260 PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 19 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, Menimbang : a. bahwa Retribusi Jasa Umum selama ini diatur dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 jo. Undang-Undang nomor 34 Tahun 2000 tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini karena Undang-undang yang baru yakni Undang – undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah telah diundangkan untuk itu semua pungutan yang menyangkut retribusi yang diatur dengan Peraturan Daerah harus disesuaikan dengan Undang-undang yang baru dimaksud; b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Payakumbuh (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3951); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
24
Embed
PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 19 TAHUN …ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2011/KotaPayakumbuh-2011-19.pdf · Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
260
PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH
NOMOR : 19 TAHUN 2011
TENTANG
RETRIBUSI JASA UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PAYAKUMBUH,
Menimbang : a. bahwa Retribusi Jasa Umum selama ini diatur dengan Undang-undang
Nomor 18 Tahun 1997 jo. Undang-Undang nomor 34 Tahun 2000 tidak
sesuai lagi dengan kondisi saat ini karena Undang-undang yang baru
yakni Undang – undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah telah diundangkan untuk itu semua pungutan yang
menyangkut retribusi yang diatur dengan Peraturan Daerah harus
disesuaikan dengan Undang-undang yang baru dimaksud;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas dipandang perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah
jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang
Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Payakumbuh
(Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3951);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 05,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
261
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3848);
7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5025);
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5049);
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
10. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Negara Nomor 5234);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentangPelaksanaan
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1981 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3258) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
PemerintahNomor 58 Tahun 2010 ((Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5145);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5161);
262
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
17. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 02);
18. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota
Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor
03);
19. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di
Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 04);
20. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan
Pemerintah Kota payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh
Tahun 2008 Nomor 05;
21. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Satuan Polisi Pamong Praja Kota payakumbuh (Lembaran Daerah Kota
Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 06);
22. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Kota payakumbuh
(Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 Nomor 02);
23. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2009 Nomor
06);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAYAKUMBUH
Dan
WALIKOTA PAYAKUMBUH
263
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM.
BAB I
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah kota Payakumbuh;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Payakumbuh;
3. Walikota adalah Walikota Payakumbuh;
4. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Badan adalah sustu bentuk badan usaha yng meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan
Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama
dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan,
Organisasi Masa, Organisasi Sosial Politik, atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, Dana
Pensiun, Bentuk Usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya;
6. Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan
tujuan untuk kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh pribadi atau badan;
7. Wajib retribusi adalah orang/badan pribadi yang menurut peraturan perundang-
undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi;
8. Masa Retribusi adalah jangka waktu yang tertentu yang merupakan batas waktu bagi
wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah
yang bersangkutan;
9. Surat Pendaftaran Objek Retribusi daerah yang selanjutnya disingkat dengan SPDORD
adalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data retribusi
sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terhutang menurut Peraturan
Perundang-undangan Retribusi daerah.
10. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat SKRD adalah surat
keputusan yang menetapkan besarnya jumlah Retribusi yang terhutang;
11. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDLB,
adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran
retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau
seharusnya tidak terutang.
12. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat untuk
melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.
13. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah
data dan atau keternagan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan
kewajiban retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi daerah;
14. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut penyidik, untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
264
pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi daerah yang terjadi serta menemukan
tersangkanya;
BAB II
NAMA,OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan Nama Retribusi adalah Retribusi Jasa Umum.
Pasal 3
(1) Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan.
(2) Objek sebagai mana dimaksud ayat (1) terdiri dari :
a. Objek retribusi pelayanan kesehatan adalah pelayanan di puskesmas, puskesmas
keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan dan tempat pelayanan kesehatan
lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah,
kecuali pelayanan pendaftaran.
b. Objek retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah pelayanan
persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh pemerintah Daerah,
meliputi:
1. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya kelokasi pembuangan
sementara;
2. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan
sementara kelokasi Tempat Pengolahan akhir sampah; dan
3. Penyediaan lokasi Tempat Pengolahan akhir sampah.
c. Objek retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta
Catatan Sipil adalah pelayanan:
1. Kartu Tanda Penduduk;
2. Kartu keterangan bertempat tinggal;
3. Kartu identitas kerja;
4. Kartu penduduk sementara;
5. Kartu identitas penduduk musiman;
6. Kartu keluarga; dan
7. Akta catatan sipil yang meliputi akta perkawinan, akta perceraian, akta
pengesahan dan pengakuan anak, akta ganti nama bagi warga Negara asing,
dan akta kematian.
d. Objek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum adalah penyediaan pelayanan parkir
ditepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Objek retribusi pelayanan pasar adalah penyediaan fasilitas pasar
tradisional/sederhana, berupa pelataran, los kios yang dikelola Pemerintah
Daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang.
f. Objek Retribusi Pemeriksaaan Alat Pemadam Kebakaran adalah pelayanan
pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan
265
kebakaran, dan alat penyelamat jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan oleh
masyarakat.
g. Objek Retribusi penyediaan dan/atau Penyedotan kakus adalah pelayanan
penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh pemerintah Daerah.
h. Objek Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang adalah:
1. Pelayanan pengujian alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya; dan
2. Pengujian barang dalam keadaan terbungkus yang diwajibkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Objek Retribusi Pengendalian menara Telekomunikasi adalah pemanfaatan ruang
untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang,
keamanan, dan kepentingan umum.
(3) Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah :
a. Subjek Retribusi pelayanan kesehatan adalah orang pribadi atau badan hukum
yang menggunakan/menikmati Pelayanan Kesehatan;
b. Subjek Retribusi Pelayanan Kebersihan adalah orang pribadi atau badan yang
memperoleh pelayanan persampahan dan kebersihan dari pemerintah daerah;
c. Subjek Retribusi pengganti biaya cetak KTP dan Akta Catatan Sipil adalah orang
pribadi yang memperoleh penggantian cetak Kartu Tanda Penduduk dan akta
catatan sipil dari Pemerintah Daerah;
d. Subjek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah Orang Pribadi atau
Badan yang memperoleh pelayanan parkir di tepi jalan umum;
e. Subjek Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi atau Badan yang
memperoleh penyediaan fasilitas pasar tradisional sederhana, pelataran, tenda,
hamparan, petak los, petak kios, pelataran parkir kendaraan dan toilet/WC dari
Pemerintah Daerah;
f. Subjek Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran orang pribadi atau Badan
yang memperoleh pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam
kebakaran;
g. Subjek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus orang pribadi atau
Badan yang memperoleh pelayanan penyediaan penyedotan kakus dari
Pemerintah Daerah;
h. Subjek Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang orang pribadi atau Badan yang
memperoleh pelayanan tera/tera ulang dari Pemerintah Daerah;
i. Subjek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi orang pribadi atau Badan
yang memperoleh pelayanan pengendalian menara telekomunikasi oleh
Pemerintah Daerah;
Pasal 4
(1) Dikecualikan dari objek Retribusi pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
(2) Dikecualikan dari objek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah pelayanan
kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial, dan tempat umum lainnya.
(3) Dikecualikan dari objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah pelayanan fasilitas pasar yang
dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
266
(4) Dikecualikan dari objek Retribusi penyediaan dan/atau Penyedotan kakus adalah
pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang disediakan, dimiliki dan/atau
dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta.
BAB III
JENIS DAN GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
a. Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan Dipungut atas pelayanan kesehatan;
b. Dengan nama Retribusi Pelayanan Kebersihan dipungut atas Volume sampah yang
dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir
(TPA);
c. Dengan nama Retribusi pengganti Biaya cetak KTP dan Akta Catatan Sipil dipungut atas
pelayanan penggantian biaya cetak dan akta catatan sipil;
d. Dengan nama Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum dipungut atas pelayanan
parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah;
e. Dengan nama Retribusi Pelayanan Pasar dipungut atas pelayanan pasar;
f. Dengan nama Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran dipungut atas pelayanan
Pemeriksaan Alat Pemadam ;
g. Dengan nama Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan kakus dipungut atas pelayanan
penyedotan kakus;
h. Dengan nama Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang dipungut atas Pelayanan Tera/Tera
Ulang oleh Pemerintah Daerah;
i. Dengan nama Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dipungut atas
pengendalian menara telekomunikasi oleh Pemerintah Daerah;
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
Cara mengukur tingkat penggungaan jasa sebagaimana pada Pasal 3 ayat (3) huruf a sampai
dengan huruf i adalah sebagai berikut :
a. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekuensi pelayanan
kesehatan;
b. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan atas tempat, jenis
bangunan, dan frekuensi;
c. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan atas jumlah
pelayanan penggantian Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;
d. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur jenis dan jumlah kendaraan
bermotor yang menggunakan tempat parkir;
e. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah berdasarkan bentuk fasilitas
bangunan dan atau fasilitas yang digunakan;
f. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan frekuensi dan
jumlah alat pemadam kebakaran;
g. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan tempat dan
frekuensi pelayanan penyedotan kakus;
h. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur berdasarkan jenis dan
frekuensi;
267
i. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah jenis dan frekuensi.
BAB V
PRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR
DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 7
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Jasa Umum ditetapkan dengan
memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat,
aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut;
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya operasi dan pemeliharaan
biaya bunga dan biaya modal;
(3) Dalam hal penetapan tarif sepenuhnya memerhatikan biaya penyediaan jasa penetapan
tarif hanya untuk menutup sebagian biaya.
BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Bagian Pertama
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Pasal 8
Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan
NO URAIAN TARIF BARU
I
II
Biaya Paket Pelayanan dan Pemeriksaan oleh Dokter
Umum/Dokter Gigi/Petugas Kesehatan Lainnya
Tarif Tindakan Medik dan Terapi Umum :
a. Tindakan Bedah Ringan (Mis: Ganglion, Fibroma)
dll
b. Sirkum sisi/Khitannan Laki-laki
c. Sirkum sisi/Khitannan Wanita
d. Pemasangan kateter
e. Perawatan Kateter
f. Pemasangan Infuse
g. Perawatan Infuse
h. Pemasangan Spalk Pada Patah Tulang
i. Insisi Abses Kecil
j. Insisi Abses Sedang
k. Perawatn Luka Bersih tanpa Jahitan/Skinloss
l. Perawatan Luka Kotor tanpa Jahitan/Skinloss
m. Perawatan Luka Robek Kurang 5 Jahitan
n. Perawatan Luka Robek 6-10 Jahitan (lebih dari 10
jahitan) ditambah Rp. 2500/jahitan
o. Tindik Telinga
p. Jasa Penyuntikan (tidak termasuk jarum suntik dan