Top Banner
Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011 60 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI DENGAN PERMAINAN BENTENG TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI DAN VITAL KAPASITAS PARU-PARU MURID SD KECAMATAN BACUKIKI KOTA PARE-PARE Oleh: H. AD’DIEN )* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan kasti terhadap peningkatan kesegaran jasmani murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (2) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan kasti terhadap peningkatan kapasitas vital paru murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (3) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan benteng terhadap peningkatan kesegaran jasmani murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (4) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan benteng terhadap peningkatan kapasitas vital paru murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (5) Ada tidaknya perbedaan antara pengaruh latihan permainan kasti dengan permainan benteng terhadap peningkatan kesegaran jasmani murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (5) Ada tidaknya perbedaan antara pengaruh latihan permainan kasti dengan permainan benteng terhadap peningkatan kpasitas paru murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare. Sampel sebanyak 60 orang dari murid SD Negeri 79 dan SD Negeri 35 di Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ada pengaruh latihan permainan bola kasti terhadap tingkat kesegaran jasmani murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 10.717 (P < 0,05), Ada pengaruh permainan benteng terhadap tingkat kesegaran jasmani murid SD Negeri Se- Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 6.785 (P < 0,05), Ada pengaruh latihan permainan kasti terhadap kapasitas vital paru murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 4.600 (P < 0,05), Ada pengaruh latihan permainan benteng terhadap kapasitas vital paru murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 6.594 (P < 0,05), Ada perbedaan pengaruh antara latihan permainan bola kasti dan latihan permainan benteng terhadap tingkat kesegaran jasmani murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai F hitung = 5.008 (P < 0,05), Ada perbedaan pengaruh antara latihan permainan bola kasti dan benteng terhadap kapasitas vital paru murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 3.315 (P < 0,05). Kata kunci : Kesegaran jasmani, kapasitas vital paru, permainan kasti, permainan benteng
22

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Feb 06, 2018

Download

Documents

phamnhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

60

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI DENGAN PERMAINAN BENTENG TERHADAP PENINGKATAN

KESEGARAN JASMANI DAN VITAL KAPASITAS PARU-PARU MURID SD KECAMATAN BACUKIKI KOTA PARE-PARE

Oleh:

H. AD’DIEN )*

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan kasti terhadap peningkatan kesegaran jasmani murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (2) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan kasti terhadap peningkatan kapasitas vital paru murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (3) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan benteng terhadap peningkatan kesegaran jasmani murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (4) Ada tidaknya pengaruh latihan permainan benteng terhadap peningkatan kapasitas vital paru murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (5) Ada tidaknya perbedaan antara pengaruh latihan permainan kasti dengan permainan benteng terhadap peningkatan kesegaran jasmani murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare, (5) Ada tidaknya perbedaan antara pengaruh latihan permainan kasti dengan permainan benteng terhadap peningkatan kpasitas paru murid SD Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare. Sampel sebanyak 60 orang dari murid SD Negeri 79 dan SD Negeri 35 di Kecamatan Bacukiki Kota Pare-Pare. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ada pengaruh latihan permainan bola kasti terhadap tingkat kesegaran jasmani murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 10.717 (P < 0,05), Ada pengaruh permainan benteng terhadap tingkat kesegaran jasmani murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 6.785 (P < 0,05), Ada pengaruh latihan permainan kasti terhadap kapasitas vital paru murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 4.600 (P < 0,05), Ada pengaruh latihan permainan benteng terhadap kapasitas vital paru murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 6.594 (P < 0,05), Ada perbedaan pengaruh antara latihan permainan bola kasti dan latihan permainan benteng terhadap tingkat kesegaran jasmani murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai F hitung = 5.008 (P < 0,05), Ada perbedaan pengaruh antara latihan permainan bola kasti dan benteng terhadap kapasitas vital paru murid SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota Parepare, terbukti di peroleh nilai t hitung = 3.315 (P < 0,05).

Kata kunci : Kesegaran jasmani, kapasitas vital paru, permainan kasti,

permainan benteng

Page 2: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

61

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

ABSTRACT

Comparison Between the Effect of Exercise rounders By Game Fortress Game Against Increasing Physical Freshness And Vital Lung Capacity District elementary students Bacukiki Pare-Pare. This study aims to determine: (1) There is a correlation exercise rounders game against the increase in physical fitness of primary school students sub-district Bacukiki Pare-Pare, (2) There is a correlation exercise rounders game against the increase in lung vital capacity of primary school students sub-district Bacukiki Pare-Pare, (3) There is a correlation exercise fortress game against increasing physical fitness of primary school students sub-district Bacukiki Pare-Pare, (4) There is a correlation exercise game stronghold of vital lung capacity building of primary school students sub-district Bacukiki Pare-Pare, (5) There whether the difference between the effect exercise rounders game by game stronghold on improving physical fitness of primary school students sub-district Bacukiki Pare-Pare, (5) There is at least the difference between the effect exercise rounders game by game stronghold of primary school pupils increased lung kpasitas District Bacukiki Pare-Pare. Sample as many as 60 people from elementary school students 79 and Elementary School 35 in District Bacukiki Pare-Pare. Results of hypothesis testing showed that there baseball game exercise influence on the level of physical fitness of students Elementary School District A Bacukiki Parepare, proven obtained t value = 10 717 (P <0.05), There is the influence of the fortress game against the physical fitness level of students Elementary School District A Bacukiki Parepare, proven obtained t value = 6785 (P <0.05), There is the influence of exercise rounders game against lung vital capacity Elementary School students Se-Sub Bacukiki Parepare, proven obtained t value = 4600 (P <0.05), There is the influence of exercise game stronghold of vital lung capacity of primary school pupils A Sub Bacukiki Parepare, proven obtained t value = 6594 (P <0.05), There is a difference between the effect of exercise baseball game and practice games stronghold of the level of physical fitness of students Elementary School District A Bacukiki Parepare, proven in obtaining the value of F count = 5008 (P <0.05), There is a difference in effect between exercise and citadel baseball game against the vital capacity lung Elementary School students Se-Sub Bacukiki Parepare, proven obtained t value = 3315 (P <0.05). Keywords: Physical fitness, lung vital capacity, baseball game, castle games

PENDAHULUAN

Kehidupan di masa yang

akan datang penuh dengan

tantangan, di antaranya ancaman

terhadap kualitas hidup yang

berhubungan dengan kesehatan

manusia. Masyarakat di negara

maju sudah merasakan rangkaian

akibat dari gaya hidup yang lebih

banyak diam, kurang bergerak dan

kelebihan kalori sebagai dampak

dari otomatisasi dan kelebihan

kalori. Cepat atau lambat sekarang

mulai terasa masyarakat Indonesia

sudah mulai menjalani gaya hidup

diam, terutama dikalangan lapisan

Page 3: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

62

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

menengah keatas. Akibat yang

dirasakan yaitu adalah

meningkatnya penyakit regeneratif

atau penyakit hipokinetik (kurang

gerak), akibat langsung adalah

rendahnya kemampuan dan

tingginya angka sakit yang tentunya

juga berdampak terhadap

kesegaran jasmani seseorang.

Dengan modernisasi yang

serba teknologi, membatasi

manusia dari aktivitas fisik berupa

permainan olahraga, sehingga

tingkat kebugaran fisik, tidak

sesuai dengan beban aktivitas

sehari-hari, termasuk beban tubuh

yang menyebabkan malas untuk

bergerak. “Melalui aktivitas fisik

yang teratur maka akan diperoleh

gerakan fungsi organ tubuh yang

memadai bagi pembinaan

kemampuan fisik dan persendian

yang lebih baik” (Rattu, 2001).

Suatu wadah yang tepat

untuk menanggulangi dampak yang

akan terjadi terhadap rangkaian

permasalahan di masa akan datang

adalah melalui pendidikan, dan

salah satu kajian untuk membina

pola hidup sehat adalah melalui

pendidikan jasmani.

Oleh sebab itu, tujuan utama

pendidikan jasmani ialah membina

kesehatan sekaligus kebugaran

jasmani, Lutan (2000)

mengungkapkan bahwa secara

umum tujuan pendidikan jasmani

untuk perkembangan organik

mencakup kesegaran jasmani dan

komponen dasar yang meliputi

kekuatan, power, daya tahan

kardiovaskuler dan daya tahan otot.

Pendidikan sebagai suatu

pembinaan manusia yang

berlangsung seumur hidup,

pendidikan jasmani yang diajarkan

di sekolah memiliki peranan yang

sangat penting, yaitu memberikan

kesempatan pada anak didik untuk

terlibat langsung dalam berbagai

pengalaman belajar melalui aktifitas

jasmani, olahraga dan kesehatan

yang terpilih yang dilakukan secara

sistimatika. Pembekalan

pengalaman belajar itu diarahkan

untuk membina pertumbuhan fisik

dan pengembangan psikis yang

lebih baik, sekaligus membentuk

pola hidup sehat dan bugar

sepanjang hayat.

Pendidikan jasmani

merupakan bagian integral dari

sistem pendidikan secara

keseluruhan. Oleh karena itu,

pelaksanaan pendidikan jasmani

harus diarahkan pada pencapaian

tujuan pendidikan tersebut. Tujuan

pendidikan jasmani bukan aktifitas

jasmani itu sendiri, tetapi untuk

mengembangkan potensi murid

melalu aktifitas jasmani (Depdiknas,

2003).

Dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani guru harus

dapat mengajarkan berbagai

keterampilan gerak dasar, teknik

dan strategi permainan / olahraga,

internalisasi nilai-nilai (sportifitas,

jujur kerjasama, dan lain-lain) dari

pembiasaan pola hidup sehat.

Pelaksanaannya bukan melalui

pengajaran konvensional di dalam

kelas yang bersifat kajian teoritis,

namun melibatkan unsur fisik

1

Page 4: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

63

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

mental, intelektual, emosional dan

sosial. Aktivitas yang diberikan

dalam pengajaran harus

mendapatkan sentuhan dikdakdik-

metodik, sehingga aktivitas yang

dilakukan dapat mencapai tujuan

pengajaran. Melalui pendidikan

jasmani diharapkan siswa dapat

memperoleh berbagai pengalaman

untuk mengungkapkan kesan

pribadi yang menyenangkan, kreatif,

inovatif, terampil, meningkatkan dan

memeliharan kesegaran jasmani

serta pemahaman terhadap gerak

manusia.

Dalam materi bermain atau

permainan dalam rangka

pembelajaran pendidikan jasmani,

anak akan melakukan permainan itu

dengan rasa senang, pada

umumnya anak merasa lebih

senang melakukan permainan,

daripada melakukan cabang

olahraga permainan yang lain.

Karena rasa senang inilah maka

anak akan mengungkapkan

kepribadiannya yang asli pada saat

mereka bermain, baik itu berupa

watak asli, maupun kebiasaan yang

telah membentuk kepribadiannya.

Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa dengan bermain seseorang

dapat mengaktualisasikan potensi

aktivitas manusia dalam bentuk

gerak, sikap dan perilaku. Dari

situasi yang timbul ini maka seorang

tenaga pengajar pendidikan jasmani

dapat melaksanakan kewajibannya.

Sebab situasi itu bilamana perlu,

guru dapat memberi pengarahan,

koreksi, saran latihan atau dorongan

yang tepat agar anak didiknya

berkembang lebih baik, dan dapat

mencapai kedewasaan yang

diharapkan. Dengan demikian dapat

pula dikatakan bahwa dengan

bermain kita dapat meningkatkan

kualitas anak sesuai dengan aspek

pribadi manusia yang secara tidak

langsung dapat pula meningkatkan

kesegaran jasmani murid melalui

aktivitasnya.

Murid dipandang sebagai

salah satu sumber untuk

menentukan apa yang akan

dijadikan bahan pelajaran, agar

kemampuan murid dapat

dikembangkan seoptimal mungkin.

Untuk itu perlu dipelajari bagaimana

murid tumbuh, berkembang dan

belajar, apa kebutuhan dan

minatnya. Menurut Yusuf (1998)

bahwa: Aliran progresif anak

merupakan satu kesatuan yang

utuh, perkembangan emosi dan

sosial sama pentingnya dengan

perkembangan intelektual. Isi

pengajaran berasal dari

pengalaman murid sendiri yang

sesuai dengan minat dan

kebutuhannya.

Dalam rangka peningkatan

kesegaran jasmani salah satu

kegiatan yang ada disekolah yaitu

permainan. Tujuan permainan di

sekolah adalah membantu murid

dalam peningkatan kesegaran

jasmani melalui pengenalan dan

penanaman sikap positif serta

kemampuan gerak dari berbagai

aktifitas permainan, sedangkan

fungsi dari permainan yang

disajikan di sekolah memiliki fungsi

antara lain pengembangan aspek:

Page 5: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

64

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

(1) organic, (2) neuro moscular, (3)

perceptual, (4) social dan (5)

emosional (Depdiknas, 2003)

Kesegaran jasmani

merupakan aspek yang sangat

penting dari kesegaran tubuh

secara keseluruhannya yang

memberikan kesanggupan pada

seseorang untuk menjalani hidup

yang produktif serta dapat

menyesuaikan diri setiap beban fisik

yang layak, (Sutarman, 1997). Dari

uraian di atas dapatlah kita

simpulkan bahwa Pendidikan

jasmani adalah untuk memacu

pertumbuhan dan perkembangan

jasmani, mental, emosional dan

sosial yang selaras dalam upaya

membentuk dan mengembangkan

kemampuan gerak, menanamkan

nilai, sikap dan membiasakan hidup

sehat dikalangan murid. Kesegaran

jasmani adalah kemampuan

seseorang mengerjakan satu seri

kelompok otot-otot dalam waktu

yang lama untuk membebani sistim

peredaran darah dan pernafasan

tanpa menyebabkan ia berhenti

bekerja (Bafirman, 1994). Seorang

murid yang memiliki tingkat

kesegaran jasmani yang tinggi atau

tingkat kondisi tubuh yang prima

akan dapat melakukan aktifitas

belajar dengan baik dalam waktu

yang cukup lama, tanpa mengalami

kelelahan yang berarti. Sedangkan

fungsi paru Paru merupakan salah

satu organ tubuh yang berfungsi

didalam sistem pernafasan, disini

terjadi pertukaran udara antara

oksigen ditarik masuk dalam darah

dan karbondioksida akan

dikeluarkan darah secara osmose

(Syaifuddin 1997). Pada saat

olahraga, produksi karbondioksida

sebagai hasil sisa metabolisme

akan bertambah, begitu juga

kebutuhan oksigen untuk oksidasi

didalam sel-sel bertambah.

Pembuangan karbondioksida

yang meningkat tersebut

dilaksanakan oleh sistem

pernapasan. Sehingga pada

olahraga yang intensif, frekuensi

maupun mendalamnya pernapasan

akan bertambah guna menghasilkan

ventilasi paru yang meningkat.

Adapun kegunaan hasil kenaikan

ventilasi paru ini akan menambah

pengiriman O2

dan mempercepat

pembuangan CO2. Orang yang

terlatih mempunyai kecenderungan

bahwa mendalamnya pernapasan

nyata sekali bertambah, sedangkan

frekuensi pernapasan tidak begitu

nyata (Octia Woro 1999) Berbeda

dengan orang yang tidak terlatih,

pada orang tidak terlatih frekuensi

pernapasannya semakin meningkat.

Padahal dalam setiap tarikan napas

selalu ada udara yang tidak sampai

pada alveoli, udara tersebut hanya

ada pada ruang mati. Sehingga

makin banyak frekuensi pernapasan

maka semakin banyak pula udara

yang tidak ikut menyegarkan alveoli.

Jadi semakin tinggi frekuensi

pernapasan, berarti kurang efisien

(Octia Woro 1999). Hal ini sangat

erat kaitannya dengan kemampuan

murid untuk melakukan aktivitas

belajar oleh sebab itu peningkatan

kesegaran jasmani dan kapasitas

Page 6: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

65

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

vital paru sangat penting dalam

aktivitas murid keseharian dalam

proses pembelajaran.

Untuk dapat menyelaraskan

perkembangan kemampuannya

secara optimal, diperlukan kreatifitas

guru untuk memilih alternatif

permainan yang menekankan pada

aktifitas gerak murid yang lebih aktif,

sehingga mampu meningkatkan

tingkat kesegaran murid. Salah satu

materi pelajaran yang diajarkan pada

sekolah dasar yaitu permainan bola

kecil dan salah satunya adalah

permainan bola kasti dan permainan

tradisional (benteng). Kedua aktivitas

ini mempunyai tingkat efektifitas

gerak yang dapat meningkatkan

kesegaran jasmani

Potensi fisik yang

digunakan dalam permainan bola

kasti dan permainan benteng

adalah hubungan gerak organ-

organ tubuh secara keseluruhan.

Termasuk kontraksi otot-otot yang

dilibatkan dalam melakukan teknik

dasar permainan. Kedua

permainan tersebut, memiliki

prioritas komponen kondisi fisik

dalam melakukan gerakan, serta

fasilitas lainnya yang mendukung

pelaksanaan permainan tersebut.

Dari teknik dasar yang sama yaitu

berlari diasumsikan bahwa kedua

bentuk permainan ini sangat

mendukung dalam peningkatan

kesegaran jasmani, sehingga

perlu dianalisis secara ilmiah

mengenai konsep gerak dasar

permainan tersebut dalam

pemeliharaan dan peningkatan

kesegaran jasmaninya.

Di sekolah dasar kota

Parepare berdasarkan pengamatan

yang penulis lakukan dalam

bebarapa tahun belakangan ini,

dimana keinginan murid untuk

bermain masih dirasakan sangat

kurang. Kendalanya pada praktek di

lapangan, guru lebih menekankan

pada aspek keterampilan cabang

olahraga dari pada nilai-nilai akan

kebutuhan murid yaitu pada

penekanan bermain.

Selain itu yang menjadi pokok

permasalahan adalah kedua bentuk

permainan tersebut, kurang

diterapkan oleh guru pendidikan

jasmani di sekolah, padahal sudah

menjadi bagian dari isi kurikulum

secara nasional yang diajarkan di

sekolah. Inilah yang menjadi salah

satu perhatian, sehingga permainan

kasti dan permainan benteng dapat

dijadikan pilihan dalam bentuk latihan

pada tingkat sekolah dasar, dan

selama ini guru hanya terfokus pada

kecabangan olahraga yang lebih

banyak mengajarkan pada tingkat

keterampilan.

Peningkatan kesegaran

jasmani melalui permainan di

sekolah dasar sangat berhubungan

erat dengan kapasitas vital paru

yang merupakan suatu proses yang

melibatkan mekanisme jantung dan

pembuluh darah dan darah. Karena

berhubungan dengan proses

ekspirasi dan inspirasi dalam

melakukan aktivitas gerak. Oleh

sebab itu keduanya menjadi fokus

pembinaaan latihan yang perlu

disajikan di sekolah.

Page 7: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

66

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Berdasarkan pada

permasalahan diatas maka

penelitian ini diarahkan pada

permainan kasti dan permainan

tradisional (permainan benteng)

kedua jenis permainan ini memiliki

prosedur pelaksanaan yang

berbeda yaitu pada aktivitas gerak

dan metode permainan. Yang

diharapkan dapat meningkatkan

kesegaran jasmani dan kapasitas

vital paru.

Konsep Permainan

Perhatikan seorang anak

yang sedang bermain, alangkah

gembiranya, alangkah sehatnya,

alangkah tidak bebasnya, alangkah

tidak resminya dan begitu seriusnya

kelihatan. Kalau ibu atau ayahnya

ditanya mengapa “Sonny” bermain

jawaban adalah bahwa anak itu

tidak dapat bekerja tanpa itu.

Sebagaimana kecenderungan pada

umumnya, permainan selalu

mempunyai daya tarik psikologis

dan Philosofhy. Sampai saat ini

asal-usul dan fungsi permainan

belum diketahui. Kalau dipikir

permainan hanya membuang-buang

waktu dan energi belaka, sekarang

permainan telah menjadi media atau

perantara suatu kekuatan pada

aturan sekolah dan pengembangan

pribadi seseorang yang lebih besar.

Kegiatan permainan binatang sama

dengan manusia, secara luas

ditandai dengan kebebasan, secara

spontan dan menyenangkan.

permainan sangat penting untuk

persiapan, pertumbuhan dan

perkembangan organisme”.

Permainan bukanlah merupakan sisi

luar aktivitas tetapi berada dalam

aktivitas itu sendiri. Secara

bertentangan banyak sekali perilaku

anak-anak yang tidak mempunyai

tujuan adalah sangat berguna untuk

persiapan dan aktivitas hidup dalam

perilakunya. Permainan hanyalah

untuk bermain saja. Selanjutnya hal

tersebut mengacu pada akivitas-

aktivitas yang disertai dengan

pernyataan kepuasan baik mental

maupun fisik yang menyenangkan,

kuat, meriangkan dan merasakan

inisiatif itu sendiri. Adalah penting

bagi anak-anak untuk menciptakan

suatu cerita ketika dia betul-betul

menghentikan permainannya. Dia

merusak bonekanya untuk

memperbaikinya kembali. Oleh

karena itu permainan merupakan

imajinasi yang tinggi dan ungkapan

kreativitas dari “diri sendiri” ketika

kita berkata permainan merupakan

sesuatu fenomena yang menarik”,

kita terpaksa percaya bahwa itu

adalah kebutuhan hidup manusia.

Permainan merupakan

pengembangan dari kata main

atau bermain, yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan

manusia sehari-hari. Menurut

Lutan (1991) bahwa: Bermain

merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan secara sadar, suka rela

tanpa paksaan dan tak sungguhan

dalam batas waktu, tempat dan

ikatan peraturan. Namun

bersamaan dengan ciri itu bermain

menyerap ikhtiar yang sungguh-

sungguh dari pemainnya disertai

dengan ketegangan dan kesukaan

Page 8: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

67

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

untuk mencapai tujuan yang berada

dalam kegiatan itu sendiri dan tak

berkaitan dengan persoalan

material, tetapi kesenangan semata

yang diharapkan.

Beberapa definisi tentang

bermain, memunculkan perbedaan

ciri dan karakteristik dari psikolog,

filosof dan pedagogi. Psikolog

mengatakan bahwa bermain adalah

dorongan langsung dari dalam diri

individu secara internal, sementara

filosof melihat sebagai usaha untuk

membantu mencapai tujuan

pendidikan melalui faktor internal

dan eksternal, sedangkan pedagog

menekankan pada nilai-nilai untuk

mengembangkan harmoni antara

jiwa dan raga melalui pembelajaran,

latihan atau kebutuhan rekreasi.

Perbedaan tersebut, tentu

berdasarkan aspek pandang

keilmuan masing-masing, tetapi

esensinya pada dunia pendidikan

mengakui adanya ungkapan yang

menyatakan bahwa makin banyak

kesempatan bermain, makin

sempurnalah penyesuaian anak

terhadap keperluan hidupnya di

dalam masyarakat.

Berbeda dengan Loy (dalam

Lutan, 1988) yang memberi

spesifikasi, “Bahwa bermain

merupakan karakteristik utama

pada olahraga. Olahraga yang

merupakan permainan adalah

kompetitif; dan olahraga

melibatkan kombinasi beberapa

keterampilan, strategi, dan

kesempatan.” Dalam permainan

inilah, diterapkan unsur-unsur

tujuan pendidikan yang lebih

konprehensif dengan mengacu

pada kognitif, afektif dan

psikomotor. Dengan demikian,

permainan merupakan aktivitas

yang bervariasi pelaksanaannya,

adapun yang termasuk permainan

ialah: “Permainan anak-anak,

permainan tradisonal, permainan

kecil, dan permainan bola besar”

(Sukintaka, 1992).

Hal itu menjadi perhatian,

karena permainan bagi anak

merupakan kegiatan yang

membantu berkembang menjadi

remaja, dewasa hingga lanjut usia.

Dengan demikian, bermain

memiliki peran fungsi dalam

pendidikan yang memberi

kepuasan dan kebutuhan nilai-

nilai. Soemitro (1992)

menyampaikan fungsi bermain

dalam pendidikan mengadung

nilai-nilai: “Mental, fisik

(kesehatan) dan sosial.” Oleh

karena itu, yang menjadi perhatian

dalam konsep permainan ini

adalah mental, fisik dan sosial.

Konsep permainan ini, sebagai

kebutuhan dalam membentuk

karakteristik murid sekolah dasar,

yang dalam hal ini adalah obyek

pendidikan.

Permainan Kasti

Permainan kasti adalah

permainan kecil dengan bola kecil

yang menggunakan alat, yang

disederhanakan dengan disebut

bola kecil. Menurut Sukintata (1992)

bahwa yang dimaksud dengan

permainan kecil adalah : Permainan

yang tidak mempunyai aturan baku,

Page 9: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

68

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

dan tidak ada organisasi induk,

termasuk didalamnya ialah

permainan anak-anak, kasti,

„rounders‟, bola pukul, bola tangan,

dan bola keranjang serta

bentengyang dijadikan permainan

pada sekolah dasar.

Kata kasti berasal dari

bahasa Belanda, kasti artinya suatu

permainan dilapangan yang

menggunakan bola kecil dan

pemukul yang terbuat dari kayu.

“Permainan kasti dilakukan secara

beregu, yang dimainkan oleh dua

regu, setiap regu terdiri dari 12

pemain, dengan memerankan

fungsinya masing-masing, yang

dimainkan di lapangan berumput

dan berbentuk empat persegi

panjang”. (Depdiknas, 2001)

Pada permainan kasti

berasal terdiri dari beberapa

gerakan dasar yang digunakan

dalam bermain, gerakan dasar

tersebut adalah melempar,

menangkap dan memukul, serta

berlari, adapun uraiannya sebagai

berikut:

1. Melempar, cara melakukan

lemparan dalam permainan bola

kasti adalah: (1) lemparan bola

datar, (2) lemparan bola

melambung ke atas/parabola (3)

melambungkan bola pada sisi

pemukul (4) lemparan bola

menggelinding.

2. Menangkap bola dalam

permainan kasti terdiri dari: (1)

menangkap bola datar dan bola

rendah, (2) menangkap bola

parabola/melambung ke atas (3)

menangkap bola menggelinding.

3. Memukul bola terdiri dari : (1)

memukul bola mendatar, (2)

memukul bola merendah, (3)

memukul bola melambung.

4. Berlari dilakukan setelah

memukul bola, dengan melewati

tiang pertolongan/langsung ke

tiang bebas, atau dapat berlari

kembali ke ruang bebas untuk

mendapatkan poin.

Sebelum permainan dimulai,

para pemain diharuskan melakukan

pemanasan terlebih dahulu, seperti

pada permainan olahraga lainnya,

sehingga dapat menggunakan

peralatan dengan baik.

Permainan Benteng

Pada waktu sekarang

mungkin sekali permainan

tradisional tidak lagi dimainkan oleh

anak-anak. Permainan yang

merupakan hasil budi daya manusia

pada masa lampau itu, sebenarnya

telah menggairahkan anak untuk

bersenang-senang, dan mempunyai

pengaruh yang sangat bermakna

pada perkembangan pribadi anak-

anak mereka. Mengungkapkan dan

melestarikan permainan daerah

tradisional, merupakan pelestarian

nilai-nilai budaya bangsa.

Pengenalan kembali budaya bangsa

ini diharapkan dapat menggugah

perasaan dan pengertian anak

tentang budaya bangsanya.

Pengenalan kembali kepada yang

telah lampau merupakan suatu hasil

budaya nenek moyang, dapat

dirasakan sebagai sesuatu yang

dapat dinikmati sesuatu yang perlu

dimiliki dan dilestarikan.

Page 10: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

69

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Pada permainan benteng

terdiri dari beberapa gerakan dasar

yang digunakan dalam bermain,

gerakan dasar tersebut adalah

berlari, menghindar, adapun

uraiannya sebagai berikut:

1. Tempat/lapangan

2. Peralatan

3. Waktu dan lama permainan

Lama permainan 2 x 25menit

istirahat 10menit

4. Pemain

Setiap regu terdiri dari 10 orang,

cadangan 2 orang

5. Cara bermain

a. Sebelum permainan dimulai

diadakan pengundian

b. Regu yang menang undian

memulai permainan dengan

cara keluar dari benteng

untuk memancing lawan

c. Setiap pemain berfungsi

sebagai pemancing atau

dikejar sebagai pengejar. Ia

akan menjadi pengejar regu

lawan apabila lebih dahulu

meninggalkan bentengnya,

dan ia akan menjadi orang

orang yang dikejar oleh

lawan apabila ia belakangan

meninggalkan bentengnya.

d. Anggota regu yang

tertangkap akan menjadi

tawanan dari pihak lawan

e. Cara menangkap cukup

dengan menyentuh bagian

badan lawan

f. Tawanan yang berkumpul

didaerah tawanan dapat bebas

kembali apabila teman

seregunya yang belum

tertangkap dapat

membebaskan dengan jalan

menyentuh bagian badannya.

Tawanan yang lebih dari satu

orang, semuanya dapat

bebas dengan menyentuh

salah seorang tawanan, bila

satu dengan yang lainnya

bergandengan.

g. Kapten regu ditandai dengan

ban/pita dilengan kanan dan

mengatur setiap anggota

regunya. Bila kapten regu

tertangkap, tugas diserahkan

kepada salah seorang

anggota regunya

h. Benteng suatu regu

dinyatakan terbakar apabila

salah seorang dari regu

lawan dapat membakar

benteng dengan jalan

menginjakkan kakinya

didaerah benteng

i. Setelah salah satu regu

benteng terbakar, permainan

dilanjutkan dengan regu yang

berhasil membakar berfungsi

sebagai pemancing

j. Pemain yang keluar dari

garis lapangan permainan

dianggap tertangkap

6. Penggantian pemain

Selama permainan berlangsung

setiap regu diperbolehkan

mengadakan pergantian pemain

sebanyak dua kali

7. Wasit, pembantu wasit dan

pencatat

a. Pertandingan dipimpin oleh

seorang wasit dan dua orang

pembantu wasit

b. Tugas wasit memimpin

jalannya pertandingan

Page 11: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

70

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

c. Tugas pembantu wasit

khusus dalam memancing,

mengawasi garis, mengawasi

tahanan dan pembakaran

benteng

d. Pencatat bertugas mencatat

nilai yang diperoleh masing-

masing regu dan mengawasi

pergantian pemain

8. Penilaian dan penentuan

pemenang

a. Regu yang dapat membakar

benteng lawannya mendapat

nilai satu. Regu yang paling

banyak membakar benteng

lawan dinyatakan sebagai

pemenang

b. Apabila pada akhir

pertandingan kedua regu

mendapat nilai sama, maka

diadakan pertandingan

perpanjangan waktu 2x5

menit tanpa istirahat

c. Apabila masih tetap sama

ditentukan dengan undian

Tingkat Kesegaran Jasmani

Perkataan kesegaran jasmani

lasim dikenal dengan istilah asing

“physical fitness.” Physical berarti

badan atau tubuh sedangkan fitness

berarti segar. Jadi yang dimaksud

dengan physical fitness (kesegaran

jasmani) yaitu badan yang sehat

dan segar. Pengertian kesegaran

jasmani dipandang sebagi suatu

konsep yang mempunyai ruang

lingkup yang cukup luas. Oleh

karena itu, para ahli mendefenisikan

sesuai dengan sudut pandang

keahlian. Misalnya, dari segi

kedokteran lebih menitik beratkan

pada kemampuan jantung dan paru-

paru. Dari bidang olahraga lebih

menitik beratkan pada keberhasilan

melakukan aktifitas fisik tanpa

menimbulkan kelelahan yang

berarti.

Soedarno SP (1990)

mengatakan bahwa: “Seseorang

yang memiliki kesegaran jasmani

yang baik akan mampu memenuhi

tuntutan fisik tertentu.” selanjutnya

dikatakan pula : “seseorang

dinyatakan fit untuk sesuatu tugas

aktifitas apabila ia mampu

menyelesaikan tugas tersebut

cukup efesien dan tanpa kelelahan

yang berlebihan dan dapat pulih

kembali.”. Pasau (1992) bahwa:

Kesegaran jasmani dirumuskan

sebagai kemampuan pemulihan

(recovery) pernafasan dan

peredaran darah sesudah

melakukan pekerjaan atau tugas

gerak dengan beban berdasarkan

standar tertentu dan suatu

pernyataan bahwa sistem dalam

tubuh, dalam keadaan mampu/siap

untuk memikul kegiatan-

kegiatannya secara memuaskan

serta tergantung pada potensi

biodinamik dari individu yang

meliputi potensi fungsional dan

metabolismenya.

Pasau (1992) mengatakan

bahwa: “Kesegaran jasmani adalah

kemampuan individu untuk

mengemban tugas sampai selesai

dengan baik, tanpa mengalami

kelelahan yang berarti.”

Dari pandangan tentang

kesegaran jasmani, dapat

disimpulkan bahwa sebenarnya

Page 12: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

71

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

kesegaran jasmani merupakan

kemampuan dasar fisik manusia

yang esensial dalam dirinya yang

selalu siap memikul beban tugas

yang diminta atau yang dibebankan

kepada individu untuk dilaksanakan

sebaik-baiknya. Oleh karena itu,

kesegaran jasmani adalah suatu

kesanggupan atau kemampuan

tubuh seseorang yang secara utuh

melakukan suatu kerja atau

kegiatan yang efektif dan efesien

tanpa menimbulkan kelelahan yang

berarti bagi seseorang dan

sesudahnya masih memiliki tenaga

yang cukup untuk melakukan atau

melanjutkan kegiatan yang lain.

Kesegaran jasmani terdiri

berbagai unsur, berikut ini

pembagian unsur-unsur kesegaran

jasmani menurut para ahli.

Soekarno (1990) membagi

unsur-unsur kesegaran jasmani

menjadi 12 komponen, yaitu: (1)

kesehatan yang baik, (2) kekuatan,

(3) kelincahan, (4) ketahanan

muscular, (5) kecepatan, (6)

keseimbangan, (7) kelentukan, (8)

koordinasi, (9) ketahanan

kardiorespirasi, (10) berat badan

yang sesuai, (11) kemampuan

motorik umum, dan (12)

ketangkasan neuromusculer.

Adisasmita (1991)

mengungkapkan unsur kesegaran

jasmani yaitu: (1) daya tahan

(endurance), (2) kekuatan otot

(muscle strength), (3) tenaga ledak

(muscle explusive power), (4)

kecepatan (speed), (5) ketangkasan

(agility), (6) kelentukan (flexibility),

(7) keseimbangan (balance), (8)

kecepatan reaksi (reaction time),

dan (9) koordinasi (coordination).

Cholik (2002) membagi unsur-

unsur kesegaran jasmani menjadi

10 komponen sebagai berikut: (1)

resistance to disease (daya tahan

dari penyakit), (2) muscular strength

and muscular endurance (kekuatan

otot dan daya tahan otot), (3)

endurance cardiovascular–

respiration (daya tahan jantung,

peredaran darah dan pernafasan,

(4) muscular power (daya ledak

otot), (5) flexibility (kelentukan), (6)

speed (kecepatan), (7) agillity

(kelincahan), (8) coordination (koordinasi),

(9) balance (keseimbangan), (10)

accurasi (ketepatan).

Apabila derajat kesegaran

jasmani cukup tinggi yang dimiliki

seseorang memberikan ciri-ciri

sebagaimana dikemukakan oleh

Soekarno (1990) bahwa: “1) tahan

lama bekerja, 2) dinamis, 3) kreatif,

4) daya juang tinggi, 5) tidak mudah

stress, 6) awet muda, 7) tidak

mudah putus asa, dan 8) tidak loyo.”

Kesegaran jasmani merupakan

aspek yang sangat penting dari

kesegaran jasmani secara

keseluruhannya, yang nantinya

akan memberikan kesanggupan

pada seseorang untuk menjalani

hidup yang produktif serta dapat

menyesuaikan diri setiap beban fisik

yang layak, (Sutarman, 1997).

Kemampuan seseorang untuk

menunaikan tugasnya sehari–hari

dengan gampang, tanpa merasa

lelah yang berlebihan, dan masih

mempunyai sisa atau cadangan

Page 13: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

72

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

tenaga untuk keperluan yang

mendadak.

Tingkat kesegaran jasmani

sangat penting dan sesuai dengan

kebutuhan murid yang selalu

dihadapkan dengan kegiatan jadwal

pelajaran yang padat, karena bila

kesegaran jasmani meningkat akan

dapat memberikan hal yang berarti

terhadap ketahanan jasmaniah.

Seseorang memiliki tingkat

kesegaran jasmani yang tinggi akan

memiliki kekuatan dan ketahanan

untuk melakukan aktifitas kehidupan

tanpa mengalami kelelahan yang

berarti.

Selanjutnya “Seseorang yang

mempunyai dasar kesegaran

jasmani yang baik, dan

perkembangan badan yang kuat

melalui aktifitas jasmani, akan lebih

memiliki pandangan keingintahuan

sebab mempunyai semangat hidup

yang lebih besar dan tingkat

tenaganya yang tinggi. Tenaga

tersebut diperlukan untuk

menyelesaikan tugasnya dan

kegiatan rutin (Adisasmita, 1998).

Dari penjelasannya dapat

dikemukakan bahwa kesegaran

jasmani merupakan faktor penentu

dalam segala aspek kehidupan.

Seorang yang memiliki tingkat

kesegaran jasmani yang tinggi atau

tingkat kondisi tubuh yang prima

akan dapat melakukan aktifitas yang

lama dengan beban yang cukup,

tanpa mengalami kelelahan yang

berarti.

Dengan meningkatnya

kesegaran jasmani murid, dia akan

mempunyai daya tahan tubuh

terhadap berbagai macam penyakit

yang akan mengganggu aktifitas

belajarnya. Kekebalan terhadap

penyakit merupakan faktor yang

sangat penting. Seorang murid yang

dikatakan dalam kondisi baik (fit)

kesegaran jasmaninya.

Kapasitas Vital Paru

Kapasitas vital paru

merupakan suatu status kondisi

fisiologis yang berkaitan dengan

kemampuan pengolahan udara

pernapasan. Sebagaimana yang

dikemukan oleh Pearce dalam

Yuliana (1992) bahwa : Kapasitas

vital paru diartikan sebagai

besarnya volume udara yang

diperoleh tubuh dari atmosfir pada

saat sedang berinspirasi (menarik

napas) serta dibandingkan dengan

sejumlah udara yang dikeluarkan

pada saat ekspirasi (mengeluarkan

napas).

Dengan demikian maka

dapat dikatakan bahwa kapasitas

vital paru erat kaitannya dengan

kualitas paru-paru. Umumnya telah

mengetahui peranan penting dari

paru-paru dan dengan sendirinya

pula kita menghendaki paru-paru

sesehat mungkin. Upaya untuk

meningkatkan kemampuan

kapasitas vital paru maka

memerlukan suatu latihan tertentu.

Dalam kaitannya dengan

peningkatan kesegaran jasmani,

maka kapasitas vital paru

merupakan suatu proses yang

melibatkan mekanisme jantung dan

pembuluh darah dan darah.

Page 14: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

73

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Namun demikian pernapasan

bertujuan untuk menghantar O2 dari

udara ke sel-sel di dalam tubuh

serta mengangkut CO2 yang

dihasilkan dalam pertukaran zat

didalam sel-sel ke udara luar. Udara

masuk kedalam paru-paru melalui

alat-alat pernapasan.

Proses pernapasan dalam

tubuh manusia dibedakan atas

pernapasan luar (pernapasan paru-

paru) dan pernapasan dalam

(pernapasan jaringan). Pernapasan

paru adalah proses pengambilan

oksigen dari atmosfer melalui dan

hidung pada waktu bernapas.

Oksigen yang masuk melalui trakea,

pipa bronkialis dan alveoli serta

yang berhubungan dengan darah

dalam kapiler pulmonalis.

Sedangkan pernapasan

dalam atau pernapasan jaringan

adalah proses pernapasan dimana

darah yang telah menjenuhkan

hemoglobin dengan oksigen

mengitari seluruh tubuh dan

akhirnya mencapai kapiler, dan

bergerak lambat. Sel jaringan tubuh

mengambil oksigen dan hemoglobin

untuk mengikat oksigen dan

sebagai gantinya adalah hasil

oksidasi O2 yang dapat diikat oleh

hemoglobin darah makin besar

untuk menjadi suatu pembakaran

zat-zat makanan di dalam pembuluh

darah sehingga memungkinkan

banyak energi yang dapat

digunakan oleh tubuh.

Peranan pembelajaran

pendidikan jasmani dan kesehatan di

sekolah dasar adalah mengacu

pada tujuan pedoman pengajaran

permainan, dengan melaksanakan

kegiatan belajar mengajar melalui

permainan yang mengarah pada

peningkatan kemampuan dan

keterampilan untuk memacu

pertumbuhan dan perkembangan

jasmani, mental dan emosional

siswa. Bermain merupakan

karakteristik utama pada olahraga.

Olahraga yang merupakan

permainan adalah kompetitif; dan

olahraga melibatkan kombinasi

beberapa keterampilan, strategi,

dan kesempatan. Dalam permainan

inilah, diterapkan unsur-unsur tujuan

pendidikan yang lebih komprehensif

dengan mengacu pada kognitif,

afektif dan psikomotor. Pengajaran

permainan yang akan diberikan

pada murid sekolah dasar adalah

permainan bola kasti dan permainan

benteng, dengan teknik dasar

memukul, melempar, menangkap,

melompat, berlari, dan permainan

benteng dengan aktivitas lari,

menghindar dan menyusun taktik

dan strategi.

Permainan bola kasti dan

permainan benteng adalah

permainan bola kecil dan

permainan tradisional yang

menggunakan alat dan aturan

permainan, dengan permainan ini,

maka diharapkan dapat

meningkatkan kesegaran jasmani

kapasitas vital paru murid sekolah

dasar. Kesegaran jasmani adalah

kemampuan organ-organ tubuh

secara keseluruhan melakukan

fungsinya dalam berbagai aktivitas,

dengan menyesuaikan pada

lingkungan dan jenis aktivitasnya,

Page 15: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

74

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

termasuk aktivitas permainan bola

kasti dan benteng. Fungsi organ-

organ tubuh tersebut

menghasilkan elemen-elemen

kesegaran jasmani dan kapasitas

vital paru pada aspek kesehatan

atau aspek fisiologi yang terdiri

dari kekuatan, kecepatan,

kelentukan dan daya tahan

berdasarkan kebutuhan permainan

bola kasti dan benteng.

Kekuatan (strenght) adalah

kapasitas dari otot-otot untuk

menggerakkan tenaga maksimal

untuk menahan tekanan beban

dalam waktu yang terbatas.

Kecepatan (speed) adalah

kemampuan yang sesingkat-

singkatnya berpindah tempat

dengan beban tubuh masing-

masing berdasarkan sasarannya.

Sedangkan kelentukan (flexibilitas)

adalah kemampuan gerak otot-otot

dan persendian atau keefektifan

seseorang menyesuaikan dirinya

dalam segala aktivitas yang

dilakukan. Dan daya tahan adalah

keadaan atau kondisi tubuh yang

mampu untuk berlatih dalam waktu

yang lama, tanpa mengalami

kelelahan yang berlebihan setelah

menyelesaikan latihan tersebut

dalam dua komponen daya tahan

otot dan daya cardiovaskuler

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah

eksperimen sungguhan karena

adanya perlakuan terhadap

kelompok sampel. Penelitian ini juga

membandingkan perbedaaan

pengaruh antara sampel yang

diberikan perlakuan permainan kasti

dengan sampel yang diberikan

perlakuan latihan permainan

benteng terhadap peningkatan

kesegaran jasmani dan kapasitas

vital paru. Dengan lokasi penelitian

yang dilaksanakan di Kota Pare-

Pare. Adapun variabel bebas dalam

pnelitian ini adalah latihan

permainan kasti dan latihan

permainan benteng, sedangkan

variabel terikat adalah kesegaran

jasmani dan kapasitas vital paru.

Populasi menurut Sugiyono

(2000) mengemukakan bahwa:

“Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan kuantitas serta

karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.” Dengan uraian

tersebut, maka populasi adalah

keseluruhan individu atau obyek

yang ingin diteliti. Olehnya itu yang

menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh murid Sekolah

Dasar se-Kecamatan Bacukiki Kota

Parepare berjumlah 3698 murid.

Sudjana (2005) mengungkapkan

tentang jumlah yang layak untuk

menjadi sampel secara minimal,

sebagai berikut: “Minimal sampel

yang digunakan dalam suatu

penelitian sebanyak 30 subjek ini

berdasarkan atas perhitungan atau

syarat penguji yang lazim digunakan

dalam statistik.” Berdasarkan

pengertian tersebut, maka sampel

yang dipilih sesuai dengan kriteria

yang ditentukan berjumlah 75 murid

Page 16: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

75

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

kelas V-VI dan berusia 10 – 12

tahun, dengan perwakilan murid SD

Negeri 79 dan SD Negeri 35.

Selanjutnya yang terpilih secara

random sampling, yang terbagi

dalam 4 kelompok sampel yaitu:

Kelompok latihan permainan kasti

30 orang terbagi dua kelompok dan

Kelompok latihan permainan

benteng 30 orang terbagi dua

kelompok

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

1. Pengaruh latihan permainan

bola kasti terhadap tingkat

kesegaran jasmani murid SD

Negeri Se-Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

Tabel 1. Hasil analisis uji-t

kelompok permainan bola

kasti

t hitung P Keterangan

10.717

.000 Signifikan

Hasil rangkuman tabel di atas,

maka nilai t hitung = 10.717 (P <

0,05), jadi Ho ditolak dan HI

diterima, berarti ada perbedaan tes

awal dan tes akhir. Maka ada

pengaruh yang signifikan

permainan bola kasti terhadap

tingkat kesegaran jasmani murid

SD Negeri Se-Kecamatan

Bacukiki Kota Parepare. Ini

menunjukkan bahwa hasil dari

perlakuan permainan bola kasti

telah memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat

kesegaran jasmani Murid SD

Negeri di Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare. Kapasitas vital

paru pada kelompok permainan

bola kasti Murid SD Negeri Se-

Kecamatan Bacukiki Kota

Parepare, dapat dikatakan

memberikan pengaruh yang

signifikan, dengan nilai yang

diperoleh t hitung = 6.785, serta

probabilitas lebih kecil dari taraf

signifikasi 0,05. Ini menunjukkan

bahwa hasil dari perlakuan

permainan bola kasti telah

memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap kapasitas vital

paru Murid SD Negeri di

Kecamatan Bacukiki Kota

Parepare. Dengan demikian,

aspek permainan yang telah

dijadikan komponen kurikulum

pendidikan jasmani dan

kesehatan, meningkatkan kualitas

hidup berdasarkan taraf tingkat

kesegaran jasmani. Sebagaimana

yang diuraikan Satmoko (1993)

tentang permainan dan aktivitas

fisik terhadap kebugaran, “Secara

umum semua cabang olahraga,

permainan dan aktivitas fisik

sedikit banyak membantu

meningkatkan kebugaran fisik

secara menyeluruh. Namun

terdapat perbedaan dalam tingkat

dan komponen kebugaran fisik

yang ditingkatkan, berdasarkan

jenis dan beban aktivitas”. Sebab

tujuan dari permainan yang

dilakukan, tentu menghasilkan nilai

fisik, apalagi jika permainan itu

dilakukan secara terprogram,

seperti yang telah dilakukan pada

penelitian ini, dimana unsur gerak

Page 17: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

76

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

sebagai penentu pada semua

aspek perubahan. Permainan

merupakan pemanfaatan gerak

secara menyeluruh dalam

berbagai aktivitas. Menurut Wall

dan Murray (1994) bahwa gerak

dapat dilakukan melalui aktivitas

latihan sebagai berikut: “(1)

menari/dance, (2) permainan/

game, dan (3) senam (gymnastic)”.

Aktivitas yang dikemukakan Wall

dan Murray, dilakukan dengan

menyesuaikan kondisi anak

dengan aspek gerak yang

diberikan. Gallahue (1989) implikasi

untuk program perkembangan

gerak bagi anak-anak usia antara

10 sampai 12 tahun meliputi

beberapa aktivitas, antara lain: “(1)

Aktivitas untuk memperhalus

kemampuan gerak dasar dalam

daerah lokomotor, manipulasi ,

dan kestabilan, (2) aktivitas gerak

khusus, (3) aktivitas penemuan dan

pengalaman dalam obyek

lingkungan, (4) aktivitas

penyesuaian diri dengan tempat

bermain dan lingkungan, (5)

aktivitas imajinasi dan meniru-niru,

(6) aktivitas memanjat dan

menggantung, (7) aktivitas dalam

kelompok kecil, (8) aktivitas

berirama untuk memperhalus

koordinasi, dan (9) aktivitas

macam-macam cabang olahraga

atau keterampilan”.

2. Ada pengaruh permainan

benteng terhadap tingkat

kesegaran jasmani murid SD

Negeri Se-Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

Tabel 2. Hasil analisis uji-t

kelompok permainan

benteng

t hitung P Keterangan

6.785

.000 Signifikan

Hasil rangkuman Tabel di atas,

maka nilai t hitung = 6.785 (P <

0,05), jadi Ho ditolak dan HI

diterima, berarti ada perbedaan

tes awal dan tes akhir. Maka ada

pengaruh yang signifikan latihan

permainan benteng terhadap

tingkat kesegaran jasmani murid

SD Negeri Se-Kecamatan

Bacukiki Kota Parepare.

Perlakuan tersebut membuktikan

dari dugaan sebelumnya, dengan

adanya perbedaan rata-rata yang

diperoleh antara tes awal dan tes

akhir tingkat kesegaran jasmani.

Hasil tersebut, dapat dinyatakan

pula bahwa siswa SD Negeri di

Kecamatan Bacukiki Kota

Parepare, tidak mengalami

kelelahan yang berarti dalam

mengikuti proses pembelajaran di

sekolah, baik dari aspek kognitif,

afektif maupun psikomotorik.

Sebagaimana yang dikemukakan

Blair dalam Cooper, yang dikutip

Giriwijoyo (2007) bahwa:

“Olahraga yang dianjurkan untuk

keperluan kesehatan adalah

aktivitas gerak raga dengan

intensitas yang setingkat di atas

intensitas gerak raga yang biasa

dilakukan untuk keperluan

pelaksanaan tugas kehidupan

Page 18: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

77

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

sehari-hari.” Oleh karena itu,

proses pembelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan yang

banyak melibatkan aspek

psikomotorik sangat membantu

organ-organ tubuh secara

menyeluruh.

3. Ada pengaruh latihan permainan

kasti terhadap kapasitas vital paru

murid SD Negeri Se-Kecamatan

Bacukiki Kota Parepare.

Tabel 3. Hasil analisis uji beda

kelompok permainan bola

kasti Terhadap kapasitas

vital paru

t hitung P Keterangan

4.600 .000 Signifikan

Dari hasil rangkuman Tabel,

maka nilai t hitung = 4.600 (P < 0,05),

jadi Ho ditolak dan HI diterima,

berarti ada perbedaan tes awal dan

tes akhir. Maka ada pengaruh yang

signifikan latihan permainan

benteng terhadap tingkat kesegaran

jasmani murid SD Negeri Se-

Kecamatan Bacukiki Kota Parepare.

Tingkat kesegaran jasmani

pada kelompok permainan bola

kasti, diperoleh nilai rata-rata 20.80.

Untuk kelompok permainan benteng,

diperoleh nilai rata-rata 18.93. Dari

hasil perolehan nilai rata-rata antara

kedua kelompok menunjukkan

bahwa ada perbedaan pengaruh

yang signifikan antara latihan kasti

dan benteng terhadap tingkat

kesegaran jasmani.

Uraian tersebut menunjukkan

bahwa perbedaan antara kedua

latihan disebabkan oleh

kompleksitas gerakan. Adisasmita

(1991:33) mengungkapkan unsur-

unsur kesegaran jasmani yaitu: (1)

daya tahan (endurance), (2) kekuatan

otot (muscle strength), (3) tenaga ledak

(muscle explusive power), (4)

kecepatan (speed), (5) ketangkasan

(agility), (6) kelentukan (flexibility), (7)

keseimbangan (balance), (8)

kecepatan reaksi (reaction time),

dan (9) koordinasi (coordination).

Hal tersebut menguraikan aktivitas

gerakan yang dilakukan dalam

permainan kasti seperti memukul,

menangkap, berlari, yang dapat

ditingkatkan melalui beberapa unsur

peningkatan kondisi fisik yang

sesuai dengan unsur kesegaran

jasmani

4. Ada pengaruh latihan permainan

benteng terhadap kapasitas vital

paru murid SD Negeri Se-

Kecamatan Bacukiki Kota

Parepare.

Tabel 4. Hasil analisis uji beda

kelompok permainan

benteng Terhadap

kapasitas vital paru

t hitung P Keterangan

6.594

.000 Signifikan

Dari hasil rangkuman Tabel

di atas, maka nilai t hitung = 6.594 (P

< 0,05), jadi Ho ditolak dan HI

diterima, berarti ada perbedaan tes

awal dan tes akhir. Maka ada

pengaruh yang signifikan latihan

permainan benteng terhadap

kapasitas vital paru murid SD

Page 19: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

78

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Negeri Se-Kecamatan Bacukiki Kota

Parepare.

5. Hipotesis V

Ada perbedaan pengaruh

antara latihan permainan bola kasti

dan latihan permainan benteng

terhadap tingkat kesegaran jasmani

murid SD Negeri Se-Kecamatan

Bacukiki Kota Parepare.

Tabel 5. Hasil analisis Anava

perbedaan kelompok

latihan permainan bola

kasti dan kelompok

permainan benteng

terhadap tingkat

kesegaran jasmani

F hitung P Keterangan

5.008

.033 Signifikan

Dari hasil rangkuman Tabel

di atas, maka nilai F hitung = 5.008 (P

< 0,05), jadi Ho ditolak dan HI

diterima, berarti ada perbedaan tes

awal dan tes akhir. Maka ada

perbedaan pengaruh yang signifikan

antara latihan permainan bola kasti

dengan permainan benteng

terhadap tingkat kesegaran jasmani

murid SD Negeri Se-Kecamatan

Bacukiki Kota Parepare.

6. Hipotesis VI

Ada perbedaan pengaruh

antara latihan permainan bola kasti

dan benteng terhadap kapasitas vital

paru murid SD Negeri Se-Kecamatan

Bacukiki Kota Parepare.

Hasil-hasil analisis statistik

secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran, dan rangkuman hasil

analisis dalam Tabel berikut:

Tabel 6. hasil analisis Anava

perbedaan kelompok

latihan permainan bola

kasti dan kelompok

permainan benteng

terhadap kapasitas vital

paru

F hitung P Keterangan

3.315

0,039 Signifikan

Dari hasil rangkuman Tabel

di atas, maka nilai t hitung = 3.315 (P

< 0,05), jadi Ho ditolak dan HI

diterima, berarti ada perbedaan

perbedaan kapasitas vital paru.

Maka ada perbedaan pengaruh

yang signifikan pada kelompok

permainan bola kasti dan benteng

terhadap kapasitas vital paru murid

SD Negeri Se-Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

Kapasitas vital paru pada

kelompok permainan bola kasti,

diperoleh nilai rata-rata 1.800. Untuk

kelompok permainan benteng,

diperoleh nilai rata-rata 2.025. Dari

hasil perolehan nilai rata-rata antara

kedua kelompok menunjukkan

bahwa ada perbedaan pengaruh

yang signifikan antara latihan

permainan kasti dan latihan

permainan benteng terhadap

kapasitas paru.

Uraian tersebut menunjukkan

bahwa perbedaan antara kedua

latihan disebabkan oleh

kompleksitas gerakan. Oleh sebab

itu, apabila setiap individu atau

Page 20: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

79

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

murid memiliki kapasitas vital paru

yang baik, maka tentunya akan

menghasilkan derajat hidup yang

lebih baik pula, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Soekarno,

(1990:4) yang mengatakan bahwa

“Individu yang memiliki kesegaran

jasmani berarti (1) tahan lama

bekerja, (2) dinamis, (3) kreatif, (4)

daya juang tinggi, (5) tidak mudah

stress, (6) awet mudah, (7) tidak

mudah putus asa, (8) tidak loyo.”

Dengan demikian, bahwa

pendidikan jasmani sebagai mata

pelajaran yang diajarkan disekolah

memiliki peran penting dalam

pembentukan gerak dasar anak dan

peningkatan kualitas hidup, seperti

yang telah terurai pada kajian teori.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan pada bagian

terdahulu dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Permainan bola kasti

berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan

kesegaran jasmani murid SD

Negeri Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

2. Permainan bola kasti

berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan

kapasitas vital paru murid SD

Negeri Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

3. Permainan benteng

berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan tingkat

kesegaran jasmani murid SD

Negeri Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

4. Permainan benteng

berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan

kapasitas vital paru murid SD

Negeri Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

5. Permainan bola kasti lebih

besar pengaruhnya

dibandingkan dengan

permainan benteng terhadap

peningkatan tingkat

kesegaran jasmani murid SD

Negeri Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

6. Permainan benteng lebih

besar pengaruhnya

dibandingkan dengan

permainan bola kasti

terhadap peningkatan

kapasitas vital paru murid SD

Negeri Kecamatan Bacukiki

Kota Parepare.

Berdasarkan kesimpulan

yang telah diuraikan di atas, maka

disarankan beberapa hal yaitu:

1. Peningkatan tingkat kesegaran

jasmani murid SD Negeri

Kecamatan Bacukiki Kota

Parepare dapat dilakukan

melalui permainan bola kasti

dan benteng.

2. Diharapkan setiap sekolah

dapat memprogramkan

permainan bola kasti dan

benteng untuk peningkatan

tingkat kesegaran jasmani dan

perkembangan gerak melalui

kegiatan kokurikuler.

3. Permainan bola kasti dan

benteng, diharapkan kepada

Page 21: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

80

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

pihak pemerintah untuk

dikembangkan melalui aktivitas

pertandingan antar sekolah.

4. Dengan tingkat kesegaran

jasmani murid yang baik, sangat

membantu aktivitas proses

belajar mengajar, sehingga

diharapkan kepada lembaga

pendidikan dan masyarakat

pada umumnya untuk

memperhatikan aktivitas fisik.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Yusuf. 1997. Strategi Instruksional Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: PPS IKIP Jakarta, 1997.

_______________. 1998. Hakikat, Filsafat dan Peranan Pendidikan Jasmani Dalam Masyarakat. Jakarta: Depdikbud.

Amang Ma‟mun dan Yudha M. Saputra. 1999/2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Cholik, M.T. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta:PPG Sekolah Dasar.

Cholik, M.T. 2002. Gagasan-Gagasan tentang Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.

Depdiknas. 2001. Kurikulum 2000, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani SD. Jakarta: Depdiknas.

________. 2003. Kurikulum 2004. Garis-garis Program

Pengajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta.

Kiram, Yanuar, 1992. Belajar Motorik: Jakarta: Depdikbud.

Kupan, J. Mata. 2002. Teori Bermain. Jakarta: Universitas Terbuka

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik. Pengantar Teori dan Praktek/Metode. Jakarta: Dikti P2LPTK.

___________. 2001. Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta: Ditjen Olahraga Depdiknas.

__________. 2004. Pembaharuan

Pendidikan Jasmani di Indonesia. Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen.

Pasau, M. Anwar. 1992. Pertumbuhan dan Perkembangan. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang

Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Tenaga Kependidikan.

Soedarno. SP. 1990. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Soekarman. 1989. Perkembangan keterampilan pada Anak dan Remaja. Ujung Pandang: Makalah Simposium Nasional.

Soekarno. 1990. Kesegaran Jasmani dan Produktivitas Kerja. Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana, Nana. 2005. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis dan Desertasi. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

Page 22: PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/10/universitas negeri makassar... · PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PERMAINAN KASTI ... fitness of students

Competitor, Nomor 2 Tahun 3, Juni 2011

81

*) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitiain. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukarma. 2001. Senam Ritmik. Bentuk-Bentuk Tugas Ajar & Pembelajarannya. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen.

Sutarman. 1997. Pengertian Kesegaran Jasmani dan Tes Kardiorespirasi. Jakarta; KONI.

Syarifuddin. 1992. Tahapan Belajar Gerak dan Pembelajarn Pendidikan Jasmani. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Waharsono dan Sajoto. 2002. Buku II Perkembangan dan Belajar Gerak, Biomekanika, Kondisi Fisik Anak-Anak Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Yahya, M. Kasmad. 1992. Belajar Gerak (Satuan Kajian Belajar Keterampilan Gerak). Ujung Pandang: FPOK IKIP Ujung Pandang.

_______________. 1994. Belajar Gerak; Suatu Kajian Belajar Keterampilan Gerak. Ujung pandang: Proyek Pengadaan Buku Kuliah IKIP

Yunus, F. 1997. Latihan dan Pernapasan. Jakarat: Jurnal Respirologi Indonesia. Online (http://ahimztdoctorwannabe.blogspot.com/2009/02/ dasar-sistem-kardiovaskular-dan-sedikit.html). Diakses 9 Maret 2009.