Top Banner
PERANCANGAN REBRANDING SEPATU BAYI RIER UNTUK PASAR EKONOMI KELAS MENENGAH Rido Eka Putra 1 , Deddi Duto Hartanto 2 , Merry Sylvia 3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto 121-131, Surabaya Email: [email protected] Abstrak Produk Rier pertama kali dibuat dengan meniru produk sepatu bayi yang sedang laku di pasar grosir. Lalu brand ini meneruskan pasarnya di pasar grosir. Namun, hingga bertahun-tahun main di pasar grosir, merek Rier masih tidak dikenali oleh konsumen. Ternyata hal tersebut terjadi karena insight para pembeli di pasar grosir hanya sekedar beli berbagai variasi model dan harga tanpa betul-betul peduli pada merek. Hal itu menimbulkan menurunnya penjualan saat ada merek asing yang lebih murah muncul di pasar grosir. Untuk itu dilakukan rebranding pada produk Rier. Rebranding dilakukan dengan cara upscaling, di mana perusahaan menciptakan merek baru dengan menyasar pasar yang lebih tinggi tanpa menghentikan produksi merek lama. Strategi ini tidak menimbulkan resiko jika peluncuran brand baru gagal, karena ada backup penjualan brand lama. Brand baru bernama Pabped, produknya mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai sepatu dan boneka jari. Promosi dilakukan dengan menggunakan media sosial, dengan menawarkan konsep kado dan media alternatif untuk mendongeng. Pemasaran dilakukan di toko bayi di Sidoarjo dan media sosial Instagram. Kata kunci: rebranding, sepatu bayi, boneka, desain tahan lama. Abstract Title: Rebranding Design of Rier Baby Shoes for Middle Class Economy Market Rier's products were first made by imitating baby shoe products that were sold well in the wholesale market. And then this brand sell its products in the wholesale market. However, for the major years in the wholesale market, the Rier brand was still not recognized by consumers. Apparently it happened because the insight of buyers in the wholesale market was to buy only buy a variety of models and prices without really care about the brand. This insight made the sales decrease when there are cheaper brands appearing in the wholesale market. That is why Rier was rebranded. Rebranding is done by way of upscaling, in which the company builds a new brand by targeting a higher market without delaying the production of the old brand. This strategy does not pose a risk if the new brand fails, because there is a backup of old brand sales. Pabped is the name of the new brand. The product has a dual function, shoes and finger puppets. Promotion is done by using social media, by offering the concept of gift and alternative media for storytelling. Marketing is done at baby shop in Sidoarjo and using instagram as the social media. Keywords: rebranding, baby shoes, doll, sustainable design. Pendahuluan Usaha mikro, yang terdiri dari pengusaha kecil, wiraswastawan, wirausahawan, dan pedagang- pedagang kecil, merupakan salah satu barometer perekonomian Indonesia. Usaha mikro bahkan bisa menyokong perekonomian negara, seperti yang terjadi saat krisis ekonomi 1998 silam. Namun saat ini usaha mikro kerap menghadapi kesulitan, terutama para produsen lokal. Hal ini disebabkan oleh produk Cina yang masuk ke Indonesia. Produk Cina yang bersifat masal dan besar membuat harganya menjadi murah, sehingga mengancam produk-produk dari usaha kecil dalam negeri. Salah satu produk lokal yang bersaing langsung dengan produk Cina adalah home industry sepatu bayi Rier. Home industry sepatu bayi Rier berlokasi di
10

perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

Jan 12, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

PERANCANGAN REBRANDING SEPATU BAYI RIERUNTUK PASAR EKONOMI KELAS MENENGAH

Rido Eka Putra1, Deddi Duto Hartanto2, Merry Sylvia3

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra,Siwalankerto 121-131, Surabaya

Email: [email protected]

Abstrak

Produk Rier pertama kali dibuat dengan meniru produk sepatu bayi yang sedang laku di pasar grosir. Lalu brandini meneruskan pasarnya di pasar grosir. Namun, hingga bertahun-tahun main di pasar grosir, merek Rier masihtidak dikenali oleh konsumen. Ternyata hal tersebut terjadi karena insight para pembeli di pasar grosir hanyasekedar beli berbagai variasi model dan harga tanpa betul-betul peduli pada merek. Hal itu menimbulkanmenurunnya penjualan saat ada merek asing yang lebih murah muncul di pasar grosir. Untuk itu dilakukanrebranding pada produk Rier. Rebranding dilakukan dengan cara upscaling, di mana perusahaan menciptakanmerek baru dengan menyasar pasar yang lebih tinggi tanpa menghentikan produksi merek lama. Strategi ini tidakmenimbulkan resiko jika peluncuran brand baru gagal, karena ada backup penjualan brand lama. Brand barubernama Pabped, produknya mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai sepatu dan boneka jari. Promosi dilakukandengan menggunakan media sosial, dengan menawarkan konsep kado dan media alternatif untuk mendongeng.Pemasaran dilakukan di toko bayi di Sidoarjo dan media sosial Instagram.

Kata kunci: rebranding, sepatu bayi, boneka, desain tahan lama.

Abstract

Title: Rebranding Design of Rier Baby Shoes for Middle Class Economy Market

Rier's products were first made by imitating baby shoe products that were sold well in the wholesale market. Andthen this brand sell its products in the wholesale market. However, for the major years in the wholesale market,the Rier brand was still not recognized by consumers. Apparently it happened because the insight of buyers inthe wholesale market was to buy only buy a variety of models and prices without really care about the brand.This insight made the sales decrease when there are cheaper brands appearing in the wholesale market. That iswhy Rier was rebranded. Rebranding is done by way of upscaling, in which the company builds a new brand bytargeting a higher market without delaying the production of the old brand. This strategy does not pose a risk ifthe new brand fails, because there is a backup of old brand sales. Pabped is the name of the new brand. Theproduct has a dual function, shoes and finger puppets. Promotion is done by using social media, by offering theconcept of gift and alternative media for storytelling. Marketing is done at baby shop in Sidoarjo and usinginstagram as the social media.

Keywords: rebranding, baby shoes, doll, sustainable design.

Pendahuluan

Usaha mikro, yang terdiri dari pengusaha kecil,wiraswastawan, wirausahawan, dan pedagang-pedagang kecil, merupakan salah satu barometerperekonomian Indonesia. Usaha mikro bahkan bisamenyokong perekonomian negara, seperti yang terjadisaat krisis ekonomi 1998 silam.

Namun saat ini usaha mikro kerap menghadapikesulitan, terutama para produsen lokal. Hal inidisebabkan oleh produk Cina yang masuk keIndonesia. Produk Cina yang bersifat masal dan besarmembuat harganya menjadi murah, sehinggamengancam produk-produk dari usaha kecil dalamnegeri.Salah satu produk lokal yang bersaing langsungdengan produk Cina adalah home industry sepatu bayiRier. Home industry sepatu bayi Rier berlokasi di

Page 2: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

Griya Flamboyan, Kecamatan Tulangan, KabupatenSidoarjo. Sepatu bayi Rier memproduksi sepatu bayiberbahan kain dengan hiasan boneka, bunga, dangambar bordil. Sepatu bayi Rier memproduksibeberapa model sepatu bayi yang dibedakan menurutbentuk permukaan dan bahannya. Tidak adapembedaan ukuran sepatu dalam produksi, semuaberukuran all-size. Model didapat dari modifikasimodel-model sepatu yang sudah ada di toko-toko bayi.Pembuatan sepatu dilakukan secara manual.Pengerjaannya melibatkan dua orang pengatur alurproduksi serta dua puluh penjahit lepas yangmengerjakan pekerjaannya di rumah masing-masing.Target market sepatu bayi Rier adalah kalanganmenengah ke bawah. Sebagian besar produknyadipasarkan di toko grosir kota besar, seperti Surabaya,Malang, dan Bali.Sepatu bayi Rier hampir tidak pernah berpromosi.Pembeli mengetahui produk Rier hanya dari tokogrosir. Namun hanya sebatas pembelian produk saja,pembeli tidak sadar brand Rier yang merupakanproduk lokal. Pernah ada promosi berupa hadiahbarang saat toko grosir mencapai target penjualantertentu, seperti rice cooker dan kipas angin.Sayangnya promosi ini tidak begitu banyakmembantu, sehingga sekarang dihentikan.Ketatnya persaingan di pasar grosir membuat sepatubayi Rier juga tidak dapat mematok harga tinggi,padahal harga bahan terus naik dari waktu ke waktu.Hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataanbahwa sepatu bayi Rier telah lama berkecimpung dipasar tersebut.Untuk itu perlu dilakukan rebranding agar brandsepatu bayi Rier dikenal dan memiliki konsumenloyal, serta agar pendapatannya meningkat sepertisedia kala.

Rumusan Masalah

Bagaimana me-rebranding sepatu bayi Rier untukkonsumen ekonomi kelas menengah?

Tujuan Perancangan

Me-rebranding sepatu bayi Rier untuk konsumenekonomi kelas menengah.

Data Yang Dibutuhkan

Data PrimerData primer merupakan data yang diperoleh langsungdari lokasi objek perancangan. Data primer yangdibutuhkan adalah product knowledge dari sepatubayi Rier dan faktor yang membuat target audienceingin membeli sepatu bayi.Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dariluar lingkup objek penelitian. Data sekunder yangdibutuhkan untuk perancangan adalah informasimengenai dunia fashion bayi dan desain yang cocokuntuk bayi.

Metode Pengumpulan Data

Data didapat dari wawancara kepada pemilikperusahaan, observasi di toko perlengkapan bayi,serta mengumpulkan data melalui internet.

Metode Analisis Data

SWOTAnalisis data perusahaan terhadap saingan diolahmenggunakan metode SWOT. Metode ini dapatmengungkap kekuatan, kelemahan, kesempatan, danancaman yang dimiliki perusahaan jika dibandingkandengan perusahaan saingan.Why TestMetode why test digunakan untuk mendapat insightpara target audience. Di mana target audience akanterus ditanya tentang motif melakukan suatu tindakanhingga dapat diketahui motif murninya.

Data Perusahaan

Profil PerusahaanPerusahaan yang dijadikan objek perancangan tugasakhir adalah home industry sepatu bayi Rier yangberlokasi di Perumahan Griya Flamboyan, KecamatanTulangan, Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan ini berdiripada tahun 2000.

Gambar 1. Logo Perusahaan Rier

Pengelola PerusahaanHome industry sepatu bayi Rier dikelola olehpasangan Bapak Agus Purnomo dan Ibu HaniSumarni. Pengelolaan home industry dibantu oleh duapengatur alur produksi dan dua puluh penjahit lepasyang berasal dari penduduk lokal.

Page 3: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

Analisis Permasalahan

Dari segi desain, sepatu bayi Rier sangat kurang.Terdapat karakter “hello kitty” yang melanggar hakcipta. Lalu logotypenya juga tidak dapat dibaca jelaskarena warnanya bertabrakan dengan warnabackground. Background wadahnya sangat ramai, danwarnanya tidak harmonis dengan produk.Dari segi produk, sepatu bayi Rier sama seperti parakompetitornya, yaitu tidak mempunyai value.Akhirnya sepatu bayi Rier hanya menjadi produkyang biasa-biasa saja. Dan produk yang biasa-biasasaja tidak akan mampu menarik perhatian konsumen.Akibatnya, produk ini tidak memiliki konsumen loyal.Selain itu brand Rier juga jadi tidak dikenali olehkonsumen.Dari segi harga, sepatu bayi Rier termasuk cukupkompetitif, dapat bersaing di pasaran. Hanya saja halitu membuat keuntungan menjadi makin tipis. Hal inidisebabkan karena sepatu bayi Rier masih belumdapat produksi secara massal. Dengan harga yangrelatif sama, biaya produksi yang dikeluarkan sepatubayi Rier lebih besar dari pesaing. Hal ini sangatberbahaya untuk perkembangan jangka panjang.Dengan semakin kecilnya keuntungan, makaperusahaan akan makin sulit berkembang.Permasalahan lain datang dari segi promosi. Tidakada promosi menarik yang bisa dibuat, karena brandRier sendiri tidak mempunyai value lebih yang dapatditawarkan kepada target audience.Jadi kesimpulan masalah dari sepatu bayi Rier adalahkurangnya value dalam brand.

Data Wawancara

Dari hasil wawancara, diketahui bahwa mayoritastarget audience memilih jalur offline untuk membeliperlengkapan bayi, termasuk sepatu. Alasan utamanyaadalah agar mereka dapat mengecek kualitas produkyang ingin dibeli.Kualitas tersebut semakin penting ketika peralatanbayi dibeli untuk anak mereka sendiri atau untukkenalan dekat. Namun untuk peralatan bayi yangdigunakan sebagai kado, kemasan yang menarik danterlihat mahal lebih diutamakan dari pada kualitasproduk itu sendiri.Konsumen yang biasa beli di toko seperti Suzannaatau Kitty biasanya pasti sudah pernah mencoba untukbeli secara online, entah dari instagram, facebook,atau situs jual beli online (lazada, tokopedia, dansebagainya). Sedangkan konsumen yang selama inibeli di toserba atau pasar biasanya takut mencoba belisecara online.Rata-rata sepatu bayi yang dimiliki bayi usia 6 bulanadalah lima pasang. Para narasumber mengaku bahwatidak ada jadwal khusus untuk beli. Biasanya merekabeli jika iseng melihat sepatu lucu di media sosial atausitus online, atau sedang melihat sepatu lucu saat

jalan-jalan. Budget untuk membeli sepatu bayi adalahlima puluh sampai seratus ribu rupiah.Media sosial yang biasa dipakai oleh narasumberadalah instagram, facebook, dan BBM. Biasanyamereka meng-upload foto bayi mereka di instagramdan facebook.Sepatu bayi juga merupakan jenis barang yang seringdibeli untuk kado. Jenis barang yang biasa dibuatkado selain sepatu bayi adalah peralatan mandi, satuset pakaian, dan botol susu. Ada pula narasumberyang bertanya langsung pada orang yang dikado, agarbarang yang dibeli tidak mubazir.Jangka waktu pembelian beragam. Berkisar antara h-4hingga hari saat menjenguk bayi. Untuk respondenyang membeli sebelum hari diberikannya kado,mereka biasanya membeli melalui jalur online atau ditoko khusus bayi. Sisanya membeli tepat sebelummenjenguk bayi, jadi mampir dulu ke toko peralatanbayi dan barang langsung dibungkus kertas kadodi toko yang bersangkutan.Dari hasil wawancara, diketahui bahwa respondenlaki-laki cenderung lebih memilih barang yang sudahberupa parsel atau kado untuk memberi hadiah padakenalannya yang mempunyai bayi. Selain itu,responden laki-laki juga tidak terlalu peduli dengankualitas barang. Sedangkan responden wanita lebihpemilih dan was-was.

Toko perlengkapan bayi yang berada di mallbiasanya dikunjungi oleh responden yang sedangjalan-jalan dan kebetulan ingin membeli perlengkapanbayi atau kado. Sedangkan toko bayi di luar mall,yang biasanya dalam bentuk bangunan sendiri,dikunjungi oleh responden yang memang pergi untukmembeli perlengkapan bayi.

Data Observasi

Jenis pengunjung dari toko peralatan bayi, baik yangberada di mall maupun yang diluar mall, cenderungsama. Pengunjung beraneka ragam, mulai keluargamuda hingga pasangan lanjut usia. Yang membedakanadalah pasangan lanjut usianya. Pasangan lanjut usiayang berkunjung di mall kebanyakan tidakdidampingi sanak saudaranya. Sedangkan di tokoperalatan bayi yang berada di luar mall, pasanganlanjut usia yang berkunjung selalu ditemani olehsanak saudara yang lebih muda. Para pengunjung tokoadalah konsumen SES A dan B.Di toko serba ada atau toko kecil yang menjualperalatan bayi, pengunjung datang dari SES B.Selama observasi, tidak pernah terlihat pasanganlanjut usia yang membeli produk peralatan bayi.Sedangkan di toko peralatan bayi online, seluruh akunyang berkomentar dan memberi rekomendasi berasaldari kaum wanita. Konsumen merupakan wanita darikeluarga muda yang baru mempunyai anak. Namunketika diwawancara, mereka mengaku bahwa

Page 4: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

intensitas belanja offline lebih tinggi dari belanjaonline.

Analisis Data

Why TestInsight: one stop shopping, konsumen malas sengajakeluar hanya untuk beli kado, sungkan kalau jenguktanpa bawa kado.Insight: ingin memberi kado yang berguna untuk ibubayi.SWOT

Tabel 1. Analisa SWOT

Variabel Rier Ikido

Strenght - Murah- Punya banyakpilihan model- Dapat mencontohdan memodifikasisuatu modeldengan baik

- Murah- Materi kemasanbagus

Weakness - Kualitas bahanrendah- Kemasan tidakmenarik- Tidak dapatproduksi secaramassal- Tidak memilikivalue

- Desain kemasanjelek- Tidak memilikivalue

Opportunity - Masyarakatpunya budayauntuk memberihadiah saat adabayi baru lahir- Merupakankebutuhan pokokbagi keluargamuda yang barumemiliki bayi(sandang)- Merupakanbentuk pemenuhankebutuhan akanfashion sebagaiimbas daripeningkatan tarafhidup (teorimotivasi Maslow).

- Masyarakatpunya budayauntuk memberihadiah saat adabayi baru lahir- Merupakankebutuhan pokokbagi keluargamuda yang barumemiliki bayi(sandang)- Merupakanbentukpemenuhankebutuhan akanfashion sebagaiimbas daripeningkatan tarafhidup (teorimotivasi

Maslow).

Threat - Pendapatansemakin rendahjika terus bersainglewat perangharga, karenasepatu bayi Rierbelum dapatproduksi secaramassal- Produk pesaingdiproduksi secaramassal- Brand sulitberkembang,karena tidakmempunyaikonsumen loyal

- Dapat kalahbersaing denganproduk yangmemiliki valuelebih- Program cintaproduk dalamnegeri mulaidigalakkan

Berdasarkan hasil analisa dari SWOT, faktor murahyang merupakan strenght dari Rier bukanlah kekuatanRier yang sesungguhnya. Jika dibandingkan denganproduk kompetitor yang dibuati secara massal, sepatubayi Rier tentu kalah harga. Jika terus menerusbertahan dengan perang harga, maka keuntungan yangdidapat tidak akan maksimal. Untuk menghindari haltersebut, sepatu bayi Rier dapat keluar dari pasargrosir dengan memproduksi brand yang menyasarkepada target audience lain, target audience yangmembeli barang berdasarkan value lain. Apalagi adapeluang berupa budaya untuk memberi kado saat adakeluarga atau teman dekat yang memiliki bayi.

Konsep Rebranding

Brand sepatu bayi Rier saat ini tidak dibangun denganbaik, sehingga tidak mempunyai konsumen loyal.Untuk itu perlu dilakukan rebranding agar perusahaandapat berkembang.Rebranding dilakukan dengan teori upscaling thebrand yang dikemukakan oleh Rangkuti (2002). Teoriini bertujuan untuk menaikkan kelas konsumen yangditarget oleh core brand dengan cara membuat brandbaru.Ada beberapa faktor mengapa rebranding dengancara upscaling the brand dipilih. Pertama, pasarsepatu bayi Rier saat ini telah mengalami kejenuhan.Pasar hanya dipenuhi oleh perang harga, dan susahuntuk dapat bersaing harga melawan produk yangdiproduksi secara massal. Kedua, Cara ini tidakmenimbulkan resiko yang besar. Jika brand baruternyata gagal, tidak ada resiko yang ditanggung olehcore brand. Ketiga, meskipun pendapatan semakinmenurun, tetapi core brand Rier sudah memilikipasarnya sendiri (pasar grosir). Dengan adanya duabrand yang saling beriringan di pasar berbeda,

Page 5: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

mereka dapat saling menutupi jika terjadi naik turungejolak pasar.Dan sesuai dengan insight target audience, yangmerasa sungkan jika menjenguk bayi tanpa membawakado, rebranding sepatu bayi Rier akan dibuat dengankonsep sepatu bayi yang fokus dibuat sebagai kadobayi yang baru lahir.Brand baru bernama Pabped, berasal dari cara bacapuppet, yang mempunyai arti wayang atau bonekadalam Bahasa Indonesia. Produk sepatunya sendirimemiliki sebuah kelebihan, yaitu dapat menjadiboneka jari jika dibalik 180 derajat. Tujuannya agarsepatu tidak langsung dibuang atau tergeletak sia-siajika sudah tidak cukup.

TujuanPerancangan Rebranding dibuat dengan tujuan untukmemberi value lebih pada produk, mendekatkan diripada konsumen, dan mencari pasar baru yang lebihmenjanjikan.

Target AudienceTarget audience dari upscaled brand sepatu bayi Rieradalah keluarga muda dengan ekonomi menengah.Pasar keluarga muda sangat besar untuk produk kadobayi, karena mereka dan teman-teman sebayanyasedang dalam masa untuk mempunyai bayi.

ProposisiProposisi dibutuhkan sebagai acuan dalam membuatide promosi. Proposisi didapat dari brand essenceserta insight target audience.Proposisi upscaled brand yang dirancang adalah“kado bayi unik yang tak lekang oleh zaman, untukmendekatkan hubungan dan menjauhkan rasasungkan.”Proposisi diambil dari beberapa elemen brand essence,yaitu: produk sustainable, hangat, dan mempererathubungan. Kemudian brand essence digabung denganinsight target audience yang merasa sungkan jikatidak memberi kado saat menjenguk bayi.

WarnaWarna yang nanti menjadi dasar adalah warna pastel.Warna-warna pastel dapat menenangkan bayi, karenadalam kandungan warna krem pastel adalah warnayang pertama dilihatnya (perut ibunya yang terkenasinar).

Gaya DesainGaya ilustrasi yang dipakai adalah gaya vector sepertiwayang. Gaya tersebut merupakan salah satu gayayang sering dipakai dalam buku cerita anak.

TipografiTypeface yang digunakan merupakan typeface dengansifat sederhana, tulisan tangan, dan curvy, untukmenguatkan kesan bayi. Untuk tulisan sekunder,typeface yang dipilih adalah san serif yang mudahdibaca.

Logo

Gambar 2. Logo Pabped

Fungsi sepatu yang berubah ketika diputarmenginspirasi pembuatan logo Pabped. Hasilnya, logodibuat sedemikian rupa sehingga tetap dapat di baca“Pabped” meski diputar 180 derajat.Logo berjenis logotype, di mana logo hanya terdiridari typeface. Typeface yang dibuat mempunyaielemen lingkaran, tanpa sudut, yang sesuai dengansifat bayi. Sedangkan warnanya merah dan hijaupastel, yang tetap dapat mencolok di backgroundputih, yang merupakan warna mayoritas desainPabped.

Sepatu Bayi

Page 6: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

Gambar 3. Produk Sepatu PabpedPackaging

Boneka jari dapat menjadi media bercerita bagi paraorangtua. Hal ini berguna, karena bayi memerlukanrangsangan emosi yang salah satunya dapatdiwujudkan dengan cerita.

Kartu Cerita

Gambar 4. Kartu Cerita

Kartu cerita dibuat untuk membantu para orang tuabercerita menggunakan boneka Pabped. Kartu ceritayang berisi maskot membuat konsumen lebih dekatdengan brand.

Kartu Ucapan

Gambar 5. Kartu Ucapan

Kartu ucapan dilampirkan untuk mendukung konsepkado yang dibuat brand. Dengan adanya kartu ini,produk dapat langsung diberikan kepada penerimaspesifik tanpa membuka bungkus.

Konsep Media

Target Audience- Merupakan ibu muda yang bekerja.- Masih suka pergi dengan teman-teman.- Suka upload foto bayi di media sosial.- Suka beli barang lucu, walau tidak terlalu butuh.- Suka sibuk sendiri dengan gadget.- Bisa bawa kendaraan sendiri.

Tujuan Media- Alat untuk mengambil perhatian masyarakat,sehingga mereka menyadari keberadaan brand baruRier.- Untuk mempercepat penancapan position di benakmasyarakat.- Sebagai wajah dari upscaled brand, yang secaratidak langsung dapat mengenalkan karakter dan sifatbrand ketika melakukan kontak dengan konsumen.

Strategi Media- Memperkenalkan brand baru kepada konsumen.- Melakukan pemilihan media promosi yang palingefektif.

Social MediaMedia sosial adalah ujung tombak promosi,mengingat kehidupan sehari-hari target audiencesangat dekat dengan media sosial. Instagram danfacebook merupakan media sosial utama yang dipakai.Media sosial adalah media utama brand. Dari mediasosial, konsumen dapat diarahkan ke toko offline yangmenjual brand, mengetahui karakter serta visi misibrand, serta melakukan pembelian langsung secaraonline.

Page 7: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

Melalui kedua media sosial tersebut, akan dibuat akunyang berisi konten foto sepatu bayi. Setiap hari, akanada kesempatan bagi foto bayi konsumen untuk di-repost di akun official. Selain itu akan ada videotentang arti sebuah kado yang di-viral-kan melaluimedia sosial. Media sosial sendiri berisi tentangkonten foto dan video yang memperkuat citra sepatubayi sebagai kado.Media ini sangat efektif untuk menyampaikan pesanpada ibu-ibu yang melek teknologi dan snagat dekatdengan media sosial. Selain itu, media ini juga sangatmurah, karena hanya butuh jaringan internet.

Gambar 6. Instagram Pabped

BrosurBrosur ditaruh di kendaraan yang parkir pada tempatyang biasa dikunjungi keluarga, misalnya restoran.Tujuannya, untuk memberi efek kejutan, mendapatkado mungil lucu ketika sampai di tempat parkir. Danhal itu yang mengingatkan mereka juga untukmemberi kejutan atau kado kepada kenalan dekatnyayang memiliki bayi. Brosur bisa juga dibagikandengan cara biasa di area perbelanjaan.Tujuan utama brosur adalah untuk mengenalkantarget dengan media sosial upscaled brand. Dan darimedia sosial, target audience akan dibimbing untuklebih mengenal brand.

Gambar 7. Brosur 1

POP (Point Of Purchase)Kenyataan bahwa mayoritas konsumen masihmelakukan pembelian lewat jalur offline membuatkeberadaan POP menjadi sangat penting. POP dapatmenjadi penarik perhatian pengunjung di toko dengandesainnya yang unik. Selain itu, POP juga dapatlangsung menyampaikan pesan kepada targetaudience bahwa brand ini merupakan brand unikuntuk kado bayi. Dengan memakai POP, perusahaantidak perlu lagi menyewa SPG untuk menyampaikanpesan. Walau pembuatan POP relatif mahal, haltersebut juga dapat mengurangi biaya sewa SPG.

Page 8: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

Gambar 8. Point Of Purchase

Brosur

Gambar 9. Brosur 2

Stiker LantaiStiker lantai digunakan untuk menunjukkan letakproduk dalam toko.

Gambar 10. Stiker Lantai di Toko Bayi

WoblerWobler digunakkan untuk memperkenalkan fungsitambahan produk, yang bisa digunakkan sebagaiboneka jari, kepada konsumen awam.

Gambar 11. Wobler

Kartu Nama

Gambar 12. Kartu Nama

PosterSama seperti wobler, poster berguna untukmemperkenalkan value lebih produk kepadakonsumen awam.

Gambar 12. Poster 1

Page 9: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

Gambar 13. Poster 2

Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran Jangka Pendek

ProdukMengenalkan produk upscaled brand sebagai produkkado bayi dengan cara mendesain kemasan hinggamempunyai kesan kado. Sedangkan sepatu dibuatunik, sehingga mempunyai value lebih walau dibuatdari materi yang berkualitas biasa.HargaMemilih materi sepatu yang berkualitas biasa,sehingga biaya produksinya tidak terlalu mahal. Sisabiaya produksi dimaksimalkan untuk membuatpackaging, yang menurut hasil wawancara lebihdiperhatikan ketika membeli kado.TempatLeveraged brand dijual di Surabaya, di toko-tokoperlengkapan bayi seperti Kitty dan Hom Pim Pa.Surabaya dipilih karena merupakan kota besarterdekat dengan produsen. Hal ini bertujuan untukmenghemat biaya pengiriman serta untuk mengetesbrand baru.PromosiPromosi dilakukan secara gencar di instagram danfacebook, di mana kedua media sosial itu merupakansarana yang paling banyak dipakai oleh keluargamuda.

Strategi Pemasaran Jangka Panjang

ProdukMenambah jumlah varian seiring denganberkembangnya perusahaan, sesuai dengan kebutuhandan permintaan konsumen. Membuat varian tematik,sesuai dengan berbagai perayaan atau event besar diIndonesia.Harga

Mengevaluasi harga agar tetap relevan dengan valueyang didapat oleh konsumen. Selarasnya hargadengan value produk membuat diferensiasi yangdilakukan oleh brand menjadi kuat.TempatMemperluas jalur pemasaran dengan memasuki kota-kota besar lain di Jawa. Kemudian baru memasukikota-kota besar di luar Jawa.PromosiMengevaluasi ulang bentuk promosi yang selama inidilakukan. Jika sudah tidak sesuai dengan lingkungan,maka perusahaan perlu dibuat promosi baru yangsesuai dengan keadaan saat itu.

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atasberkatNya yang tak berkesudahan. Denganpenyertaannya akhirnya penulis mampumenyelesaikan perancangan tugas akhir ini.Penulis sadar bahwa tidak mungkin penulis dapatmenyelesaikan perancangan ini seorang diri. Adabanyak pihak yang rela membantu penulis, baik dariide, semangat, maupun materi. Untuk itu penulismengucapkan terima kasih kepada:- Pak Deddi, yang dengan kesungguhan hati maumembimbing dan membagi ilmu.- Ce Moy, yang peduli dan mempunyai hati dalammembimbing tugas akhir. Tetap sabar dan tidakmenyerah men-support anak-anaknya.- Pak Aris, selaku ketua program studi dan penguji.Terima kasih atas kemurahan hatinya.- Bu Ani, atas saran dan kritiknya.- Papa dan mama, yang membantu baik dari segimateri, tenaga, dukungan, dan waktu. Terima kasih,tanpa kalian tugas akhir ini benar-benar tidak dapatberjalan.- Erni, yang sering promosi ke teman-teman.- Cici dan Victor, yang membantu menemani sesi foto.- Teman-teman kelompok tiga, Angie, Clo, Juven,Daniel, Sasa, Devina, dan Oscar, yang seringdirepotkan oleh penulis.- Ko Ardi, yang membantu bikin inovasi desainpackaging.

Kesimpulan

Usaha mikro lokal di Indonesia bisa bertahanmelawan gempuran produk murah. Agar dapatmemenangkan persaingan di pasar, sebuah usahatidak selalu harus bertarung lewat harga. Maka dariitu dilakukan Rebranding terhadap sepatu bayi Rier,yang sekarang setelah di rebranding menjadisepatu bayi PabPed.Jika sebuah brand mempunyai faktor pembedayang tidak dipunyai para pesaing, dan mempunyaipasar untuk kelebihannya itu, maka pembeli tidak

Page 10: perancangan rebranding sepatu bayi rier untuk pasar ...

lagi akan berfokus pada harganya melainkan padafaktor pembedanya. Maka dari itu sepatu bayiPabped dibuat sedemikian rupa agar dikenalsebagai sepatu sekaligus kado yang dapat dibuatsebagai media bercerita, yang belum ada di pasaran.Dengan memberi jiwa atau karakteristik padaperusahaan, Pabped akan dikenal oleh masyarakatluas.Dilihat dari target audience-nya, pemasaran sepatubayi Pabped paling efektif menggunakan socialmedia Instagram. Pasalnya ibu-ibu muda zamansekarang sangat getol untuk posting foto bayinya disocial media tersebut. Dan untuk sementara, sepatubayi Pabped didistribusikan di toko bayi Sidoarjoterlebih dahulu, untuk menghemat biayatransportasi serta melihat respon pasar.

Daftar Pustaka

Kartajaya, H., Yuswohadi, Mussry, J., Taufik. (2004).Positioning, Diferensiasi, dan Brand. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Kasali, R. (1998). Membidik Pasar Indonesia:Segmentasi, Targeting, dan Positioning. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Kasilo, D. (2008). Komunikasi Cinta: Menembus G-spot Konsumen Indonesia. Jakarta: KepustakaanPopuler Gramedia.

Kerin, R., Hartley, S., Rudelius, W. (2009).Marketing. New York: Paul Duncham.

Rangkuti, F. (1997). Analisis swot: teknik membedahkasus bisnis - reorientasi konsep perancanganstrategis untuk menghadapi abad 21. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. (2002). The Power of brands : teknikmengelola brand equity dan strategi pengembanganmerek + analisis kasus dengan SPPS. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, S. (2011). Font & Tipografi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, B. (2002). Aura Merk: 7 LangkahMembangun Merek Yang Kuat. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Stone, P. (2001). Make Marketing Work For You:Boost your profits with proven marketing techniques.United Kingdom: How To Books.

Susanto, A., Wijarnoko, H. (2004). Power Branding:Membangun Merk Unggul dan OrganisasiPendukungnya. Jakarta: Mizan Pustaka.

Suyanto, M. (2004). Aplikasi Desain Grafis untukPeriklanan Dilengkapi Sampel Iklan Terbaik KelasDunia. Yogyakarta: Andi.

Wheeler, A. (2013). Designing Brand Identity: anessential guide for the whole branding team. NewJersey: John Wiley & Sons, Inc.