8/3/2010 1 LOGO Perancangan Alat Ukur Human Cognitive Reliability dengan Menggunakan Cognitive Reliability Error and Analysis Method (CREAM) Dosen Pembimbing: Arief Rahman, ST M.Sc Dosen Ko-pembimbing: Adithya Sudiarno, ST MT Disusun Oleh: Ira Novira 2506.100.040 Daftar Isi Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Pengolahan Data CREAM Perancangan Alat Ukur Evaluasi dan Analisa Kesimpulan dan Saran LATAR BELAKANG Penurunan kehandalan manusia Kecelakaan kerja Pengukuran kognitif manusia 90% diakibatkan oleh faktor manusia (INPO 1984) TRACS (Tool for Research on Adaptive Cognitive Strategies) dan SWAT (Subjective Workload Adaptive Tools Perancangan alat ukur Human Cognitive Reliability Belum menggambarkan aspek kognitif manusia secara pesifik Belum bervariasi Con’t.. Proses Perancangan Alat Ukur Pengolahan Data CREAM Perancangan Alat Ukur Perancangan Software Game Rumusan Masalah Perancangan alat ukur human reliability untuk aspek kognitif. Alat ukur aspek kognitif ini dibangun berdasarkan tahapan dalam Cognitive Reliability Error and Analysis Method (CREAM)
9
Embed
Perancangan Alat Ukur Human Cognitive Reliability Dengan Menggunakan Cognitive Reliability Error and Analysis Method (CREAM)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8/3/2010
1
LOGO
Perancangan Alat Ukur Human Cognitive Reliability dengan
Menggunakan Cognitive Reliability Error and Analysis Method (CREAM)
Dosen Pembimbing:Arief Rahman, ST M.Sc
Dosen Ko-pembimbing:Adithya Sudiarno, ST MT
Disusun Oleh:Ira Novira
2506.100.040
Daftar Isi
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Pengolahan Data CREAM
Perancangan Alat Ukur
Evaluasi dan Analisa
Kesimpulan dan Saran
LATAR BELAKANG
Penurunankehandalan
manusiaKecelakaan kerja
Pengukuran kognitif
manusia
90% diakibatkanoleh faktor
manusia (INPO
1984)
TRACS (Tool for Research on
Adaptive Cognitive Strategies) dan SWAT (Subjective Workload
Adaptive Tools
Perancangan alat ukurHuman Cognitive Reliability
Belum
menggambarkan aspek
kognitif manusia
secara pesifik
Belum bervariasi
Con’t..
Proses Perancangan Alat Ukur
PengolahanData CREAM
PerancanganAlat Ukur
PerancanganSoftware Game
Rumusan Masalah
Perancangan alat ukur human reliability untukaspek kognitif. Alat ukur aspek kognitif inidibangun berdasarkan tahapan dalam CognitiveReliability Error and Analysis Method (CREAM)
8/3/2010
2
• Penelitian ini dilakukan pada 3 pekerjaanmerakit. yaitu merakit antena, steker dantamia.
• Pengamatan dilakukan pada skala laboratorium
Batasan
• Tahapan task analysis pada pekerjaan yang dilakukan dapat mewakili seluruh pekerjaan merakit.
• Penilaian lingkungan kerja dilakukanpada lingkungan kerja laboratoriunErgonomi dan perancangan sistem kerja.
Asumsi
Ruang Lingkup
Sebagai acuan dalammenentukan kebijakan
penyusunan waktukerja dan perancangan
sistem kerja.
Dapat digunakan dalammengevaluasi
keandalan karyawan.
Manfaat
Menentukan aspek-aspek kognitif yang terkait sebagai indikatorpengukuran keandalan manusia.
Merancang kerangka pengukuran keandalan manusia berdasarkan metodeCREAM dan model prediksi kegagalan kerja untuk aspek kognitif.
Merancang arsitektur alat ukur keandalan manusia untuk aspek kognitif.
Mengembangkan software pengukur keandalan manusia untuk aspekkognitif.
Melakukan simulasi dan percobaan pengukuran keandalan manusia danpola prediksi keandalan manusia untuk aspek kognitif
Tujuan
Human Reliability Assesment
CREAM
PenelitianSebelumnya
TINJAUAN PUSTAKA
KonsepHuman Reliability Assessment (HRA) adalahsebuah metode generik yang digunakan untuk menilai
keandalan sistem. Metode HRA ini didapat dengan melakukan task analysis.(Noyes,1998).
Human Reliability AssesmentCognitive Reliability Error And Analysis Method (CREAM)
CREAM merupakan suatu teknik yang digunakan dalambidang Human Reliability Assessment (HRA) untuktujuan mengevaluasi kemungkinan terjadi kesalahanmanusia di seluruh penyelesaian tugas tertentu(Hollnagel, 1998)
CREAM terbagi menjadi 2 tahap, yaitu:•Basic Method•Extended Method
8/3/2010
3
Melakukan task analysis
Memberikanpenilaian CPC
Menentukanprobable control
mode
Basic Method
Menentukankebutuahn fungsi
kognitif dalampekerjaan
MenentukanKemungkinan
kegagalan fungsikognitif
Menentukanprobabilitas
kegagalan tindakanspesifik
Extended Method
www.themegallery.com
Penelitian Sebelumnya
Tahun Author Judul Objek Penelitian Tujuan Penelitian Metode Tools
1998 Zaini
Studi Aplikasi Ergonomikognitif Untuk Beban Kerja Mental Pilot
Dalam Pelaksanaan Prosedur Pengendalian Pesawat Dengan
Metode SWAT
Pilot Pesawat Terbang
menentukan pola pengaruh dari factor-faktor yang mempengaruhi beban kerja mental dalam kondisi terbang terhadap beban kerja mental,dan menentukan kondisi terbang yang dapat menentukan kondisi terbang yang dapat menimbulkan beban kerja mental yang paling besar.
Ergonomi Kognitif dan
Workload Assesment
SWAT (Subjective Workload Assesment Technique
2006 bariyah
Aplikasi Human Reliability Assesment Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas
Benang Pada PT. Indutri Sandang Nusantara Unit Patal Secang
Magelang
Operator pada proses pemintalan
benang pada mesin ring
spinning pada PT Industri Sandang
Nusantara
Mengidentifikasi human error yang mungkinterjadi pada aktivistas kerja, menentukanprobabilitas human error, serta menganalisafaktor-faktor yang paling berpengaruh pada tingkat keandalan pelaksanaan produksi dandoffer.
Human reliability Assesment
Human Error Assessment and
Reduction Technique (HEART)
dan Standardized Plan Risk-HRA
(SPAR-H).
2009 parastutik
Analisa Human Error Yang Berpengaruh Pada Cacat Produk
Dengan Pendekatan Human Reliability Assessment (HRA) (studi
kasus PT. Energi Multitech Indonesia).
Operator proses produksi tabung
LPG
Mengidentifikasi kesalahan operator (human error) yang mungkin terjadi pada proses pembuatan tabung, khususnya pada proses las neck ring dan proses leak test, Menghitung beban kerja pada operator, Mengukur keandalan operator, memberikan alternatif perbaikan untuk mengurangi terjadinya kesalahan operator sehingga dapat mengurangi produk yang cacat
Human reliability
Assesment dan work sampling
Human Error Assessment and
Reduction Technique (HEART)
2009 Kusbiantoro
Perancangan Game Simulasi Human Error Yang Terintegrasi Terhadap Tingkat Pencahayaan, Suhu Dan
Kebisingan
Merancang sebuah alat bantu penelitian tentang human error yang lebih baik yang dapat mengintegrasikan tingkat pencahayaan, suhu, kebisingan melalui sebuah game simulasi human error yang sekaligus dapat melakukan pengolahan data output hasil game simulasi, dan menentukan kondisi optimum dari tingkat pencahayaan, suhu dan kebisingan yang ditunjukkan oleh tingkat human error yang paling kecil untuk masing-masing user
Game simulator, SPSS serta tools statistik lainnya
yang sesuai.Day-time (adjusted) / Night-time (unadjusted)
not significant
Adequacy of training and preparation
Tingkat kesiapan untuk pekerjaan yang disediakan (oleh organisasi) melaluipelatihan dan instruksi sebelumnya. Adequate, high experience/Adequate, limited experience / Inadequate
reduced
Crew colaboration activity kolaborasi antar tim tidak efektif. Pekerjan tidak dibagi berdasarkan
kemampuan
Very efficient / Efficient / Inefficient / Deficient not significant
Penilaian lingkungan kerja dilakukan pada laboratorium Ergonomi danPerancangan Sistem Kerja
Menentukan Probable Control Mode
Control
mode
Reliability Interval (probability of action
failures)
Strategic 0.5 E-5 < p < 1.0 E-2
Tactical 1.0 E-3 < p < 1.0 E-1
Opportuni
stic 1.0 E-2 < p < 0.5 E-0
Scramble 1.0 E-1 < p < 1.0 E-0
Σ improved = 2
Σ not significant = 6Σreduced = 1
Mengembangkan Cognitive Demand ProfileDalam Pekerjaan Merakit Antena
goal step task activitycognitive activity
Memasukkan kabel pada box
1.1 Mengambil box execute
1.2 Mengambil Kabel execute
1.3 Meng-assembly kabel dengan box
plan
Assembly kabel dengan PCB
2.1 Mengambil PCB execute
2.2 Mengambil bolt & joint (1)
execute
2.3 Mengambil obeng execute
2.4 Memasang/menautkan bolt & joint (1)
plan
2.5 Mengembalikan obeng
execute
Memasang PCB pada box
3.1 Mengambil bolt (2) execute
3.2 Mengambil obeng execute
3.3 Memasang/menautkan bolt (2)
plan
3.4 Mengembalikan obeng
execute
3.5 Mengambil bolt (3) execute
3.6 Mengambil obeng execute
3.7 Memasang/menautkan bolt (3)
plan
3.8 Mengembalikan obeng
execute
3.9 Menempatkan PCB dalam box
verify
3.10 Mengambil bolt (1) observe
Assembly plat aluminium 1 pada box
4.1Mengambil dan menempatkan plat aluminium 1
observe
4.2Mengambil joint (1)
observe
4.3 Menautkan bolt & joint
plan
4.4 Mengambil bolt (2) execute
Memasukkan kabel pada box
5.1Mengambil dan menempatkan plat aluminium 2
observe
5.2Mengambil joint (2)
observe
Assembly kabel dengan PCB
6.1 Menautkan bolt & joint
plan
6.2 Mengembalikan box ke posisi awal
vertify
Memasang PCB pada box
7.1 Mengambil penyangga
execute
7.2Mengambil body
observe
7.3Menyatukan penyangga, body, box
plan
7.4Mengambil sayap
execute
Assembly plat aluminium 1 pada box 8.1
Assembly plat aluminium 1 pada box
observe
Cognitive Demand Profile Merakit Antena
jenis pekerjaan observasi interpretasiplanning eksekusi
merakit antena 9 2 7 15
merakit steker 40 2 48 134
merakit tamia 39 11 29 115
0
50
100
150
1 2 3 4
kebutuhan kognitif operator merakit
merakit antenamerakit stekermerakit tamia
Menentukan Potensi Kegagalan Fungsi KognitifPada Pekerjaan Merakit Antena
Task activityCognitive Function
Error yang dapat dilakukan Jenis Error
Mengambil box executemengambil benda yang
salahE3
Assembly plat aluminium 1 pada
box
observemelakukan kesalahan dalam
menempatkan.O1
Mengembalikan box ke posisi awal
vertifymelakukan kesalahan saat
inspeksiI1
Menautkan bolt & joint
plankesalahan menentukan
arah/tekananP1
Probabilitas Kegagalan Fungsi Kognitif Pada pekerjaan Merakit Antena
lower basic uppperMengambil box execute mengambil benda yang salah E3 5E-05 0.0005 0.005Meng-assembly kabel dengan box plan
1. Jenis game yang digunakanbelum variatif, hanyadengan menggunakangame mengetik.
SWAT 1. Dapat digunakanuntuk mengukurbeban kerja(workload)
1. Jenis Pengujian hanyamengggunakan kombinasikartu yang diurutkan
Kontribusi Penelitian pada bidangkeilmuan dan aplikasi
Pengembangan metode CREAM sebagai kerangka pengembangan alat
ukur berbasis permainan
Pengembangan metodologi alatpengukur aspek kognitif yang dapat
digunakan untuk bermacam jenispekerjaan
Kesimpulan
Aspek kogntiif yang digunakan berdasarkan Simple model og cognition yaiu planning, interpretasi, observasi, dan eksekusi
Nilai Output pada CREAM yaitu untuk obervasi 0,06, untuk eksekusi 0,02, untuk planning 0,01, dan untuk interpretasi sebesar 0,17
Game yang sesuai dengan fungsi kognitif yaitu game word searchuntuk fungsi kognitif observasi, game simple shooting untuk
eksekusi, game jigsaw puzzle untuk planning serta game memory test untuk interpretasi.Dalam game ini dilakukan pendekatan terhadap error yang dilakukan operator/user pada game dengan pendekatan
error yang terdapat pada metode CREAM.
Perbandingan antara output game dan output perakitan secara manual tidak terdapat perbedaan yang signitifikan. Adanya
perbedaan dapat disebabkan adanya aspek selain asepek kognitif yang tidak dipertimbangkan. Sehingga alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur aspek kognitif operator tanpa harus melakukan pekerjaan
tersebut.
Saran
Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya
dalam dilakukan terhadap pekerjaan
yang lebih beragam.
Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya
dalam dilakukan terhadap pekerjaan
yang lebih beragam.
Perlu adanya pengembangan
terhadap aspek kognitif yang digunakan.
Perlu adanya pengembangan
terhadap aspek kognitif yang digunakan.
� Bariyah, C. (2006), Aplikasi Human Reliability Assessment SebagaiUpaya Peningkatan Kualitas Benang Pada PT Industri SandangNusantara Unit Patal Secang Magelang, Thesis Jurusan TeknikIndustri ITS.
� Embrey, D. (1990), Task Analysis Techniques. Lancashire: Human Reliability Associates
� Hollnagel, E. (1998), Cognitive Reliability Error and Analysis Method (CREAM), Norway: Elsevier.
� Kirwan, B. (1994), A Guide to Practical Human Reliability Assessment, Great Britain: Taylor & Francis.
� Zaini, P (1998), Studi Aplikasi Ergonomi Kognitig Untuk Beban KerjaMental Pilot dalam Pelaksanaan Prosedur PengendalianPesawat, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS
DAFTAR PUSTAKA
8/3/2010
8
� Kusbiantoro (2009), Perancangan Game Simulasi Human Error Yang Terintegrasi Terhadap Tingkat Pencahayaan, Suhu Dan Kebisingan, TugasAkhir Jurusan Teknik Industri ITS
� Noyes, J., Garland, K and Bruneau, D. Humans: Skills, Capabilities and Limitations, United Kingdom: Institution of Electrical Engineers.
� Parastutik, I. (2009), Analisis Human Error yang Berpengaruh Pada CacatProduk Dengan Pendekatan Human Reliability Assessment (HRA) (studikasus PT. Energi Multitech Indonesia), Tugas Akhir Jurusan Teknik IndustriITS.
� http://www.a1vbcode.com/code.asp?type=games, Sabtu 15 mei 2010, 20.00 WIB, game programming and visual basic
� http://lukman-hakim.com/visual-basic-game-programming.html sabtu 15 mei2010, 20.30 WIB, vb game programming
� http://www.vbgamer.com/ Sabtu 15 mei 2010, 21.30 WIB, game VB
Cont’..
Menentukan kegagalan fungsi kognitif
www.themegallery.com
fungsi cognitif no jenis error level 1 level 2 level 3
observation 1 pengamatan objek yang salah 0,0003 0,001 0,003
2 kesalahan melakukan identifikasi 0,02 0,07 0,17
3 waktu habis 0,02 0,07 0,17
interpretasi 1 mendiagnosa yang salah 0,09 0,2 0,6
2 kesalahan mengambil keputusan 0,001 0,01 0,1
3 waktu habis 0,001 0,01 0,1
planning 1 salah menentukan prioritas 0,001 0,01 0,1
2 waktu habis 0,001 0,01 0,1
eksekusi 1 salah melakukan eksekusi 0,001 0,003 0,009
2 terlalu awal melakukannya 0,001 0,003 0,009
3 dilakukan pada objek yang salah 0,00005 0,0005 0,005
4 dilakukan diluar urutan 0,001 0,003 0,009
5 tidak melakukan aksi 0,025 0,03 0,04
2. Data event scoring merupakan tahap penilaiansituasi yang ingin dievaluasi beban kerjamentalnya. Pada tahap ini, responden disodoripernyataan-pernyataan yang merefleksikansituasi-situasi tertentu yang akan diukur beban
kerjanya. Dalam hal ini responden dimintauntuk emberikan rating untuk time load, mental effort load, dan psychological strss load.
8/3/2010
9
Metode SWAT
� Metode SWAT dibagi dalam 2tahap yaitu tahap yaitupengumpulan data untu data scale development, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan pada event scoring
1. Data scale development: tiap responden diberikansejumlah 27 kartu. Tiap kartu memiliki 3 pernyataanyang merepresentasikan salah satu kombinasi yang mungkin dari level2 yang terdapat dalam time load, mental effort, ann paychological stres load. Respondendiminta untuk mengurutkan kartu tersebut, sehingga27 kombinasi tersebut akan diurutkan dari tersendahhingga tertinggi, sehingga merefleksikan tingkatansubjektif workload.
� Scramble: diterapkan pada konsdisi kerja yang random, tidakteradapt perenccanaan, dan tidak terdapat prosedur
� Oportunistik : diterapkan kondisi kerja yang tidak, baik karenakurang pengalaman, pelatihan yang buruk, atau keadaanlingkungan yang tidak biasa.
� Tactical: diterapkan pada kondisi lingkungan kerja yang telahmengikuti aturan atau prosedur yang telah ditetapkan.
� Strategik: memberikan kinerja yang efisien. Pencapaian kontrolstrategis dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilanpribadi, dan meskipun semua kompetensi dapat diasumsikanakan tersedia, tingkat aksesibilitas sangat mungkin berbeda antaraorang-orang, maka menjadi penentu kinerja mereka