-
PERBANDINGAN HARGA, RETURN, DAN OUTSTANDING
SUKUK GLOBAL INDONESIA DAN SUKUK GLOBAL MALAYSIA
PERIODE 2014-2018
Oleh
RAHIMATUL FIKRI
11150860000003
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 / 2019
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Rabu 10 April 2019 telah dilakukan ujian komprehensif
atas mahasiswa:
Nama : Rahimatul Fikri
NIM : 11150860000003
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Ekonomi Syariah
Judul Skripsi : Analisis Signifiknsi Sukuk Global Indonesia dan
Sukuk Global
Malaysia Periode 2014 -2018
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta
kemampuan
yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka
diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi
kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islami Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 April 2019
1. Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si ( ) NIP. 19720818199803 2
003 Penguji I
2. Dr. Muhammad Nur Rianto Al Arif, M.Si ( )
NIP. 19811013200801 1 006 Penguji II
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Jumat Tanggal 20 Bulan September Tahun Dua Ribu
Sembilan Belas
telah diadakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Rahimatul Fikri
2. NIM : 11150860000003
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Perbandingan Harga, Return, dan Outstanding
Sukuk
global Indonesia dan Sukuk Global Malaysia Periode 2014 -
2018
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan
yang
bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut
diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah
satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 September 2019
1. Dr. Nofrianto, M.Ag. (___________________)
NIP. 197611112003121002 Ketua
2. Dr. Ir. H. Riokhan Mochamad Aziz, MM
(___________________)
NIDN. 2025067001 Sekretaris
3. Yuke Rahmaati, M.A. (___________________)
NIP. 197509032007012023 Penguji Ahli
4. Dr. Ir. H. Riokhan Mochamad Aziz, MM
(___________________)
NIDN. 2025067001 Pembimbing I
-
iv
-
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Pribadi
Nama : Rahimatul Fikri
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Padang Panjang, 06 Agustus 1995
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Taman Puri Bintaro pb33 no29, Bintaro Sektor 9,
keluarahan Sawah Baru, Keamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, Banten
No. HP : 082374994945
E-mail : [email protected]
B. Pendidikan Formal
2001 – 2002 : TK Nongsa Dua Batam
2002 – 2008 : SDN 29 Malalo
2008 – 2012 : MTSs Tarbiyah Islamiyah Pasia
2012 – 2015 : Mas Tarbiyah Islamiyah Pasia
mailto:[email protected]
-
vi
2015 – 2019 : Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
1. Sektretaris OSIS Tarbiah Islamiyah Pasia 2013-2014
2. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 2015 - sekarang
3. Anggota Divisi Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan
Ekonomi
Syarih 2015 – 2016
4. Sektretaris Divisi Hubungan Antar Lembaga Himpunan
Mahasiswa
Jurusan Ekonomi Syarih 2016 – 2017
5. Anggota Youth Governance Ambassador OJK 2016
6. Ketua Divisi Sosial dan Keislaman Himpunan Mahasiswa
Jurusan
Ekonomi Syarih 2017 – 2018
7. Anggota Generasi Baru Indonesia UIN Jakarta 2017-2019
D. Pengalaman Kerja
1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
di Nan Thailand, 2018.
2. Magang BUMN Bersertifikat di Bank Mandiri Area Jakarta
Sudirman
2018 -2019
-
vii
E. Latar Belakang Keluarga
Ayah : Habiburrahim
Tempat, Tanggal Lahir : Pitalah, 22 Agustus 1967
Ibu : Fakhrizah
Tempat, Tanggal Lahir : Padang Laweh, 17 November 1975
Alamat : Padang Laweh Malalo, Kenagarian Malalo,
Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah
Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Anak ke dari : 1 dari 6 bersaudara
-
viii
ABSTRACT
This research is to compare the significance of the Indonesia
Global Sukuk and
Malaysia Global Sukuk using price, return and outstanding each
countries, In
addition, this research also analyze the outstanding growth of
sukuk and how
their potential in the future. Analytical methods used are
descriptive analysis and
Mann Whitney U-Test with the help of SPSS software. The result
of research
shows that there is significant difference from the price,
return or the outstanding
of Indonesia and Malaysia Global Sukuk.
Keyword: Global Sukuk, Price, Return, Outstanding, Mann Whitney
U-Test.
-
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan signifikansi
sukuk global
Indonesia dan Sukuk global Malaysia dengan membandingkan harga,
imbal hasil
dan outstanding sukuk global masing-masing negara, selain itu
penelitian ini juga
melihat bagaimana potensi pertumbuhan sukuk global Indonesia dan
Malaysia
dimasa yang akan datang. Metode analisis yang digunakan adalah
analisis
deskriptif dan uji beda Mann Whitney U-Test dengan dibantu
perangkat lunak
SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan
baik dari harga, imbal hasil maupun outstanding sukuk global
Indonesia dan
Malaysia.
Kata kunci: Sukuk Global, Harga, Imbal Hasil, Outstanding, Mann
Whitney U-
Test.
-
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh
Puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Perbandingan
Sukuk
Global Indonesia dan Sukuk Global Malasia Periode 2014-2018”
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
(S1)
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa pula shalawat serta
salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad
Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam, sehingga penulis dapat
menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa penulisan ini
tidak
dapat terselesaikan tanpa dukungan, bantuan, bimbingan serta doa
dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi
ini terutama pada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan
karunia-Nya
serta selalu memberikan kemudahan kepada penulis sehingga
skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Terima kasih kepada kedua orang tua, pembimbing sepanjang
masa.
Ibuku tersayang Fakhrizah dan Ayahku tercinta Habiburrahim.
Terima
kasih telah mencintai, mendidik, dan memberikan do’a tanpa
henti
-
xi
kepadaku.Terima kasih banyak atas jasa-jasa mu selama ini
baik
dukungan materi maupun non-materi untuk dapat melancarkan
studi
ini yang tidak bisa terbalaskan atas apa yang Ibu dan Ayah
lakukan.
3. Adik-adik kandungku, Muhammad Said, Abdurrahman, Abdul
Hamid,
Syawaluddin dan Ranaa Nibroos yang selalu memberikan
dukungan
dan do’a tanpa henti kepada penulis. Semoga Allah SWT selalu
memberi kemudahan dan kelancaran dalam segala hal yang
kalian
tempuh.
4. Terima kasih kepada Bunda Vivi, Ayah Wira, Te Del, Uni Oja,
Uni
Ami, Oma dan Miss Evy yang selalu memberikan perhatian dan
kasih
sayangnya selama pendidikan di Jakarta.
5. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.
selaku
rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP.,
CRMP,
selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta.
7. Bapak Dr. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan I
Bid.
Akademik, Bapak Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB selaku
Wakil
Dekan II Bid Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Muhammad Nur
Rianto Al Arif, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan III Bid.
Kemahasiswaan yang telah memberikan jalan bagi saya dalam
mengerjakan skripsi ini.
-
xii
8. Ibu Dr. Erika Amelia SE., M.Si. Selaku Ketua Jurusan
Ekonomi
Syariah serta Ibu Dwi Nuraini Ihsan,, MM. selaku Sekretaris
Jurusan
Ekonomi Syariah. Semoga dapat menjadi panutan untuk Jurusan
Ekonomi Syariah dalam memajukannya.
9. Bapak Dr. Ir. H Roikhan Mochamad Aziz, MM. Hah. Slm
selaku
Dosen Pembimbing Akademik serta Dosen Pembimbing Skripsi
sekaligus sebagai penemu Teori Hahslm Theory, Universe
Guidance
Theory, Teori Penciptaan dari al-Qur’an, serta rumus total
al-Qur’an
1587x4=112+6236 yang dengan kerendahan hatinya bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, ilmu yang
bermanfaat, serta masukan yang sangat berarti selama
penyelesaian
skripsi ini. Semoga Allah SWTmembalas segala kebaikan Bapak.
10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang tidak dapat
penulis
tuliskan satu-persatu. Terima kasih atas curahan ilmu yang Bapak
dan
Ibu berikan kepada penulis. Semoga amal Bapak dan Ibu
mendapat
keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
11. Sahabat sejak masa putih biru hingga putih abu abu Icha,
Ami, Husna,
Nurfahmi, Intan, Milka, Wati, Zainal, Ayu, Kiki, Yesi, Heru,
Ari,
Daud dan seluruh teman-teman yang tak mampu penulis
sebutkan.
Terimakasihmasih setia menjadi sahabat hingga detik ini.
12. Sahabat-sahabat dekat penulis Dila, Aisyah, Ipin, Emung,
Reza dan
Nisa yang selama ini selalu bersama dalam suka dan duka, yang
selalu
-
xiii
menghibur dikala hati sedih, dan selalu memberikan semangat
terutama dalam penyelesaian skripsi ini.
13. HMJ Ekonomi Syariah 2015 sampai 2018 Dimas, Ipeh, Hari,
Raihan,
Yaumil, Mansur, Romi, Indah, Fathur, Fadhli, Fadhil, Riska,
Via,
Astika, Adzkiya, Lilis dan seluruh rekan-reka yang pernah
menjadi
pengurus HMJ sejak 2015 hingga 2018.
14. Keluarga besar PT. Bank Mandiri Mas Aryo, Bu Wening, Bu
Ratih,
Mas Ardies, Mbak Mega, Tita, Arkan, Tiwi, dan Priska yang
selalu
memotivasi agar segera lulus
15. Junior sekaligus adik penulis Ami, Yofa, Feli, Fifi,
Hendri,Miftah,Sonya, Ghulam, Dhila, Ayu, Tedy, Nia, Hasna,
dan
Hanum yang selalu membantu disaat penulis kesulitan
16. Teman-teman asrama putri Tarbiyah Islamiyah Pasia Mita,
Diah,
Mawaddah, Atul, Trisna dan seluruh penghuni asrama angkatan
2014-
2015
17. Teman-teman Ekonomi Syariah 2015 Yovi, Iqoh, Galuh, Adit,
Hana,
Somad, Fajri, Deris, Laras, Yaritsa, Faruq dan seluruhnya yang
tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga kesuksesan
selalu
menyertai kita semua.
18. Untuk Teman-teman sepergebian Desti, Desy, Azizah, Arika,
Nurita,
Afeb, Bagus, Iim dan seluruhnya yang tidak dapat penulis
sebutkan
satu persatu. Semmoga bisa lulus semua di tahun ini.
-
xiv
19. Teman-teman KKN Internasional Nungky, Caca, Aca, Anggun,
Zaskia
dan Tri serta seluruh exchange participant dari seluruh dunia
dan
masyarakat Nan, Thailand atas dukungan dan doa yang telah
diberikan
kepada penulis.
20. Keluarga besar IMTI yang senantiasa mengingatkan penulis
disaat
lalai dalam beribadah kepada allah.
21. Terimakasih kepada Rahmat Ilahi yang senantiasa menemani
penulis
dalam menyelesaikan revisi skripsi.
22. Pihak-pihak yang membantu kelancaran dalam proses
pembuatan
hingga penyelesaian skripsi. Semoga Allah SWT membalas
segala
kebaikannya.
Penulis sadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata
sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan, serta kritik
yang membangun
dari berbagai pihak. Sekian yang bisa penulis sampaikan, kurang
lebihnya mohon
maaf.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 01 September 2019
Penulis
Rahimatul Fikri
-
xv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....... Error! Bookmark not
defined.
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... Error! Bookmark
not defined.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
.............................................................................
v
ABSTRACT
........................................................................................................
viii
ABSTRAK
............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR
...........................................................................................
x
DAFTAR ISI
........................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL
.............................................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR
........................................................................................
xviii
DAFTAR GRAFIK
............................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN
.......................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN
......................................................................................
1
A. Latar Belakang
.............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
......................................................................................
15
C. Batasan
Masalah.........................................................................................
16
D. Tujuan Penelitian
.......................................................................................
16
E. Manfaat Penelitian
.....................................................................................
17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.........................................................................
16
A. Landasan Teori
...........................................................................................
16
B. Penelitian Terdahulu
..................................................................................
34
C. Kerangka Berpikir
......................................................................................
37
D. Hipotesis
.....................................................................................................
38
BAB III METODE PENELITIAN
....................................................................
46
A. Ruang Lingkup Penelitian
..........................................................................
46
B. Metode Penentuan Sample
.........................................................................
46
C. Tahapan Pengolahan Data
..........................................................................
47
D. Metode Analisi Data
..................................................................................
48
-
xvi
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
...................................................... 54
A. Uji Statistik Perbandingan Return Sukuk Global Indonesia dan
Malaysia 54
B. Uji Statistik Perbandingan Outstanding Sukuk Global Indonesia
dan
Outstanding Sukuk Global Malaysia
.................................................................
57
C. Prediksi Perkembangan Sukuk Dan Obligasi di Tahun Mendatang
.......... 63
BAB V PENUTUP
..............................................................................................
63
A. Kesimpulan
................................................................................................
63
B. Saran
...........................................................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................
65
LAM PIRAN
........................................................................................................
68
-
xvii
DAFTAR TABEL
4.1 Perbedaan Sukuk vs Obligasi
.........................................................................
19
4.2 Karaktek Umum Sukuk
...................................................................................
21
4.3 Penelitian Terdahulu
.......................................................................................
34
4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
........................................................ 55
4.5 Uji Beda Mann Whitney U-Test
.....................................................................
56
4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
........................................................ 58
4.7 Uji Beda Mann Whitney U-Test
.....................................................................
59
4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
........................................................ 61
4.9 Uji Beda Mann Whitney U-Test
.....................................................................
62
4.10 Proyeksi Pertumbuhan Sukuk Global Indonesia
........................................... 64
4.11 Proyeksi Pertumbuhan Sukuk Global Malaysia
............................................ 64
-
xviii
DAFTAR GAMBAR
2.4 Gambar Kerangka Pemikiran
.........................................................................
44
-
xix
DAFTAR GRAFIK
1.1 Global Islamic Finance Asset Growth
............................................................ 2
1.2 Global Islamic Finance Asset Distribution 2017
............................................ 3
1.3 Global Sukuk Asset
.........................................................................................
6
1.4 Volume of sukuk issues by region between
2009-2012.................................. 7
1.5 Global Top Sukuk Market
...............................................................................
9
-
xx
DAFTAR LAMPIRAN
1. Uji Normalitas Return Indeks Sukuk dan Obligasi
........................................ 89
2. Uji Mann Whitney Return Indeks Sukuk dan Obligasi Composite
............... 89
1. Uji Mann Whitney Return Indeks Sukuk dan Obligasi Government
............ 90
2. Uji Mann Whitney Return Indeks Sukuk dan Obligasi Corporate
................ 90
3. Uji Normalitas Outstanding Sukuk dan Obligasi
........................................... 91
4. Uji Mann Whitney Outstanding Sukuk dan Obligasi Government
............... 91
5. Uji Mann Whitney Outstanding Sukuk dan Obligasi Corporate
................... 92
6. Uji Normalitas Growth Outstanding Sukuk dan Obligasi
............................. 92
7. Uji Mann Whitney Growth Outstanding Sukuk dan Obligasi
Government .. 93
8. Uji Mann Whitney Growth Outstanding Sukuk dan Obligasi
Corporate ...... 93
9. Forcaseting Pertumbuhan Sukuk Dan Obligasi 2017-2027
........................... 94
10. Data Historis Indeks Sukuk dan Obligasi
...................................................... 95
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep keuangan berbasis syariah Islam dewasa ini telah
diterima
secara luas di dunia dan telah menjadi alternatif baik bagi
pasar yang
menghendaki kepatuhan syariah (syariah compliance), maupun bagi
pasar
konvensional sebagai sumber keuntungan (profit source). Diawali
dengan
perkembangan yang pesat di negara-negara Timur Tengah dan
Asia
Tenggara, produk keuangan dan investasi berbasis syariah Islam
saat ini
telah diaplikasikan di pasar-pasar keuangan Eropa, Asia bahkan
Amerika
Serikat. Selain itu, lembaga-lembaga yang menjadi infrastruktur
pendukung
keuangan Islam global juga telah didirikan, seperti Accounting
And Auditing
Organization for Islamic Institution (AAOIFI), International
Financial
Service Board (IFSB), International Islamic Financial Market
(IIFM) dan
Islamic Research and Training Institute (IRTI).
Standart & Poor’s Reports (2008) menunjukkan bahwa aset
industri syariah secara global diperkirakan telah mencapai 500
miliar dolar
dengan rata-rata pertumbuhan 10% pertahun dalam satu dekade
terakhir.
Saat ini, terdapat 300 institusi keuangan Islam yang tersebar di
lebih dari 75
negara, terkonsentrasi di wilayah Timur Tengah dan Asia
Tenggara
(Malaysia dan Brunei Darussalam) dan mulai merambah ke pasar
Eropa dan
Amerika Serikat.
-
2
Menurut data yang dipublikasikan oleh Islamic Finance
Development Report 2018 bahwa adanya peningkatan pertumbuhan
aset
keuangan syariah sejak tahun 2012 sampai 2017 dan diperkirakan
akan terus
meningkat hingga tahun 2023 mendatang.
Grafik 1.1
Global Islamic Finance Asset Growth
Sumber : Islamic Finance Development Report 2018, Thomson
Routers
Aset keuangan syariah paling besar diperoleh dari sektor
perbankan
syariah yang mencapai US$ 2.4 Triliun. Laporan terbaru dari
Ernst dan
Young (EY) dalam World Islamic Banking Competitiveness 2016
menyebutkan bahwa rata-rata pertumbuhan aset perbankan syariah
dari
tahun 2010-2014 mencapai 16% per tahun. Pesatnya
perkembangan
keuangan syariah dunia saat ini selain didorong oleh sektor
perbankan juga
didorong oleh ekspansi penerbitan sukuk. Aset keuangan syariah
dari sektor
sukuk menempati urutan tertinggi kedua setelah aset perbankan
syariah.
-
3
Grafik 1.2
Global Islamic Finance Asset Distribution 2017
Sumber : Islamic Finance Development Report 2018, Thomson
Routers
Sukuk merupakan salah satu instrument keuangan syariah yang
telah banyak diterbitkan baik oleh korporasi maupun Negara. Di
beberapa
Negara sukuk telah menjadi instrument pembiayaan anggaran Negara
yang
penting. Pasar sukuk dimulai ketika pemerintah Malaysia pada
tahun 2002
menerbitkan sukuk senilai 600 juta USD, disusul dengan Bahrain
yang
menerbitkan sovereign sukuk dengan akad ijarah dan salam.
Penerbitan
sukuk terpusat pada negara-negara di Timur Tengah yang tergabung
dalam
Gulf Cooperation Countries (GCC) dan sebagian negara Asia.
Selama
periode 2014 - 2018 , 30% dari total emisi sukuk diterbitkan di
negara-
-
4
negara GCC dan sisanya 70% diterbitkan di Asia terutama
Malaysia,
Pakistan dan Brunei.
Dalam periode yang sama, Uni Emirat Arab (UEA) tercatat
sebagai
negara dengan jumlah dana terbesar dengan kontribusi 25% dari
total
penerbitan sukuk di dunia, diikuti oleh Malaysia yang
berkontribusi 60%.
Data juga menunjukan bahwa Malaysia merupakan negara dengan
jumlah
penerbitan terbanyak yaitu 137 kali, dibandingkan dengan UEA
dengan
jumlah penerbitan 29 kali. Jadi pada dasarnya perkembangan
produk sukuk
bermula terjadi di negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara,
hingga kini
meluas ke berbagai negara Eropa dan Asia lainnya. Beberapa
negara yang
cukup aktif dalam pasar sukuk global dengan berdenominasi mata
uang
lokal maupun dolar antara lain Malaysia, UAE, juga Bahrain dan
Inggris
(Global Sukuk Market,2011)
Pada tahun 2017 sejak aset sukuk internasional sudah mencapai
70
miliar dolar AS. Beberapa Negara seperti Malaysia, Bahrain,
Brunei
Darusaalam, Uni Emirat Arab, Qatar, Pakistan, State of Saxony
Anhalt-
Jerman termasuk Indonesia sudah menjadi regular issuer dari
sukuk.
Penerbitan sukuk Negara (sovereign sukuk) tersebut biasanya
ditujukan
untuk pembiayaan Negara secara umum (general funding) atau
untuk
pembiayaan proyek-proyek tertentu seperti pembangunan bendungan,
unit
pembangkit listrik, pelabuhan, Bandar udara, rumah sakit dan
jalan tol.
Selain itu, sukuk juga dapat digunakan untuk keperluan
pembiayaan cash-
mismatch, yaitu dengan menggunakan sukuk dengan jangka waktu
pendek
-
5
(Islamic Treasury Bills) yang juga dapat digunakan sebagai
instrument pasar
uang (Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah, 2018).
Sukuk sebagai salah satu efek syariah memiliki karakteristik
yang
berbeda dengan obligasi. Sukuk bukan merupakan surang utang,
melainkan
bukti kepemilikan bersama atas suatu asset atau proyek. Setiap
sukuk yang
diterbitkan harus mempunyai asset yang dijadikan dasar
penerbitan
penerbitan (underlying asset. Klaim kepemilikan pada sukuk
didasarkan
pada asset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana sukuk harus
digunakan
untuk kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi pemegang sukuk
dapat
berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis
akad yang
digunakan dalam penerbitan sukuk. Sukuk berbeda dengan
obligasi
konvensional karena oblogasi didefinisikan sebagai instrument
hutang
jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan dan
pemerintah
(Tahmoures, 2013).
Pasar sukuk adalah segmen keuangan Islam yang tumbuh paling
cepat dan menjanjikan. Memang penerbitan sukuk meningkat pesat
di dunia,
terutama di Malaysia, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi
(Fitriya,
2012). Walaupun pada awalnya perkembangan sukuk dimulai
dengan
penerbitan sovereign sukuk, namun pada tahun- tahun berikutnya
penerbitan
sukuk lebih didominasi dengan sukuk korporate. Dan penerbitan
sukuk
global pun baik dari sovereign maupun goverment sukuk juga
diperkirakan
terus meningkat, menurut data IIFM Pada tahun 2012 total nilai
sukuk
-
6
global melebihi 109 miliar USD dan diperkirakan akan terus
meningkat
hingga tahun 2023.
Grafik 1.3
Global Sukuk Asset
Sumber: Indonesia Islamic Financial Report 2015, Thomson
Reuters
Malaysia adalah negara pertama dan yang paling dinamis dalam
penerbitan sukuk dan diakui sebagai pelopor sukuk global dengan
total
penerbitan volume sukuk sebesar 67% selama tahun 2014 sampai
2017
(Rachid Boutti, 2018). Permintaan instrumen sukuk di Malaysia
yang
meningkat hingga 7% pada tahun 1999, lalu tumbuh hingga 25% pada
tahun
2000, kemudian meningkat tajam menjadi 76% pada tahun 2005.
Peningkatan ini terjadi karena adanya kesadaran investor akan
sumber
pendanaan alternatif di Malaysia. Proporsi obligasi Islam di
Malaysia tidak
kurang dari 45% dan terus tumbuh.
-
7
Grafik 1.4
Volume of sukuk issues by region between 2009-2012
Sumber: Indonesia Islamic Financial Report 2015, Thomson
Reuters
Malaysia telah mengembangkan rencana pasar modal yang
komprehensif untuk memelihara kelansungan pasar modal syariah
domestik.
Sementara itu, Indonesia baru memulai pengembangan perbankan
syariah
pada tahun 1992, Takaful pada tahun 1994 dan pasar modal syariah
pada
tahun 2003. Pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di
Indonesia
menunjukan bahwa kepercayaan pasar terhadap keuangan islam
telah
meningkat secara signifikan.
Untuk memanfaatkan perkembangan keuangan syariah tersebut,
sejak tahun 2009 pemerintah Indonesia secara rutin telah
menerbitkan
instrument investasi bagi institusi keuangan syariah global yang
disebut
Sukuk Negara Indonesia (SNI) atau sukuk global Indonesia.
Penerbitan
sukuk global juga merupakan salah satu upaya untuk melakukan
diversifikasi sumber-sumber pembiayaan APBN. Di Indonesia,
sukuk
-
8
korporasi lebih dikenal dengan istilah obligasi syariah. Pada
tahun 2002.
Dewan Syariah Nasional mengeluarkan Fatwa No :
32/DSN-MUI/IX/2002
tentang Obligasi Syariah. Sebagai tindak lanjut atas fatwa
tersebut, pada
Oktober 2002 PT. Indosat Tbk mengeluarkan obligasi syariah
pertama di
pasar modal Indonesia dengan tingakt imbal hasil 16,75%, imbal
hasil ini
cukup tinggi dibanding rata-rata return obligasi konvensional.
Pada akhir
tahun 2008, sedikitnya telah ada 23 perusahaan yang telah
menerbitkan
obligasi syariah di Indonesia. Emiten penerbit obligasi syariah
berasal dari
berbagai jenis usaha, mulai dari perusahaan telekomunikasi,
perkebunan,
transportasi, lembaga keuangan, properti, sampai industri
pariwisata.
Perkembangan sukuk di Indonesia didorong oleh inisiasi
swasta.
Diawali dengan penerbitan sukuk mudharabah pada tahun 2002 oleh
Indosat
senilai 175 miliar. Pada akhir Juli 2008, telah ada 31
penerbitan sukuk
korporasi di Indonesia dengan nilai total 5,1 Triliun.
Penerbitan sukuk
pertahunnya cenderung fluktuatif. Nilai nominal penerbitan
terbesar terjadi
pada tahun 2007 sebanyan 1,3 Triliun dan tahun 2008 sebanyak 1,5
Triliun.
Walaupun dipandang sangat potensial dan prospektif,
perkembangan sukuk di Indonesia dapat dikategorikan sangat
lambat. Total
emisi hingga pertengahan tahun 2008 baru mencapai 5 trilliun
rupiah lebih
($500 juta), dibandingkan dengan Malaysia yang pada pertengahan
tahun
2007 saja telah membukukan total emisi RM 111.5 miliar ($33
miliar).
Bahkan selama tahun 2017 Malaysia mendominasi pasar sukuk dunia
baik
-
9
dari outstanding sukuk maupun penerbitannya yang mencapai US$35
miliar,
lalu disusul oleh Arab Saudi (US$26 miliar dan Indonesia (US$ 9
miliar).
Grafik 1.5
Global Top Sukuk Market
Sumber : Islamic Finance Development Report 2018, Thomson
Routers
Malaysia adalah Negara terdepan dalam pengembangan keuangan
syariah. Malaysia telah menjadi pasar sukuk terbesar di dunia,
melihat fakta
bahwa hampir 70% atau $62 miliar dari total emisi sukuk secara
global
hingga akhir 2007 diterbitkan di Malaysia. Dalama periode
2001-2007,
dengan rata-rata perkembangan penerbitan sukuk pertahunnya
sebesar 22%
menjadikan Malaysia sebagai salah satu pasar sukuk dengan
perkembangan
terpesat di dunia. Pertumbuhan pasar sukuk lokal dan global
Malaysia
selama 5 tahun terakhir menunjukkan data yang sangat impresif,
yakni
dengan pertumbuhan rata-rata 33% per tahun, seperti laporan
yang
-
10
ditunjukan oleh IFIS (Islamic Financial Institution Statistic)
menyatakan
bahwa 88% penerbitan sukuk pada tahun 2009 diterbitkan di
Malaysia. Dari
jumlah 774 penerbitak sukuk, 679 diantaranya berdomisili di
negeri Jiran
ini.
Malaysia tidak hanya memimpin pasar sukuk dari besaran
volume,
namun juga dalam hal variasi struktur sukuk yang inovatif dan
kompetitif
dalam rangka menarik investor yang lebih luas. Dimulai dengan
penerbitan
RM 125 juta oleh Shell MDS Sdn. Bhd. Pada tahun 1990, pasar
sukuk
Malaysia semakin berkembang dalam segi volume dan pengalaman,
Pasar
sukuk Malaysia semakin mendalam dengan penerbitan terbaru
sebesar RM
15.4 miliar ($ 4.7 miliar) oleh Binarian GSM Bhd, sebuah holding
company
yang memfasilitasi privatisasi operator seluler. Dalam Periode
2001-2007
dengan rata-rata pengembangan penerbitan sukuk pertahunnya
sebesar 22%
Malaysia telah menjadi salah satu pasar sukuk dengan
perkembangan
terpesat di dunia. Pada tahun 2001, Guthrie Sukuk diterbitkan
sebagai sukuk
korporasi Malaysia pertama yang diperdagangkan di bursa
global
Secara teoritis, Indonesia merupakan Negara muslim terbesar
di
dunia dengan persentase jumlah penduduk muslim sebesar 87,18%
(BPS
2010). Potensi ini seharusnya bisa menjadi pasar yang besar bagi
industri
keuangan syariah di Indonesia. Namun pada kenyataannya soal
bisnis
syariah Indonesia selalu kalah dari Negara tetangga (Malaysia)
mulai dari
bisnis perbankan sampai asuransi. Adanya dukungan dari
pemerintahannya
menjadikan Malaysia sebagai Negara terdepan dalam masalah bisnis
syariah
-
11
seperti yang dikemukakan oleh salah satu pengamat ekonomi
syariah (M
Syakir Sula,2018) bahwa untuk anggaran Negara harus masuk dulu
ke
sistem bank syariah kemudian baru diijinkan masuk ke bank
konvensional,
dukungan ini sangat berpengaruh dalam mendorong pertumbuhan
bisnis
syariah di Malaysia. Sementara di Indonesia baru didukung dengan
adanya
KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah).
Pada hakikatnya, dukungan pemerintah hanyalah salah satu
faktor
penentu pertumbuhan sukuk baik di Indonesia, Malaysia maupun di
dunia.
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
pertumbuhan
sukuk di Indonesia dan Malaysia jika diukur dari volume
penjualan sukuk
seperti harga sukuk itu sendiri, outstanding sukuk, besarnya
imbal hasil
(yield) yang diberikan oleh issuer sukuk, suku bunga dan
inflasi.
Chapra dan Ahmed (2002) menyatakan bahwa dari sisi ekonomi,
investor sukuk cenderung berinvestasi karena akan mendapatkan
beberapa
keuntungan dari dana yang telah diinvestasikan antara lain
imbalan (return)
yang kompetitif, memberikan penghasilan yang stabil untuk para
investor,
dan dapat diperjualbelikan di pasar sekunder (khususnya untuk
sukuk
ijarah), sehingga berpotensi mendapatkan capital gain. Beberapa
penelitian
terkait dengan minat investor dalam berinvestasi pada instrumen
efek di
pasar modal syariah menunjukkan beberapa variabel mamfaat
ekonomi
mempengaruhi minat investor terhadap instrumen efek pasar modal
syariah
antara lain, nisbah imbalan sukuk Negara, kupon SUN (Surat
Utang
Negara), harga sukuk, suku bunga (BI rate), nilai kurs rupiah
terhadap US
-
12
dollar, bagi hasil deposito bank syariah dan sukuk bunga bank
umum serta
indikator makroekonomi.
Di dalam penelitian Wafa (2010) menyatakan bahwa permintaan
sukuk dipengaruhi oleh harga sukuk dan nisbah imbalan yang
ditawarkan,
lebih lanjut Saad dan Mohammad (2012) dalam kajiannya
menemukan
hubungan positif antara tingkat harga dan imbalan sukuk
terhadap
perkembangan sukuk di pasar modal Malaysia.
Beberapa penelitian lain juga mencoba membandingkan
perkembangan sukuk di Indonesia dan Malaysia, seperti penelitian
yang
dilakukan oleh Ascarya dan Yumanita yang berjudul "Comparing
The
Development Islamic Financial / Bond Market in Malaysia and
Indonesia"
pada tahun 2007 yang membandingkan perkembangan sukuk di
Indonesia
dan Malaysiadari segi nilai, likuiditas dan instrumen yang
digunakan.
Pengembangan sukuk tersebut juga dilihat dari framework
pengembangan
keuangan islam dan karakteristik pasar keuangan islam di kedua
negara.
Kesimpulan dari penelitian tersebut antara lain ; 1) komitmen
pemerintah
dalam pengembangan sistem keuangan islam di Indonesia masih
sangat
minim. Sudah saatnya pemerintah memberi dukungan dan
komitmennya
terutama pada level-level strategis untuk mengakselerasi dan
memeberikan
arah yang jelas dalam pengembangan sistem keuangan islam. 2)
kerangka
hukum yang mewadahi sistem keuangan islam masih sangat
minim,
sehingga para pelaku pasar masih merasa gamang dan memilih
menunggu
kepastian dari pemerintah, 3) belum adanya instrumen syariah
yang
-
13
dikeluarkan pemerintah yang diperlukan sebagai dasar kebijakan
dan
brenchmark bagi institusi keuangan syariah, oleh karenanya
penerbitan
instrumen keuangan syariah negara seperti sukuk, Islamic
Treausry Bills,
dan instrumen syariah dari bank central lainnya menjadi
prioritas
selanjutnta, 4) pengembangan SDM ekonomi syariah yang belum
tergarap
dengan baik
Di dalam penelitian Muhammad Jarkasih dan Aam Slamet
Rusydiana tahun 2009 yang membandingkan antara perkembangan
pasar
sukuk di Indonesia, Malaysia dan dunia yang menggunakan
statisik
deskriptif. Hasilnya menunjukkan baha perkembangan sukuk di
Indonesia
jika dilihat dari nilai emisi maupun jumlah penerbitan terbilang
sangat
lambat. Sedangkan tengah terjadi booming sukuk di pasar
keuangan
internasional, terutama di negara-negara Timur Tengah, Asia
Tenggara
bahkan mulai merambah pasar Eropa dan Amerika. Sedangkan
permasalahan umum yang tidak hanya dialami Indonesia tetapi juga
di
seluruh dunia adalah aspek karakteristik atau kompleksitas
produk sukuk
yang merupakan instrumen baru keuangan syariah dengan ciri khas
yang
berbeda dibanding produk lain.
Kedua penelitian diatas telah sepakat bahwa perkembangan
sukuk
di Malaysia lebih cepat dibanding perkembangan sukuk di
Indonesia. Selain
itu juga menegaskan bahwa sukuk di Malaysia lebih unggul
dibanding
sukuk di Indonesia dari total emisi dan penerbitan pada periode
2003 sampai
2007, lalu apakah sukuk global Malaysia juga lebih unggul
daripada sukuk
-
14
global Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, tentunya
ini masih
menjadi perdebatan.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penulis tertarik
untuk
meneliti variabel return dimana ini yang sangat mempengaruhi
minat
investor terhadap sukuk global, return sukuk global di Indonesia
terbilang
cukup tinggi namun dalam laporan tahunan Islamic Finance
Development
Report posisi sukuk global Indonesia selalu berada dibawah sukuk
global
Malaysia, sehingga dibutuhkan perbandingan antara return sukuk
global
Indonesia dengan return sukuk global Malaysia.
Selain itu penulis juga meneliti variabel harga (price)
dengan
menggunakan rangkaian indeks sukuk yang diperoleh dari IBPA
Bond
Indices and Sukuk dan BIX Malaysia. Perhitungan IBPA Bond
Indices and
Sukuk dan BIX Malaysia dilakukan dengan menggunakan basis data
harga
pasar wajar obligasi IBPA dan metodologi yang standar dan
lazim
digunakan dalam perhitungan indeks di dunia internasional.
Review dan
rebalancing terhadap komposisi Sukuk yang termasuk ke dalam
perhitungan indeks IBPA dan BIX dilakukan secara berkala untuk
menjaga
kualitas dan akurasi indeks. Metodologi serta komposisi Sukuk
yang masuk
kedalam perhitungan Bond Indices and Sukuk dan BIX Malaysia
ini
dilakukan secara transparan dan dapat diakses oleh publik
melalui laporan
dalam bentuk Fact Sheet dan rebalancing sheet.
-
15
Selain menganalisis menggunakan rangkaian indeks sukuk
global
Indonesia dan sukuk global Malaysia yang diperoleh dari IBPA
Bond
Indices and Sukuk dan BIX Malaysia. Penulis tertarik untuk
menganalisis
pertumbuhan outstanding sukuk. Pertumbuhan sukuk baik sukuk
korporasi
maupun sukuk pemerintah di Indonesia cukup pesat, akan tetapi
masih kalah
secara kuantitatif bila dibandingkan dengan obligasi
konvensional. Oleh
karena itu dibutuhkan perbandingan antara pertumbuhan sukuk dan
obligasi
dan bagaimana potensinya dimasa yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Perbandingan Harga, Return dan
Outstanding Sukuk Global Indonesia dan Sukuk Global Malaysia
Periode Tahun 2014 – 2018”.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang penelitian di atas, maka ada beberapa
rumusan
masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini,
diantaranya:
1. Bagaimana perbandingan harga sukuk global Indonesia dengan
return
sukuk global Malaysia?
2. Bagaimana perbandingan return sukuk global Indonesia dengan
return
sukuk global Malaysia?
3. Bagaimana perbandingan outstanding sukuk global Indonesia
dengan
outstanding sukuk global Malaysia?
4. Bagaimana potensi sukuk global Indonesia dan sukuk global
Malaysia
dimasa yang akan datang?
-
16
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti membatasi
masalah
dalam penelitian ini diantaranya :
1. Objek penelitian ini adalah Sukuk Global Indonesia dan Sukuk
Global
Malaysia periode 2014-2018
2. Data yang digunakan adalah variabel price, return dan
outstanding
sukuk global Indonesia dan sukuk global Malaysia
3. Data yang digunakan berupa data bulanan dimulai dari bulan
Januari
2014 sampai Januari 2018
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini berkaitan dengan rumusan
masalah yang
telah dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbandingan harga sukuk global Indonesia
dengan
harga sukuk global Malaysia
2. Untuk mengetahui perbandingan return sukuk global Indonesia
dengan
return sukuk global Malaysia
3. Untuk mengetahui perbandingan outstanding sukuk global
Indonesia
dengan outstandng sukuk global Malaysia
4. Untuk mengetahui potensi sukuk global Indonesia dan sukuk
global
Malaysia dimasa yang akan datang
-
17
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dikaji adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan ilmu bagi para investor sehingga dapat
memperoleh
gambaran lebih lanjut mengenai imbal hasil (return) dari
protofolio
sukuk global Indonesia sehingga dapat dijadikan pertimbangan
untuk
menentukan investasi yang tepat dalam mengalihkan asetnya.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan salah satu
referensi
pelengkap penelitian selanjutnya mengenai sukuk global.
3. Bagi akademik diharapkan bahwa penelitian ini dapat
memberikan
pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar acuan
untuk
kajian penelitian selanjutnya serta diharapkan dapat
menambah
perbendaharaan atas ilmu pengetahuan khususnya di bidang
ekonomi.
-
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sukuk
Sukuk adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yaitu dari
kata
Sakk, yang berarti dokumen atau sertifikat (Ayub, 2007).
Berdasarkan
keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan
(Bapepam-LK) No. KEP- 181/BL/2009, sukuk didefinisikan sebagai
efek
syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai
sama dan
mewakili bagian yang tidak tertentu, tidak terpisahkan atau
tidak terbagi
atas:
1) Aset berwujud tertentu.
2) Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah
ada
maupun yang akan ada.
3) Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada.
4) Aset proyek tertentu dan atau jasa atas aset proyek tertentu
atau
aktivitas investasi tertentu atau kegiatan investasi yang
telah
ditentukan.
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Indonesia (DSNMUI) No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Sukuk
(Obligasi
Syariah) didefinisikan sebagai surat berharga jangka panjang
berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi
syariah
yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang
-
17
obligasi syariah berupa bagi hasil atau margin atau fee serta
membayar
kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan The Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institutions (AAOIFI) Sharia Standards No. 17
tentang
Investment Sukuk, sukuk didefinisikan sebagai sertifikat dari
suatu nilai
yang direpresentasikan setelah penutupan pendaftaran, bukti
terima nilai
sertifikat, dan menggunakannya sesuai rencana. Sama halnya
dengan
bagian dan kepemilikan atas aset yang jelas, barang, atau jasa,
atau modal
dari suatu proyek tertentu atau modal dari suatu aktivitas
investasi tertentu.
Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang
dijadikan dasar
penerbitan (underlying asset). Klaim kepemilikan pada sukuk
didasarkan
pada aset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana hasil sukuk juga
tidak
boleh bertentangan dengan prinsip syariah. Berbeda dengan
proses
obligasi yang dapat digunakan secara bebas tanpa
memperhatikan
ketentuan syariah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sukuk merupakan suatu
instrumen yang inovetif yang dapat membantu dalam menghimpun
dana
untuk kepentingan pembangunan bagi negara maupun perusahaan
dan
meningkatkan modal usaha dalam pengembangan hasil usaha bagi
yang
menerbitkan.
Penerbitan sukuk pada umumnya memerlukan SPV (Special
Purpose Vehicle) sebagai penerbit, sedangkan obligasi
diterbitkan secara
lansung oleh obligor. SPV (Special Purpose Vehicle) adalah badan
hukum
-
18
yang didirikan khusus untuk kepentingan penerbitan sukuk yang
memiliki
fungsi sebagai penerbit sukuk, counterpart pemrintah dalam
transaksi
pengalihan aset dan bertindak sebagai wali amanat (trustee) yang
mewakili
kepentingan investor. Dan perlu dipahami, bahwa sukuk
merupakan
instrumen penyertaan sementara obligasi adalah instrument
hutang.
Perlu ada pengkajian yang lebih kritis terutama dalam
menempatkan jawaban tentang bentuk sukuk itu sendiri. Pertama,
kontrak
sukuk dihubungkan dengan asa kontrak, di mana sukuk
merupakan
transaksi jual beli aset yang nyata dan dapat dikuasai secara
sempurna.
Kedua, kontrak sukuk berlanjut dengan perpindahan hak milik
dan
obligasi dari satu pihak ke pihak lainnya dan dapat
dipertanggungjawabkan secara syar’i. Oleh karena itu, produk
sukuk yang
berkembang sekarang ini dapat dibenarkan karena bukan dalam
bentuk
penjualan dengan uang pada harga yang berbeda, tetapi penjualan
asset
real yang diwakili oleh sertifikat sukuk. Demikian pula
keuntungan
investasi sukuk tidak didasarkan pada kadar yang menjurus kepada
riba,
tetapi keuntungan diperoleh berdasarkan asset real, baik dalam
bentuk
sewa, diskon, maupun profit sharing. Dalam bentuk sederhana
sukuk
menggambarkan kepemilikan dari suatu aset. Klain atas sukuk
tidak
mendasarkan pada cash flow melainkan pada kepemilikan.
Kedudukan
inilah yang membedakan antara sukuk dan obligasi konvensional
yang
selama ini berfungsi sebagai surat pengakuan utang.
-
19
Perbedaan antara sukuk dan obligasi akan ditunjukkan oleh
tabel
berikut ini:
Tabel 4.1
Perbedaan Sukuk vs Obligasi
Sukuk Obligasi
Income is generated from assets Income is derived from debt
instrument
Return is expected Return is interest and pre-determined
Negotiability is restricted to specific
types of Sukuk
Negotiable financial paper
Sukuk issue is a seller of assets Bond issuer is a borrower
Sukuk holder is an owner of assets Bond holder is a lender
Seller-Buyer relationship Lender-borrower relationship
Business risk-return relationship Issuer guarantees the payment
of face
value and periodic interest
Major risk lays with underlying assets Major risk is with issuer
– credit risk
Return is expected from the
underlyingassets
Interest payment is an obligation
Return of investor’s capital cannot be
guaranteed
Issuer is obligated to return investor’s
capital (face value)
Sumber: Tahmoures (2013)
-
20
2. Karakteristik Sukuk
Sukuk sebagai produk keuangan islam sering disejajarkan
dengan
obligasi walaupun memiliki karakteristik yang berbeda. Menurut
Fatah
(2011), terdapat beberapa karakteristik sukuk yaitu:
a. Merupakan bukti kepemilikan atas aset, hak manfaat, jasa atau
kegiatan
investasi tertentu.
b. Pendapatan yang diberikan berupa imbalan, margin, bagi hasil,
sesuai
dengan jenis akad yang digunakan dalam penerbitan.
c. Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.
d. Penerbitannya melalui special purpose vehicle (SPV).
e. Memerlukan adanya underlying asset.
f. Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.
Menurut Surdayanti dkk (2011) dalam sistem pengawasannya
sukuk tidak hanya diawasi oleh Wali Amanat melainkan juga
diawasi oleh
Dewan Pengawas Syariah yang berada di bawah naungan Majelis
Ulama
Indonesia (MUI). Pengawasan tersebut dilakukan sejak awal
penerbitan
hingga akhir masa penerbitan. Dengan diterapkan sistem
pengawasan
tersebut, maka prinsip kehati-hatian dan prinsip perlindungan
kepada
investor sukuk akan lebih terjamin.
Menurut Adam (2006, hal 63), sukuk memiliki sifat-sifat umum
yang membuatnya memiliki kualitas yang sama dengan produk
keuangan
konvensional lainnya, seperti dalam tabel berikut ;
-
21
Tabel 4.2
Karakteristik Umum Sukuk
Dapat diperdagangkan ( Tradable) Sukuk mewakili pihak pemilik
aktual
dari asset yang jelas, mamfaat asset
atau kegiatan bisnis dan dapat
diperdagangkan menurut harga pasar
(market price)
Dapat diperingkat (Rateable) Sukuk dapat diperingkat oleh
Agen
Pemberi Peringkat baik regional
maupun internasional
Dapat ditambah (Enhanceable)
Sebagai tambahan terhadap asset
yang mewadahinya (underlying asset)
atau aktivitas bisnis, sukuk dapat
dijamin dengan jaminan (collateral)
lain berdasarkan prinsip syariah
Fleksibilitas Hukum (Legal
Flexibility)
Sukuk dapat distruktur dan
ditawarkan secara nasional dan global
dengan perlakuan pajak yang berbeda
Dapat ditebus (Reedemable) Struktur pada sukuk memungkinkan
untuk dapat ditebus
Sumber : Adam (2006)
-
22
3. Pihak Yang Terlibat Dalam Sukuk
Beberapa pihak yang terlibat dalam sukuk dan bagimana
perannya:
1) Emiten/Obligor yaitu Pihak yang bertanggunmg jawab atas
pembayaran
imbalan dan nilai nominal sukuk yang diterbitkan sampai sukuk
jatuh
tempo.
2) Investor yaitu Pemegang sukuk yang memiliki hak atas imbalan,
margin,
dan nilai nominal sukuk sesuai dengan partisipasi
masing-masing.
3) Underwriter/ SPV (Special Purpose Vehicle) yaitu Badan hukum
yang
didirikan untuk penerbitan sukuk dengan fungsi: (i) sebagai
penerbit
sukuk, (ii) menjadi counterpart pemerintah dalam transaksi
pengalihan
aset, (iii) bertindak sebagai wali amanat (trustee) untuk
mewakili
kepentingan investor.
4) Shariah Advisor, yaitu sebagai pihak yang memberikan fatwa
atau
pernyataan kesesuaian terhadap prinsip-prinsip syariah atas
sukuk yang
diterbitkan.
5) Wali Amanat, yaitu pihak yang mewakili kepentingan pemegang
sukuk
sesuai dengan yang diperjanjikan.
Sukuk yang tercatat didalam Bursa Efek Indonesia (BEI)
terbagi
menjadi dua, yaitu: Sukuk Korporasi dan Surat Berharga Syariah
Negara
(SBSN). Sukuk korporasi adalah instrumen berpendapatan tetap
yang
diterbitkan oleh perusahaan berdasarkan prinsip syariah sesuai
ketentuan
Bapepam-LK No. IX.A.13 tentang Efek Syariah. Pendapatan
sukuk
korporasi berdasarakan akad - akad yang tertuang dalam
ketentuan
-
23
Bapepam-LK tentang akad - akad efek syariah. SBSN atau Sukuk
Negara
adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah yang
berdasarkan
syariah Islam sesuai dengan Undang - Undang No. 19 tahun 2008
tentang
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Setiap sukuk yang
diterbitkan
harus mempunyai asset yang dijadikan dasar penerbitan
(underlying asset).
Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan pada asset atau proyek
yang
spesifik. Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk kegiatan
usaha
yang halal. Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa imbalan,
bagi hasil,
atau margin, sesuai dengan akad yang digunakan dalam penerbitan
sukuk
4. Jenis-Jenis Sukuk
Merujuk pada fatwa Dewan Syariah Nasional tentang obligasi
syariah, akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi
syariah
antara lain (DSN,2006):
a. Mudharabah atau Muqaradah (Trust Finaning, Trust
Investment)
yaitu kerjasama usaha antar pihak pemilik dana (shaibul
maal)
dengan pihak pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan
dibagi
sesuai nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian
ditanggung pemilik dana.
b. Ijarah (Operational Lease)
yaitu sewa menyewa atas manfaat suatu barang dan jasa antara
pemilik obyek sewa dengan penyewauntuk mendapatkan imbalan
berupa
sewa atau upah bagi pemilik obyek sewa. Pemegang surat berharga
ijarah
-
24
sebagai pemilik yang bertanggung jawab penuh untuk segala
sesuatu
yang terjadi milik mereka.
c. Musyarakah (Partnership, Project Financing Participation)
yaitu kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan nisbah
yang
disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para
pihak
sebesar partisipasi modal yang disertakan dalam usaha. Akad ini
hampir
menyerupai akad mudharabah. Perbedaan utamanya adalah adalah
pihak
perantara akan menjadi pasangan dari grup pemilik yang
menjadi
pemegang obligasi musyarakah didalam suatu perusahaan
gabungan,
yang pada mudharabah, sumber modal hanya berasal dari satu
pihak.
d. Salam (In-Front Payment Sale)
yaitu jual beli barang dengan cara pemesanan berdasarkan
persyaratan dan kriteria tertentu sesuai kesepakatan serta
pembayaran
tunai terlebih dahulu secara penuh.
e. Istishna’ (Purchase by order or manufacture)
yaitu jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang berdasarkan persyaratan tertentu, kriteria, dan pola
pembayaran
sesuai dengan kesepakatan.
f. Murabahah (Deffered Payment Sale)
yaitu jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah
dengan margin keuntungan yang disepakati.
-
25
Berdasarkan fatwa DSN-MUI Nomor 32 tahun 2002 tentang
Obligasi Syariah, mayoritas akad yang digunakan dalam sukuk
di
Indo))nesia adalah sukuk dengan basis akad mudharabah dan
ijarah.
5. Risiko Sukuk
Secara umum, risiko pada sukuk mirip dengan risiko obligasi
konvensional karena keduanyya merupakan instrumen pada pasar
modal.
Menurut Chartered Financial Analyst (2007). Risiko – risiko yang
dihadapi
investor sukuk sebagai berikut:
a) Risiko Tingkat Pengembalian (Rate of Return Risk)
Risiko tingkat pengembalian ada pada semua tipe sukuk dengan
pengembalian tetap (fixed rate).
b) Risiko Kredit (Credit Risk)
Risiko kredit pada sukuk ijarah dihadapi oleh investor
disebabkan
kegagalam pembayaran (default) atas sewa underlying aset..
c) Risiko Nilai Tukar (Foreign Exchange Rate Risk)
Risiko nilai tukar dapat terjadi jika return atas
pengelolaan
underlying asset diberikan dalam mata uang asing.
d) Risiko Tingkat Harga (Price/Collateral Risk)
Risiko tingkat harga terjadu ketika spesifikasi aset yang
tercermin
pada nilai penerbitan sukuk yang diajukan berbeda dengan
nilai
pasar sesungguhnya dan laporan atas nilai underlying asset.
-
26
e) Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Pertumbuhan pasar sekunder yang lambat membuat investor
sukuk menghadapi risiko likuiditas. Kecenderungan membeli
dan
menahan (buy and hold) pada mayoritas investor sukuk membuat
mekanisme transfer kepemilikan sukuk tidak efisien.
f) Risiko Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance Risk)
Perkembangan pasar yang pesat memungkinkan adanya struktur
sukuk yang tidak memenuhi aspek syariah.
6. Pembagian Sukuk
Bersadasarkan institusi yang menerbitkan sukuk di Indonesia
terbagi menjadi dua, yaitu sukuk pemerintah (sukuk negara) dan
sukuk
korporasi
a. Sukuk Negara (Sovereign Sukuk)
Berdasarkan Undang-Undang No,19 tahun 2008 pasal 1
ayat (1), Surat Berharga Syariah Negara selanjutnya
disingkat
SBSN atau dapat disebut Sukuk Negara adalan Surat Berharga
yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti
atas
bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang
rupiah maupun valuta asing. Aset Surat Berharga Negara
(SBSN) adalah objek pembiayaan SBSN atau barang milik
negara yang memiliki nilai ekonomis. Sejak berlakunya
undang-undang tersebut pemerintah mulai menerbitkan Surat
-
27
Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai alternatif
pembiayaan.
Penerbitan SBSN di dalam negeri dilaksanakan melalui tiga
metode penerbitan, yaitu bookbuilding, private placement,
dan
lelang. SBSN yang diterbitkan melalui metode bookbuilding
yaitu Sukuk Negara Retail (SR) dan Sukuk Negara Indonesia
(SNI). Sukuk negara tidak mewakili sebuah hutang yang
diserahkan kepada emiten oleh pemegang sertifikat. Sukuk
diterbitkan berdasarkab sebuah kontrak yang dirujuk sesuai
dengan peraturan syariah yang mengatur penerbitan dan
perdagangannya.penggunaan dana hasil sukuk juga tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah.
b. Sukuk Korporasi
Sukuk korporasi merupakan sukuk yang dikeluarkan oleh
perusahaan (swasta) sebagai emiten. Emiten penerbit sukuk
tersebut berasal dari beragam jenis usaha, mulai dari
telekomunikasi, perkebunan, transportasi, lembaga keuangan,
properti, sampai industri swasta. Dalam hal ini yang menjadi
underlying asset dari sukuk korporasi ini adalah aset dari
perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki. Yang menjadi
dasar peraturan mengenai sukuk korporasi yaitu Undang-
Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 dan Fatwa DSN_MUI
Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002.
-
28
7. Tujuan Penerbitan Sukuk
Dibawah ini merupakan tujuan diterbitkannya Sukuk:
a. Memperluas basis sumber pembiayaan perusahaan
b. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar
keuangan syariah di dalam negeri
c. Memperluas dan mendiversifikasikan basis investor
d. Mengembangkan alternatif instrumen investasi
e. Memperluas usaha perusahaan
8. Struktur Sukuk
a) Harga
Harga suatu sekuritas akan ditentukan oleh nilai intrinsik
dari
sekuritas tersebut. Nilai intrinsik akan ditentukan oleh nilai
sekarang
(Present Value) dari semua aliran kas yang diharapkan dari
sekuritas
tersebut.
Harga sukuk merupakan struktur penting dalam instrumen
sukuk.
Pembentukan harga sebuah sukuk ditentukan oleh beberapa
faktor
diantaranya tingkat kupon, rating emiten, periode jatuh
tempo
(maturity), dan likuiditas obligasi.
Sedangkan nilai nominal sukuk adalah nilai yang ditetapkan
atas
sukuk tersebut. Nilai tersebut menunjukan nilai aset yang kelola
dan
dibayar kembali oleh perusahaan pada tanggal jatuh tempo.
-
29
Perbandingan skema harga antara sukuk dan obligasi
diantaranya
bahwa obligasi diterbitkan/ditawarkan dengan beberapa
kemungkinan
harga :
- At Par (Pada nilai PAR) yaitu harga obligasi sama dengan
nilai nominal
- At Premium (dengan premium) yaitu harga obligasi lebih
tinggi daripada nominal obligasi
- At Discount (dengan diskon) yaitu obligasi yang dijual
dengan harga di bawah nilai nominal
Harga jual obligasi ini sangat dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga
di pasar pada saat obligasi tersebut ditawarkan. Sedangkan
instrument
sukuk dijual pada nilai nominal jatuh tempony (at maturity per
value) di
pasar perdana. Instrument sukuk berbasis pada aset atau
transaksi riil.
Dana atau hasil penjualan sukuk akan diterima perusahaan dan
hasil
investasi akan diterima pemodal. Pada prinsipnya penerbit sukuk
memiliki
kewajibab financial kepada investor untuk mengembalikan
pokok
penyertaan ditambah bagi hasil dari keuntungan.
b) Return
Setiap investasi yang ditanamkan dalam sukuk harus bebas
dari
kegiatan non halal dan harus sesuai dengan prinsip syariah.
Beberapa
prinsip dalam transaksi keuangan yang sesuai syariah ditekankan
pada
perjanjian yang adil, penggunaan sistem bagi hasil/profit
sharing, serta
larangan terhadap riba, gharar, dan maysir.
-
30
Obligasi adalah kontrak kewajiban hutang dimana pihak
issuer/emiten berkewajiban membayar bunga dan pokok pinjaman
pada
pemegang obligasi/holder. Sementara sukuk adalah klaim atas
kepemilikan
underlying asset. Dengan demikian pemegang sukuk berhak atas
bagian
penghasilan yang dihasilkan oleh underlying asset tersebut.
Perbandingan skema return obligasi dan sukuk adalah bahwa
return
yang diperoleh pemegang obligasi sudah ditentukan berasal
dari
kupon/besaran bunga, sedangkan retun yang diperoleh dari sukuk
berasal
dari besarnya margin/fee serta sistem bagi hasil yang didasarkan
atas aset
atau produksi. Skema bagi hasil pada sukuk sangat berbeda dengan
skema
bagi hasil pada obligasi, terutama dalam hal kepastian terhadap
return
yang berasal dari bagi hasil atau bunga yang diperoleh pemilik
dana.
Return yang akan diperoleh dari obligasi dapat
dinyatakansebagai
yield. Calon investor akan mempertimbangkan besarnya yield
obligasi
untuk mengukur return yang akan diterima. Yield ini
ditentukan
berdasarkan current yield dan yield to maturity. Current Yield
dihitung
berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun
terhadap harga
obligasi, sedangkan Yield To Maturiry (YTM) adalah tingkat
pengembalianyang akan diperoleh investor apabila memegang
obligasi
sampai dengan jatuh tempo.
Skema bagi hasil pada sukuk sangat berbeda dengan obligasi,
terutama dalam hal kepastian terhadap return yang berasal dari
bagi hasil
atau bunga yang diperoleh pemilik dana. Return yang didapatkan
dari
-
31
investasi sukuk tergantung pada prinsip/akad perjanjian yang
digunakan.
Jika prinsip mudharabah atau musyarakah yang digunakan maka
return
berasal dari bagi hasil atau prifit sharing. Return ini
ditentukan
berdasarkan expected return karna sifatnya yang tergantung dari
kinerja
pendapatan yang dihasilkan. Sedangkan apabila prinsip yang
digunakan
adalah skema ijarah maka return-nya berupa marjin/fee. Demikian
juga
pada sukuk dengan skema cost plus basis, maka sukuk akan
memberikan
fixed return pada invertor.
c) Outstanding
Outstanding adalah jumlah sukuk yang masih beredar di pasar
sekunder. Secara sederhana, pertumbuhan outstanding sukuk dan
obligasi
dapat dihtung dengan cara membandingkan perhitungan
outstanding
sukuk/obligasi pada periode tertentu dengan periode sebelumnya,
sehingga
dapat diketahui berapa pertumbuhannya.
Secara matematis pertumbuhan outstanding sukuk/obligasi
dapat
diformulasikan sebagai berikut:
𝐺𝑡 =𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑡 + 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑡−𝑛
𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑡−𝑛
Keterangan:
Gt = Pertumbuhan Outstanding sukuk/obligasi pada waktu ke-t
Outstandingt = total outstanding sukuk/obligasi pada waktu
ke-t
Outstandingt-n = total outstanding sukuk/obligasi pada waktu
ke-t-1
-
32
9. Perkembangan Pasar Sukuk
1) Perkembangan Pasar Sukuk di Indonesia
Pengembangan sukuk di Indonesia didorong oleh inisiasi
sektor
swasta. Diawali oleh penerbitan sukuk mudharabah pada tahun 2002
oleh
Indosat dengan nilai 175 miliar. Perkembangan sukuk korporasi
di
Indonesia pada umumnya merupakan inisiasi dari underwriter,
bukan dari
korporasi penerbit sukuk itu sendiri. Hal ini terjadi akibat
kurangnya
pemahaman tentang kelebihan dan kelemahan sukuk
(Ascarya,2007).
Pada akhir Juli 2008,telah ada 31 penerbit sukuk korporasi
di
Indonesia dengan nilai total 5, triliun. Penerbit sukuk
pertahunnya
cenderung fluktuatif. Nilai nominal penerbitan terbesar terjadi
pada tahun
2007 (Rp 1,3 Triliun) dan 2008 (Rp 1,5 Triliun).
Berdasarkan akad yang digunakan, penerbitan sukuk di
Indonesia
baru menggunakan akad Mudharabah dan Ijarah. Penerbitan sukuk
pertama
kali menggunakan akad mudharabah dan akad ini dianggap
paling
memenuhi kepatuhan syariah. Akad ijarah pertama kali digunakan
pada
tahun 2004 dan sejak itu akad Ijarah paling banyak dipakai. Hal
ini terkait
dengan struktur Ijarah yang mampu memberikan pengembalian tetap
(fixed
return)
2) Perkembangan Pasar Sukuk di Malaysia
Malaysia adalah negara terdepan ddalam pengembangan keuangan
syariah. Malaysia telah menjadi pasar sukuk terbesar melihat
fakta bahwa
hampir 70% atau 62 miliar USD dari total emisi sukuk secara
global hingga
-
33
akhir 2007 diterbitkan di Malaysia. Sedangkan total penerbitan
sukuk
korporasi hingga 2007 telah mencapai 30 miliar (Financial
Stability and
Payment Systems Report, 2007). Malaysia tidak hanya memimpin
pasar
sukuk dilihat dari besaran volumenya, namu juga dalam hal
variasi struktur
sukuk yang inovatif dan kompetitif dalam rangka menarik investor
yang
lebih luas.
Dimulai dengan penerbitan RM 125 juta oleh Shell MDS Sdn.
Bhd.
Pada tahun 1990, pasar sukuk Malaysia semakin berkembangan dalam
segi
volume dan pengalaman. Pasar sukuk Malaysia semakin mendalam
dengan
penerbitan terbau RM 15.4 miliar oleh Binarian GSM Bhd, sebuah
holding-
company yang memasilitasi privatiasai operator seluler. Dalam
periode
2001-2007 dengan rata-rata pengembangan penerbitan sukuk
pertahunnyya
sebesar 22% Malaysia telah menjadi salah satu pasar sukuk
dengan
perkembngan terpesat di dunia. Pada tahun 2001, Guthrie Sukuk
diterbitkan
sebagai sukuk korporasi Malaysia pertama yang diperdagangkan di
bursa
global diikuti oleh penerbitan sukuk global oleh pemerintah
Malaysia
(Malaysia Global Inc) pada tahun 2002. Pertumbuhan pasar sukuk
lokal dan
global Malaysia selama lima tahun terakhir menunjukan data yang
sangat
impresif, yakni dengan pertumbuhan rata-rata 33% per tahun.
-
34
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 4.3
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Pramono
(2006)
Obligasi Syariah
(sukuk) untuk
Pembiayaan
Infrastruktur
Adanya alternatif baru
yaitu skema
pembiayaan
pembangunan
infrastuktur melalui
penerbitan obligasi
syariah dengan potensi
dana Timur Tengah
yang besar
2 Ascarya dan
yumanita
(2007)
Comparing The
Development
Islamic Financial/
Bond Market in
Malaysia and
Indonesia
Terdapat permasalahan
sukuk di Indonesia dan
beberapa hal yang
membuat sukuk
Malaysia lebih stabil
daripada sukuk global
Indonesia
-
35
3 Beik dan
Hafidudin
(2007)
Enhaning The
Role of Sukuk on
Agricultur Sector
Financing in
Indonesia
Penelitian ini
mengusulkan skema
pembiayaan berbasis
sukuk terutama akad
mudharabah bil istishna
dan salam yang
dianggap paling
kompetibel dalam
sektor pertanian.
4 Mohammad
Agus
Khoirul Wafa
(2010)
“Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Tingkat
Permintaan
Sukuk Ritel-I
(Periode Maret
2009-Juni 2010)
Menggunakan
Regresi”
Hasilnya bahwa harga
sukuk negara, harga
sukuk ritel, harga
obligasi ritel, tingkat
bagi hasil deposito bank
syariah dan tingkat suku
bunga mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
tingkat permintaan
sukuk ritel.
-
36
5 Mustika Rini
(2012)
“Obligasi Syariah
dan Indikator
Makroekonomi
Indonesia dengan
analisis VECM”
Hasilnya bahwa dalam
jangka pendek
penerbitan sukuk dan
indikator
makroekonomi
tidak saling
mempengaruhi.
6 Saad dan
Mohamad
(2010)
“Sukuk in
Malaysian
market”
Adanya hubungan
positif antara return dan
perkembangan sukuk di
pasar modal Malaysia
-
37
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah
yang penting (Priadana, 2009). Kerangka berpikir digambarkan
sebagar berikut:
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
Jika data tidak normal
Jika data normal
Sukuk Global Indonesia dan
Sukuk Global Malaysa
Pengumpulan data Indeks dan
outstanding
Prospek dengan Powersim
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Outstanding sukuk global Price sukuk global
Uji Beda
Independent t-Test
Uji Beda
Mann Whitney U-Test
Uji Kolmgorov-Smirnov
Return sukuk global
-
38
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah
penelitian (Priadana, 2009). Dikatakan sementara karena jawaban
yang diberikan
baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Selain itu, Bungin
(2005) menjelaskan
bahwa hipotesis juga berfungsi sebagai guide yang membimbing
arah peneliti
dalam menyelesaikan penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang
telah
diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat
dirumuskan adalah
sebagai berikut:
Hipotesi 1
Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Price
sukuk
global Indonesia dengn Price sukuk global Malaysia
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara Price sukuk
global
Indonesia dengn Price sukuk global Malaysia
Hipotesi 2
Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return
sukuk
global Indonesia dengn return sukuk global Malaysia
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara return sukuk
global
Indonesia dengn return sukuk global Malaysia
Hipotesis 3
Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
pertumbuhan
sukuk global Indonesia dengan sukuk global Malaysia serta
potensinya dimasa yang akan datang
-
39
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan
sukuk
global Indonesia dengan sukuk global Malaysia serta
potensinya
dimasa yang akan datang.
-
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini adalah menganalisis perbandingan price, return,
dan
outstanding sukuk global Indonesia dan sukuk global Malaysia.
Penelitian
ini mengggunakan alat bantu software SPSS dan Microsoft
Excel.
Objek penelitian ini terbatas pada price, return dan
outstanding
sukuk global Indonesia dan sukuk global Malaysia selama periode
2014 –
2018. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
kuantitatif,
yaitu data yang berupa angka dan numerik (Sudarmanto, 2013).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website
www.sukuk.com,
IBPA Bond Indices and Sukuk dan BIX Malaysia. Dilihat dari
dimensi
waktunya, penelitian ini termasuk dalam kelompok data runtut
waktu (time
series) yaitu sekumpulan observasi dalam rentang waktu
tertentu
(Widarjono, 2009) yaitu 2014 – 2018.
B. Metode Penentuan Sample
1) Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini dilakukan dengan cara studi
literatur. Studi Literatur (Library Research) dilakukan dengan
mempelajari
data atau bahan dari sumber majalah, buku teks, jurnal, paper
ilmiah dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan aspek yang diteliti
sebagai
upaya untuk memperoleh data yang valid.
http://www.sukuk.com/
-
47
2) Karakteristik Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah historical
data
(time series). Sesuai dengan sifat data time series, maka data
tersebut
cenderung bersifat heteroskedastis dan bersifat autokorelasi.
Data yang
dianalisis adalah basis poin dari setiap variabel return dan
outstanding
sukuk global Indonesia dan Malaysia yang setiap hari
mengalami
perubahan. Basis poin pada variabel return dan outstanding sukuk
global
Indonesia dan Malaysia dapat berubah dari nilai pembukaan dan
nilai
penutupan. Peneliti dalam penelitian ini melakukan analisis
terhadap harga
bersih (harga bersih).
3) Periode Data dan Jumlah Data
Data yang diambil dalam penulisan merupakan data bulanan,
periode waktu data yang dianalisis dalam penelitian ini selama
37 bulan
(Periode Januari 2014 – Januari 2018). Total data dari periode
waktu
penelitian berjumlah 58 data, sesuai dengan jumlah bulan dalam
periode
penelitian.
C. Tahapan Pengolahan Data
Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan terkait variabel return dan outstanding sukuk global
Indonesia
dan Malaysia dengan menggunakan clean price (harga bersih).
Langkah
selanjutnya adalah dilakukan uji normalitas data. Untuk
mengevaluasi
perbandingan signifikansi antara sukuk global Indonesia dan
Malaysia
maka dilakukan uji beda. Jika return dan outstanding lolos uji
normalitas
maka dilanjut dengan uji beda Independent t-test. Akan tetapi
jika
-
48
tidaklolos uji normalitas maka dilakukan uji beda dengan Mann
Whitney
U Test. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan System
Dynamic
untuk melihat perkembangan sukuk global Indonesia dan Malaysia
dimasa
mendatang.
D. Metode Analisi Data
a) Uji Kolmogorov-Smirnov
Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas,
konsep
dasar dari uji normalitas kolmogorov smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)
dengan
distribusi normal baku.
Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak
menimbulkan
perbedaan persepsi diantara satu pengamat dengan pengamat yang
lain,
yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan
grafik.
Kelemahan dari uji Kolmogorov Smirnov ini yaitu jika kesimpulan
kita
memberikan hasil yang tidak normal maka kita tidak bisa
menenukan
transformasi seperti apa ang harus kita gunakan untuk
normalisasi.
Uji Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan untuk menguji
kenormalan suatu data.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
-
49
Uji Kolmogrov Smirnov didefinisikan dengan:
D = max1≤𝑖≤𝑁(𝐹(𝑌𝑖) − 𝑖 − 1
𝑁−
𝑖
𝑁− 𝐹(𝑌𝑖))
Dimana F adalah distribusi komulatif teoretik dari distribusi
data
yang diuji yaitu normal dari data. Kemudian nilai D dibandingkan
dengan
tabel pada level of significance α tertentu.
b) Uji Independen t-tes dua sampel (Independent t-test two
sample)
Uji t-test dua sampel (Independent-Sample t-test) digunakan
untuk
membandingkan selisih dua rata-rata (mean) dari dua sampel
yang
independen dengan asumsi data terdistribusi normal (Uyanto,
2009).
Tujuan analisis independen sample t-test juga dapat
digunakan
untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling
independen Tu
tidak berkaitan (Wahyono, 2008). Pengujian hipotesis penelitian
ini untuk
melihat apakah ada perbedaan antara dua sampel yang akan diuji.
Adapun
rumus untuk uji-t dua sampel independen adalah sebagai
berikut:
t = �̅�− �̅�
𝑆𝑝 √1
𝑛𝑥+1
𝑛𝑦
dengan derajat kebebasan nx + ny - 2
-
50
𝑆𝑝 =√(𝑛𝑥 − 1)𝑆
2𝑥 + (𝑛𝑦 − 1)𝑆
2𝑦
𝑛𝑥 + 𝑛𝑦 − 1
c) Uji Non Parametrik ( non-parametric test)
Metode statistik non-parametrik adalah uji modelnya tidak
menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter
populasi yang
meupakan sumber sampel penelitiannya. (Yamin dan Kurniawan,
2009)
Dajan (1996) menyatakan bahwa statistik non-parametrik sering
juga
disebut statistik beba distribusi (distribution free statistics)
karena
metodenya tidak membutuhkan asumsi tentang pola distribusi
populasi.
Easton dan McColl (2000) menyatakan “Non-parametric tests
are
often used in place of their parametric counterparts when
certain
assumptions about the underlying populations are questionable.
Non-
parametric test maybe, and often are, more powerfull in
detecting
populations differences when certain assumptions are not
satisfied.” Yang
dapat di artikan uji non-parametrik biasa digunakan pendamping
dari
pengujian parametrik ketika terdapat asumsi yang masih
dipertanyakan
dan uji nn-parametrik sering kali lebih kuat dalam mendeteksi
perbedaan
populasi ketika terdapat asumsi – asumsi yang tidak
memuaskan.
Dalam uji statistik non-parametrik terdapat dua asumsi yang
dibutuhkan yakni observasi sampel harus indpenden dan random
serta
variabel harus kontinu. Pengujian statistik non-parametrik
juga
mempunyai beberapa keuntunga, diantaranya adalah lebih mudah
dihitung
dan dimengerti hal ini dikarenakan data dapat berupa urutan
(order)
-
51
maupun peringkat (rank). Keuntungan yang lain adalah pengujian
statistik
non-parametrik dapat menggunakan sampel – sampel dalam jumlah
yang
kecil.
d) Uji Mann Whitney U Test
Uji Mann Whitney (Mann Whitney Test) merupakan uji
statistika
non-parametrik. Uji Mann Whitney ekuivalen dengan Uji Jumlah
Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Rank Sum Test). Uji Mann
Whitney
merupakan alternatif dari uji-t dua sampel independen.
Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan dua sampel
independen dengan skala ordinal atau skala interval tapi tidak
terdistribusi
normal (Uyanto, 2009). Uji Mann-Whitney berdasarkan jumlah
peringkat
(Rank) data. Data dari kedua sampel digabungkan dan diberi
peringkat
dari terkecil hingga terbesar.
Ada tiga bentuk hipotesis uji tanda dimana penggunaannya
tergantung dari persoalan yang diuji.
a. Bentuk uji hipotesis dua sisi (two sided ata two-tailed
test)
dengan hipotesis:
H0 : ŋ1 = ŋ2
H1 : ŋ1 ≠ ŋ2
-
52
b. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one-sided atau one-tailed
test)
untuk sisi atas (upper tailed) dengan hipotesis:
H0 : ŋ1 ≤ ŋ2
H1 : ŋ1 ˃ ŋ2
c. Bentuk uji hipotesis satu sisi (one-sided atau one-tailed
test)
untuk sisi bawah (lower tailed) dengan hipotesis:
H0 : ŋ1 ≥ ŋ 2
H1 : ŋ1 ˂ ŋ2
ŋ= dibaca ‘eta’merupakan notasi untuk median
Rumus Uji Mann-Whitney dengan pendekatan distribusi normal.
𝑍𝐻 = 𝑈−𝐸(𝑈)
𝜎
Dengan : U = n1n2 + 𝑛(𝑛1+1)
2− 𝑅
E(U) = 𝑛1(𝑛1+1)+1
2
𝜎 = √𝑛1𝑛2(𝑛1+𝑛2−1)
12
R1= Jumlah Peringkat sample pertama
n1 = Jumlah sample 1
n2 = Jumlah sample 2
-
53
-
54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Statistik Perbandingan Return Sukuk Global Indonesia
dan
Malaysia
1) Uji Kolmogorov-Smirnov
Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi perbedaan tingkat
return indeks sukuk dan obligasi maka perlu adanya pengujian
statistik
nonparametrik menggunakan software SPSS 22, dimana hal pertama
yang
dikakukan adalah dengan menguji data hasil analisis return
indeks sukuk
dan obligasi dengan uji normalitas data kolmogrov-smirnov agar
dapat
diketahui data terdistribusi normal atau tidak, bila normal
menggunakan
uji independen t-test untuk mengetahui perbedaan hasil return
namun bila
tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji Mann Whitney
U-Test,
berikut hasil uji normalitas data dengan kolmogorov-smirnov.
Konsep dasar uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya)
dengan
distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang
telah
ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan
normal. Jadi
sebenarnya uji kolmogorov smirnov adalah uji beda antara data
yang diuji
normalitasnya dengan data normal baku.
-
55
Tabel 4.4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Indonesia Malaysia
N 49 49
Normal
Parametersa,b
Mean 7.4029 4.7653
Std.
Deviation
1.95041 2.22108
Most Extreme
Differences
Absolute .184 .163
Positive .114 .128
Negative -.184 -.163
Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 1.144
Asymp. Sig. (2-tailed) .007 .146
Sumber ; Output SPSS (diolah,2019)
Pengujian normalitas data sampel diatas menggunakan One
Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat signifikansi 5%. Dari
hasil uji
normalitas pada tabel diatas, menunjukkan bahwa salah satu
sampel
memiliki nilai Asymp.Sig.(2-tailed) kurang dari 0.05 yang
berarti bahwa
data tersebut tidak terdistribusi normal, karena data tersebut
dikatakan
normal jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) lebih dari 0.05. Oleh
karena itu,
-
56
penguian signifikansi perbedaan dilakukan dengan uji Mann Whitne
U-
Test.
2) Uji Beda Mann Whitney U-Test
Langkah salanjutnya adalah melakukan uji Beda Mann Whitney
U-
Test. Berikut hasil uji beda Mann Whitney U-Test:
Tabel 4.5
Uji Beda Mann Whitney U-Test
Ranks
Label N Mean Rank Sum of Ranks
return
indo 49 64.82 3176.00
malay 49 34.18 1675.00
Total 98
Sumber ; Output SPSS (diolah,2019)
Test Statisticsa
return
Mann-Whitney U 450.000
Wilcoxon W 1675.000
Z -5.333
Asymp. Sig. (2-
tailed)
.000
Sumber ; Output SPSS (diolah,2019)
Tabel diatas menunjukan Mean Rank atau rata-rata Return
Sukuk Global Indonesia dan Return Sukuk Global Malaysia.
Pada
-
57
kelompok Return Sukuk Global Indonesia mean rank nya adalah
64.82
yang lebih tinggi dibanding mean rank Return Sukuk Global
Indonesiayaitu 34.18
Dari hasil Uji Beda Mann Whitney U-Test nilai Asymp. Sig.
(2-
tailed) yang dihasilkan adalah 0.000 Karena nilai Asymp. Sig.
(2-tailed)
yang dihasilkan dari Uji Mann Whitney U-Test lebih kecil
dari
Significance level (0.05) maka secara statistik terdapat
perbedaan yang
signifikan antara return Sukuk Global Indonesia dan return Sukuk
Global
Malaysia.
B. Uji Statistik Perbandingan Harga (Price) Sukuk Global
Indonesia dan
Harga (Price) Sukuk Global Malaysia
1) Uji Kolmogorov-Smirnov
Untuk mengetahui ada tidaknya signifikansi perbedaan
outstanding
sukuk global Indonesia dan outstanding sukuk global Malaysia
maka perlu
adanya pengujian statistik nonparametrik menggunakan software
SPSS 22,
dimana hal pertama yang dikakukan adalah dengan menguji
normalitas
data kolmogrov-smirnov agar dapat diketahui data terdistribusi
normal
atau tidak, bila normal menggunakan uji independen t-test
untuk
mengetahui perbedaan hasil outstanding namun bila tidak
terdistribusi
normal, maka dilakukan uji Mann Whitney U-Test, berikut hasil
uji
normalitas data dengan kolmogorov-smirnov:
-
58
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Indonesia Malaysia
N 49 49
Normal Parametersa,b
Mean 204.4800 106.9882
Std. Deviation 28.33391 11.40418
Most Extreme Differences
Absolute .123 .279
Positive .123 .279
Negative -.069 -.190
Kolmogorov-Smirnov Z .859 1.953
Asymp. Sig. (2-tailed) .452 .001
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengujian normalitas data sampel diatas menggunakan One
Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat signifikansi 5%. Dari
hasil uji
normalitas di atas menunjukan bahwa salah satu sampel memiliki
nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yang berarti bahwa data
tersebut
tidak terdistribusi normal, karena data tersebut dikatakan
normal bernilai
lebih dari 0,05. Oleh karena itu, pengujian signifikansi
perbedaan
dilakukan dengan uji Mann Whitney U-Test.
-
59
2) Uji Beda Mann Whitney U-Test
Langkah salanjutnya adalah melakukan uji Beda Mann Whitney
U-
Test. Berikut hasil uji beda Mann Whitney U-Test:
Tabel 4.7
Uji Beda Mann Whitney U-Test
Ranks
label N Mean Rank Sum of Ranks
price
indo 49 73.98 3625.00
malay 49 25.02 1226.00
Total 98
Test Statisticsa
price
Mann-Whitney U 1.000
Wilcoxon W 1226.000
Z -8.523
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: label
Tabel diatas menunjukan Mean Rank atau rata-rata Harga
Sukuk Global Indonesia dan Harga Sukuk Global Malaysia. Pada
kelompok Harga Sukuk Global Indonesia mean rank nya adalah
73.98
-
60
yang lebih tinggi dibanding mean rank Harga Sukuk Global
Malaysia yaitu
25.02
Dari hasil Uji Beda Mann Whitney U-Test, nilai Asymp. Sig.
(2-
tailed) yang dihasilkan adalah untuk harga sukuk global
Indonesia dan
sukuk global Malaysia adalah