PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEBSITE DI PH MASA CREATIVE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Bagas Wido Permana 12.11.6697 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK
BERBASIS WEBSITE DI PH MASA CREATIVE
YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Bagas Wido Permana
12.11.6697
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
1
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK BERBASIS
WEBSITE DI PH MASA CREATIVE YOGYAKARTA
Bagas Wido Permana1), Robert Marco2)
1) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Teknik Universitas Islam Indonesia
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected]), [email protected])
Abstract - MASA CREATIVE is a production house that
specializes in photography and videography. To make the
company developed and more advanced, the required co-
ordination within the team a more structured and systematic.
It would facilitate the performance of each employee to
complete the project with a maximum. But in fact often
found any problems in the project. Employee performance
reporting is still done manually and not structured. So that
project management is less effective and efficient. In
addition to the assignment of time will be longer.
Therefore, the researcher tried to analyze some of the
fundamental problems that exist with PIECES analysis
method to compare between manual system with a system to
be built. In addition, researchers also perform system design
with DFD process model, database design, design
relationships between tables, interface design. From analysis
and design that has been done, produced a web-based
information system that temporarily can be implemented in
Rumah Produksi MASA CREATIVE.
Keywords: Information Systems, Project Management,
Production House, Analysis, Design and Implementation
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Memasuki dunia globalisasi dalam suatu perusahaan
swasta maupun instansi pemerintahan, penerapan sistem
informasi sangat dibutuhkan karena perkembangan teknologi
yang sangat pesat menuntut suatu perusahaan atau instansi
untuk memperoleh informasi yang lebih tepat dan akurat.
Sistem informasi yang mendukung dapat membuat kinerja
pekerja dalam perusahaan dapat terlaksana dengan baik serta
dapat menangani berbagai pengolahan data dengan
menggunakan teknologi informasi.
Salah satu perusahaan yang menggunakan teknologi
informasi adalah production house (PH). PH merupakan
sebuah rumah produksi yang memiliki kegiatan utama
memproduksi suatu program baik untuk acara televisi, film
layar lebar, profil perusahaan, video klip maupun iklan media
elektronik. Kegiatan dimulai dari perencanaan, shooting,
editing sampai pemasaran produk. Dalam hal ini, pemanfaatan
teknologi informasi telah disamakan dengan produktivitas dan
efektivitas.
Tidak cukup dengan pemasaran yang tepat sasaran,
koordinasi tim kerja yang sistimatis dan terstruktur pun tak
kalah diutamakan dalam suatu perusahaan. Penggunaan
teknologi informasi berupa sistem informasi manajemen bagi
karyawan akan berpengaruh dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya di suatu perusahaan tertentu. Hal itu meliputi
aktivitas karyawan seperti menunjang dan memudahkan
karyawan untuk tidak lagi melakukan tugas secara manual
sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara efektif dan
efisien. Tak terkecuali bagi perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa dokumentasi multimedia khususnya fotografi dan
videografi.
Dalam hal pengerjaan proyek, PH Masa Creative
sering menemukan adanya kendala saat bekerja. Kendala
tersebut berupa pelaporan kinerja karyawan yang masih
dilakukan manual dan belum terstruktur. Sehingga manajemen
proyek masih kurang efektif dan efisien. Seperti contoh proses
pengerjaan yang dilakukan apabila ada proyek adalah dimulai
dari manajer melakukan pembagian tugas serta pemberian
draft pada karyawan, kemudian karyawan tersebut mengerjaan
pekerjaan tersebut, setelah selesai karyawan memberikan
laporan pekerjaan pada manajer secara langsung face to face.
Manajer lalu memeriksa kembali laporan yang telah
dikerjakan karyawan. Hal tersebut dirasa kurang efektif dan
memakan banyak waktu.
Dengan permasalah yang sedang dihadapi oleh PH.
Masa Creative, maka peneliti merancang sebuah sistem
informasi berbasis web untuk mengatasi masalah tersebut.
Sehingga dapat menciptakan manajemen sistem kerja yang
efektif dan efisien antara manajer dan karyawan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan,
dapat diidentifikasi permasalahan bahwa pembagian dan
pelaporan kinerja karyawan yang dilakukan masih secara
manual dan belum terstruktur. Oleh karena itu permasalahan
yang dapat dirumuskan adalah : Bagaimana merancang sistem
informasi manajemen proyek berbasis website yang efektif
dan efisien bagi manajer dan karyawan di PH Masa Creative
Yogyakarta?
1.3 Batasan Masalah Untuk menjawab pokok permasalahan seperti yang
telah diuraikansebelumnya dan untuk menghindari
penyimpangan dalam perubahan, serta memperhatikan
keterbatasan yang ada, maka penulis akan membatasi pada
beberapa masalah diantaranya :
2
1. Menganalisis kebutuhan sistem informasi manajemen
proyek pada PH. Masa Creative.
2. Perancangan dan pembuatan sistem informasi
pembagian tugas dan pelaporan kinerja karyawan yang
ditujukan khusus untuk kebutuhan teknologi informasi
PH. Masa Creative.
3. Data yang diolah oleh sistem meliputi data identitas
karyawan, data jenis, project, data kegiatan, jobdesc, dan
laporan.
1.4 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara-cara:
1.4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Wawancara
Pada tahap ini merupakan langkah awal peneliti untuk
memulai penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan
data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada
narasumber untuk menggali informasi lebih mendalam.
b. Studi Kepustakaan
Pada tahap ini peneliti mempelajari buku-buku maupun
sumber-sumber lain dari internet guna mencari teori-
teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
dalam penelitian ini.
1.4.2 Perancangan
Tahapan ini merupakan penentuan arah rancangan
sistem aplikasi yang akan dibuat. Sistem akan dirancang
dengan beberapa metode perancangan sistem guna
membentuk cara kerja sistem. Pada penelitian ini penulis
menggunakan DFD. Pada tahap ini pengembangan sistem
dilakukan dengan menggunakan beberapa software yaitu:
a. Notepad++ untuk pembuatan sistem (script program).
b. Xampp untuk penyediaan server local dan database
MySQL.
c. PHP, HTML dan CSS untuk bahasa pemrograman web.
Kemudian, dilakukan pengujian terhadap sistem yang
telah dibuat dengan beberapa metode untuk mengetahui
kelemahan sistem. Setelah dianggap sudah tidak ada lagi
masalah, sistem siap untuk diimplementasikan.
2. Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
Sheren (2013) melakukan penelitian tentang
“Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi”.
Penelitian tersebut dilakukan pada sebuah software house.
Dalam penelitiannya tersebut lebih menjelaskan tentang
analisis sistem, pengembangan sistem dan pengembangan
sistem yang diusulkan. Program aplikasi web manajemen
proyek sistem informasi yang selesai dibuat dilakukan uji
coba menggunakan skenario uji coba dan kombinasi inputan
agar memastikan bahwa program telah sesuai dengan tujuan
pembuatan aplikasi.
Legiman & Rahmansyah (2014) didalam
penelitiannya yang terkait perancangan sistem informasi
manajemen proyek berbasis website pada CV. Graha Citra
Rekayasa, aplikasi website yang dibangun bertujuan
memberikan kemudahan bagi manajer dalam mengawasi
semua proses proyek yang berjalan, pengontrolan pengerjaan
proyek, sinkronisasi antara jadwal dan pengerjaan proyek dan
proses pelaporan akhir proyek yang berjalan. Sistem tersebut
menghasilkan laporan laporan yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan.
2.2 Definisi Sistem
Menurut Murdick dan Ross (1993), sistem dapat
didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan
satu dengan lainnya yang saling berkaitan untuk suatu tujuan
bersama [1].
Namun pada kenyataannya terdapat banyak jenis
sistem yang ada di dunia, hal ini menyebabkan terjadinya
keanekaragaman pendefinisian sistem yang mengacu pada
sistem nyata dan disiplin ilmu para ahli. Menurut Taufiq
(2013) dari berbagai sistem yang ada, menurut jenisnya sistem
dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem fisik dan sistem
abstrak. Sistem fisik merupakan sebuah sistem yang bisa
dilihat secara fisik sedangkan sistem abstrak merupakan
sebuah sistem yang tidak bisa dilihat secara kasat mata namun
bisa dimengerti langkah-langkah hasilnya [2].
2.2.1 Karakteristik Sistem
Untuk mengembangkan suatu sistem, maka perlu
membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya.
Berikut adalah karakteristik yang dapat membedakan sistem
satu dengan yang lainnya (Fatta, 2007)[3]:
1. Batasan (boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang
termasuk di dalam sistem dan mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan (environment)
Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang
menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu
sistem.
3. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh
suatu sistem.
4. Keluaran (output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen,
tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan
untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu
sistem.
5. Komponen (component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang
mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
(output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari
sebuah sistem.
6. Penghubung (interface)
Tempat di mana komponen atau sistem dan
lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan
sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku
dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media
penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan
3
berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan
komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
2.3 Pengertian Website
Website adalah kumpulan halaman-halaman yang
digunakan untuk mempublikasikan informasi berisikan
dokumen-dokumen multimedia berupa teks, gambar dan
program multimedia lainnya berupa animasi (gambar gerak,
tulisan gerak), suara dan atau gabungan dari semuanya itu
baik yang bersifat statis maupun dinamis. Website dapat
diakses menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer
protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat
lunak yang disebut browser (Arief, 2011) [4].
2.4 Definisi Sistem Informasi Manajemen Proyek
Menurut Taufiq (2013) sistem Informasi Manajemen
Proyek merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling
terintegrasi serta berkolaborasi dalam membantu manajemen
dalam menyelesaikan permasalahan dan memberikan
informasi yang berkualitas kepada manajemen dengan cara
mengolah data dengan komputer sehingga dapat bermanfaat
bagi pengguna, atau dengan kata lain Sistem Informasi
Manajemen Proyek merupakan suatu sistem informasi
berbasis komputer yang digunakan oleh manajemen untuk
memproses data dan memberikan informasi yang berkualitas
guna menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik [2].
Sistem Informasi Manajemen Proyek berbasis
Website merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk
mengolah data-data menggunakan teknologi komputer dengan
media komunikasi internet. Data-data yang meliputi data
identitas karyawan, data jenis, project, data kegiatan, jobdesc
dan laporan dapat diakses melalui halaman website.
3. Analisis dan Perancangan
3.1 Analisis PIECES
Dalam sebuah sistem tentunya terdapat berbagai
permasalahan yang perlu untuk diidentifikasi kelemahannya
dan kemudian diatasi. Untuk mengatasi permasalahan dalam
sistem tersebut biasanya dilakukan analisis sistem. Salah satu
metode yang dapat digunakan adalah analisis PIECES. Hasil
dari analisis PIECES tersebut berupa dokumen kelemahan
sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan
yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan
(Fatta, 2007) [3].
Analisis PIECES merupakan analisa yang melihat
sistem dari sisi performance, information, economy, control,
efficiency dan service (Fatta, 2007) [3].
3.1.1 Analisis Kinerja Sistem (Performance)
Analisis performance ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1
Parameter Hasil Analisis
Jumlah Informasi
(troughput)
Dengan sistem yang masih manual,
jumlah proyek yang dihasilkan dalam
sebulan pada proses pengumpulan
proyek hanya ± 60% yaitu 3 proyek
dari 5 keseluruhan proyek yang
didapat.
Waktu Tunggu
(response time)
PH. Masa Creative menetapkan 5
proyek dalam sebulan. Namun terjadi
keterlambatan 2 s.d 3 minggu.
3.1.2 Analisis Informasi (Information)
Analisis informasi ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2
Parameter Hasil Analisis
Akurasi Informasi yang dihasilkan tidak akurat
karena sering terjadi miskomunikasi
dalam memberikan pengarahan antara
manajer dan karyawan.
Relevansi Informasi sebagian besar tidak relevan,
hasil informasi yang dihasilkan tidak
sesuai dengan yang ditentukan.
Tepat Waktu Pengerjaan proyek membutuhkan waktu
yang lama karena masih menggunakan
cara manual.
3.1.3 Analisis Ekonomi (Economy)
Analisis ekonomi ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3
Hasil Analisis
Sistem lama membutuhkan banyak biaya operasional yang
sebenarnya dapat diminimalisasi, diantaranya kertas-kertas
arsip yang jumlahnya tidak sedikit, tempat penyimpanan
data yang cukup besar, dan besarnya kebutuhan tenaga
pengelola baik dalam hal administrasi maupun akomodasi.
3.1.4 Analisis Pengendalian (Control)
Analisis pengendalian ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4
Hasil Analisis
Pada sistem lama, pembagian tugas terkadang masih tidak
sesuai dengan apa yang harus dilakukan oleh bidang
keahlian masing-masing karyawan. Oleh karena itu
pengerjaan proyek dapat menjadi tidak maksimal.
3.1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)
Analisis efisiensi ditunjukkan pada tabel 5.
Tabel 5
Hasil Analisis
Proses penyampaian tugas sangat tidak efisien karena
dilakukan secara face to face dalam pembagian kerja,
pengumpulan laporan kerja dan pemeriksaan, oleh manajer.
3.1.6 Analisis Layanan (Service)
Analisis layanan ditunjukkan pada tabel 6.
Tabel 6
Hasil Analisis
Pengelolaan pembagian tugas pada sistem lama
menyebabkan terjadi keterlambatan dalam penyelesaian
proyek. Hal tersebut mengakibatkan semua pihak terkait
merasa kurang puas.
4
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan fungsi utama dari
sistem. Adapun sistem yang dibangun harus mampu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan antara lain:
a. Sistem harus dapat melakukan pendataan tugas dari setiap
proyek dan menampilkan data tugas dari sistem secara
cepat dan tepat:
- Sistem dapat memasukkan, mengubah, dan menghapus
data karyawan, proyek, kegiatan dan jobdesc.
b. Sistem harus dapat menghasilkan manajemen proyek yang
akurat mengenai penugasan yang sebenarnya.
- Sistem dilengkapi validasi untuk pengisian data proyek
- Sistem dapat melakukan pelaporan status tugas sebagai
lampiran bukti penyelesaian tugas
- Sistem dapat mengakomodir karyawan
c. Sistem harus dapat memaksimalkan manfaat dan
meminimalkan biaya operasional untuk manajemen proyek
dalam hal penugasan.
- Sistem bersifat client-server. Sehingga kebutuhan
operasional bisa diminimalisir.
d. Sistem harus dapat memberikan pengendalian terhadap
data-data penugasan.
- Sistem dilengkapi dengan sistem login dan hak akses
pengguna.
e. Sistem harus dapat mengurangi beban kerja pengguna
dengan memberikan kemudahan dalam pengoperasian
sistem sehingga efisiensi sumberdaya terpenuhi.
- Proses pengisian data tugas pada sistem dilakukan secara
mandiri oleh setiap karyawan.
- Sistem dapat menampilkan data tugas seluruh karyawan
yang telah diisikan oleh masing-masing karyawan,
sehingga beban kerja untuk pelaporan penyelesaian
tugas pada sistem sebelumnya berkurang.
f. Sistem harus dapat menghasilkan informasi yang
memuaskan bagi pengguna.
- Sistem dapat menghasilkan laporan tugas yang
mencakup kinerja karyawan.
- Informasi laporan manajemen proyek yang dihasilkan
secara lengkap dapat di cetak secara langsung maupun di
simpan dalam bentuk tabel.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
1. Kebutuhan Perangkat Keras
a. Harddisk minimal 80 GB
b. Memory/RAM 500 MB
2. Kebutuhan Prangkat Lunak
a. Web Server Apache
b. Database Mysql
c. Browser
3. Kebutuhan Internet
a. Bandwith minmal 80 GB
b. Disk Space minimal 100 MB
3.3 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem merupakan proses yang
menganalisis permasalahan yang telah ditentukan sesuai
dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis
kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem yang akan
diterapkan sebagai pengembangan sistem lama layak dipakai
atau tidak.
3.3.1 Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis berkaitan dengan kebutuhan sistem
yang akan disusun dari aspek teknologi yang akan digunakan.
Jika teknologi yang akan digunakan untuk pengembangan
sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, murah, dan
tingkat pemakaiannya mudah maka secara teknis usulan
kebutuhan sistem bisa dinyatakan layak.
PH. Masa Creative sudah memiliki beberapa unit
komputer dan laptop yang memiliki spesifikasi yang cukup
untuk penerapan sistem informasi manajemen proyek dalam
hal penugasan yang akan dibangun. Pengguna (user) yang
dapat mengoperasikan komputer juga sudah tersedia dengan
tingkat pengetahuan ilmu komputer yang baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dari segi teknis, sistem
informasi manajemen proyek dalam hal penugasan layak
untuk digunakan.
3.3.2 Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek.
Suatu sistem dapat dikatakan layak secara operasional, jika
sistem dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
pengguna sistem. Informasi yang dihasilkan sistem harus
merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan user disaat
user menginginkannya.
3.3.3 Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi pada penerapan dan
pengembangan suatu sistem menyangkut tentang besarnya
biaya yang akan dikeluarkan dengan harapan manfaat yang
lebih besar yang akan diperoleh dari pengembangan sistem
informasi tersebut. Sistem akan dikatakan layak jika manfaat
lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan.
3.4 Perancangan Sistem
3.4.1 Bagan Alir (Flowchart)
Gambar 1. Flowchart data akun
5
Gambar 2. Flowchart data manajemen proyek
3.4.2 Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 3. DVD level 0
Gambar 4. DVD level 1
3.5 Perancangan Basis Data
3.5.1 Relasi Antar Tabel
Gambar 5. Relasi antar tabel
3.6 Perancangan Antar Muka Pengguna
Gambar 6. Rancangan form login
Gambar 7. Rancangan form halaman utama
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk
mengimplementasikan rancangan yang disusun supaya dapat
diwujudkan dengan bahasa pemrograman. Bahasa
pemrograman yang digunakan pada sistem informasi
manajemen project ini adalah PHP.
6
4.2 Pembuatan Database dan Sistem
Sebelum membangun sebuah sistem informasi
manajemen project tahapan awal yang dilakukan adalah
membuat database. Dalam pembuatan database ini
menggunakan server MySQL pada phpMyAdmin.
4.3 Implementasi Halaman antar Muka
4.3.1 Form Login
Gambar 8. Form login
4.3.2 Halaman Utama (Beranda)
Gambar 9. Halaman utama (beranda)
4.3.3 Data Pegawai
Gambar 10. Tampilan daftar pegawai
4.3.4 Data Project
Gambar 11. Daftar data project
4.3.5 Data Kegiatan
Gambar 12. Daftar data kegiatan
4.3.6 Jobdesc
Gambar 13. Daftar jobdesc project
Gambar 14. Daftar jobdesc kegiatan
7
4.3.7 Laporan
Gambar 15. Form laporan cetak
5. Kesimpulan
Dengan adanya penelitian dan pembuatan “Sistem
Informasi Manajemen Proyek Berbasis Website di PH Masa
Creative”, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Untuk membangun Sistem Informasi Manajemen Proyek
yang baik harus menganalisa terlebih dahulu bagaimana
sistem yang sesuai dengan masalah yang ada di objek
penelitian yaitu PH Masa Creative.
2. Sistem Informasi Manajemen Proyek pada PH Masa
Creative berbasis website dibuat dengan menggunakan
pemrograman php, html, css, serta menggunakan kode
sumber tampilan dari bootsrap yang memiliki tampilan
responsif dan mudah di operasikan.
3. Sistem Informasi Manajemen Proyek yang dibuat dapat
memudahkan kegiatan olah data project di rumah produksi
tersebut karena sistem dapat mengelola data pegawai, data
project, data kegiatan dan data jobdesc.
4. Sistem ini menghasilkan output berupa laporan data project
dan data kegiatan.
Daftar Pustaka
[1] Murdick, R. G & Ross, J. O. 1993. Perancangan dan
Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
[2] Taufiq, R. 2013. Sistem Informasi Manajemen Konsep
Dasar, Analisis Data, dan Metode Pengembangan.
Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm 1.
[3] Fatta, H. A. 2007. Analisis & Perancangan Sistem
Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan &
Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
[4] Arief, M. R. 2011. Pemrograman Web Dinamis
menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Biodata Penulis
Bagas Wido Permana, Memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom), jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM
Yogyakarta, lulus tahun 2016.
Robert Marco, Memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.T),
jurusan Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, lulus
tahun 2007. Memperoleh gelar Magister Teknik (M.T)
Program Pasca Sarjana Magister Teknik Universitas Islam
Indonesia, lulus tahun 2010. Saat ini menjadi dosen di STMIK
AMIKOM Yogyakarta.