S1 PGSD Berasrama) = 60 orang

Rata-rata = = 65, 81= 66

Standar Deviasi (SD) = x 66 = 22

Passing grade = Rata-rata + . SD

= 66 + . 22

= 66 + 5, 5

= 71, 5

Dengan menggunakan passing grade sebagai batasan di ditemukan

mahasiswa yang sering dan jarang menggunakan perpustakaan sebagai

sumber belajar.

Page 37: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

37

1. Mahasiswa yang Sering Memanfaatkan Perpustakaan sebagai

Sumber Belajar.

Tabel 3. Mahasiswa yang sering

No Nama Total Nilai IPK

1 Nurhidayati 78.33 3.6

2 Khusnul Qotimah 76.67 3.65

3 Laila Fitriani 83.33 3.8

4 Wahyu Setyo Agustina 75 3.6

5 Mahfuzatul Husna 71.67 3.65

6 Asri Fatimah 73.33 3.55

7 Eka Fitriani 85 3.6

8 Santi Sartika 75 3.75

9 Afdah 71.67 3.6

10 Norlatifah 81.67 3.85

11 Noorhayati 85 3.6

12 Salasiah 71.67 3.5

13 Zainul Aulia 85.33 3.8

14 Ary Pryatna Ridhoni 73.33 3.55

15 Miyandi Eko Anugrah 73.33 3.85

16 M. Eko Wahono 71.67 3.65

17 Arif Rahman Prasetyo 71.67 3.8

18 Ahmad Syadzali 71.67 3.65

Jumlah 66.05

Hasil analisis diketahui mahasiswa S1 PGSD Berasrama

Banjarbaru yang sering memanfaaatkan perpustakaan sebagai sumber

belajar berjumlah 18 orang.

2. Mahasiswa yang Jarang Memanfaatkan Perpustakaan sebagai

Sumber Belajar.

Tabel 4. Mahasiswa yang jarang

No Nama Total Nilai IPK

1 Musfi Rosmaini 56.67 3.55

2 Yulyyana 63.33 3.5

3 Nina Maulidya 61.67 3.45

4 Fenny Noorjannah 63.33 3.55

5 Nana Norliani 55 3.5

6 Mariyana 63.33 3.45

Page 38: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

38

7 Fathul Jannah 61.67 3.4

8 Rahmila Sari 70 3.4

9 Maida Mustika 58.33 3.45

10 Siti Zubaidah 70 3.35

11 Dewi Nur Utami F 68.33 3.5

12 Syafaritul Jannah 63.33 3.5

13 Megawati 61.67 3.5

14 Noviecka W 63.33 3.6

15 Aulia Azizah 66.67 3.45

16 Hadiatul Hasanah 65 3.35

17 Choirun Nisa 63.33 3.35

18 Ita 70 3.4

19 Paulina Rohana 63.33 3.3

20 Dasimah 58.33 3.45

21 Aulia Rahmi 46.67 3.4

22 Norliani 70 3.45

23 Sri Widyastutik 55 3.2

24 Ukhti Fada Uhara 55 3.1

25 Agustina Pusvitasari 66.67 3.35

26 Wahdiah 58.33 3.35

27 Marietna TM 60 3.2

28 Ahmad Fahriadi 63.33 3.3

29 Dede Dewantara 58.32 3.4

30 Syarif Fauzan 56.67 3.2

31 Adi Rusandy 66.67 3.4

32 M. Hidayatullah 65 3.5

33 A. Bahruddin Jailani 68.33 3.3

34 Aulia Rahman 66.67 3.4

35 Ernadi Hepriyadi 50 3.35

36 Tri Wibowo 56.67 3.5

37 Ranto Yunawan 60 3.55

38 M. Raji 60 3.3

39 Agus Setiawan 68.33 3.2

40 R.A, Surya. M 35 3.1

41 Rusdi 66.67 3.3

42 Tonny Ispiani 53.33 3.14

Jumlah 141.99

Page 39: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

39

Hasil analisis diketahui mahasiswa S1 PGSD Berasrama

Banjarbaru yang jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar

berjumlah 42 orang.

Untuk mengetahui adakah perbandingan prestasi antara mahasiswa

S1 PGSD Berasrama Banjarbaru yang sering dan jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar dilakukan dengan membedakan rata-

rata keduanya.

Mahasiswa S1 PGSD Berasrama yang sering memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

Jumlah mahasiswa = 18 orang

Jumlah IPK dari keseluruhan siswa yang sering = 66,05

Rata – rata = = 3, 67

Mahasiswa S1 PGSD Berasrama yang jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

Jumlah mahasiswa = 42 orang

Jumlah IPK dari keseluruhan siswa yang sering = 141, 99

Rata – rata = = 3, 38

Berdasarkan perhitungan yang ditunjukkan di atas terlihat ada perbandingan

prestasi antara mahasiswa yang sering dan jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Masalah yang ingin diungkapkan melalui penelitian ini adalah ada

tidaknya peanrbanding antara mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru

yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Dari hasil pengujian menunjukan ada perbandingan antara mahasiswa S1

PGSD Berasrama yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar.

Page 40: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

40

1. Perbandingan Tingkat Prestasi antara Mahasiswa S1 PGSD

Berasrama Banjarbaru yang Sering dan Jarang Memanfaatkan

Perpustakaan sebagai Sumber Belajar

Berdasarkan hasil IPK terlihat perbanding yang cukup signifikan

antara mahasiswa yang sering dan jarang memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar, meskipun prestasi mahasiswa jarang

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar juga masih

dikategorikan bagus.

2. Persentase Jumlah Mahasiswa S1 PGSD Berasrama yang Sering

dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan sebagai Sumber Belajar

Jumlah mahasiswa S1 PGSD Berasrama yang sering dan jarang

sangat jauh berbeda dari 60 orang hanya 18 orang yang sering dan 42

orang yang jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Jika dipersentasikan :

P = x 100%

Persentasi Sering = x 100% = 30 %

Persentase Jarang = x 100% = 70%

3.23.25

3.33.35

3.43.45

3.53.55

3.63.65

3.7

Sering Jarang

3.67

3.38

Perbandingan Prestasi

Perbedaan Prestasi

Page 41: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

41

Jika digambarkan dalam bentuk diagram yaitu :

Persentase di atas menunjukkan kurang optimalnya mahasiswa S1

PGSD Berasrama Banjarbaru dalam memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar. Kekurang optimalan disebabkan beberapa

kendala, yaitu :

1. Petugas perpustakaan yang menangani pengelolaan perpustakaan

di PGSD Banjarbaru hanya satu orang sehingga pengelolaannya

kurang optimal.

2. Koleksi buku yang ada diperpustakaan kurang menunjang.

Kebanyakan buku berupa buku-buku lama dan buku baru hanya

sebagian yang berhubungan dengan perkuliahan dan buku-buku

paket SD sebagiannya lagi tidak berhubungan dengan perkuliahan

misalnya buku kecantikan, golf, tanaman, perikanan dan lain-lain.

Sehingga mahasiswa lebih memilih meminjam buku di

perpustakaan LPMP atau langsung online dari internet.

30%

70%

Persentase Mahasiswa Memanfaatkan Perpustakaan sebagai Sumber Belajar

Sering

Jarang

Page 42: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

42

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemanfaatan perpustakaan PGSD Banjarbaru sebagai sumber belajar

oleh mahasiswa S1 PGSD Berasrama belum optimal, terlihat dari hasil

angket yaitu hanya 30% dari 60 orang mahasiswa yang dikategorikan

sering memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar sisanya 70%

dikategorikan jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber

belajar.

2. Prestasi mahasiswa SI PGSD Berasrama Banjarbaru yang sering

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar setelah dirata-

ratakan adalah 3, 67. Prestasi mahasiswa S1 PGSD Berasrama

Banjarbaru yang jarang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber

belajar setelah dirata-ratakan adalah 3,38 sehingga terbukti hipotesis

kalau ada perbandingan tingkat prestasi antara mahasiswa S1 PGSD

Berasrama Banjarbaru yang sering dan jarang memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar.

3. Kekurang optimalan disebabkan beberapa kendala, yaitu :

- Petugas perpustakaan yang menangani pengelolaan perpustakaan di

PGSD Banjarbaru hanya satu orang sehingga pengelolaannya kurang

optimal.

- Koleksi buku yang ada diperpustakaan kurang menunjang.

Kebanyakan buku berupa buku-buku lama dan buku baru hanya

sebagian yang berhubungan dengan perkuliahan dan buku-buku paket

SD sebagiannya lagi tidak berhubungan dengan perkuliahan misalnya

buku kecantikan, golf, tanaman, perikanan dan lain-lain. Sehingga

Page 43: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

43

mahasiswa lebih memilih meminjam buku di perpustakaan LPMP

atau langsung online dari internet.

B. Saran

1. Bagi mahasiswa agar lebih optimal lagi memanfaatkan perpustakaan

sebagai sumber belajar.

2. Bagi dosen agar selalu bekerjasama dengan mahasiswa dalam

memanfaatkan potensi perpustakaan dalam meningkatkan prestasi.

3. Bagi PGSD agar lebih banyak menambah koleksi buku yang berhubungan

den perpustakaan.

4. Bagi pengelola atau petugas perpustakaan hendaknya selalu memberikan

pelayanan yang lebih baik sehingga mahasiswa lebih terbantu dalam

mencari sumber belajar di perpustakaan.

Page 44: Perbandingan Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Dan Jarang Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

44

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Azhar, Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Herminingsih, Susana. 2005. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber

Belajar dan Hubungannya dengan Prestasi belajar siswa Sekolah Dasar

Pangudi Luhur Bernardus Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi.

Semarang : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Harwanto, Slamet. 2006. Korelasi Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi di

Perpustakaan dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA

Negeri 1 Karangdowo Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2005/2006.

Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Sunartombs. 2009. Pengertian Prestasi Belajar. (blog online)

(http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/)

Suhairi. 2008. Teknik Pengambilan Sample. (blog yenselpischa)

(http://yenselpischa.wordpress.com/teknik-pengambilan-sample/)

Rusdi, Ibnu. Pengertian Penelitian. (blog online) (http://www.pribadi-ibnu-

rusdipengertian.co.id).