Top Banner
PENDAHULUAN Latar Belakang Bersamaan dengan diawalinya PJP I1 pada tahun 1994, perubahan lingkungan global telah memasuki tahap opera- sional. Dengan diterapkannya General Agreement on Ta- riffs and Trade (GATT), diberlakukannya perdagangan be- bas di kawasan Asia Pasifik melalui Asia Pacific Econo- mic Cooperation (APEC) dan adanya kesepakatan negara-ne- gara Asia-Tenggara dalam bentuk Asean Free Trade Area (AFTA), maka sebagai konsekuensi logis hampir tidak ada lagi pembatas pengaruh dari adanya globalisasi ekonomi tersebut, kecuali batas-batas kedaulatan suatu negara. Keterbukaan ekonomi sebagai akibat globalisasi eko- nomi dunia menciptakan kondisi yang lebih menuntut ada- nya tingkat efisiensi yang lebih tinggi, dan timbulnya tantangan persaingan yang ketat terhadap berbagai komo- ditas Indonesia dari komoditas yang dihasilkan negara lain. Implikasinya kualitas menjadi bagian yang sangat penting dari setiap komoditas yang akan dipasarkan. Munculnya kawasan Asia-Fasifik sebagai kekuatan eko- nomi baru, merupakan potensi pasar bagi produk pertanian Indonesia dimasa mendatang. Secara geografis Indonesia berada pada posisi strategis yang menguntungkan, dbban- dingkan negara-negara pemasok lain untuk kawasan ini.
16

Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

Mar 09, 2019

Download

Documents

vandien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bersamaan dengan diawalinya PJP I1 pada tahun 1994,

perubahan lingkungan global telah memasuki tahap opera-

sional. Dengan diterapkannya General Agreement on Ta-

riffs and Trade (GATT), diberlakukannya perdagangan be-

bas di kawasan Asia Pasifik melalui Asia Pacific Econo-

mic Cooperation (APEC) dan adanya kesepakatan negara-ne-

gara Asia-Tenggara dalam bentuk Asean Free Trade Area

(AFTA), maka sebagai konsekuensi logis hampir tidak ada

lagi pembatas pengaruh dari adanya globalisasi ekonomi

tersebut, kecuali batas-batas kedaulatan suatu negara.

Keterbukaan ekonomi sebagai akibat globalisasi eko-

nomi dunia menciptakan kondisi yang lebih menuntut ada-

nya tingkat efisiensi yang lebih tinggi, dan timbulnya

tantangan persaingan yang ketat terhadap berbagai komo-

ditas Indonesia dari komoditas yang dihasilkan negara

lain. Implikasinya kualitas menjadi bagian yang sangat

penting dari setiap komoditas yang akan dipasarkan.

Munculnya kawasan Asia-Fasifik sebagai kekuatan eko-

nomi baru, merupakan potensi pasar bagi produk pertanian

Indonesia dimasa mendatang. Secara geografis Indonesia

berada pada posisi strategis yang menguntungkan, dbban-

dingkan negara-negara pemasok lain untuk kawasan ini.

Page 2: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

2

Keadaan tersebut merupakan tantangan dan juga peluang

bagi sektor pertanian, dan khususnya bagi para petani di

Indonesia. Mereka dalam berusahatani dituntut tidak sa-

ja berorientasi pada produk yang dibutuhkan pasar, teta-

pi juga mampu menciptakan pasar, serta mampu bersaing de-

ngan produk pertanian negara lain dalam mutu, produkti-

vitas, dan efisiensi. Petani tidak lagi sepenuhnya da-

pat menghandalkan proteksi dan subsidi dari pemerintah;

mereka harus lebih mandiri dan tangguh dalam berusahata-

nit serta harus mampu bersaing di pasar domestik maupun

internasional. Sejauh mana keberdayaan petani Indonesia

untuk mengantisipasi peluang pasar, dan tantangan persa-

ingan ekonomi global ?

Menurut Soewardi (1987), petani yang selama ini ha-

nya memiliki pilihan sempit pada paket program pemerin-

tah dan lebih berorientasi pada sikap menunggu petunjuk,

ha1 ini menyebabkan mereka kehilangan kekuatan untuk man-

diri dan lebih menunjukkan ketergantungannya yang sangat

kuat pada kekuatan dari luar. Margono Slamet (1995) me-

ngungkapkan bahwa ketergantungan tersebut tidak hanya da-

lam ha1 mendapatkan informasi, tetapi juga dalam membuat

keputusan-keputusan. Pendapat tersebut dibantah oleh Ab-

bas (1995) bahwa petani nyatanya tetap bersemangat untuk

melaksanakan paket program pemerintah dan kemandiriannya

Page 3: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

3

tetap terjaga. Bungaran Saragih (1992) menjelaskan bah-

wa kemampuan petani di bidang teknik produksi telah me-

ningkatkan produksi dan produktivitas usahataninya, te-

tapi pendapatan yang diperoleh tidaklah besar.

GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem-

bangan sumberdaya manusia ini, dengan menetapkan titik

berat PJP I1 diletakkan pada bidang ekonomi seiring de-

ngan peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang maju

dan mandiri. Sejalan dengan kebijakan tersebut perspek-

tif kebijakan pembangunan pertanian pada Pelita VI di-

arahkan sebagai peletakan dasar peningkatan kualitas sum-

berdaya manusia pertanian yang mandiri, untuk mewujudkan

pertanian yang maju dan tangguh (Anonim, 1993).

Kemandirian dimaksudkan sebagai perwujudan kemampu-

an seseorang untuk memanfaatkan potensi dirinya sendiri

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang dicirikan oleh

kemampuan dan kebebasan menentukan pilihan yang terbaik.

Lebih lanjut dikemukakan, bahwa kemandirian akan memung-

kinkan seseorang meningkatkan kualitas dirinya yang men-

cakup aspek kualitas hidup, kerja, karya, dan pikir (Hu-

beis, 1992). Margono Slamet (1995) menekankan bahwa un-

tuk menumbuhkan dan membina kemandirian petani, perlu di-

arahkan agar mereka dengan kekuatan dan kemampuan diri-

nya bekerjasama untuk mencapai segala yang dibutuhkan.

Page 4: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

4

Kemandirian petani adalah suatu kondisi yang dapat di-

tumbuhkan melalui proses pemberdayaan (empowerment), yak-

ni pemberian kekuatan atau daya. Pemberdayaan petani di-

pandang penting karena dalam pembangunan pertanian, pe-

tani merupakan sumberdaya pembangunan yang berperan se-

bagai pelaku utama dalam mengembangkan usahataninya.

Menurut Bryant dan White (1982), pemberdayaan di-

maksudkan sebagai (1) pemberian kesempatan untuk secara

bebas memilih berbagai alternatif dan mengambil keputus-

an, sesuai dengan tingkat kesadaran, kemampuan, dan ke-

inginan mereka; dan (2) pemberian kesempatan belajar da-

ri keberhasilan dan kegagalannya dalam memberi respon

terhadap perubahan, sehingga mampu untuk mengendalikan

masa depannya.

Kalau pada masa lalu dengan melimpahnya sumberdaya

manusia dan faktor alam di sektor pertanian, dapat dija-

dikan keunggulan komperatif, maka saat ini dan masa-masa

yang akan datang tersedianya sumberdaya manusia yang me-

limpah belumlah cukup, tetapi harus disertai dengan kua-

litas yang tinggi yang memiliki keunggulan kompetitif.

Sehubungan dengan itu Mosher (Leagans dan Loomis, 1971) .,

menekankan bahwa dalam pembangunan pertanian, yang sifat-

nya mendasar adalah perubahan perilaku petani agar mam-

pu mengembangkan usahataninya. Petani perlu dilibatkan

Page 5: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

5

dalam suatu proses belajar agar mampu mengetahui dan me-

manfaatkan peluang-peluang untuk meningkatkan pendapat-

an, serta memperbaiki kualitas kehidupannya.

Mengacu pada konsep-konsep tersebut, pemberdayaan

petani ke arah kemandirian untuk mewujudkan ketangguhan

berusahatani, merupakan kondisi yang dapat ditumbuhkan

melalui penyuluhan, yakni meningkatkan kemampuan petani

untuk dapat menentukan sendiri pilihannya dan memberikan

respon yang tepat terhadap berbagai perubahan, sehingga

mampu mengendalikan masa depannya, dan memiliki dorongan

untuk bertindak mandiri. Menurut Kartasapoetra (1988),

penyuluhan pembangunan pertanian merupakan sistem pendi-

dikan nonfomal untuk mengubah perilaku petani, dan ke-

luarganya agar mereka tahu, mau dan mampu memecahkan ma-

salahnya dalam meningkatkan pendapatan dari usahataninya

dan tingkat kehidupannya.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut menurut Barker

et a1.(1987), dan Gibson et al. (1988) dapat dilakukan

melalui lembaga atau kelompok yang mewadahi pembangunan

masyarakat. Menurut Abbas (1995) kelompok tani mempu-

nyai potensi untuk berperan sebagai : (1) wahana belajar

mengajar, (2) unit produksi usahatani dan (3) wahana ker-

jasama dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan.

Page 6: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

6

Kincaid dan Yum (1976) menunjukkan keuntungan kerjasama

dalam kelompok, yakni pekerjaan akan lebih cepat. John

Wong (1979) memberikan beberapa alasan yang mendukung

perlunya kelompok dalam pengelolaan usahatani, antara

lain untuk mengatasi hambatan institusional, pemanfaatan

sistem irigasi secara lebih optimal, pemanfaatan barang

modal, dan pengendalian ekosistem. Dari beberapa penga-

lamannya, Adjid (1981) mengakui bahwa dalam sejarah ke-

berhasilan swasembada beras, terbukti kelompok tani ber-

fungsi sebagai sarana yang menghasilkan kondisi sosial

psikologis yang mendorong tumbuhnya kepekaan, prakarsa,

daya kreatif dan inovatif, motivasi, solidaritas, rasa

tanggung jawab, dan partisipasi para anggota untuk me-

nanggapi setiap permasalahan yang timbul dalam penye-

lenggaraan usahataninya.

Kondisi semacam itu tidak dengan sendirinya muncul

akan tetapi dalam banyak ha1 harus dengan sengaja ditum-

buhkan melalui dinamika kelompok tani. Untuk menunjang

berperannya kelompok dalam pemberdayaan petani, perlu

adanya pembenahan kebijakan penyelenggaraan fungsi-fung-

si dalam sistem penyuluhan pertanian. Fungsi-fungsi ter-

sebut menurut Havelock (1969) dan Prabowo Tjitropranoto

(1990) meliputi fungsi penelitian, fungsi penyuluhan,

dan fungsi usahatani yang dalam ha1 ini adalah kelompok

Page 7: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

7

tani sebagai pengguna ide baru. Lippitt dan White (1969)

mengemukakan bahwa fungsi kepemimpinan kelompok, merupa-

kan faktor penting yang mewarnai kinerja kelompok. Pen-

dapat ini diperkuat oleh Likert (1953) yang membuktikan

adanya hubungan yang erat antara kepemimpinan, dan ke-

efektifan kelompok. Cartwright dan Zander (1968) menya-

takan bahwa kepemimpinan kelompok dapat dipandang seba-

gai segala ha1 yang membantu kelompok untuk mencapai ha-

sil yang optimal. Lionberger dan Gwin (1982) menambah-

kan dibutuhkan fungsi yang berperan dalam pelayanan sara-

na produksi. Mubyarto (1983) menekankan pentingnya fung-

si pengaturan, dalam kaitannya dengan peran koordinasi

dan penentuan kebijakan pembangunan suatu wilayah. Atas

dasar perubahan-perubahan yang terjadi selama ini, serta

tantangan-tantangan yang dihadapi masa kini dan masa men-

datang, maka penyelenggaraan fungsi-fungsi tersebut per-

lu disesuaikan ke arah penciptaan iklim kebijakan yang

menunjang upaya pemberdayaan petani agar lebih mandiri

dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

Junus Jamie (1994) antara lain menyarankan bahwa

strategi penyuluhan pembangunan pertanian di Indonesia

tidak bisa dilakukan hanya dengan satu macam atau secara

nasional, hendaknya didasarkan pada wilayah perkembangan

Page 8: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

7

tani sebagai pengguna ide baru. Lippitt dan White (1969)

mengemukakan bahwa fungsi kepemimpinan kelompok, merupa-

kan faktor penting yang mewarnai kinerja kelompok. Pen-

dapat ini diperkuat oleh Likert (1953) yang membuktikan

adanya hubungan yang erat antara kepemimpinan, dan ke-

efektifan kelompok. Cartwright dan Zander (1968) menya-

takan bahwa kepemimpinan kelompok dapat dipandang seba-

gai segala ha1 yang membantu kelompok untuk mencapai ha-

sil yang optimal. Lionberger dan Gwin (1982) menambah-

kan dibutuhkan fungsi yang berperan dalam pelayanan sara-

na produksi. Mubyarto (1983) menekankan pentingnya fung-

si pengaturan, dalam kaitannya dengan peran koordinasi

dan penentuan kebijakan pembangunan suatu wilayah. Atas

dasar perubahan-perubahan yang terjadi selama ini, serta

tantangan-tantangan yang dihadapi masa kini dan masa men-

datang, maka penyelenggaraan fungsi-fungsi tersebut per-

lu disesuaikan ke arah penciptaan iklim kebijakan yang

menunjang upaya pemberdayaan petani agar lebih mandiri

dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

Junus Jarmie (1994) antara lain menyarankan bahwa

strategi penyuluhan pembangunan pertanian di Indonesia

tidak bisa dilakukan hanya dengan satu macam atau secara

nasional, hendaknya didasarkan pada wilayah perkembangan

Page 9: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

8

pembangunan pertanian. Saran tersebut kiranya perlu di-

pertanyakan : "berdasar wilayah perkembangan pembangunan

pertanian, ataukah seharusnya berdasar tingkat kemandi-

rian, dan ketangguhan petaninya ?" Berdasarkan pemikir-

an-pemikiran tersebut, masalahnya sejauh manakah tingkat

kemandirian dan ketangguhan petani dalam berusahatani,

dalam menghadapi peluang pasar, dan tantangan persaingan

yang semakin ketat ? Bagaimanakah kedinamisan kelompok

dalam pemberdayaan petani untuk mengembangkan kemandiri-

an petani, dan ketangguhannya dalam berusahatani ? Apa-

kah penyelenggaraan fungsi-fungsi dalam sistem penyuluh-

an pembangunan pertanian telah memberikan iklim yang me-

nunjang tujuan tersebut ?

Penelitian ini bertujuan mengkaji berbagai permasa-

lahan tersebut, dan selanjutnya merancang serta menguji

model pengembangan kemandirian petani, dan ketangguhan

berusahatani melalui pemberdayaan petani yang dibangun

atas dasar teori dinamika kelompok.

Hasalah

Bfasalah Pokok

Telah dikemukakan bahwa (1) untuk meningkatkan ke-

mandirian petani, dan ketangguhan berusahatani yang uta-

ma adalah memberdayakan petani; (2) pemberdayaan petani

Page 10: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

9

dapat diwujudkan melalui penyuluhan ke arah peningkatan

kedinamisan belajar, kedinamisan berusahatani dan kedina-

misan kerjasama, dan (3) kelompok tani dapat berperan se-

bagai sistem sosial yang dinamis dalam pemberdayaan pe-

tani untuk mengembangkan kemandirian, dan ketangguhannya

dalam berusahatani.

Dinamika kelompok diartikan sebagai gerak atau ke-

kuatan yang terdapat di dalam kelompok, yang menentukan

atau berpengaruh terhadap perilaku kelompok dan anggota-

nya dalam mencapai tujuan (Jenkins, 1961). Sejalan de-

ngan pendapat tersebut Bradford et al., (1964) menekan-

kan bahwa melalui dinamika kelompok seseorang akan dapat

diubah atau berubah perilakunya, karena adanya interaksi

sesama anggota. Menurut Bonner (1953) dinamika kelompok

diwujudkan oleh unsur-unsur yang menyebabkan kelompok hi-

dup, bergerak aktif dan efektif dalam mencapai tujuan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka sebagai masa-

lah pokok penelitian ini adalah :

(1) Model pengembangan sumberdaya manusia bagaimanakah

yang handal untuk mewujudkan kemandirian petani dan

ketangguhannya berusahatani melalui pemberdayaan pe-

tani dalam kelompok, untuk menghadapi tantangan pe-

luang pasar, dan persaingan ekonomi global yang se-

makin ketat ?

Page 11: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

10

(2) Sejauh manakah peran kelompok dalam memberdayakan

petani ke arah peningkatan kemandirian dan ketang-

guhannya dalam berusahatani ?

(3) Sejauh manakah teori dinamika kelompok mampu menje-

laskan upaya peningkatan kemandirian petani dan ke-

tangguhannya berusahatani melalui kelompok tani ?

Masalah Khusus

Berdasar pada masalah pokok tersebut, dijabarkan be-

berapa masalah penelitian lebih khusus sebagai berikut :

(1) Sejauh manakah keragaan kemandirian petani, dan ke-

tangguhan berusahatani untuk menghadapi sistem pe-

masaran global, dan persaingan yang semakin ketat ?

( 2 ) Apakah terdapat perbedaan tingkat kemandirian peta-

nit dan ketangguhannya dalam berusahatani pada ber-

bagai tingkat kemampuan kelompok ?

(3) Apakah terdapat perbedaan tingkat kedinamisan pada

berbagai tingkat kemampuan kelompok, ditinjau dari

unsur-unsur dinamika kelompok ?

( 4 ) Sejauh manakah dinamika kelompok berpengaruh terha-

dap tingkat ketangguhan petani dalam berusahatani ?

( 5 ) Sejauh manakah pemberdayaan petani berpengaruh ter-

hadap tingkat kemandirian petani dan ketangguhannya

berusahatani ?

Page 12: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

11

(6) Sejauh manakah kedinamisan proses belajar dalam ke-

lompok berpengaruh terhadap tingkat kemandirian pe-

tani dan ketangguhannya berusahatani ?

(7) Sejauh manakah kedinamisan berusahatani berpenga-

ruh terhadap tingkat kemandirian petani dan ketang-

guhan berusahatani ?

(8) Sejauh manakah tingkat kedinamisan kerjasama ke-

lompok berpengaruh terhadap tingkat kemandirian

petani dan ketanggguhannya berusahatani ?

(9) Sejauh manakah kemandirian petani pengaruh terha-

dap tingkat ketangguhannya berusahatani ?

(10) Sejauh manakah karakteristik pribadi dan karakter-

istik ekonomi petani, berpengaruh terhadap tingkat

kemandirian petani dan ketangguhannya dalam berusa-

hatani ?

(11) Penyelenggaraan fungsi-fungsi dalam sistem penyu-

luhan pembangunan pertanian bagaimanakah yang me-

nunjang pencapaian upaya pemberdayaan petani ?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Berkaitan dengan masalah-masalah yang telah dike-

mukakan, maka secara umum penelitian ini bertujuan :

Page 13: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

12

(1) Menghasilkan model pengembangan sumberdaya manusia

yang handal, untuk mewujudkan kemandirian petani

dan ketangguhannya berusahatani melalui pemberdaya-

an petani dalam kelompok, untuk menghadapi tantang-

an peluang pasar dan persaingan ekonomi global yang

semakin ketat.

(2) Mengetahui peranan kelompok dalam pemberdayaan pe-

tani ke arah peningkatan kemandirian dan ketangguh-

annya berusahatani.

(3) Menguji validitas teori dinamika kelompok dalam men-

jelaskan perubahan perilaku, ke arah peningkatan ke-

mandirian petani dan ketangguhannya berusahatani me-

lalui kelompok tani.

TUjuan Khusus

(1) Teridentifikasikannya keragaan kemandirian petani

dan ketangguhan berusahatani dalam menghadapi tan-

tangan peluang pasar, dan persaingan yang semakin

ketat pada sistem ekonomi global.

( 2 ) Diketahui tingkat kemandirian petani dan ketangguh-

annya berusahatani pada berbagai kemampuan kelompok.

(3) Diketahui tingkat kedinamisan kelompok tani pada

berbagai tingkat kemampuan kelompok, ditinjau dari

unsur-unsur dinamika kelompok.

Page 14: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

13

Diketahui pengaruh dinamika kelompok terhadap ting-

kat ketangguhan petani dalam berusahatani.

Diketahui pengaruh pemberdayaan petani terhadap ke-

mandirian petani dan ketangguhannya berusahatani.

Diketahui pengaruh kedinamisan proses belajar ter-

hadap kemandirian petani dan ketangguhannya beru-

sahatani . Diketahui pengaruh kedinamisan berusahatani terha-

dap tingkat kemandirian petani, dan ketangguhannya

berusahatani.

Diketahui pengaruh kedinamisan kerjasama terhadap

tingkat kemandirian petani, dan ketangguhannya ber-

usahatani.

Diketahui pengaruh tingkat kemandirian petani ter-

hadap tingkat ketangguhan dalam berusahatani.

Diketahui pengaruh karakteristik pribadi dan karak-

teristik ekonomi petani, terhadap tingkat kemandi-

rian petani dan ketangguhannya berusahatani.

Diketahui fungsi-fungsi sistem penyuluhan pemba-

ngunan pertanian yang menunjang pemberdayaan peta-

ni ke arah kemandirian dan ketangguhannya berusa-

hatani, dalam menghadapi era globalisasi ekonomi.

Page 15: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

14

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengem-

bangan ilmu pengetahuan, dan para praktisi yang berkeci-

pung dalam pengembangan sumberdaya manusia di sektor per-

tanian. Lebih khusus diharapkan bermanfaat bagi :

(1) Perguruan Tinggi

(a) Memberi sumbangan teoritis berupa tambahan kha-

sanah keilmuan di bidang penyuluhan pembangunan.

(b) Sebagai bahan pembanding bagi pengembangan il-

mu pengetahuan, khususnya dalam mengembangkan

sumberdaya manusia petani selaku subyek dalam

pembangunan sektor pertanian.

(c) Mendorong peneliti lain untuk melakukan peneli-

tian serupa dalam lingkup sektor nonpertanian.

(2) Pemerintah dan Pihak terkait

(a) Sebagai bahan pertimbangan untuk penyesuaian

kebijakan dalam meningkatkan pelayanan, dan pe-

ngaturan untuk mengembangkan kualitas sumber-

daya manusia petani selaku subyek pembangunan

di sektor pertanian.

(b) Memberikan kejelasan kepada pihak-pihak yang

terkait untuk mengambil sikap serta menentukan

Page 16: Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani … · 2015-09-01 · GBHN 1993 mengisyaratkan tentang pentingnya pengem- ... Fungsi-fungsi ter- sebut menurut Havelock (1969)

15

pilihan, dan bertindak sesuai dengan kemampuan

yang dimilikinya, untuk berpartisipasi mengem-

bangkan kualitas sumberdaya manusia petani se-

laku subyek pembangunan di sektor pertanian,

sesuai tuntutan pembangunan.