2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 6494) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 6626);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 9 tahun 2020 tentang
Pembentukan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 328);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10 tahun 2020 tentang Akreditasi Asosiasi Badan Usaha Jasa
Konstruksi, Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi, dan Asosiasi Terkait
Rantai Pasok Konstruksi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 329);
5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 1792/KPTS/M/2020 tentang Pengurus Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Periode 2021-2024;
6. Keputusan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor
01/KPTS/LPJK/I/2021 tentang Koordinator Bidang Pembagian
Tugas Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Periode 2021-
2024.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan Surat Edaran ini adalah:
1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan
Akreditasi Asosiasi Badan Usaha, Asosiasi Profesi, dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi Jasa Konstruksi, serta sebagai panduan
pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi terhadap asosiasi terakreditasi.
2. Pedoman ini bertujuan untuk membantu peserta Akreditasi dalam
mengajukan permohonan serta menyiapkan data dan dokumen persyaratan pengajuan Akreditasi, membantu Pokja dalam melakukan verifikasi dan validasi, serta mengevaluasi kesesuaian pemenuhan
standar Akreditasi, hak dan kewajiban serta kinerja asosiasi
D. RUANG LINGKUP
Lingkup Surat Edaran ini meliputi: 1. Pedoman Teknis Akreditasi Asosiasi Badan Usaha Jasa
Konstruksi; 2. Pedoman Teknis Akreditasi Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi; 3. Pedoman Teknis Akreditasi Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa
Konstruksi; dan 4. Pedoman Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Asosiasi Badan
Usaha, Asosiasi Profesi, dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Terakreditasi.
A. PEDOMAN TEKNIS AKREDITASI ASOSIASI BADAN USAHA JASA
KONSTRUKSI.
BAB I KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Jasa Konstruksi : Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi;
2. Akreditasi : Kegiatan penilaian dan bentuk pengakuan formal untuk menentukan kelayakan;
3. Akreditasi Asosiasi
: Kegiatan penilaian dan bentuk pengakuan formal sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu asosiasi untuk menentukan kelayakan asosiasi;
4. Asosiasi Badan Usaha Jasa Konstruksi
: Organisasi berbadan hukum yang mewadahi BUJK, yang selanjutnya disebut Asosiasi Badan Usaha;
5. Ketua Asosiasi Badan Usaha
: Penanggungjawab Badan Usaha, Komisaris, Direktur, atau pemilik perusahaan yang tertera pada akta perusahaan dan memiliki kartu tanda anggota Asosiasi Badan Usaha;
6. Pengarah : Tim yang ditetapkan untuk memberikan arahan dan evaluasi dalam pelaksanaan Akreditasi Asosiasi;
7. Kelompok Kerja
(Pokja)
: Sekelompok penilai yang memiliki tugas membantu
Pengarah dalam melaksanakan proses Verifikasi dan Validasi;
8. Sekretariat : Unit yang bertugas melaksanakan administrasi pelaksanaan Akreditasi Asosiasi;
9. Aplikasi Akreditasi
: Aplikasi perangkat lunak sistem permohonan Akreditasi secara elektronik berbasis web yang terpasang di server PUPR yang dapat diakses melalui website
https://akreditasijakon.pu.go.id
10. Isian elektronik : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen isian yang dapat diisi oleh pengguna aplikasi;
11. Format Isian Elektronik Data Persyaratan Akreditasi
: Format isian elektronik pada aplikasi Akreditasi yang digunakan peserta pemohon Akreditasi untuk memasukkan dan mengirimkan data persyaratan Akreditasi.
LAMPIRAN
01/SE/LPJK/2021
SURAT EDARAN KETUA LEMBAGA
PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS AKREDITASI SERTA
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
ASOSIASI BADAN USAHA, ASOSIASI
PROFESI, DAN ASOSIASI TERKAIT RANTAI
PASOK JASA KONSTRUKSI TERAKREDITASI.
Bagian Kedua Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Pedoman ini adalah:
1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan Akreditasi
Asosiasi Badan Usaha Jasa Konstruksi.
2. Pedoman ini bertujuan untuk membantu peserta Akreditasi dalam
mengajukan permohonan serta menyiapkan data dan dokumen persyaratan pengajuan Akreditasi Asosiasi Badan Usaha, serta membantu Pokja dalam melakukan verifikasi dan validasi.
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
1. Pengajuan permohonan dan persyaratan Akreditasi; 2. Verifikasi dan validasi; 3. Penilaian dan penetapan; 4. Penilaian; 5. Jadwal; dan 6. Penutup.
BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN DAN PERSYARATAN AKREDITASI
1. Pengumuman pelaksanaan Akreditasi Asosiasi Badan Usaha tercantum pada
running text dan microsite situs WEB KEMENTERIAN PUPR (www.pu.go.id)
dan WEB LPJK (www.lpjk.pu.go.id) serta surat resmi dari Ketua LPJK kepada
seluruh pimpinan Asosiasi Badan Usaha yang disampaikan secara elektronik. 2. Pemohon menyampaikan permohonan Akreditasi asosiasi, dokumen
persyaratan Akreditasi, dan dokumen tambahan secara elektronik melalui
aplikasi Akreditasi dengan laman pendaftaran
https://akreditasijakon.pu.go.id. 3. Dalam hal aplikasi Akreditasi belum tersedia atau terdapat kendala mengakses
aplikasi, permohonan Akreditasi disampaikan kepada Pengarah melalui
Sekretariat dengan cara mengisi format registrasi sesuai format 1, format 2
dan format 3 sebagaimana tercantum dalam lampiran angka XI Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 melalui email [email protected]. 4. Pemohon Akreditasi adalah:
a. Permohonan Akreditasi terbuka dan dapat diikuti oleh Asosiasi Badan
Usaha yang memiliki jenis usaha pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi
konstruksi, dan pekerjaan konstruksi terintegrasi;
b. Asosiasi Badan Usaha yang memiliki jenis usaha pekerjaan konstruksi
terdiri atas kategori Asosiasi Badan Usaha Umum dan Asosiasi Badan
Usaha Khusus;
c. Asosiasi Badan Usaha Umum merupakan Asosiasi Badan Usaha yang
mewadahi Badan Usaha pada lebih dari 1(satu) klasifikasi usaha, baik
yang memiliki cabang maupun tidak memiliki cabang;
d. Asosiasi Badan Usaha Khusus merupakan Asosiasi Badan Usaha yang
mewadahi Badan Usaha pada 1 (satu) subklasifikasi usaha atau 1 (satu)
klasifikasi usaha, baik yang memiliki cabang maupun yang tidak memiliki
cabang.
5. Larangan Pertentangan Kepentingan Pengurus Asosiasi Badan Usaha tidak merangkap sebagai pengurus pada
Asosiasi Badan Usaha lain yang mengikuti proses Akreditasi yang sama, dan
dibuktikan dengan surat pernyataan. 6. Satu Data Peserta
a. Setiap Asosiasi Badan Usaha hanya diperbolehkan untuk menyampaikan
satu data permohonan Akreditasi;
b. Data Asosiasi beserta seluruh cabang disampaikan oleh Asosiasi tingkat pusat;
c. Setiap Asosiasi cabang yang menjadi anggota dari satu Asosiasi Badan
Usaha dilarang menjadi pemohon Akreditasi Asosiasi Badan Usaha secara
sendiri. 7. Biaya Akreditasi
a. Peserta sepenuhnya menanggung biaya untuk mengikuti proses Akreditasi;
b. Tim Akreditasi tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta;
c. Setiap permohonan yang lengkap dikenakan biaya Akreditasi yang
besarannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
penerimaan negara bukan pajak;
d. Tata cara pembayaran biaya Akreditasi mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara;
e. Pembayaran biaya Akreditasi paling lambat 5 (lima) hari sejak bukti
tagihan diterbitkan.
8. Dokumen Persyaratan Akreditasi terdiri dari:
a. Surat Permohonan Akreditasi ditandatangani Ketua Umum atau sebutan
lain sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi, sesuai
format 1 yang tercantum pada lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2021;
b. Data administrasi Asosiasi, sesuai format 2 yang tercantum pada lampiran
angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021;
c. Salinan Akta Notaris atas pendirian Asosiasi;
d. Salinan Pengesahan badan hukum perkumpulan dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia;
e. Salinan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga-tata Kelola
organisasi;
f. Surat Keterangan Domisili atau keterangan lain yang menunjukkan tempat
kantor asosiasi berada;
g. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama asosiasi;
h. Salinan daftar pegawai beserta salinan kartu Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan karyawan serta bukti pembayaran bulan terakhir;
i. Data Jumlah dan sebaran anggota untuk asosiasi yang memiliki cabang
atau jumlah anggota untuk asosiasi yang tidak memiliki cabang dilengkapi
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)/Nomor Induk Berusaha (NIB) yang
masih berlaku efektif dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih
berlaku;
j. Bukti program pemberdayaan dilengkapi Salinan:
1) Program pengembangan usaha atau pengembangan profesi
berkelanjutan untuk 5 (lima) tahun kedepan;
2) Laporan pelaksanaan pengembangan usaha atau pengembangan
profesi berkelanjutan dalam 2 (dua) tahun terakhir;
k. Bukti pemilihan pengurus secara demokratis dilampiri salinan:
1) Berita acara musyawarah nasional atau sejenisnya yang dilengkapi
dengan publikasi, Surat Keputusan penyelenggaraan, surat undangan,
hasil keputusan, dokumentasi foto, dan daftar hadir musyawarah
nasional atau sejenisnya;
2) Struktur kepengurusan organisasi asosiasi pusat dan/atau cabang.
l. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah yang memiliki cabang
berupa kantor dan sumber daya manusia dan perlengkapan kantor yang
dilampiri:
1) Salinan bukti status kepemilikan kantor atau perjanjian sewa/kontrak;
2) Foto kantor asosiasi secara keseluruhan dengan tampak depan memuat
papan nama asosiasi;
3) Salinan keputusan kepengurusan dan karyawan asosiasi;
4) Foto dan daftar kepemilikan peralatan kantor.
m. Surat pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan asosiasi yang
ditandatangani oleh ketua umum atau sebutan lain, sesuai dengan format
4 yang tercantum dalam lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor
14 Tahun 2021;
n. Surat pernyataan kebenaran isi dokumen, ditandatangani oleh ketua
umum atau sebutan lain, sesuai dengan format 5 yang tercantum dalam
Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021;
o. Pakta Integritas yang ditandatangani oleh ketua umum atau sebutan lain
sesuai dengan Format 6 yang tercantum dalam lampiran angka XI,
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021;
p. Salinan Laporan Kinerja Tahunan Asosiasi atau Surat Kesanggupan
penyampaian laporan tahunan yang ditandatangani oleh ketua umum atau
sebutan lain, sesuai dengan Format 7 yang tercantum dalam Lampiran
angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021;
q. Salinan dokumen kode etik, dokumen tata laku, dan keberadaan dewan
etik atau sebutan lain;
r. Salinan dokumen program kerja masa bakti kepengurusan;
s. Salinan laporan keuangan tahun terakhir asosiasi sebelum pengajuan
permohonan Akreditasi yang telah diaudit kantor akuntan publik yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
t. Surat Pernyataan Pengurus Asosiasi tidak merangkap sebagai pengurus
pada Asosiasi Badan Usaha lain yang ditandatangani oleh ketua umum
atau sebutan lain, sesuai dengan Format 9 yang tercantum dalam
lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021. 9. Dokumen tambahan persyaratan terdiri atas:
a. Salinan dokumen Sistem manajemen mutu atau dokumen mutu; b. Salinan perjanjian kerjasama/nota kesepahaman bersama dengan
organisasi internasional;
c. Salinan perjanjian kerjasama/nota kesepahaman bersama dengan
kementerian/lembaga/pemerintah daerah/instansi lainnya; d. Salinan laporan pengabdian masyarakat atau tanggung jawab sosial; e. Salinan dokumen partisipasi perumusan kebijakan; f. Situs web dan/atau pangkalan data sistem informasi.
10. Penyampaian Data Persyaratan Akreditasi
a. Pemohon mengirimkan data persyaratan Akreditasi dalam bentuk digital
melalui aplikasi Akreditasi kepada Pokja sesuai jadwal yang ditetapkan;
b. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan persyaratan Akreditasi yang
disampaikan. Kelalaian menyampaikan keterangan yang disyaratkan dalam
dokumen persyaratan Akreditasi sepenuhnya merupakan risiko peserta. c. Sekretariat memeriksa kelengkapan data persyaratan Akreditasi; d. Dalam persyaratan lengkap atau belum lengkap sekretariat akan
menyampaikan pemberitahuan kelengkapan atau ketidaklengkapan
dokumen secara tertulis melalui aplikasi https://akreditasijakon.pu.go.id
atau email asosiasi yang terdaftar pada aplikasi; e. Dalam hal persyaratan dinyatakan belum lengkap, pemohon harus
melengkapi kekurangan persyaratan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak
pemberitahuan ketidaklengkapan dokumen diterima;
f. Dalam hal pemohon tidak melengkapi kekurangan persyaratan dalam batas
waktu yang ditetapkan, permohonan dinyatakan gugur. 11. Surat permohonan dan surat pernyataan ditandatangani secara digital melalui
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang telah diakui oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika. Surat permohonan dan surat pernyataan yang
membutuhkan tanda tangan digital, meliputi: a. Surat permohonan Akreditasi; b. Surat pernyataan kebenaran isi dokumen; c. Surat pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan asosiasi; d. Pakta integritas; e. Surat pernyataan pengurus Asosiasi tidak merangkap; f. Surat pernyataan dari Sekretaris/Sekretaris Umum atau sebutan lain sesuai
AD/ART dalam hal Ketua Umum berhalangan. 12. Dalam hal provider tanda tangan digital belum beroperasi, maka dilakukan
penandatangan di atas materai (cap basah). Seluruh surat permohonan dan
surat pernyataan asli beserta bukti bahwa tanda tangan digital belum
selesai diproses (dibuktikan dengan screenshoot bukti registrasi ke
seluruh PSrE yang diakui oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
atau bukti belum diverifikasi) agar dipindai serta dikirimkan ke Sekretariat
Tim Akreditasi dengan alamat:
Sekretariat Tim Akreditasi Kantor LPJK
Jl. Wijaya I Nomor 68 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Dokumen diterima oleh Sekretariat Tim Akreditasi setiap hari kerja dan paling
lambat diterima tiap periode Akreditasi:
a. Periode 1 pada tanggal 20 Maret;
b. Periode 2 pada tanggal 20 Juli;
c. Periode 3 pada tanggal 20 November. 13. Dalam hal Ketua Umum berhalangan, maka dokumen surat permohonan
Akreditasi ditandatangani oleh Sekretaris/Sekretaris Umum atau sebutan lain sesuai AD/ART dan dilengkapi dengan Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa Ketua Umum berhalangan.
14. Setelah batas waktu pemasukan data persyaratan Akreditasi tiap periode
berakhir, maka aplikasi Akreditasi akan menerima data kembali untuk periode
akreditasi selanjutnya 1 (satu) hari setelah tanggal penetapan periode tersebut
berakhir.
BAB III
VERIFIKASI DAN VALIDASI
1. Pokja akan melakukan Verifikasi dan Validasi terhadap data persyaratan
Akreditasi dan data tambahan Akreditasi.
2. Verifikasi dan Validasi oleh Pokja, dapat dilakukan melalui:
a. Klarifikasi dan konfirmasi kepada pemohon dan/atau pihak terkait; dan/atau
b. Peninjauan lapangan.
3. Klarifikasi dan Konfirmasi
a. Pokja dapat melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap hal-hal yang
tidak jelas dalam data persyaratan Akreditasi dan data tambahan kepada
pemohon. Pemohon harus memberikan tanggapan atas klarifikasi secara
tertulis; b. Pokja dapat melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap hal-hal yang
tidak jelas dalam data persyaratan Akreditasi dan data tambahan kepada
pihak- pihak/instansi terkait. 4. Peninjauan Lapangan
a. Peninjauan lapangan meliputi peninjauan administrasi, sarana, dan prasarana;
b. Hasil peninjauan lapangan akan dituangkan dalam berita acara peninjauan
lapangan terkait ada dan tidak adanya syarat administrasi, sarana dan
prasarana; c. Dalam hal tidak dimungkinkan untuk dilakukan peninjauan lapangan,
pemohon wajib mengirimkan bukti keberadaan administrasi, sarana, dan
prasarana yang dimilikinya berupa foto terutama untuk sarana dan
prasarana;
d. Hasil peninjauan lapangan dan hasil pemeriksaan persyaratan dan
dokumen lain dituangkan dalam berita acara hasil Verifikasi dan Validasi.
5. Hasil verifikasi dan validasi dituangkan dalam berita acara hasil verifikasi dan
validasi dengan menggunakan Format 8 yang tercantum dalam Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
6. Dalam hal hasil Verifikasi dan Validasi menyatakan tidak benar atau tidak sah atau tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Tabel 1 lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021, permohonan dinyatakan gugur.
7. Dalam hal hasil Verifikasi dan Validasi menyatakan benar, sah, dan memenuhi
persyaratan, dilanjutkan ke tahap penilaian. 8. Dalam hal asosiasi gugur pada tahap Verifikasi dan Validasi, Pokja akan
memberikan catatan penyebab asosiasi dinyatakan gugur. 9. Tatacara Verifikasi dan Validasi Dokumen Persyaratan Akreditasi
9.1 Jumlah dan Sebaran Asosiasi Badan Usaha a. Jumlah dan sebaran anggota dinilai dari jumlah anggota tetap Asosiasi
Badan Usaha yang memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)/Nomor
Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih
berlaku;
b. Pokja memeriksa Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)/Nomor Induk
Berusaha (NIB) dan masa berlaku Sertifikat Badan Usaha (SBU)
dengan ketentuan: 1) Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang diakui adalah yang sudah
konversi dalam bentuk elektronik dan tertuang dalam Sistem
Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI) (https://siki.lpjk.go.id)
berdasarkan baseline ketetapan cut off dari Pokja.
2) Nomor Induk Berusaha (NIB) yang diakui adalah yang tertuang
dalam Sistem Online Single Submission (https://oss.go.id) 3) Dalam hal Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang terbitnya
sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
dan masih berlaku, maka IUJK tetap dihitung dan sah.
c. Pokja memeriksa kesesuaian Nomor Induk Berusaha (NIB) dan
Sertifikat Badan Usaha (SBU) anggota tiap cabang yang didapat dari
layanan daring (online) milik penerbit dokumen yang tersedia.
1) Jasa Konsultansi Konstruksi a) pengecekan keabsahan cabang paling sedikit 17 (tujuh belas)
cabang, dimana cabang yang dinilai sah adalah: - Memiliki kantor cabang; - memiliki prasarana kantor; - memiliki karyawan.
b) Cek keabsahan masing-masing cabang mempunyai paling
sedikit 15 (lima belas) anggota di setiap cabang. Ketentuan
anggota yang sah adalah yang terdaftar pada SIKI LPJK
(https://siki.lpjk.pu.go.id) dengan batas penetapan baseline
SIKI adalah akhir bulan sebelum bulan surat permohonan
(bulan n-1)
2) Pekerjaan Konstruksi a) Keabsahan Kategori Umum Cabang
Pengecekan keabsahan cabang paling sedikit 10 (sepuluh)
cabang, dimana cabang yang dinilai sah adalah: - Memiliki kantor cabang - memiliki prasarana kantor - memiliki karyawan - masing-masing cabang memiliki paling sedikit 100 (seratus)
anggota disetiap cabang;
- telah terdaftar pada SIKI LPJK (https://siki.lpjk.pu.go.id)
dengan batas penetapan baseline SIKI adalah akhir bulan
sebelum bulan surat permohonan (bulan n-1)
b) Keabsahan Kategori Umum Tanpa Cabang: - pengecekan keabsahan memiliki anggota paling sedikit 40
(empat puluh) anggota - telah terdaftar pada SIKI LPJK (https://siki.lpjk.pu.go.id)
dengan batas penetapan baseline SIKI adalah akhir bulan sebelum bulan surat permohonan (bulan n-1)
c) Keabsahan kategori Khusus Cabang: Pengecekan keabsahan cabang paling sedikit 10 (sepuluh)
cabang, dimana cabang yang dinilai sah adalah:
- Memiliki kantor cabang - memiliki prasarana kantor - memiliki karyawan - memiliki anggota paling sedikit 10 (sepuluh) anggota di setiap
cabang - telah terdaftar pada SIKI LPJK (https://siki.lpjk.pu.go.id)
dengan batas penetapan baseline SIKI adalah akhir bulan sebelum bulan surat permohonan (bulan n-1)
d) Keabsahan Kategori Khusus Tanpa Cabang:
- pengecekan keabsahan memiliki anggota paling sedikit 30 (tiga puluh) anggota
- telah terdaftar pada SIKI LPJK (https://siki.lpjk.pu.go.id) dengan batas penetapan baseline SIKI adalah akhir bulan sebelum bulan surat permohonan (bulan n-1)
3) Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi: a) memiliki anggota paling sedikit 30 (tiga puluh) anggota
b) telah terdaftar pada SIKI LPJK (https://siki.lpjk.pu.go.id) dengan batas penetapan baseline SIKI adalah akhir bulan sebelum bulan surat permohonan (bulan n-1)
9.2 Pemberdayaan Anggota
a. Jenis-jenis kegiatan yang termasuk kegiatan pemberdayaan anggota adalah : 1) Focus Group Discussion, yang mengeksplorasi masalah/isu
strategis yang spesifik, yang relevan/berkaitan dengan Badan Usaha
Jasa Konstruksi. 2) Workshop baik skala nasional maupun internasional yang sifatnya
membahas mengenai permasalahan/isu strategis/sosialisasi
pengaturan yang selalu muncul terkait dengan Badan Usaha jasa
konstruksi serta ada perumusan penyelesaian masalah yang diambil
baik mengikat kepada peserta ataupun tidak mengikat kepada
peserta. 3) Seminar/Konferensi baik skala nasional maupun internasional
dengan topik/tema seminar relevan dengan Badan Usaha jasa
konstruksi 4) Pertemuan Ilmiah baik skala nasional maupun internasional
dengan topik/tema pertemuan ilmiah relevan dengan Badan Usaha
jasa konstruksi.
5) Pelatihan yang bersifat non formal yang relevan dengan penunjang
kegiatan Badan Usaha jasa konstruksi. 6) Pendidikan yang bersifat formal yang relevan dengan penunjang
kegiatan Badan Usaha jasa konstruksi. 7) Pendampingan Hukum baik itu berupa konsultasi hukum ataupun
penyuluhan hukum 8) Bimbingan Teknis Dan/Atau Pendampingan Insentif. 9) Pembelajaran Tekstual Dan/Atau Interaktif Berbasis Teknologi
Informasi Jarak Jauh.
b. Satu kegiatan Focus Group Discussion, Workshop,
Seminar/Konferensi, Pertemuan Ilmiah, Pelatihan atau Pendidikan
dinilai sah disertai bukti:
1) undangan 2) daftar hadir 3) Laporan 4) Foto Dokumentasi
c. Tidak seluruh jenis kegiatan Pemberdayaan Anggota harus
dilaksanakan, namun harus sudah dilaksanakan paling sedikit 10
(sepuluh) kegiatan per tahun sehingga selama periode 2 (dua) tahun
terakhir paling sedikit 20 (dua puluh) kegiatan; d. Program Pengembangan Usaha Berkelanjutan untuk 5 (lima) tahun
kedepan paling sedikit 10 (sepuluh) kegiatan per tahun.
9.3 Pemilihan Pengurus Secara Demokratis
a. Pengecekan nama kegiatan pemilihan pengurus yang tercantum dalam
AD/ART, seperti Munas, Musda dan lain-lain; b. Asosiasi membuat ringkasan mekanisme pemilihan pengurus secara
demokratis sesuai AD/ART;
c. Dalam hal ketentuan mengenai periode musyawarah nasional, kongres,
atau sejenisnya tidak tertuang dalam AD/ART, maka musyawarah atau
kongres dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; d. Pelaksanaan pemilhan pengurus melalui munas atau kongres
disertakan bukti berita acara serta dokumen pendukungnya yang
mencakup: 1) publikasi 2) surat Keputusan penyelenggaraan 3) surat undangan 4) hasil keputusan atau hasil musyawarah 5) dokumentasi foto 6) daftar hadir dan
7) laporan
9.4 Struktur kepengurusan organisasi asosiasi pusat dan/atau cabang
Struktur kepengurusan organisasi asosiasi baik pusat dan/atau cabang
dinyatakan sah apabila sesuai dengan AD/ART, untuk posisi Ketua,
Sekretaris, Sekjen, Bendahara dan Dewan Etik.
9.5 Sarana dan Prasarana Pusat dan Daerah
Pemohon Akreditasi dinyatakan gugur bila tidak memenuhi ketentuan 3
(tiga) kategori utama yaitu kepemilikan bangunan gedung kantor,
peralatan kantor, dan SDM. Kepemilikan website dan pangkalan data
sistem akan menambah skoring asosiasi. a. Bangunan Kantor (Wajib)
1) pengecekan alamat kantor apakah ada persamaan alamat kantor
dengan asosiasi lain; 2) pengecekan konsistensi alamat kantor dengan Surat Keterangan
Domisili; 3) pengecekan foto kantor asosiasi secara keseluruhan dengan tampak
depan yang memuat papan nama asosiasi;
4) dalam hal beberapa asosiasi berkantor pada satu alamat kantor
yang sama, maka peserta yang dinyatakan sah adalah yang
melakukan perjanjian sewa dengan pemilik bangunan kantor, yang
dibuktikan dengan salinan dokumen kontrak perjanjian sewa; 5) dalam hal asosiasi menyatakan melakukan penggunakan kantor
virtual, maka kepemilikan kantor dinyatakan tidak sah. b. Perlengkapan Kantor (Wajib)
1) pengecekan bahwa kantor minimal memiliki meja, kursi, telp/fax,
komputer, printer dan jaringan internet;
2) pengecekan kepemilikan cabang;
3) cabang yang diakui yang memiliki perlengkapan kantor minimal
sesuai poin (1) di atas. c. Sumber Daya Manusia (Wajib)
1) Cek daftar karyawan asosiasi; 2) Salinan keputusan atau perjanjian kerja karyawan asosiasi;
d. Website 1) Adanya Kepemilikan website akan menambah skoring asosiasi; 2) Dengan minimal konten website adalah kegiatan dan produk
asosiasi. 3) dapat dibuktikan dengan screen shoot dan/atau bukti lainnya
seperti menulis alamat website asosiasi. e. Pangkalan data sistem informasi
1) Cek adanya pangkalan data sistem informasi dalam website. 2) Adanya Kepemilikan pangkalan data sistem informasi dalam website
asosiasi akan menambah skoring asosiasi.
9.6 Pelaksanaan Kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan a. Akta notaris atas pendirian asosiasi:
1) memeriksa nama, tanggal pendirian asosiasi, kedudukan asosiasi
pada akta notaris dan notaris yang membuat; 2) memeriksa akta bila terjadi perubahan pengurus; 3) pengecekan kesesuaian data yang disampaikan dengan data dalam
https://ahu.go.id.
b. Pengesahan badan hukum perkumpulan dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia:
1) keabsahan dokumen yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan
HAM, antara lain pejabat yang menandatangani Kepmen dan
stempel/barkode pengesahan.
2) apabila pengesahan badan hukum perkumpulan asosiasi disebut
sebagai “perkumpulan”, maka tetap dianggap sah;
3) Bila ada keraguan maka dilakukan pengecekan keaslian dokumen
yang disampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM.
c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dicek keabsahannya
bersamaan dengan akta pendirian asosiasi.
d. Surat keterangan domisili atau keterangan lain yang menunjukkan
tempat kantor asosiasi berada dengan pengecekan konsistensi Surat
Keterangan Domisili dengan alamat kantor sesuai butir 9.5 huruf a.
e. Nomor pokok wajib pajak atas nama asosiasi: 1) pengecekan NPWP dengan cara online Konfirmasi Status Wajib Pajak
(KSWP); 2) SPT tahun terakhir; 3) bila ditemukan dalam KSWP NPWP yang bersangkutan tidak valid
maka asosiasi harus menyerahkan surat pernyataan clear pajak dari
kementerian keuangan.
f. Seluruh karyawan asosiasi telah terdaftar sebagai anggota aktif badan
penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan dan badan
penyelenggara jaminan sosial kesehatan: 1) pengecekan daftar karyawan asosiasi di pusat dan daerah (cabang); 2) pengecekan ada atau tidaknya salinan Kartu badan penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan badan penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan seluruh karyawan asosiasi; 3) bila ada keraguan Pokja akan melakukan pengecekan ke instansi
yang mengeluarkan dokumen;
4) pengecekan ada atau tidaknya bukti pembayaran bulan terakhir
untuk BPJS.
g. Surat pernyataan bahwa tidak dalam sengketa kepengurusan asosiasi: 1) pengecekan keabsahan Surat Pernyataan Tidak Ada Sengketa; 2) apakah ada informasi bahwa Asosiasi yang diperiksa sedang ada
sengketa? Bila ada informasi tentang sengketa maka perlu
dilakukan klarifikasi baik kepada asosiasi yang bersangkutan
maupun kepada pihak yang bersengketa.
h. Dokumen kode etik, dokumen kode tata laku, dan keberadaan dewan etik: 1) pengecekan dokumen kode etik atau tata laku; 2) pengecekan dokumen penunjukan dan nama-nama dewan etik; 3) dalam hal Dewan Etik bersifat ad hoc atau dirangkap oleh pengurus,
maka ketentuan tersebut harus sesuai dengan AD/ART; 4) apabila ditemukan ada keraguan terhadap keberadaan dewan etik
maka perlu dilakukan klarifikasi.
i. Dokumen program kerja masa bakti kepengurusan asosiasi: 1) pengecekan ada atau tidaknya program kerja masa bakti
kepengurusan asosiasi; 2) pengecekan rasionalitas program kerja masa bakti kepengurusan
asosiasi setiap tahunnya sesuai dengan bidangnya; 3) pengecekan program kerja asosiasi pada masa kepengurusan
berjalan. j. Laporan keuangan tahun terakhir asosiasi sebelum pengajuan
permohonan Akreditasi yang telah diaudit kantor akuntan publik yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
1) pengecekan laporan keuangan asosiasi pusat dan cabang yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik;
k. Surat pernyataan bahwa pengurus Asosiasi Badan Usaha tidak
merangkap sebagai pengurus pada Asosiasi Badan Usaha lain: 1) Surat pernyataan yang ditandatangani oleh ketua umum atau
sebutan lain; 2) pengecekan apakah pengurus asosiasi merangkap sebagai pengurus
pada asosiasi lain bila ya maka perlu dilakukan klarifikasi; 3) pengecekan terhadap pengurus inti asosiasi pusat (ketua, sekretaris,
dan bendahara) terkait rangkap jabatan;
4) bila diduga merangkap akan diklarifikasi dan bila benar merangkap
maka akan digugurkan.
9.7 Dokumen tambahan lain Pengecekan ada atau tidaknya dokumen tambahan lain yang akan
menambah skoring asosiasi.
a. sistem manajemen mutu atau dokumen mutu; 1) pengecekan Salinan system manajemen mutu atau dokumen mutu
yang dimiliki Asosiasi.
b. afiliasi dengan organisasi internasional yang terkait dengan Jasa Konstruksi; 1) pengecekan bukti asosiasi berafiliasi dengan organisasi internasional
sejenis. c. Kerjasama pemberdayaan anggota dengan kementerian, lembaga,
pemerintah daerah, atau instansi lainnya; 1) pengecekan bukti berupa dokumen kerjasama.
d. pengabdian masyarakat atau tanggung jawab sosial; 1) pengecekan bukti berupa kegiatan Coorporate Social Responsibility
(CRS)-nya dalam bentuk dokumentasi dan laporan kegiatan.
e. partisipasi dalam perumusan Kebijakan pemerintah; 1) pengecekan bukti berupa keikutsertaan dalam forum perumusan
kebijakan pemerintah.
f. dokumen rapat pengurus terjadwal: 1) pengecekan jenis-jenis rapat yang ada dalam AD/ART; 2) pengecekan apakah jadwal rapat pengurus sesuai dengan jenis
rapat yang ada dalam AD/ART.
g. Ketua Asosiasi Badan Usaha merupakan penanggung jawab Badan Usaha, komisaris, direktur, atau pemilik perusahaan yang tertera pada akta perusahaan dan memiliki kartu tanda anggota Asosiasi Badan Usaha: 1) pengecekan keabsahan Kartu tanda Anggota untuk Ketua Asosiasi,
Komisaris, direktur atau pemilik perusahaan;
2) pengecekan salinan sertifikat Badan Usaha atau bukti pendukung
lainnya.
10. Alur Tata Cara Akreditasi
BAB IV PENILAIAN
1. Penilaian terhadap Asosiasi Badan Usaha yang memenuhi persyaratan
diatas dilakukan penilaian lanjutan terhadap kriteria sebagai berikut: i. Jumlah dan sebaran anggota dengan bobot 20% ii. Pemberdayaan kepada anggota dengan bobot 25% iii. Pemilihan pengurus secara demokratis dengan bobot 15% iv. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah dengan bobot 10% v. Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dengan bobot 30%.
2. Penilaian dari masing-masing kriteria tersebut diatas menggunakan
pembobotan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah dan Sebaran Anggota
Kategori
Skor
2 3 4
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
per
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Total
(min.)
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
per
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Total
(min.)
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
per
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Total
(min.)
Jasa Konsultansi 17 15 - 18-20 16-50 - >20 >50 -
Pekerjaan
Konstruksi
Umum
Cabang 10 100 - 11-17 101-125 - >17 >125 -
Umum
Tanpa
Cabang
- - 40 - - 41-75 - - >75
Khusus
Cabang 10 10 - 11-15 11-30 - >15 >30 -
Khusus
Tanpa
Cabang
- - 30 - - 31-40 - - >40
Pekerjaan
Konstruksi
Terintegrasi
- - 30 - - 31-40 - - >40
a. Dalam hal Asosiasi Badan Usaha yang akan mengajukan
permohonan akreditasi tidak dapat memenuhi jumlah dan sebaran
anggota sebagaimana tercantum dalam Tabel 1 di atas, maka Asosiasi
Badan Usaha tersebut dapat melakukan penggabungan (merger)
bersama Asosiasi Badan Usaha lainnya dengan membentuk entitas
baru.
Tabel 2a. Pemberdayaan kepada Anggota
Kategori Skor
2 3 4
Jumlah Kegiatan Pemberdayaan
Anggota (per tahun) 10 kegiatan 11-12 kegiatan >12 kegiatan
Tabel 2b. Program Pengembangan Usaha Berkelanjutan 5 Tahun Kedepan
Kategori Skor
2 3 4
Program PUB 5 Tahun kedepan
(per tahun) 10 kegiatan 11-12 kegiatan >12 kegiatan
Tabel 3. Pemilihan Pengurus secara Demokratis
Penilaian Skor
2 3 4
Musyawarah Nasional/
sejenisnya
Musyawarah Nasional/ sejenisnya
sesuai Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga
Susunan Pengurus Terdapat minimal Ketua,
Sekretaris/Sekjen, Sendahara, dan
Dewan Etik
Tabel 4. Sarana dan Prasarana di Tingkat Pusat dan Daerah
Kategori Skor
2 3 4
Gedung Kantor*
Memenuhi 3
Kategori wajib
Memenuhi 4
Kategori
Memenuhi 5
Kategori
Sumber Daya Manusia*
Perlengkapan Kantor*
Situs Web
Pangkalan Data
*wajib
Tabel 5. Pelaksanaan Kewajiban sesuai dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Penilaian
Skor
(Memenuhi)
2 3 4
11 persyaratan wajib dan
5 dokumen tambahan 11 kategori wajib 12-15 kategori 16 kategori
b. Nilai akhir Akreditasi merupakan hasil penjumlahan dari seluruh hasil
penilaian kriteria tersebut diatas yang dengan menggunakan ketentuan
pada tabel diatas.
c. Asosiasi Badan Usaha yang dinyatakan sebagai asosiasi terakreditasi,
apabila nilai akhir Akreditasi memenuhi passing grade 2.75.
3. Penilaian Akreditasi Asosiasi dibuat oleh Pokja dan dituangkan dalam laporan
penilaian Akreditasi Asosiasi yang mencakup berita acara Verifikasi dan
Validasi dan hasil penilaian Akreditasi Asosiasi; 4. Laporan penilaian Akreditasi Asosiasi disampaikan kepada Pengarah; 5. Pengarah menyampaikan laporan pelaksanaan Akreditasi Asosiasi kepada
Ketua LPJK, berdasarkan hasil kajian terhadap laporan penilaian Akreditasi
Asosiasi; 6. Ketua LPJK menetapkan status Akreditasi Asosiasi dalam Keputusan Ketua
LPJK; 7. Hasil setelah ditetapkan oleh Ketua LPJK diumumkan oleh Sekretariat melalui
aplikasi Akreditasi.
BAB V JADWAL
Jadwal Pelaksanaan Akreditasi 1. Periode Akreditasi :
a. Periode 1 pada Januari - April (Penetapan pada tanggal 20 April)
b. Periode 2 pada Mei - Agustus (Penetapan pada tanggal 20 Agustus)
c. Periode 3 pada September - Desember (Penetapan pada tanggal 20
Desember)
2. Batas Akhir Penerimaan Permohonan Tiap Periode :
a. Periode 1 paling lambat tanggal 20 Maret
b. Periode 2 paling lambat tanggal 20 Juli
c. Periode 3 paling lambat tanggal 20 November
B. PEDOMAN TEKNIS AKREDITASI ASOSIASI PROFESI JASA KONSTRUKSI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu Pengertian
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Jasa Konstruksi : Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi; 2. Akreditasi : Kegiatan penilaian dan bentuk pengakuan formal untuk
menentukan kelayakan; 3. Akreditasi
Asosiasi : Kegiatan penilaian dan bentuk pengakuan formal sebagai
bagian dari sistem penjaminan mutu Asosiasi untuk menentukan kelayakan Asosiasi;
4. Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi
: Organisasi dan/atau himpunan individu profesional dalam suatu bidang keilmuan tertentu di bidang Jasa Konstruksi, berbadaan hukum, dan bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan profesi tersebut, yang selanjutnya disebut Asosiasi Profesi;
5. Ketua Asosiasi Profesi
: Penanggungjawab Asosiasi Profesi yang memiliki latar belakang bidang keilmuan terkait Jasa Konstruksi dan memiliki kartu tanda anggota Asosiasi Profesi;
6. Pengarah : Tim yang ditetapkan untuk memberikan arahan dan evaluasi dalam pelaksanaan Akreditasi Asosiasi;
7. Kelompok Kerja (Pokja)
: Sekelompok penilai yang memiliki tugas membantu Pengarah dalam melaksanakan proses Verifikasi dan Validasi;
8. Sekretariat : Unit yang bertugas melaksanakan administrasi pelaksanaan Akreditasi Asosiasi;
9. Aplikasi Akreditasi
: Aplikasi perangkat lunak Sistem Permohonan Akreditasi secara elektronik berbasis web yang terpasang di server PUPR yang dapat diakses melalui website https://akreditasijakon.pu.go.id;
10 Isian elektronik : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen isian yang dapat diisi oleh pengguna aplikasi;
11. Format Isian Elektronik Data
Persyaratan Akreditasi
: Format isian elektronik pada aplikasi Akreditasi yang digunakan peserta pemohon Akreditasi untuk
memasukkan dan mengirimkan data persyaratan Akreditasi.
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Pedoman ini adalah:
1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan Akreditasi Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi.
2. Pedoman ini bertujuan untuk membantu peserta Akreditasi dalam mengajukan permohonan serta menyiapkan data dan dokumen persyaratan pengajuan Akreditasi Asosiasi Profesi, serta membantu Pokja dalam melakukan verifikasi dan validasi.
Bagian Ketiga Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi: 1. Pengajuan permohonan dan persyaratan Akreditasi; 2. Verifikasi dan validasi; 3. Penilaian dan penetapan;
4. Penilaian; 5. Jadwal; dan
6. Penutup.
BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN DAN PERSYARATAN AKREDITASI
1. Pengumuman pelaksanaan Akreditasi Asosiasi Profesi tercantum pada running
text dan microsite situs WEB KEMENTERIAN PUPR (www.pu.go.id) dan WEB
LPJK (www.lpjk.pu.go.id) serta surat resmi dari Ketua LPJK kepada seluruh
pimpinan Asosiasi Profesi yang disampaikan secara elektronik.
2. Pemohon menyampaikan permohonan Akreditasi Asosiasi, dokumen
persyaratan Akreditasi Asosiasi Profesi, dan dokumen tambahan secara
elektronik melalui Aplikasi Akreditasi dengan laman pendaftaran
https://akreditasijakon.pu.go.id.
3. Dalam hal aplikasi Akreditasi belum tersedia atau terdapat kendala mengakses
aplikasi, permohonan Akreditasi disampaikan kepada Pengarah melalui
Sekretariat dengan cara mengisi format registrasi sesuai Format 1, Format 2
dan Format 3 sebagaimana tercantum dalam lampiran angka XI Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi melalui email
4. Pemohon Akreditasi adalah:
a. Permohonan Akreditasi terbuka dan dapat diikuti oleh Asosiasi Profesi
berdasarkan bidang keilmuan yang terkait Jasa Konstruksi baik kategori
umum ataupun khusus;
b. Asosiasi Profesi umum merupakan Asosiasi Profesi yang mewadahi tenaga
kerja konstruksi ahli pada lebih dari 1 (satu) subklasifikasi dalam 1 (satu)
klasifikasi bidang keilmuan, baik yang memiliki cabang maupun tidak
memiliki cabang;
c. Asosiasi Profesi khusus merupakan Asosiasi Profesi yang mewadahi tenaga
kerja konstruksi ahli pada 1 (satu) subklasifikasi dalam 1 (satu) klasifikasi
bidang keilmuan, baik yang memiliki cabang maupun tidak memiliki
cabang.
5. Larangan Pertentangan Kepentingan
Pengurus Asosiasi Profesi tidak merangkap sebagai pengurus pada Asosiasi
Profesi lain yang mengikuti proses Akreditasi yang sama, dan dibuktikan
dengan surat pernyataan.
6. Satu Data Peserta
a. Setiap Asosiasi Profesi hanya diperbolehkan untuk menyampaikan satu data
permohonan Akreditasi;
b. Data Asosiasi beserta seluruh cabang disampaikan oleh Asosiasi tingkat
pusat;
c. Setiap Asosiasi cabang yang menjadi anggota dari sebuah Asosiasi Profesi
dilarang menjadi pemohon Akreditasi Asosiasi Profesi secara sendiri.
7. Biaya Akreditasi:
a. Peserta sepenuhnya menanggung biaya untuk mengikuti proses Akreditasi;
b. Tim Akreditasi tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta;
c. Setiap permohonan yang lengkap dikenakan biaya Akreditasi yang
besarannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
penerimaan negara bukan pajak;
d. Tata cara pembayaran biaya Akreditasi mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan dibidang Keuangan Negara;
e. Pembayaran biaya Akreditasi paling lambat 5 (lima) hari sejak bukti
tagihan diterbitkan.
8. Dokumen Persyaratan Akreditasi terdiri dari:
a. Surat Permohonan Akreditasi ditandatangani ketua umum atau sebutan
lain sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi, sesuai
Format 1 yang tercantum pada Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Data administrasi Asosiasi, sesuai Format 2 yang tercantum pada
Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi;
c. Salinan Akta Notaris atas pendirian Asosiasi;
d. Salinan Pengesahan badan hukum perkumpulan dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia;
e. Salinan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga-tata kelola
organisasi;
f. Surat Keterangan Domisili atau keterangan lain yang menunjukkan tempat
kantor Asosiasi berada;
g. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama Asosiasi;
h. Salinan daftar pegawai beserta salinan kartu Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan karyawan serta bukti pembayaran bulan terakhir;
i. Data Jumlah dan sebaran anggota untuk Asosiasi yang memiliki cabang
atau jumlah anggota untuk Asosiasi yang tidak memiliki cabang
j. Bukti program pemberdayaan dilengkapi salinan:
1) Program pengembangan usaha atau pengembangan profesi
berkelanjutan untuk 5 (lima) tahun kedepan;
2) Laporan pelaksanaan pengembangan usaha atau pengembangan
profesi berkelanjutan dalam 2 (dua) tahun terakhir.
k. Bukti Pemilihan pengurus secara demokratis dilampiri salinan:
1) Berita acara musyawarah nasional atau sejenisnya yang dilengkapi
dengan publikasi, Surat Keputusan penyelenggaraan, surat undangan,
hasil keputusan, dokumentasi foto, dan daftar hadir musyawarah
nasional atau sejenisnya;
2) Struktur kepengurusan organisasi Asosiasi pusat dan/atau cabang.
l. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah yang memiliki cabang
berupa kantor dan sumber daya manusia dan perlengkapan kantor yang
dilampiri:
1) Salinan bukti status kepemilikan kantor atau perjanjian sewa/kontrak;
2) Foto kantor Asosiasi secara keseluruhan dengan tampak depan
memuat papan nama Asosiasi;
3) Salinan keputusan kepengurusan dan karyawan Asosiasi;
4) Foto dan daftar kepemilikan peralatan kantor.
m. Surat Pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan Asosiasi yang
ditandatangani oleh ketua umum atau sebutan lain, sesuai dengan format
4 yang tercantum dalam Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor
14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
n. Surat Pernyataan Kebenaran Isi Dokumen, ditandatangani oleh ketua
umum atau sebutan lain, sesuai dengan Format 5 yang tercantum dalam
Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi;
o. Pakta Integritas yang ditandatangani oleh ketua umum atau sebutan lain
sesuai dengan Format 6 yang tercantum dalam Lampiran angka XI,
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
p. Salinan Laporan Kinerja Tahunan Asosiasi atau Surat Kesanggupan
penyampaian laporan tahunan yang ditandatangani oleh ketua umum atau
sebutan lain, sesuai dengan Format 7 yang tercantum dalam Lampiran
angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
q. Salinan dokumen kode etik, dokumen tata laku profesi, dan keberadaan
dewan etik atau sebutan lain;
r. Salinan dokumen program kerja masa bakti kepengurusan;
s. Salinan laporan keuangan tahun terakhir Asosiasi sebelum pengajuan
permohonan Akreditasi yang telah diaudit kantor akuntan publik yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
t. Surat Pernyataan Pengurus Asosiasi tidak merangkap sebagai pengurus
pada Asosiasi Profesi lain yang ditandatangani oleh ketua umum atau
sebutan lain, sesuai dengan Format 9 yang tercantum dalam Lampiran
angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
u. Salinan pedoman praktik profesi milik Asosiasi Profesi.
9. Dokumen tambahan persyaratan terdiri atas:
a. Salinan dokumen Sistem manajemen mutu atau dokumen mutu;
b. Salinan perjanjian kerjasama/nota kesepahaman bersama dengan
organisasi internasional;
c. Salinan perjanjian kerjasama/nota kesepahaman bersama dengan
kementerian/lembaga/pemerintah daerah/instansi lainnya;
d. Salinan laporan pengabdian masyarakat atau tanggung jawab sosial;
e. Salinan dokumen partisipasi perumusan kebijakan;
f. Publikasi ilmiah;
g. Situs web dan/atau pangkalan data sistem informasi.
10. Penyampaian Data Persyaratan Akreditasi
a. Pemohon mengirimkan data persyaratan Akreditasi dalam bentuk digital
melalui aplikasi Akreditasi kepada Pokja sesuai jadwal yang ditetapkan;
b. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan persyaratan Akreditasi yang
disampaikan. Kelalaian menyampaikan keterangan yang disyaratkan dalam
dokumen persyaratan Akreditasi sepenuhnya merupakan risiko peserta;
c. Sekretariat memeriksa kelengkapan data persyaratan Akreditasi;
d. Dalam persyaratan lengkap atau belum lengkap sekretariat akan
menyampaikan pemberitahuan kelengkapan atau ketidaklengkapan
dokumen secara tertulis melalui aplikasi https://akreditasijakon.pu.go.id
atau email Asosiasi yang terdaftar pada aplikasi;
e. Dalam hal persyaratan dinyatakan belum lengkap, pemohon harus
melengkapi kekurangan persyaratan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak
pemberitahuan ketidaklengkapan dokumen diterima;
f. Dalam hal pemohon tidak melengkapi kekurangan persyaratan dalam batas
waktu yang ditetapkan, permohonan dinyatakan gugur.
11. Surat permohonan dan surat pernyataan ditandatangani secara digital melalui
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang telah diakui oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika. Surat permohonan dan surat pernyataan yang
membutuhkan tanda tangan digital, meliputi:
a. Surat Permohonan Akreditasi;
b. Surat Pernyataan Kebenaran Isi Dokumen;
c. Surat Pernyataan Tidak Dalam Sengketa Kepengurusan Asosiasi;
d. Pakta Integritas;
e. Surat Pernyataan Pengurus Asosiasi tidak Merangkap;
f. Surat Pernyataan dari Sekretaris/Sekretaris Umum atau sebutan lain sesuai
AD/ART dalam hal Ketua Umum berhalangan.
12. Dalam hal provider tanda tangan digital belum beroperasi, maka dilakukan
penandatangan di atas materai (cap basah). Seluruh surat permohonan dan
surat pernyataan asli beserta bukti bahwa tanda tangan digital belum
selesai diproses (dibuktikan dengan screenshoot bukti registrasi ke
seluruh PSrE yang diakui oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
atau bukti belum diverifikasi) agar dipindai serta dikirimkan ke Sekretariat
Tim Akreditasi dengan alamat:
Sekretariat Tim Akreditasi
Kantor LPJK
Jl. Wijaya I Nomor 68 Kebayoran Baru
JakartaSelatan
Dokumen diterima oleh Sekretariat Tim Akreditasi setiap hari kerja dan paling
lambat diterima tiap periode Akreditasi:
a. Periode 1 pada tanggal 20 Maret;
b. Periode 2 pada tanggal 20 Juli;
c. Periode 3 pada tanggal 20 November.
15. Dalam hal Ketua Umum berhalangan, maka dokumen surat permohonan
Akreditasi ditandatangani oleh Sekretaris/Sekretaris Umum atau sebutan lain
sesuai AD/ART dan dilengkapi dengan Surat Pernyataan yang menyatakan
bahwa Ketua Umum berhalangan.
16. Setelah batas waktu pemasukan data persyaratan Akreditasi tiap periode
berakhir, maka aplikasi Akreditasi akan menerima data kembali untuk periode
akreditasi selanjutnya 1 (satu) hari setelah tanggal penetapan periode tersebut
berakhir.
BAB III
VERIFIKASI DAN VALIDASI
1. Pokja akan melakukan verifikasi dan validasi terhadap data persyaratan
Akreditasi dan data tambahan Akreditasi.
2. Verifikasi dan validasi oleh Pokja, dapat dilakukan melalui:
a. Klarifikasi dan konfirmasi kepada pemohon dan/atau pihak terkait;
dan/atau
b. Peninjauan lapangan.
3. Klarifikasi dan Konfirmasi
a. Pokja dapat melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap hal-hal yang
tidak jelas dalam data persyaratan Akreditasi dan data tambahan kepada
pemohon. Pemohon harus memberikan tanggapan atas klarifikasi secara
tertulis;
b. Pokja dapat melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap hal-hal yang
tidak jelas dalam data persyaratan Akreditasi dan data tambahan kepada
pihak- pihak/instansi terkait.
4. Peninjauan Lapangan
a. Peninjauan lapangan meliputi peninjauan administrasi, sarana, dan
prasarana;
b. Hasil peninjauan lapangan akan dituangkan dalam berita acara peninjauan
lapangan terkait ada dan tidak adanya syarat administrasi, sarana dan
prasarana;
c. Dalam hal tidak dimungkinkan untuk dilakukan peninjauan lapangan,
pemohon wajib mengirimkan bukti keberadaan administrasi, sarana, dan
prasarana yang dimilikinya berupa foto terutama untuk sarana dan
prasarana;
d. Hasil peninjauan lapangan dan hasil pemeriksaan persyaratan dan
dokumen lain dituangkan dalam berita acara hasil Verifikasi dan Validasi.
5. Hasil verifikasi dan validasi dituangkan dalam berita acara hasil verifikasi dan
validasi dengan menggunakan Format 8 yang tercantum dalam Lampiran
angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
6. Dalam hal hasil verifikasi dan validasi menyatakan tidak benar atau tidak sah
atau tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Tabel 1 Lampiran
angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,
permohonan dinyatakan gugur.
7. Dalam hal hasil verifikasi dan validasi menyatakan benar, sah, dan memenuhi
persyaratan, dilanjutkan ke tahap penilaian.
8. Dalam hal Asosiasi gugur pada tahap Verifikasi dan Validasi, Kelompok Kerja
akan memberikan catatan penyebab Asosiasi dinyatakan gugur.
9. Tatacara Verifikasi dan Validasi Dokumen Persyaratan Akreditasi
9.1 Jumlah dan Sebaran Asosiasi Profesi
a. Jumlah dan sebaran anggota dinilai dari jumlah anggota tetap Asosiasi
Profesi yang memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang masih berlaku.
b. Pokja memeriksa masa berlaku masa berlaku SKA dengan ketentuan:
1) SKA masih berlaku berdasarkan masa berlaku yang tertera/tertulis
pada dokumen SKA tersebut;
2) SKA yang dianggap sah adalah SKA yang telah konversi dalam
bentuk elektronik dan tertayang pada database Sistem Informasi
Konstruksi Indonesia (SIKI) (https://siki.lpjk.pu.go.id) berdasarkan
baseline ketetapan cut off dari Pokja.
c. Pokja memeriksa kesesuaian SKA dengan cabang dan anggota tiap
cabang yang didapat dari layanan daring (online) SIKI LPJK yang
tersedia. Ketentuan untuk Akreditasi adalah sebagai berikut.
1) Asosiasi Profesi Umum
a) Asosiasi Profesi wajib memiliki paling sedikit 17 (tujuh belas)
cabang, dimana cabang yang dinilai sah adalah:
- memiliki kantor
- memiliki prasarana kantor
- memiliki karyawan
b) Asosiasi Profesi wajib memiliki jumlah total anggota tetap paling
sedikit 750 (tujuh ratus lima puluh), kecuali Klasifikasi Sipil
paling sedikit 1000 (seribu). Anggota yang sah merupakan
anggota tetap yang telah memiliki SKA. Ketentuan pemegang
SKA yang sah adalah yang telah terdaftar pada SIKI LPJK
(https://siki.lpjk.pu.go.id) dengan batas penetapan baseline
SIKI adalah akhir bulan sebelum bulan surat permohonan
(bulan n-1) .
2) Asosiasi Profesi Khusus
Asosiasi Profesi wajib memiliki jumlah total anggota tetap paling
sedikit 100 (seratus) kecuali Klasifikasi Sipil paling sedikit 300
(tiga ratus). Anggota yang sah merupakan anggota tetap yang telah
memiliki SKA. Ketentuan pemegang SKA yang sah adalah yang
telah terdaftar pada SIKI LPJK (https://siki.lpjk.pu.go.id)
dengan batas penetapan baseline SIKI adalah akhir bulan
sebelum bulan surat permohonan (bulan n-1).
9.2 Pemberdayaan Anggota
a. Jenis-jenis kegiatan yang termasuk kegiatan pemberdayaan anggota
adalah :
1) Focus Group Discussion, yang mengeksplorasi masalah/ isu
strategis yang spesifik, yang relevan/berkaitan dengan keprofesian.
2) Workshop baik skala nasional maupun internasional yang sifatnya
membahas mengenai permasalahan/isu strategis/sosialisasi
pengaturan yang selalu muncul terkait dengan keprofesian serta ada
perumusan penyelesaian masalah yang diambil baik mengikat kepada
peserta ataupun tidak mengikat kepada peserta.
3) Seminar/Konferensi baik skala nasional maupun internasional
dengan topik/tema seminar relevan dengan keprofesian.
4) Pertemuan Ilmiah baik skala nasional maupun internasional dengan
topik/tema seminar relevan dengan keprofesian.
5) Pelatihan yang bersifat non formal yang relevan dengan penunjang
kegiatan keprofesian.
6) Pendidikan yang bersifat non formal yang relevan dengan penunjang
kegiatan keprofesian.
7) Pendampingan Hukum baik itu berupa konsultasi hukum ataupun
penyuluhan hukum.
b. Satu kegiatan Focus Group Discussion, Workshop, Seminar/Konferensi,
Pertemuan Ilmiah, Pelatihan atau Pendidikan dinilai sah disertai bukti :
1) undangan
2) daftar hadir
3) Laporan
4) Foto Dokumentasi
c. Tidak seluruh jenis kegiatan Pemberdayaan Anggota harus
dilaksanakan, namun harus sudah dilaksanakan paling sedikit 12
(dua belas) kegiatan per tahun untuk asosiasi profesi umum atau 6
(enam) kegiatan per tahun untuk asosiasi profesi khusus sehingga
selama periode 2 (dua) tahun terakhir paling sedikit 24 (dua empat
belas) kegiatan per tahun untuk asosiasi profesi umum atau 12 (dua
belas) kegiatan per tahun untuk asosiasi profesi khusus;
d. Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang telah
dilaksanakan selama 2 (dua) tahun terakhir dinyatakan sah apabila
telah terdaftar dalam sistem PPKB Online LPJK
(https://ppkb.lpjk.pu.go.id);
e. Program Pengembangan Usaha Berkelanjutan untuk 5 (lima) tahun
kedepan paling sedikit 12 (dua belas) kegiatan per tahun untuk
Asosiasi Profesi umum dan paling sedikit 6 (enam) kegiatan per
tahun untuk Asosiasi Profesi khusus.
9.3 Pemilihan Pengurus Secara Demokratis
a. Pengecekan nama kegiatan pemilihan pengurus yang tercantum dalam
AD/ART, seperti Munas, Musda dan lain-lain;
b. Asosiasi membuat ringkasan mekanisme pemilihan pengurus secara
demokratis sesuai AD/ART;
c. Dalam hal ketentuan mengenai periode musyawarah nasional, kongres,
atau sejenisnya tidak tertuang dalam AD/ART, maka musyawarah atau
kongres dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun;
d. Pelaksanaan pemilhan pengurus melalui munas atau kongres
disertakan bukti berita acara serta dokumen pendukungnya yang
mencakup:
1) Publikasi;
2) surat Keputusan penyelenggaraan;
3) surat undangan;
4) hasil keputusan atau hasil musyawarah;
5) dokumentasi foto;
6) daftar hadir; dan
7) laporan.
9.4 Struktur kepengurusan organisasi Asosiasi pusat dan/atau cabang
Struktur kepengurusan organisasi Asosiasi baik pusat dan/atau cabang
dinyatakan sah apabila sesuai dengan AD/ART, untuk posisi Ketua,
Sekretaris, Sekjen, Bendahara dan Dewan Etik.
9.5 Sarana dan Prasarana Pusat dan Daerah
Pemohon Akreditasi dinyatakan gugur bila tidak memenuhi ketentuan 3
(tiga) kategori utama yaitu kepemilikan bangunan gedung kantor,
peralatan kantor, dan SDM. Kepemilikan website dan pangkalan data
sistem akan menambah skoring Asosiasi.
a. Bangunan Kantor (Wajib)
1) pengecekan alamat kantor apakah ada persamaan alamat kantor
dengan Asosiasi lain;
2) pengecekan konsistensi alamat kantor dengan Surat Keterangan
Domisili;
3) pengecekan foto kantor Asosiasi secara keseluruhan dengan tampak
depan yang memuat papan nama Asosiasi;
4) dalam hal beberapa Asosiasi berkantor pada satu alamat kantor yang
sama, maka peserta yang dinyatakan sah adalah yang melakukan
perjanjian sewa dengan pemilik bangunan kantor, yang dibuktikan
dengan salinan dokumen kontrak perjanjian sewa;
5) dalam hal Asosiasi menyatakan melakukan penggunakan kantor
virtual, maka kepemilikan kantor dinyatakan tidak sah.
b. Perlengkapan Kantor (Wajib)
1) pengecekan bahwa kantor minimal memiliki meja, kursi, telp/fax,
komputer, printer dan jaringan internet;
2) pengecekan kepemilikan cabang;
3) cabang yang diakui yang memiliki perlengkapan kantor minimal
sesuai poin (1) di atas.
c. Sumber Daya Manusia (Wajib)
1) cek daftar karyawan Asosiasi;
2) salinan keputusan atau perjanjian kerja karyawan Asosiasi;
d. Website
1) adanya Kepemilikan website akan menambah skoring Asosiasi;
2) dengan minimal konten website adalah kegiatan dan produk Asosiasi;
3) dapat dibuktikan dengan screen shoot dan/atau bukti lainnya seperti
menulis alamat website Asosiasi.
e. Pangkalan data sistem informasi
1) cek adanya pangkalan data sistem informasi dalam website;
2) adanya Kepemilikan pangkalan data sistem informasi dalam website
Asosiasi akan menambah skoring Asosiasi.
9.6 Pelaksanaan Kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
a. Akta notaris atas pendirian Asosiasi:
1) memeriksa nama, tanggal pendirian Asosiasi, kedudukan Asosiasi
pada akta notaris dan notaris yang membuat;
2) memeriksa akta bila terjadi perubahan pengurus;
3) pengecekan kesesuaian data yang disampaikan dengan data dalam
https://ahu.go.id.
b. Pengesahan badan hukum perkumpulan dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia:
1) keabsahan dokumen yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan
HAM, antara lain pejabat yang menandatangani Kepmen dan
stempel/barkode pengesahan.
2) apabila pengesahan badan hukum perkumpulan Asosiasi disebut
sebagai “perkumpulan”, maka tetap dianggap sah; 3) Bila ada keraguan maka dilakukan pengecekan keaslian dokumen
yang disampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM;
c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dicek keabsahannya
bersamaan dengan akta pendirian Asosiasi.
d. Surat keterangan domisili atau keterangan lain yang menunjukkan
tempat kantor Asosiasi berada dengan pengecekan konsistensi Surat
Keterangan Domisili dengan alamat kantor sesuai butir 9.5 huruf a.
e. Nomor pokok wajib pajak atas nama Asosiasi:
1) pengecekan NPWP dengan cara online Konfirmasi Status Wajib Pajak
(KSWP);
2) SPT tahun terakhir;
3) Bila ditemukan dalam KSWP NPWP yang bersangkutan tidak valid
maka Asosiasi harus menyerahkan surat pernyataan clear pajak dari
kementerian keuangan.
f. Seluruh karyawan Asosiasi telah terdaftar sebagai anggota aktif badan
penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan dan badan penyelenggara
jaminan sosial kesehatan:
1) pengecekan daftar karyawan Asosiasi di pusat dan daerah (cabang);
2) pengecekan ada atau tidaknya salinan Kartu badan penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan badan penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan seluruh karyawan Asosiasi;
3) bila ada keraguan Pokja akan melakukan pengecekan ke instansi
yang mengeluarkan dokumen;
4) pengecekan ada atau tidaknya bukti pembayaran bulan terakhir
untuk BPJS.
g. Surat pernyataan bahwa tidak dalam sengketa kepengurusan Asosiasi:
1) pengecekan keabsahan Surat Pernyataan Tidak Ada Sengketa;
2) apakah ada informasi bahwa Asosiasi yang diperiksa sedang ada
sengketa? Bila ada informasi tentang sengketa maka perlu dilakukan
klarifikasi baik kepada Asosiasi yang bersangkutan maupun kepada
pihak yang bersengketa.
h. Dokumen kode etik, dokumen kode tata laku, dan keberadaan dewan
etik:
1) pengecekan dokumen kode etik atau tata laku;
2) pengecekan dokumen penunjukan dan nama-nama dewan etik;
3) Dalam hal Dewan Etik bersifat ad hoc atau dirangkap oleh pengurus,
maka ketentuan tersebut harus sesuai dengan AD/ART;
4) apabila ditemukan ada keraguan terhadap keberadaan dewan etik
maka perlu dilakukan klarifikasi.
i. Dokumen program kerja masa bakti kepengurusan Asosiasi:
1) pengecekan ada atau tidaknya program kerja masa bakti
kepengurusan Asosiasi;
2) pengecekan rasionalitas program kerja masa bakti kepengurusan
Asosiasi setiap tahunnya sesuai dengan bidangnya;
3) Pengecekan program kerja Asosiasi pada masa kepengurusan
berjalan.
j. Laporan keuangan tahun terakhir Asosiasi sebelum pengajuan
permohonan Akreditasi yang telah diaudit kantor akuntan publik yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengecekan laporan keuangan Asosiasi pusat dan cabang yang telah
diaudit oleh kantor akuntan publik;
k. Surat pernyataan bahwa pengurus Asosiasi Profesi tidak merangkap
sebagai pengurus pada Asosiasi Profesi lain:
1) Surat pernyataan yang ditandatangani oleh ketua umum atau
sebutan lain;
2) pengecekan apakah pengurus Asosiasi merangkap sebagai pengurus
pada Asosiasi lain bila ya maka perlu dilakukan klarifikasi;
3) pengecekan terhadap pengurus inti Asosiasi pusat (ketua, sekretaris,
dan bendahara) terkait rangkap jabatan;
4) bila diduga merangkap akan diklarifikasi dan bila benar merangkap
maka akan digugurkan.
9.7 Dokumen tambahan lain
Pengecekan ada atau tidaknya dokumen tambahan lain yang akan
menambah skoring Asosiasi
a. sistem manajemen mutu atau dokumen mutu;
1) pengecekan Salinan sistem manajemen mutu atau dokumen mutu
yang dimiliki Asosiasi.
b. afiliasi dengan organisasi internasional yang terkait dengan Jasa
Konstruksi;
1) pengecekan bukti Asosiasi berafiliasi dengan organisasi internasional
sejenis.
c. kerjasama pemberdayaan anggota dengan kementerian, lembaga,
pemerintah daerah, atau instansi lainnya;
1) pengecekan bukti berupa dokumen kerjasama.
d. pengabdian masyarakat atau tanggung jawab sosial;
1) pengecekan bukti berupa kegiatan Coorporate Social Responsibility
(CRS)-nya dalam bentuk dokumentasi dan laporan kegiatan.
e. Publikasi Ilmiah
1) pengecekan salinan publikasi ilmiah yang telah diterbitkan dan sitasi
publikasi tersebut.
f. partisipasi dalam perumusan Kebijakan pemerintah;
1) pengecekan bukti berupa keikutsertaan dalam forum perumusan
kebijakan pemerintah.
g. Dokumen rapat pengurus terjadwal:
1) pengecekan jenis-jenis rapat yang ada dalam AD/ART;
2) pengecekan apakah jadwal rapat pengurus sesuai dengan jenis rapat
yang ada dalam AD/ART
h. Ketua Asosiasi Profesi wajib memiliki kartu tanda anggota:
1) pengecekan keabsahan Kartu Tanda Anggota Ketua Asosiasi Profesi.
10. Alur Tata Cara Akreditasi
BAB IV
PENILAIAN
1. Penilaian terhadap Asosiasi Profesi yang memenuhi persyaratan diatas
dilakukan penilaian lanjutan terhadap kriteria sebagai berikut:
i. Jumlah dan sebaran anggota dengan bobot 20%
ii. Pemberdayaan kepada anggota dengan bobot 25%
iii. Pemilihan pengurus secara demokratis dengan bobot 15%
iv. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah dengan bobot 10%
v. Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan bobot 30%.
2. Kategori Asosiasi berdasarkan klasifikasi bidang keilmuan dibagi menjadi:
i. Arsitektur;
ii. Sipil;
iii. Mekanikal;
iv. Tata Lingkungan;
v. Arsitektur Lanskap, Iluminasi, dan desain interior;
vi. Perencanaan wilayah dan kota;
vii. Sains dan rekayasa teknik; atau
viii. Manajemen pelaksanaan.
3. Penyetaraan subklasifikasi untuk menghitung sebaran anggota dalam
keperluan akreditasi adalah sebagai berikut (penyetaraan ini digunakan
selama belum ada pengaturan lain yang mengatur terkait penyetaraan
subklasifikasi Tenaga Kerja):
Tabel 1. Konversi Subklasifikasi
KLASIFIKASI SUB KLASIFIKASI BARU SUB KLASIFIKASI LAMA
ARSITEKTUR Arsitektural Arsitek
SIPIL Gedung Ahli Teknik Bangunan Gedung
Ahli Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Material
Jalan Ahli Teknik Jalan
Ahli Keselamatan Jalan
Jembatan Ahli Teknik Jembatan
Landasan Udara Ahli Teknik Landasan Terbang
Terowongan Ahli Teknik Terowongan
Bendung Dan Bendungan Ahli Teknik Bendungan Besar
Irigasi Dan Rawa Ahli Teknik Sumber Daya Air
Sungai Dan Pantai Ahli Teknik Sumber Daya Air
Air Tanah Dan Air Baku Ahli Teknik Sumber Daya Air
Bangunan Air Minum
Bangunan Air Limbah
Bangunan Persampahan
Drainase Perkotaan Ahli Teknik Sumber Daya Air
Geoteknik Dan Pondasi Ahli Geoteknik
Geodesi Ahli Geodesi
Jalan Rel Ahli Teknik Jalan Rel
Bangunan Menara
Bangunan Pelabuhan Ahli Teknik Dermaga
Testing Dan Analisis Teknik
Bangunan Lepas Pantai Ahli Teknik Bangunan Lepas Pantai
Pembongkaran Bangunan Ahli Teknik Pembongkaran Bangunan
MEKANIKAL Teknik Tata Udara Dan Refrigasi
Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi
KLASIFIKASI SUB KLASIFIKASI BARU SUB KLASIFIKASI LAMA
Plumbing Dan Pompa Mekanik
Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik
Proteksi Kebakaran Ahli Teknik Proteksi Kebakaran
Transportasi Dalam Gedung
Ahli Teknik Transportasi Dalam Gedung
Teknik Mekanikal Ahli Teknik Mekanikal
Alat Berat
Teknik Lifting
TATA LINGKUNGAN Teknik Air Minum Ahli Teknik Air Minum
Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan
Teknik Air Limbah Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah
Teknik Perpipaan
Teknik Persampahan
MANAJEMEN
PELAKSANAAN Keselamatan Konstruksi Ahli K3 Konstruksi
Manajemen Konstruksi/ Manajemen Proyek
Ahli Manajemen Konstruksi
Ahli Manajemen Proyek
Hukum Kontrak Konstruksi
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi Ahli Sistem Manajemen Mutu
Estimasi Biaya Konstruksi
Manajemen Aset Hasil Pekerjaan Konstruksi
ARSITEKTUR LANSKAP, ILUMINASI DAN DESAIN INTERIOR
Arsitektur Lanskap Ahli Arsitekur Lansekap
Teknik Iluminasi Teknik Iluminasi
Desain Interior Ahli Desain Interior
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan Kota (Urban Planning)
Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Perancangan Kota (Urban
Design)
Ahli Perencanaan Wilayah dan
Kota
SAIN DAN REKAYASA TEKNIK
Investasi Infrastruktur
Komputasi Konstruksi
Peledakan
(sesuai dengan Tabel Klasifikasi dan Subklasifikasi TKK pada Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi)
4. Penilaian dari masing-masing kriteria tersebut di atas menggunakan
pembobotan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2. Jumlah dan Sebaran Anggota
Kategori
Skor
2 3 4
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Ahli (min.)
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Ahli (min.)
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Ahli (min.)
Arsitektur Umum 17 750 18-20 751-1000 >20 >1000
Khusus - 100 - 101-150 - >150
Sipil Umum 17 1000 18-20 1001-1250 >20 >1250
Khusus - 300 - 301-450 - >450
Mekanikal Umum 17 750 18-20 751-1000 >20 >1000
Khusus - 100 - 101-150 - >150
Tata Lingkungan Umum 17 750 18-20 751-1000 >20 >1000
Khusus - 100 - 101-150 - >150
Kategori
Skor
2 3 4
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Ahli (min.)
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Ahli (min.)
Jumlah
Cabang
(min.)
Jumlah
Anggota
Ahli (min.)
Manajemen
Pelaksanaan
Umum 17 750 18-20 751-1000 >20 >1000
Khusus - 100 - 101-150 - >150
Arsitektur
Lanskap,
Iluminasi Dan
Desain Interior
Umum 17 750 18-20 751-1000 >20 >1000
Khusus - 100 - 101-150 - >150
Perencanaan
Wilayah Dan
Kota
Umum 17 750 18-20 751-1000 >20 >1000
Khusus - 100 - 101-150 - >150
Sain Dan
Rekayasa Teknik
Umum 17 750 18-20 751-1000 >20 >1000
Khusus - 100 - 101-150 - >150
a. Dalam hal Asosiasi Profesi yang akan mengajukan permohonan
Akreditasi tidak dapat memenuhi jumlah dan sebaran anggota
sebagaimana tercantum dalam Tabel 1 di atas, maka Asosiasi Profesi
tersebut dapat melakukan penggabungan (merger) bersama Asosiasi
Profesi lainnya dengan membentuk entitas baru.
Tabel 3. Pemberdayaan kepada Anggota
Tabel 3a. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Kategori Skor
2 3 4
Asosiasi Profesi Umum 12 kegiatan 13-15 kegiatan >15 kegiatan
Khusus 6 kegiatan 7-9 kegiatan >9 kegiatan
Tabel 3b. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 5 tahun ke depan
Kategori Skor
2 3 4
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Asosiasi Profesi
Umum 12 kegiatan 13-15 kegiatan >15 kegiatan
Khusus 6 kegiatan 7-9 kegiatan >9 kegiatan
Tabel 4. Pemilihan Pengurus secara Demokratis
Penilaian Skor
2 3 4
Musyawarah Nasional/
sejenisnya
Musyawarah Nasional/ sejenisnya
sesuai Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga
Susunan Pengurus Terdapat minimal Ketua,
Sekretaris/Sekjen, Sendahara,
dan Dewan Etik
Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Tingkat Pusat dan Daerah
Kategori Skor
2 3 4
Gedung Kantor*
Memenuhi 3
Kategori wajib
Memenuhi 4
Kategori
Memenuhi 5
Kategori
Sumber Daya Manusia*
Perlengkapan Kantor*
Situs Web
Pangkalan Data
*wajib
Tabel 6. Pelaksanaan Kewajiban sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Kategori Penilaian
Skor
(Memenuhi)
2 3 4
Asosiasi Profesi 12 persyaratan wajib dan
6 dokumen tambahan
12 kategori
wajib 13-17 kategori 18 kategori
a. Nilai akhir Akreditasi merupakan hasil penjumlahan dari seluruh hasil
penilaian kriteria tersebut di atas yang dilakukan dengan menggunakan
ketentuan pada tabel di atas.
b. Asosiasi Profesi dinyatakan sebagai Asosiasi TerAkreditasi, apabila nilai
akhir Akreditasi memenuhi passing grade 2.75.
3. Penilaian Akreditasi Asosiasi dibuat oleh Pokja dan dituangkan dalam
laporan penilaian Akreditasi Asosiasi yang mencakup berita acara Verifikasi
dan Validasi dan hasil penilaian Akreditasi Asosiasi.
4. Laporan penilaian Akreditasi Asosiasi disampaikan kepada Pengarah.
5. Pengarah menyampaikan laporan pelaksanaan Akreditasi Asosiasi kepada
Ketua LPJK, berdasarkan hasil kajian terhadap laporan penilaian Akreditasi
Asosiasi;
6. Ketua LPJK menetapkan status Akreditasi Asosiasi dalam Keputusan Ketua
LPJK;
7. Hasil setelah ditetapkan oleh Ketua LPJK diumumkan oleh Sekretariat
melalui aplikasi Akreditasi.
BAB V JADWAL
Jadwal Pelaksanaan Akreditasi 1. Periode Akreditasi :
a. Periode 1 pada Januari - April (Penetapan pada tanggal 20 April)
b. Periode 2 pada Mei - Agustus (Penetapan pada tanggal 20 Agustus)
c. Periode 3 pada September - Desember (Penetapan pada tanggal 20 Desember)
2. Batas Akhir Penerimaan Permohonan Tiap Periode :
a. Periode 1 paling lambat tanggal 20 Maret
b. Periode 2 paling lambat tanggal 20 Juli
c. Periode 3 paling lambat tanggal 20 November
C. PEDOMAN TEKNIS AKREDITASI ASOSIASI TERKAIT RANTAI PASOK JASA KONSTRUKSI.
BAB I UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Jasa Konstruksi : Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi; 2. Akreditasi : Kegiatan penilaian dan bentuk pengakuan formal untuk
menentukan kelayakan; 3. Akreditasi
Asosiasi : Kegiatan penilaian dan bentuk pengakuan formal sebagai
bagian dari sistem penjaminan mutu Asosiasi untuk menentukan kelayakan Asosiasi;
4. Asosiasi terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi
: Organisasi berbadan hukum yang mewadahi usaha terkait material konstruksi, peralatan konstruksi teknologi konstruksi dan sumber daya manusia
5. Ketua Asosiasi terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi
: Pimpinan tinggi Asosiasi terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi dan memiliki kartu tanda anggota
6. Pengarah : Tim yang ditetapkan untuk memberikan arahan dan
evaluasi dalam pelaksanaan Akreditasi Asosiasi; 7. Kelompok Kerja
(Pokja) : Sekelompok penilai yang memiliki tugas membantu Pengarah
dalam melaksanakan proses Verifikasi dan Validasi; 8. Sekretariat : Unit yang bertugas melaksanakan administrasi pelaksanaan
Akreditasi Asosiasi; 9. Aplikasi
Akreditasi : Aplikasi perangkat lunak sistem permohonan Akreditasi
secara elektronik berbasis web yang terpasang di server PUPR yang dapat diakses melalui website https://akreditasijakon.pu.go.id
10 Isian elektronik : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen isian yang dapat diisi oleh pengguna aplikasi
11. Format Isian Elektronik Data Persyaratan Akreditasi
: Format isian elektronik pada aplikasi Akreditasi yang digunakan peserta pemohon Akreditasi untuk memasukkan dan mengirimkan data persyaratan Akreditasi.
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Pedoman ini adalah:
1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan Akreditasi Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi.
2. Pedoman ini bertujuan untuk membantu peserta Akreditasi dalam mengajukan permohonan serta menyiapkan data dan dokumen persyaratan pengajuan Akreditasi Asosiasi terkait Rantai Pasok, serta membantu Pokja dalam melakukan verifikasi dan validasi.
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi: 1. Pengajuan permohonan dan persyaratan Akreditasi; 2. Verifikasi dan validasi; 3. Penilaian dan penetapan; 4. Penilaian; 5. Jadwal; dan 6. Penutup.
BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN DAN PERSYARATAN
1. Pengumuman pelaksanaan Akreditasi Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi
tercantum pada running text dan microsite situs WEB KEMENTERIAN PUPR
(www.pu.go.id) dan WEB LPJK (www.lpjk.pu.go.id) serta surat resmi dari Ketua
LPJK kepada seluruh pimpinan Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi yang
disampaikan secara elektronik.
2. Pemohon menyampaikan permohonan Akreditasi Asosiasi, dokumen persyaratan
Akreditasi, dan dokumen tambahan secara elektronik melalui Aplikasi Akreditasi
dengan laman pendaftaran https://akreditasijakon.pu.go.id.
3. Dalam hal aplikasi Akreditasi belum tersedia atau terdapat kendala mengakses
aplikasi, permohonan Akreditasi disampaikan kepada Pengarah melalui
Sekretariat dengan cara mengisi format registrasi sesuai Format 1, Format 2 dan
Format 3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Angka XI Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi melalui email
4. Pemohon Akreditasi adalah:
a. Permohonan Akreditasi terbuka dan dapat diikuti oleh Asosiasi terkait
Rantai Pasok Konstruksi;
b. Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi meliputi:
1) Asosiasi material konstruksi;
2) Asosiasi peralatan konstruksi;
3) Asosiasi terkait teknologi konstruksi; dan
4) Asosiasi sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi.
5. Larangan Pertentangan Kepentingan
Pengurus Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi tidak merangkap sebagai
pengurus pada Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi lain yang mengikuti
proses Akreditasi yang sama, dan dibuktikan dengan surat pernyataan.
6. Satu Data Peserta
a. Setiap Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi hanya diperbolehkan untuk
menyampaikan satu data permohonan Akreditasi;
b. Data Asosiasi beserta seluruh cabang disampaikan oleh Asosiasi tingkat
pusat;
c. Setiap Asosiasi cabang yang menjadi anggota dari satu Asosiasi terkait Rantai
Pasok Konstruksi dilarang menjadi pemohon Akreditasi Asosiasi terkait
Rantai Pasok Konstruksi secara sendiri.
7. Biaya Akreditasi
a. Peserta sepenuhnya menanggung biaya untuk mengikuti proses Akreditasi;
b. Tim Akreditasi tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta;
c. Setiap permohonan yang lengkap dikenakan biaya Akreditasi yang
besarannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
penerimaan negara bukan pajak;
d. Tata cara pembayaran biaya Akreditasi mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan negara;
e. Pembayaran biaya Akreditasi paling lambat 5 (lima) hari sejak bukti tagihan
diterbitkan.
8. Dokumen Persyaratan Akreditasi terdiri dari:
a. Surat Permohonan Akreditasi ditandatangani ketua umum atau sebutan lain
sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi, sesuai Format
1 yang tercantum pada Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi;
b. Surat Pernyataan Kebenaran Isi Dokumen, ditandatangani di atas materai
oleh ketua umum atau sebutan lain, sesuai dengan Format 5 yang tercantum
dalam Lampiran angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
c. Surat Pernyataan tidak dalam sengketa kepengurusan Asosiasi, sesuai
dengan Format 4 yang tercantum dalam Lampiran angka XI, Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
d. Surat Pernyataan Pengurus Asosiasi tidak merangkap sebagai pengurus pada
Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi lain.
e. Pakta Integritas yang ditandatangani oleh ketua umum atau sebutan lain
sesuai dengan Format 6 yang tercantum dalam Lampiran angka XI, Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
f. Salinan Akta Notaris atas pendirian Asosiasi;
g. Salinan Pengesahan badan hukum perkumpulan dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia;
h. Salinan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
i. Surat Keterangan Domisili atau keterangan lain yang menunjukkan tempat
kantor Asosiasi berada;
j. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama Asosiasi;
k. Salinan daftar pegawai beserta salinan kartu Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
karyawan serta bukti pembayaran bulan terakhir;
l. Salinan dokumen kode etik, dokumen tata laku, dan keberadaan dewan etik
atau sebutan lain;
m. Salinan dokumen program kerja masa bakti kepengurusan;
n. Salinan laporan keuangan tahun terakhir Asosiasi sebelum pengajuan
permohonan Akreditasi yang telah diaudit kantor akuntan publik yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
o. Laporan Kinerja Tahunan Asosiasi atau Surat Kesanggupan;
p. Jadwal rapat pengurus;
q. Data Jumlah dan sebaran anggota untuk Asosiasi yang memiliki cabang atau
jumlah anggota untuk Asosiasi yang tidak memiliki cabang;
r. Bukti Program Pemberdayaan dilengkapi Salinan:
1) Program pengembangan usaha atau pengembangan profesi berkelanjutan
untuk 5 (lima) tahun kedepan;
2) Laporan pelaksanaan pengembangan usaha atau pengembangan profesi
berkelanjutan dalam 2 (dua) tahun terakhir.
s. Bukti Pemilihan pengurus secara demokratis dilampiri salinan:
1) Berita acara musyawarah nasional atau sejenisnya yang dilengkapi dengan
publikasi, Surat Keputusan penyelenggaraan, surat undangan, hasil
keputusan, dokumentasi foto, dan daftar hadir musyawarah nasional atau
sejenisnya;
2) Struktur kepengurusan organisasi Asosiasi pusat dan/atau cabang.
t. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah yang memiliki cabang
berupa kantor dan sumber daya manusia dan perlengkapan kantor yang
dilampiri:
1) Salinan bukti status kepemilikan kantor atau perjanjian sewa/kontrak
atau perjanjian sejenisnya;
2) Foto kantor Asosiasi secara keseluruhan dengan tampak depan memuat
papan nama Asosiasi;
3) Salinan keputusan kepengurusan dan karyawan Asosiasi;
4) Bukti kepemilikan peralatan kantor.
9. Dokumen tambahan persyaratan terdiri dari:
a. Salinan dokumen Sistem manajemen mutu atau dokumen mutu;
b. Salinan perjanjian kerjasama/nota kesepahaman bersama dengan organisasi
internasional;
c. Salinan perjanjian kerjasama/nota kesepahaman bersama dengan
kementerian/lembaga/pemerintah daerah/instansi lainnya;
d. Salinan laporan pengabdian masyarakat atau tanggung jawab sosial;
e. Salinan dokumen partisipasi perumusan kebijakan;
f. Situs web dan/atau pangkalan data sistem informasi.
10. Penyampaian Data Persyaratan Akreditasi
a. Pemohon mengirimkan data persyaratan Akreditasi dalam bentuk digital
melalui aplikasi Akreditasi kepada Pokja sesuai jadwal yang ditetapkan;
b. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan persyaratan Akreditasi yang
disampaikan. Kelalaian menyampaikan keterangan yang disyaratkan dalam
dokumen persyaratan Akreditasi sepenuhnya merupakan risiko peserta;
c. Sekretariat memeriksa kelengkapan data persyaratan Akreditasi;
d. Dalam persyaratan lengkap atau belum lengkap sekretariat akan
menyampaikan pemberitahuan kelengkapan atau ketidaklengkapan dokumen
secara tertulis melalui aplikasi https://akreditasijakon.pu.go.id atau email
Asosiasi yang terdaftar pada aplikasi;
e. Dalam hal persyaratan dinyatakan belum lengkap, pemohon harus
melengkapi kekurangan persyaratan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak
pemberitahuan ketidaklengkapan dokumen diterima;
f. Dalam hal pemohon tidak melengkapi kekurangan persyaratan dalam batas
waktu yang ditetapkan, permohonan dinyatakan gugur.
11. Surat permohonan dan surat pernyataan ditandatangani secara digital melalui
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang telah diakui oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika. Surat permohonan dan surat pernyataan yang
membutuhkan tanda tangan digital, meliputi:
a. Surat Permohonan Akreditasi;
b. Surat Pernyataan Kebenaran Isi Dokumen;
c. Surat Pernyataan Tidak Dalam Sengketa Kepengurusan Asosiasi;
d. Pakta Integritas;
e. Surat Pernyataan Pengurus Asosiasi tidak Merangkap.
12. Dalam hal provider tanda tangan digital belum beroperasi, maka dilakukan
penandatangan di atas materai (cap basah) dan dipindai. Seluruh surat
permohonan dan surat pernyataan asli beserta bukti bahwa tanda tangan
digital belum selesai diproses (dibuktikan dengan screenshoot bukti
registrasi ke seluruh PSrE yang diakui oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika atau bukti belum diverifikasi) agar dipindai serta dikirimkan ke
Sekretariat Tim Akreditasi dengan alamat:
Sekretariat Tim Akreditasi
Kantor LPJK
Jl. Wijaya I Nomor 68 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Dokumen diterima oleh Sekretariat Tim Akreditasi setiap hari kerja dan paling
lambat diterima tiap periode Akreditasi:
a. Periode 1 pada tanggal 20 Maret;
b. Periode 2 pada tanggal 20 Juli;
c. Periode 3 pada tanggal 20 November.
13. Dalam hal Ketua Umum berhalangan, maka dokumen surat permohonan
Akreditasi ditandatangani oleh Sekretaris/Sekretaris Umum atau sebutan lain
sesuai AD/ART dan dilengkapi dengan Surat Pernyataan yang menyatakan
bahwa Ketua Umum berhalangan.
14. Setelah batas waktu pemasukan data persyaratan Akreditasi tiap periode
berakhir, maka aplikasi Akreditasi akan menerima data kembali untuk periode
akreditasi selanjutnya 1 (satu) hari setelah tanggal penetapan periode tersebut
berakhir.
BAB III
VERIFIKASI DAN VALIDASI
1. Pokja akan melakukan Verifikasi dan Validasi terhadap data persyaratan
Akreditasi dan data tambahan Akreditasi.
2. Verifikasi dan Validasi oleh Pokja, dapat dilakukan melalui:
a. Klarifikasi dan konfirmasi kepada pemohon dan/atau pihak terkait; dan/atau
b. Peninjauan lapangan.
3. Klarifikasi dan Konfirmasi
a. Pokja dapat melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap hal-hal yang
tidak jelas dalam data persyaratan Akreditasi dan data tambahan kepada
pemohon. Pemohon harus memberikan tanggapan atas klarifikasi secara
tertulis;
b. Pokja dapat melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap hal-hal yang
tidak jelas dalam data persyaratan Akreditasi dan data tambahan kepada
pihak- pihak/instansi terkait.
4. Hasil Verifikasi dan Validasi dituangkan dalam berita acara hasil Verifikasi dan
Validasi dengan menggunakan Format 8 yang tercantum dalam Lampiran angka
XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
5. Dalam hal hasil Verifikasi dan Validasi menyatakan tidak benar atau tidak sah
atau tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Tabel 1 Lampiran
angka XI, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, permohonan
dinyatakan gugur.
6. Dalam hal hasil Verifikasi dan Validasi menyatakan benar, sah, dan memenuhi
persyaratan, dilakukan ke tahap penilaian.
7. Dalam hal Asosiasi gugur pada tahap Verifikasi dan Validasi, Kelompok Kerja
akan memberikan catatan penyebab Asosiasi dinyatakan gugur.
8. Peninjauan Lapangan
a. Peninjauan lapangan meliputi peninjauan administrasi, sarana, dan
prasarana;
b. Hasil peninjauan lapangan akan dituangkan dalam berita acara peninjauan
lapangan terkait ada dan tidak adanya syarat administrasi, sarana dan
prasarana;
c. Dalam hal tidak dimungkinkan untuk dilakukan peninjauan lapangan,
pemohon wajib mengirimkan bukti keberadaan administrasi, sarana, dan
prasarana yang dimilikinya berupa foto terutama untuk sarana dan
prasarana;
d. Hasil peninjauan lapangan dan hasil pemeriksaan persyaratan dan dokumen
lain dituangkan dalam berita acara hasil Verifikasi dan Validasi.
9. Tata cara Verifikasi dan Validasi Dokumen Persyaratan Akreditasi
9.1 Jumlah dan Sebaran Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi
a. Pengecekan kategorinya termasuk
1) Material;
2) Peralatan;
3) Tehknologi;
4) SDM.
b. Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi memiliki paling sedikit 10
anggota;
c. Jumlah anggota Asosasi terkait Rantai Pasok Konstruksi yang
diperhitungkan dalam penilaian terkait ketentuan angka (2) adalah
anggota yang berbentuk badan usaha;
d. Asosiasi harus melampirkan Kartu Tanda Anggota seluruh anggota
Asosiasi terkait Rantai Pasok Konstruksi dengan mengupload pada
aplikasi https//akreditasijakon.pu.go.id;
e. Sebaran anggota tidak dipertimbangkan di dalam penilaian, yang
dilakukan penilaian hanya jumlah anggota.
9.2 Pemberdayaan Anggota
a. Jenis-jenis kegiatan yang termasuk kegiatan pemberdayaan anggota
adalah :
1) Focus Group Discussion, yang mengeksplorasi masalah/ isu
strategis yang spesifik, yang relevan/berkaitan dengan rantai pasok
(Material/Peralatan/Teknologi/SDM);
2) Workshop baik skala nasional maupun internasional yang sifatnya
membahas mengenai permasalahan/isu strategis/sosialisasi
pengaturan yang selalu muncul terkait dengan rantai pasok serta ada
perumusan penyelesaian masalah yang diambil baik mengikat kepada
peserta ataupun tidak mengikat kepada peserta;
3) Seminar/Konferensi baik skala nasional maupun internasional
dengan topik/tema seminar relevan dengan rantai pasok konstruksi
(Material/Peralatan/Teknologi/SDM);
4) Pertemuan Ilmiah baik skala nasional maupun internasional dengan
topik/tema pertemuan ilmiah relevan dengan rantai pasok konstruksi
(Material/Peralatan/Teknologi/SDM);
5) Pelatihan, yang bersifat non formal yang relevan dengan penunjang
kegiatan badan usaha (Material/Peralatan/Teknologi/SDM);
6) Pendidikan, yang bersifat formal yang relevan dengan penunjang
kegiatan badan usaha (Material/Peralatan/Teknologi/SDM);
7) Pendampingan Hukum, baik itu berupa konsultasi hukum ataupun
penyuluhan hokum dan kegiatan pendampingan hokum lainnya.
b. Satu kegiatan Focus Group Discussion/Workshop/Seminar/
Konferensi/Pertemuan Ilmiah/ Pelatihan atau Pendidikan dinilai sah
disertai bukti :
1) Undangan;
2) daftar hadir;
3) laporan;
4) foto dokumentasi.
c. Tidak seluruh jenis kegiatan Pemberdayaan Anggota harus
dilaksanakan, namun selama periode 2 (dua) tahun terakhir harus
sudah dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kegiatan per tahun sehingga
selama periode 2 (dua) tahun terakhir paling sedikit 2 (dua) kegiatan;
d. Program Pengembangan Usaha Berkelanjutan untuk 5 (lima) tahun
kedepan paling sedikit 1 (satu) kegiatan per tahun.
9.3 Pemilihan Pengurus Secara Demokratis
a. Pengecekan nama kegiatan pemilihan pengurus yang tercantum dalam
AD/ART, seperti Munas, Musda dan lain-lain;
b. Asosiasi membuat ringkasan mekanisme pemilihan pengurus secara
demokratis sesuai AD/ART;
c. Dalam hal ketentuan mengenai periode musyawarah nasional atau
sejenisnya tidak tertuang dalam AD/ART, maka musyawarah atau
kongres dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun;
d. Pelaksanaan pemilhan pengurus melalui munas atau kongres disertakan
bukti berita acara serta dokumen pendukungnya yang mencakup:
1) Publikasi;
2) surat Keputusan penyelenggaraan;
3) surat undangan;
4) hasil keputusan atau hasil musyawarah;
5) dokumentasi foto;
6) daftar hadir; dan
7) laporan.
9.4 Struktur kepengurusan organisasi Asosiasi pusat dan/atau cabang
Struktur kepengurusan organisasi Asosiasi baik pusat dan/atau cabang
dinyatakan sah apabila sesuai dengan AD/ART, untuk posisi Ketua,
Sekretaris, Sekjen, Bendahara dan Dewan Etik.
9.5 Sarana dan Prasarana Pusat dan Daerah
Pemohon Akreditasi dinyatakan gugur bila tidak memenuhi ketentuan 3
(tiga) kategori utama yaitu kepemilikan bangunan gedung kantor, peralatan
kantor, dan SDM. Kepemilikan website dan pangkalan data sistem akan
menambah skoring Asosiasi.
a. Bangunan Kantor (wajib)
1) pengecekan alamat kantor apakah ada persamaan alamat kantor
dengan Asosiasi lain;
2) pengecekan konsistensi alamat kantor dengan Surat Keterangan
Domisili;
3) pengecekan foto kantor Asosiasi secara keseluruhan dengan tampak
depan yang memuat papan nama Asosiasi;
4) dalam hal beberapa Asosiasi berkantor pada satu alamat kantor yang
sama, maka peserta yang dinyatakan sah adalah yang melakukan
perjanjian sewa dengan pemilik bangunan kantor, yang dibuktikan
dengan salinan dokumen kontrak perjanjian sewa;
5) dalam hal Asosiasi menyatakan melakukan penggunakan kantor
virtual, maka kepemilikan kantor dinyatakan tidak sah.
b. Perlengkapan Kantor (Wajib)
1) pengecekan bahwa kantor minimal memiliki meja, kursi, telp/fax,
komputer, printer dan jaringan internet;
2) pengecekan kepemilikan cabang;
3) cabang yang diakui yang memiliki perlengkapan kantor minimal
sesuai poin (1) di atas.
c. Sumber Daya Manusia (Wajib)
1) pengecekan daftar karyawan Asosiasi;
d. Program Pengembangan Usaha Berkelanjutan untuk 5 (lima) tahun
kedepan paling sedikit 1 (satu) kegiatan per tahun.
9.6 Pemilihan Pengurus Secara Demokratis
a. Pengecekan nama kegiatan pemilihan pengurus yang tercantum dalam
AD/ART, seperti Munas, Musda dan lain-lain;
b. Asosiasi membuat ringkasan mekanisme pemilihan pengurus secara
demokratis sesuai AD/ART;
c. Dalam hal ketentuan mengenai periode musyawarah nasional atau
sejenisnya tidak tertuang dalam AD/ART, maka musyawarah atau
kongres dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun;
d. Pelaksanaan pemilhan pengurus melalui munas atau kongres disertakan
bukti berita acara serta dokumen pendukungnya yang mencakup:
1) Publikasi;
2) surat Keputusan penyelenggaraan;
3) surat undangan;
4) hasil keputusan atau hasil musyawarah;
5) dokumentasi foto;
6) daftar hadir; dan
7) laporan.
9.7 Struktur kepengurusan organisasi Asosiasi pusat dan/atau cabang
struktur kepengurusan organisasi Asosiasi baik pusat dan/atau cabang
dinyatakan sah apabila sesuai dengan AD/ART, untuk posisi Ketua,
Sekretaris, Sekjen, Bendahara dan Dewan Etik.
9.8 Sarana dan Prasarana Pusat dan Daerah
Pemohon Akreditasi dinyatakan gugur bila tidak memenuhi ketentuan 3
(tiga) kategori utama yaitu kepemilikan bangunan gedung kantor, peralatan
kantor, dan SDM. Kepemilikan website dan pangkalan data sistem akan
menambah skoring Asosiasi.
a. Bangunan Kantor (wajib)
1) pengecekan alamat kantor apakah ada persamaan alamat kantor
dengan Asosiasi lain;
2) pengecekan konsistensi alamat kantor dengan Surat Keterangan
Domisili;
3) pengecekan foto kantor Asosiasi secara keseluruhan dengan tampak
depan yang memuat papan nama Asosiasi;
4) dalam hal beberapa Asosiasi berkantor pada satu alamat kantor yang
sama, maka peserta yang dinyatakan sah adalah yang melakukan
perjanjian sewa dengan pemilik bangunan kantor, yang dibuktikan
dengan salinan dokumen kontrak perjanjian sewa.
5) dalam hal Asosiasi menyatakan melakukan penggunakan kantor
virtual, maka kepemilikan kantor dinyatakan tidak sah.
b. Perlengkapan Kantor (Wajib)
1) pengecekan bahwa kantor minimal memiliki meja, kursi, telp/fax,
komputer, dan printer;
2) pengecekan kepemilikan cabang;
3) cabang yang diakui yang memiliki perlengkapan kantor minimal.
c. Sumber Daya Manusia (Wajib)
1) Pengecekan daftar karyawan Asosiasi;
2) Salinan keputusan atau perjanjian kerja karyawan Asosiasi.
d. Website
1) Adanya Kepemilikan website akan menambah skoring Asosiasi;
2) Dengan minimal konten website yaitu kegiatan Asosiasi dan produk
Asosiasi;
3) Dapat dibuktikan dengan screen shoot dan/atau bukti lainnya seperti
menulis alamat website Asosiasi.
e. Pangkalan data sistem informasi
1) Cek adanya pangkalan data sistem informasi dalam website;
2) Adanya Kepemilikan pangkalan data sistem informasi dalam website
Asosiasi akan menambah skoring Asosiasi.
9.9 Pelaksanaan Kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
a. Akta notaris atas pendirian Asosiasi:
1) memeriksa nama, tanggal pendirian Asosiasi, kedudukan Asosiasi
pada akta notaris dan notaris yang membuat;
2) memeriksa akta bila terjadi perubahan pengurus;
3) pengecekan kesesuaian data yang disampaikan dengan data dalam
https://ahu.go.id.
b. Pengesahan badan hukum perkumpulan dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia:
1) keabsahan dokumen yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan
HAM, antara lain pejabat yang menandatangani Kepmen dan
stempel/barkode pengesahan;
2) apabila pengesahan badan hukum perkumpulan Asosiasi disebut
sebagai “perkumpulan”, maka tetap dianggap sah; 3) Bila ada keraguan maka dilakukan pengecekan keaslian dokumen
yang disampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM.
c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dicek keabsahannya
bersamaan dengan akta pendirian Asosiasi.
d. Surat keterangan domisili atau keterangan lain yang menunjukkan
tempat kantor Asosiasi berada dengan pengecekan konsistensi Surat
Keterangan Domisili dengan alamat kantor sesuai butir 9.5 huruf a.
e. Nomor pokok wajib pajak atas nama Asosiasi:
1) pengecekan NPWP dengan cara online Konfirmasi Status Wajib Pajak
(KSWP);
2) pengecekan ada atau tidaknya SPT tahun terakhir;
3) Bila ditemukan dalam KSWP NPWP yang bersangkutan tidak valid
maka Asosiasi harus menyerahkan surat pernyataan clear pajak dari
kementerian keuangan.
f. Seluruh karyawan Asosiasi telah terdaftar sebagai anggota aktif badan
penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan dan badan
penyelenggara jaminan sosial kesehatan:
1) pengecekan daftar karyawan Asosiasi;
2) pengecekan ada dan tidaknya dokumen Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Kesehatan;
3) bila ada keraguan Pokja akan melakukan pengecekan ke instansi
yang mengeluarkan dokumen;
4) pengecekan ada atau tidaknya bukti pembayaran bulan terakhir
untuk BPJS.
g. Surat pernyataan bahwa tidak dalam sengketa kepengurusan Asosiasi:
1) pengecekan keabsahan Surat Pernyataan Tidak Ada Sengketa;
2) apakah ada informasi bahwa Asosiasi yang diperiksa sedang ada
sengketa? Bila ada informasi tentang sengketa maka perlu dilakukan
klarifikasi baik kepada Asosiasi yang bersangkutan maupun kepada
pihak yang bersengketa.
h. Dokumen kode etik, dokumen kode tata laku dan keberadaan dewan
etik:
1) pengecekan dokumen kode etik atau tata laku;
2) pengecekan dokumen penunjukan dan nama-nama dewan etik;
3) apabila ditemukan ada keraguan terhadap keberadaan dewan etik
maka perlu dilakukan klarifikasi;
4) dalam hal Dewan Etik bersifat ad hoc atau dirangkap oleh pengurus,
maka dilihat kesesuaian dengan ketentuan dalam AD/ART.
i. Dokumen program kerja masa bakti kepengurusan Asosiasi:
1) pengecekan ada atau tidaknya program kerja masa bakti
kepengurusan Asosiasi;
2) pengecekan rasionalitas program kerja masa bakti kepengurusan
Asosiasi setiap tahunnya sesuai dengan bidangnya;
3) Pengecekan program kerja Asosiasi pada masa kepengurusan
berjalan.
j. Laporan keuangan tahun terakhir Asosiasi sebelum pengajuan
permohonan Akreditasi yang telah diaudit kantor akuntan publik yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1) pengecekan laporan keuangan Asosiasi yang telah diaudit oleh kantor
akuntan publik.
k. Dokumen rapat pengurus terjadwal:
1) pengecekan jenis-jenis rapat yang ada dalam AD/ART;
2) pengecekan apakah jadwal rapat pengurus sesuai dengan jenis rapat
yang ada dalam AD/ART.
9.10 Dokumen tambahan lain
Pengecekan ada atau tidak nya dokumen tambahan lain yang akan
menambah skoring Asosiasi.
a. sistem manajemen mutu atau dokumen mutu;
- pengecekan Salinan sistem manajemen mutu atau dokumen mutu
yang dimiliki Asosiasi.
b. afiliasi dengan organisasi internasional yang terkait dengan Jasa
Konstruksi;
- pengecekan bukti Asosiasi berafiliasi dengan organisasi internasional
sejenis minimal lingkup ASEAN.
c. kerjasama pemberdayaan anggota dengan kementerian, lembaga,
pemerintah daerah, atau instansi lainnya;
- pengecekan bukti berupa dokumen kerjasama.
d. pengabdian masyarakat atau tanggung jawab sosial;
- pengecekan bukti berupa kegiatan Coorporate Social Responsibility
(CRS)-nya dalam bentuk dokumentasi dan laporan kegiatan.
e. partisipasi dalam perumusan kebijakan pemerintah;
- pengecekan bukti berupa keikutsertaan dalam forum perumusan
kebijakan pemerintah; atau
- pengecekan bukti berupa surat usulan kebijakan yang disampaikan
kepada pemerintah secara resmi.
10. Alur Akreditasi
BAB IV
PENILAIAN
1. Penilaian terhadap Asosiasi Terkait Rantai Pasok yang memenuhi
persyaratan diatas dilakukan penilaian lanjutan terhadap kriteria sebagai
berikut:
i. Jumlah dan sebaran anggota dengan bobot 20%
ii. Pemberdayaan kepada anggota dengan bobot 25%
iii. Pemilihan pengurus secara demokratis dengan bobot 15%
iv. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah dengan bobot 10%
v. Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan bobot 30%.
2. Penilaian dari masing-masing kriteria tersebut diatas menggunakan
pembobotan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah dan Sebaran Anggota
Kategori
Skor
2 3 4
Jumlah
Anggota
Total (min.)
Jumlah
Anggota
Total (min.)
Jumlah
Anggota
Total (min.)
Material 10 11-23 >23
Peralatan 10 11-23 >23
Teknologi 10 11-23 >23
Sumber Daya Manusia 10 11-23 >23
Tabel 2a. Pemberdayaan kepada Anggota
Kategori Skor
2 3 4
Jumlah Kegiatan Pemberdayaan
Anggota (per tahun) 1 kegiatan 2-3 kegiatan >3 kegiatan
Tabel 2b. Program Pengembangan Usaha 5 Tahun Kedepan
Kategori Skor
2 3 4
Pengembangan Usaha Berkelanjutan
Asosiasi terkait Rantai Pasok 1 kegiatan 2-3 kegiatan >3 kegiatan
Tabel 3. Pemilihan Pengurus secara Demokratis
Penilaian Skor
2 3 4
Musyawarah
Nasional/ sejenisnya
Musyawarah Nasional/ sejenisnya
sesuai Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga
Susunan Pengurus Terdapat minimal Ketua,
Sekretaris/Sekjen, Sendahara,
dan Dewan Etik
Tabel 4. Sarana dan Prasarana di Tingkat Pusat dan Daerah
Kategori Skor
2 3 4
Gedung Kantor*
Memenuhi 3
Kategori wajib
Memenuhi 4
Kategori
Memenuhi 5
Kategori
Sumber Daya Manusia*
Perlengkapan Kantor*
Situs Web
Pangkalan Data
*wajib
Tabel 5. Pelaksanaan Kewajiban sesuai dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Penilaian
Skor
(Memenuhi)
2 3 4
11 persyaratan wajib dan 5
dokumen tambahan 11 kategori wajib 12-15 kategori 16 kategori
a. Nilai akhir Akreditasi merupakan hasil penjumlahan dari seluruh hasil
penilaian kriteria tersebut diatas yang dengan menggunakan ketentuan
pada tabel diatas.
b. Asosiasi Badan Usaha yang dinyatakan sebagai asosiasi terakreditasi,
apabila nilai akhir Akreditasi memenuhi passing grade 2.75.
3. Penilaian Akreditasi Asosiasi dibuat oleh Pokja dan dituangkan dalam laporan
penilaian Akreditasi Asosiasi yang mencakup berita acara Verifikasi dan
Validasi dan hasil penilaian Akreditasi Asosiasi; 4. Laporan penilaian Akreditasi Asosiasi disampaikan kepada Pengarah; 5. Pengarah menyampaikan laporan pelaksanaan Akreditasi Asosiasi kepada
Ketua LPJK, berdasarkan hasil kajian terhadap laporan penilaian Akreditasi
Asosiasi; 6. Ketua LPJK menetapkan status Akreditasi Asosiasi dalam Keputusan Ketua
LPJK; 7. Hasil setelah ditetapkan oleh Ketua LPJK diumumkan oleh Sekretariat melalui
aplikasi Akreditasi.
BAB V JADWAL
Jadwal Pelaksanaan Akreditasi 1. Periode Akreditasi :
a. Periode 1 pada Januari - April (Penetapan pada tanggal 20 April)
b. Periode 2 pada Mei - Agustus (Penetapan pada tanggal 20 Agustus)
c. Periode 3 pada September - Desember (Penetapan pada tanggal 20
Desember)
2. Batas Akhir Penerimaan Permohonan Tiap Periode :
a. Periode 1 paling lambat tanggal 20 Maret
b. Periode 2 paling lambat tanggal 20 Juli
c. Periode 3 paling lambat tanggal 20 November
D. PEDOMAN PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN ASOSIASI BADAN
USAHA, ASOSIASI PROFESI, DAN ASOSIASI TERKAIT RANTAI PASOK
TERAKREDITASI.
I. PENDAHULUAN
Peran asosiasi dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 adalah
mendukung dan menyelenggarakan pengembangan usaha berkelanjutan
atau pengembangan keprofesian berkelanjutan yang bertujuan untuk
meningkatkan tata kelola usaha yang baik dan memiliki tanggung jawab
profesional.
Pengakuan asosiasi dilaksanakan melalui akreditasi yang
dilaksanakan oleh LPJK dan ditetapkan oleh Menteri PUPR. Akrediatasi
dilaksanakan dengan menilai kelayakan asosiasi memenuhi persyaratan
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6626).
Peran asosiasi perlu dipantau dan dievaluasi berkala untuk
memastikan kelayakan asosiasi masih memenuhi persyaratan dan
melaksanakan kewajibannya. Untuk itu, perlu disusun pedoman bagi LPJK
dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi atas pemenuhan
persyaratan dan status akreditasi asosiasi yang telah ditetapkan.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman ini dimaksudkan sebagai panduan pelaksanaan Pemantauan dan
Evaluasi terhadap asosiasi terakreditasi. Tujuan dari pemantauan dan evaluasi untuk mengevaluasi kesesuaian pemenuhan standar Akreditasi, hak dan kewajiban serta kinerja asosiasi.
III. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam pedoman ini meliputi pembentukan tim pemantauan
dan evaluasi, tata cara Pemantauan dan evaluasi, substansi pemantauan
dan evaluasi, pelaporan dan Rekomendasi hasil pemantauan dan evaluasi.
IV. TIM PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1. LPJK berkewajiban menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi pada
asosiasi yang telah terakreditasi. 2. Pemantauan dan Evaluasi pada asosiasi yang telah terakreditasi
dilaksanakan oleh tim yang dibentuk dan ditetapkan berdasarkan
keputusan Ketua LPJK dan beranggotakan: a. Unsur LPJK; dan b. Perwakilan unit organisasi PUPR.
V. WAKTU PELAKSANAAN
Pemantauan dan evaluasi setidak-tidaknya dilakukan setahun sekali.
VI. TATA CARA PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1. Tim pemantauan dan evaluasi menginformasikan kepada Asosiasi, meliputi: a. Nama-nama tim; b. Format kuesioner yang harus diisi atau dilengkapi asosiasi; dan c. Jadwal pemantauan dan evaluasi.
2. Asosiasi mengisi dan mengembalikan kuesioner sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan; 3. Apabila diperlukan tim akan melakukan interview dan melakukan
survey persepsi anggota asosiasi dan memastikan kebenaran data-data
yang disampaikan;
4. Tim membuat laporan dan menyampaikannya kepada Ketua Pengurus
LPJK tentang hasil pemantauan dan evaluasi asosiasi terakreditasi;
5. LPJK membuat rekomendasi mengenai hasil laporan angka 4 tersebut kepada Dirjen Bina Konstruksi;
6. Dirjen Bina Konstruksi menyampaikan rekomendasi hasil pemantauan dan evaluasi seluruh asosiasi kepada Menteri PUPR.
Secara diagramatis mekanisme Pemantauan dan Evaluasi dapat dilihat
pada Gambar-1: Pemantauan dan Eavaluasi terhadap Asosiasi
terakreditasi.
VII. SUBSTANSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1. Sumber Data
Data yang digunakan untuk pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
bersumber pada: a. Laporan Kinerja Asosiasi; b. Data kinerja Badan Usaha; c. Data Surveilan; d. Format Kuesioner; dan e. Pengaduan Masyarakat.
2. Persyaratan Akreditasi Ada 5 (lima) persyaratan akreditasi asosiasi, yang perlu dipantau dan
dievaluasi yaitu: a. Jumlah dan sebaran anggota; b. Pemberdayaan kepada anggota; c. Pemilihan pengurus secara demokratis; d. Sarana dan prasarana di tingkat pusat dan daerah; e. Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
3. Kewajiban Asosiasi Kewajiban asosiasi yang terakreditasi meliputi: a. menyusun dan menegakkan kode etik serta kode tata laku profesi
bagi anggotanya; b. melakukan pengembangan usaha berkelanjutan bagi anggota
Asosiasi Badan Usaha dan Asosiasi terkait Rantai Pasok
Konstruksi; c. melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi
anggota asosiasi profesi; d. melakukan pemberdayaan kepada anggotanya;
e. menyampaikan laporan kinerja tahunan asosiasi untuk periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember; f. menyampaikan laporan keuangan asosiasi yang telah diaudit
kantor akuntan publik yang memiliki izin sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember; dan g. melaksanakan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
VIII. INDIKATOR PEMANTAUAN
1. Indikator Pemenuhan Persyaratan Akreditasi Penilaian pemenuhan Persyaratan Akreditasi dilakukan berdasarkan Format- 1 sampai Format-5 Lampiran.
2. Indikator Pelaksanaan Kewajiban Asosiasi Penilaian pemenuhan Pelaksanaan Kewajiban Asosiasi dilakukan
berdasarkan Format-6 Lampiran
3. Indikator Kinerja Asosiasi Indikator pemantauan dan evaluasi kinerja asosiasi secara rinci
terdapat pada Lampiran yang mencakup: 1. Indikator Kinerja Manajemen dinilai dari 2 (dua) aspek, yaitu:
a. aspek keuangan; b. aspek kesehatan organisasi.
2. Indikator Pelaksanaan Program Asosiasi dinilai dari 4 (empat) aspek,
yaitu: a. Rencana Pengembangan; b. Akreditasi; c. Pelaksanaan Pemberdayaan; d. Kinerja Anggota Asosiasi.
3. Persepsi anggota asosiasi dinilai dari 5 (lima) aspek, yaitu:
a. Kepuasan Pelanggan;
b. Sumber Daya Manusia;
c. Kegiatan Organisasi;
d. Partisipasi;
e. Komunikasi. Agar dapat dilakukan perhitungan kinerja Asosiasi, ada sebagian
indikator yang perlu dilakukan konversi. Tatacara konversi indikator
sesuai Tabel-3 dan Tabel-4.
IX. EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA ASOSIASI
Pelaksanaan Evaluasi dan penilaian kinerja asosiasi, terdiri atas 3 (tiga)
tahap, yaitu: a. Pengumpulan data melalui kuesioner b. Verifikasi dan Validasi c. Evaluasi terhadap kesesuaian pemenuhan standar Akreditasi, hak
dan kewajiban serta penilaian kinerja asosiasi.
Tatacara Verifikasi dan Validasi data untuk masing-masing Asosiasi Yang
telah terakreditasi pertama kali oleh Menteri adalah sebagai berikut: a. Asosiasi Badan Usaha sesuai dengan Buku I Surat Keputusan Ketua
LPJK ini; b. Asosiasi Profesi sesuai dengan Buku II Surat Keputusan Ketua LPJK
ini; dan
c. Asosiasi Rantai Pasok sesuai dengan Buku III Surat Keputusan Ketua LPJK ini.
Evaluasi kesesuaian pemenuhan standar Akreditasi, hak dan kewajiban
Asosiasi dilakukan dengan menggunakan Format-E1 dan Format-E2.
Penilaian Kinerja Asosiasi dilakukan dengan skor dan bobot. Bobot
Indikator utama adalah sebagai berikut: a. Bobot Indikator kinerja manajemen asosiasi adalah 40%, b. Bobot Indikator pelaksanaan program asosiasi adalah 50%, c. Bobot Indikator persepsi anggota asosiasi adalah 10%.
Bobot untuk sub indikator tercantum pada Tabel-5, Tabel-6 dan Tabel-7. Hasil penilaian Kinerja Asosiasi dituangkan dalam Format-E3.
X. KUESIONER
Kuesioner terbagi dua, yaitu kuesioner untuk asosiasi dan kuesioner
untuk anggota asosiasi. Kuesioner untuk asosiasi, meliputi: 1. Format-1, Data administrasi Asosiasi Badan Usaha, Asosiasi Profesi,
dan Asosiasi Rantai Pasok. 2. Format-2, Data sebaran cabang asosiasi. 3. Format-3, Program pemberdayaan kepada anggota. 4. Format-4, Pemilihan pengurus secara demokratis. 5. Format-5, Sarana dan Prasarana di pusat dan daerah. 6. Format-6, Pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. 7. Format-7.1 Data Kinerja Manajemen. 8. Format-7.2 Data Kinerja Pelaksanaan Program.
Kuesioner tersebut disampaikan kepada Asosiasi Badan Usaha, Asosiasi
Profesi, dan Asosiasi Rantai Pasok Terakreditasi segera mengisi kuesioner
tersebut dan menyampaikan kepada Tim Pemantauan dan Evaluasi.
Dalam rangka survei persepsi Tim Pemantauan dan evaluasi, bila
diperlukan akan mengirim kuesioner kepada anggota asosiasi
sebagaimana tercantum dalam Format-8.
XI. REKOMENDASI
Rekomendasi dibuat sebagai bahan pertimbangan: 1. Pimpinan Kementerian PUPR dalam rangka pembinaan terhadap
asosiasi dan status akreditasi asosiasi. 2. Pimpinan Asosiasi dalam rangka peningkatan kinerja asosiasi.
XII. PELAPORAN
Tim pemantauan dan evaluasi menyusun laporan pemantauan dan
evaluasi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah berakhirnya jadwal
pemantauan dan evaluasi asosiasi. Laporan pemantauan dan evaluasi
sekurang – kurangnya memuat: 1. Nama Tim Pemantauan dan evaluasi; 2. Tempat & Tanggal Pelaksanaan;
3. Data Umum Asosiasi;
LAMPIRAN – 1 MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1
Gambar-1
ASOSIASI ANGGOTA ASOSIASITIM PEMANTAUAN
DAN EVALUASI (PE)LPJK DJBK MENTERI
MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KINERJA ASOSIASI ASOSIASI TERAKREDITASI
LPJK Menetapkan
Tim Pemantauan
Tim Pemantauan dan
Evaluasi Melakukan
Persiapan
Tim Pemantauan dan
Evaluasi
Menyampaikan nama-
nama tim PE, form
kuesioner yang harus
diisi, dan jadwal
pemantauan.
Asosiasi Mengisi form
kuesioner
pemantauan dan
evaluasi dan
mengembalikan
kepada Tim PE
(apabila diperlukan)
Tim PE melakukan
interview dan
mengirimkan survey
persepsi anggota
asosiasi
Anggota Asosiasi
Mengisi Form Survei
Persepsi dan
Menyampaikan ke
Tim Teknis
TIm PE memastikan
kebenaran data-data
yang didapatkan dari
anggota asosiasi
Tim PE mengolah data
kuesioner dan form
pemantauan
Tim PE Melakukan
Kunjungan ke Asosiasi
Tim PE melakukan
validasi Hasil
Pengolahan Data dan
Menghitung Kinerja
Asosiasi
Tim PE Menyusun
Laporan dan
Rekomendasi kepada
LPJK
LPJK Menyampaikan
rekomendasi hasil
laporan pemantauan
kepada menteri
melalui DJBK
Asosiasi menerima
rekomendasi dan
melakukan perbaikan
Menteri menerima
rekomendasi
Menteri Memberikan
arahan rekomendasi
berupa upaya
perbaikan atau dapat
berupa sanksi bila ada
Selesai
Mulai
DJBK Menyampaikan
rekomendasi hasil
laporan pemantauan
kepada menteri dan
asosiasi
Hasil Rekomendasi
dapat diolah sebagai
usulan pemberian
penghargaan kepada
asosiasi berkinerja
baik
2
LAMPIRAN – 2 CARA PERHITUNGAN INDIKATOR
DAN CARA KONVERSI NILAI
SERTA BOBOT INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR
3
Tabel-1 CARA PERHITUNGAN INDIKATOR MANAJEMEN ORGANISASI
Aspek Keuangan
No
Indikator
Unit
Cara Perhitungan
1 Persentase
Iuran Anggota % x 100%
2
Peningkatan Jumlah
Pengeluaran untuk Pemberdayaan
Anggota
% x 100%
3
Sumber-sumber
penghasilan lainnya
(dijelaskan sumbernya)
% x100%
Aspek Kesehatan Organisasi
No
Indikator
Unit
Cara Perhitungan
1 Perkembangan Organisasi
a
Penerapan prinsip
tata kelola yang baik Good
Governance (GG)
% x100
b Jumlah
Penghargaan Buah
jumlah penghargaan baik nasional dan internasional yang
diperoleh di tahun N
c
Keanggotaan Asosiasi di Forum Regional dan atau
internasional
nilai Nasional=1, Regional=2 dan Internasional=3
2 Manajemen Operasi
a
Penerapan Standar (ISO
9001, ISO 37001, ISO 247001, ISO 26000) dan
Sistem perencanaan,
pengendalian, dan pengawasan
manajemen
buah Jumlah standar yang telah digunakan
3 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Inovasi
a
Kelengkapan
Informasi dalam Website %
Pembentukan standar informasi dalam website:
- Profil Asosiasi - Kegiatan dan Agenda Asosiasi
- Jumlah dan daftar anggota - Kontak Asosiasi
4
No
Indikator
Unit
Cara Perhitungan
b Aplikasi untuk data base anggota
Tahun lama penggunaan aplikasi untuk data base anggota
c
Inovasi
Buah
jumlah inovasi yang dimiliki yang akan diverifikasi Tim PE dengan kriteria: 1. sesuatu yang baru dan belum dilakukan oleh
asosiasi/instansi lain sebelumnya 2. desireablity – benar-benar dibutuhkan dan diinginkan
serta bermanfaat untuk anggota 3. memenuhi pelayanan prima
4. memberikan perbaikan pelayanan asosiasi 5. berkelanjutan
4 Sumber Daya
a Produktivitas sumber daya
manusia
Keg/
Org
b Efektivitas Sertifikasi
% x100%
c Pemberdayaan Karyawan
% x100%
d
Peningkatan Profil
anggota asosiasi - Perubahan
klasifikasi - Perubahan
dari umum ke spesialis
- Penambahan
jumlah diversifikasi
dan produksi
Badan Usaha
atau orang
Untuk Asosiasi Badan Usaha: Persentasi anggota yang naik level kualifikasinya,
ditambah Persentase anggota yang berubah dari umum ke spesialis, ditambah anggota melakukan diversifikasi usaha
Sedangkan untuk Asosiasi Profesi:
Persentase anggota yang naik kualifikasinya
Sedang untuk rantai pasok :
Persentase anggota yang melakukan diversifikasi produk
5
x100%
Tabel-2 CARA PERHITUNGAN INDIKATOR PENYELENGGARAAN
PROGRAM
No
Indikator
Unit
Cara Perhitungan
1 Rencana Pengembangan
a Rencana Pengembangan Kelembagaan
Tahun Berapa tahun asosiasi memiliki pengembangan
kelembagaan
b Rencana
Pengembangan Anggota
Tahun Berapa tahun asosiasi memiliki pengembangan
kelembagaan
2 Akreditasi
a Perkiraan Nilai
Akreditasi % x100%
3 Pelaksanaan Pemberdayaan
a Tingkat
Konversi Sertifikasi
(Kumulatif)
Buah
Jumlah anggota yang telah melakukan konversi sertifikasi
Jumlah anggota
b Efektivitas Pelaksanaan
Program Pemberdayaan
% x100%
c Tingkat Partisipasi
Anggota
%
4 Kinerja Anggota Asosiasi
a Tingkat Kepatuhan Anggota dalam
melaporkan pengalaman ke
Sistem Informasi Jasa
Konstruksi Terintegrasi (SIJKT
%
b Tingkat
Perolehan Pekerjaan
anggota
%
c Perkembangan Nilai Pekerjaan yang diperoleh
anggota
% x100%
6
TABEL – 3
Sangat
RendahRendah Cukup Tinggi
Sangat
Tinggi
0 - 20 21 - 40 41 - 60 61 - 80 81 - 100
Satuan
I. MANAJEMEN ORGANISASI
A. ASPEK KEUANGAN
1 Persentase Iuran Anggota % Tidak ada transformasi
2 Peningkatan Jumlah Pengeluaran untuk Pemberdayaan
Anggota% 0 - 4 4.1 - 8 8.01 - 12 12.01 - 16 16.01 - 20
3 Persentase pendanaan dari sumber lainnya (sponsor dll) % Tidak ada transformasi
B. ASPEK KESEHATAN ORGANISASI
1. Perkembangan Organisasi
a. Penerapan tata kelola yang baik (CCG) % Tidak ada transformasi
b. Jumlah penghargaan Buah 1 2 3 4 5
c. Keanggotaan Asosiasi di Forum Regional dan Internasional Nilai 1 2 3 4 5
2. Manajemen Operasi
a. Penerapan Standar Mutu Buah 1 2 3 4 5
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Inovasi
a. Kelengkapan Informasi dalam Website % Tidak ada transformasi
b. Aplikasi untuk data base anggota Tahun 1 2 3 4 5
c. Inovasi Buah 1 2 3 4 5
4. Sumber daya
a. Produktifitas sumber daya manusia Keg / orang 1 2 3 4 5
b. Efektivitas Sertifikasi % Tidak ada Transformasi
c. Pemberdayaan Karyawan % Tidak ada Transformasi
d. Peningkatan profil Untuk BU 1 - 2 3 - 4 5 - 6 7 - 8 9 - 10
Unt Profesi 0 - 5 6 - 10 11 - 15 16 - 20 21 - 25
NILAI AMBANG BATAS INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR NILAI
KONVERSI UNIT KINERJA
RENTANG NILAI
MANAJEMEN ORGANISASI
7
TABEL – 4
Sangat
RendahRendah Cukup Tinggi
Sangat
Tinggi
0 - 20 21 - 40 41 - 60 61 - 80 81 - 100
Satuan
II. PELAKSANAAN PROGRAM ASOSIASI
1. Rencana Pengembangan
a. Rencana Pengembangan Kelembagaan Tahun 1 2 3 4 5
b. Rencana Pengembanggan Anggota Tahun 1 2 3 4 5
2. Akreditasi
a. Perkiraan Nilai Akreditasi %
3. Pelasanaan Pemberdayaan
a. Tingkat Konversi Sertifikasi (kumulatif) %
b. Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan %
c. Tingkat Partisipasi Anggota % 1 - 5 6 - 10 11 - 15 16 - 20 21 - 25
4. Kinerja Anggota Asosiasi
a. Tingkat Kepatuhan anggota dalam melaporkan
pengalaman ke Sistem Informasi Jasa Konstruksi
Terintegrasi (SIJKT)
%
b. Tingkat Perolehan Pekerjaan anggota %
c. Perkembangan Nilai Pekerjaan yang diperoleh anggota % 0 - 4 4.1 - 8.0 8.1 - 12.0 12.1 - 16.0 16.1 - 20.0
Tidak ada konversi
Tidak ada konversi
Tidak ada konversi
Tidak ada konversi
PELAKSANAAN PROGRAM ASOSIASI
KONVERSI UNIT KINERJA
RENTANG NILAI
INDIKATOR NILAI
Tidak ada konversi
NILAI AMBANG BATAS INDIKATOR KINERJA
8
TABEL – 5
NILAI BOBOT INDIKATOR KINERJA MANAJEMEN
INDIKATOR BOBOT (%)
I. MANAJEMEN ORGANISASI 40
A. ASPEK KEUANGAN 5
1 Persentase Iuran Anggota 1
2 Peningkatan Jumlah Pengeluaran untuk Pemberdayaan Anggota 2
3 Sumber-sumber penghasilan lainnya (dijelaskan sumbernya) 2
B. ASPEK KESEHATAN ORGANISASI 35
1. Perkembangan Organisasi 6
a.
Penerapan prinsip tata kelola yang baik Good Governance (GG) 3
b.
Jumlah Penghargaan 2
c. Keanggotaan Asosiasi di tingkat Regional dan atau Internasional 1
2. Manajemen Operasi 4
a.
Penerapan Standar (ISO 9001, ISO 37001, ISO 247001, ISO 26000) dan 8ystem
perencanaan, pengendalian, dan pengawasan manajemen
4
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Inovasi 10
a. Kelengkapan Informasi dalam Website 5
b. Aplikasi untuk data base anggota dan data base anggpta 3
c. Inovasi 2
4. Sumber daya 15
a. Produktifitas sumber daya manusia 4
b. Efektifitas Sertifikasi 3
c. Pemberdayaan Karyawan 2
d. Peningkatan Profil 6
a) Perubahan kualifikasi (kecil ke menengah, menengah ke besar)
b) Perubahan dari umum ke spesialis
c) Penambahan jumlah diversifikasi dan produksi
9
TABEL – 6
NILAI BOBOT INDIKATOR PELAKSANAAN PROGRAM
INDIKATOR BOBOT (%)
II. PENYELENGGARAAN PROGRAM ASOSIASI 50
1. Rencana Pengembangan 10
a. Rencana Pengembangan Kelembagaan 5
b. Rencana Pengembangan Anggota 5
2. Akreditasi 10
a. Perkiraan Nilai Akreditasi 10
3. Pelaksanaan Pemberdayaan 15
a. Tingkat Konversi sertifikasi 5
b. Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan 5
c. Tingkat Partisipasi Anggota 5
4. Kinerja Anggota Asosiasi 15
a. Tingkat Kepatuhan anggota dalam melaporkan pengalaman ke
Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi (SIJKT) 5
b. Tingkat Perolehan Pekerjaan Anggota 5
c. Perkembangan Nilai Pekerjaan yang diperoleh anggota 5
10
TABEL – 7 NILAI BOBOT INDIKATOR PERSEPSI ANGGOTA ASOSIASI
INDIKATOR BOBOT (%)
III. PERSEPSI ANGGOTA ASOSIASI 10
1. Kepuasan Pelanggan 3
2. Sumberdaya Manusia 1
3. Kegiatan Organisasi 1
4. Partisipasi anggota 2
5. Komunikasi 3
11
LAMPIRAN-3 KUESIONER UNTUK ASOSIASI
12
KUESIONER
FORMAT-1
DATA ADMINISTRASI ASOSIASI BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI/ ASOSIASI PROFESI JASA KONSTRUKSI/
ASOSIASI TERKAIT RANTAI PASOK KONSTRUKSI
A. IDENTITAS
1. Nama Lengkap Asosiasi : ………………………………………………………..
2. Tahun Pendirian : ………………………………………………………..
3. Alamat Kantor : ……………………………………………………….. (lampirkan foto kantor tampak depan dan memuat papan nama
asosiasi)
4. Kepemilikan Kantor : Sewa / Kontrak / Hak Milik (lampirkan bukti status kepemilikan)
5. Telepon / Faksimile : ………………………………………………………..
6. Email : ………………………………………………………..
7. Situs Web : ………………………………………………………..
8. Pangkalan Data Sistem
Informasi
: ………………………………………………………..
(yang memuat daftar nama anggota, alamat, kontak yang dapat
dihubungi dan kualifikasi klasifikasi usaha/profesi)
9. Nama Ketua Umum/Direktur
Utama/Penanggung Jawab
: ……………………………………………………….. (lampirkan struktur organisasi)
10. Jumlah Pegawai Tetap : ……………………………………………………….. (lampirkan daftar nama pegawai tetap dan salinan kartu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial)
11. Jumlah Cabang Provinsi dan
Sebarannya
: ……………………………………………………….. (lampirkan keterangan jumlah cabang dan sebaran Format 3
Lampiran II)
12. Jumlah Anggota Asosiasi : ………………………………………………………..
13. Status Asosiasi : Terakreditasi/Belum Terakreditasi
*Coret yang tidak perlu
FORMAT - 2
DATA SEBARAN CABANG ASOSIASI
DATA UMUM ASOSIASI BADAN USAHA/ ASOSIASI PROFESI/ ASOSIASI TERKAIT RANTAI PASOK KONSTRUKSI
A NAMA ASOSIASI :
B KATEGORI ASOSIASI BADAN USAHA (*)
:
KONSULTANSI KONSTRUKSI
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI
UMUM KHUSUS
CABANG TANPA CABANG
KATEGORI ASOSIASI PROFESI (*)
:
ARSITEKTUR SIPIL MEKANIKAL TATA
LINGKUNGAN MANAJEMEN
PELAKSANAAN
CABANG TANPA CABANG
KATEGORI ASOSIASI TERKAIT RANTAI PASOK KONSTRUKSI (*)
: MATERIAL KONSTRUKSI
PERALATAN KONSTRUKSI TEKNOLOGI KONSTRUKSI
SUMBER DAYA MANUSIA DI BIDANG JASA KONSTRUKSI
C ALAMAT :
D PENGURUS PUSAT :
1. Ketua Umum :
2. Sekretaris Jenderal/Umum
:
1
3. Bendahara Umum :
4. Dewan Etik/Penasehat :
E DAFTAR WILAYAH / CABANG
NO WILAYAH / CABANG ALAMAT KANTOR
(JALAN, NOMOR, RT/RW, KEL, KEC, KAB, KODEPOS)
PENGURUS INTI DAERAH JUMLAH ANGGOTA
TETAP (**) KETUA SEKRETARIS BENDAHARA
1 Aceh :
2 Sumatera Utara :
3 Sumatera Barat :
4 Riau :
5 Kepulauan Riau :
6 Jambi :
7 Sumatera Selatan :
8 Bangka Belitung :
9 Bengkulu :
10 Lampung :
11 Banten :
2
12 DKI :
13 Jawa Barat :
14 Jawa Tengah :
15 DI Yogyakarta :
16 Jawa Timur :
17 Bali :
18 Nusa Tenggara Barat :
19 Nusa Tenggara Timur :
20 Kalimatan Utara :
21 Kalimantan Barat :
22 Kalimantan Timur :
23 Kalimantan Tengah :
24 Kalimantan Selatan :
25 Sulawesi Utara :
26 Sulawesi Barat :
27 Sulawesi Tengah :
28 Sulawesi Tenggara :
3
29 Sulawesi Selatan :
30 Gorontalo :
31 Maluku :
32 Maluku Utara :
33 Papua Barat :
34 Papua :
FORMAT-3
B.1 PROGRAM PEMBERDAYAAN KEPADA ANGGOTA
No. JENIS
KEGIATAN
NAMA
KEGIATAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
JUMLAH
PESERTA BUKTI
1 FOCUS GROUP
DISCUSSION
Undangan
Daftar Hadir
Foto Kegiatan
2 WORKSHOP
3 SEMINAR/
KONFERENSI
4 PERTEMUAN
ILMIAH
5 PELATIHAN
6 PENDIDIKAN
B.2 PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA BERKELANJUTAN 5 TAHUN KEDEPAN
No Jenis Kegiatan
Tahun.... Tahun.... Tahun.... Tahun.... Tahun....
Jml
Keg
Jml
Peserta
Jml
Keg
Jml
Peserta
Jml
Keg
Jml
Peserta
Jml
Keg
Jml
Peserta
Jml
Keg
Jml
Peserta
1 FOCUS GROUP
DISCUSSION
2 WORKSHOP
3 SEMINAR/
KONFERENSI
4 PERTEMUAN
ILMIAH
5 PELATIHAN
6 PENDIDIKAN
1
FORMAT - 4
PEMILIHAN PENGURUS SECARA DEMOKRATIS
No Nama Kegiatan
(Kongres/Munas/Musda/Lainnya)
Tanggal Pelaksanaan
Tempat Pengurus terpilih Bukti Dukung
1. Pusat ---------------- ----------
Ketua:--------------- Sekretaris:--------- Bendahara:-------- Ketua Dewan Etik:
a. Undangan b. Daftar Hadir c. Keputusan d. Publikasi e. Foto
2. Daerah ---------------- ----------
Ketua:--------------- Sekretaris:--------- Bendahara:-------- Ketua Dewan Etik:---
a. Undangan b. Daftar Hadir c. Keputusan d. Publikasi e. Foto
2
FORMAT-5 SARANA DAN PRASARANA DI PUSAT DAN DAERAH
No. PRASARANA DAN
SARANA KEBERADAAN BUKTI
PUSAT
1 Website (ada / tidak)
alamat Website .....
Screen Shoot
2 Sumber Daya Manusia (ada / tidak)
SK Pengangkatan
Jumlah : ...... Orang
Perjanjian Kerja
Kartu BPJS Kesehatan
Kartu BPJS Ketenaga Kerjaan
3 Database Sistem Informasi (ada / tidak)
Aplikasi off line
Aplikasi on line
4 Inventaris Perlengkapan Kator (ada / tidak)
Foto Inventaris Perlengkapan Kantor
Daftar Inventaris Perlengkapan Kantor
5 Gedung Kantor (ada / tidak)
SHM/Perjanjian Sewa/Pinjam Pakai
Foto
Surat Keterangan Domisili
DAERAH
1 Website (ada / tidak)
alamat Website .....
Screen Shoot
2 Sumber Daya Manusia (ada / tidak)
SK Pengangkatan
Jumlah : ...... Orang Perjanjian Kerja
Kartu BPJS Kesehatan
Kartu BPJS Ketenaga Kerjaan
3 Database Sistem Informasi (ada / tidak)
Aplikasi off line
Aplikasi on line
4 Inventaris Perlengkapan Kator (ada / tidak)
Foto Inventaris Perlengkapan Kantor
Daftar Inventaris Perlengkapan Kantor
5 Gedung Kantor (ada / tidak)
SHM/Perjanjian Sewa/Pinjam Pakai
Foto
Surat Keterangan Domisili
3
Format 6.1
PELAKSANAAN KEWAJIBAN SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
No. PERSYARATAN KEBERADAAN *) BUKTI DUKUNG
1 Akta Notaris Atas Pendirian Asosiasi (ada/Tidak) Copy Akta Notaris
2
Pengesahan Badan Hukum
Perkumpulan (Bhp) Dari Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia
(ada/Tidak) Copy Pengesahan BHP
3 Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) (ada/Tidak) Copy AD/ART dari awal sd terbaru
4
Surat Keterangan Domisili Atau
Keterangan Lain Yang Menunjukkan
Tempat Kantor Asosiasi Berada
(ada/Tidak) Copy Keterangan Domisili
5 Nomor Pokok Wajib Pajak (Npwp)
Atas Nama Asosiasi (ada/Tidak) Copy NPWP, SPT Tahun terakhir
6
Seluruh Karyawan Asosiasi Telah
Terdaftar Sebagai Anggota Aktif Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan dan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan
(ada/Tidak)
Copy Kartu BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenaga Kerjaan Seluruh Karyawan
Asosiasi
7
Surat Pernyataan Tidak Dalam
Sengketa Kepengurusan Asosiasi, Yang
Ditandatangani Oleh Ketua
Umum/Ketua Atau Sebutan Lain
(ada/Tidak) Surat Penyataan (asli)
8
Dokumen kode etik, dokumen kode
tata laku profesi, dan keberadaan
dewan etik atau sebutan lain
(ada/Tidak)
Copy Dokumen Kode Etik dan Dewan
Etik
Copy dokumen yang berisi penegakan
kode etik
9 Dokumen Program Kerja Asosiasi (ada/Tidak) Copy Dokumen Program Kerja
10
Laporan Keuangan Tahun Terakhir
Asosiasi Yang Telah Diaudit Kantor
Akuntan Publik Yang Memiliki Izin
Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
(ada/Tidak)
Copy Dokumen Lap Keuangan Audited
untuk pusat dan Laporan Keuangan
Konsolidated untuk daerah
11
Rapat pengurus terjadwal
sebagaimana tertuang dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga
(ada/Tidak)
Dok Jadwal Rapat dan Copy Dokumen
bukti rapat (undangan, daftar hadir,
foto dan Notulen)
12
Ketua Asosiasi Badan Usaha
Merupakan Penanggung Jawab Badan
Usaha (Pjbu) Dari Perusahaan Yang
Memiliki Kta Asosiasi Badan Usaha
Dan Sbu Sesuai Dengan Jenis Usaha
Jasa Konstruksi Berdasarkan
Ketentuan Peraturan Perundang-
(ada/Tidak) Copy Dokumen (SBU, KTA)
4
No. PERSYARATAN KEBERADAAN *) BUKTI DUKUNG
Undangan (khusus untuk asosiasi
Badan usaha)
13
Pengurus Asosiasi Tidak Merangkap
Sebagai Pengurus Pada Asosiasi Yang
Lain Yang Dibuktikan Dengan Surat
Pernyataan (untuk Asosiasi Profesi
dan Asosiasi Badan Usaha)
(ada/Tidak) Surat Penyataan (asli)
14
Laporan kinerja tahunan asosiasi
untuk periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember
(ada/Tidak) Copy Dokumen
15 Pedoman praktik profesi (Khusus bagi
Asosiasi Profesi) (ada/Tidak) Copy Dokumen
16
Ketua Asosiasi Profesi wajib memiliki
kartu tanda anggota (khusus bagi
asosiasi profesi)
(ada/Tidak) Copy Dokumen
*) Coret yang tidak perlu
5
FORMAT-6.2 PEMENUHAN TERHADAP DOKUMEN TAMBAHAN
No. DOKUMEN TAMBAHAN KEBERADAAN *) BUKTI DUKUNG
1 Salinan sistem manajemen mutu atau dokumen lainnya (ada/Tidak)
2 Salinan perjanjian kerjasama / nota kesepahaman dengan
organisasi internasional (ada/Tidak)
3 Salinan perjanjian kerjasama / nota kesepahaman dengan
kementerian/lembaga/pemerintah daerah/ institusi lainnya (ada/Tidak)
4 Salinan laporan pengabdian masyarakat atau tanggung
jawab sosial (ada/Tidak)
5 Salinan dokumen partisipasi dalam perumusan kebijakan
pemerintah (ada/Tidak)
6 Salinan dokumen yang berisi inovasi pranata usaha dan
teknologi. (ada/Tidak)
7 Salinan publikasi ilmiah bagi asosiasi profesi (ada/Tidak)
8 Hak Paten yang dimiliki asosiasi (HAKI) (ada/Tidak)
*) Coret yang tidak perlu
6
FORMAT 7.1
DATA KINERJA MANAJEMEN
PERTANYAAN BUKTI PENDUKUNG
I. MANAJEMEN ORGANISASI
A. ASPEK KEUANGAN
1 . Jumlah anggota yang rutin memberikan iuran ........ anggota Daftar Iuran Anggota
2 . a. Jumlah Pengeluaran untuk Pemberdayaan Anggota tahun ini
Rp........................
Rekap Pengeluaran
b. Jumlah Pengeluaran untuk Pemberdayaan Anggota tahun sebelumnya
Rp........................
Laporan Keuangan
3 Perbandingan pendanaan dari sumber lain (sponsor, peserta, dll) terhadap kebutuhan dana
pemberdayaan anggota (......%)
Bukti Pengeluaran
B. ASPEK KESEHATAN ORGANISASI
1. Perkembangan Organisasi
a. Berapa prinsip tata kelola yang baik (Good Governance) yang telah diterapkan
....................
Dokumen sebagai bukti
penerapan
b. Jumlah Penghargaan diterima tahun ini
-Internal......................buah
-Nasional.....................buah
-Internasional..............buah
Foto Penghargaan dan
Sertifikat
c. Keanggotaan Asosiasi di lingkup Regional dan/atau Internasional
Regional (Ya/Tidak) *..........................................
Internasional (Ya/Tidak) *..........................................
Dokumen keanggotaan
2. Manajemen Operasi
a. Standar apa saja yang telah diterapkan di ASOSIASI? (ISO 9001, ISO 37001, ISO 247001,
ISO 26000) dan sistem perencanaan, pengendalian, dan pengawasan manajemen *
Dokumen Standar
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Inovasi
a. Berapa % kelengkapan Informasi dalam Website (..........) Website
b. Sudahkah anda memiliki Aplikasi untuk data base anggota? sejak tahun berapa?
................
Screenshot dan data base
anggota
c. Berapa Inovasi yang anda terapkan tahun ini .......... buah Dokumentasi
4. Sumber daya
a. Berapa kegiatan pemberdayaan tahun ini? (...............kegiatan) Daftar Kegiatan dan
Dokumentasi
b. Berapa jumlah anggota yang memiliki sertifikat? (...............anggota)
c. Berapa jumlah karyawan sertifikat sesuai dengan jabatannya? (..........karyawan) Dokumen
d. Peningkatan Profil
a) Berapa anggota yang naik jenjang/level kualifikasi tahun ini? .................... Sertifikasi
b) Berapa anggota yang berubah dari umum ke spesialis? ........... (hanya BUJK) Sertifikasi
c) Berapa anggota yang melakukan diversifikasi? ........... (hanya BUJK)
*) Coret yang tidak perlu
7
FORMAT 7.2 DATA KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM
PERTANYAAN BUKTI PENDUKUNG
II. PENYELENGGARAAN PROGRAM ASOSIASI
1. Rencana Pengembangan
a. Apakah anda memiliki Program Pengembangan Kelembagaan (Ya/Tidak)* Dokumen
b. Apakah anda memiliki Program Pengembangan Anggota (Ya/Tidak)* Dokumen
c. Keanggotaan Asosiasi di lingkup Regional dan/atau Internasional
Regional (Ya/Tidak) *..........................................
Internasional (Ya/Tidak) *..........................................
Dokumen keanggotaan
2. Akreditasi
Tidak ditanyakan karena akan dihitung oleh TIM
3. Pelaksanaan Pemberdayaan
a. Berapa anggota yang telah mengkonversi sertifikat .......... Anggota Sertifikat
b. - Berapa Kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan tahun ini? ............ Kegiatan Daftar Kegiatan dan
Dokumentasi
- Berapa Kegiatan pemberdayaan yang telah rencanakan tahun ini? ........... Kegiatan Dokumen
c. Berapa persen tingkat partisipasi anggota yang ikut serta dalam program
pemberdayaan tahun ini, .......... %
Dokumen Kegiatan
4. Kinerja Anggota Asosiasi
a. Berapa jumlah anggota yang telah melaporkan pengalaman kerjanya ke Sistem
Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi? (SIJKT) ...............
Daftar Anggota yang
melaporkan pengalaman
b. Berapa jumlah anggota asosiasi yang memperoleh pekerjaan tahun ini? ............... Daftar Anggota yang
memperoleh pekerjaan
c. - Berapa Total Nilai Pekerjaan yang diperoleh anggota tahun ini? Rp.................... Tabel perolehan pekerjaan
- Berapa Total Nilai Pekerjaan yang diperoleh anggota tahun sebelumnya? Rp............. Tabel perolehan pekerjaan
*) Coret yang tidak perlu
8
Penjelasan Pengisian Kuesioner
1. Format-1
Cara Pengisian Format-1 ini sudah cukup jelas dimulai dari pengisian NAMA LENGKAP ASOSIASI sampai dengan Status Akreditasi
2. Format-2
Cara Pengisian Format-2 ini sudah cukup jelas, hanya saja yang perlu
perhatian untuk beberapa hal: - Untuk Asosiasi yang mempunyai cabang harus mengisi data secara
lengkap untuk seluruh cabangnya sedangkan untuk asosiasi yang tidak
memiliki cabang dilengkapi Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku efektif dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku.
- Jumlah anggota yang dimasukkan ke Format-2 harus bersumber dari
data SIKI.
3. Format-3
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian Format-3: Pengisian Format-3 B-1
- Kegiatan pemberdayaan yang harus dicantumkan adalah kegiatan
pemberdayaan yang dilakukan oleh asosiasi yang dilakukan selama 2 (dua)
tahun terakhir, baik yang dilakukan secara mandiri atau bekerjasama
dengan lembaga lain.
- Bila dilakukan secara bekerjasama harus dilampirkan perikatan kerjasama
baik berupa perjanjian, atau nota kesepahaman.
- Sebagai peserta, sebagai narasumber atau keikut sertaan kegiatan
pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga lain tidak akan dinilai.
- Pencantuman nama kegiatan tanpa disertai dengan bukti kegiatan yang
lengkap, tidak dinilai.
Pengisian Format-3 B-2
- Format ini diisi berdasarkan dokumen Rencana Kerja atau Program Kerja
Asosiasi;
- Format ini akan dipakai sebagai bagian dari penilaian kinerja asosiasi
tahun selanjutnya.
4. Format-4
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian Format-4:
- Kegiatan pemilihan pengurus mencakup kegiatan pemilihan pengurus
pusat maupun pengurus daerah (cabang) untuk asosiasi yang memiliki
cabang;
- Nama-nama kegiatan pemilihan pengurus sesuai dengan yang tercantum
dalam AD/ART Asosiasi, misal untuk pemilihan pengurus pusat adalah
Konggres atau Munas atau lainnya. Sedang untuk pengurus daerah
(cabang) bisa Musda atau lainnya.
9
5. Format-5
Cara Pengisian Format-5 ini sudah cukup jelas. Yang perlu diperhatikan
adalah kelengkapan bukti-bukti yang harus dilampirkan.
6. Format-6
Cara Pengisian Format-6 ini sudah cukup jelas. Yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan bukti-bukti yang harus dilampirkan.
7. Format-7.1
Secara umum cara Pengisian Format-7.1 ini sudah cukup jelas, namun perlu diperhatikan untuk beberapa hal:
- Untuk aspek keuangan No.3 (A.3), diisi jumlah dana yang berasal dari dana
selain iuran anggota (misal peserta, sponsor dll) dibagi dengan jumlah
pengeluaran untuk kegiatan pemberdayaan dikali 100%
- No. B.1.c diisi nama forum Regional atau Internasional yang diikuti oleh
asosiasi (dalam hal ini asosiasi menjadi anggotanya sehingga perlu bukti
kartu keanggotaan)
8. Format-7.2
Secara umum cara Pengisian Format-7.2 ini sudah cukup jelas, namun perlu
diperhatikan untuk beberapa hal:
- No. 3.c diisi jumlah anggota asosiasi yang ikut serta kegiatan
pemberdayaan yang dilakukan asosiasi dibagi jumlah anggota asosiasi
dikali 100%
- Peserta yang berasal dari asosasi atau lembaga lain tidak dihitung.
10
LAMPIRAN-4 FORMAT SURVEI PERSEPSI ANGGOTA
ASOSIASI
11
Format 8 Format Survei Persepsi Anggota Asosiasi Kami/saya anggota asosiasi ..................................................... Memberikan penilaian secara jujur terhadap asosiasi yang kami/saya ikuti.
No Indikator Pernyataan Nilai
1 2 3 4
1. Kepuasan Pelanggan
Sarana dan Prasana yang dimiliki oleh Asosiasi (dari
segi kualitas dan kuantitas)
Pelayanan yang diberikan asosiasi dari segi ketepatan waktu
Kesesuaian Pelayanan yang
diberikan asosiasi dengan kebutuhan anggota
2.
Sumber
Daya Manusia
Kompetensi Sumber daya
manusia yang dimiliki oleh asosiasi
3. Kegiatan
Organisasi
Kesesuaian Kegiatan Pemberdayaan yang
diselenggarakan asosiasi dengan kebutuhan anggota
4. Partisipasi
Keikutsertaan Anggota
dalam menyusun rencana kerja asosiasi
Pelibatan Anggota dalam penyusunan kebijakan
asosiasi
5. Komunikasi
Kemudahan komunikasi antara Anggota dengan
asosiasi
Pemberian konsultansi oleh Asosiasi kepada anggota asosiasi
Kualitas dan kuantitas informasi yang diberikan oleh asosiasi kepada
anggota
Catatan Nilai 1 = sangat buruk Nilai 2 = buruk Nilai 3 = baik
Nilai 4 = Sangat baik
12
Penjelasan Pengisian Format Survei Persepsi Anggota Asosiasi 1. Penilaian bersifat kualitatif;
2. Bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi atau Rantai Pasok, Format diisi oleh
pimpinan atau yang mewakili, sedangkan untuk asosiasi profesi, Format diisi
oleh individu anggota asosiasi;
3. Isi Format akan dirahasiakan, tidak akan disebarluaskan atau diberikan
kepada asosiasi.
4. Cara pengisian dilakukan dengan pemberian tanda v.
5. Untuk menentukan kategori penilaian dari survei persepsi, maka ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:
Nilai Indeks Minimum = 1 x jumlah soal x jumlah responden
Nilai Indeks Maksimum = 4 x jumlah soal x jumlah responden
Interval = nilai indeks maks – nilai indeks min
Jarak Interval = Interval = Interval
Jumlah Jenjang 4
Sangat buruk buruk baik Sangat baik
10-15 16-24 25-34 35-40
13
LAMPIRAN-5 FORMAT EVALUASI DAN PERHITUNGAN
KINERJA ASOSIASI
14
FORMAT EVALUASI
FORMAT-E1
EVALUASI TERHADAP PEMENUHAN PERSYARATAN AKREDITASI
No. Komponen DATA YANG DISAMPAIKAN HASIL EVALUASI KESIMPULAN
1 Jumlah Anggota dan Sebaran Jumlah Anggota : -------------------- Jumlah Anggota yang sah : --------------------- Memenuhi / Tidak Menenuhi
Jumlah Cabang : --------------------- Jumlah Cabang yang Sah : --------------------- Memenuhi / Tidak Menenuhi
2 Pemberdayaan Kepada Anggota
a. Pelaksanaan PUB Jumlah Kegiatan Pemberdayaan ............ Jumlah Kegiatan Pemberdayaan Sah ............ Memenuhi / Tidak Menenuhi
b. Program PUB 5 Tahun Jumlah Kegiatan PUB 5 Tahun ................ Jumlah Kegiatan PUB 5 Tahun ................ Memenuhi / Tidak Menenuhi
3 Pemilihan Pengurus
a. Musyawarah/ Kongres Pusat (ada/tidak) Pusat (sah / tidak sah) Memenuhi / Tidak Menenuhi
Daerah : ----------- Cabang Daerah yang sah : ----------- Cabang Memenuhi / Tidak Menenuhi
b. Sususnan Pengurus Pusat (ada/tidak) Pusat (sah / tidak sah) Memenuhi / Tidak Menenuhi
Daerah : ----------- Cabang Daerah yang sah : ----------- Cabang Memenuhi / Tidak Menenuhi
4 Prasarana dan Sarana Pusat (ada/tidak) Pusat (sah / tidak sah) Memenuhi / Tidak Menenuhi
Daerah : ----------- Cabang Daerah yang sah : ----------- Cabang Memenuhi / Tidak Menenuhi
5 Kewajiban Sesuai Peraturan Perundangan Jumlah Dokumen Kewajiban : ----------------- Jml Dokumen Kewajiban yang sah : --------- Memenuhi / Tidak Menenuhi
6 Pemenuhan Dokumen Tambahan Jumlah Dokumen Tambahan : -------- Jumlah Dokumen Tambahan yang sah : -------- Memenuhi / Tidak Menenuhi
15
FORMAT-E2
EVALUASI PELAKSANAAN KEWAJIBAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
No.. PERSYARATAN KEBERADAAN *) KEABSAHAN KETERANGAN
1 Akta Notaris Atas Pendirian Asosiasi (ada/Tidak)
2Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan (Bhp) Dari
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia(ada/Tidak)
3Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART)(ada/Tidak)
4Surat Keterangan Domisili Atau Keterangan Lain
Yang Menunjukkan Tempat Kantor Asosiasi Berada(ada/Tidak)
5Nomor Pokok Wajib Pajak (Npwp) Atas Nama
Asosiasi(ada/Tidak)
6
Seluruh Karyawan Asosiasi Telah Terdaftar Sebagai
Anggota Aktif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan
(ada/Tidak)
7
Surat Pernyataan Tidak Dalam Sengketa
Kepengurusan Asosiasi, Yang Ditandatangani Oleh
Ketua Umum/Ketua Atau Sebutan Lain
(ada/Tidak)
8Dokumen kode etik, dokumen kode tata laku profesi,
dan keberadaan dewan etik atau sebutan lain(ada/Tidak)
9 Dokumen Program Kerja Asosiasi (ada/Tidak)
10
Laporan Keuangan Tahun Terakhir Asosiasi Yang Telah
Diaudit Kantor Akuntan Publik Yang Memiliki Izin
Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan
(ada/Tidak)
11Rapat pengurus terjadwal sebagaimana tertuang
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga(ada/Tidak)
12
Ketua Asosiasi Badan Usaha Merupakan Penanggung
Jawab Badan Usaha (Pjbu) Dari Perusahaan Yang
Memiliki Kta Asosiasi Badan Usaha Dan Sbu Sesuai
Dengan Jenis Usaha Jasa Konstruksi Berdasarkan
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan (khusus
asosiasi badan usaha)
(ada/Tidak)
13
Pengurus Asosiasi Badan Usaha Tidak Merangkap
Sebagai Pengurus Pada Asosiasi Badan Usaha Yang
Lain Yang Dibuktikan Dengan Surat Pernyataan
(ada/Tidak)
14Laporan kinerja tahunan asosiasi untuk periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember(ada/Tidak)
15Pedoman praktik profesi (Khusus bagi Asosiasi
Profesi)(ada/Tidak)
16Ketua Asosiasi Profesi wajib memiliki kartu tanda
anggota (khusus bagi asosiasi profesi)(ada/Tidak)
*) Coret yang tidak perlu
16
FORMAT-E3
Perhitungan Kinerja Asosiasi
INDIKATOR Satuan NILAI
PERHITUNGAN / Data
NILAI KONVERSI
(NK) BOBOT
NK x Bobot /
100
I. MANAJEMEN ORGANISASI
A. ASPEK KEUANGAN
1 Persentase Iuran Anggota % --------------------- --------------- 1 ------------
2 Peningkatan Jumlah Pengeluaran untuk
Pemberdayaan Anggota
%
--------------------- -------------- 2 ------------
3
Sumber-sumber
penghasilan lainnya (dijelaskan sumbernya)
% --------------------- --------------- 2 ------------
B. ASPEK KESEHATAN ORGANISASI
1. Perkembangan Organisasi
a. Penerapan prinsip tata kelola yang baik Good
Governance (GG)
%
---------------
3
b. Jumlah Penghargaan
Buah
--------------------- --------------- 2 ------------
c.
Status Keanggotaan
Asosiasi dalam Forum Regional dan atau
Internasional
nilai
--------------------- --------------- 1 ------------
2. Manajemen Operasi
a.
Penerapan Standar (ISO 9001, ISO 37001, ISO
247001, ISO 26000) dan sistem perencanaan,
pengendalian, dan pengawasan manajemen
%
--------------------- --------------- 4 ------------
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Inovasi
a.
Kelengkapan Informasi dalam Website
% --------------------- --------------- 5 -----------
b.
Aplikasi untuk data base anggota
Tahun --------------------- --------------- 3 ------------
c. Inovasi Buah --------------------- --------------- 2 ------------
4. Sumber daya
a.
Produktifitas sumber daya manusia
Keg / orang --------------------- --------------- 4 ------------
b. Efektivitas konversi % --------------------- --------------- 3 ------------
17
INDIKATOR Satuan NILAI
PERHITUNGAN / Data
NILAI KONVERSI
(NK) BOBOT
NK x Bobot /
100
Sertifikasi
c. Pemberdayaan Karyawan % --------------------- --------------- 2 ------------
d. Peningkatan Profil Anggota --------------------- --------------- 6 ------------
1) Perubahan klasifikasi
2) Perubahan dari umum ke spesialis
3) Penambahan jumlah diversifikasi dan produk
II. PELAKSANAAN PROGRAM ASOSIASI
1. Rencana Pengembangan
a.
Rencana Pengembangan Kelembagaan
Tahun --------------------- --------------- 5 ------------
b.
Rencana Pengembangan Anggota
Tahun --------------------- --------------- 5 ------------
2. Akreditasi
a. Perkiraan Nilai Akreditasi % --------------------- --------------- 10 ------------
3. Pelaksanaan Pemberdayaan
a.
Tingkat konversi
sertifikasi (kumulatif) %
--------------------- --------------- 5 ------------
b.
Efektivitas pelaksanaan program pemberdayaan
% --------------------- --------------- 5 ------------
c.
Tingkat Partisipasi
Anggota %
--------------------- --------------- 5 ------------
4. Kinerja Anggota Asosiasi
a.
Tingkat Kepatuhan Anggota dalam melaporkan pengalaman
ke Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
(SIJKT)
%
5
b.
Tingkat Perolehan
Pekerjaan anggota %
--------------------- --------------- 5 ------------
c. Perkembangan nilai pekerjaan yang diperoleh
anggota
%
--------------------- -------------- 5 ------------
III. HASIL SURVEI PERSEPSI ANGGOTA ASOSIASI
% -------------- 10 -------------
TOTAL NILAI KINERJA ASOSIASI -------------
18
FORMAT-E4
PERKIRAAN NILAI AKREDITASI ASOSIASI
(Nama ASOSIASI)
Catatan
Data skor Nilai = Bobot x Skor
1 Jumlah Anggota dan Sebaran 20
a. Sebaran (jumlah cabang) 10
b. Jumlah Anggota Percabang 10
2 Pemberdayaan Kepada Anggota 25
a. Pelaksanaan Program Pemberdayaan 20
b. Program PUB 5 Tahun 5
3 Pemilihan Pengurus Yang Demokratis 15
a. Musyawarah/ Kongres 7,5
b. Sususnan Pengurus 7,5
4 Prasarana dan Sarana Pusat dan Daerah 10
5 Kewajiban Sesuai Peraturan Perundangan 30
No. Bobot (%)
NILAI KINERJA ASOSIASI PADA SAAT
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Total Nilai Saat Pemantauan
Komponen
19
Penjelasan Pengisian Format Evaluasi 1. Format evaluasi (Format-E1 dan Format-E2) diisi oleh Tim Pemantauan dan
Evaluasi berdasarkan hasil verifikasi dan validasi terhadap bukti-bukti yang
disampaikan oleh asosiasi.
2. Format-E3 kolom Hasil Perhitungan/data diisi oleh Tim Pemantauan dan
Evaluasi berdasarkan rumus-rumus yang tertera pada Tabel-1 dan Tabel-2
3. Format-E3 kolom Nilai Konversi (NK) diisi dengan nilai konversi kolom Hasil
Perhitungan/data melalui Tabel-3 dan Tabel-4.
4. Format-E4 Kolom Data diisi berdasarkan data yang telah divalidasi
5. Format-E4 Kolom Skor diisi nilai konversi Kolom Data sesuai:
a. Tabel 1 sampai Tabel 5 Buku I Pedoman Teknis Akreditasi Asosiasi Badan
Usaha.
b. Tabel 1 sampai Tabel 5 Buku II Pedoman Teknis Akreditasi Asosiasi Profesi.
c. Tabel 1 sampai Tabel 5 Buku II Pedoman Teknis Akreditasi Asosiasi terkait
Rantai Pasok
6. Format-E4 kolom terakhir merupakan perkalian Nilai Konversi kali Bobot dibagi
100.