Top Banner
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengembangan industri nasional yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri, dan yang memiliki struktur yang sehat dan berkeadilan, berkelanjutan, serta mampu memperkokoh ketahanan nasional memerlukan sebuah kebijakan industri nasional yang jelas; b. bahwa Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal mengamanatkan pemberian fasilitas bagi penanaman modal yang sesuai dengan kebijakan industri nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah; c. bahwa sehubungan dengan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan kebijakan industri nasional sebagai pedoman dalam pengembangan industri nasional dan sebagai dasar pemberian fasilitas pemerintah, dengan Peraturan Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11); 8. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2008;
45

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

Nov 14, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 28 TAHUN 2008

TENTANGKEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :a. bahwa pengembangan industri nasional yang bertujuan untuk

meningkatkan daya saing industri, dan yang memiliki strukturyang sehat dan berkeadilan, berkelanjutan, serta mampumemperkokoh ketahanan nasional memerlukan sebuah kebijakanindustri nasional yang jelas;

b. bahwa Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentangPenanaman Modal mengamanatkan pemberian fasilitas bagipenanaman modal yang sesuai dengan kebijakan industrinasional yang ditetapkan oleh Pemerintah;

c. bahwa sehubungan dengan hal-hal sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b, perlu menetapkan kebijakan industrinasional sebagai pedoman dalam pengembangan industri nasionaldan sebagai dasar pemberian fasilitas pemerintah, denganPeraturan Presiden;

Mengingat :1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencananPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

8. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Tim NasionalPeningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi sebagaimanatelah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2008;

Page 2: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL.

Pasal 1

(1) Pemerintah menetapkan kebijakan industri Nasional.(2) Kebijakan industri nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) meliputi Bangun Industri Nasional, Strategi PembangunanIndustri Nasional dan Fasilitas Pemerintah.

(3) Kebijakan industri nasional sebagaimana dimaksud pada ayat(1) termuat dalam Lampiran Peraturan Presiden ini.

Pasal 2

Menteri yang bertugas dan bertanggungjawab di bidang perondustrianmenyusun dan menetapkan peta panduan (Road Map) pengembanganklaster industri prioritas mencakup basis industri manufaktur,industri berbasis agro, industri alat angkut, industri elektronikadan telematika, industri penunjang industri kreatif dan industrikreatif tertentu serta industri kecil dan menengah tertentu.

Pasal 3

(1) Dalam rangka pengembangan kompetensi inti industri daerahyang tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) :a. Pemerintah Provinsi menyusun peta panduan pengembangan

industri unggulan provinsi; danb. Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun peta panduan

pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten/Kota.(2) Menteri yang bertugas dan bertanggungjawab di bidang

perindustrian menetapkan peta panduan pengembangan industriunggulan Provinsi dan peta panduan pengembangan kompetensiinti industri Kabupaten/Kota.

Pasal 4

(1) Pemerintah dapat memberikan fasilitas kepada:a. industri prioritas tinggi, baik industri prioritas

nasional maupun industri prioritas berdasarkankompetensi inti industri daerah;

b. industri pionir;c. industri yang dibangun di daerah terpencil, tertinggal,

perbatasan atau daerah lain yang dianggap perlu;d. industri yang melakukan penelitian, pengembangan dan

inovasi;e. industri yang menunjang pembangunan infrastruktur;f. industri yang melakukan alih teknologi;g. industri yang menjaga kelestarian lingkungan hidup;h. industri yang melakukan kemitraan dengan usaha mikro,

kecil, menengah, atau koperasi;

Page 3: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

i. industri yang menggunakan barang modal atau mesin atauperalatan yang diproduksi di dalam negeri; atau

j. industri yang menyerap banyak tenaga kerja.(2) Fasilitas yang dimaksud pada ayat (1) berupa insentif fiskal,

insentif non-fiskal, dan kemudahan lainnya sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditinjau kembali setiap 2 (dua) tahun, atau setiap waktuapabila dipandang perlu, untuk disesuaikan dengan kebutuhandan perkembangan keadaan.

Pasal 5

(1) Permohonan pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) diajukan kepada Tim Nasional PeningkatanEkspor dan Peningkatan Investasi.

(2) Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi :a. mengkaji permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1);b. mengevaluasi pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (3); sertac. merekomendasikan pemberian atau pencabutan fasilitas

pemerintah kepada Menteri atau pejabat terkait yangberwenang, guna diproses lebih lanjut penetapannya.

(3) Prosedur, mekanisme permohonan dan kegiatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut oleh KetuaHarian Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan PeningkatanInvestasi.

Pasal 6

(1) Menteri yang bertugas dan bertanggung jawab di bidangperindustrian membentuk Tim Teknis yang bertugas mengkaji,merumuskan dan mengevaluasi :a. Peta Panduan Pengembangan Klaster Industri Prioritas;b. Peta Panduan Pengembangan Industri Unggulan Provinsi;

danc. Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti Industri

Kabupaten/Kota.(2) Keanggotaan Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri dari unsur instansi pemerintah dan unsur lainnya yangdipandang perlu.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Teknis berkonsultasi dengansemua pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha.

(4) Tim Teknis mengusulkan hasil kajian, perumusan dan evaluasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Menteri yangbertugas dan bertanggungjawab di bidang perindustrian, untukmendapat penetapan.

Pasal 7

Kebijakan industri nasional ditinjau kembali setiap 5 (lima)tahun, atau setiap waktu apabila dipandang perlu.

Pasal 8

Page 4: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

(1) Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaanPeraturan Presiden ini diatur oleh Menteri yang bertugas danbertanggung jawab di bidang perindustrian.

(2) Para Menteri lain/pimpinan instansi terkait melaksanakanketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam PeraturanPresiden ini dan peraturan pelaksanaannya, sesuai dengantugas dan kewenangannya masing-masing.

Pasal 9

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 7 Mei 2008PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

LAMPIRAN:

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

A. PENDAHULUAN

1. Latar BelakangSemakin membaiknya perekonomian Indonesia serta kondisiriil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorongpertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelahterjadinya krisis ekonomi pertumbuhan sektor industrimasih sedikit lebih rendah bila dibandingkan denganpertumbuhannya pada saat sebelum krisis. Upayamempercepat pembangunan, membangun kemandirian ekonomi,pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya ke seluruhwilayah dengan cara memberikan kesempatan kepada daerahuntuk mengatur dan mengelola seluruh potensi sumberdaya yang dimiliki, telah dilakukan dengan terbitnya UUNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UUNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan AntaraPemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.Di sisi lain, isu-isu globalisasi dan liberalisasiekonomi dunia terkait dengan sektor industri telahbergerak begitu cepat, secara kasat mata negara-negaramaju lebih siap sehingga cenderung lebih mampumemanfaatkan kesempatan dibandingkan dengannegara-negara sedang berkembang. Dalam upayamempercepat proses industrialisasi untuk mendukungpembangunan ekonomi nasional sekaligus mengantisipasidampak negatif globalisasi dan liberalisasi ekonomidunia dan perkembangan di masa yang akan datang,diperlukan suatu arahan dan kebijakan yang jelas dalam

Page 5: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

jangka menengah, maupun jangka panjang yang terutangdalam sebuah dokumen Kebijakan Industri Nasional.Kebijakan Industri Nasional tersebut mencakup BangunIndustri Nasional, Strategi Pembangunan IndustriNasional dan Fasilitas Pemerintah.Kebiakan Industri Nasional dimaksud disusun bersamaseluruh pemangku kepentingan yaitu Kamar Dagang danIndustri (KADIN), lembaga pendidikan, lembaga litbang,daerah, dan sebagainya. Arah dan kebijakan industrinasional yang disepakati bersama, sangat dibutuhkanagar industri tidak tumbuh secara alami tanpa kejelasanakan bentuk bangun industri yang akan terjadi, yangakan menimbulkan dampak pemborosan sumber dayapembangunan (inefisiensi) dan tidak terwujudnya tujuanpembangunan industri yang diinginkan.Industri dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentangPerindustrian didefinisikan sebagai kegiatan ekonomiyang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengahjadi dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilaiyang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasukkegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.Industri nasional yang tangguh ditujukan untuk mencakupkemampuan produksi nasional di semua sektor (primer,sekunder dan tersier), namun lingkup kebijakan yangdirumuskan dalam Peraturan Presiden ini dibatasi untukSektor Industri Pengolahan/Manufaktur Non-Migas,beserta Sektor Jasa Industri yang sangat erat terkait.Sektor Industri Migas diatur tersendiri dalam peraturanperundang-undangan di bidang energi dan sumber dayaalam, sedangkan sektor Jasa Industri lainnya diaturtersendiri dalam rezim peraturan perundang-undangan dibidang sektoral.Industri Pengolahan/Manufaktur adalah semua kegiatanekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang bukantergolong primer. Yang dimaksudkan dengan produk primeradalah produk-produk yang tergolong bahan mentah, yangdihasilkan oleh kegiatan eksploitasi sumber daya alamhasil pertanian, kehutanan, kelautan dan pertambangan,dengan kemungkinan mencakup produk pengolahan awalsampai dengan bentuk dan spesifikasi teknis yangstandar dan lazim diperdagangkan sebagai produk primer.

2. Potensi Sumber Daya Ekonomi Pendukung Industri.Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangatpotensial untuk menumbuhkembangkan industri berbasissumber daya alamo Sumber daya alam dimaksud antara lainberupa cadangan hutan produksi yang beragam, sertahutan tanaman keras (tanaman perkebunan); potensisumber daya kelautan dan perikanan; potensi sumber dayamigas sebagai bahan baku industri petrokimia danindustri lainnya; sumber daya mineral dan batubara, dansebagainya.Selain sumber daya alam, letak Indonesia yang sangatstrategis dan berada di posisi silang antara dua

Page 6: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

samudera dan dua benua dapat mengakomodasikankepentingan berbagai negara serta Kerja sama yangsaling menguntungkan dengan negara-negara disekelilingnya. Geografi Indonesia yang terdiri atasribuan pulau yang tersebar lokasinya, dan penduduknyayang besar merupakan pasar "captive" bagi berbagaiindustri seperti industri sandang, industri pangan,industri perkapalan, industri kedirgantaraan, industrikendaraan angkut darat, dan sebagainya. Keragaman sukubangsa, agama, bahasa, adat istiadat penduduk merupakanpotensi bagi persatuan dan kesatuan bangsa menujukesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia, sebagaiwujud kebhinekaan. Faktor keragaman ditambah denganjumlah penduduk Indonesia yang besar tersebut tidaksaja dapat merupakan modal bagi tumbuhnya industri(khususnya industri kecil dan menengah) yang berbasistenaga kerja, tetapi juga peluang bagi tumbuhnya sektorindustri yang berbasis pada ilmu pengetahuan danteknologi (iptek) dan daya kreatif.Proses pembangunan industri akan diarahkan untukmenerapkan prinsip-prinsip pembangunan industri yangberkelanjutan yang didasarkan pada beberapa aspekdiantaranya aspek pembangunan lingkungan hidup danpengembangan teknologi. Aspek pembangunan lingkunganhidup dilakukan dengan menerapkan pencegahan danpengendalian pencemaran melalui penerapan sistemmanajemen pencegahan dan pengendalian pencemaran,efisiensi penggunaan energi yang tak terbarukan melaluiaudit dan koservasi energi, pengurangan emisi gaskarbon dioksida (CO2) dan gas-gas efek rumah kacamelalui pemanfaatan Mekanisme Pembangunan Bersih (CleanDevelopment Mechanism), penggunaan bahan baku yanglebih akrab lingkungan, efisiensi penggunaan sumberdaya air dan promosi penerapan tanggung jawab sosialperusahaan.Di bidang pengembangan teknologi bagi industri,pembangunan diarahkan kepada pengembangan teknologiyang mampu mengejar ketertinggalan industri Indonesiadari negara lain, pengembangan teknologi bersih,pengembangan diversifikasi energi, pengembanganteknologi tepat guna dan pengembangan kemampuaninfrastruktur teknologi industri. Dalam pengembanganindustri, perangkat teknologi yang tidak tersedia didalam negeri dilakukan pemilihan perangkat teknologi,dan jika teknologi tersebut telah diterapkan perludilakukan audit teknologi.Selain aspek tersebut diatas, kecenderungan yangterjadi di dunia lainnya yang harus dipertimbangkandalam penentuan kebijakan industri, antara lainfluktusi harga minyak dan energi yang tinggi;meningkatnya harga-harga komoditi; melemahnya nilaitukar mata uang dollar AS; peningkatan intensitas yangtinggi dari perusahaan-perusahaan multinasional diseluruh dunia; tingginya investasi di bidang lingkungan

Page 7: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

dan produk-produk baru kesehatan; meningkatnya dalamjumlah yang tinggi masyarakat kelas menengah baru didunia; menurunnya tarif pajak di berbagai belahandunia; terjadinya kecenderungan perubahan dari tenagaupah murah ke tenaga ahli murah (Cheap Brain Power).3.Keadaan Dan Masalah Yang Dihadapi Industri Polaperubahan struktur ekonomi Indonesia agaknya sejalandengan kecenderungan proses transformasi strukturalyang terjadi di berbagai negara, dimana terjadipenurunan kontribusi sektor pertanian, sementarakontribusi sektor industri dan lainnya cenderungmeningkat.Perkembangan industri hingga tahun 2006 tercatat bahwacabang-cabang industri yang memberikan sumbangan tinggiterhadap pembentukan PDB (Product Domestic Bruto)industri pengolahan non migas. Kinerja ekspor industrinon-migas setelah krisis perkembangannya jugamenunjukkan kecenderungan meningkat yang menunjukkankian pentingnya industri non-migas dalam perekonomian.Walaupun kinerja ekspor terus meningkat namun ekspornon-migas masih sangat bergantung pada industri yangmenggunakan sumber daya alam dan padat karya sepertitekstil dan produk tekstil, kayu dan barang dari kayu,sepatu. Di lain pihak, sudah mulai terlihat peningkatanekspor beberapa produk industri berteknologi tinggiseperti besi baja, mesin dan kendaran bermotor,elektronika, serta kimia dasar.Meskipun industri sudah menunjukkan berbagaikeberhasilan, namun terdapat sejumlah permasalahanmendasar yang harus segera diselesaikan, yaitu :a) Makro: antara lain lemahnya prasarana dan sarana;

ekonomi biaya tingi; kesenjangan pembangunandaerah; masih lemahnya penguasaan teknologi.

b) Meso: belum kuatnya peran Industri Kecil danMenengah (IKM); penurunan kinerja di beberapacabang industri terutama cabang industri kayu danproduk kayu, serta tekstil dan produk tekstil; danketerbatasan industri berteknologi tinggi.

c) Industri: masih terbatasnya pasokan bahan baku danenergi; tingginya impor bahan baku dan penolong,walaupun sejak krisis telah mencapai banyakkemajuan dalam penggunaan bahan baku dan penolonglokal; keterbatasan produksi barang setengah jadidan komponen; terbatasnya penerapan standardisasi;masih belum optimalnya kapasitas produksi; masihterbatasnya penguasaan pasar domestik;ketergantungan ekspor hanya pada beberapa komoditidan beberapa negara tujuan; tingginyapenyelundupan; terbatasnya pengembangan mereklokal.

B. BANGUN INDUSTRI NASIONALPenentuan arah kebijakan industri nasional jangka panjangmengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Page 8: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

tahun 2005 -2025 (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007),sedangkan untuk jangka menengah pada Agenda dan PrioritasPembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu dalam kerangkaRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun2004-2009 (Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005). Arahpembangunan industri tertuang dalam Bab 18 RPJMN tentangPeningkatan Daya Saing Industri Manufaktur.Dalam jangka panjang, pembangunan industri harus memberikansumbangan sebagai berikut:a) Mampu memberikan sumbangan nyata dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat;b) Membangun karakter budaya bangsa yang kondusif terhadap

proses industrialisasi menuju terwujudnya masyarakatmodern, dengan tetap berpegang kepada nilai-nilai luhurbangsa;

c) Menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi danwirausaha bangsa di bidang teknologi industri danmanajemen, sebagai ujung tombak pembentukan daya saingindustri nasional menghadapi era globalisasi/liberalisasi ekonomi dunia;

d) Mampu ikut menunjang pembentukan kemampuan bangsa dalampertahanan diri dalam menjaga eksistensi dankeselamatan bangsa, serta ikut menunjang penciptaanrasa aman dan tenteram bagi masyarakat.

Pada tahun 2025, industri nasional diharapkan mempunyaiciri-ciri sebagai berikut:a) Industri Manufaktur sudah masuk kelas dunia (World

Class);b) Potensi pertumbuhan dan struktur yang kuat dan primer

mover ekonomi;c) Kemampuan yang seimbang dan merata antar skala usaha;d) Peranan dan kontribusinya tinggi terhadap ekonomi

nasional;e) Struktur industri dari berbagai aspek untuk mendukung

pembangunan yang berkelanjutan.Penentuan bangun industri pada tahun 2025 dilakukan melaluibeberapa analisis pendekatan sebagai berikut :a) Memilih industri yang memiliki daya saing tinggi, yang

diukur berdasarkan analisis daya saing internasional,untuk didorong agar tumbuh dan berkembang menjaditulang punggung sektor ekonomi di masa akan datang;

b) Memilih produk-produk unggulan daerah (provinsi,kabupaten/kota) untuk diolah dan didorong agar tumbuhdan berkembang menjadi kompetensi inti industri daerah,dan menjadi tulang punggung perekonomian regional;

c) Memilih dan mendorong tumbuhnya industri yang akanmenjadi industri andalan masa depan.

Bangun industri masa depan dikembangkan terpadu denganpengembangan sektor pertanian, kelautan, kehutanan,pertambangan, sumber daya manusia industrial sertapengembangan kemampuan penelitian dan pengembangan, termasukpengembangan jasa pendukung, rancang bangun dan perekayasaanindustri. Bangun Industri Nasional tahun 2025 tersusun daribasis industri manufaktur dan industri andalan masa depan.

Page 9: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

Basis Industri Manufaktur, yaitu suatu spektrum industri yangsudah berkembang saat ini dan telah menjadi tulang punggungsektor industri. Kelompok industri ini keberadaannya masihsangat tergantung pada sumber daya alam (SDA) dan sumber dayamanusia (SDM) tidak terampil, ke depan perludirestrukturisasi dan diperkuat agar mampu menjadi industrikelas dunia. Industri-industri andalan masa depan, meliputi :* Industri Agro, (Industri pengolahan kelapa sawit;

pengolahan hasil laut; pengolahan karet; pengolahankayu, pengolahan tembakau; pengolahan kakao dan coklat,pengolahan buah, pengolahan kelapa, pengolahan kopi;pulp dan kertas;

Gambar Bangun Industri Nasional Tahun 2025 tidak dapatditampilkan (lihat fisik).

Dalam rangka mencapai bangun industri yang dicita-citakan diatas, maka visi pembangunan industri nasional dalam jangkapanjang adalah membawa Indonesia pada tahun 2025 untukmenjadi sebuah negara industri tangguh di dunia. Untukmewujudkan visi tersebut, sektor industri mengemban misi,sebagai berikut :a) Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat;b) Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional;c) Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor

riil bagi masyarakat;d) Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan

teknologi nasional;e) Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi

kehidupan dan wawasan budaya masyarakat;f) Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi

pertahanan negara dan penciptaan rasa aman masyarakat;g) Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutan

melalui pengembangan dan pengelolaan sumber bahan bakuterbarukan, pengelolaan lingkungan yang baik, sertamemiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.

Untuk terselenggaranya misi sektor industri di atas,institusi pembina industri mempunyai misi, yaitu:* industri alat angkut (industri otomotif, perkapalan,

kedirgantaraan dan perkeretaapian);* Industri Telematika, (industri perangkat/devices,

infrastruktur/jaringan dan aplikasil content);

a) Menjadi penggerak masyarakat luas untuk melakukankegiatan usaha produksi di bidang industripengolahan/manufaktur yang bernilai tambah ekonomitinggi secara andal bersaing, dengan sejauh mungkinmendayagunakan potensi modal dasar dalam negeri;

b) Lebih mengutamakan pemasaran produk primer dalam negeri(yang tergolong bahan mentah industri) untuk pemenuhan

Page 10: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

bahan baku bagi industri pengolahan/manufaktur di dalamnegeri, agar mampu menciptakan peningkatan nilai tambahyang besar dan lapangan kerja yang luas bagi ekonominasional;

c) Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutanmelalui pengembangan dan pengelolaan sumber daya alamsecara optimal dan pemanfaatan sumber bahan bakuterbarukan agar lebih menjamin kehidupan generasi yangakan datang secara mandiri.

C. STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL1. Tujuan Pembangunan Industri Nasional

Tujuan pembangunan industri jangka panjang adalahmembangun industri dengan konsep pembangunan yangberkelanjutan, yang didasarkan pada tiga aspek yangtidak terpisahkan yaitu pembangunan ekonomi,pembangunan sosial dan lingkungan hidup.Sedangkan tujuan pembangunan sektor industri jangkamenengah ditetapkan bahwa industri :a) harus tumbuh dan berkembang sehingga mampu

memberikan sumbangan nilai tambah yang berartibagi perekonomian dan menyerap tenaga kerja secaraberarti;

b) mampu menguasai pasar dalam negeri danmeningkatkan ekspor;

c) mampu mendukung perkembangan sektor infrastruktur;d) mampu memberikan sumbangan terhadap penguasaan

teknologi nasional;e) mampu meningkatkan pendalaman struktur industri

dan mendiversifikasi jenis-jenis produksinya;f) tumbuh menyebar ke luar Pulau Jawa.

2. Sasaran Pembangunan Industri NasionalSasaran Pembangunan Industri Nasional terdiri darisasaran jangka panjang dan sasaran jangka menengah.Sasaran jangka panjang adalah :a) Industri manufaktur telah mencapai taraf industri

kelas dunia, yang didukung oleh sumber dayaproduktif, daya kreatif serta kemampuan kompetensiinti industri daerah;

b) Seimbangnya sumbangan IKM terhadap PDBdibandingkan sumbangan industri besar;

c) Kuatnya jaringan kerjasama (networking) antara IKMdan industri besar, serta industri di dunia.

Dari sasaran jangka panjang tersebut, keluaran yangdiharapkan adalah Indonesia menjadi Negara IndustriMaju Baru, dimana industri akan tunduk pada kaidahekonomi, juga sadar lingkungan, dan peduli lingkungansosial.Berdasarkan sasaran jangka panjang tersebut disusunlahsasaran jangka menengah yaitu :a) Terselesaikannya permasalahan yang menghambat, dan

rampungnya program revitalisasi, konsolidasi danrestrukturisasi industri yang terkena dampak

Page 11: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

krisis dan bencana;b) Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan lapangan

kerja yang besar;c) Terolahnya potensi sumber daya alam daerah menjadi

produk olahan;d) Semakin meningkatnya daya saing industri untuk

pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan ekspor.e) Tumbuhnya industri-industri potensial yang akan

menjadi kekuatan penggerak pertumbuhan industri dimasa depan;

f) Tumbuh berkembangnya IKM, khususnya industrimenengah sekitar tiga kali lebih cepat daripadaindustri kecil.

Dari sasaran jangka menengah, keluaran jangka menengahyang diharapkan adalah:a) Besarnya kemampuan sektor industri untuk

menyediakan lapangan kerja baru;b) Pulihnya industri yang terpuruk akibat krisis;c) Meningkatnya kemampuan daerah menghasilkan produk

olahan;d) Tumbuhnya industri penunjang, komponen, dan bahan

baku industri;e) Meningkatnya ekspor secara signifikan;f) Terbangunnya pilar-pilar industri masa depan;g) Semakin kuatnya struktur industri, dan seimbangnya

sumbangan nilai tambahan antara industri besardengan IKM.

3. Maksud dan Tujuan Kebijakan Industri Nasional Penetapankebijakan industri nasional dimaksudkan untuk :a) arahan bagi pelaku industri, baik pengusaha maupun

institusi lainnya, khususnya yang memilikikegiatan usaha di sektor industri ataupun bidanglain yang berkaitan;

b) pedoman operasional bagi aparatur pemerintah dalamrangka menunjang secara komplementer dan sinergikuntuk suksesnya pelaksanaan program pengembanganindustri sesuai dengan bidang tugasnya;

c) tolok ukur kemajuan dan keberhasilan pembangunanindustri;

d) informasi untuk mengalang dukungan sosial-politismaupun kontrol sosial terhadap pelaksanaankebijakan industri ini, yang pada akhirnyadiharapkan untuk mendorong partisipasi secara luasdari masyarakat untuk memberikan kontribusi secaralangsung dalam kegiatan pembangunan industri.

Adapun tujuan kebijakan industri nasional untuk :a) merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan

perannya dalam perekonomian nasional;b) membangun struktur industri dalam negeri yang

sesuai dengan prioritas nasional dan kompetensidaerah;

c) meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah

Page 12: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

agar lebih seimbang dengan industri berskalabesar;

d) mendorong pertumbuhan industri di luar Pulau Jawa;e) terciptanya sinergi kebijakan dari sektor-sektor

pembangunan yang lain dalam mendukung pembangunanindustri nasional.

4. Strategi Pokok dan Strategi Operasional PembangunanIndustri Nasionala. Strategi Pokok

Strategi Pokok meliputi :1) Memperkuat keterkaitan pada semua tingkatan

rantai nilai dari industri termasuk kegiatandari industri pendukung, industri terkait,industri penyedia infrastruktur, dan industrijasa penunjang lainnya. Keterkaitan inidikembangkan sebagai upaya untuk membangunjejaring industri dalam negeri dan globalserta meningkatkan daya saing yang mendoronginovasi;

2) Meningkatkan nilai tambah sepanjang rantainilai dengan membangun kompetensi intiindustri daerah;

3) Meningkatkan produktivitas, efisiensi danjenis sumber daya yang digunakan dalamindustri, dan menfokuskan pada penggunaansumber-sumber daya terbarukan;

4) Mengembangkan Industri Kecil dan Menengahmelalui (i) penyediaan skema pencadanganusaha serta bimbingan teknis dan manajemenserta pemberian fasilitas khusus agar dapattumbuh secara ekspansif dan andal bersaing dibidangnya; (ii) penciptaan sinergi IKM denganindustri besar melalui pola kemitraan(aliansi); (iii) penciptaan lingkungan usahaIKM yang menunjang; dan (iv) pengembanganskema pembiayaan yang mendorong kemitraan.

b. Strategi OperasionalStrategi Operasional meliputi :1) Pengembangan Lingkungan Bisnis yang Kondusif

* Mengembangkan lingkungan usaha yangmampu menciptakan keuntungan berusahapara wirausaha, tersedianya lapangankerja yang layak, hak-hak pekerja, danterpeliharanya lingkungan hidup;

* Menyediakan persyaratan dasar bagitumbuhnya lingkungan usaha yang nyaman,yaitu :stabilitas politik, tata keloladan dialog sosial yang baik, rasamenghormati hak asai manusia (HAM) danstandar ketenagakerjaan internasional,budaya kewirausahaan, stabilitas makroekonomi dan pengelolaan perekonomian

Page 13: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

yang baik, kebijakan perdagangan yangberkeadilan, dukungan kelembagaan danperundangan yang menunjang, jaminanhukum terhadap kepemilikan kekayaanintelektual, kemudahan untuk mendapatpelayanan dari perbankan dan lembagakeuangan, serta tanggung jawab terhadaptata kelola usaha yang baik;

* Mengembangkan prasarana dan sarana fisikdi daerah-daerah yang prospekindustrinya potensial ditumbuhkan,antara lain: jalan. jembatan, pelabuhan,jaringan tenaga listrik, bahan bakar,jasa angkutan. pergudangan,telekomunikasi, telematika dan airbersih;

* Mendorong ketersediaan sarana pendidikandan pelatihan bagi pengembangan SDMIndustri, khususnya di bidang teknikproduksi dan manajemen serta bisnis;

* Mendorong pengembangan usaha jasaprasarana dan sarana bisnis penunjangpergudangan, telekomunikasi, telematikadan air bersih;

* Mendorong ketersediaan sarana pendidikandan pelatihan bagi pengembangan SDMIndustri, khususnya di bidang teknikproduksi dan manajemen serta bisnis;

* Mendorong pengembangan usaha jasaprasarana dan sarana bisnis penunjangindustri, antara lain kawasan industri,jasa R & D (Research and Development),jasa pengujian mutu, jasa rekayasa/rancang bangun dan konstruksi, jasainspeksi teknis, jasa layanan teknologiinformasi dan komunikasi, jasa audit,jasa konsultansi industri, jasapemeliharaan dan perbaikan, jasapengamanan, jasa pengolahan/pembuanganlimbah, jasa kalibrasi, dan sebagainya;

* Mengembangkan kebijakan sistem intensifyang efektif, selektif, dan menarik;

* Menyempurnakan instrumen hukum untukpengaturan kehidupan industri yangkondusif, yang memenuhi kriteria :(a) lebih menjamin kepastian hukum,

termasuk penegakan hukum yangkonsisten;

(b) aturan main berusaha yang jelas dantidak menyulitkan;

(c) mengurangi sekecil mungkinintervensi pemerintah terhadappasar;

(d) menghormati kebebasan usaha pelaku

Page 14: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

industri;(e) kejelasan hak dan kewajiban pelaku

industri;(f) terjaminnya dan tidak terganggunya

kepentingan publik, termasukgangguan keselamatan, kesehatan,nilai budaya dan kelestarianlingkungan hidup;

(g) terjaminnya kepentingan konsumensecara seimbang.

* Mensinkronisasi kebijakan sektorterkait, seperti kebijakan bidanginvestasi dan sektor perdagangan,kebijakan di bidang energi, kebijakan dibidang pertanian, dan lain-lain;

* Membina Aparat Pembina agar bersih,profesional, dan probisnis dalam membinadan memberikan pelayanan fasilitaskepada dunia usaha, melalui ketentuanadministratif yang sederhana/mudah,dapat mencegah kecurangan dan manipulasiyang merugikan negara dan masyarakat,dengan dampak beban yang tidakmemberatkan pelaku industri.

2) Mendorong pertumbuhan klaster IndustriPrioritas Klaster industri adalah sekelompokindustri inti yang terkonsentrasi secararegional maupun global yang salingberhubungan atau berinteraksi sosial secaradinamis, baik dengan industri terkait,industri pendukung maupun jasa penunjang,infrastruktur ekonomi dan lembaga terkaitdalam meningkatkan efisiensi, menciptakanaset secara kolektif dan mendorongterciptanya inovasi sehingga terciptakeunggulan kompetitif.Industri Inti adalah industri yang menjadibasis dalam pengembangan klaster industrinasional. Industri Penunjang adalah industriyang berperan sebagai pendukung sertapenunjang dalam pengembangan industri intisecara integratif dan komprehensif.Industri Prioritas adalah klaster industriyang memiliki prospek tinggi untukdikembangkan berdasarkan kemampuannyabersaing di pasar internasional, dan industriyang faktor-faktor produksi untuk bersaingnyatersedia dengan cukup di Indonesia. Dalamjangka panjang pembangunan industri diarahkanpada penguatan, pendalaman dan penumbuhanklaster kelompok industri prioritas sebagaiberikut :* Basis Industri Manufaktur yang terdiri

atas kelompok-kelompok industri :

Page 15: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

(1) Industri Material Dasar; yangterdiri dari : (a) Industri Besidan Baja, (b) Industri Semen, (c)Industri Petrokimia, (d) IndustriKeramik;

(2) Industri Permesinan; yang meliputi: (a) Industri Peralatan Listrikdan Mesin Listrik, (b) IndustriMesin dan Peralatan Umum;

(3) Industri Manufaktur Padat TenagaKerja; merupakan penghasil produksandang, pangan, bahan bangunan,kesehatan dan obat, dan sebagainya,yang meliputi antara lain: (a)Industri Tekstil dan Produk Tekstil(b) Industri Alas Kaki (c) IndustriFarmasi dengan Bahan Baku dalamNegeri.

* Kelompok Industri Agro yang meliputicabang-cabang industri pengolahan :(a)Industri Kelapa Sawit; (b) IndustriKaret dan Barang Karet; (c) IndustriKakao dan Coklat; (d) Industri Kelapa;(e) Industri Kopi; (f) Industri Gula;(g) Industri Tembakau; (h) IndustriBuah-buahan, (i) Industri Kayu danBarang Kayu; (j) Industri HasilPerikanan dan Laut; (k) Industri Pulpdan Kertas; (l) Industri PengolahanSusu;

* Kelompok Industri Alat Angkut; yangmeliputi industri-industri: (a) IndustriKendaraan Bermotor, (b) IndustriPerkapalan, (c) Industri Kedirgantaraan,(d) Industri Perkeretaapian;

* Kelompok Industri Elektronika danTelematika; meliputi IndustriElektronika, Industri Perangkat KerasTelekomunikasi dan Pendukungnya,Industri Perangkat Penyiaran danPendukungnya, Industri Komputer danPeralatannya, Industri Perangkat Lunakdan Content Multimedia, Industri KreatifTeknologi Informasi dan Komunikasi(TIK);

* Kelompok Industri Penunjang IndustriKreatif dan Industri Kreatif Tertentu;yang meliputi industri perangkat lunakdan content multimedia, fashion, dankerajinan dan barang seni. IndustriKreatif adalah proses peningkatan nilaitambah hasil dari eksploitasi kekayaanintelektual berupa kreatifitas, keahliandan bakat individu menjadi suatu produk

Page 16: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

yang dapat dijual sehingga meningkatkankesejahteraan bagi pelaksanaan danorang-orang yang terlibat.

* Industri Kecil dan Menengah Tertentu;yang meliputi industri-industripengolahan: Industri Batu Mulia danPerhiasan, Industri Garam Rakyat,Industri Gerabah dan Keramik Hias,Industri Minyak Atsiri dan IndustriMakanan Ringan.

Penguatan, pendalaman dan penumbuhan 6 (enam) klaster industri prioritasadalah sebagai berikut :

a. Basis Industri Manufaktur---------------------------------------------------------------------------No. Kelompok Industri Jangka Menengah Jangka Panjang---------------------------------------------------------------------------1) Kelompok Industri

Material Dasar

a) Industri Besi dan Baja * Memperkuat kemitraan * Membangun danantara industri baja mengembangkanhulu dan hilir guna teknologi prosesmemenuhi kebutuhan iron makingbahan baku industri kapasitas 10 jutahilir; ton/tahun berbasis

* Restrukrisasi mesin/ batubara dan bijihperalatan produksi; besi lokal.

* Mendorong aliansi * Membangun industristrategis industri iron making danbaja nasional dengan steel makingsumber-sumber teknologi sehingga memilikiyang berbasis bahan kapasitas produksilokal; baja kasar20 juta

* Meningkatkan penerapan ton/tahun dengandan pengawasan SNI teknologi Blast(Standar Nasional Furnace atauIndonesia) produk proven technologyindustri baja; lainnya.

* Mendorong penggunaan * Mendorong sinergibaja prodksi dalam yang kuat antaranegeri untuk industri bajapembangunan nasional denganinfrastuktur industri hulu dan

* Mengembangkan industri hilirnya sertahilir (cold rolling coil lembaga terkait(CRS), baja lapis seng lainnya khusus di(BJLS), pipa migas, dibidangpelat timah, industri penelitian danbahan bangunan berbasis pengembangan.baja);

* Menetapkan kebijakanmemprioritaskan

Page 17: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

penggunaan bijih besidan pasir besi untukmemenuhi kebutuhanindustri baja dalamnegeri;

* Menetapkan kebijakanmemprioritaskanpenggunaan hasilproduksi dalam negeriuntuk pembangunaninfrastruktur kebutuhanmigas dan kebutuhanpembangunan lainnya;

* Menetapkan kebijakanenergi untukdiprioritaskan bagiindustri baja dalamnegeri baik yangbersumber pada gasmaupun batubara;

* Menyelesaikan kebijakanharmonisasi tarifindustri baja dalamnegeri;

* Melaksanakan standardisasiproduk industri bajabaik penerapan maupunpengawasannya;

* Menerapkan secarakonsisten dan optimalkebijakan pengamananperdagangan (instrumensafeguard, anti dumping,anti subsidi dan lain-lain)dalam melindungi industridalam negeri.

---------------------------------------------------------------------------b) Industri Semen * Mengamankan pasokan * Mengembangkan

dalam rangka pemenuhan industri semenkebutuhan nasional; nasional khususnya

* Meningkatkan efisiensi Kawasan Timurdan konservasi energi; Indonesia;

* Memperkuat kemitraan * Mengembangkanantara industri semen komptensi sumberdengan industri hilir. daya manusia dalam

rekayasa,pabrikasi dankostruksi pabriksemen;

* Mengamankanpasokan batubaramelaluipemanfaatanpotensi yang ada

Page 18: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

untuk industrisemen nasional;

* Meningkatkankemampuan rekayasadan pabrikasipabrik-pabriksemen generasibaru yang lebihefisien dan hematenergi.

---------------------------------------------------------------------------c) Industri Petrokimia * Menyediakan gas untuk * Meningkatkan

bahan baku industri; diversifikasi* Meningkatkan kualitas sumber bahan baku

dan kuantitas dan sumber energiinfrastruktur pendukung industriindustri petrokimia; petrokimia;

* Meningkatkan* Meningkatkan kualitas penguasaan

SDM industri petrokimia; teknologi proses* Meningkatkan aktivitas dan rekayasa

kelompok kerja klaster industriindustri petrokimia petrokimiadalam mengevaluasi melalui penelitianberbagai aspek yang dan pengembangankrusial dalam yang terintegrasipengembangan industri * Meningkatkanpetrokimia; penguasaan

* Meningkatkan penguasaan teknologi rancangpasar produk petrokimia bangun dandalam lingkup nasional perekayasaan sertadan global. industri

permesinan dalamnegeri;

* meningkatkanproduktivitas danefisiensi produkpupuk melaluirestrukturisasipabrik pupuk yangsudah tua denganpabrik baruberbahan baku danberbahan bakarbatabara.

* Meningkatkankualitas SDMindustripetrokimia.

* Meningkatkankualitas dankuantitasinfrastrukturpendukung industri

Page 19: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

petrokimia;* Mendirikan pusatunggulan industripetrokimia.

---------------------------------------------------------------------------d) Industri Keramik * Memenuhi pasokan gas * Meningkatkan

sesuai kebutuhan efisiensi danindustri keramik konservasi energinasional; * Menerapkan dan

* Meningkatkan kualitas pengawasan SNI;produk keramik melalui * MengembangkanSNI; kompetensi SDM

* Melakukan koordinasi bagi industridengan Pemerintah keramik;Daerah dan produsen * Mengembangkankeramik dalam rangka industri pemurnianpengembangan industri dan penyiapaninti di daerah, bahan baku;khususnya penggunaan * Mengembanganbahan-bahan baku yang industri keramiktersedia di dalam bernilai tambahnegeri; tinggi (advanced

* Mempromosikan investasi ceramic);industri bahan baku * Mengembangkankeramik; bidang desain,

* Melakukan Revitalisasi rekayasa danUnit Pelayanan Teknis pabrikasi pabrik(UPT) Industri Kecil keramik yangdan Menengah Keramik. hemat energi.

---------------------------------------------------------------------------2) Kelompok Industri * Menetapkan kebijakan * Meningkatkan

Permesinan penerapan tingkat pengawasan(a) Industri Mesin kandungan dalam negeri penerapan standar;

Listrik dan Peralatan pada berbagai kelas * MengembangkanListrik pembangkit listrik kemampuan desain

tenaga uap (PLTU) dan dan engineeringperalatan sistem untuk memproduksitransmisi. mesin listrik dan

* Mengembangkan kemampuan peralatan listrik.untuk memproduksi * Memanfaatkan hasilturbin (menjadi riset untukprioritas); pengembangan

* Menetapkan kebijakan produk industriuntuk penyediaan dana komponen.guna mendukungpembangunan PLTUskala kecil-menengah.

* Mengembangkan kemampuanindustri penunjanguntuk memenuhikebutuhan energi.

---------------------------------------------------------------------------(b) Industri Mesin dan * Menetapkan kebijakan * Melakukan kerja

Peralatan Umum memprioritaskan sama dengan

Page 20: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

penggunaan mesin dalam pemilik teknologinegeri dan penggunaan guna mengembangkantingkat kandungan lokal; mesin peralatan

* Menetapkan insentif presisi dan mesinuntuk litbang industri perkakas di dalammesin dan peralatan; negeri.

* Menumbuhkan industri * Meningkatkanmotor penggerak murah sinergi antaradan industri komponen Pemerintah, dunia(supporting industry); usaha dan

* Mengoptimalkan kapasitas Perguruan Tinggidan peran lembaga dalam mendukunglitbang dalam mendukung pengembanganpengembangan industri litbang industrimesin peralatan; mesin peralatan.

* Melakukan kerjasama * Melaksanakandengan luar negeri aliansi dengandalam membangun pemain globalkemampuan infrastruktur dalam membukadasar industri akses pasar.engineering.

* menyusun dan menerapkanSNI komponen logam,elektronika dan alatmesin pertanian;

* Revitalisasi danmendirikan UPT IndustriKecil dan MenengahKomponen Mesin danPeralatan Umum.

---------------------------------------------------------------------------3) Kelompok Industri * Melaksanakan * Mengembangkan

Padat Tenaga Kerja restrukturisasi dan industri serat(a) Industri Tekstil dan modernisasi permesinan alam dan serat

Produk Tekstil (TPT) industri TPT; buatan yang* Menetapkan kebijakan berkualitas tinggi

pengamanan suplai * Mengembangkanenergi dan desain, teknologidiversifikasi energi; dan diversifikasi

* Menghilangkan hambatan produk untukimportasi kapas; mencapai nilai

* Menetapkan ketentuan- tambah dan highketentuan/kebijakan fashion.dalam menanggulangi * Meningkatkanpraktik perdagangan kepercayaan danilegal; citra produk

* Memperluas wilayah Indonesia di matapasar ke pasar non dunia;tradisional melalui * Mengembangkanmisi dagang; bahan baku

* Mengamankan hak-hak alternatif seratkekayaan intelektual alam, seperti(HaKI); serat rami, sutera

* Mengembangkan produk dan nenas.

Page 21: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

tekstil high fashion;* Menyusun dan

menerapkan SNI;* Melakukan revitalisasi

UPT Industri Kecildan Menengah Tekstildan Produk Tekstil.

---------------------------------------------------------------------------(b) Industri Alas Kaki * Memperkuat pembetulan * Menumbuhkan

klaster industri alas industri bahankaki; baku dan

* Menetapkan kebijakan supportinguntuk meningkatkan industri aksesori;pasokan bahan baku * Menjadikanlokal untuk industri industri alas kakialas kaki; nasional sebagai

* Menetapkan kebijakan/ pemain kelasketentuan dalam dunia dengan merekmenanggulangi sendiri;perdagangan ilegal/ * Meningkatkan peranpenyelundupan; lembaga litbang

* Menetapkan kebijakan dalam desainstandardisasi dalam produk danbidang alas kaki; penggunaan

* Mengembangkan material barukerjasama industri yang lebihalas kaki dengan fashion dan tahanvendor dalam rangka lama;jaminan bahan baku; * IFSC menjadi pusat

* Melaksanakan litbang Pelatihan danbahan baku, proses Sertifikasi mutumunufaktur, dan alas kaki bertarafdesain produk; Internasional;

* Meningkatkan pasokan * Mengembanganbahan baku kulit produk alas kaki.melalui peningkatkantarif pungutanekspor (PE) kulitmentah, wet blue dancrust danpenyederhanaanimportasi kulit;

* Mendorong investasiindustri penunjangalas kai, yaituindustri bahan bakudan aksesoris;

* Mengembangkan danrevitalisasi UPTalas kai antara lainIndonesia FootwearService Center (IFSC).

---------------------------------------------------------------------------

Page 22: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

---------------------------------------------------------------------------No. Kelompok Industri Jangka Menengah Jangka Panjang---------------------------------------------------------------------------2) Industri Karet dan * Melakukan revitalisasi * Meningkatkan

Barang Karet dan peningkatan produktivitasproduktivitas lahan karet alam danmelalui penyediaan kualitas bahanbibit unggul, olah karet.pemanfaatan kebun-kebun * Mengembangkan danterlantar; meningkatkan

* Meningkatkan mutu daya saingbahan olah karet industri barang-(bokar); barang karet

* Memenuhi pasokan dalam rangkaenergi gas untuk memenuhi kebutuhanindustri barang- dalam negeri;barang karet; * Mengembangkan

* Meningkatkan kualitas beragam industriSDM melalui penetapan barang-barangstandar kompetensi karet engineering;kerja SDM industri * Mengembangkankaret dan barang- industribarang karet; permesinan

* Menyusun dan pendukungmenerapkan SNI pengembanganbarang-barang karet industri barang-dalam rangka barang karet.keselamatan, kesehatan, * Menerapkan secarakeamanan dan wajib SNI barang-lingkungan (K3L); barang karet

* Merestrukturisasi dan harmonisasimesin peralatan dan standarproses produksi internasionalindustri komponen barang-barangdan barang-barang karet komponen

karet. otomotif;* Mengembangkaninvestasi industriban sehinggamenjadi salah satubasis industri bandunia;

* Meningkatkankompetesi SDMindustri barang-barang karet.

---------------------------------------------------------------------------3) Industri Kakao dan * Meningkatkan jaminan * Mengembangkan

Coklat pasokan bahan baku; produk-produk* Melakukan diversifikasi Kakao non pangan;

produk kakao dan coklat * Membangun pusat-olahan; pusat pengembangan

* Melakukan optimalisasi industri kakao di

Page 23: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

kapasitas industri kakao sentra-sentradalam negeri; produksi;

* Meningkatkan mutu biji * Mempromosikankakao (Good Manufacturing industri hilir/Practies (GMP), Hazard turunan dariAnalysis and Critical produk kakao.Control Point (HACCP) danSertifikasi Halal) danpenerapan sertifikatproduk (SNI);

* Meningkatkan kerjasamainternasional (pasar,teknologi, promosi daninvestasi);

* Mengembangkan teknologipengolahan kakao;

* Meningkatkan kompetensiSDM;

---------------------------------------------------------------------------4) Industri Kelapa * Meningkatkan jaminan * Mengembangkan

pasokan bahan baku; industri* Melakukan diversifikasi pengolahan kelapa

produk kakao dan non pangan;coklat olahan; * Membangun pusat-

* Melakukan optimalisasi pusat pengembangankapasitas industri industripengolahan kelapa; pengolahan kelapa

* Meningkatkan mutu di sentraproduk pengolahan produksi.kelapa;

* Meningkatkan kerjasamainternasional dalamrangka peningkataninvestasi danperdagangan;

* Meningkatkan kemampuanindustri mesin danperalatan pengolahkelapa;

* Mengembangkanteknologi pengolahanyang lebih maju danefisien;

* Meningkatkankompetensi SDM;

* Meningkatkanpenerapan sistemjaminan mutu (GMP,HACCP dan SertifikasiHalal) dan penerapansertifikasi produk(SNI) padaindustri panganberbasis kelapa;

Page 24: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

* Mengembangkanindustri kelapaterpadu;

* Meningkatkan kualitasdan desain kemasanproduk olahan kelapa;

---------------------------------------------------------------------------5) Industri Kopi * Meningkatkan mutu * Menerapkan GMP,

dan diversifikasi HACCP dan ISOproduk olahan kopi; series:

* Meningkatkan ekspor * Menerapkan SNIdan pasar domestik; dalam inovasi dan

* Meningkatkan diversifikasikemitraan antara produk pengolahanpetani, industri kopi Indonesia;dan perdagangan kopi * Melakukan(staken-holders); diversifikasi

* Mengamankan produk olahan kopikepentingan Indonesia (antara lain coffedalam forum blend);internasional; * Mendorong

* Meningkatkan kualitas peningkatkandan kompetensi SDM. produksi biji

* Meningkatkan kualitas kopi Arabika;pengemasan produk * Mengembangkankopi litbang turunan

kopi non-pangan.* Mengembangkanindustri berbasiskopi pangan dannon pangan(farmasi);

* Melakukanpendalamanstruktur industrikopi;

* Meningkatkankompetensi SDM.

---------------------------------------------------------------------------6) Industri Gula * Meningkatkan mutu gula * Membangun industri

melalui pemberlakuan raw sugar di dalamSNI wajib; negeri untuk

* Melakukan mendukung produksirestrukturisasi pabrik industri gulagula untuk peningkatan nasional;produktivitas dan * Membangun pabrikefisiensi pabrik gula; gula baru dengan

* Memberdayakan industri kapasitas minimalpermesinan dan 5.000 TCD (tonperekayasaan dalam cane per day) dinegeri untuk mendukung Pulau Jawa.restrukturisasi;

* Membentuk forum

Page 25: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

komunikasi industripengolahan gula dipusat dan kelompokkerja di daerah;

* Mengembangkandiversifikasi produkdengan memanfaatkanhasil samping industrigula (molases, bagase,blotong, daun danlain-lain);

* Modernisasi mesinperalatan dan prosesproduksi industri gularakyat.

---------------------------------------------------------------------------7) Industri Tembakau * Melakukan diversifikasi * Meningkatkan

penggunaan energi inovasi teknologialternatif, perumusan proses pengolahandan penerapan SNI tembakau;Tembakau, penyusunan * MeningkatkanRUU Pengendalian program kemitraan,Dampak Tembakau yang meningkatkan mutukomprehensif dan SDM dalamberimbang; penguasaan

* Menangani produk teknologirokok ilegal; pengolahan

* Membenahi struktur tembakau;industri rokok; * Mengembangkan dan

* Memberi insentif diversifikasiekspor bagi produk produk industritembakau dan rokok; hasil tembakau

* Memberlakukan kebijakan (IHT) yangcukai yang terencana, beresiko rendahkondusif dan moderat; bagi kesehatan;

* Menjamin keseimbangan * Menerapkan SNIpasokan dan kebutuhan produk tembakaubahan baku serta dan rokok.peningkatanproduktivitas tembakaudan cengkeh;

* Meningkatkan eksporproduk tembakau danrokok.

---------------------------------------------------------------------------8) Industri Buah-buahan * Mengembangkan industri * Memberdayakan

pengolahan buah yang pasar lelangterintegrasi dengan agro di setiap

bahan-baku; daerah potensial;* Menerapkan GMP, HACCP, * Mengembangkan

ISO dan sertifikasi dan meningkatkanHalal; pasar domestik

* Menerapkan SNI mutu dan internasional;produk industri * Melakukan

Page 26: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

pengolahan buah-buahan; diversifikasi buah* Mengembangkan ....... olahan sebagai

penggunaan produk bahan pangandalam negeri; fungsional,

* Meningkatkan jaminan kosmetik danpasokan bahan baku; farmasi melalui

* Meningkatkan kualitas penguatan dandesain kemasan produk pendayagunaanbuah-buahan olahan. R & D.

---------------------------------------------------------------------------9) Industri Kayu dan * Meningkatkan kerjasama * Mempercepat

Barang Kayu antar pemerintah daerah, pembangunan hutan(termasuk Rotan produsen kayu/rotan tanaman (Hutandan Bambu) dengan produsen mebel Tanaman Industri

kayu dan rotan dalam (HTI) dan hutanrangka penyediaan bahan tanaman rakyat;baku kayu; * Melakukan

* Memfasilitasi pembangunan optimalisasi danterminal kayu/rotan di intensifikasibeberapa daerah sentra fungsi Pusatproduksi mebel; Desain Mebel

* Meningkatkan mutu dan Kayu dan Mebeldesain mebel kayu dan Rotan;mebel rotan; * Mempercepat

* Mempercepat tumbuhnya perkembanganindustri pengolahan kayu industridi daerah sumber permesinanbahan baku; nasional untuk

* Mempercepat penggunaan mendukungteknologi modern yang kebutuhan mesinmengadopsi keunggulan dan peralatandan keunikan lokal; produksi industri

* Mengembangkan pusat pengolahan kayudesain industri mebel dan rotan;kayu dan mebel rotan; * Meningkatkan

* Mempercepat penggunaan kompetensi SDMbahan baku alternatif kayu dan rotan;(kayu kelapa, kayu * Mengembangkankelapa sawit, kayu kawasan industrinangka, kayu durian, berbasis kayu dankayu mangga dan lain- rotan.lain);

* Membangun danrevitalisasi UPTIndustri Kayu dan Rotan;

* Mengembangkan kawasanindustri khusus berbasiskayu dan rotan.

---------------------------------------------------------------------------10) Industri Hasil * Meningkatkan pasokan * Riset dan

Perikanan dan Laut bahan baku (kualitas pengembangandan kuantitas) khususnya teknologituna, udang dan rumput formulasi berbasislaut; rumput laut;

Page 27: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

* Meningkatkan kemitraan * Mengembangkandan integrasi antara produk formulasisisi hulu dan sisi hilir berbasis rumputdalam rangka meningkatkan laut (dairyjaminan pasokan bahan product, farmasi,baku; kosmetik dan

* Meningkatkan jaminan industri);mutu dan keamanan produk * Mengembangkanindustri pengolahan hasil industrilaut (GMP, HACCP dan bioteknologisertifikasi Halal) dan berbasis hasilpenerapan sertifikasi laut lainnyaproduk (SNI); (produk kosmetik

* Meningkatkan nilai dan farmasi);tambah hasil laut dandiversifikasi produkolahan hasil laut.

* Meningkatkan utilitasindustri pengolahanhasil laut di dalamnegeri;

* Meningkatkan kemampuanpenyediaan mesin danperalatan pendukungusaha pengolahan hasillaut;

* Membangun kawasanindustri pengolahanhasil laut di luarPulau Jawa khususnyadi Indonesia bagiantimur;

* Meningkatkan kemampuanuji laboratorium malaluibantuan alat dan bantuanteknis;

* Meningkatkan kompetensiSDM di bidang teknologipascapanen danpengolahan hasil lautserta manajerial usaha;

* Fokus kepada komoditirevitalisasi (tuna,udang dan rumput laut)dan potensi spesifikdaerah;

* Meningkatkan nilaitambah rumput lautmenjadi ATC/SRC (AlkaliTreated Caragenan/SemiRefine Caragenan),agar-agar dan alginate;

* Meningkatkan pemanfaatanlimbah hasil laut sebagai

Page 28: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

bahan pangan fungsionaldan farmasi/suplemen(gelatin, chitin,chitosan);

* Pengembangan klasterpertunaan, perundangan,dan perrumputlautan dalamrangka percepatanpertumbuhan industrihasil laut di sentraproduksi terpilih;

* Meningkatkan kualitasdan desain kemasan produkolahan hasil laut;

* Menodorng peningkataninvestasi dan penguatanakses pasar;

* Meningkatkan produksitepung ikan sebagaibahan baku pakan;

* Meningkatkan danmengembangkan pasardomestik dan internasional;

* Meningkatkan eksporhasil laut dalam bentukolahan;

* Mengembangkan skalapembiayaan bagi nelayan,pembudidaya dan pengolahdalam rangka modernisasisarana penangkapan,budidaya dan pengolahan;

* Mengembangkan kelembagaanpembudidaya rumput laut;

---------------------------------------------------------------------------11) Industri Pulp dan * Meningkatkan penggunaan * Memaksimalkan

Kertas bahan baku dari hutan penggunaan bahantanaman dan bahan baku baku dari hutannon kayu. tanaman dan bahan

* Menyusun panduan baku non kayu.penanganan danpemanfaatan limbah padat * Mendorongindustri pulp dan kertas; berkembangnya

* Mendorong penggunaan industri rancangteknologi modern yang bangun danramah lingkungan; perekayasaan

* Mendorong tumbuhnya mesin danindustri kertas salut peralatan proses(coated paper) untuk pulp dan kertas;pengemasan; * Meningkatkan

* Mengembangkan industri penerapan ISOkertas budaya dan seni; 9000 series, ISO

* Mengembangkan industri 14000 danpengemasan dari kertas sertifikasi

Page 29: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

untuk menunjang Industri coo-labelling.Pangan (food grade) danproduk IKM.

--------------------------------------------------------------------------12) Industri Pengolahan * Mengembangkan industri * Meningkatkan

Susu pakan ternak skala kecil populasi ternakdengan memanfaatkan sapi;sumber bahan pakan dalam * Meningkatkannegeri; kepemilikan sapi

* Meningkatkan mutu pakan oleh peternakternak dalam upaya dari 2-5 sapi/meningkatkan peternak menjadiproduktivitas susu segar; diatas 10 sapi/

* Meningkatkan populasi peternak;ternak sapi; * Meningkatkan

* Meningkatkan kepemilikan produktivitassapi oleh peternak dari ternak sapi dari2-5 sapi/peternak menjadi 8-12 liter10 sapi/peternak; per ekor/hari

* Meningkatkan produktivitas menjadi diatasternak sapi dari 8-12 20 liter perliter per ekor/hari ekor/hari;menjadi 20 liter per * Meningkatkanekor/hari; penguasaan

* Meningkatkan kualitas teknologi dalamsusu segar melalui upaya peningkatanbantuan keterampilan cara mutu susu olahan;perah, bantuan peralatan * Mengembangkan(cooling unit) dan diversifikasipenerapan Good Farming produk susu olahanPratices (GFP) serta Good yang mempunyaiHandling Practices (GHP); daya saing tinggi

* Meningkatkan kemitraan di pasar/ekspor;antara Industri Pengolah * MeningkatkanSusu dengan peternak sapi kerjasama dalamperah dan koperasi; upaya pengembangan

* Meningkatkan daya saing teknologi prosesindustri pengolahan susu dan diversifikasimelalui harmonisasi tarif produk.bea masuk antara produkjadi susu denganbahan baku;

* Meningkatkan kompetensiSDM khususnya dalamketerampilan teknis danteknologi pakan ternakdan usaha peternakan;

* Mengembangkan industripermesinan pengolah susu;

* Mengembangkan skemapembiayaan kepemilikanbibit sapi unggul;

* Meningkatkan konsumsisusu nasional;

Page 30: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

--------------------------------------------------------------------------

c. Industri Alat Angkut---------------------------------------------------------------------------No. Kelompok Industri Jangka Menengah Jangka Panjang---------------------------------------------------------------------------1) Industri Kendaraan * Meningkatkan aliansi * Meningkatkan

Bermotor strategis dengan pemain penguasaanotomotif utama dunia teknologi danuntuk membangun pengembanganIndonesia sebagai basis produk baikproduksi; komponen maupun

* Meningkatkan dan kendaraan utuh;mengembangkan * Mengembangan mutuinfrastruktur teknologi hasil industripendukung industri sesuai denganotomotif seperti standarpeningkatan kemampuan internasionalpusat pengujian dan melalui penerapanpenelitian baik standar dalamperangkat lunak maupun rangkaperangkat kerasnya; memanfaatkan

* Meningkatkan kemampuan jaringan pasarteknologi manufaktur global.bagi industri komponen; * Mengembangkan

* Meningkatkan kemampuan desain danpengembangan produk engineeringkhususnya produk industrikomponen otomotif otomotif dalammelalui pengembangan pengembangandesain dan engineering produk.komponen otomotif;

* Meningkatkan kemampuandan perencanaanmanajemen kualitasindustri kecil danmenengah pembuatkomponen otomotif agarmampu memenuhi tuntutanpasar global;

* Meningkatkan pengembanganstandardisasi sesuaidengan tuntutanstandardisasi regionaldan internaisonal dalamrangka menyejajarkankualitas produk industriotomotif dengan kebutuhanpasar regional dan global;

* Mengembangkan pasardalam negeri melaluiinstrumen kabijakan tarifdan perpajakan;

* Meningkatkan kemitraan

Page 31: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

antar pemasok komponenbagi industri manufakturdan perluasan pasar sukucadang purna jual(after-sales);

* Mengembangkan reverseengineering alat ujisederhana untuk komponenotomotif.

---------------------------------------------------------------------------2) Industri Perkapalan * Mendorong aglomerasi * Memfasilitasi

industri perkapalan dan pembangunanindustri pendukungnya. fasilitas produksi

* Mendorong peningkatan yang mampukemampuan di bidang membangun dandesain dan rekayasa mereparasi kapalkapal melalui sampai denganpendirian Pusat Desaian kapasitasdan Rekayasa Kapal 300.000 DeadNasional dan pengembangan Weight TonnesSDM di bidang perkapalan; (DWT) dengan

* Mendorong pengembangan tingkat kesulitanindustri bahan baku dan yang lebihkomponen kapal dalam tinggi.negeri; * Memperkuat

* Mendorong kerjasama industridengan luar negeri dalam perkapalanpengembangan industri industriperkapalan nasional/ pertahananmembangun aliansi nasional;strategis; * Melanjutkan dan

* Mendorong pengembangan memantapkanpasar dalam negeri dalam pencapaiansebagai base load program tahunpengembangan industri 2004-2010perkapalan;

* Mendorong restrukturisasidan revitalisasi industriperkapalan dalam rangkapeningkatan kapasitaspembangunan baru danperawatan;

* Mendorong penerapanteknologi maju danmodernisasi peralatanmelalui UPT dan PusatPelatihan SDM.

---------------------------------------------------------------------------3) Industri * Melakukan * Meningkatkan

Kedirgantaraan restrukturisasi dan sumber pendanaanrevitalisasi industri untuk peningkatankedigantaraan; kemampuan pasok

* Mengembangkan pesawat industri pesawatberpenumpang kurang terbang nasional;

Page 32: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

dari 30 orang; * Mengembangkan* Meningkatkan kemampuan PT. DI sebagai

dan pemanfaatan fasilitas pusat produksiperawatan dan perbaikan dan litbangpesawat terbang dalam dan lembaganegeri; penerbangan

antariksa Nasional(LAPAN) sebagaipusat R & D produkkedirgantaraan;

* Mengembangkanpesawat udarajarak pendek danmenengah untukberbagai kebutuhandalam negerimaupun ekspor.

---------------------------------------------------------------------------4) Industri * Mengembangkan teknologi * Memantapkan pola

Perkeretaapian kereta api (listrik dan pendanaandiesel) untuk angkutan perkeretaapiankomuter perkotaan; nasional melalui

* Mengembangkan kereta api Transport Fund;jarak pendek-menengah * Mengembangkansebagai program unggulan kereta api cepatmodel koridor kereta api untuk penumpangyang memiliki daya saing dengan peningkatandengan teknologi kareta teknologi modern;api diesel elektrik * Mengembangkan(KRDE); kereta api untuk

* Mengembangkan kemampuan kawasan danindustri nasional selaku wilayahintegrator manufaktur pertumbuhankontraktor konsultan ekonomi di luarkereta api barang dan Jawa.penumpang;

* Mengembangkan/memperkuatkemitraan antara industrikomponen dengan PT. KAI.

---------------------------------------------------------------------------

d. Industri Elektronik dan Telematika---------------------------------------------------------------------------No. Kelompok Industri Jangka Menengah Jangka Panjang---------------------------------------------------------------------------1) Industri Elektronika * Meningkatkan pemanfaatan * Menumbuhkan

pasar dalam negeri; industri komponen* Memfasilitasi pendirian dalam negerilab uji dan peningkatan untuk menunjangstandarisasi produk kemandirianelektronika; industri

* Meningkatkan kerjasama elektronika;dengan instansi terkait, * Menumbuhkanperguran tinggi dan dunia industri peralatan

Page 33: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

usaha serta luar negeri media,dalam rangka riset dan instrumentasi danpenguasaan teknologi; peralatan hankam;

* Memfasilitasi insentif * Meningkatkanbagi industri yang produksi produkmelakukan transfer, elektronikaR & D dan produksi hasil rancangmerek lokal; bangun lokal

untuk pasarglobal;

* MenjadikanIndonesiasebagai basisproduksielektronikakonsumsi berbasisInformation andComunicationTechnology (ITC)/digital;

* Mendorongtumbuhnya industrisolar sel;

* Mengembangkanpusat desainproduk elektronikadan pusat moulddan dies komponenindustrielektronika.

---------------------------------------------------------------------------2) Industri Perangkat * Mengembangkan aliansi * Membangun industri

Keras strategis dengan perangkatTelekomunikasi, perusahaan multinasional telekomunikasiPenyiaran dan dalam rangka dan penyiaran.Pendukungnya pengembangan industri

perangkat telekomunikasi,penyiaran danpendukungnya;

* Mengembangkan kemampuanindustri perangkat kerastelekomunikasi danpenyiaran;

* Mendorong tumbuhnyaindustri software yangmampu mendukungakselerasi industriperangkat telekomukasi,penyiaran danpendukungnya;

* Mengembangkan produktelekomunikasi danpenyiaran yang inovatif;

---------------------------------------------------------------------------

Page 34: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

3) Industri Komputer * Mengembangkan aliansi * Membangun industridan Peralatannya strategis dalam rangka komputer nasional

pengembangan industri sebagai basiskomputer dan produksi global.peralatannya;

* Melakukan revitalisasidan peningkatankemampuan industriperangkat komputer danperalatannya;

* Mengembangkan produksikomputer dengan hargaterjangkau.

---------------------------------------------------------------------------

e. Industri Penunjang Industri Kreatif dan Industri Kreatif Tertentu---------------------------------------------------------------------------No. Kelompok Industri Jangka Menengah Jangka Panjang---------------------------------------------------------------------------1) Industri Perangkat * Menyelesaikan UU * Membangun industri

Lunak dan Content Informasi dan Transaksi perangkat lunakMultimedia Elektronik; dan multimedia

* Mengembangkan aliansi yang berdayastrategis dalam rangka saing tinggi.pengembangan industriperangkat lunak danmultimedia;

* Melakukan revitalisasidan peningkatankemampuan industriperangkat lunak(software);

* Mendorong tumbuhnyaindustri software(perangkat lunak)yang mampu mendukungakselerasi industrianimasi, games dancontent;

* Menumbuhkan usahabaru melalui programinkubator.

---------------------------------------------------------------------------2) Industri Kreatif * Mengembangkan aliansi * Membangun dan

Teknologi Informasi strategis dalam rangka mengembangkandan Komunikasi pengembangan industri industri kreatif

kratif teknologi teknologiinformasi dan komunikasi informasi dan(antara lain : animasi, komunikasimusik digital, content nasional yangdigital dan sebagainya); berkualitas dan

* Meningkatkan kemampuan berdaya saingindustri kreatif tinggi.teknologi informasi

Page 35: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

dan komunikasi;* Mengakselerasi tumbuhnyaindustri kreatifteknologi informasidan komunikasi;

* Mendirikan UPT IndustriTeknologi Informasidan Komunikasi;

--------------------------------------------------------------------------3) Industri Kerajinan * Mengembangkan produk * Mengembangkan

dan Barang Seni kerajinan dan barang seni kemasan siapberbasis warisan budaya untuk produk(seperti: batik, tenun kerajinan;tradisional, bordir dan * Modernisasi mesinsulaman); dan peralatan

* Mengamankan jaminan serta prosespasokan bahan baku kayu, produksi.rotan, logam, pandan,mendong dan benang;

* Meningkatkan penggunaanbahan baku dan bahanpembantu yang ramahlingkungan/eco-labelling;

* Meningkatkan mutu,desain dan diversifikasiproduk dengan perkuatandan pemanfaatan UnitPendampingan Langsung(UPL) IKM;

* Melakukan revitalisasiUPT;

* Meningkatkan penerapanHaKI;

* Meningkatkan kerjasamadengan perguruan tinggidan praktisi sertapemerintah daerah dalamrangka pemberdayaanpotensi IKM Kerajinanbarang seni unggulandaerah dengan pendekatanOne Vilage One Product(OVOP);

* Meningkatkan mutu danproduktifitas sertadengan pendekatan promosidan pemasaran danfasilitasi website disentra produksi;

* Meningkatkan kompetensiSDM dan menumbuhkanwirausaha baru;

* Meningkatkan kemitraanantar industri dengan

Page 36: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

sektor lain sepertipariwisata, jasa danlain-lain;

--------------------------------------------------------------------------

f. Industri Kecil dan Menengah Tertentu---------------------------------------------------------------------------No. Kelompok Industri Jangka Menengah Jangka Panjang---------------------------------------------------------------------------1) IKM Batu Mulia dan * Meningkatkan mutu, * Memperluas pasar;

Perhiasan desain dan diversifikasi * Mendorong untukproduk melalui bantuan melakukantenaga ahli dan modernisasi mesinpemberdayaan UPL; dan peralatan

* Melakukan revitalisasi serta teknologiUPT; proses produk

* Mengamankan jaminan (seperti:pasokan bahan baku batu ultrasonicmulia dan logam mulia cutting dan(perak); casting);

* Mengembangkan dan * Menerapkanmemperkuat industri Computer Aidedbatu mulia di pusat-pusat Design" untukbahan baku; pengembangan

* Menerapkan standar karat desain di sentraemas dan perak industri produksi batuperhiasan; mulia.

* Menerapkan sertifikasibatu mulia dan perhiasanserta fasilitasi pendirianlembaga sertifikasi produkdi sentra produksi;

* Meningkatkan mutu danproduktifitas serta promosidan pemasaran melaluipendekatan OVOP;

* Mengembangkan sentraindustri batu mulia sebagaidaerah tujuan wisata sertafasilitasi pendirianpasar seni;

* Menumbuhkan wirausaha baru;* Meningkatkan kompetensiSDM IKM.

---------------------------------------------------------------------------2) IKM Garam Rakyat * Meningkatkan * Meningkatkan

produktivitas dan mutu investasi kawasanproduksi sesuai dengan industri berbasisSNI melalui pendirian garam melaluidan perkuatan Unit Corporate FarmingPendampingan Langsung untukdan pemberdayaan tenaga menghasilkanpenyuluh serta perkuatan garam industri;Unit Pelayanan Teknis; * Meningkatkan

Page 37: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

* Meningkatkan mutu kemasan; investasi di KTI* Meningkatkan kemitraan untukantara petani, pedagang menghasilkandan industri garam rakyat; garam industri;

* Mengembangkan proyekpercontohan pengolahangaram kesehatan;

* Mengembangan jaringandistribusi pemasaran;

* Mengoptimalkanpemanfaatan lahangaram rakyat;

* Menumbuhkan wirausahabaru;

* Meningkatkan kompetensiSDM IKM;

* Melanjutkan kebijakanpengaturan impor garam.

---------------------------------------------------------------------------3) IKM Gerabah dan * Meningkatkan mutu, desain * Memperbanyak

Keramik Hias dan diversifikasi produk pusat-pusatdengan perkuatan dan penyediaan bahanpemanfaatan UPL-IKM; baku dan bahan

* Mendirikan pusat-pusat setengah jadipenyiapan bahan baku yang standard.setengah jadi yang * Mendorong untukstandar; melakukan

* Melakukan revitalisasi modernisasi mesinUPT; dan peralatan

* Meningkatkan penerapan serta prosesHaKI; dengan otomatisasi

* Meningkatkan mutu dan produksi danproduktivitas serta bongkar muatdengan pendekatan tungku;promosi dan pemasaran * Diversifikasiintensif OVOP dan produk gift itemkerjasama dengan ke produkperhotelan; houseware dengan

* Mendorong untuk menggunakan bahanmelakukan modernisasi finishing nonmesin dan peralatan di tonic glass.sentra produksi;

* Menumbuhkan wirausahabaru;

* Meningkatkan kompetensiSDM.

---------------------------------------------------------------------------4) IKM Minyak Atsiri * Meningkatkan * Membangun rantai

produktivitas, efisiensi nilai antardan mutu produk dengan industri dariperbaikan metode kerja, hulu, antara danpengembangan teknologi hilir melaluidan penerapan GMP melalui promosi investasipendirian dan perkuatan pendirian

Page 38: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

UPL, dan pemberdayaan industri flavortenaga penyuluh serta dan fragrance.perkuatan UPT; * Memperkuat fungsi

* Memperkuat kelembagaan kelembagaanpelaku minyak atsiri; pelaku usaha

* Membangun proyek minyak atsiri;percontohan penyulingan * Meningkatkanmodern skala kecil dan kemampuanmenengah; produksi industri

* Meningkatkan investasi penghasil produkpada pusat-pusat turunan minyakbahan-bahan baku; atsiri agar

* Meningkatkan jumlah sesuai persyaratandan penerapan SNI; pasar.

* Mendorong untukmelakukan modernisasidan standarisasi alatpenyulingan;

* Menumbuhkan wirausahabaru;

* Membangun industriyang menghasilkanproduk turunan minyak * Mendorongatsiri di daerah kemandirian parapotensial sumber pengusaha untukbahan baku; menjadi

---------------------------------------------------------------------------5) Makanan Ringan * Melakukan diversifikasi pewaralaba;

produk-produk makanan * Mengembangkanringan berbasis potensi kemasan denganbahan baku daerah; bahan bio-

* Menggali dan degradeable.mengembangkan produkmakanan ringantradisional;

* Meningkatkan penerapansistem jaminan mutu(GMP, HACP dansertifikasi Halal) danpenerapan sertifikasiproduk (SNI);

* Mengembangkan teknologiproses dan peralatanyang foodgrade, majudan efisien;

* Meningkatkan kualitaspengemasan danpenggunaan merek;

* Meningkatkan pemasaranmelalui outlet di pusatpasar tradisional danlokasi potensiallainnya;

* Menumbuhkan wirausaha

Page 39: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

baru;---------------------------------------------------------------------------

Pengembangan klaster industri prioritasselanjutnya secara rinci akan dituangkandalam Peta Panduan (Road Map) Pengembanganindustri. Peta Panduan Pengembangan Industriadalah urutan rencana aksi untuk pengembanganklaster industri prioritas dan pengembangankompetensi inti industri daerah. Adapun PetaPanduan Pengembangan Klaster IndustriPrioritas terdiri dari :a) Peta panduan pengembangan basis industri

manufaktur;b) Peta panduan pengembangan industri basis

agro;c) Peta panduan pengembangan industri alat

angkut;d) Peta panduan pengembangan industri

elektronika dan telematika;e) Peta panduan pengembangan industri

penunjang industri kreatif dan industrikreatif tertentu; dan

f) Peta panduan pengembangan industri kecildan menengah tertentu.

Peta Panduan Pengembangan Klaster IndustriPrioritas akan disusun dan ditetapkan olehMenteri yang tugas dan tanggungjawabnya dibidang perindustrian.

3) Menumbuhkan Kompetensi Inti Industri DaerahKompetensi Inti Industri Daerah adalahsekumpulan keunggulan atau keunikansumberdaya termasuk sumber daya alam dankemampuan suatu daerah untuk membangun dayasaing dalam rangka mengembangkan perekonomianProvinsi dan Kabupaten/Kota menujukemandirian.Menumbuhkan industri baru yang potensial yangberbasis pada potensi sumber daya nasional,yang memiliki potensi berkembang yang tinggi,khususnya yang berbasis SDA terbarukan danSDM berpengetahuan maupun keunggulan aspeklain (kondisi geografi, luas bentang wilayah,kekayaan budaya, dan sebagainya) dalam rangkamenyuburkan industri.Dengan diberlakukan otonomi daerah sesuaidengan UU No.32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, pemerintah Daerah,pemerintah daerah diberikan kewenangan untukmembangun daerahnya sesuai dengan potensi danunggulan yang dimiliki. Agar pembangunanindustri di daerah dapat dilaksanakan secara

Page 40: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

efisien dan efektif, maka diperlukansinkronisasi arah pembangunan industri antarapemerintah pusat dengan pemerintah daerahbaik di provinsi maupun kabupaten/kota. Dalamrangka pelaksanaan pembangunan industri didaerah, beberapa permasalahan mendesak masihmenghadang, antara lain:a) Lemahnya infrastruktur listrik, air dan

transportasi;b) Terbatasnya kemampuan kualitas sumber

daya manusia;c) Potensi sumber daya yang dimiliki daerah

belum dapat dimanfaatkan secara optimalsebagai bahan baku industri;

d) Iklim usaha dan investasi daerah yangkurang kondusif;

e) Belum sinerginya kerjasama antar daerahyang memiliki potensi sejenis.

Dengan permasalahan pembangunan industri yangdihadapi dan potensi unggulan dimiliki,pembangunan industri di daerah diperlukanadanya arah yang jelas, fokus danberkelanjutan. Oleh karena itu, pembangunanindustri di daerah dilakukan denganpendekatan kompetensi inti industri daerah.Komoditi unggulan yang mempunyai nilai tambahtinggi dan menimbulkan efek pengganda akandidorong untuk menjadi kompetensi intiindustri daerah, yang merupakan kumpulanterintegrasi dari serangkaian keahlian danteknologi dalam rangka memproduksi komoditiunggulan yang merupakan akumulasi daripembelajaran, yang akan didorong bagikeberhasilan bersaing usaha di daerah.Pengembangan kompetensi inti industri daerahini menghasilkan, antara lain:a) Terselesaikannya ketidakserasian karena

adanya disparitas antar wilayah;b) Terjadinya kerjasama antar daerah

berlandaskan kedekatan dan potensi yangsarna serta masuk dalam rantai nilaikomoditi yang akan dikembangkan.

Langkah-langkah pengembangan industriberbasis daerah dilaksanakan mengingatkondisi tiap-tiap daerah seperti potensiekonominya, tingkat kemajuan industri,budaya, ketersediaan prasarana, keterampilantenaga kerja, kepadatan penduduk berbeda satudengan yang lain sehingga suatu kebijakanindustri yang cocok di satu daerah belumtentu cocok di daerah lain.Dengan memperhatikan arah pembangunan

Page 41: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

industri di daerah dan permasalahan yangdihadapi sektor industri di daerah makasasaran pembangunan sektor industriditetapkan sebagai berikut:a) Memanfaatkan sumber daya termasuk sumber

daya alam yang dimiliki daerah secaraoptimal;

b) Menyebarkan industri ke berbagai daerah;c) Meningkatkan daya saing daerah

berlandaskan keunggulan daerah yangdimiliki;

d) Meningkatkan nilai tambah sepanjangrantai nilai komoditi unggulan daerah;

e) Membangun keunikan yang dimiliki daerah;f) Melakukan kerjasama antar daerah;g) Terbangunnya kerjasama yang harmonis

antar daerah.

Dalam menentukan kompetensi inti industridaerah, beberapa hal yang perlu diperhatikan,antara lain:a) Merupakan produk unggulan di daerah atau

yang memiliki potensi sebagai unggulan;b) Memiliki keterkaitan yang kuat (baik

keterkaitan horizontal maupunketerkaitan vertikal);

c) Produk memiliki keunikan lokal;d) Tersedianya sumber daya manusia dengan

keterampilan yang memadai.

Untuk pengembangan kompetensi inti industridaerah, perlu adanya komitmen dan dukunganyang kuat dari Pemerintah Daerah, lembagalegislatif, dunia usaha dan kalanganakademisi setempat. Langkah-langkahpengembangan kompetensi inti industri daerahadalah sebagai berikut :a) Menciptakan iklim usaha dan investasi

yang kondusif, melalui:* Pemberian pelayanan perizinan "one

stop srvice"* Penghapusan perda-perda yang

bermasalah* Pemberian insentif khusus kepada

penanam modal* Pembangunan infrastruktur listrik,

air dan transportasi* Penataan birokrasi yang efisien

b) Mengembangkan industri unggulanprovinsi, melalui :* Menyusun cetak biru dan strategi

pengembangan industri unggulanprovinsi. Industri unggulanprovinsi adalah industri berbasis

Page 42: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

kompetensi inti dalam skalaprovinsi yang memiliki keunggulankomparatif ataupun kompetitif.

* Pembangunan kawasan industri khususkerja sama antara provinsi,kabupaten/kota dengan pemerintahpusat.

* Pengembangan proyek percontohanproduk unggulan.

* Penetapan industri unggulan melaluiperda.

* Penciptaan mekanisme kerjasama baikantar provinsi maupun antarkabupaten/kota

c) Membangun kompetensi inti industridaerah untuk kabupaten/kota, melali :* Analisis potensi sumber daya yang

dimiliki daerah* Pemilihan komoditi unggulan yang

akan dikembangkan* Penetapan dan penyusunan strategi

Kompetensi inti industri daerah* Pembangunan pusat keunggulan

industri yang menjadi kompetensiinti industri daerah * Peningkatanketerampilan dan keahlian sumberdaya manusia

* Peningkatan efektivitaspengembangan IKM di sentra denganpendekatan OVOP

d) Mengembangkan kerjasama antar daerahbaik yang memiliki potensi yang sama dankedekatan daerah maupun berdasarkancakupan rantai nilai, melalui:* Penyatuan potensi sumberdaya yang

dimiliki beberapa daerah danmemanfaatkannya secara optimalsebagai bahan baku industri melaluipertukaran sumber daya

* Perwujudan kesatuan antarkabupaten/kota melalui pembentukanindustrial regional management(regional market, core competence,networking)

* Pengambilan keputusan secarakonsensus dalam rangka mencapaisinergitas antar daerah Produkunggulan yang di dorong menjadikompetensi inti industri daerahtelah ditetapkan pada masing-masingprovinsi, sebagaimana tersaji padahalaman berikut :

Page 43: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

Lampiran berupa tabel tidak dapat ditampilkan (lihat fisik)

5. Arah Operasional Pembangunan Industri Sebagaijabaran yang lebih operasional daripesan-pesan yang termuat dalam TujuanPembangunan, Azas-azas Pembangunan, sertaSasaran, maka arah pembangunan industriadalah ditetapkan sebagai berikut:a) Menciptakan Kesempatan Kerja dalam

Jumlah Besar Segala upaya pembangunanindustri, baik di tahap pemulihanekonomi maupun upaya pembangunanindustri-industri baru dan perluasan,diorientasikan untuk sesegera mungkinmenciptakan kesempatan kerja yangsebesar-besarnya.

b) Melanjutkan Program Revitalisasi,Konsolidasi dan Restrukturisasi IndustriBeberapa sub sektor industri potensialyang terkena krisis, yang bisadisehatkan dalam waktu relatif pendek,namun tanpa memerlukan investasi relatifbesar, perlu segera dipulihkan melaluiprogram revitalisasi, konsolidasi danrestrukturisasi dengan dukunganfasilitas pemerintah.

c) Mengoptimalkan Pasar Dalam Negeri danPendayagunaan Potensi Dalam NegeriLangkah-langkah peningkatan optimalisasipasar dalam negeriserta pendayagunaanpotensi dalam negeri sebagai base loaduntuk membangun kemampuan ekspor.Langkah-langkah yang dapat lebihmemantapkan kehidupan dan pertumbuhanindustri secara bersamaan juga ditempuh,antara lain peningkatan penggunaanproduk dalam negeri di sektor-sektorpenting yang dikuasai pemerintah(energi, telekomunikasi, teknologiinformasi dan komunikasi), kampanye citapenggunaan produk dalam negeri,memasyarakatkan kesadaran mutu (antaralain, melalui standardisasi mutu danGMP), memberantas penyelundupan, dansebagainya.

d) Meningkatkan Daya Saing Menggalakkanprogram efisiensi biaya produksi disemua komponen biaya, baik yang langsungmaupun tak langsung, serta menerapkanstandardisasi, termasuk di bidangperaturan/birokrasi dan infrastruktur,gerakan peningkatan mutu dan agresivitaspemasaran.

Page 44: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

D. FASILITAS PEMERINTAHDalam rangka menumbuhkan dan atau mempercepat pembangunanindustri nasional, pemerintah dapat memberikan fasilitaskepada:a. industri prioritas tinggi, baik industri prioritas

nasional maupun industri prioritas berdasarkankompetensi inti industri daerah;

b. industri pionir;c. industri yang dibangun di daerah terpencil,tertinggal,

perbatasan atau daerah lain yang dianggap perlu;d. industri yang melakukan penelitian, pengembangan dan

inovasi;e. industri yang menunjang pembangunan infrastruktur;f. industri yang melakukan alih teknologi;g. industri yang menjaga kelestarian lingkungan hidup;h. industri yang melakukan kemitraan dengan usaha mikro,

kecil, menegah, atau koperasi;i. industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau

peralatan yang diproduksi di dalam negeri; atauj. industri yang menyerap banyak tenaga kerja.

Yang dimaksud dengan Industri Prioritas Tinggi yaitu industriprioritas yang berorientasi ekspor dan menyerap tenaga kerjadan atau mampu mendukung secara signifikan kegiatan-kegiatanekonomi sebagai berikut :a. Pengembangan infrastruktur;b. Menanggulangi kemiskinan; atauc. Meningkatkan kemampuan industri pertahanan di dalam

negeri.

Sedangkan industri pionir adalah industri yang memilikiketerkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalitasyang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memilikinilai strategis bagi perekonomian nasional. Fasilitaspemerintah yang dimaksud dalam Peraturan Presiden ini adalahsebagaimana ditetapkan dalam Pasal 18 dan Pasal 21 Undang-undang Nomor 25 Tahun 207 tentang Penanaman Modal. Pemberianfasilitas dapat dilakukan peninjauan paling lama setiap 2(dua) tahun. Adapun mekanisme pemberian fasilitas pemerintahdilaksanakan melalui proses sebagai berikut :a. Permohonan pemberian fasilitas diajukan kepada Tim

Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi(TimNas PEPI).

b. Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan PeningkatanInvestasi mengkaji, merumuskan, mengevaluasi danmerekomendasikan pemberian atau pencautan fasilitaspemerintah kepada Menteri atau Pejabat terkait untukdiproses lebih lanjut penetapannya.

c. Prosedur dan mekanisme tersebut diatur lebih lanjutoleh Ketua Harian Tim Nasional Peningkatan Ekspor danPeningkatan Investasi.

Page 45: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA · riil pascakrisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor industri. Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO