-
PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG
DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA
Landasan konseptual
Perencanaan dan perancangan arsitektur
TUGAS AKHIR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana
Teknik
Arsitektur
Di Susun Oleh :
Arief Wahyu Nur Hidayat
(5112411032)
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TENIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan
judul
“Oceanarium di Semarang dengan konsep Arsitektur Metafora” ini
yang disusun
oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 telah
disetujui oleh
pembimbing untuk diajukan ke Sidang Ujian Tugas Akhir pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Desember 2015
Dosen Pembimbing II
Ir. EKO BUDI SANTOSO, M.T
NIP. 19631114199102 1 001
Dosen Pembimbing I
Ir. Bambang Setyohadi, M.T
NIP 19670509200112 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
Drs. Sucipto, M.T
NIP 19630101 199102 1 001
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan
judul
“Oceanarium di Semarang dengan Konsep Arsitektur Metafora” ini
telah
dipertahankan oleh oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM
5112411032 di
hadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program Studi S1 Arsitektur,
Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang pada Senin,
tanggal 7
Desember 2015
Panitia Ujian Tugas Akhir:
Ketua Sekretaris
Drs. Sucipto, M.T Ir. Bambang Setyohadi, M.T
NIP 19630101 199102 1 001 NIP 19670509200112 1 001
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Bambang Setyohadi, M.T
NIP. 19670509200112 1 001
Penguji
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
Dr. Nur Qudus, M.T
NIP. 19691130199403 1 001
Andi Purnomo, S.T, M.A
NIP. 19710415199803 1 004
Ir. Eko Budi Santoso, M.T
NIP. 19631114199102 1 001
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penyusunan Landasan
Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini tidak
terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi,
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 29 Desember 2015
Arief Wahyu Nur Hidayat
NIM. 5112411032
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun
dapat
menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur
(LP3A) Tugas Akhir Oceanarium di Semarang Dengan Konsep
Arsitektur
Metafora ini dengan baik dan lancar tanpa terjadi suatu halangan
apapun yang
mungkin dapat mengganggu proses penyusunan LP3A Oceanarium
ini.
LP3A Oceanarium ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
kelulusan akademik di Universitas Negeri Semarang serta landasan
dasar untuk
merencanakan desain Oceanarium nantinya. Judul Tugas Akhir yang
penulis
pilih adalah ” Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur
Metafora”.
Dalam penulisan LP3A Oceanarium ini tidak lupa penulis untuk
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu,
membimbing serta mengarahkan sehingga penulisan LP3A Oceanarium
ini dapat
terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih saya tujukan
kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan, kelancaran,
serta
kekekuatan sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik
2. Bapak Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas
Negeri
Semarang
3. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri
Semarang
4. Bapak Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas
Negeri Semarang
5. Bapak Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T., selaku Kepala
Program
Studi Teknik Arsitektur S1 Universitas Negeri Semarang dan
selaku Dosen
Pembimbing I yang memberikan masukan, arahan, ide-ide, dan
persetujuan
dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini dengan penuh keikihlasan
dan
ketabahan dalam membantu memperlancar Tugas Akhir
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
vi
6. Bapak Ir. Eko Budi Santoso, M.T, yang juga selaku pembimbing
yang
memberikan arahan, bimbingan, masukan dan persetujuan dalam
penyusunan LP3A Oceanarium ini
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan
bantuan
arahan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini
8. Kedua orang tua, kerabat dan saudara-saudara saya,
Terimakasih untuk
semua perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah
laku
penulis selama pengerjaan LP3A Oceanarium ini
9. Semua keluargaku, teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang
telah
memberikan dukungan
Ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada semua pihak
yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
dorongan dan
motivasi. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan,
maka segala
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi
sempurnanya penulisan LP3A Oceanarium ini. Semoga penulisan ini
dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada
umumnya.
Semarang, 29 Desember 2015
Penulis
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir LP3A Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang
ini
penulis persembahkan kepada :
Ketua Jurusan Teknik Sipil, Drs. Sucipto, M.T. yang telah
memberikan ijin
bagi penulis untuk melaksanakan Tugas Akhir Oceanarium
Kaprodi S1 Arsitektur Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T.
yang
memberikan arahan dalam program Tugas Akhir ini sehingga
memperlancar
proses penulisan LP3A Oceanarium ini
Pembimbing Tugas Akhir Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T.
dan Ir.
Eko Budi Santoso, M.T, yang memberikan arahan, bimbingan,
masukan dan
persetujuan dalam penyusunan Tugas akhir Oceanarium ini dengan
penuh
keikihlasan dalam membantu memperlancar jalannya proses Tugas
Akhir
Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan
bantuan
arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
Kedua orang tua, dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk
semua
perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku
penulis
selama pengerjaan Tugas Akhir ini
Teman-teman seperjuangan Tugas Akhir Periode 3 terimakasih
atas
bantuan dan kerja samanya selama Tugas Akhir ini.
Semua teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah
memberikan
dukungan
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
viii
ABSTRAK
Arief Wahyu Nur Hidayat 2015
“Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora” Dosen
Pembimbing :
Ir. Bambang Setyohadi, M.T dan Ir. Eko Budi Santoso, M.T Teknik
Arsitektur S1
Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium
berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding
dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas
daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.
Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut dalam
wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya usaha
manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan
memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat
munculnya kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari.
Untuk dapat mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya
suatu usaha menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar
dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur
habitat aslinya. Oleh karena itu dengan adanya media atau wadah
tersebut, diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat
akan rahasia kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 1993
Pemilihan lokasi tapak perencanaan diperlukan sebuah lokasi yang
tepat dari segi peruntukan lahan, lahan yang tepat adalah lahan
yang memiliki area yang langsung bebatasan dengan air laut dan
diperuntukkan sebagai kawasan wisata, aksebilitas yang mudah
dijangkau, jaringan infrastruktur juga sangat diperlukan dalam
pemilihan lokasi guna untuk mendukung sarana yang ada dalam
bangunan. Selain itu juga view kedalam maupun keluar tapak yang
akan menjadi ketertarikan suatu tempat wisata. Dari beberapa
kriteria di atas dipilihlah satu site rencana yang berada di Pantai
Marina, Semarang. dengan luas 7,30 Ha. Pendekatan perencanaan
Oceanarium ini meliputi pendekatan site, pendekatan pelaku dan
aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural
(klimatologi, aksesbiitas, view, topografi, kebisingan), pendekatan
struktur, pendekatan utilitas, serta pendekatan penekanan desain
Arsitektur Metafora.
Dari beberapa pendekatan perencanaan dan perancangan di dapatkan
Konsep Perencanaan dan Perancangan yang nantinya akan mendasari
desain Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini. Konsep
Perencanaan dan Perancangan Oceanarium di dasarkan pada pengambilan
suatu bentuk biota laut yang akan diterapkan dalam bangunan.
Harapannya Oceanarium ini dapat menjadi sebuah wadah edukasi wisata
untuk semua kalangan, agar lebih mengetahui tentang kekayaan biota
laut yang dimiliki Indonesia dan wahib untuk menjaga dan
melestarikannya. Selain itu juga dapat menjadi area rekreatif untuk
keluarga dan juga peningkatan kawasan wisata biota air laut di Kota
Semarang.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ix
Kata Kunci : Oceanarium, Rekreasi, Metafora, Semarang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN
.............................................................................
ii
HALAMAN
PENGESAHAN................................................................
............... iii
PERNYATAAN
.................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR
.........................................................................................
v
PERSEMBAHAN
.............................................................................................
vii
ABSTRAK................................................................
....................................... viii
DAFTAR
ISI................................................................
....................................... ix
DAFTAR
TABEL................................................................
............................. xiv
DAFTAR DIAGRAM
........................................................................................
xv
DAFTAR
GAMBAR................................................................
........................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
...................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
.......................................................................................
1
1.2 RumusanPermasalahan
.........................................................................
3
1.2.1 Umum
............................................................................................
3
1.2.2 Khusus
..........................................................................................
4
1.3 Maksud Dan Tujuan
...............................................................................
4
1.3.1 Maksud
..........................................................................................
4
1.3.2 Tujuan
...........................................................................................
4
1.4 Manfaat
..................................................................................................
4
1.5 Lingkup Pembahasan
.............................................................................
5
I.5.1 Ruang Lingkup Substansial
........................................................... 5
I.5.2 Ruang Lingkup Spasial
..................................................................
5
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
x
1.6 Metode Pembahasan
.............................................................................
6
1.7 Sistematika Pembahasan
.......................................................................
7
1.8 Alur Pikir
.................................................................................................
8
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA DAN STUDI KASUS
............................................ 9
2.1 Tinjauan Oceanarium
.............................................................................
9
2.1.1 Pengertian Ocean
.......................................................................
9
2.1.2 Pengertian Aquarium
..................................................................
10
2.1.2.1 Fungsi Aquarium
.............................................................
11
2.1.2.2 Macam-macam aquarium
................................................ 11
2.1.3 Pengertian Oceanarium
..............................................................
12
2.1.3.1 Fungsi Oceanarium
....................................................... 13
2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium
............ 13
2.1.3.3 Kajian Fauna
.................................................................
17
2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium
.................... 18
2.2 Kajian Arsitektur Metafora
......................................................................
23
2.3 Studi Kasus
............................................................................................
27
2.3.1 Fresh Water TMII
........................................................................
27
2.3.1.1 Fresh Water TMII
.......................................................... 27
2.3.1.2 Batasan Fresh Water TMII
............................................ 27
2.3.1.3 Koleksi Fresh Water TMII
.............................................. 27
2.3.1.4 Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII .........
29
2.3.1.5 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII
........... 34
2.3.1.6 Sirkulasi Pengelola
........................................................ 34
2.3.1.7 Ruang Pengelola
........................................................... 35
2.3.1.8 Sirkulasi Pengunjung
..................................................... 39
2.3.1.9 Karakteristik Pengunjung
............................................... 40
2.3.1.10 Ruang Sirkulasi Pengunjung
......................................... 40
2.3.1.11 Ruang Utilitas Fresh water
............................................ 45
2.3.2 Kura-Kura Ocean Park
................................................................
48
2.5.2.1 Lokasi Kura-Kura Ocean Park
....................................... 48
2.5.2.2 Situasi Bangunan
.......................................................... 48
2.5.2.3 Tampak Bangunan
........................................................ 48
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xi
2.5.2.4 Struktur Organisasi Bangunan
....................................... 49
2.5.2.5 Pembagian Ruang Bangunan
....................................... 49
2.5.2.6 Sistem Utilitas Aquarium
............................................... 53
2.5.2.7 Perawatan Aquarium
..................................................... 54
2.3.3 SeaWorld Ancol Jakarta
.............................................................
55
2.3.3.1 Misi wisata Seaworld Ancol
........................................... 55
2.3.3.2 Lokasi Sea world Ancol Indonesia
................................. 55
2.3.3.3 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia
................ 56
2.3.3.4 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)
..................... 57
2.3.3.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola)
........................ 58
2.3.3.6 Fasilitas Ruang Sea world di Ancol
............................... 59
2.3.3.7 Tata pamer akuarium
.................................................... 63
2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer
........................................ 64
2.3.3.9 Cara Perawatan biota air
............................................... 65
2.3.4 Churami Okinawa, Japan
............................................................ 69
2.3.5 Batumi Akuarium
.........................................................................
72
2.3.6 Primorsky Aquarium
...................................................................
74
BAB 3 TINJAUN LOKASI
.................................................................................
77
3.1 Tinjauan Kota
Semarang......................................................................
77
3.1.1 Peta BWK Kota Semarang
.......................................................... 78
3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang kota
.................... 79
3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah
....................................................... 81
3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi
..................................................... 82
3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
............................................... 82
3.2 Pemilihan Tapak
..................................................................................
85
3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak
..................................................... 85
3.2.2 Alternatif Tapak
...........................................................................
86
3.2.3 Tapak Terpilih
.............................................................................
95
BAB 4 PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .... 96
4.1 Pendekatan Aspek Fungsional
............................................................ 97
4.1.1 Analisa Bangunan
.......................................................................
97
4.1.2 Analisa Pelaku aktifitas
...............................................................
97
4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang dan Hubungan Ruang
....................... 98
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xii
4.1.4 Analisa Sirkulasi Luar dan
Dalam.............................................. 103
4.1.5 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang
......................................... 105
4.2 Pendekatan Aspek
Kontekstual..........................................................
114
4.2.1 Pendekatan Site Terpilih
........................................................... 114
4.2.2 Site Oceanarium
.......................................................................
115
4.3 Analisa Arsitektural
..........................................................................
116
4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora
........... 116
4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora
...................................... 116
4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur
Metafora
................................................................................................
117
4.3.4 Konsep Metafora Pribadi
.......................................................... 118
4.4 Analisa Struktur
.................................................................................
119
4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi
.............................................................
119
4.4.2 Struktur Badan
.........................................................................
120
4.4.3 Struktur Kepala / Atap
..............................................................
121
4.5 Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan
............................................... 123
4.5.1 Instalasi Elektrikal
.....................................................................
123
4.5.2 Istalasi penerngan dan stop kontak
........................................... 123
4.5.3 Sistem penghawaan
.................................................................
126
4.5.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television)
.................................. 127
4.5.5 Instalasi Sound System
.............................................................
127
4.5.6 Instalasi Pemadam Kebakaran
................................................. 128
4.5.7 Sistem Air Bersih bangunan
...................................................... 130
4.5.8 Sistem Penyediaan air
laut........................................................
131
4.5.9 Pembuangan Limbah
................................................................
133
4.6 Pendekatan teknis Aquarium
............................................................
134
4.6.1 Bahan Bangunan Aquarium
..................................................... 135
4.6.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium
............................... 135
4.6.3 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water)
.......................... 141
BAB 5 KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN...... 143
5.1 Pendekatan Aspek Fungsional
......................................................... 143
5.1.1 Analisa Sirkulasi Luar dan
Dalam............................................. 143
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xiii
5.1.2 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang
........................................ 144
5.2 Pendekatan Aspek
Kontekstual.........................................................
151
5.2.1 Site Terpilih
..............................................................................
151
5.2.2 Hasil Zoning Site
......................................................................
152
5.3 Analisa Struktur
.................................................................................
154
5.3.1 Struktur Kaki / Pondasi
.............................................................
154
5.3.2 Struktur Badan
.........................................................................
154
5.3.3 Struktur Kepala / Atap
..............................................................
156
5.4 Aspek Sistem Utilitas Bangunan
...................................................... 157
5.4.1 Sistem Elektriktikal
...................................................................
157
5.4.2 Instalasi Penerangan dan Stop kontak
..................................... 157
5.4.3 Sistem penghawaan
................................................................
158
5.4.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television)
................................. 158
5.4.5 Instalasi Sound System
............................................................
159
5.4.6 Sistem Perlindungan bahaya kebakaran
.................................. 160
5.4.7 Suplai air bersih bangunan
...................................................... 160
5.4.8 Sistem Penyendiaan air laut
..................................................... 161
5.4.9 Pembuangan Limbah
...............................................................
163
5.5 Analisa Aquarium
..............................................................................
164
5.5.1 Bahan Bangunan Aquarium
..................................................... 164
5.5.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium
............................... 164
5.5.3 Teknis Aquarium
......................................................................
166
5.5.4 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water)
.......................... 167
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
170
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.
..................................... 20
Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut
............................... 20
Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
........................... 21
Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic.
......................................... 22
Tabel 2.5 Daftar koleksi biota air tawar Fresh
............................................... 28
Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII
................................................. 39
Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung
...............................................................
40
Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung
............................................ 45
Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas
..................................................................
47
Tabel 3.1 Penentuan Tapak
..........................................................................
93
Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang
.........................................................................
99
Tabel 4.2 Besaran Ruang
.............................................................................
105
Tabel 4.3 Penghawaan buatan
......................................................................
119
Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut.
........................... 125
Tabel 4.5 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.
..................................... 125
Tabel 4.6 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
........................... 126
Tabel 4.7 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai.
.................. 131
Tabel 5.1 Besaran Ruang
.............................................................................
140
Tabel 5.2 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.
.................................... 164
Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut.
........................... 164
Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
........................... 165
Tabel 5.5 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic.
......................................... 166
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Struktur Organisasi
...................................................................
34
Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola
...................................................................
34
Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung
................................................................
39
Diagram 2.4 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia
............................ 56
Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)
................................ 57
Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola)
................................... 58
Diagram 2.7 Cara perawatan biota air
.......................................................... 65
Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan
penyakit............................................... 66
Diagram 2.9 Running sistem air
....................................................................
67
Gambar 4.1 diagram pengelola gedung
....................................................... 98
Diagram 4.2 Hubungan Ruang
......................................................................
102
Diagram 4.3 Sirkulasi Luar
............................................................................
103
Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung
................................................................
104
Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola
...................................................................
104
Diagram 4.6 Sirkulasi penyediaan air laut
.................................................... 122
Diagram 5.1 Sirkulasi Luar
............................................................................
139
Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung
................................................................
139
Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola
...................................................................
140
Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan
.................................................. 155
Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan
.................................................. 155
Diagram 5.6 :Konsep Instalasi Penerangan
.................................................. 156
Diagram 5.7 : Konsep Instalasi AC
................................................................
156
Diagram 5.8 Instalasi CCTV
..........................................................................
157
Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Sound System
............................................. 157
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xvi
Diagram 5.10 : Konsep Instalasi Pemadam
Kebakaran................................. 158
Diagram 5.11 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran
................................ 159
Diagram 5.12 Sirkulasi penyediaan air laut
................................................... 160
Diagram 5.13 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas
............................. 162
Diagram 5.14 Konsep metafora
.....................................................................
167
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem ditributor air lautke aquarium
.......................................... 17
Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit
................... 25
Gambar 2.3 Sydney Opera House
.................................................................
26
Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier
.......................................... 26
Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris
....................................................................
26
Gambar 2.6 Denah Lokasi
.............................................................................
27
Gambar 2.7 Denah Lantai 1
...........................................................................
29
Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan)
.............................................................
30
Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang)
............................................ 30
Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan)
............................................... 31
Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri)
................................................................
31
Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium
......................................................... 32
Gambar 2.13 Tampak
Depan........................................................................
32
Gambar 2.14 Tampak Belakang
...................................................................
32
Gambar 2.15 Tampak Samping
....................................................................
33
Gambar 2.16 Perspektif
................................................................................
33
Gambar 2.17 Situasi KOP
.............................................................................
48
Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan
..................................................... 48
Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang
................................................. 49
Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan
............................................ 49
Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall
..................................................................
50
Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola
............................................................ 50
Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium
...................................... 51
Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut
........... 51
Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut
............................. 51
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xviii
Gambar 2.26 Fish Terapy
..............................................................................
52
Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d
......................................................................
52
Gambar 2.28 R.Iptek dan arena berma
.......................................................... 53
Gambar 2.29 Rumah
pompa..........................................................................
53
Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller
....................................................................
54
Gambar 2.31 Trafo
........................................................................................
54
Gambar 2.32 Peta Seaworld
..........................................................................
55
Gambar 2.33 Akuarium utama
.......................................................................
59
Gambar 2.34 Akuarium ekosistem laut
.......................................................... 59
Gambar 2.35 Akuarium Air Tawar
..................................................................
60
Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya
....................................................................
61
Gambar 2.37 Kolam Sentuh
..........................................................................
61
Gambar 2.38 Toko Cenderamata
..................................................................
62
Gambar 2.39 Lorong Antasena
......................................................................
62
Gambar 2.40 Objek Pamer
............................................................................
64
Gambar 2.41 Churaumi Okinawa
...................................................................
69
Gambar 2.42 Churaumi Okinawa
...................................................................
70
Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa
.................................................... 71
Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa
.................................................. 72
Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa
.......................................................... 73
Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium
................................................... 73
Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan
............................................... 73
Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium
.......................................................... 73
Gambar 2.49 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang
Akademi
Ilmu Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan
Presiden
Federasi Rusia
..............................................................................................
74
Gambar 2.50 Proses pembangunan dan gambar rencana bangunan
............ 75
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xix
Gambar 2.51 Perspektif Site plan
..................................................................
76
Gambar 2.52 Tampak
Depan.........................................................................
76
Gambar 3.1. Peta Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014
...... 78
Gambar 3.2 Peta BWK semarang,
.................................................................
81
Gambar 3.3 Peta BWK semarang
..................................................................
83
Gambar 3.4 Alternatif Tapak
..........................................................................
86
Gambar 3.5 Alternatif Tapak1
........................................................................
87
Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1
.......................................................................
88
Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2
.......................................................................
89
Gambar 3.8 Alternatif Tapak2
........................................................................
90
Gambar 3.9 Alternatif Tapak3
........................................................................
91
Gambar 3.10 Alternatif Tapak3
......................................................................
92
Gambar 3.11 Alternatif Tapak
........................................................................
95
Gambar 4.1 Site Terpilih
..............................................................................
114
Gambar 4.2 Foto Site dan batas” site
.......................................................... 114
Gambar 4.3 Luasan dan batas site
..............................................................
115
Gambar 4.4 Genset
.....................................................................................
116
Gambar 4.5 Pencahayaan Tidak Langsung
................................................ 118
Gambar 4.6 Alternatif sirkulasi
....................................................................
123
Gambar 4.7 Thermometer
...........................................................................
127
Gambar 4.8 Chiller
.......................................................................................
127
Gambar 4.9 pH Meter Digital
......................................................................
128
Gambar 4.10 Refraktometer
........................................................................
128
Gambar 4.11 Aerator
..................................................................................
129
Gambar 4.12 Pompa Sirkulasi
.....................................................................
130
Gambar 4.13 Potongan Terowongan di darat
............................................ 132
Gambar 4.14 Terowongan di pantai
............................................................
132
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xx
Gambar 4.15 Sirkulasi Terowongan
.............................................................
133
Gambar 4.16 Battumi Okinawa Oceanarium
............................................... 135
Gambar 4.17 Primorsky Aquarium Oceanarium
........................................... 135
Gambar 4.18 : Konsep Struktur Pondasi
...................................................... 136
Gambar 4.19 skedul kolom dan balok
.......................................................... 137
Gambar 4.20 ACP (Alumunium Composit
Panel)......................................... 138
Gambar 4.21 bitumen, aqualine,dak beton
.................................................. 138
Gambar 5.1 Luasan dan batas site
..............................................................
147
Gambar 5.2 Analisa View
............................................................................
148
Gambar 5.3 Analisa Klimatologi
...................................................................
149
Gambar 5.4 Analisa Topografi
.....................................................................
150
Gambar 5.5 Analisa Aksesibilitas
.................................................................
151
Gambar 5.6 Analisa Drainase
......................................................................
152
Gambar 5.7 Analisa Pengolahan Air Laut
.................................................... 153
Gambar 5.8 Zoning Tapak
...........................................................................
154
Gambar 5.9 Alternatif filtrasii
........................................................................
161
Gambar 5.9 : Konsep Struktur Pondasi
........................................................ 168
Gambar 5.23 skedul kolom dan balok
.......................................................... 169
Gambar 5.17 ACP (Alumunium Composit
Panel)......................................... 169
Gambar 4.18 bitumen, aqualine,dak beton
.................................................. 170
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya
oceanarium
berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak
sebanding dengan
kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah
negara
kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas
daratan
1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.¹ Seaworld
Ancol
Indonesia dibuka pada tanggal 3 Juni 1994. Pengunjung
Seaworld
berjumlah 2000 orang/hari pada hari-hari biasa. Sedangkan pada
hari
libur, pengunjung dapat mencapai 3500-4000 orang/ hari.
Sangat
disayangkan dengan pengunjung yang sebanyak itu namun hanya
bisa
mengunjungi wahana tersebut di Jakarta. Data dan informasi
geospasial
produk Badan Informasi Geospasial (BIG), 2015.
Pusat Penelitian Oceanografi LIPI menyatakan bahwa Indonesia
merupakan pusat biodiversitas kelautan dengan keanekaragaman
spesies biota laut yang sangat tinggi. Informasi mengenai
kekaayan laut
yang berlimpah tersebut menjadi tidak tersalurkan sebagai bahan
edukasi
bagi masyarakat luas. Minimnya pengetahuan masyarakat akan
kehidupan dunia laut, salah satunya disebabkan oleh kurangnya
sarana
pendukung yang mampu memberikan informasi secara jelas dan
orisinil
mengenai kehidupan laut beserta isinya.
Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut
dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti
adanya
usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara
dan
memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat
munculnya
kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk
dapat
mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu
usaha
menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat
diamati
secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat
aslinya. Oleh
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
2
karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut,
diharapkan
mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia
kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 199
Kondisi klimatologi kota Semarang, termasuk iklim tropis
dengan
suhu udara rata-rata adalah 27,3 ºC. Dengan kata lain Semarang
memiliki
temperatur yang cukup baik untuk aktivitas pertanian, pariwisata
dan
sebagainya. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No. 2,1990 :
29
Di samping itu, kondisi topografi Kota Semarang
memperlihatkan
adanya elemen-elemen estetik alami, yang tersebar di seluruh
wilayah,
baik yang berupa laut, pesisir, daratan serta alam perbukitan.
Potensi
alam ini perlu dikembangkan untuk peningkatan kegiatan rekreasi
dan
pariwisata, dalam rangka pengembangan fugsi Kota Semarang.
Sehingga
Kota ini juga memiliki sistem transportasi yang lengkap, yaiitu
sistem
transportasi air (pelabuhan samudera), sistem transportasi darat
(jalur
jalan darat dan kereta api), dan sistem transportasi udara
(Bandara).
Dilihat dari lingkup regional Jawa Tengah, Kota Semarang
berdasarkan fakta sejarah umum maupun sejarah perkotaan,
bahwa
perkembangan kota Semarang di dominasi oleh tiga kegiatan
fungsional,
yaitu sebagai
Pusat Pemerintahan di provinsi Jawa Tengah
Kota perdagangan utama di Jawa Tengah
Kota transit di Jawa Tengah baik dalam lingkup regional,
nasional
maupun internasional. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang
No.
2,1992 : 67
Kehadiran Oceanarium di Semarang sebagai fasilitas rekreasi
yang bersifat alam dan pengetahuan / pendidikan, memberi
masukan
besar bagi perkembangan serta kemajuan fasilitas rekreasi
dan
pendapatan daerah, juga membawa dampak positif bagi
masyarakat,
untuk dapat mengetahui potensi kekayaan biota laut Indonesia,
sehingga
masyarakat akan memupuk rasa cinta tanah air serta kekayaan
alam
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
3
yang terkandung di dalamnya, termasuk laut dan segala isinya,
tidak
berbeda ketika kita melakukan Pendakian.
Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi pengembangan
pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu Kota
jawa
Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun
domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan
utama.
Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa
Tengah,
Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan
Titik
Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik
Simpul
Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini
mendoroong
tumbuhnya Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya
akan
meningkatkan tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.
Maka diperlukan suatu wahana wisata untuk memenuhi
kebutuhan akan tempat rekreasi, edukasi, observasi dan
konservasi biota
laut berupa oceanarium publik yang nantinya diharapkan dapat
membangkitkan sektor pariwisata, ekonomi dan pendidikan kota
Semarang.
1.2 Rumusan Permasalahan
Oceanarium sebagai wadah untuk rekreasi juga memperkenalkan
dan meneliti biota laut untuk generasi sekarang dan masa depan.
Dari
latar belakang diatas muncul berbagai permasalahan sebagai
berikut:
a) Bagaimana menciptakan Oceanarium yang nantinya bisa
membangkitkan citra wisata kawasan kota Semarang?
b) Bagaimana memasukan citra samudera atau biota laut
kedalam
bentuk bangunan oceanarium sehingga tidak asing terhadap
makna bentuk Oceanarium.
c) Bagaimana menciptakan sebuah bangunan maupun kawasan yang
menarik dan memiliki sarana edukasi, rekreasi dan
konservasi,
sehingga bisa dijadikan landmark wisata pantai Kota
Semarang.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
4
1.3 TUJUAN DAN SASARAN
1.3.1 TUJUAN
Untuk mendapati alur pikir yang benar dalam pelaksanaan
Tugas Akhir dengan judul Perancangan Oceanarium di
Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora.
Untuk mendapati standart standart dalam merancang
Oceanarium.
1.3.2 SASARAN
Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan
Perancangan Arsitektur Oceanarium di Semarang. berdasarkan
aspek – aspek panduan perencanaan dan perancangan (
Arsitektur Metafora ).
1.4 MANFAAT
1. SECARA SUBYEKTIF
Manfaat penulisan LP3A secara subyektif adalah memenuhi
salah
satu syarat mengikuti tugas akhir di jurusan Arsitektur
Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang serta sebagai landasan
program yang nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk grafis.
Sebagai pegangan dan acuan dalam perancangan Oceanarium di
Semarang yang diharapkan bermanfaat pula sebagai tambahan
pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan Tugas Akhir.
2. SECARA OBYEKTIF
Memberikan fasilitas rekreasi untuk lingkup skala propinsi
dan
nasional yang dalam perkembangannya dapat mencapai sasaran
internasional
Meningkatkan kecintaan dan pengetahuan masyarakat terhadap
kehidupan biota air
Mengembangkan potensi daerah lokasi obyek sehingga dapat
menjaga kelestarian ekosistem laut dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sekitarnya
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
5
1.5 Lingkup Pembahasan
1. Ruang Lingkup Substansial
Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan
hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa
yang
dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan
fasilitas
penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan
wisata
yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut.
Oceanarium di Semarang merupakan bangunan yang bersifat
rekreatif (menghibur) ,edukatif (mendidik), observatif
(pengumpulan
data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara
cermat
dan langsung di lapangan) dan konservatif, dengan sasaran
wisatawan semua umur terutama pelajar, dari wilayah Jawa
Tengah
dan Sekitarnya.
Termasuk dalam kategori bangunan publik, terdiri dari indoor
dan
outdoor area dengan penataan landscapenya.
2. Ruang Lingkup Spatial
Oceanarium Skala nasional di mana obyek perancangan menjadi
area rekreasi edukasi, konservasi dan observasi biota laut
tingkat
nasional. Pemilihan lokasi harus dipertimbangkan baik secara
tata
letak lahan terpilih maupun kegiatan di dalam bangunan
sehingga
dapat berjalan secara optimal. Untuk itu lokasi yang sesuai
ialah
wilayah yang memiliki aksesbilitas yang cukup mudah dan
memenuhi
syarat dengan fungsi sebagai kawasan pemukiman dan
pariwisata.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
6
1.6 METODE PEMBAHASAN
Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif – Analisis,
yaitu
pengumpulan data – data primer dan data – data sekunder
dengan
mengulas dan memaparkan data dari studi yang meliputi data
fisik, sistem
pengolahan, aktivitas, dan pemakaian, serta dilengkapi data
literature
guna merumuskan masalah dan menganalisis data untuk
memperoleh
kesimpulan, pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. OBSERVASI
Pengamatan langsung pada bangunan Oceanarium
2. STUDI LITERATUR
Mengumpulkan data dan refrensi yang relevan dengan
pembahasan,
diantaranya literatur tentang oceanarium.
3. STUDI KOMPARATIF
Studi terhadap bangunan – bangunan yang sejenis guna
mendapatkan informasi tentang Oceanarium.
4. WAWANCARA
Wawancara kepata narasumber tentang Oceanarium dan kebutuhan
sector pariwisata di kota Semarang, salah satunya wawancara
dengan pakar pariwisata atau travel.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
7
1.7 SISTEMATIKA DAN PEMBAHASAN
Secara garis besar sistematika penulisan pada LP3A sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan sasaran, manfaat,
lingkup
pembahasan, metode pembahasan, sistematika penulisan, dan alur
pikir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS
Membahas Regulasi (peraturan – peraturan), refrensi melalui
sumber –
sumber yang berisi syarat maupun teori dan standart dari
pembahasan,
metode dan sistematika pembahasan.
BAB III TINJAUAN LOKASI
Menguraikan tentang tinjauan lokasi tapak, keadaan geografis
Semarrang, kebijakan – kebijakan pemerintah Kota Semarang,
serta
potensi Kota Semarang sebagai kota pariwisata.
BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi tentang pendekatan untuk menentukan kapasitas, ruang, dan
tapak
gedung.
BAB V KONSEP PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi tentang kesimpulan dari pendekatan program dan bab –
bab
sebelumnya.
BAB VI PENUTUP
Berisi simpulan dan penutup.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
8
1.8 ALUR PIKIR
LATAR BELAKANG
Aktualitas :
SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berskala besar
yang ada.
Dengan pengunjung yang besar dan hanya memiliki 1 bangunan
oceanarium besar di Indonesia
Dipilihnya Semarang sebagai lokasi aquarium publik ini memiliki
tujuan pemerataan sektor kepariwisataan di wilayah
Jawa
Dan juga Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah yang
menduduki prioritas pengembangan utama dari
kota-kota di Jawa Tengah.
Semarang sebagai kawasan pantai utara tidak memiliki ombak yang
besar dan bukan daerah rawan bencana.
TUJUAN
Untuk memperoleh alur pikir, dapat memecahkan masalah, dan
mendapati standart tentang Oceanarium.
SASARAN
Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan
Arsitektur Kendal Oceanarium berdasarkan aspek –
aspek panduan perencanaan dan perancangan ( Design Guidelines
).
RUANG LINGKUP
Substansial
SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium yang ada. Dan
Semarang merupakan salah satu tempat yang cocok
untuk mengambangkan kawasan tersebut
Spasial
Lokasi akan terdapat pada area pesisir dengan aksesbilitas mudah
dan dekat dengan tempat penginapan dan kantor.
STUDI LAPANGAN
Tinjauan Kota Semarang
Tinjauan Lokasi dan Tapak
STUDI BANDING
Fresh Water TMII (Jakarta)
Kura” Ocean Park (Kendal)
SeaWorld Ancol (Jakarta)
STUDI PUSTAKA
Tinjauan umum oceanarium
Tinjauan Kota Semarang
Tinjauan Arsitektur Metafora
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN
DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)
PERANCANGAN OCEANARIUM DI
SEMARANG DENGAN PENDEKATAN
KONSEP ARSITEKTUR METAFORA
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS
2.1 Tinjuan Oceanarium
2.1.1 Pengertian Ocean
Ocean yang berarti Samudra atau lautan adalah laut yang luas
dan
merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi
permukaan
bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra
Secara geografis, manusia membagi wilayah laut menjadi empat
bagian
kecil, masing-masing diberi identitas sebagai Ocean, kita
terjemahkan
sebagai samudera: Samudera Atlantic(k), Samudera Hindia
(menjelaskan
istilah Indian Ocean), Samudera Pasific dan Samudera Artic.
Samudera
Pasifik, pada beberapa teks, juga dipisahkan dengan Samudera
Antartik
sehingga total menjadi lima samudera. Samudera Pasifik ialah
yang paling
luas (50,1% dari luas laut), diikuti oleh Samudera Atlantik
(26,0%),
Samudera Hindia (20,5%) dan Samudera Artik (3,4%). Di darat,
kita
mengenal istilah continent, diartikan sebagai benua, ialah
daratan luas yang
diskret dan idealnya, masing-masing dipisahkan oleh laut.
Berdasarkan
kebiasaan atau konvensi (bukan kriteria baku), kita mengenal
tujuh benua,
ialah: Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartik,
Eropa dan
Australia. Pada catatan ini, kita bisa melihat bahwa istilah
benua dan
samudera bisa saling dipertukarkan. Pada beberapa teks, istilah
continent
(benua) dibuat untuk menunjukkan kondisi antipodal (berlawanan)
– Benua
Eropa ialah antipodal dari Benua Australia.
http://mulaidengankanan.blogspot.com/2012/09/pengertian-laut.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
10
2.1.2 Pengertian Aquarium
Menurut Webster‟s, 3rd New International Dictionary,
disebutkan
Aquarium adalah sebuah tempat atau wadah untuk mengoleksi
dan
memamerkan koleksi yang berhubungan dengan air. Sedangkan,
menurut
Gosse, kata Aquarium berasal dari Bahasa latin yang berarti
istilah untuk
menggambarkan sebuah bejana/wadah dimana organisme air
dipelihara
terus untuk fungsi konservasi. Menurut Albert Fraser Brunner,
dalam 1st
Congress International D‟Aqurologie Monaco (Fondation Albert,
1960, hal.
1), Aquarium adalah bangunan dimana masyarakat dapat melihat
hewan air
dari dekat, mengetahui identitasnya, dirancang dan didekorasi
menarik
dengan mengutamakan unsur edukasi. Aquarium adalah salah satu
bentuk
museum ilmu pengetahuan dalam wujud wadah/lembaga yang
mengelola
seluruh kegiatan dengan cakupan biota air, pemeliharaan dan
perawatan
serta penyajian koleksi tersebut dengan maksud hiburan/rekreasi
maupun
sebagai sumber informasi baik untuk kepentingan edukasi maupun
ilmu
pengetahuan lain.
Adapun persyaratan umum fasilitas Aquarium antara lain:
Hindari bentuk persegi untuk kemudahan pembersihan.
Tangki harus dapat dimasuki dari area kerja.
Menggunakan bahan dengan kejernihan besar dan daya lentur
tinggi.
Peletakan tangki mempertimbangkan ukuran, aksesibilitas,
perawatan, pembersihan, dan pemipaan tangki.
Tidak boleh terkena sinar matahari dan aliran udara dingin
secara
langsung.
Pipa pembuangan terletak didasar wadah.
Terdapat pipa overflow dan pipa pengisi air di setiap
tangki.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
11
2.1.2.1 Fungsi Aquarium
Aquarium memiliki fungsi sebagai wadah untuk memelihara
ikan atau tumbuh-tumbuhan air yang diteliti, sehingga
mempermudah
para peneliti untuk melakukan pekerjaannya tanpa perlu
mendatangi
daerah yang diteliti secara berulang kali, cukup dengan contoh
atau
sampel saja, sehingga menghemat biaya untuk penelitian.
Didalam
perkembangannya aquarium juga dimanfaatkan oleh umum untuk
menghias ruang dalam skala yang lebih kecil.Selain itu,
Aquarium
dapat memberikan kepuasan dan ketenangan jiwa disamping
sebagai hiasan perabot rumah.
2.1.2.2 Macam-macam Aquarium
Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum
aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan
suasana pegunungan alami.
2. Aquarium Display, aquarium dengan wadah-wadah yang
membatasi ruang gerak biotanya
Berdasarkan keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara
jenis-jenis
binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut.
2. Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara
jenis-jenis
binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar.
Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi :
1. Aquarium untuk penelitian (riset), hanya digunakan untuk
tempat binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti.
2. Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga
dalam hal ini pengunjung merupakan faktor utama.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
12
3. Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan
tujuan
utama untuk penelitian, tetapi untuk umum juga diberi
kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki
fungsi ganda.
2.1.3 Pengertian Oceanarium
Oceanarium terdiri dari dua kata yaitu “Ocean” dan “rium”.
Ocean
berasal dari bahasa Inggris yang artinya lautan atau samudra,
sedangkan
“rium” merupakan penggalan dari kata Aquarium yang artinya
tempat atau
wadah.
Maka Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan
dan
hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu Aquarium raksasa yang
dibuat
menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas
penelitian serta
fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat
menunjang
kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga akan disediakan
fasilitas
pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini
theater yang
akan mempertontonkan film tentang biota laut, sehingga nantinya
dapat
dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan
informal bagi
masyarakat.
Sebuah Oceanarium membutuhkan struktur yang bisa menahan
beban
yang besar.Bangunan Aquarium memilik beban hidup yang besar
karena
merupakan bangunan public yang banyak dikunjungi.Beban mati
yang
ditanggung oleh bangunan juga besar, karena air memiliki beban
yang berat,
juga tangki dan sistem utilitas Aquarium lainnya.
Oceanarium merupakan sebuah sarana pariwisata sekaligus
media
konservasi keanekaragaman hayati laut Indonesia.Pengunjung yang
datang
ke Aquarium diharapkan dapat mengamati dan menikmati keindahan
laut
Indonesia. Pameran disajikan dalam Aquarium memang menarik
namun
memiliki fungsi pendukung yang cukup rumit.Perbandingan area
pengunjung
(termasuk tangki Aquarium) dengan area persiapann dapat mencapai
2:3.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
13
2.1.3.1 Fungsi Oceanarium
Ocenarium memiliki fungsi yang paling utama adalah
sebagai ajang rekreasi yang mengenalkan biota laut kepada
khalayak umum mulai dari habitat, adaptasi, kehidupan,
tingkah
laku, makanan, keindahan yang ditampilkan, keseimbangan
dalam rantai makanan, dll yang diharapkan nantinya dapat
mempunyai rasa melindungi dan melestarikan biota laut untuk
masa yang akan mendatang
Selain itu Ocenarium juga berfungsi sebagai wadah
penelitian dan pembibitan biota laut yang diharapkan dapat
memberikan bibit baru yang melestarikan biota laut yang juga
hampir punah. Serta memberikan ilmu penelitian bagi khalayak
tertentu yang nantinya dapat dijadikan pembelajaran tentang
biota laut.
2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium
Kualitas air laut yang digunakan dalam sebuah Aquarium
adalah „pondasi‟ yang paling penting. Maka dari itu, pemilihan
lahan
yang tepat untuk membangun sebuah Aquarium harus
dipertimbangkan. Lahan yang berada di pinggir laut akan
sangat
menguntungkan dan mempermudah sistem utilitasnya. Namun, air
laut yang dapat dipakai tidak boleh sembarangan, berikut
syarat-
syarat lingkungan laut yang memenuhi kriteria untuk membuat
Aquarium:
Air laut harus berkualitas tinggi, yaitu memiliki konsentrasi
bahan
berbahaya yang minim, tidak memiliki polusi air, temperature
rata-rata kurang dari 20oC.
Memiliki populasi organisme liar seperti plankton untuk
menciptakan ekosistem yang baik di dalam Aquarium
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
14
Memiliki parasit yang dibutuhkan
Memiliki populasi binatang mikrobiologi yang seimbang
Sirkulasi air laut dan gelombang baik, hal ini akan
berkaitan
dengan pembaharuan air.
Jenis instalasi air yang digunakan berbeda, tergantung
dengan
situasi lokal yang ada.Karena instalasi dan pengoperasian sistem
air
Aquarium ini mahal, biasanya kualitas air yang dapat
diterima
tergantung dengan kemahalan sistem yang dipakai. Sistem
teknikal
dari pengadaan air pada Aquarium yang paling dasar adalah
sebagai
berikut:
a. Sistem Terbuka
Prinsip sistem ini yaitu pakai dan buang. Sistem ini
merupakan sistem yang sederhana dan tidak memberikan
banyak masalah tetapi membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Yang harus diperhatikan adalah tidak boleh adanya kontak
dengan pipa-pipa berbahan logam. Saluran air rata-rata yang
harus diganti kira-kira 1 lb atau 1 pon (3,2 gram) ikan per
100
galon dari 1 volume tiap ikan per dua jam sekali. Jadi tiap
jam
untuk aquarium kapasitas 100.000 galon air harus
bersirkulasi
antara 50.000 hingga 100.000 galon. Dan 1,2 sampai 2,4
milyar
gallon air yang dibutuhkan selama 24 jam. Air yang diambil
dari
laut disaring melalui intake station, setelah melalui proses
filtrasi
maka air dapat langsung digunakan pada tangki, sampai dalam
kurun waktu tertentu air tidak memenuhi syarat lagi, maka
air
dibuang atau diganti. Sistem ini biasanya digunakan apabila
air
laut yang ada kondisinya masih bagus dan tersedia cukup
banyak. Keuntungan dari sistem ini adalah air yang diperoleh
akan bersifat alami sesuai dengan kondisi aslinya. Sedangkan
kerugiannya adalah biaya pengontrolan lebih mahal.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
15
b. Sistem Tertutup
Prinsip dari sistem ini pakai dan daur ulang. Pada sistem
ini, air langsung masuk ke dalam display aquarium
selanjutnya
masuk ke dalam tangki reservoir setelah melalui beberapa
filtrasi.
Jadi pergantian air yang dibutuhkan hanya untuk menggantikan
air yang hilang akibat evaporasi dan akibat pembersihan
tangki
atau saluran filter. Walaupun begitu tetap harus ada
pergantian
dengan air yang baru dengan perbandingan 1:3 dari total
volume
setiap dua minggu sekali. Sistem ini biasa digunakan apabila
kondisi air laut yang ada relatif kurang memenuhi syarat.
Pada
sistem ini, air yang tidak dipakai diproses lagi, dan setiap
dua
minggu 10 – 20% air tersebut diganti. Selama ini dapat
dilakukan
secara lokal maupun opular dengan adanya kemajuan teknologi,
penggunaan air tidak terbatas pada air laut.
Air Laut
diambil
intake station
Air laut di tangki yang
masih diendapkan
Tangki air laut
Siap pakai Tiap jam air
laut aquarium
berganti
Air laut dari
aquarium
dibuang
Diagram 2.1 Sistem terbuka
Sumber :
http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
16
c. Sistem Semi-tertutup
Tiap display aquarium memiliki sistem resirkulasi air
sendiri. Tambahan sumber air untuk pengurangan air yang
terjadi
akibat penguapan berasal dari pipa tangki utama yang
kemudian
didistribusikan kemasing-masing bagian sistem air tiap
aquarium.
Dalam proses sirkulasi, air melalui penyaringan biologi
(biological
filtering). Penyesuaian terhadap temperatur yang diinginkan
dapat disesuaikan dengan bantuan alat pemanas atau pendingin
yang berada dalam pipa penyaringan. Dalam sistem sirkulasi
ini
disarankan untuk mengganti minimal 10% air, untuk aquarium
air
tawar dan 40% air aquarium laut setiap satu bulan sekali
untuk
menghindarkan partikel-partikel yang dapat membahayakan
biota
air. Pada bangunan yang menjadi pembanding di Seaworld
Indonesia, air yang ada dimasing-masing aquarium tidak
setiap
hari diganti. Aquarium di Seaworld Indonesia menggunakan
sistem resirkulasi terus menerus selama 24 jam. Bila dari
hasil
pengukuran menunjukkan kualitas airnya sudah tidak bagus,
Air Laut intake station
Tangki air laut
Tangki air laut
Siap pakai
Display
aquarium
Pergantian dengan air yang
baru dengan perbandingan
1:3 dari total volume setiap
dua minggu sekali.
Sand filtrasion Chilorine filtration
Diagram 2.1 Sistem tertutup
Sumber :
http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
17
maka akan diganti. http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/
sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
2.1.3.3 Kajian Fauna
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan setidaknya 950
spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555
spesies
rumput laut, dan 18 spesies padang lamun hidup dalam
perairan
Indonesia. Terdapat banyak hewan endemik khas Indonesia yang
menjadikan atraksi laut Indonesia semakin kaya. Namun,
diantara
sekian banyak hewan endemik Indonesia, banyak yang berstatus
hampir punah, dan dalam bahaya punah.
Sebuah Aquarium, perlu memperhatikan sifat dan ukuran dari
hewan laut yang akan ada didalam Aquariumnya. Hal ini
ditujukan
agar ikan tidak stress dan mudah mati didalam Aquarium. Untuk
ikan-
ikan tetentu memerlukan perhatian khusus. Beberapa ikan juga
dapat
digabungkan dalam satu Aquarium untuk efektivitas ruang.
BIOLOGICAL
FILTERING
Diagram 2.1 Sistem semi tertutup
Sumber :
http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/%20sistem-http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/%20sistem-
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
18
2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium
- Bentuk Aquarium
Adapun bentuk-bentuk Aquarium yang ada, antara lain :
Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa
yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan
terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.
Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap
kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang
lebih tebal.
Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan,
kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu
penglihatan mata.
Diorama : Aquarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya
dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan
membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu
menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan
bawah laut.
Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa
dibuatdari:
o Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama
asalkan dirawat dengan baik.
o Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal
atau panjangnya. Tidak semua tukang las bisa
mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif
mahal.
o Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan
mudah dirakit sendiri.
o Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
19
Bentuk rumah-rumahan
Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel
didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan
Aquarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan
Aquarium yang menyatu dengan rumahnya.
- Dimensi Aquarium
Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian
tersendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban
berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan
dengan
beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut
memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat
air
laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya
aquarium air laut banyak menggunakan batuan, sehingga
mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan
kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan
gaya dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya.
Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium
air
tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau
berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm.
Ukuran aquarium ditentukan oleh banyaknya penghuni
aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium
secara kasar dapat dinyatakan sebagai 10 liter per
centimeter
panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200
liter,
maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat
ditampung sekitar 4 ekor. Berikut merupakan dimensi aquarium
untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk
aquarium air laut. Iwan Sutrisno, 1997
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
20
- Konstruksi Aquarium
Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan
berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic.
Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALKACA MINIMAL(mm)
Panjang Lebar Tinggi
60 30 30 5
80 30 30 7
80 45 45 7
90 45 45 8
100 50 50 8
130 50 50 10
200 75 75 15
DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)
Panjang Lebar Tinggi
70 55 45 6
90 55 45 8
130 55 55 10
150 55 60 10
180 60 60 15
240 120 80 20
Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius
edisi Pertama 2004.
Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius
edisi Pertama 2004.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
21
BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN
PLASTIK Cepat buram atau kusam Bahan lebih ringan
KACA Tidak kuat terhadap
tekanan air laut,
menggunakan sambungan
lem sehingga tidak
menutup kemungkinan
terjadi kebocoran.
Murah dan bersifat
konduktor
ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,
sehingga aquarium menjadi
panas.
Lebih ringan, kuat, lebih
cerah bila terkena sinar,
permukaan lebih licin
sehingga sulit ditumbuhi
oleh lumut, dapat dipoles
apabila terjadi goresan,
lebih lentur sehingga
mudah dibentuk sesuai
keinginan, tidak
membutuhkan
sambungan.
Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Aquarium Laut” Penerbit Kanisius
edisi Pertama 2004.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
22
Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca
dan acrylic. Beberapa pertimbangan dalam menentukan
bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu:
PERTIMBANGAN KACA ACRYLIC
HARGA Murah Lebih mahal dari kaca
GORESAN Tahan goresan Goresan pada acrylic
mudah dihilangkan
BERAT Lebih berat Ringan
KEMAMPUANMENGHAN
TAR PANAS
Mudah menghantar
panas, sehingga mudah
dipengaruhi oleh suhu
ruang.
Menghantar panas tetapi
tidak sebaik kaca.
SAMBUNGAN Menggunakan sambungan
sehingga memungkinkan
terjadi kebocoran
Tidak
menggunakan
sambungan
KEJERNIHANBAHAN jernih Lebih tembus pandang
dari pada kaca
Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic.
Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “ Aquarium Terumbu Karang “
Penerbit UB Press
Cetakan I 2010.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
23
2.2 Kajian Arsitektur Metafora
Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang
lain.
Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan
bangunan
sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan
tersebut
adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu
ke dalam
bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna
arsitekturnya
bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.
Penggunaan metafora sebagai channel untuk kreatifitas
arsitektural
telah popular di antara arsitek pada abad ini. Metafora telah
ditemukan untuk
menjadi channel yang sangat kuat, lebih berguna bagi pencipta
dari pada
pengguna. Melalui metafora, imajinasi perancang bisa diuji
dan
dikembangkan. Mereka yang memiliki daya imajiasi yang tinggi
tidak akan
mengalami kesulitan dalam menggunakan metafora, bahkan metafora
akan
semakin memperluas dan memperdalam daya imajinasi mereka
(Antoniades, 1992).
Ada sedikit kerancuan antara metafora, analogi, dan mimesis.
Ketiga
hal itu sama-sama menghadirkan suatu desain dengan melihat hal
lain. Tapi
ada yang membedakan di sini. Yaitu bila suatu bangunan dirancang
dengan
menyerupai sesuatu yang lain tanpa memperhatikan sifat-sifat
dari sesuatu
yang ditiru itu, maka bisa dikatakan bangunan ini memiliki tema
analogi atau
mimesis. Terlebih bila bentuk yang diambil yang menyerupai
sesuatu hal
tersebut tidak ada kaitannya dengan fungsi bangunan yang
dirancang. Tapi
apabila suatu bangunan mengambil bentuk sekaligus sifat dari
sesuatu yang
lain, maka bisa dikatakan bangunan ini bertemakan metafora.
Terutama bila
sifat-sifat sesuatu yang lain itu sesuai dengan fungsi bangunan
yang
dirancang. Terlebih lagi bila hasil rancangan atau bentuk akhir
dari
rancangannya nanti menghasilkan interpretasi yang berbeda di
antara
pengamat dan pengguna bangunan, sehingga metaforanya bisa
menjadi
rahasia perancang.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
24
Ada tiga kategori metafora :
• Intangible metaphor; kreasi metafora berangkat dari konsep,
ide, kondisi
manusia, atau kualitas tertentu (individualitas, kealamiahan,
komunitas,
tradisi, budaya)
• Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau
karakter
material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)
• Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling
menindih
sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992)
Intangible metaphor, dalam penerapannya pada desain
arsitektur,
adalah lebih menggunakan sifat-sifat non fisik daripada sifat
fisik yang
tampak pada suatu hal untuk diterapkan pada bangunan. Sebagai
contoh:
bila seorang perancang ingin merancang bangunan Music Center
dengan
menggunakan kategori intangible metaphor, maka dia bisa
menampilkan
konsep dari unsur-unsur musik yang non fisik ke dalam
bangunannya,
seperti nada, tempo, ketukan, dan konsep-konsep musik lainnya.
Hal ini
tentulah tidak mudah karena musik dan arsitektur merupakan dua
jenis seni
yang sangat berbeda, di mana musik merupakan unsur bunyi atau
suara,
sedangkan arsitektur lebih kepada visual. Hal inilah yang
menyebabkan
intangible metaphor sulit untuk diraba, terlebih lagi untuk
diterapkan.
Tangible metaphor lebih mudah untuk diraba, karena lebih
bersifat
fisik, yaitu sebuah arsitektur menampilkan sifat fisik dari
sesuatu yang lain.
Sebagai contoh: bila seorang arsitek ingin merancang sebuah
music center
seperti contoh di atas, tetapi ingin menggunakan tema tangible
metaphor.
Yang bisa dilakukan dalam menerapkan tema tersebut adalah dengan
cara
merancang bentuk bangunan menyerupai bentuk kunci G, atau
menyerupai
bentuk alat musik. Hal ini lebih mudah untuk dilakukan, tapi
arsitek harus
berhati-hati karena dalam menggunakan tema ini bisa dengan mudah
terjadi
kerancuan dengan analogi dan mimesis.
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
25
Combine metaphor merupakan gabungan antara kedua hal di
atas.
Jadi dalam merancang bukan hanya menampilkan sifat-sifat fisik
dari subyek
yang lain, tapi juga sifat non fisiknya. Kategori ini merupakan
kategori yang
paling sulit untuk diterapkan. Contoh yang tepat untuk kategori
ini adalah
pada obyek kasus, yaitu Museum of Fruit. Bangunan ini
menggunakan tema
metafora dengan kategori combine metaphor. Bangunan Museum of
Fruit
menggunakan konsep penyebaran bibit dalam menerapkan idenya
sekaligus
juga menerapkan bentuk fisik dari tumbuhan dan buah-buahan.
Bagaimana
cara menerapkannya akan dijelaskan pada subbab selanjutnya.
Ernaning
Setiyowati, 2007
Kegunaan dari Penerapan Metafora
a. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang
kemudian
dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat dimengerti.
b. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari
orang yang
mengamatinya.
c. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya
Arsitektural
dari sudut pandang yang lain.
d. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.
Gambar 2.1 Crescent Moon Tower
Sumber : Ernaning Setiyowati
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
26
Gambar 2.3 Sydney Opera House
Sumber : gagasdhio.wordpress.com
Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier
Sumber : gagasdhio.wordpress.com
Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit
Sumber : Ernaning Setiyowati
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
27
Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris
Sumber : gagasdhio.wordpress.com
2.3 Studi Banding
2.3.1 Fresh Water TMII
2.3.1.1 Lokasi Fresh Water TMII
Museum berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah
(TMII), Jakarta timur.
2.6 Denah Lokasi
Sumber :Google Earth
2.3.1.1 Batasan Fresh water
Batas Utara : Rumah ibadah umat Hindu
Batas Selatan : JalanMabes Hankam
Batas Barat : Museum Transportasi
Batas Timur : Rumah Serangga
2.3.1.2 Koleksi Fresh Water TMII
Gambar
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
28
Koleksi yang dimiliki Fresh Water TMII ini di dominasi oleh
biota dalam negeri juga dilengkapi beberapa biota air tawar
luar negeri. Jumlah biota ada 1.2479 koleksi dari 172
spesies,
meliputi tanaman air, reptilia, crustacea dan ikan beragam
jenis, ukuran dan asal. Baik dari berbagai perairan
Indonesia
maupun negara lain.(Arsip Fresh Water TMII)
Tabel 2.5 Daftar koleksi
biota air tawar Fresh
water TMII
Sumber : Data Survey
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
29
Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII
1. Denah Lantai 1
2.7 Denah Lantai 1
Sumber :Data Survey
Gambar
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
30
2. Denah lantai 2
Pada denah lantai 2 ini saya membagi menjadi beberapa
segmen dikarenakan file yang saya miliki adalah video.
Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan)
Sumber :Data Survey
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
31
Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang)
Sumber :Data Survey
Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan)
Sumber :Data Survey
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
32
Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri)
Sumber :Data Survey
3. Denah Typical Aquarium
Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium
Sumber :Data Survey
4. Tampak Depan
Gambar 2.13 Tampak Depan
Sumber :Data Survey
5. Tampak Belakang
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
33
Gambar 2.14 Tampak Belakang
Sumber :Data Survey
6. Tampak Samping
Gambar 2.15 Tampak Samping
Sumber :Data Survey
7. Perspektif
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
34
Gambar 2.16 Perspektif
Sumber :Data Survey
2.3.1.1 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII
Diagram 2.1 Struktur Organisasi
Sumber :Data Survey
2.3.1.2 Sirkulasi Pengelola
-
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
35
Datang
ParkirAbsen
Istirahat
PulangToilet Kerja
Diagra