Page 1
PERANCANGAN SISTEM PEMROSESAN LIMBAH MEDIS SEDERHANA
Adi Hermansyah
Jurusan Sistem Komputer
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788
ABSTRAKSI
Limbah medis adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit,
puskesmas atau rumah bersalin dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah medis dapat
dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan
berbahaya dan beracun. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis
tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka perlu dilakukan pengelolaan secara
khusus. Sistem Pemrosesan Limbah Medis Sederhana, telah dirancang menggunakan
mikrokontroler sebagai komponen pengendali. Rancangan alat ini dibuat dari bahan-
bahan daur ulang seperti, tong sampah, toples, jerigen minyak, selang dan paralon air
yang sudah tidak terpakai lagi. Hasil uji coba memperlihatkan alat ini dapat
membersihkan limbah medis berupa kapas, tisu atau perban dengan cara dicuci dan air
yang digunakan pencucian dapat dipakai kembali untuk pencucian selanjutnya.
Sehingga limbah medis yang dicuci menjadi aman untuk dibuang.
Kata Kunci : Limbah Medis, Perancangan, Medis
Tanggal pembuatan : 15 Oktober 2012
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jutaan jenis sumber penyakit
setiap saat mengancam lingkungan kita.
Sebagian besar berasal dari limbah, baik
limbah industri, limbah rumah tangga
maupun limbah medis. Penelitian dan
pencarian solusi terus dilakukan.
Tantangan ke depan adalah bagaimana
cara mengolah limbah sehingga tidak
mencemari lingkungan.
Dari penjelasan masalah-masalah
tersebut di atas penulis akan
mengembangkan prototype yang sudah
pernah dibuat sebelumnya yaitu sistem
pengolahan limbah medis sebelum
dibuang, sehingga alat tersebut dapat
dipakai di puskesmas-puskesmas atau di
rumah bersalin. Maka dibuatlah suatu alat
yaitu Sistem Pemrosesan Limbah
Medis Sederhana. Hasil akhir dari
proses kerja alat ini yaitu limbah akan
bebas dari mikroorganisme menjadi
bersih, sehingga dapat dibuang dengan
aman dan air pencucian bisa digunakan
untuk pencucian limbah medis yang
berikutnya.
1.2 Batasan Masalah
Limbah yang disterilisasikan hanya
berupa kapas, kain kasa atau perban dan
tisu. Air yang dipakai untuk pencucian
bisa digunakan kembali untuk proses
Page 2
pencucian selanjutnya dan dapat dibuang
dengan aman.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah zat, energi, dan
atau komponen lain yang dikeluarkan
atau dibuang akibat sesuatu kegiatan baik
industri, medis maupun domestic.
Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk
membunuh kuman pathogen dan
apatogen beserta sporanya pada limbah
medis menggunakan bahan kimia.
Limbah medis adalah semua limbah yang
dihasilkan dari kegiatan medis dalam
bentuk padat, cair, dan gas.
2.2 Bahan Kimia
Bahan kimia yang diperlukan
dalam mensterilkan limbah medis ini ada
dua jenis yaitu kaporit dan hidrogen
peroksida. Kaporit atau kalsium
hipoklorit adalah senyawa kimia yang
memiliki rumus kimia Ca(ClO)2 berupa
padatan putih yang bisa larut didalam air
untuk kemudian melepaskan oksigen dan
klorin
Bahan kimia selanjutnya hidrogen
peroksida yang memiliki rumus kimia
H2O2 adalah cairan bening yang
merupakan oksidator kuat yang
digunakan untuk pemutih atau
menghilangkan noda darah, serta
membunuh mikroorganisme.
2.3 Filterisasi
Filterisasi adalah proses
pemisahan antara air dengan partikel-
partikel padat dalam suatu campuran yang
heterogen dengan menggunakan media-
media filter. Filterisasi yang terdapat pada
system pengatur proses filterisasi secara
otomatis menggunakan air baku
dan air tanah.
2.4 Absorben
Adsorben merupakan zat padat
yang dapat menyerap komponen tertentu
dari suatu fase fluida (Saragih, 2008).
Kebanyakan adsorben adalah bahan-
bahan yang sangat berpori dan adsorpsi
berlangsung terutama pada dinding pori-
pori atau pada letak-letak tertentu di
dalam partikel itu.
2.5 Adsorpsi
Adsorpsi (penyerapan) adalah
suatu proses pemisahan dimana
komponen dari suatu fase fluida
berpindah ke permukaan zat padat yang
menyerap (adsorben). Biasanya partikel-
partikel kecil zat penyerap dilepaskan
pada adsorpsi kimia yang merupakan
ikatan kuat antara penyerap dan zat yang
diserap sehingga tidak mungkin terjadi
proses yang bolak-balik.
2.6 Bahan Filter
Filter yang digunakan dalam
perancangan sistem pemrosesan limbah
medis sederhana ini adalah filter
sederhana yang didalamnya terdapat 3
lapisan yang berbeda dengan fungsi yang
berbeda, diantaranya pasir karbon, batu
zeolite, dan kapas.
2.6.1 Karbon Aktif
Karbon aktif unsur kimia dengan
symbol C, atau sering juga disebut
sebagai arang aktif, adalah suatu
jenis karbon yang memiliki luas
permukaan yang sangat besar.
Page 3
Gambar 2.1 Pasir Karbon (Karbon Aktif)
2.6.2 Zeolit
Mineral zeolit telah dikenal sejak
tahun 1756 oleh Cronstedt ketika
menemukan stilbit yang bila dipanaskan
seperti batuan mendidih (boiling stone)
karena dehidrasi molekul air yang
dikandungnya.
Gambar 2.2 Batu Zeolit
2.6.3 Kapas
Kapas adalah serat halus yang
menyelubungi biji pada tanaman tersebut.
Dalam filter yang dibuat bahan kapas
digunakan untuk menyaring kotoran
dengan menahannya dalam suatu medium
filter.
Gambar 2.3 Kapas
2.7 Komponen Elektronik
Untuk membuat perancangan
sistem pemrosesan limbah medis
sederhana , maka diperlukan tinjauan
pustaka dari komponen yang akan
dipergunakan sehingga dapat diketahui
karakteristik dan prinsip kerja dari sistem
tersebut serta dapat menghasilkan
keluaran yang diharapkan. Komponen
utama yang digunakan dalam sistem
tersebut :
2.7.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler AT89S52
merupakan versi terbaru dibandingkan
dengan mikrokontroler AT89C51 yang
telah banyak digunakan saat ini.
Mikrokontroler AT89S52 merupakan
mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 8
Kbyte Flash programmable dan Erasable
read Only Memory (PEROM).
Adapun fitur yang dimiliki
Mikrokontroler AT89S52 adalah sebagai
berikut :
1. Sebuah CPU (Central Processing
Unit) 8 bit yang termasuk keluarga
MCS51.
2. Osilator internal dan rangkaian
pewaktu, RAM internal 256 byte (on
chip).
3. Tiga buah Timer Counter 16 bit.
4. Sebuah port serial dengan kontrol
serial full duplex UART.
5. 32 jalur I/O yang dapat di program
6. Kecepatan pelaksanaan instruksi per
siklus 1 microdetik pada frekuensi
clock 12 MHz
7. 8 sumber interrupt
8. Watchdog timer dan dual dat pointer
9. 8 Kbytes Flash ROM yang dapat diisi
dan dihapus sampai 10.000 kali
10. In-System Programmable Flash
Memory
Page 4
Gambar 2.4 Blok ikrokontroler.
2.7.2 Dioda (Led)
Light Emitting Diode (LED)
adalah sebuah dioda yang dapat
mengeluarkan sinar atau cahaya apabila
diberi sebuah tegangan. Light Emitting
Diode (LED) berfungsi sebagai lampu
indikator atau lampu isyarat.
Gambar 2.5 Simbol Dioda
2.7.3 Motor AC
Motor AC merupakan suatu
komponen elektronika yang dapat
mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Motor AC akan bergerak jika
diberi tegangan 220V.
.
Gambar 2.6 Bagian-bagian Motor AC.
2.7.4 Relay
Relay merupakan saklar
elektromekanik yang bekerja berdasarkan
prinsip elektromagnetik pada lilitan. Pada
relay tunggal, biasanya terdapat lima pin.
Dua pin untuk tegangan masukan yang
menyuplai lilitan dan tiga pin untuk jalur
dikendalikan. Tiga pin pada jalur yang
dikendalikan terdiri atas common (COM),
normally open (NO) dan normally closed
(NC). Pada saat arus mengalir pada
lilitan, pin NO akan tersambung ke pin
COM, sedangkan pin NC akan terputus
dengan pin COM. Sedangkan pada relay
yang dual control terdapat tujuh pin. Dua
pin sama dengan relay tunggal yaitu
untuk tegangan masukan yang menyuplai
lilitan dan lima pin jalur dikendalikan.
Lima pin pada jalur yang dikendalikan
terdiri atas 1 common (COM), 2 normally
open (NO) dan 2 normally closed (NC) [3]
.
Gambar 2.7 Bentuk Fisik Relay.
2.7.5 Pompa Air
Pompa adalah suatu alat yang
berfungsi mengalirkan, memindahkan dan
mensirkulasikan zat cair dari suatu tempat
ke tempat lain, dengan cara menaikan
Page 5
tekanan dan kecepatan. Kenaikan tekanan
cairan tersebut digunakan untuk
mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran. Hambatan-hambatan
pengaliran itu dapat berupa perbedaan
tekanan, perbedaan ketinggian atau
hambatan gesek. Pompa air yang
digunakan dalam sistem pemrosesan
Limbah Medis adalah pompa air
aquarium, dengan sepesifikasi 700L/H
dengan ketinggian maksimum 1,15 meter.
Gambar 2.8 Pompa Air [9]
.
2.7.6 Saklar
Saklar atau switch adalah suatu
komponen elektronika yang digunakan
sebagai penghubung dan pemutus
tegangan. Switch yang digunakan pada
rangkaian ini adalah switch push on. Pada
switch push on apabila tombol ditekan
maka titik A dan titik B akan terhubung.
Dalam sistem ini berfungsi sebagai
pemicu untuk menjalankan program.
Gambar 2.9 Bentuk Fisik Saklar
3. PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini penulis akan
menguraikan dan menganalisa
Perancangan Sistem Pemrosesan Limbah
Medis Sederhana yang telah penulis
rancang. Analisa dibagi menjadi dua
bagian yaitu analisa secara blok diagram
dan analisa secara umum.
3.1 Analisa Secara Blok Diagram
Dalam perancangan alat terdapat
bagian-bagian yang meliputi input,
process dan output. Di bawah ini adalah
gambaran secara blok diagram dari
masing-masing input, process dan output
dari Perancangan Sistem Pemrosesan
Limbah Medis Sederhana.
Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan
Alat
3.1.1 Blok Masukkan (Input)
Pada blok input ini terdapat air (1)
sebagai media pencuci limbah dan larutan
pencuci (2) untuk mensterilkan limbah.
Ada dua jenis bahan kimia yang
terkandung dalam larutan pencuci adalah
kaporit dan hidrogen peroksida. Air yang
dipakai untuk mencuci hanya 4 liter dari 5
liter dalam penampungan air, dan 110 ml
Page 6
larutan pencuci campuran dari air, kaporit
dan hidrogen peroksida. Limbah yang
dicuci dalam tempat pencucian (3) adalah
kapas, perban, dan tisu yang
terkontaminasi oleh bakteri dan
kuman.mengaktifkan rangkaian pada
masing-masing blok.
Gambar 3.2 Bagian-bagian Input
3.1.2 Blok Proses (Process)
Pada Blok ini terdapat 4 proses
yaitu, pengisian air, pengisian larutan
pencuci, pencucian limbah, dan
penyaringan air. Dimana proses tersebut
dikontrol oleh mikrokontroler untuk
menjalankan 3 buah pompa air dan 1
motor AC.
Proses pertama adalah pengisian
air ke tempat pencucian. Dimana air
terdapat di tempat penampungan air, alat
ini menggunakan jerigen minyak yang
sudah dirancang. Terdapat 2 lubang untuk
pengisian air kedalam jerigen dan
pembuangan air. Volume air yang bisa
ditampung adalah 5 liter. Dibuat saluran
pipa air dari jerigen ke tempat pencucian
dengan panjangnya 54 cm. panjang
jerigen tersebut 27 cm, lebarnya 18 cm
dan tingginya 9,5 cm. pompa air yang
terdapat pada jerigen akan memompa air
didalamnya dan disalurkan ke tempat
pencucian sebanyak 4 liter air.
Gambar 3.3 Gambar Fisik Perancangan
Tempat Penampungan Air
Proses kedua yaitu pengisian
larutan pencuci. Penampungan larutan
pencuci digunakan untuk menampung
larutan pencuci untuk bahan pembersih
limbah medis yang akan dicuci. Zat kimia
yang dipakai ada dua jenis yaitu, kaporit
dan hidrogen peroksida. Tempat
penampungannya memakai toples bekas
yang dirancangan sesuai dengan
fungsinya. Volume air yang bisa
ditampung adalah 450 ml. Terdapat dua
lubang saluran air yang fungsinya untuk
pengisian zat kimia kedalam toples
tersebut dan saluran air ke tempat
pencucian. Selang untuk saluran ke
tempat pencucian mempunyai panjang 50
cm. ukuran panjang toples tersebut adalah
18 cm, dengan lebarnya 6,5 cm dan
tingginya 9 cm. didalamnya terdapat
pompa air yang fungsinya untuk
memompa larutan tersebut ke tempat
pencucian.
Pengisi
an air
Pembuang
an air
Saluran ke
tempat pencucian
Page 7
Gambar 3.4 Gambar Fisik Perancangan
Tempat Larutan Pencuci
Proses ketiga adalah pencucian
limbah medis. Limbah akan dicuci di
tempat pencucian setelah air dan larutan
pencuci tercampur. Tempat pencucian
menggunakan tong sampah yang sudah
dirancang, didalamnya terdapat turbin (2)
untuk mengaduk limbah dengan
penggeraknya motor AC (1) dan saluran
pembuangan air limbah (3). Volume air
yang bisa ditampung 10 liter, tetapi dalam
alat ini kami hanya menggunakan 4 liter
untuk pencucian. Tempat pencucian ini
mempunyai ukuran yang panjangnya 21,5
cm, lebar 21 cm dan tinggi 30 cm. dengan
saluran pembuangnnya terhubung dengan
pompa air penyedotan. Air hasil
pencucian disalurkan ke penyaringan
sederhana (4).
Gambar 3.5 Gambar Fisik Peranacangan
Tempat Pencucian Limbah Medis
Proses keempat adalah
penyaringan air hasil pencucian limbah,
dimana filter yang digunakan dalam alat
ini adalah filter sederhana yang terbuat
dari pipa paralon berdiameter 7 cm
dengan tingginya 35 cm. terdapat 2
lubang saluran air, saluran air yang
pertama terdapat di atas tabung
masuknya air limbah dari tempat
pencucian (1) dan saluran kedua untuk air
limbah hasil penyaringan yang akan
disalurkan ke tempat penampungan air
(2). Didalam filter terdapat 3 jenis bahan
penyaringan dari bawah ke atas yang
berupa kapas setinggi 5 cm cukup
menahan kotoran, batu zeolite 14 cm
cukup untuk menghilangkan bau kaporit
serta menjernihkan air dan pasir karbon
10 cm cukup untuk menyerap bahan
organik terlarut, warna, bau, rasa dan zat-
zat lain.
Gambar 3.6 Perancangan Filter
3.1.3 Blok Keluaran (Output)
Pada bagian blok output ini hasil
dari pencucian limbah, dimana limbah
Page 8
yang dicuci menjadi steril dari bakteri dan
kuman sehingga aman untuk dibuang. Air
hasil pencucian limbah dapat dipakai
kembali untuk pencucian limbah
selanjutnya dengan makasimal pemakaian
hanya 2 kali setelah itu air harus diganti.
Gambar 3.7 Limbah yang sudah dicuci
3.2 Analisa Secara Umum
Dalam perancangan sistem
pemrosesan limbah medis sederhana ini
terdapat 4 bagian, yang pertama adalah
bagian pengisian air dimana air tersebut
terdapat di tempat penampungan air yang
terbuat dari jerigen minyak yang bisa
menampung 5 liter air. Kedua pengisian
larutan pencuci, dimana larutan pencuci
ini adalah zat kimia untuk mensterilkan
limbah yang ditampung didalam tabung
penampungan larutan pencuci, tempat
penampungannya terbuat dari toples
bekas dan dapat menampung larutan
pencuci tersebut sebanyak 450 ml. ketiga
tempat pencucian limbah, dimana limbah
tersebut dicuci didalam tempat pencucian
yang terbuat dari tong sampah yang
didalamnya terdapat turbin motor yang
dapat mengaduk air untuk mencampurkan
larutan pencuci dengan air agar limbah
tercuci. Keempat bagian penyaringan air
hasil pencucian limbah yang disaring
menggunakan penyaringan sederhana dan
air setelah penyaringan akan ditampung
kembali di tempat penampungan air
sehingga air dapat digunakan dalam
proses pencucian selanjutnya.
4. HASIL DAN UJI COBA
4.1 Cara Kerja Alat
Dalam pengoprasianya alat ini
membutuhkan tegangan listrik sebesar
220V AC untuk menghidupkan pompa air
dan motor ac. Untuk menjalankan sistem
kendali atau mikrokontroler
membutuhkan tegangan 5V DC. Setelah
semua komponen mendapat tegangan
untuk mengaktifkan tekan saklar pada
bagian atas.
Proses pertama adalah pengisian air
dari tabung penampunagan ke tabung
pencucian, dengan mengaktifkan relay 1
dan pompa air untuk melakukan
pengisian air selama 2 menit 30 detik.
Proses selanjutnya pengisian larutan
pencuci ketabung pencucian, relay 2 aktif
dan menghubungkan pompa air yang ada
didalam tabung larutan pencuci dengan
listrik yang akan aktif selama 10 detik.
Setelah air dan larutan pencuci
tercampur proses selanjutnya adalah
pencucian dengan mengaktifkan relay 3
dan motor ac, motor aktif selama 1 menit
untuk mengaduk limbah. Setelah 1 menit
proses selanjutnya menyaring air di dalam
tabung filter dengan mengaktifkan relay 4
dan pompa air, pompa air aktif untuk
mengalirkan air ke tabung filter lalu ke
tabung penampungan.
Untuk melaukakn pencucian
selanjutnya, masukkan limbah dahulu lalu
tekan saklar merah yang terdapat diatas
alat tersebut. Gantilah air jika sudah
dipakai 2 kali, agar pencucian limbah
bekerja dengan baik.
Page 9
4.2 Komposisi Zat / Bahan Pembunuh
Kuman
Pada bagian ini akan dijelaskan
tetang komposisi zat / bahan Pembunuh
kuman yang digunakan pada alat
sterilisator limbah medis yang penulis
rancang, antara lain sebagai berikut,
maksimal kapasitas tangki pada tabung
pengurai adalah 500 gram . Jika lebih dari
kadar yang di tentukan dikhawatirkan
motor dalam pengadukan tidak dapat
bekerja secara optimal. Berikut ini akan
di sajikan spesifikasi tabung dan jenis zat
yang digunakan untuk membunuh kuman
yang digunakan pada sterilisator limbah
medis yang penulis buat.
Tabel 4.1 Spesifikasi dan Elemen Tabung
Tabel 4.2 Takaran dan Fungsi Zat Kimia
4.3 Hasil Pengamatan Berdasarkan Uji
Coba Alat
Setelah membuat alat perancangan
sistem pemrosesan limbah medis
sederhana, penulis mencoba untuk
mengamati dan menguji hasil dari alat
tersebut.
4.3.1 Pengujian Alat
Dalam uji coba ini, penulis
menguji komponen-komponen elektronik
utama dalam perancangan sistem
pemrosesan limbah medis sederhana.
Penulis menguji waktu lamanya masing-
masing keluaran atau output yang
dihasilkan oleh alat tersebut.
Tabel 4.3 Uji Coba Pompa Pengisian Air
Rel
ay 1
Delay
Time
(seco
nd)
Vol
ume
(Lt)
Output
Pompa Air
(pengisian air ke
tempat pencucian)
akti
f
150 4 Aktif
- - - -
Sumber : Pengujian Penulis
Tabel 4.4 Uji Coba Pompa Pengisian Zat
Kimia
Rel
ay 2
Delay
Time
(seco
nd)
Vol
ume
(ml)
Output
Pompa Air
(pengisian zat
kimia ke tempat
pencucian)
akti
f
10 150 Aktif
- - - -
Sumber : Pengujian Penulis
Tabel 4.5 Uji Coba Motor AC
Rela
y 3
Dela
y
Tim
e
(sec
ond)
Output
Motor AC
(pencucian limbah)
Page 10
aktif 60 Aktif
- - -
Sumber : Pengujian Penulis
Tabel 4.6 Uji Coba Pompa Penyedotan
Air Hasil Pencucian
Rela
y 4
Dela
y
Tim
e
(sec
ond)
Output
Pompa Air
(penyedotan air hasil
pencucian)
aktif 60 Aktif
- - -
Sumber : Pengujian Penulis
4.3.2 Pengujian Limbah dan Air
Dalam uji coba ini, penulis
menguji limbah sebelum dan sesudah
dicuci, air sebelum proses pencucian dan
sesudah penyaringan.
Tabel 4.7 Pengujian limbah
Keterangan : Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme dalam hal ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel yaitu salah satunya dengan alat bantu mikroskop.
Tabel 4.8 Pengujian Air Sebelum dan
Sesudah Proses
Metode/Alat : Glass Electrode Metodhe /
pH meter
Turbidimetri/Turbidimeter
Reflux/ titrimetri
Permanganatrometri/
Titrimetri
SPAND methode/
spectrophotometer
Bahan Reaksi : K2Cr2O7, H2SO4,
Indikator ferroin, (NH4)2SO4FeSO4.
24 H2O, KMnO4, Na-Oxalate,
Orthotoludine.
4.3.3 Spesifikasi dan Bahan-bahan
yang diperlukan
Bagian ini, penulis membuat table
spesifikasi alat dan bahan-bahan yang
diperlukan dalam proses pencucian.
Berikut ini table dari masing-masing
bagian:
Tabel 4.9 Bahan-bahan yang diperlukan
dalam proses pencucian
Pros
es
Penc
ucia
Vol
um
e
Bahan-bahan
Ka
por
it
Hidr
ogen
Pero
ksid
A
ir
Ka
pa
s
Per
ban
Ti
su
Page 11
n a
Pengi
sian
Air
4000
ml - -
- - -
Pengi
sian
Larut
an
Penc
uci
110
ml
- - -
Limb
ah
500
grm - - -
Sumber : Penulis
Tabel 4.10 Spesifikasi Alat
Spesifikasi
Model SPLMS01
Motor AC 220-250 VAC
Relay DC 12V, 250VAC 10A,
24VDC 10 A
Pompa Air 220-240 VAC, 50Hz
700L/H
1,15 Meter
13 Watt
Input 220-250 VAC
Output 12 VDC, 220 VAC
Max Limbah 0,5 Kg
(Kapas,Perban,Tisu) *4.1
Larutan 450 ml (Kaporit, Hidrogen
Pencuci Peroksida, Air) *4.1
Air 5000 ml *4.1
Penyaringan Karbon, Batu Zeolite,
Kapas *4.1
Sumber : Penulis *(keterangan table)
5. PENUTP
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan tentang
perancangan sistem pemrosesan limbah
medis sederhana yang dibuat oleh
penulis, antara lain:
1. Alat tersebut melakukan proses
pencucian limbah dari mulai
pengisian air, pengisian larutan
pencuci, pencucian limbah, dan
penyaringan, dibutuhkan waktu
selama 4 menit 40 detik.
2. Alat tersebut dapat membersihkan
limbah medis berupa kapas, perban
atau kain kasa, dan tisu sehingga
limbah aman untuk dibuang dan tidak
mencemari atau membahayakan
lingkungan (berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan bersama
laboratorium lingkungan akuakultur,
bukti terlampir dalam lampiran).
5.2 Saran
Beberapa perancangan,
pengoperasian, dan hasil dari pengujian
alat perancangan pemrosesan limbah
medis sederhana, maka penulis memiliki
beberapa saran untuk penyempurnaan alat
ini, yaitu:
1. Untuk mendapatkan performa yang
lebih baik pada pencucian limbah
medis sederhana ini dapat mengubah
sistem mekanik dengan
pengaplikasian motor AC maupun
pompa air agar pengadukan limbah
Page 12
menjadi lebih kencang dan
penyedotan air jadi lebih cepat.
2. Kapasitas limbah dan daya tampung
air lebih ditingkatkan menjadi lebih
besar agar dapat mencuci limbah yang
lebih banyak.
3. Mengganti tampilan indikator led
menggunakan LCD dapat membantu
pemakai mengetahui proses-proses
yang sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
[1.] Anonim. 2007. Modul Praktikum
Mikroprosesor S1. Depok:
Laboratorium Menengah
Elektronika dan Komputer
Universitas Gunadarma.
[2.] Anonim. 2012. Sistem Percobaan
Kimia. Bandung: Pudak
Scientific.
[3.] Anonim. 2004. Modul Praktikum
dan Data pengamatan Elektronika
Dasar. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
[4.] Adi Hermansyah., “ Analisa Cara
Kerja Relay dan Proses Pompa
Air Pada Sistem Sterilisator
Limbah Medis”, Penulisan Ilmiah,
Universitas Gunadarma, Depok,
2011.
[5.] ATMEL. “Datasheet AT89S52”.
http://www.atmel.com. (Diakses
tanggal 19 Juli 2012)
[6.] Anonim. 2012. Pengelolaan
Limbah Rumah Sakit.
http://www.artikelbagus.com/201
2/01/pengelolaan-limbah-rumah-
sakit.html. (Diakses tanggal 19
Juli 2012)
[7.] Anonim. 2012. Makalah
Pencemaran Lingkungan.
http://www.scribd.com/doc/94787
439/makalah-pencemaran-
lingkungan. (Diakses tanggal 6
Agustus 2012)
[8.] Anonim. 2009. Fungsi Zeolite
Untuk Tambang Udang.
http://www.infoagrobisnis.com/20
09/05/fungsi-zeolite-untuk-
tambak-udang.html. (Diakses
tanggal 3 Juni 2012)
[9.] Anonim. 2012. Filter Air.
http://carttennz.blogspot.com/201
2/01/filter-air-filter-air-
carttennz.html. (Diakses tanggal 3
Juni 2012)
[10.] Anonim. 2010. Pengolahan Air
Untuk Keperluan Sehari-hari.
http://www.idazweek.co.cc/2010/
02/pengolahan-air-untuk-
keperluan-sehari.html. (Diakses
tanggal 3 Juni 2012)
[11.] Anonim. 2011. Kumpulan Teknik
Penyaringan Air Sederhana.
http://aimyaya.com/id/lingkungan
-hidup/kumpulan-teknik-
penyaringan-air-sederhana/.
(Diakses tanggal 8 Agustus 2012)
[12.] Ali Panca., “Penjernihan Air
dengan Menggunakan Alat
Filterisasi sederhana”, Laporan
Praktikum Kimia Anorganik I,
Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah , Jakarta, 2011.