Top Banner
i PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK “AKU MASIH LELAKI” Diajukan Sebagai Syarat Untuk menempuh ujian Tugas Akhir Guna mencapai Gelar Ahli Madya D3 Desain Komunikasi Visual Oleh : UNDAKI ARIESTIAN PRATAMA C 9504081 PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 LEMBAR PERSETUJUAN Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul :
56

PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

Dec 31, 2016

Download

Documents

buidien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

i

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK

“AKU MASIH LELAKI”

Diajukan Sebagai Syarat

Untuk menempuh ujian Tugas Akhir Guna mencapai Gelar Ahli Madya D3 Desain Komunikasi Visual

Oleh :

UNDAKI ARIESTIAN PRATAMA C 9504081

PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010 LEMBAR PERSETUJUAN

Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul :

Page 2: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

ii

PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK

“AKU MASIH LELAKI”

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan penguji

Pembimbing Tugas Akhir I : Pembimbing Tugas Akhir II :

Arief Iman Santoso, S.Sn Rudy W. Herlambang, S.Sn., M.Sn NIP. 197903272005011002 NIP. 197503232003121002

Mengetahui,

Koordinator Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.Sn NIP. 197903272005011002

PENGESAHAN

Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Penguji Tugas Akhir

Pada Tanggal .........................

Page 3: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

iii

Panitia Penguji

Ketua Sidang Tugas Akhir

Andreas S. Widodo, S.Sn (.....................................) NIP. 197512012001121002

Sekretaris Sidang Tugas Akhir

Hermansyah Muttaqin, S.Sn (.....................................) NIP197111152006041001

Pembimbing Tugas Akhir I

Arief Iman Santoso, S.Sn (.....................................) NIP. 197903272005011002

Pembimbing Tugas Akhir II

Rudy W. Herlambang, S.Sn., M.Sn (....................................) NIP. 197503232003121002

Mengetahui

Dekan Ketua Program

Fakultas Sastra dan Seni Rupa D3 Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Fak. Sastra dan Seni rupa UNS

Drs. Sudarno, MA Andreas S. Widodo, S.Sn NIP. 197503232003121001 NIP. 197512012001121002

Page 4: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

iv

MOTTO

“Terkadang kebebasan dan kenyamanan hidup kita peroleh dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang lakukan, jangan takut mengambil jalan yang

berbeda” (Undaky A.P)

“Berfikirlah dengan kedua bagian otak”

(Undaky A.P)

“Selalu mencoba, mencoba, dan mencoba walau orang terdekat kitapun mencibirnya” (Undaky A.P)

PERSEMBAHAN

Page 5: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

v

Karya ini kupersembahkan untuk :

Kedua manusia mulia dimataku , yang senantiasa menjadi nyala api pertama

disaat aku berada dalam kegelapan.

Saudara kandungku sekaligus teman berbagiku, aku selalu ingat setiap kritik-

kritik pedasmu terhadap apa yang aku lakukan.

Kakak-kakak ku dan Dhe nee yang selalu memaksaku untuk cepat selesaikan

semua ini.

Seseorang, yang selalu membuat hatiku resah dengan semua sikap ku yang

kurang masuk akal baginya, itu yang membuatku mempertimbangkannya

lebih baik lagi.

Kau yang membuatku kuat disaat jantungku mulai berdetak tak karuan.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul

Page 6: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

vi

PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK “ AKU

MASIH LELAKI ”

Adapun tulisan ini disusun sebagai syarat guna mencapai gelar Ahli

Madya Jurusan Seni Rupa Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Sudarno, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

2. Andreas S. Widodo, S. Sn, selaku Ketua Program D3 Deskomvis dan selaku

Ketua Sidang Tugas Akhir

3. Arief Iman Santoso, S. Sn, selaku Koordinator Tugas Akhir dan pembimbing

Tugas Akhir I.

4. Rudy Herlambang, S. Sn.,M.Sn, selaku pembimbing Tugas Akhir II

5. Hermansyah Muttaqin, S. Sn, selaku Sekretaris siding Tugas Akhir

6. Jazuli Abdin Moenib, S. Sn, selaku pembimbing akademik

7. Seluruh dosen dan staf D3 Deskomvis, saya ucapkan terimakasih atas

kemudahan beradministrasi.

8. Rekan-rekan D3 Deskomvis dan Teater Tesa yang telah banyak membantu

dan memberi dorongan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan

tugas akhir ini.

9. Terima kasih kepda semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu.

Page 7: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

vii

Laporan ini disusun dan disajikan secara sederhana sesuai dengan

kemampuan penulis. Penulis menyadari bahwa konsep Tugas Akhir ini masih jauh

dari sempurna. Penulis terbuka menerima kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, April

2010

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

i

PERSETUJUAN...................................................................................................

ii

Page 8: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

viii

PENGESAHAN....................................................................................................

iii

MOTTO................................................................................................................

iv

PERSEMBAHAN................................................................................................

v

KATA PENGANTAR..........................................................................................

vi

DAFTAR ISI.........................................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………

1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………..

1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………

2

C. Tujuan Perancangan……………………………………………………….

2

BAB II IDENTIFIKASI DATA………………………………………………..

4

A. Data Produk………………………………………………………………..

4

B. Target Market dan Target Audience……………………………………….

9

1. Target Audience…………………………………......………………...

10

C. Komparasi…………………..………………………………………............

11

Page 9: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

ix

BAB III KONSEP PERANCANGAN…………………...……………………...

14

A. Konsep Perancangan……………………………...………………………...

14

1. Konsep Film “ AKU MASIH LELAKI”.......………………………...…

14

2. Story line………………………………………………………………...

15

3. Proses Pembuatan Film Pendek

“ AKU MASIH LELAKI”………………………......…………………..

19

4. Struktur Kerja Dalam Pembuatan Film Pendek

“AKU MASIH LELAKI”………………………………………………

23

B. Promosi……………………………………………………………………..

30

1. Konsep

Promosi…………………………………….………..….............30

2. Konsep Visual dan

Verbal………………………….…………..…….....30

a. Konsep Visual Non

Verbal…………………….…….………...........30

b. Konsep Visual

Verbal………………………….………….…...........32

3. Pemilihan Media Promosi Pendukung…………….………........………

34

BAB IV VISUALISASI

KARYA…………………………………….…………37

A. Bentuk Dan Format Film………………………………………….…….....

37

Page 10: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

x

B. Detail Visualisasi Karya…………………………………………………....

39

BAB V PENUTUP………………………………………………………………

59

A. Kesimpulan.....................................................................................................

59

B. Saran...............................................................................................................

60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

xi

PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK

“AKU MASIH LELAKI”

Undaki Ariestian Pratama1 Arief Iman Santoso, S.Sn2 Rudy W. Herlambang, S.Sn., M.Sn3

ABSTRAK

2010, Saat ini keberadaan banci dikota Solo masih terlihat jelas, dengan berbagai macam latar belakang yang mendasari mereka untuk memilih atau menjadi banci. Seiring dengan berkembangnya perfilman Indonesia baik film indi ataupun major, maka kami mencoba mengankat film banci secara indi dengan mengupayakan kualitas dan perancangan promosi yang hampir sama dengan studio major. Untuk menghadapi persaingan yang ketat, film pendek harus menawarkan alternatif tontonan yang berbeda dengan pesaingnya. Maka untuk mendapatkan apresiasi lebih dari film pendek yang lain maka pembuat film pendek tersebut kemudian berusaha memberikan tontonan yang sedikit mengelikan, dengan menghadirkan tokoh yang mempunyai kecenderungan banci dalam perannya. Oleh karena itu, strategi perancangan promosi pada film ini sangat berpengaruh terhadap eksistensi film pendek itu. Perancangan promosi itu harus berbeda dengan perancangan promosi film pendek yang lain. Dengan demikian pembuatan media promosi ini diharapkan mampu mewujudkan tujuan awal yaitu untuk mengenalkan dan memberi informasi tentang adanya film yang mengupas tentang perbedaan gender dan semangat perubahan ataupun upaya seseorang untuk menjadi lebih baik dari berbagai macam sudut pandang yang ada.

Page 12: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia film di Indonesia sekarang ini banyak sekali mengalami kemajuan

dan perkembangan dengan banyaknya film-film baru yang hampir setiap sebulan

sekali di tayangkan di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Hal tersebut

didukung dengan berkembangnya teknologi yang sekarang ini dapat memudahkan

manusia untuk mencurahkan hasil karya mereka dalam dunia hiburan sekarang

ini. Perkembangan dunia hiburan perfilman sekarang ini merupakan salah satu

dampak utama meningkatnya kebutuhan manusia akan dunia hiburan sekarang ini

dengan melalui sebuah media elektronik. Hal tersebut dapat dilhat dari semakin

banyaknya stasiun-stasiun televisi yang menayangkan berbagai macam film yang

di produksi oleh berbagai rumah produksi yang sudah mulai menjamur di

Indonesia.

Perkembangan film independen di Indonesia, disebut sebagai film pendek.

Film pendek merupakan film yang durasinya pendek, tetapi dengan kependekan

waktu tersebut para pembuat film mestinya bisa lebih selektif mengungkapkan

materi yang ditampilkan. Dengan demikian, setiap ‘shot’ akan memiliki makna

yang cukup besar untuk ditafsirkan oleh penontonnnya. Ketika pembuat film

terjebak ingin mengungkapkan cerita saja, film pendek seperti ini akan menjadi

film panjang yang dipendekkan karena hanya terikat oleh waktu yang pendek.

Menurut sejarah pergerakan film pendek Di Indonesia diisi dengan penggalan-

penggalan peristiwa. Berbagai peristiwa itu menandai suatu usaha yang sekaligus

Page 13: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

2

2

memberi perlawanan terhadap situasi perkembangan film Indonesia.

Perkembangan di dunia industri perfilman sekarang ini tidak hanya di

produksi melalui rumah-rumah produksi saja. Melainkan banyak pula karya-karya

film yang dihasilkan oleh sineas-sineas muda yang dapat menghasilkan sebuah

karya yang berupa moving picture secara independent. Hal ini dapat dilihat dari

maraknya seminar perfilman dan festival film independent yang di adakan di tiap-

tiap kota besar di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan karya dari para sineas

muda dapat berbicara dikancah nasional bahkan internasional.

Untuk itu penulis mengambil tema kehidupan sosial dengan fokus

kehidupan masyarakat sekarang ini. Penulis mengangkat kehidupan salah seorang

pemuda yang mempunyai kecenderungan banci tetapi punya semangat untuk

berubah menjadi laki-laki sejati. Hal itu yang membuat penulis terkesan untuk

mengangkat ide cerita ini. Berdasarkan ide awal tersebut, akan berkembang

menjadi sebuah cerita yang menjadi klimaks dengan alur-alur yang diharapkan

dapat menyampaian pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Penulis mengambil judul film ”AKU MASIH LELAKI” karena

mempunyai maksud menegaskan secara lugas bahwa ada sebuah keinginan yang

kuat dan tekat yang besar bagi seorang yang mempunyai kecenderungan banci

untuk merubah hidupnya. Hal ini juga akan membuat apresiator bertanya tentang

esensi dari ”masih lelaki” itu, karena diawal cerita yang muncul adalah seorang

banci.

Untuk mendukung suksesnya produksi film pendek ini, melalui Desain

Komunikasi Visual adalah media yang dipakai untuk melakukan promosi,

Page 14: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

3

3

promosi yang dipakai melalui poster film, pamflet, stiker, standing baner, kaos

dan lain-lain. Melalui film, kita melakukan komunikasi secara audio visual.

Dengan adanya desain pada media promosi juga akan mendukung kesuksesan

sebuah produksi film.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menghasilkan sebuah film independent yang mampu

menyampaikan pesan dan diterima oleh masyarakat?

2. Bagaimana memilih media promosi pendukung yang tepat guna memperoleh

tanggapan yang positif dari target audience ?

C. Tujuan Perancangan

1. Memproduksi sebuah film independent dengan penerapan aspek sinematografi

sehingga mampu menyampaikan pesan dan dapat diterima oleh masyarakat.

2. Menciptakan media promosi pendukung yang tepat guna meningkatkan

tanggapan yang positif dari masyarakat.

Page 15: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

4

4

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

Identifkasi dari film independent yang berjudul “Aku Masih Lelaki” Ada

beberapa hal yang menjadi unsur atau data yang mempengaruhi dibuatnya film

pendek ini. Setiap manusia adalah sama dihadapan Tuhan. Di dunia ini kita

mengenal menurut perbedaannya manusia dibagi menjadi dua, yaitu laki-laki dan

perempuan.

Mengapa semua laki-laki harus maskulin dan perempuan harus feminin?

Mengapa laki-laki harus tampak jantan dan perempuan harus tampil lembut?

Mengapa semua laki-laki cenderung mempunyai posisi lebih tinggi dari

perempuan? Apakah hanya karena persoalan dia "laki-laki" dan dia "perempuan?

Ataukah karena "dikonstruksikan secara sosial"?

Pertanyaan-pertanyaan diatas, seperti juga pertanyaan-pertanyaan tentang

kematian, tuhan, dan kehidupan, mungkin adalah pertanyaan-pertanyaan abadi.

Persoalan-persoalan seputar jagad perempuan dan jagad laki-laki seperti

ketegangan abadi yang tidak pernah mereda.

Juliet Mitchell (1994) mendeskripsikan patriarki dalam suatu term

psikoanalisis yaitu " the law of the father " yang masuk dalam kebudayaan lewat

bahasa atau proses simbolik lainnya. Menurut Heidi Hartmann (1992), salah

seorang feminis sosialis, patriarki adalah relasi hirarkis antara laki-laki dan

perempuan dimana laki-laki lebih dominan dan perempuan menempati posisi

Page 16: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

5

5

subordinat. Menurutnya, patriarki adalah suatu relasi hirarkis dan semacam

forum solidaritas antar laki-laki yang mempunyai landasan material serta

memungkinkan mereka untuk mengontrol perempuan. Sedangkan menurut Nancy

Chodorow (1992), perbedaan fisik secara sistematis antara laki-laki dan

perempuan mendukung laki-laki untuk menolak feminitas dan untuk secara

emosional berjarak dari perempuan dan memisahkan laki-laki dan perempuan.

Konsekuensi sosialnya adalah laki-laki mendominasi perempuan.

Superioritas laki-laki atas perempuan bisa dirunut mulai dari jaman

penciptaan Adam dan Hawa, jaman filosofi Yunani Kuno sampai jaman modern.

Laki-laki dan perempuan tidak hanya dianggap sebagai makhluk yang berbeda,

tapi juga sebagai seks yang berlawanan. Sebuah pertemuan antara dunia laki-laki

dan perempuan adalah "pertempuran seks" atau the battle of the sexes. Laki-laki

dan perempuan dipolarisasikan dalam kebudayaan sebagai "berlawanan" dan

"tidak sama".

Kisah superioritas laki-laki atas perempuan bisa dimulai dari cerita

penciptaan manusia dalam kitab suci Al-Qur’an, sebuah cerita yang sangat umum

dikenal seperti ini: Adam diciptakan terlebih dulu dan Hawa diciptakan darinya.

Jadi Adam adalah kreator dari Hawa, dan Hawa diciptakan untuk membantu

Adam. Secara sosial dan secara moral, Adam lebih superior karena Hawa adalah

penyebab kenapa mereka berdua dikeluarkan dari surga.

Patriarki dikonstruksikan, dilembagakan dan disosialisasikan lewat

institusi-institusi yang terlibat sehari-hari dalam kehidupan seperti keluarga,

sekolah, masyarakat, agama, tempat kerja sampai kebijakan negara. Sylvia Walby

Page 17: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

6

6

(1993) membuat sebuah teori yang menarik tentang patriarki. Menurutnya,

patriarki itu bisa dibedakan menjadi dua: patriarki privat dan patriarki publik.

Inti dari teorinya itu adalah telah terjadi ekspansi wujud patriarki, dari ruang-

ruang pribadi dan privat seperti keluarga dan agama ke wilayah yang lebih luas

yaitu negara. Ekspansi ini menyebabkan patriarki terus menerus berhasil

mencengkeram dan mendominasi kehidupan laki-laki dan perempuan.

Rumah adalah tempat dimana sosialisasi awal konstruksi patriarki itu

terjadi. Para orang tua melakukan "gender" pertama-tama pada saat memberi

nama kepada anak-anaknya. Anak laki-laki lazimnya diberi nama: Joko, Andi,

Iwan, Budi, dan seterusnya. Sedangkan anak perempuan diberi nama: Sita, Wati,

Ani, Yuli, Rina, dan lain sebagainya. Anak laki-laki belajar untuk menjadi

"maskulin", dan anak perempuan belajar untuk menjadi "feminin" dari hadiah-

hadiah yang diberikan oleh ayah-ibu dan teman-teman dekat pada saat ulang

tahun. Mobil-mobilan dan robot untuk anak-anak laki-laki, dan boneka serta

bunga untuk anak perempuan. Hal ini berlanjut juga untuk persoalan perlakuan

ayah-ibu terhadap anak-anaknya. Anak laki-laki diajari untuk bisa membetulkan

genteng yang bocor atau perangkat listrik yang rusak, sementara anak perempuan

belajar memasak dan menyulam. Para orang tua cemas dan gelisah jika anak-anak

mereka tidak bertingkah laku sesuai dengan garis konstruksi sosial yang telah

menetapkan bagaimana seharusnya anak laki-laki dan anak perempuan itu

bertingkah laku.

Hal serupa juga terjadi di institusi sekolah. Buku-buku pelajaran SD, tanpa

disadari bersifat patriarkis. Buku pelajaran bahasa Indonesia misalnya, sering

Page 18: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

7

7

mengambil contoh-contoh kalimat seperti: Wati Memasak di Dapur, Budi

Bermain Layang-layang, dsb. Kalimat-kalimat kategoris bernada manipulatif,

yang mengkotak-kotakkan fungsi laki-laki dan perempuan sesuai nilai-nilai

kepantasan tertentu yang berlaku di masyarakat: pekerjaan apa yang lazim

dikerjakan anak laki-laki, dan apa yang lazim dikerjakan oleh anak perempuan.

Kamla Bhasin kemudian menceritakan dalam budaya India, seorang

kenalan laki-laki yang selalu menjadi sasaran ledekan karena ia mendapat latihan

sebagai penari Kathak, suka menjahit dan merajut, yang semuanya adalah

aktivitas feminin, tidak cocok untuk untuk laki-laki sejati.

Dalam beberapa hal sebetulnya laki-laki juga dirugikan oleh patriarki.

Dalam berbagai sistem kebudayaan, seperti juga yang dialami perempuan, mereka

didesak ke berbagai macam stereotipe, dipaksa menjalankan peranan tertentu,

diharuskan bersikap menurut suatu cara tertentu, terlepas mereka suka atau tidak.

Mereka juga diwajibkan untuk menjalankan tugas-tugas sosial dan lainnya yang

mengharuskan mereka berfungsi dalam cara tertentu. Laki-laki yang sopan dan

tidak agresif dilecehkan dan diledek sebagai banci; laki-laki yang memperlakukan

istrinya secara sederajat dicap "takut istri".

Dalam film pendek “Aku Masih Lelaki” menggambarkan tentang situasi

di sebuah hubungan sosial, dimana seorang remaja laki-laki memiliki seorang

kecenderungan banci. Sang tokoh utama selalu mendapat gunjingan dari teman-

teman kampusnya. Sang tokoh utama merasa resah dengan keadaan, khususnya

pada sikapnya yang cenderung ke banci, yang baru dirasakan waktu dia kuliah.

Dia bertekat untuk merubah dirinya menjadi layaknya laki-laki. Karena semangat

Page 19: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

8

8

dan kasih sayang yang tuluslah yang mampu mengantarkan pada perubahan.

Dilihat dari penokohan film pendek ini terdiri dari satu tokoh utama dan

tiga tokoh pendukung, yang menjadi sebagai tokoh utama adalah Raffi, dan tiga

tokoh pendukung antara lain Andien, dan Indah . Berikut adalah penokohan

tokoh-tokoh tersebut yaitu:

1. Raffi, dia seorang mahasiswa semester 3 di sebuah perguruan tinggi negeri.

Sosok lelaki yang tergolong pendiam. Sebetulnya dia mempunyai impian

seperti laki-laki lain, akan tetapi dia tidak yakin dengan dirinya karena

sering menjadi bahan gunjingan teman-temannya. Kelakuan Raffi indentik

dengan anak perempuan. Dia mempunyai satu sahabat yang sejak kecil

selalu bersama dia.

2. Andien, seorang mahasiswa semester 3 yang mempunyai kepribadian yang

diatas rata-rata. Sosok dewasa ini yang pada akhirnya menggugah Raffi

bahwa dirinya itu mampu menjadi sosok lelaki pada umumnya.

3. Indah adalah sahabat Raffi sejak kecil dia juga sebagai seorang mahasiswa

semester 3. Dia selalu mempunyai waktu lebih untuk menemani Raffi dan

mendengarkan keluhan-keluhan yang Raffi alami. Seiring waktu Indah

merasa tertarik dengan seseorang dan pada akhirnya membuat Raffi merasa

sendiri. Sebetulnya Indah merasa prihatin dengan keadaan Raffi yang

sampai saat ini belum bisa membuka hatinya untuk tertarik terhadap lawan

jenis. Mungkin karena kecenderungannya itu yang membuat wanita juga

menjauh darinya. Dan Raffi belum pernah mendapat kesempatan itu.

Film pendek ini berdurasi 10-20 menit, dibuat dengan format video (DV).

Page 20: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

9

9

Penokohan dengan latar belakang masyarakat menengah kebawah, dengan seting

tempat didalam ruangan sebuah rumah dimana terjadinya konflik tersebut dan di

jalanan. Film ini bergenre sebuah drama, dengan penggarapan realis. Pendialogan

dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti oleh semua

orang. Untuk film pendek ini menggunakan alur campuran

Untuk pembuatan film pendek ini dibuat dengan biaya sendiri atau film

independent. Semua biaya yang digunakan dari masa pra produksi, produksi,

paska produksi hingga pemasaranya dibiayai sendiri.

B. Target

Untuk sebuah produksi pasti mempunyai target. Dalam hal ini yang

menjadi sebagai produk adalah film pendek itu sendiri. Film pendek “Aku Masih

Lelaki” memiliki target yang ruang lingkupnya tidak luas sehingga target yang

hendak dicapai juga terbatas. Film pendek ini akan diedarkan untuk kalangan

tertentu saja, karena sifatnya yang independent. Untuk target pada film ini adalah

mengikuti festival film independent baik yang diselenggarakan secara lokal

maupun nasional atau bisa juga sebagai media menyampaikan aspirasi kepada

masyakat umum sehingga masyarakat bisa lebih menerima dan mendorong untuk

berubah seseorang yang memiliki kecenderungan banci agar dalam proses

perubahannya terasa semakin mudah dan ringan.

1. Target Audience

Audience yang menjadi sasaran atau penonton film pendek “Aku Masih

Lelaki” dikelompokan berdasarkan variablel-variabel berikut:

Page 21: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

10

10

Target audience disini adalah pengguna atau konsumen. Dalam hal ini,

adalah penonton. Target audience dapat diuraikan berdasar segmentasinya

antara lain :

a. Geografis

Yang menjadi bagian dari target primer dalam hal ini adalah

masyarakat di wilayah Karisedenan Surakarta pada umumnya,.

b. Demografi

Target Audience dalam hal ini di kelompokkan berdasar pada variable-

variabel berikut :

1) Umur : 17 – 60 tahun

2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

3) Pendidikan : SMA sampai dengan perguruan tinggi

4) Agama : Semua agama

5) Penghasilan : semua kalangan

c. Psikografi

Yang menjadi target psikografi pada film “Aku Masih Lelaki” adalah

para penonton yang suka dengan film indie yang bergenre drama,

komunitas film atau forum diskusi film indie.

Page 22: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

11

11

C. Komparasi

Dalam pembuatan film pendek ini kita perlu pembanding, karena kita

membutuhkan suatu yang akan dijadikan perbandingan apakah film pendek ini

sudah bisa dapat dikatakan bagus. Untuk pembanding dari film pendek ini adalah:

1. BERIKAN AKU SENJA

Film pendek dari Fakultas Televisi ISI Surakarta yang berjudul

“BERIKAN AKU SENJA” film pendek adaptasi dari novel Pramudya ini di

sutradarai oleh Tere, dan diproduksi oleh mahasiswa Fakultas Televisi ISI

Surakarta. Tema dari cerita film ini tentang kehidupan sosial yaitu konflik di

keluarga. Film ini bercerita tentang seorang anak remaja yang bernama “Senja”

dipaksa untuk menikah dengan saudagar kaya karena keluarga tersebut

memiliki hutang yang tidak dapat dibayar sehingga saudagar tersebut meminta

Senja untuk menikah dengannya. Setelah kehidupan rumah tangga Senja

diambang kehancuran akhirnya Ayah Senja yang tidak tahan melihat

penderitaan anaknya meminta agar senja kembali pada kedua orang tuanya.

a. Kelebihan

Film “BERIKAN AKU SENJA” adalah film yang bukan hanya bagus

dalam segi cerita, tetapi juga dari segi penokohan dan lokasi

pengambilanya sangat cocok untuk film ini.

b. Kekurangan

Pada film ini untuk kekurangannya terletak pada pewarnaannya yang

masih sederhana dan pada film ini juga separasi pendukung antara

scene satu ke scene berikutnya kurang sehingga film terkesan biasa.

Page 23: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

12

12

2. PITULASAN

Film pendek dari solo yang berjudul “PITULASAN” diproduksi

oleh komunitas pembuat film Solo pada waktu workshop atau Bikin Film

Kreatif yang diselengarakan di UNS. Nominasi terbaik di workshop Bikin

Film Kreatif. Tema dari cerita film ini tentang nasionalisme, kehidupan

sosial dan pendidikan. Film “ PITULASAN” adalah film yang bukan

hanya bagus dalam segi cerita, tetapi juga penokohan, lokasi, dan dalam

segi gambar juga sangat artistic. Film ini bercerita tentang seorang yang

mengingat perjuangan ayahnya sewaktu melawan penjajah dulu. Dia ingin

mengingatkan semua orang agar tidak lupa dengan sejarah perjuangan.

a. Kelebihan

Film “ PITULASAN” kelebihan pada film ini bagus dalam segi tema

yang diangkat, dan dari sudut pengambilan gambar. Dan kemasan

film yang sangat simpel. Untuk sekelas film indie yang dibuat dalam

waktu kurang dari sehari, film ini cukup bagus dan layak untuk

didiskusikan.

b. Kekurangan

Kekurangan pada film ini adalah dalam segi penokohannya yang

kurang dalam, dikarenakan semua pemain betul-betul improvisasi

dalam setiap adegan.

Kedua film di atas adalah sebagai pembanding film “Aku Masih Lelaki”

agar bisa lebih baik dari film tersebut. Karena dari kedua film tersebut memiliki

kesamaan tema dengan film “Aku Masih Lelaki” dimana pada judul pertama

Page 24: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

13

13

seorang anak yang dirampas haknya dan harus memilih jalan hidup yang tidak ia

kehendaki. Sedangkan pada film kedua, seorang yang ingin mengingatkan kepada

masyarakat tentang nilai sejarah dan perjuangan. Dari kedua film pembanding

tersebut diharapkan film “Aku Masih Lelaki” memiliki cerita yang kritis dan

pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh masyarakat.

Page 25: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

14

14

BAB III KONSEP PERANCANGAN

A. Pembuatan Film Pendek “AKU MASIH LELAKI”

1. Konsep film “AKU MASIH LELAKI”

Film pendek “Aku Masih Lelaki” memiliki latar belakang cerita

kehidupan sosial masyarakat kota surakarta. Film pendek ini bercerita tentang

situasi di sekelompok, dimana seorang remaja lelaki memiliki kecenderungan

Banci. Tokoh utama sebagai orang yang mempunyai kecederung banci mendapat

gunjingan dari teman-teman kampusnya. Tokoh utama disini ingin sekali diterima

oleh lingkup kampus dia belajar. Sewaktu SMA dia belum terlalu merasakan,

akan tetapi ketika kuliah ada banyak sekali perbedaan yang dia alami sewaktu di

SMA. Dengan situasi dan kondisi seperti inilah secara tidak langsung menggugah

dia berfikir untuk berubah. Tapi apa daya dia merasa tidak sanggup melakukan

sendiri. Dia tetap berusaha sampai akhirnya dia merasa tidak ada satupun orang

yang bisa menerima keadaan dia.

Yang mendasari dibuatnya film ini adalah sering terjadi perbedaan yang

menimbulkan konflik batin. Padahal seperti kita ketahui bahwa anak dalam

kehidupan sosial membutuhkan daya motivasi untuk pendidikan dari kedua orang

tuanya ataupun teman sekitarnya. Semangat seeorang untuk berjuang merubah

hidupnya, ini sebenarnya point dari film ini dibuat.

Perbedaan sikap sering kali menimbulkan kanflik sosial dan sosial

pressure yang sifatnya menjatuhkan. Menjadi disbelief terhadap kelompok minor.

yang terjadi pada sekeliling kita. Bisa dipastikan mempengaruhi psikologis dan

Page 26: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

15

15

masa depannya. Bagaimanapun, sosial pressure yang menjatuhkan selalu

meninggalkan traumatize yang mengendap dalam jiwa anak dan belum tentu bisa

dihilangkan secara sekejap. Perasaan disbelief itu bisa menyebabkan anak

memiliki sikap antisosial karena menggeneralisasi orang-orang dewasa yang ia

jumpai. Orang-orang di sekelilingnya ia asumsi dapat melakukan tindakan yang

dianggapnya gunjingan terhadap dirinya. Itulah yang membuat mereka sulit

membaur satu sama lain. Alangkah indahnya apabila kita bisa menerima mereka

sesuai dengan jenis fitrahnya. Dukungan moral dan motivasi yang secara terus

menerus membuat kelomok yang memiliki kecenderungan banci lambat laun akan

merangkak dengan sangat cepat jadi mereka tidak akan stuck pada sikap seperti

itu.

Konsep perancangan film “ Aku Masih Lelaki “ yaitu secara cerita penulis

ingin menyampaikan konflik yang terjadi ditengah-tengah sebuah kelompok dari

sudut pandang sang tokoh utama. Akan tetapi film ini lebih menitikberatkan pada

konflik-konflik batin yang dialaminya. Penulis ingin memberikan sebuah

gambaran tentang semangat seseorang untuk berubah menjadi seseorang yang

bisa diterima di sekitarnya.

Secara visual penulis menggunakan warna-warna natural dan agak sedikit

dipertajam agar tercipta suasana yang dapat menunjang cerita dalam film ini.

2. Story Line

Film ini bercerita tentang perjuangan Raffi yang ingin menjadi lelaki yang

seutuhnya, dia mulai tergugah ketika ia memasuki jenjang perguruan tinggi.

Page 27: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

16

16

Keberadaannya tidak bisa diterima oleh sebagian besar komunitas di situ. Raffi

hanya merasa Indah teman dari kecilnya yang bisa menerimanya. Berhari-hari

Raffi mengurung diri di kamar mempertanyakan apa salahnya ketika semua orang

mengunjingnya. Kadang-kadang Raffi menangis seperti remaja perempuan

lainnya. Pada dasarnya Raffi menyukai lawan jenis, tapi dia tidak tahu cara

mengungkapkannya, ketika datang seorang gadis bernama Andien sebenarnya

dalam hati Raffi mengatakan cantik, tapi ia tidak tahu harus berbuat apa Terlalu

banyak hal mengendap yang belum bisa Raffi hapus dan ungkapkan.

Indah adalah seorang teman Raffi yang selalu menjadi sahabat Raffi dalam

susah maupun duka. Raffi merasa sendiri ketika Indah menemukan labuhan

hatinya, dia merasa tidak ada orang lagi yang bisa menemaninya dalam suka atau

duka. Indah yang mengenalkan Raffi pada Andien, yang pada nantinya akan

menjadi teman disaat Indah terlalu sibuk menghabiskan sendiri, hal itu yang

membuat Raffi lambat laun bisa menyesuaikan.

Andien adalah seorang yang pada nantinya akan membuat Raffi tergugah

dengan cepat dan mempunyai semangat ganda dalam menapaki perubahan

kehidupannya. Sebagai sosok yang dewasa Andien tidak serta-merta mencibir

ketika pertama kali bertemu dengan Raffi. Hal itu yang membuat Raffi diam-diam

ingin mencuri perhatian Andien.

Raffi belajar keras menghilangkan latahnya, karena dia tidak bisa serta

merta merubah kebiasaannya. Seiring proses berjalannya waktu pada akhirnya

Raffi bisa menguranginya walau terkadang masih ada sebagian teman yang masih

suka mengodanya, sehingga Raffi tanpa sadar mengulangi kebiasaan latahnya.

Page 28: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

17

17

Semangat Raffi masih berapi-api, dia ingin secepatnya berubah. Dia sadar

tidak mungkin proses itu dilakukan dengan sekejap mata. Akhirnya Raffi hampir

frustasi karena begitu berat tekanan batin yang dialaminya, terlebih ketika Andien

satu-satunya orang yang menyulut api semangatnya pergi beberapa hari keluar

kota untuk mengunjungi temannya.

Raffi mulai menyalakan telepon genggamnya, berharap Andien

menelponnya. Dua hari Raffi menunggu telepon dari Andien tapi penantian itu

sia-sia. Raffi timbul rasa rindu yang teramat sangat. Raffi benci dengan keadaan

ini, dia menghakimi hubungan seperti ini tidak membuat dia senang. Dia benci

seakan tidak ada satu orang yang bisa mengerti perasaanya.

Andien mengetahui bahwa pada dasarnya Raffi mempunyai pribadi yang

baik, tapi Andien marah karena Raffi tidak mau mengerti apa yang telah terjadi

dengannya. Andien heran mengapa Raffi bisa melakukan hal yang seharusnya

tidak bisa atau jarang dilakukan oleh sosok semi feminim. Untuk sementara

Andien menghindar dan mencoba mengingat dan memahami apa yang telah

terjadi, bagaimana Raffi menatap, bagaimana sikap tubuhnya, dan bagaimana

Raffi berbicara. Ia menangkap ada suatu loncatan perubahan yang dasyat dalam

diri Raffi.

Raffi bertemu Andien dengan semua perubahan pada dirinya, Ia ingin

sekali betemu dengan Andien. Raffi ingin mengutarakan rasa yang selama ini ada

dalam dirinya. Andien tersenyum karena Raffi bisa berubah menjadi laki-laki

seperti yang dia inginkan. Raffi ingin mengucapkan rasa terima kasih atas

dukungan dan perhatian yang Andien berikan padanya, yang saat ini berubah

Page 29: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

18

18

menjadi rasa suka. Tanpa Andien dia tidak mungkin bisa secepat ini berubah. Tapi

Raffi terpatahkan keinginanya karena Andien bersama dengan lelaki lain dan

Raffi mencoba menyembunyikan rasa kecewanya pada keadaan itu. Tapi apa

boleh buat Raffi tidak kuat membendung rasa kecewanya, dia bejalan dengan

tatapan hampa dan mencoba mengingat masa-masa indah sewaktu bersama

Andien. Dan pada akhirnya Raffi mencoba merenungi semua yang telah terjadi.

Raffi yakin semua itu pasti ada hikmahnya.

Film fiksi memiliki alur cerita. Alur itu sendiri mempunyai pengertian

sebagai jalan cerita dalam sebuah film. Alur yang digunakan dalam film ini

adalah alur campuran. Alur campuran yaitu campuran dari dua alur diatas. Film

yang menggunakan alur campuran biasanya mengawali cerita dengan masa lalu si

tokoh kemudian apa yang dialami tokoh sekarang dan apa yang terjadi kemudian.

Film pendek “Aku Masih Lelaki” menggunakan alur campuran. Film ini

berawal dari konflik yang dialmi oleh Raffi sewaktu kecil, lalu dilanjutkan pada

konflik yang terjadi di sekelilingnya. Kemudian dilanjutkan pada penggambaran

Raffi yang kembali bimbang yang menjadi klimaks film “ Aku Masih Lelaki”

Film pendek “Aku Masih Lelaki” memiliki tiga tokoh utama yang

menjalankan cerita dan dua tokoh pembantu. Berikut adalah penokohan dari film

ini.

a. Raffi, dia seorang mahasiswa semester 3 di sebuah perguruan tinggi

negeri. Sosok lelaki yang tergolong pendiam. Sebetulnya dia mempunyai

impian seperti laki-laki lain, akan tetapi dia tidak yakin dengan dirinya

karena sering menjadi bahan gunjingan teman-temannya. Kelakuan Raffi

Page 30: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

19

19

indentik dengan anak perempuan. Dia mempunyai satu sahabat yang sejak

kecil selalu bersama dia.

b. Andien, seorang mahasiswa semester 3 yang mempunyai kepribadian yang

diatas rata-rata. Sosok dewasa ini yang pada akhirnya menggugah Raffi

bahwa dirinya itu mampu menjadi sosok lelaki pada umumnya.

c. Indah adalah sahabat Raffi sejak kecil dia juga sebagai seorang mahasiswa

semester 3. Dia selalu mempunyai waktu lebih untuk menemani Raffi dan

mendengarkan keluhan-keluhan yang Raffi alami. Seiring waktu Indah

merasa tertarik dengan seseorang dan pada akhirnya membuat Raffi

merasa sendiri. Sebetulnya Indah merasa prihatin dengan keadaan Raffi

yang sampai saat ini belum bisa membuka hatinya untuk tertarik terhadap

lawan jenis. Mungkin karena kecenderungannya itu yang membuat wanita

juga menjauh darinya. Dan Raffi belum pernah mendapat kesempatan itu.

3. Proses pembuatan Film Pendek “Aku Masih Lelaki”

Dalam pembuatan sebuah film diperlukan mekanisme kerja secara tim,

bukan perorangan. Dalam pembuatan film diperlukan banyak pekerja kreatif,

dimana pekerja itu ahli dalam bidangnya. Pembuatan film layar lebar atau film

yang diputar di bioskop lebih banyak melibatkan pekerja, sedangkan pada film

pendek lebih sedikit. Pada dasarnya pada pembuatan film baik itu film dengan

format seluloid maupun format video memiliki mekanisme yang sama dalam

produksinya. Adapun proses mekanisme secara umum dapat diuraikan sebagai

berikut:

Page 31: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

20

20

a. Pra Produksi

Pra produksi disebut juga masa persiapan sebelum membuat film. Dimana

masa pemilihan naskah yang akan dibuat film. Sebuah rumah produksi

mencari sumber yang biasa dijadikan sebuah film, misalnya novel, cerpen,

dan kisah nyata terhadap suatu peristiwa. Sesudah mendapatkan sumber

berupa naskah, kemudian melakukan eksplorasi atau membedah naskah

itu, setelah melakukan pembedahan selanjutnya membuat skenario tahap

pertama, yang nantinya akan ada revisi dari tim yang sudah dibentuk.

Setelah skenario sudah jadi barulah sutradara mencari pemain, dengan cara

melalui audisi atau ditentukan sendiri oleh sutradara karena sutradara

sudah mengenal dan cocok untuk memainkan karakter dalam naskah.

Bukan hanya dari departemen penyutradaraan saja yang melakukan

persiapan, dari devisi artistik juga mempersiapkan segala sesuatu yang

dibutuhkan, membuat seting dan properti untuk shoting baik itu film

panjang maupun film pendek akan melewati masa ini. Film yang

disutradarai oleh penulis sendiri. Pada masa ini sang sutradara melakukan

riset-riset segala hal yang berhubungan dan yang mempengaruhi

pembuatan film pendek ini. Penulis melakukan eksplorasi pada naskah.

Hal ini mencakup hunting lokasi yang sesuai dengan naskah, melakukan

eksplorasi pada penokohan, dari dialog, perilaku, cara berpakaian, serta

bentuk akting. Sang sutradara juga mencari property yang akan dipakai

dalam film ini. Selain itu semua penulis juga menyiapkan tim untuk

membuat film ini. Dari kameramen, penata lampu, penata artistik, kostum,

Page 32: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

21

21

make up, dan segala keperluan dibidang keproduksian, selain dibidang

kreatif dipersiapkan, bidang keproduksian juga diperhitungkan dalam hal

ini bidang keproduksian yang dimaksud adalah bidang di luar kreatif

antara lain dari segi akomodasi seperti konsumsi pada shoting, transportasi

pemain dan kru, ijin penggunaan tempat dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan pembuatan film pendek ini.

b. Produksi

Setelah segala sesuatu yang dibutuhkan sudah siap, pengambilan gambar

sudah biasa dilakukan, atau lebih dikenal dengan istilah shoting. Pada saat

shoting sutradara mengarahkan pemain, menentukan shot yang akan

diambil, kameraman sudah siap dikameranya untuk merekam gambar.

Segala sesuatu yang terjadi pada saat shoting merupakan tanggungjawab

sutradara selaku pimpinan dalam shoting. Pada saat pengambilan gambar

atau shoting diperlukan kerja tim yang solid, karena dalam pembuatan film

satu aspek dengan aspek lainnya saling berhubungan. Sutradara membuat

screenplay atau jika diperlukan storyboard sebagai pegangan pada

shoting.

c. Pasca Produksi

Rekaman hasil shooting kemudian dikirin ke studio untuk diedit, masa

paska produksi berarti masa setelah shooting. Dimasa ini para editor

bekerja, rekaman-rekaman tadi disusun sesuai dengan skenario, editor

diberi kebebasan untuk berkreasi, tetapi tidak boleh menyimpang dari

konsep yang sudah itentukan. Adapun beberapa tahap dalam proses

Page 33: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

22

22

editing:

1) Logging, proses editor memotong gambar, mencatat waktu

pengambilan gambar dan memilih shot-shot yang ada disesuaikan

dengan camera report.

2) Digitizing, proses merekam atau memasukan gambar dan suara yang

telah di logging tadi.

3) Offline editing, sebuah proses menata gambar digitized sesuai dengan

skenario dan urutan shot yang telah ditentukan sutradara.

4) Online editing, proses editing ketika seorang editor mulai

memperhalus hasil offline editing, memperbaiki kualitas hasil dan

memberi tambahan transisi serta efek khusus yang dibutuhkan.

5) Mixing, berkaitan dengan proses syncroning audio dan juga memberi

ilustrasi musik audio efek. Yang harus dimixing adalah dialog, efek,

dan musik.

Film merupakan hasil kreasi dari beberapa orang, bukan hanya karya satu

orang. Walaupun sutradara yang sangat berkuasa atas karyanya, tetapi dia bekerja

dengan orang lain. Sejauh mana sutradara berhasil membuat film yang layak

ditonton dengan tim yang solid. Kreatifitas banyak orang juga mempengaruhi

hasil jadi film, oleh karena itu sutradara harus membangun tim kreatif yang baik.

Semua itu akan berpengaruh sejauh mana sang sutradara berhasil dengan filmnya.

Proses editing film “Aku Masih Lelaki” tidak perlu memakan waktu yang lama,

karena sutradara menitik beratkan hasil pada gambar pada saat shooting, dalam

editingnya hanya memerlukan sedikit efek pada gambar. Efek itu berupa

Page 34: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

23

23

penambahan atau memodifikasi warna sehingga gambar yang dihasilkan lebih

artistik, perpindahan dari satu gambar ke gambar lain menyesuaikan dari keadaan

alur pada cerita, proses editing menggunakan beberapa program editing antara

lain Adobe premier pro, Cool edit pro, dan program pendukung lain, antara media

promosinya menggunakan CorelDraw, Adobe Photoshop.

Pada masa paska produksi juga dilakukan promosi-promosi, promosi

dilakukan dengan tujuan menarik perhatian pada masyarakat untuk tertarik

menonton film.

4. Struktur Kerja Dalam Pembuatan Film “ Aku Masih Lelaki”

Pembuatan sebuah film, perlu diketahui memiliki struktur kerja sehingga

dalam proses tidak simpang siur. Dalam pembuatan film pendek “ Aku Masih

Lelaki” terdapat struktur yang sama dalam pembuatan film pada umumnya.

Orang-orang yang berada dalam tim kreatif dalam pembuatan film antara lain

sebagai berikut:

a. Sutradara

Sutradara bertanggungjawab atas aspek-apek kreatif, baik

interpretatif maupun teknis, dari sebuah produksi film. Selain mengatur di

depan kamera dan mengarah akting serta dialog para pemain, sutradara

juga mengontrol posisi kamera serta gerak kamera, suara, pencahayaan, di

samping hal-hal lain yang mendukung pada hasil akhir film. Seorang

sutradara juga membuat apa yang disebut sebagai Director Treatment

dimana sutradara menuangkan gaya pada film yang akan dibuat.

Selanjutnya juga membedah naskah atau skenario membagi-bagi menjadi

Page 35: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

24

24

sebuah shot-shot yang akan diambil kedalam screenplay atau storyboard.

Seorang sutradara harus memiliki jiwa kepemimpinan dan juga kejelian

dalam menyusun adegan yang diambil.

b. Penata Fotografi

Penata fotografi atau Director of photography atau juru kamera

adalah tangan kanan sutradara dalam kerja dilapangan. Ia bekerja sama

dengan sutradara menentukan jenis-jenis shot termasuk menentukan jenis

lensa maupun jenis filter lensa yang akan digunakan. Dia juga mengatur

lampu-lampu untuk mendapatkan efek yang cahaya diinginkan. Dalam

film pendek ini penataan fotografinya dinamis, yang dimaksud di sini

gabungan dari berbagai teknik pengambilan gambar sehingga gambar

dalam film ini terlihat tidak monoton. Ada beberapa type shot dalam

pengambilan gambar, antara lain sebagai berikut:

1) POV atau Poin Of View, pengambilan gambar yang memposisikan

kamera sebagai subjek.

2) CU atau Close Up, framing pengambilan gambar yang dihasilkan

memenuhi ruang frame. Type shot ini lebih luas dari pada BCU, shot

ini memberi ruang pada wajah sampai leher sehingga ketika obyek

bergerak masih terlihat pada frame.

3) MCU atau Medium Close Up, pengambilan gambar dengan

komposisi framing subyek lebih jauh dari close up namun lebih

dekat dengan medium shot.

4) MS atau Medium Shot, pengambilan gambar subjek kurang lebih

Page 36: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

25

25

setengah badan.

5) Medium Full Shot atau Kine Shot, pengambilan gambar dengan batas

framing tokoh kira-kira ¾ ukuran tubuh tokoh.

6) FS atau Full Shot, pengambilan gambar dengan subyek secara utuh

dari kepla sampai kaki dengan teknis batasan diberi sedikit ruang

untuk head room. Shot ini akan memberi kesan obyek dan ruang

sekitar yang terlihat luas.

7) MLS atau Medium Long Shot, framing pengambilan gambar dengan

mengikutsertakan seting sebagai pendukung suasana karena ada

kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan seting tersebut.

8) High angle, pendangan dari atas ke bawah, seperti layaknya mata

burung, shot ini memberi kesan pada objek terlihat pendek dan kecil.

9) Low angle, pandangan dari bawah ke atas, seperti layaknya mata

kodok. Shot ini memberi kesan pada objek itu seorang yang gagah.

10) Eye level, pengambilan gambar sejajar dengan tinggi kita.

11) Panning, gerakan kamera secara mendatar kearah kiri maupun ke

kanan tanpa pindah dari poros kamera.

12) Tilting, gerakan ditempat kamera kearah atas atau bawah.

13) Tracking, gerakan kamera kedepan maupun ke belakang, ke kanan

maupun ke kiri.

14) Following, gerakan kamera mengikuti kemanapun talent bergerak.

Dalam divisi kamera bukan hanya menentukan jenis kamera, bentuk

gambar, tetapi juga menentukan teknik pencahayaan oleh karena itu dibutuhkan

Page 37: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

26

26

orang untuk mengoperasikan lampu yang akan digunakan. Dalam penentuan jenis

lampu yang akan digunakan dipimpin oleh orang yang disebut chift lighting

bertugas memerintahkan anak buahnya untuk menempatkan lampu pada tempat

yang sudah ditentukan. Dalam pembuatan film, lampu sangat berperan penting

dalam menentukan komposisi sebuah gambar. Konsep film “ Aku Masih Lelaki”

bersifat nature, warna-warna pada gambar merupakan warna alami dari alam, dan

lingkungan sekitar, karena film ini banyak mengambil adegan di dalam ruangan

dan pada waktu siang hari, sehingga banyak menggunakan cahaya yang berasal

dari cahaya buatan atau lighting. Konsep yang digunakan dalam film pendek ini

adalah konsep cahaya yang minimalis, maksudnya hanya menitik beratkan pada

gelap terang dari obyek bukan warna-warna yang berkesan ramai, itu semua untuk

mendukung cerita yang berkonsep nature atau alami, dan memberi kesan pada

suasana yang dramatis.

Dalam tata cahaya dikenal dua bentuk media pencahayaan, berdasarkan

sumber cahaya yang diperlukan:

1) Available light

Cahaya yang berasal dari alami atau nature. Termasuk cahaya

matahari, bulan, ataupun cahaya dari matahari.

2) Artificial Light

Cahaya buatan termasuk di dalamnya cahaya dari lampu. Kemudian

dilihat dari komposisi cahaya yang masuk dalam frame kamera ada

tiga tata cahaya dasar:

a) Key light adalah cahaya utama sebagai penerang pokok atau

Page 38: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

27

27

utama dalam frame

b) Fill light adalah cahaya tambahan yang berguna mengisi bagian

yang gelap dengan catatan perbandingan terang gelap di

sesuaaikan dengan adegan yang diinginkan.

c) Back light berfungsi sebagai cahaya tambahan yang berguna

sebagai pencipta suasana ruang di belakang adegan.

c. Penata Artistik

Tata artistik adalah penyusun segala sesuatu yang melatarbelakangi

cerita film. Penata artistik dipimpin oleh art director. Dia bertugas

menentukan serta memilih apa saja sebagai media artistik dalam

membangun cerita sebuah film. Dalam film “Aku Masih Lelaki”

diperlukan beberapa seting tempat sesuai cerita. Dimana seting tersebut

antara lain kamar Raffi, ruang kelas, dan seting di jalanan di sekitar

Surakarta. Tugas dari art director mencakup dua hal antara lain:

1) Mempersiapkan seting Tempat untuk shooting, seperti bangunan dan

lokasi. Lokasi yang digunakan dalam film pendek ini hanya di sekitar

Solo, lokasi yang pertama yaitu:

a) Kamar tidur

Kamar yang digunakan adalah rumah yang berukuran kecil,

bentuk rumah sederhana. Seting yang digunakan adalah kamar

tidur. karakter ketiga rungan tersebut menggambarkan suasana

yang sederhana, seperti halnya kamar-kamar kalangan

menengah pada umumnya.

Page 39: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

28

28

b) Ruang Kelas

Ruang kelas adalah sebuah lokasi dimana Raffi bertemu

dengan Indah. Tempat biasa Raffi bercanda dengan teman-

teman perempuan.

c) Jalanan

Lokasi dimana Raffi dan Andien berjalan dan bercanda.

Suasana yang membuat Raffi mempunyai tekad bulat untuk

berubah.

d) Taman

Lokasi dimana Raffi dan Andien berbagi cerita tentang kisah

hidup dan konflik-konflik yang dihadapi.

2) Menyediakan property yang digunakan pemain ataupun kebutuhan

cerita, property yang digunakan pemain utama adalah kaos dan celana

jean, tas dan sepatu dengan aksesoris anak perempuan, untuk Indah

perlengkapan yang digunakan pakaian wanita lengkap dengan

aksesories, tas dan sepatu, untuk andien perlengkapan yang diperlukan

adalah pakaian layaknya wanita dewasa pada umumnya ditambah

dengan aksesoris elegant. Dalam divisi artistik juga mencakup dan

membawahi make up dan wardrobe, make up berfungsi sebagai tata

rias artis, wardrobe menyediakan pakaian para artis sesuai dengan

kebutuhan naskah.

Page 40: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

29

29

d. Editing

Proses setelah produksi atau shooting, editing merupakan

pekerjaan dalam studio yaitu pekerjaan menyusun gambar sesuai dengan

skenario. Dalam pembuatan film dengan format seluloid prosesnya tidak

langsung setelah shooting film, tetapi harus dicuci terlebih dahulu menjadi

film negatif, lalu editor memotong gambar gambar yang diinginkan lalu

disusun kembali sesuai dengan cerita. Teknik tersebut dinamakan analog.

Dengan perkembangan teknologi, sekarang menjadi lebih praktis lagi yaitu

dengan system digital. Berbeda dengan film video tape hasil rekaman pada

saat shooting biasa langsung diedit secara digital. Tape hasil shooting

biasanya terlebih dahulu ditransfer melalui komputer yang sudah tersedia

perangkat untuk mentransfer, proses ini disebut card capture. Mekanisme

berawal dari kamera yang berisi kaset atau bias juga menggunakan tape

rewainder untuk memutar kaset kemudian menghubungkan alat tersebut

dengan komputer dengan kabel RCA, Firewire, maupun kabel data lain.

Kemudian di komputer dilakukan perekaman lagi sesuai dengan durasi

pada kaset itu, pada saat tersebut biasanya editor memilih gambar yang

terpilih dengan panduan Shooting scrip. Di sini editor diberi kebebasan

untuk berkreasi seperti memberikan efek-efek juga memberikan sentuhan

warna sehingga menghasilkan gambar yang atristik tetapi tidak keluar dari

konsep yang telah ditentukan oleh sutradara. Dalam bekerja editor

biasanya ditemani sutradara ataupun bekerja sendiri. Editing dalam film

Page 41: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

30

30

“Aku Masih Lelaki” menggunakan teknik cut to cut sesuai dengan naskah,

proses editingnya tidak memerlukan visual efek yang banyak, karena film

ini dibuat dengan konsep yang natural, cukup menyambung dari satu

adegan dengan adegan lain. Diupayakan perpotongan antar gambar dapat

menceritakan apa maksud dari film itu sehingga penonton tertarik untuk

mengikuti jalan cerita film ini.

B. Promosi

1. Konsep Promosi

Perkembangan film independent sangat pesat belakangan ini. Hal itu

ditandai dengan banyaknya ajang unjuk gigi bagi para sineas muda yang ingin

menunukan existence sebagai seorang pembuat film. Banyak diantara pembuat

film professional lahir dari ajang festival film yang diadakan local maupun

nasional. Maka dari itu penulis memfokuskan film ini untuk mengikuti beberapa

festival film yang diadakan dibeberapa kota lokal maupun nasional. Untuk

memperluas proses promosi diperlukan media promosi yang sesuai dengan target

market film “Aku Masih Lelaki”.

2. Konsep Visual Verbal dan Non Verbal

a. Konsep Visual Non Verbal

Konsep visual non verbal pada media promosi yang akan digunakan

sebagai salah satu aspek terpenting dalam menunang promosi yang akan

dilakukan. Untuk itu penulis menggunakan illustrasi tokoh utama sebagai

icon dari film ini dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam film ini di atas

Page 42: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

31

31

sebuah kertas hitam. Dimana ada kertas hitam yang berbentuk karakter

tokoh utama dikelilingi shadow terang, bermaksud untuk menjelaskan

bahwa tokoh utama ini ingin merubah catatan gelapnya menuju catatan

hidup yang terang. Sedangkan logo genetik menerangkan sikap atau sifat

dari tokoh yang bersangkutan.

1) Warna

Warna yang digunakan adalah warna-warna nature sesuai dengan

konsep yang ingin penulis tonjolkan. Warna tersebut yaitu :

a) Putih

Warna ini digunakan pada hampir setiap media promosi yang

digunakan untuk font dan dijadikan shadow icon yang merupakan

key visual dalam media promosi.

b) Merah

Warna ini merupakan warna yang digunakan dihampir semua

media promosi sebagai icon gen yang menjadi key visual di setiap

media promosi.

c) Hitam

Page 43: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

32

32

Warna ini digunakan pada media promosi pamphlet, karena media

tersebut akan dibuat dalam jumlah yang banyak jadi penulis

berinisiatif member warna hitam untuk menekan biaya produksi.

Dengan meminimalisir warna pada media promosi tersebut.

2) Font atau Tipografi

Font yang digunakan dalam media promosi ini adalah font yang sesuai

dengan konsep film tersebut. Beberapa font yang digunakan yaitu :

a) Artifice ssk

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm

Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Font jenis ini digunakan pada:

Aku Masih Lelaki

Font ini dipilih karena, penulis ingin menonjolkan kesan semi

feminim pada judul film. Karena film “Aku Masih Lelaki“ itu

sendiri lahir dari sikap tokoh utama yang semi feminim dalam film

ini. Font ini digunakan pada judul film yang tertera pada setiap

media promosi.

b) Arial

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss

Page 44: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

33

33

Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Font jenis ini digunkan pada :

Raffi, Andien, Indah, Fajar (nama para tokoh dalam film)

Font ini dipilih penulis karena, penulis ingin terkesan sedikit tegas.

Kerena font ini adalah model font yang mempunyai sudut yang

tegas maka masih meninggalkan kesan lunak, seperti sikap semi

feminim sesuai yang diharapkan penulis. Font ini digunakan pada

penulisan nama para tokoh yang ada di film tersebut.

c) Big noodle titling

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss

Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Font jenis ini digunkan pada :

a Undaky Ape Film (nama pembuat film)

A TAMAPE STUDIO PRESENT “AKU MASIH LELAKI” A FILM BY UNDAKY APE

BAQOR PAMUNGKAS RENSA SANDRA DESMICKA DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY BY UNDAKY APE CAMERAMEN BY HANANTA

FILM EDITING BY UNDAKY APE WRITTEN BY UNDAKY APE ARTISTIC BY UNDAKY APE ORINAL MUSIC BY

YUDHA LIGHTING BY FAJAR RITUS

PRODUCED BY SOEMADI DIRECTED BY UNDAKY APE

Font ini dipilih penulis karena font ini merupakan salah satu font

standard yang digunakan dalam penulisan credit tittle pada poster

atau media promosi yang lainnya yang mencantumkan credit

tittle.

Page 45: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

34

34

b. Konsep Visual Verbal

Konsep verbal dalam media promosi ini berisi “ Aku Masih Lelaki “

sebagai judul dari film itu sendiri. Alasan penulis dalam hal ini yaitu,

penulis ingin memfokuskan pada judul film disetiap media promosi. Juga

tertera nama sang sutradara dalam setiap media promosi untuk

menginformasikan si pembuat film tersebut. Adapun aspek visual

verbalnya antara lain :

1) Headline

Digunakan sebagai judul suatu paparan selain itu juga dipahami

sebagai daya tarik bagi pembaca agar membaca paparan yang di tulis.

Headline disini menjadi kalimat untuk judul awal suatu bab di dalam

direktori buku.

2) Bodycopy

Sebagai kalimat penjelas terhadap suatu pesan informasi yang

berhubungan dengan bab-bab pembahasan.

3) Caption

Caption digunakan sebagai kalimat penjelasan untuk gambar yang ada

pada halaman.

3. Pemilihan Media Promosi Pendukung

Untuk mendukung film ini kita harus melakukan promosi, promosi

dilakukan dengan tujuan menarik perhatian pada masyarakat untuk tertarik

menonton film. Media untuk mempromosikan film ini termasuk dalam media lini

Page 46: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

35

35

bawah antara lain:

a. Poster

Poster banyak digunakan oleh industri film, poster sering dijumpai pada

tempat-tempat umum sehingga banyak yang melihatnya. Poster film berisi

judul film disertai gambar yang mencirikan film itudan kebanyakan adalah

tokoh utama. Poster ini akan diletakan di tempat dimana film ini akan

diputar.

b. Pamphlet

Media promosi sebuah film membutuhkan media yang dapat

disebarluaskan, sehingga banyak orang yang menjadi tahu. Salah satu

media paling efektif adalah pamphlet, karena media ini banyak ditempel

ditempat umum. Pamflet ini akan di letakan pada dinding-dinding di lokasi

yang strategis di tiap kota dimana film ini akan diputar agar bisa

memperluas jangkauan promosi itu sendiri. Pada pamphlet warna yang

digunakan tidak terlalu banyak yaitu lebih dominan bertujuan untuk

menekan biaya produksi karena akan dicetak dalam jumlah yang banyak.

c. Cover CD

Setiap film yang beredar di toko-toko, baik berupa piringan maupun kaset

pasti memiliki pack atau tempat membungkus. Cover CD bukan hanya

sebagai tempat pembungkus CD tetapi juga sebagai media promosi dari

film tersebut karena Cover CD yang menarik akan memikat penonton

untuk menonton film “Aku Masih Lelaki”.

d. Stiker CD

Page 47: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

36

36

Sebagai identitas film itu sendiri, karena realisasi film dalam bentuk DVD

dan VCD, sehingga kepingan dari film itu diberi identitas film. Identitas

film biasanya berupa judul film. Media ini akan ditempel pada kepingan

CD film “ Aku Masih Lelaki”.

e. X Banner

X banner atau Standing Banner biasanya di letakan berdiri pada tempat-

tempat umum seperti di toko buku, toko kaset dan CD. Tetapi pada film

ini akan di letakan di stand pemutaran film.

f. Merchandise

Merchandise ini sepagai media promosi penunang yang tidak kalah

penting dengan media pendukung lain.

1) Pin

2) Kaos

3) Stiker

Pin dan kaos akan dikenakan oleh para penyelenggara pemutaran film,

Sedangkan stiker akan diberiakn secara gratis pada para penonton.

Page 48: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

37

37

BAB IV VISUALISASI KARYA

A. Bentuk Dan Format Film

Visualisasi film dalam bentuk format DVD dan VCD. Jenis film bergenre

drama, durasi yang diperoleh 16 menit. Film “AKU MASIH LELAKI” banyak

mengambil lokasi jalan atau outdor, khususnya di kampus Universitas Sebelas

Maret dan jalan raya di daerah kota Solo. Pengambilan gambar dibagi menjadi 3

tahap.

Tahap 1: Dengan waktu pengambilan gambar 1 hari. Mengambil 1 lokasi

shooting yang pertama untuk keperluan mengambil gambar di halaman

kampus dan lobi kampus yaitu scene Raffi dan Indah yang sedang

berada di kampus.

Tahap 2: Shooting tahap dua dilakukan dengan selang waktu 1 hari setelah

shooting tahap 1. waktu yang digunakan selama 1 hari penuh

pengambilan scene Raffi, Andien dan Indah yang berlokasi di taman

Universitas Sebelas Maret.

Tahap 3: Sama seperti proses pada saat selang waktu tahap 1 ke tahap 2. pada

tahap 3 pengambilan gambar disesuaikan dengan sisa scene pada

skenario antara lain dari scene di Raffi dan Andien ditaman kampus

dan taman kota Balekambang.

Tahap4: Pengambilan gambar flashback Raffi dan Indah sewaktu kecil yang

berlokasi di Lemah putih Mojosongo.

Page 49: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

38

38

Tahap5: Menambah dan mengulang scene terakir dari film ini yang mana

kurang cahaya dan sempat terhenti beberapa bulan dikarenakan tokoh

kami mengalami sakit. Di sini banyak yang berubah dari jalan cerita

pada awalnya. Kami menganti dan menambah scene-scene yang tidak

bisa diambil dengan adegan-adegan baru.

Semua tahap pengambilan gambar sudah selesai kemudian dilanjutkan

dengan proses paska produksi yaitu logging, edit offline, online sesuai dengan

sekenario dilanjutkan dengan pengisian lagu atau musik untuk menguatkan

suasana. Proses editnya memakan waktu yang cukup lama sekitar 2 minggu,

dalam proses editnya tidak banyak memakai efek pada gambar, hanya mengubah

warna atau adjust pada warna mentahan.sesuai kebutuhan naskah, artistik pada

gambar dan idealist sutradara. Hasil gambar menggunakan warna kehitam-

hitaman dipadu dengan perpaduan permainan kontras sehingga menghasilkan

gambar yang artistik. Warna yang digunakan menggambarkan kesan gelap guna

memberikan kesan dramatisasi dalam setiap adegan. Potongan antar adegan sesuai

dengan skenario, adapun pengurangan adegan-adegan dikarenakan banyaknya

adegan yang bertele-tele, bila ditonton membosankan.

Page 50: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

39

39

B. Detail Visualisasi Karya

1. Karya Utama

Karya utama adalah hasil jadi film “AKU MASIH LELAKI”.

a. Format Film : DV standar NTFS (720x576)

b. Durasi Film : 17 menit

c. Naskah Film : skenario film “AKU MASIH LELAKI”

d. Director Treatment : Pandangan sutradara atas naskah film

e. Teknis Editing : Adobe Premiere Pro 1.5

f. Mastering : AVI

g. Realisation : DVD dan VCD

h. Storyboard

Page 51: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

40

40

h. Storyboard:

Page 52: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

41

41

Page 53: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

42

42

Page 54: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

43

43

Page 55: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

44

44

Page 56: PERANCANGAN PROMOSI DAN PEMBUATAN FILM PENDEK ...

45

45