SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan acuan pengelolaan dan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di lingkungan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, perlu disusun Statuta Institut Seni Budaya Indonesia Bandung; b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Pasal 29 ayat (10) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Statuta Institut Seni Budaya Indonesia Bandung; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang Statuta Institut Seni Budaya Indonesia Bandung;
66
Embed
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI STATUTA … · 2018-12-13 · Pendidikan Tinggi tentang Statuta Institut Seni Budaya ... ilmu pengetahuan dan/atau teknologi,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SALINAN
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47 TAHUN 2016
TENTANG
STATUTA INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA BANDUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan acuan pengelolaan
dan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di
lingkungan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung,
perlu disusun Statuta Institut Seni Budaya Indonesia
Bandung;
b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 66
ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi dan Pasal 29 ayat (10) Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Statuta Institut
Seni Budaya Indonesia Bandung;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi tentang Statuta Institut Seni Budaya
Indonesia Bandung;
- 2 -
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 14);
4. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
139 Tahun 2014 tentang Pedoman Statuta dan
Organisasi Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1670);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Perguruan
Tinggi Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Perguruan
Tinggi Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 3);
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi 2016 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 889);
- 3 -
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia nomor 27 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Seni Budaya
Indonesia Bandung (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1393);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI TENTANG STATUTA INSTITUT SENI
BUDAYA INDONESIA BANDUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, yang
selanjutnya disebut ISBI Bandung adalah perguruan
tinggi negeri yang menyelenggarakan program
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
program pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi, serta jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
2. Statuta ISBI Bandung yang selanjutnya disebut Statuta
adalah peraturan dasar pengelolaan ISBI Bandung yang
digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan
prosedur operasional di ISBI Bandung.
3. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program
sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan
pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi program
diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan
dengan keahlian terapan tertentu sampai program
sarjana terapan.
- 4 -
5. Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian
khusus.
6. Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang
terdiri atas dosen dan mahasiswa ISBI Bandung.
7. Senat adalah Senat ISBI Bandung sebagai unsur
penyusun kebijakan yang menjalankan fungsi
penetapan, pengawasan dan pertimbangan pelaksanaan
kebijakan di bidang akademik.
8. Senat Fakultas adalah sebagai unsur penyusun
kebijakan di lingkungan Fakultas yang menjalankan
fungsi penetapan, pengawasan dan pertimbangan
pelaksanaan kebijakan di bidang akademik.
9. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utamanya mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
10. Mahasiswa adalah mahasiswa ISBI Bandung sebagai
peserta didik yang terdaftar dan belajar pada ISBI
Bandung.
11. Tenaga Kependidikan adalah satuan pelaksana
pengelola administrasi guna menunjang jalannya tugas
dan fungsi ISBI Bandung.
12. Rektor adalah Rektor ISBI Bandung.
13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan tinggi.
BAB II
IDENTITAS
Pasal 2
(1) ISBI Bandung merupakan perguruan tinggi negeri di
lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi yang berkedudukan di Kota Bandung,
Provinsi Jawa Barat.
- 5 -
(2) ISBI Bandung didirikan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 86 Tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah
Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung menjadi Institut
Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang ditetapkan
tanggal 25 Agustus 2014.
(3) ISBI Bandung merupakan perubahan status dari
Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2014
tanggal 25 Agustus 2014.
(4) Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
perubahan status dari Akademi Seni Tari Indonesia
(ASTI) Bandung berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
59 Tahun 1995.
(5) Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan
perubahan status dari Konservatori Tari (KORI)
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 016/A.I/1970.
Pasal 3
(1) ISBI Bandung memiliki lambang berwarna biru tarum
dengan kode warna C99, M100, Y3, K16 yang terdiri
atas bunga Cangkok Wijaya Kusumah, busur, sayap
burung yang mengepak, dan rebab/kalam.
(2) Lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki
makna sebagai berikut:
a. bunga Cangkok Wijaya Kusumah memiliki makna
daya hidup, keberkahan, kejayaan, dan keharuman;
b. busur memiliki makna kefokusan;
c. sayap burung yang mengepak memiliki makna
dinamis, energik, optimis, adaptif sesuai
perkembangan zaman; dan
d. rebab/kalam memiliki makna praktisi dan pengkaji
seni.
- 6 -
(3) Lambang ISBI Bandung sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sebagai berikut:
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan
lambang diatur dalam Peraturan Rektor.
Pasal 4
(1) ISBI Bandung memiliki bendera berbentuk empat
persegi panjang, dengan ukuran panjang berbanding
lebar 3:2 (tiga banding dua) berwarna dasar putih dan
ditengahnya terdapat lambang ISBI Bandung.
(2) Bendera ISBI Bandung sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sebagai berikut:
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan
bendera ISBI Bandung diatur dalam Peraturan Rektor.
Pasal 5
(1) Fakultas dan Pascasarjana memiliki bendera berbentuk
4 (empat) persegi panjang, dengan ukuran panjang
berbanding lebar 3:2 (tiga banding dua) dengan warna
dasar yang berbeda pada masing-masing fakultas, dan
- 7 -
ditengahnya terdapat lambang ISBI Bandung serta di
bawah lambang ISBI Bandung terdapat tulisan sesuai
dengan nama Fakultas/Pascasarjana.
(2) Bendera Fakultas dan Pascasarjana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. bendera Fakultas Seni Pertunjukan berwarna dasar
merah dan di bawah lambang ISBI Bandung terdapat
tulisan FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN berwarna
putih dengan gambar sebagai berikut:
b. bendera Fakultas Seni Rupa dan Desain berwarna
dasar hijau toska dan di bawah lambang ISBI
Bandung terdapat tulisan FAKULTAS SENI RUPA
DAN DESAIN berwarna hitam dengan gambar
sebagai berikut:
c. bendera Fakultas Budaya dan Media berwarna dasar
kuning dan di bawah lambang ISBI Bandung
terdapat tulisan FAKULTAS BUDAYA DAN MEDIA
berwarna hitam dengan gambar sebagai berikut:
- 8 -
d. bendera Pascasarjana berwarna dasar ungu dan di
bawah lambang ISBI Bandung terdapat tulisan
SEKOLAH PASCASARJANA berwarna kuning dengan
gambar sebagai berikut:
(3) Warna dasar bendera Fakultas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) sebagai berikut:
No. Fakultas Warna Kode Warna
(C,M,Y,K)
1. Fakultas Seni
Pertunjukan
merah C0, M95, Y70, K0
2. Fakultas Seni Rupa
dan Desain
hijau toska C75, M0, Y40, K20
3. Fakultas Budaya
dan Media
kuning C20, M0, Y60, K0
4. Pascasarjana ungu C43, M46, Y0, K0
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan
bendera Fakultas dan Pascasarjana diatur dalam
Peraturan Rektor.
Pasal 6
(1) ISBI Bandung memiliki himne dan mars.
(2) Himne ISBI Bandung sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memiliki makna tridharma perguruan tinggi, yang
membentuk manusia seutuhnya dengan kompetensi
mencipta, mengkaji, membina, dan mengabdi pada seni
budaya bangsa.
- 9 -
(3) Himne ISBI Bandung sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sebagai berikut:
- 10 -
(4) Mars ISBI Bandung sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sebagai berikut:
(5) Ketentuan mengenai tata cara penggunaan himne dan
mars ISBI Bandung diatur dalam Peraturan Rektor.
Pasal 7
(1) ISBI Bandung memiliki busana akademik dan busana
almamater.
- 11 -
(2) Busana akademik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berbentuk toga, topi, kalung, dan atribut lain.
(3) Busana almamater sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berbentuk jas almamater berwarna biru tarum dan
bagian dada kiri terdapat lambang ISBI Bandung.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai busana akademik dan
busana almamater diatur dalam Peraturan Rektor.
BAB III
PENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
Bagian Kesatu
Pendidikan
Pasal 8
(1) ISBI Bandung menyelenggarakan Pendidikan Akademik
dan dapat menyelenggarakan Pendidikan Vokasi,
apabila memenuhi syarat dapat menyelenggarakan
Pendidikan Profesi.
(2) Penyelenggaraan Pendidikan Akademik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi program sarjana dan
program magister serta apabila memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan program doktor.
(3) Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi program diploma dan
apabila memenuhi syarat dapat menyelenggarakan
program magister terapan dan program doktor terapan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dalam Peraturan Rektor setelah mendapat pertimbangan
Senat dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9
(1) ISBI Bandung menyelenggarakan pendidikan dengan
menerapkan sistem kredit semester (SKS) yang bobot
- 12 -
belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester
(sks).
(2) Tahun akademik dibagi dalam 2 (dua) semester, yaitu
semester gasal dan semester genap yang terdiri atas
paling sedikit masing-masing 16 (enam belas) minggu
tatap muka perkuliahan termasuk ujian.
(3) Semester gasal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan pada bulan September sampai dengan
bulan Februari tahun berikutnya.
(4) Semester genap sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan
Agustus tahun berjalan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tahun akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam
Peraturan Rektor setelah mendapatkan pertimbangan
Senat.
Pasal 10
(1) Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar
dalam penyelenggaraan pendidikan di ISBI Bandung.
(2) Bahasa daerah atau bahasa asing dapat digunakan
sebagai bahasa pengantar dalam penyelenggaraan
pendidikan maupun dalam penyampaian pengetahuan
dan/atau keterampilan tertentu untuk lebih
meningkatkan daya guna dan hasil guna proses
pembelajaran.
Pasal 11
(1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan,
bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.
(2) Kurikulum untuk setiap program studi dikembangkan
oleh ISBI Bandung mengacu pada standar nasional
pendidikan tinggi.
- 13 -
(3) Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau
secara berkala, sesuai dengan perkembangan keilmuan
dan kebutuhan masyarakat.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat
(3) diatur dalam Peraturan Rektor setelah mendapatkan
pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 12
(1) Penilaian keberhasilan studi didasarkan atas penilaian
hasil belajar setiap mata kuliah pada setiap semester
dan akhir studi yang bertujuan untuk mengukur
penguasaan kompetensi mahasiswa.
(2) Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas ujian mata kuliah, ujian lapangan, dan
ujian tugas akhir dan komprehensif, serta bentuk
penilaian lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Ujian mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri atas ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir
semester (UAS).
(4) Ujian lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan ujian gabungan dari beberapa mata kuliah
praktik yang dilaksanakan di luar kampus.
(5) Ujian tugas akhir dan komprehensif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan ujian hasil penelitian
untuk karya tulis dan ujian kekaryaan untuk karya seni.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian hasil belajar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan
ayat (5) diatur dalam peraturan Rektor setelah
mendapatkan pertimbangan Senat.
Pasal 13
(1) Persyaratan untuk menjadi mahasiswa ISBI Bandung,
sebagai berikut:
- 14 -
a. bagi program diploma dan sarjana memiliki ijazah
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah atau
sederajat;
b. bagi program magister memiliki ijazah atau surat
keterangan lulus program sarjana atau sederajat;
c. bagi program doktor memiliki ijazah atau surat
keterangan lulus program magister atau sederajat;
d. telah lulus seleksi; dan
e. melakukan registrasi.
(2) ISBI Bandung dapat menerima mahasiswa pindahan
yang berasal dari perguruan tinggi lain dan mahasiswa
tugas/ijin belajar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa ISBI
Bandung apabila memenuhi persyaratan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penerimaan mahasiswa
baru diatur dalam Peraturan Rektor setelah mendapat
pertimbangan Senat dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
(1) Setiap mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan setiap
mata kuliah dalam satu semester paling sedikit 75%
(tujuh puluh lima persen) dari tatap muka.
(2) Mahasiswa dinyatakan lulus program diploma, apabila
telah menempuh paling sedikit 112 (seratus dua belas)
sks untuk program Diploma 3 (tiga), dengan IPK minimal
2,25 (dua koma dua puluh lima).
(3) Mahasiswa dinyatakan lulus program sarjana (S1) dan
program Diploma 4 (empat), apabila telah menempuh
paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks
dengan IPK minimal 2,25 (dua koma dua puluh lima).
(4) Mahasiswa dinyatakan lulus program magister, apabila
telah menempuh paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks
dan telah lulus semua mata kuliah yang dipersyaratkan
dengan IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol).
- 15 -
(5) Mahasiswa dinyatakan lulus program doktor, apabila
telah menempuh paling sedikit 42 (empat puluh dua) sks
dan telah lulus semua mata kuliah yang dipersyaratkan
dengan IPK minimal 3,25 (tiga koma dua lima).
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kelulusan diatur dalam
Peraturan Rektor setelah mendapatkan pertimbangan
Senat.
Pasal 15
(1) Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan
diadakan upacara wisuda.
(2) Upacara wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilaksanakan lebih dari satu kali dalam satu
tahun ajaran.
(3) Mahasiswa dapat mengikuti wisuda apabila:
a. menyerahkan keputusan kelulusan dari Fakultas
atau Pascasarjana yang bersangkutan;
b. menyerahkan surat keterangan bebas pinjaman
perpustakaan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Perpustakaan ISBI Bandung;
c. menyerahkan bukti penyerahan hardcopy dan
softcopy karya ilmiah pada Bagian Tata Usaha
Fakultas masing-masing atau Pascasarjana; dan
d. memenuhi persyaratan lainnya.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan
wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) diatur dalam Peraturan Rektor setelah
mendapat pertimbangan Senat.
Bagian Kedua
Penelitian
Pasal 16
(1) ISBI Bandung melaksanakan penelitian dasar, penelitian
terapan, penelitian pengembangan, kekaryaan seni,
dan/atau penelitian masyarakat.
- 16 -
(2) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan untuk:
a. mencari dan/atau menemukan kebaruan
kandungan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni;
b. menguji teori, konsep, prinsip, prosedur, metode,
dan/atau model yang sudah menjadi kandungan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni; dan
c. menyelesaikan permasalahan di masyarakat,
pemerintah, dan/atau industri.
(3) Kegiatan penelitian dan/atau kekaryaan seni
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan oleh Sivitas Akademika, baik kelompok
maupun perorangan.
(4) Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilaksanakan dengan bekerja sama dengan pihak
lain dengan mematuhi kaidah/norma dan etika
akademik sesuai dengan prinsip otonomi keilmuan.
Pasal 17
(1) Hasil penelitian dan/atau kekaryaan seni yang
dilakukan oleh dosen untuk memenuhi dharma
penelitian wajib diseminarkan dan dipublikasikan.
(2) Publikasi hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dalam terbitan berkala ilmiah dalam
negeri atau terbitan berkala ilmiah internasional dan
bentuk publikasi ilmiah lainnya yang diakui
Kementerian.
(3) Hasil penelitian dan/atau kekaryaan seni ISBI Bandung
diakui sebagai penemuan baru setelah dimuat dalam
terbitan berkala ilmiah yang diakui Kementerian
dan/atau mendapat hak kekayaan intelektual (HKI).
(4) ISBI Bandung dapat memfasilitasi hasil penelitian
dan/atau kekaryaan seni yang dilakukan oleh dosen
untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HKI).
- 17 -
(5) Hasil penelitian dan/atau kekaryaan seni merupakan
hak kekayaan intelektual (HKI) yang wajib dilindungi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan
kegiatan penelitian dan/atau kekaryaan seni diatur
dalam Peraturan Rektor setelah mendapat pertimbangan
Senat.
Bagian Ketiga
Pengabdian Kepada Masyarakat
Pasal 18
(1) ISBI Bandung melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat.
(2) Pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa
secara individu atau berkelompok.
(3) Hasil pengabdian kepada masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dimanfaatkan untuk
pengayaan pembelajaran, keberlanjutan
penelitian/kekaryaan seni, dan pemberdayaan
masyarakat.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan pengabdian
kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dalam Peraturan Rektor
setelah mendapat pertimbangan Senat.
Bagian Keempat
Etika Akademik/Kode Etik
Pasal 19
(1) Etika akademik ISBI Bandung memuat norma yang
mengikat Sivitas Akademika dan merupakan standar
perilaku bagi Sivitas Akademika dalam melaksanakan
kegiatan tridharma perguruan tinggi, ekstrakurikuler,
- 18 -
dan aktivitas akademik lainnya di dalam maupun di luar
ISBI Bandung.
(2) Etika akademik ISBI Bandung memuat nilai-nilai moral,
kesusilaan, kejujuran, kaidah keilmuan, dan profesi
serta memiliki disiplin dan integritas kepribadian dalam
melaksanakan tugas.
(3) Sivitas Akademika yang melakukan kegiatan
mengatasnamakan ISBI Bandung di luar kampus harus
mendapatkan ijin dari Rektor.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai etika akademik ISBI
Bandung sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dalam Peraturan Rektor setelah mendapat
pertimbangan Senat.
Bagian Kelima
Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik,
dan Otonomi Keilmuan
Pasal 20
(1) ISBI Bandung menjunjung tinggi kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan
secara bertanggung jawab sesuai dengan etika dan
norma akademik serta ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Kebebasan akademik dilaksanakan dalam upaya
mendalami, menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni melalui kegiatan
pendidikan, penelitian dan/atau kekaryaan seni, dan
pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas dan
bertanggung jawab sesuai norma dan kaidah keilmuan.
(3) Kebebasan mimbar akademik merupakan wewenang
profesor dan/atau dosen yang memiliki otoritas dan
wibawa ilmiah dalam mendiseminasikan hasil penelitian
dan menyampaikan pandangan akademik melalui
kegiatan orasi ilmiah, perkuliahan, publikasi ilmiah,
seminar, lokakarya, simposium, ceramah,
- 19 -
pertunjukan/pameran, dan pertemuan ilmiah lain yang
sesuai dengan kaidah keilmuan.
(4) Otonomi keilmuan merupakan keleluasaan dan
kewenangan Sivitas Akademika dalam melakukan
kegiatan keilmuan pada suatu cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam menemukan, mengembangkan,
mengungkapkan, dan/atau mempertahankan kebenaran
ilmiah yang berpedoman pada norma dan budaya
akademik serta kaidah keilmuan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan
ayat (4) diatur dalam Peraturan Rektor setelah mendapat