Top Banner
PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN PEMBELAJARAN DI MT.s MUHAMMADIYAH PAMMASE KEC. BAJENG KAB. GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR BAETI NIM: 10519190513 PENDIDKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017 M / 1438 H i
91

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

Oct 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

1

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN PEMBELAJARAN DI MT.s MUHAMMADIYAH

PAMMASE KEC. BAJENG KAB. GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program

Studi Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh NUR BAETI

NIM: 10519190513

PENDIDKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017 M / 1438 H

i

Page 2: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

2

Page 3: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

3

Page 4: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

4

Page 5: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

5

Page 6: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

6

Page 7: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

7

Page 8: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

8

Page 9: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

9

ABSTRAK

NUR BAETI 10519190513. 2017. Peranan Guru PAI Dalam Mendesain Pembelajaran Di MTs. Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Skripsi . Dibimbing oleh Abd. Aziz Muslimin dan Ferdinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam mendesain pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. (2) Tahapan-tahapan guru Pendidikan Agama Islam dalam mendesain pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. (3) Faktor pendukung dan penghambat Guru Pendidikan Agama Islam dalam mendesain pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peranan guru PAI dalam mendesain pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase sangat menunjukkan perubahan yang sangat baik di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. (2) Tahapan-tahapan guru PAI dalam mendesain pembelajaran yaitu, pertama membuat program tahunan dengan menelaah kalender pendidikan, setelah itu dari prota yang telah dibuat kemudian dikembangkan lagi menjadi program semester, kemudian membuat silabus dengan mengacu pada program semester, begitupun RPP dibuat dengan mengacu pada silabus. Dan evaluasi dibuat mengacu pada materi pembelajaran.(3) Faktor pendukung guru PAI dalam mendesain pembelajaran yaitu tingkat pendidikan guru itu sendiri, kepribadian dan dedikasi, kemampuan mendesain, kurikulum yang berlaku, sarana dan prasarana yang memadai serta menjalankan kode etik yang berlaku. Adapun faktor penghambat penghambat guru dalam mendesain pembelajaran yaitu tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai, kurangya pemahaman tentang kurikulum yang berlaku serta tidak menjalankan kode etik yang berlaku.

Kata Kunci : Peranan Guru PAI , Desain Pembelajaran, MTs Muhammadiyah Pammase

ii

Page 10: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita

untuk urusan ini. Tidaklah akan selesai segala urusan dan usaha

seseorang kecuali mendapatkan petunjuk serta pertolongan dari Allah

SWT. Semoga keselamatan dan Kesejahteraan selalu dilimpahkan Allah

kepada Nabi Muhammad SAW, Rasul diakhir zaman yang telah

membimbing umatnya untuk menuju jalan yang benar.

Dengan izin-Mu ya Allah hamba-Mu mampu menyelesaikan skripsi

ini dengan tugas akhir dari serangkaian perkuliahan di Universitas

Muhammadiyah Makassar. Peneliti mengambil judul “ Peranan Guru

Pendidikan Agama Islam Dalam Mendesain Pembelajaran Di

MTs.Muhammadiyah Pammase Kec. Bajeng Kab. Gowa.”

Peneliti menyadari bahwa, skripsi ini tidak terselesaikan tanpa

ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti sampaikan

penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih kepada :

1. Teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Abd.Rajab dan Ibunda Nur

Lia yang telah mendidik, membesarkan serta mendoakan keberhasilan

peneliti setiap saat, serta Suami ku Muh.Yusuf serta seluruh keluarga

iii

Page 11: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

11

yang senantiasa membimbing dan mengarahkan ku, kasih sayang,

sumbangan moril dan materil. Semoga tercatat sebagai amal ibadah di

sisi Allah Swt.

2. Dr. H. Abd Rahman Rahim SE, MM, Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Drs. H Mawardi Pawangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Amirah Mawardi, S.Ag, M.SI, ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Dr.Abd. Aziz Muslimin,S.Ag,M.Pd.I,M.Pd pembimbing I dan Ferdinan,

S.Pd.I.,M.Pd.I selaku pembimbing II yang penuh dengan keikhlasan

dan kesabaran dalam meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, saran dan motivasi sejak penyusunan proposal sampai

penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam yang tidak

sempat peneliti ucapkan satu persatu yang telah mendidik, membekali

peneliti dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang tak ternilai

selama di bangku kuliah. Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan doa yang setulus-setulusnya yang dapat peneliti

berikan. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda

atas segala kebaikan Bapak dan Ibu.

iv

Page 12: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

12

7. Teman-teman seangkatan dan yang teristimewa kepada teman-teman

kelas D tahun 2013-2017 Prodi Pendidikan Agama Islam yang sudah

seperti saudara bahkan keluarga sendiri.

Selanjutnya kami memohon petunjuk demi penyempurnaan penelitian

ini melalui koreksi yang bersifat konstruktif. Semoga Allah SWT membalas

semua amal dan jasa baik kepada semua pihak dengan balasan yang

setimpal dan sebagai akhir penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan selalu mendapat ridho dari Allah

SWT. Amin

Makassar, 15 RabiulAwal 1439H 4 Desember 2017 M

Peneliti

Nur Baeti

v

Page 13: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

13

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 8

A. Peranan Guru Pendidikan Agama........................................ 8

1. Pengertian Guru ............................................................... 8

2. Kompetensi Guru ............................................................. 11

3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru PAI ........................... 16

B. Desain Pembelajaran ......................................................... 23

1. Pengertian Desain Pembelajaran ................................... 23

2. Tujuan Desain Pembelajaran .......................................... 25

3. Fungsi Desain Pembelajaran ......................................... 28

4. Komponen Desain Pembelajaran ................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 36

A. Jenis Penelitian .................................................................... 36

B. Lokasi dan Objek Penelitian ................................................. 37

C. Fokus Penelitian .................................................................. 37

D. Deskripsi fokus penelitian .................................................... 37

E. Sumber Data........................................................................ 38

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 39

H. Teknik Analisis Data ............................................................ 40

BAB VI HASIL PENELITIAN ............................................................... 42

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 42

vi

Page 14: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

14

B. Peranan Guru PAI dalam Mendesain Pembelajaran di

MTs Muhammadiyah Pammase Kec. Bajeng Kab. Gowa ... 47

C. Tahapan Guru PAI dalam Mendesain Pembelajaran di

MTs Muhammadiyah Pammase Kec Bajeng Kab. Gowa ... 51

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru PAI dalam

Mendesain Pembelajaran di MTs Muhammadiyah

Pammase Kec Bajeng Kab. Gowa ...................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 66

B. Saran ................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 68

vii

Page 15: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

15

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

1. Gambaran Tenaga Pendidik MTs Muhammadiyah Pammase 46

2. Gambaran Siswa MTs Muhammadiyah Pammase 47

3. Gambaran Fasilitas MTs Muhammadiyah Pammase 48

Page 16: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

16

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1 Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar 15

Struktur Organisasi MTs Muhammadiyah Pammase 53

Page 17: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya pembangunan potensi yang

diberikan Tuhan kepada manusia, seperti pengembangan pikiran,

penataan perilaku, pengaturan hubungan manusia dengan Tuhannya

manusia dengan manusia serta hubungannya dengan alam ini. Tujuannya

agar manusia mampu memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan

potensi-potensi yang ada pada dirinya dengan baik.

Hakikat pendidikan adalah suatu proses menumbuh kembangkan

eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata

kehidupan yang berdimensi local, nasional dan global.

Pendidikan pada intinya adalah upaya sadar yang diberikan oleh

pendidik dalam rangka membawa peserta didik kepada manusia ideal

yang dicita-citakan. Bentuk manusia ideal yang dicita-citakan itu

dirumuskan sendiri oleh suatu bangsa atau suatu komunitas. Bagi bangsa

Indonesia, manusia ideal yang ingin dibentuk tergambar dalam tujuan

pendidikan nasional yang tercantum pada Undang-undang No. 20 Tahun

2003 Pasal 2, yaitu:

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

1

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003), h. 6

Page 18: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

2

Dari rumusan tujuan di atas, kriteria manusia Indonesia yang ingin

diciptakan itu mencakup: Pertama, manusia religius, manusia yang patuh

dan taat menjalankan perintah agama. Kedua, manusia bermoral,

berakhlak mulia, memiliki komitmen yang kuat terhadap kehidupan

beretika. Ketiga, manusia pencari, penggali, pengamal ilmu pengetahuan,

dan pecinta ilmu. Kelima, manusia yang memiliki kecakapan, sebagai

perwujudan nyata dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam kehidupan

keseharian. Keenam, manusia yang kreatif. Ketujuh, manusia yang

memiliki kemandirian, dengan sikap hidup dinamis penuh percaya diri

serta memiliki semangat hidup yang dinamis. Kedelapan, kepedulian pada

masyarakat, bangsa, dan negara, berjiwa demokratis dan rasa tanggung

jawabnya yang tinggi untuk membawa bangsa Indonesia mencapai cita-

cita idealnya.2

Pendidikan dapat berlangsung dalam tiga dimensi yakni:

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam pelaksanaan

pendidikan ada beberapa komponen yang saling berhubungan antara lain,

kepala sekolah, guru, dan siswa. Kemampuan guru sangat mempengaruhi

kualitas siswa. Apabila guru mampu mengajar dan mendidik secara

profesional, maka siswa pun termotivasi dalam mengikuti materi pelajaran

dan patuh terhadap petunjuk yang diberikan guru.3

2Daulay Putra Haidar, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di

Indonesia ( Jakarta: Kencana, Cet. Ke- 1, 2004), h. 198-199

3Ihsan Fuad H. Dasar-dasar Kependidikan,Jakarta: PT. Rineka Cipta,Cet. Ke-1

1997) h. 67

Page 19: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

3

Berbicara tentang pendidikan, berarti juga berbicara tentang

proses pembelajaran, karena produk pendidikan itu sendiri pada dasarnya

merupakan hasil dari proses pembelajaran.

Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil

pembelajaran di Indonesia, baik oleh para ahli maupun praktisi

pendidikan.Namun kenyataannya, kita pantas prihatin bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Meskipun

banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, seperti faktor

lingkungan, sosial, budaya, fasilitas, dana dan sebagainya, pengajar dan

siswa masih merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan

kualitas hasil pembelajaran.

Hasil dari proses pembelajaran pada umumnya dipengaruhi oleh

variabel metode pembelajaran. Ada tiga variabel pembelajaran, yaitu

variabel kondisi pembelajaran, variabel metode, dan variabel hasil

pembelajaran. Variabel kondisi pembelajaran merupakan faktor yang

mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran.

Variabel metode berinteraksi dengan variabel kondisi pembelajaran, yang

terdiri dari tujuan pembelajaran, karakteristik bidang studi, kendala dan

karakteristik siswa. Sedangkan hasil pembelajaran bisa berupa hasil yang

diinginkan sebagaimana yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Hal

ini sering disebut perolehan hasil belajar.

Kondisi pembelajaran atau suasana pembelajaran yang

menyenangkan merupakan salah satu variable pembelajaran yang

Page 20: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

4

berhubungan dengan tenaga pengajar dan Peserta didik, sehingga

dengan demikian untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang

menyenangkan sangatlah dipengaruhi dengan dua komponen itu yakni

guru dan Siswa. Kedua komponen itu sangat urgen dan saling

mempengaruhi. Artinya kompetensi yang dimilki oleh guru dalam

mengolah pembelajaran tercermin dari kondisi siswa dalam proses

pembelajaran.

Kondisi pembelajaran yang baik dan menyenangkan sangat

tergantung pada seorang guru. Sehingga seorang guru harus mampu

mendesain dan menerapkannya kepada siswa ketika proses belajar

mengajar berlangsung. Namun kenyataanya yang di hadapi Madrasah

Tsanawiah Kec.Bajeng Kab.gowa masih bayak guru yang belum

maksimal menerapkan desain pembelajaran karna masih minimnya

pengetahuan tentang pengembangan desain pembelajaran yang efektif di

sebabkan karna kurangnya mengikuti pelatihan kegiatan guru. Oleh

karena itu masih perlu di tingkatkan peranan guru dalam mendesain

pembelajaran, terlihat para guru masih memiliki kemampuan yang kurang

menjadi seorang desainer pembelajaran. Hal ini tentu jadi pertimbangan

sekolah dalam memilih guru-guru yang memiliki peranan dalam

mengembangkan pembelajaran yang baik, yang diharapkan dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam menerima pembelajaran. Dan hal ini

tidak terlepas dari adanya peranan guru dalam mendesain pembelajaran.

Page 21: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

5

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti termotifasi untuk

melakukan suatu penelitian dengan mengangkat judul :

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pola pemikiran tersebut di atas, maka dapatlah

penulis merumuskan beberapa pokok masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam

mendesain pembelajaran di MTs Muhammadiyah Pammase

Kecamatan Bajeng Kab. Gowa ?

2. Bagaimana tahapan-tahapan guru Pendidikan Agama Islam dalam

mendesain pembelajaran di MTs Muhammadiyah Pammase

Kecamatan Bajeng Kab. Gowa ?

3. Faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat Guru

Pendidikan Agama Islam dalam mendesain pembelajaran di MTs

Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kab. Gowa ?

C. Tujuan Penelitian

Setelah menyimak rumusan masalah di atas, maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam

mendesain pembelajaran di MTs Muhammadiyah Pammase

Kecamtan Bajeng Kab. Gowa

Page 22: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

6

2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan guru Pendidikan Agama Islam

dalam mendesain pembelajaran di MTs Muhammadiyah Pammase

Kecamtan Bajeng Kab. Gowa

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Guru

Pendidikan Agama Islam dalam mendesain pembelajaran di MTs

Muhammadiyah Pammase Kecamtan Bajeng Kab. Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu

kegunaan ilmiah, kegunaan praktis, dan kegunaan institusional.

1. Kegunaan Ilmiah

Manfaat yang bersifat teoretik berkaitan dengan pengembangan

khasanah pengetahuan, khususnya bagi jurusan Pendidikan Agama

Islam. Manfaat yang bersifat teoretis tersebut berupa sumbangan hasil

penelitian, yaitu dapat menambah khasanah pengetahuan atau

mengembangkan wawasan terutama dalam hal urgensi pendidikan dalam

pembinaan remaja.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini berguna untuk memberikan motivasi atau dorongan

kepada para pendidik formal ataupun non formal agar terus

mengembangkan berbagai macam metode ataupun cara agar anak lebih

termotivasi dalam belajar.

Page 23: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

7

3. Kegunaan Institusional

Dari segi kegunaan institusional, diharapkan penelitian ini berguna

sebagai masukan untuk menerapkan kebijakan-kebijakan dan metode

dalam dunia pendidikan disekolah maupun masyarakat agar bisa

diterapkan demi meningkatkankan dan mewujudkan tujuan pendidikan

agama islam.

Page 24: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, peranan diartikan sebagai

pemain. Peran adalah orang yang menjadi atau melakukan sesuatu yang

khas, atau “perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di masyarakat”. Jika ditujukan pada hal yang bersifat

kolektif di dalam masyarakat, seperti himpunan, gerombolan, atau

organisasi, maka peranan berarti “perangkat tingkah yang diharapkan

dimiliki oleh organisasi yang berkedudukan di dalam sebuah masyarakat”.

Peranan (role) memiliki aspek dinamis dalam kedudukan (status)

seseorang. Peranan lebih banyak menunjuk satu fungsi, penyusaian diri

dan sebagai suatu proses. Menurut anton Moelyono (1949), peranan

adalah sesuatu yang dapat diharapkan akan mempengaruhi sesuatu yang

lain.4

1. Pengertian Guru

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, guru adalah orang yang

kerjanya mengajar.5 Seorang guru sehari-hari ia dikenal sebagai pengajar.

Di sisi lain guru diharapkan pula tampil sebagai pendidik. Bukan saja

terhadap peserta didik di kelas, namun juga sebagai pendidik di

4Sugiarto Erwin, op. cit., h. 16

5PoerdamintaW.J.S. , Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1984), h. 135

Page 25: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

9

masyarakat yang seyogyanya sebagai teladan yang harus dijunjung dan

ditiru oleh seluruh masyarakat.

Untuk memahami secara mendalam pengertian guru, maka dapat

dilihat dari berbagai sumber dalam memberikan definisi guru. Dalam

kamus bahasa Indonesia, Guru menurut bahasa adalah orang yang

kerjanya mengajar, Sedangkan menurut istilah guru berarti pendidik

profesional yang secara implisit harus merelakan dirinya dalam menerima

dan memiliki sebagian besar tanggung jawab pendidikan.6

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok setiap individu, maka dari itu sebagai orang tua harus memenuhi kebutuhan anaknya dalam memberikan pendidikan. Namun, hal ini tidak dapat diberikan secara sempurna dari orang tua. 7 Dengan menyerahkan anaknya ke sekolah, berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Hal ini menunjukkan bahwa tugas dan tanggung jawab orang tua telah diserahkan penuh kepada lembaga pendidikan dalam hal ini lingkungan sekolah yang ditangani langsung oleh tenaga guru. Seorang guru mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi psikomotor, kognitif, maupun potensi afektif dan potensi tersebut harus dikembangkan secara seimbang sampai ke tingkat setinggi mungkin menurut ajaran Islam.8

Mendefinisikan guru sebagai salah satu komponen manusiawi

dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha

pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang

pembangunan.9 Guru atau pendidik yang baik adalah guru yang mampu

6Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, Cet. VIII, 1985)

7 Bahri Syaiful h, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif;(Jakarta: PT.

Rineka Cipta, Cet. I, 2000)

8 Tafsir Ahmad, .Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, Cet. XIV, 2001)

9Ary H Gunawan, Administrasi Sekolah.(Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. I, 2001)

Page 26: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

10

melaksanakan inspiring teaching yaitu guru yang melalui kegiatan

mengajarnya mampu mengilhami murid-muridnya.10

Jika ditelaah defenisi tersebut di atas, secara tidak langsung dapat

dipahami bahwa guru dalam hal ini adalah salah satu anggota

masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dalam mewariskan ilmu

pengetahuan kepada anak didiknya.

Sehubungan dengan hal tersebut, guru adalah seorang anggota

masyarakat yang berkompeten dan memperoleh kepercayaan untuk

melaksanakan tugas mengajar/transfer nilai kepada murid. Guru adalah

suatu jabatan profesional yang dilaksanakan atas dasar kode etik profesi

dan guru adalah suatu kedudukan fungsional melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sebagai pengajar, pemimpin dan orang tua.11

Berdasarkan kenyataan, seorang guru juga adalah seorang

pendidik, maka seorang guru dapat menciptakan, memelihara dan

mempertahankan keseimbangan antara perkembangan psikologi anak

didiknya dengan kemampuan intelektualnya. Apabila guru mengajarkan

suatu mata pelajaran, ia tidak hanya mengutamakan mata pelajaran, akan

tetapi ia harus juga memperhatikan anak didik itu sendiri sebagai manusia

yang perlu dikembangkan pribadinya, dalam hal ini Sardiman A.M.,

mengatakan bahwa:

10

Buchari, Mochtar. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia Cet.

I(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya,cet.I ,2001 )

11Abdurrahman.H, Ilmu Pendidikan, Sebuah Pengantar dengan Pendekatan

Islami. (Cet.I; Jakarta: PT. Al-Qushwa, 2000), h. 135

Page 27: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

11

Guru tidak semata-mata sebagai pengantar yang „transfer of knowledge‟, tetapi juga sebagai pendidik yang „transfer of values‟ yang sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan tuntunan kepada siswa dalam belajar.12

Bertolak dari pengertian tadi, penulis dapat menyimpulkan

bahwasanya guru adalah manusia yang memiliki keahlian khusus dalam

mewariskan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dalam upaya

mengembangkan kemampuan serta kematangan untuk mencapai

kedewasaan dalam proses pembelajaran pada situasi tertentu dalam

rangka pencapaian tujuan yang diharapkan para siswa itu sendiri.

Dengan demikian dapat dipahami dengan jelas bahwa guru

adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar

yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia

yang potensial di bidang pembangunan. Sejalan dengan itu, guru

merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan yang harus berperan

aktif dan mendapatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional yang

mana pada sikap pribadi guru terdapat tanggung jawab untuk membawa

para siswanya ke arah kedewasaan atau ke taraf kematangan tertentu.

2. Kompetensi Guru

Dalam pembahasan mengenai pengertian guru dapat kita lihat

dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, bahwa guru adalah orang yang

kerjanya mengajar.13 Jika kita menelaah defenisi singkat di atas, secara

12

Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet.IV; Jakarta:

Rajawali Persm, 1992), h. 123

13

Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia (BalaiPustaka,1984),

h. 135.

Page 28: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

12

tidak langsung dapat dipahami bahwa guru dalam hal ini adalah salah

satu anggota masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dalam

mewariskan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya.

Sehubungan dengan hal tersebut, guru adalah seorang anggota

masyarakat yang berkompeten dan memperoleh kepercayaan untuk

melaksanakan tugas mengajar/transfer nilai kepada murid. Guru adalah

suatu jabatan profesional yang dilaksanakan atas dasar kode etik profesi

dan guru adalah suatu kedudukan fungsional melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sebagai pengajar, pemimpin dan orang tua.14

Berdasarkan kenyataan, seorang guru juga adalah seorang

pendidik, maka seorang guru dapat menciptakan, memelihara dan

mempertahankan keseimbangan antara perkembangan psikologi anak

didiknya dengan kemampuan intelektualnya.

Apabila guru mengajarkan suatu mata pelajaran, ia tidak hanya

mengutamakan mata pelajaran, akan tetapi ia harus juga memperhatikan

anak didik itu sendiri sebagai manusia yang perlu dikembangkan

pribadinya, mengatakan bahwa:

Guru tidak semata-mata sebagai pengantar yang „transfer of knowledge‟, tetapi juga sebagai pendidik yang „transfer of values‟ yang sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan tuntunan kepada siswa dalam belajar.15

14

H. Abdurrahman, op. cit., h. 135.

15Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet. IV; Jakarta:

Rajawali Persm 1992), h. 123.

Page 29: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

13

Bertolak dari pengertian tadi, penulis dapat menyimpulkan

bahwasanya guru adalah manusia yang memiliki keahlian khusus dalam

mewariskan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dalam upaya

mengembangkan kemampuan serta kematangan untuk mencapai

kedewasaan dalam proses pembelajaran pada situasi tertentu dalam

rangka pencapaian tujuan yang diharapkan para siswa itu sendiri.

Dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia, kata „kompetensi‟

berarti kecakapan.16 Sehingga kompetensi seorang guru diartikan sebagai

kecakapan atau kemampuan melaksanakan tugasnya sebagai tenaga

edukatif.

Sebelum menunaikan tugasnya sebagai tenaga pengajar

di suatu lembaga pendidikan guru hendaknya mempersiapkan

kemampuan tertentu yakni seperangkat kompetensi atau kemampuan

mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

Kompetensi guru dalam proses belajar mengajar pada

kenyataannya, terpadu dalam penampilan guru yang manunggal dan

terintegrasi, artinya pada saat mengajar mungkin saja guru harus

menampilkan sekian banyak peran sekaligus oleh karena setiap guru tidak

bisa terlepas atau terpisah dari kompetensinmya.

Mengenai kompetensi ini, dapat diklasifikasikan dalam berbagai

model yang kesemuanya merupakan kemampuan dasar bagi seorang

16

Marsam Leonardo D. Marsam, Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Surabaya:

Karya Utama, t.th.), h. 149.

Page 30: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

14

guru yang diungkapkan dalam buku Pengelolaan Pengajaran bahwa

kompetensi guru meliputi:

a. Penguasaan bahan

b. Pengelolaan program mengajar

c. Pengelolaan kelas

d. Penggunaan Media/sumber belajar

e. Pengembangan IBM-PBM

f. Penelitian prestasi murid/tepat

g. Fungsi bimbingan dan Penyuluhan.17

Untuk itu hendaknya dipahami benar bahwa terjadinya perilaku

belajar pada pihak peserta didik dan perilaku mengajar pada pihak guru

tidak berlangsung hanya dari satu arah, tetapi terjadi secara timbal balik di

mana kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu

kerangka dan dengan menggunakan cara dan kerangka berpikir yang

seyogyanya dipahami dan disepakati bersama. Tujuan interaksi

merupakan titik temu dan bersifat mengikat serta mengarahkan aktivitas

dari kedua belah pihak. Dengan demikian, kriteria keberhasilan dari

rangkaian keseluruhan tersebut hendaknya ditimbang atau dievaluasi

untuk melihat tercapai tidaknya tujuan. Tujuan yang segera dan terdekat

dari setiap aktivitas belajar mengajar harus dilihat pada ada tidaknya

perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi pada perilaku dan pribadi

peserta didik. Begitu pula seorang peserta didik dapat dikatakan

17

Lihat H. Abdurrahman, op. cit., h. 63-64.

Page 31: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

15

belajarnya berhasil kalau ia telah mengalami perubahan-perubahan

setelah menjalani proses belajar tersebut.

Secara skematis hubungan timbal-balik antara ketiga komponen

dasar itu dalam suatu aktivitas belajar mengajar elementer menurut Abin

Syamsuddin dapat digambarkan sebagai berikut:

GURU

RENCANA MENGAJAR EVALUASI SISWA BELAJAR TUJUAN

Gambar 1

Ket:Dikutip dari buku “Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar”.18

Dengan melihat skematis di atas, dapat dibuat suatu definisi

tentatif sebagai dasar pegangan dalam rangka memahami proses belajar

mengajar, yaitu: Belajar mengajar merupakan suatu interaksi antara

peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuan.

Proses interaksi belajar mengajar pada prinsipnya sangat

tergantung pada guru dan peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam

mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka di samping

18

A. Rabrani Rustan (Pendekatan dalam proses Belajar Mengajar),h. 4

Page 32: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

16

kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif.Demikian pula

dari peserta didik dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar.

Atas dasar analisis sepintas, dimensi kehidupan seorang guru

atau pihak pendidik tidak hanya mengarah keluar kepada masyarakat,

kepada siswa-siswanya melainkan juga ke dalam kepada dirinya sendiri.

Dalam melaksanakan tugas eebagai guru atau pendidik ia terus mengenal

dirinya, mengetahui seberapa jauhkah ia dapat dan telah mengemban

tugasnya. Ia harus terus-menerus meneliti, mengevaluasi serta

mengoreksi dirinya di samping mengembangkan dirinya secara teratur.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Islam

Tugas adalah kewajiban atau suatu pekerjaan yang harus di

kerjakan seseorang dalam pekerjaannya. Dapat diartikan pula tugas

adalah suatu pekerjaan yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk

dilakukan karena pekerjaan tersebut telah menjadi tanggung jawab

dirinya.

Tugas pendidik adalah mendidik dengan mengupayakan pengembangan seluruh potensi peserta didik, baik aspek koknitif, afektik maupun psikomotoriknya. Potensi peserta didik ini harus di kembangkan secara seimbang samapai ketingkat keilmuan tertinggi dan mengintegrasi dalam diri peserta didik. Upaya pengembangan potensi peserta didik tersebut dilakukan dengan penyucian jiwa-mental, penguatan metode berfikir, penyelesaian masalah kehidupan, mentranfer pengetahuan dan keterampilan melalui teknik mengajar, motifasi, memberi contoh, memuji dan mentradisikan keilmuan.19

19

Roqib, Moh, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Lkis, 2009), h. 50.

Page 33: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

17

Tugas pendidik dalam proses pembelajaran secara berurutan

adalah:

a. Menguasai mata pelajaran

b. Menggunakan metedo pembelajaran agar peserta didik mudah

mudah menerima dan memahami pelajaran

c.Melakukan evaluasi pendidikan yang di lakukan,dan

d.Menindak lanjuti hasil evaluasinya.20

Dalam undang-undang system Pendidikan Nasional (UUSPN)

pasal 27 ayat (3) dikemukakan bahwa guru adalah tenaga pendidik yang

khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Disamping itu, ia

mempunyai tugas yang lain yang bersifat pendukung, yaitu membimbing

dan mengolola administrasi sekolah. Tiga tugas ini mewujudkan tiga

layanan yang harus di berikan oleh guru kepada pelajar dan tiga peranan

yang harus dijalangkanya. Tiga layanan yang dimaksud iyalah;

a. Layanan instuksional

b. Layanan bantuan (bimbingan dan konselin) serta

c. Layanan administrasi.

Adapun 3 peranan guru ialah :

a. Sebagai pengajar

b. Sebagai pembimbing

c. Sebagai administrator kelas

20

Ibid h. 51.

Page 34: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

18

Sebagai pengajar guru mempunyai tugas menyelegarakan proses

belajar mengajar. Tugas yang mengisi porsi terbesar dari profesi keguruan

ini pada garis besarnya meliputi empat pokok, yaitu :

a. Menguasai bahan pengajaran

b. Merencanakan program belajar mengajar

c. Melaksanakan, memimpin, dan mengolola proses belajar

mengajar

d. Menilai kegiatan belajar mengajar sebagai pembimbing guru

mempunyai tugas member bimbingan kepada pelajar dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapinya, sebab proses

belajar pelajar berkaitan erat dengan berbagai masalah diluar

kelas yang sifatnya non akademis.

Tugas guru sebagai administrator, mencakup ketatalaksanaan

bidang,pengajaran dan mekanisme pengololaan tersebut untuk

melancarkan tugasnya, serta bertindak sesuai dengan etika jabatan. Di

samping memiliki tugas-tugas diatas,guru memiliki juga kewajiban yang

berhubungan juga dengan kedudukanya sebagai salah satu komponrn

tenaga kependidikan. Kewajiban yang dimaksud di kemukakan didalam

UUSPN Pasal 31 sebagai berikut:

a. Membina loyalitas pribadi dan peserta didik terhadap ideology

Negara pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

b. Menjunjung tinggi kebudayaan bangsa

Page 35: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

19

c. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan

pengabdian

d. Meningkatakan kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

pembangunan bangsa.

e. Menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

masyarakat, bangsa dan Negara.21

Tugas seorang guru adalah mendidik yang paling utama dari

sekian tugas guru adalah mengajar dan semua tugas yang berhubungan

dengan pencapaian tujuan pengajaran. Tugas guru dapat di rincikan

sebagai berikut :

a. Membuat persiapan mengajar

b. Mengajar

c. Mengevaluasi hasil pengajaran.

Setelah tugas ini jelas dan dilaksanakan dengan baik, barulah guru

dituntut melaksanakan tugas tugas pendidik yang lainya.22

Hujjatul islam, imam Al-Ghazali mengumukakan bahwa tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan, mensucikan, serta membawa hati manusia (peserta didik) untuk takarrub ila Allah (mendekatkan diri kepada Allah). Dalam pandangan islam, secara umum guru juga bertugas mendidik, yaitu mengupayakan seluruh potensi anak didik yang meliputi potensi

21

Departemen Agama RI,metologi pendidikan Agama islam, (Jakarta : 2001),h

2-4

22 Ahmad, Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam,(Bantuk : Pt Remaja Rosdakarya 2012),

h135-136

Page 36: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

20

kognitif, afektif, dan psikomotorik. 23 Tugas pendidik dalam pandangan islam secara umum adalah mendidik yaitu mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik baik potensi psikomotorik, kognitif, maupun efektif. 24

Ada pernyataan tentang tugas guru, yaitu :

a. Guru harus mengetahui karakter murid

b. Guru harus selalu berusaha meningkatkan keahlianya baik dalam

bidang yang diajarkanya maupun dengan cara mengajarkanya.

c. Guru harus mengamalkan ilmunya, jangan berbuat berlawanan

dengan ilmu yang di ajarkanya.

Ag. Soejono merinci tugas guru sebagai berikut:

a. Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak didik dengan

cara berbagai cara seperti observasi, dan wawancara

b. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang

baik dan menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak

berkembang.

c. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara

memperkenalkanya berbagai bidan keahlian, keterampilan, agar anak

didik memilihnya dengan tepat.

d. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah

perkembangan anak didik berjalan dengan baik.

23

Zainuddin, H.M, Pendidikan Islam dari Paradigm Klasik Hingga Kontenporer,

(Malang: UIN Malang Press, 2009), h.167

24 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam,( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2012),h. 126.

Page 37: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

21

e. Memberikan bimbingan dari penyeluhan takkala anak didik menemui

kesulitan dalam mengembangkan potensinya.

Dari berbagai penjelasan di atas mengenai tugas guru dalam

pendidikan agama islam secara singkat dapat disimpulkan bahwa tugas

guru dalam pendidikan agama islam adalah mendidik muridnya,dengan

cara mengajar, membimbing dan dengan cara lainnya, menuju

tercapainya perkembangan maksimal sesuai dengan nilai-nilai islam.

Tanggung jawab adalah suatu kondisi wajib menanggung segala

suatu kondisi wajib menanggung segala sesuatu sebagai akibat dari

keputusan yang di ambil atau tindakan yang dilakukan apabila terjadi

sesuatu yang di salahkan.25 Tanggung jawab juga dapat diartikan sebagai

suatu kesedian untuk melaksanakan dengan sebaik baiknya terhadap

tugas yang diamanatkan kepadanya dengan kesediaan menerima segala

konsekuensinya.26

Guru adalah pekerja propesional yang secara khusus dipersiapkan

untuk mendidik anak anak yang telah di amanatkan orang tua untuk

dapat mendidik anaknya di sekolah. Guru atau pendidik sebagai orang tua

kedua dan sekaligus penanggung jawab pendidikan anak didiknya setelah

kedua orang tua didalam keluarganya memiliki tanggung jawab

pendidikan yang baik kepada peserta didiknya. Dengan demikian apabila

orang tua menjadi penanggung jawab utama ketika anak anak berada di

25

Wiyani Ardi Novan & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam , ( Bandung : PT Remaja,

(Jogjakarta : Ar Ruzz Media 2012), h 97

26ibid

Page 38: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

22

luar sekolah,guru merupakan penanggung jawab utama anak-anak

melalui proses pendidikan formal anak yang berlangsung disekolah

karena tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari sebuah amanat

yang dikulkan di atas pundak para guru.27

Bagi guru pendidikan agama islam tugas dan tanggung jawabnya

sebagaimna dikemukakan diatas merupakan amanat yang di terima oleh

guru atas dasar pilihannya untuk memangku jabatan guru. Amanat

tersebut wajb dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Allah SWT

menjelaskan dalam (Al-Qur‟an surat An Nisa „.4 :58 )

Terjemahnya :

Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar Maha Melihat.28

Ayat tersebut di atas jika di kaitkan dengan tanggung jawab guru

adalah keyakinannya bahwa setiap tindakannya dalam melaksanakan

tugas dan kewajiban didasarkan atas pertimbangan profesional

(profesional judgement) secara tepat. Pekerjaan guru menuntut

kesungguhan dalam berbagai hal. Karenanya, posisi dan persyaratan

27

Ibid

28Al-qur’anul Karimdan Terjemahanya. (Toha Putra.2001)

Page 39: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

23

para”pekerja pendidikan”atau orang-orang yang disebut pendidik pendidik

karena pekerjaan ini patut mendapat perimbangan dan perhatian yang

sungguh-sungguh pula. Pertimbangan tersebut dimasudkan agar usaha

pendidikan tidak jatuh kepada orang-orang yang bukan ahlihnya, yang

dapat mengakibatkan bayak kerugian.

Tanggung jawab guru dalam pendidikan agama islam sebagaimana

dikemukakan diatas, tegasnya diwujudkan dalam upaya mengembangkan

mutu, kualitas dan tindak tanduknya.

B. Desain Pembelajaran

1. Pengertian Desain Pembelajaran

Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari kata design (Bahasa

Inggris) yang berarti perencanaan atau rancangan. 29 Adapula yang

mengartikan sebagai “persiapan” didalam ilmu manajemen pendidikan

atau ilmu administrasi pendidikan, perencanaan disebut dengan istilah

planning yaitu persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-

langkah penyelesaian satu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan

yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.30

Desain pembelajaran menurut istilah dapat didefenisikan sebagai :

29

Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta :

Kencana Prenada Media Group, 2008) h. 23

30Rohani Ahmad, Pengelolaan Pengajaran. (Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta,

2004) h. 56

Page 40: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

24

a. Suatu proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang

paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan

keterampilan pada diri pembelajar kearah yang dikehendaki.

b. Rencana tindakan yang terintegritas meliputi komponen tujuan,

metode dan penilaian untuk mememcah masalah atau memenuhi

kebutuhan.

c. Proses untuk merinci kondisi belajar, dengan tujuan macro untuk

menciptakan strategi dan produk dan tujuan mikro untuk

menghasilkan program pelajaran atau modul atau prosedur yang

terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut

didalamnya terdiri dari analisa, merancang, mengembangkan,

menerapakn dan menilai hasil belajar.

d. Suatu proses desain dan sistematis untuk menciptakan

pembelajaran yang lebih efektif dan efesien, serta membuat

kegiatan pembelajaran, teknologi informasi, sistematika analisis,

penelitian dalam bidang pendidikan dan metode-metode

manajemen.31

Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri

seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam

berpikir, bersikap dan berbuat. Pembelajaran merupakan proses transfer

ilmu yang melibatkan system dalam dunia pendidikan yaitu, guru/pendidik,

peserta didik, materi, alat dan tujuan. Dalam pembelajaran yang didesain

31 Prawiradilaga Salma Dewi, Prinsip Disain Pembelajaran Intructional Design

Principels. (Cet. 2, Jakarta : Kencana. 2008) h. 76

Page 41: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

25

atau direncanakan haruslah efektif dan efisien sehinggan tujuan

pembelajaran tercapai dan diterima baik oleh peserta didik sehingga

tujuan nasional pendidikan mampu dicapai dengan baik.

Dalam pembelajaran dan pendidikan seiring dengan

perkembangan pendidikan dan system pendidikan di Indonesia, seluruh

elemen masyarakat utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan

dituntut untuk lebih kreatif dan professional untuk mengembangkan

pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan

kebutuhan dan tantangan pendidikan.

Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab

tantangan-tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu,

maka muncullah cara atau metode yang disebut perencanaan dan desain

pembelajaran yang diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar

mengajr, dan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam.

2. Tujuan Desain Pembelajaran

Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam

memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam

melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pengajaran juga

dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran

berlangsung.

Tujuan desain pembelajaran adalah mencapai solusi terbaik dalam

memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi.

Page 42: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

26

Terdapat tujuh belas komponen dasar dalam perencanaan desain

pembelajaran, yaitu :

a. Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik

siswa atau peserta ajar)

b. Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik dipelajari? (strategi

pembelajaran)

c. Bagaiamanakan cara mengukur hasil pembelajaran yang telah

dicapai? (prosedur evaluasi)

d. Agar belajar dapat bermakna dan efektif.

e. Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar

f. Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar

g. Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan

h. Meningkatkan kemampuan pembelajaran

i. Menghasilkan sumber belajar.

j. Mengembangkan sistem belajar mengajar.

k. Mengembangkan organisasi menjadi organisasi belajar.

l. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

m. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi

setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan

n. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun

murid.

o. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap

saat diketahui ketetapan dan kelambatan kerja.

Page 43: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

27

p. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.

q. Menghemat waktu, tenaga, alat dan biaya.32

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar

pembelajarannya berhasil dengan optimal. Salah satu faktor yang bisa

membawa keberhasilan itu ialah guru tersebut senantiasa membuat

perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis besarnya, perencanaan

pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan

guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan

oleh Sagala bahwa: “Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan

prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga mengembangkan sikap yang

positif terhadap program pembelajaran, meneliti dan menemukan

pemecahan masalah pembelajaran.33

Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai

sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan

perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar

bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan

siswa sesuai yang diprogramkan”. Berdasarkan pendapat di atas, dapat

dikemukakan bahwa tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih

metoda mana yang sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah

dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap

pemilihan metoda berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana

32

Prawiradilaga Salma Dewi, Prinsip desain Pembelajaran instructional Design

Principels. (Cet. 2, Jakarta : Kencana. 2008) h. 34

33 Tadjab. Ilmu Jiwa Pendidikan. (Cet.I; Karya Abdi Tama,Surabaya.2000) h. 22

Page 44: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

28

yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Hal

ini juga sekaligus mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan

kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya.

Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan

dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembelajaran itu benar-

benar dapat mencapai tujuan sebagaiman yang tertuang dalam kurikulum.

3. Fungsi Desain Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran mempunyai beberapa fungsi di

antaranya sebagai berikut:

a. Fungsi kreatif

Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang

akan dapat memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan

berbagai kelemahan yang ada sehingga akan dapat meningkatkan dan

memperbaiki program.

b. Fungsi Inovatif

Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya

kelemahan dan kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika kita memahami proses

yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram

secara utuh.

c. Fungsi selektif

Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana

yang dianggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi

Page 45: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

29

selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang

dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

d. Fungsi Komunikatif

Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan

kepada setiap orang yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah,

bahkan pihak eksternal seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen

perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik

mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang

dilakukan.

e. Fungsi prediktif

Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat

menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan

sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya,

perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi,

dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.

f. Fungsi akurasi

Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur

setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran

tertentu, dapat menghitung jam pelajaran efektif.

g. Fungsi pencapaian tujuan

Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga

membentuk manusia yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam

aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap dan ketrampilan.

Page 46: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

30

Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat

dilakukan secara seimbang.

h. Fungsi kontrol

Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan

bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran.

Melalui perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran

telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat

memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program

pembelajaran selanjutnya.34

Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka secara hakiki tujuan dan

fungsi yang paling mendasar dari sebuah desain pembelajaran adalah

sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan

membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

4. Komponen Desain Pembelajaran

1. Program Tahunan

Munurut Mulyasa bahwa:

Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, program dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.35

34

M.J. Soeleman. Menjadi Guru-Suatu Pengantar Kepada dunia Guru. (Cet. 1;

Bandung: CV. Diponegoro. 2001) h.78

35 E. Mulyasa, op.cit. h.95.

Page 47: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

31

Jadi program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu

satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan.

Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang

ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan

alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan

struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai

oleh siswa

Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap

standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan setiap

kelas selama satu tahun. Adapun komponen prota sebagai berikut:

1) Identifikasi, seperti satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran.

2) Standart kompetensi. 3) Kompetensi dasar. 4) Alokasi waktu dan keterangan.36

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan

program tahunan adalah:

1) Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dalam kurikulum seperti yang telah ditetapkan.

2) Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester, seperti yang telah kita tetapkan dalam gambaran alokasi waktu efektif.

3) Memalui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanaan proses pembelajaran.

4) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif (perminggu). Hari-hari libur meliputi.37

36

A.H. Kahar Ustman dan Nadhirin op.cit. h.20.

37 Oemar Hamalik , op.cit. h. 215

Page 48: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

32

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata

pelajaran untuk setiap kelas, berisikan tentang garis-garis besar yang

hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh gru mata

pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan

dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran dimulai. Program tahunan

inilah yang nantinya merupakan pedoman bagi pengembangan program-

program berikutnya, seperti program semester, mingguan dan harian serta

pembuatan silabus dan sistem penilaian.

2. Program Semester Pembelajaran

Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar

mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester

tersebut. Program semester atau promes merupakan langkah dalam

menyampaikan materi kepada peserta didik, dengan program semester ini

akan rinci yang akan dilakukan guru dalam kelangsungan belajar

mengajar. Program semester juga dikatakan sebagai penjabaran dari

program tahunan. Program semester ini sudah menjadi tugas yang harus

dibuat oleh guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran selama

satu bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan membuat promes

diantaranya adalah:

1) Dengan melihat kemampuan masing-masing sekolah.

2) Perlu kerjasama antara guru mata pelajaran

Menurut Darwyn Syah bahwa:

Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang akan dilakukan dan ingin dicapai dalam semester tersebut. Program

Page 49: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

33

semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang akan disampaikan, waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan. Untuk membuat program semester harus memperhatikan kalender akademik. Pada kalender itu akan terlihat hari yang efektif dan harhari yang tidak efektif atau libur.38

Setelah melihat kalemder pendidikan atau kalender akademik kita

juga harus memperhatikan struktur program kurikulum yaitu berapa jam

pelajaran dalam seminggu. Adapun komponen penyusun program

semester antara lain:

1) Identitas, meliputi satuan pendidikan, matapelajaran,

kelas/semester, tahun pelajaran.

2) Format isian, meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan.

3. Pengertian Silabus

Silabus adalah garis besar, ringkasan atau pokok isi atau materi

pembelajaran. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu

kelompok pembelajaran yang dengan tema tertentu, yang mencakup

standar kompetensi, kompetensi dasar , materi pembelajaran,

indikator, penilaian alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan

oleh setiap satuan pendidikan.39

38

Darwyn Syah, op.cit.h. 50

39 http://dehasjsunda.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-promes-silabus-dan-

rpp.html

Page 50: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

34

4. Pengertian RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya merupakan

perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan

apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian,

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan uapaya untuk

memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran.

Menurut Abdul Majid bahwa :

Rencana pelaksanaan pembelajaran perlu dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran, yakni: kompetensi dasar materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik; materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik, sedngkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai.40

Menurut Lukmanul Hakim Pada hakikatnya yang perlu diperhatikan

dalam Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu sebagai berikut:

1) Identifikasi Kebutuhan. Identifikasi kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan oleh mereka sebagai bagaian dari kehidupannya dan mereka merasa memilikinya.

2) Identifikasi Kompetensi. Kompetensi merupakan suatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran, yang creativity intelegensi memiliki peran penting dan menentukan arah pembelajaran. Kompetensi yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap materi yang harus dipelajari, penetapan metode dan media pembelajaran, serta memberi petunjuk terhadap penilaian.

40

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar.

Kompetensi Guru. (Bandung: UPI Press,2011), h. 35.

Page 51: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

35

Pembentukan kompetensi melibatkan intelegensi question (IQ), emosional intelegensi (EI), (CI), yang secara keseluruhan harus bertujuan pada pembentukan spiritual intelegensi (SI).

3) Penyusunan program pembelajaran. Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek, yang mencangkup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Komponen program mencangkup kompetensi dasar, materi standar, metode dan tekhnik, media dan sumber belajar, waktu belajar dan daya dukung lainnya.41

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan suatu

perkiraan atau proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan

dilakukan baik guru maupun peserta didik. Dalam Rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) harus jelas kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh

peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari,

bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa

peserta didik telah menguasai atau memiliki kompetensi tertentu.

5. Evaluasi

Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat

penting.Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat

diamati dari penilaian hasil belajar. Seringkali penilaian dilakukan dengan

cara menjawab soal-soal objektif. Penilaian juga dapat dilakukan dengan

format non soal, yaitu dengan instrument pengamatan, wawancara,

kuesioner dan sebagainya.42

41

Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, ,

2009), h. 184-187

42http://akubelajarberkarya.blogspot.co.id/2015/05/esensi-desain-pembelajaran

Page 52: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian Field research (penelitian

lapangan) yakni penelitian yang dimana peneliti turun langsung kelokasi

untuk memperoleh data kongkrit dan akurat yang berhubungan langsung

dengan judul penelitian.

Adapun metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu :

Metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas social dan berbagai fenomena yang terjadi dimasyarakat yang menjadi subjek penelitian, sehingga tergambar cirri, karakter, sifat dan model dari fenomena tersebut.43

Suharsimi Arikunto mengungkapkan bahwa:

Penelitian kualitatif diskriptif tidak bermaksud untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang gejala atau keadaan variabel, dengan cara data yang diperoleh disajikan melalui ungkapan verbal yang dapat menggambarkan sebagaimana kondisi yang sebenarnya.44

Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang penekanan

analisisnya pada proses penyimpulan induktif serta pada analisis terhadap

dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan

43

Sanjaya Wina, Penelitian Pendidikan. (Bandung. Kencana Prenada Media Group, 3013) h. 47

44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), h. 291.

Page 53: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

37

logika ilmiah.45 Penelitian kualitatif deskriptif dalam penelitian ini, bertujuan

memberikan gambaran tentang Peranan guru Pendidikan Agama Islam

dalam Mendesain pembelajaran di MTs Muhammadiyah Pammase

Kecamatan Bajeng Kab.Gowa.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian adalah di MTs Muhammadiyah Pammase

Kecamatan Bajeng Kab.Gowa dan objek penelitian adalah seluruh guru

dan siswa MTs Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kab.Gowa.

C. Fokus Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis hasil penelitian,

maka penelitian ini difokuskan pada 1. Peranan guru Pendidikan Agama

Islam, dan 2. Mendesain pembelajaran.

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Untuk memberikan pemahaman lebih jauh dan secara

komprehensif tentang judul skripsi ini maka penulis memberikan uraian

secara operasional yang mengacu pada item penelitian sebagai berikut;

1. Peranan guru Pendidikan Agama Islam,tingkah laku atau tindakan

yang dimiliki seorang guru dalam memberikan pengetahuan

kepada anak didiknya disekolah dalam hal ini guru Pendidikan

Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng

Kab.Gowa.

45

Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 3.

Page 54: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

38

2. Mendesain Pembelajaran adalah kesanggupan guru dalam

menyampaikan Administrasi pembelajaran dalam hal Prota,

Promes, Silabus, RPP, sesuatu yang wajib dimiliki oleh seorang

guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran agar guru

memiliki persiapan sebelum melaksanakan proses pembelajaran

didalam kelas.

Dari uraian diatas maka dapat diartikan secara umum bahwa

penelitian ini akan meneliti tentang peran seorang guru yang mengajarkan

sebuah cabang ilmu pengetahuan yaitu Pendidikan Agama Islam dengan

membuat desain atau pola yang bisa membuat proses pembelajaran lebih

terarah sehingga menimbulkan perubahan yang lebih baik bagi siswa.

E. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan dua sumber yakni sumber data primer dan sumber data sekunder.

Peneliti uraikan yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

informan atau hasil pengamatan langsung dari perilaku/peristiwa yang

berkaitan dengan variabel penelitian. Informan adalah orang yang

dianggap mengetahui permasalahan yang akan diteliti dan bersedia

memberikan informasi yang dibutuhkan.

Adapun yang akan dijadikan informan dalam penelitian ini adalah

Guru Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Pammase

Page 55: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

39

Kecamatan Bajeng Kab.Gowa, sebagai sumber utama dalam proses

pengumpulan data di lapangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung terkait

dengan variabel penelitian, namun sangat dibutuhkan sebagai alat bantu

dalam menganilisis data. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian

ini, sebagai berikut:

Mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen, seperti dokumen

tentang keadaan tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik

MTs Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kab.Gowa. Begitupun

dokumentasi buku-buku yang relevan sebagai landasan teori.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan dengan masalah yang

dibahas ini, maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara

mengamati dan mengadakan komunikasi secara langsung dengan

sumber informasi (informan) tentang kondisi lokasi penelitian.46

Dalam hal ini peneliti berkomunikasi dengan pendidik dan siswa.

Melakukan pengamatan lansung dilokasi penelitian kemudian mencatat

semua yang berkaitan dengan keadan umum lokasi penelitian yaitu MTs

Muhammadiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kab. Gowa

46

Sanjaya Wina. Op.cit. h.270

Page 56: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

40

2. Wawancara

Wawancara yaitu teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara

melakukan Tanya jawab atau percakapan dengan para responden untuk

memperoleh data, baik dengan menggunakan daftar pertanyaan ataupun

percakapan bebas yang berhubungan dengan permasalahan yang telah

dirumuskan sebelumnya.

Sebagaimana menurut Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani bahwa,

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga biasa di konstruksikan makna

dalam satu topik.47

3. Dokumentasi

Dokumentasi dapat dilakukan dengan mencari data mengenai hal-

hal yang berupa catatan, buku-buku, agenda dan sebagainya.48Cara ini

digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan dan jumlah siswa

maupun guru di sekolah.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapt dipahami bahwa metode

dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data

yang berhubungan dengan permasalahan melalui melalui dokumen-

dokumen tertulis maupun arsip.

G. Teknik Analisis Data

47

Afifuddin dan Saebani Ahmad Beni, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Cet. 7,

Bandung. Pustaka Setia, 2009) h. 264

48 Sanjaya Wina, Op. Cit, h. 74

Page 57: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

41

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat

ditafsirkan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data

yang tersedia dari berbagai sumber yaitu, berupa hasil wawancara, hasil

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan serta

dokumen resmi dan sebagainya.49

Dalam menganalisis data-data yang ada, penulis menggunakan

metode deskriptif analisis yaitu, sesuai metode analisis data yang

menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana

adanya.

49

MoeloengLexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung. Remaja Rosda

Karya, 1999) h. 190

Page 58: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran MTs. Muhammadiyah pammase Kec.Bajeng Kab.Gowa

1. Sejarah singkat dan perkembanganya

Keputusan Menteri Agama No. 369 tahun 1993 tentang madrasah

Tsanawiyah yang selanjutnya dalam keputusan ini disebut MTs Adalah

sekolah Lanjutan Tingkat pertama yang berdiri khas Agama Islam

menyelenggarakan program tiga tahun setelah Madrasah ibtidaiyah atau

Sekolah Dasar. Selanjutnya dalam keputusan tersebut menyatakan

bahwa penyelenggaraan administrasi pendidikan meliputi administrasi

keuangan, ketenagaan, kesiswaan, perlengkapan, kurikulum dan

perpustakaan.50

Madrasah Tsanawiyah Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

adalah salah satu institusi pendidikan dasar berbasis Islam.

Madrasah Tsanawiyah Pammase Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

didirikan pada tahun 1985 keberadaan madrasah ini telah memberikan

kontribusi yang besar dalam meningkatkan kecerdasan bangsa.

2. Profil sekolah

Nama sekolah: MT.s Muhammadiyah pammase

Nomor statisti sekolah :-

Berdiri tahun : 1985

Alamat : Pammase

50

Sumber data Tata Usaha MTs Muhammadiyah Pammase

Page 59: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

43

Telepon : -

Profensi : Sulawesi selatan

Kecamatan : Bajeng

Desa / Kelurahan : Tangkebajeng

Kabupaten : Gowa

Kode pos : 99512

Daerah : pedesaan

Status sekolah : Swasta

Kegiatan belajar mengajar : pagi51

3. Visi dan Misi Sekolah

Visi

“Terwujudnya Generasi Muda Islam Unggulan yang Cerdas,

Terampil, Berakhlak Mulia Dan Berguna Bagi Masyarakat Dan

Agama”

Misi

“Menanamkan dan Mengembangkan Kualitas Kepribadian Agar

Mampu Menjadi Penerus dan Penerima Tongkat Stafel

Kepemimpinan Bangsa Dan Agama di masa Depan”52

51

Sumber data Tata Usaha MTs Muhammadiyah Pammase

52 Sumber data Tata Usaha MTs Muhammadiyah Pammase

Page 60: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

44

4. Keadaan pendidik

Jumlah guru yang mengajar di MT.s Muhammadiyah Pammase

kec.Bajeng Kab.Gowa berjumlah 11 orang,lebih jelasnya dapat di lihat

pada table berikut :

Tabel 1.

Keadaan tenaga pendidik MT.s Muhammadiyah Pammase Tahun ajaran

2017/201853

No Nama Mapel yang di ajarkan

Jenis Kelamin

1 Drs.M.Hidayat TIK, AIK L

2 Drs.M.Jafar.H PENJASKES L

3 Syamsuddin Z,S.Pd.I SKI L

4 Jamaluddin.S.Ag FIQIH L

5 Enggar Doni,K.St IPA L

6 Rasidah.N. S.Pd.I,Ma PKN P

7 Rosnawati MAT P

8 Parida.S.Ag.Ma TIK P

9 Hardiana, S.Ag AKIDAH AKHLAK P

10 Sitti Nurmin.S.Pd BI/BD P

11 Arnida,S.Pd.I B.ING

P

53 Sumber : Dokumentasi Kantor Tata Usaha MT.s Muhammadiyah Pammase

2017

Page 61: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

45

5. Keadaan Siswa

Tabel 2

Keadaan Peserta Didik MT.s Muhammadiyah Pammase

Kec.Bajeng Kab.gowa54

No Tingkatan Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Kelas VII 15 30 45

2 Kelas VIII 19 31 50

3 Kelas IX 20 29 49

Jumlah 54 90 144

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang memedai sangat di butuhkan pada

suatu lembaga pendidikan, karena tanpa sarana dan prasarana yang

memadai proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan lancar,

sebagai penunjang pencapaian tujuan pembelajaran ysng efektif dan

efesien. Untuk lebih jelasnya keadaan sarana dan prasarana MT.s

Muhammadiyah Pammase dapat dilihat pada table berikut:

54

Sumber: Dokumentasi Kantor Tata Usaha MT.s Muhammadyah pammase (8 November 2017 )

Page 62: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

46

Tabel 3

Keadaan sarana dan prasarana MT.s Muhammadyah Pammase

Tahun Ajaran 2017/201855

No RUANG JUMLAH LUAS (m2) KETERANAGAN

1 Kepala sekolah 1 12 Baik

2 Wakasek 1 36 Baik

3 Dewan Guru 1 75 Baik

4 Guru BK 1 12 Baik

5 Ruang Belajar 1 891 Baik

6 Perputakaan 1 81 Baik

7 Mushallah 1 81 Baik

8 Tata Usaha 1 70 Baik

7. Struktur Organisasi

Dengan adanya struktur organisasi MT.s Muhammadiyah

Pammase maka seluruh jajaran yang bertugas dalam lembaga tersebut

akan tergambar adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung

jawab masing-masing terhadap kelancaran jalanya organisasi dalam

dalam suatu lembaga pendidikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar bagian struktur organisasi berikut :

55 Sumber: Dokumentasi Kantor Tata Usaha MT.s Muhammadyah pammase (8

November 2017)

Page 63: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

47

Gambar 2

. Struktur Organisasi MT.s Muhammadiyah Pammase 56

5. -----------

B. Peranan Guru PAI dalam mendesain pembelajaran di MTs.

Muhammadiyah Pammase kec. Bajeng kab. Gowa

Pada proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar tidak

bisa lepas dari keberadaan guru. Guru memiliki peran yang paling aktif

dalam pelaksanaan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan yang

56

Sumber: Dokumentasi Kantor Tata Usaha MT.s Muhammadiyah Pammase 8

November 2017

Ketua Komite H.mansyur saleh

Kepala Sekolah Drs.M,Hidayat

Kord. Tata Usaha

Sitti nurmin s.pd

W A K A S E K

Wakasek Kurikulum

Arnida.S.Pd

Wakasek Sarana&Prasarana

Syamsuddin S.Ag Wakasek Humas

A.Patimah, S.Pd

Wali

kelas

Wali

Kelas

VV

Wali

kelas

Guru MAPEL Ka.Perpus

SISWA

Wakasek Kesiswaan

Drs.M,Jafar

Tenaga

pendidik

lainnya

Page 64: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

48

hendak dicapai. Guru memiliki banyak kewajiban dalam pembelajaran dari

mulai perencanaan pembelajaran, mendesain pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran, hingga melakukan evaluasi

pembelajaran yang telah dilakukan.

Berdasarkan wawancara dengan Drs. M. Hidayat menyatakan

bahwa:

Peranan guru PAI dalam mendesain pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase ini sangat menunjukkan perubahan yang sangat baik di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Dimana dalam mendesain pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru agama Islam yang ada di sekolah mulai mengalami banyak peningkatan yang terlihat dari hasil belajar siswa dimana siswa makin menunjukkan prestasi dalam bidang pendidikan agama Islam. Desain pembelajaran yang dilakukan oleh guru agama Islam ini pun tidak lepas dari isi kurikulum yang berlaku.57

Menurut Hardiana bahwa:

Peranan guru PAI dalam mendesain pembelajaran yang dimaksud adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Sangat penting bagi guru melakukan desain pembelajaran agar dalam mendesain pembelajaran memiliki banyak manfaat bagi guru dan siswa itu sendiri, dimana dalam melakukan proses belajar mengajar menjadi lebih efesien, terarah, dan juga guru yang bersangkutan akan lebih menguasai bahan ajar yang akan di sampaikan kepada siswanya, dan mengetahui apa-apa saja landasan dari pendidikan itu sendiri. Jadi peranan mendesain pembelajaran yang dilakukan guru sangat memiliki peran yang penting dimana desain pembelajaran di jadikan sebagai alat yang dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif.58

57

Drs. M. Hidayat, wawancara, Tgl 13 November 2017 ( Kepala Sekolah MTs

Muhammadiyah Pammase)

58Hardiana, wawancara, Tgl 14 November 2017 ( Guru PAI )

Page 65: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

49

Menurut Syamsuddin S.Pd.I bahwa :

Desain pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI di sekolah ini telah menunjukkan keberhasilan sebagai salah satu alat pendidikan yang membantu guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik yang professional. Dalam desain pembelajaran guru terlibat penting dalam penyusunan bahan ajar yang akan di ajarkan kepada siswa. Saat ini pun sudah terlihat beberapa berubahan dalam proses pembelajaran semenjak guru mendesain pembelajaran, antara lain guru tidak perlu lagi pusing memilih apa yang akan di ajarkan di dalam kelas saat dia mengajar karena semua bahan ajarnya sudah ada di dalam desain pembelajaran yang mereka buat, mempermudah guru dalam proses penyusunan bahan ajar, serta siswa juga lebih cepat mengerti akan apa yang di ajarkan oleh guru PAI sebab pembelajaran yang di ajarkan guru sudah tersusun rapi sesuai dengan desain pembelajaran yang di buat.59

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat dipahami

dengan jelas bahwa tanpa desain pembelajaran yang sebaik-baiknya

tentulah tujuan yang ingin di capai dalam pengololaan kegiatan belajar

megajar tidak dapat tercapai dengan baik.

Sebelum pembuatan desain pembelajaran, sebaiknya guru

terlebih dahulu mengumukakan beberapa pertanyaan pada dirinya sendiri

antara lain:

a. Pelajaran apa yang akan diberikan.

b. Apa tujuan yang ingin di capai pada pembelajan tersebut.

c. Bagaimana menyampaikan dan menyajikan bahan pelajaran dari

awal sampai akhir

59

Syamsuddin.S.Pd, wawancara,Tgl 16 November 2017 ( Guru PAI )

Page 66: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

50

d. Bagaimana mengaktifkan siswa untuk mengikuti proses belajar

mengajar, media pelajaran apa yang cocok dan bagaimna

menggunakannya.

e. Bagaimana mengolola kelas agar semua siswa ikut terlihat dalam

kegiatan belajar mengajar, bagaimana menilai hasil dan proses

kegiatan tersebut dan lain-lain pertanyaan yang dapat di kemukakan

sehubungan dengan tugas pembelajarn.

Apabila pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas telah mendapat

jawaban, maka peranan seorang guru dalam mendesain pembelajaran

hendaknya melibatkan beberapa aspek yaitu:

a. Persiapan terhadap situasi umum.

b. Persiapan terhadap siswa yang akan dihadapi.

c. Persiapan dalam tujuan pelajaran.

d. Persiapan dalam bahan atau materi yang hendak di sajikan.

e. Persiapan tentang bentuk dan materi mengajar.

f. Persiapan tentang alat-alat peraga pembelajaran yang hendak

dicapai.

g. Persiapan dalam hal jenis dan teknik evaluasi.

Jelaslah bahwa analisis pengajaran berdasarkan desain

pembelajaran berorientasi kepada pencapaian tujuan.Dengan demikian,

tujuan merupakan yang dilaksanakan.

Pemahaman tentang hal-hal tersebut di atas sangat besar

manfaatnya dalam rangka mendesain dan mengembangkanya.Desain

Page 67: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

51

pembelajaran dapat diterapkan untuk jangka pendek dan jangka

panjang.Desain untuk jangka pendek berhubungan dengan persiapan

mengajar. Sedangkan untuk jangka panjang berhubungan dengan

sejumlah topic atau bahan pelajaran yang akan di sajikan dalam jangka

waktu yang lebih lama. Ini lebih kompleks dan berfariasi dan biasanya

dibuat oleh tim atau panitia khusus.

C. Tahapan-Tahapan Guru Pendidikan Agama Islam dalam

mendesain pembelajaran di MT.s Muhammadiyah pammase

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Sebelum pembuatan desain pembelajaran, ada beberapa

tahapan-tahapan yang harus dipenuhi guru dalam mendesain

pembelajaran di MTs Muhammadiyah pammase Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa.

Menurut Jamaluddin, S.Pd.I bahwa:

Dalam membuat desain pembelajaran seperti penyusunan program tahunan ada beberapa langkah yang perlu untuk di perhatikan yaitu menelaah kalender pendidikan, menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu), menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran60

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa dalam penyusunan

program tahunan ada beberapa langkah yang perlu untuk di perhatikan

yaitu :

60

Jamaluddin.S.Pd.I, wawancara, Tgl 18 November 2017 ( Guru PAI )

Page 68: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

52

a. Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah

berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

b. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu

efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur

meliputi : jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagaman, hari libur umum termasuk hari-hari

besar nasional, dan hari libur khusus.

c. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam

satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang tersedia.

d. Medistribusikan olokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata

pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif,

sesuai ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya

materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta

review materi.

Sedangkan menurut Hardiana bahwa :

Dalam penyusunan program semester ada beberapa langkah yang perlu untuk di perhatikan yaitu memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program Semester, menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaran. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada kolom minggu dan bulan. Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang membutuhkan penjelasan.61

.

61

Hardiana wawancara pada tgl 21 November 2017 ( Guru PAI )

Page 69: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

53

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa dalam

penyusunan program semester ada beberapa langkah yang perlu untuk

di perhatikan yaitu

a. Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format

Program Semester, menentukan jumlah jam pada setiap kolom

minggu dan jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaran.

b. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub

topik pada kolom minggu dan bulan.

c. Membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian

yang membutuhkan penjelasan.

Dalam penyusunan silabus Syamsuddin.S.Pd mengatakan bahwa

:

Dalam penyusunan silabus ada beberapa langkah yang perlu untuk di

perhatikan yaitu Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran. Mengembangkan

kegiatan pembelajaran. Merumuskan indikator pencapaian

kompetensi. Penentuan jenis penilaian. Menentukan alokasi waktu.

Menentukan sumber belajar.62

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa dalam penyusunan

silabus ada beberapa langkah yang perlu untuk di perhatikan yaitu :

1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi,

dengan memperhatikan hal-hal berikut :

62

Syamsuddin wawancara pada tgl 21 November 2017 ( Guru PAI )

Page 70: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

54

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau

tingkat kesulitan materi

b. Tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi

c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar

dalam mata pelajaran

d. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar

antar mata pelajaran.

2. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang

pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan :

a. Potensi peserta didik

b. Relevansi dengan karakteristik daerah

c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan

spritual peserta didik

d. Kebermanfaatan bagi peserta didik

e. Struktur keilmuan

f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran

g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan

lingkungan

h. Alokasi waktu.

3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut.

Page 71: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

55

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan

kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat

melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai

kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan

hierarki konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal

mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan

pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa

dan materi

4. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,

mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan

dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat

diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat

penilaian.

5. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan indikator. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu

berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti

proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang

terhadap kelompoknya. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan

pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan

Page 72: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

56

baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,

maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa

informasi yang dibutuhkan.

6. Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan

pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per

minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,

keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan

kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus

merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi

dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak

dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan

budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Adapun tahapan mendesain RPP, Jamaluddin, S.Pd.I

menjelaskan bahwa :

Dalam penyusunan program semester ada beberapa langkah yang perlu untuk di perhatikan yaitu : Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: Satuan Pendidikan, Kelas/Semester, Mata Pelajaran/Tema Pelajaran, Alokasi Waktu, Jumlah Pertemuan. Menuliskan Standar Kompetensi. Menuliskan Kompetensi Dasar. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Menuliskan Materi Ajar. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. Merumuskan kegiatan

Page 73: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

57

pembelajaran. Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar. Penilaian Hasil Belajar.63

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa dalam penyusunan RPP

ada beberapa langkah yang perlu untuk di perhatikan yaitu:

1. Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: Satuan

Pendidikan,Kelas/Semester, Mata Pelajaran/Tema Pelajaran, Alokasi

Waktu, Jumlah Pertemuan.

2. Menuliskan Standar Kompetensi

3. Menuliskan Kompetensi Dasar

4. Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi.

5. Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran

menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai

oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6. Menuliskan Materi Ajar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip,

dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai

dengan rumusanindikator pencapaian kompetensi.

7. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan

metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta

didik serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang

hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

63

Jamaluddin wawancara pada tgl 21 November 2017 ( Guru PAI )

Page 74: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

58

8. Merumuskan kegiatan pembelajaran. Perumusan kegiatan

pembelajaran terdiri dari : Kegiatan pendahuluan,Kegiatan inti dan

Kegiatan akhir

9. Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar

10. Penilaian Hasil Belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan

hasil belajar di sesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi

dan mengacu kepada standar penilaian.

Adapun prosedur penilaian dan evaluasi, Jamaluddin, S.Pd.I

menjelaskan bahwa :

Dalam menyusun prosedur penilaian dan evaluasi langkah-langkah yang dilakukan oleh guru yaitu : Mengkaji materi pembelajaran, Memilih teknik penilaian, Perumusan kisi – kisi, Penulisan butir soal, Penimbangan/ Reviewe, Perbaikan. Uji-coba dan penggandaan. Diuji (diteskan). Pemberian Skor. Dan Putusan.64

Berdasarkan penjelasan diatas menunjukkan bahwa langkah-

langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan Prosedur penilaian

dan evaluasi proses dan hasil sebagai berikut:

a. Mengkaji Materi Pembelajaran

Tahap pertama yang harus dilakukan guru sebagai penilai adalah

mempelajari dan mengkaji materi pembelajaran dari satu atau lebih

kompetensi dasar. Kajian materi ini dapat dilakukan melalui beberapa

referensi untuk memperoleh bahan secara komprehensif dari beragam

sumber dengan bertolak pada kompetensi yang diharapkan.

64 Jamaluddin wawancara pada tgl 21 November 2017 ( Guru PAI)

Page 75: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

59

b. Memilih Teknik Penilaian

Tahap kedua memilih atau menentukan teknik penilaian sesuai

dengan kebutuhan pengukuran. Secara garis besar, teknik penilaian dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu penilaian melalui tes dan non tes. Sekolah

biasanya para guru banyak menggunakan teknik pertama, yaitu dengan

tes. Dalam menentukan keakuratan perlu dipertimbangkan proporsi

kemampuan yang diukur, tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir

soal. Pemberian nilai dengan cara tes lebih mudah dibandingkan dengan

non tes.

c. Perumusan Kisi – Kisi

Tahap ketiga merumuskan dan membuat matrik kisi-kisi sesuai

dengan teknik penilaian yang telah ditentukan. Kisi-kisi merupakan

deskripsi mengenai informasi dan ruang lingkup dari materi pembelajaran

yang digunakan sebagai pedoman untuk menulis soal atau matriks soal

menjadi tes. Pembuatan kisi-kisi memiliki tujuan untuk menentukan ruang

lingkup dalam menulis soal agar menghasilkan perangkat tes yang sesuai

dengan indikator.

d. Penulisan Butir Soal

Tahap keempat, menulis dan membuat butir-butir soal yang sesuai

dengan kisi-kisi dan bentuk soal yang telah ditentukan. Bila menggunakan

teknik non tes, maka diperlukan untuk membuat pedoman pengisian

instrumen. Misalnya untuk observasi atau wawancara.

Page 76: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

60

e. Penimbangan/Reviewe

Dalam tahap ini, butir soal dan atau pedoman yang telah disusun,

ditimbang secara rasional (analisis rasional oleh); dibaca, ditelaah dan

dikaji kembali butir-butir soal dan atau pedoman yang dibuat telah

memenuhi persyaratan.

f. Perbaikan

Pedoman diperbaiki sesuai dengan hasil penimbangan, bagian-

bagian mana yang perlu dikurangi atau ditambah kalimat atau kata-

katanya perbaikan inipun biasanya didasarkan kepada pemikiran peserta

didik untuk memahami isi dari kalimat yang diberikan, hal ini mengandung

arti bahwa kalimat yang disusun hendaknya mudah di pahami oleh para

peserta didik .

g. Uji-coba dan Penggandaan.

Uji-coba terhadap tes/soal yang dibuat adalah untuk menentukan

apakah butir soal yang dibuat telah memenuhi kriteria yang dituntut,

sudahkah mempunyai tingkat ketetapan, ketepatan, tingkat kesukaran dan

daya pembeda yang memadai. Untuk bentuk tes kriterianya dituntut

adalah tingkat ketepatan (validitas) dan ketetapan (reliabilitas) sehingga

diperoleh perangkat alat tes ataupun non tes yang baku (standar)

h. Diuji (diteskan)

Setelah diperoleh perangkat alat tes ataupun non tes yang

memenuhi persyaratan sudah barang tentu perangkat alat ini

diorganisasikan, disusun berdasarkan pada bentuk-bentuk atau model-

Page 77: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

61

model soal bagi perangkat tes, dan untuk perangkat non tes.Setelah

perangkat tes maupun non tes digandakan kemudian siap untuk diujikan.

i. Pemberian Skor

Lembar jawaban peserta didik dikumpulkan dan disusun

berdasarkan nomer induk peserta didik untuk memudahkan dalam

memasukkan skor peserta didik. Kemudian dilakukan pemberian skor

sesuai dengan kunci jawaban, sehingga diperoleh skor setiap peserta

didik. Untuk bentuk soal objektif diberi skor 1 jika benar dan 0 jika salah,

sedangkan skor bentuk essay bergantung kepada tingkat kesulitan soal.

Berdasarkan hasil tes akan diketahui skor masing-masing peserta atau

skor siswa.

j. Putusan.

Setelah pengolahan data skor hasil tes sampai pada menafsirkan,

guru/skolah atau team penilai ujian memperoleh putusan akhir dari

kegiatan penilaian. Putusan yang diambil diharapkan obyektif sesuai

dengan aturan atau kriteria yang telah ditentukan. Putusan tersebut

tuntas-tidak tuntas, naik kelas-tidak naik kelas dan lulus-tidak lulus.

Dari hasil diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam membuat

desain pembelajaran mengikuti petunjuk-petunjuk atau prosedur yang ada

sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mengelola proses belajar

mengajar karena sebelumnya kami telah menyiapkan bahan-bahan yang

perlu. Adapun tahapan-tahapan dalam mendesain pembelajaran yaitu,

pertama membuat program tahunan dengan menelaah kalender

Page 78: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

62

pendidikan, setelah itu dari prota yang telah dibuat kemudian

dikembangkan lagi menjadi program semester, kemudian membuat

silabus dengan mengacu pada program semester, dan RPP dibuat

dengan mengacu pada silabus. Begitupun Evaluasi dibuat dengan

mengacu pada materi pembelajaran

D. Faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam mendesain

pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase Kec. Bajeng Kab.

Gowa

Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru PAI

dalam mendesain pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase Kec.

Bajeng Kab. Gowa maka peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang

dilakukan.

Faktor pendukung guru PAI dalam mendesain pembelajaran

Jamaluddin S.Ag selaku guru PAI menjelaskan bahwa :

„‟Yang menjadi faktor pendukung guru dalam mendesain pembelajaran yaitu tingkat pendidikan guru, kepribadian dan dedikasi serta kemampuan menyusun atau mendesain pembelajaran dengan baik dan benar.‟‟65

Faktor pendukung guru PAI dalam mewujudkan kinerjanya dalam

mendesain pembelajaran yaitu Tingkat pendidikan guru. Seorang guru

yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi telah mendapatkan banyak

pengetahuan yang luas dan bahkan keterampilan sehingga dalam

mewujudkan kinerjanya dalam mendesain pembelajaran dapat berjalan

dengan maksimal. Kepribadian dan dedikasi. Kepribadian adalah salah

65

Jamaluddin wawancara pada tanggal 21 November 2017 ( Guru PAI )

Page 79: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

63

satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan kinerjanya karena

dalam kepribadian seorang guru akan tercermin bagaimana dia akan

mendesain pembelajaran yang nantinya akan menjadi bahan ajar bagi

siswa. Karena kepribadian seorang guru akan dijadikan panutan oleh

murid dan bahkan guru-guru yang lain. Kemudian dedikasi juga tidak

dapat di pisahkan dari kepribadian seorang guru, apabila guru tersebut

telah memiliki kepribadian yang baik maka otomatis dia juga akan

berdedikasi terhadap tugas dan profesi yang di sandangnya sebagai

pendidik yang akan menciptakan generasi yang berjiwa pancasila. Serta

kemampuan mendesain. Kemampuan guru dalam mendesain

pembelajaran sangat penting dalam mewujudkan pembelajaran yang

tersusun rapih. Apabila seorang guru tidak dapat mendesain

pembelajaran yang akan di terapkan nantinya kepada siswa-siswanya,

maka bahan ajarnya pun akan kacau atau tidak jelas. Oleh karena itu

kemampuan mendesain pembelajaran sangat penting di miliki oleh guru.

Sedangkan menurut Syamsuddin S.Pd faktor pendukung guru PAI

dalam mendesain pembelajaran yaitu:

„‟Hampir sama dengan jawaban Jamaluddin S.Ag tapi saya hanya menambahkan, faktor pendukung guru dalam mendesain pembelajaran yaitu kurikulum yang berlaku serta sarana dan prasana yang dibutuhkan dalam proses mendesain pembelajaran.‟‟ 66

Faktor pendukung guru dalam mendesain pembelajaran yaitu

Kurikulum sangat mendukung bagi seorang guru dalam mendesain

66

Syamsuddin wawancara pada tanggal 21 November 2017 ( Guru PAI )

Page 80: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

64

pembelajaran karena seorang guru hanya dapat mendesain pembelajaran

sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Karena apabila seorang

mendesain pembelajaran yang tidak sesuai dengan kurikulum maka

bahan ajar yang telah di desain sedemikian rupa untuk nantinya di

ajarkan kepada siswa akan bertolak belakang. Sarana dan Prasarana

yang menunjang dapat mendukung seorang guru dalam mewujudkan

kinerjanya dalam hal ini mendesain pembelajaran. Karena sarana

merupakan alat bantu seorang pendidik dalam memberikan informasi atau

sebagai alat tunjang dalam menambah wawasannya. Apabila sarana

sudah terpenuhi otomatis wawasan seorang guru dalam mendesain

pembelajaran semakin luas. Sarana yang dimaksud ialaha: buku,

computer dan lain sebagainya.

Faktor penghambat guru PAI dalam mendesain pembelajaran

Jamaluddin S.Ag menjelaskan bahwa :

„‟Yang menjadi faktor penghambat guru dalam mendesain pembelajaran yaitu kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung, kurang memahami kurikulum serta tidak menjalankan kode etik yang berlaku.‟‟67

Faktor penghambat guru PAI dalam mendesain pembelajaran yaitu

kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung. Seorang guru tidak

dapat mendesain pembelajaran kalau sarana dan prasarana tidak lengkap

atau kurang memadai. Kurang memahami isi dari kurikulum yang di

tetapkan. Apabila seorang guru tidak memahami isi dari kurikulum

67

Jamaluddin wawancara pada tanggal 21 November 2017 ( Guru PAI )

Page 81: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

65

otomatis menghambat guru dalam mendesain pembelajaran karena

kurikulum menjelaskan secara detail bahan ajaran yang akan di ajarkan,

karakter siswa pada tahap tertentu, sikap yang di terapkan dan lain

sebagainya. Tidak menjalankan kode etik yang berlaku. Apabila seorang

pendidik tidak mematuhi kode etik yang berlaku maka akan mengalami

kesulitan dalam mendesain pembelajaran yang akan menjadi acuan dari

bahan ajar yang akan di berikan kepada siswa. Melanggar kode etik yang

berlaku menyebabkan terhambatnya seorang guru dalam mendesain

pembelajaran.

Dari hasil penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam mendesain

pembelajaran yaitu tingkat pendidikan guru itu sendiri, kepribadian dan

dedikasi, kemampuan mendesain, kurikulum yang berlaku, serana dan

prasarana yang memadai serta menjalankan kode etik yang berlaku.

Adapun faktor penghambat penghambat guru dalam mendesain

pembelajaran yaitu tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai,

kurangya pemahaman tentang kurikulum yang berlaku serta tidak

menjalankan kode etik yang berlaku.

Page 82: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka disimpulkan sebagai

berikut:

1. Peranan guru PAI dalam mendesain pembelajaran di MTs.

Muhammadiyah Pammase ini sangat menunjukkan perubahan

yang sangat baik, Hal ini ditunjukkan pada kesiapan dalam belajar

mengajar.

2. Tahapan-tahapan melaksanakan proses pembelajaran dikelas

yaitu, pertama membuat program tahunan dengan menelaah

kalender pendidikan, setelah itu dari prota yang telah dibuat

kemudian dikembangkan lagi menjadi program semester,

kemudian membuat silabus dengan mengacu pada program

semester, begitupun RPP dibuat dengan mengacu pada silabus.

Dan evaluasi dibuat mengacu pada materi pembelajaran.

3. Faktor pendukung guru PAI dalam mendesain pembelajaran yaitu

tingkat pendidikan guru itu sendiri, kepribadian dan dedikasi,

kemampuan mendesain, kurikulum yang berlaku, serana dan

prasarana yang memadai serta menjalankan kode etik yang

berlaku. Adapun faktor penghambat penghambat guru dalam

mendesain pembelajaran yaitu tidak adanya sarana dan prasarana

Page 83: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

67

yang memadai, kurangya pemahaman tentang kurikulum yang

berlaku serta tidak menjalankan kode etik yang berlaku.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka disarankan

sebagai berikut:

1. Disarankan kepada para pelaksana pendidikan agar senantiasa

meningkatkan mutu pendidikan, baik dari segi fasilitas maupun dari

segi kemampuan guru-guru PAI, khusunya kemampuan dalam

mendesain pembelajaran.

2. Disarankan pula agar seorang guru harus memiliki kreativitas

dalam arti selalu mencari cara bagaimana agar mendesain

pembelajaran mencapai hasil sesuai dengan tujuan, serta berupaya

mendesain pembelajaran sedemikian rupa.

3. Penelitian ini menjadi referensi bagi peneliti yang akan datang yang

minat meneliti mengenai kemampuan guru dalam membuat desain

pembelajaran pada obyek penelitian yang lain.

Page 84: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-quran dan Terjemahannya

Ahmad Tafsir, 2001. Ilmu Pendidikan dalam Persepektif IslamCet. XIV; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Ary H Gunawan, 2001.Administrasi Sekolah. Cet. I; PT. Rineka Cipta,

Jakarta. Ahmad D. Marimba. 1997. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. (Cet. VI.

PT. al Ma‟rif, Bandung. Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, 2009.Metodologi Penelitian

Kualitatif.Cet. 7. Pustaka Setia, Bandung. Ahmad Rohani, 2004. Pengelolaan Pengajaran. Edisi Revisi, Rineka

Cipta, Jakarta. Bahri Syaiful h, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif;(Jakarta:

PT. Rineka Cipta, Cet. I, 2000)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.Kamus Bahasa Indonesia.Cet. VIII; Balai Pustaka. Jakarta

Dewi Salma Prawiradilaga, 2008. Prinsip Disain Pembelajaran Intructional

Design Principels. Cet. 2, Kencana. Jakarta

Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip desain Pembelajaran instructional Design

Principels. (Cet. 2, Jakarta : Kencana. 2008) h. 34

Departemen Agama RI,metologi pendidikan Agama islam, (Jakarta : 2001),h

2-4

Fuad Ihsan. H. 1997. Dasar-dasar Kependidikan.Cet. I. PT. Rineka Cipta, Jakarta

Fuad Ihsan H. Dasar-dasar Kependidikan,Jakarta: PT. Rineka Cipta,Cet. Ke-

1 1997) h. 67

http://aku berkarya.blogspot.co.id/2015/65/esensi-desain-pembelajaran

http://belajarbersama13.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-prota-promes-

kaldik.htm

Page 85: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

69

Hakim Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana

Prima, , 2009), h. 184-187

http://dehasjsunda.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-promes-silabus-dan-rpp.html

Haidar Putra Daulay,2004. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia.Cet. I, Kencana. Jakarta

H. Abdurrahman, 2000. Ilmu Pendidikan, Sebuah Pengantar dengan Pendekatan Islami. Cet.I; Jakarta: PT. Al-Qushwa, Jakarta.

Majid Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar.

Kompetensi Guru. (Bandung: UPI Press,2011),h. 35.

Mochtar Buchari, 2001. Spektrum Problematika Pendidikan di IndonesiaCet.

I; PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta1

M.J. Soeleman. Menjadi Guru-Suatu Pengantar Kepada dunia Guru. (Cet.

1;Bandung: CV. Diponegoro. 2001) h.78

Novan Ardi Wiyani & Barnawi,ilmu pendidikan islam,(Bandung:PT

Remaja,(Jogjakarta :Ar Ruzz Media 2012),h 97

Roqib,Moh,ilmu pendidikan islam,(Yogyakarta : Lkis, 2009),h. 50.

Syaiful Bahri Djamarah, 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi EdukatifCet. I; PT. Rineka Cipta, Jakarta

Sardiman A.M., 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet. IV;

Rajawali Persm, Jakarta Sugiarto Erwin, op. cit., h. 16 Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan RND.

ALfabeta, Bandung

Soeleman M.J Menjadi Guru-Suatu Pengantar Kepada dunia Guru. (Cet. 1;

Bandung: CV. Diponegoro. 2001) h.78

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, (Bantuk : PT Remaja Rosdakarya 2012), h 135-136

Tadjab.Ilmu Jiwa Pendidikan. (Cet.I; Karya Abdi Tama,Surabaya.2000) h. 22

Page 86: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

70

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional. CV. Mini Jaya Abadi. Jakarta

W.J.S. Poerdaminta, 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Cet, II. Balai

Pustaka, Jakarta Wina Sanjaya, 2013. Penelitian Pendidikan. Kencana Prenada Media

Group, Bandung Wina Sanjaya, 2008. Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran.

Kencana Prenada Media Group, Jakarta Zakiah Daradjat, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Bumi Aksara,

Jakarta Zainuddin, H.M,Pendidikanislam dari paradigm Klasik hinggaKontenporer,

(Malang: UIN Malang Press, 2009),h

Page 87: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...
Page 88: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

v

OBSERVASI DAN DOKUMENTASI

Observasi ke MTs. Muhammadiyah Pammase

Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs. Muhammadiyah Pammase

Page 89: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

vi

Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs. Muhammadiyah Pammase

Wawancara dengan Guru PAI MTs. Muhammadiyah Pammase

Page 90: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

vii

Dokumentasi siswa(i) MTs. Muhammadiyah Pammase

Page 91: PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENDESAIN ...

viii

RIWAYAT HIDUP

NUR BAETI lahir di Sungguminasa pada tanggal 21

Mei 1993 anak kedua, buah kasih sayang pasangan

Abd Rajab dan Nur Lia . Penulis memulai pendidikan

formal SDN inpres tarantang Kec. Bajeng Kab. Gowa

pada tahun 1999, dan tamat pada tahun 2005. Pada tahun yang sama,

penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Bajeng Kec. Bajeng Kab.

Gowa dan tamat pada tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan di

SMA 1 Bonto Nompo Kec. Bonto Nompo Kab. Gowa, hingga akhirnya

tamat pada tahun 2011. Dan pada tahun 2013 penulis terdaftar pada

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar program strata 1 (S1).

Atas ridho Allah SWT, dan dengan kerja keras, pengorbanan serta

kesabaran, pada tahun2017 Penulis mengakhiri masa perkuliahan S1

dengan judul Skripsi ”Peranan Guru PAI dalam Mendesain

Pembelajaran di MTs. Muhammadiyah Pammase Kec. Bajeng Kab.

Gowa”