Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web pada Butik Aqila Salatiga Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Peneliti: Litta Huwae (682008072) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga September 2012
19
Embed
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6634/2/T1_682008072_Full...Perancangan Sistem. Perancangan sistem yang akan dibuat . menggunakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan
Berbasis Web pada Butik Aqila Salatiga
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Peneliti:
Litta Huwae (682008072)
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga September 2012
1
2
3
4
5
1. Pendahuluan
Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [1].
Butik Aqila Salatiga merupakan salah satu usaha dagang yang bergerak
dalam bidang penjualan pakaian batik, dimana batik yang dijual adalah batik
Pekalongan. Dengan persaingan yang semakin ketat dalam penjualan pakaian
maka butik Aqila tidak mau untuk kehilangan pelanggan. Namun dalam hal
pemberian informasi mengenai produk yang dijual oleh Butik Aqila mengalami
kesulitan karena pemberian informasi hanya mengandalkan konsumen saja.
Dimana informasi disampaikan dari satu konsumen ke konsumen yang lain,
sehingga yang mengetahui hanya konsumen yang seringkali melakukan
pembelian. Permasalahan lain yang terjadi juga yaitu informasi persediaan barang
pada Butik Aqila belum tersedia sehingga pemilik butik tidak mengetahui
persediaan barang yang ada karena pemilik butik hanya memberikan kepercayaan
penuh pada karyawannya tanpa melihat langsung persediaan barang.
Berkaitan dengan masalah tersebut, maka penggunaan dan pemanfaatan
perangkat lunak komputer diperlukan dan akan lebih berguna jika ada suatu
aplikasi yang digunakan dapat mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarakan
latar belakang yang telah diuraikan maka akan dibuat suatu sistem informasi
penjualan berbasis web sehingga bisa menjadi media online yang membantu Butik
Aqila dalam melakukan penjualan dan persediaan barang.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian pertama yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Penjualan dan Persediaan Barang pada UD. Indah Jati Sport Godean. Pada
penelitian ini sistem yang dibuat menggunakan Visual Basic 6.0 dan Sql Server
2000 sebagai database. Pemanfaatan teknologi komputer dapat memberikan
kemudahan dalam pemrosesan data menjadi informasi dalam dunia usaha maupun
dunia kerja. Hasilnya, dengan ada sistem baru pada UD. Indah Jati Sport Godean
dapat membantu kelancaran, ketetapan dan efisiensi mekanisme kerja dari
pengolahan data UD. Indah Jati Sport Godean sehingga informasi dapat diperoleh
lebih cepat [2].
Penelitian kedua yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Penjualan dan Pembelian pada Toko Mairos Sport Yogjakarta. Memiliki latar
belakang masalah mengenai proses penjualan barang pada Toko Mairos Sport
masih dikerjakan dengan cara manual, dengan demikian menyebabkan pelayanan
terhadap konsumen membutuhkan banyak waktu seperti dalam mencari stock data
barang yang tersedia dan pembuatan laporan-laporan. Sistem yang dibuat
menggunakan Java dan MySql sebagai basis data. Hasil rancangan jika
dibandingkan dengan proses manual menunjukan bahwa pemberian informasi
6
lebih cepat, akurat dan relevan kepada konsumen, menghemat waktu untuk
memasukkan data-data sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak berulang-ulang
dan dapat mengedit data dengan mudah, serta hasil laporan dapat dengan mudah
diperoleh dan tepat waktu [3].
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah
perancangan dan implementasi sistem informasi penjualan berbasis web, yang
dibuat dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySql
sebagai database. Dan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah
metode prototype. Sistem yang dihasilkan dapat bersifat online dan dapat diakses
dari media internet. Selain itu, pada sistem ini terdapat track record yang ada pada
halaman user.
Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan
dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi [4].
Penjualan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan
penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi
urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barangada
atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan
pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku [5].
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak,
animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait
dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan
isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi
informasi website selalu berubah-ubah dan isi informasinya interaktif dua arah
berasal dari pemilik serta pengguna website [6].
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem adalah metode
prototype. Metode prototype sistem melibatkan user secara langsung dengan
analisis dan perancangan, ini sangat efektif untuk pengoreksian sistem. Dengan
metode Prototype ini pengembang dan pengguna dapat saling berinteraksi selama
proses pembuatan sistem. Metode Prototype merupakan salah satu teknik atau
pendekatan dalam menerapkan desain sistem.
7
Gambar 1 Metode Prototype [7]
Pendekatan prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan kebutuhan,
perancangan dan membangun prototype, dan evaluasi Prototype. Proses-proses
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses dimulai dengan pengumpulan kebutuhan (requirements). Pada proses
ini pengembang yaitu peneliti dan user yaitu pemilik butik bertemu untuk
mengidentifikasikan kebutuhan sistem yang akan dibangun. Dari tahap
wawancara tersebut diketahui kebutuhan secara umum sistem yang akan
dibangun nantinya. Kebutuhan sistem dari hasil wawancara pengumpulan
kebutuhan adalah : 1). Sistem dapat menampilkan produk yang dijual pada
butik Aqila. 2). Pada sistem customer dapat melakukan pemesanan online.
3). Sistem dapat memberi informasi terhadap persediaan (Jumlah stock
barang yang masih ada).
2. Setelah mengetahui kebutuhan sistem, maka perancangan sistem dilakukan
dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML), dan juga
dilakukan perancangan interface untuk mendasari pembuatan tampilan
aplikasi yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan user yaitu pemilik butik.
Selanjutnya dalam metode prototyping yaitu build/ revise mock-up atau
membangun sistem secara cepat. Dalam artian lebih memfokuskan pada input
dan output sistem sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada
pengumpulan kebutuhan. Tahap ini menghasilkan sistem informasi penjualan
prototype pertama.
3. Prototype pertama yang dihasilkan, dievaluasi oleh user yaitu pemilik butik.
Pada tahap penyerahan prototype pertama didapatkan informasi baru tentang
kebutuhan sistem yang akan dibangun nantinya. Kebutuhan sistem dari hasil
evaluasi prototype pertama adalah : 1). Pada evaluasi prototype pengguna
ingin tampilan lebih menarik. 2). Terdapat report barang masuk dan barang
keluar pada sistem.
Hasil evaluasi prototype ini dijadikan bahan untuk perubahan dan
pengembangan selanjutnya yaitu pembuatan prototype kedua. Setelah prototype
kedua selesai dibangun, selanjutnya prototype kedua dievaluasi kembali oleh user,
di mana menurut user prototype yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan
dan tampilannya. Hal ini menyebabkan proses prototyping berhenti sampai pada
prototype kedua, karena tahapan dalam metode prototype dinyatakan selesai jika
user menyatakan bahwa prototype yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan
mereka.
8
Perancangan Sistem Perancangan sistem yang akan dibuat menggunakan Unified Modeling
Language (UML). Dalam sistem yang akan dibuat menggunakan beberapa
diagram, yaitu use case diagram, activity diagram dan class diagram.
Use case diagram menggambarkan hubungan antara aktor dengan sistem
yaitu bagaimana memanfaatkan atau menggunakan sistem tersebut. Use case
diagram merepresentasikan kegiatan yang dijalankan oleh sistem dan
menggambarkan hubungan antara aktor dengan setiap proses yang digambarkan
melalui setiap use case. Setiap use case menggambarkan sebuah proses yang
terdapat dalam sistem yang akan dikembangkan. Use case diagram admin dapat
dilihat pada Gambar 2.
Admin
Lihat Data Member
Buat Berita
Input type stock
Input stock barang
Input data pembelian
Update data pembayaran
Lihat data penjualan
Upload file stock
Lihat report barang masuk dan
keluar
Hapus pesan
Login
<<include>>
Gambar 2 Use Case Diagram Admin
Gambar 2 menjelaskan hak akses yang dimiliki oleh admin yaitu buat berita,
lihat data member, input type stock, input stock barang, input data pembelian,
update data pembayaran, lihat data penjualan, upload file stock, lihat report
barang masuk dan keluar dan hapus pesan.
Member
Pemesanan produk
Batal Pemesanan
Lihat berita
Lihat Produk
Lihat profil Edit profil
Lihat keranjang
Lihat gallery
Lihat about us
Login
<<include>>
Gambar 3 Use Case Diagram Member
9
Gambar 3 menjelaskan hak akses yang dimiliki oleh member yaitu lihat