5 1. Pendahuluan Steganografi dapat dipandang sebagai kelanjutan kriptografi. Jika kriptografi merahasiakan makna pesan sementara eksistensi pesan tetap ada, maka steganografi menutupi keberadaan pesan. Dalam prakteknya, pesan rahasia dienkripsi terlebih dahulu, kemudian ciphertext disembunyikan di dalam media lain sehingga pihak ketiga tidak menyadari keberadaanya. Pesan rahasia yang disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis sama seperti aslinya [1]. Umumnya, teknik steganografi menggunakan dua media yang berbeda. Salah satu media berfungsi sebagai media yang berisikan informasi (pesan rahasia) dan media yang lain berfungsi sebagai pembawa informasi tersebut (media penampung) yang dapat berupa sebuah teks, gambar, suara, atau video. Penggunaan teknik steganografi ini diharapkan dapat membantu dalam upaya peningkatan pengamanan pengiriman informasi. Berdasarkan latar belakang masalah, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang perancangan dan implementasi steganografi menggunakan metode Enhanced Audio Steganography (AES); yaitu berupa suatu aplikasi steganografi yang akan melakukan penyisipan file rahasia dalam file WAV dengan menggunakan metode Least Significant Bit (LSB) yang dimodifikasi, dengan proses enkripsi dan dekripsi file menggunakan algoritma Vigenere. Dalam menyisipkan pesan teks ke dalam file WAV menggunakan metode Least Significant Bit yang dimodifikasi, karena memiliki kelebihan yang dapat mengatasi kekurangan dari metode LSB [2]. Sedangkan untuk proses enkripsi dan dekripsi menggunakan algoritma Vigenere, karena merupakan algoritma dengan aturan yang sederhana. 2. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu pernah dilakukan dengan judul Aplikasi Steganografi Pada Video Dengan Metode Least Significant Bit (LSB), dimana dalam penelitian tersebut membahas teknik steganografi pada video dengan format *.avi, serta aplikasi yang dibangun masih harus dikembangkan lagi karena hanya bisa menyisipkan berkas rahasia dengan ukuran kecil [3]. Penelitian yang lain yang pernah dilakukan berjudul Penerapan Steganografi Gambar Pada Least Significant Bit (LSB) Dengan Pengunaan PRNG (Pseudo Random Number Generator). Pada penelitian tersebut, diterapkan steganografi pada gambar pada least significant bit tiap komponen warna gambar [4]. Penelitian berjudul Efficient Method of Audio Steganography by Modified LSB Algorithm and Strong Encryption Key With Enhanced Security, yaitu penelitian yang mengajukan metode baru untuk penyisipan pesan dalam audio, dengan memodifikasi metode Least Significant Bit (LSB), dan menggunakan kekuatan kunci enkripsi untuk meningkatkan keamanan pesan yang disisipkan. Enkripsi yang digunakan adalah teknik enkripsi yang ditentukan sendiri dengan aturan yang sederhana. Proses enkripsi diterapkan pada pesan, sebelum pesan tersebut disisipkan ke dalam audio [2]. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan tentang steganografi dengan metode LSB melalui media video, gambar, dan penelitian tentang metode LSB
18
Embed
Perancangan dan Implementasi Steganografi Menggunakan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2392/2/T1_672007070_Full... · Proses embedding dalam bentuk flowchart, ditunjukkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
1. Pendahuluan Steganografi dapat dipandang sebagai kelanjutan kriptografi. Jika
kriptografi merahasiakan makna pesan sementara eksistensi pesan tetap ada, maka
steganografi menutupi keberadaan pesan. Dalam prakteknya, pesan rahasia
dienkripsi terlebih dahulu, kemudian ciphertext disembunyikan di dalam media
lain sehingga pihak ketiga tidak menyadari keberadaanya. Pesan rahasia yang
disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis sama seperti aslinya [1].
Umumnya, teknik steganografi menggunakan dua media yang berbeda.
Salah satu media berfungsi sebagai media yang berisikan informasi (pesan
rahasia) dan media yang lain berfungsi sebagai pembawa informasi tersebut
(media penampung) yang dapat berupa sebuah teks, gambar, suara, atau video.
Penggunaan teknik steganografi ini diharapkan dapat membantu dalam upaya
peningkatan pengamanan pengiriman informasi.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka akan dilakukan penelitian yang
membahas tentang perancangan dan implementasi steganografi menggunakan
metode Enhanced Audio Steganography (AES); yaitu berupa suatu aplikasi
steganografi yang akan melakukan penyisipan file rahasia dalam file WAV
dengan menggunakan metode Least Significant Bit (LSB) yang dimodifikasi,
dengan proses enkripsi dan dekripsi file menggunakan algoritma Vigenere. Dalam
menyisipkan pesan teks ke dalam file WAV menggunakan metode Least
Significant Bit yang dimodifikasi, karena memiliki kelebihan yang dapat
mengatasi kekurangan dari metode LSB [2]. Sedangkan untuk proses enkripsi dan
dekripsi menggunakan algoritma Vigenere, karena merupakan algoritma dengan
aturan yang sederhana.
2. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu pernah dilakukan dengan judul Aplikasi Steganografi
Pada Video Dengan Metode Least Significant Bit (LSB), dimana dalam penelitian
tersebut membahas teknik steganografi pada video dengan format *.avi, serta
aplikasi yang dibangun masih harus dikembangkan lagi karena hanya bisa
menyisipkan berkas rahasia dengan ukuran kecil [3].
Penelitian yang lain yang pernah dilakukan berjudul Penerapan
Steganografi Gambar Pada Least Significant Bit (LSB) Dengan Pengunaan PRNG
(Pseudo Random Number Generator). Pada penelitian tersebut, diterapkan
steganografi pada gambar pada least significant bit tiap komponen warna gambar
[4].
Penelitian berjudul Efficient Method of Audio Steganography by Modified
LSB Algorithm and Strong Encryption Key With Enhanced Security, yaitu
penelitian yang mengajukan metode baru untuk penyisipan pesan dalam audio,
dengan memodifikasi metode Least Significant Bit (LSB), dan menggunakan
kekuatan kunci enkripsi untuk meningkatkan keamanan pesan yang disisipkan.
Enkripsi yang digunakan adalah teknik enkripsi yang ditentukan sendiri dengan
aturan yang sederhana. Proses enkripsi diterapkan pada pesan, sebelum pesan
tersebut disisipkan ke dalam audio [2].
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan tentang steganografi dengan
metode LSB melalui media video, gambar, dan penelitian tentang metode LSB
6
yang dimodifikasi, maka dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian
steganografi yang menggunakan metode enhanced audio Steganografi (EAS),
yaitu LSB yang dimodifikasi, dan menggunakan algoritma vigenere untuk proses
enkripsi pada data/pesan yang akan disisipkan. Media yang dipakai pada
penelitian saat ini yaitu audio dengan format *.wav. Penelitian yang dilakukan
akan melihat apakah terjadi perubahan terhadap waktu, kualitas dan besar ukuran
data pada file audio setelah melalui proses embedding dan ekstraksi pesan.
Aplikasi yang dibangun bertujuan dapat membantu para pengguna untuk menjaga
kerahasiaan data yang disisipkan dalam file audio.
Enhanced Audio Steganography (EAS)
Algoritma EAS merupakan algoritma yang memodifikasi algoritma LSB.
Proses yang dilakukan dalam EAS hampir sama dengan proses dalam algoritma
LSB. Modifikasi yang dilakukan adalah : penyisipan bit pada media penampung
hanya dilakukan pada byte yang bernilai 254 atau 255. Dalam algoritma EAS
juga diterapkan proses enkripsi pada pesan yang akan disisipkan. EAS memiliki
keunggulan EAS dibandingkan dengan teknik LSB pada umumnya, yaitu byte
yang digunakan sebagai penampung hanya selective byte saja, maka media
penampung yang digunakan akan mengalami kerusakan yang kecil. Di samping
itu, adanya enkripsi terhadap pesan yang disisipkan dapat meningkatkan
keamanan data. Proses yang terjadi dalam EAS terdiri dari 4 proses, yaitu proses
enkripsi, proses dekripsi, proses encoding, proses decoding [2].
Kriptografi Vigenere Cipher
Sistem sandi Vigenère adalah sistem sandi substitusi multi-alfabet, yaitu
sistem sandi Caesar tetapi dengan pergeseran alfabet yang berlainan disesuaikan
dengan kata kuncinya. Pada kriptografi Vigenere, plaintext akan dienkripsi dengan
pergeseran huruf seperti pada kriptografi Caesar, tetapi setiap huruf di dalam
plaintext akan mengalami pergeseran yang berbeda. Kunci pada kriptografi
Vigenere adalah sebuah kata bukan sebuah huruf. Kata kunci ini akan dibuat
berulang sepanjang plaintext, sehingga jumlah huruf pada kunci akan sama
dengan jumlah huruf pada plaintext. Pergeseran setiap huruf pada plaintext akan
ditentukan oleh huruf pada kunci yang mempunyai posisi yang sama dengan huruf
pada plaintext. Kriptografi Vigenere ini dikenal sebagai polyalphabetic
substitution cipher, karena enkripsi terhadap satu huruf yang sama bisa
menghasilkan huruf yang berbeda. Pergeseran huruf pada plaintext ditentukan
oleh tabel yang sama dengan tabel pada kriptografi Caesar. Rumus kriptografi
Caesar tetap berlaku pada kriptografi Vigenere, baik pada enkripsi maupun
dekripsi.
File WAV (Waveform Audio Format) File WAV adalah file audio standar yang digunakan oleh Windows. Suara
yang berupa digital audio dalam file WAV disimpan dalam bentuk gelombang,
karena itulah file ini memiliki ekstensi .wav (Wave). File WAV ini dapat dibuat
dengan menggunakan berbagai program wave editor maupun wave recorder.
7
3. Metode dan Perancangan Sistem Metode perancangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Prototype
Model. Bagan mengenai prototype model dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Bagan Prototype Model [5]
Tahap-tahap dalam Prototype Model adalah sebagai berikut:
1. Listen to Costumer; Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap permasalahan
yang ada, yaitu mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan proses
embedding, ekstraksi, enkripsi dan dekripsi terhadap data teks pada audio,
menggunakan metode enhanced audio steganography (EAS); melalui
dokumen dan referensi yang ada.
2. Build; Selanjutnya setelah memperoleh data dan mengetahui proses enkripsi
dan dekripsi dengan Enhanced Audio Steganography, langkah berikutnya
adalah membuat perancangan dengan menggunakan Unified Modeling
Language (UML) mengenai sistem yang akan dibangun nantinya. Selain itu
dilakukan pula perancangan pada user interface dan algoritma.
3. Costumer Test; Pada Tahap ini dilakukan pengujian sistem, yaitu
menjalankan proses implementasi sistem, dengan menguji pengaruh ukuran
data, waktu proses dan kualitas audio, serta melihat hasil yang diberikan
apakah sudah sesuai dengan konsep Steganografi, dan algoritma kriptografi