PERANCANGAN ALAT BANTU PEREDAM KEBISINGAN PADA MESIN DIAPHRAGM PUMP UNTUK MENGURANGI DAMPAK KEBISINGAN BAGI OPERATOR (Studi Kasus : PT ICI Paints Indonesia Cikarang Site) Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh : RIZKY INDAR DWI PAMUNGKAS D 600 140 010 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019
19
Embed
PERANCANGAN ALAT BANTU PEREDAM KEBISINGAN PADA …eprints.ums.ac.id/75102/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · alat untuk menyalurkan suara dan angin dari sumber suara dan memasukkannya kedalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANCANGAN ALAT BANTU PEREDAM KEBISINGAN
PADA MESIN DIAPHRAGM PUMP UNTUK MENGURANGI
DAMPAK KEBISINGAN BAGI OPERATOR
(Studi Kasus : PT ICI Paints Indonesia Cikarang Site)
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi
Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh :
RIZKY INDAR DWI PAMUNGKAS
D 600 140 010
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
PERANCANGAN ALAT BANTU PEREDAM KEBISINGAN PADA
MESIN DIAPHRAGM PUMP UNTUK MENGURANGI DAMPAK
KEBISINGAN BAGI OPERATOR
(STUDI KASUS : PT ICI PAINTS INDONESIA CIKARANG SITE)
Abstrak
Diaphragm Pump merupakan alat pembantu yang berguna untuk mengalirkan
angin dari kompresor yang dislurkan kepada mesin yang menggunakan kinerja
angin. Pada prosesnya mesin Diaphragm Pump mengeluarkan sumber bunyi pada
komponen mesin yaitu piston. Karena tidak ada peredam yang meredam sumber
bunyi tersebut, maka suara yang dihasilkan juga sangat bising. Kebisingan yang
dihasilkan sebesar 92 dB. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat
alat peredam kebisingan yang dapat menurunkan kebisingan pada mesin tersebut.
Alat yang dirancang berbentuk balok dengan 4 lapisan yang sudah teruji dapat
menurunkan kebisingan. Lapisan yang digunakan adalah kayu mahogany sebagai
shield , sabut kelapa, tray, Styrofoam, dan plywood. Lapisan tersebut mampu
menurunkan kebisingan dari 92 dB menjadi 68 dB. Presentase kebisingan yang
diturunkan sebesar 26,09 %.
Kata Kunci : Alat Peredam Kebisingan, Diaphragm Pump
Abstract
Diaphragm Pump is a useful tool for flowing wind from compressors that are
conveyed to machines that use wind performance. In the process the Diaphragm
Pump engine emits a sound source on the engine components, namely the piston.
Because there is no silencer that dampens the sound source, the sound produced is
also very noisy. The resulting noise is 92 dB. This study aims to design and make
noise dampers that can reduce noise on the engine. The tool designed in the form
of a beam with four tested layers can reduce noise. The layers used are mahogany
wood as a shield, coconut fiber, tray, Styrofoam, and plywood. This layer can
reduce noise from 92 dB to 68 dB. Percentage of noise decreased by 26.09%.
Keywords: Noise Reducer, Diaphragm Pump
1. PENDAHULUAN
Dalam suatu sistem industri untuk dapat merealisasikan suatu produk harus ada
serangkaian urutan proses yang sangat komplek dan juga terstruktur, terarah dan
teratur. Indonesia merupakan salah suatu negara dengan jumlah pabrik yang cukup
banyak. Dengan adanya pabrik tersebut maka banyak pula kinerja mesin untuk
2
melakukan proses produksi. Mesin-mesin tersebut ada yang dapat menimbulkan
kebisingan dengan tingkat kebisingan yang berbeda-beda. Mulai dari yang tidak
terlalu bising hingga kebisingannya melebihi ketentuan pemerintah sebesar 85
dB(A) selama 8 jam kerja.
PT ICI Paints Indonesia merupakan salah satu perusahaan dengan jumlah
mesin yang selalu bekerja setiap hari dan menimbulkan kebisingan setiap harinya.
Mesin yang paling disoroti adalah mesin Diaphragm Pump. mesin tersebut
mayoritas paling banyak dan bekerja paling sering diares kerja operator. Kebisingan
yang ditimbulkan dari mesin Diaphragm Pump rata-rata adalah sebesar 92 dB
dalam satu hari kerja. Apabila kegiatan ini dapat diteruskan maka dapat
menimbulkan cidera serius pada pendengaran.
Upaya yang dilakukan perusahaan juga sudah sangat baik, dari pemberian
alat bantu pendengaran kepada seluruh operator yang bekerja di sekitar Diaphragm
Pump, juga pemberian garis agar mengetahui batas saat penggunaan alat bantu
pendengaran kebisingan tersebut. Namun ada beberapa karyawan yang tidak
menaati peraturan dengan tidak memakai alat bantu pendengaran saat bekerja.
Dalam hal ini dapat diketahui bahwa penggunaan alat bantu pendengaran kurang
optimal dalam menyelesaikan masalah kebisingan yang timbul dari mesin
Diaphragm Pump.
2. METODE
Penelitian kali ini dilakukan di PT ICI Paints Indonesia. Dimana dari bebeapa Plant
yang diteliti, ada salah satu plant dengan tingkat kebisingan hamper diseluruh plant
tersebut. Plant yang di maksud adalah Filling Pail, dimana ada 10 operator yang
bekerja pada area kerja tersebut dan ada 5 mesin Diaphragm Pump.
Tahapan pertama yaitu mencari data awal dimana dengan menentukan
sampel pada 15 titik yang telah ditentukan dengan menghitung tingkat kebisingan
pada 15 titik di sekitar mesin diaphragm pump. data yang diambil juga dari data
wawancara terhadap operator untuk mengetahui dampak pemaparan dari
kebisingan yang sangat tinggi dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi
pemaparan tersebut.
Tahapan kedua adalah penentuan komponen dan desain yang akan dibuat,
menentukan komponen yang paling optimal dalam penyerapan suar. Setelah
3
komponen sudah ditentukan maka selanjutnya adalah membuat desain dan
merealisasikan desain tersebut.
Tahap ketiga adalah pengujian, ada dua pengujian yang dilakukan. Pengujian yang
pertam adalah untuk menguji apakah alat bantu peredam kebisingan tersebut dapat
menurunkan kebisingan dengan baik. Setelah berhasil maka selanjutnya adalah
melakukan uji pada mesinnya langsung di perusahaan kemudian dilakukan
pengambilan data lagi untuk membandingkan data sebelum alat peredam
kebisingan dipasang dan sesudah alat peredam kebisingan dipasang. Alur penelitian
dapat dilihat pada gambar 1 ini.
4
Gambar 1 Alur Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gagasan Pembuatan Alat Peredam Kebisingan
3.1.1 Pengambilan Sampel
Data yang diambil adalah data pengambilan sampel dan data wawancara. Cara
melakukan pengambilan sampel adalah dengan menentukan 15 titik di area sekitar
mesin Diaphragm Pump dimana cara pengambilannya dengan interval waktu
tertentu selama 8 jam kerja dengan waktu istirahat 1 jam. Setiap satu jam data yang
diambil adalah 3 kali kemudian diambil rata-rata setiap jamnya. Dengan langkah
tersebut akan didapatkan tingkat pemaparan kebisingan paling optimal dari mesin.
Untuk hasil pengambilan sampel sebelum dipasang alat peredam kebisingan dapat
dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
5
Tabel 1 Rata-rata Pemaparan Kebisingan Sebelum Dipasang Alat Predam
Kebisingan
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa 15 titik yang dijadikan sampel semua
diatas batas tingkat kebisingan yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu sebesar
85 dB. Apabila tidak ada pembenahan maka operator akan menerima tingkat
kebisingan secara terus menerus dan dapat mengakibatkan cedera pada
pendengaran.
3.1.2 Wawancara
Dari data pengambilan sampel tersebut diperkuat dengan wawancara yang
pertanyaannya mengarah pada dampak yang diderita operator dari pemaparan
kebisingan. Maka didapatkan hasil dari tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2 Presentase Jawaban Pekerja Dari Dampak Kebisingan mesin
No Jawaban Pekerja Bagian Produksi Filling
Pail PT ICI Paints Indonesia Jumlah
Presentase
(%)
1 Kesulitan dalam berkomunikasi 9 90
2 Kuping berdengung 10 100
3 Kepala pusing serta lelah 8 80
4 Kuping terasa sakit saat menggunakan APT 10 100
5 Kuping terasa gatal saat menggunakaan APT 10 100
Berdasarkan tabel 2 diketahui pekerja setelah melakukan pekerjaan dan
dengan pemaparan kebisingan yang tinggi mengalami beberapa masalah terhadap