-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
1/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
PERANCANGAN ALAT BANTU JALAN KRUKBAGI PENDERITA
CEDERA DAN CACAT KAKI
Genta Emel P.Chandra1, Desto Jumeno
2
1) Mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Teknik Industri,
Universitas Andalas
FakultasTeknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Padang, Kampus Limau Manis, Padang 25163Email:
[email protected]
2) FakultasTeknik, Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Padang, Kampus Limau Manis, Padang 25163Email:
[email protected]
Abstrak
Kruk sebagai alat bantu jalan yang digunakan pada penderita
cedera dan cacat kaki harus mampumemberikan kenyamanan kepada
penggunanya. Rancangan yang baik akan dapat membantu pengguna
yangcedera atau cacat dalam bergerak. Rancangan alat bantu jalan
kruk yang salah baik itu ukuran ataupun desainakan mengakibatkan
meningkatnya resiko cedera pada para penggunaan kruk. Terbukti
dengan ditemukannyalebih dari 15.000 cedera terjadi di Amerika
terkait alat bantu jalan kruk dan mengalami peningkatan sampai23%
rentang tahun 1991-2008. Untuk itu diperlukan suatu rancangan yang
memberikan kenyamanan dan
meminimasi resiko cedera pada pengguna kruk.Tahap pertama dalam
perancangan kruk adalah pengumpulan data beberapa variabel
antropometri
kemudian dilakukan pengujian statistik seperti uji kenormalan
data, uji keseragaman data dan uji kecukupan data.Setelah dilakukan
pengujian statistik, tahap selanjutnya adalah menentukan nilai
persentil sebagai dasar
penentuan dimensi produk sesuai dengan prinsip perancangan yang
digunakan. Perancangan selanjutnyamemasuki tahap konseptual dan
pemodelan produk. Pemodelan produk dilakukan dengan bantuan
softwareComputer Aided Design (CAD). Setelah itu ditetapkan
material yang digunakan untuk merealisasikan produk hasilrancangan
ke dalam prototipe. Pengujian terhadap pengguna juga dilakukan
sebagai pembanding antara krukhasil rancangan dengan kruk yang
pernah digunakan sebelumnya.
Perubahan pada rangka utama, bantalan alas kruk, pegangan kruk,
mekanisme pengaturan tinggi krukdan mekanisme pengaturan tinggi
genggaman dirancang sedemikian rupa setelah melalui beberapa
iterasi untukmendapatkan rancangan kruk yang aman, nyaman, dan
meminimasi resiko cedera pada pengguna. Harga
produksi untuk satu unit prototipe produk adalah Rp. 169.420 dan
dapat ditekan menjadi Rp. 139.420 apabila
produksi yang dilakukan mencapai 50 unit, dengan berat prototipe
hasil rancangan adalah 1.75 kg.
Keywords: perancangan, kruk, antropometri, prototipe
1. Pendahuluan
Cedera atau cacat (disability) yang terjadipada alat gerak kaki,
membuat penurunan ataukehilangan kemampuan geraknya, sehingga
akanmenghalangi berbagai aktifitas yang mampudilakukan pada keadaan
yang dianggap sehat.
Menurut data Kementrian Sosial RepublikIndonesia
(www.Depsos.go.id), saat ini di Indonesiadari 14 propinsi yang
didata yang terdiri dari Jambi,
Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIYogyakarta,
Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa TenggaraBarat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat,Sulawesi Selatan dan Gorontalo, terdapat
1.167.111orang penyandang cacat. Cacat yang paling banyakdialami
adalah cacat kaki sebesar 20,04 % dari totalpenyandang cacat. Angka
tersebut tergolong tinggiuntuk wilayah Asia berdasarkan ketetapan
WHO(www.who.int.) dimana jika persentase cacatmelebihi 19,5 %,
termasuk kategori tinggi.
Tingkat penderita cacat kaki yang tinggi diIndonesia yaitu
mencapai 20,04 % dari totalpenyandang cacat akan meningkatkan
jugapermintaaan atas alat bantu jalan, terutama kruk
yang memiliki kelebihan-kelebihan lain dibanding alatbantu
lainya. Namun, kruk sebagai alat bantu jalan,tidak hanya memberikan
keuntungan tetapi jugamenyisakan permasalahan atau efek negatif,
sepertikekurangnyamanan pada pengguna dan peningkatanresiko
cedera.
Shabas dan Scheiber (1986) menjelaskankasus yang dijumpai
pemakai kruk yang ukurannyatidak baik dengan penekanan bahu
berlebihandisertai ayunan kruk yang berlebihan pada saatpemakaian,
akan meningkatkan resiko terjadinyacedera bahu. Cedera bahu akan
menyebabkan efekseperti kesulitan mengangkat lengan ke atas
dankelemahan rotasi eksternal. Selain masalah ukurankruk, masalah
lain yang harus diperhatikan dalamperancangan kruk adalah kebutuhan
pengguna kruk
akan produk yang ergonomis.Menurut McKenzie (2010) dalam
studinya di
Center for Injury Research and Policy of The ResearchInstitute
di Nationwide Children's Hospitalmenemukan bahwa lebih dari 15.000
cedera terjadidi Amerika terkait alat bantu jalan kruk danmengalami
peningkatan sampai 23% rentang tahun1991-2008. Estimasi jumlah
cedera penggunaan krukdi Amerika Serikat rentang tahun 1991-
2008Berdasarkan uraian sebelumnya tingkat resiko cederayang dapat
terjadi pada pengguna kruk cukup tinggi,sehingga diperlukan adanya
suatu produk yangergonomis yang dapat memenuhi kebutuhan
pengguna dengan memperhatikan kenyamanan dankeinginan pengguna.
Produk ergonomis sudahmenjadi tuntutan pengguna saat ini sebagai
salahsatu faktor penentu daya saing produk (Nurmianto,1996). Desain
produk yang ergonomis yangmemperhatikan aspek-aspek perancangan
akan
http://www.depsos.go.id/http://www.depsos.go.id/http://www.depsos.go.id/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.depsos.go.id/
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
2/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
memberikan dampak positif bagi pengguna kruk,dimana kepuasan,
keamanan dan kenyamanpengguna merupakan tolok ukur yang
harusdipenuhi.
2. Dasar TeoriAntropometri
Antropometri berasal dari bahasa Yunaniyaitu Anthrosposyang
berarti manusia dan Metricosyang berarti pengukuran. Antropometri
merupakanpengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuhmanusia
khususnya dimensi tubuh. Antropometrimerupakan salah satu bagian
yang menunjangergonomi, khususnya dalam perancangan suatuperalatan
berdasarkan prinsip-prinsip ergonomi.
Menurut Stevenson (Nurmianto, 2000),antropometri adalah satu
kumpulan data numerikyang berhubungan dengan karakteristik fisik
tubuh
manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan, sertapenerapan data
tersebut untuk penanganan desain.Data antropometri dapat digunakan
dalamperancangan suatu sistem kerja yang sasarannyaadalah sistem
kerja yang efektif, nyaman, aman,sehat dan efisien (ENASE).
Jenis Jenis Data AntropometriAntropometri dapat dibagi atas
dua
berdasarkan posisi tubuh pada saat pengukuranbagian yaitu
:1.Antropometri StatisAntropometri statis adalah pengukuran
tubuhmanusia pada posisi diam. Contohnya pengukuran
tinggi duduk tegak, tinggi duduk normal, tebal paha,tinggi
sandaran punggung, tinggi pinggang, tinggipopliteal dan
lain-lain.2. Antropometri DinamisAntropometri dinamis adalah
pengukuran yangdilakukan terhadap posisi tubuh pada saat
melakukangerakan-gerakan yang berkaitan dengan pekerjaanyang
dilakukannya. Tujuannya adalah mendapatkanukuran tubuh yang
nantinya berkaitan erat dengangerakan-gerakan nyata dalam melakukan
suatupekerjaan. Contohnya pengukuran putaran lengan,putaran telapak
tangan, dan sudut telapak kaki.
Faktor yang Mempengaruhi Data AntropometriAda beberapa faktor
yang membedakan
antara populasi satu dengan yang lainnya, yaitu(Nurmianto, 1996)
:1. Jenis KelaminTerdapat perbedaan yang signifikan antara
tubuhpria dan wanita. Antara pria dan wanita terdapatperbedaan
dimensi tubuh, umumnya dimensi tubuhpria lebih besar kecuali pada
bagian dada danpinggul. Ini menyebabkan data antropometri
untukkedua jenis kelamin terpisah.2. UmurDapat digolongkan ke dalam
beberapa kelompokyaitu : Balita
Anak-anak Remaja Dewasa
Lanjut usiaUkuran tubuh manusia akan berkembang dari saatlahir
hingga sekitar usia 20 tahun untuk pria dan17 tahun untuk wanita.
Ada kecenderunganberkurang setelah 60 tahun.
3.Suku BangsaSuku bangsa juga mempengaruhi dimensi tubuhmanusia.
Orang Eropa dan Amerika memilikidimensi tubuh yang lebih besar bila
dibandingkandengan dimensi tubuh orang Jepang dan AsiaTenggara.
4. PakaianHal ini merupakan sumber variabilitas yangdisebabkan
oleh bervariasinya iklim/ musim yangberbeda dari satu tempat
ketempat lain terutamauntuk daerah dengan empat musim. Misalnyapada
waktu dingin, manusia akan memakaipakaian yang relatif tebal dan
ukuran yang relatifbesar.
5. Pekerjaan (aktivitas sehari-hari)Beberapa jenis pekerjaan
tertentu menuntutadanya persyaratan dalam seleksi karyawanataupun
stafnya.Contoh : orang yang rutin bermain basketcenderung lebih
tinggi
6. Faktor kehamilan pada wanitaFaktor ini sudah jelas akan
mempunyai pengaruhperbedaan yang berarti dibandingkan denganwanita
yang tidak hamil, terutama dalam analisisperancangan produk dan
analisis perancangankerja.
7. Cacat Tubuh secara fisikCacat tubuh mempengaruhi suatu
dataantropometri, tubuh yang cacat dapatmempengaruhi dimensi tubuh
tersebut.
8. Keacakan / RandomPerbedaan distribusi secara statistik dari
dimensikelompok anggota masyarakat dapatdipresentasikan dengan
dengan distibusi normal,dan menggunakan persentil yang dapat
diduga
jika rata-rata dan standar deviasi diketahui.
Berkaitan dengan aplikasi data antropometriyang diperlukan maka
ada beberapa rekomendasiyang diberikan untuk tahapan-tahapan
dalam
penggunaan data tersebut (Wickens, 1997) :1. Tentukan populasi
atau target pengguna yang
akan menggunakan produk hasil rancangantersebut.
2. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalamrancangan
tersebut.
3. Tentukan prinsip rancangan yang digunakan,individu ekstrim,
rata-rata atau yang dapatdisesuaikan.
4. Tentukan nilai persentil yang digunakan dalamperancangan
tersebut.
5. Tetapkan nilai dari tabel antropometri yangsesuai dengan
langkah-langkah diatas.
6. Lakukan pengujian hasil rancangan.
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
3/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
Tahapan-tahapan dalam melakukanperancangan berbasis antropometri
diterangkan olehHutahean, dkk (2007) pada Gambar 2.
TentukanKebutuhan
Perancangan
DefinisikanPopulasi
PemakaiPemilihanSampel
PenentuanKebutuhanData
PenyiapanAlatUkur
PengambilanDataPengolahanDataVisualisasiRancangan
AnalisisHasilRancangan
PenentuanSumberData
Gambar .Tahapan rancangan berbasis antropometri(Sumber :
Hutahaean 2007)
Aplikasi Data Antropometri Dalam
Perancangan
Agar data yang didapat bisa digunakan dalam
perancangan nantinya, maka terdapat 3 prinsip
umum dalam menggunakan data Antropometri
dalam proses perancangan, yaitu (Wignjosoebroto,
2000) :
1. Perancangan untuk individu ekstrimIdealnya dalam setiap
perancangan, hal utamayang patut menjadi perhatian adalah
agarrancangan tersebut dapat digunakan olehsebagian besar populasi
yang akan digunakan.Akan tetapi karena begitu besarnya
variasidimensi tubuh manusia, akan sangat sulit untukdapat
mengakomodasi kebutuhan seluruhpopulasi. Karena itulah digunakan
prinsipmaksimum atau minimum (ekstrim) dalamperancangan.
Perancangan untuk nilai populasimaksimum adalah keputusan yang
tepat jika
dapat mengakomodasikan semua orang, misalnyatinggi pintu.
Sebaliknya untuk perancangandengan populasi minimum, contohnya
jaraktombol pengendali dari operator dan kekuatanyang dibutuhkan
untuk mengoperasikan tombol.Keterbatasan dari konsep perancangan
ini adalahbahwa ada sebagian kecil populasi yang tidakterakomodasi
oleh rancangan yang dibuat.
2. Perancangan fasilitas yang dapat disesuaikanBeberapa
segi/bagian tertentu dari peralatan ataufasilitas dapat dirancang
sehingga dapatdisesuaikan dengan individu yang memakainya.Contohnya
adalah kursi mobil, kursi kantor danlain-lain. Meskipun konsep
perancangan seperti ini
sangat dianjurkan, seringkali dalam hal teknismaupun biaya sulit
untuk membuat rancangan
yang mampu mengakomodasi rentang nilaipopulasi mulai dari
persentil 5 hingga persentil 95.
3. Perancangan berdasarkan nilai rata-rataPrinsip ini hanya
digunakan apabila prinsipberdasarkan individu ekstrim tidak
mungkindilakukan, dan tidak praktis untuk merancangdengan prinsip
penyesuaian. Perancangan inisebaiknya hanya dilakukan untuk
peralatan ataufasilitas yang tidak kritis atau membahayakan
baikdalam jangka waktu pendek ataupun panjang.
Alat Bantu Jalan KrukSalah satu cara untuk membantu para
penderita cedera atau cacat kaki dalam melakukanpekerjaan atau
kehidupan sehari-hari adalah denganmenggunakan kruk. Kruk yaitu
tongkat/alat bantuuntuk berjalan, biasanya digunakan
secaraberpasangan yang diciptakan untuk mengaturkeseimbangan pada
saat akan berjalan danmenopang tubuh penggunanya.
Kruk terbagi dua (Kedlaya, 2008) yaitu:KrukAxillaKruk axilla
menopang badan dari ketiak
sampai ke lantai, kruk axilla dapat mentransfersampai 80% berat
badan, namun akan terdapattekanan yang besar pada bagian ketiak,
karena beratbadan yang bertumpu pada ketiak tadi. Kruk axillatidak
dirancang untuk bisa beristirahat selamamenopang tubuh.
Kruk NonaxillaKruk nonaxillamenopang dari bagian lengan
sampai ke lantai, kruk nonaxilla dapat mentransfer40-50% berat
badan. Lebih ringkas dan ringan
daripada Kruk axilla dan memerlukan kontrol tubuhyang lebih baik
bagi pengguna.
Perancangan Berbasis PrototipeSebelum prototipe produk
diwujudkan, maka
perlu ada beberapa hal yang diperhatikan dalamkaitanya dengan
desain yang dibuat. Kajian terhadapdesain yang dibuat berupa
evaluasi mengenaikelayakan dan kesesuainya dengan
aspek-aspekperancangan. Evaluasi heuristik dan pemilihanmaterial
adalah hal yang dapat dilakukan untukevaluasi terhadap produk
(Wickens et al, 1997).
Evaluasi Heuristik
Evaluasi heuristik dari suatu desain berartianalisa yang
mempertimbangkan karakteristik sistematau desain produk untuk
menentukan apakahmereka memenuhi kriteria awal dalamperancangan.
Evaluasi heuristik biasanya dilakukandengan membandingkan rancangan
dengan hasilyang diinginkan. Evaluasi heuristik juga dapatdilakukan
untuk menentukan karakteristik desain,atau alternatif desain
berdasarkan keinginanpengguna.
Setelah desain selesai, maka diperlukananalisis terhadap desain
tersebut. Analisis yangdapat dilakukan pada saat ini meliputi:
Anakisis biaya terhadap desain. Analisis pasar/perdagangan
Analisis beban kerja
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
4/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
Simulasi dan pemodelan Keamanan, keandalan manusia, atau
analisis
bahayaHasil dari evaluasi heuristik sangat penting untuk
melakukan perbaikan terhadap kelemahan-
kelemahan desain dan melakukan perbaikan terhadapsistem atau
produk yang dirancang.
Pemilihan MaterialSebelum suatu desain diubah ke dalam
bentuk protype maka tahap selanjutnya adalahpemilihan material
pendukung. Pemilihan materialmerupakan hal sangat penting dalam
pertimbanganyadalam suatu desain produk. Material yang dipilihharus
mampu memenuhi karakteristik desain yangdiinginkan dengan
mempertimbangkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki manusia sebagai
pengguna,aspek keamanan dan kenyamanan sangatdiperhatikan dalam
pemilihan material.
Prototipe
Untuk mendukung desain interface, pengujiankegunaan, dan
kegiatan lainnya yang berhubungandengan faktor manusia, pembuatan
prototipe sangatdibutuhkan. Prototipe adalah perkiraan awal
dariproduk akhir yang dirancang. Prototipe memilikitampilan dan
fitur dari produk akhir tetapi belummemiliki fungsional secara
penuh. Pengunaan
prototype selama proses desain memiliki sejumlahkeunggulan
diantaranya (Wickens et al, 1997).:
Membantu perancang dalam mengembangkan ide. Membantu perancang
mengkomunikasikan
rancangan. Dukungan untuk evaluasi. Dukungan untuk pengujian
kegunaan dengan
memberikan pengguna sesuatu untuk berinteraksi.
Pengujian AkhirSetelah prototipe produk selesai dibuat
maka tahapan selanjutnya adalah pengujian akhirdari produk
tersebut. Teknik pengujian tradisionalmenitikberatkan kepada fungsi
produk atau tampilanfisik dari produk apakah sudah berfungsi
denganbenar atau belum. Untuk analisis ergonomis makadesainer perlu
memperhatikan kinerja, keamanan
dan kenyaman dari produk/sistem secarakeseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan pengujianterhadap
responden yang mewakili populasipengguna nantinya. Adapun kategori
yang umumdigunakan dalam pengujian terhadap penggunaadalah :
Kepuasan pengguna. Usability. Tingkat performansi. Jumlah kesalahan
terkait isu-isu keselamatan.
Setelah produk diluncurkan perancang mungkin perlu
untuk mengukur variabel-variabel lain yangberpengaruh besar
berkaitan dengan perusahaan
atau organisasi secara keseluruhan, adapun variabel-varibel
tersebut seperti: Biaya manufacturing, efisiensi, dll. Biaya tenaga
kerja. Jumlah kecelakaan dan cedera.
Jumlah klaim cacat. Cuti sakit dan indeks kesehatan lainnya.
3. Metodologi Penelitian
Penelitian Pendahuluan
Tahap penelitian pendahuluan dilakukan untukmengetahui berbagai
informasi-informasi yangberhubungan dengan alat bantu jalan kruk.
Informasididapatkan melalui pengamatan terhadap penggunakruk dan
produk-produk kruk yang ada di pasaransaat ini, pengumpulan
informasi awal untuk penelitian
juga didapatkan melalui internet dan jurnal-jurnalpenelitian
mengenai alat bantu jalan.
Studi LiteraturStudi literatur dilakukan bersamaan dengan
penelitian pendahuluan, studi literatur dilakukandengan
melakukan pengumpulan dan pengkajianterhadap teori dari buku-buku
referensi danpenelitian yag telah dilakukan sebelumnya mengenaialat
bantu jalan kruk. Studi literatur bertujuan untukmendapatkan
dasar-dasar referensi yangberhubungan dengan masalah yang diteliti.
Referensiyang dibutuhkan antara lain mengenai
ergonomi,antropometri, prinsip perancangan, ekonomi gerakandan
teori-teori tentang alat bantu kruk yang dirasaperlu.Identifikasi
Masalah
Berdasarkan data-data dan hasil penelitiansebelumnya dan
pengamatan mengenai alat bantu
jalan kruk yang telah diutarakan pada latar belakangditemukan
masalah bahwa kruk yang beredardipasaran saat ini memiliki tingkat
cedera yang tinggi,tidak nyaman dan desain yang kurang
ergonomis.Menetapkan Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telahdiutarakan pada latar
belakang dan identifkasimasalah, maka perumusan masalah pada
penelitianini adalah bagaimana rancangan kruk yang
dibutuhkan oleh penderita cedera kaki dan cacat yangaman, nyaman
dan memiliki rancangan yangergonomis sehingga dapat meminimasi
resiko cederaakibat penggunaan kruk.Menentukan Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untukmendapatkan rancangan kruk
yang ergonomis yangaman dan mampu meminimasi cedera danmemberikan
kenyamanan sesuai dengan harapankonsumen.Tahap - Tahap
Perancangan
Tahap-tahap yang dilalui dalam perancanganalat bantu jalan kruk
dilakukan sebagai berikut :1. Menentukan kebutuhan perancangan.2.
Mendefinisikan populasi pengguna.3. Pemilihan sampel.4. Menentukan
kebutuhan data.
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
5/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
5. Menentukan sumber data.6. Pengumpulan data.7. Pengolahan
data.8. Menetapkan prinsip perancangan.9. Perhitungan nilai
persentil.10. Penentuan dimensi.11. Perancangan konseptual.12.
Pemodelan produk.13. Pemilihan material.14. Evaluasi model15.
Pembuatan prototipe.16. Pengujian hasil rancangan.17. Analisis
perancangan.Penutup
Pada bagian penutup merupakan kesimpulanpenelitian yang ditarik
dari analisis yang dilakukanserta saran-saran yang berguna untuk
penelitianselanjutnya
4. Hasil Penelitian
Pengumpulan DataData yang dikumpulkan berupa data
beberapa variabel antropometri statis mahasiswaTeknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Andalasseperti tinggi ketiak, lebar
telapak tangan, lebarlengan, dan jangkauan tangan yang
diasumsikanmewakili manusia dewasa Indonesia. Data
tersebutdikumpulkan di laboratorium perancangan sistemkerja dan
ergonomi.
Pengolahan DataPengujian StatistikPengujian statistik yang
dilakukan antara lain
uji kenormalan, uji keseragam data serta ujikecukupan data
Perhitungan PersentilPersentil adalah suatu nilai yang
menunjukan
persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuranpada atau
dibawah nilai tersebut. Persentil ditetapkansesuai tabel
probabilitas distribusi normal. Nilai daripersentil ini nantinya
akan digunakan untukpenentuan dimensi produk yang akan
dibuatberdasarkan prinsip rancangan yang digunakan.
Perhitungan nilai persentil
(Sumber : Nurmianto 2000)
Rekapitulasi perhitungan nilai persentil
Berdasarkan nilai persentil yang telah dihitungsebelumnya, maka
penentuan dimensi berdasarkandata variabel anthropometri dapat
dijelakan sebagaiberikut :1. Lebar telapak tangan
Lebar telapak tangan digunakan untukmenentukan dimensi genggaman
tangan padakruk, persentil yang digunakan adalah persentil 99dengan
nilai 12.28 cm dengan nilai pembulatan 12cm.
2. Tinggi ketiakTinggi ketiak digunakan untuk menentukan
tinggimaksimal dan tinggi minimal kruk yang dirancang,
tinggi maksimum kruk digunakan persentil 95yaitu 141.17 cm
dengan pembulatan 141 cm,sedangkan tinggi minimum kruk
digunakanpersentil 5 yaitu 119.24 cm dengan nilaipembulatan 119
cm.
3. Jangkauan tanganJangkauan tangan digunakan untuk
menentukan
jarak maksimal dan minimal antara alas dangenggaman tangan,
jarak maksimal digunakanpersentil 90 dengan nilai 61.20 cm dengan
nilaipembulatan 61 cm. Jarak minimal digunakanpersentil 5 dengan
nilai 47.34 cm dengan nilaipembulatan 47 cm.
4.Lebar lenganLebar lengan digunakan untuk menetukan lebaralas
kruk, persentil yang digunakan adalahpersentil 99 dengan nilai
13.38 cm, kemudianditambah dengan kelonggaran 7 cm untukmenjaga
agar alas tidak mudah slip dan nyamandigunakan, sehingga ukuran
alas menjadi 20.38cm dengan pembulatan menjadi 20 cm.
5. Berat BadanBerat badan digunakan untuk melakukan
evaluasiterhadap produk nantinya sehingga didapatkanberat tubuh
maksimum yang mampu ditopangoleh produk hasil rancangan.
Perancangan ProdukMenentukan Kebutuhan PerancanganKebutuhan
perancangan dilakukan denganmengidentifikasi kebutuhan pengguna.
Berdasarkanpenelitian yang dilakukan oleh Fitriadi (2008),terdapat
beberapa poin yang menjadi keinginanpengguna terhadap produk kruk
yang ada saat ini,keinginan pengguna tersebut dapat antara lain
:
1. Alat yang ergonomis dan nyaman saat digunakan2. Alat yang
bisa disetel dan desain yang ringkas3. Bahan penyusun yang
berkualitasPerancangan KonseptualTahap selanjutnya adalah
perancangan konseptual.Pada tahap ini keinginan-keinginan
pengguna
No. Variabel Anthropometri Kode Satuan
1 Lebar Telapak Tangan Ltt cm P5 = 7.62 P99 = 12.28
2 Tinggi Ketiak Tkt cm P5 = 119.24 P95 = 141.17
3 Jangkauan Tangan Jta cm P5 = 47.34 P90 = 61.20
4 Lebar Lengan Ll cm P5 = 6.76 P99 = 13.38
5 Berat Badan Bb Kg P5 = 42.18 P99 = 77.77
Persentil Yang Digunakan
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
6/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
dituangkan dalam bentuk konsep rancangan produkkruk. Konsep
rancangan yang dihasilkan nantidiharapkan dapat memenuhi kebutuhan
penggunayang menginginkan alat yang ergonomis, aman dannyaman.
Konsep rancangan yang dibuat dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Desain rangka utama disesuaikan denganposisi tubuh
Kruk yang baik harus memperhatikankenyamanan penggunanya. Pada
saat krukdigunakan, posisi normal dan nyaman daripenggunaan kruk
adalah tangan dan kaki penggunaberada dalam posisi segaris.
Pegangan tangan pada kruk harus sedemikianrupa sehingga posisi
pada saat tangan memegang,lengan berada lurus kebawah tanpa
membentuksudut, kemudian rangka utama kruk berada segarisdengan
kaki sehingga posisi kruk dapat
menggantikan fungsi kaki yang cedera atau cacat.Posisi
penggunaan kruk yang segaris ini dapat dilihatlebih jelas pada
pemodelan produk.
GambarRangka utama
2. Tinggi rangka utama yang dapat disesuaikanSetiap individu
memiliki perbedaan ukuran
antropometri antara satu dengan lainnya,perbedaan tersebut akan
menimbulkan perbedaankebutuhan dimensi penggunaan kruk.
Masalahperbedaan ukuran tersebut dapat diselesaikandengan
memberikan kemampuan untuk dapatdisesuaikan pada kruk yang
dirancang.
Gambar Rangka utama dan tambahan yang dapatdisesuaikan (2d)
Gambar Mekanisme penyesuaian rangka utamadan tambahan
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
7/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
3. Ukuran pegangan kruk yang pas dan tinggipegangan yang dapat
disesuaikan.
Ukuran pegangan dan tinggi pegangan padakruk sangat penting
diperhatikan agar kruk yangdirancang dapat digunakan nantinya
dengan baik.Ukuran pegangan dirancang berdasarkan dataantropometri
lebar telapak tangan (Ltt). Ukuranpegangan yang pas akan membantu
penggunadalam memegang kruk pada saat berjalan danbertumpu pada
kruk.
Mekanisme pengaturan tinggi peganganterletak pada rangka utama,
ketinggian dapatdiubah dengan mengubah setelan ketinggianberupa
baut dan mur pada pegangan dan rangkautama. Lubang setelan baut dan
mur terdiri atas 9lubang dengan jarak antar lubang 2 cm.
Gambar Posisi rangka utama dan pegangan
GambarMekanisme pengaturan tinggi padapegangan
4. Bantalan Alas yang tidak licin dan empukBantalan alas yang
tidak licin dan empuk
sangat diperlukan dalam sebuah kruk,dikarenakan selain pegangan,
bagian alasmerupakan tempat bertumpunya berat badan.Berdasarkan
hasil identifikasi kebutuhan penggunamaka rancangan alas harus
memiliki desain yangtidak licin dan empuk.
kruk yang digunakan memiliki rancanganyang menyerupai pelana
kuda yang dinilaimampu meningkatkan kepuasan dan kenyamananpengguna
dalam penggunaan kruk, bentuk alaspada rancangan akan menurunkan
resiko slip padasaat penggunaan kruk.
Gambar Alas alternatif 3
Gambar Alas alternatif 3
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
8/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
Selain itu pemilihan 4 cm untuk ukuran alasberdasarkan
pertimbangan responden yang terdiri 10orang yaitu 7 pria dan 3
wanita, dimana pada saatpengujian 6 orang dari 10 responden
mengakunyaman dengan ukuran 4 cm, 3 orang memilih 3,5
cm dan 1 orang memilih 3 cm. Berdasarkanpertimbangan tersebut
maka dipilih diameter alasyang digunakan yaitu 4 cm
Pemodelan Produk
Pemodelan produk merupakan tahap dimanarancangan konseptual yang
telah dibuat, dituangkandalam bentuk visual berupa gambar 2 dimensi
atau 3dimensi dengan bantuan aplikasi software CAD(computer aided
design)
Gambar Kruk (3d)
Gambar Kruk (2d)
Ilustrasi penggunaan kruk hasil rancangan dapatdiperlihatkan
pada Gambar . Ilustrasi penggunaantersebut akan memperlihatkan
bahwa kruk yangdirancang menyesuaikan dengan bentuk tubuhpengguna,
dimana pada saat digunakan posisi krukberada segaris dengan tangan
dan kaki, sehinggaperan kruk sebagai penopang tubuh dapat
dijalankandengan baik
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
9/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
Gambar Ilustrasi penggunaankruk
Pemilihan MaterialSetelah dilakukan pemodelan produk secara
visualdalam bentuk gambar 3 dimensi dan 2 dimensidengan bantuan
software CAD (computer aideddesign), tahap selanjutnya dalam
perancanganadalah pemilihan material penyusun produk. Material
penyusun berbeda-beda berdasarkan komponenpenyusun produk.
Pemilihan material dilakukanberdasarkan kelebihan yang dimiliki
tiap jenismaterial dan keterbatasan sumber daya yang adapada saat
penentuan jenis material tersebut.
Komponen rangka utama, rangka tambahan, danpegangan kruk
memiliki karakteristik atau kebutuhanmaterial yang sama, untuk itu
alternatif materialyang diperhitungkan adalah besi, almunium
dankayu. Perbandingan antar material tersebut dapatdilihat pada
tabel berikut.
Tabel Perbandingan sifat besi, almunium dan kayu
material yang dipilih adalah besi, pemilihan besidikarenakan
material ini lebih mudah dibentuk danlebih ringan dibanding dengan
kayu, sedangkanalumunium tidak dipilih karena harga yang mahal
danpengerjaan yang sulit dan butuh peralatan khususyang saat ini
sumber daya tersebut tidak tersediapada saat penelitian ini
dilakukan, untuk alternatifmaterial yang dipilih adalah besi.
Untuk bantalan alas dan bantalan pegangan kruk jugaterdapat
beberapa alternatif sebagai pertimbangan.Material yang
diperhitungkan adalah, kayu, busadilapisi kulit sintetis dan
plastik/komposit.Perbandingan antar material penyusun tersebut
dapatdilihat pada tabel berikut :
Tabel Perbandingan sifat kayu, plastik dan busadilapisi kulit
sintetis
Berdasarkan perbandingan pada tabel diatas, makamaterial yang
dipilih adalah busa yang dilapisi kulit
sintetis. Pemilihan material ini diharapkan dapatmenambah
kenyamanan pengguna kruk pada saatpemakaian karena bahan yang empuk
dan ringan.
Setelah dilakukan penetapan jenis material yangdigunakan maka
dilakukan proses pembuatan kruk.Proses pembuatan kruk ini menelan
biaya pembuatansebesar Rp 169.420 dengan rincian biaya
sebagaiberikut :
No.Jenis
MaterialKelebihan Kekurangan
1 Besi - Lebih kuat dibanding kayu dan aulmunium - Mudah
berkarat, harus dicat
- Mudah didapa t dipasa ran - Lebih be ra t dibanding a
lumunium
- Harga lebih murah daripada alumunium
2 Alumunium - Ringan - Harga relatif mahal
- Tidak bisa berkarat - Pengerjaan butuh peralatan khusus- Tidak
perlu dicat
- Cukup kuat
3 Kayu - Kuat - Mudah rusak akibat air
- Murah - Cukup berat
- Mudah didapat - Susah dibentuk
No.Jenis
MaterialKelebihan Kekurangan
1 Kayu - Mudah dibentuk - Permukaan keras- Tahan lama - Tidak
nyaman
- Berat, menambah bobot produk
2 Plastik - Ringan - Pembuatan butuh cetakan
- Tahan gesekan - Permukaan keras
- Licin
3 Busa dilapis - Mudah dibentuk - Kurang tahan dengan
gesekan
kulit sintetis - Empuk
- Ringan
- Tidak licin
-
5/24/2018 Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk-libre
10/10
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
Tabel Perhitungan biaya pembuatan kruk
5. KesimpulanBerdasarkan hasil dari tahap-tahap
perancangan, evaluasi dan analisis yang dilakukanpada penelitian
ini, maka dapat ditarik beberapakesimpulan sebagai berikut :1.
Perubahan desain kruk yang menjadi pusat
perhatian adalah : bantalan alas kruk, bentukrangka utama,
bantalan alas, bantalan pegangan
kruk, dan mekanisme pengatur ketinggian padakruk dan pegangan
kruk.
2. Mekanisme pengatur ketinggian pada kruk danpegangan kruk,
dirancang agar memberikanukuran yang pas dengan kebutuhan
pengguna.Ukuran yang pas akan meminimasi resiko cederaakibat
penekanan pada ketiak dan memberikankeamanan kepada pengguna selama
penggunaankruk. Desain dan pemilihan material bantalan alasdan
pegangan kruk dirancang untuk memberikankenyamanan terhadap
pengguna kruk.
3. Biaya untuk memproduksi satu unit kruk adalahRp. 169.420 dan
dapat ditekan menjadi Rp.
139.420 apabila produksi yang dilakukanmencapai 50 unit. Berat
prototipe hasil rancanganadalah 1.75 kg, berat ini lebih ringan
dibandingkruk yang beredar di pasaran yang berkisar antara2 kg
sampai dengan 2.5 kg.
6. SaranSaran-saran yang dapat diberikan untuk
penelitian selanjutnya adalah :1. Desain dan meterial penyusun
pada ujung kruk
harus lebih diperhatikan, karena merupakan salahsatu bagian kruk
yang menerima pembebanan danbersentuhan langsung dengan lantai.
2. Perancangan kedepannya sebaiknya lebihmemperhatikan aspek
estetika produk.
3. Penelitian selanjutnya dapat membahas mengenaikruk
nonaxilla.
7. Daftar Pustaka
Departemen Sosial Republik Indonesia. (2010).Ekspos Data
Penyandang Cacat BerdasarkanKlasifiksi ICF Tahun 2009. Diakses pada
15
Oktober 2010 darihttp://www.depsos.go.id.Fitriadi, Taufik.
(2008). Perancangan Alat Bantu Jalan(Kruk) Yang Praktis Dan
Ergonomis DenganMenggunakan Software Catia. UniversitasMuhamadiyah
Surakarta.
Handra, Nofriardy. Buku Ajar Elemen Mesin. Diaksespada 13 Juli
2011 darihttp://scribt.com.
Hutahaean, Hotma A., Yanto, Amy Novia. RancangBangun Alat Ukur
Anthropometri UntukPengukuran Data Anthropometri Statis.Diakses
pada 10 Oktober 2010
darihttp://www.lib.atmajaya.ac.id/default.aspx
Kedlaya, Divakara. (2008). Assistive Devices toImprove
Independence. Diakses pada 16
Oktober 2010 padahttp://emedicine.medscape.comnull/.
McKenzie, Alison M. Barnard, Nicolas G. Nelson,Huiyun Xiang and
Lara B. (2010). PediatricMobility Aid_Related Injuries Treated in
USEmergency Departments From 1991 to 2008.Oficial Journal of
American Pediatric.2010;125;1200-1207. United States ofAmerica.
Nurmianto, E. (1996). Ergonomi: Konsep Dasar danAplikasinya.
Edisi Pertama. Jakarta : PT.Guna Widya.
Universitas Gunadarma. (2010). Alat Bantu JalanKruk. Diakses
pada 16 Oktober 2010
darihttp://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12
/alat-bantu-berjalan-kruk/.Sutalaksana, Iftikar Z. Ruhana
anggawisasatra. John
H. Tjakraatmadja. (1979). Teknik Tata CaraKerja. Bandung :
Jurusan Teknik Industri,Institut Teknologi Bandung.
Wickens, Christoper D., John D Lee, Yili Liu, SallieGordon
Becker. (1993). An Introduction toHuman Factor Engineering. Addison
Wesley.
Wignjosoebroto, Sritomo. (2000). Ergonomi, StudiGerak dan Waktu:
Teknik Analisis untukPeningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya
:Guna Wydia.
World Health Organization. (2010). Disability, InjuryPrevention
and Rehabilitation. Diakses pada16 Oktober 2010
darihttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Publications_report-status-road-safety.pdf
No. Nama Material Harga (Rp)Jumlah
Dibutuhkan
Total Harga
(Rp)
1 Sambungan Pipa/Keni 5.000/unit 1 unit 5.000
2Pipa Besi diameter2,5 cm 130.000/ 6m 1,5 m 32.500
3Pipa Besi diameter3,1 cm 150.000/ 6 m 0,09 m 2.250
4Pipa Besi diameter1,9 cm 110.000/ 6 m 0,3 m 5.500
5 Busa 10.000/m2 0,062 m2 620
6 Kulit Sintetis 25.000/m2 0,062 m2 1.550
7 Cat Semprot 15.000/botol 1 botol 15.000
8 Baut dan Mur 1.500/pasang 4 pasang 6.000
9 Amplas 8000 /lembar 2 lembar 16.000
10 Ujung Penutup Kruk 5.000/unit 1 unit 5.000
Total Biaya Material 89.420
Biaya Pengerjaan 80.000
Total Harga 169.420
http://www.depsos.go.id/http://www.depsos.go.id/http://www.depsos.go.id/http://scribt.com/http://scribt.com/http://scribt.com/http://www.lib.atmajaya.ac.id/default.aspxhttp://www.lib.atmajaya.ac.id/default.aspxhttp://emedicine.medscape.comnull/http://emedicine.medscape.comnull/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/alat-bantu-berjalan-kruk/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/alat-bantu-berjalan-kruk/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/alat-bantu-berjalan-kruk/http://www.searo.who.int/LinkFiles/Publications_report-status-road-safety.pdfhttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Publications_report-status-road-safety.pdfhttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Publications_report-status-road-safety.pdfhttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Publications_report-status-road-safety.pdfhttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Publications_report-status-road-safety.pdfhttp://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/alat-bantu-berjalan-kruk/http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/alat-bantu-berjalan-kruk/http://emedicine.medscape.comnull/http://www.lib.atmajaya.ac.id/default.aspxhttp://scribt.com/http://www.depsos.go.id/