PERANCANGAN SISTEM PAKAR KELAYAKAN BEASISWA PADA STMIK ASIA MALANG Laporan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Artificial Intelligent (AI) Dosen Pengampu : Rina Dewi Indah Sari, S.Kom Disusun oleh : Kelompok : 4 Kelas : F Nama Anggota : 1. Agus Tri Sumarsono (10201421) 2. Alfa Jovita G (10201510) 3. Ignasius Yuda Prasetya (10201625)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANCANGAN SISTEM PAKAR KELAYAKAN BEASISWA
PADA STMIK ASIA MALANG
LaporanDiajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah
Artificial Intelligent (AI)
Dosen Pengampu : Rina Dewi Indah Sari, S.Kom
Disusun oleh :
Kelompok : 4
Kelas : F
Nama Anggota :
1. Agus Tri Sumarsono (10201421)
2. Alfa Jovita G (10201510)
3. Ignasius Yuda Prasetya (10201625)
4. Lutfi Anita Wijayanti (10201212)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK ASIA MALANG
2011
ABSTRAKSI
Di dalam proses penyeleksian kelayakan beasiswa, terdapat
mahasiswa yang hanya mempunyai nilai IPk tinggi tapi tidak
mengikuti kegiatan organisasi, ada yang yang aktif di setiap
organisasi tetapi mempunyai nilai IPk rendah, dan ada pula yang
absensinya baik tidak pernah membolos tapi mempunyai nilai IPk
sedang-sedang saja. Sedangkan yang masuk kriteria penyeleksian
kelayakan beasiswa adalah yang nilai IPk baik,absensi baik dan
mengikuti salah satu kegiatan organisasi di kampus.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka para staf yang
mengurusi penyeleksian kelayakan beasiswa harus menerapkan
metode penyeleksian yang sesuai dengan kriteria masing-masing
mahasiswa. Karakteristik setiap mahasiswa berbeda, dan
dipengaruhi oleh nilai IPk, absensi, keaktifan organisasi serta jika
mempunyai sertifikat-sertifikat dan piagam-piagam jika punya bisa
dilampirkan juga. Kemudian pada masing-masing kriteria tersebut
dilakukan penilaian (Assessment) yang akan digunakan dalam
penentuan penyeleksian.
Pada penentuan penyeleksian kelayakan beasiswa di STMIK
ASIA Malang, penulis melakukan perancangan Sistem Pakar yang
dapat membantu untuk menyeleksi kelayakan beasiswa bagi
mahasiswa yang sudah memenuhi kriteria tersebut agar para staf
dapat menentukan metode penyeleksian yang paling sesuai
diterapkan di STMIK ASIA Malang.
Kata Kunci : Penyeleksian, Metode Penyeleksian, Perancangan
Sistem Pakar Kelayakan Beasiswa, Sistem Pakar Penilaian
(Assessment)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmad dan hidayah-Nya yang diberikan
kepada penulis sehingga laporan dengan judul “Perancangan
Sistem Pakar Kelayakan Beasiswa di STMIK ASIA Malang” dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan ini merupakan tugas kelompok yang
harus diselesaikan oleh mahasiswa STMIK ASIA Malang jurusan
Teknik Informatika yang merupakan bagian dari syarat kelulusan
mata kuliah Artificial Intelligent (AI).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini
yaitu :
1. Ibu Rina Dewi Indah Sari, S.Kom selaku Dosen Pengampu
kami
2. Para Staf Keuangan di STIMIK ASIA Malang.
3. Rekan-rekan Mahasiswa di STMIK ASIA Malang
Kepada semuanya yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini, semoga mendapat balasan dengan
berkat dan karunia yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari segenap pembaca. Akhirnya, semoga
laporan ini dapat berguna dan bermanfaat terutama bagi pihak-
pihak yang tertarik untuk mengkaji dan mengembangkannya.
Malang, Juli 2011
Penulis
4.
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
Disetiap lembaga pendidikan khususnya Universitas banyak
sekali beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa yang
berprestasi di bidang akademik maupun non akademik juga pada
mahasiswa yang kurang mampu. Para mahasiswa dituntut untuk
mendapatkan nilai indeks prestasi komulatif (IPK) minimal 3,00
untuk kriteria Peningkatan Prestasi akademik (PPA) dan IPK
minimal 2,50 untuk Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) bagi yang
kurang mampu dan aktif di salah satu kegiatan keorganisasian
dalam kampus serta mempunyai kehadiran absensi minimal 80%
untuk bisa masuk ke dalam daftar penyeleksian beasiswa.
Pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi
maupun kepada mahasiswa yang kurang mampu sangatlah
bermanfaat karena untuk mendompleng para mahasiwa agar lebih
tekun belajar untuk meningktkan prestasi dan lebih meningkatkan
kegiatan organisasi kampus agar pihak Perguruan Tinggi
khususnya Perguruan Tinggi Swasta juga bisa meningkatkan status
Akreditasinya kepada DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan
Perguruan Tinggi).
Pada saat ini di STMIK ASIA Malang belum mempunyai
sistem perancangan penyeleksian kelayakan beasiswa yang baik,
semua hal dari mulai pendataan, informasi yang digunakan masih
secara manual sehingga dirasa kurang efisien dan memakan waktu
yang cukup lama dalam proses penyeleksian. Maka dari itu penulis
mengambil tema “Perancangan Sistem Pakar Kelayakan Beasiswa”
untuk membantu pihak STMIK ASIA Malang dalam proses
penyeleksian beasiswa para mahasiswanya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Bagaimana melakukan Perancangan System Pakar Untuk
Kelayakan Beasiswa di STMIK ASIA Malang”
1.3 BATASAN MASALAH
1. Sistem yang dirancang guna untuk membantu
penyeleksian dalam pengajuan penerimaan beasiswa.
2. Penentuan solusi dilakukan berdasarkan nilai IPk, absensi,
nilai IPk semester sebelumnya, keaktifan dalam organisasi
kampus, Piagam, Sertifikat.
3. Data yang dihasilkan berupa beberapa metode yang dapat
diterapkan pada kampus sasaran sesuai dengan kriteria
yang telah dimasukkan ke dalam system.
4. System dibangun dengan Bahasa Pemrograman Visual
Basic 6.0
5. Data base yang digunakan adalah Microsoft Access.
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
1.4.1 Tujuan
1. Menyelesaikan penyusunan Laporan Sistem Pakar
Kelayakan Beasiswa di STMIK ASIA Malang guna
memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Artificial
Intelligent (AI)
2. Membantu para staf, khususnya untuk menentukan
penyeleksian dalam pengajuan penerimaan beasiswa.
1.4.2 Manfaat
1.4.2.1 Bagi Penulis
1. Mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama
mempelajari mata kuliah Artificial Intelligent di STMIK
ASIA Malang.
2. Belajar menganalisa permasalahan dan menerapkannya
dalam perancangan system (program).
3. Membangun perancangan suatu aplikasi software yang
sistematis dan terstruktur sehingga aplikasi yang dibuat
benar-benar bermanfaat bagi yang berkepentingan.
1.4.2.2 Bagi Pembaca
1. Memberikan pengetahuan dan penjelasan mengenai
langkah-langkah perancangan system pakar Kelayakan
Beasiswa di STMIK ASIA Malang.
2. Memberikan pengetahuan tentang system perancangan
dan metode yang digunakan pada System Pakar
Kelayakan Beasiswa di STMIK ASIA Malang.
3. Menjadi bahan kajian yang dapat dikembangkan
dikemudian hari.
1.5 METODOLOGI PENULISAN
Untuk mendukung penyelesaian penyusunan Laporan
Sistem Pakar Kelayakan Beasiswa di STMIK ASIA Malang
digunakan beberapa metodologi penulisan yaitu :
1. Studi Lapangan/Penulisan Langsung (Direct Research)
Penelitian secara langsung dilakukan oleh penulis.
Survey lapangan ini untuk melihat system yang selama ini
digunakan dalam proses penyusunan Sistem Pakar
Kelayakan Beasiswa di STMIK ASIA Malang serta
melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk
penyusunan laporan.
Studi lapangan ini meliputi :
a. Wawancara (interview)
Melakukan tanya jawab secara langsung dengan staf
dan karyawan yang mengurusi masalah beasiswa di
kampus.
b. Pengamatan (Observasi)
Mengamati secara langsung system yang selama ini
digunakan dalam menentukan metode Sistem Pakar
Kelayakan Beasiswa di STMIK Asia Malang.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Studi Pustaka dilakukan dengan cara mempelajari
teori-teori literature, buku-buku, internet, artikel yang
berhubungan dengan objek kajian sebagai dasar dalam
penyusunan laporan ini, dengan tujuan memperoleh dasar
teoritis gambaran dari apa yang dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pakar
Sistem Pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya
seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat
menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu
informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh
dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan
dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang
berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya,
sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu
yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang
selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
penyelesaian masalah tertentu.
2.1.1 Artificial Intellegency dan Sistem Pakar
“Artificial Intellegence (AI) atau sering disebut Kecerdasan
Buatan adalah merupakan sebuah studi khusus yang bertujuan
membuat komputer berfikir dan bertindak seperti layaknya
manusia” (Sri, 2003 : 90). AI juga merupakan terobosan baru dalam
ilmu komputer yang perkembangannya sangat pesat. Saat ini telah
banyak sekali implementasi AI dalam bidang ilmu komputer, seperti
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System), Jaringan
Syaraf Tiruan (Neural Network), Robotic, Bahasa Alami (Natural
Language), Sistem Pakar (Expert System), dan lain-lain.
“Sistem Pakar (Expert System) adalah merupakan suatu
sistem yang menggabungkan antara pengetahuan dengan
penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal
memerlukan keahlian manusia” (Sri, 2003 : 90). Tujuan dari
pengembang sistem pakar yang sebenarnya bukanlah untuk
menggantikan peran manusia, tetapi adalah untuk men-substitusi-
kan pengetahuan manusia kedalam sebuah bentuk sistem
komputer sehingga dapat diaplikasikan oleh orang banyak.
2.1.2 Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang
diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin
(1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang
menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan
keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang
bersangkutan.
2.1.3 Keunggulan Sistem Pakar
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan
para ahli
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
4. Meningkatkan output dan produktifitas
5. Meningatkan kualitas
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
9. Memiliki realbilitas
10.Meningkatkan kapabilitas system computer
11.Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang
tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
13.Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
14.Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
2.1.4 Kelemahan Sistem Pakar
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya
sangat mahal
2. Sulit dikembangkan. Hal ini terkait dengan ketersediaan
pakar dibidangnya
2.1.5 Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar
1. Mudah di modifikasi.
2. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
3. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi
4. Memiliki informasi yang lebih handal.
2.1.6 Tipe Sistem Pakar
1. Interpretasi : Menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan
data sensor
2. Prediksi : Memperkirakan akibat yang mungkin dari
situasi yang diberikan.
3. Diagnosis : Menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan
gejala (symptoms).
4. Disain : Menyusun objek-objek berdasarkan kendala.
5. Planning : Merencanakan tindakan
6. Monitoring : Membandingkan hasil pengamatan dengan
proses perencanaan.
7. Debugging : Menentukan penyelesaian dari kesalahan
sistem.
8. Reparasi : Melaksanakan rencana perbaikan.
9. Instruction :Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan
pelajar.
10. Control : Diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan
sistem.
2.1.7 Klasifikasi Sistem Pakar
1. Sistem Abstrak dan System Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi
gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi
gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan
sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik
dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah,
sistem akuntansi dan sistem transportasi.
2. Sistem Deterministic dan System Probabilistik
Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu
sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat,
misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik
(probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal
dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas,
misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-
rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat
ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat
ditentukan dengan pasti.
3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak
bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan,
dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam
tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open
system) adalah sistem yang berhubungan dengan
lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya
sistem perusahaan dagang.
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi
karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem
buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan
menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem
kompleks (misalnya otak manusia).
2.1.8 Langkah-langkah Membangun Sistem Pakar
1. Menentukan batasan – batasan dari suatu sistem pakar yang
akan dirancang
2. Memilih jenis keputusan apa yang akan diambil
3. Meng-extract pengetahuan dari pakar, caranya yaitu dengan
dependency diagram dan graphical representation
4. Merepresentasikan pengetahuan dalam sistem pakar
(membuat rules) salah satu teknik yang dapat digunakan
yaitu merepresentasikan ke dalam bentuk IF-THEN rules
5. Membuat inference engine dengan menggunakan metode
yang sesuai
6. Merancang user interface
2.1.9 Elemen Sistem Pakar
1. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user)
dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat
menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan
informasi kepada pengguna (user) untuk membantu
mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan
suatu solusi. User interface, berfungsi untuk menginputkan
pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar
(ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan
panduan pemakaian sistem secara menyeluruh step by step
sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap
suatu sistem. Yang terpenting dalam membangun user
interface adalah kemudahan dalam memakai/ menjalankan
sistem, interaktif, komunikatif.
2. Knowledge base (Basis Pengetahuan)
Basis pengetahuan adalah suatu jenis basis data yang
dipergunakan untuk manajemen pengetahuan. Berisi
pengetahuan relevan yang diperlukan untuk memahami,
merumuskan, dan memecahkan persoalan. Basis tersebut
mencakup dua elemen dasar :
1. Fakta, misalnya situasi persoalan dan teori area
persoalan.
2. Heuristik atau aturan khusus yang mengarahkan
penggunaan pengetahuan untuk memecahkan persoalan
khusus dalam domain tertentu.
Selain itu, mesin inferensi dapat menyertakan pemecahan
persoalan untuk tujuan umum dan aturan pengambilan
keputusan ). Heuristik menyatakan pengetahuan peniliaian
informal dalam area aplikasi. Pengetahuan, tidak hanya
fakta, adalah bahan mentah primer dalam sistem pakar.
3. Knowledge Acquisition (Akuisisi Pengetahuan)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfor dan
transormasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari
sumber pengetahuan ke dalam program computer. Dalam
tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap
pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis