April 2011 PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL T U J U A N P E R K U L I A H A N 1 1. Memberikan informasi mengenai peran penting penanaman modal/ investasi dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. 2. Menarik minat mahasiswa/i tingkat akhir dan sarjana untuk dapat berperan aktif di bidang penanaman modal dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di BKPM.
15
Embed
PERANAN PENANAMAN MODAL BAGI PEMBANGUNAN … · O U T L I N E 2 A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030 C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
April 2011
PERANAN PENANAMAN MODAL
BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
T U J U A N P E R K U L I A H A N
1
1. Memberikan informasi mengenai peran pentingpenanaman modal/ investasi dalam menunjangpembangunan ekonomi nasional.
2. Menarik minat mahasiswa/i tingkat akhir dan sarjanauntuk dapat berperan aktif di bidang penanamanmodal dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil diBKPM.
O U T L I N E
2
A. Perkembangan Realisasi Penanaman Modal
B. Proyeksi Penanaman Modal 2010-2030
C. Perbandingan Indonesia dengan BRIC
D. Peringkat Indonesia Berdasarkan Lembaga SurveyInternational
E. Penyikapan Strategis
A. PERKEMBANGAN REALISASI PENANAMAN MODAL
ELEMEN PMTB (PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO) DALAM PDB 2010-2014
4
PMTB TOTAL
Rp 3.168 triliun(US$ 344,35 miliar)
PMTB Swasta (dalam dan luar negeri)
Lembaga keuanganBelanja modal pemerintah
Belanja modal rumah tangga
PMTB swasta
Skala besar: PMA + PMDN yang dikelola BKPM (PMA ~80%)
*) PDPPM = Perangkat Daerah Provinsi di Bidang Penanaman ModalPDKPM = Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Bidang Penanaman Modal
Rp 151,5 triliun(US$ 16,47 miliar)
Rp 506,9 triliun(US$ 55,09 miliar)
Realisasi Penanaman Modal 2010
Realisasi Investasi sejak 2010 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) BKPM
Total keseluruhan investasi Januari – Desember 2010 adalah sebesar Rp. 208.5 triliun, tumbuh 54.2% jika dibandingkandengan tahun 2009 sebesar Rp. 135.2 triliun.
Target investasi tahun 2010 adalah Rp. 160.1 triliun, sehingga realisasi 2010 telah melebihi target 30.2%.
Realisasi investasi 2010 menyerap 463.012 tenaga kerja, naik 52.5% dari realisasi investasi tahun 2009 yang menyerap 303.573tenaga kerja.
5
5 Teratas Investasi 2010untuk PMA berasal dariNegara:
1. Singapura
2. Inggris
3. Amerika Serikat
4. Jepang
5. Belanda
Realisasi Penanaman Modal 2010, Berdasarkan Sektor
6
Penanaman Modal Dalam Negeri:Tanaman pangan & perkebunan (Rp 28.7 trilliun, 238 proyek); Industri makanan (Rp 16.4 trilliun, 208 proyek); Transportasi,pergudangan & telekomunikasi (Rp 13.8 trilliun, 46 proyek); Listrik, Gas & Air (Rp 4.9 trilliun, 47 proyek); dan Jasa lainnya (Rp3.3 trilliun, 92 proyek).
Penanaman Modal Asing :Transportasi, pergudangan & telekomunikasi (US$. 5 miliar, 154 proyek); Pertambangan (US$. 2.2 miliar, 298 proyek); Listrik,Gas dan Air (US$ 1.4 miliar, 59 proyek); Perumahan, kawasan industri & perkantoran (US$. 1.1 miliar; 89 proyek); danIndustri makanan (US$. 1 miliar; 250 proyek).
(Dalam Rp. Triliun)
(Dalam US$. Miliar)
Terdapat peningkatan penting yang dijadikan sebagai tolok ukur perkembangan realisasi investasi2010 dengan 2009, yakni:
1. Pertumbuhan penanaman modal dalam negeri (PMDN)2. Peningkatan penanaman modal yang berlokasi di luar pulau Jawa
Realisasi Penanaman Modal 2010, Berdasarkan Lokasi (1)
7
Realisasi Penanaman Modal 2010, Berdasarkan Lokasi (2)
8
Penanaman Modal Dalam Negeri :Jawa Barat (Rp 15.8 trilliun, 136 proyek); Jawa Timur (Rp 8.1 trilliun, 117 proyek); Kalimantan Timur (Rp 7.9 trilliun, 64proyek); Banten (Rp. 5.8 trilliun, 97 proyek) dan Jakarta (Rp. 4.5 trilliun; 104 proyek).
Penanaman Modal Asing :Jakarta (US$ 6.4 miliar, 1068 proyek); Jawa Timur (US$ 1.8 miliar, 137 proyek); Jawa Barat (US$. 1.6 miiliar, 729 proyek);Banten (US$. 1.5 miliar, 336 proyek); dan Kalimantan Timur (US$. 1.1 miliar, 138 proyek).
B. PROYEKSI PENANAMAN MODAL 2010-2030
ASUMSI PROYEKSI PDB, PMTB, DAN PMA/PMDN
10
Pertumbuhan PDB: 7 – 8%
Inflasi (yoy): 4 – 6 %
Kurs 2010: Rp 9.200 per US$1
Rasio PMTB terhadap PDB: 30% (termasuk Belanja Modal RT) atau 20-25% (di luarBelanja Modal rumah tangga)
Rasio PMTB di luar konsumsi rumah tangga terhadap PDB: 20%
Number of Internet Users in BRICI Countries, 2009 – 2015E
14
137
49 36 26 20
211
88
384
81 6844 31
223
93
650
237
155
7694
238
101
0
250
500
750
China India Brazil Russia Indonesia USA Japan
2006 2009 2015E
Brazil, Rusia, India, China, dan Indonesia—memiliki jumlah pengguna internet sebesar 610 juta danjumlah tersebut kian bertambah dan diperkirakan pada 2015 akan mencapai 1,2 milyar pengguna.
Sumber: The Boston Consulting Group
Produksi dan Konsumsi Baja Mentah Dunia Tahun 2009
15
Negara Produksi bajamentah
(000 ton)
Produksi bajamentah
per kapita
Konsumsi bajamentah
(000 ton)
Konsumsi bajamentah per kapita
(kg)
China 567.842 424,24 564.980 422,1
Jepang 87.534 688,87 56.800 447
India 62.838 54,32 57.610 49,8
Korea Selatan 48.572 1.001,27 47.254 974,1
Brazil 26.506 138,56 20.556 103,4
Malaysia 4.004 155,72 7.534 293
Thailand 3.646 55,23 12.285 186,1
Indonesia 3.501 14,58 7.227 30,1
Russia 2.417 17,03 202,8 1.824
Vietnam 2.700 30,48 12.162 137,3
Singapura 664 142,55 2.990 641,9
Baja merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses industrialisasi. Konsumsibaja Indonesia sebesar 30kg per kapita per tahun masih relatif rendah untuk menuju prosesindustrialisasi. Untuk dapat menjadi negara industri yang maju dibutuhkan konsumsi bajasekitar 500 kg per kapita per tahun. Untuk itu kita harus meningkatkan kapasitas produksibaja menjadi sekitar 120 juta ton per tahun dengan dana sekitar US$120 miliar.
Produksi dan Konsumsi Semen Dunia Tahun 2009
16
Selain baja, semen juga merupakan salah satu material dasar yang diperlukan bagi prosesindustrialisasi. Produksi dan konsumsi semen Indonesia merupakan salah satu yang terendahdibandingkan dengan negara-negara di Asia dan negara-negara BRIC. Apabila Indonesia inginmelakukan industrialisasi skala besar, peningkatan produksi dan konsumsi semen juga harusdipenuhi.
Country Production of cement(mmt)
Production of cement
per capita (kg)
Consumption of cement(mmt)
Consumption of cement per
capita(kg)
China 1,400 1,062 1,450 1,100
India 180 162 200 180
Jepang 59.6 468.2 44.3 348
Brazil 53 279.5 55 290
Russia 55 385 50 350
South Korea 50.12 1,027.83 48.47 994
Indonesia 38 158.3 38.4 160
Thailand (2008) 28.24 416.5 27.53 406
D. PERINGKAT INDONESIA BERDASARKAN SURVEY LEMBAGA INTERNASIONAL
Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (1)
18
World Economic Forum (WEF)
Sumber: The Global Competitiveness Report 2009–2010, World Economic Forum Geneva, Switzerland 2010
Perbandingan Tingkat Daya Saing Global (Global Competitiveness Index/ GCI)
2010–2011 dan 2009–2010
Countries2010-2011 2009-2010
Ranking Score Ranking Score
Swiss 1 5.63 1 5.60
USA 4 5.43 2 5.59
Singapore 3 5.48 3 5.55
Japan 6 5.37 8 5.37
Malaysia 26 4.88 24 4.87
China 27 4.84 29 4.74
Thailand 38 4.51 36 4.56
Indonesia 44 4.43 54 4.26
India 51 4.33 49 4.30
Brazil 58 4.28 56 4.23
Russia 63 4.24 63 4.15
Vietnam 59 4.27 75 4.03
Filipina 85 3.96 87 3.90
o Tahun ini GCI diikuti oleh 133 negara.Terdapat sekitar 100 indikator yangdigunakan dalam survei yangdirefleksikan dalam 12 pilar utama dayasaing yaitu: institusi, infrastruktur,stabilitas makroekonomi, kesehatandan pendidikan utama, pendidikantinggi dan pelatihan, efisiensi pasarbarang, efisiensi pasar tenaga kerja,ukuran pasar, efisiensi berbisnis, daninovasi.
o Peringkat Indonesia di GCI masih lebihbaik dibanding dengan Brazil, Rusia danIndia, terkecuali Cina, yang dikenaldengan kelompok BRIC.
Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (2)
19
World Investment Prospects Survey 2008 - 2012 as “the most attractive economies for the location of FDI” oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
No. NegaraPeringkat (periode tahun)
2010-2012 2009-2011 2008-2010
1. China 1 1 1
2. India 2 3 2
3. Brazil 3 4 5
4. Amerika Serikat 4 2 3
5. Rusia 5 5 4
6. Mexico 6 12 11
7. Inggris 7 6 12
8. Vietnam 8 11 6
10. Jerman 10 7 7
11. Thailand 11 n/a n/a
12. Polandia 12 13 13
13. Australia 13 8 n/a
14. Perancis 14 14 15
15. Malaysia 15 n/a n/a
16. Jepang 16 n/a n/a
17. Kanada 17 10 10
18. Chile 18 n/a n/a
19. Afrika Selatan 19 n/a n/a
20. Spanyol 20 n/a n/a
9. Indonesia 9 9 8
Indonesia berada pada
peringkat 9 tujuan utama
Foreign Direct Investment
(FDI) berdasarkan hasil suvei
UNCTAD dengan responden
dari para korporat/ eksekutif
Transnational Corporation
(TNC’s) negara-negara maju
dan berkembang. UNCTAD
sendiri beranggotakan 193
ekonomi/negara.
Sumber: World Investment Prospects Survey 2010 – 2012, UNCTAD
Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (3)
2020
The 25 Most Attractive FDI Destination According to Corporate Executive
-
+
+
+++++
+++
+-
-
--
-
Low Confidence High ConfidenceNilai pada skala 0 - 3
TOP 20
(1) 1
(3) 2
(2) 3
(6) 4
(10) 5
( ) 6
(11) 7
(19) 8
(14) 9
(4) 10
(8) 11
(12) 12
(13) 13
(5) 14
(17) 15
( ) 16
( ) 17
(9) 18
( ) 19
(16) 20*) Other Gulf States Includes
Bahrain, Kuwait, Oman andQatar
Peringkat Tetap
Peringkat Naik
Peringkat Turun-
+
( ) Tidak termasuk TOP 20 pada survei 2007
( # ) Ranking survei 2007
Sumber: “The 2010 A.T. Kearney FDI Confidence Index”., A.T Kearney is a global management consulting firm.
Indeks “The Foreign Direct Investment Confidence” adalah survei global yang diselengarakan oleh A. T. Kearney. Indeks memberikan gambaran unik prospek arus investasi internasional. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam survei dari 44 negara dan 17 sektor industri, mewakili 75% dari arus FDI global (US$ 2 trillion annual global sales).
Sumber : Fitch, S&P and Moody’s,Keterangan : *) S&P (BB for long term foreign currency, BB+ for long term local currency),
**) the Japan Credit Rating Agency upgraded Indonesia to investment grade – proper to invest (BBB ), the first in 13 years .
International Rating Agencies
InstitutionRating Before
Rating
Fitch BB BB+ Januari 2010
Standar and Poor
BB- BB*) Maret 2010
Moody’s Ba2 Ba1 Januari 2011
the Japan Credit Rating Agency
BB+ BBB**) Juli 2010
Sumber: www.surabayapost.co.id, detikfinance
o Lembaga pemeringkatinternasional seperti Moody'sInvestor Service telah merevisiprospek peringkat utang luarnegeri Indonesia dari Ba2menjadi Ba1, satu peringkat dibawah ‘investment grade’..
o Analis Citibank, memperkirakanMoody’s akan segeramemasukan Indonesia dalamperingkat investasi atauinvestment grade pada semesterdua 2011.
21
Peringkat Indonesia Berdasarkan Survei Beberapa Lembaga Internasional (4)
E. PENYIKAPAN STRATEGIS
ROADMAP INVESTASI
23
Quick Wins (“low hanging fruits”)
Akselerasi Pembangunan Infrastruktur dan Energi
Industrialisasi Skala Besar
Ekonomi Berbasis Pengetahuan
Roadmap ini dilakukan secara paralel mulai dari strategi jangka pendek menuju strategi jangka panjang
• Meningkatkan daya saing SDA melalui peningkatan nilai tambah
• Pendirian infrastruktur pendukung sebagai katalisator (seperti Silicon Valley atau sentra-sentra excellence lainnya)
24
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 2010 (1)
DAFTAR NEGATIF
INVESTASI (DNI)
TAX HOLIDAY
PTSP DAN SURAT
EDARAN BERSAMA
Pada 25 Mei 2010 telah diterbitkan Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha
Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal atau
yang biasa dikenal dengan Daftar Negatif Investasi (DNI).
Dengan berlakunya Perpres baru ini, maka Perpres 77/2007 sebagaimana telah diubah dengan Perpres
111/2007, dicabut (tidak berlaku lagi).
Lampiran daftar bidang usaha formatnya disusun per sektor sehingga lebih mudah dipahami serta
terdapat tambahan kolom untuk bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan bagi penanam modal
dari negara-negara ASEAN. Terdapat sekitar 40 bidang usaha yang lebih terbuka bagi penanaman modal
dan 10 bidang usaha lebih restriktif.
Telah dilakukan pengkajian dan pembahasan bersama antara Kementerian Keuangan, Kementerian
Perindustrian dan BKPM perihal feasibilitas dari pemberian Tax Holiday.
Saat ini, Kementerian Keuangan sedang melakukan finalisasi mekanisme pemberian Tax Holiday yang
rencananya akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah.
Pada tanggal 15 September 2010, telah dilakukan penandatanganan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri
Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kepala BKPM
tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Pelayanan Penanaman Modal di Daerah.
SEB menjadi pedoman bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk penyelenggaraan PTSP di
bidang penanaman modal. Dengan SEB ini diharapkan Gubernur, Bupati/Walikota segera melimpahkan
sepenuhnya kewenangan pemberian pelayanan perizinan dan nonperizinan di bidang penanaman modal
yang menjadi urusannya kepada Perangkat Daerah di Bidang Penanaman Modal atau PTSP di daerah
masing-masing.
Saat ini sudah 33 provinsi dan 40 kabupaten/kota sudah memiliki PTSP yang telah interkoneksi Sistem
Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) dengan BKPM. 6 provinsi
diantaranya sudah menerbitkan perizinan penanaman modal melalui SPIPISE.
25
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 2010 (2)
REVISI PP NO. 62
TAHUN 2008
Saat ini sedang dilakukan finalisasi atas revisi Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk
Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu, yang
dikoordinasikan oleh Kantor Menko Perekonomian.
Telah dilakukan identifikasi permasalahan lemahnya implementasi PP No. 62 Tahun 2008 yang
persetujuannya terus menurun, antara lain terkait dengan cakupan bidang usaha yang masih belum
jelas sehingga pengertian petugas di lapangan dapat berbeda terhadap suatu definisi/rincian
barang/jasa, dan mekanisme pengajuan dari pemohon sampai penetapan insentif dipandang masih
panjang.
Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan untuk proses finalisasi PP No. 62 Tahun 2008 antara lain:
Memperjelas cakupan produk pada setiap bidang usaha pada Lampiran PP.
Mekanisme pemberian insentif perlu disederhanakan dan diharapkan dapat mendukung
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal.
Perusahaan pemohon yang telah mendapatkan perijinan dari BKPM namun belum melakukan
realisasi investasinya pada saat tanggal efektif PP ini berlaku, kiranya tetap dapat menikmati
fasiltas fiskal ini sepanjang bidang usahanya memenuhi kriteria.
Usulan Kementerian
Revisi PP No. 62 Tahun 2008
Tambahan pada Lampiran I (Bidang Usaha Tertentu)
Tambahan pada Lampiran II (Bidang Usaha Tertentu dan Daerah-daerah Tertentu)
Perindustrian 42 27
Pertanian 4 14
Kelautan & Perikanan - 21
ESDM - 12
26
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 2010 (3)
TIMNAS PEPI
KEBIJAKAN DI BIDANG KESEHATAN
Telah diterbitkan Keputusan Presiden No. 28 Tahun 2010 tentang Perubahan Keduan AtasKeputusan Presiden No. 3 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Peningkatan Ekspor danPeningkatan Investasi.
Timnas PEPI dengan Ketua Presiden RI dan Ketua Harian Menko Perekonomian:
memperluas keterlibatan Kementerian/Non Kementerian dari 19 menjadi 26Menteri/Kepala Lembaga Non Kementerian,
melakukan penyederhanaan dari 4 Kelompok Kerja (Pokja) menjadi 2 Pokja yaitu: PokjaBidang Peningkatan Ekspor yang diketuai oleh Menteri Perdagangan, dan Pokja BidangPeningkatan Investasi (diketuai oleh Kepala BKPM). Adapun susunan keanggotaan, tugasdan tata kerja Pokja ditetapkan oleh Menko Perekonomian selaku Ketua Harian.
Di dalam DNI, bidang usaha industri farmasi kepemilikan saham asing dibatasi maksimal 75%. Adawacana dari Kementerian Kesehatan bidang usaha ini dibuka untuk asing hingga 100%. Apabila halini akan dilakukan maka Kementerian Kesehatan mengajukan usulan perubahan DNI 2010 kepadaKantor Menko Perekonomian.
27
PENYIKAPAN STRATEGIS
PARADIGMA INVESTASI
INDUSTRI STRATEGIS
SUMBER DAYA
MANUSIA
UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (pro growth – pro job – pro environment –pro poor)
Nasionalisme Ekonomi Keseimbangan antara :
Kepentingan untuk menjaga/menopang Keamanan Nasional Realitas keterbatasan kemampuan usaha nasional vs besarnya kebutuhan investasi untuk
mendorong pembangunan nasional. Tujuan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang
Peran BKPM sebagai koordinator kegiatan penanaman modal di seluruh sektor sesuai dengan amanat UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Berbagai industri kunci yang menjamin ketahanan nasional seperti baja, semen, pupuk, industri kimia dasar, infrastruktur dan migas perlu didorong melalui BUMN dengan: Penguatan struktur permodalan Dukungan fiskal Perbaikan tata kelola perusahaan
Guna menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pengembangan sumber dayamanusia harus dilakukan: PENDIDIKAN: menciptakan angkatan kerja yang berpendidikan dan berkemampuan
tinggi, melalui pendidikan tersier (75 ribu-100 ribu orang PhD sampai dengan 2029) dan pelatihan keterampilan praktis.
KESEHATAN: Memperluas akses terhadap fasilitas kesehatan, serta air bersih dan sanitasi
28
PENYIKAPAN STRATEGIS (lanjutan)
AKSELERASI REALISASI INVESTASI
Persetujuan investasi 2005 – 2010 yang belum terealisasi:PMDN Rp 756,2 triliunPMA US$48,2 miliar
Fasilitasi perizinan dan non perizinan investasi
Mengingat kebutuhan investasi yang tinggi perlu keterbukaan terhadap SMART CAPITAL dariluar negeri : Untuk penciptaan nilai tambah/hilirisasi Transfer teknologi dan peningkatan kemampuan tenaga kerja lokal Perluasan jaringan secara internasional
Tata ruang hal yang mendukung kebutuhan investasi : Untuk keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah dan kegiatan antar sektor
Pada 2010 “Pemerintah telah menyelesaian Peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk 14 Provinsi”