i PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAMBOJA (PLUMERIA ACUMINATA AIT)DAN EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L) DALAM PENYEMBUHAN STOMATITIS APHTOSA REKUREN (SAR) MINOR I KOMANG YOGA WIDIANTARA 10.8.03.81.41.1.5.044 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2014
69
Embed
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/PERBANDINGAN... · i perbandingan efektivitas ekstrak daun kamboja (plumeria acuminata ait)dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigipada Fakultas KedokteranGigi Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui carapembuatan skripsi dengan judul: “Perbandingan Efektivitas Ekstrak DaunKamboja (Plumeria acuminata Ait)DanEkstrak Daun Jarak Pagar (Jatrophacurcas L) Dalam Penyembuhan Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) Minor” yangtelah dipertanggung jawabkanoleh calon sarjana yang bersangkutan pada tanggal28 Februari 2014.
Atas nama Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigi UniversitasMahasaraswati Denpasar dapat mengesahkan
Denpasar, 28 Februari 2014
Tim Penguji Skripsi
FKG Universitas Mahasaraswati Denpasar
Ketua,
I.G.N. Putra Dermawan, drg.,Sp.PMNPK : 826 394 199
Putu Ayu Mahendri Kusumawati, drg.,M.Kes,FISIDNIP : 19590512 198903 2 001
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kamboja (Plumeria acuminata Ait)Dan
Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L)Dalam Penyembuhan Stomatitis
Aphtosa Rekuren (SAR) Minor” ini tepat waktunya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan bagi Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar untuk memenuhi
Satuan Kredit Semester (SKS) dari akademi dalam rangka mencapai gelar Sarjana
Kedokteran Gigi (SKG).
Mengingat keterbatasan penulis maka penulis sangat menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar tanpa
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Yth. I.G.N. Putra Dermawan, drg, Sp.PM., selaku dosen pembimbing I dan
penguji, atas segala upaya dan bantuan beliau dalam mengarahkan,
membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
2. Yth. Yanuaris Widagdo, drg, M.Kes., selaku pembimbing II dan penguji, yang
telah meluangkan banyak waktu penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Yth. Intan Kemala Dewi, drg, M.Biomed., selaku dosen penguji yang telah
bersedia menguji serta memberikan koreksi dan masukan yang berharga
kepada penulis.
v
4. Yth. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar
beserta staf.
5. Seluruh civitas akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Mahasaraswati Denpasar, Staf, Dosen, yang telah membantu penulis secara
langsung maupun tidak langsung.
Kepada kedua orang tua penulis yang terkasih Bapak I Ketut Serep dan Ibu
Ni Wayan Jampen serta seluruh keluarga besar, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya atas dukungan, doa, semangat serta materil, yang diberikan
kepada penulis selama menyelesaikan pendidikan sarjana dan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat baik dan teman yang
membantu : Risca Pramana Yudha, Benyamin Pabala, Pramana Surya, Nanda,
Gus adi, Adinda, Indah, Karima, Sandi, Bayu dan kepada seluruh sahabat Cranter
2010 yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menulis skripsi ini
serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ni Putu Risa yang sudah
memberikan inspirasi dan semangatnya bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
kurang sempurna karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman
penulis.Namun demikian, skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
yang berkepentingan.
Denpasar, 28 Februari 2014
Penulis
vi
Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kamboja (Plumeria acuminata Ait)Dengan Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Dalam
Penyembuhan Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) Minor
Abstrak
Stomatitis Apthosa Rekuren(SAR) yang dikenal juga dengan namasariawan adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut. Stomatitis aphtosarekuren diklasifikasikan berdasarkan karakteristik klinisnya, yaitu: stomatitisaphtosa rekuren minor, stomatitis aphtosa rekuren mayor dan stomatitis aphtosarekuren herpetifom. Esktrak daun kamboja dan ekstrak daun jarak pagar diketahuimengandung saponin, tannin dan flavonoid yang berfungsi sebagai penyembuhluka dan antimikroba.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakahpemberian ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) lebih efektifmenyembuhkan stomatitis aphtosa rekurendibandingkan dengan ekstrak daunjarak pagar (Jatropha curcas L).Sampel yang digunakan dalam penelitian inisebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beda rerata penurunandiameter stomatitis aphtosa rekurenpada kelompok sampel pertama esktrak daunkamboja (Plumeria Acuminata Ait) adalah 1,13 mm, sedangkan pada kelompoksampel kedua ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar 0,47 mm.Dari hasil uji IndependentT-Test pada ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminataAit) didapatkan nilai sig sebesar 0,002 (p<0,05)dan ekstrak daun jarak pagar(Jatropha curcas L) sebesar 0,002 (p<0,05), menunjukkan bahwa terdapatperbedaan antara penggunaan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhanstomatitis aphtosa rekuren. Jadi ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)lebih efektif menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) dibandingkanesktrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L).
Kata kunci :Stomatitis aphtosa rekuren, ekstrak daun kamboja (Plumeriaacuminata Ait) danekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L), penyembuhan.
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman Persetujuan Penguji dan Pengesahan Dekan .................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5D. Hipotesis............................................................................................. 5E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ..................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7
C. Jarak Pagar(Jatropha curcas L) ......................................................... 201. Ciri-ciri Jarak Pagar....................................................................... 202. Klasifikasi Jarak Pagar .................................................................. 213. Kandungan Ekstrak Daun Jarak Pagar .......................................... 21
viii
4. Manfaat Jarak Pagar ...................................................................... 22
BAB III METODELOGI PENELITIAN ....................................................... 24
A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 24B. Identifikasi Variabel ........................................................................... 24C. Definisi Operasional........................................................................... 24D. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 25E. Subyek Penelitian ............................................................................... 25F. Alat dan Bahan ................................................................................... 26G. Instrumen Penelitian........................................................................... 27H. Jalannya Penelitian ............................................................................. 27I. Analisis Data ...................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Karakteristik Responden .................................................................... 30B. Analisis Data ...................................................................................... 32
BAB V PEMBAHASAN ............................................................................... 36
BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 41
A. Kesimpulan......................................................................................... 41B. Saran................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 43
minor pada hari pertama dan ketiga antara kelompok sampel 1 ekstrak
daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan kelompok sampel 2 ekstrak
daun jarak pagar dengan menggunakan uji Independent Sample T-Test.
Tabel 4.8 Hasil uji Indenpendent T-Test antar kelompok.
Kelompok N T df F P
Ekstrak daunkamboja
15 3,450 28
1,831
0,002
Ekstrak daun jarakpagar
15 3,450 25,729 0,002
Berdasarkan hasil uji Independent T-test pada ekstrak daun kamboja
(Plumeria acuminata Ait) didapatkan nilai sig sebesar 0,002 (p<0,05)dan
ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar 0,002 (p<0,05),
menunjukkan bahwa Ho ditolak Ha diterima sehingga terdapat perbedaan
antara penggunaan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dengan
ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhan
stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor.
36
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian perbandingan efektivitas ekstrak daun
kamboja (Plumeria acuminata Ait) dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha
curcas L) dalam penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor dengan
menggunakan sampel penelitian sebanyak 30 yang dibagi menjadi 2 kelompok
perlakuan, yaitu kelompok pertama diberikan ekstrak daun kamboja (Plumeria
acuminata Ait) dan kelompok kedua diberikan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha
curcas L). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-27 januari 2014 bertempat di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Jumlah sampel
dalam penelitian sebanyak 30 orang, sampel terbanyak adalah sampel dengan
jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 16 orang dengan persentase 53,3%
sedangkan sampel dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 14 orang dengan
persentase 46,7%.
Berdasarkan karakteristik umur dapat juga dilihat bahwa jumlah sampel
terbanyak adalah sampel dengan umur 23-24 tahun yaitu sebanyak 10 orang
dengan persentase 33,3%, pada sampel dengan umur 21-22 tahun sebanyak 8
orang dengan persentase 26,6% pada sampel dengan umur 19-20 tahun sebanyak
7 orang dengan persentase 23,3% dan sampel yang paling sedikit yaitu sampel
dengan umur 26-25 tahun yaitu sebanyak 5 orang dengan persentase 16,6%.
Sampel dibagi 2 kelompok yaitu kelompok sampel pertama dengan menggunakan
ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan kelompok kedua
menggunakan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L). Pada kelompok
pertama dengan menggunakan esktrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)
37
terdapat penurunan rerata sebesar1,13 mm, sedangkan pada kelompok sampel
kedua dengan menggunakan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L)
terdapat penurunan sebesar 0,47 mm.
Stomatitis apthosa rekuren(SAR) yang dikenal juga dengan nama sariawan
adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih
kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak
tunggal maupun kelompok. Stomatitis apthosa rekuren (SAR) diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik klinisnya, yaitu stomatitis aphtosa rekuren minor,
stomatitis aphtosa rekuren mayor, dan stomatitis aphtosa rekuren herpertiform.
Etilogi dari stomatitis apthosa rekuren (SAR) sampai saat ini masih belum
diketahui dengan pasti. Ulser pada stomatitis apthosa rekuren (SAR) bukan karena
satu faktor saja tetapi multifaktorial yang memungkinkannya berkembang menjadi
ulser. Faktor-faktor ini terdiri dari pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl
sulphate (SLS), trauma, genetik, gangguan immunologi, alergi dan sensitifitas,
stres, defisiensi nutrisi, hormonal, merokok, infeksi bakteri, penyakit sistemik,
dan obat-obatan (Swain dkk 2012).
Proses perjalanan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) dibagi menjadi 4 tahap
yaitu premonitori, pre-ulseratif, ulseratif dan penyembuhan. Tahap premonitori
terjadi pada 24 jam pertama perkembangan lesi stomatitis apthosa rekuren (SAR).
Pada waktu prodormal, pasien akan merasakan sensasi mulut terbakar pada
tempat dimana lesi akan muncul. Secara mikroskopis sel-sel mononuklear akan
menginfeksi epitelium, dan oedema akan mulai berkembang. Tahap pre-ulserasi
terjadi pada 18-72 jam pertama perkembangan lesi stomatitis apthosa rekuren
(SAR). Pada tahap ini, makula dan papula akan berkembang dengan tepi
38
eritematous. Intensitas rasa nyeri akan meningkat sewaktu tahap preulserasi ini.
Tahap ulseratif akan berlanjut selama beberapa hari hingga 2 minggu. Pada tahap
ini papula-papula akan berulserasi dan ulser itu akan diselaputi oleh lapisan
fibromembranous yang akan diikuti oleh intensitas nyeri yang berkurang. Tahap
penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) terjadi pada hari ke – 4 hingga
35. Ulser tersebut akan ditutupi oleh epitelium. Penyembuhan luka terjadi dan
selalu tidak meninggalkan jaringan parut dimana lesi stomatitis apthosa rekuren
(SAR) pernah muncul. Oleh karena itu, semua lesi stomatitis apthosa rekuren
(SAR) menyembuhkan dan lesi baru berkembang (Haikal 2010).
Hasil penelitian yang diperoleh dari masing-masing kelompok kemudian
uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Dari hasil uji
normalitas untuk kelompok ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)
diperoleh nilai sig. 0,419 (p>0,05) sehingga data berdistribusi normal, kemudian
untuk kelompok ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) diperoleh nilai sig.
sebesar 0,662 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan berdistribusi normal.
Setelah melakukan uji normalitas data yang diperoleh kemudian dilakukan uji
homogenitas dengan menggunakan Levene’s Test. Dari hasil uji homogenitas
kelompok ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) diperoleh nilai sig.
sebesar 0,959 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan berasal dari satu varian
yang sama, kemudian pada kelompok ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas
L) diperoleh nilai sig. sebesar 0,436 (p>0,05) sehingga data yang didapatkan
berasal dari satu varian yang sama. Berdasarkan hasil uji Independent T-test pada
ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) didapatkan nilai sig sebesar
0,002 (p<0,05)dan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar 0,002
39
(p<0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak Ha diterima sehingga terdapat
perbedaan antara penggunaan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)
dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhan
stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor. Pemberian eksrtrak daun kamboja
(Plumeria acuminata Ait) lebih efektif dari pada ektstrak daun jarak pagar
(Jatropha curcas L) dalam penyembuhanstomatitis aphtosa rekuren(SAR)
minorhal ini didapatkan dari hasil uji Anova didapatkan hasil rerata pada
kelompok kontrol pada pemakaian ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata
Ait) sebesar 1,13 mmdan pada hasil kelompok dengan menggunakan hasil rerata
pada pemakaian ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) sebesar0,47
mmsehingga dapat dinyatakkan bahwa pemberian ekstrak daun kamboja
(Plumeria acuminata Ait) memberikan penurunan rerata sebesar 1,13 mm
sedangkan untuk ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) memiliki rerata
penurunan sebesar 0,47 mm.
Proses penyembuhan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor
menggunakan ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan ekstrak daun
jarak pagar (Jatropha curcas L) dikarenakan dari kandungan kimia yang terdapat
dalamnya. Menurut hasil uji FMIPA UNUD (2014) pada ekstrak daun kamboja
kandungan yang sudah teridentifikasi yaitu mengandung senyawa saponin,
steroid, fenol, tannin, glikosida, minyak atsiri, dan flavonoid, sedangkan pada
ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) kandungan yang sudah
teridentifikasi yaitu mengandung senyawa saponin, tannin, glikosida, dan minyak
atsiri. Dari kandungan senyawa ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait)
40
dan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) yang sudah teridentifikasi
diatas, kandungan senyawa yang dapat menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren
(SAR) minor yaitu saponin, tannin dan flavonoid.
41
BAB VI
KESIMPUL DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna antara ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dengan
ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dalam penyembuhan stomatitis
aphtosa rekuren(SAR) minor. Ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata
Ait) lebih efektif menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren (SAR) minor
dibandingkan esktrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L).
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pemberian
ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) lebih efektif
menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor dibandingkan
dengan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dengan jumlah
sampel yang lebih banyak, kosentrasi ekstrak yang berbeda dan frekuensi
pemberian yang lebih sering.
2. Adanya kandungan saponin, steroid, fenol, tannin, glikosida, minyak atsiri,
dan flavonoid dalam ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata Ait) dan
saponin, tannin, glikosida, dan minyak atsiri pada ekstrak daun jarak pagar
(Jatropha curcas L) sehingga dapat dipertimbangkan sebagai obat
alternatif dalam menyembuhkan stomatitis aphtosa rekuren(SAR) minor.
42
3. Mengingat potensi dan keefektifannya cukup tinggi, maka hendaknya
pemakaian tanaman kamboja (Plumeria acuminata Ait) dantanaman jarak
pagar (Jatropha curcas L) lebih ditingkatkan untuk mendapatkan khasiat
yang optimal bagi kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
43
DAFTAR PUSTAKA
Farooque, A. M. D., Mazumder, A., Shambhawee, S., Mazumder, R. 2012,‘Review On Plumeria Acuminata’, Noida Institute of Engineering andTechnology, vol. 2, no. 2, hlm. 467-469.
Ganesan, S. 2008, ‘Traditional Oral Care Medicinal Plants Survey of TamilNadu’, Natural Product Radiance, vol. 7, no. 2, hlm. 166-172.
Haikal, M. 2009, AspekImmunologi Stomatitis AftosaRekuren, Disertasi,Universitas Sumatra Utara , Medan.
Kaswan. 2013, Pengaruh Getah Tumbuhan Jarak (Jatropha Curcas L.) TerhadapPertumbuhan Bakteri Streptococcus Hasil Isolasi Pasca Pencabutan Gigi,Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Koybasi, S., Parlak, A. H., Serin, E., Yilmaz, F., Serin, D. 2006, ‘RecurrentAphtousstomatitis : Investigation of Possible Etiologic Factors’, ElsevierInc., hlm. 229-232.
Lewis, M. A. O. dan lamey, P-J., 1998, TinjauanKlinisPenyakitMulut, Ed. Ke-1,WidyaMedika, Jakarta.
Mursito, B. dan Prihmantoro, H. 2011, Tanaman Hias Berkhasiat Obat, Ed. ke-4,Penebar Swadaya., Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Ed. Ke-2, RinekaCipta., Jakarta.
Nuria, M. C., Fazatun, A., Sumantri. 2009, ‘Uji Aktivitas Antibakteri EkstrakEtanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap BakteriStaphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, DanSalmonella typhi ATCC 1408’, Jurnal Ilmu – Ilmu Pertanian, vol 5, no 2,hlm. 26 – 37.
Porter, S. R., Hegarty, A., Kaliakatsou, F., Hodgson, T, A., Scully, C. 2000,‘Reccurentaphtous Stomatitis’, Elsevier Science Inc., hlm. 569-578.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan AplikasiProgram R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Sari, L. O. R .K., 2006, ‘Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan PertimbanganManfaat Dan Keamanannya’, Majalah Ilmu Kefarmasian, vol 3, no 1, hlm.1–7.
Widodo, G. P., Ningsih, D., Aprilia, M . 2010, ‘Aktivitas Antibakteri danPenyembuhan Luka Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Daun Kamboja (Plumeriaacuminata Ait) pada Kulit Kelinci yang Diinfeksi Staphylococcus aureus’,Jurnal Farmasi Indonesia, vol 7, no 2, hlm. 73 – 77.
Yuanita. 2009, Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan ArsitekturRumah Sakit Gigi Dan Mulut Unissula Di Semarang, Skripsi, UniversitasDiponegoro.
Zain, R, B. 1999, ‘Classification, Epidemiologi and Aetiology of Oral RecurrentAphtous Ulceration / Stomatitis’, Dent Univ Malaya, vol. 6, hlm. 34-37.
45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
46
PERJANJIAN TINDAKAN MEDIS
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : L / P
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk diikutsertakan sebagai sampel
dalam penelitian yang berjudul “Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kamboja
(Plumeria acuminata Ait) dengan Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L)
dalam Penyembuhan Stomatitis Aphtosa Rekuren (SAR) Minor”, yang dilakukan
oleh : I Komang Yoga Widiantara, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Segala hal menyangkut penelitian ini telah saya pahami dan akan saya
ikuti sesuai prosedur yang dijelaskan oleh peneliti.