Top Banner
1 PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dengan Minat Utama Public Relation Oleh : AUCKY PUTRA 0811223010 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
77

PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

Feb 01, 2023

Download

Documents

Lia Cerewetzz
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

1

PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA

( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak

Muda )

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dengan Minat Utama Public Relation

Oleh :

AUCKY PUTRA

0811223010

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

2

LEMBAR PENGESAHAN

PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA

Disusun Oleh :

Aucky Putra Kristianto

0811223010

Telah Dinyatakan LULUS Dalam Ujian Sarjana

Pada Tanggal 16 Juli 2014

Ketua Sidang Majelis Penguji Sekretaris Sidang Majelis Penguji

Dr. Drs. Suryadi, Ms Fitri Hariana O.,SS.,SE.,M.Commun

NIK. 196011031987031003 NIK. 82101311120004

Anggota Sidang Penguji Majelis Penguji Anggota Sidang Penguji Majelis Penguji

Yuyun Agus Riani, S.Pd., M.Sc M Fikri AR, S.Kom., MA

NIK. 75081711120024 NIK ---

Malang, Agustus 2014

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, Ms

NIP. 195612271983121001

Page 3: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

3

Pernyataan Orisinalitas

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Aucky Putra Kristianto

NIM : 0811223010

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Peminatan : Public Relation

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul Peran Smartphone

Dalam Interaksi Sosial Anak Muda adalah benar merupakan karya sendiri. Hal-hal yang

bukan karya saya, diberi tanda dan citasi yang ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar dan ditemukan

pelanggaran atas skripsi, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan

skripsi dan gelar yang saya peroleh.

Malang, 7 Agustus 2014

Aucky Putra Kristianto

NIM. 0811223010

Materai 6.000

Page 4: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

4

ABSTRAK

Seiring arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang

cepat membuat peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Teknologi

komunikasi dalam wujud smartphone ini merupakan fenomena yang paling unik dan

menarik dalam penggunaannya. Dalam hal tersebut, perkembangan teknologi bisa

mempengaruhi cara berinteraksi sosial dari para individu yang menggunakannya.

Smartphone yang didalamnya terdapat CMC ( computer mediated communications ) ini

adalah berbagai jenis program aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi

antar dua orang atau lebih yang dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda.

Yang dimaksud di sini bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling

berinteraksi, namun bagaimana dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan

lainnya dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada

pada komputer tersebut. (Fulk & Collins-jarvis 2001).

Penelitian ini berfokus pada peranan smartphone dalam interaksi sosial

persahabatan anak muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis

pendekatan deskriptif. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak muda

yang memiliki dan menggunakan smartphone serta anak muda yang mempunyai suatu

kelompok pertemanan atau persahabatan.

Hasil dari penelitian ini menunjukan Mereka menggunakan smartphonenya untuk

melakukan proses interaksi sosial mereka baik interaksi primer maupun interaksi

sekunder. Mereka juga sedikit menghilangkan anggapan banyak orang terhadap adanya

smartphone yang mengatakan bahwa smartphone mempunyai kesan mendekatkan yang

jauh dan menjauhkan yang dekat. Hal tersebut bisa terjadi karena mereka merasa puas

terhadap adanya smartphone tersebut. sesuai dengan pendekatan Pendekatan uses and

gratification memberikan alternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media

dan audience, dan pengkategorian isi media berdasarkan fungsinya. (Bungin, 2006) Faktor yang lain yaitu kedekatan satu dengan anggota kelompok lainnya

tumbuh karena adanya kesamaan dan kegemaran dalam minat suatu bidang tertentu. Hal

ini berkaitan dengan dengan teori dari Kail & Cavanaugh (2000) yang menyatakan ada

empat faktor yang dapat meningkatkan hubungan persahabatan yaitu proximity,

simililarity, complementarity, dan physical attractiveness.

Page 5: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

5

ABSTRACT

Along with the globalization demands rapid exchange of information makes the role

of communication technologies is very important. Communication technology in the form of

a smartphone is a phenomenon that most unique and interesting in its use. In such cases,

technological developments may affect how the social interaction of the individuals who use

them. Smartphone which there are CMC (computer mediated communications) are the

different types of application programs that are used for communication between two or more

people can interact through different computers. What is meant here is not how two or more

machines can interact with each other, but how two or more people can communicate with

each other using computer aids through existing application programs on the computer. (Fulk

& Collins-jarvis 2001).

This study focuses on the role of a smartphone in a friendly social interaction of

young children. This study uses qualitative descriptive approach types. Informants were used

in this study were young people who own and use a smartphone as well as young people who

have a group of friends or friendship.

The results of this study indicate they use a smartphone to make the process of social

interaction they both interactions primary and secondary interactions. They are also a bit

eliminate the assumption of the existence of a smartphone and more people are saying that

the smartphone has a much closer impression and keep that close. This can happen because

they are satisfied with the presence of the smartphone. accordance with the uses and

gratification approach approach provides an alternative to look at the relationship between

media content and audience, and categorizing media content based on its function. (Bungin,

2006)

Another factor is the proximity of one to the other group members to grow because of

the shared interests and preferences in a particular field. This relates to the theory of Kail &

Cavanaugh (2000) who stated that there are four factors that can improve the friendly

relations of proximity, simililarity, complementarity, and physical attractiveness.

Page 6: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya dalam membantu menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Brawijaya.

Peneliti menyadari penyusunan skripsi ini akan sangat sulit tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Brawijaya Malang.

2. Bapak Dr. Drs. Suryadi MS dan Ibu Fitri Hariana Oktaviani, S.S, S.E, M.Commun

selaku dosen pembimbing penulis selama pengerjaan skripsi.

3. Orang tua penulis yang selalu sabar serta memberikan support dalam proses

pengerjaan skripsi.

4. Semua pihak yang telah memberi bantuan serta motivasi baik langsung maupun tidak

langsung dalam proses pengerjaan skripsi.

Akhir kata, saya selaku penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan

proposal penelitian ini. Penulis sadar bahwa dalam proposal penelitian ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi lebih

baiknya karya ini di masa yang akan datang.

Malang, Agustus 2014

Penulis

Page 7: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

7

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan........................................................................................................... i

Lembar Pernyataan .......................................................................................................... ii

Abstrak.............................................................................................................................. iii

Kata Pengantar ................................................................................................................ iv

Daftar Isi .............................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................5

1.3 Tujuan penelitian .......................................................................................................5

1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................................................7

2.1 Komunikasi dan Perkembangan Teknologi Komunikasi ...........................................7

2.2 Perkembangan Media Teknologi Komunikasi............................................................9

2.2.1 Sejarah Teknologi Komunikasi............................................................................9

2.2.2 Jenis Teknologi Komunikasi..............................................................................10

2.3 Perkembangan Teknologi komunikasi telepon genggam .........................................12

2.4 Computer Mediated Communication ........................................................................13

2.5 Interaksi Sosial ..........................................................................................................14

2.5.1 Kontak dan Komunikasi Interaksi Sosial ............................................................15

2.6 Persahabatan Anak Muda .........................................................................................19

2.7 Teory Uses and Gratification ....................................................................................23

2.8 Penelitian Terdahulu .................................................................................................24

2.9 Kerangka Pemikiran..................................................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................29

3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................................29

3.2 Fokus Penelitian ........................................................................................................29

3.3 Lokasi Penelitian .......................................................................................................30

Page 8: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

8

3.4 Jenis dan Sumber Data ..............................................................................................30

3.4.1 Sumber Data Primer ............................................................................................31

3.4.2 Sumber Data Sekunder .......................................................................................31

3.4.3 Tehnik Pemilihan Informan ................................................................................31

3.5 Tehnik Pengumpulan Data ........................................................................................32

3.6 Analisis Data .............................................................................................................33

3.7 Keabsahan Data ........................................................................................................35

3.8 Etika Penelitian .........................................................................................................36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................37

4.1 Identitas Subyek Penelitian .......................................................................................37

4.2 Penyajian Data ..........................................................................................................39

4.2.1 Penggunaan Smartphone .....................................................................................39

4.2.2 Kontak Sosial dan Komunikasi Primer ..............................................................43

4.2.3 Peran Smartphone Dalam Interaksi Primer.........................................................49

4.2.4 Kontak Sosial dan Komunikasi Sekunder...........................................................51

4.3 Pembahasan...............................................................................................................59

4.3.1 Interaksi Sosial Anak Muda ................................................................................59

4.3.2 Peranan Groupchat dalam Teknologi smartphone ..............................................61

BAB V PENUTUP............................................................................................................64

5.1 Kesimpulan ...............................................................................................................64

5.2 Saran .........................................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................67

LAMPIRAN......................................................................................................................69

Page 9: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

9

Daftar Gambar

Tabel 2.1 ...........................................................................................................................26

Bagan 2.1 Kerangka pemikiran ..........................................................................................27

Gambar analisis data .........................................................................................................35

Gambar 4.1 proses transaksi (capture) ..............................................................................53

Gambar 4.2 proses transaksi (capture) ..............................................................................54

Gambar 4.3 proses transaksi (capture) ..............................................................................55

Tabel 4.4 ............................................................................................................................57

Page 10: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah teknologi pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup manusia

menjadi semakin mudah dan nyaman. Teknologi yang semakin pesat ini membuat hampir

tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari penggunannya, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Seiring globalisasi dengan tuntuntan kebutuhan pertukaran

informasi peranan teknologi menjadi sangat penting.

Hassan Fuad (1999) mengemukan teknologi komunikasi cenderung

memungkinkan terjadinya transformasi berskala luas dalam kehidupan manusia.

Tranformasi tersebut telah memunculkan perubahan dalam berbagai pola hubungan antar

manusia, yang pada hakikatnya adalah interaksi antar pribadi. Pertemuan tatap muka

secara berhadapan dapat dilaksanakan dalam jarak jauh yang sangat jauh melalui tahap

citra. Teknologi komunikasi sekarang ini semakin banyak yang dikembangkan, seperti

contohnya telepon selular. Penggunaan telepon selular menjadi kebutuhan yang sangat

penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas-fasilitas yang

terdapat didalamnya pun tidak hanya terbatas pada fungsi telepon dan SMS (short

messages service) saja. Telepon seluler dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpan

berbagai macam data, sarana musik/hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini

menjadikan telepon selular sebagai salah satu bentuk perkembangan komunikasi yang

paling aktual di Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir (Nurudin, 2005).

Pengembangan pada media teknologi seperti ponsel ini berkembang sesuai jaman

dan kebutuhan para penggunanya. Sehingga dalam hal ini berpengaruh besar terhadap

kegiatan interaksi sosial dari pengguna telepon selular itu sendiri. Simanjuntak (2004)

dalam tulisannya mengenai aspek sosial telepon selular menyatakan paling tidak ada lima

Page 11: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

11

implikasi dari penggunaan telepon seluler. Pertama, terhadap setiap individu yang

menggunakan ponsel tersebut. Kedua, terhadap interaksi-interaksi antar individu. Ketiga,

terhadap pertemuan tatap muka. Keempat, terhadap suatu kelompok-kelompok atau

organisasi. Selanjutnya yang kelima adalah terhadap sistem hubungan di organisasi dan

kelembagaan-kelembagaan masyarakat.

Marshall McLuhan di buku Understanding Media: The Extensions of Man,

mengemukakan ide bahwa “pesan media ya medianya itu sendiri” (Mcluhan, 1999).

McLuhan menganggap media sebagai perluasan manusia dan media yang berbeda-beda

mewakili pesan yang berbeda-beda. Media juga mempengaruhi cakupan serta bentuk dari

hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Pengaruh media telah berkembang

dari individu ke masyarakat. Penggunaan media komunikasi dalam hal ini adalah ponsel

sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi semata, melainkan juga mendorong

terbentuknya interaksi yang sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. Hal ini

tentunya terjadi dalam kondisi perkembangan teknologi komunikasi saat ini.

Salah satu bentuk perkembangan teknologi telepon seluler saat ini terwujud dari

menjamurnya smartphone yang merupakan telepon genggam yang mempunyai

kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer.

Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang,

telepon cerdas merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat

lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi

pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah

telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan

kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik

sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain,

telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.

Page 12: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

12

Sistem operasional yang dapat ditemukan dalam smartphone contohnya seperti symbian

OS, apple OS, blackberry OS, windows mobile, android, linux.

Disini interaksi yang terbentuk kemudian “dipercepat” prosesnya melalui suara

dan teks atau tulisan (Brotosiswoyo, 2002). Hal ini berbeda dengan dahulu yang biasa

disebut “telepati” (komunikasi antara dua manusia yang tidak bergantung pada

tempatnya) dan sudah menjadi perwujudan riil yang biasa, yang dapat dilakukan oleh

siapa saja. Ponsel disamping itu juga dapat merubah makna dari “kesendirian”.

Kesendirian itu dapat menjadi suatu suasana yang lebih ramai dan hidup. Dengan satu

ponsel yang canggih saja, kita dapat mendengarkan musik, bermain games, internet, foto-

foto, menonton video, dan lain-lain meskipun kita berada dalam satu ruangan sendirian

tanpa ada apapun. Dari sekian kelebihan yang telah ditawarkan dari suatu ponsel, tetapi

terdapat juga banyak dampak negatif bermunculan. Budyatna (2005) mengemukakan

bahwa bentuk komunikasi yang paling ideal adalah yang bersifat transaksional, dimana

proses komunikasi dilihat sebagai suatu proses yang sangat dinamis dan timbal balik.

Disini Budyatna melihat bahwa dengan munculnya penggunaan ponsel mempengaruhi

proses yang transaksional tersebut. Seringkali komunikasi yang dinamis dan timbal balik

dirasakan menurun kualitas dan kuantitasnya pada interaksi tatap muka.

Dari hasil penelitian, didapat fenomena dimana tidak jarang individu lebih

memilih memainkan atau menggunakan ponselnya, meskipun ia berada ditengah-tengah

suatu kegiatan atau sosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Nurudin (2005)

menyebutkan bahwa 60% dari respondennya lebih senang mengirim dan membaca SMS

atau memainkan games ponselnya ditengah acara keluarga yang dianggap membosankan.

Beberapa penelitian telah dikumpulkan oleh Badwilan (2004) mengenai dampak dari

penggunaan ponsel. Contoh penelitian pertama yaitu pada bulan Februari 2002 jumlah

layanan SMS yang dikirimkan mencapai 156 milyar; dan pada bulan Maret jumlahnya

Page 13: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

13

bertambah menjadi 167 milyar. Dengan kata lain bahwa pengguna ponsel telah

menghabiskan uang sebesar 165,5 milyar untuk mengirimkan layanan SMS saja. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang semula dimaksudkan untuk mempermudah

pembicaraan dan menekan biaya pengeluaran, justru terkadang menjadi hal sebaliknya.

Kumpulan penelitian Badwilan (2004) yang menunjukkan dampak negatif dari

penggunaan ponsel lainnya yaitu menonjol pada aspek psikologis dan sosial. Banyaknya

peredaran gambar-gambar maupun video-video porno sekarang ini sudah dianggap hal

biasa dalam lalu lintas data komunikasi melalui ponsel. Selain itu adanya pesan SMS

yang memberikan kesan rasisme dan unsur-unsur SARA didalamnya dapat mengancam

serta merusak kehidupan interaksi masyarakat atau kelompok tertentu.

Berbagai penelitian mengenai penggunaan ponsel dan interaksi anak muda pernah

dilakukan. Salah satunya Ina Astari (2006). Ia membahas pengaruh penggunaan ponsel

terhadap interaksi sosial remaja. Melalui penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini,

Astari menghasilkan kesimpulan bahwa penggunaan ponsel di kalangan anak muda

cenderung tinggi dan proses interaksi anak muda terhadap lingkungan cenderung kurang.

Selain itu, penelitian mengenai smartphone pernah dilakukan Masyitoh (2010) yang

membahas pengaruh blackberry sebagai sarana akses informasi di kalangan mahasiswa

Universitas Airlangga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Namun penelitian

tersebut masih membahas tentang kegunaan smartphone sebagai sarana akses informasi. .

Padahal, dapat diargumentasikan bahwa kegunaan smarthphone pada saat ini tidak hanya

sebatas akses terhadap informasi.

1.2 Rumusan Masalah

Meski banyak penelitian yang mengkonfirmasi bahwa smartphone dapat

mengganggu interaksi sosial terutama pada anak muda (Nurudin, 2005; Astari 2006),

observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa masih ada

Page 14: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

14

kondisi-kondisi tertentu dimana interaksi kelompok anak muda yang tidak terganggu

dengan kehadiran smartphone ini. Oleh karena itu peneliti berusaha menggali secara

kualitatif atau secara mendalam terhadap fenomena tersebut.

Kedua, peneliti berusaha menggali pada kelompok persahabatan anak muda yang

tidak terganggu oleh keberadaan smartphone ini. Faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan hal ini? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif

kualititatif. Metode pengambilan data adalah dengan wawancara dan observasi kepada

dua kelompok persahabatan yang dari awal observasi interaksi sosialnya dinilai tidak

terganggu dengan keberadaan smartphonenya. Selain itu, data interaksi sosial di

smarphone juga diambil dengan metode dokumentasi untuk melihat fungsi smartphone

dalam interaksi sosial anak muda.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini

adalah menganalisis bagaimana peranan smartphone dalam interaksi sosial anak muda.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Secara ilmiah, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan kepada bagaimana

dampak teknologi terhadap interaksi sosial manusia, khususnya anak muda. Sisi

bahwa teknologi komunikasi (dalam hal ini smartphone) telah menjauhkan jarak

manusia sudah banyak dikonfirmasi, namun penelitian lebih dalam tentang sisi lain

dari dampak positif teknologi komunikasi pada manusia masih kurang digali lebih

dalam.

Page 15: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

15

2. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perancang aplikasi

smartphone dan berbagai teknologi komunikasi lainnya agar mampu menciptakan

aplikasi atau program yang dapat menghangatkan hubungan manusia

Page 16: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Komunikasi dan Perkembangan Teknologi Komunikasi

Manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial dituntut untuk dapat

berinteraksi dengan satu sama lainnya. Hal ini dikarenakan manusia tidak bias hidup

tanpa bantuan orang lain.sehingga didalam kesehariannya dibutuhkan proses interaksi,

yakni salah satunya melalui komunikasi. Layaknya makhluk sosial yang tidak bias

hidup tanpa orang lain, manusia juga tidak bias untuk tidak berkomunikasi baik itu

secara interpersonal ataupun intrapersonal.

Adapun pengertian Komunikasi menurut para ahli, seperti Bernard dan Gary A.

Steiner (dalam Mulyana, 2007), bahwa komunikasi merupakan proses transmisi

informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-

simbol, kata-kata, gambar, figure, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses

transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Selain itu Theodore M. Newcomb

(2001) (dalam Mulyana, 2007) juga berpendapat yang sama bahwa setiap tindakan

komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan

deskriminatif, dari sumber kepada penerima. Dalam perkembangan zaman, komunikasi

juga beriringan perkembangan teknologi.

Menurut Kamus Sosial Edisi Baru, istilah Teknologi yaitu : (1) Penerapan

ilmu pengetahuan; (2) Pola praktek menggunakan semua sumber daya untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu; serta (3) Semua ciri untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan menurut Johannesen (1996) teknologi diartikan sebagai aktivitas budaya

yang khas ketika manusia membentuk dan mengubah realitas alami demi tujuan-tujuan

praktis. Setiap langkah kemajuan teknologi menyebabkan serangkaian perubahan yang

Page 17: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

17

berinteraksi dengan perubahan lainnya yang timbul dari sistem teknologi secara

keseluruhan.

Menurut Gouzali Saydam (2005), teknologi komunikasi pada hakikatnya

adalah penyaluran informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui perangkat

telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik lainnya). Informasi

tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegraf), data (komputer),

dan sebagainya. Sedangkan Shiroth dan Amin (1998) mengemukakan teknologi

komunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan

berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi ini semakin kearah

teknologi wireless (tanpa kabel).

Bentuk-bentuk teknologi komunikasi menurut Kadir dan Triwahyuni (2003)

mencangkup telepon, radio, dan televisi. Sedangkan dalam buku Human

Communication (Tubbs dan Moss, 2001), bentuk-bentuk teknologi komunikasi

ditampilkan dalam tingkat antarpesona, kelompok, organisasional, dan publik. Pada

tingkat antarpersona yaitu telepon, telepon genggam (handphone), surat elektronik, dan

voicegram. Pada tingkat kelompok yaitu konferensi telepon, telekomunikasi komputer,

dan surat elektronik. Pada tingkat organisasional yaitu interkom, konferensi telepon,

surat elektronik, manajemen dengan bantuan komputer, sistem informasi, dan faksimili.

Sedangkan pada tingkat publik yaitu televisi, radio, film, videotape, vidoedisc, TV

kabel, TV satelit langsung, video dengan teks, teleteks, dan sistem informasi digital.

Pada saat ini telepon merupakan alat komunikasi yang banyak ditemukan dalam dunia

bisnis. Bahkan setiap hari sekitar lebih dari 500 juta panggilan telepon dilakukan

diseluruh dunia (Morey, 2004). Menurut Gouzali Saydam (2005), istilah telepon pada

awalnya merupakan suara dari jarak jauh. Selain itu keberadaan telepon itu sendiri

dibagi menjadi dua, yaitu telepon biasa (fix telephone) dan telepon bergerak.

Page 18: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

18

2.2 Pengertian Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teknologi komunikasi adalah alat yang dapat membantu untuk memproses dan

mengirim data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Teknologi komunikasi

merupakan alat yang juga menambah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi antar

sesama. Komunikasi sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi . Karena teknologi

berperan sebagai teknis yang digunakan untuk memproses dan menyampaikan informasi.

Teknologi informasi sendiri adalah hasil dari pemanfaatan teknologi yang membantu

manusia dalam membuat, menyimpan atau menyebarkan suatu informasi. (Abdul Kadir &

Terra CH. Triwahyuni 2003, h. 5 ).

2.2.1 Sejarah Teknologi Komunikasi

Tahun 1809 Samuel Thomas von Sommering menemukan telegram. Masa

sebelum ditemukannya telepon telegram sangat populer digunakan untuk mengirim pesan.

Tahun 1876 Alexander Grahambell menemukan penemuan baru yaitu telepon dan

berkembang menjadi jaringan komunikasi menggunakan kabel. Setelah ditemukannya

telepon, telegram sudah hampir tidak dipergunakan lagi. Tahun 1940 teknologi telepon

terus berkembang pesat hingga muncul teknologi baru yaitu transmisi audio visual

melalui siaran televisi. Saat itu siaran televisi masih berwarna hitam putih namun sudah

bersuara. Tahun 1950 saat teknologi televisi sudah berkembang pesat lalu muncul

teknologi terbaru yaitu tv kabel di Amerika Serikat. Tahun 1958 Chester Carlson

menemukan mesin fotokopi yang sangat populer digunakan dunia perkantoran hingga saat

ini. Tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika mengadakan riset tentang bagaimana

cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk sebuah jaringan. Sejak

dikembangkannya riset tersebut, munculah media internet yang merupakan media yang

modern hingga saat ini. Tahun 1989 Tim Berners Lee dan Robert Cailiau menemukan

system prototype yang menjadi World Wide Web (WWW) di CERN. WWW yang biasa

Page 19: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

19

berada di awal nama domain website. Tahun 1994 Neil Papworth mengirimkan pesan

singkat pertama di dunia atau yang biasa disebut SMS. Tahun 1999 penggunaan telepon

genggam atau handphone sangat popular di kalangan masyarakat dunia dalam

berkomunikasi. (Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni 2003, h. 8 ).

2.2.2 Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi

1. Telegram

Telegram adalah mesin atau alat yang digunakan untuk mengirim pesan jarak jauh.

Kata telegram pada saat ini sering disebut sebagai telegram elektrik yang ditemukan oleh

negara Amerika Serikat. Penggunaan telegram tersebut dikirimkan melalui operator

telegraf atau telegrafer yang dihubungkan melalui kode morse. Biasanya sering disebut

sebagai pesan kabel atau kawat.

2. Telepon

Telepon merupakan salah satu alat komunikasi yang dipergunakan untuk

membantu manusia dalam menyampaikan pesan suara, terutama dalam bentuk pecakapan

dengan orang lain. Pada dasarnya telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi

sinyal listrik dalam suatu jaringan telepon. Dengan adanya hal tersebut memungkinkan

suatu komunikasi dapat terbentuk antar satu individu dengan individu lain.

3. Radio

Radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnet atau

berupa isyarat-isyarat radio yang dapat menghantarkan elektronik dari suatu tempat ke

tempat lain tanpa menggunakan kawat. Dalam proses penggunaan radio, alat ini

membutuhkan penghantar yang biasa disebut sebagai pemancar. Melalui bantuan

pemancar inilah gelombang elektromagnetik dapat tersalurkan ke tempat lain.

Page 20: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

20

4. Televisi dan Tv Kabel

Tahun 1920 Paul Nipkow menemukan sebuah piringan metal kecil yang berputar-

putar didalamnya, dan akhirnya terciptalah suatu sistem untuk penangkapan gambar,

transmisi serta penerimaannya. Sistem tersebut dibuat berdasarkan sistem gerakan

mekanik. Setelah televisi sudah menjadi barang elektronik yang hampir selalu ada di

setiap rumah, maka munculah televisi kabel. Ini adalah sistem penyiaran acara televisi

lewat sinyal frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap dan bukan

lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena.

Tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA, dimulai dengan

menawarkan sistem channelpay-per-view pertama kali. Mereka menamai servis baru ini

dengan nama Home Box Service atau HBO. Yang akhirnya sampai dengan sekarang

bertambah terus sehingga jumlahnya mencapai 91 channel yang bisa dinikmati di seluruh

dunia.

5. Satelit

Satelit merupakan teknologi komunikasi yang memiliki sistem yang canggih.

Salah satu satelit yang dikembangkan oleh manusia untuk pertama kali adalah Sputnik 1,

yang diluncurkan oleh Uni Soviet tepat pada tanggal 4 Oktober 1957. Satelit merupakan

sebuah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan

telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.

6. Internet

Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan

jaringan tersebut tersebar di seluruh dunia. Semua jaringan pada komputer tersebut

memungkinkan berbagai aplikasi yang dilaksanakan antar komputer dalam suatu jaringan

Page 21: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

21

internet berupa software dan hardware yang setidaknya dibutuhkan dalam pengerjaannya.

(Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni 2003, h. 14 ).

2.3 Perkembangan Media Teknologi Komunikasi Telepon Genggam

Cellphone (telepon genggam atau telepon seluler) merupakan telepon yang

termasuk dalam sambungan telepon bergerak, dimana yang menghubungkan antar

sesama ponsel tersebut adalah gelombang-gelombang radio yang dilewatkan dari

pesawat ke BTS (Base Tranceiver Station) dan MSC (Mobile Switching Center) yang

bertebaran di sepanjang jalur perhubungan kemudian diteruskan ke pesawat yang

dipanggil (Gouzali Saydam, 2005).

Ponsel merupakan bentuk yang dianggap paling fenomenal dan juga unik.

Dalam pemakaian ponsel, besarnya tagihan bergantung pada lama waktu percakapan

serta jarak atau zona jangkau (SLJJ) percakapan yang telah dilakukan dalam

percakapan. Terdapat tiga hal penting mengenai biaya yang dikeluarkan bagi pelanggan

ponsel, yaitu biaya airtime, biaya bulanan dan biaya pulsa atau pemakaian (Kadir dan

Triwahyuni, 2003). Semakin maraknya penggunaan ponsel saat ini, muncul ide untuk

menciptakan kebergantungan pemilik ponsel tersebut pada kartu telepon prabayar

(voucher). Perkembangan produk kartu prabayar dalam waktu yang singkat dapat

menyaingi penggunaan sistem abonemen (pascabayar). Salah satu yang paling menarik

pada prabayar adalah layanan transfer pulsa (Kadir dan Triwahyuni, 2003). Layanan ini

menyediakan solusi bagi para pengguna prabayar yang membutuhkan pulsa dalam

waktu cepat atau berada dalam keadaan darurat serta kesulitan mencari pulsa isi ulang.

Perkembangan handphone tidak hanya sampai dalam tahap tersebut, bahkan pada saat

ini perkembangan handphone sudah masuk pada tahapan generasi IV (Subarkah, 2011).

Dan pada saat ini di kalangan masyarakat banyak yang menggunakan jenis handphone

Page 22: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

22

generasi III (Subarkah, 2011). Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan

operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas,

termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar

untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE),

Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya

yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya

teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem

operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati

fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android, Windows

mobile, RIM Blackberry, dan IOS. ( Subarkah, 2011).

2.4 Computer Mediated Communication

Computer-Mediated Communication (CMC) adalah berbagai jenis program

aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang

dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Yang dimaksud di sini

bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana

dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat

bantu komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut. (Fulk &

collins-jarvis 2001).

Dalam memasuki era globalisasi, dimana CMC menjadi suatu gebrakan baru di

dunia teknologi komunikasi, partisipan CMC harus mempunyai keahlian dalam

menggunakan komputer, dan mengetahui tentang settingan aplikasi dari media yang

digunakan, kita ambil contoh Instant Messenger yaitu Yahoo Messenger. Dalam Yahoo

Messenger, terdapat berbagai macam fitur-fitur yang berguna, seperti webcam (video

camera), voice mail, yahoo talk, dan sebagainya. Minimal, para partisipan harus

mengetahui bagaimana cara menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh Yahoo

Page 23: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

23

Messenger. Hal ini dianggap sangat penting, apalagi ketika kita sedang melakukan bisnis

lintas budaya dengan orang lain. Jika kita tidak mengerti hal-hal kecil seperti itu, maka

lawan bisnis kita akan menganggap kita kurang mempunyai kredibilitas yang baik. Hal

ini akan merusak reputasi kita sebagai seorang partisipan CMC. Dalam CMC, kita juga

harus mengenal psikologis komunikan.

Computer-mediated communication (CMC) ialah suatu transaksi komunikasi

yang terjadi melalui penggunaan dua atau lebih komputer jaringan. Istilah tersebut secara

tradisional disebut komunikasi yang terjadi melalui-dimediasi format computer, misalnya,

pesan instan , e-mail , chat room. Format tersebut diterapkan pada bentuk-bentuk lain dari

interaksi berbasis teks seperti pesan teks. Penelitian CMC berfokus pada dampak sosial

yang berbeda yang didukung teknologi komunikasi-komputer. Banyak studi yang

melibatkan internet berbasis jaringan sosial yang didukung oleh perangkat lunak sosial.

Mediation ini mengacu pada proses pertukaran pesan dimana pesan disampaikan melalui

perantaraan media bentuk teknologi dari teknologi paling sederhana hingga teknologi

canggih seperti computer internet. Dalam perkembangannya komunikasi melalui media

komputer terjadi peleburan antara komunikasi Mediation (perantara) dan Immediate

(langsung). Rice (2001) menyatakan Computer Mediated Communication (CMC)

mempelajari bagaimana perilaku manusia dibentuk melalui pertukaran informasi

menggunakan media komputer khususnya komputer internet. Internet sebagai sebuah

jaringan komputer yang memungkinkan adanya transfer data atau informasi melalui

bentuk protocol transmisi menurut sistem pengalamatan global.

2.5 Interaksi Sosial

Menurut Soekanto (2002), interaksi sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak

apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan

Page 24: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

24

hubungan satu sama lain terutama dengan mengetengahkan kelompok serta lapisan sosial

sebagai unsur pokok struktur sosial. Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar

proses-proses sosial yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis.

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar dua atau lebih individu manusia, dimana

kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan

individu yang lain (Gerungan, 2004). Kelangsungan interaksi sosial ini, sekalipun dalam

bentuknya yang sederhana, tenyata merupakan proses yang kompleks. Sedangkan Tubbs

dan Moss dalam bukunya Human Communication (2001), suatu interaksi sosial diartikan

sebagai suatu sistem sosial dua orang atau lebih yang dilengkapi dengan beberapa aturan

dan harapan, serta beberapa ganjaran dan hukuman yang berlaku diantaranya.

Gea, Wulandari, dan Babari (2003) melihat suatu kebutuhan berinteraksi

manusia dimana setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya.

Kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk

mempersatukan manusia yang satu dengan lainnya, yang tanpa berkomunikasi akan

terisolasi. Mengenai interaksi yang terjalin tersebut, yang dianggap paling ideal adalah

secara tatap muka (langsung). Interaksi tatap muka lebih memungkinkan suatu proses

yang bersifat dinamis dan timbal balik secara langsung. Selain itu menurut Morey (2004),

pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat proses saling mempengaruhi

antara pihak-pihak yang berinteraksi didalamnya. Sedangkan menurut Soekanto (2002),

suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat,

yaitu: 1) Adanya kontak sosial (social-contact) dan 2) Adanya komunikasi

2.5.1 Kontak dan Komunikasi Dalam Interaksi Sosial

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (yang artinya bersamasama)

dan tango (yang artinya menyentuh), jadi artinya secara harafiah adalah bersama-sama

Page 25: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

25

menyentuh (Soekanto, 2002). Tetapi secara gejala sosial, kontak tidak perlu berarti suatu

hubungan badaniah. Seperti pada perkembangan teknologi dewasa ini orang-orang dapat

berhubungan satu dengan yang lainnya melalui telepon, telegrap, radio, surat, dan

seterusnya (Soekanto, 2002). Kontak dapat bersifat primer maupun sekunder. Kontak

primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan

muka atau face-to-face (berjabat tangan, saling senyum, dll). Sebaliknya, kontak sekunder

memerlukan suatu perantara. Hubungan-hubungan sekunder tersebut dapat dilakukan

melalui perantara seperti telepon, telegrap, radio, surat dll.

Mengenai komunikasi dapat dilihat secara bahasa, yakni berasal dari kata Latin

kommunicatio yang artinya hal memberitahukan, hal memberi bagian dalam, atau

pertukaran (Gea, Wulandari, dan Babari, 2003). Secara lebih sempit dapat diartikan

sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan

maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima (Gea, Wulandari, dan

Babari, 2003). Menurut Soekanto (2002), bahwa komunikasi adalah ketika seseorang

memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik

badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Dengan begitu orang yang bersangkutan kemudian akan memberikan reaksi terhadap

perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.

Gea, Wulandari, dan Babari (2003) menggambarkan suatu komunikasi yang

efektif apabila si penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterimanya

sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim pesan. Salah satu cara terbaik untuk

memastikan bahwa pesan yang diberikan benar-benar diterima secara tepat sebagaimana

yang dimaksud adalah dengan mendapatkan umpan balik pesan tersebut. Umpan balik

adalah proses yang memungkinkan seorang pengirim mengetahui bagaimana pesan yang

dikirimkannya telah ditangkap oleh si penerima atau tidak. Selain itu cara seseorang

Page 26: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

26

mendengarkan dan menanggapi lawan bicara juga sangatlah penting dalam

berkomunikasi. Memberikan tanggapan penuh pemahaman dalam mendengarkan dapat

menghindari kecenderungan kesalahpahaman komunikasi antara pihak terkait. Menurut

Sarwono (2002) dari berbagai jenis komunikasi yang ada, komunikasi antar manusia yang

langsung (bertatap muka) adalah yang efektif serta paling lengkap mengandung berbagai

aspek psikologis. Aspek tersebut antara lain :

a. Tatap muka itu sendiri yang membedakannya dengan komunikasi jarak jauh atau

komunikasi menggunakan alat. Dalam komunikasi tatap muka ada peran yang harus

dijalankan oleh masing-masing pihak (pemberi informasi-penerima informasi, ibu-

anak, ayah-anak, suami-istri, guru-murid dan lain-lain) dan ditunjukkan dengan jelas.

b. Adanya hubungan dua arah secara langsung

Dengan adanya pertukaran pesan dalam komunikasi tatap muka, terjadi saling

pengertian akan makna atau arti pesan. Jadi dalam komunikasi ini yang penting

bukanlah pesannya semata, melainkan arti (meaning) dari pesan tersebut.

c. Adanya niat, kehendak, atau intensi dari kedua belah pihak Hal tersebut akan

mempercepat proses adanya saling pengertian secara kognitif dalam komunikasi antar

manusia.

Komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung (memerlukan perantara,

seperti telepon, telegrap, radio, surat dll.) mempunyai dampak yang berbeda dengan

komunikasi secara langsung (tatap muka). Menurut Gea, Wulandari, dan Babari (2003),

komunikasi tidak langsung dapat menyebabkan timbulnya kegagalan untuk saling

berkomunikasi (hambatan-hambatan), dalam arti si penerima menangkap makna pesan

berbeda dari yang dimaksud oleh si pengirim. Hambatan-hambatan tersebut antara lain :

1. Gagal menangkap maksud konotatif di balik maksud seseorang

Page 27: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

27

2. Hanya mengartikan kata atau kalimat secara murni dan tidak mengembangkan

pemahamannya

3. Kesalahpahaman atau distorsi dalam komunikasi

4. Adanya gangguan fisik, misalnya gangguan suara pada telepon, hasil

cetakan yang tidak baik, tampilan layar yang kurang jelas (kabur), desain

format yang tidak baik, dan lain-lain.

Dalam menilai kualitas komunikasi antar manusia, DeVito (2007) mengatakan

bahwa komunikasi antar manusia dapat berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat menurut

keluasannya atau breadth (banyaknya atau jenis-jenis topik yang dibicarakan) dan

kedalamannya atau depth (derajat “kepersonalan” atau inti dalam membicarakan topik

itu).

Sedangkan menurut penelitian Mardiyanti (1996), secara garis besar terdapat

beberapa hal yang dapat dilihat dalam kaitannya dengan kontak sosial dan komunikasi

sebagai pengukuran dari interaksi secara langsung (tatap muka), antara lain adalah minat,

frekuensi, ruang lingkup rekan-rekan, jenis dan banyaknya topik pembicaraan, tempat

melakukan kegiatan, kedalaman komunikasi serta pola dari interaksi itu sendiri (asosiatif

dan disosiatif). Terdapat lima indikator terciptanya interaksi sosial diantaranya ;Imitasi,

dublikasi (tindakan meniru, mengcopy orang lain. baik sikap maupun life style). Sugesti

(suatu proses penerimaan pedoman sikap dari orang lain tanpa kritikan terlebih dahulu,

sebab dapat dipercaya). Identifikasi (suatu keinginan terhadap sesuatu yang dianggap

memiliki keistimewaan seperti ; ketika ada orang dewasa yang dianggap memiliki

kelebihan, dan kita menganggap diri kita sudah dewasa apabila kita sudah bisa melakukan

seperti apa yang dilakukan oleh orang dewasa tadi). Simpati, kagum (proses kejiwaan

dimana seseorang tertarik pada orang lain. baik sikap, wibawa dan perbuatannya).

Page 28: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

28

Motivasi (suatu dorongan yang diberikan oleh seseorang pada orang lain. baik melalui

sikap, perkataan) dan lain-lain.

2.6 Persahabatan Anak Muda

Menurut Rubin (2004, h. 28), persahabatan adalah multidimensi dalam sifat dan

melayani manusia dalam berbagai cara (seperti kesenangan, harapan dan ketakutan,

menyediakan afeksi, dukungan dan keamanan emosi). Persahabatan adalah hubungan dimana

dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, dan

menyediakan dukungan emosional. (Baron & Bryne, 2006). Teman dekat didefinisikan

sebagai seseorang untuk berbicara, untuk bergantung, dan menyandarkan diri untuk

mendapatkan pertolongan, dukungan, dan kepedulian, dan bersenang-senang dalam

melakukan sesuatu (2003 Rawlins, h. 11).

Menurut Weiss (2003 h. 11), teman itu datang dan berkumpul bersama karena adanya

kesenangan, rasa akan kebersamaan, dan afiliasi emosional. Persahabatan menurut Rawlins

dalam persahabatan Tillmann-Healy (2003 h. 13) ”menunjukkan tali afektif (implies affective

ties)”. Pada teman, kita mencari trust (kepercayaan), kejujuran, hormat, komitmen,

keamanan, dukungan, kedermawanan, kesetiaan, kebersamaan, keteguhan, pengertian, dan

penerimaan. (Rubin dalam Tillmann-Healy). Dalam buku Child and Adolescent

Development, Owens (2002 h.4) mengartikan persahabatan sebagai hal berkenaan dengan

dibangunnya hubungan dyadic antara dua anak yang dikarakteristikkan dengan perasaan

saling suka yang kuat. Menurut Hartup (2005), persahabatan diartikan sebagai sebuah

hubungan yang kuat dan bertahan lama antara dua individu yang dikarakteristikkan dengan

kesetiaan, kekariban, dan saling menyayangi. Persahabatan adalah suatu bentuk hubungan

yang dekat yang melibatkan kesenangan, penerimaan, percaya, respek, saling membantu,

menceritakan rahasia, pengertian, dan spontanitas (Santrock, 2002 h.2)

Page 29: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

29

Pada anak usia di bawah 8 tahun, prinsip dasar untuk persahabatan adalah common

activity (aktivitas bersama), dimana anak-anak memandang teman adalah seseorang yang

menyukai mereka dan senang dengan aktivitas bermain yang sama. Pada anak usia 8-10

tahun, sudah ada kemampuan role-taking skill (keahlian mengambil peran), mulai melihat

teman sebagai individu yang mempunyai psikologis yang mirip dengannya, dapat dipercaya,

setia, baik, kooperatif, dan sensitif terhadap perasaan dan kebutuhan satu sama lain (Santrock,

2002).

Walaupun pemikiran mengenai kesetiaan dan atribut psikologis yang sama yang

ditunjukkan kepada teman juga terdapat pada remaja, tapi konsepsi remaja mengenai

persahabatan lebih fokus pada reciprocal emotional commitment (saling berkomitmen secara

emosional). Teman dipandang sebagai teman karib yang benar-benar memahami kekuatan

satu sama lain, dapat menerima kelemahan satu sama lain, dan bersedia berbagi pemikiran

dan perasaan mereka (Santrock, 2002). Walaupun anak-anak mempunyai banyak teman, tapi

sedikit dari pertemanan ini yang menjadi teman dekat. Dalam observasi Kail & Cavanaugh

(2000), beliau menemukan beberapa perbedaan penting ketika bermain antara eventual

friends (sahabat) dan nonfriends (bukan teman). Pertama, walaupun sahabat tidakselalu setuju

terhadap permainan mana yang akan dimainkan, tapi mereka dapat mengatasi konflik dengan

lebih baik daripada yang bukan teman. Sahabat lebih berhasil dalam mengkomunikasikan

sesuatu dan bertukar informasi satu sama lain. Beberapa informasi yang disampaikan sahabat

bersifat personal, dan sahabat lebih mampu melibatkan self-disclosure (pengungkapan diri).

Pada remaja, yang ditekankan adalah kesetiaan mereka dalam persahabatan. Mereka percaya

bahwa teman harus membela satu sama lain dan teman tidak boleh menipu atau

meninggalkan satu sama lain.

Penekanan pada kesetiaan dalam persahabatan remaja nampaknya juga sejalan dengan

penekanan pada keakraban dimana jika teman tidak setia, remaja merasa takut akan terhina

Page 30: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

30

karena pemikiran dan perasaan karib mereka akan diketahui oleh banyak orang. Munculnya

keakraban dalam persahabatan remaja menunjukkan bahwa teman adalah sumber dari

dukungan sosial dan emosi (Kail & Cavanaugh, 2000).

Persahabatan mempunyai enam fungsi (Kail & Cavanaugh, 2000): yaitu yang

pertama, Companionship adalah persahabatan memberikan anak pasangan yang familier,

seseorang yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan ikut dalam kegiatan yang

memerlukan kerja sama. Yang kedua, Stimulation adalah persahabatan memberikan remaja

informasi yang menyenangkan, kesenangan dan hiburan. Ketiga, Physical support adalah

persahabatan memberikan waktu, sumber, dan bantuan. Keempat, Ego support adalah

persahabatan memberikan dukungan, dorongan, dan umpan balik yang dapat membantu

anak-anak menjaga kesan mereka sebagai orang yang kompeten, menarik, dan individu yang

berharga. Kelima, Social comparison adalah persahabatan memberikan informasi mengenai

kapan mereka berhadapan sebagai lawan dan kapan mereka mengerjakan sesuatu dengan

baik. Keenam, Intimacy/affection adalah persahabatan memberikan hubungan yang hangat,

dekat, dapat mempercayai individu lain, sebuah hubungan yang mempunyai pengungkapan

diri (self-disclosure).

Dalam buku Child and Adolescent Development (2002), disebutkan bahwa fungsi

persahabatan adalah Persahabatan adalah tempat dimana anak-anak memperoleh keahlian

sosial dasar seperti komunikasi dan kerjasama. Persahabatan memberi pengetahuan mengenai

diri sendiri seperti halnya memberi perngetahuan mengenai orang lain dan dunia.

Persahabatan memberi dukungan emosional ketika menghadapi stres. Persahabatan adalah

awal untuk hubungan selanjutnya (percintaan, pernikahan, dan menjadi orang tua) dimana

persahabatan memberikan pengalaman mengenai cara mengatasi kekariban dan saling

mengatur (Owens, 2002).

Page 31: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

31

Santrock (2002) mengkarakteristikkan persahabatan sebagai berikut,

a. Kesenangan yaitu kita suka menghabiskan waktu dengan teman kita

b. Penerimaan yaitu kita menerima teman kita tanpa mencoba mengubah mereka

c. Percaya yaitu kita berasumsi bahwa teman kita akan berbuat sesuatu yan

sesuai dengan kesenangan kita

d. Respek yaitu kita berpikiran bahwa teman kita membuat keputusan yang baik

e. Saling membantu yaitu kita menolong dan mendukung teman kita dan mereka

juga melakukan hal yang demikian

f. Menceritakan rahasia yaitu kita berbagi pengalaman dan masalah yang bersifat

pribadi kepada teman

g. Pengertian yaitu kita merasa bahwa teman kita mengenal dan mengerti kita

dengan baik seperti apa adanya kita

h. Spontanitas yaitu kita merasa bebas menjadi diri kita ketika berada di dekat

teman kita

Contoh persahabatan tersebut memberi gambaran bahwa persahabatan mempunyai

ciri-ciri positif dan negatif sekaligus (Bukowski & Hartup) Berikut ini adalah aspek dari

kualitas persahabatan (Bukowski, 2005):

a. Companionship : Menghabiskan waktu bersama antar sahabat.

b. Conflict : Seseorang berselisih dan berargumen dengan temannya, mereka merasa jengkel

satu sama lain dan ada ketidaksepakatan dalam hubungan persahabatan mereka.

c. Help/aid : Saling membantu, menolong dan melindungi.

d. Security : Kepercayaan bahwa mereka dapat mempercayai, bersandar pada temannya.

e. Closeness : Perasaan kasih sayang atau pengalaman spesial yang dialami olah seseorang

dengan temannya dan memperkuat ikatan orang tersebut dengan temannya.

Page 32: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

32

Dan dalam perkembangannya dalam kehidupan sosial, khususnya anak muda yang

mempunyai suatu kelompok pertemenanan atau persahabatan punya banyak faktor yang

mempengaruhi kelompok mereka seperti berikut.

Dalam Kail & Cavanaugh, (2000) mengatakan bahwa ada empat faktor yang dapat

meningkatkan hubungan persahabatan, yaitu :

a. Kedekatan mereka satu sama lain (proximity)

b. Kesamaan akan minat dan sikap mereka (similarity)

c. Saling melengkapi kepribadian mereka (complementarity)

d. Ketertarikan fisik (physical attractiveness)

Dalam pembahasan tersebut konsep persahabatan sangat penting untuk

pelaksanaan penelitian oleh penulis, dikarenakan konsep persahabatan ini termasuk

bentuk komunikasi yang akan digunakan oleh suatu kelompok tersebut. Bentuk

komunikasi disini yang dimaksudkan seperti bagaimana antar individu-individu

menjadikan mereka menjadi suatu kelompok pertemenan atau persahabatan. Dan konsep

persahabatan ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana proses interaksi sosial

mereka sebagai suatu kelompok terhadap kehidupan sosial yang mereka jalani.

2.7 Teori Uses and Grafitication Theory

Pendekatan uses and gratification memberikan alternatif untuk memandang pada

hubungan antara isi media dan audience, dan pengkategorian isi media berdasarkan

fungsinya. (Bungin, 2006) Dalam teori ini bukan media yang mempengaruhi khalayak

namun justru bagaimana khalayak terpuaskan oleh media itu sendiri. Namun konsep yang

diteliti oleh model Palmgreen adalah konsep GS (Gratification Sought) dan konsep GO

(Gratification Obtained).

Page 33: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

33

Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika

menggunakan suatu jenis media tertentu (apakah itu surat kabar, televisi atau radio).

Gratification Obtained adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah

mengkonsumsi suatu media tertentu.

Jadi kepuasan khalayak terhadap suatu media tertentu dapat diukur berdasarkan

kesenjangan (discrepancy) antara GS dan GO. Semakin kecil discrepancynya, semakin

memuaskan media tersebut. Sedangkan semakin besar discrepancynya, semakin tidak

memuaskan media tersebut.

Walaupun masih diragukan adanya satu atau beberapa model uses and

gratification, Katz menggambarkan logika yang mendasari pendekatan mengenai uses

and gratification: kondisi sosial psikologi seseorang akan menyebabkan adanya

kebutuhan, yang menciptakan harapan-harapan terhadap media atau nara sumber-sumber

lain, yang membawa kepada perbedaan pola penggunaan media (atau keterlibatan dalam

aktifitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan

konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. (Bungin, 2006)

Teori ini dapat berguna untuk peneliti untuk mengetahui bagaimana tingkat

kepuasan dari manfaat smartphone yang telah digunakan. Teori juga dapat menjadi

alternatif untuk mengetahui kondisi sosial psikologis dari pengguna smartphone dalam

proses interaksi mereka, apakah mempererat atau menjauhkan kelompok pertemenan

mereka.

2.8 Review Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian pertama yang direview dilakukan oleh Ina Astari (2006) dengan judul

penelitian Pengaruh penggunaan ponsel terhadap interaksi sosial remaja ( studi kasus

SMUN 68 Jakarta ). Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat penggunaan ponsel pada

remaja cenderung tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ponsel sebagai media komunikasi

Page 34: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

34

dan juga media hiburan dianggap menjadi kebutuhan sehari-hari yang penting bagi

remaja, baik remaja laki-laki maupun perempuan. Selain itu juga remaja menggunakan

ponsel cenderung pada waktu yang tidak tentu, tergantung dari panggilan yang ada dan

keinginan untuk mengisi waktunya. Mengenai fasilitas pada ponsel, remaja cenderung

tinggi memanfaatkan dalam kesehariannya. Tetapi dari jenis-jenis fasilitas yang

dimanfaatkan tersebut dapat terlihat bahwa remaja juga mempertimbangkan faktor-faktor

biaya, sehingga tidak terlalu memberatkan pihak orang tua sebagai sumber biaya

pengeluaran seharihari. Dengan begitu biaya pengeluaran ponsel remaja tergolong

rendah, tetapi biaya tersebut diperkirakan akan meningkat ketika remaja mulai memasuki

kegiatan perkuliahan nantinya. Remaja dalam menggunakan ponselnya sebagian besar

menghubungi pihak yang berada dalam lingkungan sebayanya, yaitu teman atau pacar.

Hal ini dikarenakan remaja merasa belum cukup untuk berkomunikasi atau berhubungan

ketika bertemu saja dengan teman atau pacar. Selain itu faktor kesibukan orang tua atau

saudara dapat menjadikan remaja jarang menghubunginya melalui ponsel.

Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa penggunaan ponsel mempengaruhi

interaksi remaja secara tatap muka. Penggunaan ponsel remaja (laki-laki maupun

perempuan) memang cenderung tinggi. Tetapi dalam hal interaksi tatap muka antara

remaja dengan lingkungan sosialnya tetap saja cenderung kurang. Dapat disimpulkan

bahwa interaksi remaja tersebut tidak hanya disebabkan oleh tingkat penggunaan ponsel

yang tinggi. Banyak terdapat faktor-faktor lainnya dalam karakteristik remaja, seperti

semakin tingginya beban akademik, mulai mengkonsumsi media-media massa atau

teknologi dengan tinggi serta cenderung lepas dengan lingkungan sosial keluarganya.

Dengan begitu terlihat bahwa memang kelompok usia remaja cenderung kurang

interaksinya secara tatap muka dengan lingkungan sosialnya.

Page 35: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

35

Hasil penelitian kedua yang dilakukan oleh Wihda Ayu Masyitoh (2010) dengan

judul penelitian penggunaan blackberry sebagai sarana akses informasi di kalangan

mahasiswa. Hasil analisis Penelitian ini mendeskripsikan bahwa penggunaan blackberry

dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa fisip yaitu sebagai sarana akses informasi

yang mereka butuhkan secara up to date terutama informasi mengenai berbagai jenis

informasi yang dibutuhkan bagi para mahasiswa FISIP Universitas Airlangga. Blackberry

merupakan sebuah alat telekomunikasi dimana hampir semua mahasiswa menggunakan

media tersebut, setidaknya mahasiswa fisip dapat memanfaatkannya sebagai media

sharing informasi secara lebih aktif dan Dengan adanya Blackberry dimana hampir

semua mahasiswa Fisip menggunakan media tersebut, setidaknya terdapat adanya suatu

komunitas penggunaan blackberry di wilayah fakultas FISIP, agar dapat melakukan

interaksi dan komunikasi secara global dan juga dapat menambah hubungan pertemanan

dan menambah berbagai informasi yang didapatkan dari komunitas tersebut.

Hasil penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini dapat disajikan

pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahuluan

Nama Tahun Judul penelitian Tujuan

Ina Astari

wihda ayu masyitoh

2006

2010

Pengaruh penggunaan

ponsel terhadap

interaksi sosial remaja (

studi kasus SMUN 68

Jakarta )

Pengaruh blackberry

sarana akses informasi

di kalangan mahasiswa

Mengetahui

pengaruh ponsel

terhadap interaksi

sosial

Mengetahui

pengaruh

blackberry terhadap

mahasiswa

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka terdapat pembelajaran dalam

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. relevansi penelitian yang pertama dengan

Page 36: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

36

peneliti adalah peneliti dapat mengetahui bahwa penggunaan ponsel di kalangan anak

muda atau remaja ini cenderung tinggi dan proses interaksi tatap muka anak muda

terhadap lingkungan sosialnya cenderung kurang. Dalam hal ini peneliti dapat menggali

lebih dalam apakah pengaruh smartphone memiliki suatu pandangan negatif terhadap

proses interaksi sosial. Relevansi penelitian yang kedua dengan peneliti ini adalah peneliti

dapat mengetahui bahwa blacberry sebagai salah satu smartphone dapat menjadi sarana

akses informasi yang mereka butuhkan secara up to date. Dalam hal ini peneliti dapat

menggali lebih dalam bahwa smartphone memiliki kegunaan yang meluas tidak hanya

menjadi sarana akses informasi yang cepat seperti yang telah dilakukan oleh Wihda Ayu

Masyitoh.

2.9 Kerangka Pemikiran

Interaksi Sosial Anak Muda

Kelompok Pertemanan

Karakter persahabatan

Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran

Penjelasan :

Interaksi Primer

kelompok

(tatap muka)

Interaksi

Sekender

(CMC)

Peran Smartphone

Page 37: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

37

Penelitian ini berangkat dari fenomena munculnya smartphone sebagai salah satu

teknologi komunikasi yang digunakan untuk proses interaksi sosial anak muda saat ini.

Terjadinya proses interaksi di kelompok anak muda itu dipengaruhi oleh faktor

kepribadian dari anggota kelompok tersebut yang memiliki kegemaran dalam suatu hal

tertentu. Dalam proses terjadinya interaksi, mereka menggunakan smartphone saat

interaksi primer maupun sekunder. Peran smartphone digunakan sebagai alat untuk

menghubungkan kepada anggota dari kelompok persahabatan itu untuk melakukan proses

interaksi primer. CMC ( Computer Mediated Communications ) dalam bentuk groupchat

adalah salah satu bagian dari smartphone yang digunakan untuk proses interaksi

sekunder.

Page 38: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Indranata,

2008) metode penelitian sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat

diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, maka penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada

pengematan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-

orang tersebut, dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Metode ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan

metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua

metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubunga antara peneliti dengan

responden dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri

dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang

dihadapi. Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan serta menganalisis peranan

tekonologi smartphone dalam interaksi sosial anak muda.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam Suprayogo (2003), adalah pemusatan konsentrasi pada

tujuan dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian harus dinyatakan secara eksplisit

untuk memudahkan peneliti sebelum melakukan observasi. Fokus penelitian merupakan

garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian

lebih terarah. Penetapan fokus dapat membatasi studi serta berfungsi untuk memenuhi

Page 39: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

39

kriteria keluar-masuk suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Sehingga dengan

penetapan fokus yang jelas dan mantap, dapat dihasilkan keputusan tentang data yang

benar-benar fungsional dan mendukung kepentingan penelitian. Adapun fokus penelitian

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan smartphone

Adalah mendeskripsikan bagaimana subyek menggunakan smartphone dalam

frekuensi, pemanfaatan dan fungsinya.

2. Interaksi sosial

Interaksi sosial adalah interaksi secara tatap muka secara langsung dengan interaksi

tidak langsung. Interaksi secara langsung terjadi apabila yang mengadakan hubungan

langsung bertemu dan berhadapan muka atau face-to-face (berjabat tangan, saling

senyum, dll). Sebaliknya, interaksi tidak ;langsung yaitu melalui perantara seperti

smartphone. Interaksi tidak langsung disini seperti melakukan SMS, BBM, atau

model Chat ( whatsapp, line ).

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kota Malang. Lebih tepatnya di area kampus

Universitas Brawijaya Malang. Area kampus tersebut dipilih dikarenakan area kampus

terdapat banyak anak muda yang menuntut ilmu di Universitas Brawijaya Malang, oleh

karena itu tidak menutup kemungkinan bahwa banyaknya anak muda itu mempunyai

suatu perkumpulan kelompok pertemenan dan memiliki smartphone. Pengguna

smartphone disini sangat penting karena smartphone sebagai sarana pengganti interaksi

mereka yang dilakukan saat mereka sedang tidak berkempul secara bersamaan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian dalam Moleong (2005), kualitatif bersifat naratif dan dekriptif.

Berdasarkan jenisnya, data dalam penelitian kualitatif terdiri atas kata-kata dan tindakan,

Page 40: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

40

sumber data tertulis, foto dan statistik. Jenis data yang berupa sumber tertulis terdiri atas

dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen resmi itu sendiri terdiri atas dokumen

internal (memo, pengumuman, instruksi dalam kalangan tertentu) dan dokumen eksternal

(majalah, buletin dan berita yang disiarkan melalui media massa).

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sumber data yang berkaitan

dengan sumber informasi yang menjadi fokus penelitian. Sumber data tersebut terdiri

dari:

3.4.1 Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari

lapangan. Jadi data primer diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan

pencatatan lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui interview

(wawancara) dan hasil observasi yang dilakukan dengan informan atau narasumber

yang berhubungan dengan dampak penggunaan smartphone dalam interaksi sosial.

3.4.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data–data yang diperoleh dari dokumen–dokumen, arsip–

arsip, dan kepustakaan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data ini

digunakan untuk melengkapi data primer yang telah ada. Data ini berupa gambaran

umum tentang objek penelitian yakni latar belakang objek penelitian, tujuan dan

sebagainya.

3.4.3 Tehnik pemilihan informan

Pemilhan informan disini adalah anak muda yang mempunyai kategori sebagai

berikut :

1. Anak muda yang memiliki dan menggunakan smartphone.

2. Anak muda yang mempunyai kelompok pertemanan.

Page 41: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

41

3. Kelompok pertemanan yang dimiliki anak muda tidak terganggu dengan

keberadaan smarphone dalam interaksi mereka.

Sesuai dengan justifikasi alasan pemilihan judul, seperti yang telah dikemukakan

dalam bab 1, halaman 4 bahwa ada kondisi-kondisi tertentu dimana interaksi kelompok

anak muda yang tidak terganggu dengan kehadiran smartphone ini. Oleh karena itu

peneliti berusaha memastikan dalam observasi awal bahwa kelompok pertemanan yang

dijadikan subjek penelitian adalah mereka yang tidak terganggu dengan keberadaan

smartphone dalam interaksi mereka. Kondisi ini diperkuat dengan seringnya peneliti

berada bersama dengan kelompok tersebut (karena peneliti tinggal bersama dengan

beberapa dari anggota kelompok persahabatan tersebut).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan

untuk melihat secara langsung yang menjadi objek penelitian. Observasi yang digunakan

adalah dengan menggunakan metode observasi terus terang. Menurut Sanafah Faisal

dalam Sugiyono (2007) metode observasi terus terang terjadi ketika peneliti dalam

melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang bahwa sedang melakukan

penelitian.

2. Metode Wawancara (Interview)

Teknik wawancara dalam Moleong (2005), merupakan teknik pengumpulan data

kualitatif dengan menggunakan instrumen yaitu berupa pedoman wawancara. Adapun

model wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah model wawancara semi terstruktur

yaitu peneliti telah menentukan format masalah yang akan diwawancara berdasarkan

masalah yang akan diteliti.

Page 42: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

42

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk melihat konten interaksi kelompok

persahabatan dalam smartphone. Dengan seizin para informan, screen dicapture untuk

kemudian dianalisis agar dapat diketahui fungsi smartphone bagi kelompok pertemanan

ini.

3.6 Analisis Data

Sesuai dengan jenis dan metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka dalam penelitian ini analisis data yang

digunakan adalah model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (dalam sugiyono

2011) mengemukakan bahwa bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilaukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Berikut tahapan dalam analisis Miles dan Huberman yaitu pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Berikut penjelasan analisis

data.

Pertama, pengumpulan data. Tahap ini peneliti mengumpulkan data. Data

kualitatif berupa hasil wawancara kepada informan. Selain itu semua dokumentasi yang

diperoleh dari hasil wawancara dan observasi di lapangan (sugiyono 2011).

Kedua, Reduksi data. Tahap ini merupakan proses pemilihan, pemusatan

perhatian, pengabstraksian, dan pentransformasi data kasar dari lapangan. Ketika peneliti

menyangsikan kebenaran data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain

yang dirasa peneliti lebih mengetahui ( Basrowi & Suwandi 2008).

Ketiga, Penyajian data. Pada tahapan ini peneliti menyajikan data yang masih

mentah menjadikannya tersusun dan tertata secara baik. Bentuk penyajian data yang

digunakan salah satunya berupa teks naratif ( Basrowi & Suwandi 2008).

Page 43: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

43

Keempat, Menarik kesimpulan atau verifikasi. Penarikan kesimpulan hanyalah

sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Dalam tahap ini peneliti membuat

proporsi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian,

kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada,

pengelempokan data yang telah terbentuk , dan proporsi yang telah dirumuskan

sebelumnya. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap dengan

“temuan baru” yang berbeda dari temuan yang sudah ada (Basrowi & Suwandi 2008).

Page 44: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

44

Gambar 1

Komponen Analisis Data Model Interaktif

Sumber : Milles dan Huberman (dalam sugiyono 2011)

Dalam proses analisis yang akan dilakukan maka tahap awal yang dilakukan

melakukan pengumpulan data sesuai denan topik atau tema penelitian. Selajutnya dari

proses pengumpulan data akan dilakukan proses reduksi data sehingga dapat dilakukan

untuk proses penyajian data sehinga dapat digunakan sebagai dasar untuk penarikan

kesimpulan dari hasil data penelitian yang dilakukan.

3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data, peneliti akan menggunakan teknik triangulasi

data yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang di luar

data itu (Moleong, 2006: 330). Teknik ini bertujuan untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data hasil penelitian. Triangulasi merupakan cara terbaik

untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam

konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan

dari berbagai pandangan. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yaitu

menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan

Page 45: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

45

data. Misalnya selain melalui wawancara dan observasi peneliti menggunakan observasi

terlibat (participant observation), dokumen tertulis, catatan, foto dan gambar (Moleong,

2008).

3.8 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada

informan yang akan di wawancara. Kemudian peneliti memberikan lembar persetujuan

kepada informan yang diteliti, peneliti menjelaskan maksud dari penelitian. Untuk

menjaga kerahasiaan informan, dalam lembar pengumpulan data penelitian

mencantumkan nama samaran dari informan. Peneliti menjamin kerahasiaan informasi

yang diperoleh dari informan. Penelitian ini dijalankan setelah mendapatkan persetujuan

secara suka rela dari setiap informan dengan memberikan keterangan mengenai tujuan

dan cara penelitian.

Page 46: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identitas Subyek Penelitian

Persahabatan adalah hubungan dimana dua atau beberapa orang menghabiskan

waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, dan menyediakan dukungan

emosional. (Baron & Bryne, 2006). Dari teori tersebut, penulis melakukan observasi

untuk mencari suatu kelompok teman yang sering menghabiskan waktunya bersama-

sama. Dalam observasi tersebut, peneliti mendapatkan 2 kelompok sahabat yang

mempunyai intensitas berkumpulnya hampir sering dikampus maupun diluar kampus.

Kelompok yang pertama terdiri dari 4 orang dengan nama samaran yaitu Dimas,

Ardi, Dypta, Edo. Kelompok yang kedua terdiri dari 3 orang dengan nama samaran pula

yaitu Faisal, Rizky, dan Indah. Sesuai dengan etika penelitian yang telah ditentukan untuk

menjaga kerahasiaan informan, dalam pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan

nama asli informan melainkan nama samaran. Berikut pemaparan profil informan.

Dimas adalah mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2009, dia berasal dari

Madiun dan menjadi perantauan di kota Malang. Lahir di Madiun pada 9 desember 1991,

menghabiskan banyak waktunya di Madiun karena sekolah dari SD, SMP, SMA di kota

tersebut. Dimas mempunyai ketertarikan di musik, olahraga, dan otomotif. Sesuai dengan

objek penelitian dia adalah pengguna smartphone jenis sony experia X8. Dia

menggunakan smartphone sudah lumayan lama, kurang lebih 2 tahun, dia menggunakan

smartphone ini karena dia merasa cocok dengan smartphone tersebut. Menurut dimas

harga dan fasilitas smartphone ini sangat cocok dengan kebutuhannya.

Page 47: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

47

Informan yang kedua adalah Ardi, mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2009,

berasal dari Jogjakarta dan saat ini sedang kuliah di Malang. Lahir di Jogja pada 2 agustus

1991 dan menghabiskan waktu pendidikannya di Jogja sebelum melanjutkan Pendidikan

di Malang. Dia mempunyai ketertarikan terhadap musik dan olahraga. Ardi ini juga

pengguna smartphone dengan jenis iphone 4S. Dia menggunakan smartphone ini sudah

hampir 2 tahunan, dan menurutnya smartphone miliknya sangat cocok dengan

kebutuhannya selama ini.

Edo adalah mahasiswa komunikasi angkatan 2010, berasal dari kota Malang.

Lahir pada 24 mei 1992 di kota yang sama, dia mempunyai ketertarikan pada olahraga.

Edo mempunyai smartphone dengan jenis Andromax U, dia menggunakan smartphone

sebenarnya sudah hampir 3 tahunan, karena smartphone yang baru dimiliknya ini adalah

smartphone jenis yang baru. Sebelumnya dia menggunakan blackberry.

Informan yang selanjutnya adalah Dypta. Dia mahasiswa komunikasi 2010,

berasal dari kota Malang dan saat ini juga tinggal di kota yang sama. Lahir di Malang

pada 19 juni 1992 dan mempunyai ketertarikan pada musik dan olahraga. Dypta adalah

pengguna smartphone berjenis Iphone 3GS. Dia menggunakan smartphone ini sudah

hampir 2 tahunan.

Informan dari kelompok yang kedua, yang pertama adalah Rizki, seorang

mahasiswa komunikasi angkatan 2010 yang berasal dari kota Malang dan berdomisili di

kota yang sama. Dia lahir pada 13 mei 1992 di kota Malang. Dia mempunyai ketertarikan

di bidang musik sejak lama. Dalam aktivitas interaksinya dia menggunakan smartphone

samsung galaxy grand, dan dia sudah menggunakan smartphone tersebut selama 2 tahun.

Informan yang kedua yaitu Faisal, seorang mahasiswa politik angkatan 2010,

berasal dari kota Madiun. Lahir pada 17 juni 1992, dia memiliki ketertarikan pada

olahraga. Dia menggunakan smartphone iphone 4 selama 2 tahun.

Page 48: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

48

Informan yang terakhir dari kelompok yang kedua adalah Indah. Seorang

mahasiswa komunikasi angkatan 2010, berasal dari kota Surabaya. Dia memiliki hobby

traveling, selama proses interaksinya dengan teman-temannya dia menggunakan

smartphone galaxy ace 2 yang telah digunakan selama lebih dari 1 tahun.

4.2 Penyajian Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan smartphone dalam

interaksi sosial anak muda, oleh karena itu data yang telah diambil oleh peneliti melalui

observasi dan hasil wawancara dengan informan ini disajikan sesuai dengan urutan fokus

penelitian yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu mengenai penggunaan

smartphone anak muda tersebut.

4.2.1 Penggunaan Smartphone

Dari hasil wawancara dengan informan penelitian didapatkan bahwa

penggunaan smartphone di kalangan anak muda atau kelompok persahabatan ini cukup

beragam. Hal yang paling utama yang digunakan oleh informan pada smartphonenya

adalah untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan sesama, baik melalui telepon, sms,

atau menggunakan aplikasi yang lain seperti whatsapp, line, atau BBM seperti hasil

wawancara berikut ini :

“ Smartphone saya biasa saya gunakan untuk komunikasi ma temen-temen mas,

kan saya pakai bbm, line, whatsapp”.(wawancara dengan dimas pada tanggal 3

februari 2014 di kos Dimas)

“ Hpku tak buat komunikasi ma temen-temen ajah mas, hampir semua sosial

media saya pakai seperti bbm, line, wa, instagram, path, twitter, ya gitu-gitu aja

sie mas”. ( wawancara dengan Ardi pada tanggal 3 februari 2014 di tempat kos

ardi )

Selain digunakan untuk komunikasi atau interaksi dengan sesama, para

informan juga menggunakan smartphonenya untuk menggunakan beragam media sosial

Page 49: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

49

seperti twiiter, path, youtube,dan lain-lain atau para informan menggunakan

smartphonenya untuk dijadikan modem sehingga bisa terkoneksi dengan internet untuk

mengakses google, email, bahkan bermain game online, seperti hasil wawancara berikut :

“ Hpku tak pakai komunikasi ma anak-anak mas, lewat sosmed kaya bbm, line,

twitter, dan yang lain-lain. Tapi aku hpku juga buat internetan kaya cari-cari

data apa ajah di google, liat video di youtube juga, kadang tak buat modem

juga nie hp, kan bisa tuh disingkronin ke laptop untuk jadi modem”. (

wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 februari 2014 di kontrakan peneliti )

“Hpku tak gunain buat komunikasi ma temen-temen mas, lewat sosial media

kayak wa, line, bbm, twitter juga, selain itu ya tak buat internetan mas, kaya

cari-cari apa aja di google, liat- liat email kadang, ya seperti itulah” .

(wawancara dengan Edo pada tanggal 3 februari 2014 di kontrakan peneliti )

“Hpku tak buat komunikasi ma temen-teman lewat sosial media seperti

whatsapp, line, BBM, twitter, path, dan masih banyak lagi mas. Kadang tak

buat main game juga.” ( wawancara dengan Faisal pada 8 Februari di kontrakan

peneliti )

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa selama

ini penggunaan smartphone oleh informan sangat beragam, ada yang menggunakan

smartphone untuk melakukan komunikasi atau interaksi dengan individu yang lain, bisa

digunakan untuk mengakses internet seperti email, google, dan yang lainnya seperti

bermain game. Selain itu juga ada yang menggunakan smartphonenya untuk mengakses

media sosial seperti twitter, path, instagram dan yang lainnya, selain itu juga ada beberapa

informan yang menggunakan smartphonenya untuk bermain game, mengambil foto dari

aplikasi kamera dan juga menggunakan smartphonenya untuk dijadikan modem agar

dapat mengakses internet lewat media yang lain seperti komputer atau laptop.

Dari sisi intensitas penggunaan smartphone, hasil dari wawancara kedua

kelompok memiliki kesamaan yaitu sama-sama menggunakan smartphone dengan

intensitas yang tinggi. Hal ini diungkapkan dalam wawancara berikut :

Page 50: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

50

“ lumayan mas kurang lebih ya 12 jam, hampir setiap saat liat hp, liat jam aja

ya pake hp mas, soalnya ga ada ja”. ( wawancara dengan Dimas pada tanggal

3 februari 2014 di kos Dimas )

“lumayan mas kurang lebih ya 12 jam, hampir setiap saat liat hp, bangun tidur

pertama ya liat hp, pas kumpul ya liat hp, pas kemana ajah ya tetep pegang hp

buat check in di aplikasi Path kalo kita lagi dimana gitu, biar ga dikira cupu2

amat mas”.( wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 februari 2014 dikos

Dypta )

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam pemakaian smartphone para

informan memiliki waktu pemakaian sehari yang cukup tinggi, dimana hampir setiap

waktu smartphone selalu digunakan. Hal ini dikarenakan smartphone mempunyai fasilitas

yang lebih dari handphone biasa. Para informan banyak menggunakan aplikasi media

sosial yang banyak tersedia di smartphonenya.

Dari sisi pengaruh umum penggunaan atau pemakaian smartphone oleh para

informan ini terdapat beberapa faktor seperti menggunakan smartphone yang mempunyai

sistem operasional yang bisa digunakan untuk kebutuhannya, harga dari smartphonenya

juga terjangkau sesuai porsinya, serta mempunyai fasilitas yang dirasa sudah sesuai

dengan kebutuhan para informan. Hal ini dibuktikan dalam hasil wawancara sebagai

berikut.

“Saya menggunakan hp sony X8 ini karena OSnya sudah cukuplah untuk

kebutuhan saya, sudah bisa buat nginstall sosmed yang saya butuhin kaya BBM,

Line, Whatsapp, Twitter, trus untuk memorynya juga uda cukup buat kebutuhan

saya” ( wawancara dengan Dimas pada 3 February 2014 )

“Saya pilih iphone 4s ini karena saya rasa fasilitasnya cukup bisa bersaing di

jaman sekarang ini, untuk sosial media, semua bisa diinstal, tapi saya cuma

instal BBM, Line, Whatsapp itu buat berinteraksi sama anak-anak, yang lain

kaya Twiiter, Path, Instagram juga saya unduh, untuk fasilitasnya kaya kamera

juga lumayan kalo buat sekedar foto-foto, banyak aplikasi dari fotonya juga,

trus memorinya juga besar, walaupun harganya juga lumayan tinggi, tapi

menurut saya pas-pas ajah dengan apa aja yang bisa ditampilkan sama iphone

ini” ( wawancara dengan Ardi pada 3 February 2014 )

Page 51: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

51

“Saya pilih galaxy grand ini karena Osnya sudah lumayan updated, fasilitasnya

juga lumayan okelah untuk kebutuhan saya pribadi, harganya juga terjangkau

menurutku” ( wawancara dengan Rizky pada 8 Februari )

Dari sebagian hasil wawancara yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

pengaruh dari para informan memilih atau menggunakan smartphonenya berdasarkan

beberapa faktor seperti smartphone yang digunakan sudah mempunyai sistem operasional

yang sudah kekinian atau masa kini, yang kedua smartphone yang digunakan mempunyai

harga yang sesuai dengan fasilitas yang disajikan oleh smartphone tersebut. Dengan

adanya fasilitas yang beragam untuk memenuhi kebutuhan para informan, terdapat

beberapa manfaat dari penggunaan smartphone tersebut. Manfaatnya seperti bisa

berinteraksi dengan banyak teman, bisa dengan cepat mengetahui informasi atau berita

terbaru melalui aplikasi sosial media, bisa mengakses atau digunakan untuk internet. Hal

ini dibuktikan dalam wawancara sebagai berikut.

“Manfaatnya smartphone ini tentunya lumayan banyak ya mas, kaya bisa

interaksi sama temen-temen melalui sosmed kaya line, bbm, dan yang lain. Kalo

dipikir-pikir ya bisa ngirit pulsa juga, kan kalo sudah dipaketin ke internet,

sosmednya bisa diakses, trus interaksi lewat situ juga uda bisa. (wawancara

dengan Edo pada 3 february 2014)

“Manfaatnya banyak mas, selain bisa interaksi ma temen- temen, bisa juga liat

update berita dari sosmed, contohnya kaya aku punya twiiter, trus ngefollow

info malang, trus adminnya info malang ngetweet di jalan mana gitu macet, nah

seperti itu kan informasi tuh, jadinya kita bisa tahu. Belum lagi kalo kita install

detik.com tuh, kan setiap menit ada aja berita tuh yang ditampilin, bermanfaat

deh pokoknya. ( wawancara dengan Dimas pada 3 february 2014 )

“Lumayan banyak manfaat seh smartphone ini, kalo smartphone kan jelas beda

sama hp biasa, smartphone kan bisa untuk ngakses internet tentunya kalo

dipaketin sih, walaupun ga dipaketin kan semua smartphone kan ada fasilitas

WiFinya tinggal cari tempat WiFi, trus kita gunain juga bisa ngakses internet,

ga Cuma itu, kadang saya juga smartphone saya buat modem untuk laptop, kan

ada fasilitas hotspot pribadinya juga, ( wawancara dengan Ardi pada 3 Februari

2014)

Dari sebagian hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan

secara umum smartphone oleh informan mempunyai manfaat yang beragam seperti bisa

Page 52: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

52

berinteraksi melalui sosial media, yang kedua bisa mendapatkan informasi terbaru dari

mengakses internet, serta bisa dijadikan modem, karena smartphone dapat disingkronkan

ke laptop atau PC.

4.2.2 Kontak Sosial dan Komunikasi primer

Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, interaksi sosial tidak akan

mungkin terjadi jika tidak adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak disini bisa

bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan

langsung bertemu dan berhadapan muka atau face-to-face (berjabat tangan, saling

senyum, dll). Sebaliknya, kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Hubungan-

hubungan sekunder tersebut dapat dilakukan melalui perantara disini adalah smartphone.

Kontak primer yang dilakukan oleh kelompok pertemenan yang tediri dari

Dimas, Ardi, Edo, Dypta ini dikakukan hampir setiap hari. Hal ini bisa dibuktikan dari

hasil wawancara seperti berikut.

“Kumpulnya hampir setiap hari mas, kadang di parkiran kampus, kadang juga

di kantin kampus belakang sakri, bahkan juga sering kumpul diluar kampus saat

nongkrong ngopi2 dimana gtu mas. Apalgi kita jarak kosannya juga ga terlalu

jauh, bahkan ada juga salah satu yang sekosan sama saya, pokoknya hampir

seringlah mas.” ( wawancara dengan Dimas pada tanggal 3 februari 2014 dikos

Dimas )

“kumpulnya ya ketemu gitu mas, setelah pulang kuliah, pas nongkrong gitu, pas

dikosan atau dikontrakan temen yang lain, pokoknya ya kumpul aja secara

langsung” ( wawancara dengan Dypta pada tanggal dypta pada tanggal 3

februari 2014 dikos Dypta )

“kumpulnya ya ketemu gitu mas, setelah pulang kuliah, pas nongkrong gitu, pas

biliard, pas futsal. Intinya kalo uda janjian ketemu ya kita kumpul”. (

wawancara dengan Ardi pada tanggal 8 februari 2014 di tempat Ardi )

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat diketahui bahwa proses

berkumpulnya para informan dengan teman-temannnya tidak dipengaruhi atau ditentukan

oleh jadwal khusus sehingga setiap saat dapat berkumpul dengan teman dalam

Page 53: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

53

kelompoknya. Jadi proses berkumpulnya tidak hanya dilakukan di dalam kampus namun

demikian juga dilakukan di luar kampus.

Kedua kelompok ini juga mempunyai intesitas kebersamaan yang sering. Hal ini

bisa dibuktikan dalam hasil wawancara seperti berikut.

“Kalo proses bertemunya dengan teman-teman ya bisa dikatakan hampir sering

mas kumpulnya bahwa setiap hari pasti ketumu baik dikampus maupun diluar

kampus, karena ya itu juga intensitas ketemunya juga setiap hari soalnya” (

wawancara dengan Dimas pada tanggal 3 februari 2014 di kos Dimas )

“Bisa dikatakan hampir sering mas kumpulnya dan yang pasti pertemuan

yang saya lakukan yaitu dalam seminggu bisa 3-4 kali, namun demikian hal

tersebut tergantung kebutuhan” ( wawancara dengan Ardi pada tanggal 8

februari 2014 di tempat Ardi )

“Intesitas pertemuan yang saya lakukan dengan teman bisa dikatakan hampir

sering mas kumpulnya. Seminggu bisa 3-4 kali dan itu dapat lebih tergantung

kepentingan juga” ( wawancara dengan Edo pada tanggal 8 februari 2014 di

tempat Edo )

“Bisa dikatakan hampir sering mas kumpulnya, karena setiap ada keperluan

apa saya selalu berkumpul dengan teman-teman untuk membahas

permasalahan itu”( wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 februari 2014 di

kos Dypta )

Kelompok yang kedua yang tediri dari Faisal, Indah, dan Rizky mempunyai

intensitas yang sama dengan kelompok yang pertama. Hal ini dibuktikan dalam

wawancara senagai berikut.

“kalo ditanyai mengenai intensitas pertemuan dengan teman menurut saya bisa

dikatakan hampir sering mas kumpulnya. Pokoknya kalo ga sibuk ya kumpul,

ga ada batas waktu kapan kita kita kumpul-kumpulnya” ( wawancara dengan

Indah pada tanggal 8 februari 2014 )

“Bisa dikatakan hampir sering mas kumpulnya, Pokoknya kalo ga sama-sama

lagi sibuk ya kumpul kitanya”( wawancara dengan Rizky pada tanggal 8

februari 2014 di kampus )

Page 54: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

54

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa selama ini

informan penelitian dalam melakukan pertemuan dengan rekan atau temannya tidak

dibatasi waktu tertentu, sehingga apabila terdapat kesempatan dan kepentingan maka

proses pertemuan dilakukan. Hal ini menunjukan bahwa proses pertemuan yang

dilakukan menunjukkan kemampuan seorang informan untuk menyesuaikan diri dengan

kelompok yang ada sehingga adanya kelompok tersebut memberikan manfaat dari proses

pertemuan tersebut. Kedua kelompok sahabat ini lumayan lama. Kebersamaan kelompok

sahabat ini sudah terjalin saat mengawali perkuliahan di Universitas yang sama di kota

Malang.

Hal ini diungkapan oleh Dimas “Sudah lama pas kumpulnya, udah dari awal

semester, sampai sekarang, ya hampir 4 tahunan ini kita kumpulnya”. Hal yang sama

juga diungkapkan oleh Indah “Ya kenalnya dari sejak masuk kuliah, sampai sekarang,

sering bersama seh”.

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua individu tersebut

mempunyai suatu kelompok teman yang selalu bersama dalam jangka waktu yang tidak

sebentar. Dan dalam proses berkumpul kelompok ini juga sering saling tukar menukar

informasi dalam segala hal, saling membicarakan sesama individu satu dengan yang

lainnya, serta mempunyai topik bahasan yang meluas baik itu mencakup di dalam

ataupun diluar kegiatan dan kehidupan mereka. Kedua kelompok ini juga mempunyai

keberagaman topik yang dibahas saat berkumpul. Berikut hasil wawancara dengan

kelompok yang pertama.

“Banyak mas, kadang urusan kampus, akhir-akhir ini sering bahas urusan

kampus karena sudah pada ambil skripsi smua mas, tapi kebanyakan ya bahas

secara umum mas, entah itu berita terbaru, kadang bahas otomotif, bahas

sepak bola, banyaklah mas, pokoknya sesuai mood, pengen bahas apa ya

dibahas”. ( wawancara dengan Dimas pada tanggal 3 februari 2014 dikos

Dimas )

Page 55: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

55

“Banyak mas, urusan kampus, curhat pacar, curhat masalah keluarga juga.

Curhat masalah pribadi juga, pokoknya ya ajang sharing gtulah mas, kadang

tuker-tukeran informasi juga”. ( wawancara dengan Ardi pada tanggal 8

februari 2014 di tempat Ardi )

”Banyak mas, urusan kampus, curhat pacar, curhat masalah keluarga juga.

Curhat masalah pribadi juga, pokoknya ya ajang sharing gtulah mas, kadang

tuker-tukeran informasi tentang otomotif, bola, game kadang-kadang, banyak

pokoknya mas”.( wawancara dengan Edo pada tanggal 8 februari 2014 di

tempat Edo )

“Banyak mas, urusan kampus, kaya skripsi, ngebahas dosen, urusan yang lain

juga kaya updated news, banyaklah mas. Tergantung mood, pengen bahas apa

ya dibahas”. ( wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 Februari 2014 di

tempat Dypta )

Sedangkan kelompok yang kedua yang terdiri dari Faisal, Rizki, serta Indah juga

memiliki keanekaragaman dalam membahas topik saat mereka bertemu seperti hasil

dalam wawancara berikut.

”Banyak curhatnya tentang masalah pribadi seh mas, kadang curhat pacarnya

masing-masing, keluarga, urusan kampus pastinya”.( wawancara dengan Faisal

pada tanggal 8 februari 2014 )

“: banyak mas, urusan kampus, kaya skripsi, ngebahas dosen,kadang ngebahas

orang lain juga tau lah cewek kaya gimana”. ( wawancara dengan Rizky pada

tanggal 8 Februari 2014 di kampus )

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa selama ini

berbagai permasalahan dapat dibahas ketika melakukan pertemuan, baik permasalahan

mengenai kampus atau kuliah juga masalah-masalah pribadinya. Selain itu dalam proses

pertemuan juga membahas mengenai informasi-informasi umum yang terbaru sehingga

informan benar-benar mendapatkan infomasi yang sangat berguna.

Hasil penelitian yang lain telah ditemukan suatu identitas karakter persahabatan

dari kedua kelompok persahabatan tersebut. Kelompok ini yang tediri Dimas, Ardi, Edo,

dan Dypta ini mempunyai karakter persahabatan yang lebih solid dari kelompok yang

kedua yang terdiri dari Faisal, Rizky, dan Indah. Kedekatan atau keakraban dari

Page 56: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

56

kelompok yang pertama ini lebih erat, selain intensitas mereka yang sering, mereka juga

saling membantu dalam segala hal bahkan juga saling bekerja sama.

Hal ini diungkapkan oleh Dimas “Sangat deket banget mas, aku sama Ardi neh

kan ngekos, kita sering nginep di tempatnya Edo ma Dypta, begitu juga

sebaliknya mas, mereka juga sering nginep dikosan kita. Apalagi kita punya

kesukaan yang sama sama sepak bola, akhirnya ya tambah tambah dikit temen

yang lain kita punya tim futsal sendiri mas, futsalnya juga hampir rutin

seminggu sekali, kadang ya 2x, tergantung mood sama nyesuiain keadaan

masing2 aja mas” ( wawancara dengan Dimas pada tanggal 3 februari 2014 di

kos Dimas )

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Edo “ya dibilang deket ya deket banget

mas, misal kalo aku bosen ya ke kosan mereka, kadang mereka juga yang

kerumah. Pernah saling bantuin juga seh, pas itu dirumah ada acara, anak2

bantuin smuanya yang dirumah juga, kebalikan juga seh aku pernah bantuin

dalam hal ekonomi juga, kan mereka anak kosan, belum dikirim sama ortunya

disana ya ngutang ma ane lah, biasa anak kosan, , pas nongkrong kita mah bisa

tambah rame, kan kadang2 sambil ajak pacar masing2, yang punya pacar seh,

trus yang ga punya bisa minta kenalin temen pacar kita gtu2 lah. pokoknya

deket banget lah mas”. ( wawancara dengan Edo pada tanggal 8 februari 2014

di tempat Edo )

Hal ini berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh salah satu anggota

dari kelompok yang kedua seperti berikut.

“Kalo dibilang deket ya deket, kita kan sering kumpul, sering curhat-curhatan,

tapi bisa juga dibilang ga deket, soalnya setiap individu kan punya banyak

perbedaan juga, banyak samanya tapi juga banyak bedanya sie”. ( wawancara

dengan Indah pada tanggal 8 februari 2014 di kampus )

Page 57: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

57

Dari hasil wawancara tersebut terdapat perbedaan pandangan dari kedua

kelompok persahabatan tersebut. Hal itu bisa terjadi dikarenakan anggota dari kelompok

yang pertama mempunyai kesamaan minat dalam hal berolahrga yaitu sepak bola, bahkan

kelompok yang pertama ini mempunyai suatu tim futsal yang intensitasnya dalam sebulan

sering melakukan latihan bersama hampir 6-7 kali. Hal tersebut didapatkan saat peneliti

melakukan observasi terhadap kelompok yang pertama dalam durasi lebih dari satu bulan.

Sedangkan kelompok yang kedua terkesan tidak erat dikarenakan satu individu dengan

individu yang lainnya dalam kelompok tersebut mempunyai ketertarikan minat yang

berbeda-beda.

Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan perbedaan antara kelompok

pertama dan kelompok kedua. Kelompok yang pertama ini hampir tidak ada konflik atau

permasalahan yang serius terhadapa para individunya. Sedangkan dari kelompok yang

kedua pernah mempunyai konflik atau masalah yang cukup serius sehingga membuat

hubungan dari setiap individu dari kelompok tersebut renggang. Akan tetapi suatu konflik

atau masalah tersebut tidak berlangsung lama, dikarenakan hubungan antara individu dari

kelompok yang kedua ini sudah saling membutuhkan satu dengan lainnya. Hal ini bisa

dibuktikan dalam hasil wawancara berikut.

“Kita ga pernah ada masalah yang serius mas, dalam persahabatan kita,

paling yang kecil-kecil ajah misal, kita kan punya tim futsal kan ya mas, trus

saat sparing sama sapa gitu kita kalah, jelas dunk agak kecewa kan ya kalo

kalah, tapi ya abis gitu ga kecewa trus2an mas, malahan kalo pas suntuk bareng

gtu malah tambah akrab. Kan lagi pas barengan gtu ya betenya, abis kalah

futsal gtu misal, gak lama ya pindah jadi seneng-seneng yang lain kaya kita

biliard bareng gtu, jadi malah seneng2 trus jadinya, soalnya gak ada gunanya

marahan sama temen tuh, udah cukup marahan sama pacar aja mas”. (

wawancara dengan Ardi pada tanggal 3 Februari 2014 di tempat Ardi )

Page 58: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

58

Hal yang berbeda diungkapkan oleh salah satu anggota dari kelompok yang

kedua yang diwakili oleh Faisal seperti berikut.

“Kalo masalah dalam pertemanan ya pasti ada lah mas, seperti beda pendapat

atau apalah banyak kok, kadang curhat masalah pacar gitu kan ya, tiba-tiba

kita ga sepaham gitu ya pasti marahan, tapi gak lama juga seh marahannya,

paling 2-3 hari ya paling maaf-maaf an lagi, soalnya kita uda lama knal, saling

ngerti satu sama lain, ya mungkin uda ngerasa nyaman ajah satu dengan yang

lainnya”. ( wawancara dengan Faisal pada tanggal 8 Februari 2014 )

Dari hasil hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok yang

pertama dan kelompok yang kedua mempunyai perbedaan karakter persahabatan mereka

masing-masing. Kelompok yang pertama hampir tidak memiliki masalah yang serius,

adapun masalah, mereka pasti bisa menyelesaikan dengan kegiatan yang mereka suka

bersama, sedangkan kelompok yang kedua dalam proses persahabatannya pernah

memiliki masalah yang dianggap serius. Masalah yang sering ditimbulkan akibat

kesalahpahaman dari individu satu dengan individu yang lain dari kelompok itu sendiri.

Akan tetapi mereka memiliki cara untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut

dengan cepat dikarenakan setiap individu dari kelompok tersebut sudah memiliki

kenyamanan sendiri.

4.2.3 Peran Smartphone Dalam Interaksi Primer

Dalam interaksi primer dari kelompok yang diteliti smartphone memiliki peran

yang sama dari sudut pandang kedua kelompok tersebut. Kelompok yang pertama dan

kedua menggunakan smartphone digunakan untuk alat bantu mereka untuk bertemu

secara tatap muka atau interaksi primer, tidak jarang juga smartphone yang mereka pakai

digunakan untuk berinteraksi dengan yang lain di luar kelompok pertemanan tersebut.

Yang kedua smartphone memiliki peran sebagai topik bahasan yang diangkat dalam

interaksi primer dari kelompok tersebut, melalui media sosial yang mereka gunakan. Hal

ini diperkuat dari hasil wawancara sebagai berikut.

Page 59: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

59

“ya masi mas, urusan teman kalo pas lagi kumpul ya masi pegang hp masing2,

soalnya ya masi tetep interaksi sama yang lainnya misal pacar, atau liat-liat

timeline twitter, pokoknya ya tetep masi pegang hp mas”. (Wawancara dengan

Dimas pada tanggal 3 Februari)

“ya masi mas, urusan teman kalo pas lagi kumpul ya masi pegang hp masing2,

soalnya ya masi tetep interaksi sama yang lainnya misal pacar,teman yang

lain, ortu, kadang kita sering bahas topik yang lagi booming gtu dari info yang

kita dapet dari sosmed mas”. (Wawancara dengan Ardi pada tanggal 8

Februari)

“masih pegang hp sie mas, kan lihat timeline di twiiter, updated news di

goal.com juga, kadang liat-liat kaskus juga, dan masih interaksi sama temen

saya yang lainnya mas, ada temen, ada pacar, kadang smsan ma orang rumah

juga”. (Wawancara dengan Edo pada tanggal 8 Februari 2014)

“ya masi mas, urusan teman kalo pas lagi kumpul ya masi pegang hp masing2,

soalnya ya masi tetep interaksi sama yang lainnya misal pacar,teman yang

lain, ortu atau liat-liat timeline twitter, path, istagram, edit2 foto pokoknya ya

tetep masi pegang hp mas”. (Wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 Februari

2014)

Hasil tersebut menunjukkan bahwa selama ini dalam proses komunikasi secara

langsung, kelompok ini melakukan komunikasi atau interaksi dengan individu yang lain

menggunakan smartphonenya diluar kelompok pertemanan atau persahabatan mereka, hal

yang menarik dari kelompok yang diteliti ini adalah peneliti tidak menemukan adanya

penggunaan smartphone untuk mengalihkan perhatiannya pada interaksi primer yang

mereka lakukan, hal ini bertentangan pada hasil riset yang dilakukan oleh Wihda Ayu

pada 2010 yang beranggapan bahwa smartphone hanya menjadi sarana akses informasi

yang cepat dalam proses interaksi sosial mereka, akan tetapi smartphone dapat menjadi

alat bantu mereka dalam melakukan interaksi dengan yang lain diluar kelompok mereka.

Selain itu, dalam penelitian kelompok pertemenan ini tidak terjadi kebosanan atau

kecanggungan dalam hal interaksi yang mereka lakukan. Hal ini juga bertentangan dari

penelitian yang dilakukan oleh Ina Astari pada 2006 yang beranggapan bahwa ponsel

mengurangi kualitas interaksi primer di kalangan remaja. Hal tersebut bisa terjadi

dikarenakan adanya perkembangan dari objek yang diteliti. Objek dari Ina astari (2006)

adalah ponsel atau telepon selular yang kebanyakan besar hanya digunkan untuk telepon

Page 60: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

60

dan sms. Sedangkan objek yang diteliti oleh peneliti adalah smartphone yang tidak hanya

digunakan untuk telepon dan sms, melainkan bisa digunakan untuk hal yang lainnya

seperti mengakses internet, menggunakan sosial media yang ada seperti twiiter, path serta

yang lain sehingga bisa menjadi topik bahasan saat interaksi primer dilakukan. Hal ini

dibuktikan saat peneliti melakukan observasi pada kelompok tersebut selama 2-3 minggu.

4.2.4 Kontak Sosial dan Komunikasi Sekunder

Proses interaksi sosial tidak hanya pada kontak primer, akan tetapi juga ada

kontak sekunder. Kontak sekunder disini menggunakan smartphone dari para informan

masing-masing. Kelompok pertemenanan yang tediri dari Dimas, Ardi, Edo, Dypta

mempunyai suatu grup di sosial media yang mereka gunakan di smartphonenya. Hal ini

diperkuat oleh Edo saat diwawancarai dan dia mengatakan “jelas punya mas, ada

groupchat di BBM, sama whatsapp”. Disini penulis hanya menyertakan satu dari ke

empat anggota kelompok pertemanan ini dikarenakan jawabannya mereka sama semua.

Sedangkan kelompok yang kedua yang terdiri dari Faisal, Indah, dan Rizki tidak memiliki

group di sosial media antar kelompoknya. Hal itu bisa dibuktikan dari wawancara berikut.

“Kita ga pake seperti itu mas. Pokoknya kalo mau kumpul ya kita langsung

kabarin mereka lewat apa saja, sms, line atau yang lainnya satu-satu, kita ga

buat groupchat atau apa lah sejenisnya”. (Wawancara dengan Indah pada

tanggal 8 Februari 2014)

Dalam kelompok yang diteliti, ditemukan perbedaan dalam interaksi sekunder

yang mereka lakukan. Kelompok pertemenan yang pertama ini menggunakan groupchat

yang ada di sosial media seperti BBM. Sedangkan kelompok yang kedua tidak memiliki

groupchat yang ada di smartphone mereka masing-masing. Hal ini terjadi dikarenakan

kelompok yang kedua merasa kurang nyaman serta terbatasi oleh media saat mereka

melakukan interaksi. Hal ini dibuktikan dalam wawancara sebagai berikut.

Page 61: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

61

“Kita merasa nyaman kalo pas mau ngobrolin banyak hal atau hal yang

penting medingan ketemuan aja mas, kalo lewat smartphone kaya ga punya

ruang yang bebas aja mas, mending kita janjian kumpul dimana gtu baru deh

ngobrol atau ngomongin hal yang penting”. (Wawancara dengan Rizki pada

tanggal 8 Februari 2014)

Dalam hasil wawancara dari salah satu pernyataan yang hampir sama pada

anggota kelompok dari kelompok yang kedua dapat disimpilkan bahwa mereka tidak

menggunakan fasilitas yang ada di smartphone mereka seperti groupchat dari BBM, Line,

atau sejenisnya dikarenakan mereka lebih merasa nyaman jika suatu interaksi dilakukan

melalui interaksi primer, dan hampir dipastikan interaksi sekunder yang dilakukan

kelompok yang kedua ini hanya sebatas menyebarkan informasi atau menjadi alat bantu

untuk mereka melakukan proses interaksi primer. Hal ini berbeda dengan kelompok yang

pertama, yang menggunakan kecanggihan teknologi smartphone seperti groupchat.

Adapun kegunaan groupchat dari sosial media dari kelompok yang pertama

yang mereka gunakan untuk saling tukar menukar informasi sesama anggota kelompok

tersebut. Hal ini dibuktikan dalam wawancara sebagai berikut.

“kalo di groupchat kita saling ngabarin satu sama dengan lainnya seh mas,kita

kan kebetulan punya kegemaran yang sama kaya sepak bola, nah saya sama

Ardi tu kebetulan punya tim favorit yang sama, jadinya kalo saya atau dia

dapat berita yang baru gitu ya kita sampein di gropchat, saling tukar menukar

informasi juga seh ” ( wawancara dengan Dimas pada tanggal 3 Februari 2014 )

“kalo di groupchat ya sering tukar informasi mas apalagi kalo informasinya

berhubungan dengan olahraga khususnya sepak bola, anak-anak di group tu

kayaknya pada interest kalo ngomongin sepak bola” ( wawancara dengan Ardi

pada tanggal 8 Februari 2014 )

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa dalam

proses berkomunikasi melalui smartphone digunakan untuk saling tukar menukar

informasi antar anggota kelompok tersebut. Informasi disini adalah informasi tentang

olahraga khususnya sepak bola, mereka sering membahas seputar dunia sepak bola di

grupchat mereka dikarenakan mereka mempunyai kegemaran atau hobby yang sama yaitu

Page 62: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

62

sepak bola. Disini juga dapat ditemukkan sebagian hasil capture dari saling tukar

menukar informasi tersebut. Berikut hasil capture dari interaksi kelompok tersebut.

Gambar 4.1 ( Proses Tukar Menukar Informasi )

Gambar diatas adalah sebagian proses interaksi sekunder dari kelompok

pertemanan ini. Dalam hal ini Ardy memberikan informasi kepada anggota kelompok

yang lainnya. Informasi yang diberikan kepada anggota kelompoknya tersebut adalah

informasi tentang dunia olahraga khususnya sepak bola. Proses interaksi ini sering terjadi,

kedekatan mereka (proximity) terbentuk salah satunya dikarenakan kesamaan akan minat

dan sikap mereka (similarity ) terhadap dunia olahraga khususnya sepak bola, sehingga

mereka sering membicarakan informasi seputar sepak bola di interaksi yang mereka

lakukan.

Selain digunakan untuk proses saling tukar menukar informasi di interaksi

sekunder, smartphone digunakan sebagai sarana jual beli barang dari masing-masing

anggota kelompok tersebut. hal ini dibuktikan dalam wawancara berikut.

“kadang tu ya mas di group chat sering digunain untuk transaksi jual beli,

anak-anak sering jual beli barang yang mungkin dari salah satu temen udah

gak dipakai tu dijual, nah kebetulan temen kita sendiri yang minat sama barang

Page 63: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

63

tersebut, ya seperti gitu deh.” ( wawancara dengan Ardi pada tanggal 8

Februari 2014 )

Dari hasil wawancara tersebut, dapat ditemukan bahwa smartphone yang

mereka gunakan dapat menjadi sarana untuk transaksi jual beli barang dari anggota

kelompok pertemenan tersebut. Melalui groupchat yang ada di sosial media yang mereka

gunakan, mereka dapat berbagi informasi tentang barang yang akan dijual atau dibeli oleh

anggota kelompoknya sendiri. Hal ini bisa dibuktikan dalam hasil capture interaksi

mereka dalam hal jual beli barang dari kelompok tersebut.

Gambar 4.2 ( Proses Transaksi Jual Beli )

Page 64: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

64

Gambar 4.3 ( Kelanjutan Proses Transaksi Jual Beli )

Dari hasil capture dari gambar tersebut, dapat diketahui bahwa kelompok

pertemanan tersebut melakukan interaksi melaui grupchat yang ada di sosial media yang

mereka gunakan dalam smartphone. Dalam interaksi yang mereka lakukan dalam

grupchat tersebut, para anggota kelompok juga menggunakan bahasa-bahasa sindiran atau

saling bercanda kepada sesama anggotanya.

Selain digunakan untuk sarana saling tukar menukar informasi di seputar sepak

bola dan sarana untuk jual beli dalam kelompok pertemenan tersebut, smartphone yang

mereka gunakan dijadikan untuk jaringan komunikasi atau sarana untuk menyebarkan

suatu informasi. Hal ini dibuktikan dalam wawancara tersebut.

“smartphone kadang digunain untuk jarkom mas ke anak-anak, misal jarkomin

kita mau futsal dimana, kadang kita mau nongkrong dimana, ya dibuat gitu

pokoknya .” ( wawancara dengan Edo pada tanggal 8 Februari 2014 )

“ kalo di online itu kaya pemberitahuan atau jarkoman mas kalo mau kumpul

dimana gitu, seringnya sie pas janjian futsal dimana gtu, soalnya kita berempat

Page 65: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

65

neh sudah punya tim futsal juga sama yang lainnya juga, tapi ya sering atau

intensnya bareng ya sama 4 anak ini aja.” ( wawancara dengan dypta pada

tanggal 8 Februari 2014 )

Dari hasil wawancara tersebut, ditemukan bahwa smartphone yang mereka

gunakan mempunyai fungsi untuk jaringan komunikasi antar anggota dari kelompok

persahabatan tersebut.

Dari hasil penelitian ini, interaksi sekunder kelompok persahabatan yang

pertama ini melaui perantara smartphone cukup meluas. Dalam kelompok yang diteliti

peran smartphone mempunyai 3 fungsi dalam kegiatan yang mereka lakukan, yang

pertama, mereka menggunakan smartphone sebagai sarana tukar menukar informasi

tentang kegemaran atau hobby mereka yaitu sepak bola, yang kedua, mereka

menggunakan smartphone mereka untuk sarana jual beli barang dari anggota kelompok

persahabatan itu sendiri, yang ketiga, mereka menggunakan smartphone mereka untuk

jaringan komunikasi atau menyebarkan informasi kepada anggota kelompok tersebut.

Page 66: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

66

Kelompok Pertama Kelompok Kedua

1. Sebagai sarana tukar menukar

informasi tentang hobby mereka.

2. Sarana jual beli barang dari anggota

kelompok itu sendiri.

3. Sarana jaringan komunikasi antar

kelompok itu sendiri.

1. Sarana jaringan komunikasi antar

kelompok itu sendiri.

Tabel 4.4 (Penggunaan Smartphone Pada Interaksi Sekunder Pada Kelompok

Persahabatan)

Dalam proses interaksi sosial yang terdapat 2 unsur yaitu kontak dan

komunikasi. Dalam penjelasan sebelumnya sudah dijelaskan bagaimana kontak primer

maupun sekunder. Disini peneliti mendapatkan hasil dalam hal komunikasi yang

berhubungan dengan smartphone. Dari dua kelompok disini terdapat sudut pandang dari

setiap individu dalam suatu kelompok tersebut. Kelompok yang terdiri dari Dimas, Ardi,

Edo, dan Dypta mempunyai sambutan positif terhadap keberadaan smartphone. Hal ini

dapat dibuktikan dari wawancara sebagai berikut.

“Ya jelasnya menjadi dorongan mas, ga ada hambatan apapun, soalnya malah

ngerasa tambah erat ajah, dan tambah klop ajah mas, soalnya pas ketemu

langsung ya sudah klop, trus komunikasi lewat smartphone ini di chat group

tadi juga intens, jadinya ya bisa jadi dorongan untuk selalu menggunakan

smartphone ini mas”( wawancara dengan Dimas pada tanggal 3 Februari )

“Kalo pribadi menurut saya ya bisa jadi dorongan mas, tanpa hambatan, saat

ketemu langsung kita solid, pas di dunia maya kita pun akrab dan semakin

akrab”. (wawancara dengan Ardi pada tanggal 3 Februari )

“Kalo pribadi menurut saya ya bisa jadi dorongan mas, setiap individu kan

beda-beda ya mas, ada yang bilang kalo sering ngobrol langsung face to face

gtu malah jarang interaksinya pas lewat hp, ada yang bilang juga malahan

akrabnya pas di dunia maya ajah, kalo kita seh, pas langsung ya rame, pas ga

Page 67: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

67

langsung gtu ya tetep asyik aja mas. Ga ada hambatan pokoknya mas, Dan

menurut saya kita makin akrab dan solid aja kok” ( wawancara dengan Edo

pada tanggal 3 Februari )

“Kalo pribadi menurut saya ya bisa jadi dorongan mas, soalnya sering

ketemunya, di langsung ya sering ketemu pas kumpul, disaat dunia maya

smartphone juga sangat membantu, soalnya kita berempat kan ga smuanya

dari malang, jadi pas salah satu dari kita ada yang pulang kampung gitu, tetep

bisa saling komunikasi mas, jadi ya bisa jadi dorongan untuk selalu

menggunakan smartphone ini ma”( wawancara dengan Dypta pada tanggal 3

Februari )

Sedangkan dari kelompok yang kedua memiliki pandangan sudut yang sedikit

berbeda dengan keberadaannya teknologi smartphone saat ini. Hal ini dibuktikan dalam

wawancara berikut.

“Kalo menurut saya adanya smartphone saat ini sangat positif mas,

smartphone kan ga hanya digunain buat komunikasi ajah, bisa jadi multifungsi

kalo menurutku, yang dulu kita mau akses internet aja harus pake modem

bahkan harus ke warnet, nah sekarang kan kaga, bahkan smartphone ini aja

bisa dijadikan modem, bisa ngakses internet kapan ajah selagi paketan tuh

masi lancar, tapi kalo mau ngomngin banyak hal atau yang urgent banget seh

yang mending ketemu langsung akunya mas”.(wawancara dengan Faisal pada

tanggal 8 Februari)

“kalo pribadi saya sendiri ya banyak positifnya lah smartphone ada pada saat

ini, komunikasi kan tambah cepet, misal kalo pas pulsa reguler abis, kan masi

ada tuh pulsa internet, jadi kalo menurutku se ya banyak iritnya, kadang

smartphone kan beli pulsanya pulsa internet ajah tuh, jadinya kalo mau

kabar2in atau komunikasi ke temen-temen ya pake sosmed, tapi, kalo mau

ngobrolin hal yang penting aku pribadi ya mending ketemu deh mas, kaya

terbatasi kalo lewat smartphone itu, tapi secara general ya banyak

posistifnya”.( wawancara dengan Rizki pada tanggal 8 Februari )

Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan keberadaan smartphone saat ini

sangat didukung oleh kelompok pertemanan yang telah diteliti. Mereka beranggapan

banyaknya manfaat yang positif melakukan interaksi sekunder menggunakan perantara

smartphone. Kelompok yang pertama menggunakan proses interaksi secara primer

maupun sekunder menggunakan smartphone dengan beragam sesuai aktivitasnya.

Sedangkan kelompok yang kedua terkesan cukup sempit menggunakan smartphone pada

interaksi sekundernya hanya sebatas jaringan komunikasi pada kelompoknya. Hal itu

Page 68: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

68

terjadi karena para individu dari kelompok kedua beranggapan mereka nyaman

melakukan komunikasi yang porsinya penting lebih baik dilakukan secara primer.

Sedangkan kelompok yang kedua merasa puas serta nyaman menggunakan teknologi

smartphone untuk berinteraksi secara primer maupun sekunder.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Interaksi Sosial Anak Muda

Interaksi sosial yang terjadi pada kelompok pertemanan atau persahabatan ini

pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu melakukan komunikasi secara langsung maupun

tidak langsung. Dari hasil Penelitian kedua sistem komunikasi tersebut tidak

mempengaruhi tingkat intensitas dalam melakukan komunikasi. Kondisi ini terjadi karena

kedua sistem tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, dimana

intensitas lebih ditekankan pada tingkat keinginan dan kebutuhan untuk melakukan

komunikasi. Hal tersebut bisa ditunjukan dalam wawancara dengan Rizky “Bisa

dikatakan hampir sering mas kumpulnya, Pokoknya kalo ga sama-sama lagi sibuk ya

kumpul kitanya”( wawancara dengan Rizky pada tanggal 8 februari 2014 di kampus ).

Apabila ditinjau dari proses berkumpulnya dengan teman atau kelompok tidak

dilakukan dengan adanya jadwal khususnya sehingga proses komunikasi berjalan dengan

sendirinya serta sesuai dengan keinginan masing-masing informan. Hal tersebut sesuai

dengan hasil wawancara dengan Dypta “Bisa dikatakan hampir sering mas kumpulnya,

karena setiap ada keperluan apa saya selalu berkumpul dengan teman-teman untuk

membahas permasalahan itu”( wawancara dengan Dypta pada tanggal 3 februari 2014 di

kos Dypta ).

Page 69: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

69

Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam proses komunikasi secara langsung

informan dapat berkomunikasi dengan bebas, bahkan apabila menggunakan media

komunikasi sebagai perantara kelompok yang diteliti ini juga merasa nyaman dalam hal

interaksi, dimana dalam proses komunikasi tersebut akan terjadi pertukaran informasi dari

masing-masing informan dan hal tersebut merupakan arti pentingnya proses interaksi

sosial. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Soekanto (2002), interaksi

sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-orang perorangan ataupun

kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu sama lain terutama dengan

mengetengahkan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur sosial.

Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses sosial yang ada, menunjuk

pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial adalah suatu hubungan

antar dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu

mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain (Gerungan,

2004).

Dalam penelitian ini juga ditemukan suatu kelompok yang masih menganggap

bahwa bahwa suat pertemuan face to face lebih maksimal daripada melakukan

komunikasi melalui perantara. Hal ini bisa dikaitkan dengan pendapat yang dikemukakan

oleh Gea, wulandari, dan Babari (2003) yang menyatakan komunikasi tidak langsung

dapat menyebabkan timbulnya kegagalan untuk saling berkomunikasi (hambatan-

hambatan), dalam arti si penerima menangkap makna pesan berbeda dari yang dimaksud

oleh si pengirim.

Hasil penelitian juga menemukan suatu karakteristik persahabatan dalam

kelompok tersebut. Kelompok ini mempunyai karakter pada kedekatan, kesamaan dalam

hobby mereka, dan saling melengkapi kepribadian individunya jika ada yang kurang. Hal

ini berkaitan dengan teori dari Kail & Cavanaugh (2000) yang menyatakan ada empat

Page 70: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

70

faktor yang dapat meningkatkan hubungan persahabatan yaitu proximity, simililarity,

complementarity, dan physical attractiveness. Dalam hal proximity atau kedekatan

mereka satu sama lainnya dapat disimpulkan berdasarkan hasil temuan peneliti bahwa

mereka memang sangat dekat antara individu satu dengan individu yang lain di kelompok

tersebut, bahkan mereka tidak hanya kumpul secara tatap muka melainkan juga

mempunyai group di dunia maya dengan intensitas yang sangat sering.

Dalam hal similarity atau kesamaan akan minat dan sikap, dapat disimpulkan

mereka mempunyai kesamaan minat dalam hal olahraga, anggota dari kelompok

pertemanan ini sangat menggemari olahraga yang sama yaitu futsal. Selain itu saat

mereka menghadapi suatu konflik dalam interaksi kelompok mereka, mereka pun

mempunyai sikap yang sama juga untuk tidak berlarut-larut dalam masalah mereka

sendiri. Dan dalam hal complementarity atau saling melengkapi kepribadian mereka,

dalam penelitian di dapatkan hasil mereka saling melengkapi kekurangan antara individu

satu dengan lainnya, seperti dalam hal ekonomi, salah satu individu dari kelompok

tersebut membantu individu yang lainnya, dengan meminjami uang dahulu, atau dalam

hal yang lain.

4.3.2 Peranan groupchat dalam teknologi Smartphone

Dari hasil penelitian ini, Kelompok tersebut menggunakan groupchat untuk 3

fungsi. yang pertama, mereka menggunakan smartphone sebagai sarana tukar menukar

informasi tentang kegemaran atau hobby mereka yaitu sepak bola, yang kedua, mereka

menggunakan smartphone mereka untuk sarana jual beli barang dari anggota kelompok

persahabatan itu sendiri, yang ketiga, mereka menggunakan smartphone mereka untuk

jaringan komunikasi atau menyebarkan informasi kepada anggota kelompok tersebut.

Mereka menggunakan groupchat di aplikasi sosial media seperti BBM. Dan

aplikasi tersebut merupakan CMC atau computer mediated communications. Dalam

Page 71: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

71

memasuki era globalisasi, dimana CMC menjadi suatu gebrakan baru di dunia teknologi

komunikasi, partisipan CMC harus mempunyai keahlian dalam menggunakan komputer

atau smartphone, dan mengetahui tentang settingan aplikasi dari media yang digunakan,

seperti yang digunakan oleh kelompok yang pertama. Proses interaksi melalui perantara

smartphone yang dilakukan oleh kelompok pertama ini mengadaptasi teori perkembangan

teknolongi komunikasi yang dikatakan oleh Fulk & Collins Jarvis (2001) yang

menyatakan Computer-Mediated Communication (CMC) adalah berbagai jenis program

aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang

dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Yang dimaksud di sini

bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana

dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat

bantu komputer atau smartphone melalui program aplikasi yang ada pada komputer atau

smartphone tersebut.

Hal ini berlawanan dengan pendapat dari Sarwono (2002) yang mengatakan dari

berbagai jenis komunikasi yang ada, komunikasi antar manusia yang langsung (bertatap

muka) adalah yang efektif serta paling lengkap mengandung berbagai aspek psikologis

tidak terjadi pada kelompok pertemanan atau persahabatan ini. Hal terjadi dikarenakan

oleh bentuk atau karakter kepribadian dari anggota kelompok yang terdiri dari Dimas,

Ardi, Edo, dan Dypta merasa smartphone sangat penting untuk kebutuhan interaksi

mereka dan mereka merasa puas dengan adanya smartphone. Hal ini mengacu pada

pendeketan teori uses and gratification yang menyatakan Pendekatan uses and

gratification memberikan alternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media

dan audience, dan pengkategorian isi media berdasarkan fungsinya. (Bungin, 2006)

Dalam teori ini bukan media yang mempengaruhi khalayak namun justru

bagaimana khalayak terpuaskan oleh media yang digunakan yaitu smartphone. Kepuasan

Page 72: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

72

mereka terhadap smartphone menimbulkan kondisi psikologis yang menyebabkan adanya

kebutuhan untuk tetap menggunakan smartphone mereka. Karena mereka beranggapan

smartphone bisa memenuhi kebutuhan mereka, seperti yang sudah dibahas sebelumnya

mereka melakukan interaksi sekunder mereka menggunakan perantara smartphone.

Kelompok tersebut menjadi gambaran umum yang telah digambarkan oleh Katz.

Katz menggambarkan logika yang mendasari pendekatan mengenai uses and

gratification: kondisi sosial psikologi seseorang akan menyebabkan adanya kebutuhan,

yang menciptakan harapan-harapan terhadap media massa atau nara sumber-sumber lain,

yang membawa kepada perbedaan pola penggunaan media (atau keterlibatan dalam

aktifitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan

konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. (Bungin, 2006). Teori

uses and gratification inilah yang dapat menjelaskan bahwa tidak semua pengguna

telepon selular atau ponsel memiliki pengaruh terhadap berkurangnya kualitas interaksi

sosialnya seperti yang diteliti oleh Ina Astari (2006) dalam melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Penggunaan Ponsel Pada Remaja Terhadap Interaksi Sosial”.

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa setiap individu dari pengguna teknologi

komunikasi seperti smartphone ini masih memegang kendali penuh dalam menggunakan

teknologi sesuai dengan kebutuhan para individu tersebut khususnya dalam hal kegiatan

berinteraksi sosial.

Page 73: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

73

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari data temuan dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian tentang peran smartphone pada interaksi sosial di

kalangan kelompok anak muda dapat disimpulkan sebagai berikut.

Dari sisi penggunaan kelompok persahabatan anak muda ini menggunakan

smartphone dengan sangat beragam seperti menjadi sarana komunikasi dengan individu

yang lain baik dari kelompok persahabatan itu sendiri maupun dari luar, smartphone juga

digunakan untuk mengakses media sosial seperti Twiiter, Path, Email, Game online,

Internet, aplikasi lainnya. Selain itu smartphone juga digunakan untuk dijadikan modem

agar dapat mengakses internet lewat media yang lain seperti komputer atau laptop.

Peran smartphone juga digunakan dalam proses interaksi sosial dari kelompok

persahabatan anak muda sebagai berikut.

1. Interaksi Primer

- Menjadi alat bantu perantara atau penghubung proses komunikasi kepada anggota

kelompok tersebut untuk melakukan pertemuan secara langsung.

- Menjadi alat bantu perantara atau penghubung proses komunikasi kepada individu

yang lain atau diluar dari dari kelompok tersebut

- Smartphone dapat memberikan suatu informasi baru yang diperoleh dari internet

kepada anggota dari kelompok persahabatan tersebut.

- Smartphone dapat menjadi bahan interaksi yang diperoleh dari internet atau media

sosial yang berada di dalamnya. Sehingga tidak ada penurunan kualitas dari interaksi

primer itu sendiri.

Page 74: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

74

2. Interaksi Sekunder

- Menjadi perantara atau penghubung proses komunikasi mereka disaat mereka tidak

bisa berkumpul secara bersamaan melalui groupchat.

- Bisa menjadi sarana transaksi jual beli antar anggota kelompok persahabatan itu

sendiri.

- Menjadi sarana tukar menukar informasi khususnya tentang kegemaran dari

kelompok tersebut.

- Menjadi sarana jaringan komunikasi antar anggota kelompok tersebut.

Dengan hasil temuan seperti ini, kelompok persahabatan ini beranggapan adanya

smartphone ini menjadi dampak positif dalam hal interaksi sosial yang mereka lakukan.

Mereka juga sedikit menghilangkan anggapan banyak orang terhadap adanya smartphone

yang mengatakan bahwa smartphone mempunyai kesan mendekatkan yang jauh dan

menjauhkan yang dekat. Kelompok persahabatan ini tidak beranggapan dengan anggapan

banyak orang dikarekanakan mereka mempunyai karakter persahabatan yang dilengkapi

oleh faktor kedekatan satu dengan anggota kelompok yang lainnya, serta mereka

mempunyai kesamaan akan minat dalam suatu hal tertentu yaitu olahraga sepak bola yang

mereka gemari.

5.2 Saran

Peran teknologi smartphone pada saat ini bisa dikatakan sangat canggih. Dan

dengan berkembangnya jaman, teknologi smartphone ini juga akan mengalami

perkembangan yang sangat maju. Dan pada zaman saat ini pula penggunaan smartphone

khususnya di kalangan anak muda mempunyai sifat ketergantungan yang cukup tinggi.

Dan pada dasarnya karakter anak muda sangat beragam dalam penggunaan smartphone di

zaman saat ini. Dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan tentang pandangan peranan

Page 75: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

75

smartphone pada suatu kelompok persahabatan anak muda tertentu. Di dalam penelitian

ini mempunyai keterbatasan hanya mendapatkan suatu pandangan dari kelompok

persahabatan yang mempunyai suatu kesamaan minat dari seluruh anggota kelompoknya,

serta data yang diambil oleh peneliti hanya diambil dalam kondisi snap-shot ( tidak

longitudinal ) jadi sifat data ini kurang berdinamika. Dan dalam penelitian selanjutnya

yang ingin membahas permasalahan serupa dengan penelitian ini, hendaknya lebih luas

ruang lingkupnya berinteraksi dengan suatu kelompok atau bahkan organisasi tertentu

yang menggunakan interaksi sosial mereka dengan perkembangan teknologi yang ada.

Hal itu tidak dilakukan oleh peneliti dikarenakan ruang lingkup dari peneliti yang

terbatas.

Page 76: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

76

DAFTAR PUSTAKA

Badwilan, R. A, (2004), Rahasia dibalik handphone. Jakarta : Darul Falah

Baron, J. & Bryne, M. ( 2006 ) A real Friendship. Jakarta. Pelangi Sejahtera.

Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Brotosiswoyo, B. S (2002) Dampak sistem jaringan global pada pendidikan

tinggi : Tangerang : Indosakti.

Bungin, B. (2006), Sosialogi komunikasi, Jakarta Kencana Prenada Group.

Budyatna, M. (2005) Pengembangan sistem informasi : Permasalahan dan prospeknya

komunikasi. Jakarta : CV.Citra Media.

DeVito, J. A. (2007) The interpersonal communications book (5th ed). Boston: Pearson

Education, Inc.

Deddy. M (2007). Ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Fulk & Collins J. (2001). Computer mediated communication. Medical jornal of Netherland.

Diakses 4 Januari 2014 dari University of Twente

Gea, A. A, Wulandari & Yohanes B. (2003) Character building II, Relasi dengan sesama.

Jakarta : PT Gramedia.

Gerungan, W.A. (2004), Psikologi sosial. Bandung : PT Refika Aditama

Gouzali. S (2005), Teknologi telekomunikasi, Perkembangan dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta

Hartup. J & Bukowski P. (2005). Friend always friend. Jakarta.Pelangi Sejahtera.

Hassan, F. Teknologi dan dampak kebudayaannya: Tantangan dalam laju teknologi. Orasi

Ilmiah Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh November ke-39. Surabaya, 11

November 1999.

Ina, A. (2006) Pengaruh penggunaan ponsel pada remaja terhadap interaksi sosial. Skripsi.

Bogor. Institut Pertanian Bogor

Kail & Cavanaugh, (2000). Pschyology of friendship. London. Timestoboom Inc.

Page 77: PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA ( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak Muda ) SKRIPSI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU

77

Kadir, A & Triwahyuni/ C. H. (2003) Pengenalan teknologi informasi. Yogyakarta :

Penerbit Andi Yogyakarta,

Johannesen, R. L. (1996), Etika komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Mardiyanti, N. (1996), Studi pola interaksi sosial Masyarakat Nelayan. Skripsi. Bogor :

Fakultas Pertanian IPB

McLuhan, M (1999) Understanding. Miami : Abraham Feerr inc.

Morey, D (2004), Phone power : Meningkatkan keefektifan berkomunikasi di telepon. Jakarta

: PT Gramedia

Moleong, J. L. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung; Remaja Rosdakarya.

Nurudin, (2005) Sistem-sistem komunikasi di indonesia. Jakarta : PT RajaGrafindoPersada

Rice. G, (2001) “ Computer mediated communication“. Medical jornal of netherland.

Diakses 4 Januari 2014 dari University of Twente

Santrock, J, Owen, G, Rubin K, Weiss J, Rawlins M, (2002) Child and adolescent

development. England: Newcastle

Sarwono, S. W. (2002) Psikologi sosial, individu dan teori-teori psikologi sosial. Jakarta :

Balai Pustaka.

Shiroth, M & Nur M. A.(1998) Trend industri telekomunikasi di

Indonesia. Depok : Pelangi satu

Soerjono, S. (2002) Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo

Simanjutak , (2004), Pengenalan aspek sosial telepon. Jakarta : PT Prahara group.

Subarkah, AW. (2011) Cara baru menikmati hiburan televisi. Kompas hal 6, 13 Januari 2014

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta

Tubbs, & Moss. (2001). Human communication, (3rd ed) California: Trustwall Inc.

Wihda. A. M (2010) Penggunaan Blackberry Sebagai Sarana Informasi di Kalangan

Mahasiswa Universitas Airlangga. Skripsi. Surabaya. Universitas Airlangga.