PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Disusun oleh: Oktrilina Amelia NIM: 171444025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR
LEVEL LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA
MATERI MAKROMOLEKUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Disusun oleh:
Oktrilina Amelia
NIM: 171444025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Oleh:
Oktrilina Amelia
NIM: 171444025
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
(Risnita Vicky Listyarini, M.Sc) Tanggal: 16 Juli 2021
SKRIPSI
PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL
LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL
LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL
Disusun oleh:
Oktrilina Amelia
NIM: 171444025
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji
Pada Tanggal: 22 Juli 2021
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ...................................
Anggota : Risnita Vicky Listyarini, M.Sc ...................................
Anggota : Fransisca Ditawati Nur Pamenang, S.Pd., M.sc ...................................
Anggota : Johnsen Harta, M.Pd ...................................
Yogyakarta, 22 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Stamp
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang
terlaksana” (Amsal 19:21)
“Cita-cita seseorang bisa sangat jauh atau dekat, tetapi selama berusaha keras
maka akan ada kesempatan untuk mencapainya” (Zhong Chenle)
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk orang tua, saudara, lima keponakan, dream
dan seluruh teman-teman yang telah membimbing, mendukung, memotivasi dan
memberikan semangat sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juli 2021
Penulis
Oktrilina Amelia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Oktrilina Amelia
NIM : 171444025
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL
LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI
MAKROMOLEKUL“
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 16 Juli 2021
Penulis
Oktrilina Amelia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perancangan
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi sains Peserta Didik pada
Materi Makromolekul” dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi
ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun sehingga dapat berguna baik bagi penulis maupun pembaca.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah mendapat bantuan serta
dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Risnita Vicky Listyarini, M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, mendukung, memotivasi dan memberikan komentar dan saran
yang bersifat membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak Johnsen Harta, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan dukungan selama saya menyusun skripsi ini.
6. Bapak Frienki Eleven, S.T, selaku guru kimia kelas X SMA Stella Duce
Bambanglipuro yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan
wawancara, melaksanakan penelitian dan bersedia menjadi validator ahli.
7. Ibu Ratna Siwi Widayanti, S.Pd, selaku guru kimia SMA Pangudi Luhur
Sedayu yang bersedia menjadi validator ahli.
8. Orang Tua, saudara kandung dan lima keponakan yang sudah memberikan
dukungan, perhatian dan semangat dalam bentuk kasih sayang dan material.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Teman-teman Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2017 yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
10. Peserta didik kelas X SMA Stella Duce Bambanglipuro yang telah bersedia
membantu menjadi objek dalam penelitian ini.
Yogyakarta, 16 Juli 2021
Penulis
Oktrilina Amelia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PERANCANGAN INSTRUMEN TES UNTUK MENGUKUR LEVEL
LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI MAKROMOLEKUL
Oktrilina Amelia
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya capaian literasi sains peserta
didik di Indonesia menurut PISA sejak tahun 2006 hingga 2019. Hasil wawancara
dengan guru kimia SMA Stella Duce Bambanglipuro menyatakan bahwa guru belum pernah mengembangkan instrumen tes untuk mengukur capaian literasi
sains peserta didik. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kelayakan rancangan
instrumen tes untuk mengukur literasi sains peserta didik pada materi
makromolekul dan (2) mengetahui capaian literasi sains peserta didik kelas XII IPA SMA Stella Duce Bambanglipuro. Metode penelitian yang digunakan yaitu
Model of Educational Recontruction (MER). Penelitian ini menggunakan sampel
sebanyak dua belas responden dalam satu kelas. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu (1) wawancara, (2) angket respon peserta didik, (3) validasi instrumen dan (4) tes. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu (1) lembar
respon peserta didik, (4) instrumen tes, (5) pretest dan posttest dan (6) angket
respon peserta didik. Penelitian ini menghasilkan (1) instrumen tes layak digunakan dengan nilai persentase validasi ahli sebesar 91%; uji validitas
menghasilkan 20 butir soal valid dengan nilai rxy lebih dari 0,40; nilai reliabilitas
sebesar 0,920; distribusi tingkat kesukaran soal yaitu sedang sebanyak 55%, susah
sebanyak 35% dan mudah sebanyak 10%; distribusi daya pembeda soal yaitu sangat baik sebanyak 20%, baik sebanyak 15%, cukup sebanyak 55% dan jelek
sebanyak 10%; nilai N-Gain ternormalisasi menunjukkan instrumen tes dapat
meningkatkan pengetahuan peserta didik, dan (2) capaian literasi sains peserta
didik di SMA Stella Duce Bambanglipuro berada pada level rendah dengan level tertinggi yang dapat dicapai yaitu level nominal scientific literacy.
Kata Kunci: Instrumen tes, level literasi sains, makromolekul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DESIGN OF TEST INSTRUMENTS TO MEASURE STUDENTS' LEVEL OF
SCIENCE LITERACY IN MACROMOLECULES TOPIC
Oktrilina Amelia
Chemistry Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education
Sanata Dharma University
ABSTRACT
This research was based on the low scientific literacy achievement of
students in Indonesia according to PISA from 2006 to 2019. The results of
interviews with chemistry teacher Stella Duce Bambanglipuro showed teachers
never developed test instrument to measure students' scientific literacy
achievement. This study aims to (1) determine the feasibility of test instrument
design to measure students' scientific literacy on macromolecule topic and (2)
determine the scientific literacy achievement of student’s class XII IPA SMA Stella
Duce Bambanglipuro. The research method used is Model of Educational
Reconstruction (MER). This study used sample of twelve respondents in one class.
The data collection methods used are (1) interviews, (2) student response
questionnaires, (3) instrument validation and (4) tests. The research instruments
used are (1) interview sheets, (2) validation of test instruments, items, pretest
posttest, student response questionnaires, (4) test instruments, (5) pretest posttest
and (6) student response questionnaires. This study resulted (1) test instrument
was suitable for use with an expert validation percentage value is 91%, validity
test resulted in 20 valid items with an rxy value more than 0.40; reliability value is
0.920; distribution of the level of difficulty of the questions was 55% moderate,
35% difficult and easy 10%; distribution of discriminatory power of questions
was 20%, 15% good, 55% moderate and 10% poor; normalized N-Gain value
shows test instrument can improve students' knowledge, and (2) achievement
scientific literacy students at SMA Stella Duce Bambanglipuro is at low level with
the highest level can be achieved is nominal level of scientific literacy.
Keywords: Test Instruments, level of chemical literacy, macromolecules
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ I HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ II
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. III
MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. IV
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................V LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. VI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. VII
ABSTRAK ................................................................................................................. IX
ABSTRACT...................................................................................................................X DAFTAR ISI ............................................................................................................. XI
DAFTAR TABEL .................................................................................................. XIII
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ XIIII
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................XV BAB I ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................... 6 A. Landasan Teori..................................................................................................... 6
B. Penelitian Relevan ............................................................................................. 15
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 17
BAB III ...................................................................................................................... 19 METODE PENELITIAN.......................................................................................... 19
A. Jenis Penelitian................................................................................................... 19
B. Desain Penelitian ............................................................................................... 21
C. Variabel Penelitian............................................................................................. 24 D. Sampel Penelitian .............................................................................................. 24
E. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 24
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 24
G. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 26 H. Metode Analisis Data ........................................................................................ 30
BAB IV ...................................................................................................................... 37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................................... 37
A. Penelitian Proses Mengajar dan Belajar ........................................................... 37 B. Klasifikasi dan Analisis Struktur Konten ......................................................... 38
1. Analisis Silabus dan Kisi-Kisi Instrumen Tes............................................. 38
2. Analisis Literatur dan Klasifikasi Konsep Dasar Materi Terkait ............... 40
3. Modifikasi Konsep Dasar Sesuai Kimia Kontekstual dan Literasi sains .. 40 C. Desain dan Evaluasi Proses Mengajar dan Belajar ......................................... 42
2. Hasil Analisis Validasi Ahli ......................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Analisis Validasi Instrumen Tes ............................................................. 43
b. Analisis Validasi Butir Soal .................................................................... 44
c. Analisis Validasi Lembar Pretest dan Posttest ...................................... 45 d. Analisis Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik ...................... 46
3. Rekonstruksi Akhir ........................................................................................ 47
a. Revisi Instrumen Tes ............................................................................... 47
b. Revisi Butir Soal ...................................................................................... 49 c. Revisi Lembar Pretest dan Posttest ........................................................ 51
d. Revisi Lembar Angket Respon Peserta Didik ........................................ 52
a. Analisis Validasi Butir Soal menggunakan Koefisien Korelasi............ 53 b. Analisis Validasi Instrumen Tes menggunakan Reliabilitas ................. 56
c. Tingkat Kesukaran ................................................................................... 57
d. Daya Pembeda .......................................................................................... 59
e. Level Literasi sains Peserta Didik ........................................................... 62 f. Hasil Pretest dan Posttest Peserta Didik................................................. 64
g. Hasil Angket Respon Peserta Didik ........................................................ 66
D. Keunggulan dan Keterbatasan Instrumen Tes yang Dikembangkan .............. 68
BAB V........................................................................................................................ 70
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 70
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 70 B. Saran ................................................................................................................... 71
Tabel 4.1 Hasil Analisis KI, KD dan IPK..............................................................39
Tabel 4.2 Konteks yang Digunakan Dalam Butir Soal ........................................... 41 Tabel 4.3 Sampul Depan Instrumen Tes .................................................................. 43
Tabel 4.4 Desain Lembar Soal pada Instrumen Tes................................................ 44
Tabel 4.5 Hasil Validasi Instrumen Tes ................................................................... 45
Tabel 4.6 Hasil Validasi Butir Soal dalam Instrumen Tes ..................................... 45 Tabel 4.7 Hasil Validasi Lembar Pretest dan Posttest............................................ 47
komentar dan saran dari peserta didik. Komentar dan saran dari peserta
didik disajikan pada Tabel 4.30.
Tabel 4.30 Komentar dan Saran Peserta Didik terhadap Instrumen Tes
No Kode Peserta
Didik Komentar dan Saran
1. 1A Saya dapat mengetahui atau memperdalam
materi makromolekul dan pengetahuan baru.
2. 2A -
3. 3A -
4. 4A Bagus. Saya dapat memahami soal-soal yang
sebelumnya kurang saya pahami.
5. 5A Saya dapat mengetahui dan mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No Kode Peserta
Didik Komentar dan Saran
banyak pengetahuan baru dari informasi
dalam instrumen tes makromolekul.
6. 6A Dari keseluruhan soal sebenarnya mudah
tetapi ada beberapa materi yang saya kurang
paham. Untuk saran, untuk beberapa soal
mohon diberi petunjuk jawaban.
7. 7A Kata kunci dalam soal instrumen tes
makromolekul ditambahkan sedikit.
8. 8A Bagus. Saya dapat memperdalam materi yang
saya pelajari setelah mengerjakan soal.
9. 9A -
10. 10A Ya sangat bagus untuk mengembangkan
pengetahuan saya yang tadinya tidak tahu
menjadi tahu. Saran saya soal jangan sulit dan
banyak.
11. 11A -
12. 12A -
Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh peserta
didik dapat disimpulkan bahwa pengembangan instrumen tes untuk
mengukur level literasi sains pada materi makromolekul dapat
menambah pengetahuan, praktis dan menarik untuk digunakan. Peserta
didik juga memberikan saran terhadap instrumen yang dikembangkan
yaitu pertanyaan soal yang lebih diperjelas dan tidak terlalu banyak.
Saran perbaikan tersebut dapat diterima sebagai umpan balik untuk
peneliti. Saran dan komentar peserta didik kurang berkaitan dengan
perbaikan konstruksi soal sehingga tidak dilakukan revisi instrumen tes
setelah uji coba terbatas. Saran perbaikan dan rekonstruksi soal sudah
dilakukan sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan ahli materi
sebelum uji coba terbatas dilakukan.
D. Keunggulan dan Keterbatasan Instrumen Tes yang Dikembangkan
1. Keunggulan Instrumen Tes
a. Bentuk soal uraian pada instrumen tes memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk mengemukakan dan menjelaskan pengetahuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dimiliki sehingga guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan peserta
didik pada materi makromolekul dan capaian literasi sains peserta didik.
b. Instrumen tes dapat digunakan sebagai referensi guru dalam membuat
soal untuk mengukur level literasi sains dan bahan evaluasi pembelajaran
pada materi makromolekul.
2. Keterbatasan Instrumen Tes
a. Uji coba lanjutan dengan tempat dan jumlah sampel yang lebih banyak
perlu dilakukan untuk meningkatkan kelayakan dan efektivitas dari
instrumen tes yang dirancang.
b. Tingkat kesukaran soal yang tersebar pada kriteria sukar, sedang dan
mudah masih belum memenuhi proporsi tingkat kesukaran soal yang
baik.
c. Hasil analisis daya pembeda soal yang menunjukkan daya pembeda
masih kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, kesimpulan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Rancangan instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta
didik pada materi makromolekul layak untuk digunakan dengan hasil
validasi ahli terhadap instrumen tes menghasilkan rata-rata nilai
persentase sebesar 91% dengan kriteria sangat layak. Hasil validasi ahli
terhadap butir soal dalam instrumen tes menghasilkan rata-rata uji
validitas skala Aiken’s V sebesar 0,884 dengan kriteria validitas sangat
tinggi. Uji validitas instrumen tes menghasilkan 20 butir soal yang valid
dengan nilai koefisien korelasi lebih dari 0,40 dengan 30,8% memiliki
kriteria validitas sedang, 7,7% memiliki kriteria tinggi dan 12,8%
memiliki kriteria sangat tinggi. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa
instrumen tes reliabel dan memiliki korelasi yang tinggi dengan nilai
Cronbach Alpha instrumen tes sebesar 0,920. Distribusi tingkat
kesukaran soal memiliki proporsi kriteria soal sedang sebanyak 55%,
kriteria susah sebanyak 35% dan kriteria mudah sebanyak 10%.
Distribusi daya pembeda soal memiliki proporsi kriteria soal sangat baik
sebanyak 20%, kriteria baik sebanyak 15%, kriteria cukup sebanyak 55%
dan kriteria jelek sebanyak 10%. Hasil pretest dan posttest menunjukkan
peningkatan dengan nilai N-Gain ternormalisasi yang digunakan sebagai
meningkatkan pengetahuan awal peserta didik dan hasil angket respon
peserta didik terhadap instrumen tes memiliki rata-rata persentase sebesar
79% pada kriteria praktis.
2. Level literasi sains peserta didik kelas XII IPA SMA Stella Duce
Bambanglipuro berada pada level rendah dengan capaian level tertinggi
yang dapat dicapai yaitu level nominal scientific literacy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu perancangan
instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik yaitu:
a. Pengembangan instrumen tes sebaiknya tidak hanya pada materi
makromolekul supaya level literasi sains peserta didik pada materi kimia
lain juga dapat terukur.
b. Uji coba lapangan tidak hanya dilakukan di satu tempat dengan jumlah
responden yang sedikit agar didapatkan hasil kelayakan dan efektivitas
instrumen tes yang akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya. Akbar, S. (2015). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen dalam Suatu Penelitian. Jurnal THEOREMS
(The Original Research of Mathematics) , 28-36. Arikunto. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Azwar, S. (2013). Validitas dan Reliabilitas Ed.4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga (Jilid 2).
Jakarta: Erlangga.
Chi Lau, K. (2009). A critical examination of PISA's Assesment on Scientific Literacy. International Journal of Mathematics and Science Education,
1061-1088.
Djiwandono, S. (1996). Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB.
Duit, R., Harald, G., Kattmann, U., Komorek, M., & Ilka, P. (2012). The Model of Educational Reconstruction-A Framework for Improving Teaching and
Learning Science. Science Education.
Dwipayani, S. (2013). ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR
SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN
KOMPETENSI. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha, 1-18.
EB, J. (2020). Contextual Teaching and Learning: What It is and Why It’s Here to
Stay. California: Corwin Press, Inc. . Effendy, I. (2016). Pengaruh Pemberian Pre-test dan Post-test terhadap Hasil
Belajar Mata Diklat HWD.DEV.100.2.A Pada Siswa SMK Negeri 2
Lubuk Basung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 81-88.
Endaryono, B., & Djuhartono, T. (2017). Indikator Pembangunan Pendidikan Untuk Masyarakat Berkelanjutan Dengan Pendidikan Berkarakter di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 301-306.
Estiasih, T., Waziiroh, E., & Fibrianto, K. (2016). Kimia dan Fisik Pangan.
Jakarta: Bumi Aksara. Fahmina, S., Indriyanti, N., Setyowati, W., Masyukuri, M., & Yamtinah, S.
(2019). Dimension of Chemical Literacy and its Influence in Chemistry
Office. OECD. (2019). PISA 2018 Result (Volume I) : What Students Know and Can Do.
Paris: OECD Publishing.
Pratiwi, I. (2019). EFEK PROGRAM PISA TERHADAP KURIKULUM DI
INDONESIA. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 51-71. Pratiwi, S., Cari, C., & Aminah, N. (2019). Pembelajaran IPA Abad 21 dengan
Literasi sains Siswa. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 34-
42.
Priyanto, S., Nurhadi, M., & Usman. (2021). Pengembangan Indikator Universal Alami dan Perangkat Pembelajaran Kimia pada Materi Larutan Asam-
Basa. Neo-Jer: North Borneo Journal of Education Research, 13-19.
Puspaningtyas, A., & Rachmadiatri, F. (2018). Validitas dan Kepraktisan Buku
Ajar IPA SMP Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Keterampilan Klasifikasi Siswa SMP. ejournal-pensa, 18-22.
Rahayu, S. (2017). Mengoptimalkan Aspek Literasi Dalam Pembelajaran Kimia
Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017 (pp. 1-16).
Yogyakarta: Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi sains pada Era Global.
Rahayu, Setyawan, A. A., & Wahyuni, P. (2020). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik
Berbasis Kuliner Melayu Riau di Sekolah Dasar. AKSIOMATIK, 77-82. Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Riyani, R., Maizora, S., & Hanifah. (2017). Uji Validitas Pengembangan Tes
Untuk Mengukur Kemampuan Pemahaman Relasional Pada Materi
Persamaan Kuadrat Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Matematika Sekolah, 60-65.
Rochmadi, & Permono, A. (2018). Mengenal Polimer dan Polimerisasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Rostikawato, D. (2016). Rekonstruksi Bahan Ajar dengan Konteks Socio-
Scientific Issues pada Materi Zat Aditif Makanan untuk Mengingkatkan
Literasi sains Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 156-164. Ruseffendi, E. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-
Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Rustaman, N. (2006). Literasi sains Anak Indonesia 2000 & 2003. Bandung:
Diklat Guru. Shwartz, Y., Ben-Zvi, R., & A., H. (2006). The use of scientific literacy taxonomy
for assessing the development of chemical literacy among high-school
students. The Royal Society of Chemistry, 203–225.
Solichin, M. ( 2017). ANALISIS DAYA BEDA SOAL, TARAF KESUKARAN, VALIDITAS BUTIR TES, INTERPRETASI HASIL TES DAN
VALIDITAS RAMALAN DALAM EVALUASI PENDIDIKAN.
JURNAL MANAJEMEN & PENDIDIKAN ISLAM, 192-213.
Subroto, M. (2008). Real Food True Health. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sudiyanto, Kartowagiran, B., & Muhyadi. (2015). PENGEMBANGAN MODEL
ASSESSMENT AS LEARNING PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 189-201.
Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia. Jakarta: EGC.
Sumaryanta. (2015). Pedoman Penskoran. Indonesian Digital Journal of
Mathematics and Education, 181-190.
Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Supandi, & Farikhah, L. (2015). Analisis Butir Soal Matematika Pada Instrumen
Uji Coba Materi Segitiga.
Suprayitno, E., & Sulistiyawati, T. D. (2017). Metabolisme Protein. Malang: UB
Press. Surapranata, S. (2009). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes
implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Utami, B., Saputro, S., Ashadi, & Masykuri, M. (2016). SCIENTIFIC
LITERACY IN SCIENCE LESSON. PROSIDING ICTTE FKIP UNS
2015 (pp. 125-133). Surakarta: ICTTE FKIP UNS.
Wahyuni, A., & Yusmaina, E. (2020). Perancangan Instrumen Tes Literasi sains
pada Materi Asam dan Basa Kelas XII SMA/MA. Edukimia, 106-111.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Warda, A., & Sudibyo, E. (2018). Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dalam
Implementasi Model Discovery Learning Pada Sub Materi Pemanasan
Global. E- Journal Pensa, 238-242. Whittingham, J. H. (2013). Technological tools for the literacy classroom.
Hershey: IGI Global.
Yusmaita, E., & Nasra, E. (2018). Design of Chemical Literacy Assessment by
Using Model of Educational Reconstruction (MER) on Solubility Topic. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering (pp. 1-7). Padang:
IOP Publishing.
Zulaiha, R. (2008). Analisis Soal Secara Manual. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Observasi dan Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian di SMA Stella Duce Bambanglipuro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 4 Kisi-kisi Lembar Wawancara
No Aspek Indikator No. item
Jumlah
1. Kurikulum Sekolah Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran Kimia di SMA Stella Duce Bambanglipuro. 1 2 Penerapan kurikulum yang digunakan. 2
2. Pengalaman
Mengajar
Lama pengalaman mengajar. 3 3
Pengalaman mengajar kimia di kelas (Pernah mengajar di kelas X. XI atau XII). 4
Saat ini mengajar Kimia di kelas berapa. 5
3.
Profil Peserta Didik
dalam Menghadapi
Pembelajaran
Model dan metode pembelajaran yang digunakan. 6 3
Motivasi peserta didik dalam belajar kimia. 7
Hasil belajar peserta didik. 8
4.
Pelaksanaan Evaluasi
di Sekolah
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran kimia. 9
3 Evaluasi dilakukan disetiap K.D. 10
Metode evaluasi yang dilakukan. 11
5. Instrumen Tes Pengetahuan dasar pendidik mengenai instrumen tes. 12
4
Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik. 13
Aspek penting dalam instrumen tes. 14
Kriteria instrumen tes yang baik digunakan utnuk mengukur keberhasilan belajar peserta
didik. 15
6. Pemahaman Literasi
sains
Pengetahuan dasar pendidik mengenai Literasi sains. 16
4 Pendapat pendidik mengenai pentingnya Literasi sains. 17
Pendidik sudah memenuhi empat aspek dalam Literasi sains. 18
Pendapat pendidik mengenai Literasi sains peserta didik. 19
7. Pendekatan Pengetahuan dasar guru mengenai pendekatan kontekstual. 20 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Aspek Indikator No.
item
Jumlah
Kontekstual Pendekatan kontekstual yang digunakan pendidik. 21
Pendapat pendidik mengenai perlunya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan
kontekstual. 22
Pendapat pendidik mengenai pentingnya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan
kontekstual. 23
8. Makromolekul Proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran materi makromolekul. 24
5
Kesulitan atau kendala proses pembelajaran dan evaluasi untuk materi makromolekul. 25
Pendapat pendidik mengenai perlunya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan
kontekstual dalam materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta
didik.
26
Pendapat pendidik mengenai pentingnya pengembangan instrumen tes berbasis pendekatan kontekstual dalam materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta
didik.
27
Saran dalam pengembangan instrumen tes tes berbasis pendekatan kontekstual dalam materi
makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik. 28
3. Kemudahan Peserta didik mudah memahami materi dan soal pada instrumen tes 2 3
Peserta didik mudah dalam menggunakan instrumen tes 4
4. Keefektifan Peserta didik mendapatkan ilmu baru dengan adanya informasi kontekstual 2 5
Peserta didik menjadi lebih berfikir kritis dalam mengerjakan instrumen tes 6
5. Ketertarikan Peserta didik merasa instrumen tes tidak membosankan 2 7
Peserta didik tertarik untuk megerjakan instrumen tes 8
(Adaptasi Zunaidah dan Amin, 2016:21 & Sugiyono, 2013:201)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 13 Hasil Wawancara
Narasumber : Guru Kimia Kelas XII SMA Stella Duce, Bambanglipuro
Instansi : SMA Stella Duce, Bambanglipuro
Hari/Tanggal : Jumat, 06 November 2020
1. Pertanyaan : Kurikulum apa yang digunakan dalam pembelajaran Kimia di SMA Stella Duce Bambanglipuro ?
Jawaban : Biasanya menggunakan kurikulum 2013 tetapi selama pandemi mengalami penyesuaian dengan kurikulum darurat
yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan sekitar bulan Juli. Kurikulum darurat sendiri secara keseluruhan lebih sederhana
untuk beberapa K.D.
2. Pertanyaan : Bagaimana penerapan kurikulum yang digunakan ?
Jawaban : Secara keseluruhan masih menggunakan kurikulum 2013 dikarenakan kurikulum darurat yang keluar agak terlambat
dan sudah menggunakan kurikulum 2013. Selain itu, kurikulum darurat juga dirasa kurang mendalam jika dibandingkan
kurikulum 2013. Dimulai sekitar bulan Agustus, kurikulum dikombinasikan antara kurikulum 2013 dan kurikulum darurat dan penerapan kurikulum yang dikombinasikan berjalan dengan baik.
3. Pertanyaan : Sudah berapa lama Bapak mengajar Kimia ?
Jawaban : Mengajar formal di sekolah sudah 4 tahun (3 tahun di SMA Stella Duce Bambanglipuro) dan untuk nonformal sudah
sekitar 8 tahun.
4. Pertanyaan : Pernah mengajar Kimia di kelas berapa saja ?
Jawaban : Mengajar di kelas X, XI dan XII.
5. Pertanyaan : Sekarang mengajar Kimia di kelas berapa ?
Jawaban : Mengajar di kelas X, XI dan XII.
6. Pertanyaan : Bagaimana model dan metode pembelajaran yang Bapak gunakan ? Apakah model dan metode yang digunakan berjalan dengan baik ?
Jawaban : Terus terang, tidak mengenal begitu jauh mengenai model dan metode pembelajaran tetapi selama ini menggunakan
model pembelajaran Discovery Learning dimana memberikan penyampaian materi dulu kemudian peserta didik diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
kesempatan untuk bertanya. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning di kelas XII agak susah dilaksanakan karena
peserta didik yang terkesan pasif dan kurang ingin tahu. Untuk metode pembelajaran sendiri menggunakan PPT, video
pembelajaran dan ilustrasi.
7. Pertanyaan : Bagaimana motivasi peserta didik dalam belajar Kimia ?
Jawaban : Motivasi belajar peserta didik di kelas XII masih kurang. Kemampuan kognitif dari kelas XII beragam, dari level
rendah ke tinggi. Keberagaman segi kognitif itu juga memberikan pengaruh pada motivasi belajar peserta didik di kelas. Ketika
mengajar, mengikuti kemampuan kognitif peserta didik yang berada di level sedang dan membuat peserta didik yang berada di
level rendah dan tinggi kurang termotivasi dan kurang sesuai dengan level kognitif yang mereka miliki. Antar peserta didik masih sungkan untuk bertanya dan berdiskusi seputar materi yang dipelajari.
8. Pertanyaan : Bagaimana hasil belajar dari peserta didik ?
Jawaban : Hasil belajar dari peserta didik berbanding lurus dengan motivasi. Jika dibeberapa K.D tidak termotivasi, pasti has il
belajar yang didapat juga jelek. Cara yang digunakan untuk mengantisipasi peserta didik mendapatkan hasil belajar yang baik yaitu dengan membuat kelompok belajar dan saling berdiskusi namun kembali lagi, hanya beberapa siswa yang mendapatkan
hasil belajar baik. Namun secara keseluruhan, hasil belajar ini bergantung pada proses pembelajaran. Hasil pembelajaran ketika
antar peserta didik saling berdiskusi lebih baik jika dibandingan dengan Discovery Learning, meskipun tidak semua peserta
didik mendapat hasil yang baik.
9. Pertanyaan : Bagaimana pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran Kimia yang selama ini Bapak lakukan ?
Jawaban : Lebih banyak menggunakan evaluasi tertulis seperti portofolio dan tugas-tugas. Selama daring, lebih banyak
menggunakan evaluasi tertulis dalam bentuk portofolio dan lebih ke arah menganalisis. Dengan evaluasi tertulis dan soal-soal
yang diberikan dalam bentuk analisis, pendidik menyadari bahwa sebenarnya peserta didik mampu dan kemampuan analisanya sangat baik hanya saja tidak termotivasi.
10. Pertanyaan : Apakah setiap K.D dilakukan evaluasi ?
Jawaban : Setidaknya ada satu evaluasi dalam satu K.D. Namun jika K.D terlalu panjang, maka dibagi-bagi menyesuaikan
kemampuan analisis peserta didik.
11. Pertanyaan : Evaluasi seperti apa yang biasa Bapak lakukan ?
Jawaban : Evaluasi yang biasa digunakan yaitu ulangan harian, portofolio dan penugasan dan untuk beberapa K.D dibuat
penugasan kelompok.
12. Pertanyaan : Apakah yang Bapak ketahui tentang instrumen tes ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Jawaban : Instrumen tes ada berbagai macam dan penggunaan menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran siswa karena
dengan mengobservasi dan mengamati sudah termasuk di dalam instrumen tes.
13. Pertanyaan : Apakah selama ini Bapak menggunakan instrumen tes untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik ?
*Jika Ya
Instrumen tes seperti apa yang Bapak gunakan ?
Sumber referensi apa yang Bapak gunakan sebagai instrumen tes?
Jawaban : Secara keseluruhan, instrumen tes dijadikan patokan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik dan
instrumen tes yang paling mudah digunakan adalah tes tertulis. Ada beberapa instrumen tes yang dibuat sendiri seperti soal
analisis karena tidak dapat ditemukan dalam kumpulan soal dalam buku tetapi ada beberapa juga yang langsung diambil dari
buku.
14. Pertanyaan : Menurut Bapak, apakah aspek penting yang harus ada di dalam setiap instrumen tes ?
Jawaban : Aspek penting yang harus ada di instrumen tes yaitu kisi soal, poin-poin yang dinilai, K.D yang ingin dinilai dan
kunci jawaban karena ada beberapa soal dalam bentuk uraian sifatnya subjektif.
15. Pertanyaan : Menurut Bapak, instrumen tes seperti apa yang baik digunakan sehingga bisa mengukur keberhasilan belajar dari peserta didik ?
Jawaban : Instrumen tes yang baik digunakan yaitu ketika peserta didik sudah mampu menganalisis dan bahkan bercerita
tentang materi yang terkait. Dari situ bisa terlihat seberapa jauh tingkat pemahaman peserta didik.
16. Pertanyaan : Apakah yang Bapak ketahui tentang Literasi sains ?
Jawaban : Saya belum pernah mendengar mengenai Literasi sains.
17. Pertanyaan : Menurut penelitian yang dilakukan oleh PISA, Literasi sains merupakan bagian dari literasi sains yang dianggap
penting dalam menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik.
Menurut Bapak, mengapa Literasi sains dianggap penting ?
Jawaban : Karena tadi disebutkan kalau Literasi sains merupakan bagian dari literasi sains yang berarti lebih ke arah analitis dan berfikir kreatif dan kritis dan dari hal tersebut sudah muncul alasan mengapa Literasi sains itu dianggap penting untuk
peserta didik.
18. Pertanyaan : Menurut Shwartz et al, (2006), terdapat 4 aspek dalam Literasi sains yaitu pengetahuan materi kimia, kimia dalam
konteks, keterampilan belajar tingkat tinggi dan aspek afektif. Apakah selama ini instrumen tes yang Bapak gunakan/kembangkan sudah memenuhi ke empat aspek tersebut ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Jawaban : Instrumen tes yang saya gunakan masih belum memenuhi ke empat aspek tersebut terutama untuk aspek afektif yang
masih sulit untuk diimplementasikan. Untuk kimia di dalam konteks hanya beberapa karena ada bagian yang harus saya
kembali pelajari dan mengingat bahwa dasar ilmu saya yang sebenarnya bukanlah kimia tetapi fisika.
19. Pertanyaan : Selama ini, bagaimana Bapak menilai bahwa peserta didik memiliki Literasi sains yang baik ?
Jawaban : Paling dasar dan sebagai aspek paling rendah yaitu ketika peserta didik mampu menjawab seperti pengertian tetapi
yang utama yaitu ketika peserta didik mampu mengaitkan dengan konsep.
20. Pertanyaan : Apa yang Bapak ketahui mengenai pendekatan kontekstual ?
Jawaban : Pendekatan kontekstual yaitu konteks yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pandemi Covid 19, soal kimia dikaitkan dengan pembersih. Ketika membuat pembersih, ada materi pengenceran yang berkaitan dengan kimia. Selain itu juga
artikel tentang penggaraman yang kemudian mereka coba kritisi.
21. Pertanyaan : Apakah selama ini instrumen tes yang bapak gunakan/kembangkan menggunakan pendekatan kontestual ?
* Jika ya Pendekatan kontestual seperti apa yang harus ada dalam instrumen tes yang Bapak gunakan/kembangkan ?
Jawaban : Kebanyakan instrumen tes digunakan tidak menggunakan pendekatan kontekstual dan pendekatan kontekstual yang
seharusnya ada dalam instrumen tes yaitu yang dapat ditemukan dengan mudah di dalam keseharianan peserta didik.
Kurikulum lama banyak memberikan target yang sulit untuk dilakukan dalam segi waktu dan pencapaian sehingga sulit untuk mengolah apa yang seharusnya diberikan kepada peserta didik.
22. Pertanyaan : Menurut Bapak, apakah perlu untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual untuk
mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?
Jawaban : Jika menggunakan skala 1-10, maka diberikan skala 8.
23. Pertanyaan : Menurut Bapak, seberapa penting untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?
Jawaban : Meskipun pada akhirnya peserta didik tidak mendalami ilmu kimia, setidaknya jika menemukan sesuatu yang
berkaitan dengan kimia, peserta didik mampu mengkritisi dan mengaitkan dengan ilmu kimia yang sudah didapat sebelumnya.
24. Pertanyaan : Makromolekul adalah materi kimia dengan lingkup yang luas dan bentuk nyata dari makromolekul bisa ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran untuk materi makromolekul ?
Jawaban : Selama dua tahun, proses pembelajaran untuk makromolekul dilakukan dalam bentuk presentasi dan saling tanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
jawab. Hal ini dikarenakan untuk materi makromolekul lebih diarahkan untuk mencari sendiri namun jika ada yang
menyimpang, perlu untuk diperjelas dan diluruskan untuk mengindari kesalahpahaman. Untuk evaluasi tidak dilakukan ulangan
harian, hanya presentasi dan makalah. Kemudian ketika dilakukan persentasi, sebenarnya tidak terlalu dilihat ke kimia tetapi dinilai dari aspek sikap seperti cara penyampaian selama presentasi, cara bertanya dan menjawab. Tidak harus benar-benar
betul, setidaknya peserta didik sudah berani untuk mencoba menjawab maka ada poin tersendiri.
25. Pertanyaan : Apakah selama ini ada kesulitan atau kendala dalam proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran untuk materi
makromolekul ?
*Jika ya Di bagian mana merasa ada kesulitan atau kendala selama proses pembelajaran makromolekul ?
Jawaban : Secara keseluruhan tidak ada, hanya saja ada saat dimana peserta didik yang bertanya melewati batas dan lepas dari
materi yang sedang dibahas.
26. Pertanyaan : Menurut Bapak, apakah perlu untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual dalam materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?
Jawaban : Perlu.
27. Pertanyaan : Menurut Bapak, seberapa penting untuk mengembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual dalam
materi makromolekul untuk mengukur kemampuan Literasi sains peserta didik ?
Jawaban : Makromolekul adalah materi yang sering ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari seperti protein dan lemak dan
bisa dihubungkan dengan mata pelajaran lain seperti biologi. Bagus sekali jika ada pendekatan kontekstual didalamnya.
28. Pertanyaan : Apabila dikembangkan instrumen tes berbasis pendekatan kontestual dalam materi makromolekul untuk mengukur
kemampuan Literasi sains peserta didik, apakah ada saran untuk pengembangan instrumen tersebut ?
Jawaban : Sarannya, jika memang instrumen itu dibuat untuk sifatnya regional (daerah tertentu) maka dibuat pendekatan kontekstual yang dibuat disesuai dengan daerah terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Dokumentasi Wawancara
Dokumentasi Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 14 Buku Universitas dalam Analisis Literatur dan Klasifikasi Konsep Dasar Materi
No Materi Acuan Buku Universitas 1. Polimer Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga (Jilid 2). Jakarta : Erlangga
Kotz, J.C., Treichel, P.M., Townsend, J.R., Treichel, D.A. (2015). Chemistry & Chemical Reactivity, Ninth Edition. USA : Cengage Learning
Rochmadi., Permono, A. (2018). Mengenal Polimer dan Polimerisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
2. Karbohidrat Fessenden, R. J., Fessenden, J. S. (1992), Kimia Organik, Jilid 2, Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga
Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia. Jakarta : EGC
3. Protein Fessenden, R. J., Fessenden, J. S. (1992), Kimia Organik, Jilid 2, Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga
Marks, D.B., Marks, A.D, Smith, A.M. (2000). Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGC
Suprayitno, E., Sulistiyawati, T.D. (2017). Metabolisme Protein. Malang : UB Press
4. Lemak Estiasih, T. H., Waziiroh, E., Fibrianto, K., (2016). Kimia dan Fisik Pangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Kusnandar, F. (2019). Kimia Pangan Komponen Makro. Jakarta : Bumi Aksara
Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Subroto, M.A., (2008). Real Food True Health. Jakarta : AgroMedia Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 15 Lembar Validasi Instrumen Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 16 Lembar Validasi Butir Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 17 Perhitungan Uji Validitas Butir Soal menggunakan Aiken’s V
capaian level kognitif dan capaian level literasi kimia.
2. Tahapan Pengembangan Produk
Perancangan instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik
pada materi makromolekul menggunakan metode pengembangan evaluasi
dengan acuan Model Of Educational Reconstruction (MER) yang
dikembangkan oleh Duit et al. (2012). MER dirancang sebagai kerangka
penelitian di bidang pendidikan sains untuk meningkatkan praktik
pembelajaran. MER terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan
namun tidak harus berurutan dan bersifat berulang (recursive). Tiga
komponen tersebut yaitu: (1) tahap penelitian proses mengajar dan belajar
(research on teaching & learning), (2) tahap klasifikasi dan analisis struktur
konten (clarification and analysis of science content), dan (3) desain dan
evaluasi proses mengajar dan belajar (design and evaluation of teaching and
learning).
3. Isi
Instrumen tes untuk mengukur level literasi sains peserta didik pada materi
makromolekul terdiri atas 42 halaman yang memuat sampul depan,
petunjuk penggunaan soal, lembar soal dan lembar jawaban. Setiap butir
soal dalam instrumen tes memuat konteks soal, konsep, pertanyaan High
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Order Learning Skill (HOLS) dan keterangan gambar yang dijabarkan
sebagai berikut:
a) Konteks soal merupakan penerapan konten yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Konsep merupakan materi yang digunakan berdasarkan hasil analisis
literatur dari beberapa buku kimia universitas.
c) Pertanyaan HOLS merupakan pertanyaan yang menguji kemampuan
peserta didik untuk mengidentifikasi pertanyaan, memahami,
menganalisis dan mencari informasi terkait permasalahan yang terjadi.
Berikut adalah salah satu pertanyaan HOLS yang terdapat dalam
instrumen tes yang dikembangkan.
Instrumen tes yang dikembangkan memuat empat capaian level literasi
peserta didik menurut Shwartz et al. (2006) yang dijabarkan sebagai berikut:
a) Scientific illiteracy merupakan level dimana peserta didik masih belum
mampu untuk menghubungkan atau menanggapi pertanyaan terkait
pengetahuan sains. Secara kognitif, peserta didik tidak menguasai
istilah, konsep hingga konteks sehingga belum mampu untuk merespon
dan mengidentifikasi suatu pertanyaan yang diberikan.
b) Nominal scientific literacy merupakan level dimana peserta didik
mampu untuk mengenali suatu konsep sains tetapi pemahamannya
masih mengalami miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Functional scientific literacy merupakan level dimana peserta didik
mampu untuk menjelaskan konsep sains secara benar tetapi
pemahaman konsepnya terbatas.
d) Conceptual scientific literacy merupakan level dimana peserta didik
mampu untuk mengembangkan pemahaman pengetahuan dari konsep
sains yang dimiliki dan merelasikannya pada pengetahuan umum.
4. Daftar Pustaka
Duit, R., Harald, G., Kattmann, U., Komorek, M., & Ilka, P. (2012). The Model of Educational Reconstruction-A Framework for Improving Teaching and Learning Science. Science Education.
Shwartz, Y., Ben-Zvi, R., & A., H. (2006). The use of scientific literacy taxonomy for assessing the development of chemical literacy among high-school students. The Royal Society of Chemistry, 203–225.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 1
SMA STELLA DUCE BAMBANGLIPURO, YOGYAKARTA
MAKROMOLEKUL Polimer, Karbohidrat, Protein & Lemak OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
K o d e P e s e r t a D i d i k :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Kimia
Status Pendidikan : SMA
Hari/Tanggal : Rabu, 07 Maret 2021
Petunjuk Pengerjaan Soal :
1. Soal terdiri atas 4 jenis sub-materi yang terdapat di dalam materi Makromolekul yaitu
Polimer, Karbohidrat, Protein dan Lemak. Masing-masing sub-materi memiliki 5 butir soal
uraian.
2. Perhatikan setiap butir soal dengan baik dan jawablah sesuai dengan soal yang ditanyakan.
3. Tulis jawaban secara sistematis/berurutan dan jelas.
4. Jangan lupa untuk menuliskan “Nama” di bagian awal halaman sebelum mengerjakan soal.
5. Teliti dan periksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan.
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 3
Reaksi polimerisasi merupakan sebuah reaksi atau proses kimia
yang menggabungkan monomer-monomer secara berulang dan
membentuk polimer. Reaksi polimerisasi yang terjadi dalam proses
pembuatan kantong plastik merupakan reaksi adisi dari monomer
etena/etilena.
a) Sebutkan nama polimer yang terbentuk dari struktur monomer etena!
b) Molekul etena berwujud gas pada suhu kamar. Jika atom C pada molekul etena digandakan menjadi
empat sehingga menjadi molekul butena, apakah strukturnya dan fasenya akan berubah? Jelaskan
dari segi berat molekul!
POLIMER
Soal 1
KD : 3.11 IPK : 3.11.1
Kantong plastik yang sering digunakan untuk membungkus
merupakan salah satu hasil reaksi polimerisasi. Kantong plastik ini
memiliki sifat yang ringan, elastis, tetapi mudah robek.
Gambar 1. Kantong Plastik
(Afifa, 2019)
Gambar 2. Struktur Etena
(Anonim, 2021)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 4
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 5
Karet dalam keadaan mentah memiliki sifat fisik yang tidak kuat dan tidak elastis karena bisa kembali ke
bentuk yang semula. Karet mentah harus dimatangkan dahulu melalui reaksi vulkanisasi. Dalam reaksi
vulkanisasi terjadi pemanasan karet mentah dengan belerang dalam suhu yang tinggi dan berpengaruh
pada sifat fisik dan kimia. Reaksi vulkanisasi yang terjadi pada karet mentah sebagai berikut :
a) Bagaimana perubahan struktur dari sifat kimia yang terjadi pada karet mentah setelah proses
vulkanisasi?
b) Bagaimana pengaruh perubahan sifat kimia terhadap sifat fisik dari karet mentah ?
POLIMER
Soal 2
KD : 3.11 IPK : 3.11.1
Ban perahu karet dan jas hujan merupakan benda yang sering kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari. Benda-benda tersebut
berasal dari bahan utama yaitu getah yang diekstrak dari pohon
karet. Kelebihan dari barang tersebut elastis dan tahan lama.
Gambar 3. Getah Karet Mentah
(Etalaseinfo, 2020)
Gambar 4. Reaksi Vulkanisasi pada Karet Mentah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 6
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 7
a) Sebutkan dua nama polimer berdasarkan struktur monomer isoprena yang terdapat pada karet
alam!
b) Bagaimana perbedaan struktur antara isomer cis dan trans yang terdapat pada monomer
isoprena? Jelaskan!
Struktur monomer isopropena yang terdapat dalam getah pohon
Hevea blasiliensis yaitu:
Gambar 6. Struktur Isopropena
(Anonim, 2021)
Setelah memasuki tahap reaksi adisi, monomer isopropena akan
menghasilkan dua kemungkinan struktur dengan bentuk isomer
yang berbeda yaitu isomer cis dan isomer trans.
POLIMER
Soal 3
KD : 3.11 IPK : 3.11.1
Karet alam merupakan polimer alami yang didapatkan dari getah
pohon karet seperti Hevea blasiliesis dan banyak dimanfaatkan
sebagai bahan dasar berbagai produk industri dan rumah tangga
seperti ban, selang, mainan dan sarung tangan.
Gambar 5. Getah Karet Mentah
(Anonim, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 8
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 9
a) Bagaimana menentukan rumus molekul polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi adisi
pada pelindung lampu kendaraan?
b) Sebutkan mekanisme/tahapan dari reaksi polimerisasi adisi pada pelindung lampu kendaraan!
Polimerisasi adisi merupakan penggabungan monomer
membentuk polimer tanpa disertai dengan pelepasan molekul
kecil atau tanpa ada senyawa sisa sebagai hasil samping. Reaksi
polimerisasi adisi biasanya terjadi pada monomer yang
mengandung ikatan karbon rangkap dua.
POLIMER
Soal 4
KD : 3.11 IPK : 3.11.1
Pelindung lampu kendaraan merupakan salah satu contoh produk
polimer yang kuat dan transparan. Jenis polimer tersebut adalah
polimetil metakrilat (PPMA) yang merupakan hasil dari reaksi
polimerisasi adisi.
Gambar 7. Pelindung Lampu pada
Kendaraan
(Nurdin, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 10
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 11
Dakron merupakan polimer yang berasal serat poliester dari PET
(Polietilena tereftalat) dalam reaksi kondensasi antara etilena
glikol dan asam tereftalat. Asam tereftalat yang mengandung dua
gugus asam karboksilat ketika bereaksi dengan etilena glikol
yang mengandung dua gugus alkohol akan membentuk ikatan
ester dan air.
Berikut adalah reaksi yang terjadi :
a) Berdasarkan reaksi di atas, tunjukkan manakah yang merupakan senyawa polietilena tereftalat,
asam tereftalat dan etilena glikol!
b) Reaksi di atas melibatkan reaksi esterifikasi dalam tahap pembentukan polimer. Jelaskan gugus
fungSi apa yang terlibat dalam reaksi pembentukan dakron!
POLIMER
Soal 5
KD : 3.11 IPK : 3.11.1
Dakron merupakan salah satu produk industri yang digunakan
sebagai bahan pengisi pada boneka, bantal dan guling. Kelebihan
dari dakron adalah ringan, tahan lama dan bisa dicuci berulang
kali tanpa merusak bentuk aslinya.
Gambar 8. Dakron
(Anonim, 2021)
Gambar 9. Reaksi Kondensasi pada Dakron
(Kotz dkk, 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 12
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 13
Sukrosa termasuk jenis disakarida dengan rumus molekul
C12H22O11. Sukrosa dibuat dari reaksi kondensasi antar dua
molekul monosakarida dan mengeliminasi satu molekul air.
a) Gambarkan dan sebutkan struktur monomer yang membentuk sukrosa dalam gula tebu!
b) Mengapa sukrosa yang terkandung dalam gula tebu disebut sebagai gula inversi?
Karbohidrat
Soal 6
KD : 3.11 IPK : 3.11.2
Tanaman aren merupakan salah satu tanaman Indonesia yang
menghasilkan air aren (air nira) dan mengandung sukrosa. Air
aren banyak dimanfaatkan sebagai pemanis dan menjadi bahan
utama dalam pembuatan gula merah.
Gambar 10. Air Nira dari Pohon Aren
(Anonim, 2020)
Gambar 11. Struktur Sukrosa
(Sumardjo, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 14
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 15
Gula laktosa merupakan salah satu jenis gula disakarida dan
termasuk dalam golongan gula pereduksi. Keberadaan laktosa
sebagai gula pereduksi bisa diketahui melalui uji kualitatif.
a) Apa jenis gula yang menjadi unit penyusun laktosa dan ikatan apa yang terdapat di dalam
struktur laktosa pada ASI?
b) Sebutkan uji kualitatif yang digunakan untuk menguji gula pereduksi beserta pereaksi yang
digunakan dan ciri yang menandakan keberadaan gula pereduksi dalam ASI?
Karbohidrat
Soal 7
KD : 3.11 IPK : 3.11.2
Air Susu Ibu atau yang sering dikenal sebagai ASI merupakan
makanan terbaik yang dikonsumsi bayi. ASI mengandung banyak
jenis nutrisi yang bermanfaat bagi bayi seperti vitamin, mineral dan
gula laktosa.
Gambar 12. Air Susu Ibu (ASI)
(Murray, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 16
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 17
Pati atau amilum merupakan bagian dari tumbuhan yang
mengandung glukosa. Senyawa amilum merupakan polisakarida
yang mengandung amilosa dan amilopektin karena struktur kimia
amilum yang memiliki rantai tidak bercabang dan tersusun dari
satuan ∝-D-Glukopiranosa dengan glikosidik 1,4.
a) Uji kualitatif apakah yang dapat dilakukan untuk mengetahui kandungan amilum dalam
makanan seperti kentang, beras dan ubi?
b) Berikut merupakan hasil pengujian kandungan amilum pada beberapa makanan.
Jenis bahan makanan Hasil pengujian
Kentang Biru gelap
Tahu Putih kecoklatan
Kedelai Biru kehitaman
Nasi Biru
Putih telur Jingga kecoklatan
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, manakah bahan makanan yang mengandung amilum?
Karbohidrat
Soal 8
KD : 3.11 IPK : 3.11.2
Gandum, jagung dan ubi merupakan sumber utama pati. Pati yang
terkandung di dalamnya berfungsi sebagai cadangan makanan
dalam bentuk karbohidrat. Bagi tubuh manusia, makanan tersebut
merupakan sumber kalori sehingga mampu menambah energi
dalam tubuh.
Gambar 13. Sumber Karbohidrat
(Anggraini, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 18
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 19
Karbohidrat tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen dan
memiliki rumus empiris CH2O. Karbohidrat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok besar yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks.
a) Jika ditinjau berdasarkan jumlah unit dari struktur penyusunnya, sebutkan apa saja golongan
karbohidrat yang terkandung di dalam beras merah!
b) Dari golongan karbohidrat tersebut, manakah yang merupakan gula sederhana? Jelaskan
alasannya!
Karbohidrat
Soal 9
KD : 3.11 IPK : 3.11.2
Beras merah merupakan salah satu bahan pangan yang
mengandung karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa organik
yang banyak terdapat di alam dan dikonsumsi oleh manusia karena
berperan sebagai sumber energi utama di dalam tubuh.
Gambar 14. Beras Merah
(Larissa, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 20
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 21
Sukrosa dan laktosa memiliki kesamaan yaitu termasuk dalam
jenis disakarida yang mudah terlarut di dalam air. Sukrosa dan
laktosa dibuat berdasarkan reaksi kondensasi antara dua molekul
monosakarida dan disertai dengan pelepasan satu molekul air.
a) Jika ditinjau dari monomer pembentuknya, apakah perbedaan antara sukrosa yang terkandung
dalam gula tebu dan laktosa?
b) Di antara sukrosa dan laktosa, manakah yang termasuk gula pereduksi? Jelaskan!
Karbohidrat
Soal 10
KD : 3.11 IPK : 3.11.2
Terdapat beberapa jenis gula yang kita konsumsi sehari-hari seperti
gula jagung, gula pasir dan gula tebu. Gula tebu mengandung gula
sukrosa yang termasuk ke dalam salah satu jenis gula disakarida
yang biasa ditambahkan ke dalam makanan atau minuman yang
mengandung sukrosa. Contoh gula lain yang termasuk ke dalam
golongan disakarida adalah laktosa.
Gambar 15. Tebu Air
(Ahra, 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 22
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 23
Secara fisik, struktur dan bentuk dari telur bisa mengalami
kerusakan atau denaturasi dikarenakan beberapa perlakuan.
Denaturasi terjadi jika susunan ruang atau rantai dari polipeptida
suatu molekul mengalami perubahan.
a) Apakah jenis pelakuan yang berpotensi menyebabkan denaturasi pada telur?
b) Apakah telur yang sudah mengalami denaturasi memiliki kemungkinan untuk kembali ke kondisi
awal? Jika iya, mengapa?
Protein
Soal 11
KD : 3.11 IPK : 3.11.3
Telur merupakan jenis makanan yang baik di konsumsi manusia
karena mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh selama
masa pertumbuhan.
Gambar 16. Telur
(Widiastuti, 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 24
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 25
Protein merupakan polimer yang tersusun dari beberapa asam
amino dan unsur utama penyusun protein yaitu karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki
struktur kompleks yang berpengaruh pada sifat protein
dikarenakan memiliki kemungkinan untuk tersusun dari 20 jenis
asam amino yang berbeda. Salah satu sifat protein yaitu bersifat
amfoter.
a) Bagaimana gugus fungsi yang terdapat di dalam protein pada ikan mampu menyebabkan protein
bersifat amfoter dan gugus fungsi apa yang terlibat didalamnya?
b) Bagaimana struktur sekunder dari protein yang terbentuk dari gugus karbonil dan gugus amino?
Protein
Soal 12
KD : 3.11 IPK : 3.11.3
Semua jenis ikan mengandung protein. Ikan salmon merupakan
salah satu jenis ikan yang kaya akan kandungan protein dan
disarankan untuk dikonsumsi oleh anak ketika masih berada di fase
tumbuh kembang.
Gambar 17. Ikan Salmon
(Ustman, 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 26
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 27
Protein merupakan molekul polipetida yang berukuran besar dan
disusun oleh lebih dari 100 asam amino yang terikat satu sama lain
secara kovalen melalui ikatan peptida.
a) Bagaimana reaksi pembentukan ikatan peptida yang terjadi pada protein dalam bahan pangan
hewani ?
b) Apakah ada kemungkinan ikatan peptida pada protein tersebut putus? Jelaskan!
Protein
Soal 13
KD : 3.11 IPK : 3.11.3
Bahan pangan hewani seperti telur, daging, susu, dan ikan
mengandung protein yang tinggi.
Gambar 18. Makanan yang Menjadi
Sumber Protein
(Anonim, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 28
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 29
Salah satu jenis protein yang ada di dalam tubuh adalah
hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan
oksigen ke seluruh tubuh. Jenis protein lain yang terdapat di
dalam tubuh manusia yaitu antibodi dan insulin.
a) Apakah fungsi dari antibodi dan insulin bagi tubuh?
b) Bagaimana cara protein yang terdapat dalam antibodi dalam membunuh virus dan bakteri?
Protein
Soal 14
KD : 3.11 IPK : 3.11.3
Dalam tubuh kita terdapat banyak jenis protein yang memiliki
peranan masing-masing. Protein terbentuk dari 20 jenis asam
amino yang berbeda.
Gambar 19. Asam Amino dalam
Hemoglobin
(Arnaud, 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 30
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 31
Protein yang ada dalam rambut yaitu keratin mengandung struktur
ikatan disulfida. Rambut yang ditata di salon dengan berbagai jenis
model rambut biasanya ditambahkan bahan pereduksi terlebih
dahulu kemudian diberikan pengoksidasi ringan sehingga model
rambut yang baru dapat bertahan lama.
a) Jika dilihat dari proses yang terjadi selama pengeritingan rambut, pada tahap manakah protein
pada rambut mengalami denaturasi?
b) Apakah denaturasi yang terjadi pada pengeritingan rambut bersifat irreversible (tidak bisa
kembali)?
Protein
Soal 15
KD : 3.11 IPK : 3.11.3
Rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang mengandung
banyak protein. Salah satu proses yang menyebabkan denaturasi
pada protein dalam rambut adalah pengeritingan.
Gambar 20. Rambut adalah Bagian
Tubuh yang Mengandung Protein
(Anonim, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 32
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 33
Lemak dan minyak merupakan istilah untuk senyawa yang sama
yaitu trigliserida. Perbedaan antara lemak dan minyak terletak
pada wujud di suhu ruang. Lemak berbentuk padat sedangkan
minyak berbentuk cair.
a) Apakah mungkin mengubah minyak yang berwujud cair menjadi margarin yang berwujud
padat?
b) Reaksi apakah yang terlibat dalam pembuatan margarin?
Lemak
Soal 16
KD : 3.11 IPK : 3.11.4
Minyak goreng dan margarin merupakan lipid yang terkandung di
bahan makanan dan dapat ditemukan dengan mudah di kehidupan
sehari-hari.
Gambar 21. Margarin dan Minyak
(Yanti,2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 34
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 35
Minyak yang berubah warna menjadi coklat kegelapan dan
memiliki bau tengik menandakan bahwa minyak sudah mengalami
kerusakan. Kerusakan atau degradasi yang terjadi pada minyak
dikarenakan adanya pemanasan yang tinggi.
a) Reaksi apakah yang terjadi pada minyak saat minyak mengalami kerusakan?
b) Ikatan apakah yang akan terputus ketika terpapar dengan oksigen yang bersifat reaktif?
Lemak
Soal 17
KD : 3.11 IPK : 3.11.4
Minyak goreng merupakan salah satu bahan kebutuhan rumah
tangga yang digunakan untuk menggoreng berbagai jenis makanan.
Penggunaan minyak goreng berulang akan membuat minyak
berubah warna menjadi coklat kegelapan dan memiliki bau tengik.
Gambar 22. Minyak Goreng yang
Sudah Lama Digunakan
(Lyliana, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 36
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 37
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat alifatik yang
dihasilkan dari hasil hidrolisis lemak. Asam lemak merupakan
titik awal dari struktur lipid sehingga menentukan sifat dari lipid.
Asam lemak terbagi ke dalam dua jenis yaitu asam lemak jenuh
dan asam lemak tak jenuh.
Jika ditinjau berdasarkan strukturnya, deskripsikan perbedaan antara struktur dari asam lemak
jenuh dalam olahan susu dengan asam lemak tak jenuh!
Lemak
Soal 18
KD : 3.11 IPK : 3.11.4
Keju dan yoghurt merupakan olahan dari susu yang banyak dijual di
pasaran. Kedua bahan ini mengandung asam lemak.
Gambar 23. Keju dan Yogurt
(Henneman, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 38
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 39
Sabun dibuat dari bahan utama lipid yaitu minyak. Selama proses
pembuatan sabun, senyawa lipid akan mengalami reaksi ketika
ditambahkan basa kuat.
a) Reaksi apakah yang terlibat selama proses pembuatan sabun? Jelaskan!
b) Gugus apakah yang membuat sabun efektif dalam membersihkan?
Lemak
Soal 19
KD : 3.11 IPK : 3.11.4
Di dalam kehidupan sehari-hari, sabun merupakan salah satu
kebutuhan rumah tangga yang umum digunakan sebagai
pembersih. Sabun memiliki beberapa bentuk antara lain sabun
padat/batangan dan sabun cair.
Gambar 24. Minyak dan Sabun
(Anggraini, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 40
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul
OKTRILINA AMELIA – UNIVERSITAS SANATA DHARMA 41
Minyak zaitun merupakan sumber dari asam oleat, vitamin E dan
asam lemak tak jenuh. Asam lemak yang mengandung banyak
ikatan rangkap disebut sebagai PUFA (Poly Unsaturated Fatty
Acid) atau yang dikenal sebagai lemak esensial. Minyak zaitun
bahkan mengandung beragam antioksidan yang cukup tinggi dan
dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
a) Apakah yang dimaksud dengan asam lemak esensial?
b) Apa saja manfaat minyak zaitun untuk kesehatan?
Lemak
Soal 20
KD : 3.11 IPK : 3.11.4
Minyak zaitun merupakan jenis minyak yang memiliki banyak
manfaat dan menyehatkan bagi tubuh, meskipun harganya
tergolong mahal. Minyak zaitun umumnya ditambahkan ke dalam
olahan makanan seperti salad dalam jumlah yang terbatas.
Gambar 25. Minyak Zaitun
(Trifiana, 2019).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Tes untuk Mengukur Level Literasi Sains Peserta Didik pada Materi Makromolekul