BAB I PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT A. DEFENISI Ilmu perawatan alat ialah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang 1. Mengenal alat-alat 2. Mengetahui kegunaan dari alat-alat 3. Dapat menggunakan alat dengan cara yang benar 4. Dapat merawat dan memelihara agar alat-alat tersebut dapat tahan lama Dalam merawat alat-alat ada dua hal yang harus diperhatikan : 1. Biologis : Dalam arti, kita harus sehari-hari selalu berkaitan dengan jaringan hidup, keras atau lunak 2. Mekanis : Mengandung pengertian di dalam kita melakukan perawatan pada manusia, kita menggunakan alat maupun kekuatan-kekuatan yang mekanis (umpamanya waktu mencabut gigi) Antara keduanya ini, biologis dan mekanis saling berkaitan. Berdasarkan prinsip-prinsip ini, maka agar tindakan yang kita lakukan dapat seefektif dan seefisien mungkin. Pemeliharaan alat harus tepat, penggunaan alat harus benar. B. TUGAS MERAWAT ALAT 1. Pemeliharaan preventif : Pengontrolan alat secara berkala 2. Sterilisasi alat 3. Penyimpanan alat 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT
A. DEFENISI Ilmu perawatan alat ialah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
1. Mengenal alat-alat 2. Mengetahui kegunaan dari alat-alat 3. Dapat menggunakan alat dengan cara yang benar 4. Dapat merawat dan memelihara agar alat-alat tersebut dapat tahan lama
Dalam merawat alat-alat ada dua hal yang harus diperhatikan :1. Biologis : Dalam arti, kita harus sehari-hari selalu berkaitan dengan jaringan hidup, keras atau lunak 2. Mekanis : Mengandung pengertian di dalam kita melakukan perawatan pada manusia, kita menggunakan alat maupun kekuatan-kekuatan yang
mekanis (umpamanya waktu mencabut gigi)Antara keduanya ini, biologis dan mekanis saling berkaitan. Berdasarkan prinsip-prinsip ini, maka agar tindakan yang kita lakukan dapat
seefektif dan seefisien mungkin. Pemeliharaan alat harus tepat, penggunaan alat harus benar.
B. TUGAS MERAWAT ALAT1. Pemeliharaan preventif : Pengontrolan alat secara berkala 2. Sterilisasi alat 3. Penyimpanan alat 4. Mempertahankan ketajaman alat (mengasah)
Kalau kita memakai alat yang tumpul :- Hasilnya kurang bagus - Waktunya lama
1
Mengingat banyaknya alat-alat dari pabrik yang membuatnya. Perawatan alat-alat tersebut kadang-kadang juga berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Pabrik-pabrik tersebut biasanya telah memberikan instruksi mengenai pemakaian maupun pemakaian alat-alat yang diproduksinya. Oleh karena itu sangat penting menyimpan instruksi dari pabrik tersebut untuk dipakai sebagai petunjuk pemeliharaan alat.
Makin canggih alat itu, maka ia memerlukan perawatan yang lebih specific dan lebih teliti.
Pemakaian dan pemeliharaan alat yang benar akan mempengaruhi alat itu, sehingga dapat bekerja lebih efisien dan alat tersebut akan tahan lama.
2
Ruang Kerja Klinik Perlengkapan di sini dalam arti umum ialah:
Dental unit Dental chair Dental kabinet
Penting dilakukan di sini perawatan preventif yaitu : proses yang berkesinambungan meliputi : Sebelum perawatan Dalam perawatan Sesudah perawatan
Kebersihan dan kerapian alat dan perlengkapan klinik, dapat mencerminkan karakteristik dari petugas kesehatan yang bekerja di sana .
C. TUJUAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT BESERTA KELENGKAPANNYA 1. Mencegah penyebaran mikro organisme yang pathogen 2. Meningkatkan efisiensi kerja
Contoh : Susunan alat-alat pada ruang klinik gigi harus mudah terjangkau Susunan alat-alat kecil harus sistematis, untuk meningkatkan efisiensi kerja
Misalnya pada Dental CabinetTingkat pertama alat-alat kecil Tingkat kedua, tang ekstraksi dan seterusnta
3. Memberikan suasana psikologis yang menyenangkan pada pasien 4. Meningkatkan kepercayaan pasien pada operatornya 5. Mempertahankan tingkat efisiensi kerja instrumen dan perlengkapan klinik, sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama 6. Mencegah timbulnya bau yang tidak sedap
Perawatan alat-alat yang dijalankan dengan motor Contoh : Straight Handpiece
Contra Angle Handpiece
3
Prinsipnya: Dibersihkan dengan alat pembersih - Bensin - Alkohol - Minyak tanah
Hal-hal yang perlu diperhatikan : Alat-alat tersebut kena debu, mengalami gesekan debu dari luar maupun dari dalam, umpamanya pada waktu memoles Alat tersebut banyak sendinya/ jointnya Perawatan dan pemeliharaan :Kalau ada disesuaikan dengan instruksi pabrik yang membuatnya
Secara umum/ garis besarnya adalah sebagai berikut: Alat dibersihkan Diputar dalam laturan pembersih Dibersihkan bagian-bagiannya terutama pada jointnya dengan sikat Diputar lagi dalam larutan pembersih Dikeringkan Disterilisasikan
- Dengan Autoclaaf, kemudian minyak pelumas steril - Dengan hot oil
Sebaiknya memakai minyak pelumas yang encer dan pada yang pekat
D. PEMELIHARAAN HAND INSTRUMENT Yang harus diperhatikan : Cara membawa instrument. Hati-hati dengan ujung yang mempunyai bentuk yang mudah patah atau rusak dan alat-alat yang terbuat dari gelas.
E. PEMELIHARAAN RUANGAN DAN PERLENGKAPAN KLINIK :Susunan dan kebersihan ruang klinik, harus dikontrol setiap setelah perawatan seorang penderita.
4
Permukaan luar Dental Unit, Dental Cabinet dan Dental Chair, Wastafel dan perlengkapan lain harus tampak bersih. Setiap hari dan setelah mengerjakan satu pasien harus dibersihkan. Sekali seminggu harus dibersihkan dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air, lalu dikeringkan, kemudian alat-alat/ perlengkapan tadi dipoles sesuai dengan bahan masing-masing Logam dengan poles logam Kayu dengan poles kayu
Dental Cabinet : Seminggu sekali dibersihkan dan diganti atasnya, susunan atau tempat meletakkan alat-alat harus sistematis, sesuai dengan penggunaannya
F. MENERIMA DAN MENDUDUKKAN PASIEN Prinsip : Selama kita rawat, pasien menerima perawatan dengan nyaman.
Tidak terlepas
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 1. Susunan Alat dan Perlengkapan Klinik
a. Instrument Segala instrument yang habis dipakai tidak nampak lagi di meja Meja harus kelihatan bersih Handpiece/ contra angle juga sudah tersedia, tanpa boor yang masih melekat Air kumur sudah tersedia
b. Untuk alat-alat klinik :1) Dental chair
- Pada posisi terendah - Penyesuaian meja instrumen, lampu dan kedudukannya yang mudah dicapai oleh operator
2) Peralatan klinik :Disusun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu jalannya pasien menuju kursi gigi Dalam hal ini perlu diperhatikan:
5
- Meja instrumen - Tempat duduk operator - Lampu
2. Mendudukkan Pasien/ Mengatur Dental Chair Kedudukan pasien pada posisi yang benar sangat penting untuk pasien atau operator selama perawatan berlangsung. Pada kedudukan yang benar akan memberikan keuntungan sebagai berikut:1. Rongga mulut mudah diawasi dan mudah dicapai oleh operator 2. Prosedur perawatan dapat dilakukan dengan teliti, sempurna dan efisien 3. Kesehatan dan kesadaran operator dalam keadaan baik 4. Operator dapat mengkonsentrasikan kerja tangannya pada periode yang lama Diusahakan agar pasien kooperatif selama perawatan, sehingga akan lebih memperhatikan nasehat-nasehat operatornya.
Prosedur Pendudukan Pasien Prinsip : Pasien harus duduk nyaman.
Hal-hal yang harus diperhatikan 1. Back rest harus menahan daerah lumbal 2. Headrest menahan kepala pada Protuberanita occipitale Kalau backrest tidak tepat maka memberikan ketegangan di daerah tumbal dan kepala yang akan mengakibatkan pasien akan berubah posisinya.Kalau Headrest terlalu ke depan mengakibatkan:1. Pasien sukar membuka mulut, menelan dan meretraksi lidah 2. Pandangan ke palatinal terhalang 3. Gigi-gigi rahang atas dan menutupi pandangan operator ke arah gigi-gigi rahang bawah
Kalau Headrest terlalu ke belakang mengakibatkan:1. Pasien sukar bernafas dan menelan 2. Mudah keselak
6
3. Otot-otot leher mudah capek 4. Penempatan dinstrument untuk rahang bawah sukar 5. Pandangan untuk gigi-gigi posterior rahang bawah menjadi sukar
3. Penyesuaian Bidang Operator Penyesuaian posisi pasien untuk memudahkan kerja, disesuaikan dengan keperluan perawatan yang akan diberikan, misalnya : Untuk rahang atas bidang occlusal kurang lebih 40 derajat terhadap lantai, waktu pasien buka mulut Untuk rahang bawah bidang occlusal kurang lebih 15 derajat terhadap lantai waktu pasien buka mulut Mengenal tinggi lapangan kerja, setinggi siku operator. Posisi yang sudah diatur jangan dirubah, yang dirubah ialah turun naik dental chair.Setelah kerja alat-alat dan perlengkapan klinik dikembalikan pada kedudukan yang semula, untuk persiapan pasien berikutnya.
Kesimpulan:Kedudukan operator dan pasien di kursi gigi menentukan effesinsi kerja, kooperatif pasien dan ketahanan pasien sendiri. Kebiasaan-kebiasaan yang tidak benar seawall mungkin dihindarkan. Dalam prosedur perawatan yang lama, kadang diperlukan perubahan posisi untuk memperbaiki sirkulasi darah. Pakaian harus sesuai, sepatu harus tumit rata.
4. Kedudukan Operator Kedudukan operator disesuaikan dengan bidang operasi dan jenis perawatan yang diberikan. Operator bisa berdiri atau duduk. Pada waktu berdiri berat badan ditumpuk oleh kedua kaki. Punggung tegak dengan bahu sedikit ke belakang.Kepala tegak, siku mendekati tubuh Pergelangan tangan dan telapak tangan sama tinggi dengan siku, atau sedikit di atas siku
7
Beberapa kebiasaan salah yang sering dilakukan : Kepala terlalu ke depan Punggung melengkung Punggung ke arah lateral
Posisi apabila operator duduk : Prinsipnya berat badan operator terletak pada bagian tengah tempat duduk Lutut diusahakan lebih dari 90 derajat Kedua telapak kaki menempel pada lantai
Penggunaan lampu :Disesuaikan di depan operasi. Fokus lampu harus sedikit di bawah hidung mata pasien dihindari.
G. PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT SELAMA BEKERJA Usaha-usaha yang dilakukan di klinik :1. Penyimpanan dan sterilisasi alat yang benar 2. Sanitasi perlengkapan klinik yang cukup 3. Mencuci tangan yang benar selama dan sesudah perawatan 4. Trauma pada jaringan diusahakan sedikit mungkin 5. Pemakaian instrumen yang benar dan hati-hati waktu bekerja
Langkah-langkah yang perlu ditempuh :1. Cuci tangan sampai bersih
Sebelum mulai bekerja, mula-mula tangan harus dicuci sebersih mungkin dengan sikat, kuku juga disikat dengan air dan sabun kemudian dibersihkan dengan air mengalir, baru dikeringkan
2. Pakai Masker Kalau dianggap perlu, umpamanya operator sedang flu dan lain-lain. Operator boleh memakai masker
8
H. CARA MEMEGANG INSTRUMENT (Instrument Grasp)Pada umumnya hand instrument mempunyai Handle : Bagian yang dipegang oleh tangan Shank : Bagian tengah, dekat ujung alat yang kita pakai Blade : Bagian ujung dari alat yang kita pakai
Ada beberapa alat yang mempunyai blade pada kedua ujungnya, instrument ini dinamakan double ended insrumen. Sudut-sudut yang terdapat pada blade dinamakan angle.Ada beberapa macam cara memegang instrument:1. Pen Grasp
Cara ini paling banyak digunakan, ialah: seperti memegang alat tulis di sini handle dari instrument kontak dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Posisi dari jari tengah ini penting sekali untuk menjaga dorongan dari tangan dan menjaga agar alat tidak meleset selama manipulasi.
2. Inverted Pen Grasp Cara memegang alat ini adalah sama dengan Pen Grasp hanya posisi ujung alat menghadap ide atas. Cara ini pada saat melakukan perawatan gigi geligi rahang atas
3. Palm & Thumb Grasp Sama seperti memegang pisau. Handle diletakkan pada telapan tangan dan dipegang dengan keempat jari, sedang ibu jari bebas dari instrument dan disandarkan pada bagian lain dari operating side (bagian kerja).Contoh : Memegang BeinCara ini dipakai untuk mendapatkan pegangan yang kuat dan kekuatan yang digunakan harus sangat hati-hati dalam melakukan kerja.
9
BAB IIALAT-ALAT KESEHATAN GIGI
A. PENGELOMPOKKAN ALAT Pada pembahasan macam-macam peralatan, maka peralatan kesehatan dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan resiko pemakaian:
1. Tidak kritis : Setiap bagian alat yang tidak menembus permukaan tubuh dan tidak berkontak dengan jaringan mukosa2. Semi kritis : Setiap bagian alat yang berkontak dengan lapisan mukosa tetapi tidak menembus permukaan tubuh 3. Kritis : Setiap bagian alat yang masuk ke dalam sistem pembuluh darah atau cairan tubuh yang lain, misalnya Saliva.
Peralatan Kesehatan Gigi dibagi menjadi 8 (delapan) kelompok beradasarkan kepada kegunaan dan pemeliharaannya, yaitu:1. Peralatan Pre Klinik 2. Peralatan Diagnostik 3. Peralatan Perlindungan Khusus 4. Peralatan Bedah Mulut Sederhana 5. Peralatan Penambalan Gigi 6. Dental Chair Mounted Unit 7. Peralatan Pencabutan Gigi 8. Peralatan Pelengkap
B. JENIS ALAT BERDASARKAN KEGUNAAN Ada 8 kelompok peralatan sebagai berikut:
10
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan Cetakan balok
gips dari kaleng
Mangkuk karet. Rubber Bowl
Spatel Gips
Plaster Knife/ Pisau Gips
Wax Knife Pisau Malam
Le Cron Carver/ Pisau Le Crons
Lampu spirtus
Phantom
Peralatan Konservasi
Cetakan balok berbentuk tabung yang terdiri dari 2 bagian
Mangkuk dari karet dengan ukuran - Besar - Sedang - Kecil
Lempengan dari logam, ada yang dengan pegangan kayu/ plastik tapi ada yang tanpa pegangan
Pisau besar Pemegang terbuat dari kayu Pisau sedang Bagian tengah/ pemegang terbuat
dari kayu Pisau kecil terbuat dari Stainless
Stell
Lampu dengan sumbu dan memakai bahan bakat spiritus
Terdiri dari :- Phantom Cop - Standar
-
Membuat balok dari gips
Tempat mengaduk gips, bahan cetak
Alat untuk mengaduk Gips, bahan cetak
Memotong Gips
Memotong dan mengukir malam
Mengukir model gigi. Gips dan malam
Melunakan malam
Sebagai model rahang/ mulut dengan menanami gigi asli
-
Setelah selesai dipakai langsung dicuci bersih
Simpan dalam keadaan bersih dan kering
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Setelah selesai dipakai, matikan api
Bersihkan dan simpan dengan sumbu tertutup
Setelah selesai dipakai langsung dicuci bersih
Simpan dalam keadaan bersih dan kering
-
Tidak Kritis
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
11
PERALATAN DIAGNOSTIKNo Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
Kaca mulut month mirror/ Spiegel
Alat yang tangkainya dari logam/ non logam dengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat
Macam permukaan kaca:- Datar - Cembung
Diameter kaca ada beberapa macam
Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata
Membantu memperluas daerah pekerjaan dengan menahan pipi, lidah, bibir
Mengetahui ada tidak adanya lubang karies
Melihat hasil perparasi/ tumpakan
Melihat kelainan rongga mulut
Setelah selesai dipakai cuci bersih dan disterilkan
Simpan Bila kita pecah sudah
buram, kaca baru dapat diganti tanpa mengganti tangkai baru, yang non logam sekali pakai buang
Kurang semi kritis
Pinset (Dental Pinset)
Alat yang menjepit dari stainless stell dengan ujung jepitan yang melengkung
Menjepis kapas, kasa, tampon, cotton roll
Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan
Disimpan
Kritis
Sonde Explorer Alat dari logam (Stainless steel) dengan ujunf runcing
Ujung yang runcing hanya pada satu sisi (single end) atau kedua sisi (double end)
Macam :- Sonde bengkok/
melengkung ½ lingkara/ Half Moon - Sonde lurus
Mencari karies dan kedalamannya
Memeriksa adanya debris dan kalkulus
Mengetahui adanya perforasi pulpa
Tangkainya untuk perkusi
Mengetahui tumpatan/ tepi
Setelah selesai dipakai, dicuci bersih dan disterilkan
Disimpan Kalau sudah tumpul
maka ujungnya dapat ditajamkan dan dibentuk kembali
Kritis
12
tumpatan sudah rata atau belum
Excavator Alat Stainless stell dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil
Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran-kotorannya atau sisa makanan yang terdapat di dalam kavita
Membongkar tumpatan sementara
Sda Kritis
Alat dental Rontgen
Peralatan foto jaringan keras dengan penggunaan sinar Rontgen
Untuk melihat gigi dan jaringan pendukung gigi- Gingiva - Jaringan
periodentium - Tulang
alviola
Bagian luarnya dibersihkan
Tidak kritis
Vitalitester Alat yang menggunakan aliran listrik yang akan menimbulkan reaksi pulpa
Untuk mengetahui vitalitas pulpa
Selesai dipakai ujungnya dilepas dibersihkan dengan kapas alkohol
Kurang/ semi kritis
Water Syringe Terdiri dari empat bagian :1. Penghisap 2. Badang 3. Belakang 4. Per
Untuk membersihkan karies waktu melakukan pemeriksaan gigi/ setelah preparasi gigi
Setelah dipakai, dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Kurang/ semi kritis
13
PERALATAN PERLINDUNGAN KHUSUS No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1. Periodontal
Tebuat dari stainless stell Untuk melihat dalamnya saku gusi
Dicuci bersih dan disterilkan
Kalau sudah rusak tumpul maka dapat dibentuk kembali dengan diasah
Kritis
2. Scaler Terbuat dari stainelss stell Bentuknya bermacam-macam
sesuai dengan kegunaannya
Untuk membersihkan karang gigi
Sda Kritis
3. Hoe Scaler
Bentuknya seperti cangkul Untuk meratakan permukaan akar sehingga bebas dari karang gigi
Sda Kritis
4. Chisel Scaler
Bentuknya seperti pahat Untuk membersihkan karang giig pada permukaan proximal gigi anterior
Sda Kritis
5. File Scaler
Bentuknya seperti kikir Alat ini jarang dipakai karena bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar
Sda Kritis
6. Sikle Scaler
Bentuknya seperti bulan sabit Untuk mengambil supra/ sub gingival calculus pada ruang Interdental
Sda Kritis
7. Curet Scaler Bentuknya seperti sendok Untuk mengambil Sda Kritis 14
sub gingival calculus jaringan cementum dan jaringan lunak dari dinding pocket
8. Cavitron/ Super
Sonic Scaler
Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karang gigi yang dijalankan dengan listrik/ elektrik
Bagian ujung dari alat-alat ini dapat diganti-ganti disesuaikan dengan bentuk yang kita butuhkan
Pada bagian ujung dari alat-alat ini pada lubang yang gunanya untuk mengeluarkan air ketika dipakai, maksudnya supaya tidak menjadi panas
Ujung yang tipis dipakai untuk bagian aproximal
Ujung yang permukaannya lebar dipakai untuk bagian buccal
Ujung yang bisa dilepas dicuci bersih kemudian disterilkan
Sehabis pemakaian bersihkan instrument
Bila terjadi subatan pada tip, bersihkan dengan Cleaning Wire
Kritis
9. Ultra Sonic
Scaler
Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karang gigi dengan kecepatan Ultra sonic
Untuk membersihkan karang gigi baik sub maupun supra serta debris dan stain
Sda Kritis
10. Air Scaler Suatu alat yang dipakai untuk
membersihkan karang gigi dengan udara tekan dari kompresor
Sda Kritis
15
PERALATAN PENAMBALAN GIGI No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1 Bur Terbuat dari
a) Baja b) Diamond
Bur Round
Menurut besar kecilnya ada ukuran nomer 0 – 6
Bentuknya bundar
Untuk melebarkan didning eavita waktu membuat preparasi
Dicuci bersih dan sterikan
Kritis
Bur Inverted Cone
Menurut besar kecilnya ada ukuran 0 – 6
Bentuknya ada yang sama besar dari atas ke bawah, ada yang makin ke ujung makin besar
Untuk meratakan dasar cavitet
Untuk membuat retensi berupa undercut pada cavitet
Sda Sda
2Spatel B. Cement Spatel
Terbuat dari Stainless stell Bentuk dan ukurannya berbeda-
beda Ujungnya pipih
Untuk mengaduk cement atau fletcher di atas mixing slab
Sda Tidak kritis
C. Agate Spatel Terbuat dari plastik atau
tulang Bentuknya hampir sama
dengan cement spatel
Untuk mengaduk bahan tambalan
Sda Sda
3. Mixing Slab Terbuat dari kaca Bentuk dan ukurannya
berbeda-beda
Tempat mengaduk feltcher, semen phosfat, silikat
Sda Sda
4 Plastis Instrument Terbuat dari stainless Untuk mengambil dan membawa bahan
Sda
16
stell Bentuknya berbeda-beda Ujungnya pipih
tambalan sementara, silikat., semen phosfat dari lempeng kaca ke dalam kavita
Untuk membentuk tambalan di atas pada abgian buccal lingual/ palatinal/ aproximal
5Cement stopper/ cement plugger
Bentuknya hampir sama dengan amalgam stopper
Ujungnya rata/ licin tidak bergaris-garis
Untuk memasukkan dan meratakan sement, lining (basis) ke dalam kavita
Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan
Semi kritis
6Amalgam Carrier/ Amalgam pistol
Terbuat dari stainless stell
Bentuknya seperti pistol
Untuk memasukkan amalgam ke dalam kavita terutama untuk RA
Sda
7. Amalgam Carver
Terbuat dari stainless steel
Bentuknya seperti ketupat/ layang-layang
Untuk mengukir/ membentuk tumpatan/ tambalan amalgam yang disesuaikan dengan anatomi gigi
Sda
8. Amalgam Flugger/ Amalgam Stopper
Terbuat dari stainless steel
Bentuk ujungnya bermacam-macam bulat/ bulat telur
Pada bagian ujung ada
Untuk menekan amalgam di dalam cavitet supaya padat
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Semi kritis
17
garis-garis, gunanya supaya amalgam tidak jatuh pada waktu kita pakai
9. Burnisher
Terbuat dari stainltess Steel
Bentuk ujungnya bulat/ oval/ bulat telur, bentuk lain gabungan burnisher dan plastis instrument berbentuk huruf “Y”
Permukaannya halus
Untuk menghaluskan tumpatan amalgam
Sda Sda
10.Mortar dan Pestle/ Mortar dan Stamper/ lumpang dan alu
Terbuat dari gelas Terdiri berbagai macam
ukuran Bentuk seperti lumang
kecil dan alu kecil
Untuk mengaduk alloy dan air raksa (Hg)
Dicuci bersih dikeringkan
Sda
11. Amalgamator
Bekerjanya dengan tenaga listrik
Untuk mengaduk alloy dan air raksa (Hg)
Jaga/ awasi aliran listrik
Jangan ada bahan tumpatan tertinggal di alat tersebut
Gunakan sesuai petunjuk dari pabrik
Tidak kritis
12. Timbangan amalgam
Terbuat dari nikel Terdiri dari 2 bagian
1. Standar 2. TImbangannya
Untuk menimbang alloy dan air raksa (Hg)
Setelah dipakai, dibersihkan dari sisa-sisa alloy dan air raksa (Hg)
Sda
18
13.
Matrix A. Untuk dua
permukaan (TVORY)
Terdiri dari Stainsless Steel
Terdiri dari 2 bagian 1. Matrix Retainer 2. Matrix Band ada lubang
Dipakai sebagai dinding sementara pada waktu penambalan kelas dua, untuk dua permukaan
Mis :MO.Do
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Semi kritis
B. Untuk tiga permukaan (universal/ Toffle mire)
Terbuat dari baja Bentuk ujungnya
bermacam-macam sesuai keperluan masing-masing
Permukaan ada yang keras, ada yang halus
Untuk memoles tambahan amalgam membentuk dan membuat tumpatan sedemikian rupa
Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan
Sda
C. Sikat poles/ Bristle brush
Terbuat dari sikat dengan tangkai baja
Bentuknya ada dua macam 1. Seperti roda (Wheel)2. Seperti mangkok (cup)
Untuk membuat tumpatan amalgam menjadi bersih dan mengkilat
Untuk membersihkan gigi dari plak
Sda
D. Rubber Cup
Tangkai terbuat dari logam
Ujungnya dari karet Bentuknya seperti
mangkuk kecil
Untuk memoles tumpatan amalgam agar mengkilat
Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan
E. Finishing Strip Terbuat dari semacam kertas amplas yang halus sekali
Untuk memoles tumpatan
Alat ini sekali pakai, setelah dipakai
19
Bentuknya panjang kira-kira selebar gigi depan
silikat langsung dibuang
20
PERALATAN PENCABUTAN GIGI No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1.Tang cabut untuk mahkota gigi anterior rahang atas desidui
Antara handle sampai dengan beaknya lurus
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Bentuknya kecil
Untuk mencabut mankota gigi anterior atas sulung
Cuci dengan memakai sikat terutama di bagian beak yang bergaris-garis
Sterilkan Simpan
Kritis
2.Tang cabut untuk mahkota gigi posterior rahang atas desidui
Antara Handle sampai Beak bentuk bayonet
Kedua paruh berlekuk bila ditutup tidak bertemu
Kedua paruh belekuk sebelah bukal maupun palatinal
Tang anak untuk atas kanan dan kiri sama
Bentuknya kecil
Untuk mencabut mahkota gigi posterior mas sulung
Sda Sda
3.Tang Cabut untuk mahkota gigi anterior rahang bawah
Antara handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 900
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk mahkota gigi kiri dengan kanan sama
Bentuknya kecil
Untuk mencabut mahkota gigi anterior bawah sulung
Sda Sda
4 Tang cabut untuk mahkota gigi posterior rahang bawah
Antara handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 900
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Untuk mencabut mahkota gigi posterior bawah sulung
Sda Sda
21
Kedua paruhnya berlekuk-lekuk Tang anak untuk mahkota gigi
molar kiri dan kanan bawah sama bentuknya kecil
5Tang cabut untuk akar gigi anterior rahang atas
Antara Handle sampai dengan beaknya lurus
Kedua paruh beak bila ditutup akan bertemu
Tang untuk akar gigi kiri dan kanan atas sama
Bentuknya kecil
Untuk mencabut akar gigi anterior atas sulung
Ada Sda
6.Tang cabut untuk akar gigi posterior rahang atas
Antara Handle sampai dengan beaknya berbentuk bayonet, ada pula yang berbentuk “S”
Kedua paruh bila ditutup akan bertemu
Tang untuk akar gigi kiri dan kanan atas sama
Bentuknya kecil
Untuk mencabut akar gigi posterior atas sulung
Sda Sda
7
Tang cabut untuk mahkota gigi anterior rahang bawah permanent
Antara handle sampai dengan beaknya 90
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
Untuk mencabut gigi incisivus vaninus permanent
Sda Sda
8 Tang cabut untuk mahkota gigi premolar rahang bawah permanent
Antara Handle sampai dengan beaknya 450
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Untuk mencabut mahkota gigi premolar bawah permanent
Sda Sda
22
Kedua paruh tidak berlekuk Tang untuk gigi kiri dan kanan
sama
9Tang cabut untuk mahkota gigi molar rahang bawah
Antara handle sampai dengan beaknya 900
Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
Kedua paruh berlekuk Tang untuk gigi kiri dan kanan
sama
Untuk mencabut molar bawah permanent
Sda Sda
10Tang cabut akar gigi anterior rahang atas permanent
Antara Handle sampai dengan beaknya lurus
Kedua paruh bila sditutup akan bertemu
Untuk mencabut akar gigi anterior atas permanent
Sda Sda
11.Tang cabut untuk akar gigi posterior rahang atas permanent
Antara handle sampai dengan beak berbentuk bayonet
Kedua paruh dila ditutupkan bertemu
Untuk mencabut akar gigi posterior rahang atas permanent
Sda Sda
12.Tang cabut untuk mahkota gigi molar tiga rahang atas
Antara handle sampai dengan beaknya berbentuk seperti bayonet
Kedua paruh bil ditutupkan tidak bertemu
Untuk mencabut gigi posterior rahang atas permanent
Sda Sda
13.Tang cabut untuk akar gigi rahang bawah permanent
Antara Handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 900
Kedua paruh bila ditutup akan bertemu
Untuk akar gigi rahang bawah permanent
Untuk mencabut akar gigi rahang bawah permanent
Sda Sda
14. Bein Alat dari bahan stainless steel Untuk melepaskan Sda Sda
23
yang bagian ujungnya tajam dan pipih Bentuknya lurus Bengkok
- Mesial - Distal
gigi dari jaringan periodontum
Untuk mengambil akar
Kalau bagian unjungnya yumpul dapat ditajamkan lagi
15. Cryer Alat dari bahan stainless steel
yang berbentuk “T” Bentuk ujungnya berbeda-beda
Untuk mengambil sisa akar
Apabila kita
Sda Sda
16.Alat SUntik A. Record
Terdiri dari bermacam-macam ukuran : 1 cc/ 2 cc dll, jarum dan bagian kepala bagian belakangnya terbuat dari stainless steel bagian tengah/ tabung terbuat dari kaca/ gelas
Sebagai alat suntik Sda Sda
B. Cartridge
Berbeda dengan spuit biasa, Catridge ini harus memakai obat injeksi yang khusus, yaitu yang ditempatkan di dalam carpul, jadi obatnya tidak dipindahkan seperti pada record, setelah dipakai carpule dikeluarkan dari spuit, jarumnya dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan
C. Cito Ject
Pada prinsipnya sama dengan Catridge, jarumnya lebih kecil
Cara memasukkan/ menekan pada waktu mengeluarkan obat, ada yang dari samping dan dari belakang, tanpa aspirasi
Sebagai alat suntik Sda Sda
D. Disposible Kecuali jarumnya, Sebagai alat suntik Sekali pakai Sda
24
seluruhnya terbuat dari plastik, alat ini dibuat dengan maksud untuk sekali pakai, kemudian dibuang bentuknya sama dengan record
25
ALAT BEDAH MULUT SEDERHANA No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1. Rastorium
Alat dari stainless steel Bentuk panjang dengan ujung piih
dan tumpul
Untuk membuka/ memisahkan mueosa dan periosteum dari tulang
Setelah selesai dipakai, cuci bersih, sterilkan dan simpan
Kalau ada bagian yang rusak, maka dibentuk kembali dengan diasah
Kritis
2.Scalperl/ lancet/ pisau bedah/ surgical blade
Pisau dari stainless steel yang dipakai pada tindakan operasi ada 2 macam :
1. Blade dan handle jadi satu 2. Blade dan handle terpisah
INcisisi Untuk yang Blade dan Handlenya jadi satu, cuci bersih, sterilkan simpan kalau bagian blade tumpul dapat ditajamkan
Untuk yang terpisah handlenya dicuci bersih, sterilkan simpang bladenya sekali pakai
Sda
3. Suture Needle
Jarum jahit ringan Bentuk haltmoon Terbuat dari bahan stainless steel Ujungnya berbentuk triangular Ukurannya kecil sampai besar Ditandai nomor besar ke kecil Ditandai nomor besar ke kecil
Menjahit jaringan Cuci bersih, sterilkan dan simpan
Sda
4. Needle Holder
Terbuat dari Stainles steel Bentuknya seperti gunting tapi
ujungnya tidak tajam, ujung pipih dan ada bagian yang kasar
Ditangkainya mempunyai engait untuk mengunci
Memegang suture needle
Sda Semi kritis
5.Haemostatic clamp/ arteri clamp
Terbuat dari stainless steel Bentuknya seperti Needle holder
tapi ujungnya halus
Untuk menjepit pembuluh darah
Sda Kritis
26
6. Check Reatractor Terbut dari stainless steel Bentuknya lurus dengan ujung
melebar dan melengkung
Menahan/ menjepit mucosa pipi
Sda Sda
7. Lip Retractor
Alat dari stainless steel Bentuk lurus dengan ujung
melengkung ndan lebih kecil dari check retractor
Untuk menahan/ menarik pipi
Sda Sda
8. Tissue retractor
Alat dari stainless steel Bentuk lurus dengan ujung
melengkung tajam dan berjari dua/ tiga, seperti garpu yang dibengkokkan
Menahan/ menarik jaringan
Sda Sda
9. Bone Chisel Tatah/ pahat dari stainless steel Untuk memecah/
separasi gigi/ tulang Sda Sda
10. Hammer Palu dari stainless steel Sda
11. Bone file Kikir dari stainless steel Menghaluskan
permukaan tulang yang kasar
Sda Sda
12. Knabel tang Suatu alat dari stainless steel
seperti tang cabut dan ujungnya tajam Memotong tulang
tajam/ ujung akar pada radix perforasi
Sda Sda
13. Gum Scissors Gunting untuk jaringan Menggunting
jaringan/ gusi Sda Sda
14. Pincet chirurgis
Bentuknya hampir sama dengan pinset anatomi, bedanya di kedua ujungnya terdapat tonjolan. Ini adalah untuk memegang jaringan
Memegang jaringan
Sda Sda
15. Pincet anatomis Bentuk dan besarnya sama dengan
pincet biasa, tapi kedua ujungnya lurus Untuk memegang
alat-alat kecil seperti jarum injeksi
Sda Sda
16. Bur tulang/ fraser
Terbuat dari metal Alur tajam dan dalam Dipakai dengan straight hand
piece
Untuk mengambil tulang
Sda Sda
27
17. ALAT-ALAT PELENGKAP
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1. Nier Bekken Bengkok Suatu alat/ tempat dari stainless
steel berbentuk ginjal yang terdiri dari bermacam-macam ukuran
Tempat alat/ kotoran-kotoran pada waktu bekerja
Setelah selesai dipakai cuci bersih, sterilkan/ simpan
Tidak kritis
2. Konren Tang Seperti Needle Holder tetapi
lebih panjang Untuk mengambil
alat-alat dari dalam sterilisasi
Sda Sda
3. Dressing drum
Terbuat dari stainless stell Bentuknya seperti drum Ada bagian yang berlubang-
lubang yang biasa dilihat dan ditutup
Tempat menyimpan alat-alat/ bahan yang terbuat dari kartun yang akan disterilkan
Sda Sda
4.Dappen dis/ dappen glass
Terbuat dari glass Berbentuk seperti mangkuk glass
kecil
Untuk meletakkan obat-obatan yang dipakai waktu bekerja di klinik gigi
Sda Sda
5.Water Syringe/ water sputt
Terdiri dari empat bagian :1. Penghisap 2. Badan 3. Belakang 4. Per
Membresihkan kavita waktu melakukan pemeriksaan gigi
Sda Sda
6.Tempat kapas dengan pegas
Terbuat dari stainless steel atau porselen pada bagian dalam dari alat ini ada pergunaannya untuk mendorong kapas keluar
Untuk meletakkan kapas
Sda Sda
7. Tongue Holder Terbuat dari stainless steel Untuk menahan Sda Sda
28
Terdiri dari :a) Tangkai Tongue holder b) Daun penahan dagu c) Daun penahan lidah
- Bagian tengah - Bagian kiri - Bagian kanan
lidah pada waktu penambalan gigi RB dan pada waktu melakukan topikal aplikasi
8. Lampu spirtus
Lampu dengan sumbu dan memakai bahan bakar spirtus
Melunakkan malam
Flaming
Setelah selesai dipakai matikan api
Bersihkan dan simpang dengan sumbu tertutup
Sda
9. Finger protector
Alat terbuat dari stainless steel Dan berbentuk jari tangan
Untuk melindungi jari tangan dari gigitan penderita pada waktu perawatan giginya
Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan
Semi kritis
10. Hand Schoen/ Rubber Gloves
Sarung tangan terbuat dari karet Untuk melindungi tangan/ jari dari kontaminasi langsung dengan mucosa
Sarung tangan dibilas dan dibersihkan dengan sabun pada bagian luar dan dalamnya
Periksalah sarung tangan itu bocor atau tidak dengan cara memasukkan air ke dalamnya, kalau masih baik dikeringkan luar dan lap bersih yang kering atau digantung secara terbalik
Kritis
29
Beri talk tipis bagian luar dan dalamnya
Susun sepasang-sepasang (kiri dan kanan)
Masukan dalam stoples tertutup yang diberi tablet formalin selama 24 jam dihitung mulai saat dimasukkan
11 Chip Blower
Bagian bawah terbuat dari karet, bagian atas terbuat dari stainless stell
Untuk mengeringkan cavita setelah itu disterilkan dengan alkohol 70%
Untuk membersihkan cavita dari sisa-sisa pengeboran waktu kita membuat preparasi
Untuk mengeringkan pada waktu topikal aplikasi gigi
Digosok dengan kapas alkohol
Tidak kritis
30
C. DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT Dental chair mounted unit adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan
dan perawatan gigi Peralatan Dental Chair Mounted Unit terdiri dari :
a. Dental Unit Dental unit adalah bagian yang berfungsi sebagai kontrol untuk mengatur kecepatan putaran bur, tekanan udara, aliran dan catu daya listrik untuk dental chair, lampu periksa serta bagian-bagian lainnya
b. Dental chair Dental chair adalah kelengkapan dental chair mounted unit yang dipergunakan untuk tempat duduk pasien selama pemeriksaan dan perawatan gigi berlangsung
Pengelompokkan Dental Unit Secara Tehnis, sebagai berikut:a. Dental Unit dengan Sistem Konvensional
Dental unit dengan sistem konvensional adalah dental chair mounted unit yang menggunakan elektro motor untuk memutar mata bur, kecepatan putaran sampai dengan 20.000 rpm. Pada umumnya Dental Chair Mounted untuk ini dilengkapi dengan Dental Chair eprgerakannya secara manual hidraulik
b. Dental Chair Mounted Unit Dengan Sistem Air Jet Dental Unit dengan sistem air jet adalah Dental chair mounted unit yang menggunakan udara tekan untuk menggerakkan putaran mata bur. Apabila mata bur digerakkan oleh turbine udara kecepatan putaran sampai dengan 400.000 Rpm, sedangkan memakai micro motor kecepatan putaran sampai dengan 40.000 Rpm. Pergerakan dental chair menggunakan electro motor atau hidrolik
Penggunaan Dental Chair Mounted Unit a. Prasarana dan Ruangan
Agar dental mounted unit dapat dioperasikan dengan baik, diperlukan beberapa prasarana sebagai berikut :1. Sumber daya listrik dengan kapasitas daya dental yang cukup dan
sakelar utama berada di dalam ruangan dental instalasi listrik sebaiknya dilengkapi dengan hubungan penahanan yang memenuhi syarat
2. Sumber air bersih yang memenuhi kualitas air minum dengan tekanan 2-3 bar. Instalasi perpipaan berada di bawah lantai
3. Instalasi perpipaan untuk air buangan 4. Perpipaan untuk udara tekan yang berasal dari kompresor (bila
kompresor terpisah dari dental unit
31
5. Ruangan yang dipergunakan untuk dental unit harus bersih dan nyaman
b. Prosedur tetap pemakaian dental unit yang perlu diketahui oleh teknisi rumah sakit:1. Persiapan
a) Periksa catu daya listrik dantekanan air yang masuk ke dental unit b) Hidupkan kompresor sampai tekanan penuh (maksimum)c) Hidupkan dental chair mounted unit dan periksa indikator
2. Pengoperasian a) Hidupkan micro motor HP dengan cara mengatur kecepatan
putaran, rendah sampai putaran tinggi. Untuk micro motor HP yang dilengkapi dengan pengatur kecepatan, periksa kecepatan putaran mata bur dengan merubah posisi foot switch control dan periksa apakah air keluar dari ujung HP pada waktu mata bur berputar
b) Hidupkan syringe/ sprayvit dengan cara menekan tombol HP baik untuk tekanan air maupun tekanan udara
c) Hidupkan turbine air jet HP dengan cara mengatur kecepatan putaran mulai dari putaran rendah sampai dengan putaran yang tinggi, periksa apakah air bersih keluar dari ujung HP pada waktu mata bur berputar
d) Operasikan suction ejector dengan cara menekan tombol pada HP injector kemudian celupkan ujung injector ke dalam gelas yang berisi air bersih dan lakukan penghisapan
e) Hidupkan lampu periksa (operating lamp) dengan cara menekan menekan sakelar ke posisi “ON”
f) Gerakan dental chair dengan cara menekan tombol/ sakelar yang tersedia, sesuai fungsinya, yaitu gerakan naik turun, gerakan sandaran badan dan gerakan sandaran kepala
3. Pengemasan Pengemasan dilakukan setelah kegiatan pengoperasian selesai, yaitu sebagai berikut:a) Matikan lampu periksa b) Kembalikan posisi sandaran badan dan sandaran kepala ke posisi
tegak c) Matikan kran air d) Matikan sakelar utama dental unit e) Matikan kompresor dan lakukan pembuangan sisa udara yang ada
dalam tengki kompresor
32
f) Lepaskan mata bur dari HP dan kembalikan semua HP pada tempat tersedia
KELENGKAPAN DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT AIR JET Kelengkapan yang menunjang untuk kelancaran operasionalisasi dental
unit adalah:a. Syringe/ sprayvit b. Turbine hand piece c. Micro motor hand piecer d. Scaler hand piece e. Saliva ajector f. Suction (tergantung merek unit)g. Mengkok tempat pembuangan air kumur (bowl)h. Saluran pengisian air kumur, lengkap dengan tempat gelasnya i. Lampu periksa (operating lamp)j. Tray untuk menyimpan/ meletakkan instrumen, obat gigi dan lain-lain
PENGGUNAAN DENTAL UNIT KONVENSIONAL A. Prasarana
1. Sumber daya listrik 2. Sumber daya air bersih 3. Instalasi perpipaan untuk air, untuk air buangan 4. Ruangan
B. Penggunaan 1. Persiapan
a. Periksa listrik b. Pasang mata bur dan hang piecec. Hidupkan dental unit, periksa lampu
2. Pengoperasian a. Hidupkan mesinb. Hidupkan lampu c. Gerakan dental unit
3. Pengemasan a. Matikan lampu b. Kembalikan ke posisi dental chair c. Matikan kran air d. Matikan saklear utama e. Lepaskan mata bur dari hang piece f. Lepaskan hand piece
33
4. Kompresor Kompresor adalah sumber udara tekan untuk keperluan operasional dental chair mounted unit (air jet)a) Berdasarkan pemakaiannya kompresor dibagi 2 (dua) sistem
- Kompresor dengan sistem sentral (digunakan untuk melayani beberapa dental unit)
- Kompresor dengan sistem tunggal (digunakan untuk melayani satu dental unit )
Pada dasarnya baik kompresor dengan sistem sentralisasi maupun sistem tunggal prinsip kerjanya sama, hanya karakteristik teknik yang berbeda, dimana untuk kapasitas sistem sentral lebih besar dari pada sistem tunggal.Kompresor sistem tunggal terdiri dari dua macam:- Kompresor sistem tunggal terpisah. Pada jenis ini kompresor
terpisah dari dental unit dan pada umumnya menggunakan electric kompresor
- Kompresor sistem tunggal. Dalam hal ini kompresor menjadi satu dengan dental chair mounted unit
b) Kompresor tanpa oli (Oil Free)- Mahal - Tidak memerlukan perawatan - Udara yang dikeluarkan bebas oli
34
PEMELIHARAAN DENTAL CHAIR MOUNTER UNIT
NoJenis
PemeliharaanKomponen/ Bagian Alat
Kegiatan Pemeliharaan Pelaksana Keterangan
1. Harian Dental unit, dental chair
- Bersihkan bagian-bagian luar dari debu/ kotoran lain dengan kain
-gigi
Indikator pada dental unit, dental chair
- Periksa lampu-lampu idikator
-alat
Hand piece, scaler, bur
- Lepas hand piece
- Dental unit dalam keadaan off
Micromotor - Lepaskan micromotor dan turbine
-alat
Dental unit dalam keadaan off
Turbin/ air jet - Semprotkan spray khusus pada bearing
- Berikan pelumas dengan oli
-
Suction injector dan selang
- Matikan/ unit lepaskan injector, keluarkan filter dengan pinset, gunakan vasaline pada setiap boring
- Bersihkan filter dengan cairan khusus desin solution injector
-Gigi
Mangkok pembuangan (bowl)
- Cuci dengan bahan pembersih
-
2. Mingguan Dental chair, dental unit
- Bersihkan pelumas pada bagian-bagian yang bergerak dengan oil/ minyak
- Jika tidak memungkinkan untuk dipakai, maka ganti baru apabila kondisi dan fungsi solenoid
35
tidak normal segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut
Saringan air dan udara
- Tutuplah kran kemudian buang air dan udara melalui sprayvit, buka penutupnya (caps) dan bersihkan filter
- Sda
Selenoid valve untuk air dan udara
- Hidupkan dan matikan saklar secara bergantian, periksa kondisi dan fungsi solenoid yang berhubungan langsung
- Sda
Pressure regulator dan regulator
- Hidupkan dan matikan saklar secara bergantian periksa kondisi dan fungsi pressure regulator yang berhubungan langsung
-
3. Bulanan Lampu dental unit
- Lepaskan kaca penutup lampu
- Bersihkan replektor dengan sejenis kain halus
-
Hand pieceSparyvit/ spyringe Scaller Dental unit
- Sterilkan - Sterilkan
- Sterilkan - Periksa
catu daya pada bagian dalam dental unit
-
Prasarana listrik dan sumber daya air
- Lakukan pengecekan tegangan listrik
- Lakukan pemeriksaan kualitas air
-
-
Kompresor - Periksa -
36
skala penunjukkan manometer
Selang-selang penghubung pada dental unit
- Lepaskan dan lakukan pembersihan dengan udara tekan
-
Dental Unit - Lakukan pengujian fungsi dari dental unit secara keseluruhan
-
4. Triwulan Kompresor - Periksa oil kompresor (untuk kompresor yang memakai oil)
- Bersihkan saringan air, apabila rusak ganti dengan yang baru
- Bersihkan dengan kawat halus dan udara tekan
3. Udara pada sprayvit/ syringe tidak keluar
1. Tekanan udara dari kompresor kurang
2. Saringan udara kotor atau rusak
- Periksa penunjukan manometer, apabila kurang, periksa kompresor
- Bersihkan saringan udara
4. Micro motor tidak berputar
1. Tekanan udara dari kompresor kurang
2. Saringan udara kotor/ rusak
3. saluran pada selang dan HP tersumbat
4. Foot switch control tidak berfungsi
5. Bearing macet
- Periksa penunjukkan manometer
- Bersihkan saringan udara, bila rusak ganti dengan yang baru
- Bersihkan dengan kawat halus dan udara tekan
- Periksa kontak pada foot
38
switch - Periksa
bearing, apabila rusak ganti
5. Air pada HP micromotor tidak keluar
1. Tekanan air kurang
2. Saringan air kotor atau rusak
3. saluran pada selang dan Hp tersumbat
- Periksa tekanan air
- Bersihkan saringan air, bila rusak ganti dengan yang baru
- Bersihkan dengan kawat halus dan udara tekan
6. Turbine/ air jet tidak berputar
1. Tekanan udara dari kompresor kurang
2. filter udara kotor rusak
3. Bearing macet 4. Foot switch tidak
berfungsi
- Periksa manometer
- Bersihkan filter udara, apabila rusak ganti dengan yang baru
- Periksa bearing
- Periksa kontak pada foot switch
7. Pengisian air kumur tidak berfungsi
1. Tekanan air kurang
2. Saringan air kotor atau rusak
- Chek tekanan air
- Bersihkan saringan air, bila rusak ganti dengan yang baru
8. Pengisian air kumur mengalir terus
1. Saringan air rusak 2. Sistem otomatis
pengisian air rusak
- Ganti saringan baru
- Periksa sistem otomatis pengisian air
9. Air pada saluran pembersih mangkok (bowl) tidak keluar
1. Tekanan air kurang
2. filter air kotor
- Periksa tekanan air
- Bersihkan filter air, apabila rusak ganti dengan yang
39
baru 10. Saliva ejector tidak
berfungsi 1. Tekanan air
kurang - Periksa
dan perbaiki top water - Periksa
tekanan air 11. Pergerakan dental chair
tidak dapat naik turun 1. Catu daya ke
lampu tidak ada 2. Kabel penghubung
tidak tersambung 3. Dudukan fitting
lampu tidak tepat 4. Lampu putus
- Periksa tegangan ke lampu
- Periksa kabel penghubung
- Perbaiki dudukan fitting
- Ganti lampu dengan yang baru
12. Pergerakan dental chair tidak dapat naik turun
1. Motor tidak berputar
2. sistem hidrolik tidak bekerja
- eriksa catu tegangan ke motor
- periksa sekering
- Roda gigi macet dan segera perbaiki
13. Pergerakan sandaran kepala dan sandaran badan pada dental chair tidak bekerja
1. Tidak ada catu daya
- Periksa catu daya ke motor
- Roda gigi macet segera perbaiki
- Periksa oil level dan sistem hidroliknya
14. Kompresor tidak bekerja 1. Tidak ada catu daya
- Periksa tegangan ke motor
- Periksa sekering, apabila putus, ganti dengan yang baru
2. Motor tidak berputar
- Periksa lilitan pada motor
- Periksa oil level
15. Komresor bekerja terus - Perbaiki
D. HAND PIECE
40
Kita kenal pembagian Hand Piece sebagai berikut :1. Berdasarkan kecepatan putaran bur
1. Low speed 2. High speed
Low speed ada 2 macam - Micro motor (dengan tenaga listrik)- Air motor (dengan udara tekan)Pemeliharaan :Tiap-tiap ganti pasien bagian kepala dari hand piece ini digosok dengan kapas yang dibasahi oleh alkohol.Tiap hari alat ini setelah dipakai diputar dalam alkohol, supaya sisa bekas membur terbuang, memutarnya menurut arah jarum jam kita-kita 3 menit, setelah itu diputar berlawanan dengan arah jarum jam kira-kira 3 menit lagi.Setelah diputar dalam alkohol, diputar-putar selama 3 menit lagi dengan arah seperti tadi.Kemudian alat ini disimpan dalam tempat dimana alat ini bisa diberdirikan, umpamanya pemberian minyak pelumas maupun cara peletakan sesuai dengan aturan pabrik.Khusus air motor sewaktu menyemprotkan minyak pelumas dari pangkal HP harus sampai keluar kepala.
High SpeedPemeliharaan hampir sama dengan Low speed (air motor) hanya berbeda dari jenis pelumas yang digunakan
41
2. Berdasarkan Bentuk 1. Straight hand piece 2. Contra angle hand piece Gunanya: Untuk meneruskan putaran mesin ke bur. Alat ini harus dipelihara dengan hati-hati karena terdiri dari bagian-bagian yang kecil dan bergerigi. Straight hand piece digunakan dengan menggunakan bur yang bertangkai panjang. Contra angle hand piece digunakan dengan memakai bur yang bertangkai pendek
Hal-hal yang perlu diperhatikan :Jangan sekali-kali dibuka dengan tang, sebab kemungkinan bentuknya akan berubah. Perhatikan waktu memasang HP ke dental unit harus kuat betul, kalau kita memakai contra angle dalam keadaan tidak terpasang kuat, alat ini akan cepat rusak atau giginya akan patah.Tiap-tiap habis memakai bur harus dilepaskan dari handle piece, kalau tidak kemungkinan akan berkarat dan sukar dilepaskan dari alat itu
E. MEMPERTAHANKAN UJUNG DARI SCALER DAN KURRET AGAR TETAP TAJAM
Instrument jika kita peroleh dari pabrik dalam keadaan tajam ujungnya. Ketajaman instrument memudahkan pengambilan kalkulus, tanpa membutuhkan upaya yang besar dan sedikit kemungkinan terjadinya trauma pada permukaan gigi maupun jaringan gusi.
Lambat laut bagian ujung instrument tersebut akan menjadi tumpul, hal ini menyebabkan operator membutuhkan tenaga dan upaya dalam melakukan suatu pekerjaan dengan alat yang tumpul tersebut dan ditubuhkan waktu kerja yang lebih lama dalam mempergunakan alat tersebut dan bahaya kerusakan jaringan gusi menjadi lebih besar.
Adalah sangat mudah untuk mempertahankan alat agar tetap tajam, hanya membutuhkan waktu sedikit dan ia akan menghindarkan kita dari resiko kerja yang merugikan
Peralatan 1. Test stick pigure pada batang
Ini lebih mudah dan lebih aman dibandingkan dengan menekan alat pada kuku ibu jari yang banyak mengandung bakteri
2. Denstply sharpening oil/ minyak pelumas merk “dentslply”Minyak pelumas yang encer berfungsi untuk melumasi batu engasah dan menghilangkan kotoran metal
3. Ceramic color flat sharpening stone/ batu pengasah dari bahan keramik
42
Merupakan batu pengasah yang cukup tajam untuk membentuk kembali ujung instrumen. Batu ini sama efektifnya dengan batu Arkansas
4. Arkansas atau ceramicolor slip Digunakan untuk tahap terakhir dalam mengasah atau membentuk ujung lengkung instrument
PROSEDUR PENGASAHAN PADA UMUMNYA Tujuan pengasahan ini adalah untuk mempertahankan bentuk ujung
instrument. Hal ini membutuhkan pengamatan yang teliti pada bagian ujung instrument, terutama pada instrument yang belum dipakai. Lakukan pengamatan di bawah kaca pembesar. Pengasahan dianjurkan menggunakan instrument batu yang datar. Hal ini menghindari terlukanya tangan kita pada waktu instrument tergelincir dari batu pengasah atau sebaliknya.
Dengan latihan singkat maka segala bentuk ujung pemotong (cutting edge) dari instrument dapat diasah dengan sempurna. Lakukan stroke terakhir pada cutting edge untuk menghilangkan ujung bergelombang yang terbentuk.
HALAMAN 49
Gambar cutting
Selalu gunakan minyak pelumas “Dentsplu” agar batu bebas dari kotoran metal. Selalu memeriksa ketajaman dari cutting edge dengan test stick atau kuku jari. Letakkan batu pengasah pada permukaan yang pada kita-kira 150 mm (6”).Ada dua cara yang digunakan untuk memegang instrument, yaitu:
Pen Grasp Telunjuk diletakkan pada leher instrument, ibu jari diletakkan di belakangnya dan instrumen bersandar pada bagian belakang dari ruas tangan jari pertama
Palm Grasp Letakkan instrument ibu jari dari telunjuk bersandar pada genggaman tangan. Untuk mengira-ngira sudut dari batu pengasah, lihat permukaan pengasah dari belakang. Sekarang anda siap melakukan pengsahan.
43
BAB IIIMACAM JENIS BAKTERI DAN ENYAKIT YANG PERLU
PERLAKUAN KHUSUS
A. MACAM-MACAM DAN JENIS SERTA MARPHOLOGI BAKTERI 1. Pengertian Umum Microbiologi
Mikro = Mikros = Kecil bersel satu Bio = Bios = Hidup Logi = Logos = Ilmu
Pengertian mikro biologi adalah :Ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil bersel satu dan hanya dapat dilihat melalui mikroskopMikro biologi kedokteran meliputi disiplin ilmu seperti bakteriologi, immunologi, virology, parasitologi dan genetika Bakteriologi : Mempelajari tentang bakteri Immunologi : Mempelajari tentang mekanisme timbulnya
kekebalan tubuh terhadap infeksi Virology : Mempelajari tentang virus Parasitologi : Mempelajari parasit penyebab penyakit Mikologi : Mempelajari jamur penyebab penyakit Genetika : Mempelajari tentang hereditas dan variasi
2. SEJARAH KUMAN Dalam mikrobiologi kedokteran dipelajari mikro organisme yang
ada kaitannya dengan penyakit (infeksi) dan dicari jalan bagaimana cara pencegahan, penanggulangan, serta pemberantasannya. Ilmu ini terus berkembang, karena mikro organisme sebagai makhluk hidup mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru, sehingga hal ini merupakan tantangan dalam ilmu kedokteran. Sebagai contoh, dengan ditemukannya antibiotika yang merupakan suatu kemenangan besar bagi ilmu kedokteran dalam memerangi kuman-kuman penyebab infeksi, tidaklah berarti bahwa kuman-kuman penyebab infeksi tersebut telah terkalahkan, karena kenyataannya mereka tetap mampu menyebabkan infeksi. Ditemukannya jenis-jenis kuman baru, sifat-sifat yang baru dan jenis infeksi atau yang tidak mau sembuh, semuanya ini merupakan bukti bahwa kuman-kuman tadi mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru.
Penyakit infeksi sebenarnya telah dikenal sejak jaman dulu. Orang-orang purba menganggap bahwa penyakit infeksi merupakan suatu kutukan para dewa atas dosa-dosa manusia, sehingga untuk menyembuhkan penyakit tersebut diperlukan pengorbanan-pengorbanan.
44
Kemudian muncul Hipocrates dengan anggapannya bahwa penyakit infeksi terdiri dari dua faktor yaitu intrinsic yang terdapat dalam tubuh penderita dan ekstrinsik yang terdapat di luar yaitu yang berhubungan dengan udaya yang karena suatu hal yang tidak diketahui, berubah menjadi buruk/ rusak (pada penyakit malaria).
Selanjutnya muncul teori GENERATIO SPONTANEAE yang mengatakan bahwa makhluk hidup dapat timbul dari benda-benda mati. Teori ini dapat belahan beberapa lama. Teori ini kemudian ditinggalkan karena ada penemuan baru yang diawali dengan berhasilnya ANTONI VAN LEUWENHOEK melihat makhluk-makhluk kecil dalam berbagai cairan dengan menggunakan mikroskop. Makhluk-makhluk kecil inilah yang sekarang kita kenal sebagai kuman.
LOUIS PASTEUR (1860) memanfaatkan teori Leeuwenhoek tadi untuk membuktikan bahwa teori generation spontanae tidak benar. Ia melakukan percobaan dengan memanaskan kaldu di dalam suatu labu dengan tujuan mematikan jasad-jasad renik yang terdapat di dalamnya. Ternyata setelah didiamkan beberapa waktu, kaldu tersebut menjadi keruh.
Percobaan yang berikutnya adalah serupa dengan percobaan yang terdahulu tetapi dengan menggunakan labu yang berleher panjang yang bagian tengahnya berbentuk huru “U” yang berisi cairan, sehingga udara luar tidak dapat berhubungan dengan kaldu di dalam labu. Dalam percobaan ini ternyata kaldu di dalam labu tetap jernih, tetapi akan menjadi keruh apabila cairan di dalam leher “U” tadi dibuang sehingga memungkinkan udara langsung masuk ke dalam labu.
Kesimpulan percobaan ini adalah bahwa kekeruhan kaldu ini terjadi akibat pertumbuhan mikroba yang ada di dalam udara. Mikroba-mikroba dalam udara inilah yang menjadi penyebab pembusukan sampah, makanan dan minuman.
Penemuan Louis Pasteur berupa vaksin hydrophobia merupakan lompatan terbesar di dalam ilmu kedokteran. Beliau tetap dicatat sebagai orang yang meletakkan dasar-dasar mikrobiologi, karena beliau dikenal sebagai Bapak Mikrobiologi.
Kebenaran teori Pasteur ini dibuktikan oleh LISTER, seorang hali bedah yang telah melakukan tindakan-tindakan aseptic pada waktu melakukan pembedahan dengan menggunakan desinfektan yang dapat mematikan kuman-kuman yang terdapat di udara.
Dengan tindakan-tindakan ini ternyata kematian karena infeksi menggunakan semprotan pembedahan asam karbonat pada luka selama berlangsungnya pemedahan, Oleh sebab itu beliau disebut BAPAK PEMBEDAHAN (ANTISEPSIS).
Besamaan waktunya dengan Pasteur, seorang dokter Jerman beranama ROBERT KOCH (1854) mengadakan penelitian terhadap
45
kuman-kuman ANTHRAX yang menyerang ternak dalam biakan murni dengan menggunakan akan pembersihan penyakit yang sama bila dimasukkan ke dalam menimbulkan penyakit yang sama apabila dimasukkan dalam tubuh manusia, tubuh binatang percobaan yang pekas.
Dengan berdasarkan tubuh penemuan ini maka KOCH mempopulasikan kriteria mengenai kuman-kuman yang tidak sebagai POSTULAT KOCH, yaitu:a) Kuman harus selalu dapat ditemukan dalam tubuh binatang yang sakit,
tetapi tidak dalam binatang yang sehat b) Kuman tersebut harus dapat diasingkan dan dibiakan dalam bentuk
biakan murni di luar tubuh binatang c) Biakan murni kuman tersebut harus dapat menimbulkan penyakit yang
sama pada binatang percobaan d) Kuman tersebut harus diasingkan dari tubuh binatang percobaan mati
ROBERT KOCH DIKENAL SEBAGAI BAPAK MIRKOBIOLOGI MODERN
Melihat kenyataan bahwa seseorang yang sembuh dari suatu penyakit tidak mudah untuk mendapatkan penyakit yang sama untuk kedua kalinya, telah mendorong para penyelidik untuk melakukan penelitian-penelitian tentang penebalan.
EDWARD JENNER (1749 – 1823) melihat bahwa pemerah sapi yang mendapat infeksi cacar sapi (cowpox) ternyata kebal terhadap penyakit cacar (Smallpox atau Variola). Ia kemudian menyusun konsep tentang vaksinasi kekebalan orang terhadap penyakit smallpox (cacar) dengan jalan memberi vaksinasi dengan cacar sapi (Cowpox)
Edward Jenner kemudian dicontoh oleh Pasteur untuk membuat vaksin terhadap penyakit Chicken Cholera, Antrax dan Rabies
Beberapa peneliti dibidang bakteriologi adalah:- Hanen (1874) : Menemukan kuman lepra - Neisser (1879) : Menemukan Gonococcus - Ogston (1881) : Menemukan Staphilococcus - Ogston (1881) : Menemukan Staphilococcus - Leoffler (1834) : Menghasilkan kuman difteri - Nikolaier (1884) : Mengamati kuman tetanus pada nanah - Fraenkel (1886) : Melukiskan tentang penumococcus
Pada tahun 1990 semua jenis kuman penyebab berbagai jenis penyakit penting telah dapat diketahui seperti Bacillus Anthracis, Corynebacterium Diphteriae, Salmonella Typhosa, Neisseria Gonorhoeae, Clostridium Tetani, Dhigella Dysentriae dan lain-lain. Dengan majunya teknologi dan semakin lengkapnya peralatan, maka berhasil pula ditemukan jasad renik yang lebih kecil dari kuman dan mampu menembus saringan kuman yaitu disebut virus.
46
3. PEMBAGIAN MIKROORGANISMA A) Bakteri B) Jamur C) Protozoa D) Virus
a) Bakteri 1) Marfologi Bakteri
Marfologi adalah pengetahuan tentang bentuk sel dan organisme Struktur Tubuh Bakteri :Seperti sudah dijelaskan pada bakteri adalah bersel tunggal. Meskipun ia dapat berpasang-pasangan tetapi tiap sel hidup sendiri-sendiri.
Gambar anatomi bakteri
HALAMAN 56
Sel tersebut merupakan sitoplasma yang nampak berdinding tegas, akan tetapi inti sel tidak tampak jelas nampak. Bakteri terlalu kecil untuk dapat mengatur kadang pada beberapa bakteri terlihat butir-butir kecil yang tersebar di dalam sitoplasma.
Ada pula bakteri yang agak berbentuk batang, dimana kedua ujung sel terdapat sel terdapat titik yang agak besar. Akan tetapi titk-titik ini bukanlah inti sel, selain itu pada bakteri terdapat pula bulu untuk bergerak (bulu getar). Selanjutnya ada pula yang terlihat berselubung sebagai pembungkus (kapsul).
2) Susunan Kimia Bakteri Susunan kimia bakteri terdiri dari :- 85% air - Zat hidrat arang - Protein - Lemak - Garam-garam : Na, K,Ca, Mg, Fe, Zn P dan sebagainya - Enzim atau fermen - Vitamin
47
3) Cara Memperbanyak Diri Suasana yang cukup baik, misalnya dalam media pembenihan, bakteri mempercepat diri dengan cepat. Telah dapat diperhitungkan bahwa dalam waktu 10 jam, dari satu bakteri bisa menjadi berjuta-juta
4) Flagella Flagella atau flagel berasal dari kata flagellium yang berarti bulu
atau cambuk. Seperti diketahui bahwa bakteri dapat bergerak antara lain dengan mempergunakan kaki palsu at6au pseudopodium. Demikian pula flagel berfungsi untuk bergerak, misalnya dari golongan coccus. Yang bnyak mempunyaiflagel adalah bakteri berbentuk spiral.
Flagel bakteri bisa terdapat pada salah satu ujung, akantetapi dapat juga pada kedua ujung. Ada yang mempunyai satu flagel dan ada pula yang lebih.
5) Spora Bakteri Istilah spora biasanya dipergunakan untuk alat pembiakan jamur,
ganggan lumut dan paku-pakuan.Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha
mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Bakteri berubah bentuk menjadi spora bila keadaan tidak menguntungkan, misalnya panas, pengaruh obat-obatan dan sebagainya.
Beberapa spesies dari Clostridum yang anaerob dapat membentuk spora. Spora yang dibentuk seperti ini lazim disebut Endospora karena spora ini dibentuk dalam sel. Endospora ini jauh lebih tahan terhadap pengaruh dari luar yang buruk dari pada bakteri biasa yaitu bakteri dalam bentuk vegetatif (yang hidup aktif).
6) Toxin Toxin adalah zat yang dihasilkan oleh bakteri dalam jumlah kecil
dapat menimbulkan kerusakan tubuh.Toxin ada 2 macam, yaitu:
- Exo toxin - Endo toxin
Tanda-tanda Exo Toxin - Sangat beracun dan dikeluarkan oleh sel bakteri - Dapat dipindahkan dari sel bakteri - Dapat menimbulkan antibody yang kuat - Mudah rusak oleh panas
48
- Menyebabkan kerusakan-kerusakan pada tempat tertentu dari badan, misal : jantung, otot dan susunan syaraf pusat
- Dapat melarutkan sel darah merah dan sel darah putih
Tanda-tanda Endo Toxin - Terikat dalam sel bakteri - Tidak beracun - Hanya dapat dikeluarkan dalam dari sel bakteri setelah terjadi
kerusakan dan sel bakteri yang mati - Menimbulkan antibody yang kuat - Tahan panas - Tidak mempengaruhi jaringan tertentu dari badan
7) Virulensi Virulensi adalah derajat/ kemampuan suatu mikroorganisme
untuk menimbulkan penyakit/ kelainan pada tubuh.
8) Klasifikasi Kuman :1) Klasifikasi atas dasar bentuk kuman
(a) Coccus Bentuk coccus seperti bola-bola kecil.Ukuran coccus rata-rata 1 mikron 1. Seperti rantai panjang
Disebut streptococcus, contohnya :Sterptococcus : alpha, beta, indifferens
2. Bentuk dua-dua Disebut diplococcus, Contohnya : Gonococcus (penyebab penyakit GC)
3. Bentuk empat-empat Disebut Letracoccus
4. Bergerombol seperti anggur Disebut Staphylococcus : albus, citreus, aureus
5. Bentuk seperti kubus Disebut Sarcina
(b) Bacillus (Basil)Bentuk bacillus seperti tongkat pendek agak silindris
(seperti batang). Pengelompokkan hasil sama dengan pengelompokan coccus, ialah sterplibasil dan diplobasil.
Ukuran basil : - Lebar : 0,3 – 1 mikron - Panjang : 1,5 – 8 mikron
(c) Vibrio Bentuk vibrio seperti tongkat membengkak, atau seperti koma, Ukuran Vibrio :- Panjang : sampai 3 mikron - Lebar : lebih kurang 0,5 mikron Contohnya : Vibrio cholrea
(d) Spirillium Bentuk spirillium seperti spiral, Golongan ini tidak banyak bila dibandingkan dengan golongan basil atau coccus Ukurang spirillium :- Lebar : 0,5 - 1 mikron - Panjang : 2 – 10 mikron
(e) Spirochaeta Bentuk seperti batang berbelit-belit panjang dan banyak belitannya Ukurang spirochhaeta :- Lebar : 0,2 – 0,7 mikron - Panjang : 5 – 10 mikron Contohnya : Treponema palidum (Penyebab sifilis)
2) Klasifikasi atas dasar kemampuan penyakit (a) Patogen
Ialah kuman yang dapat menimbulkan suatu penyakit. Hal ini tampak dari kemampuan menimbulkan penyakit pada manusia, bisa dari infeksi ringan sampai kematian mikro organisma. Inipun dapat mencemari makanan dan dapat menyebabkan makanan tersebut tidak dapat dimakan atau bahkan beracun.
Virulensi = keganasan kuman (b) Apatogen
Kuman ini tidak dapat menimbulkan penyakit, bahkan ada yang menguntungkan manusia, misalnya pada proses pembuatan tempe, oncom dan anggur.
50
3) Klasifikasi atas dasar pewarnaan (a) Pewarnaan gram
(b) Pewarna Ziehl Neelsen1. Kuman tahan asam berwarna merah
Contohnya : - Mycobacterium - Spora kuman
2. Kuman tidak tahan asam berwarna biru Contohnya :
- Neisseria (penyebab penyakit gonorhoe) 4) Klasifikasi atas dasar kebutuhan atas dasar kebutuhan terhadap
oksigen (a) Aerob
Ialah micro organisma yang memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembang biak Contohnya : - Bacillus athraces
(b) Anaerob Ialah micro organisma yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembang biak Contohnya : Clostridium tetani
51
(c) Fakultatif anaerob Ialah micro organisma yang hidup dalam bahan organik yang mati Contohnya : Bacteriae subtilis (pembuat kompos)
5) Klasifikasi atas dasar kemampuan untuk tumbuh dalam jaringan hidup (a) Seprofit
Ialah micro orgnasima yang hidup dalam bahan organik mati Contohnya : - L aktobaicus vaginalis
(b) Parasit Ialah suatu organisma yang mengambil makan dari organisma hidup
9) Bakteri yang terdapat di dalam rongga mulut 1) Staphiylococcus
Berdasarkan bentuk warna yang dihasilkan (pigmen) golongan ini dibagi atas 3 jenis: Staphyloccoccus Aureus yang menghasilkan warna emas Staphulococcus albus yang menghasilkan warna putih Staphulococcus Citerus yang menghasilkan warna jingga/
kuning Dari ketiga jenis ini yang paling berbahaya ialah : Staphylococcus Aurus (karena mampu membentuk nawnah) atau pus. Dalam keadaan normal Staphylococcus ini banyak terdapat pada membran tubuh kit lemah dan faktor kebersihan kurang , maka jenis ini dapat menimbulkan penyakit : Pembengkakan (Abses)Misalnya : Jerawat
Kalau di rongga mulut – Perry pical (disekitar Apex) abses, gusinya membengkak-nanahnya keluar disebut Sub Mucus Abses
2) Streptococcus Banyak terdapat di dalam mulut terutama sterptococus Mutan. Menurut penyelidikan bakteri ini dapat membantu mengubah sukrosa dalam plak yang dapat menyebabkan larutannya lapisan email.
b) Jamur1) Jamur Bersel banyak – Kapang
Jamur ini biasa kita kenal/ pergunakan untuk pembuatan bahan makanan seperti oncom dan lempe. Ragi termasuk juga golongan jamur yang dipergunawkan pada pembuatan roti, peuyeum, Anggur
52
dan bir. Bentuk susunan jamur adalah sebagai bentuk makhluk yang bersel banyak. Maka apabila di periksa dibawah mikroskop akan tampak seperti di bawah ini.
HALAMAN 64
Pada gambar tersebut terlihat bagian bunga atau buahnya. Bagian bunga ini dapat tumbuh menjadi jamur yang baru yang lengkap jika tua mati.
Selain itu kita kenal pula bentuk jamur lainnya yaitu jamur bebas. Jamur bebas sering kita jumpai tumbuh pada tanah bekas tumbuh-tumbuhan, makanan alat-alat dari kayu yakni cendawan, lapuk, buluk.
Jamur yang kita kenal menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit adalah jamur yang dapat menimbulkan kurap, panu dan kutu air. Jamur yang terdapat atau menyerang kulit dapat menembus ke dalam kulit yang lebih dalam sehingga menimbulkan radang bernanah. Pada organ dalam seperti paru, jamur dapat pula menimbulkan penyakit yaitu penyakit radang paru.
2) Jamur Bakteri Micro organisme ini adalah kuman yang pada suatu waktu
kelihatan berupa jamur, yakni dengan susunan sel banyak dan pada waktu lain terlihat berupa basil yang berwujud sel tunggal. Maka dengan demikian dikatakan jamur bakteri. Jenis yang pathogen hanya satu saja, diantaranya :Actinomyces
c) Protozoa Ciri-cirinya :
- Hewan bersel satu - Ukurannya 3 – 1.000 mikron
Contohnya :1. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga mulut, membusukkan
sisa-sisa makanan 2. Entamoeba histolicita/ E, disentriae, menyebabkan penyakit disentri
amoeba3. Entamoeba coli, hidup dalam usus manusia dan ternak membantuk
proses pencernaan dan membantu pembentukan vitamin K
53
d) Virus 1) Defenisi Virus
Virus adalah suatu micro organisma yang sangat kecil yang dapat menembus saringan bakteri dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop elektron.Ukuran virus 8 – 300 mili mikron 1 mikron = 0,001 mili meter
2) Klasifikasi Virus Klasifikasi virus berdasarkan anlinitasnya terhadap alat-alat tubuh tertentu:a) Virus Neurotrope
Suatu golongan virus yang hidup di dalam otak, sum-sum tulang belakang dan syaraf pada umumnya.Kelompok virus ini menyebabkan penyakit: rabies, ensefalitis, poliomeyelitis
b) Virus Dermotrope Hidupnya hanya di kulit dan selaput lender, menyebabkan penyakit : Trakoma
c) Virus Neurodermatrope Kebanyakan virus ini hidup di otak, sum-sum atau syarat, tetapi ada jug di kulitPenyakit yang ditimbulkan antara lain : Small pox, herpes
d) Virus Respiratrope Hidup dan menyerang alat pernapasan.Misalnya : ifluenza
e) Virus Viscreatrope Hidupnya di bagian dalam dari tubuh kita Misalnya : Hepatitis
Selain virus-virus tersebut di atas, masih banyak virus yang dapat dikelompokkan dalam kelompok tersebut Misalnya : Virus dengue, virus demam kuning
4. Cara-cara Penularan Penyakit Beberapa pengertian istilah Infeksi adalah : Masuk dan berkembang baiknya suatu mikro
organisma kedalam tubuh dan menimbulkan gejala penyakit
Inflamasi adalah : Keradangan reaksi lokal dari tubuh terhadap jasad renik/ zat asing. Trauma yang ditandai dengan merah, bengkak, nyeri dan gangguan
54
fungsi ( kalor, tumor, dolor, rubor dan functiolaesa)
Kontaminasi adalah : Tercampurnya zat lain/ bahan infeksi sehingga menjadikan tidak murni
Umumnya penyakit ditularkan dari seseorang kepada orang lain. Ada beberapa cara penularan penyakit :a. Direct Contac : kontak langsung b. Indirect contact : Kontak tidak langsung
A. Kontak Langsung : Direct Concact Pada kontak langsung dapat terjadi antara 1. Manusia dengan manusia 2. Manusia dengan Hewan 1) Kontak antara satu orang dengan orang lain
Dalam hal ini harus ada kontak perorangan Contoh :
- TBC melalui air bone (droplet, debu)- Hepatitis - AIDS- Syphilis
2) Hewan dengan Manusia Contoh : - Rabis (gigitan anjing gila)- Malaria, demam berdarah (gigitan serangga)-
B. Kontak Tidak Langsung Penularan :1. Melalui bahan yang terkontaminasi
Misalnya : Urnie, falas Contoh :
- Thypus - Cholera - Dysentry
2. Penularan melalui peralatan (kurang steril)Misalnya :
- Infection Hepatitis - Herpes - Syphilis - AIDS
55
3. Penularan melalui binatang Mislanya : Lalat hinggap di tempat sampah kemudian hiddnap pada malaria maka dapat menyebabkan penyakit - Thypus - Cholera - Disentri
B. PENYAKIT-PENYAKIT YANG PERLU PERLAKUAN KHUSUS Yang perlu perhatian khusus dalam sterilisasi di sini yaitu penyakit-
penyakit menular yang erat kaitannya dengan bidang Kedokteran Gigi antara lain :1. Herpes Simplex
Merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan ukokulan daerah orofasial. Penularan dapat terjadi melalui infeksi droplet maupun kontak langsung dengan lesi herpes yang aktif. Virus dapat ditemukan juga pada saliva penderita.
2. Herpes Primer Sering timbul pada anak-anak maupun usia dewasa muda, Lesi yang terjadi berupa vesikula yang berisi cairan kekuningan di rongga mulut dan sangat infeksius
3. Herpes Sekunder Terjadi pada umumnya pada penderita usia dewasa dan gambaran klinisnya merupakan bentuk yang ringan dari herpes primer
4. Hepatitis Virus Dikenal ada 4 macam hepatitis virus, yaitu :1. Hepatitis Virus A2. Hepatitis Virus B3. Hepatitis Virus non A non B4. Hepatitis Virus Delta
5. Tuberculosa (TBC)Tuberculosa adalah bakteri penyebab penyakit TBC yang berbentuk batang ramping lurus (berasil) berukuran 0,4 x 3 mikron. Basil ini bersifat tahan asam dan dapat hidup lama dalam dahak yang kering.Sumber infeksi yang paling sering adalah manusia yang bereksresi basil tuberkerl dalam jumlah besar terutama dan saluran pernapasa. Penularan TBC melalui droplet paling sering terjadi.
6. Syphilis Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidium. Bentuk bakteri ini berupa spiral halus berukuran lebar 0,2 mikron dan panjang 5 – 15 mikron. Tanda-tanda penyakit syphilis pada rongga mulut berupa lesi yang
56
mempunyai empat stadium. Stadium yang dapat menularkan penyakit tersebut pada tenaga kesehatan gigi adalah stadium 1 dan 2 (lesi primer dan sekunder). Perjalanan bakteri Treponema Pallidium dapat berlanjut ke mata dan susunan syaraf pusat (stadium 4). Pada umumnya penularan syphilis melalui hubungan sexsual.
7. AIDS (Acquired Immuno Defficiency Syndrome)AIDS bukanlah penyakit melainkan kumpulan gejala yang disebabkan oleh HIV (Human Immuno Defficiency Virus) dan ditandai dengan gejala menurunnya atau hilangnya kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi yang menyebabkan penderita mudah mendapatkan infeksi oleh jamur, bakteri, maupun virus.Penularan yang mungkin terjadi di tempat pelayanan kesehatan gigi, tidak hanya sesama penderita, tetapi menyangkut pula dokter gigi, perawat gigi, maupun petugas lainnya di klinik gigi. Mengingat hal-hal tersebut di atas, maka mewaspadai kontaminasi di tempat pelayanan kesehatan gigi berarti pula mencegah terjadinya penularan maupun infeksi silang. Oleh karena itu berbagai metoda sterilisasi instrumen terhadap virus perlu diketahui dan dilakukan.
57
BAB IVSTERILISASI
A. PENTINGNYA STERILISASI INSTRUMEN-INSTRUMEN Malikis mengatakan bahwa instrumen-instrumen yang tidak disterilkan,
dapat menularkan penyakit dari pasien yang satu ke pasien yang lain, terutama infections Hepatitis yang disebabkan oleh virus.
Sommer, Ostrander, Crowley mengatakan bahwa 0,0001 cc darah yang mengandung virus tersebut, sudah dapat menularkan penyakit tersebut dalma beberapa menit saja. Karena pemakaian instrumen instrumen yang tidak steril, terutama alat-alat yang berhubungan langsung dengan jaringan yang berdarah seperti jarum injeksi, instrumen-instrumen saluran akar dan instrumen-instrumen untuk bedah, maka kita perlu melakukan sterilisasi pada alat-alat tersebut dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan.
B. MACAM-MACAM DEFINISI DAN PENGERTIANNYA
1. Definisi Sterilisasi 2. Definisi Lain Yang ada Hubungannya dengan Sterilisasi
1. Definisi Sterilisasi Menurut Patterson (1932), maka sterilisasi adalah suatu proses dimana
terjadi keadaan bebas dari pada micro organisme.Menurut G.F. Reddish, maka sterilisasi adalah suatu proses fisik atau
kimia yang dapat mematikan semua bentuk kehidupan micro organisme termasuk juga bakteri, fungi, spirichaeta, virus dan juga spora.
Sonder, Ostrander, Crowley mengatakan bahwa kalau desinfektan hanya memusnahkan micro organisme tertentu dalam bentuk vegetasinya. Jadi terbatas dalam kwalitet dan kwantitet, maka sterilisasi memusnahkan semua bentuk kehidupan micro organisme.
2. Definisi Lain Desinfektan : Adalah zat (biasanya zat kimia) yang dapat menghilangkan
infeksi dengan menghancurkan bibit penyakit atau melumpuhkan virus. Tapi tidak dapat membunuh spora bakteri, biasanya dipakai untuk benda-benda mati.
Antiseptic : Adalah zat yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan micro organisme dan terutama digunakan pada jaringan hidup
Bacteriside : Adalah zat kimia yang mematikan bakteri (pathogen dan bukan pathogen), tapi tidak bisa membunuh spora, biasanya dipakai pada jaringan hidup maupun benda-benda.
58
Bactericidal : Keadaan dimana pertumbuhan dan perkembangbiakan dari bakteri dihambat
Fungiside : Adalah zat terutama zat kimia yang membunuh fungi, baik yang pathogen maupun yang tidak pathogen dan biasanya dipakai pada jaringan hidup maupun pada benda-benda
Viruside : Adalah zat, terutama zat kimia yang membunuh atau melumpuhkan virus dan bisanya dipakai pada jaringan hidup
Sporoside : Adalah zat kimia yang membunuh spora dan biasanya dipakai pada benda-benda
Germicide : Adalah zat kimia yang dapat membunuh disease genus, tetapi tidak sporanya, tapi karena ia kebanyakan bersifat racun maka hanya dipakai terhadap benda-benda
Asepsis : Adalah keadaan bebas dari infeksi
C. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dilakukan tindakan sterilisasi adalah
a. Menghindari penularan b. Alat-alat dapat dipergunakan sewaktu-waktu c. Alat-alat dapat terpelihara dan tahan lama
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STERILISASI ALAT-ALAT KESEHATAN GIGI Ada tiga faktor yang mempengaruhi, yaitu:a. Faktor Kuman b. Faktor Penularan c. Faktor pelaksana
a. Faktor Kuman Tergantung dari:1. Jumlah Organisme
Bila mikro-organisme yang terkontaminasi pada alat telah banyak berkurang oleh karena pembersihan, maka sterilisasi hanya memerlukan waktu kontak relatif singkat
2. Lama Waktu Kontak Pada beberapa keadaan, temperatur dan konsentrasi yang lebih tinggi, proses sterilisasi memerlukan waktu kontak yang relatif lebih singkat
3. Keadaan alamiah Mikroorganisme Spesies yang berbeda mempunyai kepekaan terhadap atau zat kimia yang berlainan pula. Perbedaan yang paling jelas adalah diantara sel vegetatif dengan endosporas bakteri
4. Lingkungan Organisme
59
Lingkungan dapat meningkatkan atau menurunkan daya kerja zat kimia tersebut, Sel bakteri dalam lingkungan pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi lebih mudah dihancurkan dibandingkan lingkungan netral.
b. Faktor Penularan Penyakit Dari proses penularan penyakit, kita kenal dengan istilah “6P” atau circulair chain of the infections procces seperti yang diuraikan dalam kaen essential of nursing, sebagai berikut:1. Penyebab (causative agent)2. Penampung (reservoir)3. Pintu keluar (portal of exit)4. Pemindahan (mode of transfer)5. Pintu masuk (portal of entry)6. Penerima (susceptible host)
Untuk mengontrol penyebaran penyakit atau mencegah penularan penyakit, maka kita harus mematahkan mata rantai atau unsur-unsur tersebut.1. Penyebab (Causative agent)
Adalah jelas bahwa mata rantai pertama yaitu penyakit harus dimusnahkan. Biasnya penyebab penyakit men ulr ini adalah mikro organisme, baik itu kuman, virus, jamur, dan sebagainya. Untuk memusnahkannya, kita melakukan usaha desinfeksi dan sterilisasi.
2. Penampung (reservoir) Yang dimaksud dengan penampung adalah tempat dimana mikro organisme hidup dan berkembang biak, misalnya seperti:- Ruangan kotor dan berbau - Selokan - Bekas pembalut bernanah - Kapas bekas - Juga jaringan tubuh manusia, kotoran, binatang dan serangga
Karena begitu beragamnya tempat mikro organisme hidup dan berkembang biak, maka untuk mematahkan mata rantai ini kita harus menjaga kebersihan baik itu pada ruangan, lingkungan, alat-alat yang dipergunakan di klinik atau tempat-tempat perawatan bahkan manusianya sendiri juga harus selalu menjaga kebersihan pribadinya. Harus ditentukan kepada perawat untuk selalu menyadari bahwa setiap pasien mungkin merupakan pembawa dan sumber infeksi. Oleh
60
karenanya seorang perawat harus selalu mencuci tangan dengan sabun disinfektan segera setelah menolong atau merawat penderita.
3. Pintu Keluar (Portal of exit) Yang dimaksud dengan pintu keluar adalah rute melalui mana kuman-kuman pathogen meninggalkan tubuh manusia. Misalnya Typhoid bacillus dalam usus kecil keluar dari tubuh manusia bersama atau melalui faecces.
4. Pemindahan (Mode of Transfer) Maksudnya adalah penularan bibit penyakit dapat terjadi dengan berbagai cara, antara lain:a. Melalui udara
Hal ini karena kuman-kuman sedemikian ringannya, sehingga mudah dihembus angin kemana-mana sehingga udara di dalam kamar-kamar rumah sakit atau ruang periksa dokter tidaklah steril untuk mengurangi penularan melalui udara usahakanlah selalu tindakan pencegahan, misalnya: Pembalut bekas harus langsung dibuang pada tempat sampah
tertutup Ruang periksa harus selalu bersih dan tidak berdebu Apabila terserang influenza harus selalu memakai masker
b. Melalui Makanan H al dapat terjadi dari makanan yang tidak tertutup sehingga dihinggapi lalat dan debu beserta kuman yang dihembus angin. Untuk kita makan harus selalu ditutup dan air minum juga harus dimasak terlebih dahulu
c. Melalui hewan Keadaan ini bisa berupa gigitan seekor anjing gila yang dapat menularkan rabies. Tusukan nyamuk tertentu dapat menularkan penyakit malaria, demam berarah, dan lain-lain. Oleh karena itu binatang apapun tidak boleh masuk ke dalam ruang periksa atau perawatan.
d. Melalui sentuhan badan Beberapa jenis penyakit kulit, seperti impetigo dan furunkulosis dapat ditularkan melalui sentuhan badan, sedangkan penyakit kelamin dapat ditularkan bila adanya kontak lesi dengan tangan operator yang terluka.
61
e. Melalui peralatan Penularan melalui peralatan medis, terutama peralatan bedah dari satu penderita ke orang lain harus mendapatkan perhatian khusus.Peralatan kedokteran ada 2 golongan, yaitu alat-alat yang tidak menembus kulit atau selaput lender, seperti thermometer, tensimeter dan teloskop yang hanya menyentuh kulit penderita. Sedangkan yang kedua adalah alat yang menembus kulit atau selaput lendir termasuk di dalamnya adalah peralatan bedah jarum suntik, pena cacar ( caccino styles), pada alat-alat ini mutlak harus steril.
5. Pintu Masuk (Portal of Entity) Kuman-kuman pathogen masuk ke dalam tubuh manusia dapat melalui saluran pencernaan, saluran pernafasan, kulit dan selaput lender.
6. Penerima (Susceptible host) Mata rantai keenam ini sukar dipatahkan, karena tergantung pada daya tahan dan kesehatan perorangan. Berbagai faktor yang mempermudah untuk penerimaan penularan antara lain: Usia Keadaan kesehatan yang buruk Keadaan lingkungan yang buruk Daya tahan tubuh
Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan : Mempertinggi mutu kesehatan (makanan sehat bergizi) Olahraga Cukup tidur Untuk penyakit-penyakit tertentu dapat diberikan immunisasi
c. Faktor Pelaksana Di dalam faktor pelaksana hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :1. Higiene Pribadi
Dalam hal ini meliputi kebersihan badan dari ujung rambut sampai ujung kaki, pengobatan penyakit kulit ataupun penyakit menular. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:a. Penampilan rapih
Dengan memelihara kebersihan diri sendiri yaitu: Rambut terpangkas rapi Kuku dipotong pendek, tanpa cat kuku Kumis/ jenggot teratur rapih Gigi geligi terawat
62
b. Baju Pelindung dan Masker Memang tak dapat dihindari bahwa diri kita dapat membawa beberapa kuman dari luar ke ruang tempat pemeriksaan dan perawatan, sehingga untuk keberhasilan pelaksanaan sterilisasi harus memperhatikan betapa pentingnya pemakaian baju pelindung dan masker.Fungsi pemakaian baju pelindung adalah untuk mengurangi penularan, sedangkan masker sebagai filter untuk mengurangi terhisapnya bakteri dalam udara sehingga kontaminasi dari pasien dapat dihindari.
c. Tidak boleh memakai perhiasan (cincin , jam tangan, gelang dan lain-lain)
2. Higiene Tangan Yang Baik Mikroorganisme dapat ditularkan melalui sentuhan, dengan membersihkan dan mendesinfeksikan tangan secermat kita dapat mematahkan mata rantai antara benda yang terkontaminasi dengan si Pasien ada 2 macam cara mencuci tangan sebelum bekerja, yaitu:a. Cara biasa
Pengertiannya adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air bersihPersiapan : Air bersih (air mengalir) Sabun biasa/ sabun yang mengandung zat anti septik Sikat gigi kecil yang lunak/ lembut Handuk/ lap bersih
Pelaksanaan : Bila memakai jam t angan lepaslah lebih lanjut Basuhlah tangan dengan air dari ujung jari sampai batas siku Kuku disikat dengan sikat kecil yang lembut Setelah itu tangan dibilas dengan air bersih Keringkan dengan lap/ handuk bersih
b. Cara Aseptif/ DesinfektanPengertiannya adalah mencuci tangan dengan larutan antiseptic, disabuni dibilas dengan air bersih dan dikeringkan dengan lap bersih.Persiapan : Alat/ bahan yang dibutuhkan sama dengan alat/ bahan cuci
tangan dengan cara biasa. Larutan antiseptic, misalnya Lysol dengan konsentrasi 0,5%
63
Pelaksanaan Basahi tangan dengan air dari ujung jari ujung jari sampai batas
siku Rendam air dalam larutan anti septik selama 2 menit Kemudian tangan disabuni Bilas dengan air bersih Keringkan dengan lap bersih
E. KONTAMINASI MIKROORGANISMA SECARA SILANG DALAM PRAKTEK DOKTER GIGI
HALAMAN 80
64
F. PEMBAGIAN CARA STERILISASI
HALAMAN 81
65
G. MACAM-MACAM DESIFEKSI DAN STERILISASI 1. CARA KIMIA
1. Larutan Suatu larutan mensterilkan alat-alat untuk membunuh kuman dengan
cara merendam alat-alat tersebut dalam larutan kimia. Bahan yang sering dipergunakan adalah larutan Formalin 5% dan larutan formaldehid 4%, larutan Glutardehid 2%.
Keuntungan Waktu yang dibutuhkan relatif singkat Sedikit karat pada logam baja Bersifat bakterisid, sporosid dan membunuh virus
Kerugian : Alat-alat harus dalam keadaan kering sebelum direndam Tidak dapat digunakan untuk bahan cair, kain dan kapas Beracun
a. Larutan Formalin Persiapan Bahan yang digunakan larutan formalin 5% dalam aquadest Alat yang didesinfektan adalah alat yang tidak kritis
Prosedur Kerja Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih bilas dibawah
air mengalir Keringkan dengan handuk bersih Rendam dalma larutan formalin selama 90 menit pada suhu 270 C Bilas dengan aquadest steril dan keringkan dengan handuk bersih dan
steril
b. Larutan Formaldehid Persiapan Bahan yang digunakan larutan romaldehid 4% dalam alkohol 97 % Alat yang didesinfeksikan adalah alat yang tidak kritis dan semi kritis
Prosedur Kerja Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di
bawah air mengalir Keringkan dengan handuk bersih Rendam dalam larutan Formaldehid selama 20 menit
66
Bilas dengan aquadest steril dan keringkan dengan handuk bersih dan steril
Catatan :Tindakan desinfeksi dengan bahan kimia dapat dilakukan untuk alat-alat kritis sebelum disterilkan
c. Larutan Glutardehid Adalah proses sterilisasi tanpa pemanasan dengan tujuan membuinuh semua bentuk mikroorganisme dengan menggunakan larutan Glutardehid 2%Keuntungan Bisa dipergunakan untuk alat yang alternatif tidak tahan terhadap
panas Daya bunuh mikroba dan spora tinggi
Kerugian Alat-alat tidak dapat dibungkus dan diawasi Karena bersifat racun, memerlukan penanganan yang khusus
Persiapan Bahan yang digunakan lrutan Glutardehid 2% dalam aqudest Alat yang akan disterilkan tersebut dari fiber optic plastik, karet dan
agate spatel Prosedur Kerja Alat-alat dicuci dengan sabun dan silikat sampai bersih bilas dibawah
air mengalir, atau keringkan Rendam dalam larutan Glutardehid selama 20 – 30 menit Setelah selesai alat diambil dengan Koren Tang steril dan dicuci
dengan aquadest steril Kemudian keringkan dengan handuk bersih dan steril, lalu simpan
2. GAS ETO Membunuh semua bentuk kuman mikroorganisme dengan menggunakan gas etilen oksida.
Keuntungan Alat-alat dapat dibungkus dan diawasi Dilaksanakan pada temperatur relatif rendah Dapat mensterilkan bahan dari plastik, alat-alat yang dibungkus dan
karet
Kerugian
67
Membutuhkan waktu yang lama
Persiapan Bahan yang digunakan adalah gas Etilen Oksida Alat yang disterilkan adalah alat-alat yang terbuat dari plastik, karet
dan barang yang mudah rusak dengan pemanasan
Prosedur Kerja Alat berkontak dengan gas ETO pada kelembaban 30 – 40 % dalam
waktu 3 jam, pada suhu 300C
Catatan Biasanya dipergunakan oleh pabrik alat-alat kedokteran yang possible
2. CARA FISIK 1. PANAS
a. Flaming Adalah proses sterilisasi instrumen atau bahan dengan cara melewatkannya di atas api spiritus Keuntungan Mudah Murah Dapat digunakan secara langsung
Kerugian Alat menjadi tumpul Alat berubah warna menjadi hitam Alat mudah rusak dan rapuh
Persiapan Alat yang digunakan lampu spiritus Alat yang akan disterilkan
Prosedur kerja Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di
bawah air mengalir Keringkan dengan handuk bersih Lewatkan di atas api spiritus sebanyak 3 kali
68
b. Boiling Adalah proses mendesinfeksikan instrumen/ alat-alat yang dilakukan dengan cara menggodok dalam air mendidih (100c) selama 15 – 30 menit dihitung setelah air mendidih, dengan menggunakan ala Boiling Desinfekctor
Keuntungan Alat yang digunakan sederhana Mudah digunakan Hargnya murah
Kerugian Membutuhkan waktu relatif lama Tidak dapat digunakan untuk bahan cair, kain, kapas dan bahan
lain yang tidak tahan panas Dapat menimbulkan karat pada alat-alat yang dibuat dari logam
Persiapan Alat-alat yang digunakan Boling Desinfector
Prosedur Kerja Alat-alat yang dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas
di bawah air mengalir Rebus dalam air mendidih (1000 c) selama 15 – 30 menit (dihitung
setelah air mendidih) Setelah selesai desinfektor dimatikan Alat diambil dengan koren Tang steril dan letakan di atas handuk
bersih, kemudian disimpan
Catatan Air yang digunakan adalah air suling (aquadestilila) untuk
mencegah adanya karat Bila tidak ada air suling ditambahkan alkali ditambahkan Na3PO4,
Na2CO3 atau borax ke dalam air
69
HALAMAN 88
Gambar
c. Dryheat (Hawa panas)Suatu proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme dengan mengalirkan udara kering panas yang tinggi mempergunakan ovenKeuntungan Dapat digunakan untuk sterilisasi bahan minyak dan bubuk Tidak menimbulkan karat
Kerugian : Temperatur tinggi dapat merusak beberapa sambungan pada alat-
alat yang disterilkan Tidak dapat digunakan untuk plastik, kareat dan kain Memerlukan waktu lama
Gambar Oven
70
Persiapan Sterilisator yang digunakan oven Alat-alat yang disterilkan termasuk golongan alat Semi Kritis dan
kritis Bahan yang disterilkan termasuk jenis kapas, minyak dan botol
Prosedur Kerja : Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di
bawah air mengalir, lalu keringkan Alat dibungkus dengan kain linen, tinfoil, alumunium foil atau
kertas Letakkan dan atur alat dalam oven, kemudian panaskan dengan
ketentuanSuhu 1600 C1800 C
Waktur Str 2 jam 1 jam
Waktu Total 2,5 – 3,5 jam 1,5 – 2,5 jam
Setelah selesai matikan oven, tunggu sampai dingin, kemudian
alat-alat diambil dengan Koren Tang steril dan simpan dengan pembungkusnya
Catatan : Untuk tampon, cotton roll dan lain-lain, dibungkus terlebih dahulu
sebelum masukan ke dalam sterilisator
Gambard. Steam Under Pressure (Otoklaf)
Suatu proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme dengan menggunakan uap air disertai tekanan yang dilakukan dalam alat yang disebut Otoklaf (Autoclave)Keuntungan Dapat digunakan untuk alat dari logam, kain, gelas dan karet
71
Alat-alat yang tergolong kritis dapat dibungkus Mikroorganisme dapat dibasmi 100% steril Kerusakan alat sedikit
Kerugian Kadang pada pembungkus tersisa uap air Tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan minyak atau
bubuk Harga mahal
Gambar OtoklafPersiapan : Sterilisator yang digunakan otoklaf Alat yang disterilkan termasuk golongan alat semi kritis dan kritis Bahan yang disterilkan termasuk kain, kapas dan karet
Prosedur kerja Alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di bawah
air mengalir, lalu keringkan Alat dibungkus dengan kain linen, tinfoil atau polythelanne Letakkan dan atur alat dalam otoklaf, kemudian lakukan
pemanasan setelah air mendidih keluarkan udara di dalam otoklaf dengan membuka ketup udara, sampai uap air di dalam otoklaf jenuh, caranya dengan meletakkan glass preparat pada katup, bila terdapat embun berarti tekanan uap air sudah jenuh, kemudian katup udara segera ditutup
Panaskan terus sampai mencapai keadaan yang diinginkan dengan ketentuan sebagai berikut:Waktu 4
Suu 1340 C
Tekanan 30 lbs/ inch (2 atm)
72
1015
1260 C1220 C
20 lbs/ inch (1,5 atm)15 lbs/ inch (1 atm)
Setelah selesai matikan otoklaf kemudian diambil dengan koren tang steril, lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 370 C selama kurang lebih 15 menit
Alat diambil dan disimpan
Gambar Oven
e. Glass Bead Sterilzer Ia kenal dengan nama kugel sterilisator dan pada alatnya
dipakai butir-butir Silika dengan diameter 1 mm atau lebih kecil lagi Butir-butir Silika dapat menempel pada instrument saluran akar
sehingga dapat menyumbat saluran akar juga jika tumpah dapat membahayakan pasien.
Titik leleh dari butir-butir ini 225 – 2500 C dan lamanya sterilisasi adalah 10 detik atau lebih
f. Pasterurisasi Cara ini sebenarnya bukan untuk sterilisasi instrumen tapi
digunakan untuk mensterilkan makanan, minuman, terutama susu.Temperaturnya adalah 620 C selama 30 menit dan yagn
dimatikan hanya bentuk vegetatif saja pada Temperatur yang lebih tinggi maka bau dari susu dapat berubah sehingga juga mempengaruhi rasanya.
73
g. Sinar Infra Red Sinar ini adalah termasuk dalam radiasi electro magnetic dan
mempunyai daya membunuh bakteri yang disebabkan oleh panas yang dihasilkannya
Ia digunakan untuk sterilisasi alat-alat suntik dalam jumlah yang besar
2. Sinar a. Dengan Sinar Ultra Violet
Digunakan untuk membunuh semua bentuk mikro organisme Keuntungan Mudah dilakukan Tidak memerlukan penanganan yang rumit Efektif untuk mensterilkan ruangan, khususnya ruangan bedah
Kerugian Harga lampu UV relatif mahal Membutuhkan waktu lama (1 x 24 jam) Daya penetrasi lemah
Persiapan Lampu ultra violet Ruangan yang akan disterilkan
Prosedur kerja Nyalakan lampu ultra violet selama 1 x 24 jam dengan gelombang
radiasi 2.500 (bakterisasi) Selama penyinaran ruangan harus tertutup
b. Dengan Gamma/ Radiasi Ion Membunuh semua bentuk kehidupan meikroorganisme dengan menggunakan sinar radiasi sinar x maupun sinar Gamma.Biasa dipergunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran dan kedokteran gigi yang disposable
Keuntungan Mudah diawasi dan dikontrol Dapat dilakukan pensterilan langsung pada alat bahan yang akan
dipasarkan
74
Kerugian Membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan pengaruh radiasi Alat-alat yang terbuat dari gelas atau kaca warnanya menjadi gelap Bahan kain menjadi rapuh Memerlukan dosis tinggi (2,5 mrads) meter radiasi
Persiapan Sinar X atau sinar Gamma dengan dosis tinggi (2,5 mradds) Alat-alat seperti benang untuk operasi dan semprit hipodermik,
juga barang-barang dari plastik
Prosedur kerja Alat atau bahan disinari selama 8 menit
CatatanBiasanya dipergunakan oleh pabrik alat-alat kedokteran yang diposbible
H. MACAM-MACAM JENIS OBAT UNTUK DESINFEKSI DAN STERILISASI
Obat-obatan anti mikroorganisme yang sering dipakai dapat dikelompokkan berdasarkan bahan dasar 1. Alkohol
Bahan yang dapat menyebabkan denaturansi protein, yang sering digunakan adalah Etil Alkohol dan Iso Alkohol 70% sebagai anti septik
2. Fenol Sebagai anti kuman yang kuat dengan cara denaturasi protein, contohnya karbol sebagai desinfektan
3. Ion Logam Berat Merkuri (Hg) dan Perak (Ag) merupakan logam berat yang paling loksik. Contoh obat yang sering ditemukan di pasaran adalah mercurochrome sebagai antiseptic yang relatif tidak mengiritasi jaringan
4. Unsur-usur OksidasiMenyebabkan sel menjadi tidak aktif. Digunakan sebagai antiseptic yang sering digunakan adalah Hidrogen peroksida
5. Unsur-unsur Alkil Unsur-unsur golongan ini menyebabkan dnaturasi protein. Contoh obat yang sering dipergunakan sehari-hari adalah larutan formaldehid 8% yang lebih dikenal sebagai formalin digunakan sebagai bahan desinfektan
75
I. PENYIMPANAN ALAT-ALAT KESEHATAN GIGI Secara umum disimpan di lemari alat / dental cabinet Secara khusus disimpan dalam dressing sterilizing drums Untuk penyimpanan bur, dan jarum-jarum untuk perawatan
syaraf( eksterpasi reamer file lentulo). Setelah disterilkan di dalam piring , alat-alat ini bersama piringnya disimpan di dalam dressing sterilizing drums
Setelah jangka waktu penyimpanan alat di dalam dressing drums sudah dua minggu, alat-alat tersebut harus disterilkan kembali
Dapat juga alat-alat tersebut disimpan dengan cara membungkus dengan kain kasa steril
Caranya :1. Siapkan kain pembungkus berbentuk sangkar dan letakkan di atas meja
steril
2. Cara meletakkan kain kasa adalah secara diagonal 3. Letakkan alat-alat di tengah kain pembungkus (gambar 1)
4. Lipatan kain dari arah bawah menuju ke tengah
5. Lipat bagian kanan kain pembungkus ke arah tengah (gambar 3)
76
2
3
6. Lipat bagian kirinya ke arah tengah (gambar 4)
7. Lipat bagian atas kain ke arah tengah (gambar 5)
8. Beri pita perekat dan label tanggal, nama alat dan hari dilakukan sterilisasi (gambar 6)
Cara penyimpanan sangat penting untuk diperhatikan, karena proses sterilisasi akan percuma apabila alat-alat yang sudah steril tidak disimpan dengan baik sehingga akan terkontaminasi kembali oleh mikroorganisme yang merugikan.
Prinsip penyimpanan alat-alat steril adalah di dalam suatu tempat yang tertutup rapat dan bebas dari debu serta udara mengalir.
Caranya dengan menyusun rapi alat-alat yang sudah steril di dalam lemari alat yang sudah dibubuhi tablet formalin yang diletakkan di sudut-sudut lemari, berguna untuk menjaga sterilisasi alat-alat. Bagi alat-alat yang dipergunakan pada pembedahan (alat-alat kritis). Harus tetap di dalam pembungkusnya pada saat disimpan dalam lemari alat.
77
4
2
2
DENTAL UNIT
Adalah seperangkat alat yang digunakan untuk perawatan gigi Sesuai dengan perkembangan IPTEK, Dental Unit semakin canggih telah
tampil dengan Fuul automatic dan computerized. Pada model mutakhir disain dental unit : Operator dan dental assistant duduk berhadapan .
Dental Unit terdiri dari 2 bagian utama, yaitu :1. Dental Unit
Bagian DU Bersifat sebagai kontrol untuk mengatur kecepatan putaran bur, tekanan udara, aliran air dan catu daya listrik untuk dental chair serta lampu periksa.
2. Dental Chair Adalah kelengkapan dental unit yang digunakan untuk tempat duduk pasien selama pemeriksaan dan perawatan gigi berlangsung.
DENTAL CHAIR 1. Field Dental Chair
- Dental chair lapangan - Posisi pasien duduk - Mudah dilipat dan diangkut - Untuk mengubah posisi kepala/ sandaran dengan pasak
2. Konventional Dental Chair - Posisi pasien duduk kaki dilipat - Untuk mengubah posisi ketinggian tempat duduk dengan pedal - Untuk mengubah posisi sandaran punggung secara manual,. Bisa posisi
berbaring
3. Flow Line Dental Chair - Pasien duduk, kaki lurus, bisa berbaring- Mengubah posisi ketinggian dengan hidrolik manual/ listrik - Mengubah posisi sandaran secara
Pengelompokkan Dental Unit Secara Teknis 1) Dental Unit dengan Sistem KOnventional
Menggunakan electro motor yang memutar mata bur melalui lengan penerus, slip joint dan tali boor
78
Kecepatan putaran sampai 200.000 rpm Umumnya dilengkapi dengan dentyal chair yang pergerakannya secara
manual
2) Dental Unit dengan Sistem Air- Jet Menggunakan udara tekan dari compressor untuk menggerakkan
putaran mata bur melalui air turbine handpiece Kecepatan putaran sampai 400.000 rpm bila pakai micro motor 40.000
rpm Pergerakan Dental chair menggunakan electro sistem/ hidrolic- electric
Pengoperasian Dental Unit Prasarana dan Ruangan Protap Pemakaian
1. Prasarana dan Ruangan 1. Sumber daya listrik dengan kapasitas daya yang cukup, saklar utama
dalam ruangan dental instalasi listrik : hubungan pentanahan 2. Sumber air bersih memenuhi kualitas air minum. Perpipaan di bawah
lantai 3. Instalasi perpipaan air buangan 4. Pipa udara tekan dari compressor 5. Ruangan harus bersih dan nyaman
2. Protap Pemakaian Dental Unit 1. Persiapan
a. Periksa catu daya listrik b. Tekanan air yang masuk ke dalam Dental Unit c. Hidupkan compressor d. Hidupkan Dental Unit dan periksa indikator
2. Pengoperasian a. Hidupkan Micro HP
Atur kecepatan Lo→hi Periksa kecepatan putaran Lihat → air keluar/ tidak dari HP
b. Hidupkan Syringe/ Sparyfit Tekan tombol udara/ air
c. Hidupkan turbine air jet HP Atur kecepatan Lo → hi lihat air keluar/ tidak dari HP
d. Operasikan suction ejector dengan menekan tombol pada HP lalu celupkan ke dalam gelas, isi air lakukan penghisapan
e. Hidupkan lampu periksa
79
Tekan saklar/ tombol On f. Gerakan dental chair
Tekan tombol/ saklar yang tersedia sesuai fungsi - Naik-turun - Sandaran badan - Sandaran kepala - Dan lain-lain
Pengemasan Setelah seluruh kegiatan selesai
a. Matikan lampu periksa b. Kembalikan posisi sandaran badan dan sandaran kepala ke posisi tegak c. Matikan kran air d. Matikan saklar utama Dental unit e. Matikan compressor
Buang sisa udara dalam tangki untuk cegah tangki berkarat f. Lepaskan mata bur dari HP
Letakkan HP pada tempat yang tersedia
KOMPRESSOR
Kompressor adalah Sumber udara tekan untuk keperluan operasional dental unit
Fungsi Kompressor Memompa udara yang kemudian disimpan di dalam tangki/ tabung Dalam peralatan kedokteran gigi, udara tersebut digunakan untuk menjalankan:- Hand piece ( low speed, hight speed)- Suction - Aspirator dental unit
Tekanan udara untuk memberi supply udara ke dental unit biasanya antara 3 – 6 bar (3 – 6 kg/ cm2)Dalam pemakaiannya, compressor dibagi menjadi 2 sistem:1. Kompressor sistem sentral (beberapa dental unit)2. Kompressor sistem tunggal (satu dental unit)
Kompressor tunggal terbagi 2 :1. Kompressor Sistem Tunggal Terpisah
Disebut separate compressor. Kompressor ini diletakkan di luar ruang pengobatan gigi dan diberi penutup yang dilapis peredam suara.
2. Kompressor yang menjadi satu dengan Dental Unit
80
Disebut built in Copressor. Tabungnya lebih kecil, suara halusJenis-jenis Kompressor1. Free Oil (tapa Oli)
Tidak menggunakan oil : udara lebih bersih Kerugian : harga lebih mahal
2. With Oil (dengan oil)- Menggunakan Oil : udara kemungkinan terkontaminasi oil - Harga lebih murah - Harus selalu cek kondisi oil, jika habis akan menjadi rusak
Gambar KompressorKeterangan gambar :1. Pressure Wsitch :
Sakelar untuk mengerjakan dan menghentikan compressor secara otomatis.Untuk dental unit biasanya distel pada jika tekanan tanki turun sampai 3 bar, compressor bekerja dan tekanan max 8 bar : compressor mati
2. Safety Valve Akan bekerja (membuka) jika udara dalam tanki mencapai tekanan melebihi kemampuan
- Udara dalam tanki secara automatic akan dibuang melalui safety valve
81
3. Stop Valve Adalah kran udara untuk membuka dan menutup udara dari tanki komrpessor yang digunakan untuk dental unit dan juga untuk mengatur tekanan udara yang akan ke dental unit
4. Pressure gauge Untuk mengetahui besar/ kecilnya (nilai) tekanan udara pada tanki
5. Electric Motor Adalah motor listrik yang berfungsi untuk menggerakkan compressor
6. Kompressor : Untuk memompa udara yang kemudian ditampung pada tanki
7. Drain Coek Kran udara yang berfungsi untuk membuang udara di dalam tanki sehingga diharapkan uap air dan kotoran di dalam tanki akan terbuang dan tidak ikut masuk ke dental unit, karena kotoran dan uap air merusak dental unit, sebaiknya setiap hari sebelum alat digunakan, tanki dibersihkan dahulu.→ Lakukan berulang sampai uap air dan kotoran tidak keluar lagi.
8. Air Receiver Tanki penampung udara
9. Suction Filter Filter debu yang akan masuk compressor
10. Dush Selenoid Klep yang akan membuka saat compressor bekerja dan menutup saat mati sehingga udara tidak keluar lagi
Pemeliharaan dan Pengecekan 1. Pengurasan tanki dengan cara membuka drain cock lakukan setiap hari
sebelum alat digunakan 2. Cek pressure gauge, pressure w\switch dan safety valve setiap hari 3. Cek getaran dan suara compressor, bila tidak normal → service 4. Cek mungkin ada baut dan mur yang kendor 5. Bersihkan suction filter setiap 1 bulan sekali, ganti jika rusak
82
6. Jika menggunakan compressor yang menggunakan oil → cek kondisi oil : tambah jika kurang cek seminggu sekali
7. Bagian luar harus selalu dijaga dalam keadaan bersih dari debu 8. Bila automatic switch macet → cabut sumber listrik agar compressor
tidak meledak bila melampaui kapasitas tekanan udara 9. Untuk meredam suara → compressor diletakkan dalam kotak peredam
yang dindingnya dilapisi dengan bahan peredam suara/ getaran/ letakkan di luar
Penempatan Kompressor 1. Tempatkan pada lantai yang rata 2. Tempatkan pada ruangan dengan suhu Max 400C3. Tempatkan pada suhu ruang yang rendah dan tidak berdebu 4. Tempatkan pada daerah yang tidak mudah menyebabkan corrosice dan gas
yang mudah terbakar dekat dengan compressor
Cara Pemawkaian 1. Tutup stop valve, yakinkan tekanan tanki bertambah naik dengan melihat
pressure gauge 2. Yakinkan pressure switch bekerja pada tekanan sesuai setting automatic
pressure switch 3. Tarik ring Safety valve, sehingga udara dalam tanki bisa keluar dengan
tujuan megnetes bahwa safety valve dapat bekerja dengan baik 4. Buka stop valve sesuai tekanan yang diinginkan 5. Check getaran dan suara tidak normal dari compressor → service 6. Jika selesai pemakaian
- Matikan power - Buka drain cock → untuk membuang sisa udara
HAND PIECE Macamnya
1. Staright Handpiece 2. Contra Angle Handpiece Conventional
Low Speed3. Contra Angle Handpiece air – turbine
High speed 4. Micromotor Hanpiece
( Straight Handpiece/ Contra Angle Hand piece)
Kegunaan Digunakan untuk meneruskan putaran mesin ke bur
83
Alat ini harus dipelihara dengan hati-hati, karena terdiri dari bagian-bagian yang kecil dan bergerigi.Straight Hand Piece : Memakai bur tangkai panjang Contra Angle Hand Piece : Memakai bur yang bertangkai pendek
1. Stright Hand Piece Low Speed - Hand Piece ini digunakan untuk
Operasi : mengebor tulang, bur yang digunakan - Pekerjaan prothesa gigi - Kecepatan maximum : 20.000 RPM
2. Contra Angle Handpiece Low Speed :- Handpiece ini digunakan untuk preparasi gigi pada penempatan gigi
(COnservasi)- Cara penggunaannya, tidak ditekan terlalu keras,. Karena dapat
menyebabkan longgar di bagian mata bur terpasang - Kecepatan maximum : 20.000 Rpm
3. Air Turbine Handpiece - Handpiece ini digunakan untuk conservasi - Kecepatan maximum : 400.000 rpm- Pada saat pengeboran tidak ditekan pada gigi karena akan berhenti - Hal ini disebabkan karena bantalan cartridge menggunakan air bearing/
bantalan udara - Mata bur gigi harus tertancap/ terpasang sempurna agar catridge tidak
cepat rusakBegitu pula pada saat mencoba, contra angle harus terpasang mata burnya.
- Tekanan udara pada cartridge maximum adalah 3,4 kg/ cm2 tergantung merk dan jenis besar kecilnya cartridge
4. Micromotor Handpiece - Kecepatan : 20.000 rpm- Kegunaan : untuk preparasi/ pemolesan tumpatan - Cara kerja
Digerakkan oleh kekuatan tekanan udara dari compressor - Arah putaran
Dapat diatur ke kiri atau kanan - Dapat berfungsi sebagia straight handpiece atau contra angle
Hendpiece - Mata bur yang digunakan adalah mata bur biasa seperti pada contra
angle konvensional
84
85
Pemeliharaan - Tiap pergantian pasien, bagian kepala dari handpiece digosok dengan
kapas yang dibasahi dengan alkohol 70%- Tiap hari setelah alat ini dipakai → diputar dalam alkohol agar sisa-sisa
bekas membur terbuang - Memutarnya menurut arah jarum jam kira-kira 32 menit. Setelah itu
diputgar berlawanan arah jarum jam kira-kira 3 menit lagi - Setelah diputar dalam alkohol, diberi pelumas secukupnya - Alat ini disimpan dalam tempat dimana alat ini bisa diberdirikan
umpamanya gelas - Posisi bagian kepala Hendpiece berada di bagian bawah, agar pelumas
dapat terus mengalir ke bagian yang paling penting yaitu bagian kepalanya - Sekali seminggu alat ini dibuka satu persatu - Perhatikan tutup bagian kepala dari Handpiece air turbin. Berlainan
dengan alat-alat lain, maka pada tutup kepala handpiece ini untuk membukanya diputar ke kanan dengan menggunakan kunci khusus.Jangan sekali-kali dibuka dengan tang, sebab kemungkinan bentuknya akan berubah
- Setelah dibuka satu persatu hingga terpisah, setiap bagiannya disikat terutama pada bagian yang ada geriginya
- Dicuci dengan alkohol di lap sampai kering, kemudian diberi pelumas - Satu persatu dipasang kembali - Perhatikan waktu memasangnya harus kuat betul - Kalau kita memakai contra angle
Dalam keadaan tidak terpasang kuat, alat ini akan cepat rusak atau giginya akan patah
- Tiap-tiap habis memakai, bur harus dilepas dari handpiece, jika tidak kemungkinan akan berkarat dan sukar dilepaskan dari Handpiece.