-
PERANCANGAN WEBSITE UNTUK
MEMPERKENALKAN POTENSI PARIWISATA
KABUPATEN SEMARANG
Tugas Akhir
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Diploma Tiga (D3)
Progam Studi Desain Komunikasi Visual
Oleh :
Dina Saftitah
2411313021
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
-
ii
-
iii
-
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“ Kegagalan adalah awal dari keberhasilan ”
Persembahan
Karya ini saya persembahkan untuk :
� Alm. Bapak dan Ibu tersayang
� Almamater Universitas Negeri
Semarang
-
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, karena dengan
dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang
berjudul
“Perancangan Website Untuk Memperkenalkan Potensi Pariwisata
Kabupaten
Semarang”. Penulis menyadari tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak,
penyusunan laporan ini tidak dapat berjalan dengan lancar
Banyak hambatan dan kesulitan yang penulis alami dalam
menyelesaikan
laporan ini, tetapi dengan adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak
maka penulis mampu meyelesaikan laporan ini, untuk itu penulis
ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri
Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba
ilmu di
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan
Seni
Universitas Negeri Semarang yang telah memperlancar penyusunan
laporan
Tugas Akhir kepada penulis.
3. Ketua Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang, Drs.
Syakir, M.Sn.
yang telah membantu kelancaran administrasi dan perkuliahan.
4. Dr. Sri Iswidayati, M.Hum sebagai dosen wali yang telah
bersedia
memberikan arahan dalam penulisan Tugas Akhir.
5. Rahina Nugrahani, S.Sn., M.Ds. sebagai dosen pembimbing 1
Tugas Akhir
yang telah bersedia membimbing dan memberikan arahan untuk
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir.
6. Gunadi, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing 2 Tugas Akhir
yang telah
bersedia membimbing dan memberikan arahan serta motivasi selama
proses
menyelesaikan Tugas Akhir.
7. Seluruh dosen Jurusan Seni Rupa yang telah memberikan ilmu
dan
pengarahan selama kuliah.
-
vi
8. Alm Bapak yang selalu mendoakan saya dan Ibu yang selalu
memberikan
dukungan baik moral, spiritual, dan material, sehingga penulis
dapat
menyelesaikan penyusunan penulisan Tugas Akhir.
9. Teman - teman satu angkatan 2013 jurusan Seni Rupa khusunya
rombel DKV
D3 yang telah mendukung, membantu dan memperlancar
pelaksanaan
penyusunan laporan Tugas Akhir.
10. Teman dihati saya Tulus, serta teman-teman seperjuangan
Rara, Risma, Lutfi,
Haris yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Akhir kata semoga laporan Tugas Akhir yang disusun ini menjadi
berguna
bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkanya. Penulis selalu
menantikan
kritik dan saran yang bertujuan untuk lebih memperbaiki laporan
Tugas Akhir ini.
Semarang, 16 Juni 2017
Dina Saftitah
NIM. 2411313021
-
vii
SARI
Saftitah, Dina. 2017. Perancanagn website untuk memperkenalkan
potensi pariwisata Kabupaten Semarang. Jurusan Seni Rupa, Fakultas
Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pebimbing 1 : Rahina
Nugrahani, S.Sn., M.Ds. 2 : Gunadi, S.Pd., M.Pd.
Kata kunci : Website, Media Informasi, Potensi Pariwisata
Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu
provinsi
yang memiliki potensi di bidang pariwisata. Salah satu potensi
wisata yang ada di
Kabupaten Semarang yang cukup potensial, diantaranya seni
pertunjukan tarian
tradisional, dan objek wisata. Mengingat banyaknya potensi
pariwisata yang ada
di dalam provinsi Jawa Tengah maupun di luar Jawa Tengah,
sehingga memicu
persaingan dalam hal penyampaian informasi kepada khalayak. Oleh
karena itu
perlu suatu strategi media yang menarik dan mudah diakses
sebagai sarana
penyebaran informasi pihak lembaga pemerintah setempat yang
menaungi
pariwisata yaitu kepada khalayak sasaran.
Tujuan utama pembuatan Tugas Akhir ini adalah membuat inovasi
media
promosi yang baru yaitu menghasilkan rancangan website sebagai
media informasi untuk memperkenalkan potensi pariwisata kepada
calon wisatawan
yang ditujukan untuk memberikan berbagai kemudahan antara pihak
lembaga
pemerintahan dan calon wisatawan.
Proses penciptaan karya meliputi: (1) Proses preliminary antara
lain proses
riset meliputi observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi,
kuisioner dan
proses analisis data meliputi informasi tentang klien, target
audiens, sistem pemasaran, promosi yang pernah dilakukan, kebutuhan
klien dan analisis target
market menetapkan konsep karya (2) Tahap pra produksi meliputi
pencarian ide,
penetapan tujuan karya, konsep visual, tata letak, site map,
tipografi, background, dan responsive (3) Tahap produksi meliputi
desain web, dan pemrograman web (4) Tahap post produksi meliputi
publikasi dan evaluasi.
Tugas akhir telah menghasilkan sebuah rancangan media berupa
website yang sesuai dengan kebutuhan klien untuk memperkenalkan
potensi pariwisata melalui
situs http://pesonaungaran.com serta bersifat responsive.
Website Pesona Ungaran menggunakan salah satu objek wisata sebagai
background dalam website-nya sesuai hasil riset background yang
paling dominan mencerminkan Kabupaten Semarang menurut audiens.
Perancangan website ini berguna sebagai katalog online dari
pariwisata Kabupaten Semarang yang terdiri dari berbagai macam
kategori pariwisata, kuliner dan hiburan.
-
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...........................................................................................
i HALAMAN PENGESAHAN
............................................................................
ii PERNYATAAN
...................................................................................................
iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN
......................................................................
iv PRAKATA
...........................................................................................................
v SARI
.....................................................................................................................
vi DAFTAR ISI
........................................................................................................
vii DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
viii DAFTAR TABEL
...............................................................................................
ix BAB I PENDAHULUAN
...................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
.................................................................................
1 1.1.1 Alasan Pemilihan Tema
............................................................ 1
1.1.2 Alasan Pemilihan Karya
........................................................... 3
1.2 Tujuan
...............................................................................................
10 1.3 Manfaat
.............................................................................................
10
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL
............................................................... 12
2.1 Desain Komunikasi
Visual...............................................................
12
2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual
..................................... 12 2.1.2 Elemen Desain
..........................................................................
14 2.1.3 Prinsip - Prinsip Desain
............................................................ 16
2.2 Media Promosi
..................................................................................
18 2.2.1 Pengertian Promosi
...................................................................
18 2.2.2 Jenis – Jenis Media Promosi
..................................................... 18 2.2.3
Macam – Macam Kegiatan Promosi
......................................... 19 2.2.4 Bauran Promosi
(Promotional Mix) ......................................... 25
2.2.5 Website
......................................................................................
28
2.2.5.1 Jenis Website
......................................................................
30 2.2.5.1.1 Berdasarkan Sifatnya
.................................................... 30 2.2.5.1.2
Berdasarkan Tujuanya
.................................................. 31 2.2.5.1.3
Berdasarkan Bahasa Pemograman ................................
31
2.2.5.2 HTML
.................................................................................
32 2.2.5.3 Model Layout Website
....................................................... 33 2.2.5.4
Kriteria Desain Website yang baik
.................................... 36 2.2.5.5 Website Sebagai
Media Promosi ....................................... 39
BAB III METODE BERKARYA
.....................................................................
41 3.1 Media
.................................................................................................
41
3.1.1 Alat
...........................................................................................
41 3.1.2 Bahan
........................................................................................
43
-
ix
3.1.3 Tekhnik Berkarya
.....................................................................
43 3.2 Proses
Berkarya................................................................................
44
3.2.1 Preliminary
...............................................................................
44 3.2.1.1 Riset
.....................................................................................
45 3.2.1.2 Analisis Data
........................................................................
52 3.2.1.3 Analisis Target
Market......................................................... 59
3.2.1.4 Menetapkan Konsep Karya
.................................................. 61
3.2.2 Proses Pra Produksi
..................................................................
62 3.2.2.1 Pencarian Ide
........................................................................
62 3.2.2.2 Penetapan Tujuan Karya
...................................................... 63 3.2.2.3
Konsep Visual
......................................................................
63 3.2.2.4 Tata Letak
............................................................................
63 3.2.2.5 Site Map
...............................................................................
64 3.2.2.6
Tipografi...............................................................................
65 3.2.2.7 Background
..........................................................................
66 3.2.2.8 Responsive
............................................................................
67
3.2.3 Proses Produksi
.........................................................................
68 3.2.3.1 Desain Web
..........................................................................
68 3.2.3.2 Pemograman Web
................................................................
69
3.2.4 Proses Pasca Produksi
............................................................... 71
3.2.4.1 Publikasi
...............................................................................
71 3.2.4.2 Maintenance
.........................................................................
73 3.2.4.3 Evaluasi
................................................................................
73 3.2.4.4 Media Pendukung Pameran
................................................. 74
BAB IV DESKRIPSI KARYA
..........................................................................
76 4.1 Halaman Home Website
...................................................................
76
4.1.1 Spesifikasi Karya
......................................................................
77 4.1.2 Deskripsi Karya
........................................................................
77 4.1.3 Analisis Karya
..........................................................................
79
4.1.3.1 Aspek
Teknis........................................................................
79 4.1.3.2 Aspek Estetis
........................................................................
82 4.1.3.3 Aspek Pesan
.........................................................................
83
4.2 Halaman Objek Wisata
...................................................................
85 4.2.1 Spesifikasi Karya
......................................................................
85 4.2.2 Deskripsi Karya
........................................................................
86 4.2.3 Analisis Karya
..........................................................................
86
4.2.3.1 Aspek
Teknis........................................................................
86 4.2.3.2 Aspek
Fungsi........................................................................
87 4.2.3.3 Aspek Pesan
.........................................................................
88
4.3 Halaman Duta Wisata
......................................................................
89
-
x
4.3.1 Spesifikasi Karya
......................................................................
89 4.3.2 Deskripsi Karya
........................................................................
90 4.3.3 Analisis Karya
..........................................................................
90
4.3.3.1 Aspek
Teknis........................................................................
90 4.3.3.2 Aspek Estetis
........................................................................
91 4.3.3.3 Aspek Pesan
.........................................................................
92
4.4 Halaman Kuliner
..............................................................................
93 4.4.1 Spesifikasi Karya
......................................................................
93 4.4.2 Deskripsi Karya
........................................................................
94 4.4.3 Analisis Karya
..........................................................................
94
4.4.3.1 Aspek
Teknis........................................................................
94 4.4.3.2 Aspek Estetis
........................................................................
96 4.4.3.3 Aspek Pesan
.........................................................................
97
4.5 Halaman Detail Kuliner Website
..................................................... 98 4.5.1
Spesifikasi Karya
......................................................................
98 4.5.2 Deskripsi Karya
........................................................................
98 4.5.3 Analisis Karya
..........................................................................
99
4.5.3.1 Aspek
Teknis........................................................................
99 4.5.3.2 Aspek Estetis
......................................................................100
4.5.3.3 Aspek Pesan
.......................................................................100
4.6 Halaman Hiburan
..........................................................................101
4.6.1 Spesifikasi Karya
....................................................................101
4.6.2 Deskripsi Karya
......................................................................101
4.6.3 Analisis Karya
........................................................................102
4.6.3.1 Aspek
Teknis......................................................................102
4.6.3.2 Aspek Estetis
......................................................................103
4.6.3.3 Aspek Pesan
.......................................................................103
4.7 Halaman Kontak
............................................................................105
4.7.1 Spesifikasi Karya
....................................................................105
4.7.2 Deskripsi Karya
......................................................................105
4.7.3 Analisis Karya
........................................................................106
4.7.3.1 Aspek
Teknis......................................................................106
4.7.3.2 Aspek Estetis
......................................................................107
4.7.3.3 Aspek Pesan
.......................................................................107
BAB V PENUTUP
.............................................................................................108
5.1 Simpulan
.........................................................................................108
5.2 Saran
................................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................112
LAMPIRAN 1 BIODATA PENULIS
..............................................................116
LAMPIRAN 2 SK DOSEN PEMBIMBING
..................................................117
-
xi
LAMPIRAN 3 KELENGKAPAN PAMERAN
..............................................118 LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PAMERAN ...............124
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
..............................................................................................................4
Tabel 2.1
..............................................................................................................34
Tabel 2.2
..............................................................................................................34
Tabel 2.3
..............................................................................................................35
Tabel 2.4
..............................................................................................................35
Tabel 2.5
..............................................................................................................35
Tabel 3.1
..............................................................................................................46
Tabel 3.2
..............................................................................................................48
Tabel 3.3
..............................................................................................................48
Tabel 3.4
..............................................................................................................52
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Bauran Promosi (Promotional Mix)
....................................... 25
Gambar 3.1 Teknik Action Script Notepad++
....................................................... 44
Gambar 3.2 Bagan Perancangan Tugas Akhir
...................................................... 44
Gambar 3.3 Logo DISPORAPAR Kab. Semarang
............................................... 53
Gambar 3.4 Sketsa Konsep Awal Layout Homepage
........................................... 64
Gambar 3.5 Sketsa Konsep Awal Layout Homepage
........................................... 64
Gambar 3.6 Peta Situs Pesona Ungaran
................................................................
65
Gambar 3.7 Pemilihan Background Website
........................................................ 67
Gambar 3.8 Responsive Website
...........................................................................
68
Gambar 3.9 Layouting pada Adobe PhotoShop
.................................................... 69
Gambar 3.10 Coding pada Notepad++
..................................................................
71
Gambar 3.11 Publishing menggunakan 000Webhost
........................................... 72
Gambar 3.12 Publishing menggunakan 000Webhost
........................................... 72
Gambar 4.1 Halaman Home Website
....................................................................
76
Gambar 4.2 Framework Lifestyle Boostrap
.......................................................... 81
Gambar 4.3 Halaman Objek Wisata Website
........................................................ 85
Gambar 4.4 Halaman Duta Wisata Website
.......................................................... 89
Gambar 4.5 Pemograman Halaman Duta Wisata
................................................. 91
Gambar 4.6 Halaman Kuliner
Website..................................................................
93
Gambar 4.7 Pemograman Halaman Makanan khas
.............................................. 95
Gambar 4.8 Halaman Detail Kuliner Website
....................................................... 98
Gambar 4.9 Halaman Hiburan Website
...............................................................101
Gambar 4.10 Pemograman Halaman Hiburan
....................................................103
Gambar 4.11 Halaman Kontak Website
..............................................................105
Gambar 4.12 Pemograman coding Kontak Website
...........................................106
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Alasan Pemilihan Tema
Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia
dan
merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di suatu
negara.
Berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, pariwisata
merupakan
penyumbang terbesar dalam penciptaan pendapatan masyarakat dan
negara.
Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di
berbagai negara sudah tidak diragukan lagi. Banyak negara sejak
beberapa
tahun terakhir menggarap pariwisata dengan serius dan
menjadikan
pariwisata sebagai sektor unggulan dalam perolehan devisa,
penciptaan
lapangan kerja, maupun pengentasan kemiskinan.
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah–
langkah
yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga
kerja dan
perencanaan pengembangan fisik. Kedua hal tersebut hendaknya
saling
terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis dan
proporsional.
Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu
provinsi yang memiliki potensi di bidang pariwisata. Salah satu
potensi
wisata yang ada di Kabupaten Semarang yang cukup potensial,
diantaranya
seni pertunjukan tarian tradisional, dan objek wisata.
-
2
Banyaknya objek wisata di daerah Kabupaten Semarang menjadi
tugas
berat bagi pemerintah setempat yaitu Dinas Pemuda, Olahraga,
dan
Pariwisata Kabupaten Semarang (DISPORAPAR) agar
mengembangkan
pariwisata dalam suatu daerah, baik dari segi fisik, sosial,
ekonomi dan
budaya. Dinas Pariwisata merupakan Instansi Pemerintah yang
bertugas
sebagai pihak yang melaksanakan promosi dan pengembangan
sektor
Pariwisata di daerah masing masing untuk menarik minat
wisatawan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Promosi dan
Informasi bidang pariwisata pada tanggal 17 Agustus 2015,
sektor
pariwisata di Kabupaten Semarang dari tahun 2010 hingga 2012
mengalami
peningkatan jumlah kunjungan wisata, dari tahun 2010 sebesar
19824
wisatawan, dan meningkat pada tahun 2012 sebesar 29650
wisatawan. Dari
beberapa objek wisata yang ada, diketahui terdapat objek wisata
yang
potensial namun masih kurang diminati oleh pengunjung, salah
satu
penyebabnya adalah kurangnya promosi objek wisata tersebut.
Pihak
DISPORAPAR Kabupaten Semarang sudah berusaha melakukan usaha
memperkenalkan objek–objek wisata yang ada di Kabupaten
Semarang
melalui media pamflet, brosur, dan buku wisata. Pihak
DISPORAPAR
Kabupaten Semarang juga sudah melakukan usaha memperkenalkan
objek
wisata Kabupaten Semarang setiap tahunnya dengan
mendatangkan
beberapa wisatawan yang ada di Jawa Tengah guna
memperkenalkan
objek–objek yang ada di Kabupaten Semarang. Namun diakui oleh
Kepala
Seksi Promosi dan Informasi di bidang Pariwisata bahwa media
iklan yang
-
3
dikembangkan sebelumnya belum berhasil menarik minat wisatawan
yang
ada di Jawa Tengah.
Guna mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan inovasi dalam
mengembangkan media iklan untuk memperkenalkan objek–objek
wisata
Kabupaten Semarang kepada wisatawan di Jawa Tengah. Oleh karena
itu
dibutuhkan media yang terkonsep dan terintegrasi dengan harapan
para
wisatawan menjadikan Kabupaten Semarang sebagai tempat tujuan
wisata.
Salah satu media promosi yang dikembangkan adalah media online
yaitu
website, dengan perkembangan teknologi sekarang media online
sangatlah
berpengaruh kepada semua sektor informasi, khususnya media iklan
untuk
sektor pariwisata.
1.1.2 Alasan Pemilihan Karya
Dalam melakukan promosi atau membuat karya untuk promosi,
maka
hal utama selain target audience yang harus diperhatikan adalah
objek yang
akan dipromosikan. Apa kelebihan dari objek yang akan
diunggulkan,
bagaimana fasilitas yang ada, serta bagaimana karakteristik
objek yang akan
dibangun pada karya tersebut agar target audience tertarik.
Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media. Hal
yang
harus diperhatikan dalam memilih media promosi yang akan
dipakai
nantinya adalah siapa target audience yang akan disasar.
Bapak Partono selaku Kepala DISPORAPAR Kabupaten Semarang,
menghendaki adanya pembaharuan media promosi pariwisata di
Kabupaten
Semarang. Beliau menyampaikan media promosi dalam bentuk
website, saat
-
4
ini merupakan media yang relevan karena dalam proses pembuatan
dan
perawatan, website lebih mudah dibanding media cetak. Selain
itu, media
website lebih luas dan lebih mudah diakses oleh calon wisatawan
dari
berbagai daerah.
Website yang dikembangkan memuat informasi, gambar, serta
peta
tentang seluruh potensi pariwisata yang ada di Kabupaten
Semarang. Selain
itu, juga disuguhkan video potensi pariwisata Kabupaten
Semarang. Hal ini
disebabkan sebagian besar orang lebih tertarik melihat website
dengan
konten video dibanding membaca informasi dalam bentuk teks.
Berikut adalah analisis media website dengan menggunakan
tabel
matrik SWOT :
Tabel 1.1 Analisis SWOT
( Strengt, Weakness,Opportunity, Threat )
Internal
Eksternal
KEKUATAN
(STRENGTH)
1. Kekayaan dan keanekaragaman
potensi pariwisata
yang ada di
Kabupaten
Semarang 2. Mempunyai
beberapa potensi
wisata unggulan 3. Mempunyai acara
kebudayaan dan
kesenian daerah
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Keterbatasan dan
kurangnya
perawatan fasiliats
penunjang pada
objek wisata
2. Kurangnya media promosi yang
menarik dari
pengelola wisata
maupun
DISPORAPAR
3. Kurangnya kuantitas dan
spesialisasi SDM
pada
DISPORAPAR
-
5
PELUANG
( Opportunity )
1. Banyaknya potensi wisata
yang belum
digarap sarana
prasarana yang
maksimal
2. Mempunyai desa wisata
yang dapat di
kembangkan
3. Otonomi daerah 4. Letak geografis
Kabupaten
Semarang yang
berada pada
jalur
JOGLOSEMAR
( jogja, Solo dan
Semarang )
STRATEGI SO
(STRENGTH OPPRTUNITY)
1. Pengembangan dan peningkatan
kualitas potensi
wisata
2. Peningkatan media promosi
4 STRATEGI WO
(WEAKNESS OPPORTUNITY)
1. Peningkatan
kepengelolaan
objek wisata
2. Peningkatan kualitas SDM
kepariwisataan
ANCAMAN ( THREAT )
1. Munculnya media promosi
yang lebih
inovatif di
wilayah terdekat
yang juga
memiliki potensi
wisata
2. Kurangnya prioritas
pembangunan
pemerintah
dalam sektor
pariwisata
STRATEGI ST
(STRENGTH THREAT)
1. Meningkatkan
kerjasama dengan
berbagai sektor
usaha dalam
mengatasi
minimnya
anggaran dan dana
STRATEGI WT
WEAKNESS THREAT
1. Memperbaharui media promosi
yang lebih inovatif
sehingga lebih
relevan digunakan
-
6
Dari uraian SWOT yang telah diperoleh, dilakukan analisis
strategi
untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan dalam rangka
lebih
memperkenalkan potensi pariwisata di Kabupaten Semarang.
Dari
perpaduan antara kekuatan dan kelemahan, serta perpaduan antara
peluang
dan ancaman, sehingga menjadi strategi alternatif yang diperoleh
sebagai
berikut :
1. Strategi S-O ( Strenghts - Opportunity )
Strategi yang bersumber dari kekuatan dan peluang ini
merupakan
sebuah strategi yang diciptakan dengan menggunakan kekuatan
yang
bersumber dari lingkungan internal untuk memanfaatkan peluang
dari
lingkungan eksternal dalam pengembangan pariwista di
Kabupaten
Semarang. Strategi yang di ambil adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan dan peningkatan kualitas potensi wisata
Kabupaten Semarang memiliki beberapa potensi wisata
unggulan yaitu objek wisata Candi Gedongsongo, Rawa Pening,
Kampoeng Kopi Banaran dan Umbul Sidomukti. Selain itu
Kabupaten Semarang juga memiliki objek wisata yang berada
pada
cakupan kawasan serta terdapatnya acara-acara kebudayaan dan
kesenian daerah yang selalu menarik banyak pengunjung.
Kebijakan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada
daerah untuk menggali potensi sumber daya alam yang ada.
Dengan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi serta letak
geografis Kabupaten Semarangyang berada pada jalur
-
7
JOGLOSEMAR memberi pengaruh yang signifikan untuk
pengembangan pariwisata sebagai peluang untuk lebih
mengembangkan pariwisata di Kabupaten Semarang.
Untuk menambah daya tarik objek wisata dibutuhkan
pengembangan dan peningkatan fasilitas serta performa area
berwisata sesuai karakteristik masing-masing objek wisata.
b. Peningkatan promosi wisata
Letak geografis Kabupaten Semarang yang berada di jalur
JOGLOSEMAR merupakan letak strategis yang dapat
mempermudah masuknya wisatawan ke Kabupaten Semarang.
Selain itu letak Kabupaten Semarang yang dilalui jalan
JOGLOSEMAR juga dapat mempunyai dampak positif terhadap
promosi yang dapat dilakukan untuk mengenalkan pariwisata
Kabupaten Semarang.
Sebagai usaha meningkatkan kualitas promosi yang menarik,
maka perlu adanya inovasi-inovasi dalam sistem promosi
dengan
pemanfaatan tekhnologi informasi seperti website.
2. Strategi W-O ( Weakness – Opportunity )
Strategi yang bersumber dari kelemahan dan peluang ini
merupakan sebuah strategi yang diciptakan dengan
meminimalkan
kelemahan yang bersumber dari lingkungan internal untuk
mengambil
peluang dari lingkungan eksternal dalam pengembangan pariwisata
di
-
8
Kabupaten Semarang. Strategi yang diambil adalah sebagai berikut
:
Peningkatan kepengelolaan objek wisata.
Kabupaten Semarang mempunyai karakteristik objek wisata yang
terbagi menjadi objek wisata religi, objek wisata alam, dan
objek wisata
khusus. Pada objek wisata religi sistem pengelolaanya dikelola
oleh
yayasan, pada objek wisata alam saat ini yang dikelola oleh
DISPORAPAR Kabupaten Semarang.
Potensi pariwisata di Kabupaten Semarang yang mempunyai
banyak objek wisata alam cukup besar untuk dikembangkan.
Namun
potensi-potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.
Belum
terdapatnya pengelolaan yang maksimal mengakibatkan
objek-objek
wisata alam menjadi tidak terawat dan terbengkalai.
3. Strategi S-T ( Strength – Threat )
Strategi yang bersumber dari kekuatan dan ancaman ini
merupakan
strategi yang diciptakan dengan menggunakan kekuatan yang
bersumber dari lingkungan internal untuk mengatasi ancaman
dari
lingkungan eksternal dalam pengembangan pariwisata di
Kabupaten
Semarang. Strategi yang di ambil adalah dengan Peningkatan
kerjasama
dengan berbagai sektor usaha dalam mengatasi minimnya anggaran
dan
kekurangan dana.
Pembangunan sektor agar mampu melaju pesat tidak hanya
mengandalkan pendanaan dari pemerintah saja, untuk itu perlu
-
9
kerjasama dengan berbagai sektor usaha atau kerjasama dengan
investor.
Selama ini belum ditempatkanya sektor pariwisata di
Kabupaten
Semarang sebagai salah satu prioritas pembangunan dan
kurangnya
kerjasama dengan investor menjadi ancaman tersendiri bagi
upaya
pembangunan pariwisata di Kabupaten Semarang. Untuk mengatasi
hal
ini, pemerintah daerah perlu memperhatikan sektor
pariwisata.
4. Strategi W-T ( Weakness - Threat )
Strategi yang bersumber dari kelemahan dan ancaman ini
merupakan sebuah strategi yang diciptakan dengan
meminimalisir
kelemahan yang bersumber dari lingkungan internal dan juga
digunakan
untuk menghindari ancaman dari lingkungan eksternal dalam
pengembangan pariwisata di Kabupaten Semarang. Strategi yang
diambil adalah dengan memperbaharui media promosi yang lebih
inovatif sehingga lebih relevan digunakan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, maka dapat
disimpulkan
bahwa untuk mendukung pengembangan dan memperkenalkan
potensi
pariwisata di Kabupaten Semarang kepada calon seluruh
wisatawan
disarankan :
a. Memelihara dan mengembangkan potensi wisata melalui
pembangunan sarana dan prasarana di Kabupaten Semarang.
-
10
b. Meningkatkan peran pemerintah melalui kegiatan
sosialisasi,
pembinaan dan penyuluhan bagi pengelola objek-objek wisata
di
Kabupaten Semarang terkait dengan pembaharuan media promosi.
c. Menciptakan inovasi media promosi yang inovatif dan kreatif
yaitu
dengan pembuatan website online yang dapat diakses secara cepat
dan
terjangkau khalayak luas.
1.2 Tujuan
Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk mengembangkan website
sebagai salah
satu media promosi potensi pariwisata Kabupaten Semarang.
1.3 Manfaat
Hasil dari perancangan tugas akhir ini diharapkan dapat
memberikaan
manfaat yang baik untuk semua pihak. Adapun manfaatnya adalah
sebagai
berikut :
1. Bagi penulis
Dengan hasil proyek studi ini diharapkan penulis dapat
meningkatkan wawasan mengenai media promosi yang relevan
digunakan di sebuah Instansi.
2. Bagi Instansi
Dalam perancangan media promosi potensi pariwisata Kabupaten
Semarang berupa website ini diharapkan dapat membantu
DISPORAPAR Kabupaten Semarang memperbaharui media promosi
yang sebelumnya telah dikembangkan. Sehingga, diharapkan
dapat
mengundang investor untuk turut serta dalam mengembangkan
potensi
pariwisata yang ada di Kabupaten Semarang.
-
11
3. Bagi masyarakat
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai potensi pariwisata Kabupaten Semarang. Serta hasil
karya
website diharapkan mampu memperbaharui media promosi yang
lebih
mudah diakses.
4. Bagi pembaca
Sebagai bahan referensi untuk pembaca dalam memperoleh
pengetahuan tentang media promosi dalam bentuk website.
-
12
BAB II
LANDASAN KONSEPTUAL
2.1. Desain Komunikasi Visual
2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual
Pada perkembanganya istilah desain tidak hanya dipergunakan di
dunia
seni rupa saja, tetapi hampir di setiap bidang keilmuan seni
kerap
menggunakan istilah desain untuk kegiatan yang bervariasi.
Bahkan dalam
teknologi dan rekayasa, pengertian desain mendapat tempat yang
paling
penting sebagai bagian utama dari inovasi ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Menurut jenisnya, seni rupa dibagi menjadi dua kategori, yaitu
seni
murni dan seni terapan. Seni murni yaitu pembuatanya murni dari
perasaan
dan ekspresi pembuatanya. Widya (2002:27) dalam Setiarjo
(2005:7) seni
terapan merupakan seni yang dibuat dengan penuh pertimbangan
dari
berbagai aspek seperti kebutuhanya, efisiensi, serta melibatkan
keinginan
orang lain. Jadi pada dasarnya desain termasuk dalam seni
terapan yang
pada proses pengerjaanya mempertimbangkan berbagai macam aspek
dan
unsur-unsurnya.
Wong (1995:1) menyampaikan bahwa gambaran mengenai merancang
atau mendesain adalah mencipta rupa untuk maksud tertentu
dengan
pemenuhan kebutuhan praktis dan mampu memenuhi kebutuhan
penggunanya. Karya desain yang baik adalah ungkapan rupa yang
sebaik-
baiknya, sari-pati sesuatu, yang sesuatu itu berupa pesan (hasil
atau produk).
-
13
Dari berbagai macam definisi tentang desain yang diungkapkan
oleh
para pakar desain di atas, dirumuskan mengenai konsep desain
yaitu suatu
gambaran tentang perancangan baik berupa verbal maupun visual
yang
menimbulkan proses kegiatan kreatif untuk menghasilkan suatu
produk
yang inovatif dan tepat guna sehingga terdapat pesan yang
terkandung di
dalamnya tanpa meninggalkan pangsa pasar atau selera zaman.
Dalam dunia desain dikenal istilah desain komunikasi visual.
Desain
komunikasi visual merupakan ilmu yang mempelajari konsep
komunikasi
dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan
dan
gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengelola elemen
desain
grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata
letaknya, sehingga
pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasaranya. Desain
komunikasi visual
dapat diartikan juga sebagai suatu bentuk komunikasi visual
yang
menggunakan teks dan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan.
Desain grafis melingkupi segala bidang yang membutuhkan
penerjemah
bahasa verbal menjadi perancangan secara visual terhadap teks
dan
gambaran pada berbagai media publikasi guna menyampaikan
pesan-pesan
kepada komunikan seefektif mungkin (Suyanto, 2004:27).
Desain grafis kerap disebut sebagai desain komunikasi visual,
tetapi
organisasi profesi desain grafis internasional (ICOGRADA)
tetap
menggunakan istilah graphic design untuk profesi desainer
grafis.
Komunikasi visual sesuai dengan kata bentuknya terdiri dari
kata
komunikasi dan visual. Menurut Susanto (1997:1) komunikasi
berarti
-
14
memberi tahu atau memberikan unformasi. Komunikasi adalah
proses
pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi atau berita
antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dipahami
(Kamus
Besar Bahasa Indonesia). Menurut Berelson dan Stayner dalam
Mulyana
(2005:68) komunikasi adalah transisi informasi, gagasan,
emosi,
keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol
baik
berupa kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya.
Kata visual berarti dapat dilihat dengan indera penglihatan
sesuai
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut Poerwadarminta
(1990:1142) visual berarti bedasarkan penglihatan, dapat
dilihat, dan
kelihatan. Dengan demikian desain komunikasi visual adalah
sebuah
rancangan kreatif yang berdasar pada prinsip maupun unsur-unsur
desain
dan nilai estetika sehingga mampu berkomunikasi lewat unsur
visual.
2.1.2 Elemen Desain
Dalam upaya pencapaian karya desain yang bagus, yang perlu
diperhatikan adalah unsur-unsur yang melandasi desain itu
sendiri dan nilai
estetika dari sebuah desain tersebut. Sedangkan menurut Kusmiati
(2001:1)
estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan,
juga
ditambahkanya bahwa desain akan tidak ada artinya bila hanya
mementingkan unsur fungsi semata tanpa memperhatikan unsur atau
elemen
keindahan yang menjadikan desain lebih menarik dan berkesan
(Kusmiati,
2001:1). Yang termasuk unsur-unsur rupa yaitu :
-
15
a. Garis, adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar
melewati
permukaan. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan
keras
yang biasa disebut grafir. Garis juga diartikan titik-titik yang
bergerak
(Suyanto, 2004:37).
b. Raut, dapat dipandang sebagai perwujudan yang dikelilingi
oleh
kontur, baik untuk menyatakan sesuatu yang pipih ataupun
datar,
seperti pada bidang, maupun yang padat berisi, seperti pada
gumpal
atau gempal. Tetapi raut juga dapat terbentuk oleh
sapuan-sapuan
warna. (Sunaryo, 2002:10)
c. Warna, yaitu kualitas rupa yang dapat membedakan kedua objek
atau
bentuk yang identik seperti raut, ukuran, dan nilai gelap
terangnya.
Warna berkaitan langsung dengan perasaan dan emosi, karena itu
warna
menjadi unsur yang sangat penting dalam ungkapan seni rupa
dan
desain (Sunaryo, 2002:12)
d. Huruf / typography, adalah seni dalam huruf yang meliputi
pemilihan
huruf, penentuan ukuran yang tepat, dimana teks dapat
diputus,
spasi/jarak, dan bagaiamana teks dapat dengan mudah dibaca
(Sunaryo,
2002:14).
Jenis huruf dalam situs (Asep, 2007) dapat dikategorikan menjadi
lima,
Yaitu : Serif, Sans Serif, Decoratif, Scrpit, Monospace
e. Gelap terang/value, hal ini menunjukan pada kualitas tua atau
muda
dari warna itu, misalnya warna merah muda dan merah tua.
Warna
merah akan bernada merah tua bila dicampur dengan warna
putih.
-
16
Disini terjadi pentahapan (gradasi) kualitas warna, ada yang
terkesan
lebih tua dan terkesan lebih muda. Kesan taraf muda atau
tuanya
dipengaruhi juga oleh selera dan kecenderungan masing-masing
pengamat (Djelantik, 1999:28).
f. Tekstur, ialah sifat permukaan yang bisa dirasakan oleh
indera kita,
baik indera penglihatan maupun indera perabaan. Sifat
permukaan
dapat halus, polos, kasar, kasap, licin, mengkilap, berkerut,
lunak,
keras, dan lain sebagainya (Sunaryo, 2002:17).
g. Ruang, merupakan kumpulan dari beberapa bidang yang akan
membentuk ruang. Ruang mempunyai tiga buah dimensi yaitu
dimensi
panjang, lebar, dan tinggi. Ruang pada aslinya adalah sesuatu
yang
kosong dan tidak berisi (Djelantik, 1999:21).
2.1.3 Prinsip-prinsip desain
Adapun prinsip-prinsip dalam mendesain beserta sedikit
penjelasan
menurut Supriyono (2010:87-97) adalah sebagai berikut :
1. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik
secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan
simbang
apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada
dua
pendekatan untuk menciptakan balance. Pertama dengan membagi
sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara simetris atau
setara,
disebut keseimbangan formal (formal balance).
-
17
Keseimbangan yang kedua adalah keseimbangan asimetris
(informal balance), yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang
tidak
sama antara sisi kiri dan sisi kanan namun terasa simbang.
2. Tekanan (emphasis)
Dalam seni rupa, khususnya desain komunikasi visual, dikenal
istilah focal point, yaitu penonjolan salah satu elemen visual
dengan
tujuan untuk menarik perhatian. Focal point juga sering disebut
center
of interest, pusat perhatian. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan
untuk menonjolkan elemen visual dalam karya desain, yaitu
sebagai
berikut :
a. Kontras
b. Isolasi objek
c. Penempatan objek
3. Irama (rhythm)
Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun
elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam
desain
grafis dapat berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah irama
yang
dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara
konsisten.
Sementara itu, variasi adalah perulangan elemen visual
disertai
perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.
4. Kesatuan (unity)
Jurus pungkasan dari desain komunikasi visual adalah
kesatuan.
Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak
-
18
harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan
unsur-
unsur desain lainya.
2.2. Media promosi
2.2.1 Pengertian Promosi
Promosi adalah suatu kegiatan atau aktifitas dalam
memberikan
informasi tentang suatu produk atau jasa sehingga dapat
membujuk
seseorang untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa itu.
Menurut
Dr. Winardi (1987 : 237) dalam bukunya Kamus Ekonomi, promosi
adalah
segala usaha untuk memajukan sesuatu yang kerap kali dihubungkan
dengn
promosi misalnya kepariwisataan, perdagangan, untuk
meningkatkan
penjualan. Arti lain promosi juga dihungkan dengan kenaikan
tingkat atau
jabatan seorang pekerja.
2.2.2 Jenis-jenis Media Promosi
Menurut Kusrianto (2007:330) bahwa media-media promosi
memiliki
bentuk-bentuk yang beragam, diantaranya :
a) Booklet : Bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman
yang dijilid
sehingga menyerupai buku.
b) Pamflet : Selebaran dengan memiliki gambar dan teks berupa
informasi
yang rinci.
c) Leaflet : Lembaran kertas cetak yang dilipat menjadi dua
halaman atau
lebih.
-
19
d) Poster : Gambar pada selembar kertas yang pada umumnya
berukuran
besar dan pemasanganya ditempel atau dipajang kepada khalayak
di
tempat umum dengan gambar dan atau tulisan yang menonjol.
e) Folder : Lembaran bahan cetakan yang dilipat menjadi dua
seperti map
atau buku agar mudah dibawa
f) Katalog : Sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk
atau layanan
usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambar-gambar.
g) Sticker : Merupakan bahan promosi yang paling banyak dan
sering
digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk memposisikan
produknya
karenasifatnya yang sangat fleksibel.
2.2.3 Macam-macam Kegiatan Promosi
Promosi yang merupakan bentuk komunikasi pemasaran bertujuan
untuk menyebarkan infromasi yang berfungsi untuk menarik calon
pembeli.
Menurut Amstrong (2009), dasar-dasar pemasaran promosi
merupakan
kegiatan terpenting yang berperan aktif dalam
memperkenalkan,
memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk
agar
mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut.
Dan dalam rangka pengeluaran produk hal-hal yang harus
diperhatikan
adalah :
1. Fungsi promosi
a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.
Perhatian
calon pembeli harus diperoleh, kareba merupakan titik awal
proses
pengambilan keputusan di dalam membeli sesuatu barang dan
jasa.
-
20
b. Menciptakan dan menumbuhkan minat pada diri calon
pembeli.
Perhatian yang telah diberikan oleh seseorang mungkin
berhenti.
Yang dimaksudkan oleh tahap berikutnya ini adalah timbulnya
rasa
tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama promosi.
c. Pengembangan rasa ingin tahu pada calon pembeli untuk
memiliki
barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari
tahap
sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka
timbul
rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu
(dalam
hal harga, cara pemakaiandan sebagainya), maka rasa ingin
memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu
keputusan
untuk membeli.
2. Tujuan promosi
a. Menginformasikan, adalah memberikan informasi pasar
tentang
produk baru, mengemukakan manfaat sebuah produk,
menginformasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan
bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia,
memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli,
membangun citra perusahaan.
b. Membujuk yaitu mengubah persepsi mengenai atribut produk
agar
diterima pembeli.
c. Mengingatkan yaitu agar produk tetap diingat pembeli
sepanjang
massa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling
mendapat perhatian.
-
21
Setelah diadakan promosi diharapkan terpengaruh, yaitu
adanya
pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari
proses
komunikasi.
Di dalam teori periklanan juga terdapat berbagai macam jenis
pesan
iklan. Menurut Sulaksana (2003), Integrated Marketing
Communication,
pesan iklan seharusnya bermula dari konsep produk yang kuat
karena sudah
semestinya yang hendak dikomunikasikan dalam pesanya adalah
benefit
produk.
Jenis-jenis pesan dalam iklan, antara lain :
1) Informatif yaitu membentuk permintaan pertama, untuk produk
baru,
memberikan informasi tentang suatu produk.
2) Persuasif yaitu membentuk permintaan selektif, pada tahap
kompetitif.
Membentuk preferensi merek, medorong alih merek, mengubah
persepsi pembeli tentang produk.
3) Pengingat yaitu mengingatkan pembeli terhadap produk yang
sudah
mapan/ada (positioningnya bagus).
4) Penambah nilai yaitu menambah nilai merk/produk pada
konsumen
dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, penguatan
persepsi
konsumen.
5) Bantuan aktivitas lain yaitu membantu memfasilitasi aktivitas
lain
perusahaan, misalnya promosi produk tertentu di TV, sambil
mempromosikan promosi lain di internet.
-
22
6) Prinsip AIDA :
Model AIDA dipopulerkan oleh Elmo Lewis untuk menjelaskan
cara kerja personal selling. Model ini menggambarkan sebuah
tahapan
yang menggambarkan sebuah proses calon pelanggan potensial
menuju
pembelian. Namun tahapan AIDA tidak hanya sekedar digunakan
dalam proses personal selling/penjualan pribadi tetapi juga
digunakan
untuk mengenal tahapan respon dalam iklan.
Berikut tahap-tahap dari proses respon model AIDA yang
dikutip
dari Google Books “Advertising and Promotion:an IMC
Perspective”
karya Shah dan D’Souza (2009:189-192):
1) Awareness / Kesadaran
Pada tahap awal, sebagian besar target audiens tidak
menyadari
produk atau merek dan oleh sebab itu tujuan komunikator
adalah
membangun kesadaran, mungkin hanya sebuah pengakuan nama
dengan pesan sederhana yang mengulangi nama merek, atau
memberikan informasi dasar tentang produk. Dalam kategori
produk yang relatif baru, fungsi asumsi ini penting
dimaksimalkan.
(Shah & D’Souza, 2009:189)
2) Interest / Ketertarikan
Pada tahap ini, konsumen lulus dari kesadaran tentang produk
kemudian tertarik dengan produk tersebut. Pemasar perlu
mengetahui apa yang konsumen rasakan tentang produk mereka.
Apakah produk tersebut dibuang? Apakah mereka menyukainya?
-
23
Apakah mereka menemukan hal yang cukup menarik? Minat
terhadap produk dapat dibuat dengan menunjukkan beberapa
fitur
unik dari produk, menunjukkan cara kerjanya, menyajikan
iklan
yang menghibur, menggunakan selebriti populer, dan
lain-lain.
(Shah&D’Souza, 2009:190).
3) Desire / Keinginan
Tidaklah cukup hanya untuk membangun minat pada produk.
Setelah target audiens menyadari tentang produk dan
tertarik,
fungsi iklan adalah untuk membuat mereka cenderung ke arah
positif untuk membeli, dengan menciptakan keinginan dan
preferensi untuk produk yang diiklankan. Keinginan dapat
dibangun dengan menunjukkan bagaimana produk memenuhi
kebutuhan spesifik konsumen dan dengan kreatif melakukan
promosi yang berkualitas, nilai dan fitur penting lainnya.
(Shah&D’Souza, 2009:192)
4) Action / Tindakan
Iklan belum memainkan bagiannya sampai mereka telah mencapai
tujuan utama mereka yaitu untuk mendorong target audiens
untuk
melakukan tindakan. Dalam kebanyakan kasus, tindakan yang
diinginkan adalah mendorong konsumen untuk membeli, tetapi
dalam kasus tertentu juga bisa untuk menghasilkan
pertanyaan,
menyebabkan kunjungan ritel, menunjukkan partisipasi dalam
promosi, dan lain-lain. Iklan yang membangun merek atau
citra,
-
24
tidak akan langsung mendapatkan tindakan untuk pembelian,
tetapi
akan menciptakan preferensi dan keinginan yang pada akhirnya
akan menghasilkan pembelian. Hal ini merupakan strategi
jangka
panjang. Di sisi lain, pembicaraan atau promosi iklan
langsung
melalui penawaran insentif kepada konsumen jika mereka
langsung
membeli produk, hal ini merupakan strategi jangka pendek
(Shah&D’Souza, 2009:192) Berdasarkan penjelasan di atas
mengenai AIDA, penulis menyimpulkan bahwa dalam membuat
iklan, pemasar harus memperhatikan tujuan utama dari
pembuatan
iklan tersebut. Pemasar tidak hanya perlu memperhatikan hasil
dari
tahap pertama pembuatan iklan berupa awareness atau
kesadaran
dari konsumen, tetapi diharapkan iklan tersebut akan
menghasilkan
sebuah action atau tindakan dari konsumen berupa pembelian
baik
itu secara jangka panjang maupun jangka pendek. Kemudian
tahapan AIDA dapat digunakan dalam periklanan, personal
selling
dan aspek promotion mix lainnya.
7) Prinsip AIDCA
A = Attention = perhatian
I = Interest = tertarik / minat
D = Desire = keinginan/hasrat
C = Confidence = keyakinan
A = Action = tindakan / kegiatan
-
25
2.2.4 Bauran Promosi ( Promotional Mix)
Gambar 2.1 Bagan Bauran Promosi
Sumber : Dokumentasi Penulis (2017)
1. Advertising ( Periklanan)
Istilah ” iklan” (bahasa melayu) berasal dari katai i’lan
(bahasa
Arab) yang artinya meneriakan secara berulang-ulang. Di masa
lalu
banyak orang Indonesia menyebutnya “advertensi”, terpengaruh
bahasa
Belanda Advertentie. Saat ini orang lebih akrab dengan
istilah
Advertising (Bahasa Inggris), berasal dari bahasa latin
advertere yang
artinya berpaling, memusatkan perhatian kepada sesuatu. Jadi,
secara
sederhana iklan dapat diartikan menyerukan informasi atau
membuat
audience berpaling, memperhatikan pesan.
Advertising dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Iklan Cetak
a. Iklan koran
Promotion Mix
Advertising
Personal Selling
Internet Marketing
Public Relation
Direct Marketing
Sales Promotion
-
26
b. Iklan Tabloid
c. Iklan Majalah
d. Pamflet
e. Brodur
f. Katalog
2) Screen Based Media
a. Multimedia
b. Website
2. Direct Marketing
Menurut Kotler & Amstrong (1996:53) Direct Marketing
adalah
pemasaran yang menggunakan berbagai media untuk berinteraksi
langsung dengan konsumen. Direct Marketing adalah ketika
perusahaan
ingin menjalin komunikasi langsung dengan pelanggan, mereka
menggunakan strategi komunikasi langsung,dimana lebih bisa
berinteraksi, database yang memicu proses komunikasi
pemasaran
menggunakan media untuk mendorong respon palanggan.
Beberapa contoh promosi Direct Marketing adalah :
a. Direct Mail
Mengelola database konsumen dengan cara menyajikan potensi
dengan suatu pesan mengenai suatu produk spesifik atau
layanan
spesifik.
b. Direct Selling (Strategi penjualan secara langsung)
a) P.O.P (Point Of Purchase)
-
27
b) Booth
c) Vehicle
c. Telemarketing
3. Public Relation (hubungan masa)
Menurut Cutlip, Center & Broom (2005:25) di dalam blog
webbisnis.com Public Relations adalah fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat
antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan
atau
kegagalan organisasi tersebut. Sedangkan menurut Kotler
(2003)
Public Relations merupakan berbagai program untuk
mempromosikan
dan /atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
Dalam perusahaan maupun organisasi, public relation memiliki
peranan yang penting untuk membangun citra yang baik di
masyarakat.
Berikut merupakan hal yang bisa di lakukan dalam public relation
:
a) Stationary
Kartu nama, Kop Surat, dll
b) Sponsorsip
4. Sales Promotion
Menurut Kotler (2003), promosi penjualan (sales promotion)
adalah berbagai intensif jangka pendek untuk mendorong
keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Sedangkan
menurut
Lubis (2004) Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah
suatu
kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan
-
28
sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya
dan
bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan. Hal dalam
sales
promotin :
a. Incentive
b. Kupon/sampel produk
c. Marchandise
5. Personal Selling (penjualan perorangan)
Menurut Hart dan Stapleton, dalam kutipan Sastradipoera
(2003:194) personal selling adalah proses penyajian komersial
secara
lisan selama pembeli atau penjual dalam situasi wawancara.
Tujuan dari personal selling untuk meyakinkan pembeli
potensial,
dengan cara desain booth dan display interior yang meyakinkan
dapat
membantu meyakinkan terhadap konsumen.
6. Interactive Marketing/Internet
Internet marketing adalah salah satu bentuk dari internet
marketing.
Dengan cara ini akan membuat produk lebih dikenal di
masyarakat
pengguna internet. Tentu harapanya ingin lebih dikenal
masyarakat
luas. Satu hal yang biasanya dilakukan pemilik produk adalah
membuat
website.
2.2.5 Website
Website atau sering disingkat web adalah sebuah halaman yang
berisi
tulisan-tulisan yang lazimnya dilengkapi dengan gambar-gambar
maupun
foto-foto. Tulisan-tulisan tersebut ditulis dengan berbagai
macam tujuan.
-
29
Ada yang digunakan untuk bisnis, pendidikan, media promosi,
maupun
sebuah informasi tertentu (Widodo, 2013:9).
Ketika seseorang mengunjungi website, mereka sebenarnya
hanya
terhubung ke sebuah komputer dan komputer ( yang kemudian
disebut
sebagai server) tersebut memberikan file yang ingin mereka
lihat. Ini
kedengaran mudah, tetapi umunya komputer biasa tidak memiliki
power
dan software yang dibutuhkan untuk merespon semua permintaan
yang
dibutuhkan oleh pengunjung website.
Di dalam Makalah Seminar Komputasi VIII Mathematics
Computing
Club (MMC) FMIPA Unnes, 29 Maret 2008, website digambarkan
sebagai
kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum
dalam
sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada dalam World
Wide
Web (WWW) di internet. Sebuah web page adalah dokumen yang
ditulis
dalam format HTML ( Hyper Text Markup Language ), yang hampir
selalu
bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan
informasi
dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai
melalui web
browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat
membentuk
sebuah jaringan informasi yang sangat besar.
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat memacu
munculnya situs baru yang dapat diakses melalui jaringan
internet. Data dari
survei yang dilakukan oleh Netcraft menunjukan bahwa sampai pada
bulan
Februari 2016 ini jumlah website telah mencapai angka
933.892.520 situs
dengan 5,5 juta situs baru pada bulan ini. Hal ini memungkinkan
jumlah
-
30
situs baru pada tahun 2016 ini mencapai 279 juta situs atau
meningkat
32.8% dari perkembangan tahun 2015 yang mencapai 50 juta situs
baru.
Perkembangan jumlah situs ini tidaklah mengherankan karena
semakin
banyaknya orang yang melakukan blogging baik melalui google,
blogspot.com, maupun MySpace. Namun demikian, situs yang
benar-benar
aktif pada bulan Februari 2016 hanyalah 65,5 juta atau 47,8%
dari jumlah
total situs. Dengan perkembangan jumlah situs yang luar biasa
besar ini
menuntut para pemogram website untuk selalu berkreasi
menciptakan ide-
ide baru baik dalam desain layout, penggunaan aplikasi server
web, maupun
operating system yang dipakai, agar situs yang dibangunya tidak
kandas
dalam persaingan.
2.2.5.1 Jenis website
2.2.5.1.1 Berdasarkan sifatnya
Menurut Hidayat (2010: 3) jenis-jenis web berdasarkan sifat
atau
style-nya:
1. Website dinamis
Website dinamis adalah sebuah website yang menyediakan
content
Atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Contoh
website
dinamis adalah website berita (www.kompas.com,
www.merdeka.com, www.detik.com).
2. Website statis
Website statis adalah website yang content nya sangat jarang
diubah. Contoh website statis adalah web profil organisasi.
-
31
2.2.5.1.2 Berdasarkan Tujuanya
1. Personal Website : adalah website yang berisi informasi
penulis
seseorang.
2. Corporate Website : adalah website yang dimiliki oleh
sebuah
peusahaan.
3. Portal Website : adalah website yang mempunyai banyak
layanan,
mulai dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainya.
4. Forum Website : adalah sebuah web yang bertujuan sebagai
media
diskusi.
2.2.5.1.3 Berdasarkan bahasa pemograman yang digunakan
1. Server Side Website : adalah website yang menggunakan
bahasa
pemrogaman yangtergantung kepada tersedianya server.
Contohnya
: PHP, ASP, dan lain-lain.
2. Client Side Website : adalah website yang tidak
membutuhkan
server dalam menjalankanya, cukup diakses melalui browser
saja.
Contohnya HTML.
Dari beberapa jenis website di atas, dapat ditarik
kesimpulan
bahwasanya jenis website yang digunakan untuk potensi
pariwisata
Kabupaten Semarang berdasarkan sifatnya yaitu website statis,
karena
informasi di dalamnya tidak diperbaharui dalam kurun waktu
tertentu.
Berdasarkan tujuanya yaitu Corporate Website karena dimiliki
atau di
kelola oleh instansi pemerintahan, dan berdasarkan bahasa
pemrogaman
-
32
yaitu Client Side Website karena menggunakan bahasa
pemograman
HTML.
2.2.5.2 HTML
Dalam memrogram ASP.NET sangat diperlukan untuk mengerti
HTML. Di mana antara sintaks ASP.NET dengan HTML akan
bergabung
menjadi satu. HTML atau Hypertext Markup Languange adalah
bahasa
yang dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web.
HTML
merupakan bahasa sederhana yang dapat menggambarkan atau
menampilkan suatu Rich Text .
Hal ini karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk
hypertext
dan bukan itu saja, HTML mendukung bagaimana informasi tersebut
akan
ditampilkan sesuai namanya, bahasa ini menggunakan tanda
(markup)
untuk menandai perintah-perintahnya. HTML terdiri dari elemen
dan
atribut dari elemen. Di mana elemen dan atribut tersebut
digunakan untuk
mengatur tampilan web. Istilah untuk menyebut elemen HTML dapat
juga
disebut sebagai tag.
Untuk dapat membuat suatu halaman html, diperlukan susunan
tag
seperti di bawah ini:
Judul dari halaman page yang ditulis
-
33
Isi Halaman
Tag Utama adalah ... yang menandai awal dan
akhir dari halaman HTML. Kemudian didalam tag ini terdapat dua
bagian
yaitu kepala halaman dan badanhalaman. Kepala halaman
dideklarasikan
dengan menggunakan tag ... . Tag ini bertujuan untuk
menyediakan informasi mengenai halaman HTML, seperti judul
... , versi, revisi dan sebagainya.
Bagian kedua adalah badan halaman atau body.
Pendeklarasiannya
menggunakan tag ... . Pada bagian inilah isi dari
halaman web yang hendak ditampilkan berada di sini.
Struktur di atas adalah struktur tetap dari setiap halaman HTML
yang
akan dibuat. Jika salah satu tag tidak ditulis / hilang, maka
akan muncul
tampilan error. Selain tag di atas, HTML memiliki banyak tag
lain yang
merupakan optional (pilihan) yang tidak wajib dituliskan. Tag
tersebut akan
ditambahkan / ditulis jika diperlukan oleh pembuat halaman
HTML
tersebut.
2.2.5.3 Model Layout Website
Secara umum, halaman website memiliki lima jenis layout dan
pemilihan layout yang disesuaikan dengan jenis informasi yang
akan
ditampilkan (Asep, 2007) , antara lain :
a) Model Layout Top Index
-
34
Biasanya digunakan untuk menampilkan link yang banyak ke
situs lain, seperti search engine.
Tabel 2.1 model Top Index
Model Top Index
Banner atau iklan
Daftar isi atau navigasi
Body atau Content (isi)
Lain-lain
b) Model Layout Bottom Index
Biasanya digunakan apabila isi dari halaman banyak
berhubungan
dengan topik tunggal
Tabel 2.2 model Bottom Index
Model Bottom Index
Banner atau judul
Body atau Content (isi)
Daftar isi atau navigasi
c) Model Layout Left Index
Biasanya digunakan untuk layar dengan resolusi yang lebar,
sehingga mudah dalam penyediaan daftar isi, tanpa
menimbulkan
kekacauan penyajian informasi pada halaman utama.
-
35
Tabel 2.3 model Left Index
Model Left Index
Banner
Daftar isi Body atau Content (isi) Lain-lain
d) Model Layout Split
Halaman akan terjaga keseimbanganya.
Tabel 2.4 model Split Index
Model Split Index
Banner
Daftar isi Body atau Content (isi) Daftar isi Lain-lain
e) Model Layout Alternatif Index
Model ini biasanya digunakan untuk halaman yang banyak
menampilkan grafik, foto dan produk yang disertai dengan teks
berupa
keterangan, harga, jumlah, dan lain-lain.
Tabel 2.5 model Alternatif Index
Model Alternatif Index
Teks/Daftar isi Gambar
Gambar Teks/Daftar isi
Lain-lain
-
36
Konsep model Layout yang akan diterapkan pada karya website
ini yaitu model layout left index. Model layout ini digunakan
dalam
pembuatan website potensi pariwisata Kabupaten Semarang,
karena
pada bagian isi atau content website memiliki bidang yang luas
untuk
preview image contoh karya.
2.2.5.4 Kriteria desain website yang baik
Suatu web dikatakan baik jika memenuhi beberapa kriteria.
Adapun
kriterianya menurut (Kusumawardani, 2010) sebagai berikut ini
:
a. Desain Visual
Desain adalah kreativitas, tidak ada yang salah selama tidak
merugikan orang lain. Desain adalah rasa estetika, nilai
estetika
(Warna, Layout, Elemen, Tipografi) ditentukan dari apresiasi
dan
persepsi setiap orang (user). Sebagian besar dari kita menilai
sebuah
buku berdasarkan dari covernya, hal tersebut juga berlaku
untuk
website. Jika sebuah website terlihat kuno dengan desain yang
jelek,
maka website terlihat up to date, maka pengunjung akan
senang
dengan website kita dan melanjutkan untuk menggali lebih
dalam
konten. Oleh karena itu, sebaiknya website kita mempunyai
desain
dengan struktur yang tepat seperti header, footer, menu
navigasi,
sidebar, konten dan blok iklan. Pemilihan warna, penempatan
logo
website dan font yang digunakan sebaiknya konsisten pada
setiap
halaman sehingga pengunjung tidak merasa pindah ke website
lainya.
b. Loading Time
-
37
Load time website adalah waktu yang diperlukan oleh browser
untuk menampilkan website secara keseluruhan. Banyak hal
yang
mempengaruhi kecepatan tersebut, seperti elemen-elemen CSS,
elemen-elemen HTML, elemen-elemen javascript, kecepatan
akses
internet, image, dll. Load time website sangat penting karena
bisa
mempengaruhi kepuasan pengunjung. Jika website kita gagal
ditampilkan dalam beberapa detik biasanya pengunjung baru
enggan
berlama-lama menunggu dan memutuskan untuk meninggalkan
website. Hal ini sering terjadi pada pengunjung yang berasal
dari hasil
pencarian dimana mereka membutuhkan informasi yang tepat dan
singkat.
c. Interactivity
Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan
untuk
mengakomodasi respon pengguna website.
d. Content
Alasan orang mengunjungi blog atau website kita adalah
karena
isi dari blog atau website tersebut. Jadi yang baik adalah
yang
memiliki isi atau konten yang bagus. Ingat hal yang paling
penting
dari suatu blog atau website adalah isi atau kontenya, karena
content is
a king. Selain itu isi tersebut harus banyak dicari oleh orang
lain
dengan menggunakan keyword tool, untuk mengetahui keyword
apa
yang paling banyak dicari oleh orang lain. Jangan pernah
-
38
menempatkan iklan yang lebih banyak daripada konten. Karena
pengunjung mencari iklan melainkan konten dari website.
e. Aksesabilitas
Kemampuan sistem agar dapat diakses oleh pengguna yang
memiliki keterbatasan. Semua orang dapat menikmati informasi
yang ada dalam sebuah situs tak terkecuali bagi orang-orang
dengan
keterbatasan (fisik, teknologi, dan lain-lain). Dalam
pembangunan
sebuah situs web, kita tidak boleh sembarangan agar hasil
yang
diperoleh lebih maksimal dan dapat dinikmati dalam berbagai
keadaan audience (user). Setiap orang dapat menikmati
informasi
yang ada dalam sebuah situs tak terkecuali bagi orang-orang
dengan
keterbatasan (fisik, teknologi, dan lain-lain).
f. Functionality
Penggunaan teknologi web yang cocok untuk misi yang hendak
disampaikan sebuah situs web adalah yang dimaksud dengan
fungsionalitas. Pengaksesan informasi dengan cepat dan baik
adalah
salah satu faktor penting sebuah situs web. Sehingga waktu
download,
kemampuan cross platform, dan browser independent sangat
dominan
dalam penilaian fungsionalitas sebuah situs.
g. Usability
Kemampuan sistem agar mudah digunakan dan sederhana dalam
pengoperasianya.
-
39
2.2.5.5 Website sebagai Media Promosi
Website adalah alat pendukung suatu promosi. Mengakses
website
dibutuhkan koneksi internet dan komputer. Hal ini sangat berbeda
dengan
media promosi lainya, seperti : kartu nama, poster, stiker,
brosur, media
cetak (koran, tabloid, dll) dan media elektronik (radio dan
televisi). Jadi,
website harus dirancang dengan baik serta dapat menampilkan
citra dari
produk/jasa Hadi (2006).
Dalam situs Hadi (2006), sebagai alat pendukung promosi,
website
mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Informasi lebih detail dan tuntas dari produk dan jasa.
Dalam media promosi selain website, ruang iklan sangat
terbatas.
Informasi yang terdapat disini hanya berupa tampilan penting
saja dan
bahkan tidak sedikit yang sulit untuk dipahami tentang maksud
dari isi
penawaran produkatau jasa tersebut. Oleh karena itu, website
diperlukan para calon konsumen khususnya pada website ini
yaitu
untuk wisatawan untuk mengetahui lebih detail dari informasi
produk
atau jasa yang ditawarkan. Contoh seperti barang elektronik,
dalam
iklan media massa seperti televisi dan radio, booklet, poster,
isi
penjelasan informasi ataupun produk sangat singkat sekali, tapi
di
website dapat disampaikan secara detail technical specification
produk
tersebut.
2. Tampilan yang baik memberi Image baik kepada calon
pelanggan
-
40
Pada saat mengunjungi situs website, calon pengunjung akan
menangkap image tentang citra suatu lembaga. Situs yang baik
dengan
isi/content menarik pasti akan menarik calon pelanggan untuk
menghubungi langsung. Peran Copywriter sangat diperlukan
untuk
situs yang serius. Walaupun media lain juga memberikan
image,
website mempunyai kelebihan content yang bisa lebih banyak.
3. Isi yang selalu up to date
Pengunjung akan selalu berhadapan dengan informasi terkini
dari
produk/jasa yang ditawarkan, selam isi/content selalu di
update.
Untuk media promosi lain, kebanyakan harus dirancang ulang
supaya
informasi selalu baru. Oleh karena itu, website lebih praktisdan
efektif
sebagai media promosi.
4. Salah satu identitas
Saat ini, alamat website menjadi salah satu identitas.
Dengan
adanya website suatu perusahaan dapat berhubungan langsung
secara
global dan tentunya bisa mempermudah proses transaksi dan
hal-hal
lain yang menyangkut akses dari suatu perusahaan maupun
lembaga
yang bersifat formal.
-
108
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan pertama dari perancangan tugas akhir perancangan
website
http://pesonaungaran.com adalah dapat menghasilkan sebuah
rancangan
media promosi yaitu website sesuai dengan kebutuhan klien yaitu
website
yang dapat memperkenalkan potensi pariwisata di Kabupaten
Semarang.
Website tersebut secara khusus menampilkan konten antara lain
objek-objek
wisata yang ada di Kabupaten Semarang dan juga konten lain
seperti kuliner
serta hiburan yang berisi artikel mengenai kuliner khas dan
hiburan yang ada
di Kabupaten Semarang, karena kuliner serta hiburan sangat erat
kaitanya
dengan objek wisata. Dimana setiap wisatawan saat berwisata
selalu mencari
oleh-oleh khas dari objek wisata tersebut.
Perancangan website http://pesonaungaran.com bertujuan untuk
menperkenalkan potensi pariwisata di Kabupaten Semarang secara
digital
kepada target audiens, sesuai dengan visi misi dari
DISPORAPAR
Kabupaten Semarang. Sasaran utama dari perancangan website ini
adalah
masyarakat berumur 17 tahun keatas dari golongan yang edukatif,
tidak buta
aksara, mampu membaca dengan baik, mengenal teknologi, mampu
mengoperasikan komputer serta gawai. Perancangan website
http://pesonaungaran.com ini mempromosikan objek-objek wisata
di
Kabupaten Semarang diantaranya wisata alam, wisata religi,
wisata sejarah,
kuliner jajanan dan hiburan yang ada di Kabupaten Semarang.
-
109
Website http://pesonaungaran.com memiliki beberapa halaman
untuk
menyampaikan informasi kepada user, antara lain halaman home.
Halaman
home berisi tentang beberapa foto unggulan objek wisata di
Kabupaten
Semarang beserta deskripsi singkat mengenai Semarang
khususnya
Kabupaten Semarang. Hal itu tentu membantu user mendapatkan
informasi singkat saat pertama kali membuka website
http://pesonaungaran.com. Halaman objek wisata khusus digunakan
untuk
menampilkan semua objek wisata yang ada di Kabupaten
Semarang
dengan 3 kategori yaitu wisata alam, wisata religi dan wisata
sejarah,
sehingga user mudah dalam mencari potensi pariwisata di
Kabupaten
Semarang. Halaman duta wisata digunakan untuk menampilkan
informasi
tentang duta wisata apa itu duta wisata tugas serta kegiatan
duta wisata
khususnya duta wisata Kabupaten Semarang. Didesain dengan
tampilan
modern agar lebih mmenarik, walaupun bukan menjadi fokus utama
dari
konten website, namun akan memberikan penilaian positif dari
user ketika
membuka halaman – halaman tersebut. Halaman kuliner digunakan
untuk
memberikan informasi tentang makanan khas yang ada di
Kabupaten
Semarang sebagai oleh-oleh khas. Halaman hiburan sama halnya
dengan
halaman kuliner digunakan sebagai media informasi mengenai
hiburan di
Kabupaten Semarang karena kuliner dan hiburan sangat erat
hubunganya
dengan objek wisata. Serta halaman kontak sebagai informasi
tentang
lembaga yang menaungi website tersebut.
-
110
Perancangan website http://pesonaungaran.com merupakan
gagasan
pengaplikasian pengalaman serta pengetahuan selama menempuh
program
studi Desain Komunikasi Visual D3, jurusan Seni Rupa Universitas
Negeri
Semarang. Penerapan pengalaman studi desain website sangat
membantu
dalam proses perancangan tugas akhir website sebagai media
promosi
untuk potensi pariwisata di Kabupaten Semarang. Melalui
pengembangan
mata kuliah desain website dalam hal ini mengenai pembelajaran
aspek-
aspek fundamental dalam mendesain website sehingga dapat
menghasilkan
sebuah rancangan website yang digunakan sebagai pemecah dari
problem
solving.
5.2 Saran
Manfaat website bagi masyarakat Kabupaten Semarang,
perancangan
website ini dapat digunakan untuk meningkatkan awareness
serta
pengetahuan tentang berbagi objek wisata yang ada Kabupaten
Semarang
yang merupakan salah satu penyokong devisa negara melalui
pariwisata
karena di era sekarang pariwisata di unggulkan sebagai potensi
dari negara
Indoneisa yang sangat diharapkan mampu bersaing dengan negara
lain
melalui pariwisata. Diharapkan warga Kabupaten Semarang dapat
berperan
aktif untuk memperkenalkan potensi pariwisata di Kabupaten
Semarang
kepada masyarakat diluar Kabupaten Semarang. Selain untuk
memasarkan
pariwisata, website ini diharapkan dapat menjadi media informasi
untuk
pengembangan diri dalam hal teknologi informasi dan komunikasi
kepada
masyarakat khususnya warga Kabupaten Semarang.
-
111
Untuk pemerintah Kabupaten Semarang diharapkan tugas akhir ini
dapat
menjadikan website yang telah dikembangkan digunakan salah satu
alternatif
yang dapat digunakan pemerintah Kabupaten Semarang khususnya
DISPORAPAR Kabupaten Semarang dalam usaha mempromosikan
potensi
pariwisata kepada masyarakat luas. Harapan selanjutnya untuk
pemerintah
Kabupaten Semarang untuk lebih menggalakkan kegiatan promosi
bukan
hanya banyak namun juga maju dan terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa
potensi
pariwisata di Kabupaten Semarang untuk mendunia sangat terbuka
lebar
dengan metode dan media promosi yang tepat serta dibimbing oleh
ahli
sehingga suatu saat potensi pariwisata di Kabupaten Semarang
dapat menjadi
icon yang kuat untuk mempromosikan Kabupaten Semarang secara
keseluruhan.
-
112
Daftar Pustaka
Afifudin dan Saebani, B. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung :
Pustaka Setia
Asep. 2007. Layout Website, http;//www.asep-hs.web.ugm.ac.id :
diakses tanggal
28 Juli 2016. 09.24
Djelantik. A.A.M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar Kamus
Inggris-Indonesia.
Jakarta : Gramedia
Hadi, S. 2006. Keuntungan Website. http://sunaryohadi.info :
diakses tanggal 29
Juli 2016 : 19.55
Hart, Norman A dan John Stapleton. 1995. Kamus Marketing,
penerjemah
Anthony Than, Agustinus Subekti, Edisi Pertama. Jakarta : Bumi
Aksara
Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis.
Jakarta: PT
Elex Media Komputindo
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran : Analisis,
Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo
Kruti Shah, Alan D’Souza, 2009. Google Books “Advertising and
Promotion : an
IMC Perspective”
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual.
Yogyakarta : Andi
-
113
Kusumawardani, E. 2010. Kriteria Desain Website Yang Baik.
http://enikusuma.wordpress.com/kriteria-website-yang-baik :
diakses
tanggal 29 Juli 2016. 10.45
Kusmiati, R, Artini, Pujianti, Sri, dan Pamuji, Suptandar. 2001
. Teori Dasar
Desain Komunikasi Visual. Jakarta : Djambatan
Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Peran Saluran Distribusi Dalam
Pemasaran.
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta
Moloeng, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung
: Remaja
Rosdakarya
Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung :
PT. Remaja
Rosdakarya Bandung
Priyanto, E. 2007. Trik dan Trip Membuat Desain Web,
http://www.ekopriyanto.com/trik-dan-tip-membuat-design-web-html.
Diakses : tanggal 30 Juli 2016. 13.52
Poerwadarminta, W.J.S. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai
Pustaka.
Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Manajemen Marketing : Suatu
Pendekatan
Ramuan Marketing. Bandung : Kappa Sigma
-
114
Setiarjo, Arif. 2005. CD Interaktif Radio Prambors Semarang 102
FM. Semarang
: Unnes
Sukmadinata, Nana S. 2009. Metode Penelitian. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sulaksana, Uyung. 2003. Komunikasi Pemasaran. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Sunaryo, A. 2002. Paparan Perkuliahan Mahasiswa Mata Kuliah
Nirmana 1.
Semarang : Jurusan Seni Rupa FBS Unnes
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan.
Yogyakarta : Andi
Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual : Teori dan
Aplikasi.
Yogyakarta : Andi
Susanto, Astrid. 1997. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek.
Bandung :
Binacipta
W.J.S, Poerwadarminta. 1990. Kamus Besar BI. Jakarta : Balai
Pustaka
Wong, Wucius. 2005. Beberapa Asas Merancang Dwimatra Penerjemah
Adjat
Sakri Cet. 2. Bandung : ITB
Widodo, Y. Triyoga Budi. 2013. Pedoman Dasar Membuat Website.
Bandung :
Pustaka Media
Winardi, SE, Dr. 1987. Pengantar Ekonomi Makro. Bandung : CV.
Mandar Maju
Yuliana, Esti. 2011.
Teknikinformatika-esti.blogspot.co.id/2011/01/5-
-
115
kriteria-desain-website-yang-baik.html?m=1. Diakses : 31 Juli
2016.
21.51
Situs :
http://kbbi.wb.id/komunikasi diakses 27 Juli 2016. 13.44
http://kbbi.wb.id/visual diakses 27 Juli 2016. 14.03
Iqbal.2006. littleskill.blogspot.co.id. diakses 30 Juli
2016.22.03
News.netcraft.com. diakses 30 Juli 2016. 21.40
Webbisnic.com diakses 8 Agustus 2016 12.45