PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MENURUNKAN WAKTU SUB ASSY SETTING WELDING EXTENTION CHASSIS PADA PRODUK FUEL TRUCK MENGGUNAKAN METODE QFD Oleh Romadhoni Febryantoro NIM : 004201505015 Diajukan ke Fakultas Teknik President University untuk memenuhi persyaratan akademik mencapai gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri 2019
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK
MENURUNKAN WAKTU SUB ASSY SETTING
WELDING EXTENTION CHASSIS PADA PRODUK
FUEL TRUCK MENGGUNAKAN METODE QFD
Oleh
Romadhoni Febryantoro
NIM : 004201505015
Diajukan ke Fakultas Teknik President University untuk
memenuhi persyaratan akademik mencapai gelar Sarjana Teknik
pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri
2019
ii
REKOMENDASI PEMBIMBING AKADEMIK
Skripsi berjudul “Perancangan Alat Bantu Untuk Menurunkan
Waktu Sub Assy Setting Welding Extention Chassis Pada Produk
Fuel Truck Menggunakan Metode QFD” yang disusun dan diajukan
oleh Romadhoni Febryantoro sebagai salah-satu persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Teknik telah
ditinjau dan dianggap memenuhi persyaratan sebuah skripsi. Oleh
karena itu, Saya merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang.
Cikarang, Indonesia, 14 Januari 2019
Ir. Adi Saptari. M.Sc Ph.D
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyakan bahwa skripsi yang berjudul “Perancangan Alat
Bantu Untuk Menurunkan Waktu Sub Assy Setting Welding
Extention Chassis Pada Produk Fuel Truck Menggunakan Metode
QFD” adalah hasil pengetahuan terbaik saya dan belum pernah
diajukan ke Universitas lain maupun diterbitkan baik sebagian
maupun keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 14 Januari 2019
Romadhoni Febryantoro
iv
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK
MENURUNKAN WAKTU SUB ASSY SETTING
WELDING EXTENTION CHASSIS PADA PRODUK
FUEL TRUCK MENGUNAKAN METODE QFD
Oleh
Romadhoni Febryantoro
NIM : 004201505015
Disetujui Oleh :
a
Ir. Andira Taslim, MT
Kepala Program Studi Teknik Industri
v
ABSTRAK
PT. UTPE merupakan perusahaan manufaktur alat berat untuk memenuhi
permintaan bisnis pertambangan batu bara. Dalam menunjang operasinya, produk
yang diminati adalah Fuel Truck yang memiliki demand produksi paling tinggi
mencapai 35 unit pada tahun 2018. Produk Fuel Truck mengalami permasalahan
tingginya waktu sub assy. Penelitian dilakukan dengan pengambilan waktu aktual.
Penyimpangan tertinggi terjadi pada sub assy setting welding extention chassis
dengan perbandingan waktu standard 480 menit dan waktu aktual 600 menit.
Analisis permasalahan dilakukan menggunakan Process Activity Mapping.
Identifikasi waste waktu assy paling banyak terjadi pada aktivitas NVA yaitu 18
aktivitas. Untuk mengurangi waste maka diperlukan alat bantu. Perancangan alat
bantu dilakukan dengan metode QFD. Berdasarkan hasil HOQ 1 terbentuklah
matrik perencanaan design jig yang pembuatannya dilakukan di internal
perusahaan. Kemudian trial alat bantu dan pengambilan waktu aktual dilakukan.
Analisa perbaikan dilanjutkan dengan pembuatan PAM. Hasil ringkasan PAM,
aktivitas NVA berkurang menjadi 0 aktivitas. Analisa terakhir, dilakukan dengan
membandingkan waktu aktual sebelum dan sesudah perbaikan dalam proses sub
assy setting welding extention chassis. Hasil yang didapat bahwa terjadi
penurunan waktu dari 600 menit menjadi 372,20 menit. Selisih waktu tersebut
adalah 227,80 menit atau dengan persentase penurunan waktu aktual 23%.
Kata Kunci : perancangan alat bantu, waste, Process Activity Mapping, QFD,
HOQ, Fuel Truck
vi
ABSTRACT
PT. UTPE is a heavy equipment manufacturing company to meet the demand for
the coal mining business. In supporting its operations, the products that are in
demand are Fuel Trucks that have the highest production demand reaching 35
units in 2018. Fuel Truck products have high time sub-assy problems. The study
was conducted by taking actual time. The highest deviation occurred in the sub
setting welding extension chassis with a standard comparison time of 480 minutes
and the actual time of 600 minutes. Problem analysis is done using Process
Activity Mapping. The most important identification of waste time assy occurs in
NVA activities, which are 18 activities. To reduce waste, a tool is needed. The
design of the tool is done by the QFD method. Based on the results of HOQ 1, a
jig design planning matrix was formed in which the manufacturing was carried
out internally. Then trial the tool and take the actual time. Repair analysis is
continued with the making of PAM. The results of the PAM summary, NVA
activity was reduced to 0 activities. The final analysis, carried out by comparing
the actual time before and after repairs in the sub assy setting welding extension
process chassis. The results obtained were a decrease in time from 600 minutes to
372.20 minutes. The difference in time is 227.80 minutes or the percentage of
actual time reduction is 23%.
Keywords: designing tools, waste, Process Activity Mapping, QFD, HOQ, Fuel
Truck
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Azza wa Jalla atas segala rahmat, karunia dan
hidayah-NYA, Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil intership
dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
mata kuliah dan merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik industri
di Fakultas Teknik President University. Program internship ini bermanfaat bagi
mahasiswa untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan tentang dunia kerja,
agar dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian praktek kerja. Dalam
penulisan laporan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan
semua pihak, sehingga laporan ini dapat disusun. Dengan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Alloh Azza wa Jalla yang selalu memberikan limpahan karunia,
rahmat dan hidayah-Nya. Yang jika seorang seorang hamba
menghitung nikmat-nikmatNya maka mustahil untuk bisa
Technical / Design Requirement Tahap ini dilakukan untuk mengetahui
respon teknis yang dihasilkan dari analisa customer need berdasarkan
translasi / penerjemahan kebutuhan pelanggan (customer need) ke dalam
bahasa teknis.
Technical Correlation Matrix Tahap dilakukan untuk membuat metrik
hubungan yang menjelaskan hubungan dari tingkat kepentingan pelanggan
(important to customer) untuk pengembangan dari sebuah produk ataupun
yang lainnya.
Inter Relationship Matrix Pada tahap ini dilakukan dengan membuat
metrik yang menjadi penghubung (relation) antara karakteristik teknis
terhadap kebutuhan pelanggan (customer need).
Technical / Target Matrix Pada tahap ini dilakukan dengan menghitung
Competitive Benchmarking / analisa perbandingan terhadap produk
pesaing, pembuatan Prioritized Requirement / prioritas permintaan dan
pembuatan Technical Target / target secara teknis. Setelah 6 tahapan
dikerjakan maka langkah selanjutnya adalah membuat diagram House of
Quality tahap 1.
5) Perancangan alat bantu menggunakan software Pro-Engineer untuk 2 alat
bantu yang sudah di-design.
6) Pembuatan alat bantu di internal perusahaan & implementasi alat bantu di line
produksi.
7) Trial alat bantu dan pengambilan waktu aktual setelah perbaikan yang
dilakuakn sebanyak 3x.
28
8) Pembuatan peta Process Activity Mapping untuk proses setting welidng
extention chassis setelah perbaikan beserta ringkasan hasilnya.
9) Melakukan evalusi terhadap penelitian dengan melakukan perbandingan waktu
perbaikan proses setting welding extention chassis sebelum dan sesudah.
3.1.5. Kesimpulan & Saran
Di dalam tahapan kesimpulan & saran, penulis menyimpulkan hasil penelitian
berdasarkan improvement atau perbaikan yang dilakukan. Serta membuat saran
kepada perusaahan atau peneliti selanjut agar di dalam penelitian selanjutnya
secara benefit tercapai dengan level yang lebih tinggi.
3.2. Kerangka Penelitian
Berikut adalah kerangka penelitian yang menggambarkan aliran penyelesaian bab
4 yaitu pengumpulan & analisis data.
Gambar 3. 2 Diagram Kerangka Penelitian Untuk Pengumpulan & Analisis Data
29
Gambar 3. 3 Diagram Kerangka Penelitian (Lanjutan)
30
Gambar 3. 4 Diagram Kerangka Penelitian (Lanjutan)
31
BAB IV
PENGUMPULAN & ANALISIS DATA
Pada bab ini menjelaskan terkait pengumpulan & analisis data masalah secara
detail. Sehingga solusi perbaikan bisa diperoleh secara objektif berdasarkan data
dilapangan.
4.1. Pengumpulan Data Awal
Pengumpulan data awal dilakukan dengan melakukan pembahasan singkat terkait
perusahaan, sektor produk yang diproduksi, penjelasan singkat produk Small
Support Equipment (Suppeq) hingga mengkerucut pada pembahasan produk Fuel
Truck 20KL.
4.1.1. Profil Singkat Perusahaan
PT. UTPE merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di
bidang manufacturing & engineering alat berat. PT. UTPE berlokasi di Cikarang,
Jawa Barat. Perusahan ini tergolong perusahaan dengan tipe “mass customization
company”. Mass customization company adalah perusahaan yang memproduksi
unit dengan jumlah yang banyak namun fleksibilitas terkait spesifikasi permintaan
dari customer.
Ada 6 sektor bisnis PT. UTPE ,antara lain : sektor mining / pertambangan, sektor
minyak dan gas, sektor kehutanan dan perkebunan, sektor konstruksi dan
industrial, peralatan supporting hingga spare parts. Namun 60 % sektor bisnis
PT. UTPE memfokuskan pada sektor mining / pertambangan baik unit yang
terlibat langsung proses pertambangan maupun unit supporting. Produk-produk
yang diproduksi PT. UTPE adalah HD Vessel, Trailer, Fuel Truck, Tower lamp,
dan lain-lain.
32
Gambar 4.1 Merupakan product sector bisnis yang dijalankan oleh PT. UTPE.
Berdasarkan gambar tersebut terdapat 6 product group menjadi fokus bisnis,
antara lain : (1) Mining Sector, (2) Oil & Gas Transportation Sector, (3) Forestry
& Agro Sector, (4) Industrial & Construction Sector, (5) Original Equipment
Manufacturing Sector dan (6) Spareparts & Component Sector.
Gambar 4. 1 Product Sector Bisnis di PT. UTPE (Sumber : Data Perusahaan 2018)
4.1.2. Objek Penelitian
Seperti yang telah disinggung sebelumnya penelitian akan memfokuskan pada
unit produk Fuel Truck 20KL. Gambar 4.2 memperlihatkan struktur organisasi
PT. UTPE.
33
Berdasarkan gambar 4.2 maka Objek penelitian dilakukan di PT. UTPE pada
Divisi Plant Operation tepatnya pada Deparment Manufacturing II. Department
ini membawahi 2 Section yaitu Painting dan Assembling. Pada penelitian ini
peneliti memfokuskan penelitian pada line Assembling Supporting Equipment
(Suppeq) untuk Produk Small Suppeq Fuel Truck 20KL.
4.1.3. Penjelasan Produk Small Supporting Equipment (Suppeq)
Produk Small Supporting Equipment (Suppeq) merupakan unit yang masuk dalam
sektor produk mining / pertambangan. Produk Small Suppeq merupakan
sekumpulan produk-produk yang di-design dengan kapasitas muat kelas
menengah ke bawah. Sebagai contoh untuk jenis produk Water Truck atau Fuel
Truck dengan kapasitas 35 KL kebawah merupakan jenis produk yang ada di level
Small Supporting Equipment (small suppeq). Produk Small Supppeq merupakan
Gambar 4. 2 Objek Penelitian
34
unit yang kesemuanya beroperasi secara off road di dalam area pertambangan.
Terdapat 4 jenis produk small suppeq yang dirakit di PT. UTPE produk tersebut
antara lain (1) Lube Truck, (2) Fuel Truck, (3) Water Truck, dan (4) Chargo
Truck. Berikut adalah gambar dari ke-4 dari produk small suppeq tersebut :
Gambar 4. 4 Group Product Small Supporting Equipment (Suppeq)
Unit Small Suppeq tidak terlibat secara langsung untuk proses mining /
pertambangan batu bara. Melainkan terlibat dalam pendukung operasi saja.
Sebagai contoh unit produk Fuel Truck 20KL produk sebagai pengganti SPBU,
unit Water Truck 20KL terlibat dalam mengurangi pencemaran udara dengan
menyiramkan air ke daerah operasi tambang & berperan sebagai penggembur
tanah yang akan dikeruk pada lokasi tambang. Dan lain sebagainya dengan
berbagai fungsi untuk tiap unitnya.
4.1.4. Demand Produksi Unit Produk Small Supporting Equipment (Suppeq)
Meninjau data produksi dari perusahaan, unit Fuel Truck 20KL adalah unit
produk yang paling banyak diproduksi. Berikut data demand produksi produk
Small Suppeq di tahun 2018.
35
Berdasarkan tabel 4.1 di bawah terdapat total 89 unit Produk Small Suppeq yang
akan diproduksi hingga akhir bulan Desember 2018. Namun yang menjadi
perhatian adalah unit produk Fuel Truck menjadi paling tinggi dengan total
produksi dalam setahun 35 unit.
Tabel 4. 1 Demand Produksi Unit Small Suppeq Tahun 2018 (Sumber : Data
Perusahaan, 2018)
No
Product PN Jumlah
1 Lube Truck 12 D. Cabin R61206-A1000000 17
2 Fuel Truck 20KL RA2030-A1000000 35
3 WT 20 KL RB2016-A1000000 29
4 Cargo Deck HB250E3 RR3N02-A1000000 8
TOTAL 89
4.1.5. Penjelasan Produk Fuel Truck 20KL
Fuel Truck 20KL adalah salah-satu produk small supporting equipment (suppeq)
yang beroperasi dalam area off road pertambangan yang mempunyai fungsi
sebagai unit penyedia bahan bakar yang akan mengisi tiap unit alat berat. Unit ini
memiliki kapasitas muat bahan bakar sebesar 20.000 L jika terisi penuh. Di PT.
UTPE tidak melakukan manufaktur total terhadap truk ini. Melainkan hanya
melakukan proses instalasi tanki diatas unit. Berdasarkan data perusahaan truk di-
supply oleh supplier.
Terdapat 9 proses sub assembling yang terdapat dalam unit Fuel Truck 20KL,
antara lain :
1) Prepare Tanki;
2) Prepare Piping & Housing;
3) Prepare Unit;
4) Assy Tanki & Housing;
5) Assy Hydraulic System;
6) Electrical System;
7) Test Fungsi;
8) Assy Accessories;
9) Final Inspection.
36
Gambar 4. 5 Gambar Unit Fuel Truck (Sumber : Data Perusahaan, 2018)
4.1.6. Penjelasan Sub Assy Prepare Unit
Sub Assy Prepare Unit adalah sub assy pengerjaan yang ada dalam proses
perakitan Produk Fuel Truck 20KL. Pada intinya pekerjaan pada proses ini adalah
pekerjaan yang dilakukan sebelum tanki di-install atau dipasang diatas. Perlu
diketahui bahwasanya proses perakit unit Fuel Truck 20KL tidak dirakit secara
total di PT. UTPE yang proses perakitannya dari nol hingga menjadi unit finish
good Fuel Truck 20KL , melainkan unit cabin sudah di-supply dari supplier.
Kemudian barulah dilakukan pemasangan Fuel Truck 20KL. Unit cabin yang
biasa di-install adalah merk Scania,
Walaupun unit truk cabin sudah di-supply oleh supplier tidak serta merta
pengerjaan di PT. UTPE bisa langsung menginstalasi Fuel Truck 20KL melainkan
harus melakukan serangkaian proses pelepasan komponen & accessories tertentu.
Ini dikarenakan spesifikasi unit cabin merupakan bawaan dari pabriknya langsung
tanpa ada request khusus spesifikasi truk cabin menyesuaikan permintaan dari
pihak perusahaan. Berikut merupakan sub assy pengerjaan yang ada di proses
Prepare Unit. Gambar 4.6 menunjukkan bahwa ada 4 proses di dalam Sub Assy
Prepare Unit yaitu : (1) disassy accessories, (2) isolation component, (3) setting
welding extention chassis, dan (4) drilling chassis. Penelitian ini akan
memfokuskan pada sub assy setting welding extention chassis saja.
37
4.1.7. Proses Setting Welding Extention Chassis
Setting Welding Extention Chassis adalah proses dimana penyambungan end
chassis dari unit truk dengan extention chassis kanan & kiri. Proses ini dilakukan
karena panjang chassis unit truk masih kurang panjang. Gambar 4.7 adalah
gambar unit truck yang di-supply dari supplier. Unit truk tersebut masih dalam
bentuk tanpa muatan tanki tambahan.
Gambar 4. 8 Penambahan Extention Chassis (Sumber : Data Perusahaan, 2018)
Gambar 4. 6 Proses Pekerjaan Sub Assy Prepare Unit (Sumber : Data Perusahaan,
2018)
Gambar 4. 7 Unit chassis dari truk yang ada (Sumber :
Data Perusahaan, 2018)
38
Gambar 4.8 merupakan gambar penambahan extention chassis pada end chassis
namun dalam proses pengerjaannya masih belum selesai.Sedangkan Tools yang
digunakan dijelaskan berdasarkan tabel 4.2
Tabel 4.2 adalah peralatan yang digunakan dalam proses pekerjaan sub assy
setting welding extention chassis. Adapun detailnya seperti yang dijelaskan
dibawah.
Tabel 4. 2 Tools yang digunakan pada Sub Assy Prepare Unit
No Alat Fungsi Gambar
1OHC
(Overhead Crane )
2 Clamp Penjepit
3
Mesin Las GMAW
(Gas Metal Arc
Welding
4Mesin Gerinda
Tangan
5 Lifting Magnet
6 Palu 3 Kg
7 Obeng
8 Waterpass
Overhead Crane adalah alat bantu untuk mengangkat material atau yang lain. Alat bantu angkat ini menggunakan energi listrik. Di dalam perusaahaan menggunakan berbagai kapasitas angkat mulai dari 5 Ton, 10 Ton
Clamp penjepit adalah alat bantu manual yang berfungsi untuk mencepit sebuah benda kerja agar tidak berpindah tempat. Alat ini memudahkan untuk proses instalasi.
Mesin Las GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah salah satu jenis mesin untuk proses pengelasan yang menggunakan wire / kawat las sebagai material penyambung / pengisinya yang kemudian dipadukan dengan gas C02.Selain mesin SMAW, mesin las ini banyak digunakan diperusahaan manufaktur.
Mesin Gerinda Tangan adalah alat bantu untuk proses finishing material hasil pengelasan, hasil cutting, dan lain sebagainya. Tujuannya adakah untuk mempercantik benda kerja dari cacat.
Lifting Magnet adalah jenis magnet yang digunakan untuk alat bantu melekatkan material besi agar mudah diangkat menggunakan OHC / overhead Crane.
Palu adalah alat yang digunakan untuk memberian tumbukan pada benda
Obeng adalah yang digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan sebuah scrup atau bolt
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal
39
4.2. Pengumpulan & Analisis Data Waktu Kerja
Analisis data dilakukan dengan mulai melakukan time study di line produksi
untuk mendapatkan waktu aktual, kemudian mulai dilakukan komparasi data
dengan waktu standard yang peneliti dapatkan dari Production Engineering
Section. Root cause analysis akan dilakukan guna menemukan permasahan yang
terjadi.
4.2.1. Penghitungan Waktu & Komparasi
Tahap pertama dalam penelitian ini dengan melakukan time study untuk
pengambilan waktu aktual proses assembling unit Fuel Truck 20KL. Proses
pengambilan waktu aktual dilakukan sebanyak 3x berdasarkan literatur kecukupan
pengambilan data di dalam buku Methods, Standards, and Work Design edisi ke-
10 oleh Freivalds et al. (1999). Dari tabel 4.3 memperlihatkan bahwa rata-rata
waktu aktual untuk proses sub assembling Prepare Unit adalah yang paling tinggi
yaitu 2340 menit. Kemudian peneliti melakukan studi perbandingan dengan
waktu standard. Waktu standard diperoleh dari Production Engineering Section.
Tabel 4. 3 Pengambilan Waktu Aktual All Sub Assy Unit Fuel Truck 20KL
Perbandingan waktu standard dengan waktu aktual untuk pengerjaan unit Fuel
Truck 20KL dapat dilihat pada tabel 4.4 merupakan perbandingan waktu standard
No Proses
m/h (menit) aktual
Waktu
Aktual ke-1
Waktu
Aktual
ke-2
Waktu
Aktual ke-
3
rata-rata
1 Prepare Tank 2042 2056 2047 2048
2 Prepare Piping &
housing 3129 3115 3189 3144
3 Prepare Unit 2342 2343 2336 2340
4 Assy Tanki &
Housing 2261 2267 2254 2261
5 Assy Hidrolic
system 1326 1330 1324 1327
6 Assy Electric
system 1001 962 966 976
7 Test Fungsi 1325 1327 1321 1324
8 Assy Accesories 606 610 612 609
9 Final Inspection 304 298 305 302
40
dengan waktu aktual. Penyimpangan tertinggi terjadi pada sub assy Prepare Unit
dan sub assy Tank & Housing yaitu dengan selisih waktu 300 menit dan 221
menit jika dibandingkan waktu standard. Fokus penelitian ini adalah pada
penyimpangan waktu tertinggi yaitu sub assy Prepare Unit saja.
Tabel 4. 4 Perbandingan Waktu Standard Dengan Aktual Proses Assembling Fuel Truck
20KL
No Proses
Waktu
Standard
(menit)
Waktu
Aktual
(menit)
Selisih
(menit)
Persentase
Penyimpangan
(%)
1 Prepare Tank 2040 2048 8 1,4%
2 Prepare Piping &
housing 3120 3144 24 4,1%
3 Prepare Unit 2040 2340 300 50,8%
4 Assy Tanki & Housing
2040 2261 221 37,4%
5 Assy Hidrolic system 1320 1327 7 1,2%
6 Assy Electric system 960 976 16 2,7%
7 Test Fungsi 1320 1324 4 0,7%
8 Assy Accesories 600 609 9 1,5%
9 Final Inspection 300 302 2 0,3%
Untuk mengerucutkan analisis masalah maka dilakukan time study yang lebih
mendalam pada area sub assy Prepare Unit. Tabel 4.5 merupakan hasil
pengambilan waktu aktual yang dilakukan sebanyak 3x, kemudian dicari rata-
ratanya. Hasilnya adalah waktu proses sub assy setting welding extention chassis
terjadi penyimpangan dengan rata-rata sebesar 600 menit.
Tabel 4. 5 Pengambilan Waktu Aktual Terhadap Sub Assy Prepare Unit
No Proses
m/h (menit) aktual
Waktu
Aktual ke-1
Waktu
Aktual
ke-2
Waktu
Aktual ke-3
rata-
rata
1 Dis assy acessories 126 122,5 123,7 124,07
2 Isolation Component
187 183 186,3 185,43
3 S/W Extntion
Chassis 599,81 604,1 596,1 600
4 Drilling Chasis 528,8 524,46 521,2 525
5 Prepare Mounting 731,8 723,1 724,9 726,60
6 Install Mounting 124 126,55 131,2 127,25
41
Peneliti melakukan studi komparasi untuk membandingkan data waktu aktual
dengan waktu standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Waktu standard
didapatkan dari Production Engineering Section. Berdasarkan tabel 4.6 dibawah
sangatlah jelas bahwa pemborosan waktu yang paling tinggi terjadi pada proses
sub assy setting extention chassis dengan selisih waktu 120 menit. Drill chassis
dengan 105 menit dan sisanya adalah dibawah 10 menit.
Tabel 4. 6 Perbandingan Waktu Standard dengan Waktu Aktul Proses Sub Assy Prepare Unit
No Proses Waktu
Standard (menit)
Waktu
Aktual
(menit)
Selisih
(menit)
1 Dis assy acessories 120 124,07 4,07
2 Isolation Component 180 185,43 5,43
3 S/W Ext.Chassis 480 600 120
4 Drilling Chasis 420 525 105
5 Prepare Mounting 720 726,60 6,60
6 Install Mounting 120 127,25 7,25
Berdasarkan penyimpangan tertinggi yang ada di proses sub assy Prepare Unit
maka bisa divisualisasikan seperti gambar 4.9
Gambar 4. 9 Diagram Persentase Selisih Waktu Standard vs Waktu Aktual
Berdasarkan diagram pada gambar 4.9 menunjukkan bahwa persentase
penyimpangan waktu terbesar adalah 48% di dalam proses sub assy setting
42
welding extention chassis. Oleh karena itu maka perlu dilakukan analisis yang
lebih mendalam lagi untuk mengurai akar permasalahan yaitu menggunakan peta
Process Activity Mapping.
4.3. Pembuatan Process Activity Mapping
Process Activity Mapping digunakan untuk mengetahui alur pengerjaan untuk
setiap sub process assembly. Dari hasil Process Activity Mapping akan nampak
aktivitas mana saja yang bernilai (value added), aktivitas penting tetapi tak
bernilai (necassary but non value added) & aktivitas tidak bernilai (non value
added). Berikut akan dijabarkan Process Activity Mapping untuk sub assembly
yang ada di proses setting welding extention chassis di dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7 merupakan process activity mapping setting welding extention chassis
yang dilakukan sebelum perbaikan. Tabel tersebut berisikan detail aktivitas dalam
menggunakan mesin, aktivitas operasi, manpower dan klasifikasi aktivitas
berdasarkan VA (Value Added) , NVA (Non Value Added) dan NNVA (Non
Necessary Value Added). Sedangkan untuk parameter penentuan kategori aktivitas
tersebut, peneliti sudah menjelaskan di Bab 2 (Tinjauan Pustaka) pada sub bab
2.4.1.
Adapun ringkasan penentuan kategori tersebuat antara lain :
VA (Value Added) : Pekerjaan bernilai dengan pekerjaan yang
menambah value bagi perusahaan dan pelanggan.
NVA (Non Value Added) : Pekerjaan yang mengandung waste dan tidak
bisa menambah nilai / value kepada pelanggan akhir maupun perusahaan
sehingga harus di-design ulang. Aktivitas yang mengandung waste
adalah seperti yang dijelaskan oleh Shigeo Shingo (1989) yang dikenal
dengan 7 waste. Sebagai contoh penggunaan alat bantu manual
merupakan jenis waste inappropriate processing. Contoh lain dari NVA
adalah aktivitas storage dan delay.
NNVA (Necessary but Non Value Added) : Aktivitas penting tidak
bernilai tambah yang sulit dihindari untuk tidak dikerjakan. Aktivitas
43
yang tergolong NNVA tetapi diperlukan menurut para ahli industri
adalah inspeksi dan material handling (transportasi).
Untuk melihat gambaran secara detail, maka bisa dilihat pada peta Process
Activity Mapping di tabel 4.7
44
Tabel 4. 7 Process Activivity Mapping Setting Welding Extention Chassis Sebelum Perbaikan
O T I S D Manpower Proses kerja (NNVA, NVA)
1 Forklift 35 7,56 1 X Operator A transportasi NNVA
2 Troli 40 14,97 2 X Operator A & B transportasi NNVA
3 - 3 12,12 2 X Operator A & B transportasi NNVA
4 Gerinda tangan - 62,5 2 X Operator A & B - VA
5 Mesin las GMAW 5 44,23 1 X Operator B - VA
6 Clamp, obeng - 7,45 1 X Operator A rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
7 Lifting magnet - 1,55 1 X Operator B rangkaian proses mengangkat ext. chassis ke end chassis NVA
8 - 3 46,4 1 X Operator A - VA
9 Overhead crane (OHC) - 0,7 1 X Operator B rangkaian proses mengangkat ext. chassis ke end chassis NVA
10 Overhead crane (OHC) - 21,12 1 X Operator A rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
11 - - 24,21 1 X Operator A rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
12 Clamp, obeng - 3,72 1 X Operator B rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
13 Palu - 14,52 1 X Operator A rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
14 - - 16,54 1 X Operator B rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NNVA
15 Mesin las GMAW - 5,06 1 X Operator A - VA
16 Overhead crane (OHC) - 1,66 1 X Operator A menurunkan tools pengangkat ext chassis NVA
17 Obeng - 2,88 1 X Operator B rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
18 Clamp - 2,16 1 X Operator A rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
19 Lifting magnet - 2,31 1 X Operator B rangkaian proses mengangkat ext. chassis ke end chassis NVA
20 - - 50,1 1 X Operator A - VA
21 Overhead crane (OHC) - 0,95 1 X Operator B menurunkan tools pengangkat ext chassis NVA
22 Overhead crane (OHC) - 22,95 1 X Operator B rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
23 - - 26,12 1 X Operator A rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
24 Clamp, obeng - 4,15 1 X Operator B rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
25 Palu - 14,65 1 X Operator A rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
26 - - 17,1 1 X Operator B rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NNVA
27 Mesin las GMAW - 5,25 1 X Operator B - VA
28 Overhead crane (OHC) - 1,25 1 X Operator A rangkaian proses mengangkat ext. chassis ke end chassis NVA
29 Obeng - 3,87 1 X Operator B rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis NVA
30 - - 1,45 2 X Operator A & B transportasi NNVA
31 - - 5,46 2 X Operator A & B - VA
32 Mesin las GMAW - 88,88 2 X Operator A & B - VA
33 Gerinda tangan - 56,42 1 X Operator A & B - VA
34 Waterpass - 9,74 1 X Operator A & B inspeksi NNVA
VA : 10
NVA : 2
NNVA : 22
Aktivitas
VA : Value Added VA
NVA : Non Value Added NVA
NNVA : Necessary but Non Value Added NNVA
3 0 0
Parameter Kategori
: Aktivitas bernilai dengan pekerjaan menambah value bagi perusahaan & pelanggan, penggunaan alat bantu baru.
: Aktivitas yang mengandung waste, termasuk di dalamnya 7 waste, aktivitas storage & delay. Sehingga harus di-design ulang.
: Aktivitas inspeksi dan material handling (transportasi)
Keterangan
- - 600 2 27 4
Pemasangan doubler pada ext chassis R H & LH
Melakukan pengelasan full weld ext chassis R H & LH
Melakukan finishing ext chassis RH & LH
Melakukan inspeksi hasil finishing ext chassis RH & LH
Jumlah
Mengambil doubler RH & LH
Memasang lifting magnet ke extention chassis LH
Mengoperasikan OHC
Memasang hook OHC ke lifting magnet
Memposisikan ext chassis LH dibawah stopper
Memegang & mengarahkan manual agar posisi ext chassis LH rapat
Memasang clamp yang mengikat stopper & ext chassis LH
Memukul ext chassis LH
Mengamati agar posisi ext chassis LH benar
Melakukan proses take weld ext chassis LH dengan end chassis LH
Menurunkan lifting magnet
Melepas kedua clamp pada stopper & ext chassis LH
Memasang stopper dengan clamp mengikat end chassis LH
Memasang lifting magnet ke extention chassis RH
Mengoperasikan OHC
Memasang hook OHC ke lifting magnet
Memposisikan ext chassis RH dibawah stopper
Memegang & mengarahkan manual agar posisi ext chassis rapat
Memasang clamp yang mengikat stopper & ext chassis R H
Memukul ext chassis RH
Mengamati agar posisi ext chassis RH benar
Melakukan proses take weld ext chassis RH dengan end chassis R H
Menurunkan lifting magnet
Melepas kedua clamp pada stopper & ext chassis RH
Memasang stopper dengan clamp mengikat end chassis RH
No Aktivitas Mesin / AlatJarak
(m)
Waktu
(menit)
Jumlah
Operator
Aktivitas Catatan VA/
NVA/
NNVA
Mengambil ext. Chassis & doubler kemudian meletakkan pada area kerja
Mengambil tools di toolbox
Meletakkan tools pada pallet tools
Proses champering end chassis LH & RH
Prepare & setting mesin las
45
Untuk memudahkan pembacaan peta PAM di atas maka dibuatkanlah urutan
nomer operasi berupa flow diagram seperti gambar dibawah. Gambar 4.10
merupakan flow diagram yang menggambarkan proses sub assy setting welding
extention chassis yang dikerjakan oleh 2 manpower . Dari gambar akan terlihat
mana saja aktivitas yang berkerjakan secara serial (berurutan) atau paralelel (
bersamaan). Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat summary /
ringkasan hasil peta PAM.
Gambar 4. 10 Flow Diagram Proses Setting Welding Extention Chassis
Tabel 4.8 menunjukkan bahwasanya aktivitas yang tertinggi adalah aktivitas
operasi dengan jumlah 27 aktivitas dengan total waktu 520,52 menit dan
presentase total 87 %.
Operator A Operator B Operator A Operator B Operator A Operator B Operator A Operator B
7
9
CC34 CC34
Selesai
32 32
33 33
CC14
12
13
18
16
15
17
19
20
21
Mulai
4
1
4
2 2
3 3
5
6
8
10
11
22
23
25
24
27
28
29
31 31
46
Tabel 4. 8 Summary Aktivitas Kerja Setting Welding Extention Chassis
Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total
Jumlah aktivitas 27 4 3 0 0 34
Total Waktu
(mnt) 520,52 36,1 43,38 0 0 600
Prosentase (%) 87% 6% 7% 0% 0% 100%
Tabel 4.9 memperlihatkan aktivitas Non Value Added (NVA) dengan jumlah
aktivitas terbanyak yaitu 18 aktivitas dari total 34 aktivitas. Untuk memudahkan
analisis maka perlu dibuatkan ranking urutan waktu terbesar hingga terkecil untuk
melihat lebih dalam aktivitas mana saja yang penting tetapi tidak bernilai
(NNVA) dan aktivitas tak bernilai (NVA).
Tabel 4. 9 NNVA, NVA, VA Untuk Masing-Masing Akivitas Kerja Setting Welding Extention
Chassis
Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total
NNVA 0 4 3 0 0 7
NVA 18 0 0 0 0 18
VA 9 0 0 0 0 9
Total 27 4 3 0 0 34
Untuk melihat akar permasalahan, tahap berikutnya adalah menentukan ranking
aktivitas NVA dan NNVA proses setting extention chassis. Penentuan ranking ini
berdasarkan pada waktu terlama dari aktivitas yang diurutkan dengan descending
order. Tabel 4.10, tabel 4.11 dan tabel 4.12 memperlihatkan hasil ranking.
Tabel 4. 10 Ranking Aktivitas NVA dan NNVA Proses Setting Welding Extention Chassis
Berdasarkan Waktu
No.
Ran
king
No.
Akti
vitas
Aktivitas Proses kerja
Wakt
u
(meni
t)
Kateg
ori
1 23
Memegang & mengarahkan manual agar
posisi ext chassis LH
rapat
rangkaian proses menyambung ext.
Chassis ke end
chassis
26,12 NVA
2 11
Memegang &
mengarahkan manual agar posisi ext chassis rapat
rangkaian proses menyambung ext.
Chassis ke end
chassis
24,21 NVA
47
Tabel 4. 11 Ranking Aktivitas NVA dan NNVA Proses Setting Welding Extention Chassis
Berdasarkan Waktu (Lanjutan)
3 22 Memposisikan ext chassis LH dibawah stopper
rangkaian proses
menyambung ext.
Chassis ke end chassis
22,95 NVA
4 10 Memposisikan ext chassis RH
dibawah stopper
rangkaian proses
menyambung ext.
Chassis ke end chassis
21,12 NVA
5 26 Mengamati agar posisi ext
chassis LH benar
rangkaian proses menyambung ext.
Chassis ke end chassis
17,1 NNVA
6 14 Mengamati agar posisi ext
chassis RH benar
rangkaian proses
menyambung ext. Chassis ke end chassis
16,54 NNVA
7 2 Mengambil tools di toolbox Material Handling
(transportasi) 14,97 NNVA
8 25 Memukul ext chassis LH rangkaian proses menyambung ext.
Chassis ke end chassis
14,65 NVA
9 13 Memukul ext chassis RH rangkaian proses menyambung ext.
Chassis ke end chassis
14,52 NVA
10 3 Meletakkan tools pada pallet
tools
Material Handling
(transportasi) 12,12 NNVA
11 34 Melakukan inspeksi hasil
finishing ext chassis RH & LH inspeksi 9,74 NNVA
12 1
Mengambil ext. Chassis &
doubler kemudian meletakkan pada area kerja
Material Handling
(transportasi) 7,56 NNVA
13 6 Memasang stopper dengan
clamp mengikat end chassis RH
rangkaian proses
menyambung ext.
Chassis ke end chassis
7,45 NVA
14 24
Memasang clamp yang
mengikat stopper & ext chassis
LH
rangkaian proses
menyambung ext.
Chassis ke end chassis
4,15 NVA
15 29 Melepas kedua clamp pada
stopper & ext chassis LH
rangkaian proses menyambung ext.
Chassis ke end chassis
3,87 NVA
16 12 Memasang clamp yang mengikat stopper & ext chassis
RH
rangkaian proses menyambung ext.
Chassis ke end chassis
3,72 NVA
17 17 Melepas kedua clamp pada
stopper & ext chassis RH
rangkaian proses
menyambung ext. Chassis ke end chassis
2,88 NVA
18 19 Memasang lifting magnet ke
extention chassis LH
rangkaian proses
mengangkat ext. chassis
ke end chassis
2,31 NVA
19 18 Memasang stopper dengan clamp mengikat end chassis LH
rangkaian proses
menyambung ext.
Chassis ke end chassis
2,16 NVA
20 16 Menurunkan lifting magnet menurunkan tools
pengangkat ext chassis 1,66 NVA
48
Tabel 4. 12 Ranking Aktivitas NVA dan NNVA Proses Setting Welding Extention Chassis
Berdasarkan Waktu (Lanjutan)
21 7 Memasang lifting magnet ke extention chassis RH
rangkaian proses
mengangkat ext. chassis
ke end chassis
1,55 NVA
22 30 Mengambil doubler RH & LH Material Handling
(transportasi) 1,45 NNVA
23 28 Menurunkan lifting magnet
rangkaian proses
mengangkat ext. chassis ke end chassis
1,25 NVA
24 21 Memasang hook OHC ke lifting
magnet
menurunkan tools
pengangkat ext chassis 0,95 NVA
25 9 Memasang hook OHC ke lifting
magnet
rangkaian proses mengangkat ext. chassis
ke end chassis
0,7 NVA
Tabel 4.10, tabel 4.11 dan tabel 4.12 diketahui bahwa aktivitas “Memegang &
mengarahkan manual agar posisi ext chassis rapat” merupakan kategori aktivitas
Non Value Added (NVA) dengan waste / pemborosan aktivitas terbesar yaitu
26,12 menit. Dikarenakan aktivitas ini dapat dikategorikan sebagai waste yang
berupa over processing / inappropriate process. Kemudian disusul dengan
aktivitas NVA dan NNVA lainnya. Jika dicermati dari hasil diatas maka akar
permasalahan yang menyebabkan penyimpangan waktu standard adalah aktivitas
pekerjaan yang dikerjakan secara manual tanpa ditunjang dengan dengan alat
bantu kerja yang ergonomis & nyaman. Karena banyaknya aktivitas yang bernilai
waste yaitu 25 aktivitas. Maka peneliti meringkas ke dalam 5 kategori waste,
seperti yang dijelaskan pada tabel 4.13.
Tabel 4. 13 Ringkasan Kategori Aktivitas Waste
Proses kerja Jumlah
Rangkaian proses menyambung ext. Chassis ke end chassis 14
Rangkaian proses mengangkat ext. chassis ke end chassis 4
Menurunkan tools pengangkat ext. chassis 2
Inspeksi 1
Material Handling (transportasi) 4
Tabel 4.13 menunjukkan ringkasan pekerjaan untuk proses menyambung,
mengangkat ext. chassis ke end chassis dan proses material handling
49
(transportasi) memiliki jumlah terbanyak yaitu 14 aktivitas dan 4 aktivitas.
Perbaikan di proses material handling (transportasi) tidak dilakukan karena di
dalam penelitian ini sudah ditentukan batasan masalah untuk perancangan alat
bantu saja. Sehingga peneliti mengambil aktivitas proses menyambung ext.
chassis ke end chassis dan rangkaian proses mengangkat ext. chassis ke end
chassis untuk kemudian dibuatkan alat bantu agar waktu proses sub assy setting
welding extention chassis bisa turun.
Berikut detail aktivitas dari 2 pengelompokan aktivitas menyambung dan
mengangkat ext. chassis ke end chassis. Namun untuk mengurutkan proses sesuai
urutan kerja setting welding extention chassis. Maka peneliti memulai dengan
rangkaian mengangkat kemudian rangkaian proses menyambung ext. chassis ke
end chassis
4.3.1 Rangkaian Proses Mengangkat Ext. Chassis ke End Chassis
Di dalam aktivitas ini dimulai dari operator mengaktifkan lifting magnet pada
extention chassis RH kemudian mamasang hook OHC hingga mengangkatnya.
Aktivitas ini kemudian dilanjut pemasangan untuk extention chassis LH.
Pada Gambar 4.11 menunjukkan beberapa aktivitas manual yang diambil untuk
mewakili proses mengangkat extention chassis ke end chassis. Sedangkan detail
aktivitas sudah dijelaskan di peta activity process mapping.
Gambar 4. 11 Rangkaian Beberapa Proses Mengangkat Ext. Chassis ke End Chassis
50
4.3.2 Rangkaian Proses Menyambung Ext Chassis ke End Chassis
Di dalam aktivitas ini dimulai ketika extention chassis mulai didekatkan pada end
chassis RH, setting posisi sebelum take weld hingga proses finishing hasil full
weld untuk masing-masing entention chassis. Kemudian dilanjut untuk end
chassis LH.
Pada Gambar 4.12 merupakan beberapa aktivitas manual yang diambil untuk
mewakili proses menyambunng extention chassis ke end chassis. Sedangkan
detail aktivitas sudah dijelaskan di peta activity process mapping.
Gambar 4. 12 Rangkaian Beberapa Proses Menyambung Ex.t Chassis ke End Chassis
Kesimpulan dari gambar 4.11 dan Gambar 4.12 di atas menunjukkan perkerjaan
tambahan tidak perlu dilakukan secara manual jika ada alat bantu yang bisa
menghilangkan pengerjaan manual dalam proses setting welding extention
chassis.
51
4.4. Perancangan Alat Bantu dengan (Quality Function Deployment) QFD
Dalam perancangan alat bantu ini peneliti memakai metode QFD (Quality
Function Deployment). Metode QFD (Quality Function Deployment) adalah
metode di dalam pengembangan produk, jasa atau yang lainnya dimana
menjadikan respons & kepuasan pelanggan untuk merealisasikannya.
4.4.1. House Of Quality (HOQ) Untuk Product Planning Matrix
House of Quality (HOQ) untuk perencanaan produk merupakan tahap pertama
dalam proses penyelesaian metode QFD.
4.4.1.1 Customer Requirement
Customer Requirement berisikan aktivitas untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan berdasarkan voice of customer terhadap alat bantu yang akan
dikembangkan melalui resaerch atau penelitian. tahap awal yang dilakuakan
adalah dengan membuat kuesioner.
4.4.1.1.1 Penyebaran Kuesioner Untuk Identifikasi Customer Need
Pada tahap identifikasi kebutuhan pelanggan maka perlu dilakukan penyebaran
kuesioner untuk mengetahui kebutuhan pelanggan. Yang dimaksud pelanggan di
sini adalah operator yang bekerja dalam area kerja produksi Small Suppeq.
Penyebaran kuesioner dibatasi hanya kepada semua karyawan yang terlibat dalam
proses produksi Fuel Truck 20KL. Tabel 4.14 menunjukkan 17 operator yang
mengerjakan produk Fuel Truck 20 KL dari total 31 operator di line produksi
small suppeq. Dari 17 karyawan tersebut akan melakukan proses sub assy setting
welding extention chassis berdasarkan pos kerja masing-masing.
Tabel 4. 14 Jumlah Operator Produk Small Supporting Equipment (Suppeq)
No Product PN Jumlah
Manpower Keterangan
1 Lube Truck 12 D. Cabin
R61206-A1000000
- sudah selesai,pengerjaan 6 bulan
pertama tahun 2018
1 Fuel Truck
20KL
RA2030-
A1000000 17
Pengerjaan 6 bulan terakhir tahun
2018`
2 WT 20 KL RB2016-
A1000000 14
Pengerjaan 6 bulan terakhir tahun 2018`
4 Cargo Deck
HB250E3
RR3N02-
A1000000 -
sudah selesai,pengerjaan 6
pertama tahun 2018
31
52
Berdasarkan tabel 4.14 yang berasal dari data perusahaan. Hanya terdapat 2
produk small supporting equipment yang sedang dalam produksi hingga akhir
tahun 2018. Untuk tahun yang akan datang maka perusahaan biasanya melakukan
set up ulang jumlah operator berdasarkan produksi yang berjalan. Untuk
pembuatan kuesioner customer need berikut adalah detail pertanyaan yang
diajukan.
a) Pertanyaan tentang proses mengangkat ext chassis ke end chassis.
1. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses sub assy setting
welding extention chasis khususnya dalam proses mengangkat ext chassis ke
end chassis ?
2. Jika alat bantu proses mengangkat ext chassis ke end chassis direalisasikan,
alat seperti apa yang anda inginkan ?
3. Apa harapan anda di jika alat bantu terrealisasikan ?
4. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?
b) Pertanyaan tentang proses menyambung ext chassis ke end chassis.
1. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses sub assy setting
welding extention chassis khususnya dalam proses menyambung ext chassis
ke end chassis ?
2. Jika alat bantu proses menyambung ext chassis ke end chassis
direalisasikan, alat seperti apa yang anda inginkan ?
3. Apa harapan anda jika alat bantu terrealisasikan ?
4. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?
4.4.1.1.2 Identifikasi Customer Need
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner maka langkah selanjutnya adalah
mencatat jawaban dari Responden. Untuk model kuesionernya terdapat di
lampiran (L-1). Kemudian jawaban dari Responden dirangkum ke dalam daftar
customer need berdasarkan masing-masing proses. Detail dari rangkuman
customer need bisa dilihat pada tabel 4.15 dan tabel 4.16. Pada tabel 4.15
53
menunjukan hasil rangkuman dari data customer need untuk proses mengangkat
extention chassis ke end chassis.
Tabel 4. 15 Customer Need Proses Mengangkat Extention Chassis ke End Chassis
Mengangkat extention chassis ke end chassis
No. Customer Need
1 Alat bantu yang bisa disetel tingkat kerapatan
ketika menggenggam extention chassis.
2 Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas angkat manual untuk memposisikan lifting magnet diatas ext chassis & menghilangkan
pemakaian lifting Magnet.
3 Alat bantu yang seimbang mengangkat extention chassis kiri dan kanan
4 Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri).
5 Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan
Tabel 4.16 menunjukan hasil rangkupan dari data customer need untuk proses
menyambung extention chassis ke end chassis.
Tabel 4. 16 Customer Need Proses Menyambung Extention Chassis ke End Chassis
Menyambung Extention Chassis ke End Chassis
No. Customer Need
1 Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis.
2 Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis.
3 Alat bantu yang tidak menggunakan kunci ketika menyetel kerapatan extention chassis dengan end chassis
4 Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit.
5 Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual.
6 Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention
RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
7 Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
8 Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit.
4.4.1.2 Planning Matrix
4.4.1.2.1 Penyebaran Kuesioner Tingkat Kepentingan (Importance to
Customer)
Kuesioner tingkat kepentingan disebarkan dengan tujuan mengetahui tingkat
kepentingan berdasarkan daftar hasil kuesioner awal di dalam menentukan
customer need. Kuesioner yang disebar ini untuk mengetahui tingkat Importance
to Customer (tingkat kebutuhan pelanggan) dan Customer Satisfaction
PRESIDENT UNIVERSITY Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,
Bekasi 17550, Indonesia
Kepada Yth.
Karyawan Manufacturing II line produksi small suppeq PT. UTPE
Di tempat
Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat
bantu di line produksi small suppeq di PT. UTPE. Maka saya mahasiswa
President University a/n Romadhoni Febryantoro bermaksud ingin menyebarkan
kuesioner untuk mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat
bantu. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya untuk kepentingan penelitian. Atas
bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Divisi / Department :
Bagian :
Isilah pertanyaan dibawah ini berdasarkan pengetahuan serta pengalaman anda
ketika proses pengangkatan extention chassis di dalam pengerjaan setting
welding extention chassis menggunakan Overhead Crane (OHC).
82
5. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses sub assy setting
welding extention chasis khususnya dalam proses mengangkat ext chassis ke
end chassis ?
6. Jika alat bantu proses mengangkat ext chassis ke end chassis direalisasikan,
alat seperti apa yang anda inginkan ?
7. Apa harapan anda di jika alat bantu terrealisasikan ?
8. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?
83
FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
PRESIDENT UNIVERSITY Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,
Bekasi 17550, Indonesia
Kepada Yth.
Karyawan Manufacturing II line produksi small suppeq PT. UTPE
Di tempat
Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat
bantu di line produksi small suppeq di PT. UTPE. Maka saya mahasiswa
President University a/n Romadhoni Febryantoro bermaksud ingin menyebarkan
kuesioner untuk mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat
bantu. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya untuk kepentingan penelitian. Atas
bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Divisi / Department :
Bagian :
Isilah pertanyaan dibawah ini berdasarkan pengetahuan serta pengalaman anda
ketika proses penyambungan extention chassis ke end chassis di dalam
pengerjaan setting welding extention chassis menggunakan Overhead Crane
(OHC).
1. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses sub assy setting
welding extention chasis khususnya dalam proses penyambungan ext chassis ke
end chassis ?
84
2. Jika alat bantu proses menyambung ext chassis ke end chassis direalisasikan,
alat seperti apa yang anda inginkan ?
3. Apa harapan anda di jika alat bantu terrealisasikan ?
4. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?
85
L- 2 Kuesioner Importance to Customer
FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
PRESIDENT UNIVERSITY Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,
Bekasi 17550, Indonesia
Kepada Yth.
Karyawan Manufacturing II line produksi small suppeq PT. UTPE
Di tempat
Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat
bantu di line produksi small suppeq di PT. UTPE. Maka saya mahasiswa
President University a/n Romadhoni Febryantoro bermaksud ingin menyebarkan
kuesioner untuk mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat
bantu berdasarkan tingkat kepentingan. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya
untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan
terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Divisi / Department :
Bagian :
Isilah pertanyaan dibawah terkait kebutuhan pelanggan berdasarkan tingkat
kepentingan (importance to customer) dalam aktivitas “mengangkat extention
chassis ke end chassis pada sub assy setting welding extention chassis dengan
tanda checklist ( ) sesuai tingkat jawaban di bawah.
1. Sangat tidak penting;
2. Tidak penting;
3. Kurang penting;
4. Penting;
5. Sangat penting.
86
Alat Bantu Mengangkat Extention Chassis ke End Chassis
No. Customer Need Score
1 2 3 4 5
1 Alat bantu yang bisa disetel tingkat kerapatan ketika menggenggam extention chassis.
2 Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas angkat manual untuk memposisikan lifting magnet diatas ext chassis & menghilangkan pemakaian lifting Magnet.
3 Alat bantu yang seimbang mengangkat extention chassis kiri dan kanan
4 Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri).
5 Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan
87
FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
PRESIDENT UNIVERSITY Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,
Bekasi 17550, Indonesia
Kepada Yth.
Karyawan Manufacturing II line produksi small suppeq PT. UTPE
Di tempat
Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat
bantu di line produksi small suppeq di PT. UTPE. Maka saya mahasiswa
President University a/n Romadhoni Febryantoro bermaksud ingin menyebarkan
kuesioner untuk mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat
bantu berdasarkan tingkat kepentingan. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya
untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan
terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Divisi / Department :
Bagian :
Isilah pertanyaan dibawah terkait kebutuhan pelanggan berdasarkan tingkat
kepentingan (importance to customer) dalam aktivitas “menyambung extention
chassis ke end chassis pada sub assy setting welding extention chassis dengan
tanda checklist ( ) sesuai tingkat jawaban di bawah.
1. Sangat tidak penting;
2. Tidak penting;
3. Kurang penting;
4. Penting;
5. Sangat penting.
88
Alat Bantu Menyambung Extention Chassis ke End Chassis yang Diharapkan
No. Customer Need Score
1 2 3 4 5
1 Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis.
2 Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis.
3 Alat bantu yang tidak menggunakan kunci ketika menyetel kerapatan extention chassis dengan end chassis
4 Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit.
5 Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual.
6 Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
7
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
8 Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit.
89
L- 3 Kuesioner Customer Satisfaction Performance
FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
PRESIDENT UNIVERSITY Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,
Bekasi 17550, Indonesia
Kepada Yth.
Karyawan Manufacturing II line produksi small suppeq PT. UTPE
Di tempat
Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat
bantu di line produksi small suppeq di PT. UTPE. Maka saya mahasiswa
President University a/n Romadhoni Febryantoro bermaksud ingin menyebarkan
kuesioner untuk mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat
bantu berdasarkan tingkat kepentingan. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya
untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan
terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Divisi / Department :
Bagian :
Isilah pertanyaan dibawah terkait penilaian kepuasan pelanggan (Customer
Satisfaction Performance) penggunaan alat bantu manual dan jig baru dalam
aktivitas “mengangkat extention chassis ke end chassis pada sub assy setting
welding extention chassis dengan tanda checklist ( ) sesuai tingkat jawaban di
bawah.
1. Sangat tidak penting;
2. Tidak penting;
3. Kurang penting;
4. Penting;
5. Sangat penting.
90
No. Customer Need
Alat bantu manual
Jig Baru
Score Score
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Alat bantu yang bisa disetel tingkat kerapatan ketika menggenggam extention chassis.
2
Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas angkat manual untuk memposisikan lifting magnet diatas ext chassis & menghilangkan pemakaian lifting Magnet.
3 Alat bantu yang seimbang mengangkat extention chassis kiri dan kanan
4 Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri).
5 Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan
91
FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
PRESIDENT UNIVERSITY Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,
Bekasi 17550, Indonesia
Kepada Yth.
Karyawan Manufacturing II line produksi small suppeq PT. UTPE
Di tempat
Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat
bantu di line produksi small suppeq di PT. UTPE. Maka saya mahasiswa
President University a/n Romadhoni Febryantoro bermaksud ingin menyebarkan
kuesioner untuk mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat
bantu berdasarkan tingkat kepentingan. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya
untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan
terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Divisi / Department :
Bagian :
Isilah pertanyaan dibawah terkait penilaian kepuasan pelanggan (Customer
Satisfaction Performance) penggunaan alat bantu manual dan jig baru dalam
aktivitas “menyambung extention chassis ke end chassis pada sub assy setting
welding extention chassis dengan tanda checklist ( ) sesuai tingkat jawaban di
bawah.
1. Sangat tidak penting;
2. Tidak penting;
3. Kurang penting;
4. Penting;
5. Sangat penting.
92
No. Customer Need
Alat bantu manual
Jig Baru
Score Score
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis.
2 Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis.
3 Alat bantu yang tidak menggunakan kunci ketika menyetel kerapatan extention chassis dengan end chassis
4 Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit.
5 Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual.
6
Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
7
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
8 Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit.
93
L- 4 Metrik Relasi Proses Mengangkat Extention Chassis ke End Chassis
L- 5 Metrik Relasi Proses Menyambung Extention Chassis ke End Chassis
Fungsi Material
sco
re
Ra
nk
4,882 2 1,824 4,882
4,882 2 1,118 4,824
4,588 3 1,176 4,529
4,941 1 1,000 4,824
4,294 4 1,235 3,941
Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas
angkat manual untuk memposisikan lifting
magnet diatas ext chassis & menghilangkan
Alat bantu yang seimbang mengangkat extention
chassis kiri dan kanan
Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus
untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri).
Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana &
ringan
Proses
mengangkat
extention
chasssis ke
end chassis
secara
manual
Jig proses
mengangkat
extention
chassis ke
end chassisProduct Requirement Design
Imp
ort
an
ce t
o C
ust
om
er
Cu
sto
me
r Sa
tisf
act
ion
Pe
rfo
rma
nce
Alat bantu yang bisa disetel tingkat kerapatan
ketika menggenggam extention chassis.Ji
g d
ibu
at
de
ng
an
me
mil
iki
lub
an
g p
en
ga
it h
oo
k O
HC
.
Lub
an
g d
ibu
at
de
ng
an
pip
a S
CH
40
dia
me
ter
3"
, p
an
jan
g 1
5m
m
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n m
em
ilik
i lu
ba
ng
pe
ng
ait
ho
ok
OH
C
yan
g t
erl
eta
k d
ite
ng
ah
tu
as
pe
ng
hu
bu
ng
bra
cke
t h
old
er
ext
en
tio
n
cha
ssis
kir
i-ka
na
n
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n d
ile
ng
kap
i tu
as
pa
nja
ng
se
sua
i le
ba
r e
nd
cha
ssis
ba
wa
an
un
it k
iri
& k
an
an
ya
itu
le
ba
r 8
70
mm
.
Te
rbu
at
da
ri p
late
UN
P 1
50
x50
x5x8
70
mm
Jig
dib
ua
t b
eru
pa
bra
cke
t h
old
er
ext
en
tio
n c
ha
ssis
. T
erb
ua
t d
ari
pla
te s
iku
50
x50
de
ng
an
pa
nja
ng
38
8 m
m u
ntu
k b
ag
ian
ka
ki,
sed
an
g u
ntu
k b
ag
ian
ala
s te
rbu
at
da
ri p
late
sik
u 5
0x5
0 d
en
ga
n
pa
nja
ng
17
0m
m
Jig
dib
ua
t m
em
ilik
i a
dju
ste
r m
en
gg
un
aka
n b
olt
M1
4x8
0m
m
qty
2p
cs &
nu
t M
14
ya
ng
dip
asa
ng
pa
da
bra
cke
t h
old
er
ext
en
tio
n
cha
ssis
, d
i a
ssy
pa
da
pla
te p
an
jan
g
38
8 m
m l
eb
ar
76
mm
.
Pe
ma
san
ga
n B
olt
ad
just
er
pa
da
sis
i d
ala
m b
rack
et
ho
lde
r e
xt
cha
ssis
kir
i-ka
na
n.
Pro
du
ct C
ara
cte
rist
ic
Simbol Matrik Relasi
= Tidak ada hubungan (0)
= Hubungan lemah (1)
= Hubungan sedang (3)
= Hubungan kuat (9)
Material
sco
re
Ra
nk
4,824 3 2,235 4,765
4,765 4 2,176 4,647
4,588 5 1,059 4,588
4,882 2 1 4,941
4,882 2 1 4,882
4,941 1 1 4,941
4,824 3 1,294 4,765
4,529 6 1,353 4,588
Alat bantu yang tidak menggunakan kunci ketika menyetel
kerapatan extention chassis dengan end chassis
Alat bantu yang tidak menggunakan
clamp penjepit.
Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual.
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang,
mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention
chassis.
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis
unit.
Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk
extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
Cu
sto
me
r Sa
tisf
act
ion
Pe
rfo
rma
nce
Proses
menyambun
g extention
chasssis ke
end chassis
secara
manual
Jig proses
menyambung
extention
chassis ke end
chassis
Product Requirement Design Fungsi
jig
dib
ua
t d
en
ga
n m
en
gg
an
ti f
un
gsi
cl
am
p p
en
jep
it m
en
gg
gu
na
ka
n
bo
lt M
14
x6
0m
m &
nu
t M
14
dil
as
fix
pa
da
sto
pp
er
bra
ck
et
kir
i &
ka
na
n
jig
dib
ua
t b
eru
pa
bra
cke
t st
op
pe
r k
iri-
ka
na
n ,
y
an
g d
ile
ng
ka
pi
pla
te k
eci
l p
an
jan
g
16
0m
m &
le
ba
r 7
8m
m y
an
g b
erf
un
gsi
se
ba
ga
i st
op
pe
r
Jig
dib
ua
t b
eru
pa
b
rack
et
sto
pp
er
kir
i-k
an
an
, y
an
g p
em
asa
ng
an
ny
a l
an
gsu
ng
ke
du
an
ya
dip
asa
ng
di
en
d c
ha
ssis
kir
i -
ka
na
n.
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n u
ku
ran
min
i &
ma
mp
u m
em
po
sisi
ka
n
ex
teti
on
ch
ass
is s
eca
ra
rap
at
(ad
a s
ine
rgi
fun
gsi
an
tara
bra
cke
t st
op
pe
r d
en
ga
n h
old
er
bra
cke
t e
xte
nti
on
cha
ssis
)
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n p
late
SS
40
0 T
10
, p
an
jan
g 1
60
mm
, le
ba
r 1
00
mm
,
dib
ua
t d
en
ga
n q
ty 2
pc
s (k
iri-
ka
na
n)
Imp
ort
an
ce t
o C
ust
om
er
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n
ad
just
er
dib
ua
t se
pe
rti
ku
nc
i T
Jig
dib
ua
t m
em
ilik
i b
olt
& n
ut
me
ng
ika
t p
ad
a
ex
t ch
ass
is.
Me
ma
ka
i b
olt
M1
4X
50
mm
& N
ut
M1
4
jig
dib
ua
t b
eru
pa
bra
cke
t st
op
pe
r k
iri-
ka
na
n ,
ya
ng
dil
en
gk
ap
i b
olt
ad
just
er
M1
4 X
60
mm
Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end
chassis.
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end
chassis .
Pro
du
ct C
ara
cte
rist
ic
Simbol Matrik Relasi
= Tidak ada hubungan (0)
= Hubungan lemah (1)
= Hubungan sedang (3)
= Hubungan kuat (9)
94
L- 6 Tabel Absolute Weight Proses Mengangkat Extention Chasis ke End Chassis
No Spesifikasi Alat Bantu
Customer Need (Kebutuhan Pelanggan)
Korelasi Nilai (r) Tingkat
Kepentingan (i)
i x r Absolute Weight
Ranking
1
Jig dibuat memiliki adjuster menggunakan bolt M14x80mm qty 2pcs & nut M14 yang dipasang pada bracket holder extention chassis, di assy pada plate panjang 388 mm lebar 76mm. Pemasangan Bolt adjuster pada sisi dalam bracket holder ext chassis kiri-kanan.
Alat bantu yang bisa disetel tingkat kerapatan ketika menggenggam extention chassis. Kuat 9 4,882 43,941
61,765 5 Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri). Lemah 1 4,941 4,9412
Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan Sedang 3 4,294 12,882
2 Jig dibuat dengan memiliki lubang pengait hook OHC. Lubang dibuat dengan pipa SCH40 diameter 3" , panjang 15mm
Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas angkat manual untuk memposisikan lifting magnet diatas ext chassis & menghilangkan pemakaian lifting Magnet. Kuat 9 4,882 43,941
76,235 3 Alat bantu yang seimbang mengangkat extention chassis kiri dan kanan Lemah 1 4,588 4,5882
Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri). Sedang 3 4,941 14,824
Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan Sedang 3 4,294 12,882
3
Jig dibuat dengan memiliki lubang pengait hook OHC yang terletak ditengah tuas penghubung bracket holder extention chassis kiri-kanan
Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas angkat manual untuk memposisikan lifting magnet diatas ext chassis & menghilangkan pemakaian lifting Magnet. Sedang 3 4,882 14,647
82,588 1 Alat bantu yang seimbang mengangkat extention chassis kiri dan kanan Kuat 9 4,588 41,294
Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri). Sedang 3 4,588 13,765
Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan Sedang 3 4,294 12,882
4
Jig dibuat dengan dilengkapi tuas panjang sesuai lebar end chassis bawaan unit kiri & kanan yaitu lebar 870mm. Terbuat dari plate UNP 150x50x5x870mm
Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas angkat manual untuk memposisikan lifting magnet diatas ext chassis & menghilangkan pemakaian lifting Magnet. Lemah 1 4,882 4,8824
72,824 4 Alat bantu yang seimbang mengangkat extention chassis kiri dan kanan Sedang 3 4,588 13,765
Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri). Kuat 9 4,588 41,294
Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan Sedang 3 4,294 12,882
5
Jig dibuat berupa bracket holder extention chassis. Terbuat dari plate siku 50x50 dengan panjang 388 mm untuk bagian kaki, sedang untuk bagian alas terbuat dari plate siku 50x50 dengan panjang 170mm
Alat bantu yang bisa disetel tingkat kerapatan ketika menggenggam extention chassis. Sedang 3 4,882 14,647
81,706 2
Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas angkat manual untuk memposisikan lifting magnet diatas ext chassis & menghilangkan pemakaian lifting Magnet. Sedang 3 4,882 14,647
Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri). Sedang 3 4,588 13,765
Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana & ringan Kuat 9 4,294 38,647
95
L- 7 Tabel Absolute Weight Proses Menyambung Extention Chasis ke End Chassis
No. Spesifikasi Alat Bantu
Customer Need (Kebutuhan Pelanggan)
Korelasi Nilai
(r)
Tingkat Kepentingan
(i) i x r
Absolute Weight
Ranking
1 Jig dibuat memiliki bolt & nut mengikat pada ext chassis. Memakai bolt M14X50mm & Nut M14
Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis. Kuat 9 4,824 43,412
71,529 8
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis. Lemah 1 4,765 4,765
Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
Lemah 1 4,941 4,941
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Lemah 1 4,824 4,824
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit. Sedang 3 4,529 13,588
2 jig dibuat berupa bracket stopper kiri-kanan , yang dilengkapi bolt adjuster M14 X 60mm
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis. Kuat 9 4,765 42,882
104,235 4
Alat bantu yang tidak menggunakan kunci ketika menyetel kerapatan extention chassis dengan end chassis
Sedang 3 4,588 13,765
Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit. Sedang 3 4,882 14,647
Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual. Lemah 1 4,882 4,882
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Sedang 3 4,824 14,471
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit. Sedang 3 4,529 13,588
3 Jig dibuat dengan adjuster dibuat seperti kunci T
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis. Sedang 3 4,765 14,294
93,529 5
Alat bantu yang tidak menggunakan kunci ketika menyetel kerapatan extention chassis dengan end chassis
Kuat 9 4,588 41,294
Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit. Sedang 3 4,882 14,647
Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual. Lemah 1 4,882 4,882
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Lemah 1 4,824 4,824
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit. Sedang 3 4,529 13,588
4 jig dibuat dengan mengganti fungsi clamp penjepit mengggunakan bolt M14x60mm & nut dilas fix pada stopper bracket kiri & kanan
Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis. Lemah 1 4,824 4,824
92,176 6
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis. Sedang 3 4,765 14,294
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Sedang 3 4,882 14,647
Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit. Kuat 9 4,882 43,941
Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual. Sedang 3 4,824 14,471
5 jig dibuat berupa bracket stopper kiri-kanan, yang dilengkapi plate kecil panjang 160mm & lebar 78mm yang berfungsi sebagai stopper
Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis. Lemah 1 4,824 4,824
134,353 1
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis. Sedang 3 4,765 14,294
Alat bantu yang tidak menggunakan kunci ketika menyetel kerapatan extention chassis dengan end chassis
Sedang 3 4,588 13,765
Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit. Sedang 3 4,882 14,647
Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual. Kuat 9 4,882 43,941
Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
Sedang 3 4,941 14,824
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Sedang 3 4,824 14,471
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit. Sedang 3 4,529 13,588
96
L- 8 Tabel Absolute Weight Proses Menyambung Extention Chasis ke End Chassis (Lanjutan)
6 Jig dibuat berupa bracket stopper kiri-kanan, yang pemasangannya langsung keduanya dipasang di end chassis kiri - kanan.
Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis. Sedang 3 4,824 14,471
121,118 3
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis. Sedang 3 4,765 14,294
Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit. Sedang 3 4,882 14,647
Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual. Sedang 3 4,941 14,824
Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
Kuat 9 4,941 44,471
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Lemah 1 4,824 4,824
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit. Sedang 3 4,529 13,588
7 Jig dibuat dengan ukuran mini & mampu memposisikan extetion chassis secara rapat (ada sinergi fungsi antara bracket stopper dengan holder bracket extention chassis)
Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis. Sedang 3 4,824 14,471
130,235 2
Alat bantu yang bisa disetel kerapatan extention chassis ke end chassis. Sedang 3 4,765 14,294
Alat bantu yang tidak menggunakan clamp penjepit. Sedang 3 4,941 14,824
Alat bantu yang tidak menggunakan stopper manual. Sedang 3 4,941 14,824
Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
Sedang 3 4,941 14,824
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Kuat 9 4,824 43,412
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit. Sedang 3 4,529 13,588
8 Jig dibuat dengan plate SS400 T10, panjang 160mm, lebar 100mm, dibuat dengan qty 2 pcs (kiri-kanan)
Alat bantu yang kuat menahan extention chassis menempel di end chassis. Sedang 3 4,824 14,471
74,882 7
Alat bantu yang mampu melakukan proses assy sekaligus untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri) ke end chassis.
Sedang 3 4,941 14,824
Alat bantu yang bisa menghilangkan aktivitas memegang, mengarahkan secara manual & gerakan dalam memukul extention chassis.
Lemah 1 4,824 4,824
Alat bantu yang sederhana, ringan & menyesuiakan kontur chassis unit. Kuat 9 4,529 40,765
97
L- 9 House of Quality (HOQ) Tahap 1 Proses Mengangkat Extention Chassis ke End Chassis
Fungsi Material
sco
re
Ra
nk
4,882 2 1,824 4,882
4,882 2 1,118 4,824
4,588 3 1,176 4,529
4,941 1 1,000 4,824
4,294 4 1,235 3,941
61,765 76,235 82,588 72,824 81,706
5 3 1 4 2
5 5 5 5 4Technical Target
Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas
angkat manual untuk memposisikan lifting
magnet diatas ext chassis & menghilangkan
Alat bantu yang seimbang mengangkat extention
chassis kiri dan kanan
Alat bantu yang mampu mengangkat sekaligus
untuk extention RH (kanan) dan LH (kiri).
Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana &
ringan
Absolute Weight
Prioritised Requirement (Ranking)
Proses
mengangkat
extention
chasssis ke
end chassis
secara
manual
Jig proses
mengangkat
extention
chassis ke
end chassisProduct Requirement Design
Imp
ort
an
ce t
o C
ust
om
er
Cu
sto
me
r Sa
tisf
act
ion
Pe
rfo
rma
nce
Alat bantu yang bisa disetel tingkat kerapatan
ketika menggenggam extention chassis.
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n m
em
ilik
i lu
ba
ng
pe
ng
ait
ho
ok O
HC
.
Lu
ba
ng
dib
ua
t d
en
ga
n p
ipa
SC
H4
0 d
iam
ete
r 3
" ,
pa
nja
ng
15
mm
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n m
em
ilik
i lu
ba
ng
pe
ng
ait
ho
ok O
HC
ya
ng
te
rle
tak d
ite
ng
ah
tu
as
pe
ng
hu
bu
ng
bra
cke
t h
old
er
exte
nti
on
ch
ass
is k
iri-
ka
na
n
Jig
dib
ua
t d
en
ga
n d
ile
ng
ka
pi
tua
s p
an
jan
g s
esu
ai
leb
ar
en
d
ch
ass
is b
aw
aa
n u
nit
kir
i &
ka
na
n y
ait
u l
eb
ar
87
0m
m.
Te
rbu
at
da
ri p
late
UN
P 1
50
x5
0x5
x8
70
mm
Jig
dib
ua
t b
eru
pa
bra
cke
t h
old
er
exte
nti
on
ch
ass
is.
Te
rbu
at
da
ri
pla
te s
iku
50
x5
0 d
en
ga
n p
an
jan
g 3
88
mm
un
tuk b
ag
ian
ka
ki,
sed
an
g u
ntu
k b
ag
ian
ala
s te
rbu
at
da
ri p
late
sik
u 5
0x5
0 d
en
ga
n
pa
nja
ng
17
0m
m
Jig
dib
ua
t m
em
ilik
i a
dju
ste
r m
en
gg
un
aka
n b
olt
M1
4x8
0m
m
qty
2p
cs
& n
ut
M1
4 y
an
g d
ipa
san
g p
ad
a b
racke
t h
old
er
exte
nti
on
ch
ass
is,
di
ass
y p
ad
a p
late
pa
nja
ng
3
88
mm
le
ba
r 7
6m
m.
Pe
ma
san
ga
n B
olt
ad
just
er
pa
da
sis
i d
ala
m b
racke
t h
old
er
ext
ch
ass
is k
iri-
ka
na
n.
Pro
du
ct C
ara
cte
rist
ic
Simbol Matrik Relasi
= Tidak ada hubungan (0)
= Hubungan lemah (1)
= Hubungan sedang (3)
= Hubungan kuat (9)
98
L- 10 House of Quality (HOQ) Tahap 1 Proses Menyambung Extention Chassis ke End Chassis