Top Banner
14 1. PENDAHULUAN Pada era perdagangan bebas sekarang ini, persaingan yang terjadi di dunia usaha semakin ketat. Dalam rangka memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif, organisasi perlu beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan pasarnya. Saat ini, teknologi merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan performa perusahaan tersebut. Perkembangan teknologi, mendorong setiap perusahaan untuk mengolah datanya dengan cepat, mudah dan lengkap, bahkan untuk pekerjaan yang rumit dan aktivitas yang sering mengalami perubahaan dalam proses kerja suatu perusahaan. Sistem informasi secara terkomputerisasi sebagai wujud penerapan teknologi, kini menjadi kebutuhan yang mutlak dan dapat memberikan keunggulan kompetitif antar perusahaan, sehingga mendapat prioritas yang tinggi. Menurut Bodnar dan Hopwood (2003) sistem informasi secara terkomputerisasi adalah kumpulan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Sistem informasi terkomputerisasi merupakan suatu cara yang terstruktur dalam unit usaha bisnis untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Penerapan sistem dalam suatu perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta memenuhi unsur sistem pengendalian internal yang baik pada perusahaan sehingga berbagai kesalahan dan masalah yang sebelumnya sering terjadi dapat diatasi.
57

Perancangan Sistem Informasi Persediaan pada CV. Harum ......17 laporan yang cukup, sehingga kondisi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan segera. Pengendalian persediaan yang tidak

Jan 31, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 14

    1. PENDAHULUAN

    Pada era perdagangan bebas sekarang ini, persaingan yang terjadi di dunia

    usaha semakin ketat. Dalam rangka memperoleh dan mempertahankan

    keunggulan kompetitif, organisasi perlu beradaptasi dengan cepat terhadap

    lingkungan pasarnya. Saat ini, teknologi merupakan pemicu perusahaan untuk

    menggali potensi yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan performa

    perusahaan tersebut. Perkembangan teknologi, mendorong setiap perusahaan

    untuk mengolah datanya dengan cepat, mudah dan lengkap, bahkan untuk

    pekerjaan yang rumit dan aktivitas yang sering mengalami perubahaan dalam

    proses kerja suatu perusahaan.

    Sistem informasi secara terkomputerisasi sebagai wujud penerapan

    teknologi, kini menjadi kebutuhan yang mutlak dan dapat memberikan

    keunggulan kompetitif antar perusahaan, sehingga mendapat prioritas yang tinggi.

    Menurut Bodnar dan Hopwood (2003) sistem informasi secara terkomputerisasi

    adalah kumpulan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

    yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Sistem

    informasi terkomputerisasi merupakan suatu cara yang terstruktur dalam unit

    usaha bisnis untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

    sehari-hari. Penerapan sistem dalam suatu perusahaan diharapkan dapat

    memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta memenuhi

    unsur sistem pengendalian internal yang baik pada perusahaan sehingga berbagai

    kesalahan dan masalah yang sebelumnya sering terjadi dapat diatasi.

  • 15

    Rini (2010) mengatakan bahwa sistem informasi juga menawarkan

    kemudahan komunikasi dengan memperpendek jarak dan mempersingkat waktu

    penyampaian informasi sehingga akan tercipta efisiensi komunikasi. Selain itu

    sistem informasi juga akan meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan yang

    mencakup kemampuan untuk menyimpan dan memperoleh informasi dengan

    akurat. Sistem informasi yang terkomputerisasi dapat menyajikan informasi

    keuangan dan non-keuangan dengan mudah dan akurat karena didukung oleh

    database. Seperti yang diutarakan oleh Kroenke (2000) bahwa dengan adanya

    database, maka data dapat terintegrasi, duplikasi dapat dikurangi, format data

    tidak tergantung pada aplikasi program, memudahkan pemakai data, menyajikan

    informasi dengan bantuan bahasa query.

    Dikatakan pula oleh Sentosa (1992) bahwa dibutuhkan dukungan dari

    program aplikasi, untuk menyusun data yang berkaitan dengan sistem informasi

    akuntansi menjadi laporan keuangan, agar output yang dihasilkan oleh sistem

    informasi akuntansi berbasis komputer ini tetap memiliki internal kontrol,

    khususnya dalam menjaga catatan perusahaan dan untuk memberikan laporan

    pertanggung jawaban yang berkualitas kepada pemilik perusahaan. Pada

    dasarnya, sistem informasi terkomputerisasi sangat dibutuhkan oleh jenis usaha

    berskala apapun dalam meringankan kinerja untuk mencapai keberhasilan tujuan

    usaha mereka secara praktis.

  • 16

    CV. HARUM SEJAHTERA merupakan perusahaan manufaktur skala

    menengah yang memproduksi berbagai jenis dan ukuran plastik. Perusahaan ini

    terletak di Kawasan Industri Terboyo Blok M 31-32 Semarang, Jawa Tengah.

    Perkembangan perusahaan ini cukup baik di kota Semarang, banyak pelanggan

    yang berasal dari kota Semarang maupun sekitarnya yang memesan berbagai jenis

    dan ukuran plastik di perusahaan ini. Namun berkembangnya usaha ini tidak

    didukung dengan manajemen dan sistem pencatatan yang teratur, banyak masalah

    yang muncul sehingga mengakibatkan kerugian pada CV. HARUM

    SEJAHTERA.

    Meskipun terbilang perusahaan yang berkembang dengan cukup baik,

    pencatatan yang dilakukan masih secara manual menggunakan paper and pencil.

    Pemilik pun tidak terlalu ketat dalam menerapkan aturan kerja, terlebih pencatatan

    dalam perusahaan ini. Hal tersebut mengakibatkan banyak karyawan tidak disiplin

    dan tidak teratur dalam melakukan pencatatan atas aktivitas dan transaksi yang

    terjadi. Ketidakteraturan ini juga dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman

    karyawan terkait dengan pencatatan transaksi untuk setiap aktivitasnya. Selain itu

    banyak dokumen yang tidak disimpan dengan baik, sehingga ada beberapa pihak

    yang kesulitan ketika melakukan pengecekan terkait persediaan.

    Persediaan merupakan modal kerja dan unsur neraca yang terbesar dalam

    perusahaan industri dan perdagangan. Persediaan merupakan harta yang sensitif

    terhadap pencurian, kerusakan, penurunan harga pasar secara global, pemborosan

    dan kelebihan biaya sebagai akibat dari salah urus. Pengontrol persediaan harus

    menganalisis persediaan secara detail dan menyediakan kepada manajemen

  • 17

    laporan yang cukup, sehingga kondisi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan

    segera.

    Pengendalian persediaan yang tidak teratur pada CV. HARUM

    SEJAHTERA ini menyebabkan sering timbulnya inefisiensi produksi akibat

    kekurangan stok persediaan di tengah periode produksi yang dapat menimbulkan

    kerugian seperti hilangnya potensi keuntungan akibat tidak mampu dipenuhinya

    pesanan pelanggan ataupun timbulnya tambahan biaya order persediaan bahan

    baku ke supplier. Rusaknya persediaan akibat terlalu lamanya waktu

    penyimpanan karena perusahaan tidak mengetahui urutan masuknya tiap-tiap

    persediaan ke gudang juga sering terjadi, karena persediaan yang sudah lama

    tersimpan bisa terjadi tidak dapat dijual terlebih dahulu dibandingkan persediaan

    yang baru datang sehingga kemungkinan rusaknya persediaan akibat lamanya

    penyimpanan semakin tinggi.

    Konsekuensi akhir dari semua permasalahan terkait pengendalian

    persediaan di atas adalah perusahaan juga sering tidak mampu mencapai kapasitas

    praktisnya dalam berproduksi dengan kata lain, jumlah input persediaan bahan

    mentah tidak mampu menghasilkan output barang jadi yang sesuai dengan

    kapasitas produksi perusahaan. Berdasarkan realita tersebut, dibutuhkan sistem

    informasi yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan, kontrol dan

    menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan CV.HARUM

    SEJAHTERA yang berhubungan dengan aktivitas persediaan.

  • 18

    Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan aplikasi sistem informasi

    persediaan yang terkomputerisasi berbasis database yang sesuai dengan

    kebutuhan CV. HARUM SEJAHTERA. Aplikasi ini diharapkan bisa memberikan

    manfaat bagi CV. HARUM SEJAHTERA untuk memudahkan pencatatan, kontrol

    dan pelaporan terkait persediaan. Manfaat bagi peneliti dan pembaca, hasil dari

    penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan praktis untuk merancang

    sistem informasi persediaan pada perusahaan manufaktur.

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    Sistem Persediaan

    Menurut Romney dan Steinbart (2009) sistem merupakan rangkaian dari dua

    atau lebih komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

    Sistem tersusun dari subsistem dibawahnya, yang memiliki fungsi spesifik yang

    penting dan saling mendukung dengan subsistem lain sehingga sistem yang pokok

    bisa berjalan untuk mencapai tujuan tersebut. Kieso, Weygandt, Warfield (2002)

    mengatakan bahwa persediaan (inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki

    untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau

    dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual.

    Dalam PSAK no 14 (Revisi 2008) “persediaan meliputi barang yang dibeli

    dan dimiliki untuk dijual kembali, misalnya, barang dagangan yang dibeli oleh

    pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk

    dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang diproduksi, atau

    barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk

    bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.”

  • 19

    Dapat disimpulkan bahwa sistem persediaan adalah kumpulan prosedu-

    prosedur yang saling berkaitan untuk melakukan suatu kegiatan memberi

    penyelesaian dalam menuntaskan masalah-masalah dalam persediaan barang

    dagang.

    Pencatatan Persediaan

    Sistem pencatatan persediaan di dalam akuntansi terdapat dua sistem yaitu

    sistem periodik dan sistem perpetual. Sistem periodik adalah sistem perhitungan

    persediaan barang dagang yang dilakukan secara langsung pada jangka waktu

    tertentu bagi persediaan barang. Sistem perpetual adalah sistem perhitungan

    persediaan yang berkelanjutan setiap ada pengurangan barang maupun

    penambahan barang yang merupakan keharusan untuk dicocokan dengan

    persediaan barang dagang yang benar-benar ada.

    Fungsi dan prosedur yang membentuk siklus persediaan adalah :

    1. Persediaan bahan baku

    Persediaan bahan baku bertambah tidak hanya karena proses

    pembelian tetapi juga apabila ada bonus dari supplier. Persediaan bahan

    baku berkurang apabila dikirim ke gudang departemen lain yang

    membutuhkan, selain itu juga karena rusak dan hilang.

    Menurut Mulyadi (2001) secara garis besar prosedur dalam pembelian

    adalah :

  • 20

    a. Prosedur permintaan pembelian

    Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir

    surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang

    tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang

    langsung pakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan

    pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat

    permintaan pembelian

    b. Prosedur penerimaan barang

    Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas,

    dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat

    laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari

    pemasok.

    Menurut Mulyadi (2001) dokumen yang digunakan dalam sistem

    akuntansi pembelian adalah sebagai berikut :

    a. Surat Order Pembelian

    Dokumen dikirimkan kepada supplier sebagai order resmi yang

    dikeluarkan oleh perusahaan.

    b. Arsip Tanggal Penerimaan

    Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian

    menurut tanggal penerimaan barang yang diharapkan, sebagai dasar

  • 21

    untuk mengadakan tindakan penyelidikan jika barang tidak datang

    pada waktu yang telah dipesan.

    c. Arsip Supplier

    Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian

    menurut nama supplier, sebagai dasar untuk mencari informasi

    mengenai supplier.

    d. Laporan Penerimaan Barang

    Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa

    barang yang telah diterima dari supplier telah memenuhi jenis,

    spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat

    order pembelian.

    2. Persediaan barang dalam proses

    Persediaan barang dalam proses bertambah karena adanya penambahan

    dari hasil produksi barang yang masih dalam proses bagian produksi.

    Persediaan barang dalam proses berkurang apabila ada barang yang diambil

    oleh bagian selanjutnya/bagian finishing, selain itu juga apabila terjadi

    barang rusak atau hilang.

  • 22

    3. Persediaan barang jadi

    Persediaan barang jadi bertambah karena ada penambahan dari hasil

    pemrosesan akhir di bagian finishing. Persediaan barang jadi berkurang

    apabila ada penjualan, barang rusak atau hilang.

    Menurut Mulyadi (2001) prosedur yang membentuk sistem penjualan

    kredit adalah sebagai berikut :

    a. Prosedur pesanan penjualan

    Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima pesanan dari pembeli

    dan menambahkan informasi penting pada surat pesanan dari pembeli.

    Fungsi penjualan kemudian membuat surat pesanan pengiriman dan

    mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk

    memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani

    pesanan dari pembeli.

    b. Prosedur pengiriman

    Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada

    pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat pesanan

    pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.

    Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit :

    1. Surat pesanan pengiriman dan tembusannya

  • 23

    Dokumen ini merupakan lembar pertama surat pesanan pengiriman

    yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk

    mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti tertera

    di atas dokumen tersebut.

    2. Faktur dan tembusannya

    Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi

    penagihan kepada pelanggan. Jumlah lembar faktur penjualan yang

    dikirim kepada pelanggan adalah tergantung dari permintaan

    pelanggan.

    Menentukan cost dari persediaan adalah FIFO dan AVERAGE :

    FIFO

    First In First Out, barang yang masuk terlebih dahulu dianggap

    pertama kali dijual/keluar sehingga persediaan akhir akan berasal dari

    pembelian yang terakhir/termuda.

    Average

    Average adalah pengeluaran barang secara acak dan harga pokok

    barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan

    dengan cara dicari rata-ratanya.

  • 24

    Perancangan Sistem

    Menurut George M.Scoot (2001) perancangan sistem adalah menentukan

    bagaimana mencapai sasaran yang ditetapkan yang melibatkan pembentukan

    (configuring) perangkat lunak dan komponen perangkat keras sistem dimana

    setelah pemasangan sistem akan memenuhi spesifikasi yang dibuat pada akhir

    fase analisis sistem. Sedangkan menurut Jogiyanto (1991) perancangan sistem

    sebagai desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan

    apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari

    komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

    sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang

    bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem.

    Menurut Romney dan Steinbart (2009) yang mengatakan bahwa sistem

    informasi terkomputerisasi memiliki keunggulan yaitu dapat mengurangi

    ketidakpastian, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dan dapat

    digunakan juga dalam menyusun rencana kerja. Penggambaran perancangan

    sistem yang digunakan adalah Data Flow Diagram dan Entity Relationship

    Diagram.

    Data Flow Diagram (Diagram Arus Data)

    Menurut Jogiyanto (2005) Data Flow Diagram merupakan alat perancangan

    sistem yang sering digunakan berorientasi pada alur data dengan konsep

    dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan

  • 25

    sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai

    maupun pembuat program atau yang sering disebut arus data.

    Context Diagram

    Merupakan diagram tingkat atas yang terdiri dari proses dan

    menggambarkan hubungan terminator dengan sistem yang mewakili suatu

    proses.

    Level 0 -1 Diagram

    Diagram ini merupakan diagram tingkat menengah yang menggambarkan

    proses utama dari dalam sistem, yang terdiri dari hubungan entitas, proses

    data flow dan penyimpanan data.

    Sumber : Romney, B. dan Steinbart, J., 2009, Accounting Information

    Systems Eleventh Edition, Prentice Hall, United States.

    Gambar 1. Simbol Data Flow Diagram

  • 26

    Kemudian untuk aktivitas dan proses dengan tingkat yang lebih terperinci

    akan digambarkan pada Level 1 Diagram. Penggambaran ini merupakan

    penjelasan lebih lanjut dan detail dari proses Level 0 Diagram. Diagram ini

    menggambarkan hubungan terminator dengan sistem yang mewakili suatu

    proses dan dalam diagram ini juga terdapat hubungan entitas, proses data

    flow dan penyimpanan data.

    3. METODE PENELITIAN

    Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak

    dibidang manufaktur yang terletak di Kawasan Industri Terboyo Blok M 31-32

    Semarang yaitu CV. HARUM SEJAHTERA. Perusahaan ini memproduksi

    berbagai jenis dan ukuran plastik.

    Data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah :

    1. Data Primer

    Data : a. Proses Bisnis terkait Persediaan

    b. Kebutuhan Informasi Persediaan

  • 27

    Sumber : Manager Produksi

    2. Data Sekunder

    Data : a. Catatan pembelian bahan baku

    b. Catatan pesanan pelanggan

    c. Catatan penjualan barang

    Sumber : Manager Produksi

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan

    wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati proses dan prosedur yang

    berkaitan dengan sistem informasi di CV. HARUM SEJAHTERA. Wawancara

    dalam penelitian ini yaitu wawancara tentang data-data yang diperlukan dalam

    pembuatan database sistem informasi. Dalam penelitian ini tehnik analisis data

    yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan langkah analisis yang

    digunakan oleh peneliti adalah :

    1. Menganalisis kebutuhan informasi persediaan pada CV. HARUM

    SEJAHTERA.

    2. Merancang pemodelan data dan proses menggunakan Microsoft Office

    Visio 2007.

    3. Merancang Database menggunakan MySQL.

    4. Merancang tampilan sistem informasi menggunakan NetBeans IDE 7.1.2

  • 28

    Perancangan sistem informasi pada CV. HARUM SEJAHTERA ini

    hanya berfokus pada aktivitas persediaan. Aktivitas terkait persediaan bahan

    baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi.

    Dalam penelitian ini, MySQL digunakan sebagai aplikasi yang

    mendukung dalam pembuatan database. Menurut Bunafit (2005) MySQL

    merupakan sebuah program database server yang mampu menerima dan

    mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multiuser serta menggunakan

    perintah standar SQL (Structured Query Language) dengan pengembang web,

    dan untuk user interface nya memakai NetBeans IDE 7.1.2 yang merupakan

    aplikasi yang digunakan untuk merancang tampilan pada sistem informasi

    terkomputerisasi yang akan dibuat. Kedua software tersebut akan dipadukan

    untuk menghasilkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada CV.

    HARUM SEJAHTERA.

    4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    CV. Harum Sejahtera merupakan perusahaan manufaktur yang

    memproduksi berbagai jenis dan ukuran plastik. Perkembangan perusahaan ini

    cukup baik di kota Semarang, banyak pelanggan yang berasal dari kota

    Semarang maupun sekitarnya yang memesan berbagai jenis dan ukuran plastik

    di perusahaan ini. Perkembangan usaha ini tidak didukung dengan manajemen

    dan sistem pencatatan yang teratur, banyak masalah yang muncul sehingga

    mengakibatkan kerugian pada CV. HARUM SEJAHTERA. Pencatatan yang

  • 29

    dilakukan masih secara manual secara tertulis menggunakan kertas. Pihak

    manajemen pun tidak terlalu ketat dalam menerapkan aturan kerja, terlebih

    pencatatan dalam perusahaan ini. Hal tersebut mengakibatkan banyak

    karyawan tidak disiplin dan tidak teratur dalam melakukan pencatatan atas

    aktivitas dan transaksi yang terjadi. Selain itu banyak dokumen yang tidak

    disimpan dengan baik, sehingga ada beberapa pihak yang kesulitan ketika

    melakukan pengecekan terkait persediaan. Sampai saat ini tidak dapat

    dipastikan jumlah bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi yang

    terdapat di gudang masing-masing. Oleh karenanya, banyak hal yang sering

    terjadi yang menghambat kelancaran siklus kerja perusahaan bahkan

    menyebabkan kerugian. Berikut adalah tabel yang menjelaskan masalah yang

    sering terjadi dan kebutuhan serta solusinya :

    Faktor Masalah Kebutuhan/Solusi

    Manusia Karyawan tidak memahami tentang

    pencatatan transaksi dengan baik

    Pelatihan pencatatan kepada karyawan

    untuk transaksi yang terjadi

    Teknologi

    Mencatat setiap transaksi atau

    aktivitas yang terjadi secara manual Sarana pencatatan setiap transaksi

    secara terkomputerisasi dengan form

    yang formal dan baku Mencatat transaksi tersebut di kertas

    seadanya, tidak ada form buku

    catatan yang formal dan baku

    Manajemen

    Tidak mendisiplinkan dan

    memastikan karyawan mencatat dan

    membuat laporan saat terjadi

    transaksi

    Mewajibkan karyawan mencatat

    dan membuat laporan untuk setiap

    transaksi yang terjadi

    Metode

    Tidak ada pemisahan fungsi yang

    jelas bagi karyawan.

    Pemilik harus memberikan fungsi dan

    tanggung jawab yang jelas kepada

    setiap karyawannya

    Catatan transaksi tidak disimpan

    dengan baik

    Sarana dan tempat penyimpanan yang

    baik

    Tabel 1. Analisis Kebutuhan Sistem Informasi pada CV. HARUM SEJAHTERA

  • 30

    Sistem informasi secara terkomputerisasi ini dirancang agar kebutuhan-

    kebutuhan di CV. Harum Sejahtera dapat terwujud. Sistem ini akan

    mempermudah penyelesaian kerja para karyawan dan para pengguna

    lainnya.

    Pemodelan Data

    DFD (Data Flow Diagram) Level Konteks

    Data Flow Diagram level konteks ini menjelaskan aliran data yang

    terjadi pada aktivitas persediaan CV.Harum Sejahtera. Agent yang terlibat

    dalam aktivitas ini adalah Bagian Produksi, Bagian Finishing, Pemasok,

    dan Pemilik. Sumber aliran data yang terjadi berdasarkan pada agent yang

    terlibat.

  • 31

    SISTEM

    PERSEDIAAN

    CV. HARUM

    SEJAHTERA

    PEMILIKPEMASOK

    FINISHINGPRODUKSI

    PURCHASE ORDERLAPORAN PERSEDIAAN

    KONFIRMASI PENGIRIMAN BARANG (BTB-B)

    INFORMASI

    PERMINTAAN BARANG (SPB-BB)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BB)

    KONFIRMASI PERMINTAAN BARANG (BKB-BB)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PENGIRIMAN BARANG (BTB-B)

    INFORMASI PERMINTAAN BARANG (SPB-BDP)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PENGIRIMAN BARANG (BTB-C)

    KONFIRMASI PENGIRIMAN BARANG (BTB-C)

    KONFIRMASI

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BDP)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN PERMINTAAN BARANG (BKB-BDP)

    Gambar 2. DFD (Data Flow Diagram) level konteks

    DFD (Data Flow Diagram) Level 0

    Pada tahap ini, aliran data yang digambarkan akan lebih detail.

    Penggambaran ini akan menjelaskan secara terperinci dari satu proses

    menuju proses lain dalam sistem persediaan CV. HARUM SEJAHTERA.

    proses yang terjadi adalah pengolahan input dari external agent yang

    kemudian diolah oleh sistem dan menghasilkan output yang akan dipakai

    oleh external agent kembali.

  • 32

    PRODUKSI

    PEMILIKFINISHING

    PEMASOK

    1.0

    PEMROSESAN

    PERMINTAAN

    BARANG

    2.0

    PROSES

    PEMESANAN

    BARANG

    3.0

    PROSES

    INPUT DAN CEK

    LAPORAN KARTU

    PERSEDIAAN

    KONFIRMASI PENGIRIMAN BARANG (BTB-B)

    INFORMASI

    PERMINTAAN BARANG (SPB-BB)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BB)

    KONFIRMASI PERMINTAAN BARANG (BKB-BB)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PENGIRIMAN BARANG (BTB-B)

    INFORMASI PERMINTAAN BARANG (SPB-BDP)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PENGIRIMAN BARANG (BTB-C)

    KONFIRMASI PENGIRIMAN BARANG (BTB-C)

    KONFIRMASI

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BDP)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BDP)

    LAPORAN KARTU

    PERSEDIAAN

    PURCHASE

    ORDER

    KARTU

    PERSEDIAAN

    Gambar 3. DFD (Data Flow Diagram) level 0

    DFD (Data Flow Diagram) Level 1

    Langkah selanjutnya untuk menggambar model data dan aliran

    yang lebih terperinci adalah melalui DFD Level 1. Pemodelan ini bertujuan

    agar aktivitas dengan kebutuhan yang ada di sistem persediaan CV.

    HARUM SEJAHTERA dapat sesuai.

  • 33

    PRODUKSI

    FINISHING

    1.1

    PEMROSESAN

    PESANAN DAN

    PENGIRIMAN

    BARANG

    KONFIRMASI PENGIRIMAN BARANG (BTB-B)

    INFORMASI

    PERMINTAAN BARANG (SPB-BB)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BB)

    KONFIRMASI PERMINTAAN BARANG (BKB-BB)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PENGIRIMAN BARANG (BTB-B)

    INFORMASI PERMINTAAN BARANG (SPB-BDP)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PENGIRIMAN BARANG (BTB-C)

    KONFIRMASI PENGIRIMAN BARANG (BTB-C)

    KONFIRMASI

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BDP)

    KONFIRMASI PERSETUJUAN

    PERMINTAAN BARANG (BKB-BDP)

    1.2

    PEMROSESAN DAN

    PENGECEKAN

    PERSEDIAAN

    KARTU

    PERSEDIAAN

    1.3

    PEMROSESAN

    INPUT

    SURAT

    PERMINTAAN

    BARANG

    SURAT

    PERMINTAAN

    BARANG

    PROSES

    2.0

    Gambar 4. DFD (Data Flow Diagram) Level 1 : Proses Permintaan Bahan

    Baku

    2.1

    PENGECEKAN

    SURAT PERMINTAAN

    BARANG

    2.2

    PROSES

    INPUT DAN CETAK

    PURCHASE ORDER

    SURAT

    PERMINTAAN

    BARANG

    PURCHASE

    ORDER

    PEMASOKPROSES 1.0

    2.3

    PROSES INPUT BUKTI

    TERIMA BARANG

    BUKTI

    TERIMA BARANG

    Gambar 5. DFD (Data Flow Diagram) Level 1 : Proses Pemesanan Bahan

    Baku

  • 34

    Kebijakan Penilaian Persediaan dan Arus Persediaan CV. Harum Sejahtera

    Penentuan arus dan penilaian persediaan dilakukan agar dapat

    membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang

    diperoleh. Proses perbandingan ini dilakukan dengan menentukan besarnya biaya

    dari barang yang akan dijual dengan pendapatan pada periode yang sedang

    berjalan, perbandingan ini akan diperoleh besarnya laba perusahaan. Penilaian

    persediaan tersebut akan berdampak langsung terhadap kelancaran usaha dan

    posisi keuangan perusahaan.

    CV. Harum Sejahtera dalam hal ini menerapkan metode penilaian

    persediaan FIFO (First In First Out). Dengan metode FIFO, maka bahan baku biji

    plastik yang dibeli pertama kali adalah bahan baku yang akan digunakan pertama

    kali untuk produksi, oleh karena itu, persediaan biji plastik yang tersedia di dalam

    gudang bahan baku merupakan bahan baku yang dibeli terakhir. Sama halnya

    dengan barang setengah jadi dan barang jadi, barang yang pertama kali selesai

    diproduksi akan menjadi barang yang pertama kali dijual.

    Dengan metode FIFO ini, oleh CV. Harum Sejahtera diharapkan agar arus

    nilai dengan arus barang dapat sesuai, karena nilai persediaan yang pertama

    diperoleh akan dibebankan dalam operasi periode yang berjalan, sehingga nilai

    persediaan yang tersisa adalah pembelian yang terakhir. Selain itu, CV. Harum

    Sejahtera juga mengharapkan supaya jumlah persediaan yang dihitung dalam

    metode FIFO dengan cara fisik akan mengakibatkan hasil yang sama dengan

  • 35

    pencatatan buku, metode FIFO ini akan mengakibatkan nilai persediaan dalam

    neraca dengan harga yang sekarang.

    Perancangan Database

    Pemodelan proses dan data pada CV. HARUM SEJAHTERA

    dalam merancang sistem informasi persediaan tersebut kemudian dijadikan dasar

    untuk membuat database yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Dengan database

    ini, maka data-data input maupun output dapat diolah dan disimpan. Database ini

    juga menghubungkan satu data dengan data lainnya, untuk mengahasilkan

    informasi yang dibutuhkan.

    Tabel Name Primary Key Foreign Key Attribute

    BARANG Kode Barang Kode

    Pemasok

    Nomor, Nama

    Barang,

    Stok, Satuan, Nama

    Pemasok, Status

    BUKTI

    TERIMA

    BARANG

    Kode BTB Kode SPB,

    Kode Barang

    Tanggal, Nama

    Barang

    KARTU

    PERSEDIAAN Nomor Kode Barang

    Tanggal, Nama

    Barang,

    Tambah, Kurang,

    Jenis

    KARYAWAN Kode

    Karyawan

    Nama, Alamat, Jenis

    Kelamin,

    no.telp, Note, Jabatan

    PEMASOK Nomor Nama, Alamat,

    no.telp, Note

  • 36

    PURCHASE

    ORDER Kode PO

    Kode SPB,

    Kode

    Pemasok,

    Kode Barang

    Tanggal

    SURAT Kode Surat Kode Barang

    Tanggal, Nama

    Barang,

    Jumlah, Satuan, Jenis

    Tabel 2. Relational Tabel

    Perancangan Tampilan Sistem Informasi

    Desain tampilan sistem informasi perlu dirancang sebagai tindak lanjut

    dari perancangan database dan pemodelan data serta prosesnya. Perancangan

    desain tampilan ini bertujuan untuk mempermudah pengguna atau user ketika

    menjalankan aplikasi sistem informasi. Perancangan desain tampilan yang

    menarik dan mudah juga dapat mengurangi tingkat kesalahan pengoperasian bagi

    para penggunanya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi NetBeans

    IDE 7.1.2 untuk mendesain tampilan aplikasi sistem informasi ini.

    Alur Menu Sistem Informasi Persediaan CV. Harum Sejahtera

    Berdasarkan hasil dari perancangan database dan pemodelan data dan

    proses serta arus persediaan CV. Harum Sejahtera, maka dirancang alur menu

    untuk mempermudah merancang desain tampilan pada sistem informasi tersebut.

  • 37

    LOG IN

    MENU UTAMA

    IMI / MANAJEMEN

    DATA KARYAWAN

    ADMINISTRASIGUDANG BAHAN

    BAKU

    GUDANG BARANG

    JADI

    GUDANG BARANG

    DALAM PROSES

    DATA BARANG

    DATA PEMASOK

    PURCHASING

    DATA

    PURCHASING

    SHOW DATA

    KARTU

    PERSEDIAAN

    BARANG

    SURAT

    PERMINTAAN

    BARANG

    RETUR

    PENJUALAN

    RETUR

    PEMBELIAN

    DATA BARANG

    JADI

    DATA BARANG

    DALAM PROSES

    DATA BAHAN

    BAKU

    DATA BAHAN

    BAKU

    SURAT

    PERMINTAAN

    BARANG

    BUKTI BARANG

    KELUAR

    BUKTI BARANG

    KELUAR

    KARTU

    PERSEDIAAN

    BARANG

    DATA BARANG

    DALAM PROSES

    BAHAN BAKU

    BARANG JADI

    BARANG DALAM

    PROSES

    KARTU

    PERSEDIAAN

    BARANG

    BUKTI BARANG

    KELUAR

    KARTU

    PERSEDIAAN

    BARANG

    DATA BARANG

    JADI

    Gambar 6. Alur Menu Sistem Informasi Persediaan CV. Harum Sejahtera

  • 38

    Login

    Form Login adalah form yang muncul pertama kali ketika pengguna

    membuka dan akan memulai mengoperasikan aplikasi sistem informasi ini. Form

    Login bertujuan untuk otorisasi masing-masing pengguna dan hak mengakses dari

    divisi yang berbeda-beda, sehingga tingkat keamanan masing-masing divisi dapat

    dipertanggung jawabkan oleh user yang berkaitan. Pengguna akan mengisi ID

    User dan password agar bisa masuk ke menu utama masing-masing divisi.

    Gambar 7. Login

    Menu Utama

    Menu Utama merupakan tampilan setelah pengguna masuk ke dalam sistem

    informasi tersebut. Bagi administrastor, Menu Utama ini terdiri dari button pilihan

    yaitu Administrasi, IMI/ Manajemen, Gudang Bahan Baku, Gudang Barang

    Dalam Proses, dan Gudang Barang Jadi.

  • 39

    Gambar 8. Menu Utama Administrator

    Menu Administrasi

    Menu Administrasi merupakan menu yang dirancang dan dioperasikan oleh

    divisi administrasi. Aktivitas yang dilakukan oleh bagian administrasi yaitu

    pencatatan data-data karyawan, data-data pemasok, dan data-data barang dari

    semua gudang.

    Gambar 9. Menu Administrasi – Data Karyawan

  • 40

    Gambar 10. Menu Administrasi – Data Pemasok

    Gambar 11. Menu Administrasi – Data Barang

  • 41

    Menu IMI/Manajemen

    Menu IMI/Manajemen merupakan menu yang dirancang dan dioperasikan

    oleh divisi manajemen CV. Harum Sejahtera. Menu ini berisikan form utama yang

    digunakan untuk pencatatan aktivitas pesanan pembelian, pencatatan retur

    pembelian dan retur penjualan. Selain itu pada menu IMI/Manajemen ini terdapat

    show button yang dapat digunakan oleh bagian manajemen ketika ingin melihat

    data-data yang berkaitan dengan surat permintaan barang, kartu persediaan barang

    dan data-data barang.

    Gambar 12. Menu Utama IMI/Manajemen

    Menu Purchasing

    Form purchasing ini merupakan form pesanan pembelian bahan baku dari

    CV. Harum Sejahtera kepada supplier. Form pesanan pembelian ini dibuat ketika

  • 42

    ada permintaan bahan baku dari Gudang Bahan Baku melalui Surat Permintaan

    Barang dari Gudang Bahan Baku yang diberikan kepada bagian IMI/Manajemen.

    Surat tersebut akan dijadikan sebagai dasar pembuatan pesanan pembelian. Di

    dalam surat tersebut tercantum tanggal, nama barang dan jumlah barang yang

    dipesan.

    Ketika akan membuat pesanan pembelian, bagian IMI/Manajemen dapat

    mengecek Surat Permintaan Barang Baru (SPB Baru) melalui button SPB Baru di

    menu show button purchasing. Pada menu SPB Baru ini akan terlihat permintaan

    barang terbaru yang berasal dari Gudang Bahan Baku. Surat Permintaan Barang

    tersebut kemudian bisa dipilih melalui combo box berdasarkan kode SPBnya.

    Gambar 13. Menu IMI/Manajemen – Purchasing

  • 43

    Menu Retur Pembelian

    Form Retur Pembelian digunakan oleh bagian IMI/Manajemen dan

    ditujukan kepada supplier yang berkaitan ketika ada bahan baku yang tidak sesuai

    dengan pesanan Gudang Bahan Baku. Bagian IMI/Manajemen akan menggunakan

    kode Surat Permintaan Barang dan Kode Purchase Order sebagai dasar ketika

    membuat Retur Pembelian ini, sehingga nama pemasok dan nama barang beserta

    jumlahnya yang tidak sesuai juga tercantum. Jumlah barang yang termasuk dalam

    Retur Pembelian ini akan mengurangi jumlah barang yang ada di Gudang Bahan

    Baku.

    Gambar 14. Menu IMI/Manajemen – Retur Pembelian

  • 44

    Menu Retur Penjualan

    Form Retur Penjualan digunakan oleh bagian IMI/Manajemen untuk

    mencatat nama barang dan jumlah barang yang dikembalikan oleh pelanggan

    karena adanya ketidaksesuaian dengan pesanan pelanggan. Nama barang dan

    jumlah barang yang tercantum dalam Retur Penjualan ini akan menambah jumlah

    persediaan barang jadi.

    Gambar 15. Menu IMI/Manajemen – Retur Penjualan

    Menu Gudang Bahan Baku

    Menu Gudang Bahan Baku merupakan menu yang dirancang dan

    dioperasikan oleh divisi Gudang Bahan Baku CV. Harum Sejahtera. Menu ini

    berisikan form utama yang digunakan untuk pencatatan bahan baku, pencatatan

    permintaan bahan baku, pencatatan bukti keluar barang dan pencatatan kartu

    persediaan barang.

  • 45

    Gambar 16. Menu Utama Gudang Bahan Baku

    Menu Data Bahan Baku

    Form Data Bahan Baku merupakan form yang dipakai untuk mencatat nama

    dan stok akhir bahan baku yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan

    berbagai jenis dan ukuran plastik beserta harga pembeliannya. Bahan baku utama

    yang digunakan adalah biji plastik Polyprophylen, biji plastik High Density

    Polyethylen, biji plastik Low Density Polyethylen.

  • 46

    Gambar 17. Menu Gudang Bahan Baku – Data Bahan Baku

    Menu Surat Permintaan Barang

    Form Surat Permintaan Barang merupakan form yang digunakan untuk

    mencatat permintaan bahan baku apabila Gudang Bahan Baku telah kehabisan

    stok. Surat Permintaan Barang ini diberikan kepada bagian IMI/Manajemen untuk

    memesan bahan baku yang diinginkan. Dalam Surat Permintaan Barang ini

    tercantum tanggal dibuatnya surat tersebut, nama barang serta jumlah barang yang

    dipesan.

  • 47

    Gambar 18. Menu Gudang Bahan Baku – Surat Permintaan Barang

    Menu Bukti Keluar Barang

    Form Bukti Keluar Barang merupakan form pencatatan yang digunakan oleh

    bagian Gudang Bahan Baku untuk memastikan kepada bagian Produksi bahwa

    bahan baku yang dipesan sudah dikirim ke Bagian Produksi dengan jenis dan

    jumlah yang sesuai dengan permintaan. Ketika akan membuat Bukti Keluar

    Barang ini, bagian Gudang Bahan Baku dapat memilih barang yang dipesan

    melalui combo box berdasarkan kode barangnya.

  • 48

    Gambar 19. Menu Gudang Bahan Baku – Bukti Keluar Barang

    Menu Kartu Persediaan Barang

    Form Kartu Persediaan Barang merupakan form yang digunakan untuk

    mencatat setiap perubahan jumlah masuk dan keluarnya barang berdasarkan

    tanggal terjadinya serta kode barang yang berkaitan. Form ini merupakan form

    yang bersifat history, sehingga riwayat jumlah masuk dan keluar barang dapat

    dicek dan diketahui ketika akan melihat riwayat pada tanggal tertentu.

  • 49

    Gambar 20. Menu Gudang Bahan Baku – Kartu Persediaan Barang

    Menu Gudang Barang Dalam Proses

    Menu Gudang Barang Dalam Proses merupakan menu yang dirancang dan

    dioperasikan oleh divisi Gudang Barang Dalam Proses CV. Harum Sejahtera.

    Menu ini berisikan form utama yang digunakan untuk pencatatan barang dalam

    proses, pencatatan bukti keluar barang dan pencatatan kartu persediaan barang.

    Gambar 21. Menu Utama Gudang Barang Dalam Proses

  • 50

    Menu Data Barang Dalam Proses

    Form Data Barang Dalam Proses merupakan form yang dipakai untuk

    mencatat nama dan stok akhir barang dalam proses sebagai hasil pengolahan

    bahan baku oleh bagian produksi. Barang yang masih belum jadi ini berbentuk

    lembaran plastik sesuai dengan ukuran panjang dan lebar ketika diproduksi.

    Lembaran plastik ini akan digulung dan disimpan di dalam Gudang Barang Dalam

    Proses sebelum dilanjutkan prosesnya untuk menjadi barang jadi.

    Gambar 22. Menu Gudang Barang Dalam Proses – Data Barang

    Menu Bukti Keluar Barang

    Form Bukti Keluar Barang merupakan form pencatatan yang digunakan oleh

    bagian Gudang Barang Dalam Proses untuk memastikan kepada bagian Finishing

    bahwa barang dalam proses yang dibutuhkan sudah dikirim ke Bagian Finishing

    dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Ketika akan membuat

  • 51

    Bukti Keluar Barang ini, bagian Gudang Barang Dalam Proses dapat memilih

    barang yang dipesan melalui combo box berdasarkan kode barangnya.

    Gambar 23. Menu Gudang Barang Dalam Proses – Bukti Barang Keluar

    Menu Kartu Persediaan Barang

    Form Kartu Persediaan Barang merupakan form yang digunakan untuk

    mencatat setiap perubahan jumlah masuk dan keluarnya barang berdasarkan

    tanggal terjadinya serta kode barang yang berkaitan. Form ini merupakan form

    yang bersifat history, sehingga riwayat jumlah masuk dan keluar barang dapat

    dicek dan diketahui ketika akan melihat riwayat pada tanggal tertentu.

  • 52

    Gambar 24. Menu Gudang Barang Dalam Proses – Bukti Barang Keluar

    Menu Gudang Barang Jadi

    Menu Gudang Barang Jadi merupakan menu yang dirancang dan

    dioperasikan oleh divisi Gudang Barang Jadi CV. Harum Sejahtera. Menu ini

    berisikan form utama yang digunakan untuk pencatatan data barang jadi,

    pencatatan bukti keluar barang dan pencatatan kartu persediaan barang.

    Gambar 25. Menu Utama Gudang Barang Jadi

  • 53

    Menu Data Barang Jadi

    Form Data Barang Jadi merupakan form yang dipakai untuk mencatat nama

    dan stok akhir barang jadi sebagai hasil pengolahan barang dalam proses oleh

    bagian finishing. Barang jadi ini berbentuk kantong-kantong plastik sesuai dengan

    ukuran panjang dan lebar ketika dipotong-potong di bagian finishing. Kantong –

    kantong plastik ini akan disimpan di dalam Gudang Barang Jadi sebelum dijual

    ke pelanggan.

    Gambar 26. Menu Gudang Barang Jadi – Data Barang Jadi

    Menu Kartu Persediaan Barang

    Form Kartu Persediaan Barang merupakan form yang digunakan untuk

    mencatat setiap perubahan jumlah masuk dan keluarnya barang berdasarkan

    tanggal terjadinya serta kode barang yang berkaitan. Form ini merupakan form

  • 54

    yang bersifat history, sehingga riwayat jumlah masuk dan keluar barang dapat

    dicek dan diketahui ketika akan melihat riwayat pada tanggal tertentu.

    Gambar 27. Menu Gudang Barang Jadi – Kartu Persediaan Barang

    Menu Bukti Keluar Barang

    Form Bukti Keluar Barang merupakan form pencatatan yang digunakan oleh

    bagian Gudang Barang Jadi untuk memastikan kepada bagian IMI/Manajemen

    bahwa barang dalam proses yang dibutuhkan sudah dikirim ke Bagian

    IMI/Manajemen dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan permintaan. Ketika

    akan membuat Bukti Keluar Barang ini, bagian Gudang Barang Jadi dapat

    memilih barang yang dipesan melalui combo box berdasarkan kode barangnya.

  • 55

    Gambar 28. Menu Gudang Barang Jadi – Bukti Keluar Barang

    Dokumen

    Dokumen IMI/Manajemen

    Purchase Order

    Dokumen Purchase Order ini merupakan dokumen cetak dari form

    purchasing menu IMI/Manajemen. Dokumen purchase order ini adalah

    dokumen pesanan pembelian bahan baku dari CV. Harum Sejahtera

    kepada supplier. Di dalam surat tersebut tercantum pemesan, supplier,

    tanggal, nama barang dan jumlah barang yang dipesan. Dokumen pesanan

    pembelian ini dibuat ketika ada permintaan bahan baku dari Gudang

    Bahan Baku melalui Surat Permintaan Barang dari Gudang Bahan Baku

    yang diberikan kepada bagian IMI/Manajemen.

  • 56

    Gambar 29. Dokumen IMI/Manajemen – Purchase Order

    Dokumen Retur Pembelian

    Dokumen Retur Pembelian ini merupakan dokumen cetak dari

    menu retur pembelian bagian IMI/Manajemen. Dokumen ini digunakan

    oleh bagian IMI/Manajemen dan ditujukan kepada supplier yang

    berkaitan ketika ada bahan baku yang tidak sesuai dengan pesanan

    Gudang Bahan Baku. Bagian IMI/Manajemen akan menggunakan kode

    Surat Permintaan Barang dan Kode Purchase Order sebagai dasar ketika

    membuat Retur Pembelian ini, sehingga nama pemasok dan nama barang

    beserta jumlahnya yang tidak sesuai juga tercantum.

  • 57

    Gambar 30. Dokumen IMI/Manajemen – Retur Pembelian

    Laporan Retur Pembelian

    Laporan Retur Pembelian ini merupakan dokumen laporan yang

    berisi daftar retur pembelian secara keseluruhan dalam periode waktu

    tertentu. Laporan ini sebagai hasil rekap atas aktivitas pengembalian

    barang ke supplier. Laporan ini berisi periode waktu, tanggal, kode retur

    pembelian, nama pemasok, nama barang dan jumlahnya.

  • 58

    Gambar 31. Dokumen IMI/Manajemen – Laporan Retur Pembelian

    Dokumen Retur Penjualan

    Dokumen Retur Penjualan ini merupakan dokumen cetak dari

    menu retur penjualan bagian IMI/Manajemen. Dokumen ini digunakan

    oleh bagian IMI/Manajemen untuk mencatat nama barang dan jumlah

    barang yang dikembalikan oleh pelanggan karena adanya ketidaksesuaian

    dengan pesanan pelanggan. Dokumen ini berisi kolom nama pelanggan,

    tanggal, nama dan jumlah barang yang berkaitan.

    Gambar 32. Dokumen IMI/Manajemen – Retur Penjualan

  • 59

    Laporan Retur Penjualan

    Laporan Retur Penjualan ini merupakan dokumen laporan yang

    berisi daftar retur penjualan secara keseluruhan dalam periode waktu

    tertentu. Laporan ini sebagai hasil rekap atas aktivitas pengembalian

    barang dari pelanggan. Laporan ini berisi periode waktu, tanggal, kode

    retur penjualan, nama pelanggan, nama dan jumlah barang.

    Gambar 33. Dokumen IMI/Manajemen – Laporan Retur Penjualan

    Dokumen Gudang Bahan Baku

    Dokumen Surat Permintaan Barang & Bukti Terima Barang

    Dokumen Surat Permintaan Barang dan Bukti Terima Barang ini

    merupakan dokumen cetak dari menu surat permintaan barang bagian

    Gudang Bahan Baku. Dokumen ini digunakan untuk mencatat permintaan

    bahan baku apabila Gudang Bahan Baku telah kehabisan stok dan

    digunakan untuk memastikan bahwa barang yang dipesan sudah sampai di

  • 60

    Gudang. Surat Permintaan Barang dan Bukti terima Barang ini diberikan

    kepada bagian IMI/Manajemen untuk memesan bahan baku yang

    diinginkan. Dalam Dokumen Surat Permintaan Barang ini tercantum

    tanggal dibuatnya surat tersebut, nama barang serta jumlah barang yang

    dipesan. Dokumen ini terdapat kolom status sebagai tanda persetujuan dan

    tanda barang yang dikirim ke gudang. Dokumen ini ditandatangani oleh 2

    bagian sekaligus, sebagai surat dan bukti.

    Gambar 34. Dokumen Gudang Bahan Baku – Surat Permintaan Barang

    Laporan Surat Permintaan Barang

    Laporan Surat Permintaan Barang ini merupakan dokumen laporan

    yang berisi daftar surat permintaan secara keseluruhan dalam periode

    waktu tertentu. Laporan ini sebagai hasil rekap atas aktivitas permintaan

    barang oleh bagian gudang bahan baku kepada bagian IMI/Manajemen.

    Laporan ini berisi periode waktu, tanggal, kode surat permintaan

    penjualan, nama dan jumlah barangnya.

  • 61

    Gambar 35. Dokumen Gudang Bahan Baku – Laporan Surat Permintaan

    Barang

    Dokumen Gudang Bahan Baku / Gudang Barang Dalam Proses / Gudang

    Barang Jadi

    Dokumen Bukti Keluar Barang

    Dokumen Bukti Keluar Barang merupakan dokumen cetak menu

    bukti keluar barang bagian gudang bahan baku, gudang barang dalam

    proses, gudang barang jadi. Dokumen ini digunakan sebagai pencatatan

    untuk memastikan kepada bagian produksi atau finishing bahwa barang

    yang dibutuhkan sudah dikirim ke bagian produksi atau finishing dengan

    jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam dokumen ini

  • 62

    tercantum tanggal, nama barang, jumlah barang dan status penerimaan

    barang oleh bagian produksi atau finishing.

    Gambar 36. Dokumen Gudang Bahan Baku / Gudang Barang Dalam

    Proses / Gudang Barang Jadi – Bukti Keluar Barang

    Laporan Bukti Keluar Barang

    Laporan Bukti Keluar Barang ini merupakan dokumen laporan

    yang berisi daftar bukti keluar barang secara keseluruhan dalam periode

  • 63

    waktu tertentu. Laporan ini sebagai hasil rekap atas aktivitas pengeluaran

    barang oleh bagian gudang bahan baku atau bagian gudang barang dalam

    proses kepada bagian produksi atau finishing. Laporan ini berisi periode

    waktu, tanggal, kode bukti keluar barang, nama dan jumlah barangnya.

    Gambar 37. Dokumen Gudang Bahan Baku / Gudang Barang Dalam

    Proses / Gudang Barang Jadi – Laporan Bukti Keluar Barang

    Dokumen Kartu Persediaan

    Dokumen Kartu Persediaan Barang merupakan dokumen cetak

    menu kartu persediaan barang bagian gudang bahan baku, gudang barang

    dalam proses dan gudang barang jadi. Dokumen ini digunakan untuk

    mencatat setiap perubahan jumlah masuk dan keluarnya barang

    berdasarkan tanggal terjadinya serta satu jenis kode barang yang berkaitan.

  • 64

    Gambar 38. Dokumen Gudang Bahan Baku / Gudang Barang Dalam

    Proses / Gudang Barang Jadi – Kartu Persediaan Barang

    Laporan Kartu Persediaan Barang

    Laporan Kartu Persediaan Barang merupakan dokumen laporan

    yang berisi daftar kartu persediaan secara keseluruhan dalam periode

    waktu tertentu. Laporan ini sebagai hasil rekap atas aktivitas keluar dan

    masuknya barang ke masing – masing gudang untuk semua jenis kode

    barang yang ada. Laporan ini berisi periode waktu, tanggal, nama dan

    jumlah barangnya. Form ini merupakan form yang bersifat history,

    sehingga riwayat jumlah masuk dan keluar barang dapat dicek dan

    diketahui ketika akan melihat riwayat pada tanggal tertentu.

  • 65

    Gambar 39. Dokumen Gudang Bahan Baku / Gudang Barang Dalam

    Proses / Gudang Barang Jadi – Laporan Kartu Persediaan Barang

  • 66

    5. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa CV.

    HARUM SEJAHTERA memerlukan sistem informasi secara

    terkomputerisasi yang berkaitan dengan aktivitas persediaan. Sistem

    informasi ini disusun berdasarkan database dan dirancang dengan

    tampilan yang mudah dipahami, sehingga sistem informasi ini diharapkan

    dapat membantu para pengguna melakukan pencatatan dengan mudah dan

    mengontrol setiap pergerakan persediaan serta dapat mengurangi

    terjadinya kesalahan dalam pengoperasian aplikasi sistem persediaan CV.

    Harum Sejahtera.

    KETERBATASAN

    Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kesulitan bertemu

    langsung dengan kepala bagian manajemen yang sekaligus menjadi

    pemilik perusahaan ini. Kepala bagian manajemen ini yang melakukan

    transaksi langsung dengan supplier dan pelanggan mengenai harga. Oleh

    karena itu informasi dan data-data mengenai harga pembelian barang dan

    harga jual barang tidak dapat diperoleh oleh peneliti.

    SARAN

    Berdasarkan pengujian aplikasi ini di CV. Harum Sejahtera, para

    pengguna aplikasi ini merasa bahwa tugas dan aktivitas kerjanya semakin

  • 67

    mudah dan teratur. Aplikasi sistem ini memberikan dampak positif dan

    membantu pencatatan terkait aktivitas persediaan CV.Harum Sejahtera,

    oleh karena hal tersebut aplikasi ini sebaiknya dapat digunakan untuk

    menjaga kepastian mengenai jumlah barang dan kondisi setiap jenis

    barang di masing – masing gudang. Sehingga aplikasi sistem ini dapat

    berperan sebagai kontrol persediaan di masing – masing gudang.

    Pemilik hendaknya melakukan pelatihan rutin bagi para

    karyawannya, sehingga mereka tidak merasa asing dengan pemakaian

    aplikasi terkomputerisasi ini.

    Para pengguna harus memahami hak pakai nya masing-masing

    supaya dapat mencegah terjadinya kecurangan oleh pihak – pihak yang

    tidak berkewenangan menjalankan aplikasi sistem tersebut.

    Untuk mencegah terjadinya error pada aplikasi, perawatan

    terhadap sistem ini juga harus dilakukan yaiut dengan melakukan backup

    data serta menyimpan dokumen – dokumen tercetak dengan baik dan

    aman.

  • 68

    DAFTAR PUSTAKA

    Bodnar, George H., Hopwood, William S. 2003. Sistem Informasi Akuntansi,

    Edisi Kedelapan. Jakarta:PT INDEKS Kelompok Gramedia

    Bunafit, Nugroho. 2005. Pengembangan Pemrogram WAP dan PHP.

    Yogyakarta:Gaya Media

    Handayani, Rini. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Fektivitas

    Sistem Informasi pada Organisasi Sektor Publik. Jurnal Akuntansi &

    Keuangan Volume 12 Nomor 1. Surabaya

    Jogiyanto, H.M. 1991. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

    Terstruktur, Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi

    Offset

    Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi

    Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2002. Akuntansi

    Intermediete, Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh.

    Jakarta:Erlangga

    Kroenke, David M. 2000. Database Processing: Fundamentals, Design &

    Implementation, Seventh Edition, United State of America:Prentice

    Hall

    M.Scott, George. 2001. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.

    Mc.Graw-Hill, inc

    Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi,Edisi ke-3. Jakarta:Salemba Empat

  • 69

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 14. Revisi 2008. 26 Februari

    2008. Jakarta.

    Romney, B. dan Steinbart, J. 2009. Accounting Information Systems Eleventh

    Edition. United States:Prentice Hall

    Sentosa. 1992. Pengaruh Perkembangan Basis Data Relasional Terhadap Teknik

    Double Entry Bookkeeping.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, halaman

    1-15

  • 70

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    NAMA : YONATHAN KUSUMA JAYA

    NIM : 232010038

    ALAMAT ASAL : JL. OSAMALIKI RT:08 RW:10, SALATIGA

    JUDUL SKRIPSI : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

    PERSEDIAAN PADA CV. HARUM

    SEJAHTERA

    RIWAYAT PENDIDIKAN :

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS, UKSW SALATIGA,

    LULUS TAHUN 2014

    SMA NEGERI 3 SALATIGA, LULUS TAHUN 2010

    SMP PANGUDI LUHUR AMBARAWA, LULUS TAHUN 2007

    SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA, LULUS TAHUN 2004

    PENGALAMAN PANITIA / KERJA:

    PANITIA “SOCEV LEGEND” 2012

    SENAT FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS 2012-2013

    ASSISTEN DOSEN “MAKRO EKONOMI” SMT GENAP 2012/2013

    ASSISTEN DOSEN “MANAJEMEN OPERASI” SMT ANTARA

    2012/2013

    ASSISTEN DOSEN “MANAJEMEN OPERASI” SMT GANJIL

    2013/2014

    ASSISTEN DOSEN “MATEMATIKA BISNIS” SMT GANJIL

    2013/2014