Perancangan Sistem Monitoring Suhu Dalam Rumah Kaca Menggunakan Wireless Sensor Network dan Web Server Artikel Ilmiah Peneliti: Marlock Riupassa (672013064) Indrastanti R. Widiasari, MT. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2018
22
Embed
Perancangan Sistem Monitoring Suhu Dalam Rumah Kaca ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16378/2/T1_672013064_Full... · beberapa derajat saja dapat menyebabkan perubahan yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perancangan Sistem Monitoring Suhu Dalam Rumah Kaca
Menggunakan Wireless Sensor Network dan Web Server
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Marlock Riupassa (672013064)
Indrastanti R. Widiasari, MT.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2018
ii
Perancangan Sistem Monitoring Suhu Dalam Rumah Kaca
Menggunakan Wireless Sensor Network dan Web Server
Artikel Ilmiah
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Marlock Riupassa (672013064)
Indrastanti R. Widiasari, MT.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2018
iii
iv
v
vi
vii
viii
Perancangan Sistem Monitoring Suhu Dalam Rumah Kaca
Menggunakan Wireless Sensor Network dan Web Server
Kode Program 2 merupakan perintah yang berfungsi untuk menangkap data
sensor yang dikirim dari node router secara berualang-ulang. Perintah pada baris 4
sampai baris 23 adalah perintah untuk mengambil data yang dikirim dari node router.
Perintah pada baris 28 sampai dengan baris 45 adalah perintah untuk mengolah data
dan menampilkan data di serial monitor ARDUINO UNO.
Kode Program 3 Perintah Untuk Menghubungkan Node Coordinator dengan Komputer 1. byte mac[] = {
2. 0xDE, 0xAD, 0xBE, 0xEF, 0xFE, 0xED
3. };
4. IPAddress ip(192, 168, 1, 177);
5. IPAddress gateway(192, 168, 1, 1);
6. IPAddress subnet(255, 255, 255, 0);
7. // Initialize the Ethernet server library
8. // with the IP address and port you want to use
9. // (port 80 is default for HTTP):
10. EthernetServer server(80); 11. 12. char inData[24]; 13. byte index; 14. boolean started = false; 15. boolean ended = false; 16. 17. V oid setup() 18. { 19. // Open serial communications and wait for port to open: 20. Serial.begin(9600); 21. Serial.println("Temperature & Humidity"); 22. while (!Serial) { 23. ; // wait for serial port to connect. Needed for native USB port only 24. } 25. 26. // start the Ethernet connection and the server: 27. Ethernet.begin(mac, ip);
10
28. server.begin(); 29. Serial.print("server is at "); 30. Serial.println(Ethernet.localIP());
31. }
Kode Program 3 merupakan perintah yang berfungsi untuk menghubungkan
node coordinator dengan komputer, dengan membuat komunikasi 1 arah ke
komputer yang berfungsi sebagai Interface. Pada bagian awal kode program
ditentukan ip address dari ARDUINO UNO, subnet dan juga gateway-nya. Port
Server yang digunakan adalah Port Default (80) untuk HTTP. Perintah pada baris 20
berfungsi untuk mengecek komunikasi serial antara PC dengan ARDUINO.
Kode Program 4 Perintah Untuk Memanggil Data ke Web Server
1. EthernetClient client = server.available();
2. if (client) {
3. Serial.println("new client");
4. // an http request ends with a blank line
5. boolean currentLineIsBlank = true;
6. while (client.connected()) {
7. if (client.available()) {.
8. char c = client.read();
9. Serial.write(c);
10. // if you've gotten to the end of the line (received a newline 11. // character) and the line is blank, the http request has ended, 12. // so you can send a reply 13. if (c == '\n' && currentLineIsBlank) { 14. // send a standard http response header 15. client.println("HTTP/1.1 200 OK"); 16. client.println("Content-Type: text/html"); 17. client.println("Connection: close"); 18. client.println("Refresh: 5"); 19. client.println(); 20. client.println("<!DOCTYPE HTML>"); 21. client.println("<html>"); 22. //browser tampilan 23. client.println("<title>"); 24. client.print("suhu dan kelembapan"); 25. client.println("</title>"); 26. client.println("<H1 align='center'>"); 27. client.println("DATA WSN"); 28. client.println(" "); 29. client.println("SUHU DAN KELEMBAPAN"); 30. client.println("</H1>"); 31. client.println("<table border='1' align='center'>"); 32. client.println("<tr>"); 33. client.println("<td>"); 34. client.println("<p />"); 35. client.println("<H1>"); 36. client.print(inData[0] = ' '); 37. client.print(inData); 38. client.println(""); 39. client.println("</H1>"); 40. client.println("<p />"); 41. client.println("</td>"); 42. client.println("</tr>"); 43. client.println("</table>"); 44. client.println("</html>"); 45. break; 46. }
11
Kode Program 4 digunakan untuk menampilkan data di Web Server, dengan
memanggil data yang telah diterima ARDUINO UNO ke dalam bentuk HTML. Pada
baris 18 digunakan untuk memberikan jeda tiap 5 detik pada tampilan HTML. Baris
36 sampai 37 berfungsi untuk menampilkan data yang telah diterima oleh
ARDUINO ke HTML.
Pengujian sistem monitoring yang telah dibangun, dilakukan dengan
mengimplementasikan sistem pada Rumah Kaca Dinas Perhutani Kota Salatiga.
Hasil Pengujian ditunjukkan pada Gambar 10, Gambar 11, Gambar 12 dan Gambar
13.
Gambar 10 Node Coordinator Pada Rumah Kaca Gambar 11 Node Router Pada Rumah Kaca
Gambar 10 menunjukkan Node Coordinator yang dipasang di dekat rumah
kaca dengan PC sebagai interface untuk monitoring suhu dan kelembapan.
Kemudian Pada Gambar 11 Node Router dipasang di dalam rumah kaca dengan
menggunakan baterai sebagai dayanya.
Gambar 12 Tampilan Presentasi Kelembapan Gambar 13 Tampilan Derajat Suhu
Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa sistem menunjukkan presentasi
kelembapan adalah 50% (Gambar 10), dan derajat suhu adalah 30°C (Gambar 11).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem monitoring yang dibangun dapat
memantau dan mengukur kelembaban dan suhu pada rumah kaca. Hasil penelitian
juga dapat dilihat pada Tabel 1.
12
Tabel 1 Hasil Pengukuran Suhu dan Kelembaban Pada Rumah Kaca menggunakan
Termometer dan Sistem Monitoring
Hari/Tanggal
Waktu
Pengukuran dengan
Termometer
Pengukuran dengan
Sistem Monitoring
Suhu Kelembapan Suhu Kelembapan
Jumat, 29
Desember
2017
09.00 WIB 30°
Celcius
48% 30°
Celcius
50%
10.00 WIB 34°
Celcius
43% 33°
Celcius
44%
11.00 WIB 36°
Celcius
39% 35°
Celcius
40%
Jumat, 12
Januari 2018
09.00 WIB 31°
Celcius
50% 30°
Celcius
52%
10.00 WIB 36°
Celcius
39% 35°
Celcius
41%
11.00 WIB 37°
Celcius
37% 35°
Celcius
39%
Sabtu, 13
Januari 2018
09.00 WIB 28°
Celcius
60% 27°
Celcius
62%
10.00 WIB 29°
Celcius
57% 28°
Celcius
58%
11.00 WIB 31°
Celcius
49% 31°
Celcius
50%
Data hasil pengukuran menggunakan sistem monitoring pada Tabel 1,
menunjukkan kenaikan suhu pada rumah kaca setiap satu jam diiringi dengan
penurunan kelembapan. Pada data tersebut rumah kaca berada pada suhu dan
kelembapan yang optimal karena lebih dari standar minimum 20 derajat celsius dan
kurang dari standar maksimum 40 derajat celsius. Maksimal range yang dibutuhkan
sensor untuk mengirimkan data adalah 10 meter. Untuk daya node sensor
menggunakan baterai recharger 9 volt yang mampu bertahan minimal 1 bulan. Data
pada Tabel 1 juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang besar antara
hasil pengukuran menggunakan Termometer dan Sistem Monitoring. Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem monitoring yang dibangun dapat
digunakan sebagai pengganti termometer.
13
5. Simpulan
Berdasarkan perancangan, hasil dan pembahasan dalam penelitian tentang
Perancangan Sistem Monitoring Suhu Dalam Rumah Kaca Menggunakan Wireless
Sensor Network dan Web Server, dapat disimpulkan bahwa 1) Sistem monitoring
yang dibangun dapat memantau suhu dan kelembapan dalam rumah kaca; 2) Sistem
monitoring yang dibangun dapat menjadi acuan bagi pengguna untuk mengambil
tindakan lebih lanjut terhadap tanaman dalam rumah kaca agar dapat meningkatkan
kualitas dan pengembangan tanaman dalam rumah kaca menjadi lebih baik lagi; dan
3) Penelitian ini juga dapat menjadi perbandingan dan tolak ukur terhadap sistem
wireless sensor network dengan interface yang berbeda. Saran pengembangan ke
depannya adalah 1) Penambahan node sensor agar topologinya menjadi lebih
bervariasi lagi; 2) Sistem ini masih membutuhkan koneksi langsung ke internet untuk
dapat memenuhi konsep IOE; dan 3) Sistem tidak hanya digunakan di dalam rumah
kaca tetapi juga tempat-tempat yang sensitif terhadap suhu dan kelembaban agar
sistem dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
6. Daftar Pustaka
[1]. Salisbury. F. B. & C. W. Ross. 1992. Plant physiology. 4th edition.