ii PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.) Skripsi Oleh Resti Amanda Putri H. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2019
60
Embed
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK …digilib.unila.ac.id/56514/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · iii abstrak perbandingan karakteristik alelopati antara ekstrak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ii
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK
DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium
guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN
KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)
Skripsi
Oleh
Resti Amanda Putri H.
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
iii
ABSTRAK
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK
DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium
guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN
KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)
Oleh
Resti Amanda Putri H.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan karakteristik alelopati antara
ekstrak daun segar dan daun kering jambu biji merah (Psidium guajava L.)
terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai
Desember 2018 di Laboraturium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung; Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor utama adalah ekstrak daun segar
dan daun kering jambu biji merah (Psidium guajava L.) yang terdiri dari beberapa
taraf konsentrasi yaitu: 0 % v/v (kontrol), 1% v/v, 3 % v/v (daun segar), dan 1 %
b/v, 3 % b/v (daun kering). Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan.
Homogenesis ragam ditentukan dengan uji Levene pada taraf nyata 5 %. Analisis
ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dilakukan pada taraf nyata 5 %. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun segar dan daun kering berpengaruh
nyata terhadap panjang tunas kecambah, dan klorofil b. Namun tidak berpengaruh
iii
nyata terhadap berat segar (akar, tunas, kecambah), dan berat kering (akar, tunas,
kecambah), rasio tunas akar, kadar air relative, klorofil a, dan klorofil total.
Ekstrak daun kering lebih signifikan dalam menghambat pertumbuhan kecambah
cabai merah keriting pada konsentrasi tinggi yaitu 3% dibandingkan ekstrak daun
segar pada konsentrasi yang sama. Namun ekstrak daun segar pada konsentrasi
3% sedikit meningkatkan rasio klorofil b terhadap a dari kontrol sebanyak 3%.
Sedangkan ekstrak daun kering pada konsentrasi 3% sedikit berpengaruh dalam
penurunan daya perkecambahan namun signifikan dalam menghambat
pertumbuhan kecambah cabai merah keriting, sedikit mempengaruhi rasio tunas
akar, dan sedikit menurunkan kadar air relatif pada kecambah cabai merah
keriting.
Kata Kunci : Alelopati, Capsicum annuum L., Psidium guajava L.
4
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK
DAUN SEGAR DAN DAUN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium
guajava L.) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN
KECAMBAH CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)
Oleh
Resti Amanda Putri H.
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
8
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Seputih Banyak pada tanggal
24 Mei 1997. Penulis merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara, dari Bapak Abdul Hamid dan Ibu
Titin Eka Purwanti.
Penulis menempuh pendidikan pertama di Taman
Kanak- Kanak (TK) Kartika Chandra Kirana pada
tahun 2003. Pada tahun 2004, Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di
SD Negeri Mandah, Tegineneng, Lampung Selatan. Kemudian, melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Seputih Banyak pada
tahun 2010. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah
Mengengah Atas di SMA Negeri 1 Seputih Banyak pada tahun 2013.
Penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswi Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Lampung pada tahun
2015 melalui Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Selama menjadi mahasiswa di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung,
Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Fitohormon, Ekofisiologi
Tumbuhan, dan Biologi Laut di Jurusan Biologi. Selama masa kuliah, penulis
ix
aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (Himbio) FMIPA Unila sebagai
anggota Biro Dana dan Usaha pada periode 2016 – periode 2017. Penulis
melaksanakan Kerja Praktik di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung
(BPTP) di Bandar Lampung dengan judul “Pengelolaan Budidaya dan
Identifikasi Morfologi Pada Tanaman Lada (Piper nigrum L.) di Kebun
Percobaan BPTP Lampung Kecamatan Natar”. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Januari - Februari 2018. Kemudian penulis melaksanakan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Agung, Kecamatan Gunung Terang,
Kabupaten Tulang Bawang Barat pada bulan Juli - Agustus 2018. Penulis
melaksanakan penelitian pada bulan November sampai Desember tahun 2018 di
Laboraturium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.
10
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin,
Segala puji bagi Allah SWT. atas rahmat dan
hidayahNya, karunia dan kemudahan yang Engkau
berikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Karya
ini ku persembahkan untuk :
Bapak dan Ibuku tercinta, yang tiada pernah hentinya
memberi semangat, doa, nasehat, dan kasih sayang
serta pengorbanan yang tak tergantikan,
Keluarga besarku (Mbah Ibu, Tante iik, Tante
Maya,Tante Ica), dan adik-adikku
(Ria,rido,Rama,Thoriq) yang selalu memberi dorongan
untuk terus berjuang,
xi
Bapak/ibu guru dan dosen yang tanpa lelah
memberikan ilmu serta bimbingan yang bermanfaat
kepadaku,
Sahabat, teman-teman, kakak-kakak, serta adik-adik
yang selalu memberi semangat, dukungan, bantuan,
hiburan, kebersamaan yang tak terlupakan kepadaku,
serta Almamaterku Tercinta, Universitas Lampung.
12
MOTTO
“Jadilah seperti tanaman padi yang semakin
berisi akan semakin menunduk”
“Ilmu tidak akan berarti tanpa diiringi dengan
budi pekerti yang baik”
“yakinkanlah pada diri sendiri bahwa jika
orang lain bisa kenapa aku tidak”
“Allah SWT. tidak akan membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(QS. Al Baqarah ; 286)
13
SANWACANA
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT karena rahmat serta hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan strata satu atau sarjana dalam bidang sains yaitu Skripsi yang berjudul
: “Perbandingan Karakteristik Alelopati antara Ekstrak Daun Segar dan
Daun Kering Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) terhadap
Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah Cabai Merah Keriting
(Capsicum annuum L.)”.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada Skripsi ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan penulis untuk
penyempurnaan dan perbaikan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Keluarga tercinta, Bapak Abdul Hamid dan Ibu Titin Eka Purwanti, serta
adik, tante, nenek, yang selalu mendoakan, mengarahkan dan memberikan
motivasi selama menjalani dan mengerjakan skripsi ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
xiv
2. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P. selaku Pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan kepada penulis dengan
sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Ir. Zulkifli M.Sc. selaku Pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan dengan sabar dari awal hingga akhir penelitian dan
senantiasa memberikan ilmu dan membimbing penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Tundjung Tripeni Handayani, M.S. selaku pembahas yang selalu
memberikan masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun dan
senantiasa memberikan ilmu dan dukungan kepada penulis dengan setulus
hati sehingga penulis tidak ragu untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Rochmah Agustrina, Ph. D. selaku pembimbing akademik yang selalu
memberikan arahan selama menjani perkuliahan dari semester awal hingga
akhir.
6. Bapak M. Kanedi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas MIPA,
Universitas Lampung.
7. Bapak Drs. Suratman, M. Sc. selaku Dekan Fakultas MIPA, Universitas
Lampung.
8. Semua Staff Dosen dan staff jurusan Biologi Fmipa Unila atas ilmu dan
semangat yang diberikan.
9. Keluarga besar Amiroji (Pakde dan Bude, Mbk mala, Revi D), yang selalu
memberikan dukungan dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat
Tabel 21. Analisis ragam berat segar akar kecambah dengan
vassarstats net .................................................................. 58
Tabel 22. Absolute residual value berat segar total kecambah cabaimerah keriting ................................................................... 59
Tabel 23. Hasil uji levene berat segar total kecambah cabai merah
Notasi perlakuan dan ulangan ditunjukkan pada Tabel 1.Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulanganUlangan Konsentrasi ekstrak daun jambu biji
Kontrol Daun segar Daun kering
0 % 1 % 3 % 1 % 3 %
1 K0U1 K1U1 K2U1 K3U1 K4U1
2 K0U2 K1U2 K2U2 K3U2 K4U2
3 K0U3 K1U3 K2U3 K3U3 K4U3
4 K0U4 K1U4 K2U4 K3U4 K4U4
5 K0U5 K1U5 K2U5 K3U5 K4U5
23
Keterangan :
K0 = Kontrol
K1-K2 = Konsentrasi Ekstrak daun segar jambu biji merah
K3-K4 = Konsentrasi Ekstrak daun kering jambu biji merah
U1-U5 = Ulangan
E. Cara Keja
1. Pembuatan Ekstrak Daun Segar Jambu Biji Merah
Pembuatan ekstrak daun segar sesuai dengan penetian Pina et al.,
(2009), yaitu dengan mengumpulkan daun jambu biji merah dari
lapangan secukupnya, kemudian sebanyak 50 gram daun jambu biji
merah diblender dan dicampur dengan 1000 ml aquadest. Lalu
didiamkan selama 24 jam. Kemudian disaring dengan kertas saring
Whatman no.1. lalu diencerkan sesuai dengan konsentrasi yang telah
ditentukan yaitu 1% v/v dan 3% v/v.
Tabel 2. Pengenceran Ekstrak Daun Segar Jambu Biji Merah
Konsentrasi (v/v) Jumlah Ekstrak(ml)
Volume Aquadest(ml)
0 % 0 0
1 % 1 99
3 % 3 97
24
2. Pembuatan Ekstrak Daun Kering Jambu Biji Merah
Pembuatan ekstrak daun kering sesuai dengan penetian Pina et al.,
(2009) dengan sedikit modifikasi, yaitu dengan mengumpulkan daun
jambu biji merah dari lapangan secukupnya, kemudian dikering-
anginkan 1 minggu dan dioven pada suhu 70o C hingga 80o C selama
2 jam, lalu diblender sampai halus lalu diayak hingga mendapatkan
bubuknya. Masing – masing bubuk daun kering jambu biji merah yang
telah didapatkan sebanyak 1 gram dan 3 gram dilarutkan ke dalam 100
ml air dan dibiarkan selama 24 jam pada suhu ruang. Kemudian
larutan disaring dengan kertas Whatman no.1 lalu didapatkan ekstrak
air daun kering jambu biji merah dengan konsentrasi 1% dan 3%.
Tabel 3. Pelarutan Bubuk Daun Kering Jambu Biji Merah
Konsentrasi (b/v) Jumlah Bubuk (gr) Jumlah aquadest(ml)
1 % 1 100
3 % 3 100
3. Perkecambahan Benih Cabai Merah Keriting
Seleksi benih dilakukan dengan cara merendam benih dalam aquades
selama 10 menit. Benih yang mengapung dibuang, sedangkan benih
yang tenggelam diambil untuk dikecambahkan. Benih yang telah
diseleksi kemudian di rendam dalam masing-masing konsentrasi
ekstrak air daun jambu biji yaitu 0 % (kontrol), 1 %, dan 3 % selama
24 jam. Selanjutnya benih cabai merah yang telah diseleksi dan
25
direndam diletakkan menyebar kedalam 5 nampan plastik yang telah
dilapisi oleh tissue dan sudah dibasahi dengan aquadest untuk
dikecambahkan. Jumlah benih cabai yang digunakan dalam masing-
masing nampan plastik adalah 100 butir benih cabai merah, sehingga
total benih yang digunakan adalah 500 butir benih cabai merah
keriting. Kemudian pengamatan jumlah benih yang berkecambah
dilakukan selama 7 hari setelah penaburan benih pada masing-masing
nampan plastik yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan
terhadap presentase benih yang berkecambah.
Tata letak nampan adalah sebagai berikut
Gambar 3. Tata Letak Benih Cabai Merah Keriting yangdikecambahkan didalam nampan
4. Studi Pertumbuhan Kecambah
Wadah yang digunakan untuk pertumbuhan perkecambahan adalah
gelas plastik yang sudah dicuci bersih dan dilap kering. Gelas plastik
yang digunakan untuk pertumbuhan kecambah ini sebayak 25 buah.
Konsentrasi
0% v/v
Konsentrasi 1%
v/v (ekstrak daun
segar jambu biji
merah
Konsentrasi 3%
v/v (ekstrak daun
segar jambu biji
merah
Konsentrasi 1%
b/v (ekstrak daun
kering jambu biji
merah
Konsentrasi 3%
b/v (ekstrak daun
kering jambu biji
merah
26
Benih yang sudah berkecambah dipindahkan kedalam gelas plastik
yang telah dilapisi dengan tissue dan dibasahi dengan aquadest.
Masing-masing gelas plastik diisi dengan 1 kecambah kemudian di
beri label dengan notasi perlakuan dan ulangan. Setiap gelas diberi
ekstrak air daun jambu sebanyak 10 ml. Kemudian dilakukan
pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman selama 7 hari.
Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan
Keterangan :
= Konsentrasi 0% (Kontrol)
= Konsentrasi 1% ekstrak daun segar jambu biji
K1U1 K0U3 K1U2 K4U4 K2U4
K0U1 K1U5 K2U3U3
K1U4 K3U3
K2U4 K3U1 K0U2 K2U5 K0U5
K4U3 K2U1 K4U1 K3U5 K4U5
K3U4 K4U2 K3U2 K1U3 K0U4
27
= Konsentrasi 3% ekstrak daun segar jambu biji
= Konsentrasi 1% ekstrak daun kering jambu biji
= Konsentrasi 3% ekstrak daun kering jambu biji
F. Pengamatan
1. Daya kecambah
Menurut ISTA (2006), daya kecambah dirumuskan sebagai berikut:
Daya Kecambah = × 100 %
Keterangan:
A = jumlah benih yang berkecambah
B = jumlah benih yang ditanam
2. Panjang Tunas Kecambah
Panjang tunas diukur dari pangkal batang sampai ujung tanaman
dengan menggunakan mistar atau penggaris dalam satuan cm.
pengukuran dilakukan selama 7 hari.
28
3. Berat Segar (Akar, Tunas, Dan Kecambah)
Pengukuran berat segar dilakukan dengan menimbang akar, tunas
menggunakan neraca digital. Sedangkan pengukuran berat segar
kecambah dilakukan dengan menambahkan berat segar akar dan tunas.
Berat segar dinyatakan dalam satuan milligram.
4. Berat Kering (Akar, Tunas, Dan Kecambah)
Setelah mengukur berat segar tanaman cabai, kemudian dikeringkan
menggunakan oven selama 2 jam pada suhu 130 ºC untuk
menghilangkan kadar air. Kemudian ditimbang kembali menggunakan
timbangan digital sebagai berat kering dan dinyatakan dalam satuan
milligram.
5. Rasio Tunas Akar
Rasio tunas akar dinyatakan sebagai perbandingan berat kering tunas
dan akar (Yuliana et al., 2013) :
Rasio tunas akar =
6. Kadar air relatif
Kadar air relative kecambah di tentukan Menurut Yamasaki dan
Dillenburg (1999) dengan rumus :
Kadar Air Relatif = × 100%
29
Keterangan :
M1 = Berat Segar
M2 = Berat Kering
7. Kandungan Klorofil (klorofil a,b, dan total)
Kandungan klorofil ditentukan menurut Miazek (2002), 0.1 gram daun
kecambah cabai merah digerus sampai halus di dalam mortar, dan
ditambahkan 10 ml etanol 95% . Ekstrak disaring kedalam tabung
reaksi. Ekstrak diukur absorbansinya pada panjang gelombang 648 dan
664 nm. Kandungan klorofil dinyatakan dalam miligram per gram
jaringan dan dihitung dalam persamaan berikut :
Chla = 13.36.A664 – 5.19.A648 (v/w×1000)
Chlb = 27.43A648 – 8.12.A664 (v/w×1000)
Chl total = 22.24 A648 – 5.24 A664 (v/w×1000)
Keterangan :
Clha = klorofil a
Clhb = klorofil b
A664 = absorbansi pada panjang gelombang 664 nm
A648 = absorbansi pada panjang gelomabang 648 nm
G. Analisis data
Data perkecambahan benih ditentukan berdasarkan jumlah persentasi
benih yang berkecambah. Data hasil pengukuran (variabel) pertumbuhan
kecambah benih diuji homogeneitasnya dengan uji Levene pada taraf
30
nyata 5%. Jika terdapat perbedaan pada perlakuan maka dilanjutkan uji
lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dilakukan pada taraf
nyata 5%. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Ekstrak daun kering lebih signifikan dalam menghambat
perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabai merah keriting pada
konsentrasi tinggi yaitu 3% dibandingkan ekstrak daun segar pada
konsentrasi yang sama.
2. Daun kering lebih banyak mengandung senyawa alelokimia. Hal ini
disebabkan pada saat daun mengering atau proses pengeringan daun
terjadi pengumpulan senyawa alelokimia. Sedangkan pada daun segar
terdapat kandungan senyawa lain selain dari senyawa alelokimia
seperti air.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian efek ekstrak daun segar jambu biji merah
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan pada tanaman
cabai merah keriting atau tanaman lainnya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Ardi. 1999. Potensi alelopati akar rimpang alang-alang (Imperata cylindrical (L.)Beauv.) terhadap Mimosa pudica L. Stigma. Vol.7. no.1. hal 66-68.
Ashafa, A. O. T., Ogbe, A. A., & Osinaike, T. 2012. Inhibitory effect of mango(Mangifera indica L .) leaf extracts on the germination of Cassiaoccidentalis seeds. African Journal of Agricultural Research. Vol. 7(3).
Biswas B, Rogers K, McLaughlin F, Daniels D, Yadav A. 2013. Antimicrobialactivities of leaf extracts of guava (Psidium guajava L.) on two gramnegative and gram positive bacteria. International Jurnal ofMicrobiology.
Bhadora, P.B.S. 2011. Allelopathy A Natural Way towards Weed Management.American Journal of Experimental Agriculture. Vol.1(1).
Chapla, T. E., & Campos, J. B. 2010. Allelopathic Evidence in Exotic Guava(Psidium guajava L.). Brazilian Archives of Biology and Technology.Vol. 53(6).
Chollom, S. C., Agada, G. O. A., Bot, D. Y., Okolo, M. O., Dantong, D. D.,Choji, T. P., Bigwan, E. I. (2012). Phytochemica l Analysis andAntiviral Potential of Aqueous Leaf Extract of Psidium guajavaAgainst Newcastle Disease Virus in ovo. Journal of AppliedPharmaceautical Science. Vol. 2(10).
Dawood, M.G., El-wadi M.E & El-rokiek, K. 2012.Physiological Impact ofFenugreek, Guava and Lantana on the Growth and Some ChemicalParameters of Sunflower Plants and Associated Weeds. Journal ofAmerican Science. Vol. 8(6).
Ghorbanli, M., Gran A. dan Zolfaghary A. 2011. Studi tentang allelopati potensialdi tiga spesies Glaucium Mill. pada Sinapis arvensis L. Iranian Journalof Plant Physiology. Vol. 2(1).
Harpenas, Asep & R. Darmawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. PenebarSwadaya. Jakarta.
49
Hidayati, N., Rina, L. H., Arie T., dan Sudjino. 2017. Pengaruh KekeringanTerhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Nyamplung(Callophylum inophyllum L.) dan Johar (Cassia florida Vahl.) dariPovenan yang berbeda. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. Vol 11. No2. Hal 7.
Inderjit, Keating KI. 1999. Allelopathy: principles, procedures, processes, andpromises for biological control. Advances in Agronomy. Vol 67. SanDiego.
ISTA. 2006. International Rules For Seed Testing: Edition 2006. TheInternational Seed Testing Association. Bassersdorf. Switerland.
Kaneria M, Chanda S. 2011. Phytochemical and Pharmacognostic Evaluation ofLeaves of Psidium guajava L. (Myrtaceae). Pharmacog Juournal. Vol.3.
Kawawa, R.C.A., Muyekho F. N., Obiri, J.F., Agevi, H., and Obiet, L . 2016. TheAllelopathic Impact of Psidium guajava L. Leaf Extracts on theGermination and Growth of Cassia occidentalis L. Seeds . Journal ofAgriculture and Veterinary Science. Vol. 9.
Kawawa, R. C. A., Obiri, J. F., & Muyekho, F. N. 2016. The role of Psidiumguajava L., seed bank asa strategy for its successful invasion ofKakamega Rainforest, Western Kenya. Asian Journal of Basic andApplied Sciences. Vol. 3(2), 1–6.
Keputusan Menteri Pertanian. 2011. Pelepasan Cabai Keriting Ferosa SebagaiVarietas unggul. Departemen Pertanian. Hal.4.
Khan, R. A., Iqbal, K., Hussain, A., & Azeem, S. 2014. International journal ofenvironment. International Journal of Enviroment. Vol.1(3).
KIFCON - Kenya Indigenous Forest Conservation Programme. 1994. KakamegaForest: The Official Guide. Forest Dept., Nairobi. Kenya.
Kitajima K, Hogan KP (2003). Increases of chlorophyll a/b ratios duringacclimation of tropical woody seedlings to nitrogen limitation and highlight. Plant Cell and Environment. Vol. 26(6):857- 865.
Kowthar, G., El-masry, R. R., Messiha, N. K., & Ahmed, S. A. 2010. TheAllelopathic Effect of Mango Leaves on the Growth and PropagativeCapacity of Purple Nutsedge ( Cyperus rotundus L .). Journal ofAmerican Science. Vol. 6(9).
50
Marpaung, Y. A. Br., dan A. Hartana. 2014. Status Taksonomi Psidium cujavillusBurm.f. Floribunda. Vol. 5 (1). Bogor.
Miazek, K. 2002. Chlorophyll Extraction From Harvested Plant MaterialSupervisor. Prof. Dr. Ha. Inz. Stainslaw Lekadowicz.
Namkeleja, HS, Tarimo, MTC, & Ndakidemi, PA. 2014. Alelopati EfekArgemone mexicana untuk Pertumbuhan asli Spesies Tumbuhan.American Journal of Ilmu Tanaman. Vol. 5.
Nety Nurazizah. 2008. Isolasi dan Identifikasi Jamur Endofit Dari Daun JambuBiji (Psidium guajava L.) sebagai Anti bakteri Dari Bakteri E.Coli danStaphylococus Aureus. UIN Malang. Malang.
Nurfalach, D.R. 2010. Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) DiUPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen KecamatanBandungan Kabupaten Semarang. Universitas Sebelas Maret.Surakarta.
Nursanti. 2008. Pemanfaatan Pupuk Bio-organik terhadap Beberapa Sifat KimiaUltisol dan Populasi Mikroba Rhizosfer serta Hasil Cabai (Capsicumannuum L.). Jurnal Agronomi. Vol. 12 (2). Jambi.
Palar, N., Paulus, A. P., dan Ellen, G. T. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhiharga cabai rawit di kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.Manado.
Pane, S. I., L. Mawarni, T. Irmansyah. 2013. Respon Pertumbuhan KedelaiTerhadap Pemangkasan Dan Pemberian Kompos TKKS Pada LahanTernaungi. Jurnal Online Agroeteknologi. Vol. 2 (1).
Pebriani, Riza L., Mukarlina. 2013. Potensi Ekstrak Daun Sembung Rambat(Mikania micrantha H.B.K) Sebagai Bioherbisida Terhadap GulmaMaman Ungu (Cleome rutidosperma D.C) dan Rumput Bahia(Pashpalum notatum Flugge). Protobiont. Vol. 2 (2). Hal 32-38.
Perez Gutierrez RM, Mitchell S, Solis RV. 2008. Psidium guajava L.: Sebuahreview penggunaan tradisional, fitokimia dan farmakologi. JournalEthnopharmacol. Vol. 117.
Pina, G. O., F. Borghetti, C. E. S. Silveira, L. A. R. Pereira. 2009. Effects OfEugenia dysenterica Leaf Extracts On The Growth OfSesame And Radish. Allelopathy Journal. Vol. 23 (2).
Prabaningrum, L., T. K. Moekasan, W. Setiawati, M. Prathama, A. Rahayu. 2016.Modul Pendampingan Pengembangan Kawasan Pengelolaan TanamanTerpadu Cabai. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura
51
Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. KementerianPertanian.
Purwanto, J. dan Aminah, A. Titik,S. 2012. Pengaruh media tanam arang sekamdan batang pakis terhadap pertumbuhan cabai merah keriting(Capsicum annum L.) Ditinjau dari intensitas penyiraman air kelapa.:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS. Surakarta.
Qasem JR, Foy CL. 2001. Weed allelopathy, its ecological impacts and futureprospects. Journal of Crop Production. Vol. 4.
Skrzypek, E., Repka, P., Swakon,A,S., Krasny, B,B., Mozdzen, K. 2015.Allelopathic Effect of Aqueous Extracts from the Leaves ofPeppermint (Mentha × piperita L.) on Selected PhysiologicalProcesses of Common Sunflower (Helianthus annuus L.). Academic
Press. Vol. 43(2):335-342.
Septia Anggraini. 2010. Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet EkstrakDaun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Dengan Bahan PenghancurSodium Starch Glycolate Dan Bahan Pengisi Manitol. UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Setiadi.2008. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta. hal. 183
Setiadi. 2012. Bertanam Cabai di Lahan dan Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.
Singh HP, Batish DR, Kohli RK. 2003. Allelopathic interaction andallelochemicals: new possibilities for sustainable weed management.Journal Critical Reviews in Plant Science. Vol. 22.
Syukur, M., Yunianti, dan Dermawan. 2013. Sukses Panen Cabai Tiap Hari.Penebar Swadaya. Jakarta.
Tim Bina Karya Tani.2009. Pedoman Bertanam Cabai. Cetakan I. Yrama Widya.Bandung.
Tulung, S. M. T., dan S. Demassabu. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Paprika(Capsicum annum var. grossum) Pada Berbagai Jenis Naungan. JournalEugnia. Vol. 17 nomor. 2.
52
USDA. 2018. Klasifikasi Tananaman Jambu Biji. Natural Resources ConservationService. USA
USDA. 2018. Klasifikasi Tananaman Cabai Merah. Natural ResourcesConservation Service. USA.
Wahyudi.2011. Panen Cabai Sepanjang Tahun. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Yamasaki, S. dan Dillenburg, L. R. 1999. Meansurement Of Leaf Relative ContentIn Araucaria Angusitifolia Revista Brarileira De Fisiologis Fegetal.Vol. 11 No. 2
Yarnia, M., Khorshidi B., and Farajzadeh, M. T. E. 2009. Allelopathic effects ofsorghum extracts on Amaranthus retroflexus seed germination andgrowth. Journal of Food, Agriculture & Environment. Vol. 7.
Yuliana, N., Ermavitalini. D., dan Agisimanto, D. 2013. Efektivitas metapolin(Mt) dan NAA terhadap pertumbuhan in vitro stroberi (Fragarlaananassa Var. Dorit) pada media Ms cair dan ketahanannya di mediaaklimitasi. Jurnal Sains dan Seni Pornits. Vol.2.
Zhao-hui, L., Qiang, W., Xiao, R., Cun-De, P., & De-An, J. 2010. Fenolat danTanaman allelopathy. Molekul. Vol.15.